Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

13
Arah Kebijakan dan Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015 Musrenbangtan, Jakarta , 13 Mei 2014 1

Transcript of Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

Page 1: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

Arah Kebijakan danArah Kebijakan danPrioritas Karantina 2015

Musrenbangtan, Jakarta , 13 Mei 20141

Page 2: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

Analisis Dukungan

• Salah satu prioritas 2015 bidang pertanian adalah implementasi

konsep kawasan

• Pengembangannya memerlukan perlindungan/ pencegahan

introdusi resiko (teknis maupun ekonomi)

• Konsep kawasan pertanian akan berdampak pada meningkatnya

lalu lintas atau keluar/ masuknya sumberdaya atau sarana

produksi berupa benih, bibit, obat, pestisida sampai pada hasilproduksi berupa benih, bibit, obat, pestisida sampai pada hasil

produksi.

• Dlm operasional karantina juga mengenal Area dan Kawasan

namun tidak selalu identik dengan Kawasan Pengembangan

Pertanian (Area/Kawasan karantina berbasis pada status dan

situasi penyakit)

• Fungsi Karantina (selain aspek pencegahan masuk dan

menyebarnya penyakit) akan lebih efektif mendukung apabila

diamanatkan dalam mekanisme kebijakan (peraturan). 2

Page 3: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

Isu Strategis Tahun 2015

1. Ancaman krisis pangan dunia penguasaan sumberdaya

alam hayati strategi Pengembangan Biosecurity

2. Dukungan Terhadap Ren-Aksi Bukit Tinggi Manajemen

Resiko

3. Penyelundupan bahan pangan

4. Pelaksanaan MEA 2015 Harmonisasi kebijakan proteksi

sumberdaya hayati dan efisiensi pelayanan karantina

5. Penanganan Outbreak HPHK/OPTK

6. Kebijakan ekspor produk pertanian belum sinergis

7. Reformasi Kebijakan dan Kelembagaan

3

Page 4: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

Prioritas/Fokus

Program Perkarantinaan 2015

1. Pengembangan kebijakan biosecurity

2. Peningkatan jumlah dan integritas sertifikasi karantina

3. Peningkatan pengawasan produk impor

4. Konsolidasi dan advokasi kebijakan sumberdaya hayati dan

harmonisasi standarisasi ALOPharmonisasi standarisasi ALOP

5. Penyempurnaan SOP, peningkatan koordinasi penanganan

outbreak HPHK/OPTK

6. Peningkatan kebijakan, koordinasi dan diplomasi SPS

mendukung ekspor produk pertanian

7. Penyusunan kebijakan perkarantinaan nasional dan

kelembagaan karantina

4

Page 5: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

1. Pengembangan Kebijakan Biosecurity

• Menggunakan prinsip perlindungan terintegrasi

dan berkesinambungan (biosecurity continuum)

• Penilaian status dan situasi Negara Asal;

• Konfirmasi kesesuaian terhadap ALOP

• Penetapan protocol dan persyaratan teknis (pre-• Penetapan protocol dan persyaratan teknis (pre-

Clearance, PSI, Border inspection, Monitoring)

• Surveilans / Pemantauan

5

Page 6: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

2. Jumlah dan Integritas Sertifikasi Karantina

• Membangun sistem ‘analyzing point’ yang efektif

melalui kerjasama pemanfaatan manifest;

• Implementasi standar pelayanan publik dibidang

perkarantinaan;

• Berperan dalam dukungan penurunan dwelling • Berperan dalam dukungan penurunan dwelling

time ;

• Peningkatan kemampuan Lab Uji dan

membangun jaringan kerjasama lab nasional ;

6

Page 7: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

3. Peningkatan Pengawasan Produk Impor

� Menata kembali tempat pemasukan dan pengeluaran (untuk

meningkatkan rentang kendali pengawasan).

� Penetapan negara sumber bibit/benih

� Koordinasi pengawasan dan operasional terpadu. MOU Barantan dengan

Polri merupakan wadah yg telah digunakan dalam rangka khususnya

pengawasan tempat-tempat yang belum/tidak ditetapkan sebagai tempat

pemasukan, koordinasi dan kerjasama yg telah dilakukan mencakuppemasukan, koordinasi dan kerjasama yg telah dilakukan mencakup

tingkat Pusat (Bareskrim) dan tingkat lapangan, disamping tentunya

koordinasi dengan dinas teknis setempat.

� Memanfaatkan profiling pengguna jasa.

� Meningkatkan kapasitas SDM PPNS.

� Mengoptimalkan koordinasi dan pemanfaatan tempat pemeriksaan

terpadu (TPFT) dan perbaikan bisnis proses di 5 Pelabuhan utama.

� Penguatan pengawasan di wilayah perbatasan

7

Page 8: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

4. Konsolidasi dan advokasi kebijakan sumberdaya

hayati dan harmonisasi standarisasi sesuai ALOP

� Wujud kinerja MEA 2015 dari sisi Karantina adalah

fasilitasi kelancaran arus barang. Salah satu fokus yang

diperlukan adalah kesetaraan Manajemen Resiko antar

negara di lingkungan MEA. Hal ini memerlukan

harmonisasi standard setting yang dalam implementasinyaharmonisasi standard setting yang dalam implementasinya

berkaitan dengan ALOP setiap negara.

� Berperan aktif dalam verifikasi dan penyempurnaan

standar persyaratan (larangan dan pembatasan) di lingkup

Pemda yang bertentangan atau belum sinkron dengan

kebijakan nasional

8

Page 9: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

5. Penyempurnaan SOP, peningkatan koordinasi

penanganan outbreak HPHK/OPTK

� Meningkatkan peran implementasi Permentan No. 51 Tahun 2006, tentang

PEDOMAN TATA HUBUNGAN KERJA FUNGSIONAL PEMERIKSAAN, PENGAMATAN

DAN PERLAKUAN PENYAKIT HEWAN KARANTINA

� Tindakan dan koordinasi yang diperlukan apabila terdapat kejadian penyakit

baik didalam Instalasi Karantina maupun di luar Instalasi karantina (Dinas

Teknis, BBV/BPPV, Karantina, Laboratorium, dan Es I terkait)

� Meng efektifkan Implementasi Komite Kerjasama Karantina Hewan Nasional

(Permentan 688/2002)(Permentan 688/2002)

� Dukungan justifikasi ilmiah dalam penyelenggaraan karantina hewan

� Jaringan kerjasama Lab, dan

� Koordinasi pelaksanaan Surveilans

� Meningkatkan peran Focal Point NPPO (PMP 264/2006) dalam pengelolaan

kejadian/eksplosi Hama dan Penyakit (OPTK), dan penetapan status area /

produksi� PRSV pada Pepaya di Sumut dan NAD

� Nematoda Sista Kuning pada kentang, di Sulsel

� Hama Tungau Merah, pada kelapa, di Sulut

� Peny Layu pada Jagung, di Sulsel, Jatim dan Sumbar9

Page 10: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

6. Peningkatan kebijakan, koordinasi dan diplomasi SPS

mendukung ekspor produk pertanian

� Mengawal penyusunan standard ekspor oleh negara

tujuan

� Berperan aktif dalam forum-forum standard setting baik

multilateral maupun regional.

� Melakukan verifikasi terjadinya NNC dari negara� Melakukan verifikasi terjadinya NNC dari negara

pengimpor agar tidak merugikan/mengurangi potensi

ekspor.

� Harmonisasi kegiatan in-Line Inspection dan keterpaduan

dalam verifikasi status ‘Pest Free Area’ dan best practice

dibidang produksi.

� Pemanfaatan Sistem Layanan Elektronik (E-Services)

Perizinan Terintegrasi dalam Kerangka INSW”10

Page 11: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

7. Penyusunan kebijakan perkarantinaan nasional dan

kelembagaan karantina

� Melestarikan sumberdaya alam hayati dengan efektif perlu Otoritas

perlindungan (biosecurity) yang terintegrasi dalam operasionalnya (Quarantine

and Inspection)

� Fungsi Karantina merupakan fungsi yang sangat berkaitan dengan fungsi-fungsi

pemerintahan lainnya, mulai dari tingkat kebijakan sampai pada operasional.

Fungsi perlindungan ”seperti” sudah tidak terpisahkan dengan fungsi pelayanan

karantina;karantina;

� Fungsi manajemen resiko di negara asal dan di tempat pemasukan terkait sejak

dari kewajiban pengguna jasa dan alat angkut melaporkan barang yang dilalu

lintaskan, sampai kepada referensi uji Lab di tingkat internasional;

� Fungsi Penetapan Kawasan karantina tidak mungkin dapat berjalan dengan baik

tanpa peran otoritas K/L dan Pemda. Demikian pula dengan tempat

pemeriksaan/perlakuan karantina terkait dengan fungsi K/L lainnya ;

� Rancangan Strategi Perkarantinaan Pertanian di Indonesia dan alternatif

kelembagaan yang sesuai akan dirumuskan melalui kajian yang komprehensif dan

akan di tuangkan dalam Renstra Barantan 2015 -2019.11

Page 12: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

PROGRAM DAN KEGIATAN TA. 2015

• PROGRAM

– Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan

Hayati.

• KEGIATAN

– Peningkatan Kepatuhan, Kerjasama dan Pengembangan Sistem Informasi–

Perkarantinaan

– Peningkatan Sistem KH dan Keamanan Hayati Hewani

– Peningkatan Sistem KT dan Keamanan Hayati Nabati

– Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Barantan

– Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Lab Uji Std dan Uji Terap Teknik dan

Metoda KP

– Peningkatan Kualitas Pelayanan KP dan Pengawasan Keamanan Hayati

12

Page 13: Arah Kebijakan dan Prioritas Karantina 2015

Terima KasihTerima Kasih

13