konspirasi politik pejabat intelijen pemerintah amerika serikat dalam ...
“MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI ... · DEMONSTRASI MENENTANG RASISME”...
Transcript of “MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA DEMONSTRASI ... · DEMONSTRASI MENENTANG RASISME”...
NOTAPEMBELAAN
PENASEHATHUKUM
“MENGADILIKORBANKONSPIRASINEGARAPASCA
DEMONSTRASIMENENTANGRASISME”
DALAMPERKARAPIDANA
NOMOR:34/PID.B/2020/PN-BPP
ATASNAMATERDAKWA:
IRWANUSUROPMABIN
YangDidakwa:
DalamDakwaanKesatu:Pasal106KUHPJopasal55Ayat(1)ke1KUHP
atauDakwaanKesatu:Pasal160KUHPJopasal55Ayat(1)ke1KUHP
DIAJUKANOLEH:
TIMPENASEHATHUKUM
KOALISIPENEGAKHUKUMDANHAMPAPUA
DIPENGADILANNEGERIBALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2020
–1 –
NotaPembelaanPenasehatHukum
“MENGADILIKORBANKONSPIRASIPASCADEMONSTRASIMENENTANG
RASISME”
DalamPerkaraPidanaNomor:34/PidB/2020/PN.Bpp
AtasNamaTerdakwa:
IRWANUSUROPMABIN
YangDidakwa:
DalamDakwaanKesatu:Pasal106KUHPJopasal55Ayat(1)ke1KUHPatauDakwaan
Kesatu:Pasal160KUHPJopasal55Ayat(1)ke1KUHP
DiPengadilanNegeriBalikpapan
I. PENDAHULUAN
MajelisHakimyangterhormat,
JaksaPenuntutUmumyangkamihormati,
Hadirinsidangsekalianyangberbahagia.
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah Semesta Alam yang telah
memberikanRahmatdanHidayah-Nyakepadakitasemua,sehinggapersidanganpadahari
ini,padapadaacarapembacaanPledoi.Kamimenyampaikanterimakasihsebesar-besarnya
kepadayangTerhormatMajelisHakimyangtelahmelakukanpemeriksaandalamperkaraini
secaraarifdanbijaksanasehinggaakandiketahuifakta-faktasebenarnyaterjadiyangakan
dijadikandasarolehMajelisHakimuntukmemutusPerkaraini.
Demikian pula pada Jaksa Penuntut Umum, kami berikan penghargaan yang setinggi-
tingginya karena telah berupaya menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya, dalam
perkarainigunadanuntukmenemukankebenaranformildanmaterildarihukumpidanake
arah tercapainya prinsip dan tujuan hukum serta tegaknya keadilan. Hal yang sama kami
sampaikan pula kepada Panitera Pengganti yang telah mencatat seluruh fakta-fakta yang
terungkapdalampersidangan.
Bahwapada persidanganhari selasa tanggal 2 Juni 2020sdr. Jaksa PenuntutUmum telah
mengajukan Tuntutan Pidana kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balikpapan yang
memeriksadanmengadiliperkarainiagarmemutuskan:
1. Menyatakan terdakwa IRWANUSUROPMABIN terbukti secara sah danmeyakinkan
bersalah melakukan Tindak Pidana “MAKAR” sebagaimana didakwakan kepada
terdakwadalampasal106KUHPjoPasal55ayat(1)ke-1KUHP
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa IRWANUS UROPMABIN berupa: Pidana
Penjara selama5(LIMA)Tahundikurangiselama terdakwaberadadalam tahanan
sementaradenganperintahsupayaterdakwatetapditahan.
3. Menyatakanagarbarangbuktiberupa:
- 1(Satu)unitLaptopmerkHP+Cash;
- 1(Satu)buahHPSamsungJ7;
–2 –
- 1(satu)buahFlashhitamdisk18GBDirampasUntukDimusnahkan;
- 1 (Satu) rangkap surat badan EksekutifMahasiswa Perguruan tinggi Negeri dan
Swasta sekota JayapuraPresRealesemenolakRasismedanmenuntutpenentuan
nasibsendiribagibangsaPapuatanggal31Agustus2019;
- 1(satu)RangkapsuratLEMBARANSUSUNANKRONOLOGISAKSIJILIDIDANJILIDII
DENGANAGENDAKATAMONYETDALAMHALINIPENGHINAANLEBIHKHUSUSKE
ORANGPAPUAPADATAHUN2019(3Lembar).TerlampirdalamberkasPerkara
- 7(tujuh)UnitKomputerLenovo.
- 1(satu)UnitKomputerAsus.
- 1(satu)UnitKomputerSamsung.
- 1(satu)UnitKomputerAcer.
- 2(dua)UnitKomputerHp.
- 2(dua)UnitKomputerDell.
- 2(dua)UnitPrinterHpLaserjetP1102.
- 2(dua)UnitPrinterCanonPixma.
- 1(satu)UnitPrinterEpson.
- 2(dua)buahKeyboardAcer.
- 1(satu)buahKeyboardLogitech.
- 1(satu)buahKeyboardAsus;
- 7(tujuh)buahKeyboardLenovo;
- 2(dua)unitCpuDell;
- 8(delapan)buahMouseLenovo;
- 1(satu)buahMouseHP;
- 2(dua)buahMouseAcer;
- 1(satu)buahMouseLogitech;
- 1(satu)buahMouseVotre;
- 1(satu)buahChargerLaptopHipro;
- 2(dua)buahChargerLaptopAsus;
- 1(satu)buahChargerLaptopHP;
- 4(empat)buahChargerKomputerLenovo;
- 2(dua)buahKabelPowerKomputer;
- 2(dua)buahKabelDataKomputer;
- 5(lima)buahKabelPrinter;
- 2(dua)buahKabelRoll;
- 1(satu)buahTapeCompoPolytron;
- 1(satu)buahSetelanSuaraMicBehringerUphorioUmc22;
- 1(satu)buahAmplifierUhf;
- 1(satu)buahDigitalVideoRecorderAhd;
- 1(satu)buahWirelessInRouterWifiAsus;
- 1(satu)buahWifiZte;
- 1(satu)buahTerminalWifi3com;
- 1(satu)buahMemoryCPU;
- 1(satu)buahMicDudukAnysong;
- 1(satu)buahChargerBatteryNikon;
- 1(satu)buahMicMegaphone;
- 2(dua)buahKalkulatorCasio;
- 1(satu)buahKameraCCTVHikvision;
- 1(satu)buahBukuKerja2018Prov.Papua;
- 1(satu)buahSpeakerBluetoothKecil;
- 2(dua)RollKainWarnaCokelatKorpri;
- 27(duapuluhtujuh)buahIkatPinggangKecilKorpri;
- 1(satu)buahKabelLampuHias;
–3 –
- 1(satu)buahKabelLampuHiasSalib;
- 11(sebelas)buahTas;
- 1(satu)unitSepedaMotorHonda;
- 1(satu)buahKunciRing;
- 1(satu)buahRangkaianGantunganKunci;
- 1(satu)buahObengPlat;
- 1(satu)buahParang/Pisau;
- 2(dua)buahTombakKayuPanjang;
- 4(empat)buahBusur;
- 36(tigapuluhenam)buahAnakPanah;
- 47(empatpuluhtujuh)buahBatu;
- 58(limapuluhdelapan)buahBesi+Pipa;
- 47(empatpuluhtujuh)buahKetapel;
- 6(enam)buahPecahanKaca;
- 5(lima)batangPotonganKayu.Dipergunakandalamperkarayanglain
4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,-
(LimaribuRupiah).
Nota Pembelaan (Pledoi) yang diajukan tim Penasehat Hukum terhadap Surat Tuntutan
Jaksa Penuntut Umum bukanlah suatu yang hendak membela kesalahan terdakwa tetapi
melainkan suatu ikhtiar hukum agar sebelum yang Terhormat Majelis Hakim memberi
putusan telahmendapatkanketerangan, gambaran,bukti-buktidan segalasesuatu tentang
peristiwa yang dituduhkan kepada terdakwa yakni Tindak pidana “Makar” sebagaimana
dimaksuddalamDAKWAANKESATUmelanggarpasal106KUHPJoPasal55Ayat(1)ke-1
KUHP.
II. DASARHUKUMPENGAJUANPEMBELAAN/PLEDOI
BahwaTuntutanPidanadanPledoi(Pembelaan)padadasarnyamerupakansuaturangkaian
yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pemeriksaan perkara. Bahwa berdasarkan
ketentuanhukumAcaraPidanaPasal182ayat(1)hurufbKUHAP,makakepadaterdakwa
danatauPenasihatHukumterdakwadiberikanhakuntukmengajukanPledoi(Pembelaan)
atasTuntutanPidanayangtelahdiajukanolehJaksaPenuntutUmum.
Dalam kesempatan ini perlu kami tegaskan, karena pada hakikatnya pengajuan Pledoi
(Pembelaan) inibukanlahbertujuanuntukmelumpuhkan dakwaandanTuntutanPidana
yangdiajukanoleh JaksaPenuntutUmum, akantetapiperbedaanargumentasi,prinsipdan
pandanganlah yangmenimbulkan kesenjangan diantara keduamisi yang diemban, namun
semuanya itu bermuara pada kesamaan tujuan yaitu usaha dan upaya melakukan
penegakanhukumsertakeinginanuntukmenemukankebenaranhukum.
III. LATARBELAKANGKASUS/PERMASALAHAN
A. AksiRasismeterhadapOrangPapua
BahwasejarahpanjangperilakurasismeterhadaporangPapuasudahterjadisejaksejarah
integrasi Papua ke dalam NKRI. Salah satu contoh dari sekian banyak contoh adalah
peristiwarasismetanggal16Agustus2019dan17Agustus2019terhadapMahasiswaPapua
di AsramaMahasiswa Papua Kamasan III Surabaya. Aksi yang sama juga terjadi di Jogja,
–4 –
Malang dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Perilaku penghinaan dan perlakuan
kejamyangtidakmanusiawiinidilakukanolehmasyarakatsetempat,aparatsipilnegara
dan aparat keamanan. Bahkan respon yang dilakukan oleh aparat keamanan ketika
memasuki asrama Kamasan sangat berlebihan hingga melahirkan tindakan represif dan
teror. Aksi rasisme bukan saja terjadi di asrama mahasiswa tetapi juga di pemukiman
lainnyayangdihuniolehmahasiswaPapuabahkanterjadihampirdisetiapaktifitasdimana
orang Papua hadir didalamnya, contohnya ketika pertandingan bola, dimana orang Papua
telahditeriakidengankata-katabernadarasis.
B. MunculnyaaksimenolakRasisdiPapua
Aksi rasisme pada Agustus 2019 yang terjadi di beberapa kota di Indonesia telah
menimbulkanprotesdankemarahandariorangPapuadiseluruhkotayangadadiPapua
dalambentukAksiAntiRasisme.Aksi inididukungolehbernagaikomponenmasyarakat
sipildiPapuaterutamaolehkelompokCipayung(PMGKRI,GMKI,HMIdanGMNI).Peristiwa
tersebutmerupakanreaksiterhadapaksirasisyangdialami.Sekaligusreaksiatasperilaku
diskriminasidanketidakadilanlainnyayangtelahdialamiolehorangPapuadalamberbagai
aspekdengankurunwaktuyangsangatpanjangyaknisejakintegrasitahun1963.Aksianti
rasismejugasebagaibentukdesakanterhadappemerintahterkaitimplementasiUUNomor
40Tahun2008tentangPenghapusanTindakanDiskriminasiRasdanEtnisnamundijawab
olehpemerintahdengancaramenambahkanpasukankeamananbaikPolri/Brimobmaupun
TNI ke berbagaiwilayahPapua hingga sebanyak 6000 orang dalamkurunwaktuAgustus
sampai dengan desember 2019 sebagaimana pernyataan Kapolri Tito Carnavian. (Baca :
https://www.suara.com/news/2019/09/01/095904/6000-tentara-dan-polisi-terjun-kepapua-
kapolri-kalau-kurang-tambah-lagi).
Pada saat menjelang aksi sejumlah masyarakat sipil termasuk kelompok pemuda,
mahasiswa, tokoh adat, tokoh agama dan perempuan sepakatmenentang perlakuan yang
kejam dan tidak manusiawi tersebut dalam bentuk aksi atau demonstrasi. Dalam rangka
mempersiapkan sejumlah aksi tersebut, komponen mahasiswa yang berperan sebagai
koordinatoraksidariaspirasimasyarakatsipilkhususnyaorangPapuayangmenjadikorban
rasismelakukanpertemuangunamempersiapkanaksiagartetapfokusuntukmenolakaksi
rasis yang telah terjadi dan agar aksi menolak rasis berlangsung aman dan tertib,
sebagaimana notulensi yang telah dihasilkan pada pertemuandan Pernyataan yang
diserahkankepadaGubernurPapua.
Aksi menolak rasis yang berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2019 berlangsung aman,
bahkan gubenur dan sejumlah perangkat pemerintah di provinsi Papua menerimamassa
aksi saat berada di kantor Gubernur, Gubenur juga merespon dengan mengatakan “Saya
berterima kasih kepadamahasiswa tidakmelakukan anarkis, tidak boleh terprovokasi. Kita
manusiabermartabat."(Baca:PernyataangubernurPapuadidepanmassaaksi,kantor
gubernur19Agustus2019.Sumber:kompas.comtanggal19Agustus2019).
Aksimenolakrasisyangkedua,dilakukanpadatanggal29Agustus2019,untukmendesak
pemerintah karena terkesan masih lambat dalammenangani tindakan rasis yang dialami
olehorangPapua.Sebelumnyadilakukanpertemuandiantarakelompokmahasiswadengan
maksudyangsamaseperti aksipertama tanggal19Agustus2019yakni agaraksiberjalan
amandan tertib.NamunKetikaaksi tanggal29Agustus2019berlangsunganarkisdengan
sejumlah aksi pembakaran dan pengrusakan serta penjarahan, jelas bukan karena peran
atautanggungjawabterdakwasebabsejakawalterdakwaIRWANUSUROPMABINbersama
terdakwa lainnya (dilakukan penuntutan secara terpisah) telah melakukan komunikasi
–5 –
diantarakelompokmahasiswadalamrangkamencegahaksiberlangsunganarkis.Padaaksi
tanggal29Agustus2019,sikapaparatberbedadalammengawalaksi,massa terakumulasi
padabanyaktitik,halyangsebelumnyatidakpernahterjadikarenabiasanyaaparatdengan
cepat menangani kerumunan massa hingga mampu mengurai massa. Selain itu ada
keterlibatan pihak lain yang menyebabkan situasi menjadi tidak terkendali dan anarkis,
massaaksibertambahbanyak,munculdariberbagaititikjalanataupemukimanpenduduk.
Beberapa diantara telah berusaha dicegah oleh terdakwa agar tidak melakukan tindakan
anarkis. Mengenai keterlibatan pihak lain, banyak yang sudah menyuarakannya (baca :
https://www.beritasatu.com/nasional/573245-lukas-enembe-nyatakan-demo-massa-di-
papua-yang-tunggangi), sayangnya hingga saat ini aparat kepolisian tidak melakukan
penyelidikan. Hingga akhirnya terdakwa dijadikan tumbal atau dikriminalisasi atau
peristiwatersebut.
C. PenerapanPasalMakarterhadapMassaAksi
Penerapan pasal makar atau delik kejahatan terhadap keamanan negara dalam konteks
berkumpul dan menyampaikan pendapat di Papua khususnya terkait aksi tanggal 19
Agustus2019dan29Agustus2019adalah salah satubentukarogansidarinegarakarena
bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Terdakwa Irwanus Uropmabin dan
terdakwa lainnya (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) telah mengalami
kriminalisasidanstigmaseparatisbahkanmendahuluiproseshukumyangsedangberjalan.
Ketika mereka mengalami penyiksaan saat penangkapan dan pemeriksaan awal serta
dipindahpaksakan dengan alasan keamanan. Kemudian dikenakan tuntutan pidana yang
sangat tinggi oleh JPU. Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi baru di Asiamaka
sudahseharusnyameninggalkan gaya lama ini. Bahkan di era pemerintahan persidenGus
Dur,ekspresiitudiberiruang:benderaBintangKejorabolehdikibarkanasalkantidaklebih
besar dan lebih tinggi dari bendera merah putih, namun mengapa sekarang demokrasi
Indonesiabergerakmundur?BahkanmekanismedemokrasiyangdiaturdalamUUNomor9
Tahun1998tentangKemerdekaanmenyampaikanpendapatdimukaumumtelahdilanggar
oleh aparat kepolisian karena aparat kepolisianmemaksamelakukan tindakan yang tidak
pernaadadidalamaturantersebutyaknisetiapaksimassaharusmendapatkanijindari
kepolisian padahalpasal dariUU tersebutmenyatakan bahwa yang harus disampaikan ke
kepolisian adalahPemberitahuan bukanpermohonan ijin kepada pihak kepolisian dan
pihak kepolisianWAJIBmenerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP). Tidak
adasatukatapundalamUUtersebutyangmenyebutkataijinapalagiyangmemberikan
kewenangan kepada aparat kepolisian untukmemberikan ijin. Hal ini membuktikan
kriminalisasi dan stigma yang sudah dibangun sejak awal terhadap orang Papua. Jelas
melanggarprinsip-prinsipkerjayangprofessionaldantaataturan.
Disadari bahwa penerapan pasal makar terhadap orang Papua tidak perna mengurangi
semangat orang Papua untuk berkumpul danmenyatakan pendapat. Diskusi dan teriakan
Yel-yel Papuamerdeka akan selalu ada di berbagai ruang danwaktu, baik dalam seminar,
diskusi, karya buku, wawancara apalagi aksi-aksi kebebasan berekspresi. Simbol Bintang
Kejora diekspresikan dalam berbagai bentuk seperti bendera, baju, tas, gelang, makanan
ataupun bentuk lain. Orang Papua akan mencari dan menemukan berbagai media untuk
mengekspresikan itu. Proses hukum tidak akan efektif dalammenghentikan sikap rakyat
Papua untuk terus berkumpul, berekspresi dan menyampaikan pendapatnya. Proses
hukum hanya untuk menghalau asap tapi atau merespon dinamika tetapi bukan
mengatasibaraapiyangterusmenyala.Peradilanselalumenjadiajangujicobauntukitu,
ironisnya,selalugagaldalammencapai tujuannyabahkantuntutandanputusanyangtidak
adilmakinmeningkatkanresistensiperlawananterhadapkehadirannegaradiPapua.
–6 –
IV. FAKTA-FAKTAPERSIDANGAN
a. KETERANGANSAKSI-SAKSI
1. KeteranganSaksiACharge
1) Saksi Nama: ABRAHAM STEVI SOUMELENA. Umur 31 tahun, lahir di
Jayapura, tanggal 5 Maret 1984. Jenis kelamin: Laki-laki. Pekerjaan
POLRI,AgamaKristenProtestan ,Kewarganegaraan Indonesia.Alamat:
Tanah Hitam Kamkey, Kec. Abepura. Di bawah sumpah dan
menerangkanpadapokoknyasebagaiberikut:
§ Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, mengerti di
periksasebagaisaksidanbersediamemberikanketerangan;
§ BahwabenarsaksipernahdiperiksaolehPenyidikPoldaPapua;
§ Bahwa benar pada tanggal 29 Agustus 2019 saksi melakukan
pengamanantertutupdanpemantauanterhadapaksidemoyangterjadi
di kota Jayapura Bersama Sdr. HEPPYE SALAMPESSY, Sdr. MUH.
ALI.kamimengikutimassadariwaenasampaidiDPRPPAPUA/Taman
ImbidanmassalanjutberorasikekantorGubernur;
§ Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2019 sekitar pukul 09.00 Wit saksi
melakukan pengamanan aksi demo di mulai dari lampu merah di
Waena.
§ Bahwa aksi tersebut adalah aksi menolak tindakan rasisme terhadap
orangPapuayangdilakukandiSurabaya;
§ Bahwapadatanggal29Agustus2019tidakberjalandamai.dalamAksi
demo jilid II massa yang ikut dalam aksi tersebut melakukan
pengerusakan terhadap setiap bangunan baik
rumah,pertokoan,perkantoran yang di temui di pinggir jalan, bahkan
ada yang melakukan penjarahan dan membakar bangunan dan
kendaraanmilikwargayangberadadisekitarjalanyangdilaluimassa;
§ Bahwa pada aksi tersebut terjadi anarkis yang dilakukan oleh massa
aksi,massa aksi kemudian ke kantor gubernur namun tidak bertemu
dengan Gubernur akan tetapi ada perwakilan dari DPRP yang
menerimamassa;
§ Bahwa benar pada saat demo tanggal 19 Agustus 2019 saksi tidak
melihat terdakwasedangkanpadaaksidemoselanjutnyapadatanggal
29 Agustus 2019 saat massa berada di Taman imbi Jayapura saksi
melihatterdakwaadabergabungbersama-samamassapendemo;
§ Bahwa benar ketika terdakwa ditangkap,baru saksi diberitahu oleh
penyidik bahwa peran terdakwa dalam aksi demontrasi tersebut
sebagaikoordinatorkeamanan.
§ Bahwa benar saksi tidak melihat terdakwa melakukan pembakaran
ataupengrusakan;
§ Bahwa saksi tidak tahu apamaksud dan tujuan di lakukan aksi demo
jilid II tetapi dari selebaran yang di temukan tujuannya adalah untuk
menuntut dilakukannya proses hukum terhadap pelaku rasisme
terhadapmahasiswaPapuadiSurabaya;
§ Bahwa saksimenerangkan bahwa saatmassaberkumpul di Abe saksi
dan tim Opsnal serta anggota Polri berupaya membubarkan karena
tidakaksidemontrasi tersebutmemiliki ijindarkepolisianakan tetapi
massa bertahan dan melawan, dengan pertimbangan situasi dan
dampak akibatnya. saksi dan anggota yang melakukan pengamanan
mundur mengamankan warga yang berada di sekitar titik kumpul
–7 –
massa;
§ Bahwa saksi tidak diperlihatkan barang bukti oleh JPU saat
persidangan.
TanggapanTerdakwa:
Atasketerangansaksitersebutterdakwamenolaknya.
2) Saksi MUHAMMMAD ALI. Umur 31 tahun. Lahir diJayapura, tanggal 5
Maret 1984. Jenis kelamin Laki-laki. Pekerjaan Polri. Agama Islam.
KewarganegaraanIndonesia.AlamatTanahHitamKamkeyKec.Abepura.
Dibawahsumpah,padapokoknyamenerangkansebagaiberikut:
§ Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani bersedia
memberikanketerangansebenar-benarnyakepadapemeriksa;
§ Bahwasaksi tahukejadianaksi tanggal29Agustus2019sekitarpukul
08.00WITdiKotaJayapura,dimulaidariWaenasampaidengankantor
Gubernur dok II. Aksi tersebut di pimpin oleh saudara ALEXANDER
GOBAY sebagai Korlap umum dan beberap rekan BEM yang terlibat
sebagaikorlapdibeberapatitik;
§ Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2019 saksi melakukan pengamanan
tertutup bersama rekan – rekan Opsnal Polres Jayapura kota dan
anggota dalmas polda Papua. dan Sdr. HEPPYE SALAMPESI rekan
OpsanalDitreskrimumPoldapapua;
§ Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2019 sekitar pukul 09.00 Wit
melakukanpengamananaksidemodiAbepurakarenamassaaksidemo
berjalan kaki menuju Kota Jayapura sehingga saksi mengikuti massa
yang melaksanakan aksi demo tersebut, sepanjang jalan yang dilalui
massa pendemo yaitu dari Abepura,Entrop, Hamadi sampai Kota
Jayapura, saksi melihat massa melakukan pengrusakan dan
pembakaranbangunanyangberadadipinggirjalan.
§ Bahwa saksi tidak melihat terdakwa IRWANUS UROPMABIN selama
aksiberlangsung
§ Bahwa Saksi mengentahui terdakwa IRWANUS UROPMABIN karena
diberitahuolehpenyidiksaatpemeriksaandiPoldaPapua
§ Bahwa saksi menerangkan bahwa awalnya memang massa telah
melakukan pengrusakan dengan lemparan batu terhadap setiap
bangunan yang ada di sekitar jalan yang di lalui dengan batu
memecahkankacadanadapulayangmelakukanpenjarahan,membakar
berapa bangunan yang berada di sekitar Taman Imbi, pertokoan dan
kendaraan, namun saksi tidak melhat terdakwa IRWANUS
URPOMABIN;
§ Bahwa ada kelompok KNPB yang ikut dalam Aksi demo yang di
laksankan pada tanggal 29 Agustus 2019 tersebut, dan mereka
bersama-sama dengan BEM USTJ,BEM UNCEN dan BEM perguruan
tinggiyangadadikotaJayapura;
§ BahwasaksimenerangkanbahwabahwaAksi tersebut tidakmemiliki
ijin dari pihak kepolisian tetapi penyelenggara BEM USTJ memaksa
untuk tetap unjuk rasa karena pihak penyelenggara dari BEM USTJ
sebelumnyamembagiselebaranuntukaksidanmenggunakanmoment
kataMonyet;
§ Bahwasebelumaksitanggal29Agustus2019,tanggal19Agustus2019
di laksanakan aksi demo pertama dan aspirasi sudah di terima
GubernurdanyangmemimpinAksiDemopertamaKETUABEMUNCEN
–8 –
saudara FERY KOMBO. Pada tanggal 29 Agustus 2019 kembali
dilakukan aksi dipimpin KETUA BEM USTJ. Saudara ALEXANDER
GOBAY.
§ BahwadikantorgubernuradapenurunanbenderaMetahPutih;
§ BahwasaksitidaktahusiapayangmenurunkanbenderaMerahPutih;
§ Bahwa aksi menolak rasisme di jayapura terjadi karena da oknum
aparat di Surabaya yang melakukan tindakan rasisme terhadap
mahasiswaPapua;
§ Bahwa pada aksi tanggal 19 Agustus 2019, gubernur menerima
pernyataanyangdisampaikanolehmassaaksi;
§ BahwaaksimenolakrasismeselaindiJayapurajugaterjadidikota-kota
diPapuasepertiWamena,TimikadanManokwari;
§ Saksi menerangkan bahwa bahwa benar saat aksi demo tanggal 29
Agustus 2019 ada kejadian pengibaran bendera di Bintang Kejora di
kantorGubernurProv.
TanggapanTerdakwa:
Atasketerangansaksitersebutterdakwamenolaknya.
3) Saksi NamaHEPPYE SALAMPESSY. Umur43 tahun. Lahir diAmbon, 18
April1976.JeniskelaminLaki-laki.KewarganegaraanIndonesia.Agama
Kristen.PekerjaanPolri.PendidikanterakhirSMA.AlamatJl.Pemancar
No.24Ardipura,RT/RW002/001,Kel.Ardipura,Kec. Jayapura Selatan
Kota Jayapura. Dibawah sumpah pada pokoknyamenerangkan sebagai
berikut:
§ Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2019 dilaksanakan Aksi di kota
Jayapura dimulaidariWaena sampai dengankantorGubenrur dok II
Jayapura;
§ Bahwa adanya kata-kata monyet terhadap mahasiswa di Surabaya
berdampakpadademonstrasidankerusuhandikotaJayapura
§ BahwaaksidiJayapuraadalahaksimenolakrasismedimanaaksipada
tanggal 19 agustus berjalan damai asoirasimenolak rasisme labgsung
diberikanolehKorlapkepadaGubernurPapua;
§ Bahwa benar dalam aksi tersebut diikuti oleh massa dari kalangan
mahasiswamaupunmasyarakatyang jumlahnya1000 lebihmenuntut
tindakanrasismeterhadapmasiswapapuadisurabayadengansebutan
kataMonyet
§ Bahwa sebelum aksi tanggal 29 agustus 2019 telah diadakan
pertemuan antara BEM USTJ dan BEM UNCEN membahas persiapan
aksitanggal29Agustus2019diadakandiUncendantanggal28agustus
2019pertemuandilaksanakandiUSTJmembahaspersiapanaksidemo
jilidIIdanpembagiantugas;
§ Bahwa saat aksi tanggal 29 Agustus 2019 tidak memiliki ijin dari
Kepolisiantetapikorlapdanmassaaksi tetapsajamemaksakanuntuk
tetapmelaksanakanaksi;
§ BahwasaksimelihatTersangkamelakukanorasiditamanImbi
§ Bahwa pada aksi tanggal 29 Agustus 2019 aksi yang semula aman
menjadianarkis;
§ BahwapadasaatsaksibersamatimOpsanalberadaditamanImbisaksi
melihat ada massa yang berorasi di tama nimbi dan di pimpin oleh
seseorangyangmenggunakanJasalmaterberwarnakuningmeminpin
massa gabunganmahasiswa danmasyarakat umummembawa baliho
–9 –
danpampfletyangtertulis:1.memintaReferendumbagiBangaPapua;
2.hakmenentukannasibsendirimelaluimekanismePBB;3.Indonesia
Pulang; 4. Mendukung ULMWPmasukmenjadi MSG; 5. Tangkap dan
adilipelakurasisme;
§ Bahwa massa aksi menduduki kantor Gubernur dari sore hingga
keesokanharinyakemudianmembubarkandiri;
§ Bahwasebelumaksi tanggal29Agustus2019, telahdilaksanakanaksi
tanggal 19 Agustus 2019 menentang rasisme terhadap mahasiswa
Papua di Surabaya di pimpin oleh saudara FERI KOMBO ketua BEM
UNCENsebagaiKorlapUmumdantelahmenyerahkanaspirasikepada
GubenurpapuadanselanjutnyakeSurabayauntukbertemugubernur
JawaTimurdanjajarannya;
§ Bahwa massa aksi berkumpul karena adanya selebaran ajakan aksi
tanggal 29 Agustus 2019 yang dibagikan oleh BEM USTJ dan BEM
UNCENkepadamasyarakatjugamahasiswasehinggamassaberkumpul
tanggal29agustus2019sesuaidengantitikyangditentukandanmulai
melakukanaksidemodantindakananarkispadaaksitersebut;
§ BahwasaksimengetahuinamaTersangkasetelahtimOpsnaldansatgas
melakukanpenangkapanterhadapsaudaraALEXANDERGOBAI;
TanggapanTerdakwa:
§ Atasketerangansaksitersebutterdakwamenolaknya
§ TerdakwatidakmelakukukanorasiditamanImbi
4) SaksiHENGKIHILAPOKaliasFRENGKIHILAPOK.Umur23tahun.Lahirdi
Wamena, tanggal 18 Februari 1996. Jenis kelamin Laki-laki. Pekerjaan
mahasiswa.AgamaKristenKhatolik.KewarganegaraanIndonesia.Alamat
PerumahanBTNFuriaPasarLamaSentaniKabupatenJayapura.Dibawah
sumpah,padapokoknyamenerangkansebagaiberikut:
§ Bahwa saksi merasa sangat tertekan saat pemeriksaan di kepolisian
karenasaksibelumpernahdipenjara;
§ Bahwaterdakwatidakmengikutirapattanggal28Agustus2019
§ Bahwapadatanggal29Agustus2019saksimengikutiaksi dikampus
USTJ yang dipimpin oleh saudara ONEMUS BUSOP dan ALEXANDER
GOBAY selanjutnya massa keluar menuju jalan raya bertemu dengan
massa yang datang dari EXPO, WAENA UNCEN ATAS DAN UNCEN
BAWAHdanselanjutnyamenujuLingkaranAbepura;
§ Bahwayang mengajak saksi ikut aksi demo adalah rekan-rekan saksi
yaituLUCKYSIEPdanSOLEMANITLAY;
§ Bahwa isi dari selebaran untuk aksi tanggal 29Agustus 2019 antara
lain:
- Tangkap dan adili pelaku rasisme yang menyamakan harga diri
martabatorangPapuadenganMonyet;
- Stop intimidasi,Persekusi,dan represi terhadapmahasiswaPapua
diSurabaya,Malang,Makassar,Ambondandaerahlainnya;
- StopbatasiinternetuntukmenutupikejahatanIndonesiadiPapua;
- Tangkapdanadilipelakupenghinaannegaralewatmiras(minumanker
as).
§ Bahwasaksijugaikutdalamaksitanggal29Agustus2019
§ Bahwa saksi kenal dengan Tersangka karena Tersangka adalah adik
tingkatpadaUSTJ(UNIVERSITASSAINSDANTEKNOLOGI)JAYAPURA,
–10 –
dimana Tersangka merupakan mahasiswa semester 5 pada Fakultas
teknikSipildanperencanaan;
§ Bahwaposisisaksiituikutpadaunjukrasayangdilakukandihalaman
kampusUSTJdankemudianmassadariUSTJbergerakkeluarmenuju
jalan raya, saksi berada di depan bersama Korlap dan Pengurus Bem
mengawasimassa;
§ Bahwasaataksidemosaksitidakmelihatterdakwa;
§ Bahwasaataksi tanggal19Agustus2019,saksi tidakmelihatbendera
BintangKejoraberkibarditiangbenderakantorGubernurPapua.
§ Bahwa teriakan yel-yel seperti papua merdeka, referendum dan
simbol bendera Bintang Kejora selalu ada disampaikan setiap ada
aksiataupundalamkegiatanlainnyadiPapua;
TanggapanTerdakwa
Bahwaterdakwamenyatakanbenarketerangansaksi.
5) SaksiALEXANDERGOBAY,Umur25 tahun. Lahir di Jayapura, tanggal 5
Maret 1994. Jenis kelamin Laki-laki. Pekerjaan mahasiswa. Agama
Kristen Khatolik. Kewarganegaraan Indonesia. Alamat Perumahan
PemdaCikombongKotaRajaRT005/RW005,KelVIMKec.AbepuraKota
Jayapura. Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
§ Bahwa saksi l 19 Agustus 2019 dilaksanakan Aksi Damai terkait dengan
Rasismeyangdilaksanakandariperumnas3WaenasampaiKotajayapura,
kemudian pada hari Kamis Tanggal 29 Agustus 2019 dilaksanakan aksi
dariPerumnas3WaenasampaiKotaJayapuraterkaitRasisme;
§ BahwasaksikenaldenganterdakwaIRWANUSUROPMABIN,karenaadik
tingkatdiFakultasTeknikSipilPerencanaan.UniversitasSainsTeknologi
Jayapura;
§ Bahwa saksi ikut juga dalam Aksi massa dari Abepura sampai dengan
Kantor gubernur dok II, dimana peran saksi adalah sebagai Penanggung
Jawab(Korlap)dariMahasiswaUSTJ;
§ Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi dan rekan-rekan saksi pernah
melakukanEvaluasidariAksitanggal29Agustus2019diAsramaTolikara
padahariJumattanggal6September2019,sekitarJam14.00Wit,dimana
yanghadirdalamEvaluasitersebutadalah:
- Saya sendiri (ALEXSANDER GOBAI yang menjabat sebagai Presiden
MahasiswaUSTJ);
- Sdr.SEMIGOBAI(MenteriHukumHAMdanLingkunganKampusUSTJ);
- Sdr.YUDASNAWEPA(AnggotaInformasiKampus);
- Sdr.RONILAMBE(MenteriOlahRagaKampusUSTJ);
- Sdr.FRENGKYIKINIA(MahasiswaUSTJ);
- Sdr.NASALE(MenteriAgamaKampusUSTJ);
- Sdr.ONESBUSOP(WakilGubernurFakultasFesospol);
- Sdr.IRWANUSUROPMABIN(AnggotaMenteriSDM/Keamanan);
- Sdr.AGUSYOGI(MahasiswaForNumbay);
- Sdr.DETEPIAUS(MahasiswaUNCEN);
- Sdr.SoleItlay(MahasiswaUSTJ).
§ Bahwa Saksi bersama terdakwa IRWANUS UROPMABIN dan beberapa
rekan saksi membuat surat terkait penolakan aksi anarkis yang di
dilakukan pada massa aksi tanggal 29 Agustus 2019 bukan merupakan
–11 –
tanggungjawabKorlapumummassaaksitanggal29agustus2019karena
di lakukan oleh pihak Ketiga dan meminta membebaskan rekan-rekan
mahasiswayangditahandipoldaPapuasertamemintabantuanLBH,LSM
dan gereja terkait penangkapan terhadap rekan-rekanmahasiswa akibat
kerusuhandemojilidII.
§ Bahwa saat saksi tiba di kantor Gubernur dan selama aksi di kantor
Gubernur hinggamassa bubar ddari kantr gubernur saat aksi tanggal 19
Agustus2019,saksitidakmelihatbenderaBintangKejoraberkibarditiang
benderakantorGubernurPapua;
§ Bahwateriakanyel-yelsepertipapuamerdeka,referendumdansimbol
benderaBintangKejoraselaluadadisampaikansetiapadaaksiataupun
dalamkegiatanlainnyadiPapua;
Tanggapanterdakwa
Bahwaterdakwamenyatakanbenarketerangansaksi.
2. KeteranganSaksiADCharge
1) SaksiSemmyGobay.LahirdiTimika,13september1997. Jeniskelamin
laki-laki. Kewarganegaraan Indonesia. Agama Kristen. Pendidikan
mahasiswa. Alamat Jalan Perintis Mimika Baru Kabupaten Mimika.
Memberikanketerangandipersidanganpadapokoknyasebagaiberikut:
§ Bahwasaksikenalterdakwasejaktahun2017diUSTJ;
§ Bahwa hubungan saksi dengan terdakwa sebagai teman sesama
mahasiswaterdakwaadalahmahasiswaUSTJanggotaBEMbagianSumber
DayaManusia;
§ Bahwatgl19saksibersamaterdakwadiUSTJsama-samakeluarkedepan
Uncen bawah, dan bergabung dengan teman-teman terus bergerak ke
abepuradanmenujukekantorGubernur;
§ Bahwabanyakmassasehinggasaksiterpisahdariterdakwa;
§ BahwadikantorGubernursaksitidakbertemuterdakwa;
§ Bahwapadatanggal18Agustus2019,Saksiikutpertemuan;
§ Bahwauntukaksitanggal19Agustus2019terdakwasebagaidokumentasi,
tugasnyamelakukandokumentasi;
§ Bahwa tugas keamanan adalah mengamankan massa tidak boleh keluar
daribarisanyangsudahdiatur;
§ Bahwasaat aksi tanggal19Agustus2019 itudari awal sampaikekantor
Gubernurberjalanaman;
§ Bahwaterdakwatidakmelakukanorasi;
§ Bahwasemuakorlapmenjagakeamanan;
§ BahwaselaindariBEM,adaCipayung,GMKI,HMIdengantujuanmenolak
rasisme yang ada di Surabaya PH menurut saksi apakah si Irwanus ini
mempengaruhiaksimassamembuatanarkis;
§ Bahwasaksitidakmengikutipertemuanteklap;
§ Bahwapadatanggal29Agustus2019saksitahusituasidemodiJayapura
awalnyaberjalan amannamunadakerusuhanyang tidakdiketahui siapa
pelakunya;
§ Bahwasaksitidakmelihatterdakwapadatanggal29Agustus2019;
§ Bahwatitikkumpulmasing-masingBEMdarikampusmasing-masing;
§ Bahwa kalau setiaporasi,yel-yelpapuamerdekadan referendumpasti
akanada;
§ Bahwa simbo seperti bendera Bintang kejora ada dimana-mana dapat
dijumpaidenganmudahdipapua;
–12 –
§ Bahwatanggal19agustus2019,saataksitidakdikantorgubernur,selama
aksidikantorgubernurhinggaaksibubardarikantorgubernur,saksitidak
melihatadaBenderaBintangkejoraberkibardikantorgubernur.
TanggapanTerdakwa:
§ Keteranganterkait19Agustus2019,benar;
§ Tanggal29Agustus2019dalamperjalananpermulaandarikampusUSTJ
sampai ke kantor Gubernur tidak benar karena terdakwa menggunakan
motor langsung dari kampus USTJ menunggumassa aksi di taman Imbi
kotaJayapura;
§ TerdakwatidakmemegangataumembawabenderaBintangKejora.
2) SaksiApkolUropmabin,Lahirdi.Kubiphkop tanggal17 Juli1998. Jenis
kelaminlaki-laki.KewarganegaraanIndonesia.AgamaKristenKatholik.
Pendidikanmahasiswa. Alamat Jalan Kubiphkop Oksebang, Kabupaten
Pegunungan Bintang. Memberikan keterangan dipersidangan pada
pokoknyasebagaiberikut:
§ Bahwasebelumtanggal29Agustus2019 itusaksidanterdakwaIrwanus
Uropmabin, mengikuti kegiatan reorganisasi PMKRI yakni pergantian
KetuaDewanPresidiumdari tanggal27dan28Agustus2019 itudiBalai
PertanianExpoWaena;
§ Bahwapadaharipertamakegiatanbubarjam11malamdandiharikedua
bubarjamsampaijamsetengahsatumalam;
§ Bahwa Saksi pulang dari tempat kegiatan dan menuju jalan besar dan
terdakwaIRWANUSUROPMABINpulangkeKotaraja;
§ Bahwapagitanggal29Agustus2019,terdakwasempatmenelponuntuk
mengatakanmenujuketamanImbikarenadimintaolehSolemanItlay;
§ Bahwa waktu itu sekitar jam 08 pagi saat terdakwa dari rumahmenuju
kampus untuk kuliah dan di kampus USTJ bertemu Soleman Itlay.
KemudianSolemanItlaymengantarterdakwakeTamanimbi;
§ BahwasaksimenyusulketamanImbijam11siang;
§ Bahwamulai dari jam 11 sampai jam 1 siang di taman Imbi sudah ada
polisi bersiap-siap dari Polda dan Polres, sehingga saksi dan terdakwa
ambil tempat dipinggir jalan untuk menunggu masa aksi dari Abe kami
gabungketempattujuankantorGubernur;
§ Bahwaterdakwatidaklakukanorasi;
§ Bahwa sepanjang dari Imbi ke kantor Gubernur, sempat jalan berjarak
jauh,sehinggasaksidanterdakwamulaiterpisah;
§ Bahwasaksibermalamdikantorgubernurhinggatanggal30Agustus2019
malamdanpulangdengannaiktruckdalmasyangdisediakanolehPolisi;
§ Bahwasaksidanterdakwakekantorgubernurdenganberjalankaki;
§ Bahwa semua sudah dihimbau agar tidak boleh anarkis, tapimassa yang
begitubanyakyangmelemparbatusehinggasulitdikendalikan;
§ Bahwawaktu dikantor gubernur tuntutan yang disampaikan terkait anti
rasis;
§ Bahwawaktukekantorgubernur,saksitidakmelihatadabenderaBintang
Kejorayangdikibarkan;
§ Bahwa ada tulisan-tulisan dan yel-yelPapuamerdekadan referendum
itubiasadilakukanolehsetiapmassaaksikalauadaaksi;
§ Bahwa simbol bintang kejora selalu ada dimana-mana di Papua dalam
berbagaibentuksepertitas,bajuataugelang;
–13 –
§ Bahwa saksi tidak tahu kalau ada konferensi pers setelah ta.nggal 29
Agustus2019.
§ Bahwaketikasaksitibadikantorgubernur,selamaaksidikantorgubernur
hinggamassaaksibubardikantorgubernurpadaaksitanggal19agustus
2019, saksi tidakmelihat ada benderaBintangKejora berkibar di kantor
gubernur
b. KETERANGANAHLI
1. KeteranganAhliYangDiajukanOlehJPU
1) DR.APRINUSSALAM,M.Hum.Umur64tahun.LahirdiRiau,7April1965.
Jenis kelamin Laki-laki. Pekerjaan Dosen Fakultas Ilmu Budaya
UniveritasGadjaMadadanKepalaPusat StudiKebudayaanUniversitas
GadjaMada. Agama Islam. Kewarganegaraan Indonesia. Alamat Kantor
Pusat Studi Kebudayaan UGM, Jalan Trengguli No. E9, Bulaksumur
Yogayakarta. Telah disumpah dipersidangan pada pokoknya
menerangkansebagaiberikut:
§ Bahwapengertian katamakar dimaksudkan sebagai satu aksi pemikiran,
tindakan dan/atau perbuatan, baik dalam bentuk kata-kata dan kalimat,
maupun berbagai aktivitas lainnya, yang dianggap atau dinilai
bertentangandenganhukum.Pengertianmakarjikalebihdisederhanakan
adalah pikiran, ucapan, tindakan dan/atau perbuatan yang melawan
hukumdanmerongrongkekuasaanresmipemerintahtertentu;
§ Bahwa penggunaan kata makar biasanya muncul dalam ruang bahasa
politik, atau dalam ilmu bahasa disebut sebagai register politik. Artinya,
setiapkataakansecarakonsistenmunculdalamruang-ruangtertentuyang
sesuai dengan tuntutan registernya. Itulah sebabnya, kata makar akan
dipakaibagipemerintahyangberkuasasecararesmijikaterdapatucapan,
pikiran,tindakandan/atauperbuatanyangdianggapmengganggujalannya
kekuasaanpemerintah;
§ Bahwa “Referendum,Merdeka,danPapuaMerdeka“dalamPerspektif
Ilmu Bahasa adalah Kata-kata tersebut jika tidak diletakan dalam
konteksnya, maka kata tersebut hanya berarti sesuai dengan makna
denotatifnya. Misalnya, kata referendum berarti upaya aksi
mengorganisasikansikapdansuarayangsecarapolitisdimaksudkanuntuk
memperpersoalkan posisi dan hubungan-hubungan suatu kelompok
kepentingandalamkehidupanbernegara;
§ Bahwa kadang pengertian-pengertian dalam ilmu bahasa,ilmu ekonomi,
ilmu politik itu tidak sama persismisalnya pengertian kata ‘referendum’
misalnya tidak sama persis tapi ada benang merahnya untuk dipaki
bersamasehinggamempunyaipengertianyangkuranglebihsama;
§ BahwaKatamerdekaberartidalamkeadaanbebas,tidakbergantung,tidak
diintervensi, tidakdijajah,mandiri.Katatersebutpalingseringdigunakan
dalam konteks hubungan penjajah dan yang terjajah. Yakni ketika yang
terjajahdapatmembebaskandirinyadariterjajah.PapuaMerdekaartinya
frase yang berarti Papua dalam keadaan merdeka seperti pengertian
merdeka dalam pengertian di atas. Akan tetapi, jika kata-kata atau frasa
tersebut diletakkan atau dimasukkan ke dalam konteks kewacanaan
tertentu, seperti berbagai peristiwa yang telah dijabarkan di atas, maka
maknakataataufrasatersebutberubahmenjadisuatuperistiwapolitik;
§ Bahwakataataupernyataanatau“Yel-yel”dalambentukkewacanaantidak
bermasalah,sah-sahsaja;
–14 –
§ Bahwa ada beberapa kata bahasa Indonesia merupakan kata serapan
seperti kata makar karena bukan bahasa asli Indonesia. Dimana kata
serapan sangat mungkin mengalami ‘pergeseran’ arti atau tidak dapat
dimaknaiseratuspersensamadengankataaslinya;
§ Bahwa kata makar yang diambli dalam bahasa Belanda dan kemudian
diterjemahkankedalambahasaIndonesiauntukdigunakansecarahukum
sangatmungkinmengalamipergeseranatauperubahan;
§ Bahwasekelompokmasyarakatbolehsajamenyampaikanaspirasisebagai
warga tetapi kemudian di dalam proses berkomunikasi ada hal-hal yang
kemudian terjadi pelanggaran misalnya bendera merah putih sebagai
simbol negara Indonesia bisa dimasukan ke dalam ranah
hukum/pengadilan.
§ Bahwa istlah rasismedananti rasisme ituprasangka-prasangka ideologis
tetapi sebetulnya yang perlu dipahami bahwa penggunaan kata-kaat itu
permainanpolitikmaknasemuanyapunyakepentinganjadidiperiksasaja
apakah pernyataan itu secara historis secara kebahasaanmaupun secara
politiksehinggabisamenjadimasalahhukumatautidak;
§ Bahwa sebagai ahli bahasa hanya menjelaskan dari segi kebahasaan
apakah dalam cara berkomunikasi, menyampaikan pendapat,
menyampaikan aspirasi dari segi bahsanya apakah ada pelanggaran dari
kesepakatansimbolikatautidak,hanyasampaidisitu.Apakahpernyataan
itu dilindungi oleh hukum atau tidak silahkan diklarifikasi oleh orang
hukum.
§ Bahwa ahli tidak melihat atau mempelajari keseluruhan berkas dari 7
terdakwa,karenahanyadiberikansatuberkassajauntukdipelajari.
TanggapanTerdakwa
Bahwaterdakwamenolakketeranganahli.
2) MUHAMMAD RULIYANDI, S.H.M.H Ahli Hukum Tata Negara. lahir di
Jakarta,padatanggal26Juli1986,jeniskelaminLaki-laki,AgamaIslam,
Pekerjaan Dosen, Pendidikan sedang menyelesaikan studi S3 Hukum
Tata Negara di pasca sarjana ProgramDoctor IlmuHukumUniversitas
Padjajaran,Kewarganegaraan Indonesia,Alamat Jln.PuloSirihTimur7
Blok CC No. 33 Pekayon Jaya, Bekasi, telah disumpah, dipersidangan
padapokoknyamenerangkansebagaiberikut:
§ BahwapembukaanUUD1945tersebutmerupakangagasanyangmendasar
dalamrangkamewujudkan Indonesia sebagainegarayangberkedaulatan
rakyatataunegarademokratisyangdidalamperkembangannyabangunan
suatu negara demokratis selalu berdampingan dengan prinsip negara
hukum.
§ Bahwadalamperkembangan perspektif best practicepraktik hukum tata
negara di Indonesia makar dapat diartikan sebagai sikap perlawanan
terhadapkeadaansistemfundamentalyangdiaturdalamkonstitusi(inhet
staatsrechtiseencontitutiedegrondslagvaneenstaat)dalamsuatunegara
dengancaraberkeinginanuntukmelakukansuatuperubahansistem;
§ Bahwa dalam kerangka pemahaman negara hukum yang demokratis,
kehidupanbernegaradanhubunganantarwarganegaradannegaratidak
dapat dipisahkan dari prinsip jaminan dan perlindungan hak
konstitusional (constitutional rights) setiap warga negara sebagaimana
diaturdalamUUD1945amandemen;
–15 –
§ Bahwa negara memberikan hak kepada setiap warga negara dengan
memperhatikan ketentuan pasal 28 huruf J ayat (2) UUD 1945
amandemen;
§ Bahwarambu-rambukebebasanmenyampaikanpendapatdapatditelusuri
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
MenyampaikanPendapatdiMukaUmum;
§ Bahwa secara prosedur dalam berdemo memang ada pemberitahuan
jikalau pemberitahuan sudah disampaikan tetapi kegiatannya di
lapangantidaksesuaidengan isipemberitahuanmakaPOLRImengambil
tindakantegas;
§ Bahwa ada kewajiban yang merupakan tanggungjawab individu yang
terlibat dalam demonstrasi kalau ternyata materi subtansi ternyata
mengandungunsurmakar;
§ Bahwapertimbangan hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:
7/PUU-XV/2017 halaman 154 yang menyatakan: “...Mahkamah telah
berpendapat bahwa delikmakar cukupdisyaratkan adanya niat dan
perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan terpenuhinya
syaratituterhadappelakutelahdapatdilakukantindakanpenegakan
hukumolehaparatpenegakhukum”.
§ Bahwa pembentuk undang-undang menetapkan suatu norma ketentuan
pidanapasal66Undang-undangNomor24Tahun2009tentangBendera,
Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang merupakan
sanksi pidana atas perbuatan menghina dan merendahkan
kehormatanbenderanegaraRepublikIndonesia.
§ Terkait perbuatan penurunan dan pembakaran bendera merah putih
sebagai lambang negara NKRI dan penaikan dan pengibaran bendara
bintangkejorapadatanggal29Agustus2019diKantorGedungGubernur
Papuapadasaataksimakaperbuatantersebuttelahtergolongmelawan
hukumsebagaimanadiaturlebihlanjutdalamUndang-undangNomor
24Tahun2009tentangBendera,BahasadanLambangNegara,serta
LaguKebangsaanmerupakansuatubagianrangkaiandariperbuatan
makar,perbuatanyang telahmemenuhiketentuanpasal66Undang-
undangNomor24Tahun2009tentangBendera,BahasadanLambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan “Setiap orang yang merusak, merobek,
menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan
maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera
Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)” yang merupakan sanksi pidana
atas perbuatanmenghina danmerendahkan kehormatan bendera negara
RepublikIndonesia;
§ BahwaReferendum diakui sebagai salah satu prinsip dalam hukum
ketatanegara di Indonesia. Praktek Referendum di Indonesia pernah
terjadi saat pemerintah Indonesia menyetujui dilakukan referendum
terhadapTimor Leste tahun 1999dimana saat itu rakyat di Timor Leste
menuntutmerdekalepasdariNKRI;
3) Ahli Psikologi Prof. DR. HAMDI MULUK,Ph.D.Umur 52 tahun. Lahir di
PadangPanjang,31Maret1966.Jeniskelaminlaki-laki.PekerjaanGuru
Besar/Dosen.AgamaIslam.KewarganegaraanIndonesia.AlamatKantor
Gedung B Lantai 2 Ruang B 107, Fakultas Psikologi Universitas
–16 –
Indonesia,JalanMargondaRayaPondokCinaKec.Beji,KotaBogorJawa
Barat.Telahdisumpahpadapokoknyamenerangkansebagaiberikut:
§ Aksidemonstrasipadatanggal19dan29Agustus2019didalamperspektif
keilmuan Ahli, yaitu, ilmu psikologi sosial dan politik, dapat dikatakan
perisitiwaterserbutsebagaisebuahaksikoletif(collectiveaction);
§ Bahwaaksidamaiyangdilakukantanggal19Agustus2019sebagairespon
terkait adanya tindakan rasisme di Surabaya terhadapmahasiswa Papua
tidak dapat dikatakan se.bagai tindakan insurgensi atau melawan
negara;
§ Bahwa referendum dibolehkan dalam negara demokrasi melalui
mekanisme yang diatur dalam UU misalnya di Indenesia melalui
persetujuandariMPR;
§ Bahwa isu-isu protes memuat permasalahan hak asasi manusia secara
univesal sehingga sulit dibedakan apalagi ketika berbagai kompnen
masyarakat sipil terlibat. Gerakan akan menjadi makin besar ketika
simpati yang muncul semakin banyak sehingga unsur-unsur yang
termotivasiuntukmelakukan itumenjadibanyak..DalamkasusPapua ini
terjadi hal yang sama dimana ada gerakan-gerakan yang motifnya
menuntutdiskriminasidanjugabanyakmelibatkanelemen-elemen;
§ Ekspresikolektifitucenderungmunculkarenasikapnegarayangrepresif
karena itu isuyangdisampaikan tidak tunggal, adabermacam isu terkait
denganpermasalahanhakasasimanusia;
§ Bahwauntukmemisahkanmanaaspirasiyangmerupakanprotesterhadap
ketidakadilan ataumana yangmerupakan insurgensi atau usaha ke arah
makar menjadi tugas dari penyidik untuk mengumpulkan bukti-bukti
tersebut.
§ Bahwa diseluruh dunia, rasisme selalu menjadi tantangan bagaimana
hubungan anatar masyarakats ecara ras, agama yang snagat majemuk.
Hubunag harmonis yang saling menghormati,tolerasni, tidak menghina,
tidakmenyakitikarenasecarakodratikitasudahbedasecararasial;
§ Rasisme diidentifikasikan sebagai perasaan negatif, terjadi tidak hanya
orang non Papua terhadap orang Papua tetapi juag sebaliknya . rasisme
dalam psikologi politik didefenisikan sebagai sebuah sikap negatif
terhadapkelompoktertentu,ras,bedaagamadanseterusnyaberkembang
menjadiprasangka;
§ Bahwapersoalanrasismeakanselalumenajdi tantanganterhadapnegara
demokrasi tidak saja Indonesia . Ini menjadi tantangan kita dalam
berbangsa untuk mengembangkan kehidupan kehidupan yang toleransi,
tidakmembeda-bedakansuku,ras,agama.Setiaporangberdirisamasetara
sepangansebagaiwarganegaramemilikihakyangharusdihornati.
Tanggapanterdakwa
BahwaterdakwamenyatakanmenolakketeranganAhli
2. KETERANGAN AHLI YANG DIAJUKAN OLEH PENASEHAT
HUKUM/TERDAKWA
1) AhliPidana,AnugrahRizkiAkbari, S.H.,M.Sc.LahirdiSumenep,13Mei
1990,Jeniskelaminlaki-laki.KewarganegaraanIndonesia.AgamaIslam.
Pekerjaan Dosen di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera.Alamat
Sentul Alaya ClusterDesa CIjayanti Kecamatan BabakanMadang, Bogor
–17 –
Jawa barat, memberikan keterangan dipersidangan pada pokoknya
sebagaiberikut:
§ Bahwamakar tidak dapat pisahkan dari sejarah penyusunanKUHP sejak
zamanindiaBelanda.MakardidalamdidalamBahasaresmiWVSNI/WPS
di Belanda berbeda. Makar dari kata Aanslag dalam bahasa Belanda.
Aanslag artinya serangan di KUHP sebelum Indonesia merdeka tahun
dicetakdalamduaBahasajadi,disatusisihalamanituberbahasabelanda
dihalaman lainya itu berbahasa Indonesia.Menariknya katamakar selalu
dikasih tanda kurung Aanslag artinya KUHP ini ingin memberikan
semacam indikasi bahwa yang kita pahami sebagai makar saat ini. Itu
sebenarnya berasal dari kataAanslagdi Belanda yang artinya serangan
dengantremologiyangdemikianharuskitakaitkanserangan.Bahwaada
semacamkekeliruankonstrukberpikirtentangpasal-pasalmakar;
§ Bahwamakarakanselaludikonotasikandenganapayangdimaksudmakar
dalampasal87KUHPdibukusatuyangdikatakanbahwa;dikatakanada
makar dalam tanda kurungAanslag itu di dalam teks yang asli. Jika niat
untuk melakukan kejahatan dan sudah dinyatakan dalam permulaan
pelaksanaa. Ini yang kemudian disalahartikan ketika menerapkan pasal-
pasal makar didalam praktek. Contoh dalam konteks pasal 106 KUHP
misalnya. Makar untukmemisahkan diri dari wilayah NKRI itu semata-
mataakhirnyadiartikanniatditambahpermulaanpelaksanaan.Dimana
itukemudianditunjukanuntukmemisahkandiri.Padahalkalaukita ikuti
sejarah penyusunan KUHP dari Belanda dari MvT, dikatakan bahwa
perdebatanantaraParlemenBelandadenganPemerintahketikamenyusun
pasal-pasal Aanslag dimana pembahasannya harus berkaitan dengan
serangan. Serangan dalam arti harus ada kontak fisik. Contoh pasal
makar di 104 KUHP untuk membunuh Presiden atau Wakil Presiden
artinya harus ada serangan dalam konteks itu. Dimana serangan ini
ditunjukan untuk membunuh Presiden dan Wakil Presiden begitu juga
denganpasal106,artinyaharusadaseranganyangditunjukanuntuk
memisahkandiridariNKRI;
§ Perbuatan makar bersifat luarbiasa dampaknya juga luar biasa artinya
pembuat KUHP bahwa tanpa selesaipun maka bisa dihukum maksimal
hanya saja dalam konteks ini harus dipahami bahwa belum selesainya
perbuatan yang dikunci dengan kata-kata niat dan perbuatan permulaan
pelaksanaan tetap harus dikorelasikan dengan tujuan awal penyusunan
artinya ada niat dan permulaan pelaksanaan dimana niat dan
permulaanpelaksanaanditunjukanuntukmelakukanserangandalam
rangka membunuh presiden atau wakil presiden atau dalam rangka
memisahkandiridariNKRIataumelakukanpembrontakansenjata;
§ Sehingga harus ada penafsiran ulang tentang makar karena dalam
prateknya disalah artikan semata-mata dengan menggunakan konteks
pasal87KUHP;
§ Bahwa defenisimakar saat ini sudahmelenceng karena itumakar harus
dikorelasikan dengan ‘aanslag’. Makar bukan delik tapi bagian dari
perbuatan artinya tindakan yang dilakukan harus bertujuan untuk
memisahkan diri itu arti paling sempit dari kesengajaan.maka
sepanjangaksitidakditujukanpadaaanslag/seranganmakaaksiitu
masihdalamkonteksdemokrasi;
§ Bahwaapabilaaksidikatakanmakarmakaharusadaserangansecarafisik
yang ditujukan untuk mencapai tujuan, selama tidak ada maka itu itu
bagiandariekspresisaja.Sekarangbanyaksekalitafsiryangliarterhadap
–18 –
konteks makar dalam pasal 104,106 dan seterusnya. Dari riset Sriwijadi
Ediono,dikatakanbahwakekeliruandalamhukummengartikanartimakar
cenderungmencampur-adukankonteksAanslag.Banyakrisetyangsudah
dilakukan bahwa peneraparann pasal-pasal Aanslag itu harus diartikan
secaraseranganfisikdenganmaksud-maksudyangditunjukannya;
§ Bahwamakaritusamasekalitidakadahubungandenganpernyataan
ekspresi, makar sama sekali tidak ada hubungan dengan pilhan-
pilihanpolitik tertentu.Hukumpidana tidakmelarangekspresi,hukum
pidanatidakmembatasiekspresisepanjangdiatidakbertentangandengan
hukum. Ilustrasinya “anggaplah saya adalah orang yang pilihan politik
tertentu, saya menginginkan Indonesia jadi negara federal misalnya, ini
bertentangan dengan UU dasar saya buat AD/ARTnya, saya buat
organisasinyadansegalamacamituadalahbagiandariekspresisepanjang
ini tidak bertentangan dengan hukum yang lain maka itu tidak boleh.
Tetapi akan menjadi Aanslag akan menjadi makar dalam konteks KUHP
ketika terjemahkan dengan melakukan serangan di istana negara, kita
melakukan serangan di DPR, dan menyerang obyek-obyek vital negara
dengantujuanuntukmemisahkandiridariNKRI,itubarudisebutAanslag;
§ Dalamkonteksadakerusuhanharusdilihatkarenabanyakjugapasal-pasal
yangberkaitandengankerusuhanadapasalorangmengasutoranguntuk
melakukan kekerasan, ada pasal untuk mengumpulkan kekuatan sacara
bersama-sama termasuk pasal makar dengan spesifikasi tersendiri. Jadi
KUHPinisudahdidesainsedemikianrupaagarsatuperbuatantertentuia
berbedadengaperbuatanyang lainkalaudilihatmisalnyakonteksmakar
untuk memisahkan diri dari NKRI harus didesain tersendiri, karenanilai
yang dilnindungi oleh ketentuan 104, 106, 107,110 itu adalah tentang
keamanan negara, tentang keamanan simbol-simbol negara, tetang
keamananPresidendanWakilPresiden;
§ Bahwa berkaitan dengan kerusuhan dirangkum dalam bab tentang
kejahatan terhadap ketertiban umum artinya ingin dilindungi ketertiban
umumbukankeamanannegara.Misalnyapadawaktuterorismeterjadidi
selandia baru. Media-media di belanda itu tidak menggunakan kata-kata
teroris tetapi diamenggunakan kata-kataAanslag artinya apa harus ada
seranganfisikuntukmenunjukantujuanitu.BahwatafsirterhadapAsnslag
itumemang harus dikembalikan kedalam definisinya sehingga kalau ada
kerusuhandidalamsebuahdemoitutidaksertamertadijadikanmakar.
2) Ahli Politik, Dr.Adriana Elisabeth, M.Soc, Sc. Lahir di jakarta 8 Juni
1963,Jenis kelamin perempuan. Kewarganegaraan Indonesia. Agama
Kristen.PekerjaanPenelitidandosen,alamatRafflesHillsBlokJ-2Tapos
Bogor, memberikan keterangan dipersidangan pada pokoknya sebagai
berikut:
§ Bahwa Terkait dengan buku Papua Road Map yang merupakan karya
Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia(LIPI). BukuPapuaRoadMap yang
diluncurkanpada2009terdiridariduabagianutama:pertama,skemaakar
masalah dalam kaitan dengan konflik Papua yang terdiri dari:4 akar
masalahdi Papua (i)marjinalisasi dandiskriminasi terhadaporang
asli Papua; (ii) kegagalan pembangunan Papua; (iii) kekerasan
negaradanpelanggaranHAM; (iv) prodankontra sejarah integrasi
Papua. Empat akar masalah ini dapat dipahami dan diselesaikan secara
parsial,namunadaakarmasalahyangsalingberkorelasi,sepertimasalah
–19 –
investasi di sektor sumber daya alam di Papua yang berada di wilayah
tanahadatmasyrakattradisionalPapua.Sebagaicontoh,isupembangunan
ekonomi dan kepentingan investasi berhadapan dengan sistim adat yang
masih dipegang teguh oleh masyarakat Papua. Masalah muncul ketika
tuntutanmasyarakatterhadapperusahaan(denganmodalbesar)dianggap
tindakan tidak kooperatif dan menghambat pelaksanaan investasi di
wilayah adat tertentu. Untuk menghadapi tuntutan adat, perusahaan
mengamankan investasinya dengan meminta bantuan aparat keamanan
untukmenghadapimasyarakatadat;
§ Kedua, solusi berdasarkan akar masalah terdiri dari: (i) rekognisi dan
pemberdayaan orang Papua, (ii) membuat grand design atau paradigma
baru pembangunan Papua; (iii) melakukan pengadilan HAM dan
membentuk KKR; (iv) “meluruskan” sejarah Papua melalui kajian
akademik. Untuk mencapai solusi damai bagi Papua, perlu dilakukan
melalui pendekatan dialog untuk mencegah berulangnya kekerasan
terhadapmasyarakatPapua;
§ Bahwa penangkapan dan penahanan tidak dapat menyelesaikan akar
konflik di Papua. Sebagaimana penjelasan mengenai dampak konflik
kekerasan dan akumulasi persoalan di Papua sejak 57 tahun yang lalu,
makaproseshukumyangdijalaniparaterdakwaberpotensimenimbulkan
rasa tidak percaya terhadap kebijakan pemerintah, khususnya proses
hukum di Indonesia. Yang juga penting dipertimbangkan dalam proses
hukum ini adalah aspek kemanusiaan (bukan sekedar HAM) terutama
mengenai perasaan para ibu Papua yangmelahirkan anak-anak generasi
penerus Papua, namun mereka harus menyaksikan ketidakadilan yang
menimpaanak-anakmereka,tanpabisaberbuatapa-apa;
§ Bahwa yel-yel atau pernyataan Papua merdeka atau referendum
seringkalidisampaikanolehorangPapuadalamaksiataupundalam
forum diskusi sebagai ekspresi kekecewaan terhadap pendekatan
yangdilakukanolehpemerintahyangdinilaitidakadil;
§ Bahwa aksi yang dilakukan oleh terdakwa tidak ada tujuan untuk
mengguilngkanpemerintahanataumelakukanmakarkarenaaksiitu
merupakanaksi protesdari ketidakadilanyangdialami oleh rakyat
Papuaakibatperlakuanrasisyangmerekaalami;
§ Bahwasimbolbenderabintangkejoradapatdenganmudahditemui
diPapuadalambentukkaos,gelang,atautas;
§ SatupendekatandamaiyangdiusulkanolehLIPIsejaktahun2014adalah
dialog.UntukmembantuPemerintah,TimLIPIdanJaringanDamaiPapua
(JDP) telah membuat kertas kebijakan (policy brief) mengenai langkah
strategis yang perlu dilakukan Pemerintah dalam merealisasikan dialog
bagiPapua.Pada15Agustus2017,PresidenJokoWidodotelahmenunjuk
tiga orang penanggungjawab persiapan dialog sektoral, yaitu: Menko
Polhukam, Kepala Kantor Staf Presiden, dan Koordinator JDP. Namun
sampaisaatini,belumterealisasi.
3) AhliKebebasanBerekspresidanHTNDR.HerlambangP.Wirataman,S.H,
MA. Lahir Jember, 08 Mei 1976, jenis kelamin laki-laki.
KewarganegaraanIndonesia. Agama Islam. Alamat PerumBukit Permai
Kahuripan Kenon Sari Sumber Sari Surabaya. Pekerjaan Dosen.
Memberikanketerangandipersidanganpadapokoknyasebagaiberikut:
§ Bahwa kebebasan berekspresi sesungguhnya telah diatur rumusannya
–20 –
dalam konstitusi, yakni pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945,
“Kemerdekaan untuk berserikat dan berkumpul, untuk mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang”.Kebebasandasarinimerupakansalahsatuketentuanhak
asasimanusiatertuasejakIndonesiamerdeka;
§ Bahwa pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
tanggal 18 Agustus 1945, rumusan pasal 28Undang-Undang Dasar yang
dihasilkan dalam Sidang BPUPKI tersebut dibacakan kembali oleh Ketua
Sidang PPKI, Ir. Soekarno, dan akhirnya disahkan. Rumusan pasal inilah
yangtetaputuhdipertahankanhinggaamandemenUndang-UndangDasar
1945 tahun 1999-2002, yakni Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara
Republik IndonesiaTahun1945.Berdasarkanapayangtelahdigagasdan
diperdebatkan mengenai kebebasan berekspresi, baik dalam sidang
BPUPKI maupun penetapannya dalam sidang PPKI, menunjukkan garis
yang sama bahwa kebebasan tersebut ditujukan untuk menentang
kesewenang-wenangankekuasaan(detournementdepouvoiratauabuseof
power) dan sekaligus agar pemerintah lebih bisa
mempertanggungjawabkankebijakannya(stateresponsibility);
§ BahwasemangatkonstitusionalismeIndonesiaharusmengedepankandua
aras bangunan politik hukum konstitusinya, yakni pertama, pembatasan
kekuasaaan agar tidak menggampangkan kesewenang-wenangan, dan
kedua, jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak
asasimanusia. Kemajuan pasal-pasal hak asasimanusia dalamkonstitusi
merupakan kecenderungan global di berbagai negara tentang diakuinya
prinsip universalisme hak-hak asasi manusia. Dan, diyakini secara
bertahap akan memperkuat pada kapasitas negara dalam mendorong
peradabanmartabatkemanusiaan;
§ Bahwa kebebasan ekspresijuga diatur secara khusus, baik sebagai hasil
ratifikasiperjanjianinternasional,sebagaimanadisebutkandalamPasal19
ICCPR 1966 yang telah diratifikasi dalam UU No. 12 Tahun 2005, pula
melaluiduaundang-undangterkait,yakni:
- Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, yang pada pokoknya
mengatur mengenai tata cara menyampaikan pendapat di muka
umumyangdiperbolehkan;
- Undang-undangNomor39Tahun1999tentangHakAsasiManusia
(UUHAM), yang pulamengatur sejumlah pasal tentang kebebasan
ekspresi.
§ Bahwa Pemaknaan pasal 28I ayat (4) UUD negara Republik Indonesia
merujuk pada prinsip universal dan pula menjadi hukum internasional,
mengenai kewajiban-kewajiban negara dalam memikul beban
perlindunganhakasasimanusia,yakni3(tiga)kewajibandasarnya(state
obligations). (1) kewajiban negara untuk menghormati, (2) kewajiban
negarauntukmelindungidan(3)kewajibannegarauntukmemenuhihak
asasimanusia;
§ Bahwakewajibanuntukmenghormati(stateobligationto respect)berarti
bahwa Negara harus menahan diri dari campur tangan atau membatasi
penikmatan hak asasi manusia. Kewajiban untuk melindungi (state
obligation to protect) menuntut Negara untuk melindungi individu dan
kelompok dari pelanggaran hak asasi manusia. Kewajiban untuk
memenuhi (state obligation to fulfill) berarti bahwa Negara harus
mengambil tindakan positif untuk memfasilitasi penikmatan hak asasi
–21 –
manusia;
§ Bahwa makar haruslah diartikan dengan ‘serangan’.Bahwa unsur
makaritutidakcukupdenganniatdanperbuatankarenaniatharus
dibuktikan dengan perbuatan atas niat itu. Hal ini yang menjadi
pertimbangan hukum dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :
7/PUU-XV/2017. Sehingga dengansangat jelas Mahkamah Konstitusi
memberikan rambu-rambu bagi aparat penegak hukum untuk
mengimplemetasikan pasal-pasal makarsehingga aparat penegak
hukumtidaksewenang-wenangdalammenerapkanpasal-pasalmakar;
§ Bahwa didalam buku II delik Kejahatan Terhadap KeamananNegara dari
pasal 104 KUHP hingga pasal 129 KUHP tidak ada yangmemuat terkait
bendera atau lambang negara sehingga apabila ada dugaan pelanggaran
pidana terkait bendera yakni bendera merah putih maka yang harus
digunakan UU nomor 24 tahun 2009 Bendera, Bahasa dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan sehingga apabila ada pengrusakan atau
penurunan bendera merah putih seperti aksi pada tanggal 29 Agustus
2019 di Kantor Gedung Gubernur Papua maka yang digunakan ada
ketentuan pidana yakni Pasal 66 Undang-undang Nomor 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan: “Setiap orang yangmerusak,merobek,menginjak-injak,
membakar, ataumelakukanperbuatan laindenganmaksudmenodai,
menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana dengan
pidanapenjarapaling lama5 (lima) tahunataudendapalingbanyak
Rp.500.000.000,00 (limaratus jutarupiah)”yangmerupakansanksi
pidana atas perbuatan menghina dan merendahkan kehormatan
benderanegaraRepublikIndonesia;
§ BahwaUUOtonomiKhusus(OTSUS)Papuatelahmemberikanmemberikan
mandat bagi pemerintah provinsi Papua untukmemiliki lambang daerah
yang merupakan simbol budaya sebagaimana tertuang dalam pasal 2
mengenai Lambang Daerah. Sikap pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah(PP) 77 tahun 2007 untuk melarang adanya lambang daerah
bagi provinsi Papua adalah tindakan yang keliru karena 1). Posisi UU itu
lebihtinggidariPP sehinggamelanggarasas lexsuperiorderogat legi
inferior dan 2). PP bersifat regelling sedangkan untuk pelarangan
seharusnyaBeschikking.AdapunisiPPapalagiaturanpenjelasannyatidak
bolehbertentangandenganisiUU.
§ Bahwa terhadap kerusuhan yang terjadi seharusnya negara jugs
bertanggungjawabdalamhaliniaparatkeamananyangberjaga-jagaharus
juga diminta pertanggungjawabannya, Pelaku kejahatan yang sebenarnya
harusdiungkapsehinggahukumharusberlakuadilbagisiapasaja;
§ Bahwa aksi untuk menuntut perbaikan penegakan hukum dan
perlindunganHAMbukanlahbentukisurgensi.
4) Ahli Rasisme, DR. Benny Giay. Lahir di Paniai, 12 januari 1955, Jenis
kelamin laki-laki. Kewarganegaraan Indonesia. Agama Kristen.
Pekerjaan Pendeta. Alamat Jalan Makendang Sentani, memberikan
keterangandipersidanganpadapokoknyasebagaiberikut:
§ BahwaBentukpengungkapanrasismebisaverbalatauperbuatanprogram
atau strategi kepada pihak ditujukkan bisa juga bersifat pribadi atau
kelompoknyadiuangkapkansecara publik melalui media, melalui
–22 –
pertunjukkan film, nyanyian atau bisa melalui progran yang diarahkan
secarasistematisdanterusmenerus;
§ Bahwa dampak dari rasisme terhadap para korbannya, bisa secara
psikologis dan social mengalami marginalisasi secara sistimatis tanpa
ampunterlebihapabilaterjadirasisme ini bertahun tahun tanpa
perlawanantanpadukungandankesadarandaridalam.
§ Bahwaartinyakelompokyangkorban rasisme itubisamati secara social
budaya menurut para ahli social Death dimana orang Papua mengalami
social death.Dimana orang Papua sudahmenjadi korban dari pandangan
pandangan rasis yang mematikan tadi beberapa abad jauh sebelum
indonesia sebelum indonesia menduduki Papua awal tahun 1960an.
Pertama : Laporan dari residen Jansen di Ambon yang pernah
mengingatkanpenguasaTernatedanTidore di tahun1950.Dimanapara
kaki SultanTidore da ternateyangpergimengayaudanmenghancurkan
kampungkampungyangmmbakarhutandankemudian,mengangkutanak
anaklakilaki,perempuan,anak,orangtuadanperempuanyangtidakbisa
lari ; yangkemudian semuadingkutkeMaluku,Ternate ,Tidore,dll lalu
dijual sebagai budak disana.Pengalaman kedua dalam laporan seorang
utusan injil Belanda yang diutus dari basisnya di Manokwari pada awal
tahun1900ankeTelukBerau,Fakfak,Kaimana,Onim.DalamLaporanitu
Pdt itu melaporkan tentang pedagangan budak dari Seram dan Goram
pergiBandauntukdipasarkandisanasebagaiBudak.
§ Bahwaapayangterjadipadatanggal16-17Agustuus2019danseterusnya
yaitu gerakan protes Papua. Dalam kata kata Walter Benyamin, pemikir
YahudiyangmatidalampengungsiandariHilterdevineviolenve.Gerakan
mahasiswa Asrama Papua itu bisa membuat Papua Bangkit dan
tersadarkan diri dari ketidurannya yang panjang dalam pangkuan NKRI
yang telah60Tahun lebihmeninabobokannya sejak3mey1963,Bangsa
PapuadijadikanbangsatanpaSejarah/identitas/budayadantanparumah
adatnya ? inilah yang kami dalam study sejarah seringmenyebut divine
violence.
§ Bahwasebenarnyasecaramanusia,gerakanprotesterhadaprasismetadi
yang dilakukan oleh para Mahasiswa dan rakyat Papua adalah wajar
siapapun manusia normal, yang dilahirkan dengan pikiran perasaan,
idealismeyangmembawasejaklahirwatakuntukbertanya,wajarapabila
merekaprotesdantidakterganggumendengarPapuamonyet. Kelompok
atau unsur Papua ini, baik Gereja maupun akademisi, politisi yang
menggangguhalinibiasabiasa.Kelompokitulahyangkamianggapmahluk
mahluksetengahgilaatausakitjiwa;
§ Bahwa artinya tanggapan berupa protes yang dilakukan orang Papua
kalanganmahasiswa,pemudadanmasyarakat inilahyangmasihmemiliki
pandangandanpikirankemanusiaan , yang sisanyaadalahmanusiayang
sudah dibius oleh systim Indonesia melalui bahasa bahasa propaganda
yang sudah campur baur antara rasisme, militerisme dan
pembangunanisme.
§ Bahwa Keputusan vonis terhadap pelaku rasisme di Indonesia yang di
vonis 7 bulan itu hanya memenuhi rasa keadilan mereka yang sedang
memelihara/menjagasystemrasistadiantaralainNKRItadiyangmabuk
rasisme, militerise dan pembangunanisme dan antek anteknya, bukan
bangsaPapuayangsudahdariawaldiposisikansebagaimonyetatauPapua
warga negara kelas dua. Vonis ini hanya menguntungkan kepentingan
–23 –
merekayangberkuasayangsedangmenjagaPapuasupayatetapditerima
posisinyasebagaimonyetdankete.
§ Bahwapenangkapanterhadapparamahasiswa/masyarakatyangmenolak
rasismetanggal29Agustus2019itubisajadicaranegaraatautiminirasis
tadi menjaga supaya wajah Negara tidak terbuka. Ini dilakukan dengan
caramengiripasukandanmelakukanoperasimiliterdiPapua.
§ Bahwa pada intinya proses damai rasisme itu dialihkan ke politik Papua
Merdeka
§ Bahwa setelah melihat putusan pengadilan terhadap pelaku pengucap
ujaran rasisme di Surabaya sebenarnya Indonesia telah mengakui
keapsahantuntutanorangPapua,dalamhalPapuasebagaikorbanrasisme
IndonesiasystemikterhadapPapuadaricaracarapenangananprotesrasis
yang dikendalikan POLRI di Papua, Ahli duga ini terjadi atas dukungan
Presiden Jokowi yang berkunjung ke Papua pasca Rasisme yang
menjanjikanhadiahkepadaKapoldaartinyaNegaramasihlanjuttidakmau
berubah, masih mengandalkan pendekatan tangan besi operasi militer
untukselesaikanmasalahrasismediTanahPapua.
§ BahwaadabeberapacaramenyelesaikanmasalahPapuasecarautuhdan
bermartabat :Pertama, PemerintahRI untuk hentikan rasisme terhadap
Papua.DenganmenggelarDialogyangbermartabatdenganULMWP/KNPB
( unsur Papua yang sedang perjuangkan Kemerdekaan Papua ) dengan
melibatkanPihakketigasebagaimanayangpernahdilakukanolehPresiden
SBYdan JKdengandialogdenganGAMyangdimediasiolehNegarake3.
Mengapa dengan GAM Aceh yang memperjuangkan Aceh mERDEKA -
Jakarta bisa berdialog tetapimengapa dengan ULMWP/KNPB Negara ini
tidak bisa ?Rasisme ? atau masalah Agama. Kedua, menindaklajuti
rekomendasidariLIPIdengannegarasecaraseriuslibatkansemuapihak,
menyelesaikan4AkarmasalahPapuayangdisebutkanolehLIPI.Apasaja4
akarpersoalandirekomendasikanolehLIPImasingmasing:
1. DiskriminasiRasialdanmarginalisasiorangPapua;
2. Pemerintah Indonesia yang gagal membangun Bidang Pendidikan
danEkonomi;
3. Pelanggaran HAM Pemerintah enggan menghentikan pelanggaran
HAMdiPapuadan;
4. Perbedaan pandangan antara Jakarta Papua mengenai Kedudukan
IndonesiaatasPapua.
§ Bahwa ahli berpandangan bahwa proses hukum terhadap Terdakwa
Buktar Tabuni dan Terdakwa lain, seharusnya tidak dikenakan pasal
makardandibebaskan,karenamerekabukanpelakumakar,tindakanyang
dilakukanolehmerekayangberdemoitumerupakanhakuntukmelawan
rasismedanketidakbenarandiPapua.
c. BUKTISURAT
1. BuktiSuratJPU
DalampersidanganiniSdr.JPUtidakmengajukanbuktisurat.
2. BuktiSuratPH
BuktiSuratyangdiajukanPenasehatHukumTerdakwa:
–24 –
- BuktiT1.Buktisurattentangpembelahanrasismeyangmenerangkantentang
akarpersoalanyangterjadidiSurabaya, JawaTimursertaaksiRasismeyang
terjadidiPapuapadatanggal15Agustussampaidengan29Agustus2019;
- Bukti T2Bukti surat Cover Papua RoadMap dan Booklet Papua RoadMap
menerangkan tentang peta dan sumber konflik di Papua yang ditulis pada
tahun2009;
- BuktiT3BuktisurattentangKeteranganAksiDemoRasismepadatanggal19
Agustusdan29Agustus2019diKotaJayapura,Papua;
- BuktiT4BuktiVideo1(pertama)menerangkantentangaksirasismediKota
Jayapurapadatanggal19Agustus2019berjalandamaitanpaadanyaanarkis
yangdilakukanolehMahasiswadanMasyarakatsipilPapua;
- BuktiT5BuktiVideo2(dua)menerangkantentangaksisrasismepadatanggal
19Agustus2019yangdilakukanolehMahasiswayangtergabungdalamBEM
danCipayungdiKotaJayapura,Papua;
- BuktiT6BuktiVideo3(Ketiga)menerangkan tentangdudukpersoalanyang
terjadidiJawaTimur,KotaSurabayaterhadapmahasiswaPapua;
- Bukti T7Bukti PutusanMakar Nomor : 69/ Pid.B/2001/PN.JPR, tentang 2
TerdakwaAnPdt.HermanAwom,S.ThdanThahaMAlhamid tidakdapatdi
Jatuhihukumanpidana;
- Bukti T8 BuktiPutusanMakarNomor:45/Pid.B/2009/PN Nbetentang 15
TerdakwadiPengadilanNegeriNabireyangdiVonisBebas.
d. PETUNJUK
§ Bahwa berdasarkan Pasal 188 ayat (1) KUHAP disebutkan bahwa petunjuk
adalahperbuatan,kejadianataukeadaanyangkarenapersesuaiannyabaikantara
yangsatudenganyanglainmaupundengantindakpidanaitusendirimenandakan
bahwa benar telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Petunjuk
hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa
(Pasal188Ayat(2)KUHAP);
§ Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, ahli dan keteranga terdakwa serta
barangbuktiyangdiajukandandiperlihatkandipersidangan,bilamanadikaitkan
satu dengan lainnya tidak bersesuaian sebagai suatu fakta, JPU memaksakan
untukmenghubung-hubungankansatudenganyang lainpadahalsalingterpisah,
bukan rangkaian tindakan yang didasari oleh satu niat serta tidak memiliki
hubunganyangdapatdipertanggunjawabkansecarahukumsebagaisuatutindak
pidanamakar.
e. KETERANGANTERDAKWAIRWANUSUROPMABIN
- Bahwaterdakwapadatanggal27dan28Agustusmengikuti kegiatanorganisasi
PMKRIdibalaiPertanianWaena;
- Bahwa kegiatan berlangsung dari pagi hingga malam hari, pada hari pertama
kegiatanberakhir jam11malamdandihari ekduaberakhir sampai setelah satu
malam;
- Pada tanggal 29 Agustrus pada pagi hari terdakwa ke kampung USTJ untuk
mengikutikuliah;
- Bahwa sesampai di kampung terdakwa didatangani oleh Soleman Itlay dan
menyuruhterdakwauntukmemantauaksiyangakandilakukan;
- BahwaterdakwadenganmenggunakanmotordiantaraolehSolemanItlayuntuk
melakukanpemantauandiTamanImbiJayapura;
- BahwaterdakwatibaditamanImbisekitarjam10pagidanhanyaduduk-dudukdi
sekitarTamanImbiselamasekitar2jam;
–25 –
- BahwaterdakwabertemudenganmassaditamanImbi;
- Bahwaterdakwaikutmassakekantorgubenur;
- BahwaditamanImbiterdakwatidakmelakukanorasi;
- Bahwa sesampai di kantor gubernur terdakwa tidakmelihat bendera Bintang
Kejorayangdikibarkanditiangbendera;
- Bahwa aksi massa bertujuan untuk menolak aksi rasisme di Surabaya dan
menuntutadanyaproseshukumterkaitaksirasisme.
- Bahwa saat aksi tanggal 19 agustus 2019, ketika terdakwadi kantor gubernur
danselamaaksidikantorgubernurhinggamassaaksibubardikantorgubernur,
terdakwatidakmelihatadabenderaBintangKejoraditinagkantorGubernur;
- Bahwateriakanyel-yelPapuamerdekaataureferendumselaluadadisetiapaksi
ataupunpertemuanlainnya;
- Bahwa simbol Bintang kejora seperti gelang, tas dan baju selalu ada dimana –
manadandapatditemuidenganmudahdiPapua.
f. BARANGBUKTI:
Barangbuktiyangdiajukandipersidangan:
§ 1(Satu)unitLaptopmerkHP+Cash;
§ 1(Satu)buahHPSamsungJ7;
§ 1(satu)buahFlashhitamdisk18GB.DirampasUntukDimusnahkan;
§ 1 (satu) rangkapsuratbadanEksekutifMahasiswaPerguruan tinggiNegeridan
SwastasekotaJayapura.PresRealesemenolakRasismedanmenuntutpenentuan
nasibsendiribagibangsaPapuatanggal31Agustus2019;
§ 1(satu)RangkapsuratLEMBARANSUSUNANKRONOLOGISAKSIJILIDIDANJILID
IIDENGANAGENDAKATAMONYETDALAMHALINIPENGHINAANLEBIHKHUSUS
KE ORANG PAPUA PADA TAHUN 2019 (3 Lembar). Terlampir dalam berkas
Perkara;
§ 7(tujuh)UnitKomputerLenovo;
§ 1(satu)UnitKomputerAsus;
§ 1(satu)UnitKomputerSamsung;
§ 1(satu)UnitKomputerAcer;
§ 2(dua)UnitKomputerHP;
§ 2(dua)UnitKomputerDell;
§ 2(dua)UnitPrinterHpLaserjetP1102;
§ 2(dua)UnitPrinterCanonPixma;
§ 1(satu)UnitPrinterEpson;
§ 2(dua)buahKeyboardAcer.
§ 1(satu)buahKeyboardLogitech.
§ 1(satu)buahKeyboardAsus;
§ 7(tujuh)buahKeyboardLenovo;
§ 2(dua)unitCpuDell;
§ 8(delapan)buahMouseLenovo;
§ 1(satu)buahMouseHP;
§ 2(dua)buahMouseAcer;
§ 1(satu)buahMouseLogitech;
§ 1(satu)buahMouseVotre;
§ 1(satu)buahChargerLaptopHipro;
§ 2(dua)buahChargerLaptopAsus;
§ 1(satu)buahChargerLaptopHP;
§ 4(empat)buahChargerKomputerLenovo;
§ 2(dua)buahKabelPowerKomputer;
–26 –
§ 2(dua)buahKabelDataKomputer;
§ 5(lima)buahKabelPrinter;
§ 2(dua)buahKabelRoll;
§ 1(satu)buahTapeCompoPolytron;
§ 1(satu)buahSetelanSuaraMicBehringerUphorioUmc22;
§ 1(satu)buahAmplifierUHF;
§ 1(satu)buahDigitalVideoRecorderAhd;
§ 1(satu)buahWirelessInRouterWifiAsus;
§ 1(satu)buahWifiZte;
§ 1(satu)buahTerminalWifi3com;
§ 1(satu)buahMemoryCPU;
§ 1(satu)buahMicDudukAnysong;
§ 1(satu)buahChargerBatteryNikon;
§ 1(satu)buahMicMegaphone;
§ 2(dua)buahKalkulatorCasio;
§ 1(satu)buahKameraCCTVHikvision;
§ 1(satu)buahBukuKerja2018Prov.Papua;
§ 1(satu)buahSpeakerBluetoothKecil;
§ 2(dua)RollKainWarnaCokelatKorpri;
§ 27(duapuluhtujuh)buahIkatPinggangKecilKorpri;
§ 1(satu)buahKabelLampuHias;
§ 1(satu)buahKabelLampuHiasSalib;
§ 11(sebelas)bauhTas;
§ 1(satu)unitSepedaMotorHonda;
§ 1(satu)buahKunciRing;
§ 1(satu)buahRangkaianGantunganKunci;
§ 1(satu)buahObengPlat;
§ 1(satu)buahParang/Pisau;
§ 2(dua)buahTombakKayuPanjang;
§ 4(empat)buahBusur;
§ 36(tigapuluhenam)buahAnakPanah;
§ 47(empatpuluhtujuh)buahBatu;
§ 58(limapuluhdelapan)buahBesi+Pipa;
§ 47(empatpuluhtujuh)buahKetapel;
§ 6(enam)buahPecahanKaca;
§ 5(lima)batangPotonganKayu.
Bahwa terdakwa tidak pernah ditunjukan Barang Bukti tersebut oleh JPU selama
prosespersidanganolehkarenanyaBarangBuktitersebuttidakpatutdiakuisebagai
milikterdakwa.
V. ANALISAFAKTAPERSIDANGAN
MajelisHakimyangterhormat,
JaksaPenuntutUmumyangkamihormati,
Hadirinsidangsekalianyangberbahagia.
BahwauntukmembuktikanapakahTerdakwa terbuktibersalahmelakukanTindakPidana
sebagaimanadalamSuratTuntutanSdr. JPUmelanggarDakwaanKesatuyakni Pasal106
KUHPJoPasal55Ayat(1)ke-1KUHPmakaharuslahberdasarkanalatbuktiyangcukup
–27 –
yakni berupa fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, maka dari fakta-fakta
persidanganyangterungkap,dapatdianalisasebagaiberikut:
a. MAHASISWAPAPUASURABAYAMENJADIKORBANTINDAKANRASIS
- BahwaDemonstrasiAntiRasismetanggal19Agustus2019dan29Agustus2019
yang terjadi di Jayapura tidak terlepas dari kaitannya dengan kejadian yang
terjadi tanggal16Agustus2019di Surabayayaitu saatkejadianpengempungan
Asrama Mahasiswa Papua oleh beberapa masa dari Organisasi Masyarakat
(Ormas),oknumPerwiraTNI-AD,selainituSatpolPP,aparatKepolisiansetempat
yangberadaditempatkejadianperkaratakberbuatapa-apa.Beberapamasadari
ormaskemudianmemakidengankata-katarasis“Monyet,Babi,Anjing,danKera”
adajugayangmengatakan“Kamujangankeluar,sayatunggukamu.Saatitujuga
jumlahormas-ormasreaksionerbertambahbanyak.Kemudianmendobrakpintu
depanAsramaMahasiswaPapuadanmelemparibatuhinggamengakibatkankaca
asrama pecah, sehingga Mahasiswa Papua yang berada di dalam Asrama
terkurungdiruangAulaAsrama;
- Bahwa tindakan rasis tersebut berlanjut di tanggal 17 Agustus 2019 yaitu saat
sekelompokOrmasreaksionermendatangiAsramaMahasiswaPapuadiSurabaya
danmeneriakanyel-yel“UsirusirusirPapua,UsirPapuasekarangjuga.Selainitu
Kata-kataRasis(Monyet,Anjing,Babi)punmasihditeriaki;
- BahwaMahasiswaPapuadiSurabayaadalahkorbandari tindakanrasismeyang
terjadidiSurabayayangdilakukanolehOrmas,oknumPerwiraTNI-AD,selainitu
SatpolPPdanaparatKepolisiansetempatjugaturutmenjadibagiandaritindakan
rasistersebutkarenamembiarkantindakanrasismetersebut;
- Bahwa akibat dari tindakan rasisme di Surabaya tersebut membuat marah
seluruhmasyarakatPapua;
b. DEMONSTRASITANGGAL19AGUSTUS2019DAN29AGUSTUS2019
DIFASILITASIOLEHBEMSEJAYAPURABUKANOLEHULMWP,KNPB,AMPDAN
LAIN-LAIN
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut
Umum di dalam persidangan tidak ada satu pun keterangan saksi yang
mengatakan adanya keterlibatan ULMWP, KNPB, AMP dan lain-lain dalam
Demonstrasitanggal19Agustus2019dan29Agustus2019;
- BahwaberdasarkanketerangansaksiatasnamaApkolUropmabindansaksiatas
nama Semy Gobay yang memberikan keterangan di dalam persidangan
menegaskan Demonstrasi yang dilakukan tanggal 19 Agustus 2019 dan 29
Agustus2019merupakanpernyataansikapdarimahasiswabersamamasyarakat
PapuadalammenentangtindakanrasismeyangterjadidiSurabayadankemudian
aksidemonstrasitersebutdifasilitasiolehmasing-masingBEMSe-Jayapura;
- Bahwadidalampersidangan JaksaPenuntutUmumtidakmampumembuktikan
terkaitadanyaketerlibatanULMWP,KNPB,AMP,danlain-laindalamdemonstrasi
tanggal19Agustus2019dan29Agustus2019;
c. DEMONTRASI19AGUSTUS2019DAN29AGUSTUS2019ADALAH
DEMONSTRASIMENOLAKTINDAKANRASISMEYANGDIJAMINDALAMUU
NOMOR40TAHUN2008
Bahwademonstrasiyangdilakukanpada19Agustus2019dan29Agustus2019
merupakanbagiandarisikapmahasiswaSe-Jayapurabersamaseluruhmasyarakat
PapuamenolaktindakanrasismesebagaimanayangdiaturdalamPasal9dan10UU
–28 –
Nomor40Tahun2008TentangPenghapusanDiskriminasiRasdanEtnisyang
berbunyi:
Pasal9
“SetiapwargaNegaraberhakmemperolehperlakuanyangsamauntukmendapatkan
hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan ketentuanperaturan
perundang-undangan,tanpapembedaanrasdanetnis”.
Pasal10
“SetiapwargaNegarawajib:
a. membantumencegahterjadinyadiskriminasirasdanetnis;dan
b. memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab kepada pihak yang
berwenangjikamengetahuiterjadinyadiskriminasirasdanetnis;
d. TERDAKWATIDAKPERNAORASIDANMENERIAKIYEL-YELSELAMAAKSI
DEMOSTRASIMENOLAKTINDAKANRASISME
- Bahwa dari saksi-saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam
keterangannyayaitu:
Saksia.nAbrahamSteviSoulema,memberi keterangan di dalampersidangan
bahwa Terdakwamelakukan orasi tapi tidak dengan pengeras suara dan tidak
melihatTerdakwameneriakanyel-yel;
Saksi a.n Mohammad Ali,memberi keterangan di dalam persidangan bahwa
Terdakwa melakukan orasi di Imbi berkata tentang monyet dan saksi tidak
melihat Terdakwa meneriaki Yel-yel melainkan melihat peserta aksi yang
meneriakanYel-yel;
- Bahwa dari saksi-saksi yang dihadirkan oleh Penasehat Hukum dalam
keterangannyayaitu:
Saksia.nApkolUropmabin,memberiketerangandidalampersidanganbahwa
terdakwa sebelumnya bersama-sama saksimengikuti kegiatan PMKRI dan pada
saataksiterdakwatidakmelakukanorasidanmeneriakanYel-yel;
Saksi a.n Semi Gobay, memberi keterangan di dalam persidangan bahwa
terdakwaadalahtemankuliahsaksidiKampusUSTJdanbersama-samapadasaat
aksi tanggal19Agustus2019dansaksi tidakmelihat terdakwamelakukanorasi
danmeneriakanyel-yel.Selainitu,saksimengatakantugasdiabersamaterdakwa
pada saat aksi hanyalah sebagai dokumentasi dan foto-foto dalam aksi
demonstrasi;
- Bahwadariketerangansaksi-saksi tersebutdidalampersidangan,makadengan
demikianmenjadijelasbahwaterdakwatidakmelakukanorasidanmeneriakiyel-
yelselamaaksidemonstrasimenentangtindakanrasisme;
e. JPUTIDAKMENGHADIRKANAHLIPIDANAUNTUKMENJELASKANUNSUR-
UNSURPASALMAKARDANUNSUR-UNSURPASALPENYERTAAN
- Bahwa Keterangan ahli berdasarkan ketentuan Pasal 1 Ayat 28 KUHAP adalah
keteranganyangdiberikanoleh seorangyangmemilikikeahliankhusus tentang
hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
kepentinganpemeriksaansuatuperkara;
- Bahwa dalam persidangan untuk membuktikan dakwaannya saudara JPU sama
sekalitidakmenghadirkansaksiahlipidananamunhanyamenghadirkan3(tiga)
orang Saksi Ahli antara lain Ahli Bahasa, Ahli Psikologi Sosial Politik dan Ahli
HukumTataNegara.
- Bahwaberdasarkandarifaktapersidanganmakadariketigasaksiahliyangtelah
dihadirkanolehsudaraJPUyaitubaikAhliBahasa,AhliPsikologiSosialPolitikdan
–29 –
Ahli Hukum Tata Negara maka secara keahliannya tidak berkompetensi
menjelaskanbagaimanaperbuatanterdakwatelahmemenuhiunsur-unsurtindak
pidana makar dan juga Unsur Penyertaan serta keterangan keahliannya tidak
terdapatkorelasidenganperbuatanterdakwa.
- Bahwa kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa secara
keilmuan yang berkompetensi untuk menjelaskan apakah perbuatan terdakwa
telah memenuhi unsur-unsur pidana sehingga terdakwa dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum sebagaimana yang di
TuntutolehsaudaraJPUdalamDakwaanKesatuPasal106KUHPjunctoPasal55
ayat (1) Ke-1 KUHP adalah Ahli Pidana, sehingga terhadap keterangan ahli
tersebutpatutlahdikesampingkandanditolak.
f. TINDAKPIDANAMAKARTIDAKTERBUKTI
Bahwauntukmembuktikan apakahTerdakwa terbukti bersalahmelakukanTindak
PidanasebagaimanadiaturdandiancampidanadalamSuratTuntutanSdr.JPU,yaitu
bahwa terdakwamelanggar Dakwaan Kesatu yakni Pasal 106 KUHPJo Pasal 55
Ayat(1)ke-1KUHPmakaharuslahberdasarkanalatbuktiyangcukupyakniberupa
keterangansaksi-saksi,keteranganAhli,barangbukti,danketeranganterdakwayang
diberikandiruangpersidangan.Dari fakta-faktapersidanganyangterungkap,dapat
dianalisa,sebagaiberikut:
- BahwaketeranganSaksisesuaidenganpenegasandalamPasal1angka27KUHAP,
yakniKeteranganyangsaksi lihatsendiri;saksidengarsendiri;alamisendiri
mengenai suatu peristiwa pidana. Selain itu, untuk menentukan kebenaran
materil yang sesungguhnya,maka harus diperhatikanPasal 185Ayat6KUHAP
“persesuaianantaraketerangansaksisatudenganyanglainnya;persesuaian
saksidenganalatbukti lainnya;alasanyangdipergunakanolehsaksiuntuk
memberikan keterangan tertentu, cara hidup dan kesusilaan serta segala
sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya
keteranganitudipercaya.”
- BahwaberdasarkanPasal1angka27KUHAPdanPasal185Ayat6KUHAPdapatdi
analisasebagaiberikut:KeterangansaksiyangdihadirkanolehJPUbukansaksi”:
Bahwa Jaksa Penuntut Umum telahmenghadirkan 5 (lima) orang saksi yakni :
ABRAHAM STEVI SOUMILENA, MUHAMMAD ALI,HEPPEY SALAMPESSY,
HENGKYHILAPOKdanALEXANDERGOBAY,dimanaterdapat3(tiga)orangsaksi
yang dapat dikategorikan sebagai saksi yang bukan saksi atau saksi yang tidak
melihat, mendengar dan mengalami sendiri. Bahwa saksi-saksi ini bukan
merupakansaksi(testemoniumdeauditu).Saksiinimerupakansaksiyangdapat
dikategorikan mendengar dari orang lain. Dengan demikian keterangan Saksi
ABRAHAM STEVI SOUMILENA, MUHAMMAD ALI dan HEPPYE SALAMPESSY
patutlah disampingkan karena tidak bernilai sebagai alat bukti. Adapun saksi
meringankanyakniAPKOLUROPMABINjelasmenerangkanbahwasaksibersama
terdakwa sejak tanggal 27 sampai dengan 28 Agustus 2019 sehingga terdakwa
tidakmengikuti rapat pada tanggal 28 Agustus 2019 yang dituduhkan terhadap
terdakwa.DemikianjugasaksiSEMMYGOBAYmengatakanbahwaterdakwatidak
melakukan orasi selama aksi 29 Agustus 2019 karena saksi bersama dengan
terdakwa.
- Bahwa benar Terdakwa IRWANUS UROPMABIN mengikuti aksi tanggal 29
Agustus2019namunpenangkapandanpenyidikan,penahanandanproseshukum
sertatuntutanterhadapterkesandipaksa.TerdakwaIRWANUSUROPMABINtidak
melakukanmakarsebagaimanapasal106KUHPsebabterdakwahanyamerupakan
massa aksi yang berasal dari mahasiswa yang ditunjuk secara spontan untuk
menjaga aksi agar tetap aman dimana aksi tersebut merupakan ekspresi
–30 –
kekecewaanterhadapaksirasismeyangdialamiolehmahsiswaPapuadiSurabaya
tanpa ada niat apalagi perbuatan yang ditujukan untukmemisahkan diri. Hal ini
bersesuain dengan pendapat ahli kebebasan berekspresi DR. HERLAMBANG
WIRATRAMAN S.H, MA, ahli pidana Anugrah Rizki Akbari, S.H., M.Sc dan
bersesuaian dengan keterangan saksi SEMMY GOBAY dan saksi APKOL
UROPMABIN.
- Bahwabenarpadaaksitanggal29Agustus2019terjadikerusuhan,pengurusakan
dan penjarahan akan tetapi terdakwa IRWANUS UROPMABIN bukanlah orang
yangbertanggungjawabatasperistiwatersebutkarenahanyasebagaimassaaksi
yangberinisiatifuntukmenjagaaksiagartetapdamai,saat itumassaaksisangat
banyakdansaatituadaaparatkeamananmakaseharusnyayagbertanggungjawab
untukmencegahterjadinyakerusuhanjustruseharusnyaaparatkeamanan.Halini
bersesuaiandenganketeranganahliDR.HERLAMBANGWIRATRAMANS.H,MA.
yang menerangkan bahwa negara dalam hal ini aparat seharusnya diminta
pertanggungjawab terhadap kerusuhan yang terjadi. Juga harus mengungkapan
pelakukejahatanyangsebenarnya,hukumharusnyaberlakuadilbagisiapasaja;
- Bahwa benar pada saat aksi ada teriakan atau yel-yel Papua merdeka dan
referendumbahwayel-yelatauteriakansepertiituselaluadadisetiapaksi.Halin
bersesuaian dengan keterangan saksi HENGKY HILAPOK, saksi ALEXANDER
GOBAY, saksi SEMMY GOBAY dan saksi APKOL UROPMABIN, Ahli Politik
Dr.Adriana Elisabeth, M.Soc, Scdan terdakwa sendiri. Demikian juga simbol
Bintang kejora yang dapat dengan mudah di temui di Papua dalam bentuk tas,
gelangataukalung.
- Bahwabenarpadatangagl19Agustus2019tidakadapengibaranbenderaBintang
kejoradikantorguberrnurhalinibersesuaiandenganketerangandarisaksiyang
dihadirkanoleh JPUyakniHENGKYHILAPOKdanALEXANDERGOBAYataupun
saksidariterdakwayaknisaksiSEMMYGOBAYdansaksiAPKOLUROPMABIN.
- Bahwabenarsaataksitanggal29agustus2019adabenderaBintangKejorayang
dinaikanmenggantikanbenderamerahputih.Bahwasanksiatauancamanhukum
terkait penurunan benderamerah putih haruslahmenggunakan Undang Undang
Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan dimana pada Pasal 66 ada ketentuan pidananya. Hal ini
bersesuaiandenganketeranganAhliyangdihadirkanolehJPUyakniMUHAMMAD
RULIYANDI, S.H.M dan Ahli dari terdakwa yakni DR. HERLAMBANG
WIRATRAMANS.H,MA.
g. TERDAKWAKORBANKRIMINALISASIPASALMAKAR
- Bahwafaktapersidanganyangdidapatdariketerangansaksi-saksimaupunahli
yangdihadirkanolehJaksaPenuntutUmumsertaketerangansaksi-saksimaupun
ahliyangdihadirkanolehPenasehatHukumdidalampersidangantidakadasatu
punketerangansaksi-saksidanahlitersebutyangmengatakandalampersidangan
bahwaperbuatanyangterdakwalakukandalamaksidemonstrasipadatanggal19
Agustusdan29Agustusmerupakanperbuatanmakar;
- Bahwafaktapersidanganyangdidapatdariketerangansaksi-saksimaupunahli
yangdihadirkanolehJaksaPenuntutUmumsertaketerangansaksi-saksimaupun
ahli yangdihadirkanolehPenasehatHukumdidalampersidanganadalahuntuk
memperjelas mengenai keberadaan terdakwa saat ikut dalam aksi demonstrasi
tanggal19Agustus2019dan29Agustus2019bukanlahbertujuanuntukmakar
melainkan untuk penyampaian aspirasi maupun pernyataan sikap sekaligus
bentuksolidaritasterkaittindakanrasisyangdialamiMahasiswaPapuadiAsrama
MahasiswaPapuadiSurabaya;
–31 –
- Bahwafaktapersidanganyangdidapatdariketerangansaksi-saksimaupunahli
yangdihadirkanolehJaksaPenuntutUmumfaktanyatidakmampumembuktikan
tuduhannyaterkaitperbuatanterdakwasebagaimanayangtelahdisebutkanoleh
JaksaPenuntutUmumdalamdakwaannya;
- Berdasarkanhal tersebutmakadapatdisimpulkanbahwaPasalyangdikenakan
padaterdakwaadalahtidaktepatdanmerupakanbagiandarikriminalisasiterkait
PenerapanPasalMakarterhadapterdakwa;
VI. ANALISATUNTUTAN
BerdasarkansurattuntutanyangdibuatdandibacakanolehsaudaraJPUdalampersidangan
padatanggal2Juni2020secaragarisbesarditemukanbeberapapelanggarandalamteknis
perumusan surat tuntutan yang dijamin dalam peraturan perundang-undangan, sebagai
berikut:
1. JPU Dalam Menyusun Tuntutan Mengutip BAP Dan Mengabaikan Fakta
Persidangan
- Bahwa dalam persidangan saksi ALEXSANDER GOBAY menerangkan bahwa
dalamaksidemojilidIItanggal29Agustus2019saudaraIRWANUSUROPMABIN
bertugassebagaikeamanandanikutmemimpinaksiditamanImbikotaJayapura
dan hal itu bukan saksi ALEXSANDER GOBAY yang menyuruh melainkan atas
inisiatifsendirisebagaianggotaBEM;
- Bahwa dalam persidangan “terdakwa menyatakan mencabut keterangannya
dalam BAP karena diberikan secara paksa dan dan dibawah tekanan oleh
Penyidik yang memeriksa” sebagaimana termuat dalam keterangan terdakwa
yangdicantumkanJPUdalamtuntutannya;
- Bahwa dalam surat tuntutan saudara JPU memasukan keterangan Tedakwa
menerangkan bahwa saat dari kampus USTJ Jayapuramenuju kantor Gubernur
DokIItetapi“saatitusaksiditugaskanolehKetuaBEMUSTJuntukmengatur
keamanan di taman imbi sehingga saya berangkat mendahului ke taman
ImbiKotaJayapura”.
- BahwasetelahdipastikandalamBAPTersangkayangdibuatpadaharikamis,12
September 2019 rupanya keterangan terdakwa yang dikutip JPU diatas sama
persis dengan keterangan dalam BAP terdakwa sebagaimana termuat pada
jawabanangka04,halamanke3,sebagaiberikut:“Saatitusaksiditugaskanoleh
ketua BEM USTJ sebagai kemanan dalam aksi demo Jilid II di tamanimbi
sehinggasayaberangkatmendahuluiketamanimbikotajayapura”.
- Bahwaketeranganterdakwaialahapayangterdakwanyatakandisidangtentang
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri
sebagaimanadiaturpadapasal189ayat(1),UUNomor8Tahun1981;
- Bahwa berdasarkan pada keterangan diatas membuktikan bahwa saudara JPU
dalam menyusun Tuntutan terkesan mengarang bebas bahkan mengutip
keterangandalamBAPdanmengabaikanfaktapersidangan.
2. JPU Dalam Menyusun Tuntutan Tidak Memasukan Keterangan Saksi Dan
KeteranganAhliYangDiajukanOlehPenasehatHukumDiDalamPersidangan
- BahwaKeterangansaksisebagaialatbuktiialahapayangsaksinyatakandisidang
pengadilansebagaimanadiaturpadapasal185ayat(1),KUHAP;
- BahwaKeteranganahliialahapayangseorangahlinyatakandisidangpengadilan
sebagaimanadiaturpadapasal186,KUHAP
–32 –
- Bahwa dalam persidangan JPU menghadirkan saksi Abraham Soumilena,
Muhammad Ali, Heppie Salampessy, Hengki Hilapok, Alexander Gobay dan ahli
Bahasa,AhliPsikologiSosialPolitiksertaAhliHukumTataNegara.Sementaraitu,
PenasehatHukumdalampersidanganmenghadirkansaksiApkolUropmabindan
SemiGobay sertaAhliPidana,AhliPolitik,AhliKebebasanBerekspresidanAhli
RasisTerhadapPapua;
- BahwadalamSuratTuntutanJPUkepadaterdakwaIRWANUSUROPMABINhanya
memasukan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan oleh JPU dan tidak
memuatketerangansaksidanahliyangdihadirkanpenasehathukum;
- Bahwa pada prinsipnya dalam Surat tuntutan (requisitoir) mencantumkan
beberapa hal seperti tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa, baik
berupa penghukuman atau pembebasan dan disusun berdasarkan pemeriksaan
saksi,ahli,alatbukti,danketeranganterdakwadalamruangsidangyangmulia.
- Bahwa berdasarkan uraian diatas sudah dapat disimpulkan JPU DALAM
MENYUSUN TUNTUTAN TIDAK MEMASUKAN KETERANGAN SAKSI DAN
KETERANGAN AHLI YANG DIAJUKAN OLEH PENASEHAT HUKUM DI DALAM
PERSIDANGAN
3. JPU Menyimpulkan Terpenuhinya Dakwaan Kesatu Hanya Berdasarkan
KeteranganAhliBahasa,AhliPsikologiSosialPolitikdanAhliHTN
- Bahwa menurut keterangan ahli Bahasa, pengertian kata makar dimaksudkan
sebagai satu aksi pemikiran, tindakan dan/atau perbuatan, baik dalam bentuk
kata-kata dan kalimat, maupun berbagai aktivitas lainnya, yang dianggap atau
dinilaibertentangandenganhukum.Pengertianmakarjikalebihdisederhanakan
adalahpikiran,ucapan, tindakandan/atauperbuatanyangmelawanhukumdan
merongrongkekuasaanresmipemerintahtertentu;
- Bahwamenurut ahli Hukum Tata Negara, dalam perkembangan perspektif best
practicepraktik hukum tata negara di Indonesiamakar dapat diartikan sebagai
sikap perlawanan terhadap keadaan sistem fundamental yang diatur dalam
konstitusi (inhet staatsrecht is een contitutiede grondslag van een staat) dalam
suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu perubahan
sistem;
- Bahwa menurut ahli psikologi politik, untuk memisahkan mana aspirasi yang
merupakanprotesterhadapketidakadilanataumanayangmerupakaninsurgensi
atau usaha ke arah makar menjadi tugas dari penyidik untuk mengumpulkan
bukti-buktitersebut;
- Bahwa pada prinsipnya secara keilmuan yang memiliki kapasitas untuk
menjelaskan unsur-unsur tindak pidana termasuk tindak pidana makar atau
tindakpidanapenyertaanadalahahlipidana;
- BahwaberdasarkanuraiandiatasdapatdisimpulkanbahwaterkaittuntutanJPU
yang “Menyatakan terdakwa IRWANUSUROPMABIN terbukti secara sahdan
meyakinkanbersalahmelakukanTindakPidana“MAKAR”sebagaimanakami
dakwakankepadaterdakwadalampasal106KUHPjoPasal55ayat(1)ke-1
KUHP”yangdidasariatasketeranganahliBahasa,ahlipsikologisocialpolitikdan
ahliHTNdimuka persidangan diragukansecara ilmuhukumpidana sebab yang
berkompeten membedah unsur-unsur tindak pidana makar dan unsur-unsur
tindakpidanapenyertaanadalahahlipidana.
4. JPU Dalam Menyusun Tuntutan Tidak Mengikuti arahan Surat Edaran Jaksa
Agung Tentang Pedoman Perumusan Tuntutan sehingga melahirkan Fakta
DisparitasTuntutanPidana
–33 –
- BahwaberdasarkanSuratEdaran JaksaAgungNomor :001/J.A/4/1995tentang
pedoman perumusan tuntutan dalam perkara tindak pidana biasa disebutkan
adanya prinsip “Menghindari adanya disparitas tuntutan pidana untuk
perkara-perkarasejenisantarasatudaerahdengandaerahlainnya”.
- Bahwa dalam dakwaan tindak pidana makar yang dituduhkan kepada Sayang
Mandabayan oleh JPU di PN Manokwari dalam tuntutannya dituntut dengan
pidanapenjaraselama1Tahun;
- Bahwa dalam dakwaan tindak pidana makar yang dituduhkan kepada Erik
AliknoeCsoleh JPUdiPNManokwaridituntutdenganpidanapenjara selama1
Tahun;
- Bahwa dalam dakwaan tindak pidana makar yang dituduhkan kepada Yoseph
LaurensSyufialiasSiwayBofitCsolehJPUdiPNSorongdituntutdenganpidana
penjaraselama1Tahun;
- BahwadalamdakwaantindakpidanamakaryangdituduhkankepadaSuryaAnta
GintingCsolehJPUdiPNJakartaPusatdituntutdenganpidanapenjaraselama1
Tahun;
- BahwadalamdakwaantindakpidanamakaryangdituduhkankepadaIRWANUS
UROPMABINolehJPUdiPNBalikpapandituntutdenganPidanaPenjaraselama5
(LIMA)Tahun;
- Bahwaberdasarkanuraiandiatasyangmenunjukanadanyaperbedaan tuntutan
di Manokwari, Sorong, Jakarta dan Balikpapan menunjukan fakta JPU dalam
merumuskantuntutantidakmengikutiarahanSuratEdaranJaksaAgungNomor:
001/J.A/4/1995 tentang pedoman perumusan tuntutan dalam perkara tindak
pidana biasa sehingga dalam tuntutan JPU terhadap terdakwa IRWANUS
URPOMABINterdapat“disparitastuntutanpidana”.
VII. ANALISAYURIDIS
MajelisHakimYangTerhormat,
SaudaraJaksaPenuntutUmumYangkamiHormati,
PaniteraPenggantiYangKamiHargai,
DalamSuratTuntutan/Requisitoirnyayangdibacakanhari Selasa tanggal2 Juni2020Sdr.
Jaksa Penuntut Umum telah berpendapat bahwa terdakwa IRWANUS UROPMABIN telah
terbuktibersalahmelakukanTindakPidana“Makar”,sebagaimanayangdidakwakandalam
DakwaanKesatuyaitumelanggarPasal106KUHPJoPasal55Ayat(1)ke-1KUHP.
Setelahmengemukakan fakta-fakta persidangan,menganalisa fakta-fakta,maka sampailah
kami pada analisa hukum, dimana dalam analisa hukum kami ingin mengaitkan antara
unsur-unsur yang terkandung dalam pasal dakwaan yang kemudian dijadikan Tuntutan
pidana oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum dengan fakta-fakta obyektif yang terungkap
dalampemeriksaandipersidangan.
SebagaiBahanpemikirandanPembuktianterhadapanalisaunsur-unsurdalamDAKWAAN
KESATUhendaknyadilihatfaktapersidanganyangterungkap,bahwaTerdakwaIRWANUS
UROPMABINtidakmelakukantindakpidanaMakarsepertiyangdidakwakanolehJaksa
PenuntutUmum.Halinidapatkamibuktikandibawahini:
a. Unsur‘Barangsiapa’
Bahwa unsur Barangsiapa disini adalah orang sebagai subjek hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan terhadap delik; yang dalamperkara ini Jaksa PenuntutUmum
–34 –
mengajukan Terdakwa IRWANUS UROPMABIN yang telah dilakukan penyidikan,
maupun telah diperhadapkan dalam proses pemeriksaan di persidangan terhadap
Dakwaan dan Tuntutan Pidana yang ditujukan kepadanya. Untuk dapatnya suatu
perbuatandipertanggungjawabkankepadaTerdakwa,sangatdiperlukandantergantung
padapembuktianunsur-unsurlaindaripasal-pasalyangdidakwakan.
Dengan demikian unsur barangsiapa, yang didakwa dan dituntut kepada Terdakwa,
belum terbukti dan terpenuhi secara sah menurut hukum, karena masih tergantung
pembuktianunsur-unsurlainnya.
b. Unsur“melakukanmakar”
MenurutR.Soesilo,(dalamKUHPsertaKomentar-komentarnya,hal.109):
1. Tentang “aanslaag” (makar, penyerangan) dapat lihat pada pasal 87 KUHP yang
berbunyi : Dikatakan ada makar untuk melakukan suatu perbuatan, apabila niat
untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, seperti dimaksud
dalamPasal53”.
2. Obyekdalampenyerangan iniadalahkedaulatanatasdaerahNegaraKedaulatan ini
dapatdirusakdenganduamacamcara,ialahdenganjalan:
a. Menaklukkan daerah Negara seluruhnya atau sebagian kebawah pemerintah
Negara Asing yang berartimenyerahkan daerah itu (seluruhnya) atau sebagian
kepada kekuasaan Negara Asing misalnya daerah Indonesia (seluruhnya) atau
daerahKalimantan(sebagian)diserahkankepadaPemerintahInggris,atau
b. Memisahkan sebagian dari daerah Negara itu yang berarti membuat bagian
daerah itumenjadi suatu Negara yang berdaulat sendiri,misalnyamemisahkan
daerahAcehatauMalukudaridaerahRepublikIndonesiauntukdijadikanNegara
yangberdirisendiri.
Perlu diketahui pula, bahwa kapan seseorang dapat dianggap telahmelakukanmakar
(aanslag).Bahwauntukdilakukannyamakaritu,harussudahadaperbuatanmelawan
(verzetsdaad)yangnyata.
Menurut (Moeljatno, 1982:13) delikmakarmerupakan turunan dari delik percobaan,
hanya saja jika dalam delik percobaan memiliki tiga unsur yaitu “niat”, “permulaan
pelaksanaan”, “berhentinya permulaan pelaksanaan bukan dari keinginan pelaku”.
MakarberhubungandenganintegritasdanwilayahNegara,denganmembawakebawah
kekuasaanasing.ArtinyaialahmenyerahkanNegarakepadakekuasaanasing,sehingga
kedaulatan negara sebagai suatu negara merdeka menjadi hapus. Negara dijadikan
NegarajajahanataudibawahkedaulatanNegaralain,sehinggaNegarakehilangansama
sekalikemerdekaannya.
Berdasarkanfakta-faktayangterungkapdipersidangandariketeranganparasaksi,ahli
danbarangbuktisertaketeranganTerdakwa:Bahwaaksitanggal19Agustus2019dan
tanggal 29 Agustus 2019 adalah respon terhadap aksi rasis yang terjadi di Surabaya
terhadapmahasiswaPapua.Aksiinibertujuanagarnegaramenghapuskanpraktek
rasisme dengan menghukum pelaku dan memberikan perlindungan terhadap
orang Papua.Jika tidak ada aksi rasisme di Surabaya tentu tidak akan ada aksi
menentangrasismeyangterjadidiberbagaikotadiPapuatermasukdiJayapura.
Bahwasepanjangtanggal27dan28Agustus2019,TerdakwaIRWANUSUROPMABIN
bersamasaksiApkolUropmabinmengikutikegiatanmahasiswakatholikPMKRIdi
balai Pertanian Waena dari pagi hingga tengah malam. Pada pagi hari tanggal 29
–35 –
Agustus 2019 terdakwa ke kampus untuk rencana mengkuti kuliah namun didatangi
oleh SOLEMAN ITLAY yang kemudian meminta terdakwa untuk ikut mengawal aksi
massa agar berjalan aman dengan cara menunggu massa di taman Imbi Jayapura.
Terdakwa kemudian menelpon saksi Apkol Uropmabin untuk menginformasikan
akanke taman Imbi Jayapura.Kemudian terdakwadiantar ke taman Imbi Jayapura
oleh Soleman Itlay. Terdakwa duduk -duduk saja di taman Imbi sekitar 3 jam
sambilmenunggumassadankemudianketikamassatibamengikutimassajalankaki
kekantorGubernurPapuasambilmengaturmassayangjalanagartidakkeluardaritali
komandoyangtelahdipasang.Terdakwatidakmengikutirapatyangdilakukansebelum
aksi dan tidak melakukan orasi pada saat aksi. Bahwa aksi menolak rasisme
bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Papua terkait penolakan
rasismekepadaGubernurolehkarenatempatyangditujuadalahkantorgubernur.
Bahwapadaaksitanggal19agustus2019tidakadabenderaBintangkejoraditiang
kantor gubernur Papua sedangkan pada aksi 29 agustus 2019, terdakwa tidak
mengetahui siapayangmembawabenderaBintangKejorasepanjangaksi, siapa
yang menurunkan bendera Merah putih dan kemudian menaikan bendera
bintang kejora di kanrtor gubernur. Ahli MUHAMMAD RULIYANDI, S.H.M. Ahli
HukumTataNegarayangdihadirkanolehJPUmenerangkanbahwaterkaitdengan
pelanggaran terhadap bendera merah putih telah diatur dalam UU tersendiri
yakni Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan
LambangNegara, serta LaguKebangsaan “Setiap orang yangmerusak,merobek,
menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan laindengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara
sebagaimanadimaksuddalamPasal 24huruf a, dipidanadenganpidanapenjara
paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima
ratusjutarupiah)”yangmerupakansanksipidanaatasperbuatanmenghinadan
merendahkan kehormatan bendera negara Republik Indonesia. Oleh karenanya
apabila ada pelanggaran terhadap bendera merah putih haruslah dikenakan UU ini,
bukandenganmenggunakanpasalmakar.BahwaterkaitbenderaBintangKejorayang
dikibarkanpadatanggal29Agustus2019bukanlahdilakukanolehterdakwaataubukan
atas perintah atau inisiatif terdakwa. Bahwa di dalamBuku II Kejahatan Terhadap
Keamanan Negara dari pasal 104 KUHP sampai dengan Pasal 129 KUHP tidak
satupun yangmenerangkan terkait pelanggaran terhadapbenderamerah putih
baikdalambentukpenurunan,pengrusakan,pembakaranataupunbentukpelanggaran
lainnya karena terkait bendera dan lambang negara diatur dalamUU tersendiri yakni
UUNomor24tahun2009 tentangBendera,BahasadanLambangNegara,sertaLagu
Kebangsaan sesuai dengan asas lex specialis derogat legi generalis, apabila ada
pengrusakanataupenurunanbenderamerahputihsebagaimana aksipada tanggal29
Agustus2019diKantorGedungGubernurPapuamakayangdigunakanadaketentuan
pidana yakni pasal 66 Undang-undang Nomor24 Tahun2009 tentang Bendera,
BahasadanLambangNegara,sertaLaguKebangsaan“Setiaporangyangmerusak,
merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan laindengan
maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara
sebagaimanadimaksuddalamPasal 24huruf a, dipidanadenganpidanapenjara
paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima
ratusjutarupiah)”yangmerupakansanksipidanaatasperbuatanmenghinadan
merendahkankehormatanbenderanegaraRepublikIndonesia.
Dengandemikianunsur ‘makar” yangdidakwadandituntutkepadaTerdakwa, tidak
terbuktisecarasahdanmenyakinkanmenuruthukum.
–36 –
c. Unsur “Dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ke
tanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara”
Merupakan unsur subjektif, bahwa orang yang melakukan makar harus bermaksud
melakukan suatu tindakan yang dapat diberikan kualifikasi membuat wilayah Negara
jatuhketanganmusuhbaikseluruhatausebagian.
Dalam Memorie van Toelichting (MvT) Pembentuk Undang-Undang telah mengartikan
oogmerk itusebagainaastedoel, tanpamemberikanpenjelasan lebih lanjut tentangapa
yangsebenarnyadimaksuddengankatanaastedoel itusendiri.Lamintangdibukunya
Dasar-DasarHukumPidanaIndonesiamengatakanbahwasecaraharfiahkatanaaste
doel ituberartitujuansampingatautujuanlaindisampingtujuanpokok,namunkarena
tidaklazimdigunakanorangdalamhukumpidana,makaoogmerkditerjemahkandengan
kata“DenganMaksud”.PembentukUndang-Undangdengantegasmencantumkanunsur
oogmerk sebagai salah satu unsur tindak pidana yang ada di dalamnya. Maka unsur
oogmerk di dalam pasal 106 KUHP itu artinyamaksud dari pelaku ituadalah untuk
melawan kekuasaan yang ada di Indonesia dan untuk melawan kekuasaan
tersebut, pelaku (dengan sengaja) memisahkan seluruh atau sebagian wilayah
negara jatuh ke tanganmusuh atau memisahkan sebagian dari wilayah negara.
“Niat” oleh pembentuk UU digunakan sebagai suatu tanda atau pedoman untuk
menyatakan adanya kesengajaan. Petunjuk untuk dapat mengetahui arti kesengajaan
dapat diambil dari Memorie Van Toelichting yang mengartikan opzet sebagai
menghendakidanmengetahui(Willensenweteng).BerdasarkanMemorievanTeolichting
maka diketahui bahwa kesengajaan itu ada apabila si pelaku itu menghendaki dan
mengetahui apa yang ia lakukan. Prof Muljatno mengadakan perbedaan antara
percobaan yang selesai (vol tooide poging), artinya seluruh kelakuan yang harus
dilakukanolehterdakwauntukmenimbulkankejahatanyangditujusudahdilakukandan
tinggal menunggu akibatnya saja, dan percobaan yang terhenti (geschorchte poging).
Sehubungan dengan ini dalam hal makar atau percobaan yang belum selesai, Prof
Muljatnoberpendapat:Sebaliknyadalampasal104misalnya,kalaumakarbelumselesai,
(dan juga dalam delik-delik percobaan yang tidak selesai) oogmerk mempunyai makna
yangsubjektif,artinyaharus100persenmurniyangdiinginkanolehterdakwa.Jelasbahwa
niat (oogmerk) terhadap delik makar dan percobaan yang belum selesai adalah
mempunyai makna yang subjektif, artinya harus 100 persenmurni yang diingini oleh
terdakwa.Berdasarkanfakta-faktayangterungkapdipersidangandariketeranganpara
saksi,paraahlidanbarangbuktisertaketeranganTerdakwa;
Bahwa aksi tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019 adalah respon
terhadap aksi rasis yang terjadi di Surabaya terhadap mahasiswa Papua. Aksi ini
bertujuanagarnegaramenghapuskanpraktekrasismedenganmenghukumpelakudan
memberikan perlindungan terhadap orang Papua. Jika tidak ada aksi rasisme di
Surabaya tentu tidak akan ada aksimenentang rasismeyang terjadi di berbagai
kotadiPapuatermasukdiJayapura.
Bahwasepanjangtanggal27dan28Agustus2019,TerdakwaIRWANUSUROPMABIN
bersamasaksiApkolUropmabinmengikutikegiatanmahasiswakatholikPMKRIdi
balai Pertanian Waena dari pagi hingga tengah malam. Pada pagi hari tanggal 29
Agustus 2019 terdakwa ke kampus untuk rencana mengkuti kuliah namun
didatangi oleh SOLEMAN ITLAY yang kemudian meminta terdakwa untuk ikut
mengawalaksimassaagarberjalanamandengancaramenunggumassaditaman
Imbi Jayapura. Terdakwa kemudian menelpon saksi Apkol Uropmabin untuk
menginformasikan akan ke taman Imbi Jayapura. Kemudian terdakwa diantar ke
–37 –
taman Imbi Jayapura dengan menggunakan motor diantar oleh Soleman Itlay.
Terdakwaduduk-duduksajaditamanImbisekitar3jamsambilmenunggumassa
dankemudianketikamassatibamengikutimassa jalankakikekantorGubernurPapua
sambil mengatur massa yang jalan agar tidak keluar dari tali komando yang telah
dipasang.Terdakwatidakmengikutirapatyangdilakukansebelumaksidantidak
melakukan orasi pada saat aksi. Bahwa aksi menolak rasisme bertujuan untuk
menyampaikan aspirasi masyarakat Papua terkait penolakan rasisme kepada
Gubernurolehkarenatempatyangditujuadalahkantorgubernur.
Dengan demikian unsur ‘Dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah
negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah
negara”yang didakwadan dituntut kepadaTerdakwa, tidak terbukti secara sahdan
menyakinkanmenuruthukum.
d. Unsur“ApabilaNiatuntukitutelahternyatadariadanyapermulaanpelaksanaan,
sepertidimaksuddalamPasal53KUHP”
Satu-satunya penjelasan yang dapat diperoleh tentang pembentukan Pasal 53 ayat (1)
KUHPadalahbersumberdariMemorievanToelichting(MvT)yangmenyatakan:Poging
totmisdrijf isdandebegonnenmaarnietvoltooideuitvoeringvanhetmisdrijf,ofwelde
door een begin van uitvoering geopenbaarde wil om een bepaald misdrijf te plegen.
(Dengandemikian,makapercobaanuntukmelakukankejahatanituadalahpelaksanaan
untukmelakukansuatukejahatanyangtelahdimulaiakantetapi ternyatatidakselesai,
ataupun suatu kehendak untuk melakukan suatu kejahatan tertentu yang telah
diwujudkan di dalamsuatu permulaan pelaksanaan) (Lamintang, 1984: 511). Pasal 53
KUHPhanyamenentukan bila (kapan)percobaanmelakukankejahatan itu terjadi atau
dengankata lain Pasal53KUHPhanyamenentukansyarat-syaratyangharusdipenuhi
agarseorangpelakudapatdihukumkarenabersalahtelahmelakukansuatupercobaan.
Syarat-syarattersebutadalahsebagaiberikut:
a. Adanyaniat/kehendakdaripelaku;
b. Adanyapermulaanpelaksanaandariniat/kehendakitu;
c. Pelaksanaantidakselesaisemata-matabukankarenakehendakdaripelaku.
Selanjutnya Memorie van Toelichting (MvT) hanya memberikan pengertian tentang
uitvoeringshandelingen (tindakan-tindakan pelaksanaan), yaitu berupa tindakan-
tindakanyangmempunyaihubungansedemikianlangsungdengankejahatanyang
dimaksud untuk dilakukan dan telah dimulai pelaksanaannya. Sedangkan pengertian
dari voorbereidings handelingen (tindakan-tindakan persiapan) tidak diberikan.
Hubungan antara makar dan percobaan dijelaskan dalam Pasal 87 KUHP, disebutkan
bahwa“Dikatakanadamakaruntukmelakukansuatuperbuatan,apabilaadaniatuntuk
itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan,seperti maksud dari pasl 53
KUHP”.
Dalam ilmu hukum pidana maupun yurisprudensi hukum pidana diadakan perbedaan
antara “perbuatan persiapan” (voorbereidingshandeling) dan perbuatan pelaksanaan
(uitvoeringshandeling).MenurutTresna(Azas-AzasHukumPidanadisertaiBeberapa
PerbuatanPidanaJangPenting,Tiara,Jakarta,1959)melihatsusunankata-katadari
pasal 53 ayat (1) itu terlihat seakan-akan pelaksanaan yang harus sudah dimulai itu
dimaksudkansebagai pelaksanaan kehendak yang berbuat, akan tetapi dari penjelasan
resmitentangpasaltersebutternyatabahwahalituharusdiartikansebagaipelaksanaan
dari kejahatannya. Jika dihubungkan dengan perkataan “selesainya” pelaksanaan itu,
–38 –
perkataan mana hanya dapat diartikan selesainya kejahatan dan bukan selesainya
kehendak.MenurutMemorievanToelichting(MvT)batasyangtegasantaraperbuatan
persiapan dan perbuatan pelaksanaan tidak dapat ditetapkan dalam wet. Untuk
mencegahpersoalankapankahperbuatanitumerupakanperbuatanpersiapandankapan
sudahmerupakanperbuatanpelaksanaanadaduateoriyaitu;
1. Teorisubyektif
2. Teoriobyektif
Teori subyektif di dalam mencari rumusan bagi arti permulaan pelaksanaan adalah
menitikberatkan pada maksud dari seseorang dalam melakukan kejahatan. Teori ini
memberikesimpulanbahwaadapermulaanpelaksanaan jikaditinjaudarisudutniatsi
pembuat apa yang telah dilakukan itu telah ternyata kepastian niat tadi. Jadi teori
subjektifberpendapatbahwasudahadapermulaanpelaksanaanjikasudahadakepastian
niat dari si pembuat, sehinggaukuran atau dasar yang dipergunakan adalah kehendak
atauwatak (mentalitet)pembuat.Muljatnodalammenentukanbatasadanyaperbuatan
pelaksanaanmeninjaunyadariduafaktor,yaitudarisifatpercobaannyasendiridandari
sifatumumnyadelikapa yang telahdilakukannya itu sendiri. Sehinggamenurutbeliau
perbuatanpelaksanaanituada,bilaadasuatuperbuatanyangmemenuhitigasyarat:
1. Secara obyektif apa yang dilakukan terdakwa harus mendekati kepada delik yang
dituju, atau dengan kata lain, harusmengandung potensi untukmewujudkan delik
tersebut;
2. Secara subyektif, dipandang dari sudut niat, harus tidak ada keraguan lagi, bahwa
yangtelahdilakukanolehterdakwaditujukanataudiarahkapadadelikyangtertentu
tadi;
3. Bahwaapayangdilakukanolehterdakwamerupakanyangbersifatmelawanhukum.
(Moeljatno,1985).
Permulaan pelaksanaan dalam pasal di atas ditafsirkan sebagai permulaanmelakukan
kejahatan dan tidak selesai. Perbuatan permulaan pelaksanaan menurutMemorie van
Toelichting harusdibedakan dengan perbuatan persiapan dan perbuatan pelaksanaan.
Meski demikian, tidak mudah membedakan antara keduanya dan oleh karena itu
diserahkanpadapertimbanganhakim.Dalamkonteksini,Moeljatnomenyatakanbahwa
perbuatan persiapan merupakan mengumpulkan kekuatan, sedangkan perbuatan
pelaksanaan melepaskan kekuatan yang telah dikumpulkan. Berdasarkan fakta-fakta
yang terungkap di persidangan dari keterangan para saksi dan barang bukti serta
keteranganTerdakwa;
Bahwa aksi tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019 adalah respon
terhadap aksi rasis yang terjadi di Surabaya terhadap mahasiswa Papua. Aksi ini
bertujuanagarnegaramenghapuskanpraktekrasismedenganmenghukumpelakudan
memberikan perlindungan terhadap orang Papua. Jika tidak ada aksi rasisme di
Surabaya tentu tidak akan ada aksimenentang rasismeyang terjadi di berbagai
kotadiPapuatermasukdiJayapura.
Bahwasepanjangtanggal27dan28Agustus2019,TerdakwaIRWANUSUROPMABIN
bersamasaksiApkolUropmabinmengikutikegiatanmahasiswakatholikPMKRIdi
balai Pertanian Waena dari pagi hingga tengah malam. Pada pagi hari tanggal 29
Agustus 2019 terdakwa ke kampus untuk rencana mengikuti kuliah namun
didatangiolehdenganSOLEMANITLAYyangkemudianmeminta terdakwauntuk ikut
mengawalaksimassaagarberjalanamandengancaramenunggumassadi tamanImbi
Jayapura. Terdakwa kemudian menelpon saksi Apkol Uropmabin untuk
menginformasikan akan ke taman Imbi Jayapura. Kemudian terdakwa diantar ke
–39 –
tamanImbiJayapuraolehSolemanItlay.Terdakwaduduk-duduksajaditamanImbi
sekitar 3 jam sambil menunggumassa dan kemudian ketika massa tiba mengikuti
massajalankakikekantorGubernurPapuasambilmengaturmassayangjalanagartidak
keluardaritalikomandoyangtelahdipasang.Terdakwatidakmengikutirapatyang
dilakukan sebelum aksi dan tidak melakukan orasi pada saat aksi. Bahwa aksi
menolakrasismebertujuanuntukmenyampaikanaspirasimasyarakatPapuaterkait
penolakan rasismekepadaGubernur oleh karena tempat yang dituju adalah kantor
gubernur.MenurutAhliPolitik,Dr.AdrianaElisabeth,M.Soc,Scbahwaaksipadayang
dilakukan tidak ada tujuannya untuk menggulingkan pemerintahan atau
melakukanmakar karena aksi itumerupakan aksi protes terkait ketidakadilan
yangdialamiolehrakuatPapuaakibatperlakukanrasismenyangmerekaalami.
Dari uraian diatas maka unsur “Apabila Niat untuk itu telah ternyata dari adanya
permulaanpelaksanaan,sepertidimaksuddalamPasal53KUHP”yangdidakwakan
dan dituduhkan oleh PenuntutUmumkepada terdakwa tidaklah terbukti secara sah
danmenyakinkanmenuruthukum.
e. Unsur“Merekayangmelakukan,yangmenyuruhmelakukan,danyangturutserta
melakukan”
Memahami konsep teoritik deelneming (penyertaan) tersebut, maka dalam konteks
Pasal55ayat1ke-1KUHPjelasterlihatsuatupenyertaanyangtersusun,yakni;
a. yangmelakukan;
b. yangmenyuruhlakukan;
c. yangturutsertamelakukan;
d. yangsengajamelakukan.
Sebagaimana pernah dibahas dalam artikel Perbedaan 'Turut Melakukan' dengan
'MembantuMelakukan' Tindak Pidana,R. Soesilo dalam bukunya yang berjudulKitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal
Demi Pasal menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan “orang yang turut
melakukan”(medepleger)dalamPasal55KUHP.MenurutR.Soesilo,“turutmelakukan”
dalam arti kata “bersama-sama melakukan”. Sedikit-dikitnya harus ada dua orang,
ialah orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger)
peristiwa pidana. Di sini diminta bahwa kedua orang itu semuanya melakukan
perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir atau elemen dari peristiwa tindak
pidana itu.Tidakbolehmisalnyahanyamelakukanperbuatanpersiapan sajaatau
perbuatan yang sifatnya hanya menolong, sebab jika demikian, maka orang yang
menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi dihukum sebagai “membantu
melakukan” (medeplichtige) dalam Pasal 56 KUHP. Namun didalam Dakwaan Kesatu
Jaksa Penuntut Umum tidak menguraikan peran atau kualifikasi perbuatan Terdakwa
IRWANUS UROPMABIN terhadap delik yang dituduhkan kepadanya. Perlu diuraikan
kualifikasi Terdakwa IRWANUS UROPMABIN dalam konstruksi deelneming sesuai
ketentuan Pasal 55 Ayat(1) ke 1 KUHP. Jika perbuatan terdakwa dikualifikasi sebagai
pleger,maka terdakwalah yang mempunyai kekuasaan atau kemampuan untuk
mewujudkansemuaunsurdelikyangterdapatdalamPasal106KUHP.Lalusepertiapa
kualifikasipenyertaandariParaTerdakwa lainnyayangdituntutdalamberkasperkara
terpisah.ApakahTerdakwaIRWANUSUROPMABINatauTerdakwaBUKTARTABUNI,
terdakwaAGUSKOSAY, terdakwa STEVEN ITLAY, terdakwaALEXANDERGOBAY,
terdakwa FERRY KOMBO ataukah terdakwa HENGKY HILAPOK yang dikualifikasi
sebagaimanus ministra (onmiddelijke dader)/pelaku langsung dan siapa diantara para
terdakwa sebagai pelaku peserta ?. Apabila kualifikasi Terdakwa IRWANUS
–40 –
UROPMABINsebagaimedeplegermakaseharusnyadigambarkansecarajelasdanpola-
pola hubungan perbuatan antara Terdakwa IRWANUS UROPMABIN dengan para
terdakwa lainnya. JPU juga tidak bisa menjelaskan siapa yang menjadi medepleger.
Tujuannya untuk dapat dipenuhinya syaratmedepleger yakni ada kerjasama yang erat
yang dilakukan secara sadar (bewste samenwerking) dan ada pelaksanaan bersama
secara fisik (gezamenlijkeuitvoering). Padahal dipersidangan, saksiHENGKY HILAPOK
dan saksiALEXANDERGOBAYmenerangkanbahwamereka tidakberkomunikasi atau
melihat terdakwa pada saat aksi ataupun membagi tugas untuk aksi antara saksi
HENGKYHILAPOKdansaksiALEXANDERGOBAYdenganTerdakwa.Dariuraiandiatas
makaunsur“Merekayangmelakukan,yangmenyuruhmelakukan,danyangturut
serta melakukan” yang didakwakan dan dituduhkan oleh Penuntut Umum kepada
terdakwa IRWANUS UROPMABIN tidaklah terbukti secara sah dan menyakinkan
menuruthukum.
MajelisHakimYangMulia;
RekanJaksaPenuntutUmumyanterhormat;
Sertahadirinsekalian;
KitasemuamungkinpernahmendengardanmembacamengenaiadanyaMiscarriageof
justice (kegagalanpenegakkankeadilan)yangmerupakan persoalan universal yang
dihadapi oleh hampir seluruh negara dalam penegakkan sistem peradilan pidananya.
Menurut Clive Walker, terdapat empat hal penting yang terkandung dalam makna
miscarriageofjustice,yaitu:
1. Kegagalan penegakkan keadilan tidak hanya terbatas pada produk pengadilan atau
dalamsistemhukumpidana, tetapi jugadapat terjadidi luarpengadilan, terbentuk
darikekuasaanpenegakhukumyangbersifatmemaksa(coercivepower);
2. Kegagalanpenegakkankeadilandapatdilembagakandalamhukum,misalnyadalam
bentuklegalisasibiaya-biayayangtidakresmi;
3. Kegagalan penegakkan keadilan harus pula mencakup kelemahan Negara ketika
menjalankantanggungjawabnya;
4. Kegagalanpenegakkankeadilanharusditegaskanpadahal-halyangberkaitandengan
hakasasimanusia;
Istilahmiscarriageofjusticeterusberkembangdandipergunakanuntukmenggambarkan
bahwa dalam sistem hukum negara-negara di dunia terdapat kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam putusan pengadilan yang menyebabkan seseorang harus menjalani
hukumanataskejahatanyangtidakdilakukannya.
Berdasarkan hal tersebut, dalampemeriksaan perkaraTerdakwa, patutlah kita semua,
baik rekan Jaksa Penuntut Umum, Majelis Hakim Yang Mulia atau pun kami sendiri
selakuPenasihatHukum,harusberpegangteguhpadaasas-asasyangterkandungdalam
penegakkan keadilan serta harus menghindari tindakan-tindakan yang dapat merusak
integritassistemsebagaiupayamenghindarimiscarriageofjusticepadaperkaraini.
VIII. KESIMPULANDANPERMOHONAN
MajelisHakimYangTerhormat,
Bahwadaripaparankamitersebutdiatasmakadengantidakterpenuhinyasalahsatuunsur
dakwaansajamakadianggapbahwapasalyangdidakwakanitutidakterbukti.Sehinggaitu
berarti tindak pidana Makar sebagaimana DAKWAAN KESATU PASAL 106 KUHP Jo
PASAL 55 AYAT (1) Ke-1 KUHP yang didakwakan kepada terdakwa IRWANUS
–41 –
UROPMABIN Tidak terpenuhi dan karenanya tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka sampailah kami
padapermohonansebagaiberikut:
Pertama: Menyatakan Terdakwa IRWANUS UROPMABIN tidak terbukti secara sah
danmenyakinkanmelakukantindakpidanamakarPasal106KUHPJoPasal
55Ayat(1)Ke-1KUHPsebagaimanadalamSurattuntutaanJaksaPenuntut
Umum.
Kedua :MembebaskanTerdakwaIRWANUSUROPMABINdarisegaladakwaandan
tuntutanhukum.
Ketiga :MerehabilitasinamabaikTerdakwaIRWANUSUROPMABINdimasyarakat
danmembebankanbiayapersidangankepadaNegara.
Namun demikian bila Majelis Hakim berpendapat/berkeyakinan lain,maka kami
mohonputusanyangseadil-adilnya.
Semoga TuhanYangMaha Adil senantiasamember petunjuk dan keteguhan iman kepada
MajelisHakimdalammemutusperkaraini.
Balikpapan,09Juni2020
Hormatkami
KOALISIPENEGAKHUKUMDANHAMPAPUA
PENASEHATHUKUMTERDAKWA
EMANUELGOBAY,S.H,M.H;
GANIUSWENDA,S.H,M.H;
YULIANAYABANSABRA,S.H;
WEHELMINAMORIN,S.H;
BERNARDMARBUN,S.H;
–42 –
NINYOMANSURATMININGSIH,S.H;
FATHULHUDAWIYASHADI,S.H;
LATIFAHANUMSIREGAR,S.H,M.H
GUSTAFR.KAWER,S.H,M.Si;