APAR men

download APAR men

of 6

description

APAR

Transcript of APAR men

Latar BelakangKebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan bagi setiap dan kebakaran merupakan kecelakaan yang berakibat fatal. Kebakaran ini mengakibatkan suatu kerugian materiil maupun kerugian immaterial. Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, ditempat kerja maupun bangunan yang dapat beresiko terjadinya bahaya kebakaran. Asrama adalah tempat yang berpotensi terjadinya kebakaran. Salah satu cara pencegahan kebakaran adalah menggunakan APAR.APAR dianggap lebih efektif untuk memadamkan kebakaran secara dini, agar kebakaran tidak membesar, maka pada kondisi seperti inilah perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada APAR, berdasarkan PERMENAKERTRANS RI NO.04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR dan NFPA tahun 1998 tentang standart portable for fire extinguisher. Maka harus dilakukan pemasangan APAR dengan menggunakan standar yang sesuai dengan kebutuhan yang ada diarea Asrama mahasiswa.

Dasar TeoriAlatpemadamapiringan(APAR)ialahalatyangringansertamudahdilayaniolehsatuoranguntukmemadamkanapipadamulaterjadikebakaran.

2.3.1Jenis-jenis media pemadam kebakaranFire Extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR), terdiri dari:1.APAR jenis Air (Water Fire Extinguisher)Efektif untuk jenis api kelas A: Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll. Air merupakan salah satu bahan pemadam api yang paling berguna sekaligus ekonomis. Semua pemadam api berbahan air produksimemiliki aplikasi tipe jet yang mampu menghasilkan arus yg terkonsentrasi sehingga membuat operator mampu melawan api dari jarak yang lebih jauh dari pada Nozzle semprot biasa.

Gambar 2.3Water Extinguisher(Sumber: Guide to fire risk assasment)

2.APAR jenis Tepung Kimia (Dry Chemical Powder)Efektif untuk jenis api kelas A (Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.), kelas B (Bensin, Gas, Oil, Cat, Solvents, Methanol, Propane, dll) dan kelas C (Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik, dll.).Alat Pemadam Api Ringanberbahan bubuk kering, sangat serbaguna untuk melawan api Kelas A, B & C, serta cocok untuk mengatasi resiko tinggi. Selain berguna dalam mengatasi bahaya listrik, cairan mudah terbakar dan gas, bubuk juga efektif untuk kebakaran kendaraan.

Gambar 2.4Dry Chemical Estinguisher(Sumber: http://wb3.itrademarket.com)3.APAR jenis Busa (Foam Liquid AFFF)Alat Pemadam Api Ringan berbahan busa, cocok untuk melawan api Kelas A & B. Alat pemadam berbahan busa memiliki kemampuan untuk mengurangi resiko menyalanya kembali api setelah pemadaman. Setelah api dipadamkan, busa secara efektif menghilangkan uap bersamaan dengan pendinginan api.Alat pemadam api berbahan busa menyediakan kemampuan yang cepat dan kuat dalam mengatasi api kelasA dan B. Sangat efektif terhadap bensin dan cairan yang mudah menguap, membentuk segel api diatas permukaan dan mencegah pengapian ulang. Ideal untuk penggunaan multi-risiko.Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat pemadam dalam hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan. Kelas A contohnya kotak api kayu yang terbakar dengan lebar 0.5m x tinggi 0.56m x panjang. Angka rating adalah sepuluh kali panjang dalam meter, misalnya. 13A menggunakan tumpuka kayu 1,3 meter. Kelas B terkait dengan kebakaran luas permukaan dan angka rating untuk jumlah cairan yang mudah terbakar dalam rasio 1 / 3 air , 2 / 3 bahan bakar yang dapat dipadamkan dalam areal melingkar.

Gambar 2.5Foam Extinguisher(Sumber: Guide to fire risk assasment)

4.APAR jenis CO2 (Carbon Dioxide)Alat pemadam api berbahan CO2 sangat cocok untuk peralatan ber-listrik dan api Kelas B. Kemudian kemampuan tingginya yang tidak merusak serta efektif dan bersih yang sangat dikenal luas. CO2memiliki sifat non-konduktif dan anti statis. Karena gas ini tidak berbahaya untuk peralatan dan bahan yang halus, sangat ideal untuk lingkungan kantor yang modern, dimana minyak, solvent dan lilin sering digunakan.Kinerja yang tidak merusak dan sangat efektif serta bersih sangatlah penting. Kedua model memiliki corong yang tidak ber-penghantar dan anti statis, cocok untuk situasi yang melibatkan cairan yang mudah terbakar dan bahaya listrik.Gas (yang dihasilkan) tidak (bersifat) merusak peralatan dan bahan yang halus. Ideal untuk lingkungan kantor modern, dengan semua risiko elektronik-nya, dan dimana minyak, bahan pelarut dan lilin sering digunakan.Peringkat Api menyediakan cara untuk mengukur efektivitas dari suatu alat pemadam dalam hal ukuran maksimum api yang bisa dipadamkan. Kelas B ini terkait dengan kebakaran luas permukaan dengan angka rating untuk jumlah cairan yang mudah terbakar dalam rasio air 1/3, 2/3 bahan bakar yang dapat dipadamkan dalam 1 area melingkar

Penempatan APARBerdasarkanNFPA 10tahun1998BerdasarkanNFPA 10tahun1998dijelaskanmengenaipenempatanAPARdimanapenempataninitergantungdarikelaskebakarandan luasareabangunan.BerikutiniakandijelaskanmengenaipenempatanAPARberdasarkankelaskebakaran.

Tabel2.2Luasareayangdilindungi(ft2)RatingAPARBahayarendah(ft2)Bahayasedang(ft2)Bahayatinggi(ft2)

1A---

2A60003000-

3A90004500-

4A1125060004000

6A1125090006000

10A112501125010000

20A112501125011250

30A112501125011250

40A112501125011250

(Sumber:NFPA10tahun1998)Keterangan:-1ft2=0,0929m2-TraveldistanceuntukkelasA,CdanD=22,7m

a.Kelas AJarakminimalpenempatanAPARpadatabelberikut:

Tabel2.3PenempatanAPARdenganbahayakebakaranKlasifikasiAPARRatingAPARJarakMax.JangkauanAPAR(ft2)LuasBangunan

Rendah2A7511250

Sedang2A7511250

Tinggi4A7511250

(Sumber:NFPA10tahun1998)

b.Kelas BJarak minimum penempatan dilihat pada Tebel berikut :

Tabel2.4PenempatanAPAR(bahayakebakaran kelasB)KlasifikasiBahayaRatingAPARJarakMax.JangkauanAPAR

(ft)(m)

Rendah5B309.15

10B5015.25

Sedang10B309.15

20B5015.25

Tinggi40B309.15

80B5015.25

(Sumber:NFPA10tahun1998)

c.KelasCdanKelasDJarakpenempatanAPARuntukkelasCdankelasDsamadenganjarakpenempatankelasAdankelasB

2.3.5Penempatan APARBerdasarkanPERMENAKERTRANS RI NO.04/MEN/1980Mengingat APAR merupakan alat yang penting, maka perlu dibuat identitas khusus agar mudah dikenali. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-04/MEN/1980 penempatannya disarankan seperti berikut:1.Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.2.Tinggi pemberian tanda pemasangan alat pemadam api ringan adalah 125 cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.3.Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran4.Penempatan antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidakboleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan Kerja.5.Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.6.Dilarang memasang dan menggunakan alatpemadamapiringanyang didapati sudah berlubang-lubang atau cacat karena karat.7.Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada dinding dengan penguatansengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci.8.Lemari atau peti (box) dapat dikunci dengan syarat bagian depannya harus diberi kaca aman (safety glass) dengan tebal maximum 2 mm.9.Sengkang atau konstruksi penguat lainnya seperti Lemari atau peti (box)tidak boleh dikunci atau digembok atau diikat mati10.Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman (safety glass) harus disesuaikan dengan besarya alat pemadam api ringan yang ada dalam lemari atau peti (box) sehingga mudah dikeluarkan.11.Pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada padaketinggian 1,2 m dari permukaan lantai kecuali jenis CO2 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan permukaan lantai.12.Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49C atau turun sampaiminus 44C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.13.Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terkuka harus dilindungi dengan tutup pengaman.

2.3.6JenismediapemadamkebakarandanaplikasinyaPemasangandanpenempatanAPARharussesuaidenganjenisdanpenggolongan kebakaranberdasarkanPERMENAKERTRANSRINo.04/MEN/1980dalamBab2pasal4point4,sepertipadatabelberikutini.

Tabel2.5KebakarandanJenisAPAR

GolBahanyangTerbakarAir9literBusa9literTetrachoorkol ostopchloorbrommethan1literKarbondioksidaTepungBCF9HALC

P+PKPGPM

KelasAKebakaranpadapermukaanbahanseperti:kayu,teksilVVVV/XXXVVVVVXV

Kebakaransampaibagiandalamdaribahansepertikayu,majun,arangbatuVVVXXXXXVVVXX

KebakarandaribarangbarangyangjarangterdapatdanberhargaVV/XXXXXX/XXXXXVVVXV

KebakarandaribahanbahanyangpadapemanasanmudahmenguraiVXXXXXXVVVXX

KelasBKebakarandaribensin,bensol,cat(ygtdkbercampurdgnair)XXXVV/XXXVVVVVVVXVV

KebakarandrAlcohol&sebangsanya(bercampurair)XXV/XXXVVVVVVXV

GasyangMengalirXXV/XXXVVVVVVXV

KelasCPanelpenghubung,Petipenghubung,Sentraltelepon,TransformatorXXXXXXVV/XXXVVVVVVXVVV

KelasDMagnesium,Natrium,AluminiumXXXXXXXXXXXXXVVVVVXXX

(Sumber:PERMENAKERTRANSRINo.04/MEN/1980)

Keterangan:

VVV:SangatefektifVV:DapatdigunakanV:Kurangtepat/tidakdianjurkanX:TidaktepatXX:MerusakXXX:Berbahaya