ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KUMKM … Kebijakan dan Program... · (UMKM), mencapai...
Transcript of ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KUMKM … Kebijakan dan Program... · (UMKM), mencapai...
Penghargaan.Dosen Teladan I Kopertis Wilayah IV dan Finalis Dosen Teladan Nasional (1991). Satyalencana Kesetiaan 10Tahun (2000). Bakti Koperasi dari Menteri KUMKM sebagai Rektor IKOPIN (2011). Satya LencanaPembangunan bidang Perkoperasian dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN (2012). Satyalencana Kesetian20 Tahun dari Presiden RI (2013).
PengalamanDeputi Kelembagaan Kementerian KUKM RI (2018-2019); Wakil Ketua Umum Dekopin (2015-2018); Staf Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI (2010-2014); Rektor IKOPIN (2007-2011); Universitas Pasundan, Pembantu Rektor II (2004-2008); Pembantu Rektor I (2003-2004); Ketua Lembaga Penelitian (1994-2004); Sekretaris Lembaga Penelitian (1991-1994); Sekprod Ekonomi Koperasi di FKIP (1985-1991); Anggota Komite Perencana Jabar (2009-2012); Profesor Assistent Waseda University (2008-2010); Waket Forum PT Perumahan di Kemenpera RI (2008-2010); Staf Ahli Ketua DPD RI (2007-2010); Ketua Korpri Kopertis Wilayah Jabar-Banten (2007-2010).
RULLY INDRAWAN. Sekretaris Kementerian KUKM RI.
Dosen PNS Kopertis Wilayah IV dpk di Unpas (gol IVE) Guru Besar (sejak 2001). Wadir Bidang AkademikPasca Sarjana Unpas, Ketua Dewan Penasehat Dekopinwil Jabar, Ketua Persatuan Guru Besar Indonesia Jabar,Dewan Pakar Paguyuban Pasundan.
OUTLINE
GAMBARAN PEREKONOMIAN NASIONALI
III
PERANAN PENTING UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONALII
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KUMKMIV
VKUKM ORIENTASI EKSPOR (PROGRAM DAN KEGIATAN STRATEGIS
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2020-2024)
POTENSI DAN GAMBARAN KUMKM
Problem Struktural
Pertumbuhan ekonomi melambat1
CAD melebar2
BOP defisit3
Neraca perdagangan defisit4
Inequality masih tinggi5
Job creation terbatas dan tak
berkualitas6
Gambaran Struktur Pelaku Ekonomi dan Proporsi Kekayaan
Nasional di Indonesia saat ini
Telah terjadi ketidakadilan dalam pembagian kue ekonomi
Dengan struktur seperti ini, sejak 2014, Indonesia terjebak dalam pertumbuhan 5%
5% Growth Trap!!!
Sumber:
* Kementerian Koperasi dan UKM (2017)
** Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia
*** Global Wealth Databook Credit Suisse
Pelaku EkonomiKomposisi
Pelaku*
Serapan
Tenaga
Kerja*
Kontribusi
thd PDB*
Distribusi
Pembiayaan
Perbankan*
1 2 3 4 5
Large Enterprises 0,01% 3% 40% 80%
Micro, Small and
Medium Enterprises99,99% 97% 60% 20%
46,6
65,4
75,3
20
40
60
80
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Proporsi Kekayaan Nasional yang dikuasi oleh 1%, 5% dan 10% Rumah Tangga (%)***
5
Fact: Keterlibatan Sektor UKM Indonesia dalam Rantai Nilai Global Masih Sangat Rendah
Dari 5 (lima) negara terpilih, keterlibatan sektor UKM Indonesia dalam rantai nilai global paling rendah.
Hanya 6,3 persen dari total UKM yang ada di Indonesia yang mampu terlibat dalam rantai perdagangan
di wilayah Asia Tenggara.
Sumber: Wignaraja , G., (2013), “Can SMEs particapate in global production networks”, in Elms, D., and Low P., (ed) Global Value Chains in a Changing World, World Trade Organization:
Geneva
22
46,2
29,6
20,1
6,3
21,4
72,1
82,4
91,1
51,1 52
64,6
Seluruh NegaraTerpilih
Malaysia Thailand Filipina Indonesia Vietnam
Peran UKM dalam Rantai Nilai Global (GVC) di Wilayah Asia Tenggara
Persentase UKM yang terlibatdalam GVC
Persentase Perusahaan Besaryang terlibat dalam GVC
6
Fact : Kontribusi Sektor UMKM terhadap Ekspor Nasional di Indonesia Masih RendahDibandingkan Negara Lain
55,90%
53,80%
40,00%
33,70%
30,90%
29,50%
25,00%
20,00%
20,00%
20,00%
19,00%
15,80%
11,30%
0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00%
Jerman
Jepang
India
Amerika Serikat
Korea Selatan
Thailand
Pakistan
Filipina
Vietnam
Sri Lanka
Malaysia
Indonesia
Bangladesh
Kontribusi Sektor UMKM terhadap EksporNasional
Defisit neraca perdagangan yang terjadi pada
2018 menuntut pemerintah untuk melakukan
langkah strategis agar kondisi ekonomi nasional
lebih stabil. Salah satu langkah yang bias
dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
mendorong kegiatan ekspor produk pelaku
usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM).
Namun faktanya, kontribusi UMKM terhadap
ekspor nasional masih rendah yaitu sebesar
15.80% atau sekitar US$23 miliar dari total
ekspor nonmigas. Angka tersebut juga lebih
rendah dibandingkan dengan negara Asean
lainnya seperti Vietnam 20.00% dan Thailand
29.50%
Sumber : Yoshino dan Wignaraja (2015)
7
Fact : Masih Rendahnya Kucuran Kredit yang Ditujukan untuk Sektor UMKM
21,7721,44
19,87
18,9
20,31
19,89 19,9820,28
19,63
17
17,5
18
18,5
19
19,5
20
20,5
21
21,5
22
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sep-18
Kredit UMKM terhadap Total Kredit Perbankan (%)
Indonesia memiliki sekitar 58 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM), mencapai 99.90% dari total unit usaha yang tersebar di seluruh negeri
ini. Ini adalah usaha-usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh para petani, nelayan,
perempuan di pelosok daerah, tukang sayur di pasar tradisional dan
semacamnya. Banyak diantara mereka yang belum memiliki akses pinjaman ke
bank.
Terkonsentrasinya pelaku ekonomi di sektor ini tidak serta merta diikuti dengan
kucuran kredit yang mencukupi. Dari Rp 5.300 triliun total kredit yang dikucurkan
oleh bank umum di Indonesia tahun lalu, kurang dari 20 persen atau sekitar Rp
1.000 triliun saja yang ditujukan bagi UMKM.
Pemberian kredit masih didominasi oleh Bank Umum Nasional, yang
memang telah diinstrusikan oleh Pemerintah untuk lebih memperhatikan UKM
melalui isntrumen kebijakan ekonomi “Paket 4”. Perbankan lain, terutama
Bank Asing perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pemberian
permodalan bagi UMKM dan mempermudah proses administrasinya agar
UMKM mampu meningkatkan kapasitas usahanya.
Sumber : Statistik Kredit UMKM, Bank Indonesia (diolah), data per September 2018; https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150512151359-78-52811/50-juta-ukm-masuk-daftar-negatif-kredit-
perbankan?
KeteranganPenyaluran Kredit UMKM
(Miliar Rp)Persentase
Bank Persero (BUMN) 536,924.30 51.70%
Bank Swasta Nasional Devisa 318,208.60 30.70%
Bank Swasta Nasional Non
Devisa46,526.50 4.50%
BPD 75,872.10 7.30%
Bank Campuran 6,686.70 0.60%
Bank Asing 967.2 0.10%
BPR-BPRS 52,433.80 5.10%
Total 1,037,619.10 100%
8
Finding: Dampak Simulasi Mendorong Omset UMKM
Jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UMKM, dengan target kenaikan omset usaha mikro
sebesar 30%, usaha kecil sekitar 10% maka perekonomian nasional setidaknya dapat tumbuh 7%,
bahkan mencapai 9% (yoy).
Kenaikan
Omset
Omset Akhir
(Rp Juta)
PDB Harga Berlaku
(Rp. Triliun)
2 3 4 5 6 7
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 62.922.617 7.705 122 30% 147 9.246
- Usaha Mikro (Umi) 62.106.900 4.728 76 10% 99 6.146
- Usaha Kecil (UK) 757.090 1.234 1.630 0% 1.793 1.358
- Usaha Menengah (UM) 58.627 1.742 29.721 0% 29.721 1.742
Usaha Besar (UB) 5.460 5.136 940.700 940.700 5.136
Total 62.928.077 12.841 204 229 14.383
Pertumbuhan PDB Nominal 12%
Pertumbuhan PDB Rill 7%
Kelompok Usaha Unit UsahaPDB Harga Berlaku
(Rp. Triliun)
Rata-rata Omset
Per Unit Usaha
(Rp Juta)
Simulasi Kenaikan Omset UMKM
1
Sumber: Hasil analisis KLEIN terhadap data Kementerian KUKM (2017)
Catatan:
Kenaikan rata-rata omset usaha mikro sebesar 300% setara dengan kenaikan omset sekitar Rp.23 juta per tahun atau sebesar Rp.63 ribu/hari
Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Mikro : omset per tahun sampai dengan Rp.300 juta
Kecil : omset per tahun lebih dari Rp.300 juta s.d. Rp.2,5 miliar
Menengah : omset per tahun lebih dari Rp.2,5 miliar s.d Rp.50 miliar9
Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Perekonomian
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong UMKM naik kelas. Jika 10% saja dari UMKM
yang ada mengalami kenaikan kelas, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
tembus 7%, bahkan mencapai 9,3% (yoy).
Sumber: Hasil analisis terhadap data Kementerian KUKM (2017)
Jumlah Unit
Usaha Pindah
Kelas
Jumlah Unit
Usaha Akhir
PDB Harga Berlaku
(Rp. Triliun)
2 3 4 5 6 7
A Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 62.922.617 7.705 122 6.292.262 62.916.754 8.987
- Usaha Mikro (Umi) 62.106.900 4.728 76 6.210.690 55.896.210 4.255
- Usaha Kecil (UK) 757.090 1.234 1.630 75.709 6.892.071 2.974
- Usaha Menengah (UM) 58.627 1.742 29.721 5.863 128.473 1.757
B Usaha Besar (UB) 5.460 5.136 940.700 11.323 5.429
Total 62.928.077 12.841 204 6.292.262 62.928.077 14.416
Pertumbuhan PDB Nominal 12,3%
Pertumbuhan PDB Rill 7,3%
Kelompok Usaha Unit UsahaPDB Harga Berlaku
(Rp. Triliun)
Rata-rata Omset
Per Unit Usaha
(Rp Juta)
Simulasi Kenaikan UMKM Naik Kelas
Sebanyak 10%
1
11
Finding: Dampak Kenaikan UMKM Naik Kelas terhadap Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan
Upaya peningkatan kapasitas UMKM secara signifikan dapat mendorong tingkat pendapatan rumah
tangga masyarakat golongan menengah kebawah dan pada akhirnya dapat mengurangi tingkat
kemiskinan dan mempersempit kesenjangan yan terjadi.
Sumber: Hasil Simulasi menggunakan SUSENAS Maret 2018
Keterangan:
Kondisi Awal : Kondisi Maret 2018
Hasil Simulasi : Simulasi UMKM naik kelas yang mendorong kenaikan pendapatn rumah tangga yang terkait kegiatan UMKM
Dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20% atau setara
dengan mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan. Selain itu, UMKM naik kelas dapat mengurangi
ketimpangan sekitar 4%.
Kondisi Awal Hasil Simulasi Kondisi Awal Hasil Simulasi
Perkotaan 7,02 5,49 0,401 0,386
Perdesaan 13,2 10,55 0,324 0,315
Nasional 9,82 7,79 0,389 0,376
Tingkat Kemiskinan (%) Koefisien Gini
12
Source: Statistic Indonesia 20160,28 %
0,35 %
2,45 %
1,33 %
2,21 %
5,45 %
2,49 %
1,08 %
9,16 %
1,69 %
3,47 %
3,51 %
22,75
%
11,97
%
31,81
%Perdagangan
Akomodasi dan Makanan
Minuman
Industri
Transportasi & Pergudangan
Jasa Lainnya
Informasi dan Komunikasi
Pendidikan
Properti
Layanan Perusahaan
Jasa Konstruksi
Layanan Sosial dan Kesehatan
Pertambangan
Jasa Keuangan & Asuransi
Air
Listrik & Gas
Distribusi Sektor UKM dan Tenaga Kerja
UKM menurut hasil SE 2016
0,13 %
0,36 %
0,56 %
0,65 %
0,91 %
0,97 %
1,44 %
1,48 %
2,32 %
2,42 %
4,35 %
5,00 %
16,53
%
16,72
%
46,17 %
Distribusi Sektor Distribusi TK
Sumber: Sensus Ekonomi BPS 2016
Profil UKM di Indonesia KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
97% total tenaga kerja
99% total lapangan kerja
60,34 % total PDB
Nasional
14,17% total ekspor
58,18% total investasi
Aset >Rp 500 juta – 10 milyar
Omset >Rp 2,5 milyar – 50 milyar
Aset >Rp 50 juta – 500 juta
Omset >Rp 300 juta – 2,5 milyar
Aset maksimum Rp 50 juta
Omset maksimum Rp 300 juta
Mikro
Kecil
Menengah
5.550 unitBesar
60.702 unit
783.132 unit
63.5 juta unit
Kontribusi UMKM dalam Angka
Definisi UMKM sesuai
Undang-Undang No. 20/2008
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM – 2018
Struktur Usaha di Indonesia
14
Sebaran Koperasi Aktif Berdasarkan Wilayah Keanggotaan
TOTAL KOPERASI
Kemenkop &UKM
Dinas Provinsi
Dinas Kab/Kota
Dinas Provinsi+
Kab/Kota
100%
126.343 Unit
0,60%
756 Unit
3,70%
4.672 Unit
95,70%
120.915 Unit
99,40%
125.587 Unit
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019 15
Jenis Koperasi
3.885 ; 3,07%
74.468 ; 58,94%
2.950 ; 2,33%
26.549 21,01%
18.491 14,64%
Jasa
Konsumen
Pemasaran
Produsen
Simpan Pinjam
126.343
Unit
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 2019
16
Kop.
Wa
nita
Kop.
Se
rba U
saha
Kop.
Pe
ga
wai N
ege
ri (
KP
RI)
Kop.
Sim
pa
n P
inja
m
Kopka
r
Kop.
Sim
pa
n P
inja
m d
an
…
KU
D
Kop.
Pe
rtan
ian
Kop.
An
gka
tan D
ara
t
Kop.
Nela
yan
Kop.
Pe
rkeb
un
an
Kopp
on
tren
Kop.
Ke
po
lisia
n
Kop.
Pa
sar
Kop.
Wre
da
tam
a
Kop.
La
inn
ya
Kop.
Pe
pa
bri
Kop.
An
gku
tan D
ara
t
Kop.
Pe
rum
ah
an
Kopin
kra
Kop.
Se
kun
de
r
Kop.
Pe
tern
aka
n
Kop.
An
gka
tan U
dara
Kop.
An
gka
tan L
aut
Kop.
Pro
fesi
Kop.
Ve
tera
n
Kop.
Mah
asis
wa
Kopti
Kop.
Pe
da
ga
ng
Kaki L
ima
Kop.
Ke
hu
tana
n
Kop.
Pe
mud
a
Kop.
Telk
om
Kop.
Pe
rtam
ban
ga
n
Kop.
Wis
ata
Kop.
An
gku
tan L
aut
Kopra
Kop.
Lis
trik
Ped
esaa
n
Kop.
An
gku
tan P
enye
be
ran
ga
n
K.B
.P.R
Kop.
An
gku
tan U
dara
Kop.
Ten
ag
a K
erja
Bon
gka
r…
Kop.
Jam
u G
endo
ng
Kop.
An
gku
tan S
ung
ai
Kope
rasi A
sura
nsi In
don
esia
Kelompok Koperasi
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 201917
Sektor Usaha Koperasi
0
8000
16000
Adm
Pe
meri
nta
han
,…
Ind
ustr
i P
eng
ola
ha
n
Info
rmasi da
n K
om
un
ikasi
Jasa
Kese
ha
tan d
an K
eg
iata
n…
Jasa
Keu
an
ga
n d
an A
su
ran
si
Peng
ad
aa
n A
ir, P
en
g…
Jasa
Lain
nya
Jasa
Pen
did
ikan
Jasa
Peru
sah
aa
n
Konstr
uksi
Tra
nspo
rtasi da
n P
erg
ud
an
gan
Peng
ad
aa
n L
istr
ik d
an G
as
Penye
dia
an
Akom
oda
si da
n…
Perd
ag
an
gan
Be
sa
r da
n…
Pert
am
ban
ga
n d
an P
eng
ga
lian
Pert
an
ian
, K
eh
uta
nan
dan
…
Real E
sta
t
12 6301962
27
56017
37
36911
28197 67 701 89
16150
1031183
12290
11
Sumber: Database Kementerian Koperasi dan UKM yang diolah berdasarkan data ODS Semester I Tahun 201918
Penurunan Suku Bunga KUR
7%
2018
22% 12% 9%
2014 2015 2017
Suku Bunga KUR turun sejak tahun 2014
sebesar 22% menjadi 12% pada tahun 2015 dan
turun sebesar 9% pada tahun 2017 serta padatahun 2018 turun kembali menjadi 7%.
21
Penurunan Tarif Pajak UMKM Dan Koperasi
Tahun 2018 tarif PPh Final UMKM turun
dari 1% menjadi 0,5% bagi UMKM termasuk
koperasi yang memiliki omset/peredaran bruto maksimal
sebesar Rp.4,8 miliar per tahun.
22
23
Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Kewirausahaan
1,65%
2014 2017
3,1 %
Tingkat RasioKewirausahaan tahun2014 sebesar 1,65% meningkat padatahun 2017 menjadi3,1% dan padatahun 2018 diproyeksikanmeningkat > 5%.
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB Nasional
1,71%
2014 2018
5,1%
Reformasi Total Koperasi
telah berhasil meningkatkan
PDB Koperasi terhadap PDB
Nasional. PDB koperasi
sampai tahun 2014 sebesar
1,71% kemudian meningkat
menjadi 3,99% tahun 2016
dan pada tahun 2018
meningkat menjadi 5,1%.
24
Munculnya Koperasi skala Besar
• Koperasi Penyalur KUR
• Koperasi Ranking Dunia
• Koperasi Masuk Bursa Efek
• Koperasi berbasis Digital
• Koperasi dengan Layanan Usaha menyebar
• Cooperative Intercorporated
V. KUKM ORIENTASI EKSPOR
(PROGRAM DAN KEGIATAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2020-2024)
Peran KUKM Menekan Defisit Neraca Perdagangan KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Tumpuan produksi tidak hanya pada ekspor produk pertanian bahan mentah namunsudah diolah sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi.Pertumbuhan produksi tahunan industri mikro dan kecil mencapai 3,92% untukmakanan dan 7,70% untuk minuman. Sektor ini juga memberikan kontribusi terbesarpada ekonomi kreatif dengan kontribusi 41,69%.
Industri pengolahan berbasis pertanian di pedesaan
01
Meningkatkan ekspor melalui peningkatan produk unggulan desa melalui OVOP (One Village One Product) yang terintegrasi dengan industri pariwisata
Pariwisata
• Makanan dan MinumanMemberikan Kontribusi terbesar pertama pada ekonomi kreatif dengan kontribusi 41,69%
• Fashion (muslim, berbasis budaya dan lokal serta perhiasan)Memberikan kontribusi kedua terbesar pada ekonomi kreatif dengan 18,15%% . Indonesia masuk dalam 10 besar negara pengekspor perhiasan di dunia dengan
pangsa pasar mencapai 4%. • Furnitur dan craft (Kriya)
Memberikan kontribusi ketigs terbesar pada ekonomi kreatif dengan kontribusi 15,70%.
Peningkatan Produk Ekspor UKM
02
03
04 Optimalisasi Ekspor ke Pasar Non Tradisional
Hilirisasi dan Perdagangan Komoditi Rakyat
Hilirisasi produk lokal dan perdagangan
antar daerah ini akan menciptakan sirkular
ekonomi dan percepatan
pembangunan didaerah yang saling
membutuhkan.
PerencanaanPembangunganwilayah secara
terintegrasi.
Fokus dan kompetensipada produk sesuai
dengan sumber daya yang dimiliki baik dari
sumber daya alam maupun sumber daya
manusia.
Tumbuhkan industridi daerah yangtentunya akan
terjadi penciptaanlapangan kerja bagimasyarakat lokal.
Pengembanganhilirisasi
(industrialisasi) pertanian untukmeningkatkan
ekonomi di perdesaan.
Kementerian Koperasidan UKM turut terlibatdalam meningkatkanpendapatan petani
sekaligus meningkatkanekonomi di pedesaan.
Tantangan UKM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Industri Pengolahan
Pemasaran
TantanganUKM
PerubahanMindset
Pendampingan
Pembiayaan
Market Intelligence
KerjasamaDengan Pusat
Riset
KonsolidasiKargo
SDM
KonsolidasiLahan
Pertanian
Sinergi Program Pembiayaan UMKM Berorientasi Ekspor
dengan
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / Indonesia EXIMBANK
(2010 - 2017)
LPEI adalah Lembaga Non Bank merupakan transformasidari Bank Ekspor Indonesia
Pemerintah mendirikan LPEI
berdasarkan UU No. 2 Tahun 2009
tanggal 12 Januari 2009
Melaksanakan Pembiayaan Ekspor
Nasional dalam bentuk pembiayaan,
penjaminan, dan / atau asuransi
serta jasa konsultasi yang terkait
dengan ekspor
Kesepahaman Bersama antara Kemen KUKM denganLPEI
Nomor : 06/SKB/Dep.3/III/2010 dan
026/KSB/03/2010 Tanggal 4 Maret
2010 tentang Fasilitasi, Pembiayaan,
Penjaminan, Asuransi, dan Jasa
Konsultasi Ekspor bagi Usaha Kecil,
Menengah dan Koperasi pelaku
Ekspor.
Bentuk KesepahamanBersama
Memberikan Bimbingan Teknis dalam
rangka peningkatan kapasitas KUKM
yang berorientasi ekspor untuk
memperoleh akses pembiayaan,
penjaminan dan asuransi ekspor
30
Hasil Sinergi Program Dengan LPEI
Realisasi Pembiayaan LPEI Kepada 13 KUKM
Nilai Kredit Rp. 62.005.000.000
NO KOPERASI/UKM PROV/KAB/ KOTA KOMODITAS JUMLAH REALISASI (Rp)
1 KSU Lepo Gayo / Soagee Gayo Coffee Aceh Kopi 3.000.000.000
2 UD Weh Jernih Aceh Kopi 13.000.000.000
3 Koptan Telaga Sakinah Aceh Kopi 3.000.000.000
4 KSU Bies Utama Aceh Kopi 2.500.000.000
5 PD. Syukestex Pekalongan Garment & Textil 4.930.000.000
6 Koperasi Agroniaga Makassar Rumput Laut 1.500.000.000
7 Koperasi Tunas Harapan Makassar Rumput Laut 100.000.000
8 PT. Nirwana Segara Sidoarjo Pengalengan Rajungan 5.000.000.000
9 PT. Putri Jaya Makasar Rumput laut 2.600.000.000
10 CV. Persada Semesta Makasar Rumput Laut 2.200.000.000
11 UD. Abon Kepala Sapi DIY Makanan 75.000.000
12 Fitri Modiste DIY Handycraft 100.000.000
13 Usaha Menengah Aneka Sinindo DIY Briket 24.000.000.000
Total 62.005.000.000
31
Revitalisasi Internal KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Kelembagaan
•Perkuatan fungsihubungan kelembagaandan pendampingan
Pembinaan SDM
•Revitalisasi sistempembinaan
Restrukrisasi Usaha
•Penguatan hubunganHorizontal
Pembiayaan
•Penguatan aksessumber pembiayaan
Propasar
•Penguatan Hubunganvertikal
Kesekretariatan
•Penguatan Data danMutu Perencanaan
LPDB
LLP
Rp 1.500.000.000.000,-(Satu Trilyun Lima Ratus Milyar Rupiah)
KONVENSIONAL
Rp 975 Milyar
SYARIAH
Rp 525 Milyar
Target Penyaluran 2019
BUKAN DANA HIBAH/BANSOS
4,5% 5% 7% 60:40
Tarif Maksimal Pembiayaan LPDB-KUMKM
NAWACITA•Pertanian
•Perikanan
•Perkebunan
SEKTOR Rill•KUMK Sektor Manufaktur
• Industri Kreatif
•Kerajinan SIMPAN PINJAM
•Koperasi Simpan Pinjam
•LKB(Bank Umum,BPS/BPR)
•LKBB (Multifinance/Modal Ventura/Fintech)
•BLUD
SYARIAH•Koperasi Syariah(KSPPS/USPPS)
•LKB Syariah (BUS,BPRS, BPD Syariah))
•LKBB Syariah (PBMT Ventura)
•Tarif Pembiayaan Syariah (PMK 75/2011). Tarif PembiayaanSyariah di tetapkan dengan akadMudharabah dan akadMurabahah.
SUKU BUNGA SUKU BUNGA SUKU BUNGA BAGI HASIL
PEMASARANPENGOLAHANKOMODITAS
Korporasi /Industrialisasi Koperasi
Asdep Pemasaran
KUKMPERUSAHAAN BESAR /PARTNER STRATEGIS
IIII
• Pameran DN/LN• Bimbingan E-commerce• Pasar Tematik• PKL / Dukungan Rest Area
Asdep Stanfikat
• Fasilitasi ISO• Fasilitasi HACCP• Fasilitasi Merek• Fasilitasi Halal
Asdep Pertanian & Perkebunan
Industri & Jasa
2 3
4 5
II
• Pertanian, Perkebunan Pertanian (Beras) Perkebunan (Kelapa)
Perikanan Mozarella
• Perikanan, Peternakan • Industri, Jasa Komponen OVOP
• Layanan Promosi Online
• Layanan Promosi Offline (Product Gallery & Pameran)
LLP KUKM
6
Perikanan & Peternakan
Strategi Kemitraan Komprehensif dan Inklusif KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
REPUBLIK INDONESIA
Company /
Private Sector
Academia /
University
Financial
InstitutionsNGO /
Associations
Outcome yang
Diharapkan
1. Memperkuat produk
UMKM di pasar domestik
2. Peningkatan Ekspor
Langsung oleh Koperasi
dan UMKM
3. Peningkatan Partisipasi
Koperasi dan UMKM
dalam Global Value Chain
(GVC)
Peningkatan GDP KUKM
dalam ekspor nasional
Dep. Kelembagaan Dep. Pembiayaan Dep. RU
1. Pendamping Koperasi
2. Penyuluh Koperasi
3. Hub kelembagaan
1. Kredit Usaha Rakyat
2. Skema Kredit Investasi
3. Pembiayaan Ekspor
1. PLUT
2. Pendamping UKM
3. Hub L/K
Dep. Pengawasan
1. Pengawasan Koperasi
2. Kerjasama Fungsional
Dep. SDM
1. Reorientasi Sistem
2. Kewirausahaan
3. Kewirakoperasian
LPDB
1. Pembiayaan Koperasi
yang berdampak pada
UMKM
1