API Soekarno

13
PROPOSAL KEGIATAN JUDUL PROGRAM API SOEKARNO (LAYANG-LAYANG PINTAR SEBAGAI SOLUSI KREATIF UNTUK ANAK-ANAK DALAM MEREKAYASA MAINAN TEMPO DULU) MENJADI MEDIA PEMBELAJARAN DI SD 1 MEDONO, DESA MEDONO, KABUPATEN KENDAL BIDANG KEGIATAN: PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Disusun oleh : Muhammad Faris Ihsan Adhika Aryo Putro Muhammad Harliansah Wasis Wildan Nandar Suwanto Hikari Azizah H.P. (21080112140126 / Angkatan 2012) (21080112110043 / Angkatan 2012) (21080112130110 / Angkatan 2012) (21080112140050/ Angkatan 2012) (21080112 / Angkatan 2012) UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 i

description

a

Transcript of API Soekarno

Page 1: API Soekarno

PROPOSAL KEGIATAN

JUDUL PROGRAM

API SOEKARNO (LAYANG-LAYANG PINTAR SEBAGAI SOLUSI KREATIF UNTUK ANAK-ANAK DALAM MEREKAYASA MAINAN TEMPO DULU) MENJADI MEDIA PEMBELAJARAN DI SD 1 MEDONO, DESA MEDONO, KABUPATEN KENDAL

BIDANG KEGIATAN:PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Disusun oleh :

Muhammad Faris IhsanAdhika Aryo PutroMuhammad Harliansah Wasis WildanNandar SuwantoHikari Azizah H.P.

(21080112140126 / Angkatan 2012)(21080112110043 / Angkatan 2012)(21080112130110 / Angkatan 2012)(21080112140050/ Angkatan 2012)(21080112 / Angkatan 2012)

UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG

2015

i

Page 2: API Soekarno

ii

Page 3: API Soekarno

ABSTRAK

Kerusakan lingkungan akibat perilaku manusia terus meningkat. Karenanya,kesadaran dan kepedulian manusia Indonesia terhadap lingkungan menjadi sangat pentinguntuk ditingkatkan. Environmental fun Learning (EFIL) adalah kegiatan pendidikan cintalingkungan secara asyik dan menyenangkan di SD Pasigitan 1 Kendal. Dalampelaksanaannya, EFIL menitiberatkan pada penanaman 3C yakni Concious (Kesadaran),Care (Peduli), dan Creative (Kreativitas) melalui 3 tahapan pelaksanaan yaitu sosialisasi,kegiatan (Enviro Academy, Enviro Comic, dan Creation Day), serta monitoring evaluasi(wawancara guru, Buku Harian Environman, lembar pre-test dan post-test).

Berdasarkan hasil yang dicapai, melalui program EFIL tercipta media atau alatpembelajaran tentang pengelolaan lingkungan untuk anak-anak yang kreatif danmenyenangkan yakni alat game, komik environman, buku harian environman, hand out bahanajar, dan lembar pre-test dan post-test. Program EFIL juga meningkatkan pengetahuan(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) siswa terkait pengelolaanlingkungan. Selain itu, program EFIL juga berperan serta dalam meningkatkan kualitaslingkungan sekolah.

Kata Kunci : EFIL

iii

Page 4: API Soekarno

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ....................................................................................................................... i

Halaman Pengesahan ............................................................................................................... ii

Abstrak .................................................................................................................................... iii

Daftar Isi .................................................................................................................................. iv

Daftar Tabel .............................................................................................................................. v

Daftar Gambar ......................................................................................................................... vi

BAB 1. Pendahuluan ................................................................................................................ 1

BAB 2. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ....................................................................... 2

BAB 3. Metode Pelaksanaan .................................................................................................... 2

BAB 4. Hasil yang Dicapai dan Potensi Keberlanjutan ........................................................... 3

BAB 5. Penutup ...................................................................................................................... 10

LAMPIRAN ........................................................................................................................... 11

iv

Page 5: API Soekarno

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ketercapaian Target Luaran Media Pembelajaran ................................................... 3Tabel 4.2 Ketercapaian Target Luaran Peningkatan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik ...... 4

v

Page 6: API Soekarno

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik hasil Pre-test dan Post-test dari kegiatan EFIL ........................................ 9

vi

Page 7: API Soekarno

BAB 1. PENDAHULUAN

Tingkat pemakaian gadjet dari hari ke hari semakin meningkat. Sementara itu

permainan tradisional mulai ditinggalkan karena dianggap kuno dan sudah ketinggalan zaman.

Orientasi mainan yang bagus saat ini hanya pada permainan yang ditampilkan pada acara

televisi. Sehingga berdampak pada tingkat komunikasi antar anak-anak di tingkat sekolah dasar

yang jarang bermain dengan permainan tradisional di lingkup Sekolahnya. Oleh karena itu

diperlukan pemacu semangat untuk membangkitkan lagi permainan tradisional warisan leluhur.

Permainan tradisional seperti layang-layang akan efektif jika dikenalkan saat masa

sekolah dasar. Hal ini dikarenakan pada usia dini seperti siswa SD, seorang anak sedang dalam

masa perkembangan baik fisik, psikis maupun masa berinteraksi dengan teman sebaya sehingga

pengenalan kembali layang-layang ini akan efektif. Sementara itu layang-layang sudah mulai

jarang dimanainkan oleh anak-anak. Hal yang demikian juga terjadi di SD 1 Medono,

Kabupaten Kendal. Anak-anak di Desa Medono lebih senang bermain dengan menggunakan

gadjet sehingga berdampak pada kurangnya intensitas komunikasi dengan teman sebayanya.

Untuk itulah diperlukannya pengembangan layang-layang pintar ini sebagai media

pembelajaran yang kreatif untuk menumbuhkan kognitif(pengetahuan) dalam proses belajar

serta kreatif berkarya dalam memanfaatkan bekas yang dapat digunakan kembali.

Sementara itu, target luaran yang hendak dicapai dari program ini adalah sebagaiberikut:

1. Terciptanya media atau alat pembelajaran tentang pengelolaan lingkungan untuk anak-anak yang kreatif dan menyenangkan, meliputi : Alat untuk permainan, yang terdiri atas Enviro Card Game dan Enviro Puzzle Game

Komik Environman

Buku Harian Environman

Hand out bahan ajar

Kuesioner Pre-Test dan Post-Test2. Peningkatan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik)

siswa SD N 1 Pasigitan Kendal terkait pengelolaan lingkungan dengan 5 topik materiyaitu, pemilahan dan pemanfaatan sampah, sikap cinta tanaman, hemat air, hematlistrik, serta perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Terciptanya buku pedoman EFIL untuk diajukan ke Dinas Pendidikan Jawa Tengahagar metode EFIL bisa diterapkan di sekolah lain

4. Artikel ilmiah yang akan diseminarkan

1

Page 8: API Soekarno

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Secara geografis, SD 1 Medono, Kabupaten Kendal masuk ke dalam wilayah Desa Medono,Kabupaten Kendal. Lokasi SD 1 Medono Kabupaten Kendal dengan luas totalwilayah sebesar 25 m2. SD 1 Medono, Kabupaten Kendal memiliki batas-batas sebagai berikut :

Utara

Barat

Timur

: Pemukiman penduduk Desa Medono

: Pemukiman penduduk Desa Medono

: Pemukiman penduduk Desa Medono

Selatan : Pemukiman penduduk Desa Medono

SD 1 Medono Kabupaten, Kendal dengan siswa sejumlah 150 orang memiliki fasilitas yangrelatif terbatas. Permainan tradisional seperti layang-layang sudah jarang ditemukan. Selainitu, adanya gadget seperti smartphone membuat siswa menjadi sibuk sendiri dengan mainan yang dimilikinya, sehingga membuat interaksi antar siswa menjadi semakin sedikit. Hal ini tentu berkebalikandengan kondisi Desa Medono yang masih sering menggunakan budaya leluhur seperti kuda lumping dalam memeriahkan acaranya warganya. Sementara itu, siswa-siswa SD1 Medono, Kabupaten Kendal merupakan anak-anak yang memiliki semangat tinggi dalam belajar. Halini bisa dilihat dari kegigihan anak-anak dalam menempuh jarak yang jauh dari rumah kesekolah. Oleh karena itu, melalui program PKM layang-layang pintar ini, diharapkanakan tercapai proses peningkatan kognitif dan kreatif dalam proses belajar serta berkarya untuk anak-anak SD 1 Medono, Kabupaten Kendal secara asik dan menyenangkan.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan program ini menitiberatkan pada penanaman 2P yakni Pemanfaatan barang

bekas, dan Peta Pintar melalui topik atau bahasan utama yaitu pengetahuan alam, pengetahuan sosial

dan kalkulus yang terbagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut:

1. Tahapan SosialisasiTahapan awal yang dilakukan adalah sosialisasi atau pengenalan program kepada

guru, karyawan, serta siswa di SD 1 Medono, Kabupaten Kendal. Sosialisasi dimaksudkan untukmengenalkan program dan meningkatkan antusias warga sekolah terhadap program layang-layang pintar.

2. Tahapan KegiatanTahapan kegiatan dibagi menjadi dua bentuk yaitu pembuatan peta pintar, kreasi api Soekarno, dan

penerbangan api Soekarno. Penjelasan dari masing-masing adalah sebagai berikut :a. Peta Pintar

Peta pintar merupakan materi yang dikemas dalam konsep kerangka materi yang sederhana dan kreatif disesuaikan dengan topik pelajaran yang menjadi bahasan utama yaitu: pengetahuan umum, pengetahuan sosial, dan kalkulus.

2

Page 9: API Soekarno

b. Kreasi api SoekarnoKreasi dalam layang-layang pintar merupakan kegiatan menghias kertas yang digunakan dalam layang-layang maupun merekayasa kertas yang digunakan seperti menggunakan kertas daur ulang maupun menggunakan kaleng sebagai tempat menyimpan benang layang-layang pintar .

c. Penerbangan api SoekarnoPenerbangan layang-layang pintar ini merupakan kegiatan puncak PKM metode api Soekarno ini sebagai hasil dari aspek kognitif siswa-siswi dalam memahami materi yang menjadi bahasan utama serta merupakan hasil kreasi siswa-siswi dalam membuat mainan secara kreatif dan ramah lingkungan karena menggunakan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan.

3. Tahapan Monitoring dan EvaluasiTahapan terakhir dari program layang-layang pintar adalah monitoring dan evaluasi. Tahapan ini

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan program yang tercapai. Monitoringdan evaluasi dilakukan saat kegiatan berlangsung melalui Pre-Test dan Post-test. Selain itu,

monitoring dan evaluasi juga dilakukan dengan wawancara dengan guru yang mengampu di kelas. Sementara itu, parameter keberhasilan yang digunakan meliputi aspek kognitif, dan kreatif