apendiksitis Soekandar 2222

download apendiksitis Soekandar 2222

of 20

Transcript of apendiksitis Soekandar 2222

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    1/20

    A. Pengertian

    Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks dan merupakan

    penyebab abdomen akut yang paling sering

    ( Mansjoer, 2000 : 307.Appendiksitis Akut adalah penyebab paling umum in!amasi akut

    pada kuadran ba"ah kanan rongga abdomen, penyebab paling

    umum untuk bedah abdomen darurat (#melt$er, 200% : &0.

    Appendiksitis adalah penyebab paling umum dari in!amasi akut

    kuadran kanan kanan ba"ah rongga abdomen dan penyebab

    paling umum dari pembedahan abdomen darurat ('runner and

    suddart, 2000.

    Appendiksitis merupakan peradangan pada usus buntu

    appendiks (Anonim, Appendiksitis, 2007.

    Appendiksitis adalah kondisi dimana in)eksi terjadi di umbai

    *a*ing. +alam kasus ringan dapat sembuh tanpa

    pera"atan, tetapi banyak kasus yang memerlukan laparotomi

    dengan penyingkiran umbai *a*ing yang terin)eksi. 'ila tidak

    tera"at, angka kematian *ukup tinggi, dikarenakan oleh

    peritonitis dan sho*k ketika umbai *a*ing yang terin)eksi han*ur

    (Anonim, Appendiks, 2007.

    'erdasarkan pengertian diatas penulis

    menyimpulkan, appendiksitis adalah peradangan pada usus

    buntu pada kuadran kanan ba"ah rongga abdomen, yang dapat

    sembuh tanpa pera"atan pada kasus ringan dan pada kasus

    berat memerlukan pembedahan laparotomi.

    '. tiologi

    %. Menurut #yamsuhidayat, 200- : 72

    a. ekolit massa )ekal padat karena konsumsi diit rendah

    serat

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    2/20

    b. /umor Appendiks

    *. a*ing As*aris

    d. rosi mukosa appendiks karena parasit .1istolyti*a

    e. 1iperplasia jaringan lim)e.

    2. Menurut Mansjoer, 2000 : 307

    a. 1iperplasia )olikel lim)oid

    b. ekolit

    *. 'enda asing

    d. #triktur karena brosis akibat peradangan sebelumnya

    e. eoplasma

    3. Menurut 4rga, 2007 :

    /erjadinya appendiksitis akut umumnya disebabkan oleh in)eksi

    bakteri. amun terdapat banyak sekali )aktor pen*etus terjadinya

    penyakit ini. +iantara obstruksi yang terjadi pada lumen

    appendiks. 5bstruksi pada lumen appendiks ini biasanyadisebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras dan striktur.

    amun yang paling sering menyebabkan obstruksi lumen

    appendiks adalah )ekolit dan hiperplasia jaringan lim)oid.

    . 6lasikasi

    6lasikasi Appendiksitis menurut

    #yamsuhidayat 200- : 7&, terbagi atas 2 yakni :

    %. Appendiksitis Akut, dibagi atas :

    a. Appendiksitis akut )okalis segmentalis

    aitu setelah sembuh akan timbul striktur lo*al

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    3/20

    b. Appendiksitis purulenta di)usi

    aitu sudah bertumpuk nanah

    2. Appendiksitis kronis, dibagi atas :

    a. Appendiksitis kronis )okalis atau parsial

    aitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal.

    b. Appendiksitis kronis obliteriti8a

    aitu appendik miring, biasanya ditemukan pada usia tua.

    +. Mani)estasi 6linis

    %. Menurut Anonim, Appendiksitis, 2007

    Appendiksitis memiliki gejala kombinasi yang khas yang terdiri

    dari :

    Mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan ba"ah. yeri

    bisa se*ara mendadak dimulai perut sebelah atas atau disekitar

    pusar, lalu timbul mual dan muntah. #etelah beberapa jam rasamual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian

    ba"ah. 9ika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan

    nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan nyeri bisa

    bertambah tajam. +emam bisa men*apai 37, & 3&o *el*ius.Pada

    bayi dan anak;anak, nyerinya bersi)at menyeluruh disemua

    bagian perut. Pada orang tua dan "anita hamil, nyerinya tidak

    terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu

    terasa. 'ila usus buntu pe*ah, nyeri dan demam bisa menjadi

    berat. 4n)eksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok.

    2. Menurut 'et$, e*ily 2000 : 2

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    4/20

    a. #akit, kram di peri umbilikus menjalar ke kuadran kanan

    ba"ah.

    b. Anore=ia.

    *. Mual.

    d. Muntah (tanda yang umum, kurang umum pada anak yang

    lebih besar.

    e. +emam ringan di a"al penyakit, dapat naik tajam pada

    peritonitis.

    ). yeri lepas.

    g. 'ising usus menurun atau tidak ada sama sekali.

    h. 6onstipasi.

    i. +iare.

    j. +isuria.

    k. 4ritabilitas.

    l. >ejala berkembang *epat, kondisi dapat di diagnosisdalam - sampai ? jam setelah mun*ulnya gejala pertama.

    3. Mani)estasi klinis menurut Mansjoer, 2000 : 3%0.

    6eluhan apendiks biasanya bermula dari nyeri di daerah

    umbili*usperiumbili*us yang berhubungan dengan muntah.

    +alam 2;%2 jam nyeri akan beralih ke kuadran kanan

    ba"ah, yang akan menetap dan diperberat bila berjalanbatuk.

    /erdapat juga keluhan anore=ia, malaise, dan demam yang tidak

    terlalu tinggi. 'iasanya juga terdapat konstipasi, tetapi kadang;

    kadang terjadi diare, mual, muntah. Pada permulaan timbulnya

    penyakit belum ada keluhan abdomen yang menetap. amun

    dalam beberapa jam nyeri abdomen ba"ah akan semakin

    progesi) dan dengan pemeriksaan sesama akan dapat

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    5/20

    ditunjukkan satu titik dengan nyeri maksimal. Perkusi ringan pada

    kuadran kanan ba"ah dapat membantu menentukan lokasi nyeri.

    yeri lepas dan spasme biasanya juga mun*ul. 'ila tanda rousing,

    psoas dan obturatorpositi), akan semakin menyakinkan diagnosa

    klinis.

    . Patosiologi

    Menurut Mansjoer, 2000 : 320

    Appendiksitis biasanya disebabkan oleh adanya penyumbatan

    lumen appendiks oleh hiperplasia )olikel lim)oid, )ekolit, benda

    asing, striktur karena brosis akibat peradangan sebelumnya neoplasma. eses yang terperangkap dalam lumen apendiks akan

    menyebabkan obstruksi dan akan mengalami penyerapan air dan

    terbentuklah )ekolit yang akhirnya sebagai kausa sumbatan.

    5bstruksi yang terjadi tersebut menyebabkan mukus yang

    diproduksi mukosa mengalami bendungan, semakin lama mukus

    semakin banyak, namun elastisitas dinding appendiks

    mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan

    tekanan intralumen. /ekanan tesebut akan menghambat aliranlim)e yang mengakibatkan edema, diap@desis bakteri, dan

    ulserasi mukus.

    Pada saat ini terjadi appendiksitis akut )okal yang ditandai oleh

    nyeri epigastrium, sumbatan menyebabkan nyeri sekitar

    umbili*us dan epigastrium, nausea, muntah. 4n8asi kuman .oli

    dan spesibakteroides dari lumen ke lapisan mukosa, sub mukosa

    lapisan muskularisa dan akhirnya ke peritonium parietalis

    terjadilah peritonitis lo*al kanan ba"ah. #uhu tubuh mulai naik,bila sekresi mukus terus berlanjut tekanan akan terus meningkat.

    1al tersebut akan menyebabkan obstruksi 8ena, edema

    bertambah dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan

    yang timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    6/20

    sehingga menimbulkan nyeri di area kanan ba"ah, keadaan ini

    yang kemudian disebut dengan appendiksitis supurati) akut.

    'ila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi in)ark dinding

    appendiks yang diikuti dengan ganggren, stadium ini disebutdengan appendiksitis ganggrenosa. 'ila dinding yang telah rapuh

    pe*ah akan menyebabkan appendiksitis per)orasi. 'ila proses

    tersebut berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan

    akan bergerak ke arah appendiks hingga timbul suatu massa lokal

    yang disebut in)ltrate appendikkularis. Peradangan appendiks

    tersebut akan menyebabkan abses atau bahkan menghilang.

    Pada anak anak, karena omentum lebih pendek dan appendiks

    lebih panjang, dinding appendiks lebih tipis. 6eadaan demikianditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang

    memudahkan terjadinya per)orasi, sedangkan pada orang tua

    per)orasi mudah terjadi karena ada gangguan pembuluh darah.

    /ahapan peradangan appendiksitis :

    %. Appendiksitis akuta (sederhana, tanpa per)orasi

    2. Appendiksitis akuta per)Brate (termasuk appendiksitis

    ganggrenosa, karena dinding appendiks sebenarnya sudah

    terjadi mikro per)orasi.

    >. Pemeriksaan Penunjang

    Cntuk menegakkan diagnosa pada appendi*itis didasarkan atas

    annamnesa ditambah dengan pemeriksaan laboratorium serta

    pemeriksaan penunjang lainnya.

    a. >ejala appendi*itis ditegakkan dengan anamnesa, ada -

    hal yang penting adalah :

    %. yeri mula mula di epeigastrium (nyeri 8is*eral yang

    beberapa "aktu kemudian menjalar ke perut kanan ba"ah.

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    7/20

    2. Muntah oleh karena nyeri 8is*eral.

    3. Panas (karena kuman yang menetap di dinding usus.

    -. >ejala lain adalah badan lemah dan kurang na)su

    makan, penderita nampak sakit, menghindarkan pergerakan diperut terasa nyeri.

    b. Pemeriksaan yang lain

    %. Dokalisasi

    9ika sudah terjadi per)orasi, nyeri akan terjadi pada seluruh

    perut, tetapi paling terasa nyeri pada titik M* 'urney. 9ika sudah

    inltrat, in)eksi juga terjadi jika orang dapat menahan sakit, dankita akan merasakan seperti ada tumor di titik M*. 'urney

    2. /est Ee*tal

    Pada pemeriksaan re*tal tou*her akan teraba benjolan dan

    penderita merasa nyeri pada daerah prolitotomi.

    3. Pemeriksaan Daboratorium

    a. Deukosit meningkat sebagai respon siologis untuk

    melindungi tubuh terhadap mikroorganisme yang menyerang

    pada appendi*itis akut dan per)orasi akan terjadi leukositosis

    yang lebih tinggi lagi.

    b. 1b (hemoglobin nampak normal.

    *. Daju endap darah (D+ meningkat pada keadaan

    appendi*itis inltrat.

    d. Crine penting untuk melihat apa ada in)eksi pada ginjal.

    -. Pemeriksaan Eadiologi.

    Pada )oto tidak dapat menolong untuk menegakkan diagnosa

    appendi*itis akut, ke*uali bila terjadi peritonitis, tapi kadang kala

    dapat ditemukan gambaran sebagai berikut :

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    8/20

    a. Adanya sedikit !uid le8el disebabkan karena adanya udara

    dan *airan.

    b. 6adang ada )ekolit (sumbatan.

    *. Pada keadaan per)orasi ditemukan adanya udara bebasdalam dia)ragma.

    1. Penatalaksanaan

    Penatalaksaan appendiksitis menurut mansjoer, 2000 : 320

    %. #ebelum operasi

    a. Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi.

    b. Pemasangan kateter untuk *ontrol produksi urin.

    *. Eehidrasi.

    d. Antibiotik dengan spektrum luas, dosis tinggi dan diberikan

    se*ara intra8ena.

    e. 5bat;obatan penurun panas, phenergan sebagai antimengigil, largaktil untuk membuka pembuluh pembuluh darah

    peri)er diberikan setelah rehidrasi ter*apai.

    ). 'ila demam harus diturunkan sebelum diberi anestesi.

    2. 5perasi

    a. Appendiktomi.

    b. Appendiks dibuang, jika appendiks mengalami per)orasimaka abdomen di*u*i dengan garam siologi dan antibiotik.

    *. Abses appendiks diobati dengan antibiotika 4F, massanya

    mungkin menge*il atau abses mungkin memerlukan drainase

    dalam jangka "aktu beberapa hari. Appendiktomi dilakukan bila

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    9/20

    abses, dilakukan operasi eGekti) sesudah ? minggu sampai 3

    bulan.

    3. Pas*a 5perasi

    a. 5bser8asi //F

    b. Angkat sonde lambung bila pasien telah sadar sehingga

    aspirasi *airan dapat di*egah.

    *. 'aringkan pasien dalam posisi semi )o"ler.

    d. Pasien dikatakan baik bila dalam %2 jam tidak terjadi

    gangguan selama pasien dipuasakan.

    e. 'ila tindakan operasi lebih besar, misalnya padaper)orasi, puasa dilanjutkan sampai )ungsi usus kembali normal.

    ). 'erikan minum mulai %H mljam selama -;H jam lalu

    dinaikan menjadi 30 mljam. 6eesokan harinya berikan makanan

    saring dan hari berikutnya diberikan makanan lunak.

    g. #atu hari pas*a operasi pasien dianjurkan untuk duduk

    tegak di tempat tidur selama 2=30 menit.

    h. Pada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk diluar

    kamar.

    i. 1ari ke;7 jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan

    pulang.

    6omplikasi

    Menurut 4rga, 2007

    Appendiksitis adalah penyakit yang jarang mereda dengan

    spontan, tetapi penyakit ini tidak dapat diramalkan dan

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    10/20

    mempunyai ke*enderungan menjadi progresi) dan mengalami

    per)orasi. 6arena per)orasi jarang terjadi dalam & jam pertama

    obser8asi aman untuk dilakukan dalam masa tersebut.

    /anda tanda per)orasi meliputi meningkatnyanyeri, spasme otot dinding perut kuadran kanan ba"ah dengan

    tanda peritonitis umumabses yang

    terlokalisasi, ileus, demam, malaise, leukositosis semakin

    jelas. 'ila per)orasi dengan peritonitis umum atau pembentukan

    abses telah terjadi sejak klien pertama kali datang, diagnosis

    dapat ditegakkan dengan pasti.

    'ila terjadi peritonitis umum terapi spesik yang

    dilakukan adalah operasi untuk menutup asalper)orasi, sedangkan tindakan lain sebagai penunjang adalah

    tirah baring dalam posisi semi )o"ler m@dium, pemasangan

    >/, puasa, koreksi *airan dan elektrolit, pemberian

    penenang, pemberian antibiotik berspektrum luas dilanjutkan

    dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan kultur, trans)usi

    untuk mengatasi anemia dan penanganan syok septik se*ara

    intensi) bila ada.

    'ila terbentuk abses appendiks akan teraba massa

    dikuadaran kanan ba"ah yang *enderung menggelembung ke

    arah re*tum8agina. /erapi ini dapat diberikan kombinasi

    antibiotik (misalnya ampisilin, gentamisin, metronida$ol

    klindamisin. +engn sedian ini abses akan segera menghilang dan

    appendiktomi dapat dilakukan ?;%2 minggu kemudian. Pada abses

    yang tetap progesi) harus segera dilakukan drainase. Abses

    daerah pel8is yang menonjol ke arah rektum 8agina dengan

    )ruktuasi positi) juga perlu dibuatkan drainase.

    /rombo!ebitis supurati) dari sistem portal jarang terjadi

    tetapi merupakan komplikasi yang letal. 1al ini harus di*urigai

    bila ditemukan demam sepsis, menggigil, hepatomegali dan

    ikterus setelah terjadi per)orasi appendiks. Pada keadaan ini

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    11/20

    diindikasikan pemberian antibiotik kombinasi dengan drainase.

    6omplikasi lain yang terjadi adalah abses sub)renikus dan )okal

    sepsis intra abdominal lain. 5bstruksi intestinal juga dapat terjadi

    akibat perlengkatan.

    65#P +A#AE 6PEAIA/A

    A. Pengkajian

    Pengkajian menurut "ong (2003, 'et$ (2002, anta a lain :

    %. Ia"an*ara

    +apatkan ri"ayat kesehatan dengan *ermat khususnyamengenai :

    a. 6eluhan utama klien, akan mendapatkan nyeri di sekitar

    epigastrium menjalar ke perut kanan ba"ah.

    b. Ei"ayat kesehatan masa lalu biasanya berhubungan

    dengan masalah kesehatan klien sekarang ditanyakan kepada

    orang tua.

    *. +iet, kebiasaan makan makanan rendah serat.

    d. 6ebiasaan eliminasi.

    2. Pemeriksaan sik

    a. Pemeriksaan sik keadaan umum klien tampak sakit

    ringansedangberat.

    b. #irkulasi : /akikardia.

    *. Eespirasi : /akipnoe, perna)asan dangkal.

    d. Akti8itasistirahat : malaise

    e. +istensi abdomen, nyeri tekan nyeri

    lepas, kekakuan, penurunan tidak ada bising usus.

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    12/20

    ). liminasi : konstipasi pada a"itan a"al, diare kadang;

    kadang.

    g. yeriketidaknyamanan : nyeri abdomen sekitar

    epigastrium dan umbili*us yang meningkat berat dan terlokalisasipada titik M*. 'urneys, meningkat karena berjalan, bersin, batuk

    atau na)as dalam. yeri pada kuadran kanan ba"ah karena posisi

    ekstensi kaki kanan posisi duduk tegak.

    h. +emam lebih dari 3&o *el*ius.

    i. +ata psikologis klien nampak gelisah.

    j. Ada perubahan denyut nadi dan perna)asan.

    k. Pada pemeriksaan rektal tou*her akan teraba benjolan dan

    penderita merasa nyeri pada daerah prolitotomi.

    l. 'erat badan sebagai indikator untuk menentukan

    pemberian obat.

    3. Pemeriksaan Penunjang

    a. /anda; tanda peritonitis kuadran kanan ba"ah. >ambaran

    perselubungan mungkin terlihat Jileal atau *ae*al ileus J(gambaran garis permukaan *airan udara di sekum atau ileum.

    b. Daju endap darah (D+ meningkat pada keadaan

    appendiksitis inltrate.

    *. Crin rutin penting untuk melihat apa ada in)eksi pada

    ginjal.

    d. Peningkatan leukosit, neutrolia tanpa eosinol.

    e. Pada enema barium appendik tidak terisi

    ). Cltrasound : )ekolit non klasikasi, appendiks non

    per)orasi, abses appendiks.

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    13/20

    '. +iagnosa 6epera"atan dan 4nter8ensi 6epera"atan

    Menurut +ongoes, 2000 hal H0

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    14/20

    2. Eesiko tinggi in)eksi berhubungan dengan terbukanya port

    de entry kuman.

    /ujuan : 4n)eksi tidak terjadi, meningkatkan penyembuhan luka

    dengan benar.4nter8ensi :

    a. A"asi tanda;tanda 8ital, perhatikan

    demam, menggigil, berkeringat, meningkatnya nyeri abdomen.

    Easional : +ugaan adanya in)eksiterjadinya sepsis.

    b. Dakukan pen*u*ian tangan yang baik pera"atan luka

    dengan teknik aseptikEasional : Menurunkan resiko penyebaran bakteri.

    *. Dakukan pera"atan luka dengan teknik aseptik

    Easional : Memberikan deteksi dini terjadinya proses in)eksi.

    d. Dihat insisi dan balutan, *atat adanya edema.

    Easional : Mendeteksi dini terjadinya proses in)eksi.

    e. 'erikan antibiotik sesuai indikasi

    Easional : +iberikan se*ara prolitikmenurunkan jumlah

    organisme(pada in)eksi yang telah ada sebelumnya untuk

    menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya pada rongga

    abdomen.

    3. 4ntoleran aktitas berhubungan dengan peningkatan

    kebutuhan metaboliknyeri

    /ujuan : Pasien memperlihatkan kemajuan aktitas

    4nter8ensi :

    a. 6aji respon indi8idu terhadap aktitas

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    15/20

    Easional : Menetapkan kemampuan klien

    b. Meningkatkan aktitas se*ara bertahap melakukan rentang

    gerak 2=hari

    Easional : Melatih klien bergerak se*ara periodik.

    *. Ckur tanda;tanda 8ital

    Easional : Mengetahui keadaan umum pasien

    d. 6urangi intensitas, )rekuensi lamanya aktitas.

    Easional : Men*egah kelelahan sik.

    -. >angguan keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhantubuh berhubungan dengan anore=sia (mual, muntah.

    /ujuan : 6ebutuhan nutrisi terpenuhi, mual, dan muntah

    hilang.

    4nter8ensi

    a. 6aji makanan kesukaan klien

    Easional : Memberikan bantuan dalam penentuan diit dengannutrisi adekuat untuk kebutuhan nutrisi dan metabolik.

    b. Pantau masukan makanan

    Easional : Membantu dalam mempertahankan masukan.

    *. Anjurkan klien minum air hangat

    Easional : Merangsang na)su makan.

    d. Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan ataumenyiapkan makanan selagi hangat.

    Easional : Makanan hangat dapat merangsang na)su makan.

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    16/20

    H. Eesiko tinggi terhadap kekurangan 8olumen *airan

    berhubungan dengan pembatasan pas*a operasi, status

    hipermetabolik.

    /ujuan : Mempertahankan keseimbangan *airan dibuktikandengan turgor kulit baik, tanda;tanda 8ital stabil, kelembaban

    membran mukosa.

    4nter8ensi :

    a. A"asi tekanan darah dan nadi

    Easional : /anda yang membantu mengidentikasi !uktuasi

    8olume intra8askuler.

    b. Dihat membran mukosa, kaji turgor kulit dan pengisian

    kapiler.

    Easional : 4ndikator keadekuatan sirkulasi peri)er dan hidrasi

    seluler.

    *. A"asi masukan dan haluaran, *atat "arna urinkonsentasi

    berat jenis

    Easional : Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatanberat jenis diduga dehidrasikebutuhan peningkatan *airan.

    d. Auskultasi bising usus, *atat kelan*aran !atus, gerakan

    usus.

    Easional : 4ndikator kembalinya peristaltik, kesiapan untuk

    pemasukan per oral.

    e. 'erikan sejumlah ke*il minuman jernih bila pemasukan per

    oral dimulai dan lanjutkan dengan diit sesuai toleransi.

    Easional : Menurunkan iritasi gastermuntah untuk

    meminimalkan kehilangan *airan.

    ). 6olaborasi berikan *airan 4F dan elektrolit

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    17/20

    Easional : Peritonium bereaksi terhadap iritasiin)eksi dengan

    menghasilkan sejumlah besar *airan yang dapat menurunkan

    8olumen sirkulasi darah, mengakibatkan hipo8olemia, dehidrasi

    dan dapat terjadi ketidakseimbangan elektrolit.

    ?. Perubahan per)usi jaringan peri)er berhubungan dengan

    penurunan komponen seluler untuk pengiriman oksigen natrium

    ke sel.

    /ujuan : Menunjukan per)usi jaringan peri)er adekuat

    4nter8ensi :

    a. 8aluasi adanya kualitas nadi peri)er digtal terhadap *idera

    melalui palpasi bandingkan dengan ekstremitas yang sakit.

    Easional : Penurunan atau tidak adanya nadi dapat

    menggambarkan *idera 8askuler dan perlunya e8aluasi medik

    segera terhadap status sirkulasi,

    b. 6aji aliran kapiler, "arna kulit dan kehangatan digtal pada

    abdomen

    Easional : 6embalinya "arna *epat(3;H detik, "arna kulit putih

    menunjukkan gangguan arterial.

    *. Pertahankan peningkatan ekstremitas yang *edera ke*uali

    di kontra indikasikan dengan meyakinkan adanya sindrom

    kompartemen

    Easional : Meningkatkan drainase 8enamenurunkan edema.

    d. 6aji seluruh panjang ekstremitas yang *idera untuk

    pembengkakan atau pembentukan edema

    Easional : Peningkatan lingkar ekstremitas yang *idera dapat

    diduga adanya pembengkakan jaringanedema.

    e. #elidiki tanda iskemia ekstremitas tiba;tiba *ontoh

    penurunan suhu kulit dan peningkatan arteri.

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    18/20

    Easional : 5perasi appendiktomi dapat menyebabkan kerusakan

    arteri yang berdasarkan dengan akibat hilangnya aliran darah ke

    distal.

    7. 6e*emasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuantentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

    /ujuan : Pasien tidak *emas.

    4nter8ensi :

    a. 6aji tingkat ke*emasan pasien.

    Easional : Mengetahui sejauh mana tingkat ke *emasaan pasien.

    b. 'eri support mental.

    Easional : Mengurangi rasa gelisah pasien

    *. +iskusikan apa yang menjadi masalah pasien.

    Easional : Memberikan pengertian kepada klien dan membantu

    meme*ahkan masalah yang dihadapi.

    d. #ediakan "aktu untuk berbagi perasaan.

    Easional : Menunjukkan rasa simpatik kepada klien

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    19/20

    +A/AE PC#/A6A

    'et$, e*ily D, dkk. 2002. 'uku #aku 6epera"atan Pediatri, disi

    3.9akarta : >.

    arpenito, Dinda 9uall.2000.+iagnosa 6epera"atan, disi

    &.9akarta : >.

    +oengoes, Marylin .2000.Een*ana Asuhan 6epera"atan Cntuk

    Peren*anaan dan Pendekumentasian Per"atan

    Pasien.'andung.>.

    Mansjoer, A, dkk.2000.6apita #elekta 6edokteran, disi3.9akarta : Media Aes*ulapius.

    #melt$er, #u$anne .200%.'uku Ajar 6epera"atan Medikal 'edah,

    Folume 2.9akarta : >.

  • 7/26/2019 apendiksitis Soekandar 2222

    20/20

    #uddart and 'runner.2000.6epera"atan Medikal

    'edah.9akarta : >.

    #yamsuhidayat.200-.'uku Ajar 4lmu 'edah.9akarta : >.