Anti Pire Tik
-
Upload
anonymous-db09jmvv -
Category
Documents
-
view
226 -
download
3
Transcript of Anti Pire Tik
ANTIPIRETIK
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami teknik evaluasi obat antipiretik
2. Memahami manifestasi dari demam dan penggunaan obat-obatan
antipiretik serta penggunaannya secara kimia
II. TINJAUAN PUSTAKA
Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau obat
untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas
tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat
menghambat prostatglandin pada CNS.
Antipiretik adalah golongan obat yang dipergunakan untuk menurunkan
suhu tubuh bila demam. Cara kerja antipiretik antara lain dengan
melebarkan pembuluhdarah di kulit, sehingga terjadi pendinginan
darah oleh udara luar. Sebagian obatantipiretik juga merangsang
berkeringat.
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di
hipotalamus. Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus
mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan
menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1,
yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif,
makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera. Interlekin-1 tampaknya
menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang
hipotalamus.
Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh
melawan infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi
padamanusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatnya suhu tubuh
beberapaderajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan
~ 1 ~
mengaktifkan sistemkekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah
putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain
untuk melawan infeksi (Wibowo, S.,2006).
Suhu tubuh normal bervariasi tergantung masing-masing orang, usia
danaktivitas. Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37 derajat C. Suhu tubuh kita
biasanya paling tinggi pada sore hari. Suhu tubuh dapat meningkat disebabkan
oleh aktivitasfisik, emosi yang kuat, makan, berpakaian tebal, obat-obatan,
suhu kamar yang panas,dan kelembaban yang tinggi. Ini terutama pada anak-
anak. Suhu tubuh orang dewasakurang bervariasi. Tetapi pada seorang wanita
siklus menstruasi dapat meningkatkansuhu tubuh satu derajat atau lebih
(Wibowo, S., 2006).Yang mengatur suhu tubuh kita adalah hipotalamus yang
terletak di otak.Hipotalamus ini berperan sebagai thermostat. Thermostat
adalah alat untuk menyetelsuhu seperti yang terdapat pada AC. Hipotalamus
kita mengetahui berapa suhu tubuhkita yang seharusnya dan akan mengirim
pesan ke tubuh kita untuk menjaga suhutersebut tetap stabil (Wibowo, S.,
2006).
Pada saat kuman masuk ke tubuh danmembuat kita sakit, mereka
seringkali menyebabkan beberapa zat kimiawi tertentu beredar dalam darah
kita dan mencapai hipotalamus. Pada saat hipotalamus tahu bahwa ada kuman,
maka secara otomatis akan mengeset thermostat tubuh kita lebih tinggi.
Misalnya suhu tubuh kita harusnya 37 derajat C, thermostat akan
berkata bahwa karena ada kuman maka suhu tubuh kita harusnya 38,9 derajat
C. Ternyatadengan suhu tubuh yang lebih tinggi adalah cara tubuh kita
berperang dalam melawankuman dan membuat tubuh kita menjadi tempat yang
tidak nyaman bagi kuman(Wibowo, S., 2006)..
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus
ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak.
Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
~ 2 ~
Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
Mekanisme pengaturan suhu:
Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika
hypotalamus –> Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas.
Sewaktu pusat temperatur hipotalamus mendeteksi bahwa temperatur tu
buhterlalu panas, pusat akan memberikan prosedur penurunan atau peningkatan
temperature yang sesuai. Sistem pengatur temperatur menggunakan tiga
mekanisme penting untuk menurunkan panas tubuh ketika temperatur
menjadi sangat tinggi:
1. Vasodilatasi. Pada hampir semua area tubuh, pembuluh darah kulit
berdilatasidengan kuat. Hal ini disebabkan oleh hambatan dari pusat si
mpatis padahipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi.
Vasodilatasi penuhakan meningkatkan kecepatan pemindahan panas kekulit
sebanyak delapankali lipat.
2. Berkeringat.
3. Penurunan pembentukan panas.Mekanisme yang menyebabkan
pembentukan panas berlebihan, seperti menggigil dan termogenesis kimia,
dihambatdengan kuat.
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan
pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme
dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan
otot) naik sampai 20%. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka
produksi panas akan bertambah 5 kalinya
Asetaminofen atau Parasetamol ialah analgesik dan antipiretik yang
popular dalam mengurangkan sakit kepala, dan demam. Parasetamol digunakan
dalammengurangkan simptom selsema dan flu, dan merupakan ramuan utama
dalamkebanyakan analgesik berpreskripsi. Parasetamol adalah selamat pada
dos standard,dan disebabkan boleh didapati secara meluas, dos berlebihan
jarang berlaku. Berbeda dengan dadah analgesik yang lain seperti aspirin dan
~ 3 ~
ibuprofen, parasetamol tiada sifat anti-radang. Jadi parasetamol tidak tergolong
dalam dadah jenis NSAID. Dalam dos normal, asetaminofen tidak
menyakitkan permukaandalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal
atau duktus arteriosus fetus.
Etimologi Perkataan asetaminofen dan parasetamol berasal daripada
singkatan namakimia bahan tersebut:Versi Amerika N-asetil-para-aminofenol
asetominofen Versi Inggeris para-asetil-amino-fenol parasetamol.
Sebelum penemuan asetaminofen, kulit sinkona digunakan sebagai agenantipir
etik, selain digunakan untuk menghasilkan drug antimalaria, kuinin.Apabila
pokok sinkona semakin berkurangan pada 1880an, sumber alternatif mula
dicari. Terdapat dua agen antipiretik dibangunkan pada 1880an;
asetanilida pada 1886 dan fenasetin pada 1887. Pada masa ini, asetaminofen
telah disintesis olehHarmon Northrop Morse melalui pengurangan p-nitrofenol
bersama timah dalamasid asetik glasier. Biarpun proses ini telah dijumpai pada
tahun 1873, asetaminofentidak digunakan dalam bidang perubatan sehinggalah
dua dekad selepasnya.
Asetosal atau asam asetil salisilat merupakan senyawa anti inflmasinons
teroid yang juga menunjukkan aktivitas anti trombosis, analgesik, danantipireti
k. Asetosal secara tradisional merupakan analgesik antiinflamasi pilahan perta
ma, tapi banyak dokter sekarang lebih suka memilih AINS (anti inflamasinonst
eroid ) lain mungkin lebih dapat diterima dan lebih menyenangkan bagi
pasien.Dalam dosis tinggi yang umum, efek antiinflamsi asetosal sama dengan
efek AINSlain. Dosis yang dibutuhkan untuk radang aktif di persendian
sekurang-kurangnya3,6 g/hari. ( BPOM, 2003)
~ 4 ~
III. BAHAN DAN ALAT
A. BAHAN
Antipiretik : Parasetamol, Asetosal dan Antalgin
Pepton 10 %
NaCl Fisiologis
Mencit
B. ALAT
Thermometer
Timbangan
Alat Suntik
Stopwatch
Suntik Oral
IV. CARA KERJA
1. Semua hewan yang akan digunakan ditimbang dan diukur suhu/temperatur
tubuhnya
2. Hitung dosis yang akan diberi pada mencit(VAO)
3. Suntik induksi demam yaitu Pepton 10 % yang diberi 1% dari BB mencit
4. Tunggu 15 Menit atau sampai mencit tersebut demam, ukur suhu demamnya
5. Beri antipiretik secara oral
6. Ukur suhu tubuh mencit setelah 5 menit, 10 menit, 15 menit 30 menit, 45
menit, 60 menit.
7. Buat tabel dan grafik hubungan antara waktu dan temperatur tubuh mencit
8. Hitung persen proteksi
~ 5 ~
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Ke
lObat
BB
(Gram
)
VA
O
Oba
t
Suhu yang diamati(°C)
Suh
u
awal
Setelah
Induksi5’ 10’ 15’ 30’ 45’ 60’
1
Parasetam
ol 100
mg/kg BB
24 0,24 35,7 38,2 37,937,
938 37
36,
735,6
2
Parasetam
ol 150
mg/kg BB
19 0,28 35,3 38,1 38,1 3837,
637,8
37,
236,8
Kontrol
(NaCl
Fisiologis)
25 0,25 37,4 38,8 37,638,
7
38,
956,9
38,
537,7
3
Asetosal
100 mg/kg
BB
30 0,3 37,9 38,8 37,637,
3
37,
736,1
36,
737,1
4
Asetosal
150 mg/kg
BB
31 0,46 37,7 38,1 36,436,
3
35,
535,3 36 36,1
5
Antalgin
100 mg/kg
BB
32 0,24 37,7 38 37,5 3736,
9
36,
4
35,
437
6
Antalgin
150 mg/kg
BB
29 0,43 35 36 36,836,
2
35,
935,8
35,
735,2
Perhitungan VAO :
Kelompok 1 : Parasetamol 100 mg/kg BB
VAO (ml ) :BB ( Kg ) × Dosis (mg / Kgbb)Konsentrasi obat(mg /ml)
~ 6 ~
VAO (ml ) : 0,024 kg× 100 mg /kgbb10 mg /ml
=0,24 ml
Kelompok 2 : Parasetamol 150 mg/kg bb
VAO (ml ) :BB ( Kg ) × Dosis (mg / Kgbb)Konsentrasi obat(mg /ml)
VAO (ml ) : 0,019 Kg×150 mg /Kg bb10 mg /ml
=0,285 ml
Kelompok 3 : Asetosal 100 mg/kg bb
VAO (ml ) :BB ( Kg ) × Dosis (mg / Kgbb)Konsentrasi obat(mg /ml)
VAO (ml ): 0,030 kg×100mg / Kg bb10 mg /ml
=0,30ml
Kelompok 4 : Asetosal 150 mg/kg bb
VAO (ml ) :BB ( Kg ) × Dosis (mg / Kgbb)Konsentrasi obat(mg /ml)
VAO (ml ): 0,031 kg×100 mg / Kg bb10 mg /ml
=0.46 ml
Kelompok 5 : Antalgin 100 mg/kg bb
VAO (ml ) :BB ( Kg ) × Dosis (mg / Kgbb)Konsentrasi obat(mg /ml)
VAO (ml ) : 0,032 kg×100 mg / Kg bb10 mg /ml
=0,24 ml
Kelompok 6 : Antalgin 150 mg/kg bb
VAO (ml ) :BB ( Kg ) × Dosis (mg / Kgbb)Konsentrasi obat(mg /ml)
VAO (ml ) : 0,029 kg×150 mg / Kg bb10 mg /ml
=0,43 ml
% proteksi Antalgin 150 mg/kg bb:
~ 7 ~
% Proteksi=Suhu Demam – Suhu PerlakuanSuhu Demam−Suhu Normal
× 100 %=¿
Waktu5 menit=36−36,836−35
×100 %=−80 %
Waktu10 menit=36−36,236−35
×100 %=−20 %
Waktu15menit=36−35,936−35
×100 %=10 %
Waktu30 menit=36−35,836−35
×100 %=20 %
Waktu 45 menit=36−35,736−35
× 100%=30 %
Waktu60 menit=36−35,236−35
×100 %=80 %
B. PEMBAHASAN
.Percobaan ini menggunakan hewan percobaan yaitu mencit. Kita
dapat membandingkan daya antipiretik dari obat-obatan tersebut setelah
mencit diinduksi pepton 10% yang diberikan 1% dari BB mencit.
Pemberian obat-obat antipiretik pada mencit dilakukan secara
peroral,setiap mencit diberikan suspensi obat yang berbeda, sebagai kontrol
negatif diberikan NaCl Fisiologis 1% pada seekor mencit yang dilakukan
oleh kelompok 2.
Parameter yang digunakan adalah suhu/temperatur tubuh mencit.
Sehingga diukur penurunan suhu tubuh mencit setelah diberi obat-obatan
antipiretik.
Pengujian dimulai dengan mencit disuntik secara subkutan dengan
larutan induksi pepton 10 %. Pemberian dilakukan secara subkutan karena
memungkinkan sediaan lebih mudah diabsorbsi oleh tubuh, cepat
memberikan efek,mencegah penguraian pepton pada jaringan fisiologik
organ tertentu, serta efek merusak jaringan tubuh jika pada organ tertentu.
Setelah diinduksi pepton, suhu tubuh mencit naik menjadi 36°C
dengan suhu awal/suhu normalnya 35°C. Setelah diberi antipiretik yaitu
~ 8 ~
Antalgin 150 mg/kg BB,5 menit kemudian suhu tubuh mencit naik menjadi
36,8°C, hal ini menunjukkan bahwa efek obat belum bekerja. Setelah 10
menit kemudian suhu tubuh mencit perlahan turun menjadi 36,2°C,
selanjutnya menit ke 15 suhu tubuh mencit menjadi 35,9C pada menit ke 15
terlihat bahwa suhu tubuh mencit juga mulai menurun, lalu pada menit ke
30 suhu mencit menurun lagi menjadi 35,8C, begitu selanjutnya hingga
pada menit ke 60 suhu badan mencit kembali normal yaitu 35,2C.
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil bahwa urutan
obat yang memiliki daya antipiretik paling tinggi atau kuat adalah
Parasetamol > Asetosal > Antalgin.
VI. KESIMPULAN
Mekanisme Kerja Obat Antipiretik, bekerja dengan cara menghambat
produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior (yang meningkat
sebagai respon adanya pirogen endogen).
Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau
obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh
saat panas tidak berefektif pada orang normal.
Urutan obat yang memiliki daya antipiretik paling tinggi atau kuat
adalah Parasetamol > Asetosal > Antalgin.
Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh
melawan infeksi.
VII. JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN
Soalan :
~ 9 ~
1. Jelaskan tempat pengaturan temperatur tubuh di otak!
2. Bagaimana mekanisme kerja obat antipiretik? Kemukakan efek samping
yang dapat muncul akibat penggunaannya!
Jawaban :
1. Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua hemisfer
otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termostart. Suhu yang nyaman
merupakan set point untuk operasi system pemanas. Pada umumnya
penjalaran sinyal suhu hampir selalu sejajar, namun tidak persis sama
seperti sinyal nyeri. Sewaktu memasuki medulla spinalis, sinyal akan
menjalar dalam traktus lissaueri sebanyak beberapa segmen diatas atau
dibawah dan selanjutnya akan berakhir terutama pada lamina I, II, III
radiks dorsalis sama seperti untuk rasa nyeri. Sesudah ada percabangan
satu atau lebih neuron dalam medulla spinalis maka sinyal akan
menjalarkan keserabut termal asenden yang menyilang ke traktus
sensorik anterolateral sesi berlawanan dan akan berakhir di (1) area
reticular batang otak dan (2) kompleks vetro basal thalamus. Setelah
dari thalamus sinyal di hantarkan ke hipotalamus. Dihipotalamus
mengandung dua pusat pengaturan suhu. Hipotalamus bagian anterior
berespon terhadap peningkatan suhu dengan menyebabkan vasodilatasi
dan karenanya panas menguap. Sedangkan hipotalamus bagian
posterior berespon terhadap penurunan suhu dengan menyebabkan
vasokontriksi dan mengaktivasi pembentukan panas lebih lanjut.
2. Obat Antipiretik bekerja dengan cara menghambat produksi
prostaglandin di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon
adanya pirogen endogen). Pada umumnya Efek samping obat antipiretik
adalah gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan
ginjal dan juga reaksi alergi kulit.
~ 10 ~
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia edisi 3, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Diphalma, J. R., Digregorio, G. J. 1986. Basic Pharmacology in
Medicine. 3th ed. New York: Mcgraw-hill Publishing Company: 319-
20
Tjay,Tan Hoan dan K. Rahardja, 2007, Obat-obat Penting, PT
Gramedia, Jakarta.
~ 11 ~