Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

15
Apa Pekerjaan yang Terbaik? Manakah pekerjaan terbaik bagi seorang muslim? Apakah berdagang lebih utama dari lainnya? Ataukah pekerjaan terbaik tergantung dari keadaan tiap individu? Ada yang pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, َ الَ قُ بَ يْ طَ ِ بْ سَ كْ ل ُ ىَ ٍ ورُ رْ بَ مٍ عْ يَ ! بُ لُ كَ وِ هِ دَ يِ ! بِ لُ جَ ر ل ُ لَ مَ ع“Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, hasan lighoirihi) Pekerjaan yang Thoyyib Kasb yang dimaksud dalam hadits di atas adalah usaha atau pekerjaan mencari rizki. Asy Syaibani mengatakan bahwa kasb adalah mencari harta dengan menempuh sebab yang halal. Sedangkan kasb thoyyib, maksudnya adalah usaha yang berkah atau halal. Sehingga pertanyaan dalam hadits di atas dimaksudkan ‘manakah pekerjaan yang paling diberkahi?Kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa para sahabat tidak bertanya manakah pekerjaan yang paling banyak penghasilannya. Namun yang mereka tanya adalah manakah yang paling thoyyib (diberkahi). Sehingga dari sini kita dapat tahu bahwa tujuan dalam mencari rizki adalah mencari yang paling berkah, bukan mencari manakah yang menghasilkan paling banyak. Karena penghasilan yang banyak belum tentu barokah. Demikian penjelasan berharga dari Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam, 6: 10. Pekerjaan dengan Tangan Sendiri Ada dua mata pencaharian yang dikatakan paling diberkahi dalam hadits di atas. Yang pertama adalah pekerjaan dengan tangan sendiri. Hal ini dikuatkan pula dalam hadits yang lain,

Transcript of Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Page 1: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Apa Pekerjaan yang Terbaik?

Manakah pekerjaan terbaik bagi seorang muslim? Apakah berdagang lebih utama dari lainnya? Ataukah pekerjaan terbaik tergantung dari keadaan tiap individu?

Ada yang pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

�ق�ال �ب �ط#ي أ �س#ب& #ك ال ى+� ور-  أ #ر م�ب #ع- �ي ب و�ك ل+ �د&ه& &ي ب ج ل& الر: ع�م�ل

“Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli

yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, hasan lighoirihi)

Pekerjaan yang Thoyyib

Kasb yang dimaksud dalam hadits di atas adalah usaha atau pekerjaan mencari rizki. Asy Syaibani mengatakan bahwa kasb adalah mencari harta dengan menempuh sebab yang halal. Sedangkan kasb thoyyib, maksudnya adalah usaha yang berkah atau halal. Sehingga pertanyaan dalam hadits di atas dimaksudkan ‘manakah pekerjaan yang paling diberkahi?’

Kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa para sahabat tidak bertanya manakah pekerjaan yang paling banyak penghasilannya. Namun yang mereka tanya adalah manakah yang paling thoyyib (diberkahi). Sehingga dari sini kita dapat tahu bahwa tujuan dalam mencari rizki adalah mencari yang paling berkah, bukan mencari manakah yang menghasilkan paling banyak. Karena penghasilan yang banyak belum tentu barokah. Demikian penjelasan berharga dari Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam, 6: 10.

Pekerjaan dengan Tangan Sendiri

Ada dua mata pencaharian yang dikatakan paling diberkahi dalam hadits di atas. Yang pertama adalah pekerjaan dengan tangan sendiri. Hal ini dikuatkan pula dalam hadits yang lain,

– #ه& �ي ع�ل �د�او د :ه& الل &ى: �ب ن &ن: و�إ ، �د&ه& ي ع�م�ل& م&ن# �#ك ل �أ ي �ن# أ م&ن# ا #ر[ ي �خ ق�ط+ ط�ع�ام[ا aد��ح أ ��ل �ك أ م�ا�د&ه& – ي ع�م�ل& م&ن# #ك ل �أ ي ��ان ك �م ال الس:

“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu bekerja pula dengan hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari no. 2072). Bahkan

Page 2: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

sebagaimana disebutkan dalam hadits ini, mencari kerja dengan tangan sendiri sudah dicontohkan oleh para nabi seperti Nabi Daud ‘alaihis salam.

Contoh pekerjaan dengan tangan adalah bercocok tanam, kerajinan, mengolah kayu, pandai besi, dan menulis. Demikian disebutkan dalam Minhatul ‘Allam karya Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan, 6: 9.

Jual Beli yang Mabrur

Mata pencaharian kedua yang terbaik adalah jual beli yang mabrur. Kata Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan, jual beli yang mabrur adalah jual beli yang memenuhi syarat dan rukun jual beli, terlepas dari jual beli yang bermasalah, dibangun di atas kejujuran, serta menghindarkan diri dari penipuan dan pengelabuan. Lihat Minhatul ‘Allam Syarh Bulughil Maram, 6: 9.

Mana Saja Jual Beli yang Mabrur?

Sebagaimana dijelaskan di atas, jual beli mabrur adalah jika memenuhi syarat dan rukun jual beli. Apa saja syarat yang mesti diperhatikan? Di antaranya adalah: 1- ridho antara penjual dan pembeli, 2- barang yang dijual mubah pemanfaatannya (bukan barang haram), 3- uang dan barang bisa diserahterimakan, 4- tidak ada ghoror(ketidakjelasan).

Adapun jual beli yang bermasalah adalah: 1- jual beli yang mengandung ghoror seperti jual beli dengan sistem ijon, 2- jual beli yang mengandung riba, 3- jual beli yang mengandung dhoror (bahaya) pada pihak lain seperti menimbun barang, 4- jual beli yang mengandung pengelabuan, 5- jual beli yang terlarang karena sebab lain seperti jual beli pada shalat jum’at, jual beli di lingkungan masjid dan jual beli barang yang digunakan untuk tujuan haram. Jual beli yang mabrur berarti harus meninggalkan jual beli yang bermasalah ini.

Perintah Giat Bekerja

Hadits yang kita kaji juga menunjukkan agar kita semangat dalam mencari nafkah dan bekerja dengan menempuh jalan yang halal. Perintah ini juga disebutkan dalam firman Allah,

ور +ش الن #ه& �ي &ل و�إ ق&ه& ر&ز# م&ن# و�ك ل وا &ه�ا &ب �اك م�ن ف&ي وا ف�ام#ش ذ�ل وال[ �ر#ض� األ# �ك م ل �ج�ع�ل :ذ&ي ال �ه و

“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15). Bahkan giat bekerja dalam rangka mencari nafkah adalah jalan yang ditempuh para nabi ‘alaihimush sholaatu was salaam.

Page 3: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Sebagaimana disebutkan bahwa Nabi Daud mendapatkan penghasilan dari hasil keringat tangannya sendiri. Sedangkan Nabi Zakariya ‘alaihis salam bekerja sebagai tukang kayu. Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah menjadi pengembala kambing, bahkan pernah menjadi pedagang dengan menjualkan barang milik Khodijah radhiyallahu ‘anha.

Lantas Manakah Pekerjaan yang Terbaik?

Para ulama berselisih pendapat dalam hal ini. Imam Al Mawardi, salah seorang ulama besar Syafi’i berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah bercocok tanam karena tawakkalnya lebih tinggi. Ulama Syafi’iyah lainnya yaitu Imam Nawawi berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah pekerjaan dengan tangan, dan bercocok tanam yang lebih baik dengan tiga alasan, yaitu termasuk pekerjaan dengan tangan, tawakkal seorang petani itu tinggi dan kemanfaatannya untuk orang banyak, termasuk pula manfaat untuk binatang dan burung.

Menurut penulis Taudhihul Ahkam, Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Ali Bassam, pekerjaan terbaik adalah disesuaikan pada keadaan setiap orang. Yang terpenting adalah setiap pekerjaan haruslah berisi kebaikan dan tidak ada penipuan serta menjalani kewajiban yang mesti diperhatikan ketika bekerja.

Kita dapat berdalil dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ز# �ع#ج& ت � و�ال :ه& &الل ب �ع&ن# ت و�اس# �#ف�ع ك �ن ي م�ا ع�ل�ى اح#ر&ص#

“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas” (HR. Muslim no. 2664). Dan ditambah lagi pekerjaan terbaik adalah yang banyak memberikan kemanfaatan untuk orang banyak.

Moga Allah memberi keberkahan pada usaha kita dalam mencari nafkah dan bekerja keras. Hanya Allah yang memberi taufik

Page 4: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Translate10 Kiat Mendapatkan Rizki Yang Barokah

Di antara hal yang menyibukkan hati manusia adalah mencari rizki. Tidak sedikit dari kalangan manusia

ini yang mencari rizki dengan cara yang diharamkan Allah. Baik dari golongan tingkat atas maupun

tingkat paling bawah, baik oleh pejabatnya maupun oleh buruh sekalipun.Mereka tidak lagi peduli

terhadap larangan Allah dan Rasul-Nya r, Mereka tidak lagi bisa membedakan mana yang halal dan

mana yang haram karena akal sehatnya sudah tak dapat lagi berfungsi lantaran rakusnya terhadap dunia

dan lupa terhadap Allah Ar Razzaaq.

Kita dapat menyaksikan dengan mata kepala kita sendiri, banyak dari kaum muslimin mendatangi

tempat-tempat yang haram dikunjungi seperti dukun-dukun, paranormal, orang pintar atau apa saja

sebutan mereka yang mengaku mengetahui perkara yang ghaib. Mereka meminta melalui perantaraan

orang orang yang dianggap bisa mengeluarkan mereka dari musibah dan mereka juga memohon

pertolongan untuk mengetahui urusan yang ghaib. Dan ketahuilah, bahwa rizki adalah salah satu dari

perkara yang ghaib itu.

Adalah suatu kewajiban bagi kita untuk bertawakkal kepada Allah yang telah menciptakan dan

menanggung rizki semua makhluk-Nya. Dan sudah keharusan bagi kita untuk mengembalikan semua

perkara yang ghaib itu kepada Allah saja.

Page 5: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Allah dan Rasul-Nya r telah memerintahkan kita untuk mencari rizki yang halal dan baik, yang tentunya

dengan cara berusaha yang halal dan baik pula. Namun disamping itu Allah dan Rasul-Nya r memberi

jalan kepada kita dengan dibukanya kunci-kunci rizki yang tentu saja tanpa meninggalkan kasab (usaha).

Kita akan bertanya dimanakah letak kunci-kunci rizki tersebut? Inilah 10 kunci-kunci rizki yang dikhabarkan

kepada kita oleh Allah dan Rasul-Nya r :

1. Istighfar dan Taubat

Nabi Nuh u berkata kepada kaumnya : "Maka aku katakan kepada mereka, mohon ampunlah kepada

Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan

lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan

mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai". (QS Nuh : 10-12)

2. Taqwa

Fiman Allah : "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar

baginya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". (QS. Ath-Thalaq : 2-3)

3. Bertawakkal (berserah diri) kepada Allah

Rasulullah r bersabda : "Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar

tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi

dengan perut lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (HSR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah,

Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudhai dan Al Baghawi dari Umar bin Khaththab t)

Page 6: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

4. Beribadah sepenuhnya kepada Allah semata

Rasulullah r bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya

kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. (Dan) jika

kalian tidak melakukannya, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi

kebutuhanmu". (HSR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abu Hurairah t)

5. Menjalankan Haji dan Umrah

Rasulullah r bersabda : "Kerjakanlah haji dengan umrah atau sebaliknya. Karena sesungguhnya

keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran

(karat) besi." (HSR Nasai. Hadits ini shahih menurut Imam Al Albani. Lihat Shahih Sunan Nasai.)

6. Silaturrahim (menyambung tali kekerabatan yang masih ada hubungan nasab)

Rasulullah r bersabda : "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya,

hendaklah ia menyambung tali silaturrahim" (HSR. Bukhari)

7. Berinfak dijalan Allah

Allah berfirman : "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya. Dialah

sebaik-baiknya Pemberi rizki". (QS. Saba : 39)

8. Memberi nafkah kepada orang yang menuntut ilmu

Anas bin Malik t berkata : "Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah r. Salah seorang

mendatangi (menuntut ilmu) pada Rasulullah r, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang

Page 7: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

bekerja itu mengadu kepada Rasulullah r (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu), maka

Beliau r bersabda : "Mudah-Mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia". (HSR.Tirmidzi dan Al Hakim,

Lihat Shahih Sunan Tirmidzi)

9. Berbuat baik kepada orang-orang lemah

Mushab bin Sad t berkata, bahwasanya Sad merasa dirinya memiliki kelebihan daripada orang lain. Maka

Rasulullah r bersabda : "Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah diantara

kalian?". (HSR. Bukhari)

10. Hijrah dijalan Allah

Allah berfirman : "Barangsiapa berhijrah dijalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini

tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak". (QS. An Nisa : 100)

Demikianlah beberapa kunci-kunci rizki dalam Islam yang memang sudah selayaknya seorang muslim

untuk yakin terhadap apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan Rasul-Nya r supaya kita tidak

terjerumus kedalam Itiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan yang bathil.

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada segenap keluarga,

shahabat dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai akhir zaman nanti. Wallahu Alam.

(Abu Ghailan, disarikan dari kutaib "Mafaatihur Rizq fii Dhauil Kitab was Sunnah" karya Dr. Fadhi Ilahi.

(Judul edisi Indonesia "Kunci-kunci Rizki menurut Al Qur-an dan Sunnah")

Page 8: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Kiat Mencari Berkah Bagian Ke 2

"Berkah" atau "al-barakah" bila kita pelajari dengan sebenarnya, baik melalui ilmu bahasa Arab atau

melalui dalil-dalil dalam al-Qur'an dan as-Sunnah, niscaya kita akan mendapatkan, bahwa "al barakah"

memiliki kandungan dan pemahaman yang sangat luas dan agung.

Secara ilmu bahasa, "al-barakah" berarti "Berkembang, bertambah dan kebahagiaan.” (Al-Misbah al-

Munir oleh al-Faiyyumy 1/45, al-Qamus al-Muhith oleh al-Fairuz Abadi 2/1236, dan Lisanul Arab oleh Ibnu

Manzhur 10/395).

Imam an-Nawawi berkata, "Asal makna keberkahan ialah kebaikan yang banyak dan abadi." (Syarah

Shahih Muslim oleh an-Nawawi, 1/225).

Adapun bila ditinjau melalui dalil-dalil dalam al-Qur'an dan as-Sunnah, maka "al-barakah" memiliki makna

dan perwujudan yang tidak jauh berbeda dari makna "al-barakah" dalam ilmu bahasa.

Walau demikian, kebaikan dan perkembangan tersebut tidak boleh hanya dipahami dalam wujud yang riil,

yaitu jumlah harta yang senantiasa bertambah dan berlipat ganda. Kebaikan dan perkembangan harta,

dapat saja terwujud dengan berlipat gandannya kegunaan harta tersebut, walaupun jumlahnya tidak

bertambah banyak atau tidak berlipat ganda.

Misalnya, mungkin saja seseorang yang hanya memiliki sedikit dari harta benda, akan tetapi karena harta

itu penuh dengan keberkahan, maka ia terhindar dari berbagai mara bahaya, penyakit, dan tenteram

hidupnya. Dan sebaliknya, bisa saja seseorang yang hartanya melimpah ruah, akan tetapi karena tidak

diberkahi Allah, hartanya tersebut menjadi sumber bencana, penyakit, dan bahkan mungkin ia tidak dapat

memanfaat harta tersebut.

Page 9: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Salah seorang sahabat saya bercerita, bahwa ada seorang tukang becak yang sehari-harinya hidup pas-

pasan. Akan tetapi, karena ia sering mengantarkan sebagian penumpangnya ke Hous Donut, ia menjadi

berangan-angan: andai aku bisa memiliki kesempatan menikmati donat buatan toko ini.

Subhanallah, setelah tukang becak ini merintis usaha baru dengan bermodalkan piutang dari salah satu

bank konvensional, yang tentunya dengan memungut bunga, maka usahanyapun mulai maju, dan taraf

kehidupannyapun mulai berubah. Dan tidak selang berapa lama, ia menjadi salah seorang yang kaya

raya.

Akan tetapi suatu hal terjadi di luar perhitungannya, bersama usahanya yang mulai maju, beberapa

penyakitpun mulai menghinggapinya. Dimulai dari kencing manis dan penyakit-penyakit lainnya,

akibatnya impiannya untuk dapat menikmati donat buatan Hous Donut tidak juga kunjung dapat ia

wujudkan. Bila dahulu semasa ia menjadi tukang becak, ia tidak mampu membelinya, maka sekarang

karena ia takut akan akibat dari makan donat.

Bila dahulu ia sering hanya mengenakan kaos butut dan celana kolor, maka sekarang setelah kaya raya,

iapun tidak lebih dari itu. Yang demikian itu, dikarenakan ia lebih sering untuk berada dalam rumah, dan

bahkan tidak jarang ia harus setia menemani tempat tidurnya, sambil menahan rasa sakit yang ia derita.

Untuk sedikit mengetahui tentang keberkahan yang dikisahkan dalam al-Quran, dan as-Sunnah, maka

saya mengajak hadirin untuk bersama-sama merenungkan beberapa dalil berikut:

Dalil Pertama

( #ح�ص&يد& ال و�ح�ب: :ات- ن �ج &ه& ب �ا #ن �ت نب� ف�أ [ا ك ��ار م+ب م�اء م�اء الس: �م&ن �ا #ن ل �ز: و�ن

{ aض&يد: ن aع# ط�ل :ه�ا ل ق�ات- �اس& ب �:خ#ل [ا{ 10و�الن #ت م:ي #د�ة[ �ل ب &ه& ب �ا #ن �ي ي �ح# و�أ �اد& #ع&ب �ل ل ق[ا ر&ز# وج #خ ر ال �&ك �ذ�ل :   ك ) 11-9ق

Page 10: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

"Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi (banyak membawa kemanfaatan), lalu Kami tumbuhkan

dengan air itu taman-taman dan biji-biji tanaman yang diketam. Dan pohon kurma yang tingi-tinggi yang

memiliki mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (kami), dan Kami

hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Demikianlah terjadinya kebangkitan." (Qs. Qaaf: 9-11).

Bila keberkahan telah menyertai hujan yang turun dari langit, tanah gersang, kering keronta menjadi

subur makmur, kemudian muncullah taman-taman indah, buah-buahan dan biji-bijian yang melimpah

ruah. Sehingga negeri yang dikaruniai Allah dengan hujan yang berkah, menjadi negeri gemah ripah loh

jinawi (kata orang jawa) atau

( aف ور�غ ب� �و�ر aة� �ب ط�ي aة�#د �ل :  ب ) 15سبأ

"(Negerimu adalah) negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." (Qs. Saba':

15).

Demikianlah Allah Ta'ala menyimpulkan kisah bangsa Saba', suatu negeri yang tatkala penduduknya

beriman dan beramal shaleh, penuh dengan keberkahan. Sampai-sampai ulama ahli tafsir mengisahkan,

bahwa dahulu wanita kaum Saba' tidak perlu untuk memanen buah-buahan kebun mereka. Untuk

mengambil hasil kebunnya, mereka cukup membawa keranjang di atas kepalanya, lalu melintas

dikebunnya, maka buah-buahan yang telah masak dan berjatuhan sudah dapat memenuhi keranjangnya,

tanpa harus bersusah-payah memetik atau mendatangkan pekerja yang memanennya.

Sebagian ulama lain juga menyebutkan, bahwa dahulu di negeri Saba' tidak ada lalat, nyamuk, kutu, atau

serangga lainnya, yang demikian itu berkat udaranya yang bagus, cuacanya yang bersih, dan berkat

kerahmatan Allah yang senantiasa meliputi mereka (Tafsir Ibnu Katsir, 3/531).

Page 11: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

Dalil Kedua

Ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang berbagai kejadian yang

mendahului kebangkitan hari Kiamat, beliau bersabda,

: من العصابة تأكل فيومئذ بركتك، وردي ثمرتك أنبتي لألرض يقالاللقحة إن حتى ، س#ل& الر� في ويبارك بقحفها، ويستظلون الرمانة،لتكفي البقر من واللقحة الناس، من الفئام لتكفي اإلبل من

. الناس من الفخذ لتكفي الغنم من واللقحة الناس، من القبيلةمسلم رواه

"Akan diperintahkan (oleh Allah) kepada bumi: tumbuhkanlah buah-buahanmu, dan kembalikan

keberkahanmu, maka pada masa itu, sekelompok orang akan merasa cukup (menjadi kenyang) dengan

memakan satu buah delima, dan mereka dapat berteduh dibawah kulitnya. Dan air susu diberkahi,

sampai-sampai sekali peras seekor unta dapat mencukupi banyak orang, dan sekali peras susu seekor

sapi dapat mencukupi manusia satu kabilah, dan sekali peras, susu seekor domba dapat mencukupi satu

cabang kabilah."  (HR. Imam Muslim).

Demikianlah ketika rezeki diberkahi Allah, sehingga rezeki yang sedikit jumlahnya, akan tetapi

kemanfaatannya sangat banyak, sampai-sampai satu buah delima dapat mengenyangkan segerombol

orang, dan susu hasil perasan seekor sapi dapat mencukupi kebutuhan orang satu kabilah.

Ibnu Qayyim berkata, "Tidaklah kelapangan rezeki dan amalan diukur dengan jumlahnya yang banyak,

tidaklah panjang umur dilihat dari bulan dan tahunnya yang berjumlah banyak. Akan tetapi, kelapangan

rezeki dan umur diukur dengan keberkahannya." (Al-Jawabul Kafi karya Ibnu Qayyim, 56).

Bila ada yang berkata, “Itukan kelak tatkala Kiamat telah dekat, sehingga tidak mengherankan, karena

Page 12: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

saat itu banyak terjadi kejadian yang luar biasa, sehingga apa yang disebutkan pada hadits ini adalah

sebagian dari hal-hal tersebut.”

Ucapan ini tidak sepenuhnya benar, sebab hal yang serupa -walau tidak sebesar yang disebutkan pada

hadits ini- juga pernah terjadi sebelum zaman kita, yaitu pada masa-masa keemasan umat Islam.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Sungguh, dahulu biji-bijian, baik gandum atau lainnya lebih

besar dibanding yang ada sekarang, sebagaimana keberkahan yang ada padanya (biji-bijian kala itu-pen)

lebih banyak. Imam Ahmad telah meriwayatkan melalui jalur sanadnya, bahwa telah ditemukan di gudang

sebagian khalifah Bani Umawiyyah sekantung gandum yang biji-bijinya sebesar biji kurma, dan

bertuliskan pada kantung luarnya: 'Ini adalah gandum hasil panen masa keadilan ditegakkan.'" (Zaadul

Ma'ad oleh Ibnul Qayyim, 4 / 363 dan Musnad Imam Ahmad bin Hambal, 2/296).

Seusai kita membaca hadits dan keterangan Imam Ibnul Qayyim di atas, kemudian kita berusaha

mencocokkannya dengan diri kita, niscaya yang kita dapatkan adalah kebalikannya, yaitu makanan yang

semestinya mencukupi beberapa orang tidak cukup untuk mengenyangkan satu orang, berbiji-biji buah

delima hanya mencukupi satu orang.

Dalil Ketiga

صل¦ى النبي �ن: أ عنه الله رضي البارقي الجعد أبي بن �و�ة ع ر# عن&ه& ب له ى ��ر ت ف�اش# اة[ �ش &ه& ب له �ر&ي ت �ش# ي ا �ار[ د&ين �ع#ط�اه أ وسل¦م عليه اللهفي �ة& ك ��ر #ب &ال ب له ف�د�ع�ا اة- �و�ش �ار- &د&ين ب اء�ه �و�ج �ار- &د&ين ب &ح#د�اه م�ا إ ��اع ف�ب #ن& �ي ات � ش

. البخاري. رواه فيه �&ح ب ��ر ل �اب �+ر الت ى ��ر ت اش# لو وكان #ع&ه& �ي ب

"Dari sahabat Urwah bin Abil Ja'id al Bariqy radhillahu 'anhu, bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu

'alaihi wa sallam pernah memberinya uang satu dinar agar ia membelikan seekor kambing untuk beliau,

Page 13: Apa Pekerjaan Yang Terbaik Dan Rizki Yang Barokah

maka sahabat Urwah dengan uang itu membeli dua ekor kambing, lalu menjual salah satunya seharga

satu dinar. Dan iapun datang menghadap Nabi dengan membawa uang satu dinar dan seekor kambing.

Kemudian Nabi mendoakannya agar mendapatkan keberkahan dalam perniagaannya. Sehingga

andaikata ia membeli debu, niscaya ia akan mendapatkan keuntungan padanya." (HR. al-Bukhary).

Demikianlah sedikit gambaran tentang peranan keberkahan pada usaha, penghasilan, dan kehidupan

manusia, yang digambarkan dalam al-Quran dan al-Hadits.

Sebenarnya, masih banyak lagi gambaran tentang peranan keberkahan yang disebutkan dalam al-Quran

atau hadits, hanya karena tidak ingin terlalu bertele-tele, saya cukupkan dengan tiga dalil di atas sebagai

contoh, sedangkan sebagian lainnya akan disebutkan pada pembahasan selanjutnya.