Arah Dan Angka Korelasi

download Arah Dan Angka Korelasi

of 20

Transcript of Arah Dan Angka Korelasi

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    1/20

    i

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirahmanirrahiim,

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita

    berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu

    membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada

    kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita

    capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

    Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen Mata

    Kuliah Staristika serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan

    berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu

    yang telah ditentukan.

    Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

    kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa

    maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada Dosen serta teman-teman sekalian,

    yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami

    jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan

    makalah-makalah kami dilain waktu.

    Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-

    mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-

    teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau

    mengambil hikmah dari judul ini (Arah dan Angka Korelasi) sebagai tambahan

    dalam menambah referensi yang telah ada. Akhir kata semoga makalah ini dapat

    bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis,Amin yarobbal alamiin.

    Serang, Januari 2014

    Penyusun

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    2/20

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR............................................................................. i

    DAFTAR ISI............................................................................................ ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................... 1

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Korelasi ................................................................. 2B. Arah Korelasi .......................................................................... 3C. Peta Korelasi ........................................................................... 4D. Angka Korelasi........................................................................ 10E. Jenis-Jenis Korelasi ................................................................. 11F. Macam-macam Korelasi ......................................................... 12G. Teori Korelasi.......................................................................... 14

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................. 17

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 18

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    3/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangBanyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada

    hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat

    dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat

    menggunakannya untuk keperluan peramalan.

    Kata Korelasi berasal dari bahasa inggris yaitu Correlation yang

    dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan

    timbale balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan

    antara dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang

    digunakan korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X dan variable

    Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai

    korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00.

    Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat

    dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan

    hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah

    diberi nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi

    negative. Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang

    berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa hubungan antara dua variable

    (atau lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi apabila variable X

    mengalami kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan atau

    pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada

    variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada variable X akan

    akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan pada variable Y.

    B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan korelasi?2. Apa-apa saja jenis-jenis korelsi?3. Apa-apa saja rumus-rumus korelasi?

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    4/20

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Korelasi(Darwyan Syah: 91: 2007) Dalam kegiatan statistik khususnya statistik

    inferensial, analisis korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau

    lebih, yaitu antara variable bebas dan variable terikat. Hubungan korelasi

    terdiri atas dua jenis yakni bivariate dan multivariate correlation. Bevariated

    correlation yaitu analisis terhadap hubungan antara dua variable, satu

    varaiabel bebas dengan satu variable terikat, sedangkan multivariate

    correlation yaitu analisis hubungan antara lebih dua variable bebas.

    Variabel yang dikorelasikan dalam analisis korelasional adalah

    hubungan antara dua variable yang terdiri dependend variable terikat atau

    varaibel yang dipengaruhi dan independend vriabel yang mempengaruhi atau

    disebut juga variable bebas.

    (Moh Hariadi: 132: 2009) Kata Korelasi berasal dari bahasa inggris

    yaitu Correlation yang dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau

    saling hubung atau hubungan timbale balik. Dalam dunia statistik pendidikan

    korelasi adalah hubungan antara dua variable atau lebih yang sifatnnya

    kuantitatif. Lambang yang digunakan korelasi adalah rxy artinnya korelasi

    antara variable X dan variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai

    dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi

    adalah 1.00.

    (Husaini Usman: 197: 2006) Korelasi adalah istilah statistic yang

    menyatakan derajat hubungan linear antara dua variable atau lebih, yang

    ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900 oleh itu terkenal dengan sebutan

    korelasi pearson product moment (PPM) Korelasi adalah salah satu teknik

    analisis statistic yang paling banyak digunakan oleh para peneliti, karena

    peneliti pada umumnya tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan

    mencoba untuk menghubungkannya. Misalnnya kita ingin menghubungkan

    antara tinggi badan dan berat badan, antara umur dengan tekanan darahnya,

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    5/20

    3

    antara motivasi dengan prestasi belajar atau bekerja dan seterusnya. Hubungan

    antara dua variable didalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan

    sebab akibat melainkan hanya hubungan searah saja.

    B. Arah Korelasi(Anas Sudijono: 180: 2009) Hubungan antara variable itu jika ditilik

    dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang

    sifatnya satu arah dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan

    yang sifatnya searah diberi nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan

    arah disebut korelasi negative. Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau

    lebih) yang berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa hubungan antara dua

    variable (atau lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi apabila variable X

    mengalami kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan atau

    pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada

    variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada variable X akan

    akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan pada variable Y.

    Contoh: Makin meningkatnya kesadaran hokum dikalangan

    masyarakat dikuti dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka

    pelanggaran. Makin giatnya orang berlatih makin sedikit pula kesalahan yang

    diperbuat oleh seseorang, makin meningkatnya jumlah aseptor keluarga

    berencana diikuti dengan makin menurunnya angka kelahiran atau sebaliknya,

    dalam dunia pendidikan misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya

    ajaran agama islam oleh para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya

    frekuensi kenakalan remaja atau sebaliknya.

    Disebut korelasi negatif jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi

    itu berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan atau berbalikan. Hal

    ini berarti bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X akan diikuti

    dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y. misalnya, makin

    meningkatnya kesadaran hokum di kalangan masyarakat diikuti dengan makin

    menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran; makin giat berlatih

    makinsedikit kesalahan yang diperbuat oleh seseorang; makin kurang dihayati

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    6/20

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    7/20

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    8/20

    6

    Diagram 2:

    Korelasi Negatif Maksimal

    Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    10

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

    3. Jika korelasi antara variabel X dan variabel Y termasuk korelasi positifyang tinggi atau kuat, maka ada peta korelasi pencaran titiknya sedikit

    mulai menjauh garis linier, yaitu titik tersebut terpencar atau berada di

    sekitar garis lurus tersebut, dengan kecondongan kearah kanan, seperti

    dalam diagram 3 berikut:

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    9/20

    7

    Diagram 3:

    Korelasi Positif Tinggi

    4. Jika korelasi antara variabel X dan variabel Y termasuk korelasi negatifyang tinggi atau kuat, maka ada peta korelasi pencaran titiknya sedikit

    mulai menjauh garis linier, yaitu titik tersebut terpencar atau berada di

    sekitar garis lurus tersebut, dengan kecondongan kearah kiri, seperti

    dalam diagram 4 berikut:

    Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    10

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    10/20

    8

    Diagram 4:

    Korelasi Negatif Tinggi

    Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    10

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

    5. Jika korelasi antara variabel X dan variabel Y termasuk korelasi positifmaupun negatif dikatakan sebagai korelasi yang cukup atau sedang dan

    korelasi rendah atau lemah, maka pencaran titik pada peta korelasi itu

    semakin jauh tersebar/menjauhi garis linier, sebagaimana diagram

    berikut:

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    11/20

    9

    Diagram 5:

    Korelasi Positif Lemah

    Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    10

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

    Diagram 6:

    Korelasi Negatif Lemah

    Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    10

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    12/20

    10

    D. Angka KorelasiTinggi rendah, kuat lemah atau besar kecilnya suatu korelasi dapat

    diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka (koefesien) yang disebut

    Angka Indeks Korelasi atau Coeffesient of Correlation.

    Jadi Angka Indeks Korelasi adalah sebuah angka yang dapat dijadikan

    petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel

    yang sedang diselidiki korelasinya.

    Angka korelasi biasanya diberi lambang dengan huruf tertentu;

    misalnya rxysebagai lambang koefesien korelasi pada teknik korelasiproduct

    moment, p (baca Rho) sebagai lambang koefesien korelasi pada teknik korelasi

    tata jenjang (baca Phi) sebagai lambang koefesien korelasi pada teknik

    korelasi Phi, C atau KK sebagai lambang koefesien korelasi pada teknik

    korelasi Kontingensi, dan lain-lain.

    Angka korelasi itu besarnya berkisar antara 0 (nol) sampai dengan +

    1,00; artinya bahwa angka korelasi itu paling tinggi adalah +1,00 dan paling

    rendah adalah 0. Jika dalam perhitungan diperoleh angka korelasi lebih dari

    1,00 hal itu merupakan petunjuk bahwa dalam perhitungan tersebut telah

    terjadi kesalahan.

    Korelasi antara variabel X dan variabel Y disebut korelasi positif

    apabila angka indeks bertanda plus; misalnya: rxy= + 0,235; rxy= + 0,751

    dan sebagainya. Sebaliknya apabila angka indeks korelasi antara variabel X

    dan variabel Y bertanda minus, maka korelasi yang demikian disebut

    korelasi negatif; misalnya: rxy= - 115; rxy= - 0,587

    Antara variabel X dan variabel Y dikatakan tidak ada hubungannya

    jika angka indeks korelasinya = 0.

    Angka indeks korelasi yang diperoleh dari proses perhitungan itu

    sifatnya relative, yaitu angka yang fungsinya melambangkan indeks hubungan

    antar variabel yang dicari korelasinya. Jadi angka korelasi itu bukanlah angka

    yang bersifat eksak, atau angka yang merupakan ukuran pada skala linier yang

    memiliki unit-unit yang sama besar, sebagaimana yang terdapat pada mistar

    pengukur panjang (mistar penggaris).

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    13/20

    11

    Misalnya, angka korelasi antara variabel X dana variabel Y = 0,75 (rxy

    = 0,75), sedangkan korelasi antara variabel Y dan variabel Z = 0,25 (ryz =

    0,25). Disini kita tidak dapat menyatakan bahwa: rxy= 3 kali lipatnya rxzatau

    menyatakan bahwa ryz= 1/3 nya rxy.

    E. JenisJenis KorelasiKorelasi yang menyatakan tingkat hubungan variabel bebas dan

    variabel terikat dapat dibedakan berdasarkan banyaknya variabel bebas yang

    mempengaruhi nilai dari variabel terikat.

    1. Korelasi LinierAngka yang digunakan untuk menggambarkan derajat hubungan

    ini disebut koefisien korelasi dengan lambang rxy. Teknik yang paling

    sering digunakan untuk menghitung koefisien korelasi selama ini adalah

    teknik Korelasi Product Momen Pearson. Teknik ini sebenarnya tidak

    terbatas untuk menghitung koefisien korelasi dari variabel dengan skala

    pengukuran interval saja, hanya saja interpretasi dari hasil hitungnya harus

    dilakukan dengan hati-hati. Pemikiran utama korelasi product momen

    adalah seperti ini:

    Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti dengan kenaikankuantitas dari variabel lain, maka dapat kita katakana kedua variabel

    ini memiliki korelasi yang positif.

    Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel sama besar atau mendekatibesarnya kenaikan kuantitas dari suatu variabel lain dalam satuan SD,

    maka korelasi kedua variabel akan mendekati 1.

    Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti dengan penurunankuantitas dari variabel lain, maka dapat kita katakana kedua variabel

    ini memiliki korelasi yang negatif.

    Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel sama besar atau mendekatibesarnya penurunan kuantitas dari variabel lain dalam satuan SD,

    maka korelasi kedua variabel akan mendekati -1.

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    14/20

    12

    Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti oleh kenaikan danpenurunan kuantitas secara random dari variabel lain atau jika

    kenaikan suatu variabel tidak diikuti oleh kenaikan atau penurunan

    kuantitas variabel lain (nilai dari variabel lain stabil), maka dapat

    dikatakan kedua variabel itu tidak berkorelasi atau memiliki korelasi

    yang mendekati nol.

    Koefisien korelasi antara dua peubah sehingga nilai r = 0

    berimplikasi tidak ada hubungan linear, bukan bahwa antara peubah itu

    pasti tidak terdapat hubungan.Ukuran korelasi linear antara dua peubah

    yang paling banyak digunakan adalah koefisien karelasi momen-hasilkali

    pearson atau ringkasnya koefisien korelasi.

    F. Macam-macam Korelasi1. Korelasi positip : Korelasi positif adalah tingkat hubungan antara dua

    variabel yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x

    (variabel bebas x) diikuti oleh perubahan variable dependent y (variabel

    tidak bebas y) secara searah..

    2. Korelasi negatip: Korelasi negatif adalah tingkat hubungan antara duavariabel yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x

    (variabel bebas x) diikuti oleh perubahan variabel dependent y (variabel

    tidak bebas y) secara Berlawanan.

    3. Korelasi sederhana (simple corelation) : Adalah tingkat hubungan yangterjadi antara 2 (dua) variabel saja.

    4. Korelasi Multiple (Multiple Corelation) : Yaitu tingkat hubungan yangtejadi antara 2 (dua) variable atau lebih. Misalkan pada model regrsi linier

    multiple ( y = a0 + a1x1 + a2x2 + e ), maka maksud dan pengertian dari

    pernyataan di atas adalah: Tingkat hubungan antara y dengan x1 atau

    tingkat hubungan antara y dengan x2 atau tingkat hubungan antara x1 dan

    x2.

    5. Korelasi sempurna (perfect corelation) : Maksud dan pengertian dariKorelasi sempurna antara 2 variabel, yaitu suatu kondisi bahwa setiap nilai

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    15/20

    13

    variabel bebas x akan terdapat pada setiap nilai variabel tidak bebas y nya.

    Hal ini dapat diartikan pula, bahwa garis regresi yang terbentuk dari data

    yang tersebar (terdistribusi) adalah merupakan tempat kedudukan dari data

    data dimaksud, sehingga nilai r nya =1 atau r = -1

    6. Korelasi Tidak Sempurna (Imperfect Corelation) : Korelasi antara 2 (dua)variabel dikatakan tidak sempurna, jika titiktitik yang tersebar tidak

    terdistribusi tepat pada satu garis lurus.

    7. Korelasi yang mustahil (nonsense corelation): Korelasi antara dua variabelyang seolah-olah ada tetapi tidak ada.

    Diatas sudah dijelaskan macam-macam korelasi, berikut ini akan

    dijelaskan satu persatu dengan contoh seperlunya.

    1. Korelasi Product MomentKorelasi Product Moment merupakan salah satu teknik korelasi

    yang sering digunakan untuk mencari korelasi antar dua variable. Korelasi

    Product Moment dikembangkan oleh Karl Pearson yang kemudian teknik

    ini dinamakan dengan teknik korelasi pearson, disebut juga Korelasi

    Product Moment karena koefisien korelasinya didapatkan dengan

    mengalihkan antara moment-moment variable yang dikorelasikan. (Moh

    Hariadi: 132: 2009)

    (Tulus Winarsunu: 68: 2009) Korelasi Product Moment ditemukan

    oleh Karl Pearson digunakan untuk melukiskan hubungan antara dua buah

    variable yang samasama berjenis interval atau rasio.

    Analisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah

    hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya

    tidak ada yang ditempatkan sebagai predictor dan respon (IV dan DV).

    Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1

    maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan

    positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif

    menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A

    menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel)

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    16/20

    14

    2. Korelasi Tata JenjangTeknik korelasi data jenjang dalam dunia statistik dikenal sebagi

    teknik analisis korelasional yang paling sederhana jika dibandingkan

    dengan teknik analisis korelasional lainnya. Variabel yang sedang kita

    selidiki korelasinya, kita ukur berdasarkan perbedaan urutan kedudukan

    skornya, jadi bukan didasarkan pada skor hasil pengukuran yang

    sebenarnya. Dengan kata lain, datanya adalah data ordinal/data

    jenjang/data urutan. Teknik analisis korelasional tata jejang ini dapat

    efektif digunakan apabila subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian

    lebih dari 9 tetapi kurang dari 30, dengan kata lain (N) antara 10 29.

    Karena itu apabila N sama dengan/lebih dari 30, sebaiknya jangan

    digunakan teknik korelasi ini. Berikut rumus Korelasi Tata Jenjang:

    G. Teori Korelasi1. Korelasi dan Kausalitas

    Ada perbedaan mendasar antara korelasi dan kausalitas. Jika kedua

    variabel dikatakan berkorelasi, maka kita tergoda untuk mengatakan

    bahwa variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain atau dengan

    kata lain terdapat hubungan kausalitas. Kenyataannya belum tentu.

    Hubungan kausalitas terjadi jika variabel X mempengaruhi Y. Jika kedua

    variabel diperlakukan secara simetris (nilai pengukuran tetap sama

    seandainya peranan variabel-variabel tersebut ditukar) maka meski kedua

    variabel berkorelasi tidak dapat dikatakan mempunyai hubungan

    kausalitas. Dengan demikian, jika terdapat dua variabel yang berkorelasi,

    tidak harus terdapat hubungan kausalitas.

    Terdapat dictum yang mengatakan correlation does not imply

    causation. Artinya korelasi tidak dapat digunakan secara valid untuk

    melihat adanya hubungan kausalitas dalam variabel-variabel. Dalam

    korelasi aspek-aspek yang melandasi terdapatnya hubungan antar variabel

    mungkin tidak diketahui atau tidak langsung. Oleh karena itu dengan

    menetapkan korelasi dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    17/20

    15

    diteliti tidak akan memberikan persyaratan yang memadai untuk

    menetapkan hubungan kausalitas kedalam variabel-variabel tersebut.

    Sekalipun demikian bukan berarti bahwa korelasi tidak dapat digunakan

    sebagai indikasi adanya hubungan kausalitas antar variabel. Korelasi dapat

    digunakan sebagai salah satu bukti adanya kemungkinan terdapatnya

    hubungan kausalitas tetapi tidak dapat memberikan indikasi hubungan

    kausalitas seperti apa jika memang itu terjadi dalam variabel-variabel yang

    diteliti, misalnya model recursive, dimana X mempengaruhi Y atau non-

    recursive, misalnya X mempengaruhi Y dan Y mempengaruhi X.

    Dengan untuk mengidentifikasi hubungan kausalitas tidak dapat

    begitu saja dilihat dengan kaca mata korelasi tetapi sebaiknya

    menggunakan model-model yang lebih tepat, misalnya regresi, analisis

    jalur ataustructural equation model.

    2. Korelasi dan LinieritasTerdapat hubungan erat antara pengertian korelasi dan linieritas.

    Korelasi Pearson, misalnya, menunjukkan adanya kekuatan hubungan

    linier dalam dua variabel. Sekalipun demikian jika asumsi normalitas salah

    maka nilai korelasi tidak akan memadai untuk membuktikan adanya

    hubungan linieritas. Linieritas artinya asumsi adanya hubungan dalam

    bentuk garis lurus antara variabel. Linearitas antara dua variabel dapat

    dinilai melalui observasiscatterplotsbivariat. Jika kedua variabel

    berdistribusi normal dan behubungan secara linier, maka scatterplot

    berbentuk oval; jika tidak berdistribusi normal scatterplot tidak berbentuk

    oval.

    Dalam praktinya kadang data yang digunakan akan menghasilkan

    korelasi tinggi tetapi hubungan tidak linier; atau sebaliknya korelasi

    rendah tetapi hubungan linier. Dengan demikian agar linieritas hubungan

    dipenuhi, maka data yang digunakan harus mempunyai distribusi normal.

    Dengan kata lain, koefesien korelasi hanya merupakan statistik ringkasan

    sehingga tidak dapat digunakan sebagai sarana untuk memeriksa data

    secara individual.

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    18/20

    16

    3. AsumsiAsumsi dasar korelasi diantaranya seperti tertera di bawah ini:

    a. Kedua variabel bersifat independen satu dengan lainnya, artinyamasing-masing variabel berdiri sendiri dan tidak tergantung satu

    dengan lainnya. Tidak ada istilah variabel bebas dan variabel

    tergantung.

    b. Data untuk kedua variabel berdistribusi normal. Data yang mempunyaidistribusi normal artinya data yang distribusinya simetris sempurna.

    Jika digunakan bahasa umum disebut berbentuk kurva bel. Menurut

    Johnston (2004) ciri-ciri data yang mempunyai distribusi normal ialah

    sebagai berikut:

    Kurva frekuensi normal menunjukkan frekuensi tertinggi berada ditengah-tengah, yaitu berada pada rata-rata (mean) nilai distribusi

    dengan kurva sejajar dan tepat sama pada bagian sisi kiri dan

    kanannya. Kesimpulannya, nilai yang paling sering muncul dalam

    distribusi normal ialah rata-rata (average), dengan setengahnya

    berada dibawah rata-rata dan setengahnya yang lain berada di atas

    rata-rata.

    Kurva normal, sering juga disebut sebagai kurva bel, berbentuksimetris sempurna.

    Karena dua bagian sisi dari tengah-tengah benar-benar simetris,maka frekuensi nilai-nilai diatas rata-rata (mean) akan benar-benar

    cocok dengan frekuensi nilai-nilai di bawah rata-rata.

    Frekuensi total semua nilai dalam populasi akan berada dalam areadibawah kurva. Perlu diketahui bahwa area total dibawah kurva

    mewakili kemungkinan munculnya karakteristik tersebut.

    Kurva normal dapat mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Yangmenentukan bentuk-bentuk tersebut adalah nilai rata-rata dan

    simpangan baku (standard deviation) populasi.

    c. X dan Y mempunyai hubungan linier. Hubungan linier artinyahubungan kedua variabel membentuk garis lurus.

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    19/20

    17

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan1. Korelasi adalah istilah statistic yang menyatakan derajat hubungan linear

    antara dua variable atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada

    awal 1900 oleh itu terkenal dengan sebutan korelasi pearson product

    moment (PPM) Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistic yang

    paling banyak digunakan oleh para peneliti, karena peneliti pada umumnya

    tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk

    menghubungkannya. Misalnnya kita ingin menghubungkan antara tinggi

    badan dan berat badan, antara umur dengan tekanan darahnya, antara

    motivasi dengan prestasi belajar atau bekerja dan seterusnya. Hubungan

    antara dua variable didalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan

    sebab akibat melainkan hanya hubungan searah saja.

    2. Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapatdibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan

    hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah

    diberi nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut

    korelasi negative. Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau lebih)

    yang berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa hubungan antara dua

    variable (atau lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi apabila variable

    X mengalami kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan

    kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau

    pertambahan pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan

    pada variable X akan akan diikuti pula dengan penurunan dan

    pengurangan pada variable Y.

  • 8/13/2019 Arah Dan Angka Korelasi

    20/20