ANXIETAS

18
Skenario Kasus Ny. Wati berusia 35 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan jantung berdebar-debar, kedua telapak tangan dan kaki berkeringat dingin, rasa takut, kepala pusing, mual, nyeri pada ulu hati, sesak napas dan tidur terganggu sejak 1 bulan yang lalu. Suami Ny. Wati meninggal dunia 6 bulan yang lalu dan punya anak 3 orang dan semuanya sedang bersekolah, sedangkan Ny. Wati seorang ibu rumah tangga. Pada pemeriksaan fisik dokter tidak menemukan penyakit yang bermakna seperti tekanan darahnya dalam batas normal, jantung dalam batas normal dan paru-paru tidak ditemukan tanda-tanda infeksi ataupun tanda-tanda alergi saluran napas atas atau saluran napas bawah dan pemeriksaan darah tepi dalam batas normal. Dokter memberikan obat analgetik dan antacid. Satu minggu kemudian, Ny. Wati kembali dengan keluhan yang sama dengan permintaan minta dirujuk ke Rumah Sakit. Selama pemeriksaan lengkap di RS tidak ditemukan alas an fisik yang memadai dalam menunjang keluhan-keluhan tersebut. Ny. Wati dirujuk ke RS Jiwa. Identifikasi Masalah 1. Ny. Wati berusia 35 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan jantung berdebar-debar, kedua telapak tangan dan kaki berkeringat dingin, rasa takut, kepala pusing, mual, nyeri pada ulu hati, sesak napas dan tidur terganggu sejak 1 bulan yang lalu. Created By: Nanda Dian Ningsih 702012038 :7 02012038 1 GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

description

a

Transcript of ANXIETAS

Page 1: ANXIETAS

Skenario Kasus

Ny. Wati berusia 35 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan jantung berdebar-debar, kedua telapak tangan

dan kaki berkeringat dingin, rasa takut, kepala pusing, mual, nyeri pada ulu hati, sesak napas dan tidur terganggu

sejak 1 bulan yang lalu. Suami Ny. Wati meninggal dunia 6 bulan yang lalu dan punya anak 3 orang dan semuanya

sedang bersekolah, sedangkan Ny. Wati seorang ibu rumah tangga.

Pada pemeriksaan fisik dokter tidak menemukan penyakit yang bermakna seperti tekanan darahnya dalam

batas normal, jantung dalam batas normal dan paru-paru tidak ditemukan tanda-tanda infeksi ataupun tanda-tanda

alergi saluran napas atas atau saluran napas bawah dan pemeriksaan darah tepi dalam batas normal. Dokter

memberikan obat analgetik dan antacid.

Satu minggu kemudian, Ny. Wati kembali dengan keluhan yang sama dengan permintaan minta dirujuk ke

Rumah Sakit. Selama pemeriksaan lengkap di RS tidak ditemukan alas an fisik yang memadai dalam menunjang

keluhan-keluhan tersebut. Ny. Wati dirujuk ke RS Jiwa.

Identifikasi Masalah

1. Ny. Wati berusia 35 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan jantung berdebar-debar, kedua telapak

tangan dan kaki berkeringat dingin, rasa takut, kepala pusing, mual, nyeri pada ulu hati, sesak napas dan

tidur terganggu sejak 1 bulan yang lalu.

2. Suami Ny. Wati meninggal dunia 6 bulan yang lalu dan punya anak 3 orang dan semuanya sedang

bersekolah, sedangkan Ny. Wati seorang ibu rumah tangga.

3. Pada pemeriksaan fisik dokter tidak menemukan penyakit yang bermakna seperti tekanan darahnya dalam

batas normal, jantung dalam batas normal dan paru-paru tidak ditemukan tanda-tanda infeksi ataupun

tanda-tanda alergi saluran napas atas atau saluran napas bawah dan pemeriksaan darah tepi dalam batas

normal. Dokter memberikan obat analgetik dan antacid.

4. Satu minggu kemudian, Ny. Wati kembali dengan keluhan yang sama dengan permintaan minta dirujuk ke

Rumah Sakit. Selama pemeriksaan lengkap di RS tidak ditemukan alas an fisik yang memadai dalam

menunjang keluhan-keluhan tersebut. Ny. Wati dirujuk ke RS Jiwa.

Prioritas masalah

No :

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

1

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 2: ANXIETAS

Alasan ;

Analisis masalah

1. Ny. Wati berusia 35 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan jantung berdebar-debar, kedua

telapak tangan dan kaki berkeringat dingin, rasa takut, kepala pusing, mual, nyeri pada ulu hati,

sesak napas dan tidur terganggu sejak 1 bulan yang lalu.

a. Apa makna keluhan jantung berdear-debar, kedua telapak tangan dan kaki berkeringat dingin,

rasa takut, kepala pusing, mual, nyeri pada ulu hati, sesak nafas, tidur terganggu sejak 1 bulan

yang lalu ? (gangguan anxietas terkait dengan keluhan fisik)

Jawab :

Maknanya bahwa Ny. Wati mengalami gangguan anxietas ( gangguan cemas menyeluruh) yang terkait

dengan keluhan fisik.

Dimana berdasarakan PPDGJ III gejala dari gangguan cemas menyeluruh yakni sebagai berikut :

Kecemasan (kekhawatiran akan nasib nuruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit berkonsentrasi,

dsb).

Ketegangan motorik ( gelisah sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai).

Overaktivitas otonomik ( kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas,

keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb).

b. Apa kemungkinan factor penyebab keluhan diatas ? (factor psikosiosial keluhan )

Jawab :

Kemungkinan disebabkan oleh adanya faktor pencetus atau stressor berupa faktor psikososial (suami

meninggal dunia, punya 3 orang anak yang masih sekolah dan seorang IRT) yang menyebabkan stress.

Stress berkepanjangan akan memberikan gangguan metabolisme dalam tubuh sehingga fungsi organ

yang sangat dipengaruhi oleh pengaturan hormon (adrenalin, noradrenegic) dan persarafan otonom

terganggu.

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

2

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 3: ANXIETAS

Tulang punggung keluarga menghilang

Punya 3 orang anak yang masih sekolahIbu rumah tangga

↑ beban ekonomi

Tegang psikis

Stress psikologis

Suami Meninggal

c. Bagaimana mekanisme keluhan tersebut ? (factor hormonal)

Jawab :

Stressor psikososial → diterima oleh hipotalamus → hipotalamus memberikan respon dengan aktivasi

system saraf simpatis → merangsang medulla adrenal ginjal untuk mensekresikan epineprin →

epineprin meningkat (Fase waspada), apabila terjadi perangsangan hipotalamus dan system saraf

simpatis secara terus menerus → reaksi pertahanan tubuh agar bisa mengimbangi proses fisiologi agar

bisa kembali ke normal → ada dua kemungkinan yang pertama yaitu gejala stress berkurang atau bila

tidak terkendali akan membuat proses adaptasi lemah → gangguan keseimbangan hormonal →

peningkatan gejala otonom (Palpitasi, keringat dingin, rasa takut, pusing, mual dan nyeri ulu hati, sesak

napas dan gangguan tidur)

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

3

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 4: ANXIETAS

2. Suami Ny. Wati meninggal dunia 6 bulan yang lalu dan punya anak 3 orang dan semuanya sedang

bersekolah, sedangkan Ny. Wati seorang ibu rumah tangga.

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

4

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 5: ANXIETAS

a. Apakah ada kaitan antara masalah diatas dengan keluhan Ny wati ? (ada, factor stressor

terjadinya anxietas )

Jawab :

Ada, suami meninggal dunia, punya 3 orang anak yang masih sekolah dan seorang IRT adalah

merupakan faktor pencetus stress atau stressor psikososial. Stress berkepanjangan akan memberikan

gangguan metabolisme dalam tubuh sehingga fungsi organ yang sangat dipengaruhi oleh pengaturan

hormon (adrenalin, noradrenegic) dan persarafan otonom terganggu yang akan berdampak pada

gangguan kecemasan.

Jenis-jenis stressor :

1) Fisik : trauma, pembedahan, panas atau dingin yang hebat

2) Kimia : penurunan pasokan O2, ketidakseimbangan asam basa)

3) Fisiologik : olahraga berat, syok hemoragik, nyeri)

4) Infeksi (invasi bakteri)

5) Psikologis/emosional : rasa cemas, ketakutan, kesedihan

6) Sosial (konflik peroranganm perubahan gaya hidup, beban hidup

b. Apa makna stressor pada kasus ini ? (untuk menentukan diagnosis aksis IV ekonomi, depresi

karena kematian suami , beban hidup dengan 3 anak )

Jawab :

Termasuk dalam Aksis IV, Karena Aksis IV adalah masalah psikososial dan lingkungan, antara lain :

kematian suami, 3 orang anak sekolah, dan faktor ekonomi merupakan factor psikososial.

3. Pada pemeriksaan fisik dokter tidak menemukan penyakit yang bermakna seperti tekanan darahnya dalam batas normal, jantung dalam batas normal dan paru-paru tidak ditemukan tanda-tanda infeksi ataupun tanda-tanda alergi saluran napas atas atau saluran napas bawah dan pemeriksaan darah tepi dalam batas normal. Dokter memberikan obat analgetik dan antacid.a. Apa makana pada pemeriksaan fisik tidak ditemuka kelainan fisik yang bermakna pada Ny

wati? (gangguan anxietas)

Jawab :

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

5

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 6: ANXIETAS

Ny. Wati tidak mengalami gangguan/kelainan pada organ tubuhnya, namun karena pemikirannya dan

kecemasan yang berlebihan membuat dia merasakan gejala-gejala tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

Ny. Wati mengalami suatu gangguan kecemasan (jiwa).

b. Apa makana pemeriksaan fisik diatas berdasarkan PPDGJ III untuk menentukan diagnosis aksis

III ? (aksis III tidak ada diagnosis)

Jawab :

Makna pemeriksaan fisik normal yaitu untuk menentukan diagnosis aksis III yakni tentang kondisi

medic umum.

Pada kasus Aksis III : Tidak ada diagnosis (tidak ditemukan kelainan fisik)

4. Satu minggu kemudian, Ny. Wati kembali dengan keluhan yang sama dengan permintaan minta

dirujuk ke Rumah Sakit. Selama pemeriksaan lengkap di RS tidak ditemukan alas an fisik yang

memadai dalam menunjang keluhan-keluhan tersebut. Ny. Wati dirujuk ke RS Jiwa.

a. Apa makna Ny wati datang kembali berobat dan ingin dirujuk ? (karena Ny wati merasa

keluhannya belum hilang anxietas)

Jawab :

Makna kembali ke dokter dan minta di rujuk ke RS kemungkinan gangguan yang dialami oleh Ny. Wati

ini bukan dari penyakit fisik melainkan faktor psikologis sehingga terjadi stress yang dapat

meningkatkan aktivasi saraf otonom → anxietas

b. Bagaimana patofisisologi timbulnya anxietas terhadap Ny wati ? (gangguan keseimbangan

hormonal epinefrin dan norepinefrin)

Jawab :

( Sama dengan patof gejala)

5. Cara diagnosis

Jawab :

A. Anamnesis pada kasus

1. Keluhan utama

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

6

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 7: ANXIETAS

Jantung berdebar-debar, kedua telapak tangan dan kaki berkeringat dingin, rasa takut, kepala pusing,

mual, nyeri pada ulu hati, sesak napas dan tidur terganggu sejak 1 bulan yang lalu.

2. Riwayat psikiatri masa lalu : penderita tidak memiliki riwayat pskiatri.

3. Riwayat medis masa lalu : penderita tidak pernah mendapatkan pengobatan yang berkaitan dengan

gangguan psikiatri.

4. Riwayat keluarga : tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti yang dikeluhkan Ny.

Wati.

5. Riwayat perkawinan : suami meninggal 6 bulan yang lalu, memiliki 3 orang anak yang masih

bersekolah.

6. Riwayat sosial : ibu rumah tangga (sebagai kepala rumah tangga) yang tidak bekerja.

Kriteria Diagnostik Gangguan Cemas Menyeluruh menurut DSM IV-TR

Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbulan yang timbul hampir setiap hari,

sepanjang hari, terjadi selama sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau

kejadiannya( seperti pekerjaan atau aktivits sekolah)

Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatiranmya

Kecemasan dan kekhawatiran disertai tiga atau lebih dari enam gejala berikut ini ( dengan

sekurangnya beberapa gejala lebih banyak terjadi dibandingkan tidak terjadi selama 6 bulan

terakhir). Catatan : hanya satu nomor yang diperlukan pada anak

1. Kegelisahan

2. Merasa mudah lelah

3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong

4. Iritabilitas

5. Ketegangan otot

6. Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur gelisah dan tidak memuaskan )

Focus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada gangguan aksis I, misalnya, kecemasan atau

ketakutan adalah bukan tentang menderita suatu serangan panic (seperti pada gangguan panic),

merasa malu pada pada situasi umum (seperti pada fobia social), terkontaminasi (seperti pada

gangguan obsesi kompulsif), merasa jauh dari rumah atau sanak saudara dekat (seperti gangguan

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

7

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 8: ANXIETAS

cemas perpisahan), penambahan berat badan (seperti pada anoreksia nervosa), menderita keluhan

fisik berganda (seperti pada gangguan somatisasi) atau menderita penyakit serius (seperti pada

hipokondriasis) serta kecemasan dan kekhawatiran tidak terjadi semata-mata selama gangguan stress

pasca trauma.

Kecemasan, kekhawatiran atau gejala fisik menyababkan penderitaan yang bermakna secara klinis

atau gangguan pada fungsi social, pekerjaa atau fungsi penting lain.

Gangguan yang terjadi adalah bukan karena efek fisiologi langsung dari suatu zat ( misalnya

penyalahgunaanzat, medikasi) atau kondisi medis umum ( misalnya hipertiroidisme) dan tidak

terjadi semata-mata selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik atau gangguan perkembangan

pervasive

6. DD

Jawab :

1. Gangguan anxietas menyeluruh

Pasien harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlagsung hampir setiap

hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan yang tidak terbatas atau hanya menonjol

pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” mengambang)

Gejala tersebut biasanya mencangkup unsur-unsur berikut :

Kecemasan (kekhawatiran akan nasib nuruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit

berkonsentrasi, dsb)

Ketegangan motoric ( gelisah sakit kepala, genetaran, tidak dapat samtai) dan

Overaktivitas otonomik ( kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar,

sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)

Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan

(reassurance) serta keluhan somatic berulang yang menonjol

Adanya gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari) khususnya depresi , tidak

membatalkan diagnosis utama untuk gangguan anxietas menyeluruh, selama hal tersebut

tidak terpenuhi kriteria lengkap dari episode depresif, gangguan fobik, gangguan panic atau

gangguan obsesif-kompulsif.

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

8

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 9: ANXIETAS

2. Gangguan somatisasi

Adanya banyak keluhan keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan

atas dasar adanya kelainan fisik yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun

Tidak mau menerima nasihat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan

fisik yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannya

Terdapat disabilitas dalam fungsi nya dimasyarakat dan keluarga yang berkaitan dengan sifat

keluhan-keluhannya dan dampak dari perilakunya

Evaluasi multiaksial:

Multiaksial diagnosis

Aksis I : Gangguan klinis

Aksis II : Gangguan kepribadian

Aksis III : Kondisi medik umum

Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan

Aksis V : Penilaian fungsi secara global

Pada kasus :

Aksis I : Gangguan anxietas menyeluruh

Aksis II : Gangguan kepribadian cemas

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : adanya stressor (depresi akibat kematian suaminya, social ekonomi yang rendah, dan

adanya beban hidup dengan memiliki 3 orang anak)

Aksis V : GAF scale 60-51 ( Gejala sedang, disabilitas sedang)

7. Data tambahan

Jawab :

- EKG

- Pemeriksaan fungsi kelenjar tiroid

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

9

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 10: ANXIETAS

8. WD

Jawab :

Gangguan kecemasan menyeluruh (anxietas)

9. Tatalakasana

Jawab :

1. Farmakologis

a. Golongan Benzodiazepin

Benzodiazepin merupakan obat pertama. Pemberian benzodiazepim dimulai dengan dosis terendah

dan ditingkatkan sampai mencapai respons terapi. Penggunaan sediaan sengan waktu paruh

menengah dan dosis terbagi dapat mencegah terjadinya efek yang tidak diinginkan .Lama

pengobatan rata-rata adalah 2-6 minggu, dilanjutkan dengan tapering off selama 1-2 minggu.

Contoh obatnya :

- diazepam dengan dosis 10-30 mg/hari 2-3 x sehari

- clobazam 10 mg/hari ½ -1/2 - 1

- Buspiron

Buspiron efektif pada 60-80 % penderita GAD (generalized anxyetas disorder). Buspiron lebih

efektif dalam memperbaiki gejala kognitif dibanding gejala somatic pada GAD. Tidak

menyebabkan withdrawl. Kekuraangannya adalah efek klinisnya baru terasa setelah 2-3 minggu.

Terdapat bukti bahwa penderita GAD yang sudah menggunakan benzodiazepine tidak akan

memberikan repon yang baik dengan buspiron. Dapat dilakukan penggunaan bersama antara

benzodazepin dengan buspiron kemudian dilakukan tapering benzodiazepine setelah 2-3 minggu,

disaat efek terapi buspiron sudah mencapai maksimal.

b. SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor)

SSRI sefektif terutama pada pasien GAD dengan riwayat depresi.

Obatnya antara lain :

- Sertraline dan Paroxetine merupakan pilihan yang lebih baik.

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

10

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 11: ANXIETAS

- Fluoksetin, pemberiannya dapat meningkatkan anxietas sesaat.

2. Non-farmakologis

a. Terapi kognitif perilaku (pendekatan behavioral)

Mengajak pasien secara langsung mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali

gejala somatic secara langsung.

Teknik utama yang digunakan pada pendekatan behavioral adalah relaksasi dan biofeedback.

b. Terapi suportif

Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan, digali potensi-potensi yang ada dan belum tampak,

didukung egonya, agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi social dan pekerjaannya.

c. Psikoterapi yang berorientasi pada Tilikan

Terapi ini mengajak pasien untuk mencapai penyingkapan konflik bawah sadar, menilik

egostrength, relasi obyek, serta keutuhan self pasien.

10. Komplikasi

Jawab :

Anxietas yang berkelanjutan akan menyebabkan gangguan pada fisik contohnya gastritis hingga terjadi

ulkus gaster

11. Prognosis

Jawab :

Bonam

Karena umumnya, tergantung pada kepribadian sebelumnya.

Nilai relative stabil jika prognosisnya baik, bila kejadian akut, prognosisnya lebih baik, bila stress yang

menimbulkan gangguan cemas itu mudah diatasi, prognosisnya baik juga).

12. KDU

Jawab :

3A

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

11

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)

Page 12: ANXIETAS

Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaantambahan

yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat

memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat

darurat)

13. PI

Jawab :

Al-baqoroh : 268

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…..”

Kesimpulan

Ny. Wati 35 tahun mengeluh jantung berdebar-debar ,kedua telapak tangan dan kaki berkeringat dingin, rasa takut,

kepala pusing, mual, nyeri pada ulu hati, sesak napas dan tidur terganggu karena gangguan anxietas (gangguan

cemas menyeluruh)

Kerangka konsep

Sterssor (suami menunggal, tidak bekerjaa/IRT, banyak anak ) kesulitan ekonomi

Gangguan keseimbangan hormonal (keluhan fisik tanpa kelaina fisik)

Gangguan anxietas menyeluruh

Created By: Nanda Dian Ningsih

702012038

:702012038

12

GANGGUAN ANXIETAS (GANGGUAN CEMAS MENYELURUH)