Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. Kebakaran merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen sehingga dapat menghasilkan panas, nyala api, asap, karbon monoksida dan produk lain. 2 Dalam diagram fenomena terjadinya kebakaran dijelaskan bahwa api yang pertama kali muncul saat terjadi kebakaran bukanlah api dalam ukuran besar, melainkan api yang kecil. Pada kondisi yang seperti ini, kita dapat mencegah membesarnya api dengan cara memadamkannya. Ada dua cara memadamkan api yang berukuran kecil, yaitu cara tradisional dan cara modern. 3 Memadamkan api dengan cara tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tradisional pula, seperti karung goni dan handuk yang telah dibahasi sebelumnya. Cara ini biasanya diaplikasikan pada rumah tangga. Sedangkan memadamkan api cara modern dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu bernama APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Biasanya, APAR digunakan untuk memadamkan api di lingkungan kerja (kantor, pabrik, perusahaan, institusi, dll). 4 Memadamkan api yang masih berukuran kecil dapat membantu mencegah terjadinya kebakaran serta dapat meminimalisir kerugian yang diderita. Oleh karena itu, pada praktikum

description

ALat untuk memadamkan api ringan guna keselamatan dan keaaman kerja

Transcript of Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

Page 1: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1. Kebakaran merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai

temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen sehingga dapat

menghasilkan panas, nyala api, asap, karbon monoksida dan produk lain.

2 Dalam diagram fenomena terjadinya kebakaran dijelaskan bahwa api yang pertama

kali muncul saat terjadi kebakaran bukanlah api dalam ukuran besar, melainkan api

yang kecil. Pada kondisi yang seperti ini, kita dapat mencegah membesarnya api

dengan cara memadamkannya. Ada dua cara memadamkan api yang berukuran

kecil, yaitu cara tradisional dan cara modern.

3 Memadamkan api dengan cara tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan

peralatan yang tradisional pula, seperti karung goni dan handuk yang telah dibahasi

sebelumnya. Cara ini biasanya diaplikasikan pada rumah tangga. Sedangkan

memadamkan api cara modern dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu

bernama APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Biasanya, APAR digunakan untuk

memadamkan api di lingkungan kerja (kantor, pabrik, perusahaan, institusi, dll).

4 Memadamkan api yang masih berukuran kecil dapat membantu mencegah

terjadinya kebakaran serta dapat meminimalisir kerugian yang diderita. Oleh karena

itu, pada praktikum kali ini kita akan mempelajari cara memadamkan api dengan

media APAR.

1.1 Tujuan

TIU : Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori pemadaman

kebakaran..

TIK : Mahasiswa mampu memahami tentang prosedur pemakaian APAR dan

dapat memadamkan kebakaran dengan APAR.

Page 2: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

BAB II

LANDASAN TEORI

1.2 Dasar Teori

Apar adalah peralatan yang dirancang sebagai pertolongan pertama pada

awal terjadinya kebakaran. Alat Pemadam Api Ringan (berat max 16kg) yang

mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal mula terjadinya

kebakaran. Sedangkan menurut PER.04/MEN/1980, APAR adalah alat yang ringan

serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi

kebakaran.

Gambar 2.1. Bagian-bagian APAR

2.2. Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Berdasarkan jenisnya, APAR diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Jenis cairan (air)

Sifat air dalam memadamkan kebakaran adalah secara fisik mengambil

panas (cooling) dan sangat tepat untuk memadamkan bahan padat (kelas A). APAR

jenis air tidak dapat digunakan untuk :

1. Kebakaran pada aparat listrik yang bertegangan (kelas C).

2. Kebakaran minyak (kelas B).

3. Kebaran bahan yang reaktif terhadap air (kelas B).

4. Kebakaran logam (kelas D).

Page 3: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

2. Jenis busa

Busa digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B.Busa

memadamkan api melalui kombinasi tiga aksi pemadaman yaitu menutupi,

melemahkan dan mendinginkan.

1. Menutupi yaitu membuat selimut busa di atas bahan yang terbakar,

sehingga kontak dengan oksigen (udara) terputus.

2. Melemahkan yaitu mencegah penguapan cairan yang mudah terbakar.

3. Mendinginkan yaitu menyerap kalori cairan yang mudah terbakar

sehingga suhunya turun.

3. Jenis tepung kimia kering

Cara kerja dari pemadam ini adalah dengan merusak reaksi kimia

pembakaran dengan membentuk lapisan tipis pada permukaan bahan yang

terbakar . Makin halus butiran serbuk kimia kering maka makin luas permukaan

yang ditutupi .

1. Ammonium hydro phosphat dapat digunakan untuk memadamkan

kebakaran kelas A, B dan C.

2. Natrium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan kebakaran

kelas B dan C.

3. Kalsium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan kebakaran

kelas B dan C.

4. Jenis gas (hydro carbon berhalogen, CO2 , dsb)

Page 4: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

5. Karbondioksida

Media pemadam api CO2 berupa fase cair bertekanan tinggi . Prinsip kerja

CO2 ialah reaksi dengan O2 sehingga konsentrasinya berkurang dari 21% menjadi

sama atau lebih kecil dari 14%. Hal ini disebut pemadaman dengan cara menutup.

Media pemadam api CO2 tidak beracun tetapi dapat membuat orang pingsan atau

meninggal karena kekurangan oksigen. Kelemahan CO2 ialah tidak dapat mencegah

terjadinya kebakaran kembali setelah api padam (reignitasi) karena CO2 tidak dapat

mengikat O2 secara terus-menerus tetapi dapat mengikat O2 sebanding dengan

jumlah CO2 yang tersedia sedang suplai oksigen di sekitar tempat kebakaran terus

berlangsung.

6. Halon

Gas halon bila terkena panas api kebakaran pada suhu sekitar 485oC akan

mengalami proses penguraian. Zat-zat yang dihasilkan dari proses penguraian

tersebut akan mengikat unsur hidrogen dan oksigen (O2) dari udara. Karena sifat zat

baru tersebut beracun maka cukup membahayakan terhadap manusia. Pada saat

tejadi kebakaran, apabila digunakan halon untuk memadamkan api maka seluruh

penghuni harus meninggalkan ruangan kecuali bagi yang sudah mengetahui betul

cara penggunaannya. Jenis gas halon yang dapat digunakan sebagai alat pemadam

adalah halon 1301 (BTM) dan halon 1211 (BCF). Halon 1301 (BTM – CBrF3)

dengan konsentrasi 4% digunakan untuk pencegahan kebakaran terhadap alat-alat

elektronik.

Page 5: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

2.3. Tipe Konstruksi Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type) ialah suatu alat pemadam

kebakaran yang bahan pemadamannya didorong keluar oleh gas kering tanpa bahan

kimia aktif/udara kering yang disimpan bersama dengan tepung pemadamannya

dalam keadaan bertekanan. Digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air, DC.

Gambar 2.2. Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type)Sumber : Dokumen Penulis, 2013

8. Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type) ialah suatu alat pemadam kebakaran yang

bahan pemadamannya di dorong keluar oleh gas bertekanan yang dilepas dari

tabung gas. Digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air, DC, CO2.

Gambar 2.3. Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type)Sumber : Dokumen Penulis, 2013

O2Spring

Valve Stem

Dry N2Chemi

Lever

Nozzl

Hos

Page 6: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

Metode Praktikum

1.1.1 Peralatan

1. Tong tempat pembakaran

2. Solar

3. APAR dry chemical (Stored Pressure Type, Gas Cartridge Type)

2.2.2 Bagian Prosedur kerja

Gambar 2.2.2.1 Membuka safety pin dan Pengambil APAR dari tempat diletakanya.

Gambar 2.2.2.3 Berlari ke arah tong tempat pembakaran

Page 7: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

Gambar 2.2.2.3 Tangan kanan menekan lever dan tangan kiri mengarahkan nozzle dengan

kuat ke sumber api.

Gambar 2.2.2.4 Lepaskan dengan pelan ketika api padam.

Page 8: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

2.2.3 Prosedur Kerja

Memadamkan api dengan menggunakan APAR yang berisi dry chemical. Menarik safety pin yang terpasang pada nozzle. Gunakan kedua tangan, tangan kanan menekan lever sedangkan tangan kiri memegang nozzle dan mengarahkannya ke api. Lari menuju ke sumber api kemudian padamkan api. Hal yang perlu diperhatikan perhatikan yaitu arah angin, jarak dan arah nozzle.

Page 9: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

BAB III

HASIL PRAKTIKUM

1.1 Analisa

Praktikum Alat Pemadam Api Ringan(APAR) yang dilakukan pada tanggal 21

April 2015 di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan APAR yang

berisi dry chemical dan carbon dioxcide. Dalam praktikum ini, saya menggunakan

kedua jenis media tersebut untuk memadamkan api karena kebakaran yang terjadi

termasuk dalam kelas A (benda padat kecuali logam).

Secara keseluruhan metode/cara yang digunakan untuk memadamkan api

berdasarkan kedua media tersebut sama. Namun ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam memadamkan api, baik dengan menggunakan dry chemical

maupun carbon dioxcide. Berikut akan dijelasakan metode/cara yang digunakan

untuk memadamkan api dari masing-masing media :

9. Dry Chemical

Cara kerja dari pemadam ini adalah dengan merusak reaksi kimia pembakaran

dengan membentuk lapisan tipis pada permukaan bahan yang terbakar . Makin halus

butiran serbuk kimia kering maka makin luas permukaan yang ditutupi .

Page 10: Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Praktikum Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dengan judul Alat

Pemadam Api Ringan (APAR) ini memiliki kesimpulan yang diantaranya adalah

sebagai berikut :

10. Mengklasifikasikan kelas kebakaran.

Karena hal ini akan berpengaruh dalam menentukan media yang digunakan untuk

memadamkan api.

11. Arah angin.

Hendaknya dalam memadamkan kebakaran, kita menyemprotkan APAR-nya

searah dengan arah angin.

12. Jarak antara api dengan nozzle.

Jarak antara api dengan nozzle tidak boleh terlalu dekat dan tidak boleh pula

terlalu jauh, kira-kira jaraknya 50 – 100 cm dari sumber api.

13. Arah nozzle.

Selama proses pemadaman, arahkan nozzle tepat kearah sumber api. Dan pegang

dengan kuat nozzle agar tidak lepas

Jangan lupa untuk mencabut safety pin yang terpasang pada nozzle.

1.2 Saran

Untuk kelancaran praktikum selanjutnya saya menyarankan agar sebelum

digunakan untuk praktikum, alat pemadam di pastikan terlebih dahulu agar tidak

terjadi potensi bahaya yang lain. Dan untuk anggota praktek yang lain agar berdiri

jau dari tempat praktek dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.