Makalah Teori Watson

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan profesional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Caring, mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kemampuan pasien untuk sembuh. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain, dan perasaan cinta atau menyayangi. 1

description

fghj

Transcript of Makalah Teori Watson

Page 1: Makalah Teori Watson

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut

menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara

keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana

keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan

kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan

advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk

pelayanan profesional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah

etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat

dengan baik.

Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Caring,

mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan

antara pemberi dan penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan

melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kemampuan

pasien untuk sembuh.

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada

orang lain, dan perasaan cinta atau menyayangi.

Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan

suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih

meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Dalam keperawatan, caring

merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan. Saat

ini, caring adalah isu besar dalam profesionalisme keperawatan.

1

Page 2: Makalah Teori Watson

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka pertanyaan yang

muncul adalah :

1. Bagaimana biografi Jean Watson ?

2. Bagaimana definisi dan konsep teori Jean Watson ?

3. Bagaimana gambar bagan konsep teori Jean Watson ?

4. Bagaimana aplikasi konsep tersebut dalam dunia keperawatan ?

a. Dalam praktik keperawatan

b. Dalam pendidikan keperawatan

c. Dalam penelitian keperawatan

d. Dalam pengembangan keperawatan di masa yang akan datang

e. Dalam segi agama (nilai-nilai islami)

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan biografi Jean Watson.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan ulang definisi dan konsep umum yang

dikemukakan oleh Jean Watson.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan maksud dari gambar bagan konsep teori Jean

Watson.

4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep tersebut dalam berbagai aspek dunia

keperawatan. Dalam hal praktik, pendidikan, penelitian, serta diharapkan

mampu mengembangkannya di masa yang akan datang.

5. Mahasiswa mampu mengambil dan menerapkan nilai-nilai islam yang

terkandung dalam teori Watson.

2

Page 3: Makalah Teori Watson

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Biografi Jean Watson

Jean Watson lahir di Williamson, 21 Juli 1940. Dibesarkan di kota kecil

Welch, Virginia Barat, di Pegunungan Appalachian. Dr. Watson adalah seorang

sarjana keperawatan Amerika dan tinggal di Boulder, Colorado sejak tahun 1962.

Dari University of Colorado, ia meraih gelar sarjana di keperawatan dan

psikologi, gelar master di keperawatan kesehatan mental-kejiwaan, dan kemudian

mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi pendidikan dan konseling. Dia

merupakan anggota dari American Academy of  Nursing yang telah menerima

penghargaan nasional dan internasional. Ia telah menerbitkan berbagai karya yang

menjelaskan filsafat dan teori keperawatan manusia, yang dipelajari oleh perawat

di berbagai belahan dunia. Dasar dari teori keperawatan Jean Watson diterbitkan

pada tahun 1979 di buku keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science of

Caring”. Pada tahun 1988, teorinya diumumkan dalam "Nursing: Human Science

and Human Care”, Postmodern Nursing and Beyond (1999), Assessing and

Measuring Caring in Nursing and Health Sciences (2002). Watson berpendapat

bahwa fokus utama dalam keperawatan ada dalam carative factors. Ia percaya

bahwa perawat harus mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai. Sistem

filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi science of caring.

1.2 Definisi dan Konsep Umum Teori Jean Watson

Keperawatan menurut Jean Watson adalah ”...human science of person

and human health-illness experiences that are mediated by professional, personal,

scientific, esthetic, and ethical human are transaction...”. Keperawatan sebagai

sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and

human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.

Sebagai human science, keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan

empiris dengan estetika, humanitis, dan keterampilan (Watson, 1985). Sebagai

pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan

yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson

3

Page 4: Makalah Teori Watson

(1985) “human care is the heart of nursing”. Pandangan keperawatan sebagai

sains tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan

pengetahuan sebagai basis dalam area:

1. Pengkajian terhadap kondisi manusia.

2. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.

3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya.

4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship.

5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.

Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai

seseorang secara keseluruhan, sebagai diri terintegrasi yang berfungsi penuh.

Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh dan selaras antara

badan, pikiran, dan jiwa. Ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang

dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus

pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik, sosial, etis dan

moral, tidak sekadar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia

semata.

Dari konsep sehat (dan sakit/illness) di atas dapat dikemukakan beberapa

prinsip, antara lain:

1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya

multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara

faktor-faktor yang mempengaruhi.

2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk

beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.

3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik

tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi

pada lingkungan yang dinamis.

A. Carative Factors

Carative Factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi

manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang

dirawat. Elemen-elemen yang termasuk dalam carative factors, antara lain :

4

Page 5: Makalah Teori Watson

1. Pembentukan sistem humanistic dan altruistic.

Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dalam diri seseorang dapat

dinilai pada usia dini. Sistem nilai humanistic dan altruistic ditingkatkan

melalui pengalaman hidup seseorang, proses pembelajaran, dan paparan

terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

2. Keyakinan dan harapan (faith-hope).

Perawat perlu untuk berpikir positif sehingga dapat menularkan kepada klien

bahwa perawatlah yang akan membantu meningkatkan kesembuhan dan

kesejahteraannya.

3. Pengembangan sensisitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain.

4. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a

helping trust relationship).

Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang

memfasilitasi untuk penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk

dalam hal ini adalah kejujuran, empati, kehangatan, dan komunikasi efektif.

5. Pengekspresian perasaan positif dan negatif.

6. Menggunakan metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah dan pengambilan

keputusan.

7. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat

interpersonal.

8. Menciptakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan meningkatkan

atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural, dan lingkungan spiritual.

9. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan antusias.

10. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologic.

Namun, Watson menganggap istilah “factors” terlalu standar terhadap

sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang

lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. konsep tersebut

adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”.

B. Clinical Caritas Process

Konsep “clinical caritas” dan “caritas processes” dianggap Watson lebih

cocok dengan ide-ide dan arah perkembangan teorinya (Watson, 2004). Clinical

5

Page 6: Makalah Teori Watson

caritas process adalah suatu praktik keperawatan pasien dengan sepenuh hati,

kesadaran, dan cinta. Merawat pasien dengan penuh kesadaran, sepenuh hati, dan

cinta serta hadir secara jiwa dan raga, supportif, dan mampu mengekspresikan

perasaan negatif dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya

dengan pasien sebagai one-being-cared-for.

C. Transpersonal Caring Relationship

Menurut Watson (1999), transpersonal caring relationship

berkarakteristikkan hubungan khusus manusia yang bergantung pada moral

perawat yang berkomitmen, melindungi, dan meningkatkan martabat manusia

seperti dirinya atau lebih tingggi dari dirinya. Perawat merawat dengan kesadaran

yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual, oleh karena

itu perawat tidak boleh memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.

Hubungan antara perawat dengan klien ini menjelaskan bagaimana perawat telah

melampaui penilaian secara objektif, menunjukkan perhatian kepada subjektifitas

seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri. Pada

akhirnya, tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan

melindungi, meningkatkan, dan mempertahankan martabat, kemanusiaan,

kesatuan, dan keselarasan batin.

D. Caring Occation Moment

Caring occation moment (tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang

lain datang dan saat human caring dilaksanakan, dari keduanya dengan fenomena

tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam momen

interaksi manusia dengan manusia. Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar

biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang

dialami seseorang, sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual, tujuan-

tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, dan arti persepsi

seseorang kesemuanya berdasarkan pada pengalaman hidup yang dialami

seseorang, sekarang atau masa yang akan datang. Watson (1999) menekankan

bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaran

dan kehadiranya dalam momen merawat dengan pasiennya, lebih lanjut dari kedua

6

Page 7: Makalah Teori Watson

belah pihak, perawat maupun yang dirawat, dapat dipengaruhi oleh perawatan dan

tindakan yang dilakukan keduanya sehingga dengan demikian akan menjadi

bagian dari pengalaman hidupnya sendiri. Caring occation moment bisa menjadi

transpersonal jika memungkinkan adanya semangat dari keduanya (perawat dan

pasien), kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan

kemampuan–kemampuan untuk berkembang (Watson 1999, pp. 116-117).

2.3 Bagan Teori Jean Watson

Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori

pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini

didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Watson ini memahami

bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling

berhubungan, diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup

yang meliputi kebutuhan makan dan cairan, kebutuhan eliminasi, dan kebutuhan

ventilasi, kebutuhan dasar psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi

kebutuhan aktivitas dan istirahat serta kebutuhan seksualitas, kebutuhan

psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan berprestasi dan

berorganisasi, kebutuhan intra dan interpersonal yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

7

Page 8: Makalah Teori Watson

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa

manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam

perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam

keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan

keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan

tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan,

mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan

kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

2.4 Aplikasi dalam Keperawatan

2.4.1 Dalam Praktik Keperawatan

Banyak institusi yang telah memberikan pendekatan secara holistik untuk

asuhan keperawatan yang menggabungkan banyak aspek dari komitmen teori

Watson untuk perawatan. Misalnya, jurnal keperawatan yang bersangkutan

8

Page 9: Makalah Teori Watson

dengan pemberian asuhan keperawatan, banyak yang mengacu pada teori Watson

dan memasukkan pentingnya merawat sebagai dasar dari keperawatan (Banner,

Boyd, Thompson, Cervantez, Buerhaus, & Leininger, 1986).

Tingkat perawatan di rumah sakit, lama sebentarnya tinggal di rumah

sakit, dan meningkatnya kompleksitas teknologi telah diidentifikasi sebagai

kemungkinan turut serta dalam pelaksanaan teori keperawatan. Namun, baru-baru

ini fokus teori keperawatan dianggap salah satu solusi yang diperlukan untuk

mengatasi reformasi perawatan kesehatan dan reformasi sistem pada tingkatnya.

Sehingga dalam etika keperawatan, memungkinkan perawat untuk mengikuti

model praktik profesional mereka sendiri. Inisiatif baru untuk model ini muncul di

bawah kepemimpinan Watson sebagai "Unit Nightingale", dimana keunggulan

kepedulian penyembuhan diwujudkan dalam institusi yang saat ini mencari

reformasi keperawatan utama pada tingkat individu dan lingkungan.

2.4.2 Dalam Pendidikan Keperawatan

Watson telah aktif dalam perencanaan kurikulum di University of

Colorado. Kerangkanya telah banyak diajarkan di kurikulum sarjana muda

keperawatan, termasuk Bellarmine College di Louisville, Kentucky, Assumption

College di Worcester, Massachusetts, India State University di Terre Haute; dan

Florida Atlantic University di Boca Raton. Di samping itu, konsep-konsep ini

sekarang digunakan secara luas dalam program keperawatan di Australia, Swedia,

Finlandia, dan Inggris.

Cara kerja Watson ini telah terfokus pada penggunaan asuhan perawatan

lengkap dari materi pelajaran saat menjelaskan 10 faktor carative, dan kurangnya

perhatian terhadap aspek patofisiologi keperawatan. Watson (1985a) membahas

aspek ini dalam kedua bukunya, yang pertama Nursing: The Philosophy and

Science of Caring (1979, 1988), dan kata pengantar buku kedua Nursing: Human

Science an Human Care-A Theory of Nursing (1985), dimana ia mendefinisikan

niatnya untuk menggambarkan inti dari keperawatan (aspek dari hubungan

perawat dan klien sehingga memberikan hasil dari terapi) dari pada masa

perawatan (prosedur, tugas, dan teknik yang digunakan dalam pengaturan

praktik). Dengan fokus ini, kerangka kerja tersebut tidak terbatas pada khusus

9

Page 10: Makalah Teori Watson

keperawatan. Meskipun dia menekankan bahwa kedua inti dan masa keperawatan

diperlukan, ia percaya bahwa masa tidak dapat menjadi pusat dari model

profesional keperawatan (Watson, 1991, hal.50). Watson (1985a) berharap

pekerjaannya akan membantu perawat mengembangkan basis moral dan filosofis

yang bermakna untuk latihan. Sebuah studi kerangka Watson memipin pembaca

melalui pengalaman yang mempengaruhi, dengan menekankan refleksi batin yang

mendalam, dan pertumbuhan pribadi, keterampilan komunikasi, penggunaan

pertumbuhan self-transpersonal, perhatian baik perawat dan pasien serta proses

perawatan manusia yang berpotensi pada kesehatan manusia dan penyembuhan.

2.4.3 Dalam Penelitian Keperawatan

Watson dan rekannya meneliti kerangka perawatan dan tiba pada

persetujuan data empiris untuk teknik penelitian (Hester & Ray,1987; Morse,

Bottorff. Neander, & Solberg, 1991; Morse, Solberg, Neander, Bottorff, &

Johnson,1990; Watson, 1985; Watson & Lea, 1997). Namun, kerangka yang

abstrak sulit untuk dipelajari secara konkret. Watson percaya bahwa terdapat

pemisah antara pentingnya kualitas dan pokok keperawatan, serta penggunaan

metode untuk penelitian (Leininger,1979; Watson, 1987).

Penelitian dan praktik harus fokus pada hasil pasien baik subyektif dan

obyektif, dalam menentukan apakah kepedulian adalah esensi dari keperawatan.

Pengembangan perilaku dan perubahan prediksi sangat penting untuk

pengembangan lebih lanjut dari pekerjaan ini.

2.4.4 Dalam Pengembangannya di Masa yang Akan Datang

Watson menulis tentang kekurangan metodologi ini untuk mempelajari

fenomena multidimensi asuhan keperawatan. Watson mengusulkan bahwa sebagai

kemajuan keperawatan di program doktor, akan digunakan proses pembangunan

ilmiah. Penelitian keperawatan akan mengadopsi pandangan yang diterima,

pandangan yang ditolak, serta mensintesis ide-ide baru, yang akan menghasilkan

model keperawatan baru untuk abad berikutnya.

Watson mengidentifikasi beberapa masalah untuk kondisi penelitian di

masa depan yang mendorong orang sebagai tujuan dan bukan sarana dalam

10

Page 11: Makalah Teori Watson

masyarakat yang modern dan juga telah mengidentifikasi kondisi yang

memberikan perawatan ketika umat manusia terancam (Watson, 1985a).

2.4.5 Nilai Islam dari Teori Jean Watson

Nilai-nilai islam yang dapat kita petik serta berhubungan dengan teori Jean

Watson “Philosophy and The Science of Caring” antara lain terdapat pada

beberapa firman-Nya, yaitu :

Allah berfirman :

“Dan orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)

menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyeruruh  (mengerjakan)

yang ma’ruf, mencegah yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan

mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya." (Q.S. At-Taubah : 71).

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah

kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah maha berat siksa-Nya." (Q.S. Al-Maa-

idah : 2).

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika

kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri." ( Q.S. Al-Israa : 7).

 

“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik

kepadamu…” (Q.S. Al-Qashash : 77).

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu…” (Q.S. Ali Imran :159) .

Barang siapa yang berkeinginan untuk diselamatkan oleh Allah dari bencana pada

hari kiamat, maka bantulah orang yang dalam kesulitan/hindarkan

kesulitannya (HR. Muslim).

11

Page 12: Makalah Teori Watson

Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia menyukai bagi saudaranya apa

yang dusukai untuk dirinya. (HR. Ahmad).

Ayat-ayat Quran dan hadist di atas mendasari dari pelaksanaan asuhan

keperawatan islami yang diberikan oleh seorang perawat muslim, ditambah

dengan riwayat-riwayat  wanita-wanita di zaman Rasulullah dalam melakukan

perawatan, maka itulah yang sebenarnya konsep “caring” dalam keperawatan

Islam, bukan hanya asuhan kemanusiaan dengan lemah lembut  berdasarkan

standar dan etika profesi, tetapi caring yang didasari keimanan pada Allah dengan

menjalankan perintah-Nya melalui ayat-ayat Al-Quran dengan tujuan akhir

mendapatkan ridho Allah SWT.

Asuhan keperawatan islami yang dikembangkan oleh kelompok kerja

keperawatan islam adalah pada tataran nilai-nilai yang diharapkan dapat menjadi

acuan pelaksanaan (implementasi) asuhan keperawatan pada tatanan pelayanan

kesehatan. Asuhan keperawatan islami dapat dilihat sebagai suatu sistem yang

terdiri dari input, proses, dan output yang seluruhnya dapat digali dari nilai-nilai

islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist.

12

Page 13: Makalah Teori Watson

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Watson merupakan anggota dari American Academy of  Nursing yang

telah menerima penghargaan nasional dan internasional. Ia telah menerbitkan

berbagai karya yang menjelaskan filsafat dan teori keperawatan manusia, yang

dipelajari oleh perawat di berbagai belahan dunia. Dasar dari teori keperawatan

Jean Watson diterbitkan pada tahun 1979 di buku keperawatan yaitu ”The

Philosphy and Science of Caring”.

Konsep teori Jean Watson mendalami perihal lingkungan spiritual dalam

praktik asuhan keperawatan, hal tersebut mengacu pada 10 carative factors.

Kemudian Watson menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi

teorinya dan arahnya di masa depan. konsep tersebut adalah “clinical caritas

process”.

3.2 Saran

Mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah

mengikuti perkembangan zaman, pelayanan keperawatan di Indonesia ke depan

diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang

kesehatan yang senantiasa berkembang. Dimana pelaksanaan asuhan keperawatan

di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan

ilmiah melalui proses keperawatan.

Untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif

dalam  upaya meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,

mengobati berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat

pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

13

Page 14: Makalah Teori Watson

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Ed 2.

Jakarta : Salemba Medika

S, Asmadi N. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC

Perry dan Potter. (2009). Fundamental Keperawatan Ed 7. Jakarta : Salemba

Medika

14

Page 15: Makalah Teori Watson

PERTANYAAN

1. Darwinto Rudolf P. ( 130012094 )

T : Apa pengertian dari pembentukan sistem humanistic dan altruistic?

J : Sistem humanistic adalah system kemanusiaan, dimana seorang perawat

harus memperlakukan pasien dengan prinsip “memanusiakan” manusia.

Sedangkan sistem altruistic adalah sistem dimana perawat harus mendahulukan

kepentingan umum (pasien) dari pada kepentingan pribadinya.

2. M. Asrorun Niam ( 130012108 )

T : Bagaimana aplikasi proses belajar mengajar interpersonal pada carative

factors dalam kegiatan perkuliahan?

J : Dalam proses belajar mengajar dalam perkuliahan, komunikasi antara dosen

dan mahasiswa sudah termasuk pengaplikasian sistem interpersonal. Sehingga

materi yang diberikan dapat diterima oleh kedua pihak tersebut. Sedangkan

dalam proses keperawatan, system interpersonal dapat kita temukan pada

kegiatan health education.

3. Siti Rauda Kelubas ( 130012122 )

T : Bagaimana cara perawat untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar

pasien?

J : Pertama, perawat harus mengetahui hal-hal apa saja yang tidak mampu

dilakukan pasien secara mandiri. Setelah itu, perawat membantu pemenuhan

kebutuhan tersebut, disertai komunikasi antar perawat dan pasien yang baik

dan intens.

4. Sulton ( 130012124 )

T : Apa inti dari konsep yang dikemukakan oleh Jean Watson?

J : Teori keperawatan Jean Watson adalah tentang kepedulian, dalam teori ini

ditekankan bahwa seorang perawat harus memperhatikan dan pedulu terhadap

kebutuhan psikologi pasiennya. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar

manusia yang tidak bisa dipenuhi pasien secara mandiri akan dibantu oleh

perawat yang bersangkutan.

15