Antenatal Care

11
Lo.2 muhammad hidayat Slamet riyanto Ante Natal Care. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan

description

ygf'kjcv rtxfogchlvb cgv

Transcript of Antenatal Care

Page 1: Antenatal Care

Lo.2 muhammad hidayatSlamet riyanto

Ante Natal Care.

Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan

penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan

yang aman dan memuaskan.

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,

triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9

bulan.

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial

di dalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang

biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan

dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru,

memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang

janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Pada umumnya

kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan

melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit penilaian

risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh

karena itu pelayanan / asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan

mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.

Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak

ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal.

Page 2: Antenatal Care

Adapun tujuan dari pelaksanaan antenatal care antara lain:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang

bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya

dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh

kembang secara normal.

Perencanaan jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir):

- Sampai 28 minggu: 4 minggu sekali.- 28 – 36 minggu: 2 minggu sekali.- Di atas 36 minggu: 1 minggu sekali.

Rumus TTP (Tanggal Tapsiran Persalinan)

TP = HPHT + 7, Bulan - 3, tahun menyesuaikan.

TP = Taksiran persalinan

HPHT = Hari Pertama Haid Terakhir

biasanya dokter menanyakan HPHT. Jadi kalo seorang wanita haid terakhirnya dari tanggal 3 - 8

April 2007, maka tanggal yang dipakai adalah 3

Contoh, seorang wanita periksa ke dokter positif hamil, haid terakhir tanggal 7 April 2007. Jadi

perkiraan bayi lahir adalah 7 + 7 = 14 , bulan - 3 : April = 4 - 3 = Januari

Jadi Perkiraan kelahiran = 14 Januari 2008

Kecuali jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain,

pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

Page 3: Antenatal Care

Dalam standar pelayanan antenatal yang berkualitas yang ditetapkan oleh Departemen

Kesehatan RI (2003), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

kehamilan, yaitu:

- Satu kali pada triwulan pertama.- Satu kali pada triwulan kedua.- Dua kali pada triwulan ketiga.

Pelayanan / asuhan standar minimal termasuk “7 T”:

1. Timbang berat badan.

2. Ukur Tekanan darah.

3. Ukur Tinggi fundus uteri.

4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid).

5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.

6. Tes terhadap penyakit menular seksual.

7. Temu wicara.

1. Timbang berat badan.

Berdasarkan pengamatan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi

berat badannya sebelum hamil (Kardjati, 1985). Pertambahan yang optimal adalah kira-kira

20% dari berat badan ibu sebelum hamil (Cunningham dkk., 1997). Jika berat badan tidak

bertambah, lingkar lengan atas <23,5 cm menunjukkan ibu mengalami kurang gizi.

Pertambahan berat > 1 kg seminggu pada pertengahan kedua kehamilan merupakan pertanda

dini kemungkinan timbulnya hipertensi yang diinduksi kehamilan. Umumnya pertambahan

berat badan < 4 kg sebelum kehamilan minggu ke 20, sesudah itu pertambahan tidak lebih

dari 0,5 kg per minggu. Banyak wanita hamil merasa risau terhadap pertambahan berat

badannya. Dalam hal ini, dokter harus menawarkan penimbangan pasien dan memberikan

nasehat yang bijaksana jika pertambahan berat badannya tidak normal.

2. Ukur Tekanan darah.

Kenaikan tekanan darah dan tekanan diastolik yang mencapai > 140/90 mmHg,

dikatakan hipertensi pada kehamilan, dan bila tidak diatasi, dapat berlanjut hingga eklamsi.

Page 4: Antenatal Care

3. Ukur tinggi fundus uteri.

Tabel 2.1. Pemantauan tumbuh kembang janin (nilai normal).

Usia

kehamilan

Tinggi Fundus

Dalam cm Posisi

12 minggu – Teraba di atas simfisis pubis16 minggu – Di tengah, antara simfisis pubis dan

umbilikus20 minggu 20 cm (+/- 2cm) Pada umbilikus22 – 27 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm

(+/- 2cm)–

28 minggu 28 cm (+/- 2cm) Di tengah, antara umbilikus dan prosesus sifoideus

29 – 35 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm (+/- 2cm)

36 minggu 36 cm (+/- 2cm) Pada prosesus sifoideus

Gambar 2.1. Tinggi

pertumbuhan uterus pada

abdomen sesuai dengan jumlah

minggu sejak menstruasi

terakhir.

4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap.

Tabel 2.2. Imunisasi TT

Antigen Interval (selang waktu minimal) Lama perlindungan % perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama – –

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun* 80

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setalah TT 3 10 tahun 99

TT 5 1 tahun setalah TT 4 25 tahun / seumur hidup 99

Page 5: Antenatal Care

Apabila dalam waktu 3 tahun wanita tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung

dari TN(Tetanus Neonatorum).

Pemberian imunisasi TT kepada ibu hamil paling sedikit sebanyak 2 kali dengan jarak

minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus

pada ibu bersalin dan nifas.

5. Pemberian Tablet zat besi.

Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual

hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 ug,

minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau

kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

Pemeriksaan Hb pada kunjungan pertama dan pada kehamilan 30 minggu. Untuk saat

ini anemia dalam kandungan ditetapkan kadar HB < 11 gr% pada trimester I dan III atau Hb

< 10,5 gr% pada trimester II, Hb < 8 gr% harus dilakukan pengobatan, beri 2-3 kali zat besi

perhari, rujuk ibu hamil untuk pengobatan selanjutnya, dengan Hb rendah harus diberikan

suplementasi zat besi dan penyuluhan gizi.

6. Tes terhadap penyakit menular seksual.

Pemeriksaan penyakit-penyakit infeksi (HIV / PMS), pemeriksaan urine jika ada

indikasi (tes protein dan glukosa).

7. Temu wicara.

Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil, perawatan payudara,

gizi ibu selama hamil, tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tanda-tanda pada janin

sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya

dan mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh ibu dengan penuh minat, beri nasehat dan

rujuk bila diperlukan.

Membicarakan tentang persalinan kepada ibu hamil, suami / keluarga pada trimester

III, memastikan bahwa persiapan persalinan bersih, aman dan suasana yang menyenangkan,

persiapan transportasi, dan biaya untuk merujuk.

Page 6: Antenatal Care

Kemudian penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak

pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara optimal berakhir pada

pemeriksaan 6 minggu setelah persalinan. Pada setiap kunjungan antenatal, petugas

mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan

pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin, serta ada tidaknya

masalah atau komplikasi.

Pemberian nutrisi pada ibu hamil

Pemberian nutrisi yang tepat untuk ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan, dengan

karena nutrisi yang tepat akan mendukung perkembangan janin secara optimal dan juga

mendukung kesehatan si ibunya. Ada empat nutrisi esensial yang sangat diperlukan oleh ibu

hamil yaitu :  Asam folat, DHA, Iron (zat besi) dan Kalsium.

Asam folat

Kebutuhan asam folat bagi ibu yang sedang berbadan dua adalah 600 mg/hari. Asam folat

berperan dalam proses pembelahan sel pada janin yang tengah berlangsung begitu cepat.

Kekurangan zat ini akan meningkatkan risiko spina bifida (sumsum tulang belakang tidak

menutup sempurna) dan tidak ada batok kelapa pada janin (anencephalus). Bahan makanan

sumber asam folat adalah sereal, asparagus, bayam, brokoli, bit, kacang merah, dan hati.

Dengan nutrisi asam folat yang cukup, risiko  Neural Tube Defects (NTD) dapat dikurangi

hingga 80%. Sementara itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. sangat disarankan ibu

hamil untuk melakukan USG sejak dini untuk mengetahui apakah terjadi kelainan pada janin.

Semakin dini terdeteksinya, semakin mungkin dilakukan pencegahan atau perawatannya.

DHA

Untuk menjaga kehamilan yang prima, ibu hamil membutuhkan DHA. "DHA adalah komponen

asam lemak utama pada otak dan berhubungan erat dengan pertumbuhan otak janin," kata Pafitri,

SK.M, ahli nutrisi dari Sari Husada. Asupan DHA yang dibutuhkan ibu hamil adalah 200-300

mg/hari. Makanan yang kaya akan DHA antara lain ikan laut, kuning telur dan susu.

Page 7: Antenatal Care

Iron atau zat besi

Zat besi merupakan zat yang membawa oksigen dalam darah. Pada saat hamil, zat besi juga

dibutuhkan untuk pembentukan plasenta, selain juga pembentukan darah ibu dan janin. Karena

itu, banyak ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan. Kekurangan zat bisa menyebabkan

terganggunya pertumbuhan otak pada janin serta meningkatkan risiko perdarahan saat

persalinan.

Sumber zat besi bisa ditemukan pada daging sapi, hati sapi, udang, kerang, kacang merah,

kentang, roti dan gandum, serta sayuran. "Karena kebutuhan zat besi sering tidak mencukupi dari

makanan sehari-hari, karena itu perlu diberi tambahan suplemen zat besi atau sumber lain,

seperti susu," kata Pafitri.

Kalsium

Kalsium merupakan nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Bila

kalsium yang dikonsumsi ibu hamil kurang, maka kebutuhan kalsium janin akan diambil dari

tulang ibu. Dalam jangka panjang, kekurangan kalsium ini bisa menyebabkan osteoporosis pada

ibu. Karena itulah ibu hamil perlu memenuhi asupan kalsium yang cukup. Kebutuhan kalsium

ibu hamil dan menyusui adalah 950 mg/hari dan bisa didapatkan dari susu, bayam, brokoli, ikan,

teri, dan tahu.

Referesi

Mufdlilah, Antenatal Care Focused. Nuha Medika, Yogjakarta: 2009 Llewellyn & Jones, Dasar-dasar Obstetri & Ginekologi. 6th ed. Hipokrates: 2002.