Kimia Anorganik Rubidium (Rb)

download Kimia Anorganik Rubidium (Rb)

If you can't read please download the document

description

Sifat-sifat Fisik Rubidium, Sifat-sifat Kimia, Reaksi Kimia, Senyawa, dsb.

Transcript of Kimia Anorganik Rubidium (Rb)

RubidiumSejarahRubidium ditemukan pada tahun 1861 oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff , di Heidelberg, Jerman, dari mineral lepidolite melalui penggunaan spektroskop. Karena garis merah terang di dalam spektrum emisi mineral tersebut, mereka memilih nama yang diambil dari bahasa Latin rubidus, yang berarti "merah tua".Gustav Kirchhoff (kiri) dan Robert Bunsen (tengah) menemukan rubidium spektroskopis. (Terlihat juga Henry Enfield Roscoe di sisi kanan.)Sifat Fisik dan Sifat KimiaSifat Fisik: Rubidium berbentuk sangat lembut, berwarna perak-putih. Rubidium merupakan logam yang paling elektropositif dari logam non-radioaktif. Seperti logam alkali lainnya, logam Rubidium bereaksi hebat dengan air. Reaksi rubidium dengan air biasanya cukup kuat untuk memicu gas hidrogen terbebaskan. Rubidium juga dapat menyala secara spontan di udara. Rubidium dan kalium terbakar menjadi warna ungu yang sangat mirip dalam uji api, yang membuat metode spektroskopi diperlukan untuk membedakan dua elemen.RubidiumKETERANGAN UNSUR: Simbol: Rb Radius Atom: 2.48 Volume Atom: 55.9 cm3/mol Massa Atom: 85.4678 Titik Didih: 961 K Radius Kovalensi: 2.16 Struktur Kristal: bcc Massa Jenis: 1.532 g/cm3 Konduktivitas Listrik: 47.8 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas: 0.82 Konfigurasi Elektron: [Kr]5s1 Formasi Entalpi: 2.34 kJ/mol Konduktivitas Panas: 58.2 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 4.177 V Titik Lebur: 312.63 K Bilangan Oksidasi: 1 Kapasitas Panas: 0.363 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 69.2 kJ/molSifat Kimia:Bilangan oksidasi Rubidium adalah +1. Bilangan oksidasi +2 tidak mudah terbentuk karena energi ionisasi nya sangat besar. Senyawa an Rubidium bersifat ionik. a. Reaksi dengan udara Rb dengan udara menghasilkan warna cokelat tua yang berasal dari Rubidium Superoksida RbO2 Rb(s) + O2(g) RbO2(s) b. Reaksi dengan air Rubidium bereaksi cepat dengan air membentuk rubidium oksdia dan gas hidrogen. Larutan yang dihasilkan tidak berwarna dan bersifat basa karena hidroksida yang terlarut. Reaksi ini sangat eksotermis dan sangat cepat. Reaksi ini lebih lambat dibandingkan cesium tetapi lebih cepat dibandingkan potassium. c. Reaksi dengan halogen Logam rubidium bereaksi cepat dengan semua halogen. 2Rb(s) + F2 RbF(s) 2Rb(s) + Cl2 RbCl(s) 2Rb(s) + Br2 RbBr(s) 2Rb(s) + F2 RbF(s) d. Reaksi dengan asam 2Rb(s) + H2SO4(aq)2Rb+(aq) + SO42-(aq) + 2H+IsotopAda 24 isotop rubidium. Isotop rubidium yang ditemukan secara alami ada dua, 85Rb dan 87Rb. Rb-87 terkandung sebanyak 27.85% dalam rubidium alami dan isotop ini merupakan pemancar beta dengan paruh waktu 4.9 x 10 10 tahun. Rubidium cukup radioaktif sehingga dia dapat mengekspos photographic film dalam 30 sampai 60 hari. Rubidium-82 , salah satu elemen isotop non-alami, diproduksi oleh elektron-capture pembusukan strontium-82 dengan waktu paruh dari 25,36 hari. Peluruhan berikutnya dari rubidium-82 dengan waktu paruh 76 detik untuk membuat kripton-82 stabil (dengan emisi positron).SumberUnsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksisecara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.PembuatanPada sekitar tahun 1950-an dan 1960-an, produk sampingan dari produksi kalium disebut Alkarb adalah sumber utama untuk rubidium. Alkarb mengandung rubidium 21%, dengan sisanya yaitu kalium dan sebagian kecil dari cesium. Saat ini produsen terbesar cesium, seperti Tambang Tanco , Manitoba, Kanada, menghasilkan rubidium sebagai produk dari pollucite. Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi rubidium adalah dengan menggunakan metode reduksi. logam rubidium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl menurut reaksi: Na + RbCl Rb + NaCl Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Rubidium mudah menguap, maka rubidium dapat diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses reduksi kaliumSenyawa-senyawa RubidiumKlorida rubidium (RbCl) merupakan senyawa rubidium yang paling banyak digunakan, dulu dalam biokimia untuk menginduksi sel agar dapat mengambil DNA. Juga digunakan sebagai biomarker karena Rubidium mudah diserap untuk menggantikan kalium, dan jumlah yang sedikit dalam organisme hidup. Senyawa rubidium lainnya adalah Rubidium hidroksida (RbOH) yang bersifat korosif; rubidium karbonat (Rb2CO3), yang digunakan dalam beberapa gelas optik, dan rubidium tembaga sulfat heksahidrat, (Rb2SO4.CuSO4.6H2O). Rubidium iodida perak (RbAg4I5) memiliki konduktivitas suhu kamar tertinggi dari setiap kristal ionik yang dikenal, sebuah properti yang dieksploitasi dalam baterai yang tipis dan aplikasi lainnya. Rubidium memiliki sejumlah oksida , yaitu rubidium monoksida (Rb2O), Rb6O dan Rb9O2, yang membentuk logam rubidium jika terkena udara; rubidium kontrak dengan oksigen berlebih membentuk superoksida (RbO2). Rubidium membentuk garam dengan halida; fluoride rubidium , klorida rubidium, rubidium bromida , dan iodida rubidium.KegunaanKarena rubidium sangat mudah diionisasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, cesium sedikit lebih efisien untuk hal ini. Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic dimana ion-ion rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini lantas mengantar listrik dan bekerja sebagai amature sebuah generator sehingga dapat memproduksi listrik. Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai komponen fotosel. Rubidium juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristalkristal ion. Pada suhu 20 derajat Celcius, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memugkinkan rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya. Senyawa Rubidium kadang-kadang digunakan dalam kembang api untuk memberikan warna ungu. Rubidium dengan radioisotop rubidium-82 juga digunakan di kedokteran nuklir untuk mencari dan mengumpulkan gambar tumor yang ada di otak seorang pasien. Rubidium merupakan komponen utama referensi frekuensi sekunder (rubidium osilator) untuk menjaga akurasi frekuensi pemancar situs sel dalam perlatan elektronik, jaringan, dan uji peralatan. Sering digunakan dengan GPS untuk menghasilkan sebuah "standar frekuensi utama" yang memiliki akurasi lebih besar dan lebih murah daripada cesium. Rubidium yang diproduksi secara massal biasa digunakan untuk industri telekomunikasi.Pencegahan dan BahayaRubidium bereaksi hebat dengan air dan dapat menyebabkan kebakaran. Untuk menjamin keselamatan dan kemurnian, logam ini biasanya disimpan di bawah minyak mineral kering atau disegel dalam ampul kaca dalam suasana inert. Rubidium membentuk peroksida apabila terpapar dengan sedikit udara yang menyebar ke dalam minyak, makapada tindakan pencegahan peroksida dilakukan hal yang sama seperti penyimpanan logam kalium . Rubidium, seperti natrium dan kalium, hampir selalu memiliki bilangan oksidasi +1 bila dilarutkan dalam air, termasuk kehadirannya di semua sistem biologi. Tubuh manusia cenderung memperlakukan ion Rb+ seolah-olah mereka ion kalium, dan karena itu rubidium bereaksi di dalam tubuh cairan intraseluler (yaitu, di dalam sel). Ion-ion tidak terlalu beracun, manusia dengan berat badan 70 kg rata-rata berisi 0,36 g rubidium, dan apabila nilai ini meningkat sebesar 50 sampai 100 kali, tidak menunjukkan efek negatif pada tes yang dilakukan. Waktu paruh biologis rubidium pada manusia selama 31-46 hari. Meskipun saat pengujian pada tikus, mungkin dikarenakan substitusi antar kalium dan rubidium sekitar 50% kalium pada jaringan otot tikus mati sudah digantikan oleh rubidium.Sumberhttp://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/rubidium/ http://en.wikipedia.org/wiki/Rubidium http://jejaringkimia.blogspot.com/2011/03/proses-ekstraksi-logam-alkali.html http://inherent.ub.ac.id/vlm/file.php/32/media/first/GOL%20IA.pdf