~~anti Dise aDlat - Pustaka Ilmiah Universitas...

3
OSelasa 0 RabuOKamis o Jumat o Sabtu Pikiran Rakyat 45678 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 12 13 27 28 29 § o Mar • Apr OMei 0 Jun 0 Jut 0 Ags OSep OOkt ONov • Cagar Budaya erseearah ~~anti Dise aDlat (.an R OMANSAyang tersisa dari bangun- Menghipnotis warga . an dan arsitektur bersejarah lang- Pembangunan gedung-gedung bergaya art sung menyambut siapa pun yang . deeo, mulai diminati orang Belanda di Ban-. menginjakkan kaki di Gedung Merdeka, Jalan dung sejak tahun 1920-an. Saat itu mereka Asia Afrika Bandung. Lantai marmer buatanmembagi wilayah jadi dua, satu di bagian Italia yang mengilap hingga lampu-lampu utara dan satu lagi di bagian selatan. Di sela- kristal yang tergantung dengan anggun me- tan, banyak menjadi tempat tinggal pribumi. nguatkan kesan arsitektur art deeo ala Eropa Sementara di bagian utara, pusat-pusat per- yang elegan. adaban seperti kantor pemerintahan, hotel, Dulu, Gedung Merdeka adalah Societeit dan rumah-rumah mewah mulai dibangun, Concordia yang dibangun pertama kali pada sebagai representasi arsitektur negara asal 1895.Pada 1926,bangunan ini direnovasi mereka yaitu Belanda, dengan ibu kotanya seluruhnya oleh Wolff Schoemacher, Aalbers, Den Haag. Namun, alih-alih Den Haag, mere- dan Van Gallen. Gedung ini digunakan seba- ka rupanya lebih merasa Kota Bandung pu- gai tempat rekreasi dan sosialisasi oleh se- nya daya hipnotis serupa dengan Kota Paris kelompok masyarakat Belanda, yang merupa- di Prancis. Dari sinilah muncul sebutan Parijs kan pegawai perkebunan, perwira, pembesar, van Java. . pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka yang ingin berdansa, menonton pertunjukan kesenian, atau makan malam. Hingga saat ini, nuansa historis Gedung . Merdeka terus terjaga dengan baik. Seperti yang terlihat pada Gedung Sate yang kini menjadi pusat pemerintahan Pemprov Jabar, di Jalan Diponegoro Bandung. Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda disebut Gou- vernements Bedrijven (GB)mulai dibangun sejak 27Juli 1920. Pembangunan Gedung Sate melibatkan 2.000 pekerja, 150 orang di antaranya pemahat atau pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang . berasal dari Konghu atau Kanton. Arsitektur Gedung Sate terbilang unik karena mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa. Salah seorang warga Kecamatan Astana- anyar Bandung Yanti Sugiharti (64), bahkan mengibaratkan Bandung di masa lalu sebagai seorang mojang yang memiliki kesempurna- an tubuh dari ujung rambut hingga jari kaki. Pesona itu menjadi daya tarik tersendiri. "Panorama alam yang sangat indah serta udara sejuk membuat orang nyaman berada di Bandung. Belum lagi,bangunan artistik danjalan yang dipenuhi pohon mahoni.mem- buat Kota Bandung semakin memesona," ujarnya. Kllplng Humas Unpad 2012

Transcript of ~~anti Dise aDlat - Pustaka Ilmiah Universitas...

OSelasa 0 RabuOKamis o Jumat o Sabtu

Pikiran Rakyat4 5 6 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26

12 1327 28 29 §

oMar • Apr OMei 0Jun 0 Jut 0 Ags OSep OOkt ONov

• Cagar Budaya

erseearah~~anti Dise aDlat (.an

ROMANSAyang tersisa dari bangun- Menghipnotis warga .an dan arsitektur bersejarah lang- Pembangunan gedung-gedung bergaya artsung menyambut siapa pun yang . deeo, mulai diminati orang Belanda di Ban-.

menginjakkan kaki di Gedung Merdeka, Jalan dung sejak tahun 1920-an. Saat itu merekaAsia Afrika Bandung. Lantai marmer buatanmembagi wilayah jadi dua, satu di bagianItalia yang mengilap hingga lampu-lampu utara dan satu lagi di bagian selatan. Di sela-kristal yang tergantung dengan anggun me- tan, banyak menjadi tempat tinggal pribumi.nguatkan kesan arsitektur art deeo ala Eropa Sementara di bagian utara, pusat-pusat per-yang elegan. adaban seperti kantor pemerintahan, hotel,Dulu, Gedung Merdeka adalah Societeit dan rumah-rumah mewah mulai dibangun,

Concordia yang dibangun pertama kali pada sebagai representasi arsitektur negara asal1895.Pada 1926, bangunan ini direnovasi mereka yaitu Belanda, dengan ibu kotanyaseluruhnya oleh Wolff Schoemacher, Aalbers, Den Haag. Namun, alih-alih Den Haag, mere-dan Van Gallen. Gedung ini digunakan seba- ka rupanya lebih merasa Kota Bandung pu-gai tempat rekreasi dan sosialisasi oleh se- nya daya hipnotis serupa dengan Kota Pariskelompok masyarakat Belanda, yang merupa- di Prancis. Dari sinilah muncul sebutan Parijskan pegawai perkebunan, perwira, pembesar, van Java. .pengusaha, dan kalangan lain yang cukupkaya. Pada hari libur, terutama malam hari,gedung ini dipenuhi oleh mereka yang inginberdansa, menonton pertunjukan kesenian,atau makan malam.Hingga saat ini, nuansa historis Gedung .

Merdeka terus terjaga dengan baik. Sepertiyang terlihat pada Gedung Sate yang kinimenjadi pusat pemerintahan Pemprov Jabar,di Jalan Diponegoro Bandung. Gedung Sateyang pada masa Hindia Belanda disebut Gou-vernements Bedrijven (GB)mulai dibangunsejak 27 Juli 1920. Pembangunan GedungSate melibatkan 2.000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat atau pengukir batu nisandan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang .berasal dari Konghu atau Kanton. ArsitekturGedung Sate terbilang unik karena mengarahpada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa.Salah seorang warga Kecamatan Astana-

anyar Bandung Yanti Sugiharti (64), bahkanmengibaratkan Bandung di masa lalu sebagaiseorang mojang yang memiliki kesempurna-an tubuh dari ujung rambut hingga jari kaki.Pesona itu menjadi daya tarik tersendiri."Panorama alam yang sangat indah sertaudara sejuk membuat orang nyaman beradadi Bandung. Belum lagi, bangunan artistikdanjalan yang dipenuhi pohon mahoni.mem-buat Kota Bandung semakin memesona,"ujarnya.

Kllplng Humas Unpad 2012

Tak heran, Kota Bandung memiliki banyakbangunan tua yang bukan saja berarsitekturmenarik, tetapijuga menyimpan sejarah per-kembangan kota. Dalam "Album BandoengTempo Doeloe", Sudarsono Katarn dan LulusAbaclimenyebutkan, derasnya arus pemba-ngunan dan pengembangan kota telahmenelan banyak korban, berupa perobohanbangunan-bangunan tua. Patut disesali, bah-wa sikap tidak peduli warga kota Bandung pa-da nasib bangunan tua dan sistem pengawas-an yang longgar dari kalangan pemerintahantelah menambah panjang daftar bangunantua yang clihancurkan.

Perkembangan pesat Kota Bandungberdampak pada pelestarian bangunan berse-jarah. Banyak bangunan bersejarahdirobohkan dengan berbagaialasan, antara lain kebutuhanakan ruang, model bangunansudah ketinggalan zaman,kondisibangunansudahrusak, belum lagi ada yangsengaja bersiasat menelan-tarkan bangunan tersebut,yang membuat konstruksibangunan rusak sehinggaharus clirobohkan.

Memang, tidak semua ba-ngunan bersejarah cliKotaBandung memiliki nasib se-beruntung Gedung Merdekadan Gedung Sate. Ratusanbangunan bersejarah lain kiniberstatus gamang.

Belum terbentuknya TimPertimbangan PelestarianKawasan dan Bangunan CagarBudaya hingga saat ini mem-buat penetapan golongan Bdan Cuntuk bangunan cagarbudaya cliKota Bandungbelum bisa dilakukan. Akibat-nya, peluang penghancuranbangunan cagar budaya cliKo-ta Bandung semakin besar.

Dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19Tahun 2009 mengenai Pengelolaan Kawasandan Bangunan Cagar Budaya cliKota Ban-dung, hanyatercantum 99 titik yang tercliriatas 100 bangunan dalam kategori A Semen-tara berdasarkan pendataan yang dilakukanoleh Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung(Bandung Heritage), terdapat 637 bangunanyang cliusulkan dilindungi menjacli cagar bu-daya. Sisanya, akan clielaborasimenjacli kate-gori B danC.

"Penetapan untuk golongan Bdan Cbelumclilakukan karena tim yang menilai dan me-mutuskan golongan itu pun juga belum ter-bentuk," ucap Kepala Dinas Kebudayaan danPariwisata Kota Bandung Priana Wirasapu-tra.

Belum adanya penetapan golongan ba-ngunan cagar budaya, clikatakan Prianamenyulitkan pengawasan terhadap ba-

ngunan-bangunan tersebut. Alasannya, mere-ka belum mengetahui mana bangunan yangharus clilindungikarena masuk dalam kate-gori B dan C, dan mana yang tidak. "Kalausekarang kan status dari 537 bangunan yangbelum cligolongkan itu masih diduga cagarbudaya, belum definitif," kata Priana.

Sebagai petunjuk teknis dari Perda Nomor19Tahun 2009 mengenai Pengelolaan Kawa-san dan Bangunan Cagar Budaya, PemkotBandung telah mengeluarkan Peraturan WaliKota (Perwal) Nomor 921Tahun 2010 ten-tang Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Ca-gar Budaya. Dalam Perwal tersebut, hanya cli-jelaskan petunjuk teknis pelaksanaan ataumekanisme proses penetapan golongan ba-ngunan cagar budaya, tanpa memerinci

SMA Krlsten Dago(Lyceum)

Kolam RenangTirta Merta(Centrum)

Hotel Harapan EkaGraha

Perumahan DosenUPI

Kolam Renang danPemandianTjihampelas

Toko Meubel Kerodan Korona

Wisma SlIlwangl

Singer Building

Jln. Ir.H .DJuanda2012

No. 193

Jln. Beiitung No.2011

10

Jln. Kapatihan2010

No. 12·14

Jln. Dr. Setiabudhi 2010

Jln. Cihampelas2009

No. 168

Jln. Braga No. 67 2009

Jln. Ciumbuleuit1999

No. 134Jln. Asia Afrlkadekat Slmpang 1992

Lima

miliki," ucap Rusjaf.Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya pernah

melakukan pendataan bangunan cagar bu-daya pada 2010. Dari pendataan itu, clidapatiterdapat 892 bangunan cagar budaya cliKotaBandung. Dari jumlah tersebut, 150 bangun-an termasuk golongan A, 30 bangunan ter-masuk golongan B, dan 710 bangunan terma-suk golongan C.

Dari segi usia, sebanyak 858 bangunan (96persen) berumur antara 50 hingga 100 tahun.Sementara 34 bangunan berusia lebih dari100 tahun. Jumlah itu bisa bertambah danbisa berkurang, bertambah karena semakinlama usia bangunan semakin tua. Di sisi lain,jumlah itu bisa berkurang karena kemungkin-an masih ada penghancuran bangunan yang

cliusulkan cagar budaya.Ketua Bandung Heritage

Harastoeti Dibyo Hartonomenganggap, Perda Nomor19Tahun 2009 tentang Pe-ngelolaan Kawasan dan Ban-gunan Cagar Budaya hanya-lah macan kertas. "Perda itutidak pernah ada giginya,padahal usaha yang clikeluar-kan untuk membuat perda itusudah semaksimal mungkin,"ucapnya.

Saat penyusunan perdatersebut, Bandung Heritagemengusulkan 637 bangunanyang clikategorikan sebagaicagar budaya. Akan tetapi,hanya ada 250bangunanyang cliusulkan sebagai cagarbudaya kategori A, dan clipu-tuskan 100 bangunan yangcliakui sebagai bangunan ea-gar budaya kategori A Diamengkhawatirkan, jumlahbangunan cagar budaya selainyang sudah clitetapkan padakategori A lambat laun akanberkurang drastis selama

Pemkot Bandung masih sibuk memutuskanbangunan berkategori B dan C.

"Untuk yang 100 bangunan saja belumclipenuhi secara benar oleh pemkot ataumasyarakat, bisa jacli karena sosialisasi yangkurang, masyarakat yang abai, atau pemerin-tah yang tidak berminat dengan cagar buda-ya," tuturnya.

Dalam prosespembongkaran

Restoran

Lahan Parkir

BANGUNAN KUNO DAN CAGAR BUDAYA YANG TELAH DIBONGKAR

Isolaheritage/taman

hijauApartemen

(dalam prosespembangunan)

Hotel

Data: Garry Gume/ar P./"Penset"/dan berbagal sumber

bangunan mana saja yang masuk dalam go-longan Bdan C.

Terdapat lima kriteria untuk memutuskanSU\l-tubangunan masuk menjacli bangunancagar budaya. Kriteria tersebut clitinjau darinilai sejarah, nilai arsitektur, nilai ilmu penge-tahuan, nilai sosial budaya, dan usia bangun-an minimal 50 tahun. Cagar budaya golonganA memiliki minimal 4 kriteria, golongan B3kriteria, dan golongan C sebanyak 2 kriteria.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta KaryaKota Bandung Rusjaf Aclimanggalamembe-narkan, belum terbentuknya tim menyulitkankinerja Pemkot Bandung dalam melakukanpengawasan bangunan cagar budaya. "Sepan-jang golongan belum clitentukan, kita jugatidak bisa menyalahkan sepenuhnya pemilikbangunan yang ingin membongkar, karena

I mereka bisa berdalih ketidaktahuan merekaterhadap status bangunan yang mereka---

Pengawasan lemahPembongkaran Aula Lyceum yang terletak

di area Sekolah Menengah Atas Kristen(SMAK)Dago belum lama ini seolah mengu-ak kembali luka lama sebagian besar wargaKota Bandung terhadap bangunan pening-galan zaman baheula. Sudah tak terhitung,berapa banyak bangunan bersejarah yang ter-gusur oleh arus modernisasi.

Wali Kota Bandung Dada Rosada meng-akui adanya kecolongan dalam pembong-

karan aula dengan akustik terbaik padamasanya itu. Adanya pembongkaran tanpaizin tersebut terjadi karena pengawasanPemkot Bandung yang lemah. "Bisakele-ngahan, bisa kecolongan, bisa apa saja karenamereka (pemilik bangunan) melakukan pem-bongkaran saat kita lengah," ucap Dada.

Akan tetapi, Dada menampik adanya pem-biaran dari Pemkot Bandung mengenai pem-bongkaran tersebut. "Semua kegiatan me-mang harus diawasi, tapi terus-terusan dilihatkan juga enggak, Harusnya saat terjadimasalah sama warga beberapa waktu yanglalu menjadi pegangan untuk mereka (pemi-lik bangunan)," kata Dada.

.Anggota Komisi A Dewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung LiaNoer Hambali mengungkapkan, pembong-karan Aula Lyceum menjadi preseden burukbagi Pemkot Bandung dalam pelestarian ba-ngunan bersejarah.

Sejak Perda mengenai PengelolaanKawasan dan Bangunan Cagar Budaya dite-tapkan pada 2009, sedikitnya telah terjadienam kali insiden pembongkaran bangunanbersejarah di Kota Bandung. Apalagi, pem-bongkaran pada Aula Lyceum dilakukan tan-pa izin dari Pemkot Bandung. "Kalau keco-longan enam kali masih bisa dimaklumi, Na-mun, kalau kecolongan untuk yang ketujuhkalinya, itu namanya pembiaran," ucap Lia.

Enam bangunan cagar budaya yang telahdibongkar setelah ditetapkan Perda Nomor 19Tahun 2009, berdasarkan pendataan Lia, an-tara lain pertokoan di Jalan Naripan, KolamRenang dan Pemandian Tjihampelas, KolamRenang Tirta Merta (Centrum), dan peru-mahan dosen UPI.

Pengamat sejarah dari Universitas Padja-djaran (Unpad) Agus Rusmana menuturkan,dulu Bandung memiiki udara yang sejuk,suasana yang tidak terlalu ramai. Layaknyakota yang datar seperti Eropa. Bentuk ba-ngunannya yang tidak menggangu mata men-jadi ciri khas. Semua itu menjadi keistime-waan Kota Bandung. Akan tetapi, menurut .Agus, saat ini keistimewaan tersebut semakinmenghilang. Tata kota yang tidakjelas meng-ubah Bandung menjadi kota "tanggung".

"Bandung bukan lagi kota yang memilikikhas tersendiri. Bandung sekarang memper-lakukan diri sebagai kota metropolitan.Meskipun dalam kenyataannya, mau disebutmetropolitan pun tidak tepat karena konseppembangunannyajuga tidak modem-modemsekali," katanya.

Akan tetapi, warga Kota Bandung patutmerasa bersyukur karena tata kota Bandungsaat ini tidak banyak berubah. Dengan diper-tahankannya bangunan bersejarah, dikatakanAgus, memiliki banyak keuntungan."Bangunan bersejarah akan menjadi kebang-gaan seluruh warga kota. Pada akhimya ikon .itu akan menjadi daya tarik wisatawan,"tutumya. (Endah Asih/"PR" /RizkaRahman)***