APRIWAN RIZKIdigilib.unila.ac.id/24765/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBERBASIS SMARTPHONE ANDROID...
Transcript of APRIWAN RIZKIdigilib.unila.ac.id/24765/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBERBASIS SMARTPHONE ANDROID...
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
DENGAN PERUBAHAN TEGANGAN DAN FREKUENSI
BERBASIS SMARTPHONE ANDROID
(Skripsi)
Oleh
APRIWAN RIZKI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
i
ABSTRAK
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN
PERUBAHAN TEGANGAN DAN FREKUENSI BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID
Oleh
APRWAN RIZKI
Penggunaan motor induksi tiga fasa sudah banyak digunakan diindustri besar
maupun kecil. Kecepatan motor induksi dapat diatur dengan mengubah tegangan
dan frekuensi sumber. Pengoperasian kecepatan motor induksi pada umumnya
secara manual dan menggunakan kabel. Dalam mempermudah pengoperasian
kecepatan motor induksi, dibutuhkan suatu kontroler untuk mengendalikan
kecepatan motor induksi dari jarak jauh dan tanpa kabel.
Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu kontroler yang dapat mengatur
kecepatan motor induksi 3 fasa tipe sangkar tupai dari jarak jauh dengan
menggunakan perubahan tegangan dan frekuensi suplai. Untuk dapat mengatur
kecepatan motor dari jarak jauh dibutuhkan sebuah smartphone android yang
memiliki perangkat bluetooth, yaitu suatu komunikasi nirkabel yang menyediakan
layanan pertukaran data. Pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan cara
mengatur nilai tegangan dan frekeuensi sumber menggunakan buck converter dan
inverter. Rangkaian buck converter digunakan untuk mengatur nilai tegangan
dengan mengubah nilai duty cycle sedangkan rangkaian inverter digunakan untuk
mengatur nilai frekuensi dengan pemicunya menggunakan metode SPWM
(Sinusoidal Pulse Width Modulation). Metode pengereman kecepatan motor
menggunakan metode pengereman dinamik.
Dari hasil pengujian kecepatan motor dapat dikontrol sampai jarak 15 meter,
dimana kecepatan akan semakin cepat ketika nilai tegangan dan frekuensi
sumbernya dinaikkan. Sebaliknya, ketika nilai tegangan dan frekuensi diturunkan
maka kecepatan motor akan menurun. Alat ini dapat mengatur tegangan DC sebesar
287 volt dan buck converter mengatur nilai duty cycle antara 0,2 sampai 1 dengan
kenaikkan 0,2 sedangkan inverter mengatur frekuensi dari 40 Hz sampai 55 Hz
dengan kenaikkan 5 Hz.
Kata kunci : motor induksi 3 fasa, smartphone android, bluetooth, buck converter,
inverter
ii
ABSTRAK
SPEED CONTROLLER OF 3 PHASE INDUCTION MOTOR WITH
VOLTAGE AND FREQUENCY CHANGES BASED ON ANDROID
SMARTPHONE
By
APRWAN RIZKI
The use of three phase induction motor is widely used for large and small industry.
Induction motor speed can be adjusted by changing the voltage and frequency of
the source. Operation speed induction motors are generally manually and using
cables. In facilitating the operation of induction motor speed, we need a device to
control the speed of induction motors on remotely and wirelessly.
The purpose of this research is to design a device that can control the speed of 3-
phase induction motor squirrel cage type remotely using supply voltage and
frequency changes. To adjust the speed of the motor from a distance it takes an
android smartphone with bluetooth, which is a wireless communication that
provides data exchange services. 3-phase induction motor speed controller is done
by regulating the voltage value and frequency source using buck converter and the
inverter. Buck converter circuit is used to set the value of the voltage by changing
the duty cycle value while the inverter circuit is used to set the value of the trigger
frequency by using SPWM (Sinusoidal Pulse Width Modulation). Dynamic braking
method is required.
From the results of motor speed testing, it can be controlled up to 15 meters
distance, where the speed will be faster when the source voltage and frequency
values increased. Conversely, when the value of the voltage and frequency are
decreased so the motor speed will decrease. This tool can adjust 287 Volt of DC
Voltage and a buck converter will set the duty cycle value between 0.2 to 1 with an
increase of 0.2 while the inverter adjust the frequency from 40 Hz to 55 Hz to 5 Hz
increase.
Keywords : three phase induction motor, android smartphone, bluetooth, buck
converter, inverter
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
DENGAN PERUBAHAN TEGANGAN DAN FREKUENSI
BERBASIS SMARTPHONE ANDROID
Oleh :
Apriwan Rizki
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
Atas ridho
Dengan rasa hormat, cinta dan sayangku
Ku dedikasikan karya sederhana ini untuk
Bapak dan Ibu:
Bapak Cikwan Zuhri
&
Ibu Nurhamah Ms Terima kasih atas cinta, kasih sayang dan doa-nya
“Ya Allah! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
menyayangi aku waktu kecil.”
Lakukan apapun yang menurut mu benar,
Namun tetap sesuai ajaran-Nya.
Jangan lupa berusaha dan berdoa.
(Apriwan Rizki)
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
Kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
Kemudahan.
(Q.S Al-Insyirah: 5-6)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 02 April 1994.
Penulis merupakan anak keempat dari pasangan Bapak
Cikwan Zuhri dan Ibu Nurhamah.
Pendidikan formal penulis dimulai dari TK Laskar Ampera,
Rejosari, Kotabumi dari tahun 1998 sampai 1999. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Rejosari, Kotabumi dari tahun 1999 sampai
2005. Penulis meneruskan pendidikan di SMPN 7 Kotabumi dari tahun 2005
sampai 2008 dilanjutkan ke Sekolah Yayasan Pembina UNILA (YP UNILA)
daritahun 2008 sampai 2011.
Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tertulis. Selama menjadi mahasiswa,
penulis berkesempatan menjadi Asisten Laboratorium Konversi Energi Elektrik
(KEE). Penulis juga pernah aktif di lembaga kemahasiswaan yang ada di Jurusan
Teknik Elektro yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas (Himatro)
sebagai Anggota Departemen Kerohanian (2012-2013) dan (2013-2014). Pada
tahun 2015, penulis pernah melakukan kerja praktik di PT. PLN Persero
Distribusi Jakarta Raya dengan bahasan pemeliharaan transformator.
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan nikmat
kesehatan, kesempatan, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW sang penutup para Nabi dan Rasul, kepada keluarga, sahabat,
dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Skripsi ini berjudul ”Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa dengan
Perubahan Tegangan dan Frekeunsi Berbasis Smartphone Android” sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung. Selama melaksanakan penelitian
ini, penulis banyak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Penulis juga
telah mendapat bantuan baik moril, materi, maupun petunjuk, bimbingan dan
saran dari berbagai pihak, secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua Penulis, Bapak Cikwan Zuhri dan Ibu Nurhamah tercinta
yang tidak pernah berhenti memberikan doa, dukungan, dan kasih sayang
tiada batas akhir dan semoga Beliau selalu dalam lindungan Allah SWT.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas
Lampung.
3. Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Universitas Lampung.
5. Bapak Dr. Herman Halomoan Sinaga, S.T.,M.T., selaku sekretaris jurusan
Teknik Elektro Universitas Lampung.
6. Bapak Ir. Noer Soedjarwanto, M.T., selaku Pembimbing Utama atas
kesediannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Osea Zebua, S.T., M.T., selaku Pembimbing Pendamping atas
kesediannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
8. Ibu Dr. Eng. Endah Komalasari, S.T., M.T., selaku Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran dalam skripsi ini.
9. Bapak Ir. Emir Nasrullah, M. Eng., selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan waktu dan bimbingannya semasa penulis kuliah.
10. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung atas
pengajaran yang diberikan selama ini kepada penulis.
11. Seluruh Staf Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung atas
bantuannya semasa penulis kuliah.
12. Keluarga besar penulis Udo Juliansyah Putra, Kaka Nur Bayti, Wo Meivi
Dwinita, Kak M. Khadafi, Adik Rahmat Kurniawan, Keponakan Ghazi,
Annida, Annahla dan Fariz yang telah memberikan motivasi dan dukungan
moril-materil kepada Penulis.
13. Keluarga Elevengineer, Adit P, Adit H, Adit R, Agi, Alex, Alin, Anang,
Andi Andre, Nida, Arief (alm), Rosiq, Choi, Darma, Deden, Denny, Dirya,
Iyon, Edi, Eliza, Fadil, Fanny, Faris, Ramos, Frian, Frisky, Gusmau,
Grienda, Habib, Hajar, Hajri, Imam, Made, Yazir, Havif, Mariyo, Farid,
Abidin, Fikri, Najib, Gata, Nur, Rina, Oka, Pras, Petrus, Randi, Rani, Rei,
Jani, Restu, Reynold, Reza, Richard, Penceng, Sigit, Subas, Vina, Yere,
Yoga, Yunita, Ucup atas dukungan, cerita dan kebersamaan dalam susah
maupun senang. Kekeluargaan kita tidak akan terputus sampai kapanpun.
14. Teknisi Lab Pak Sugiyanto dan rekan-rekan asiten lab KEE 2011 (Adit H,
Deni, Frian, Habib, Rejani, Richard)
15. Rekan-rekan asisten Lab KEE 2010 (Kak Maulana, Kak Nanang, Kak
Melzi, Kak Reza, Kak Jaya, Kak Nuril, Radi, Kak Rahmat, Mbak Devi).
16. Rekan-rekan asisten Lab KEE 2012 (Guntur, Aji, Dharma, Yayan, Lifani,
Rio, Panji) dan Asisten 2013 (Nabila, Pitia, Rendi, Gusti, Deri, Agung,
Hardi, Hekson, Andre, Paian, Fikri).
17. Keluarga besar Teknik Elekto yang luar biasa.
18. Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatro) atas pengalaman,
pembelajaran dan segala rasa yang lahir yang tidak akan pernah
terlupakan.
19. Semua pihak yang telah membantu serta mendukung penulis dari awal
kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Semoga kebersamaan ini membawa kebaikan, keberkahan, kemurahan hati, serta
bantuan dan do’a yang telah diberikan seluruh pihak akan mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT dan semoga kita menjadi manusia yang berguna
dan berkembang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang
akan datang. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Bandar Lampung, 11 November 2016
Penulis,
Apriwan Rizki
1115031016
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
LEMBAR JUDUL .......................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
MOTTO .......................................................................................................... ix
SANWANCANA ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
xv
1.5 Batasan Masalah ............................................................................... 4
1.6 Hipotesis ........................................................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor Induksi ................................................................................... 7
2.2 Prinsip Kerja Motor Induksi ............................................................. 10
2.3 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi .................................................. 12
2.4 Buck Converter ................................................................................. 17
2.5 Inverter 3 Fasa .................................................................................. 20
2.6 Power Supply .................................................................................... 21
2.7 Mikrokontroler Arduino ................................................................... 22
2.8 MOSFET .......................................................................................... 23
2.9 Bluetooth HC-05 .............................................................................. 24
2.10 Pengereman Dinamik ..................................................................... 25
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 27
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 27
3.3 Prosedur Penelitian ........................................................................ 28
3.4 Analisa dan Hasil Pengujian .......................................................... 35
xvi
3.5 Diagram Alir Penelitian ................................................................. 35
IV. HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil Perancangan Alat .................................................................. 37
4.1.1 Aplikasi Pengendali ............................................................. 37
4.1.2 Mikrokontroler Arduino....................................................... 39
4.1.3 Modul Gate Driver Buck Converter .................................... 40
4.1.4 Rangkaian Buck Converter .................................................. 42
4.1.5 Modul Gate Driver Inverter ................................................. 43
4.1.6 Rangkaian Inverter ............................................................... 44
4.1.7 Rangkaian Pengereman Dinamik ......................................... 45
4.18 Rangkaian Keseluruhan ........................................................ 46
4.2 Hasil Pengujian .............................................................................. 47
4.2.1 Hasil Pengujian Aplikasi Pengendali .................................. 47
4.2.2 Hasil Pengujian Jangkauan Bluetooth ................................. 49
4.2.3 Hasil Pengujian Komunikasi UART ................................... 50
4.2.4 Hasil Pengujian Pengendali I2C .......................................... 52
4.2.5 Hasil Pengujian Gelombang PWM di Arduino Uno............ 54
4.2.6 Hasil Pengujian Rangkaian Gate Driver Buck Converter .... 57
4.2.7 Hasil Pengujian Rangkaian Buck Converter........................ 58
4.2.8 Hasil Pengujian Gate Driver Inverter .................................. 60
xvii
4.2.9 Hasil Pengujian Rangkaian Inverter ................................... 61
4.2.10 Hasil Penggabungan antara Buck Converter dan Inverter 64
4.2.11 Hasil Pengujian Rangkaian Filter ..................................... 67
4.2.12 Hasil Pengujian Rangkaian Pengereman Dinamik ........... 69
4.2.13 Hasil Pengujian Keseluruhan ........................................... 70
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 77
5.2 Saran ............................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 2.1. Konstruksi Stator ............................................................... 8
2. Gambar 2.2. Konstruksi Rotor Sangkar Tupai ....................................... 9
3. Gambar 2.3. Konstruksi Rotor Belitan ................................................... 9
4. Gambar 2.4. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi .................................. 12
5. Gambar 2.5. Karakteristik motor induksi ketika perubahan tegangan .. 14
6. Gambar 2.6. Karakteristik motor induksi ketika perubahan frekuensi .. 15
7. Gambar 2.7. Karakteristik motor induksi ketika perubahan tegangan
dan frekuensi ......................................................................................... 17
8. Gambar 2.8. Rangkaian Buck Converter ............................................... 18
9. Gambar 2.9 Rangkaian Buck Converter saat saklar ON ....................... 19
10. Gambar 2.10. Rangkaian Buck Converter saat saklar OFF ................... 19
11. Gambar 2.11. Rangkaian Inverter 3 Fasa .............................................. 20
12. Gambar 2.12. Pemicuan gelombang SPWM ......................................... 21
13. Gambar 2.13. Rangkaian Power Supply ................................................ 22
14. Gambar 2.14. Arduino Mega 2560 ........................................................ 23
15. Gambar 2.15. MOSFET ........................................................................ 24
16. Gambar 2.16. Bluetooth HC-05 ............................................................. 25
xix
17. Gambar 2.17. Rangkaian Pengereman Dinamik ....................................... 26
18. Gambar 3.1. Diagram blok perancangan alat ............................................ 31
19. Gambar 3.2. Diagram Alir Perancangan Alat dan Sistem ......................... 36
20. Gambar 4.1 Tampilan awal dari aplikasi pengendali kecepatan motor ..... 38
21. Gambar 4.2 Rangkaian Driver mosfet pada buck converter ..................... 41
22. Gambar 4.3 Realisasi rangkaian drver mosfet buck converter .................. 41
23. Gambar 4.4 Realisasi rangkaian buck converter ....................................... 42
24. Gambar 4.5 Realisasi rangkaian gate driver inverter ................................ 43
25. Gambar 4.6 Realisasi rangkaian inverter ................................................... 44
26. Gambar 4.7 Realisasi rangkaian pengereman dinamik ............................. 45
27. Gambar 4.8 Tampilan alat secara keseluruhan .......................................... 46
28. Gambar 4.9 Tampilan aplikasi pada layar smartphone saat terhubung
dan tidak terhubung dengan Bluetooth...................................................... 47
29. Gambar 4.10 Tampilan LCD dengan perintah duty cycle 20% dan
frekuensi 40 Hz ......................................................................................... 51
30. Gambar 4.11 Tampilan LCD dengan perintah duty cycle 40% dan
frekuensi 45 Hz ......................................................................................... 51
31. Gambar 4.12 Tampilan LCD dengan perintah duty cycle 60% dan
frekuensi 50 Hz ......................................................................................... 51
32. Gambar 4.13 Tampilan LCD dengan perintah duty cycle 80% dan
frekuensi 50 Hz ......................................................................................... 51
33. Gambar 4.14 Tampilan LCD dengan perintah duty cycle 100% dan
frekuensi 55 Hz ......................................................................................... 52
34. Gambar 4.15 Tampilan LCD dengan perintah pengereman ...................... 52
xx
35. Gambar 4.16 Hasil pengujian komunikasi I2C dengan indikator
LED menyala ............................................................................................ 53
36. Gambar 4.17 Grafik hubungan tegangan PWM dengan duty cycle .......... 54
37. Gambar 4.18 Tampilan gelombang PWM saat duty cycle 20% ................ 55
38. Gambar 4.19 Tampilan gelombang PWM saat duty cycle 40% ................ 55
39. Gambar 4.20 Tampilan gelombang PWM saat duty cycle 60% ................ 55
40. Gambar 4.21 Tampilan gelombang PWM saat duty cycle 80% ................ 55
41. Gambar 4.22 Tampilan gelombang PWM saat duty cycle 100% .............. 55
42. Gambar 4.23 Grafik hubungan tegangan dengan duty cycle pada
gate driver ................................................................................................. 58
43. Gambar 4.24 Grafik perbandingan tegangan keluaran buck converter
saat terukur dengan teori ........................................................................... 60
44. Gambar 4.25 Bentuk gelombang saat pengujian SPWM .......................... 61
45. Gambar 4.26 Tampilan gelombang keluaran inverter frekuensi 40 Hz .... 62
46. Gambar 4.27 Tampilan gelombang keluaran inverter frekuensi 45 Hz .... 62
47. Gambar 4.28 Tampilan gelombang keluaran inverter frekuensi 50 Hz .... 63
48. Gambar 4.29 Tampilan gelombang keluaran inverter frekuensi 55 Hz .... 63
49. Gambar 4.30 Tampilan gelombang saat duty cycle 20% dan
frekuensi 40 Hz ......................................................................................... 64
50. Gambar 4.31 Tampilan gelombang saat duty cycle 40% dan
frekuensi 40 Hz ......................................................................................... 65
51. Gambar 4.32 Tampilan gelombang saat duty cycle 60% dan
frekuensi 45 Hz ......................................................................................... 65
xxi
52. Gambar 4.33 Tampilan gelombang saat duty cycle 80% dan
frekuensi 50 Hz ......................................................................................... 65
53. Gambar 4.34 Tampilan gelombang saat duty cycle 100% dan
frekuensi 55 Hz ......................................................................................... 66
54. Gambar 4.35 Tampilan gelombang saat pengereman motor ..................... 66
55. Gambar 4.36 Tampilan gelombang saat duty cycle 20% dan frekuensi
40 Hz setelah melewati rangkaian filter .................................................... 67
56. Gambar 4.37 Tampilan gelombang saat duty cycle 40% dan frekuensi
40 Hz setelah melewati rangkaian filter .................................................... 68
57. Gambar 4.38 Tampilan gelombang saat duty cycle 60% dan frekuensi
45 Hz setelah melewati rangkaian filter .................................................... 68
58. Gambar 4.39 Tampilan gelombang saat duty cycle 80% dan frekuensi
50 Hz setelah melewati rangkaian filter .................................................... 68
59. Gambar 4.40 Tampilan gelombang saat duty cycle 100% dan frekuensi
50 Hz setelah melewati rangkaian filter .................................................... 69
60. Gambar 4.41 Tampilan gelombang saat pengereman dinamik ................. 70
61. Gambar 4.42 Grafik hubungan kecepatan motor dengan torsi saat
tegangan dan frekuensi dinaikan ............................................................... 74
62. Gambar 4.43 Grafik hubungan kecepatan motor dengan torsi saat
tegangan dinaikkan dan frekuensi diturunkan .......................................... 75
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Nilai Register OCR Berdasarkan Duty Cycle ................................... 39
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Bluetooth di Ruangan Terbuka ............................... 49
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Bluetooth di Ruangan Tertutup............................... 50
Tabel 4.4. Hasil Pengukuran Tegangan Keluaran Gelombang PWM ............... 54
Tabel 4.5. Hasil pengujian Tegangan Keluaran Driver Mosfet ......................... 57
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Buck Converter ....................................................... 59
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Alat secara Keseluruhan ......................................... 72
Tabel 4.8. Nilai kecepatan motor dan torsi saat tegangan dan frekuensi dinaikan
bersama............................................................................................. 75
Tabel 4.9. Nilai kecepatan motor dan torsi ketika tegangan naik dan frekuensi
diturunkan......................................................................................... 76
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini perkembangan dibidang teknologi sangat berkembang pesat dan sudah
menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia. Penggunaan teknologi yang sering
digunakan hanya sebatas umumnya saja tetapi tidak dimanfaatkan lebih baik.
Teknologi yang dimaksud adalah teknologi seluler dimana teknologi seluler ini
sudah menjadi seperti kebutuhan dasar bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan
smartphone berfungsi untuk menelpon, sms, bertukar atau berkirim data, browsing,
dan lain-lain.
Berbagai macam jenis handphone sudah banyak yang muncul di kehidupan ini
dengan berbagai fungsi dan kegunaannya. Pada saat ini handphone yang sedang
menguasai teknologi seluler adalah handphone pintar atau biasa disebut dengan
smartphone. Smartphone mempunyai kelebihan dibandingkan dengan handphone
yang sebelumnya, hal ini dikarenakan smartphone dapat memberikan suatu
kemudahan bagi pengguna smartphone tersebut.
Smartphone memiliki banyak fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan, terdapat sebuah
aplikasi yang dapat menerima atau mengirim suatu data yaitu aplikasi bluetooth.
Aplikasi bluetooth ini dapat dimanfaatkan lebih baik lagi dibandingkan hanya untuk
2
bertukar data saja. Dari aplikasi bluetooth ini, terdapat sebuah pemikiran untuk
membuat sebuah perintah yang dapat mengendalikan kecepatan motor induksi.
Sehingga motor induksi dapat dikendalikan dari jarak jauh hanya dengan
menyentuh tombol perintah yang sudah terdapat di layar smartphone.
Motor induksi yang ingin dikendalikan merupakan motor listrik yang hanya bekerja
berdasarkan sumber tegangan bolak-balik. Motor jenis ini juga banyak digunakan
di industri besar dan kecil. Pengaturan kecepatan pada motor induksi dapat diatur
dengan mengubah nilai-nilai tegangan sumber, arus, dan frekuensi. Pada penelitian
yang akan dilakukan menggunakan metode perubahan nilai tegangan dan frekuensi
sumber pada motor tersebut.
Peneltian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan untuk mengoperasikan suatu
peralatan dan memanfaatkan suatu fitur bluetooth yang terdapat di smartphone.
Penggunaan dari bluetooth tersebut dapat dikendalikan dari jarak 15 meter sehingga
pengaturan motor induksi dapat dikendalikan dari jarak jauh. Berdasarkan hal-hal
diatas, muncul sebuah ide untuk menciptakan sebuah pengaturan kecepatan motor
induksi yang dikendalikan dengan menggunakan komunikasi tanpa kabel atau
wireless.
Pada penelitian sebelumnya untuk mengatur perubahan tegangan menggunakan DC
Chopper sedangkan perubahan frekuensi menggunakan inverter. Penelitian yang
dilakukan oleh Baskara Internalis pada tahun 2007 dengan judul “Pengaruh Variasi
Tegangan DC Chopper dan Variasi Frekuensi Inverter pada Pengaturan Kecepatan
3
Motor Induksi 3 Fasa 1 HP Berbasis Mikrokontroler AT89S51/52” telah melakukan
pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan perubahan nilai tegangan dan
frekuensi.
Pada penelitian tersebut perangkat kontrolnya menggunakan mikrokontroler
AT89S51/52 dan tidak adanya pengereman serta tidak ada rangkaian filter.
Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul suatu ide untuk membuat suatu
prototype pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa serta pengeremannya
dengan menggunakan smartphone. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan
mikrokontroler Arduino dengan penambahan rangkaian filter serta memiliki
rangkaian pengereman. Pada penelitian ini digunakan juga smartphone sebagai
kontroler kecepatan motor, dimana kontroler ini dapat mengatur kecepatan motor
dari jarak jauh dengan menggunakan bluetooth.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, yaitu:
1. Membuat alat pengendali kecepatan putar motor induksi serta pengereman
yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
2. Membuat aplikasi berbasis sistem operasi android untuk membantu
pengendalian kecepatan motor induksi serta pengeremannya.
3. Memperluas jangkauan pengaturan kecepatan motor induksi dengan
menggunakan sistem komunikasi bluetooth.
4
1.3. Manfaat Penelitian
Berikut ini merupakan manfaat dari penelitian ini, yaitu:
1. Memanfaatkan smartphone dengan secara maksimal sebagai pengendali
kecepatan kecepatan motor listrik.
2. Memberikan kemudahan bagi operator dalam mengatur kecepatan putaran
motor induksi dan pengeremannya.
1.4 Rumusan Masalah
Berikut merupakan rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana mengendalikan kecepatan putaran motor induksi serta
pengeremannya dengan menggunakan smartphone.
2. Bagaimana mengatur kecepatan putaran motor induksi dengan mengubah nilai
tegangan dan frekuensi sumber.
3. Bagaimana cara mengubah kecepatan motor induksi dengan mengatur
perubahan tegangan dan frekuensi secara bersamaan.
1.5. Batasan Masalah
Penelitian ini mempunyai beberapa batasan masalah, yaitu:
1. Pengaturan kecepatan motor induksi serta pengereman menggunakan
mikrokontroler arduino.
2. Pengendalian motor induksi akan dilakukan dengan mengubah tegangan dan
frekuensi.
3. Metode pengereman yang digunakan yaitu pengereman elektris secara
dinamik.
5
4. Tidak membahas harmonisa yang ditimbulkan
5. Tidak membahas secara detail bluetooth pada sistem operasi android.
6. Tidak membahas secara detail program pada android dan arduino.
1.6. Hipotesis
Penelitian bertujuan membuat suatu alat pengendali yang dirancang untuk dapat
mengendalikan kecepatan motor induksi tiga fasa dan pengeremannya. Dengan
memanfaatkan fitur bluetooth pada smartphone, operator mengirim perintah ke
mikrokontroler dengan menekan tombol pada layar smartphone. Mikrokontroler
akan memproses perintah tersebut dan alat pengendali akan bekerja dengan
mengendalikan kecepatan dan pengereman motor dari jarak jauh.
1.7. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalan penelitian ini, yaitu:
I. PENDAHULUAN
Bab pertama berisi tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, dan sistematika
penulisan laporan penelitian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab kedua ini berisi tentang dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan
dalam perancangan alat, analisa serta pembahasan yang didapat setelah
melakukan penelitian.
6
III. METODE PENILITIAN
Bab ketiga ini membahas tentang alat-alat, prosedur, serta metode perancangan
yang digunakan pada penelitian ini.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab keempat berisi hasil yang didapat setelah melakukan penelitian serta
menganalisa hasil penelitian tersebut.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir ini berisi tetang kesimpulan dan saran-saran yang mungkin
menjadi acuan untuk perkembangan alat ini kedepannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Motor Induksi
Motor asinkron atau juga disebut motor induksi merupakan motor listrik arus bolak-
balik (AC) yang bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke rotor. Arus
rotor diperoleh dari arus induksi yang diakibatkan kerena adanya perbedaan antara
putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan arus stator. Motor induksi ini
sangat banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari baik di bidang industri
maupun di bidang rumah tangga.
Motor induksi dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan phase-nya, yaitu
motor induksi 3-phase dan motor induksi 1-phase. Motor induksi 3-phase biasanya
dioperasikan di bidang industri yang memiliki sistem tenaga 3- phase, sedangkan
pada motor induksi 1- phase biasanya digunakan pada peralatan-peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, pompa air, mesin cuci, dan lain-lain. Terdapat tiga
bagian penting pada konstruksi dasar dari motor induksi, yaitu:
a) Stator
Stator merupakan bagian dari motor yang tidak bergerak dan terletak dibagian
luar dari motor serta memiliki kumparan yang dapat menginduksikan suatu
medan elektromagnet kepada kumparan rotor. Stator terdiri dari lapisan inti
besi yang berlaminasi dan tersusun berlapis sebagai tempat kumparan dan
8
beberapa kumparan biasanya disebut dengan belitan phasa. Pada motor tiga
phasa memiliki tiga buah belitan dimana tiap belitan tersebut terpisah sebesar
120°. Konstruksi stator diperlihatkan pada gamber 2.1.
Gambar 2.1 Konstruksi Stator[10]
b) Rotor
Rotor merupakan bagian dari motor yang bergerak yang diakibatkan adanya
induksi medan magnet dari kumparan stator yang terletak dibagan dalam pada
motor, selanjutnya akan diinduksikan ke kumparan rotor. Berdasarkan
rotornya, motor induksi ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Motor Induksi Sangkar Tupai (Squirrel Cage Rotor)
Motor jenis ini memiliki konstruksi rotor yang sederhana dan bagian
dari mesin yang berputar bebas serta letaknya di dalam. Rotor jenis ini
terbuat dari besi laminasi (berlapis) yang memiliki slot dengan batang
aluminium atau tembaga yang dihubung singkat pada ujungnya.
Karakteristik dari rotor sangkar tupai ini yaitu memiliki tahanan rotor
yang tetap, nilai arus starting yang tinggi dan torsi starting yang rendah.
Pada gambar 2.2 merupakan tampilan dari rotor tipe sangkar tupai.
9
Gambar 2.2 Konstruksi Rotor Sangkar Tupai[10]
b. Motor Induksi Rotor Belitan (Wound Rotor)
Motor dengan rotor belitan merupakan jenis rotor yang mempunyai
belitan tiga fasa yang dihubung bintang (wye) dibagian dalam dan pada
ujung lainnya dihubungkan dengan slip ring (cincin geser) ke tahanan
luar. Karakteristik dari rotor jenis ini yaitu mempunyai nilai arus
starting yang rendah, torsi yang tinggi, power faktor yang baik dan
memungkinkan tahanan luar dihubungkan ke tahanan rotor melalui slip
ring yang terhubung dengan brush (sikat). Konstruksi rotor tipe belitan
dapat diperlihatkan pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Konstruksi Rotor Belitan[10]
10
c) Celah atau slip
Celah atau biasa disebut dengan slip pada motor induksi merupakan suatu celah
udara yang terdapat diantara stator dan rotor. Celah udara ini menyebabkan
rotor dapat berputar yang dikarenakan oleh fluks induksi stator melewati celah
tersebut sehingga memotong kumparan rotor. Celah udara ini diatur
sedemikian rupa agar kerja motor menjadi optimum. Apabila celah tersebut
terlalu kecil akan mengakibatkan kesuran mekanis pada mesin, sedangkan
apabila terlalu besar maka efisiensi dari motor induksi akan rendah. Selisih
antara kecepatan dari putaran motor dengan kecepatan sinkronya biasa disebut
dengan slip (s). Slip pada umumnya dinyatakan dalam persen dari kecepatan
sinkron,
𝑆𝑙𝑖𝑝(𝑠) =𝑁𝑠−𝑁𝑟
𝑁𝑠× 100% ....................... 2.1
dimana :
Ns = Kecepatan Sinkron
Nr = Kecepatan Putaran Rotor
2.2. Prinsip Kerja Motor Induksi[10] [2]
Prinsip kerja dari sebuah motor adalah mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Motor induksi bekerja berdasarkan dari induksi elektromagnetik yang
berasal dari kumparan stator kepada kumparan rotor. Kumparan stator akan
menginduksikan garis-garis gaya fluks sehingga akan memotong kumparan rotor
yang menyebabkan timbulnya Gaya Gerak Listrik (GGL) atau juga disebut dengan
tegangan induksi. Arus pada kumparan rotor akan mengalir disebabkan kumparan
pada rotor merupakan rangkaian tertutup. Kumparan (penghantar) rotor yang dialiri
oleh arus akan berada dalam garis gaya fluks dari kumparan stator sehingga
11
kumparan pada rotor akan mengalami gaya Lorentz, rotor akan bergerak sesuai
dengan arah dari pergerakan medan induksi dari stator akibat torsi yang ditimbulkan
oleh gaya Lorentz. Berikut persamaan dari gaya Lorentz:
𝐹 = 𝐵. 𝑖. 𝑙 ............................................... 2.2
dimana:
F = Gaya Lorentz (Newton)
B = Kerapatan fluks magnet (Tesla)
i = Arus yang mengalir dikawat (Ampere)
l = Panjang konduktor (Meter)
Kecepatan putaran dari medan stator ditentukan oleh banyaknya jumlah kutub pada
rangka stator yang terinduksi ke rotor. Apabila jumlah kutub semakin besar maka
kecepatan dari putaran medan stator akan mengecil, begitu juga sebaliknya. Besar
dari kecepatan berputar medan putar atau juga bisa disebut dengan kecepatan
sinkron dapat didapat dari:
𝑁𝑠 =120𝑓
𝑃.................................................... 2.3
dimana :
Ns = kecepatan putaran (rpm)
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah pasang kutub
12
2.3. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa[2] [12]
Berikut ini merupakan tampilan dari rangkaian ekivalen dari motor induksi
Gambar 2.4 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi
Dimana:
V = Tegangan masukan
R1 = Tahanan stator
I1 = Arus stator
X1 = Reaktansi stator
Im = Arus magnetisasi
Rm = Tahanan rangkaian magnetisasi
Xm = Reaktansi rangkaian magnetisasi
E1 = Tegangan induksi stator
N1 = Belitan stator
E2 = Tegangan induksi stator
N2 = Belitan rotor
R2/s = Tahanan rotor per slip
Ir = Arus rotor
X2 = Reaktansi rotor
Daya masukan pada motor induksi 3 fasa adalah
𝑃𝑖𝑛 = √3𝑉𝐼𝑐𝑜𝑠𝜑 ..................................... 2.4
13
dimana Pin adalah daya masukan, V adalah tegangan yang dihasilkan, dan I
adalah arus motor
Torsi yang dihasilkan adalah
𝑇 =𝑃
𝜔 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑇 =
𝑃×60
2𝜋×𝑛𝑠 ............................ 2.5
Dimana :
T = torsi motor
P = daya
ω = kecepatan sudut
ns = kecepatan motor induksi
Motor induksi memiliki kecepatan yang konstan ketika pembebanan perubahan
kecepatan motor sangat kecil. Pengurangan kecepatan motor diikuti dengan
kerugian dari efisiensi dan faktor daya yang buruk. Berikut ini beberapa metode
dalam kontrol kecepatan motor induksi:
1. Mengubah jumlah kutub motor[2]
Kecepatan motor induksi dapat dikontrol dengan cara mengubah jumlah
kutubnya. Namun untuk mengubah jumlah kutub statornya maka motor
tersebut harus dibongkar, sehingga metode ini sulit dilakukan.
2. Mengubah nilai tegangan[2]
Kecepatan motor induksi dapat dikontrol dengan merubah nilai tegangan,
sesuai dengan persamaan berikut
𝑇 ∝𝑠𝐸2
2𝑅2
𝑅22+(𝑠𝑋2)2 .......................................... 2.6
dimana E adalah tegangan induksi, R adalah tahanan rotor. Dikarenakan slip
rendah (𝑠𝑋)2 bernilai sangat rendah maka diabaikan sehingga
14
𝑇 ∝𝑠𝐸2
2
𝑅2 .................................................. 2.7
Nilai resistansi rotor 𝑅2 adalah konstan, maka persamaannya menjadi
𝑇 ∝ 𝑠𝐸22 .................................................. 2.8
Dapat diketahui bahwa E2 ∝ V sehingga T ∝ sV2. Pada persamaan tersebut
dapat diketahui jika tegangan supply dikurangkankan maka torsi pada motor
akan turun sedangkan ketika tegangan dinaikkan maka torsi juga akan ikut
naik. Ketika memasok beban yang sama maka torsi harus konstan sehingga slip
harus ditingkatkan. Namun saat nilai slip ditingkatkan akan menyebabkan
kecepatan motor semakin berkurang.
Gambar 2.5 Karakteristik motor induksi ketika perubahan tegangan[2]
Gambar 2.5 merupakan karakteristik motor induksi ketika mengubah nilai
tegangan sumber. Pada gambar, nilai V1 lebih besar dibandingkan nilai V2,
dimana ketika nilai tegangan semakin besar maka nilai torsi akan semakin
besar juga. Sedangkan ketika nilai tegangan semakin kecil maka nilai torsi akan
semakin kecil juga. Dapat dikatakan juga torsi berbanding lurus dengan nilai
tegangan yang diberikan
15
3. Mengubah nilai frekuensi[2]
Kecepatan motor induksi dapat dikontrol dengan merubah nilai dari frekuensi,
sesuai dengan persamaan berikut:
𝑁𝑠 =120𝑓
𝑃 ............................................... 2.9
Dari persamaan diatas, kecepatan motor dapat dirubah dengan mengganti nilai
frekuensi. Kecepatan dari motor induksi yang sebenarnya didapat dari N = Ns
(1 – s). Namun metode ini jarang digunakan karena membutuhkan generator
khusus yang dapat mengubah nilai frekuensi. Pada saat frekuensi rendah, nilai
arus pada motor akan menjadi tinggi dikarenakan nilai reaktansi menurun. Saat
nilai frekuensi dinaikkan maka torsi maksimum akan jatuh sedangkan
kecepatan meningkat.
Gambar 2.6 karakteristik motor induksi ketika perubahan frekuensi[2]
Gambar 2.6 merupakan karakteristik motor induksi ketika nilai frekuensi
sumber diubah. Pada gambar tersebut, nilai f1 lebih besar dibandingkan f2 dan
nilai f2 lebih besar dari f3, ketika nilai frekuensi semakin besar maka torsi yang
dihasilkan akan kecil kecil. Sedangkan ketika nilai frekuensi semakin kecil
maka nilai torsi akan semakin besar.
16
4. Mengendalikan kontrol V/f motor induksi[2] [5]
Pada saat nilai frekuensi supply dinaikkan maka nilai dari torsi maksimum akan
menurun dan ketika nilai tegangan dinaikkan maka nilai torsi akan meningkat.
Jika keduanya digabungkan maka kecepatan akan meningkat dan nilai torsi
maksimum akan tetap atau konstan. Metode ini biasa disebut dengan
voltage/frequency control, v/f. Kecepatan motor induksi dapat dikontrol
dengan metode V/f untuk mengontrol tegangan dan frekuensi maka diperlukan
rangkaian converter dan inverter.
Pada motor induksi emf diinduksikan oleh induksi yang sama dengan
transformator, seperti berikut
𝐸 𝑜𝑟 𝑉 = 4,44∅𝐾𝑇𝑓 𝑜𝑟 ∅ =𝑉
4,44𝐾𝑇𝑓 ..................... 2.10
Dimana K adalah konstanta, T adalah jumlah putaran per fasa dan f adalah
frekuensi. Dari persamaan diatas, ketika merubah nilai frekuensi maka
kecepatan sinkron akan ikut berubah, tetapi saat penurunan fluks menyebabkan
frekuensi akan meningkat.
Perubahan nilai fluks akan mengakibatkan rotor di motor menjadi jenuh
sehingga stator akan menyebabkan naiknya arus tanpa beban di motor. Jadi
sangat penting untuk mempertahankan fluks menjadi konstan dan itu hanya
dimungkinkan dengan merubah nilai dari tegangan. Pada saat menurunkan
fluks maka frekuensi akan meningkat dan pada saat yang sama jika kita
menurunkan tegangan maka fluks juga akan tetap sehingga fluks tidak berubah
atau konstan.
17
Gambar 2.7 Karakteristik motor induksi dengan perubahan tegangan dan
frekuensi[2]
Gambar 2.7 merupakan karakteristik motor induksi ketika nilai tegangan dan
frekuensi diubah-ubah. Pada gambar tersebut, ketika nilai tegangan dan
frekuensi dinaikkan bersama maka nilai torsi yang diperoleh semakin besar,
diperlihatkan pada pada grafik f1 and V1. Sedangkan pada grafik f2 and V2,
menunjukkan ketika nilai frekuensi dan tegangan diperkecil maka nilai torsi
akan ikut mengecil.
2.4 Buck Converter[8]
Buck Converter atau bisa juga disebut dengan step down converter, merupakan
salah satu jenis DC-DC konverter yang dapat menurunkan tegangan dengan
mengkonversikan tegangan keluaran menjadi lebih rendah dari tegangan masukan.
Dari namanya yaitu DC-DC converter, rangkaian ini hanya dapat mengubah nilai
tegangan DC atau searah saja. Berikut merupakan rangkaian buck converter.
18
Gambar 2.8 Rangkaian Buck Converter
Gambar 2.8 merupakan rangkaian dari Buck Converter terdiri dari tegangan input
(masukan) berupa tegangan DC, MOSFET (saklar aktif), Dioda (saklar pasif),
kapasitor , induktor dan beban resistif . Tegangan keluaran rata-rata dari Buck
Converter didapat dari persamaan berikut:
𝑉𝑜 = 𝐷 × 𝑉𝑠 .......................................... 2.11
dimana :
Vo = Tegangan Output (V)
D = Duty Cycle
Vs = Tegangan Sumber (V)
Untuk mencari nilai induktor menggunakan persamaan
𝐿𝑏 =(1−𝐷)𝑅
2𝑓 .............................................. 2.12
dimana L adalah inductor, D adalah duty cycle, R adalah tahanan dan f adalah
frekuensi yang digunakan. Sedangkan untuk mencari nilai kapasitor menggunakan
persamaan
𝐶𝑚𝑖𝑛 =(1−𝐷)𝑉𝑜
8𝑉𝑟𝐿𝑓2 ......................................... 2.13
dimana C adalah kapasitor, Vo adalah tegangan output, Vr adalah ripple tegangan.
DIODA CAPACITOR
INDUCTOR
RESISTOR
MOSFET
+
-
19
Berikut ini prinsip kerja dari Buck Converter ketika ON dan OFF:
1. Saat kondisi saklar ON
Ketika saat kondisi saklar (switch) ON, maka kondisi switch akan menutup,
sehingga arus yang mengalir yang berasal dari sumber akan menuju ke
induktor, dan juga resistor. Pada saat kondisi ini dioda akan mengalami
reverse/block dan induktor akan menyimpan atau charging.
Gambar 2.9 Rangkaian buck converter saat saklar ON[8]
2. Saat kondisi saklar OFF
Ketika saat kondisi switch OFF, maka kondisi switch akan membuka,
sehingga sumber tidak terhubung dengan rangkaian. Induktor akan menjadi
sumber arus karena pada saat ON telah menyimpan arus, sehingga induktor
akan mengalirkan arus ke komponen yang lain.
Gambar 2.10 Rangkaian buck converter saat sakalr OFF[8]
20
2.5 Inverter 3 Fasa[8]
Inverter merupakan salah satu rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk
mengkonversikan atau mengubah dari tegangan DC (Direct Current) menjadi
tegangan AC (Alternating Current). Berdasarkan fasanya, inverter dapat dibagi
menjadi 2 yaitu inverter 1 fasa dan inverter 3 fasa. Penggunaan inverter pada
kehidupan sehari-hari dapat dijumpai pada penyedia sumber energi listrik cadangan
untuk keperluan komputer.
Inverter 3 fasa merupakan jenis inverter dengan tegangan keluarannya adalah
tegangan bolak-balik (AC) yang berupa tegangan tiga fasa. Pada rangkaian inverter
tiga fasa yang sederhana terdiri dari enam buah saklar yaitu mosfet. Berikut ini
merupakan rangkaian dasar dari inverter 3 fasa:
Gambar 2.11 Rangkaian Inverter 3 Fasa
Keluaran dari suatu inverter dapat berupa bentuk gelombang sinus ataupun
gelombang kotak. Terdapat beberapa cara agar inverter mampu menghasilkan
sinyal sinusoidal yaitu dengan mengatur keterlambatan dari sudut penyalaan di
tiap lengannya dan cara yang umum digunakan dengan menggunakan PWM
(Pulse Width Modulation). Sinyal kontrol penyaklaran akan didapat dengan
membandingkan sinyal referensi (sinus) dengan sinyal carrier sehingga
21
frekuensi dan tegangan fundamental akan memiliki frekuensi yang sama dengan
gelombang sinus. Berikut ini pemicuan gelombang kotak menjadi gelombang
sinus:
Gambar 2.12 Pemicuan gelombang SPWM[3]
Aplikasi inverter ini, biasanya digunakan dibidang industri karena fungsi kerjanya
dapat mengubah tegangan DC ke tegangan AC. Inverter digunakan dalam mengatur
kecepatan motor listrik sehingga kecepatannya dapat kita atur sesuai dengan yang
diinginkan, inverter dapat juga disebut dengan VSD (Variable Speed Drive) atau
VFD (Variable Frequency Drive).
2.6 (Power Supply
Power Supply merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk menyuplai arus
listrik, dimana power supply bekerja dengan mengubah tegangan AC menjadi
22
tegangan DC. Tegangan DC yang telah dirubah akan dialirkan ke komponen lain
yang bekerja terhadap tegangan DC. Berikut ini merupakan rangkaian sederhana
dari power supply:
Gambar 2.13 Rangkaian Power Supply
Pada gambar 2.13, terdiri dari diode bridge yang digunakan sebagai penyearah
gelombang bolak-balik yang dihasilkan oleh trafo penurun tegangan. Nilai
tegangan yang telah dihasilkan oleh trafo penurun tegangan berupa gelombang AC
dan gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode bridge sehingga gelombang
AC akan menjadi gelombang satu arah saja. Kapasitor berfungsi untuk
menghilangkan riak gelombang yang telah disearahkan oleh diode bridge.
2.7 Mikrokontroler Arduino[11] [14]
Arduino merupakan suatu papan mikrokontroler tipe arduino yang berdasarkan
mikrokontroler Atmega. Arduino mempunyai beberapa jenis seperti Arduino uno
dan arduno Mega 2560. Arduino 2560 mempunyai 54 digital pin, dimana pin
tersebut terdiri dari input dan output dengan 15 pin dapat digunakan sebagai output
untuk PWM, 16 analog input, 4 UART (hardware port serial), osilator kristal 16
MHz, koneksi USB, socket jack, header ICSP, dan tombol reset. Semua fasilitas
BRIDGE
C R
AC 220 V VI 1
VO 3
REGULATOR TEGANGAN
+
-
23
tersebut digunakan untuk mendukung mikrokontroler agar terhubung dengan
komputer dengan kabel USB atau adaptor AC-DC.
Gambar 2.14 Arduino Mega 2560[11]
Arduino ini dapat diaktifkan dengan menggunakan USB atau catu daya eksternal.
Sumber daya eksternal yang digunakan dapat berupa adaptor AC-DC atau baterai.
Apabla menggunakan adaptor dapat dihubungkan dengan steker yang bagian
tengahnya terminal positif ke jack sumber tegangan yang terdapat pada papan.
Sedangkan jika menggunakan baterai dapat langsung dihubungkan melalui pin
header Gnd dan pin Vin pada konektor power.
2.8 MOSFET[8] [13]
MOSFET atau Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor merupakan
salah satu jenis transistor yang bekerja sebagai penguat tetapi transistor ini lebih
sering digunakan sebagai saklar elektronik. Bahan pembuat dari MOSFET ini
adalah bahan semikonduktor yaitu silicon, tetapi terdapat juga kanal MOSFET yang
dibuat dengan bahan campuran antara silicon dan germanium (SiGe). Pada
umumnya terdapat dua jenis MOSFET, yaitu tipe N (nMOS) dan tpe P (pMOS).
24
Gambar 2.15 MOSFET[8]
Gambar 2.15 merupakan bentuk fisik dari MOSFET ini seperti transistor yang
mempunyai tiga buah kaki, yaitu: GATE (G) merupakan kaki input, DRAIN (D)
merupakan kaki output dan SOURCE (S) merupakan kaki sumber. MOSFET
biasanya digunakan untuk menaikkan tegangan untuk menggerakkan trafo pada
rangkaian power supply jenis swtching. Berdasarkan datasheet MOSFET dapat
berkerja pada tegangan 10 volt sampai 20 volt DC dengan frekuensi tinggi.
2.9 Bluetooth HC-05[13]
Bluetooth adalah peralatan komunikasi yang berfungsi untuk menghubungkan
suatu perangkat komunikasi dengan perangkat komunikasi yang lainnya tanpa
memerlukan kabel (nirkabel). Perangkat bluetooth menyediakan layanan
pertukaran data, suara maupun gambar. Bluetooth sering dijumpai pada kehidupan
sehari-hari yang biasanya berada diperalatan ponsel.
25
Gambar 2.16 Bluetooth HC-05[13]
Gambar 2.16 merupakan tampilan dari bluetooth HC-05 merupakan suatu modul
bluetooth yang dapat digunakan sebagai slave atau master. Keuntungan dari
bluetooth HC-5 ini memiliki dua mode konfiguarasi, yaitu AT mode dan
communication mode. AT mode berfungsi untuk mengatur konfigurasi dari HC-05,
sedangkan communication mode berfungsi sebagai komunikasi bluetooth dengan
pirant lain. Jarak sinyal dari HC-05 yaitu berkisar 20 meter dengan kondisi tanpa
halangan.
2.10 Pengereman Dinamik[1] [6]
Pengereman dinamik merupakan suatu metode pengereman yang digunakan untuk
menghentikan putaran dari rotor motor induksi. Metode ini mengubah tegangan
pada stator dari tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah dalam waktu
singkat. Torsi yang dihasilkan pada pengereman tergantung dari besar arus DC
yang diinjeksikan pada belitan stator.
Kumparan stator akan mengembangkan medan magnet stasioner yang berasal dari
arus searah yang diinjeksikan sehingga tegangan pada rotor akan menurun dan
26
menghasilkan medan magnet. Kecepatan berputar dari medan magnet akan sama
dengan rotor tetapi arahnya berlawanan. Pengereman akan terjadi apabila terdapat
interaksi antara medan resultan dengan gerak gaya magnet rotor yang akan
mengembangkan torsi yang berlawanan dengan torsi motor. Torsi pengereman akan
sebanding dengan arus injeksi, sehingga torsi pengereman bergantung kepada
besarnya arus injeksi DC pada belitan stator. Nilai tahanan (R) berpengaruh pada
nilai kecepatan torsi pengereman. Semakin kecil nilai tahanan, maka semakin cepat
torsi pengereman terjadi. Berikut merupakan gambar rangkaian dari pengereman
dinamik:
Gambar 2.17 Rangkaian Pengereman Dinamik[1]
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan berlangsung dari bulan Januari 2016 sampai bulan
Oktober 2016. Tempat dilakukan penelitian ini bertempat di Laboratorium Terpadu
Teknik Elektro Unversitas Lampung.
3.2.Alat dan Bahan Penelitian
Dalam melangsungkan penelitian ini, berikut beberapa alat yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Solder dan timah
2. PCB board dan cairan Feritclorite
3. Multimeter
4. Bor PCB
5. Kabel
Selain itu, berikut komponen-komponen utama yang digunakan pada penelitian ini,
yaitu:
1. Smartphone Android
2. Mikrokontroler Arduino Mega 2560 dan Arduino Uno
3. Modul Bluetooth HC-05
4. Komponen Buck Converter
28
5. Komponen Gate Driver
6. Komponen Inverter
7. Mosfet IRFP460
8. Motor Sangkar Tupai Tiga Fasa
9. Osiloskop
10. Laptop
11. LCD
3.3. Prosedur Penelitian
Dalam tahap melakukan peneilitian ini terdapat beberapa tahap yang akan
dilakukan, yaitu:
1. Studi Literatur
Studi literatur dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang
penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan beberapa
referensi. Referensi-referensi yang didapat akan dipelajari tentang bagiamana
cara mengerjakannya, dan seberapa berbeda penelitian yang akan dilakukan,
sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut
beberapa referensi yang dikumpulkan, yaitu:
a. Prinsip kerja dari motor induksi
b. Pengaturan kecepatan motor induksi
c. Pemrograman aplikasi pada android
d. Buck Converter
e. Inverter
f. Rangkaian filter
29
g. Pemrograman mikrokontroler Arduino
h. Pengereman motor induksi
2. Perancangan Alat
Tahap perancangan alat merupakan tahap penentuan rangkaian dan nilai-nilai
komponen yang digunakan. Berikut beberapa tahapan yang akan dilakukan
pada perancangan alat, yaitu tahap pembuatan aplikasi pengendali, modul buck
converter, inverter, pemrograman pada mikrokontroler Arduino, dan
pembuatan power supply. Berikut ini merupakan gambar perancangan alat
a. Perancangan aplikasi pengendali
Aplikasi pengendali merupakan suatu control yang terdapat pada smartphone.
Sebelum berada di smartphone, aplikasi dirancang dan dibuat terlebih dahulu.
Pembuatan aplikasi ini menggunkan sebuah software open source yang
dimiliki oleh google, yaitu App Inventor. Pada aplikasi ini terdapat dua buah
sub sistem yaitu designer dan code block.
Dua sub sistem pada aplikasi App Inventor memiliki fungsi masing-masing.
Designer merupakan tampilan agar pengguna dapat berinteraksi dengan
melihat bentuk tampilan aplikasi yang sedang dirancang. Setelah tampilan
yang diinginkan sudah terpenuhi tetapi aplikasi tersebut belum dapat berfungsi,
hal ini dikarenakan tampilan tersebut belum terisi oleh program. Code block
merupakan berisi kumpulan kode suatu program agar desain yang telah dibuat
sebelumnya dapat bekerja.
30
b. Pembuatan modul power supply
Modul power supply merupakan suatu rangkaian penyerah agar sumber dari
tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah agar dapat masuk ke rangkaian.
Sumber yang disearahkan oleh power supply sebesar 220 volt AC. Komponen
pada rangkaian ini berupa trafo, diode bridge, kapasitor, resistor dan IC
regulator tegangan. Pada penelitian ini terdapat beberapa power supply yaitu
untuk sumber buck converter, mikrokontroler, gate drver, dan pengereman.
c. Pembuatan modul buck converter
Buck converter meupakan salah satu rangkaian utama pada penelitian ini, hal
ini disebabkan karena dapat mengatur nilai tegangan. Pembuatan buck
converter harus memiliki hantar arus listrik, bekerja pada frekuensi yang tinggi
dan dapat digunakan pada tegangan yang tinggi sebesar 220 volt. Komponen
yang digunakan untuk pembuatan buck converter harus dapat bekerja pada
tegangan tinggi yaitu mosfet irfp460, diode freewheeling, inductor, dan
kapasitor.
d. Pembuatan modul inverter
Selain buck converter, inverter juga rangkaian utama pada penelitian ini karena
inverter bekerja dengan mengubah nilai frekeunsi. Inverter bekerja dengan
mengubah tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik. Sumber dari inverter
ini adalah keluaran dari rangkaian buck converter. Komponen yang digunakan
pada inverter yaitu mosfet irfp460, kapasitor dan resistor.
31
e. Pembuatan pengereman dinamik
Pengereman dinamik pada penelitian ini bertujuan untuk menghentikan
kecepatan motor induksi. Komponen pada rangkaian ini berupa relay tiga buah
dan resistor.
f. Pemrograman Arduino
Pemrograman pada mikrokontroler bertujuan untuk membangkitkan
gelombang pwm pada pada rangkaian buck converter dan inverter.
Pemrograman untuk membangkitkan gelombang pwm dengan menggunakan
timer interrupt dan register OCR.
Berikut ini diagram blok umtuk perancangan alat pada penelitian ini:
Android Bluetooth
Buck ConverterPengereman
DinamikMotor Induksi
3 FasaInverter
Mikrokontroler Arduino Mega
Rectifier
Mikrokontroler Arduino Uno
Power Supply
Gambar 3.1 Diagram blok perancangan alat
32
3. Pengujian
Tahap pengujian dilakukan apakah alat yang sudah dirancang berhasil atau
tidak. Berikut beberapa tahapan pengujian yang dilakukan:
a. Pengujian aplikasi
Aplikasi pengendali merupakan salah satu perangkat yang sangat penting,
dimana aplikasi ini adalah control utama untuk mengendalikan kecepatan
motor. Aplikasi untuk pengendali kecepatan dapat dibangun atau dibuat
dengan menggunakan software App Inventor yang dimiliki oleh google
setelah aplikasi ini dibuat kemudian aplikasi ini diinstal terlebih dahulu di
smartphone. Pada aplikasi terdapat tombol-tombol untuk mengatur
kecepatan motor dengan mengubah nilai tegangan dan frekuensi.
Selanjutnya dilakukan sebuah pengujian aplikasi.
Pengujian aplikasi pengendali dengan menghubungkan smartphone dengan
modul bluetooth kemudian melihat suatu proses aplikasi setelah dirancang
dan dibuat. Penilaian pengujian ini berhasil atau tidaknya berdasarkan
proses pengiriman perintah setelah tombol yang terdapat pada aplikasi
ditekan. Selanjutnya melihat apakah perintah yang diberikan dari aplikasi
telah berjalan dengan baik.
b. Pengujian mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan otak atau pusat control dari penelitian ini,
dimana mikrokontroler ini berfungsi untuk mengontrol secara keseluruhan
berupa tegangan, frekeunsi dan pengereman. Mikrokontroler dapat
33
membangkitkan gelombang pwm untuk mengatur tegangan yaitu dengan
mengubah nilai duty cycle menggunakan time interrupt dan register OCR.
Selain itu dapat mengubah duty cycle, mikrokontroler juga dapat
mengontrol frekuensi.
Pengujian pada mikrokontroler ini dilakukan untuk melihat apakah bekerja
sesuai dengan fungsinya dengan pemrograman mikrokontroler.
Pemrograman mikrokontroler berfungsi untuk menuliskan perintah pada
mikrokontroler arduino. Perintah yang diberikan berupa perintah untuk
menagatur tegangan pada buck converter dan mengontrol frekeunsi pada
inverter serta rangkaian pengereman.
c. Pengujian bluetooth
Pengujian bluetooth ini dilakukan untuk melihat apakah perangkat
bluetooth dapat terhubung dengan aplikasi pengendali yang terdapat di
smartphone. Pengujjian ini juga dilakukan berapa panjang jarak agar
smartphone dan bluetooth dapat terhubung serta dlakukan dalam dua
kondisi yaitu dalam keadaan ruang terbuka dan ruang tertutup.
d. Pengujian Buck Converter
Buck converter merupakan rangkaian yang penting pada penelitian ini
karena rangkaian ini berfungsi untuk mengatur nilai-nilai dari tegangan
supply yang diberikan. Pengujian buck converter dilakukan dengan melihat
perubahan dari duty cycle yang berpengaruh terhadap tegangan yang
34
diberikan dan tegangan keluaran yang dihasilkan akan lebih kecil
dibandingkan tegangan masukan. Pada pengujian ini duty cycle yang
digunakan yaitu dari 10% sampai dengan 100% dengan sumber 220 volt.
e. Pengujian Inverter
Pengujian inverter dilakukan dengan melihat apakah modul inverter yang
sudah dibuat keluaran yang dihasilkan benar atau tidak. Pada pengujian ini
dilakukan dengan tegangan DC yang sebagai masukan dapat berubah
menjadi tegangan AC yang merupakan keluaran serta melihat bagaimana
bentuk gelombang yang dihasilkan. Pada penelitian ini, inverter bekerja
dengan dengan mengubah nilai dari frekuensi sehingga kecepatan motor
dapat dikontrol.
f. Pengujian Rangkaian Pengereman
Pengujian ini dilakukan untuk melihat proses penghentian putaran motor.
Untuk melihat apakah pengereman ini bekerja yaitu ketika tombol pada
aplikasi ditekan, putaran motor akan berhenti atau tidak
g. Pengujian keseluruhan
Setelah melakukan pengujian terhadap masing-masing rangkaian,
selanjutnya seluruh rangkaian disusun sesuai dengan diagram blok. Seluruh
rangkaian yang telah disusun kemudian akan dilakukan sebuah pengujian
akhir dengan menggunakan motor induksi tiga fasa. Pengujian dilakukan
untuk melihat ketika aplikasi pengendali ketika memberi perintah dengan
35
mengubah nilai tegangan dan frekuensi apakah motor akan berputar atau
tidak. Selain pengaturan kecepatan motor, dilakukan juga perintah untuk
pengeraman motor ketika motor sedang berputar.
3.4. Analisa data hasil pengujian
Setelah pengujian dan pengambilan data telah dilakukan, tahap yang
selanjutnya adalah analisa hasil pengujian. Data-data yang telah didapat ini
akan dianalisa dan dibandingkan dengan teori yang ada. Dan pada akhirnya
dapat diambil kesimpulan akhir penelitian.
3.5. Diagram Alir Penelitian
Tahapan dari penelitian yang dilakukan dimulai dari studi literatur kemudian
dilanjutkan dengan perancangan sistem yang akan dibuat dan diakhiri dengan
analisa hasil dari pengambilan data. Adapun flowchart dari diagram alir
penelitian adalah sebagai berikut:
36
Pengambilan Data
Studi Literatur
Perancangan Sistem
Ketersediaan Alat ?
Perancangan Alat
Pengujian Alat
Apakah Alat Sesuai ?
Mulai
Selesai
Analisa Hasil
YA
TIDAK
YA
TIDAK
Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan Alat dan Sistem
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian dan pembahasan dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa dapat dikontrol sampai jarak
maksimal 15 meter, dengan pengaturan perubahan nilai tegangan dan
frekuensi.
2. Rangkaian buck converter pada penelitian ini berfungsi untuk mengatur nilai
tegangan DC dengan nilai duty cycle dari 20% sampai 100% dengan variasi
kenaikkan sebesar 20%. Rangkaian inverter pada penelitian ini berfungsi
untuk mengatur nilai frekuensi dari nilai 40 Hz sampai 55 Hz dengan variasi
kenaikkan 5 Hz.
3. Selain berpengaruh pada semakin cepatnya putaran motor, perubahan nilai
tegangan semakin besart maka akan mengakibatkan nilai torsi juga ikut naik
sedangkan perubahan nilai frekuensi semakin besar maka nilai torsi akan
semakin menurun.
78
4. Bila nilai tegangan semakin besar maka nilai arus yang pada motor akan
naik. Pada perubahan frekuensi, semakin besar nilai frekuensi maka nilai
arus pada motor akan semakin kecil.
5. Bila nilai tegangan dan frekuensi dinaikkan bersama maka kecepatan motor
akan semakin cepat, dimana ketika kecepatan motor semakin cepat dan nilai
torsi pada motor juga akan semakin naik.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk kesempurnaan pengembangan alat
pengendali ini sebagai berikut :
1. Pengaturan tegangan dapat dilakukan dengan mengatur tegangan DC umtuk
masukan inverter dengan mengganti rangakaian Buck Converter dengan
rangkaian converter DC to DC lainnya seperti rangkaian Boost Converter
atau Buck-Boost Converter.
2. Sistem operasi pada penelitian ini berupa open loop sehingga untuk
penelitian selanjutnya dapat menggunakan sistem operasi close loop
sehingga nilai keluarannya dapat diatur dengan sedemikian rupa.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arindya, Radita.2013.”Penggunaan dan Pengaturan Motor
Listrik”.Yogyakarta: Graha Ilmu.
[2] EL – Sharkawi Mohamed A.2000.”Fundamental of Electric
Drivers.Brooks.Washington DC.
[3] Haryanto, Hari.”Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan
Putaran Motor Induksi”.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
[3] Internalis, Baskara.2007.”Pengaruh Variasi Tegangan DC Chopper dan
Variasi Frekuensi Inverter pada Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3
Fasa 1 HP Berbasis Mikrokontroller AT89S51/52”.Universitas
Diponegoro.
[5] Jee, Devraj dan Patel, Nikhar.2013.”V/f Control of Induction Motor
Drive”.National Institute of Technology Rourkela.
[6] Masihin, Elvys Hirsley Anthon.2008.”Pemodelan dan Simulasi
Pengereman Dinamik Motor Induksi Tiga Fasa”.Universitas Indonesia.
[7] Nugroho, Emmanuel Agung.2009.”Inverter Volt/Hertz Kontrol sebagai
Pengendali Motor AC 3 Fasa”.Universitas Semarang.
[8] Rashid, M.H.2011.”Power Electronics Handbook Third
Edition.Californa:Elsevier, Inc.
[9] Sardiyanto.2009.”Pembuatan Modul Inverter 3 Fasa Sinusoidal Pulse
Width Modulation sebagai Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa
terhubung Segitiga 220 Volt”.Universitas Diponegoro Semarang.
[10] Theraja, B.L., dan Theraja, A.K.2005.”Electrical Technology Volume I:
Basic Electrcal Engineering”. New Delhi: S. Chand & Company.
[11] User Manual DataSheet. 2012. 2.0 Amp Output Current IGBT Gate
Drive Optocoupler. Agilent Technologies.
[12] Wildi, Theodore.2002.”Electrical Machines, Drives, and Power Systems
Fifth Edition”. Ohio:Prentice Hall.
[13] www.alldatasheet.com
[14] www.arduino.cc