Aplikasi Watson Theory Makalah

56
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN “PHILOSOPHY AND SCIENCE OF CARING” DARI JEAN WATSON DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata ajar Sains Keperawatan Program Magister Ilmu Keperawatan Oleh : Bayhakki 7305000042

description

watson dalam penerapan asuhan keperawatan

Transcript of Aplikasi Watson Theory Makalah

Page 1: Aplikasi Watson Theory Makalah

APLIKASI TEORI KEPERAWATAN “PHILOSOPHY AND SCIENCE OF

CARING” DARI JEAN WATSON

DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata ajar Sains Keperawatan

Program Magister Ilmu Keperawatan

Oleh :

Bayhakki

7305000042

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2005

Page 2: Aplikasi Watson Theory Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu dan praktik keperawatan adalah dua hal yang sangat perlu dikembangkan

oleh perawat untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang professional.

Perawat yang berada pada tingkat praktisi, peneliti atau pendidik atau pada posisi lain

diharapkan untuk dapat mengembangkan usaha penerapan teori keperawatan yang

sudah ada dalam ke dalam praktik keperawatan yang baik dan benar. Teori

keperawatan yang telah ada sebenarnya dapat membantu mengarahkan praktik

keperawatan menuju asuhan keperawatan yang lebih baik. Namun saat ini masih

kurang usaha penerapan teori keperawatan tersebut. Akibatnya praktik keperawatan

saat ini hanya lebih mengarah pada praktik yang berdasarkan order dari medis atau

praktik yang berdasarkan rutinitas semata.

Berbagai teori telah banyak dihasilkan oleh pakar keperawatan dan telah

banyak dipublikasikan dalam bentuk buku-buku. Usaha yang perlu dilakukan perawat

dalam berbagai posisi saat ini adalah mempelajari lebih mendalam dan memahami

teori yang menurut mereka lebih mudah atau dapat diterapkan dalam praktik

keperawatan. untuk membantu memberikan gamabaran dalam usaha pengembangan

teori ke dalam praktik keperawatan, pada makalah ini penulis akan berusaha

memaparkan salah satu teori keperawatan, yaitu teori dari Jean Watson tentang

“Philosophy and Science of Caring” dan penerapan teori tersebut dalam kasus di

rumah sakit.

1

Page 3: Aplikasi Watson Theory Makalah

B. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Memberikan gambaran tentang teori Philosophy and Science of Caring dari

Jean Watson.

2. Memberikan contoh penerapan teori Philosophy and Science of Caring dari

Jean Watson dalam praktik keperawatan di rumah sakit.

3. Mendorong perawat untuk mengembangkan penerapan teori keperawatan

dalam praktik keperawatan.

2

Page 4: Aplikasi Watson Theory Makalah

BAB II

ISI

A. TEORI JEAN WATSON

Margaret Jean Harman Watson dilahirkan di Southern West Virginia. Setelah

menamatkan pendidikan menengah atas di West Virginia, Watson melanjutkan

pendidikan ke Lewiss – Galle School of Nursing di Roanoke, Virginia. Selanjutnya

Watson melanjutkan pendidikan B.S. di Universitas Colorado dan mengambil S2 di

bidang keperawatan psikiatrik mental di tempat yang sama. Selanjutnya Watson

menamatkan pendidikan S3 di bidang Psikologi pendidikan di universitas yang sama.

Watson telah melakukan praktik keperawatan pribadi, konsultan klinik, peneliti,

anggota fakultas dan administrator pendidikan. Watson juga sebagai penulis berbagai

artikel dan buku. Riset yang dilakukannya berada dalam area Human caring and loss.

Publikasi-publikasi yang telah dihasilkan oleh Watson merefleksikan evolusi

dari teorinya tentang caring. Tulisan-tulisannya diarahkan menuju mendidik siswa

keperawatan dan memberi mereka dasar ontologi dan epistomologi untuk praksis

mereka dan petunjuk penelitian. Dasar teori Watson dipublikasikan awalnya pada

tahun 1979 dengan judul Nursing : The Philosophy and Science of Caring. Pada

publikasinya yang kedua, tahun 1985 yang dirilis ulang tahun 1988, Watson

menerangkan tentang Nursing: Human Science and Human Care. Pertentangan

dalam keperawatan antara teori dan praktik sudah lama dikenal. Untuk mengurangi

dikotomi ini. Watson mengusulkan Philosophy and Science of Caring. Watson

mengarahkan caring sebagai inti dalam praktik keperawatan.

3

Page 5: Aplikasi Watson Theory Makalah

Menurut Watson, caring adalah moral ideal yang lebih dari perilaku yang

berorientasi tugas dan meliputi aspek – aspek diluar tindakan caring yang aktual

sebagai hubungan transpersonal antara perawat dan klien. Tujuannya adalah untuk

melestarikan kemuliaan manusia dan kemanusiaan dalam sistem pelayanan kesehata

n. Watson percaya keperawatan professional dikembangkan melalui kombinasi kajian

ilmu dan kemanusiaan yang dan memuncak pada proses human care antara perawat

dan klien yang yang mengutamakan waktu dan ruang serta memiliki dimensi spiritual.

Berdasarkan pandangan Watson, tujuan keperawatan adalah untuk memfasilitasi

tujuan individu yaitu derajat yang lebih tinggi dari harmoni dalam pikiran, tubuh dan

jiiwa yang menciptakan pengetahuan pribadi, arahan sendiri, penyembuhan sendiri

dan proses perawatan diri ketika keragaman meningkat.

Watson menjembatani perbedaan antara teori dan praktik melalui

pengembangan Center for Human Caring dan program ND di universitas Colorado.

Kedua hal ini memberi kesempatan untuk mengintegrasikan seni, kemanusiaan, dan

sosial serta ilmu perilaku ke dalam human care dan proses penyembuhan. Watson

mengakui hasil kerja Leininger dan Gadow sebagai latar belakang dalam bekerja.

Dalam kerja selanjutnya, Watson menggunakan hasil kerja Maslow, Heidegger,

Erickson, Seyle dan Lazarus. Dalam mengembangkan kerangka kerjanya, Watson

menggambarkan dengan tajam ilmu pengerahuan dan kemanusiaan, menyediakan

orientasi fenomenologi, eksistensial dan spiritual (Tomey&Alligood, 1998).

Watson menambahkan penekanannya pada kualitas interpersonal dan

transpersonal yang kongruen, empati dan kehangatan pada pandangan Carl Rogers

dan penulis psikologi transpersonal lain. Rogers percaya bahwa dengan memahami

klien akan dapat menerima dirinya dan menuju hasil yang positif. Therapist dapat

4

Page 6: Aplikasi Watson Theory Makalah

membantu melalui mengklarifikasi dan menyatakan perasaan tentang apa yang

menurut klien kurang jelas. Untuk mencapai tujuan ini, therapist harus dapat

memahami maksud, perasaan dan sikap klien. Perhatian yang hangat dapat

memfasilitasi pemahaman. Konsep lain dari teori Rogers adalah bahwa hubungan

terapeutik antara klien dan perawat lebih penting dalam mencapai tujuan daripada

menyatukan metode tradisional.

Watson percaya latar belakang seni liberal yang kuat juga penting untuk

proses asuhan yang holistik bagi klien. Watson percaya kajian tentang kemanusiaan

dapat mengembangkan pikiran dan meningkatkan kemampuan berpikir dan

pertumbuhan personal (Tomey&Alligood, 1998). Watson membandingkan status

keperawatan saat itu dengan mitos Danaides, yang mengisi panci yang rusak dengan

air hanya untuk melihat aliran air di tempat yang rusak. Sampai keperawatan

menghubungkan teori dan praktik melalui kombinasi kajian ilmu pengetahuan dan

kemanusiaan, dia percaya kerusakan yang sama dapat diterangkan dalam dasar ilmiah

dari ilmu keperawatan. Sebelas faktor kuratif dari Yalom menstimulasi Watson untuk

berpikir tentang psikodinamik dan komponen manusia yang dapat diterapkan dalam

keperawatan dan caring, dan hasilnya sepuluh karatif faktor. Hasil kerja Watson

dinamakan uraian, model konseptual, kerangka kerja dan teori. Pada bab ini

penggunaan istilah teori dan kerangka kerja dapat saling menggantikan.

Watson mendasarkan teorinya untuk praktik keperawatan dalam sepuluh

faktor karatif. Masing – masing memilki komponen dinamika fenomena dinamik yang

relatif terhadap individu dalam hubungan yang didorong oleh keperawatan. Tiga

faktor interdependen pertama menyediakan dasar filosofi untuk ilmu caring. Sepuluh

faktor karatif itu adalah :

5

Page 7: Aplikasi Watson Theory Makalah

1. Pembentukan nilai – nilai sistem humanistik – altruistik. Nilai – nilai

humanistik – altruistik dipelajari sejak awal dalam hidup tapi dapat dipengaruhi oleh

perawat pendidik. Faktor ini dapat dijelaskan sebagai kepuasan melalui pemberian

dan perluasan rasa diri. Sistem nilai ini dimediasi oleh pengalaman hidup, belajar, dan

terpapar dengan kemanusiaan. Watson menduga bahwa caring didasarkan pada nilai

humanistik dan perilaku altruistik yang dapat dikembangkan melalui latihan melihat

pandangan diri seseorang, keyakinan, interaksi dengan berbagai budaya, dan

pengalaman tumbuh seseorang. Semuanya penting untuk kedewasaan perawat sendiri,

yang akan meningkatkan perilaku altruistik kepada yang lain.

2. Pemantapan harapan kepercayaan. Faktor ini bersama nilai

humanistik – altruistik memfasilitasi peningkatan asuhan keperawatan yang holistik

dan kesehatan positif dalam populasi klien. Ini juga menjelaskan tentang peran

perawat dalam pengembangan hubungan perawat – klien yang efektif dan dalam

peningkatan kesejahteraan dengan membantu klien mengadopsi perilaku mencari

kesehatan.

3. Penanaman sensitifitas terhadap diri sesorang dan terhadap orang

lain. Pengakuan terhadap perasaan mengarahkan ke aktualisasi diri melalui

penerimaan diri untuk klien dan perawat. Jika perawat mengakui sensitifitas dan

perasaannya, mereka menjadi lebih sejati, autentik dan sensitif terhadap orang lain.

4. Pengembangan hubungan percaya-membantu. Perkembangan

hubungan percaya - membantu antara perawat dan klien penting untuk caring

transpersonal. Hubungan saling percaya dapat meningkatkan dan menerima ekspresi

perasaan positif dan negatif. Ini melibatkan kongruen, empati, kehangatan yang tidak

posesif, dan komunikasi efektif. Kongruen melibatkan kenyataan, jujur, sejati dan

6

Page 8: Aplikasi Watson Theory Makalah

autentik. Empati adalah kemampuan menunjukkan dan sehingga memahami persepsi

dan perasaan orang lain dan mengkomunikasikan semua pemahamannya. Kehangatan

yang tidak posesif ditunjukkan dengan volume bicara yang sedang, rileks, mimik

terbuka, ekspresi wajah yang kongruen dengan komunikasi. Komunikasi efektif

adalah komponen kognitif, afektif, dan respon perilaku.

5. Peningkatan dan penerimaan ekspresi perasaan positif dan negatif.

Berbagi perasaan adalah pengalaman mengambil risiko untuk klien dan perawat.

Perawat harus mempersiapkan diri untuk perasaan positif dan negatif. Perawat harus

mengakui bahwa pemahaman intelektual dan emosional terhadap situasi berbeda –

beda.

6. Penggunaan secara sistematik metode penyelesaian masalah ilmiah

dalam pengambilan keputusan. Penggunaan proses keperawatan membawa

penyelesaian masalah secara ilmiah ke dalam asuhan keperawatan, menghapus kesan

tradisional bahwa perawat sebagai pembantu dokter. Proses keperawatan sama untuk

proses riset yang sistematik dan terorganisir. Tanpa menggunakan metode

penyelesaian masalah secara sistematik, praktik yang efektif adalah kecelakaan jika

baik dan bahaya jika buruk. Metode penyelesaian masalah yang ilmiah hanya satu-

satunya cara yang mengijinkan untuk mengontrol dan memprediksi serta melakukan

koreksi diri sendiri.

7. Peningkatan belajar – mengajar interpersonal. Faktor ini adalah

konsep penting untuk keperawatan yang memisahkan caring dan curing. Hal ini

mengijinkan klien diinformasikan dan memindahkan tanggung jawab untuk

kesejahteraan seseorang dan kesehatan klien. Perawat memfasilitasi proses ini dengan

teknik belajar – mengajar yang didesain untuk membantu klien memberi perawatan

7

Page 9: Aplikasi Watson Theory Makalah

diri sendiri, menentukan kebutuhan personal, dan memberi kesempatan untuk

pertumbuhan personal mereka.

8. Menyediakan dukungan, perlindungan, dan atau korektif mental,

fisik, sosiokultural, dan lingkungan spiritual. Perawat harus mengakui pengaruh

lingkungan internal dan eksternal pada kesehatan penyakit individual. Konsep relevan

dengan lingkungan internal meliputi kesehatan mental dan spiritual, dan keyakinan

sosiokultural individu. Tambahan individual variabel epidemiologi meliputi

kenyamanan, privasi, keamanan, dan kebersihan serta lingkungan yang estetik.

9. Membantu dengan pemuasan kebutuhan manusia. Perawat

mengakui kebutuhan biofisik, psikofisik, psikososial, dan intrapersonal dirinya dan

klien. Klien harus memuaskan kebutuhan yang lebih rendah sebelum berusaha

memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Adapun urutan derajat kebutuhan menurut

Watson yaitu:

- Kebutuhan derajat lebih rendah (kebutuhan biofisik) →kebutuhan bertahan hidup

1. kebutuhan makan dan minum

2. kebutuhan eliminasi

3. kebutuhan ventilasi

- Kebutuhan derajat lebih rendah (kebutuhan psikofisik)→kebutuhan fungsional hidup

1. kebutuhan aktifitas – inaktifitas

2. kebutuhan seksualitas

- Kebutuhan derajat lebih tinggi (kebutuhan psikososial) →kebutuhan integratif

1. kebutuhan pencapaian

2. kebutuhan afiliasi

8

Page 10: Aplikasi Watson Theory Makalah

- Kebutuhan derajat lebih tinggi (kebutuhan intrapersonal-interpersonal)→kebutuhan

mencari pertumbuhan

1.kebutuhan aktualisasi diri.

Sebagai contoh holistic care dalam kasus bulimia dan anoreksia adalah (George,

1995):

Hirarki Watson Aplikasi pada bulimia&anoreksia

- Kebutuhan lebih tinggi - hambatan aktualisasi diri

(interpersonal) - rasa sempurna yang tidak realistik tak tercapai

- Kebutuhan lebih tinggi - hambatan rasa pencapaian sekunder citra diri

(psikososial) - keterlibatan diri dalam batasan aktifitas afiliatif

- mungkin mengganggu hubungan seksual

- kebutuhan lebih rendah - menghapus/lapar diri mengurangi nutrisi sel

(psikofisik) - mengarah pada penurunan aktifitas

- gangguan citra tubuh mengganggu seksualitas

- kebutuhan lebih rendah - pembatasan makan dam minum

(biofisik)

10. Mendukung untuk kekuatan eksistensial – fenomenologikal.

Fenomenologi menjelaskan data dari situasi segera yang membantu orang memahami

fenomena dalam pertanyaan. Psikologi eksistensial adalah ilmu eksistensi manusia

yang menggunakan analisis fenomenologikal. Watson mempertimbangkan faktor ini

sulit untuk dipahami. Hal ini meliputi pengalaman berpikir menjemukan menuju

pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan orang lain.

9

Page 11: Aplikasi Watson Theory Makalah

Watson percaya perawat memiliki tanggung jawab di luar sepuluh faktor

karatif dan memfasilitasi perkembangan klien dalam area promosi kesehatan melalui

tindakan preventif. Tujuan ini dicapai dengan mengajarkan klien perubahan personal

untuk meningkatkan kesehatan, memberi dukungan situasional, mengajarkan metode

penyelesaian masalah, dan mengenal kemampuan koping dan adaptasi terhadap

kehilangan. Menurut Watson, Asumsi utama ilmu caring dalam keperawatan adalah :

1. Caring hanya dapat didemonstrasikan secara efektif dan

dipraktikkan secara interpersonal.

2. Caring berisi faktor karatif yang hasil dari kepuasan kebutuhan

manusia yang pasti.

3. Caring yang efektif meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan

individu atau keluarga.

4. Caring berespon terhadap menerima seseorang tidak hanya dia

sekarang tapi juga untuk menjadi apa dia.

5. Lingkungan caring menawarkan pertumbuhan potensial ketika

membiarkan orang memilih tindakan terbaik untuk dirinya pada

waktu yang diberikan.

6. Caring lebih “heatlhtogenic” daripada curing. Praktik caring

mengintegrasikan pengetahuan biofisik dengan pengetahuan

perilaku manusia untuk membuat atau meningkatkan kesehatan dan

memberi bantuan kepada siapa saja yang sakit. Ilmu caring

pelengkap ilmu curing.

7. praktik caring adalah pusat dalam keperawatan.

Gaut mengidentifikasi tiga kondisi yang penting untuk caring yaitu :

10

Page 12: Aplikasi Watson Theory Makalah

1. Kesadaran dan pengetahuan tentang kebutuhan seseorang untuk perawatan.

2. Perhatian untuk bertindak dan tindakan berdasarkan pengetahuan.

3. Perubahan yang positif sebagai hasil dari caring, diputuskan hanya

berdasarkan kesejahteraan orang lain.

Watson menambahkan hasil kerja Gaut dengan dua kondisi tambahan yaitu dasar

komitmen nilai – nilai dan moral untuk merawat, dan keinginan untuk merawat

(Tomey&Alligood, 1998).

Dalam bukunya yang kedua Watson menuliskan bahwa pendidikan

keperawatan dan sistem pemberian pelayanan kesehatan harus berdasarkan nilai –

nilai kemanusiaan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain. Untuk mendefinisikan

lebih jauh tentang tanggung jawab sosial dan etik keperawatan dan menerangkan

konsep human care, Watson mengajukan sebelas asumsi yang berhubungan dengan

nilai – nilai human care, yaitu :

1. Peduli dan cinta berisi energi fisik utama dan universal.

2. Peduli dan cinta, sering tidak terlihat, adalah sudut pandang kemnausiaan kita,

makanan yang memenuhi kebutuhan kemanusiaan kita.

3. Kemampuan meneruskan ideal caring dan ideologi dalam praktik akan

mempengaruhi perkembangan masyarakat dan menentukan kontribusi

keperawatan terhadap masyarakat.

4. Caring terhadap diri kita sendiri adalah syarat untuk caring terhadap orang

lain.

5. Secara historis, keperawatan memiliki human care dan sikap caring

memandang manusia dalam hal sehat – sakit.

11

Page 13: Aplikasi Watson Theory Makalah

6. Caring adalah pusat penyatuan fokus pada praktik keperawatan – inti dalam

keperawatan.

7. Caring pada tingkat manusia makin menurun dalam sistem pelayanan

kesehatan.

8. Dasar caring dalam keperawatan ditinggikan oleh perkembangan tekonologi

dan paksaan institusional.

9. Isu penting dalam keperawatan saat ini dan masa depan adalah pelestarian dan

pencapaian human care.

10. Hanya melalui hubungan interpersonal human care dapat didemonstrasikan

dan dipraktikkan.

11. Kontribusi keperawatan secara sosial, moral, dan keilmuan terhadap

kemanusiaan dan masyarakat ada dalam komitmen untuk ideal human care

dalam teori, praktik dan riset.

Berdasarkan Watson, keperawatan tertarik dalam pemahaman kesehatan,

penyakit, dan pengalaman manusia. Dalam teorinya, Watson mencoba mendefinisikan

hasil aktifitas ilmiah dengan memperhatikan aspek hidup kemanusiaan. Watson

berusaha membuat keperawatan suatu interrelasi dari kualitas hidup, meliputi

kematian dan sepanjang hidup.

Watson percaya keperawatan berhubungan dengan promosi kesehatan dan

restorasi dan pencegahan penyakit. Kesehatan lebih dari sekedar tidak adanya

penyakit, adalah konsep yang dihindari karena ini subjektif alamiah. Kesehatan

mengarah pada kesatuan dan harmonis dalam pikiran, tubuh dan jiwa dan

berhubungan dengan derajat kongruen antara diri sendiri yang diamati dan diri sendiri

yang dialami. Menurut Watson, istilah menggambarkan faktor – faktor yang perawat

12

Page 14: Aplikasi Watson Theory Makalah

gunakan untuk memberikan perawatan ke klien. Watson menyatakan bahwa dengan

berespon terhadap orang lain sebagai individu yang unik, orang yang caring akan

memperhatikan perasaan orang lain dan menerima keunikan orang lain.

Dengan menggunakan sepuluh faktor karatif perawat dapat memberikan

perawatan untuk berbagai klien. Masing-masing faktor karatif menggambarkan proses

caring bagaimana klien mencapai atau mempertahankan kesehatan atau kematian

dengan tenang. Di sisi lain, Watson menjelaskan curing sebagai istilah medis untuk

mengatasi penyakit. Dalam teorinya, Watson menjelaskan dasar premis ilmu

keperawatan, yaitu :

1. Caring (dan keperawatan) berada dalam setiap masyarakat. Setiap

masyarakat memiliki orang yang peduli terhadap orang lain. Sikap caring

dipindahkan melalui budaya profesi sebagai jalan yang unik dari koping

lingkungannya. Kesempatan bagi perawat untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan

mengikat dalam tingkat analisis masalah yang lebih tinggi dan perhatian dengan

pendidikannya dan praktik dilakukan keperawatan dengan mengkombinasikan

orintasi kemanusiaan dengan ilmu yang relevan.

2. Sering terjadi pemisahan antara teori dan praktik atau antara aspek

ilmiah dan artistik dalam caring, terpisah karena pemisahan antara nilai keilmuan dan

nilai kemanusiaan.

Dalam memperluas hasil kerja sebelumnya, Watson menambahkan komponen untuk

konteks teori ilmu perkembangan manusia, yaitu :

1. Filosofi kebebasan manusia, pilihan dan tanggung jawab.

2. Biologi dan psikologi holisme (orang yang tidak dapat dikurangi hubungannya

dengan yang lain atau alam).

13

Page 15: Aplikasi Watson Theory Makalah

3. Epistomologi yang mengijinkan tidak hanya untuk empiris tapi juga untuk

kemajuan estetik, nilai etik, intuisi dan penemuan proses.

4. Ontologi ruang dan waktu.

5. Konteks kejadian antar manusia, proses, dan hubungan.

6. Pandangan dunia keilmuan yang terbuka.

Watson melanjutkan kerjanya dengan lebih fokus pada proses human care,

aspek transpersonal dalam caring. Dasar premis yang disampaikan Watson adalah

refleksi dari aspek interpersonal-transpersonal–spiritual dalam kerjanya. Semua aspek

ini menunjukkan integrasi nilai dan keyakinannya tentang hidup manusia dan

memberi dasar untuk pengembangan lebih lanjut dari teorinya. Aspek-aspek ini yaitu

(Tomey&Alligood, 1998) :

1. Pikiran manusia dan emosinya adalah jendela jiwa.

2. Tubuh manusia dibatasi waktu dan ruang, tapi pikiran dan jiwa tidak dibatasi

secara fisik.

3. Akses ke tubuh, pikiran, dan jiwa manusia mungkin selama manusia dilihat

dan dirawat secara menyeluruh.

4. Semangat, daya tilik diri, atau jiwa dari orang ada di dalam dan untuk dirinya.

5. Orang saling memerlukan dalam caring, jalan untuk mencintai.

6. Totalitas pengalaman pada berbagai kejadian menyusun lapang fenomena.

Kerangka kerja ditampilkan dalam bentuk logis yang berisi ide yang luas dan

menuju berbagai situasi dalam rentang sehat-sakit. Watosn mendefinikan caring

berbeda dengan curing yang memisahkan keperawatan dengan kedokteran. Konsep

ini membantu mengelompokkan batang tubuh ilmu keperawatan sebagai ilmu yang

terpisah. Perkembangan teori tahun 1979 mengarah pada menjelaskan manusia dari

14

Page 16: Aplikasi Watson Theory Makalah

perawat dan manusia dari klien. Penekanan lain pada eksistensial-fenomenologikal

dan faktor spiritual.

Teori Watson mendasari dukungan terhadap teori disiplin lain seperti Rogers,

Erikson dan Maslow. Watson yakin dalam mendukung pendidikan keperawatan yang

melibatkan pengetahuan yang holistik dari berbagai disiplin dan menggabungkan

kemanusiaan, ilmu dan seni. Watson percaya peningkatan kebutuhan sistem

pelayanan kesehatan dan kebutuhan klien akan menuntut perawat untuk memiliki

pendidikan yang luas dan liberal. Ideal, isi, teori dari pendidikan liberal harus

terintegrasi dalam pendidikan keperawatan. Watson mempersatukan dimensi

paradigma postmodern dengan memindahkan seluruh teorinya tentang caring

transpersonal. Teoritikal modern berhubungan dengan konsep seperti

mempertahankan keadaan yang tetap, adaptasi, interaksi linier, dan praktik

keperawatan berdasarkan masalah. Pendekatan postmodern memindahkan keluar poin

ini. Watson percaya keperawatan harus ditantang ke arah konstruk-dan ko-konstruk

kuno dan pengatahuan baru menuju tanggung jawab kemanusiaan yang lebih jauh

menjelaskan keperawatan untuk era yang baru.

Dalam praktik, institusi yang mencari pendekatan yang holistik dalam asuhan

keperawatan mengitegrasikan berbagai aspek komitmen teori Watson terhadap

caring. Contohnya jurnal keperawatan yang berhubungan dengan pemberian asuhan

keperawatan berisi peningkatan jumlah artikel yang merujuk pada Watson dan

penggabungan pentingnya caring sebagai domain penting dalam keperawatan

(Tomey&Alligood, 1998). Teori divalidasi dalam berbagai setting dan populasi.

Setting klinik meliputi unit perawatan kritis, NICU, dan unit perawatan lansia dan

anak-anak. Populasi meliputi wanita yang tidak menikah, wanita yang bayi di ICU,

15

Page 17: Aplikasi Watson Theory Makalah

dan wanita yang berisiko secara sosial, klien pasca MCI, klien onkologi, orang

dengan AIDS, dan lansia. Hubungan caring dengan administrasi keperawatan juga

terus dikaji. Tingkat perawatan individu, lama dirawat, dan peningkatan kompleksitas

teknologi diidentifikasi sebagai hal yang mungkin mempengaruhi dalam implementasi

teori caring.

Dalam hal pendidikan, Watson aktif dalam menyusun kurikulum di universitas

Colorado. Kerangka kerjanya diajarkan dalam berbagai kurikulum keperawatan.

Kritik yang timbul antara lain penggunaan istilah yang tidak didefinisikan,

ketidaklengkapan perawatan terhadap subjek dalam menjelaskan sepuluh faktor

karatif, dan hambatan perhatian terhadap aspek patofisiologi dalam keperawatan

(Tomey&Alligood, 1998). Watson menjelaskan semua aspek ini dalam pengantar

buku keduanya, dimana Watson menjelaskan perhatiannya untuk menjelaskan inti

dari keperawatan – semua aspek yang berhubungan dengan hubungan perawat-klien

yang menghasilkan hasil terapetik – lebih dari keteraturan dalam keperawatan -

prosedur, tugas dan teknik yang digunakan berbagai setting praktik. Dengan fokus ini,

praktik keperawatan tidak dibatasi pada berbagai kekhususan dalam keperawatan.

Watson berharap hasil kerjanya akan membantu perawat mengembangkan dasar-dasar

nilai moral dan filosofis yang bermakna. Kajian kerangka kerja Watson mengarahkan

pembaca melalui pengalaman berpikir dalam menekankan ketrampilan komunikasi,

penggunaan pertumbuhan diri sendiri, perhatian pada perawat dan klien, dan proses

human caring dalam kesehatan dan penyembuhan manusia.

Dalam hal penelitian, Watson berusaha meneliti kerangka kerja dan sampai

pada data empiris yang mudah untuk teknik penelitian. Abstrak kerangka kerja ini

sulit untuk dipelajari secara kongkrit. Watson percaya sering terjadi jarak antara

16

Page 18: Aplikasi Watson Theory Makalah

kualitas esensial dengan subjek yang dipelajari dalam keperawatan dan metode riset

yang digunakan. Watson berharap riset keperawatan akan dapat menyatu dan

menggali estetik, metafisik, empiris, dan metodologi kontekstual. Riset dan praktik

harus fokus pada hasil subjektif dan objektif klien dan dalam menentukan apakah

caring adalah inti dari keperawatan. Pengembangan perilaku dan prediktor perubahan

penting pengembangan lebih jauh dari kerja ini.

B. TEORI WATSON DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Berikut ini pandangan Watson terhadap empat konsep sentral dalam

paradigma keperawatan. pandangan ini mempengaruhi Watson dalam

mengembangkan teorinya. Adapun pandangan Watson tersebut adalah :

1. MANUSIA

Meskipun tulisan awal Watson mengarah pada hasil kerjanya sebagai filisofi

dan ilmu caring, pada buku selanjutnya Watson dengan jelas menyatakan hasil

kerjanya menggambarkan teori keperawatan (George, 1995). Pada konteks ini,

Watson mengadopsi pandangan tentang manusia sebagai orang bernilai dalam dan

dirinya sendiri untuk dirawat, dihormati, diasuh, dipahami dan dibantu. Secara umum

pandangan filosofis manusia adalah diri yang teritegrasi penuh. Manusia dipandang

lebih besar dari dan berbeda dari jumlah bagian-bagiannya.

Watson percaya bahwa manusia lebih baik dipandang dalam kerangka konflik

perkembangan dan perhatian yang sistematik pada konflik perkembangan individu

dan keluarganya penting untuk pelayanan kesehatan. Semua konflik berdasarkan

model Erikson krisis psikososial titik balik yang mencakup keseluruhan siklus hidup

manusia. Sering terjadi semua konflik dapat menghapus reaksi stress yang

17

Page 19: Aplikasi Watson Theory Makalah

memerlukan respon koping. Perawat harus memahami manusia ketika mereka sakit,

sehat atau sedang stress.

2. KESEHATAN

Meskipun WHO telah menyatakan bahwa sehat adalah keadaan positif fisik,

mental, sosial, Watson percaya bahwa faktor lain perlu dilibatkan. Watson

menambahkan tiga elemen yaitu (George, 1995):

1. Level yang tinggi dari seluruh fisik, mental, dan fungsi sosial.

2. Tingkat pertahahan adaptif umum dari fungsi harian.

3. Tidak adanya penyakit (atau adanya usaha yang mengarah supaya tidak ada).

Watson menjelaskan bahwa secara tradisional dinamakan perawatan kesehatan

adalah mitos. Dinamakan perawatan kesehatan, diagnosa penyakit, perawatan

penyakit, dan resep obat adalah perawatan medis. Perawatan kesehatan yang

sebenarnya berfokus pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan. Watson

menambahkan bahwa sehat mengarah pada kesatuan dan harmoni dalam pikiran,

badan dan jiwa. Sehat juga dihubungkan dengan derajat kesamaan antara penerimaan

diri dan pengalaman diri (George, 1995).

Satu faktor utama yang mempengaruhi kesehatan adalah stress atau aktifitas

yang berhubungan dengan stress yang berhubungan dengan gaya hidup, kondisi sosial

dan lingkungan. Sakit pada sisi lain bukan hanya penyakit, tapi juga

ketidakharmonisan antara badan, jiwa dan semangat yang mengarah ke stress. Watson

percaya individu sebaiknya menjelaskan kondisi kesehatan atau penyakit, sejak dia

menujukkan pandangan sehat sebagai keadaan subjektif dalam pikiran orang.

3. LINGKUNGAN/MASYARAKAT

18

Page 20: Aplikasi Watson Theory Makalah

Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat dunia saat ini adalah

lingkungan sosial. Masyarakat memberi nilai-nilai yang menentukan bagaimana

seseorang sebaiknya berperilaku dan apa tujuan yang ingin dituju seseorang. Semua

nilai ini dipengaruhi oleh perubahan dalam arena sosial, budaya, spiritual yang

bekerja mempengaruhi persepsi orang dan dapat mengarah ke stress. Orang juga

memiliki kebutuhan instrinsik untuk memiliki, menjadi anggota kelompok dan

masyarakat secara menyeluruh. Lebih jauh lagi, masing-masing orang memiliki

kebutuhan untuk cinta, mencintai dan dicintai. Stress atau penyakit dapat memisahkan

orang dari semua yang memenuhi kebutuhan afiliatif atau afeksional. Hal ini dalam

praktik caring bahwa keperawatan dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan

tersebut. Watson menjelaskan bahwa caring dan keperawatan ada dalam setiap

masyarakat. Setiap masyarakat memiliki beberapa orang yang peduli dengan orang

lain. Sikap caring tidak diturunkan dari generasi ke generasi melalui gen. Ini

diturunkan melalui budaya profesi sebagai jalan yang unik dari koping dengan

lingkungannya (George, 1998).

4. KEPERAWATAN

Menurut Wason keperawatan adalah berhubungan dengan promosi kesehatan,

mencegah penyakit, caring dengan yang sakit, dan memulihkan kesehatan (George,

1998). Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan sama seperti perawatan

penyakit. Watson lebih jauh menjelaskan keperawatan sebagai ilmu manusia tentang

orang dan pengalaman sehat-sakit yang dimediasi oleh professional, ilmiah, estetik

dan transaksi perawatan manusia yang etis. Keperawatan dalam konteks ini

didasarkan pada kemanusiaan sama seperti ilmu alam.

19

Page 21: Aplikasi Watson Theory Makalah

Hubungan antara perawat dan klien berisi beberapa faktor unik yang

didasarkan pada harapan saling menguntungkan. Klien mengharapkan perawat

mengikuti apapun kemauan klien untuk perawatan tapi juga berharap perawat peduli

dan manusiawi. Perawat memiliki nilai caring tapi juga sering bersedia juga

berkorban yang bernilai untuk menyelesaikan tugas usia teknologikal. Berjuang dalam

praktik keperawatan akan mendorong kajian kemanusiaan dan pengetahuan yang

manusiawi, praktisi caring harus percaya akan kemuliaan dan usaha klien.

Keperawatan harus mendorong nilai-nilai yang dipegang sebagai suatu profesi dan

berisi semua nilai sebagai dasar membangun prioritas perawatan klien (George,

1995).

C. TEORI WATSON DAN PROSES KEPERAWATAN

Watson mengatakan proses keperawatan sama dengan langkah-langkah proses

penelitian ilmiah. Rasonalnya semua proses itu identik dengan usaha untuk

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Juga untuk menemukan

menemukan solusi terbaik. Watson mengerjakan dua proses yang dipadukan sebagai

berikut (yang digaris miring menujukkan proses riset digabungkan dengan proses

keperawatan) :

Pengkajian

Pengkajian meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah: penggunaan

pengetahuan yang dapat diterapkan dari literatur.

Meliputi pengetahuan konseptual untuk formulasi dan konseptualisasi

kerangka kerja untuk melihat dan mengkaji masalah.

20

Page 22: Aplikasi Watson Theory Makalah

Juga meliputi formulasi hipotesis tentang hubungan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi masalah.

Pengkajian juga meliputi mendefinikan variabel yang akan diuji dalam

pemecahan masalah.

Perencanaan

Rencana membantu menentukan bagaimana variabel akan diuji atau diukur.

Meliputi pendekatan konseptual atau desain untuk pemecahan masalah yang

merujuk pada asuhan keperawatan.

Juga meliputi menentukan data apa yang akan dikumpulkan dan siapa dan

bagaimana data dikumpulkan.

Intervensi

Intervensi adalah tindakan langsung dan implementasi dari rencana.

Meliputi kumpulan data.

Evaluasi

Evaluasi adalah metode dan proses untuk menganalisa data dan sama seperti

pengujian efek intervensi berdasarkan data.

Meliputi interpretasi hasil, derajat hasil positif yang terjadi, dan apakah hasil

dapat digeneralisasikan di luar situasi tersebut.

Diluar hal diatas, menurut Watson, evaluasi mungkin juga membuat hipotesis

tambahan atau kemungkinan yang mengarah pada generasi teori keperawatan

berdasarkan masalah yang dipelajari dan solusi-solusinya.

D. ANALISA DAN KONKLUSI

21

Page 23: Aplikasi Watson Theory Makalah

Kekuatan hasil kerja Watson terletak pada tidak hanya membantu memberi

kualitas perawatan yang klien seharusnya terima dan tapi juga memberi perawatan

yang memuaskan jiwa untuk beberapa perawat masuk profesi. Karena ilmu

keperawatan bergerak dari biofisik melalui intrapersonal, masing-masing perawat

menjadi ko-partisipan aktif yang dalam perjuangan klien untuk menjadi aktualisasi

diri.

Batasan mungkin menjadi isu yang sama. Hospitalisasi, lama dirawat,

kemajuan teknologi, membuat perawatan yang berkualitas dianggap tidak mungkin

diberikan di rumah sakit. Struktur birokraktik tidak dikenal untuk perhatian mereka

terhadap sesuatu diluar rasio untung-rugi. Reward dari dalam hanya untuk sebuah

kerja yang teratur, bukan untuk inti keperawatan yang dilakukan, sering menempatkan

praktisi dalam posisi yang tidak dapat dipertahankan. Perawat yang berada pada posisi

struktural birokratik berfokus pada penyelesaian tugas, apakah struktur di rumah sakit,

departemen kesehatan, perkumpulan perawat, atau tempat lain adalah subjek

keterbatasan teori Watson. Meskipun Watson mengakui kebutuhan biofisik dalam

keperawatan, namun area ini mendapat perhatian yang sedikit dalam tulisannya.

Sepuluh faktor karatif terutama hanya merencanakan kebutuhan psikososial (George,

1995).

E. PENERAPAN TEORI WATSON DALAM KASUS DI RUMAH SAKIT

Berikut ini akan diberikan sebuah contoh kasus. Pada kasus ini akan

diterapkan proses keperawatan berdasarkan teori Watson. Proses keperawatan pada

kasus ini didasarkan pada aplikasi teori Watson dalam George (1995). Empat derajat

kebutuhan digunakan dalam tahap pengkajian dan sepuluh faktor karatif digunakan

22

Page 24: Aplikasi Watson Theory Makalah

dalam tahap perencanaan dan implementasi. Diagosa keperawatan yang diangkat dan

dibahas pada aplikasi dalam kasus ini hanya satu saja dengan maksud sebagai proritas

penyelesaian. Diagnosa keperawatan lain dapat saja dirumuskan dan diselesaikan

dengan menggunakan metode yang sama dengan diagnosa keperawatan yang dibahas

dibawah ini. Adapun kasus tersebut adalah :

Ny. S, 70 tahun dilarikan ke sebuah rumah sakit pemerintah oleh para tetangganya

karena sesak nafas dan batuk-batuk berdahak saat sedang mencuci pakaian di depan

rumahnya. Ny. S tampak kurus, kulit kering, badan lemah dan muka pucat. Para

pengantar mengatakan selama ini Ny. S tinggal sendiri di rumah dan tidak punya

keluarga lagi. Ny. S termasuk kurang mampu. Ny. S sehari-hari bekerja sebagai

pengumpul botol-botol yang akan dijual kepada pabrik pengolah plastik. Ny. S

tinggal di rumah sempit dan kurang ventilasi. Dari hasil pemeriksaan saat masuk

rumah sakit didapatkan data tekanan darah 80/60 mmmHg, nadi 100 kali/menit, suhu

37 derajat Celcius, pernafasan 25 kali/menit, dan sklera tampak pucat. Hasil

pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb 10 gr/dl, Ht 33%, leukosit 10000 ul

dan trombosit 140.000 ul, dan albumin diperiksa dengan hasil 3 gr/dl. Dari hasil

rontgen dada menunjukkan adanya TB paru.

Proses keperawatan menurut teori Watson untuk kasus Ny. S adalah :

Proses Keperawatan Aplikasi Teori Pengkajian Kebutuhan derajat lebih rendah(Biofisik) Bagaimana Ny. S melihat dirinya?Apakah tinggi

badan, berat badan, hasil pemeriksaan fisik Ny. S normal?Apakah Ny. S cukup makan dan minum untuk mempertahankan kondisi tubuh yang normal?Apakah pola eliminasi dan pernafasan Ny. S normal?

23

Page 25: Aplikasi Watson Theory Makalah

Kebutuhan derajat lebih rendah(Psikofisik) Apakah citra tubuh Ny. S positif?Apakah dia

berpartisipasi dalam aktifitas yang biasa padaseusianya?apakah evaluasi hasil nilai lab dalambatas normal?Bagaimana kehidupan seksualitasnya?

Kebutuhan derajat lebih tinggi(Psikososial) Apakah hubungan Ny. S dengan sesama

memuaskan?Apakah kondisi kurang mampu membuatnya terhambat?Apakah lingkungannya memfasilitasi pertumbuhan dirinya?Apakah dia merasa dicintai dan mencintai?

Kebutuhan derajat lebih tinggi(Intrapersonal) Bagaimana perasaan Ny. S tentang

dirinya?Apakah Ny. S menyukai dunianya?Apakah Ny. S merasa mencapai tujuannya?

Diagnosa Keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tebal dan kental, usaha batuk efektif lemah.

Perencanaan dan ImplementasiPenggunaaan faktor karatif Membangun lingkungan caring melalui

Pemahaman empatik. Membangun hubungan saling melalui mendorong ekspresi perasaan tentang kondisi tubuhnya.gunakan kehangatan, empati, keserasian dalam membangun komunikasi terbuka. Tingkatkan pengajaran interpersonal dengan melibatkan klien dalam perencanaan tindakan. Ajarkan klien bagaimana menghadapi konflik atau masalah. Fasilitasi hubungan dengan masyarakat dengan meningkatkan otonomi. Bantu mengekspesikan pandangan. kehidupan seksualitasnya. Dorong klien mengkaji interaksi sosialnya dan mengembangkan kepuasan diri. Penekanan pada kepuasan diri lebih dari sekedar kesempurnaan diri. Kaji fungsi respirasi, seperti suara nafas, rate, irama, kedalaman dan penggunaan otot pernafasan. Catat kemampuan batuk efektif, karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.Tempatkan klien pada posisi semi fowler. Kaji klien dengan latihan batuk dan nafas dalam.Keluarkan sekret dari mulut dan trakea. Suction jika perlu. Pertahankan intake cairan 2500 ml/hari jika tidak ada kontraindikasi.

24

Page 26: Aplikasi Watson Theory Makalah

Kolaborasi: beri udara/oksigen yang dilembabkan. Beri obat-obatan sesuai indikasi.

seperti mukolitik, bronkodilator. Siapkan atau. Bantu dengan intubasi darurat.

Evaluasi Apakah hubungan saling percaya telah tercapai? Apakah Ny. S telah menunjukkan tanda-tanda normal dalam area yang dikaji, biofisik, psikofisik, psikososial, intrapersonal?Apakah Ny. S telah belajar usaha untuk dapat menjalani hidup dengan sukses? Kriteria evaluasi, jalan nafas paten, sekret dikeluarkan tanpa bantuan, menunjukkan perilaku mempertahankan jalan nafas yang bersih, berpartisipasi dalam perawatan sesuai kemampuan, mengidentifikasi komplikasi dan melakukan tindakan yang tepat.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu kelemahan teori Watson

menurut George (1995) adalah lebih menekankan pada kebutuhan psiksosial.

Sebenarnya perawat juga perlu memahami kebutuhan psiksosial klien, karena selama

ini lebih perawat lebih banyak berfokus hanya kepada kebutuhan biofisik klien.

Meskipun demikian dalam teori Watson juga terdapat pengkajian kebutuhan biofisik

dan penyelesaian masalah dalam hal pemuasan kebutuhan semua aspek termasuk

biofisik. Namun untuk lebih saling menguatkan, salah satu cara untuk menutupi

kelemahan teori Watson ini dalam penerapan teori ini di dalam praktik adalah dengan

mengkombinasikan atau memodifikasi teori ini dengan konsep atau teori lain yang

lebih menekankan pada kebutuhan biofisik dan kebutuhan lain sehingga dapat saling

mengisi dan melengkapi. Setiap ahli teori memiliki penekanan tersendiri dalam teori

yang disampaikannya sesuai dengan latar belakang kelimuan dan pengalamannya..

Penjelasan lebih rinci dalam penerapan teori Watson untuk kasus diatas akan

dijelaskan dalam bab selanjutnya.

25

Page 27: Aplikasi Watson Theory Makalah

BAB III

PEMBAHASAN

A. ANALISIS PENERAPAN TEORI

Teori Watson lebih menekankan caring dalam praktik keperawatan. Watson

percaya caring adalah inti dari praktik keperawatan. Selain itu Watson juga

menekankan bahwa praktik perawat yang professional adalah praktik yang

menggabungkan ilmu, seni, nilai kemanusiaan dan human care. Pada penerapan teori

Watson pada kasus diatas semua faktor ini berusaha untuk digabungkan dan

diselaraskan dalam bentuk proses keperawatan yang holistik.

Pada pengkajian terdapat empat derajat kebutuhan yang digunakan dalam teori

Watson. Pada kasus diatas, untuk kebutuhan derajat lebih rendah berupa kebutuhan

biofisik yang perlu dikaji dari klien adalah yang berhubungan dengan kebutuhan

untuk mempertahankan kehidupan yang berkaitan dengan makan, minum, eliminasi

dan ventilasi. Untuk itu perlu dikaji bagaimana klien memandang kondisi badannya,

berapa berat badan, tinggi badan, apakah seimbang keduanya. Perawat perlu

melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada tubuh klien ,meliputi inspeksi, palpasi,

perkusi dan auskultasi pada berbagai sistem tubuh. Pemeriksaan fisik head to toe

perlu dituntaskan. Selain itu perawat perlu mengkaji pola makan dan minum klien,

apakah asupan makan klien cukup gizi, apakah asupan cairan klien cukup dan sesuai

untuk berat badan dan usianya. Perlu juga diketahui pola eliminasi dan respirasi klien,

keluhan-keluhan terhadap sistem-sistem tubuh klien perlu diketahui perawat. Perawat

26

Page 28: Aplikasi Watson Theory Makalah

juga perlu mendapat informasi yang cukup tentang kondisi di rumah dan lingkungan

yang terkait dan mempengaruhi fungsi fisiologis atau biofisik dari semua unsur tubuh

klien.

Perawat memerlukan ilmu yang memadai untuk menilai apakah hasil

pemeriksaan yang telah dilakukannya terhadap klien menunjukkan hasil normal atau

tidak. Disinilah pentingnya perawat memiliki ilmu keperawatan yang tinggi dan

analisis yang tajam. Perawat harus memahami bahwa hubungan perawat-klien yang

saling percaya dan membantu perlu dikembangkan sejak kontak awal dengan klien.

Perawat harus menujukkan sikap caring sedini mungkin kepada klien. pada kasus

diatas klien adalah lansia, sehingga perawat perlu memahami konsep dasar tentang

lansia dan kondisinya supaya dapat melakukan pengkajan dengan lancar dan tepat.

Pengkajian selanjutnya berupa pengkajian kebutuhan derajat lebih rendah

berupa kebutuhan psikofisik. Kebutuhan ini menggambarkan kebutuhan fungsional

dari diri klien meliputi kebutuhan aktifitas-inaktifitas dan kebutuhan seksualitas.

Pengkajian yang perlu dilakukan pada bagian ini meliputi pandangan klien terhadap

citra dirinya, apakah klien berpartisipasi dalam aktifitas sesuai dengan usianya dan

apakah hasil laboratorium menunjukkan hasil yang normal atau tidak. Bagaimana

pandangan dan kondisi kehidupan seksualitas klien. Juga perlu dikaji keterbatasan

klien dalam melakukan aktifitas sesuai usianya, apa yang telah dan dapat

dilakukannya dan apa yang belum atau tidak dapat dilakukannya.

Pada pengkajian kebutuhan derajat lebih tinggi yaitu kebutuhan psikososial,

yang perlu dikaji perawat berdasarkan teori Watson adalah yang terkait dengan

kebutuhan fungsional. Perawat yang bertugas merawat klien diatas perlu mengkaji

apakah hubungan klien dengan rekan seusianya memuaskan, apakah sesak nafas yang

27

Page 29: Aplikasi Watson Theory Makalah

dialami menghambat hidupnya. Selain itu apakah lingkungan sekitarnya memfasilitasi

dirinya untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan serta dapat bergabung dengan

lingkungan itu. Perlu juga dikaji apakah klien merasa dapat mencintai dan dicintai.

Pada pengkajian kebutuhan derajat yang tertinggi menurut Watson yaitu

kebutuhan aktualisasi diri perawat perlu mengkaji bagaimana perasaan klien terhadap

dirinya, apakah klien menyukai dunia yang dijalaninya, dan apakah klien telah merasa

mencapai tujuan dirinya. Pada intinya pengkajian bagian ini ingin melihat sejauh

mana klien memandang dirinya telah atau belum mencapai aktualisasi diri dalam

hidupnya. Pada kasus diatas klien termasuk usia lansia yang mungkin memiliki

pandangan aktualisasi diri yang berbeda dengan klien yang lebih muda. Sekali lagi,

diperlukan pengetahuan perawat yang memadai dalam memandang dan menghadapi

berbagai keragaman klien sebagai makhluk yang unik.

Menurut Watson, setelah dilakukan pengkajian kemudian dibuat perencanaan

dan dilakukan implementasi dari rencana yang telah dibuat. Hasil pengkajian

dianalisa untuk kemudian dibuat perencanaan yang tepat sehingga dapat mencapai

tujuan yang diinginkan. Dari hasil pengkajian menyeluruh terhadap klien pada kasus

diatas yaitu Ny. S dapat dirumuskan salah satu diagnosa keperawatan yaitu bersihan

jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tebal dan kental, usaha,

batuk efektif lemah. Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, kemudian disusun

rencana asuhan keperawatan. Pada kasus ini, rencana asuhan keperawatan

dikombinasikan antara rencana tindakan berdasarkan teori Watson yang lebih

menekankan pada aspek psikologis dan rencana tindakan yang lebih menekankan

pada biofisik yang diambil dari buku rencana asuhan keperawatan Doenges dkk

(1993). Untuk dapat menerapkan teori Watson dengan efektif dan tepat, sepuluh

28

Page 30: Aplikasi Watson Theory Makalah

faktor karatif dan asumsi Watson terhadap caring perlu menjadi landasan yang kuat

dalam impelementasi rencana asuhan keperawatan tersebut. Rincian rencana

keperawatan seperti yang telah dijabarkan pada proses keperawatan pada kasus

tersebut.

Setelah rencana tindakan diimplementasikan kemudian dilakukan evaluasi

terhadap hasil implementasi yang dilakukan perawat tersebut. Untuk mengevaluasi

ditetapkan kriteria evalusi dan hal-hal apa saja yang akan dievalusi. Hasil evalusi

selanjutnya akan dijadikan masukan untuk membuat perencanaan berikutnya. Dari

hasil evaluasi ini bisa saja timbul rencana baru atau melanjutkan rencana sebelumnya.

Ini tergantung hasil evaluasi yang dilakukan perawat.

Hal penting yang perlu dipahamai dalam menerapkan teori Watson dalam

praktik keperawatan di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lain adalah

perlunya kerjasama dari berbagai unsur dalam insitusi tersebut. Misalnya dalam

membuat formulir pengkajian, perencanaan dan implementasi dan evaluasi harus

disesuaikan dengan yang dipaparkan dalam teori Watson. Untuk itu perlu diskusi dan

persamaan persepsi tentang cara mengaplikasikan teori ini. Selain itu, seperti yang

telah disampaikan sebelumnya, sebaiknya penerapan teori ini juga dikombinasikan

atau dimodifikasi dengan teori lain sehingga akan menghasilkan bentuk aplikasi teori

dalam praktik keperawatan yang lebih komprehensif dan saling mengisi dan

melengkapi kekurangan dari teori yang digunakan.

Perlu diketahui bahwa setiap ahli keperawatan yang menghasilkan teori

keperawatan, memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman serta

kecenderungan yang berbeda-beda sehingga teori yang dihasilkan juga akan

cenderung pada latar belakang para ahli itu masing-masing. Seperti teori Watson ini

29

Page 31: Aplikasi Watson Theory Makalah

lebih menekankan pada aspek psikologis karena Watson memiliki latar belakang

pendidikan yang lebih kuat pada bidang keperawatan psikologis-mental sehingga jika

teorinya lebih menekankan pada aspek psikologis keperawatan. Oleh karena itu

perawat harus membiasakan diri untuk berdiskusi bersama rekan sejawat dan bila

perlu melibatkan para pakar untuk menentukan teori apa yang baik dan sesuai untuk

diterapkan, sesuai dengan kondisi dan situasi institusi pelayanan tempat perawat

tersebut bekerja.

30

Page 32: Aplikasi Watson Theory Makalah

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya semua teori keperawatan yang telah diciptakan oleh para pakar

keperawatan adalah hasil yang baik karena telah melalui tahap-tahap metode ilmiah

yang sistematis. Teori yang mereka hasilkan juga telah melaui suatu proses panjang

untuk dapat diakui oleh komunitas keperawatan di seluruh dunia sebagai bagian dari

teori keperawatan. Hal yang perlu dilakukan oleh komunitas perawat terutama

perawat di Indonesia adalah terus berusaha menerapkan teori yang telah ada dalam

praktik keperawatan. Praktik keperawatan yang baik dan professional hanya praktik

yang didasarkan pada nilai-nilai perawat professional yang salah satunya tercermin

dalam teori keperawatan. Untuk itu salah satu cara meningkatkan kualitas pelayanan

atau asuhan keperawatan adalah dengan menerapkan praktik keperawatan yang

berdasarkan teori keperawatan, bukan praktik yang berdasarkan perintah atau order

dokter, atau praktik keperawatan yang hanya berdasarkan rutinitas semata. Inilah yang

dinamakan Evidence based practice, yang menjadi salah satu kunci berhasilnya

perkembangan keperawatan di luar negeri.

Jean Watson telah memberikan salah satu pilihan bagi perawat di Indonesia

untuk mulai menerapkan praktik keperawatan yang berdasarkan teori dengan

menciptkan teori yang telah diakui komunitas perawat di dunia, yaitu “Philosophy

and Science of Caring”. Sekarang semua kembali kepada diri perawat sendiri, apakah

sudah siap dan mulai berpikir untuk menerapkan teori yang telah ada di instistusinya.

31

Page 33: Aplikasi Watson Theory Makalah

Kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menjadikan

praktik keperawatan yang professional dan berkualitas dapat diwujudkan.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi perawat untuk

meningkatkan pengetahuan perawat tentang teori keperawatan yang telah ada

sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan perawat.

2. Perlu dukungan dan bantuan dalam berbagai bentuk dari organisasi profesi, institusi

pendidikan tinggi keperawatan dan birokrasi agar praktik keperawatan yang

berdasarkan teori dapat diwujudkan.

3. Perlu adanya wadah atau forum diskusi bagi perawat di masing-masing institusi

pelayanan atau komunitas perawat terdekat untuk bertukar pikiran tentang cara dan

bagaimana praktik keperawatan yang berdasarkan teori atau evidence based practice

dapat diwujudkan.

32

Page 34: Aplikasi Watson Theory Makalah

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, E., Marilynn. et al. (1993). Nursing Care Plans. Guidelines for Planning

and Documenting Patient Care. (3th ed). Philadelphia : F.A. Davis Company.

Fawcett, J. (2005). Contemporary Nursing Knowledge : Analysis and Evaluation of

Nursing Models and Theories. (2nd ed). Philadelphia : F.A Davis Company.

George, Julia B. (1995). Nursing Theories. The Base for Professional Nursing

Practice. (4th ed). Connecticut : Appleton & Lange.

Kozier.B, Erb.G, Blais.K. ( 1997 ). Professional Nursing Practice Concepts and

Perspective. (3th ed). California : Addison Wesley Longman,Inc.

Leddy Susan.K.L. ( 1998 ). Conceptual Bases ofProfessional Nursing. ( 4th ed).

Philadelphia : Lippincot – Raven Publisher.

Tomey, Ann Marriner & Alligood, Martha R. (1998). Nursing Theorists and Their

Work. (4th ed). St Louis : Mosby-Year book Inc.

33