Anti Fungal

7
Anti Fungal Infeksi Jamur dibedakan : • Infeksi Sistemik • Infeksi Topikal (dermatofit) Penggolongan Obat Jamur ; 1. Gol. Polien Mekanisme Kerja : Berikatan kuat dengan sterol pada membran sel jamur → membran sel bocor, terjadi kehilangan beberapa bahan intrasel → kerusakan yg tetap pada sel jamur A. Amfoterisin B * Indikasi untuk infeksi jamur sistemik * Sediaan : Fungicid (Amfoterisin 1% → infeksi mikotik pada mata), Fungizone (Amfoterisin 50 mg/vial → infeksi jamur yang sangat parah), Talsutin vaginal (tablet sisip vaginal → kombinasi tetrasiklin 100 mg + Amfoterisin B 50 mg untuk infeksi ganda jamur dan bakteri) *Injeksi Amfoterisin B tersedia dlm Vial 50 mg/10 ml aquades steril→ dextrose 5%→ kadar 0,1 mg/ml * Dosis 0,3-0,5 mg/Kg BB efektif untuk berbagai infeksi jamur. Pemberian selama 6 minggu bila perlu dpt dilanjutkan sampai 3-4 bulan *Tidak diabsorbsi oleh saluran cerna sehingga diberikan secara parenteral * Pemberian awal secara parenteral sering menimbulkan demam & menggigil →penderita harus dirawat di Rumah Sakit → diperlukan pengawasan ketat & Uji dosis * Penggunaan jangka panjang →penurunan faal ginjal (filtrasi glomerulus↓), keadaan kembali normal bila terapi dihentikan B. Nistatin * Indikasi utama untuk Candida albicans ; Kandidiasis kulit, selaput

description

Anti Fungal

Transcript of Anti Fungal

Page 1: Anti Fungal

Anti Fungal

Infeksi Jamur dibedakan :

• Infeksi Sistemik

• Infeksi Topikal (dermatofit)

Penggolongan Obat Jamur ;

1. Gol. Polien

Mekanisme Kerja : Berikatan kuat dengan sterol pada membran sel jamur → membran sel bocor,

terjadi kehilangan beberapa bahan intrasel → kerusakan yg tetap pada sel jamur

A. Amfoterisin B

* Indikasi untuk infeksi jamur sistemik

* Sediaan : Fungicid (Amfoterisin 1% → infeksi mikotik pada mata), Fungizone (Amfoterisin 50

mg/vial → infeksi jamur yang sangat parah), Talsutin vaginal (tablet sisip vaginal → kombinasi

tetrasiklin 100 mg + Amfoterisin B 50 mg untuk infeksi ganda jamur dan bakteri)

*Injeksi Amfoterisin B tersedia dlm Vial 50 mg/10 ml aquades steril→ dextrose 5%→ kadar 0,1

mg/ml

* Dosis 0,3-0,5 mg/Kg BB efektif untuk berbagai infeksi jamur. Pemberian selama 6 minggu bila

perlu dpt dilanjutkan sampai 3-4 bulan

*Tidak diabsorbsi oleh saluran cerna sehingga diberikan secara parenteral

* Pemberian awal secara parenteral sering menimbulkan demam & menggigil →penderita harus

dirawat di Rumah Sakit → diperlukan pengawasan ketat & Uji dosis

* Penggunaan jangka panjang →penurunan faal ginjal (filtrasi glomerulus↓), keadaan kembali normal

bila terapi dihentikan

B. Nistatin

* Indikasi utama untuk Candida albicans ; Kandidiasis kulit, selaput lendir, & saluran cerna

* Absorbsi : Nistatin hanya sedikit sekali diabsorbsi pada saluran cerna, pada dosis yang dianjurkan

tidak akan terdeteksi dalam darah, hampir seluruhnya dieksresi melalui feses dalam bentuk tidak

diubah. Bila diberikan parenteral sering menimbulkan efek samping.

* Dosis : Sediaan Nistatin→Dosis unit

o Tablet vaginal 100.000 unit/tab

U/ Kandidiasis vaginal dewasa 1-2 x sehari→14 hari

o Tablet oral 500.000 unit/tab

U/ Kandidiasis mulut & esofagus dewasa 3-4 x sehari

o Suspensi/tetes oral 100.000 unit/ml (Candistin)

U/Terapi kandidiasis pada rongga mulut

Bayi (1-2 ml), Dewasa (1-6 ml) ditetes dalam mulut dan ditahan beberapa waktu sebelum

Page 2: Anti Fungal

ditelan (4 x sehari)

U/Kandidiasis kulit 2-3 x sehari

o Vagistin Ovula (Metronidazol 500 mg + Nistatin 100.000 UI)

U/ infeksi campuran Trichomonas vaginalis & Candidida albicans

- Tidak dianjurkan pada ibu menyusui, bila memerlukan pengobatan sebaiknya hentikan pemberian

ASI selama menyusui

- Penggunaan pada wanita hamil hanya jika benar-benar diperlukan

- Dosis tunggal Metronidazol 2 g → masing-masing 1 g pagi dan malam atau 250 g → 3 x sehari (7

hari)

* Nama Dagang : Candistatin Suspensi, Decastatin tab, Flagystatin suppo

2. Gol. Imidazol

Termasuk dalam golongan ini : Klotrimazol, Ketokonazol, tiokonazol, mikonazol

• Ketokonazol (Formyco, Mycoral tab 200 mg)

Mekanisme Kerja : Mempengaruhi permeabilitas dinding sel melalui penghambatan sitokrom P450

jamur → menghambat biosintesa trigliserida dan fosfolipid jamur → menghambat beberapa enzim

pada jamur yg mengakibatkan terbentuknya toksik hidrogen peroksida, juga menghambat sintesis

androgen

*Indikasi : 

Kandidiasis mukokutan yang tdk responsif dengan nistatin atau obat lain

Mikosis sistemik, infeksi dermatofit pada kulit dan kuku tangan (tdk pada kuku kaki), mikosis

saluran cerna

kandidiasis selaput lendir, , kandidiasis vaginal, 

*Dosis : Dewasa 200 mg/hari bersama makanan selama 14 hari

Kandidiasis vaginal kronis resisten 400 mg/hari → 5 hari atau 200 mg selama 14 hari

Anak 3 mg/Kg/hari

* Efek Samping : yang paling sering terjadi mual & muntah → Obat ditelan bersama makanan

* Interaksi Obat : Penyerapan Obat di saluran cerna akan berkurang pada kondisi pH lambung tinggi

→ antasida, antagonis H2 (simetidin, ranitidin, famotidin), omeprazol, sukralfat

* Pengaruh pd kehamilan ; dilaporkan adanya teratogenitas pd studi hewan coba, tdk dianjurkan pd

ibu menyusui ketokonazol terdistribusi pd air susu

* Nama dagang : Formyco, Fungasol, Interzol, Mycoral, Profungal

Page 3: Anti Fungal

3. Gol. Triazol 

Mekanisme Kerja : Mempengaruhi aktivitas Sitokrom P450→ menurunkan sintesis ergosterol →

menghambat formasi sel membran

Termasuk dalam golongan ini : Flukonazol, Itrakonazol

• Flukonazol (Diflucan 50 mg, 150 mg, infus 2 mg/ml)

* Indikasi : Pengobatan kandidiasis (Vaginal, oropharyngeal,esophageal, infeksi salurun urin),

profilaksis pd transplantasi sum-sum tulang

* Dosis : Vaginitis 150 mg dosis tunggal

Kandidiasis mukosa 50 mg/hari → 7-14 hari

Anak infus IV 3-6 mg/Kg hari pertama → 3 mg/kg/hari

Tinea pedis, korporis, kruris versikolor, kandidiasis dermal 

Per oral 50 mg/hari 2-4 minggu

* Efek Samping : Mual, rasa tdk enak pada perut, flatulence, sakit kepala, rash (pengobatan tdk

dilanjutkan)

* Interaksi : Flukonazol meningkatkan efek benzodiazepin, penggunaan bersama rifampisin

menurunkan konsentrasi flukonazol

* Pengaruh terhadap kehamilan : Flukonazol bersifat teratogenik pd penggunaaan dosis tinggi, tdk

dianjurkan bagi ibu menyusui penggunaan flukonazol ditemukan pd air susu

* Nama Dagang : Diflucan, Cryptal, Cancid, Govazol, Flucoral 

• Itrakonazol (Furolnok 100 mg/kapsul)

*Indikasi : Kandidasis orofarings & vaginal, tinea korporis & tinea pedis

*Dosis : Kandidiasis Orofarings 100 mg/hari →15 hari

Kandidasis Vaginal 200 mg 2 kali sehari → 1 hari

Tinea korporis & tinea kruris 100 mg/hari →15 hari

atau 200 mg/hari →7 hari

* Efek Samping : Mual, sakit perut, dispepsia, pruritus, hipokalemia pd penggunaan jangka panjang

Dimetabolisme di hati dan tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi hati. Anak dan

Usia lanjut tidak dianjurkan

* Nama Dagang : Sporanox, Sporacid, Furolnox, Zolgat

\

Page 4: Anti Fungal

4. Gol. Anti Jamur Lain

• Griseofulvin

*Antibiotik fungistatik yg dihasilkan oleh Penicillium griseofulvum

*Mekanisme Kerja : Menghambat mitosis sel jamur pada metafase, berikatan dengan keratin

menyebabkan resistensi terhadap invasi jamur. Kulit yang sakit akan memiliki afinitas yang tinggi

terhadap obat. Obat ini akan dihimpun dalam sel pembentuk keratin lalu muncul bersama sel yg baru,

berdifensiasi, terikat kuat dgn keratin shg sel baru ini resisten thd serangan jamur. Keratin yg

mengandung jamur akan terkelupas dan diganti oleh sel yg normal. Antibiotik ini ditemukan pd kulit

4-8 jam setelah pemberian PO

*Indikasi : Infeksi kulit, kulit kepala, rambut & kuku bila terapi topikal gagal

Kandidiasis & tinea versikolor tdk dpt diobati dgn griseofulvin

* Dosis : 500 mg sehari dlm dosis terbagi ( 4 x 125 mg) atau dosis tunggal 

Pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan hingga 2x lipat kemudian diturunkan jika telah ada respon

Anak-anak 10 mg/Kg sehari dlm dosis terbagi atau tunggal

* Gejala pada kulit akan berkurang setelah pengobatan 48-96 jam tapi penyembuhan sempurna terjadi

setelah beberapa minggu

** Biakan jamur negatif setelah 1 – 2 minggu sehingga pengobatan sebaiknya dilanjutkan sampai 3 –

4 minggu

* Efek samping : Sakit kepala, mual, muntah, diare. Obat ini menyebabkan sensitivitas terhadap sinar

matahari

* Interaksi Obat : barbiturat menurunkan kadar griseofulvin, toksisitas meningkat dengan etanol,

griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin & efektivitas kontrasepsi oral. Absorpsi obat meningkat

jika digunakan bersama makanan yang mengandung lemak

* Nama Dagang : Fulcin, Fungistop, Griseofort, Mycostop, Grivin

Page 5: Anti Fungal

Klasifikasi anti jamur topikal

Klasifikasi Contoh

1.Bahan Kimia Anti Septik Cestallani Paint ( Solusio Carbol Fuchsin)

2.Bahan Keratolitik Salep Awhitefield dan asam uridesilenat krim

3.Polien Nystatin

4.Azole-Imidazole Klotrimazol, ekonazol, mikonazol, Ketokonazol, terkonazol, tiokonazol

5.Allamin/Benzilamin Naftifin, terbinafin, butenafin

6.Obat Lainya Amorolfin, Siklopiroks, haloprogin

NAMA OBAT NAMA DAGANG BENTUK SEDIAAN INDIKASI

1.Amorolfine Locetar Krim 0,25 %,0,5% Mikosis kulit & kuku

2.Asam Benzoat Unguentum Whitfield Salep 60 mg + 30 mg Mikosis kulit

& Asam Salisilat

3.Klotrimazol Canesten,Fungiderm Krim 1% Mikosis kulit

4.Ekonazol nitrat Pevaryl,Pevisone Krim 1% Mikosis kulit

5.Ketokonazol Ketomed,Formyco Krim 2% Mikosis kulit

6.Mikonazol nitrat Daktarin Krim 2% Mikosis kulit & kuku

7.Nistatin Mycostatin Krim 100.000 UI Kandidiasis kulit

8.Asam Salisilat Kalpanax Cairan Mikosis kulit

9.Sulkonazol nitrat Exelderm Krim 1% Mikosis kulit

10.Terbinafin Lamisil Krim 1% Mikosis kulit

11.Tiokonazol Trosyd Krim 0,01% Mikosis kulit & kuku

12.Tolnaftat Naftate Krim,gel 1% Mikosis kulit