aplikasi emulsi

4
NAMA : SARAH SWASTI PUTRI KELAS : 4KD NIM : 061330401024 CAT EMULSI Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memeperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara : diusapkan, dilumurkan, dikuas, diseprotkan, dsb. Sedangkan emulsi merupakan suatu jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair dalam medium pendispersi padat, cair, dan gas. Cat tembok water based disebut juga cat emulsi, dimana terdapat emulsi antara air dan minyak dalam formulasinya. Dalam emulsi pada masing-masing komponen pembentuknya sudah terdapat emulsifer berupa surfactan. Komponen atau bahan penyusun dari cat terdiri dari binder (resin), pigmen, solvent dan additive. a. Binder Zat pengikat atau binder merupakan bahan yang mengikat antara partikel pigmen cat, sehingga cat dapat membentuk lapisan tipis yang rapat ketika digunakan. b. Pigmen Pigmen berperan sebagai zat pemberi warna utama pada cat. Pigmen menurut fungsinya terbagi menjadi dua yakni pigmen utama dan pigmen extender/filler.

description

1

Transcript of aplikasi emulsi

NAMA: SARAH SWASTI PUTRIKELAS: 4KDNIM: 061330401024

CAT EMULSICat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memeperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara : diusapkan, dilumurkan, dikuas, diseprotkan, dsb. Sedangkan emulsi merupakan suatu jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair dalam medium pendispersi padat, cair, dan gas.Cat tembok water based disebut juga cat emulsi, dimana terdapat emulsi antara air dan minyak dalam formulasinya. Dalam emulsi pada masing-masing komponen pembentuknya sudah terdapat emulsifer berupa surfactan. Komponen atau bahan penyusun dari cat terdiri dari binder (resin), pigmen, solvent dan additive.a. Binder Zat pengikat atau binder merupakan bahan yang mengikat antara partikel pigmen cat, sehingga cat dapat membentuk lapisan tipis yang rapat ketika digunakan.b. PigmenPigmen berperan sebagai zat pemberi warna utama pada cat. Pigmen menurut fungsinya terbagi menjadi dua yakni pigmen utama dan pigmen extender/filler.c. SolvenSolven atau pelarut berfungsi untuk menjaga kekentalan cat agar tetap cair saat digunakan, selain itu juga sebagai media pendispersi.d. AdditiveAdditive merupakan bahan yang ditambahkan dalam cat untuk menanbahkan property atau sifat-sifat cat sehingga dapat meningkat kan kualitas cat.Karena cat emulsi merupakan salah satu jenis koloid, yang dimana ukuran partikelnya berada pada rentan larutan sejati dan suspensi kasar, maka pada cara pembuatannya dapat dilakukan dengan dua cara yakni metode secara dispersi dan cara kondensasi. Metode dispersi adalah proses pemecahan partikel-partikel besar menjadi berukuran koloid, sedangkan metode kondensasi adalah pembentukan agregat dari molekul-molekul kecil berukuran larutan menjadi berukuran koloid.Material yang akan diaplikasikan adalah beton atau tembok yang yang dihasilkan dari lapisan semen atau mortar. Seperti diketahui sifat dasar semen adalah basa dengan pH diatas 7 (netral). Oleh karena itu, cat tembok yang diaplikasikan menempel pada semen tentunya harus memiliki sifat dasar alkali juga. Karena jika tidak maka akan menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.Cat emulsi merupakan salah satu bahan pelapis material yang bertujuan untuk melindungi, memperindah atau memperkuat material tersebut. Komponen penyusun utama pada cat adalah binder, pigmen (utama dan extender/ filler), solvent dan additive.Pada proses pembuatannya, bahan yang digunakan adalah kaoline, surfactan, TiO2, air, pine oil, natrosol, PVAC, dan ammonia. Bahan-bahan yang berbentuk serbuk sebelum dicampurkan semuanya diayak terlebih dahulu baru kemudian didispersikan terhadap medium pendispersinya, yaitu air. Hal ini bertujuan untuk membentuk partikel-partikel besar menjadi partikel berukuran koloid. Sehingga pada saat pencampuran akan lebih mudah untu membentuk suatu zat yang homogen.Cat emulsi yang baik adalah cat yang tidak menimbulkan reaksi pada saat diaplikasika pada materialnya,sehigga pH dari cat tersebut harus sama dengan pH materialnya. Penambahan air dan surfactan mempengaruhi pada tekstur atau struktur cat, karena dilihat dari fungsinya surfactan yang dilarutkan dalam air dapat melarutkan resin yang berpotensi menimbulkan gumpalan. Sedangkan penambahan pigmen lebih perpengaruh terhadap warna utama yang dihasilkan sebelum diberi bahan pewarna tambahan. Berikut ini merupakan skema pembuatan cat emulsi :

Ketrerangan : Mixing 1 dilakukan selama 60 menit Mixing 2 dilakukan selama 30 menitDisini yang berperan sebagai komponen utama adalah TiO2, kaoline, PVC dan air dan pine oil . Air dan pine oil berfungsi sebagai solven, akan tetapi penggunaan air disini lebih pada penegncer sulfactan yang nantinya akan membantu mengencerkan binder (resin) yang dalam hal ini adalah PVAC. Sedangkan pine oil selain untuk menambahkan bau yang khas pada cat juga berfungsi melarutkan TiO2dan kaoline yang berperan sebagai pigmen dan filler.Pigmen yang digunakan adalah pigmen putih, karena pigmen putih merupakan pigmen universal yang pada umumnya digunakan sebagai warna dasr. TiO2 dipilih sebagai pigmen warna putih yang apabila dibandingkan dengan warna putih dari kapur, hasilnya lebih baik dan tahan lama. Selain itu dengan penambahan kaoline yang berfungsi sebagai bahan penguat pigmen (filler) akan menghasilkan warna putih yang lebih baik dan lebih mudah mengikat warna dari pewarna tambahan. PVAC merupakan resin vinyl yang selain berfungsi untuk merekatkan pigmen, juga dapat meningkatkan propertis seperti fleksibilitas dan ketahan terhadap benturan.Selain komponen-komponen utama tersebut ada juga bahan yang berperan sebagai additive yaitu surfactan dan ammonia. Surfactan berfungsi sebagai penyeimbang buih dan merupakan salah satu emulsifer. Sedangkan ammonia berperan sebagai pH buffer. Ammonia ditambahkan agar pH cat yang dihasil kan bersifat basa, karena dalam proses pencampurannya ammonia bereaksi dengan air sehingga menghasilkan ammonium hidroksida yang merupakan basa lemah. Selain sebagai pH buffer ammonia juga memberikan efek wetting pigmen sehingga dapat mengurangi kebutuhan dispersing agent, sehingga pada akhirnya mengurangi timbulanya foam.