Anthropometri
-
Upload
gilar-dbara -
Category
Documents
-
view
72 -
download
2
description
Transcript of Anthropometri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Suatu produk konsumsi ataupun alat bantu kerja
apapun pada jaman sekarang ini di buat disesuaikan
dengan konsumen atau penggunanya. Untuk hal tersebut
maka dipelajarilah ilmu anthropometri dimana ilmu
tersebut mendalami pengukura tubuh fisik manusia. Yang
nantinya data ukuran tubuh fisik manusia a- kan digunakan
untuk membuat produk baru yang ergonomis atau sesuai
penggunanya dan ideal.
Sebuah produk baru yang diciptakan sesungguhnya
tak hanya ergonomi yang dibutuhkan tapi juga inovasi dan
kegunaannya untuk apa benda tersebut diciptakan dan
siapa yang akan memakainya? Pertanyaan tersebut
mestinya harus terjawab sebelum diciptakannya produk
baru yang inovatif dan ergonomi.
Produk baru atau produk inovasi dari produk yang
sebelumnya bisa didapat dengan melihat keadaan kinerja
dari produk yang ada. Seperti halnya yang diketahui cara
memotong bawang. Dengan pisau biasa maka seseorang
yang melakukan kerja memotong bawang tersebut akan
melakukan berkali-kali po- tongan untuk mendapatkan
irisan bawang tipis-tipis. Kegiatan berulang-ulang tersebut
dirasa kurang berguna. Dari keadaan tersebut maka
dipikirkan bagaimana cara mengurangi gerakan tersebut
agar lebih efektif.
Dengan menggunakan pisau inovasi baru mungkin
bisa me- nyelesaikan masalah dari kegiatan memotong
bawang. Dimana pisau khusus tersebut diharapkan bisa
1
memotong bawang tipis-tipis dengan satu kali potongan.
Demikian dari keadaan tersebut terciptanya sebuah desain
baru dari pisau yang lebih inovatif dan berguna, meski
pisau tersebut khusus untuk memotong tipis-tipis.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
1. Dimensi tubuh mana saja yang digunakan untuk
pengukuran Pisau Khusus pemotong tipis-tipis?
1.3. Tujuan Praktikum
Praktikum Anthropometri ini dilakukan dengan tujuan
sebagai berikutn :
1. Mampu melakukan pengukuran anthropometri manusia.
2. Mampu menggunakan data anthropometri yang ada
untuk merancang suatu design sistem maupun alat
kerja yang ergonomis.
3. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis design
rancangan kerja yang sesuai dengan anthropometri
populasi dimana rancangan kerja diterapkan.
4. Mampu mengolah data anthropometri untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
mendesain suatu system rancangan kerja
5. Mampu menggunakan alat pengukur yang digunakan
untuk melakukan pengukuran anthropometri manusia.
1.4. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum
Anthropometri ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengukur tubuh fisik manusia
berdasarkan Anthropometri.
2
2. Praktikan dapat meneliti sebuah alat atau desain yang
ergonomi dan tidak ergonomi.
3. Praktikan dapat menciptakan suatu produk inovasi yang
ergonomi.
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi
1.5.1. Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengukuran dilakukan di laboratoriom APK.
2. Pengukuran dilakukan pada satu praktikan.
3. Pakaian yang dikenakan oleh sampel dianggap
tidak mempengaruhi pengukuran secara signi-
fikan.
4. Data yang diperoleh dianggap sudah cukup untuk
perhitungan persentil walaupun pada kenya-
taannya harus diuji kecukupan terlebih dahulu.
5. Data yang out of control tetap disertakan dalam
perhitungan pengolahan data.
1.5.2. Asumsi
Dalam praktikum ini diasumsikan sebagai
berikut :
1. Peralatan dan alat ukur yang digunakan sudah
memenuhi standar.
2. Data yang diperoleh dianggap cukup akurat.
3. Jumlah data yang diperoleh dianggap cukup.
4. Praktikan dianggap telah mampu melakukan
pengukuran anthropometri.
3
5. Alat ukur yang digunakan dianggap akurat dan
memenuhi standar.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Anthropometri
Anthropometri adalah pengetahuan yang menyangkut
pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan
aplikasi yang menyangkut geometri fisik, massa dan
kekuatan tubuh manusia1. Dimensi tubuh manusia pada
dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya,
yaitu :
a. Umur/usia
Pada dasarnya tubuh manusia akan terus mengalami
perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan itu
sendiri dapat berupa pertumbuhan, bertambah besar,
dan penyusutan. Untuk pertumbuhan dan bertambah
besar tubuh manusia akan terjadi sejak saat manusia
tersebut lahir hingga berusia 20 tahun untuk laki-laki dan
17 tahun untuk wanita.
b. Jenis Kelamin
Pada umumnya ukuran tubuh pria lebih besar
dibandingkan ukuran tubuh wanita.
c. Rumpun dan Suku Bangsa
Setiap rumpun yang berbeda memiliki ukuran yang
berbeda pula, seperti orang Eropa memiliki ukuran tubuh
yang lebih besar dibandingkan ukuran tubuh orang Asia.
d. Sosial-ekonomi
Keadaan sosial ekonomi berpengaruh terhadap apa yang
dikonsumsi. Pada umumnya orang yang keadaan sosial-
ekonominya baik maka baik juga makanan yang
dikonsumsi begitupun sebaliknya, hal ini berpengaruh
1Tim Asisten APK, Panduan Praktikum Analisis Perancangan Kerja, Yogyakarta: UIN-SUKA, 2012, hlm.13
5
terhadap ukuran tubuhnya.Pada umumya orang yang
mengkonsumsi makanan yang baik (bergizi) maka
ukuran tubuhnya lebih besar sperti orang-orang di
Negara-Negara maju, begitu pula sebaliknya.
e. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari
Pada umumnya orang yang melakukan pekerjaan atau
aktivitas yang keras akan memiliki ukuran tubuh yang
lebih ramping dibandingkan orang yang jarang
melakukan aktifitas.
f. Saat pengukuran
Pada saat melakukan pengukuran, orang yang
melakukan pengukuran harus teliti dalam mengukur.
Karena valid atau tidaknya suatu data itu tergantung
pada ketelitian pada saat pengukuran.
Anthropometri dibagi atas dua bagian, yaitu :
a. Pengukuran statis
Pengkuran manusia pada posisi diam dan linier pada
permukaan tubuh.
b. Anthropometri dinamis
Yang dimaksud dengan Anthropometri dinamis
adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia
dalam keadaan bergerak atau memperhatikan
gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja
tersebut melaksanakan pekerjaanya.
2.2. Aplikasi Data Anthropometri Dalam Perancangan
Produk
Data anthoprometri yang didapatkan dapat
diaplikasikan kedalam berbagai perancangan, diantaranya
adalah :
a. Perancangan areal kerja.
6
b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin dan alat-alat
lainnya.
c. Parancangan produk-produk konsumtif.
d. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Dalam merancang suatu desain terdapat dua dimensi
rancangan yang nantinya akan menjadi dasar untuk
menentukan batas minium dan maksimum suatu ukuran
yang umum dan ingin diterapan pada pembuatan suatu
desain, yaitu (Winjosoebroto,2000):
a. Dimensi jarak ruangan (clearancedimension), yaitu
dimensi yang diperlukan orang untuk dengan leluasa
melaksanakan aktivitas dalam sebuah stasiun kerja baik
pada saat mengoperasikan maupun harus melakukan
perawatan dari fasilitas kerja yang ada.
b. Dimensi jarak jangkauan (reach dimension), yaitu
dimensi yang diperlukan untuk menentukan maksimum
ukuran yang harus ditetapkan agar mayoritas populasi
mampu menjangkau dan megoperasikan peralatan
kerja secara mudah dan tidak memerlukan usaha yang
terlalu memaksa.
Agar rancangan suatu produk dapaat sesuaidengana
ukuran tubuh manusia yang akan mengoperaasikannya,
maka yang harus diambil dalam aplikasi data
anthropometri tersebut adalah dengan menetapkan
terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut (Wignjosoebroto,
2000):
1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan
ukuran ekstrim.
Ukuran ekstrim ini diperuntukkan bagi manusia yang
memiliki dimensi tubuh diatas atau dibawah rata-rata.
7
2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan
diantara rentang ukuran tertentu. Prinsip ini dapat
digunakan untuk membuat produk-produk yang dapat
digunakan oleh seluruh populasi karena dimensinya
yang dapat disesuaikan. Biasanya prinsip perancangan
ini diaplikasikan pada tempat duduk pada mobil.
3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.
Prinsip perancangan produk ini digunakan untuk
membuat produk-produk yang diperuntukkan bagi rata-
rata mayoritas populasi yang ada.
2.3. Metode Peracangan Dengan Anthropometri
Tahapan dalam perancangan sistem kerja yang
menyangkut work space design memperhatikan faktor
anthropometri secara umum adalah sebagai berikut
(Roebuck, 1995):
1. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya
(establish requirement)
2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai
3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya
4. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi sistem
kerja yang akan dirancang)
5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan
diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai
6. Penyiapan alat ukur anthropometri
7. Pengambilan data
8. Pengolahan data dengan :
Pada pengolahan data, yang digunakan adalah :
Uji keseragaman data, dengan menggunakan formula
matematis :
8
BKA=X+kσBKA=X−kσσ=√∑ ( xi−x )2
n−1
2.4. PEDOMAN PENGUKURAN DATA ANTHROPOMETRI
Pengukuran Anthropometri Statis/Dimensi Tubuh
2.4.1. Posisi Duduk Dilihat dari Samping
Tabel 2.1 Posisi: Duduk Samping
No Data Yang Diukur Cara Pengukuran
1. Tinggi duduk
tegak
Ukur jarak vertikal dari permukaan
alas duduk sampai ujung atas kepala.
Subjek duduk t egak
2. Tinggi duduk
normal
Ukur jarak vertikal dari permukaan
alas duduk sampai ujung atas kepala
Subjek duduk n o r m a l
3. Tinggi mata dudukUkur jarak vertikal dari permukaan
alas duduk sampai ujung mata bagian
dalam. Subjek duduk4. Tinggi bahu duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan
alas duduk sampai ujung tulang bahu
yang menonjol pada saat subjek duduk 5. Tinggi siku duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan
alas duduk sampai ujung bawah siku
kanan. Subjek duduk tegak dengan
lengan atas vertikal di sisi badan dan 6. Tinggi
sandaran
punggung
Subjek duduk tegak, ukur jarak
vertikal dari permukaan alas duduk
sampai pucuk belikat bawah.
9
7. Tinggi pinggang Subjek duduk tegak, ukur jarak
vertikal dari permukaan alas duduk 8. Tebal perut Subjek duduk tegak, ukur jarak
samping dari belakang perut sampai 9. Tebal paha Subjek duduk tegak, ukur jarak dari
permukaan alas duduk sampai ke
permukaan atas pangkal paha.10. Tinggi popliteal Ukur jarak vertikal dari lantai
sampai bagian bawah paha.11. Pantat popliteal Subjek duduk tegak. Ukur jarak
horizontal dari bagian terluar pantat
sampai lekukan lutut sebelah dalam
(popliteal). Paha dan kaki bagian 12. Pantat ke lutut Subjek duduk tegak. Ukur jarak
horizontal dari bagian terluar pantat
sampai ke lutut. Paha dan kaki
2.4.2. Posisi: Du
Tabel 2.2 Tabel Duduk Menghadap Ke Depan
No. Data Yang Cara Pengukuran
1. Lebar bahu Ukur jarak horizontal antara kedua lengan
atas. Subjek duduk tegak dengan lengan
atas merapat ke badan dan lengan
bawah direntangkan ke depan.
2. Lebar pinggul Subjek duduk tegak. Ukur jarak
horizontal dari bagian terluar pinggul
sisi kiri sampai bagian terluar pinggul
sisi kanan.3. Lebar sandaran
duduk
Ukur jarak horizontal antara kedua tulang
belikat. Subjek duduk tegak dengan
lengan atas merapat ke badan dan
lengan bawah direntangkan ke depan.
10
4. Lebar pinggang Subjek duduk tegak. Ukur jarak
horizontal dari bagian terluar pinggang
sisi kiri sampai bagian terluar
pinggang sisi kanan.5. Siku ke siku Subjek duduk tegak dengan lengan atas
merapat ke badan dan lengan bawah
direntangkan ke depan. Ukur jarak
horizontal dari bagian terluar siku sisi
kiri sampai bagian terluar siku sisi kanan.
1.1.1. Posisi Berdiri
Tabel 2.3 Tabel Posisi: Berdiri
No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Tinggi badan tegak Jarak vertikal telapak kaki sampai
ujung kepala yang paling atas.
Sementara subjek berdiri tegak
dengan mata memandang lurus ke
depan.2. Tinggi mata berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai
sampai ujung mata bagian dalam
(dekat pangkal hidung). Subjek berdiri
tegak dan memandang lurus ke depan.
3. Tinggi bahu berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai
sampai bahu yang menonjol pada saat
subjek berdiri tegak.4. Tinggi siku berdiri Ukur jarak vertikaldari lantaike titik
pertemuan antara lengan atas
dan lengan bawah. Subjek berdiri
tegak dengan kedua tangan
tergantung secara wajar.
11
5. Tinggi pinggang
berdiri
Ukur jarak vertikal lantai sampai
pinggang pada saat subjek berdiri
tegak.6. Jangkauan tangan
ke atas
Tangan menjangkau ke atas setinggi-
tingginya. Ukur jarak vertikal lantai
sampai ujung jari tengah pada saat
subjek berdiri tegak.
7. Panjang lengan
bawah
Subjek berdiri tegak, tangan
disamping, ukur jarak dari siku sampai
pergelangan tangan.
8. Tinggi lutut berdiri Ukur jarak vertikal lantai sampai
lutut pada saat subjek berdiri tegak.
9. Tebal dada Subjek berdiri tegak, ukur jarak dari
dada (bagian ulu hati) sampai
punggung secara horizontal.
10. Tebal perut Subjek berdiri tegak, ukur
(menyamping) jarak dari perut depan
sampai perut belakang secara
horizontal.11. Berat badan Menimbang dengan posisi normal
di atas timbangan.
12
1.1.2. Posisi: Berdiri Dengan Tangan Lurus Ke
Depan
Tabel 2.4 Tabel Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Jangkauan tangan
ke
depan
Ukur jarak horizontal dari punggung
sampai ujung jari tengah. Subjek
berdiri tegak dengan betis, pantat
dan punggung merapat ke dinding,
tangan direntangkan secara horizontal
ke depan.
1.1.3. Posisi: Berdiri dengan kedua tangan
direntangkan
Tabel 2.4 Tabel Posisi berdiri dengan tangan direntangkan
No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Rentangan tangan Ukur jarak horizontal dari
ujungjari terpanjang tangan
kiri sampai ujung jari terpanjang
tangan kanan. Subjek berdiri tegak
dan kedua tangan direntangkan
1.1.4. Pengukuran Jari Tangan
Tabel 2.6 Tabel Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Panjang jari
1,2,3,4,5
Diukur dari masing-masing pangkal
ruas jari sampai ujung jari. Jari-jari
subjek merentang lurus dan sejajar.2. Pangkal ke tangan Diukur dari pangkal
pergelangantangan sampai
pangkal ruas jari. Lengan bawah
13
3. Lebar jari 2,3,4,5 Diukur dari sisi luar jari telinjuk
sampai sisi luar jari kelingking. Jari-
jari subjek lurus dan merapat satu
sama lain.4. Lebar tangan Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi
luar jari kelingking. Posisi jari seperti
no. 35. Panjang telapak
tangan
Diukur dari jari tengah sampai
pangkal pergelangan tangan.
1.1.5. Pengukuran Dimensi Kaki
Tabel 2.7 Tabel Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran1. Panjang telapak kakiDiukur dari ujung jari kaki yang terluar
sampai tumit kaki.
2. Panjang telapak
lengan kaki
Diukur dari tulang pangkal jempol kaki
sampai dengan ujung tumit.
3. Panjang kaki
sampai jari
kelingking
Diukur dari ujung jari kelingking kaki
sampai dengan ujung tumit.
4. Lebar kaki Diukur dari tulang pangkal jempol kaki
sampai dengan tulang pangkal jari
kelingking kaki.5. Lebar tangkai kaki Ukur jarak horisontal tumit kaki.
6. Tinggi mata kaki Diukur dari tulang mata kaki sampai
dengan alas kaki.
7. Tinggi bagian
tengah telapak kaki
Ukur jarak vertikal dari siku antara
telapak kaki dengan tulang paha,
sampai dengan alas kaki.8. Jarak horisontal
tangkai mata kaki
Ukur jarak horisontal dari tulang
mata kaki sampai dengan tumit kaki.
1.1.6. Pengukuran Dimensi Kepala
Tabel 2.8 Tabel Posisi kepala
No. Data Yang Diukur Cara Pengukuran
14
1. Panjang kepala Ukur jarak horisontal dari titik tengah
diantara dua alis sampai dengan
belakang kepala.2. Lebar kepala Ukur jarak horisontal dari atas
telinga kiri sampai dengan atas
telinga kanan.3. Diameter Ukur jarak antara puncak kepala
bagian belakang sampai ujung dagu.4. Dagu ke puncak
kepala
Ukur jarak vertikal antara
puncak kepala sampai dengan ujung
dagu.5. Telinga ke
puncak
Ukur jarak vertikal dari lubang telinga
sampai dengan puncak kepala.6. Telinga ke
belakang
kepala
Ukur jarak horisontal dari lubang
telinga sampai dengan ujung belakang
kepala.7. Antara dua telinga Ukur jarak horisontal antara dua
lubang telinga.8. Mata ke
belakang
kepala
Ukur jarak horisontal dari
pangkal mata sampai dengan ujung
belakang kepala.9. Mata ke puncak
kepala
Ukur jarak vertikal dari titik
tengah mata sampai dengan
puncak kepala.10. Antara dua pupil
mata
Ukur jarak horisontal antara
pupil mata sebelah kiri sampai
dengan pupil mata sebelah kanan.11. Hidung ke
puncak
kepala
Ukur jarak vertikal dari puncak hidung
sampai dengan puncak kepala
12. Hidung ke
belakang
kepala
Ukur jarak horisontal dari ujung
hidung sampai ujung belakang
kepala.13. Mulut ke
puncak
Ukur jarak vertikal dari mulut sampai
dengan puncak kepala.14. Lebar mulut Ukur jarak horisontal antara ujung
mulut kiri sampai dengan ujung
mulut kanan.
15
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Pengumpulan Data
Berikut pengumpulan data yang telah dilakukan
dengan metode pengukuran :
Nama : Gilar Imam Ariyadi
Umur : 20 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa-Indonesia
Tabel 3.1 Hasil Data Pengukuran
No. Pengukuran Data Yang DiukurSimb
ol
Hasil
Pengukuran
(cm)
1.Posisi duduk
samping
Tinggi duduk tegak tdt 90,6
Tinggi duduk normal tdn 89,1
Tinggi mata duduk tmd 80
Tinggi bahu duduk tbd 53
Tinggi siku duduk tsd 25
Tinggi sandaran
punggungtsp
36,5
Tinggi pinggang tpg 27,5
Tebal perut duduk tpd 23,5
Tebal paha tp 17
Tinggi popliteal tpo 43,5
Pantat popliteal pp 54
Pantat ke lutut pkl 57,5
16
2.
Posisi duduk
menghadap
kedepan
Lebar bahu lb 32
Lebar pinggul lp 31
Lebar sandaran duduk lsd 46
Lebar pinggang lpg 30
Siku ke siku sks 45,5
3. Posisi berdiri
Tinggi badan tegak tbt 168,4
Tinggi mata berdiri tmb 157,1
Tinggi bahu berdiri tbhb 139
Tinggi siku berdiri tsb 115,5
Tinggi pinggang
berdiritpgb
88,7
Jangkauan tangan ke
atasjta
205,3
Panjang lengan bawah plb 41,5
Tinggi lutut berdiri tlb 57,1
Tebal dada berdiri tdb 20
Tebal perut berdiri tpb 25
Berat badan bb 72
4.
Posisi berdiri
dengan tangan
lurus kedepan
Jangkauan tangan ke
depanjtd 77
5.
Posisi berdiri
dengan kedua
tangan
direntangkan
Rentangan tangan rt 164,8
6. Jari tangan
Panjang jari 1 pj 1 5
Panjang jari 2 pj 2 6,5
Panjang jari 3 pj 3 8
Panjang jari 4 pj 4 7,5
Panjang jari 5 pj 5 5,5
17
Pangkal ke tangan Pkt 10
Lebar jari 2,3,4,5 Lj 8
Lebar tangan Lt 10,5
Panjang telpak tangan Ptt 18
7. Dimensi kaki
Panjang telapak kaki Ptk 24
Panjang telapak
lengan kakiptlk 20
Panjang kaki sampai
jari kelingkingpkjk 21
Lebar kaki Lk 10
Lebar tangkai kaki Ltk 6
Tinggi mata kaki tmk 6,5
Tinggi bagian tengah
telapak kaki tttk 6,7
Jarak horisontal
tangkai mata kakijtmk 2
8. Dimensi kepala Panjang kepala pkp 18,8
Lebar kepala Lkp 15,2
Diameter maksimum
dari dagudmd 25,7
Dagu ke puncak
kepaladkp
22,3
Telinga ke puncak
kepalaTpk
14,2
Telinga ke belakang
kepalaTbk 9,8
Antara dua telinga adt 15,2
Mata ke belakang
kepalambk
17,8
Mata ke puncak mpk 11,5
18
kepala
Antara dua pupil mata apm 6,5
Hidung ke puncak
kepalahpk
14
Hidung ke belakang
kepalahbk 22,2
Mulut ke puncak
kepalampk
17
Lebar mulut Lm 4,5
9. Bentuk tubuh
Tk 63,7
Tlh 49
Tpu 31
Tpl 8,2
Pk 4,5
Plh 4,8
Ppl 5,5
Ppb 7,5
Km 10
Ppt 19,7
3.2. Pengolahan Data
Berikut pengolahan data yang akan digunakan dalam
pembuatan pisau khusus pemotong bawang adalah panjang
jari 1, panjang jari 2, panjang jari 3, panjang jari 4, panjang
jari 5, lebar jari 2,3,4,5, lebar tangan, dan pangkal ke
Tangan.
3.2.1. Uji Kecukupan Data
Pada uji kecukupan data ini, data yang
digunakan adalah data pengukuran saat praktikan
19
ditambah 33 dari bank data. Sehingga total data ada
34.
Untuk menghitung uji kecukupan data, rumus
yang digunakan sebagai berikut :
Keterangan :
N’ = jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan
N = jumlah pengamatan yang sudah dilakukan
k = 2 (tingkat kepercayaan 95%)
s = derajat ketelitian dalam pengamatan 5% atau 0,05
xi= data ke–i
Dimana :
N = 31
S = 5 % atau 0,05
K = 95 %
Berikut adalah perhitungan uji kecukupan data
dari setiap dimensi tubuh manusia yang digunakan
praktikan dalam pembuatan produk.
a. Panjang Jari 1 (pj1)
N ' ¿[ 20.05
√34 (1882,51 ) – (63453,61 )
251,9 ]2
= 13,91202
b. Panjang jari 2 (pj2)
N ' ¿[ 20.05
√34 (2979,62 )– (100362,2 )
316,8 ]2
= 15,06288
20
c. Panjang Jari 3
N ' ¿[ 20.05
√34 (3321,69 )– (112158)
334,9 ]2
= 11,11931
d. Panjang Jari 4
N ' ¿[ 20.05
√34 (2886,87 )– (97531,29 )
312,3 ]2
= 10,20866
e. Panjang Jari 5
N ' ¿[ 20.05
√34 (2464,39 )– (82541,29 )
287,3 ]2
=24,19095
f. Lebar Jari 2,3,4,5
N ' ¿[ 20.05
√34 (4310,9 ) – (144096,2 )
379,6 ]2
= 27,47543
g. Lebar Tangan
N ' ¿[ 20.05
√34 (5625,61 ) – (189834,5 )
435,7 ]2
= 12,10528
h. Pangkal Ke Tangan
N ' ¿[ 20.05
√34 (5663,61 ) – (191406,3 )
437,5 ]2
= 9,667312
3.2.2. Uji Keseragaman Data
21
Pada uji kecukupan data ini, data yang
digunakan adalah data pengukuran yang diambil
praktikan ditambah data dari bank data yang
berjumlah 33 data. Jadi total data yang digunakan
adalah sebanyak 34 data. Untuk data σ digunakan
microsoft excel untuk menghitungnya. Sedangkan
menghitung uji kecukupan data, rumus yang
digunakan sebagai berikut :
BKA=x+kσ
BKB=x−kσ
Keterangan :
BKA = Batas Kontrol Atas
BKB = Batas Kontrol Bawah
x = rata-rata data
K =2 (tingkat kepercayaan 95%)
σ = Standar deviasi
a. Panjang Jari 1
BKA=7,408824+2∗0,70124
= 8,811304
BKB=7,408824−2∗0,70124
= 6,006343
22
Grafik 3.1. Keseragaman Data pj1
b. Panjang Jari 2
BKA=9,317647+2∗0,917662
= 11,15297
BKB=9,317647−2∗0,917662
= 7,482323
Grafik 3.2. keseragaman data pj2
c. Panjang Jari 3
BKA=9,85+2∗0,833485
= 11,51697
BKB=9,85−2∗0,833485
= 8,18303
23
Grafik 3.3. keseragaman data pj3
d. Panjang Jari 4
BKA=9,185294+2∗0,744732
= 10,67476
BKB=9,185294−2∗0,744732
= 7,69583
Grafik 3.4. keseragaman data pj 4
e. Panjang Jari 5
BKA=8,45+2∗1,054643
= 10,55929
BKB=8,45−2∗1,054643
= 6,340713
24
Grafik 3.5. Keseragaman Data pj5
f. Lebar Jari 2,3,4,5
BKA=11,16471+2∗1,485053
= 14,13481
BKB=11,16471−2∗1,485053
= 8,194599
Grafik 3.6. keseragaman data lebar jari 2,3,4,5
g. Lebar Tangan
BKA=12,81471+2∗1,131406
= 15,07752
BKB=12,81471−2∗1,131406
= 10,55189
25
Grafik 3.7. keseragaman Data lt
h. Pangkal Ke Tangan
BKA=12,86765+2∗1,015254
= 14,89815
BKB=12,86765−2∗1,015254
= 10,83714
Grafik 3.8. Keseragaman Data PKT
3.2.3. Perhitungan Percentile
a. Panjang Jari 1
P5 = 645.1x
= 7,40 – 1.645(0,70)
= 6,2485 cm
P50 = x
= 7,40 cm
P95 = 645.1x
= 7,40 + 1.645(0,70)
= 8,5515 cm
b. Panjang Jari 2
P5 = 645.1x
= 9,317 – 1.645(0,917)
26
= 7,808 cm
P50 = x
= 9,317 cm
P95 = 645.1x
= 9,317 + 1.645(0,917)
= 10,825 cm
c. Panjang Jari 3
P5 = 645.1x
= 9,85 – 1.645(0,833)
= 9,479 cm
P50 = x
= 9,85 cm
P95 = 645.1x
= 9,85 + 1.645(0,833)
= 11,22 cm
d. Panjang Jari 4
P5 = 645.1x
= 9,185 – 1.645(0,744)
= 7,961 cm
P50 = x
= 9,185 cm
P95 = 645.1x
= 9,185 + 1.645(0,744)
= 10,408 cm
e. Panjang Jari 5
P5 = 645.1x
= 8,45 – 1.645(1,054)
= 6.716 cm
P50 = x
27
= 8,45 cm
P95 = 645.1x
= 8,45 + 1.645(1,054)
= 10,183 cm
f. Lebar Jari 2,3,4,5
P5 = 645.1x
= 11,164 – 1.645(1,485)
= 8.721 cm
P50 = x
= 11,164 cm
P95 = 645.1x
= 11,164 + 1.645(1,485)
= 13,606 cm
g. Lebar Tangan
P5 = 645.1x
= 12,814 – 1.645(1,131)
= 10,953 cm
P50 = x
= 12,814 cm
P95 = 645.1x
= 12,814 + 1.645(1,131)
= 14,674 cm
h. Pangkal Ke Tangan
P5 = 645.1x
= 12,867 – 1.645(1,015)
= 11,197 cm
P50 = x
= 12,867 cm
P95 = 645.1x
28
= 12,867 + 1.645(1,015)
= 14,536 cm
29
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Kecukupan Data
a. Panjang Jari 1
Dari hasil pengolahan data pada panjang jari satu untuk
kecukupan data diperoleh skor 13,91202. Berarti data
yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(13,91202).
b. panjang jari 2
Dari hasil pengolahan data pada panjang jari dua untuk
kecukupan data diperoleh skor 15,06288. Berarti data
yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(15,06288).
c. panjang jari 3
Dari hasil pengolahan data pada panjang jari tiga untuk
kecukupan data diperoleh skor 11,11931. Berarti data
yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(11,11931).
d. panjang jari 4
Dari hasil pengolahan data pada panjang jari empat
untuk kecukupan data diperoleh skor 10,20866. Berarti
data yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(10,20866).
e. panjang jari 5
Dari hasil pengolahan data pada panjang jari lima untuk
kecukupan data diperoleh skor 24,19095. Berarti data
yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(24,19095).
f. Lebar Jari 2,3,4,5
30
Dari hasil pengolahan data pada lebar jari 2,3,4,5 untuk
kecukupan data diperoleh skor 27,47543. Berarti data
yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(27,47543).
g. Lebar Tangan
Dari hasil pengolahan data pada lebar tangan untuk
kecukupan data diperoleh skor 12,10528. Berarti data
yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(12,10528).
h. Pangkal Ke Tangan
Dari hasil pengolahan data pada lebar tangan untuk
kecukupan data diperoleh skor 9,667312. Berarti data
yang diambil telah memenuhi uji kecukupan data.
Karena total data yang ada 34 > N’(9,667312).
4.2. Uji Keseragaman Data
a. Panjang Jari 1
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (6,006343) yaitu pada data ke-
31 (6), ke-33 (5,5), dan ke-34 (5).
b. Panjang jari 2
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (7,482323) yaitu pada data ke-
31 (7), data ke-32 (7,4), data ke-33 (7), dan data ke-35
(6,5).
c. Panjang Jari 3
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (8,18303) yaitu data ke-31 (8),
ke-32 (7,8), ke-33 (7,2), dan ke-34 (8).
d. Panjang jari 4
31
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (7,69583) yaitu data ke-31
(7,3), data ke-33 (6,8), dan ke-34 (7,5).
e. Panjang Jari 5
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (6,340713) yaitu data ke-31
(6,1), ke-32 (6), ke-33 (5,6), dan ke-34 (5,5).
f. Lebar Jari 2,3,4,5
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (8,194599) yaitu data ke-1
(8),ke-31 (7), ke-32 (7,5), ke-33 (8), dan ke-34 (8).
g. Lebar Tangan
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (10,55189) yaitu data ke-31
(10), ke-32 (9,6), ke-33 (10), dan ke-34 (10,5).
h. Pangkal ke Tangan
Uji keseragaman data pada panjang jari satu ada tiga
data yang kurang dari BKB (10,83714) yaitu data ke-32
(10,4), ke-33 (10), dan ke-34 (10).
4.3. Perhitungan Percentile
Perhitungan percentile pada umumnya digunakan
ukuran 5, 50, dan 95, namun pada pembuatan pisau khusus
ini digunakan percentile 5 dengan tujuan agar semua bisa
menggunakannya.
Berikut percentile tiap dimensi yang digunakan :
1. Panjang jari 1 sepanjang 7,40 cm untuk menentukan
keliling yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai
tersebut diambil dari pengukuran percentile 50.
32
2. panjang jari 2 adalah 9,317 cm untuk menentukan keliling
yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut
diambil dari pengukuran percentile 50.
3. panjang jari 3 adalah 9,85 cm untuk menentukan keliling
yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut
diambil dari pengukuran percentile 50.
4. panjang jari 4 adalah 9,185 cm untuk menentukan keliling
yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut
diambil dari pengukuran percentile 50.
5. panjang jari 5 adalah 8,45 cm untuk menentukan keliling
yang dipakai buat genggaman pisau. Nilai tersebut
diambil dari pengukuran percentile 50.
6. lebar jari 2345 adalah 11,164 cm untuk menentukan
panjangnya genggaman.
7. lebar tangan adalah 12,814 cm untuk mentukan batas
genggaman.
8. pangkal ketangan adalah 12,867 cm digunakan juga
untuk mentukan juga batasan genggaman seperti keliling
secara keseluruhan.
4.4. Analisis Produk
4.4.1. Alasan Pemilihan Produk
Memilih membuat produk pemotong bawang
ini karena pada proses pemotongan bawang
dilakukan gerakan yang berulang-ulang. Jika hal itu
terus berlanjut maka waktu pemotongan akan lama
dan tangan juga akan mudah cepat lelah karena
melakukan gerakan yang berulang-ulang. Maka
dibuatlah pisau khusus pemotong bawang dengan
33
hanya sekali gerakan pisau tersebut akan langsung
memotong bawang tipis-tipis.
4.4.2. Alasan Pemilihan Dimensi
Pemilihan dimensi adalah untuk menentukan
ukuran pisau yang akan dibuat.
b. Panjang Jari 1,2,3,4,5
Pada dimensi kelima ini digunakan untuk
menentukan genggaman pisau. Dimana panjang
jari sangat mempengaruhi coupling pada saat
menggenggam pisau.
c. Lebar jari 2,3,4,5
Dimensi ini untuk menentukan panjang
genggaman untuk pisau agar coupling-nya juga
bisa diterima oleh tangan.
d. Lebar Tangan
Digunakan untuk menentukan lebar genggaman
pisau tersebut.
e. Pangkal ke Tangan
Digunakan untuk menentukan ketebalan
kesesuaian pada bagian tangan.
4.4.3. Alasan Pemilihan Precentile
Pemilihan precentile 50 agar semua bisa
memakai produk ini. Karena tidak menutup
kemungkinan pisau ini berguna tidak bagi ibu-ibu
saja. Bisa digunakan oleh anak-anak atau yang
lainnya.
4.4.4. Gambar Produk
34
Berikut ini desain produk yang inovatif dari
pisau pemotong bawang.
Gambar 4.1. Pisau Pemotong Bawang
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data
serta anailis maka dapat menyimpulkan praktikum ini
sebagai berikut :
1. Untuk membuat pisau dimensi yang diperlukan adalah
panjang jari 1, panjang jari 2, panjang jari 3, panjang jari
4, panjang jari 5, lebar jari 2,3,4,5, lebar tangan, dan
pangkal ke Tangan.
2. Perlunya anthropometri dalam mendesain produk baru
adalah untuk mengukur bagian-bagian tertentu untuk
menciptakan produk yang ergonomi bagi penggunanya.
5.2. SARAN
Setelah selesai melakukan praktikum ada beberapa
saran agar nantinya praktikumnya lebih baik.
1. Peralatan praktikum seharusnya diperbaiki.
2. Sampel yang diukur dalam satu kelompok seharusnya
ada dua yaitu laki-laki dan perempuan.
36