Anti Depres i

5
Praktikum kali ini berjudul Pengujian Antidepresi. Bertujuan mengetahui sejauh mana aktivitas antidepresi pada hewan percobaan. Obat-obat antidepresan berkemampuan untuk menurunkan perasaan tertekan secara psikis yang dimanifestaskan meningkatnya aktivitas motorik dan perbaikan mood. Terdapat beberapa percobaan yang bisa dilakukan untuk melihat aktivitas obat-obat antidepresan, antara lain uji renang, uji waterwheel dan uji rotary road. Untuk yang metode uji water wheel yang diamati adalah waktu yang diperlukan hewan untuk tetap bertahan melawan arus air pada kincir angin yang digerakkan dengan kecepatan tertentu. Sedangkan untuk metode rotary road yang diamati adalah waktu yang diperlukan hewan untuk tetap bertahan melawan putaran alat rotary road yang berlawanan arah dengan kecepatan tertentu. Namun pada percobaan kali ini dilakukan uji renang. Persamaan dari tiga metode uji ini adalah dengan pemberian obat antidepresan waktu yang diperlukan oleh hewan uji untuk melawan pergerakan yang disebabkan masing- masing alat menjadi semakin panjang dibandingkan terhadap kontrol atau dengan kata lain aktivitas motorik hewan uji menjadi lebih tinggi dibandingkan kontrol. Untuk metode uji renang, prosedur pertama, satu hari sebelum percobaan hewan uji mencit dimasukkan ke dalam tabung silinder berisi air kemudian dibiarkan untuk berenang selama lima menit. Tujuannya untuk mengadaptasikan mencit. Pada hari percobaan, mencit uji dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok amitriptilin dosis I dan kelompok amitriptilin dosis II.Pada 0 menit mencit disuntikkan secara intra peritoneal PGA 2% untuk kelompok kontrol negatif, amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBB untuk kelompok amitriptilin dosis I dan amitriptilin dosis 1,625 mg/kgBB untuk kelompok amitriptilin dosis II. Dipilih cara intraperitonial karena cara ini efisien dan memiliki bioavabilitas yang sama dengan intravena tetapi lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan intravena, khususnya terhadap mencit. Sedangkan dibandingkan dengan cara oral, biovabilitas secara intraperitoneal lebih besar. Selanjutnya mencit uji dibiarkan selama 1 jam untuk menunggu obat memberikan efek. Setelah 1 jam, mencit uji dimasukkan kedalam tabung silinder berisi air setinggi 8 cm dengan suhu 25 o C. kemudian mencit dibiarkan berenang. Pada saat tubuh mencit terendam

description

tugas

Transcript of Anti Depres i

Page 1: Anti Depres i

Praktikum kali ini berjudul Pengujian Antidepresi. Bertujuan mengetahui sejauh mana

aktivitas antidepresi pada hewan percobaan. Obat-obat antidepresan  berkemampuan untuk

menurunkan perasaan tertekan secara psikis yang dimanifestaskan meningkatnya aktivitas

motorik dan perbaikan mood.Terdapat beberapa percobaan yang bisa dilakukan untuk melihat aktivitas obat-obat

antidepresan, antara lain uji renang, uji waterwheel dan uji rotary road.Untuk yang metode uji water wheel yang diamati adalah waktu yang diperlukan

hewan untuk tetap bertahan melawan arus air pada kincir angin yang digerakkan dengan kecepatan tertentu. Sedangkan untuk metode rotary road yang diamati adalah waktu yang diperlukan hewan untuk tetap bertahan melawan putaran alat rotary road yang berlawanan arah dengan kecepatan tertentu. Namun pada percobaan kali ini dilakukan uji renang. Persamaan dari tiga metode uji ini adalah dengan pemberian obat antidepresan waktu yang diperlukan oleh hewan uji untuk melawan pergerakan yang disebabkan masing- masing alat  menjadi semakin panjang dibandingkan terhadap kontrol atau dengan kata lain aktivitas motorik hewan uji menjadi lebih tinggi dibandingkan kontrol.

Untuk metode uji renang, prosedur pertama, satu hari sebelum percobaan hewan uji mencit dimasukkan ke dalam tabung silinder berisi air kemudian dibiarkan untuk berenang selama lima menit. Tujuannya untuk mengadaptasikan mencit. Pada hari percobaan, mencit uji dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok amitriptilin dosis I dan kelompok amitriptilin dosis II.Pada 0 menit mencit disuntikkan secara intra peritoneal PGA 2% untuk kelompok kontrol negatif, amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBB untuk kelompok amitriptilin dosis I dan amitriptilin dosis 1,625 mg/kgBB untuk kelompok amitriptilin dosis II. Dipilih cara intraperitonial karena cara ini efisien dan memiliki bioavabilitas yang sama dengan intravena tetapi lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan intravena, khususnya terhadap mencit. Sedangkan dibandingkan dengan cara oral, biovabilitas secara intraperitoneal lebih besar. Selanjutnya mencit uji dibiarkan selama 1 jam untuk menunggu obat memberikan efek.

Setelah 1 jam, mencit uji dimasukkan kedalam tabung silinder berisi air setinggi 8 cm dengan suhu 25o C. kemudian mencit dibiarkan berenang. Pada saat tubuh mencit terendam air, secara spontan mencit akan menggerakkan kaki dan tangannya untuk berenang dan berusaha keluar dari air. Namun saat-saat tertentu mencit akan menghentikkan gerakkan kaki dan tangannya, menunjukkan sikap yang pasif. Pada saat itulah mencit dianggap mengalami depresi. Pengamatan percobaan dilakukan dengan membiarkan mencit berenang selama 15 menit. Setiap 5 menit, dihitung dengan stopwatch,lamanya waktu mencit uji mengalami depresi, sehingga diperolehlah data lamanya depresi tiap mencit pada menit ke-5, ke-10 dan ke-15. Data dicatat dalam tabel pengamatan kemudian dihitung persentase aktivitas dan persentase inhibisidari setiap kelompok mencit.Selanjutnya data dianalisis berdasarkan analisis varians dan dianalisis dengan Student’s t-test untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antara perlakuan bahan uji dan kontrol. Data disajikan pula dalam bentuk grafik.

Dari data pengamatan pada kelompok control negatif yang diberikan larutan PGA 2% sebagai ganti obat uji, mencit dengan bobot 15 gram yang mengalami depresi mengalami peningkatan waktu dalam penurunan pergerakan pada selang waktu tertentu (t=5’, t=10’, dan t=15’) yaitu sebanyak 42 detik, 71 detik, 164 detik. Hal ini telah sesuai karena pada control negative hanya diberikan PGA 2 % yang tidak memberikan pengaruh terhadap pengurangan depresi dari mencit yang diamati dari perubahan mencit menjadi tidak banyak bergerak.

Page 2: Anti Depres i

Dengan mencit yang hanya diberikan PGA 2%, maka depresi yang terjadi akan semakin parah dan mencit lebih statis saat diberenangkan. Pada seluruh kelompok uji negatif juga menunjukkan hasil yang sama yaitu 74,67 detik; 170,33 detik; dan 242 detik. Pada mencit yang diberikan Amitriptilim 3,25 mg/kg BB pada pengukuran waktu mencit saat tenang juga mengalami kenaikan. Pada mencit dengan bobot 12,2 gram, hasil pengamatan yang didapat yaitu 25 detik; 141 detik; dan 167 detik. Begitu pula pada seluruh kelompok mencit uji. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa semakin lama mencit diberenangkan, semakin depresi juga mencit tersebut. Pada mencit dengan bobot 15,8 gram yang diberikan Amitriptilin 1,625 mg/kg BB, hasil pengamatan yang didapat yaitu 34 detik; 58 detik; dan 79 detik. Sama halnya terhadap seluruh kelompok mencit uji. Pada perbandingan kelompok uji, mencit yang diberikan Amitriptilin pada dosis 3,25 mg/kg BB lebih banyak menunjukkan efek antidepresi dibandingkan dengan pemberian dosis Amitriptilin 1,625 mg/kg BB yang dilihat dari lebih banyaknya jumlah pergerakan. Uji mencit terhadap obat uji antidepresan Amitriptilin didapatkan persentase aktivititas Amitriptilin pada dosis 3,25 mg/kg BB sebesar 69,19 % dan pada dosis 1,625 mg/kg BB sebesar 76,18 %. Nilai persentase aktivitas yang diatas 50 % tersebut menunjukkan bahwa Amitriptilin tidak cukup efektif dalam memberikan efek antidepresi karena persentase aktivitas yang baik haruslah 50 %.

Data yang diperoleh juga kemudian diolah untuk mendapatkan persen inhibisi. Pada persen inhibisi dengan obat uji Amitriptilin 3,25 mg/kg BB didapatkan persentase sebesar 30,81 % dan pada Amitriptilin 1,625 mg/kg BB didapatkan persentase sebesar 23,82 %. Persentase inhibisi obat antidepresi menunjukkan kemampuan obat uji dalam menginhibisi depresi. Nilai yang ideal untuk persentase inhibisi juga sama dengan persentase aktivitas yaitu 50 %. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pemberian obat antidepresi secara intraperitoneal belum  tepat dan mencit yang diberenangkan ke dalam air tidak seragam untuk setiap waktunya sehingga perhitungan waktu depresi menjadi kurang akurat.            Grafik 1 merupakan grafik waktu diam masing-masing kelompok dimana sumbu X nya adalah kelompok sediaan uji sedangkan sumbu Y nya merupakan waktu diam. Pada grafik 1, dapat dilihat bahwa dari ketiga kelompok mencit yang diuji, ketiganya menunjukkan terjadinya depresi  yang ditandai dengan adanya waktu diam, waktu diam yang paling lama terjadi pada kelompok 1 yang diberi suspensi PGA 2 % , pada pemberian amitriptilin 3,25mg/kg BB dan amitriptilin 1,625mg/KgBB waktu diam yang paling lama terjadi pada kelompok 3. Pemberian PGA 2% pada kelompok 1, 2, dan 3 mempunyai total waktu  diam yang lebih tinggi dibandingkan kelompok mencit yang diberikan amitriptilin 1,625 mg/KgBB dan amitriptilin 3,25 mg/kg BB. Hal Ini dikarenakan amitriptillin memiliki efek antidepresan, sehingga menghambat terjadinya depresi pada mencit yang ditandai dengan rendahnya waktu diam. Sedangkan dengan pemberian amitriptilin 3,25 mg/kgBB  memiliki total waktu diam  yang lebih tinggi dibandingkan pada pemberian amitriptillin 1,625 mg/KgBB. Padahal seharusnya, amitriptillin 3,25 mg/kgBB dapat menghambat terjadinya depresi yang lebih baik karena dosisnya lebih tinggi sehingga waktu depresinya berkurang atau waktu diamnya rendah. Pada kelompok 1 yang diberikan amitriptilin 1,625 mg/kg BB tidak terdapat grafik batangnya dikarenakan matinya mencit saat melakukan percobaan sehingga tidak terdapat data berupa waktu diam. Dapat dilihat juga pada kelompok 3 terjadi perbedaan hasil percobaan dengan teorinya dimana waktu diam yang paling tinggi terjadi pada pemberian amitriptilin 1,625 mg/kgBB dan waktu diam yang paling rendah PGA 2%. Selanjutnya juga terdapat perbedaan pada kelompok 2 dimana waktu diam PGA 2% lebih rendah dari pada Amitriptilin 1,625mg/kg BB yang seharusnya waktu diam PGA 2% lebih tinggi.

Page 3: Anti Depres i

            Pada grafik 2 merupakan grafik waktu diam terhadap waktu pengamatan. Pada grafik 2 dapat dilihat bahwa pada pemberian PGA 2% mempunyai waktu diam yang paling tinggi dari pemberian sediaan uji yaitu amitriptilin 1,625mg/KgBB dan 3,25 mg/kgBB. Tetapi pada waktu 5 menit pemberian PGA 2% waktu diamnya lebih rendah daripada amitrptilin 1,625mg/kgBB pada 5 menit, yang seharusnya pada waktu 5 menit PGA 2% mempunyai waktu diam yang lebih tinggi dari waktu diam sediaan uji lainnya. Dapat dilihat grafik 2 mempunyai kesamaan dengan grafik 1 dimana pemberian amitriptilin 3,25 mg/KgBB mempunyai waktu diam yang lebih tinggi dari waktu diam pemberian amitriptillin 1,625 mg/KgBB.

X. KESIMPULAN

1.  Aktivitas obat antidepresi amitriptilin   terhadap mencit yaitu

mengurangi depresi mencit, ditandai dengan lamanya waktu diam

mencit dalam wadah berisi air yang lebih pendek.

2.      Efek pemberian amitriptilin dalam dua dosis yang berbeda yaitu

pada dosis 3,25 mg/kg BB lebih baik daripada dosis 1,625 mg/kg

BB, yang terlihat pada persen inhibisi. Persen inhibisi dosis 3,25

mg/kg BB adalah 30,81% sedangkan persen inhibisi

dosis 1,625% adalah 23,82%.

Read more: http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/07/op.html#ixzz3ZE5cIXlU