ANTASIDA

7
ANTASIDA (ANTACID) Menurut bahasa, Antasida terdiri dari dua kata “anti” berarti lawan dan “acid” berarti asam. Sesuai dengan namanya golongan obat ini berfungsi untuk melawan atau mengurangi tingkat keasaman lambung akibat produksi asam lambung berlebih, diibaratkan bagaikan air dingin yang mengurangi kobaran api. Antasida adalah senyawa-senyawa basa lemah yang akan bereaksi jika bertemu dengan asam, dalam hal ini adalah asam lambung. Saat senyawa basa ini bertemu dengan asam maka akan terjadi reaksi yang berujung kepada berkurangnya sifat kimia dua zat yang saling bertemu tersebut, maksudnya senyawa basa akan terkena dampak dari reaksi asam lambung hingga menjadi netral sedangkan asam lambung akan berkurang kuantitasnya akibat dari reaksi dengan senyawa basa. Termasuk dalam golongan ini adalah mylanta, Antasida DOEN, Magasida, Magalat, Promag dan lain-lain. Obat dalam bentuk tablet harus dikunyah sebelum ditelan agar lebih cepat bereaksi dengan asam lambung. PEMBLOKIR RESEPTOR H2 (H2 BLOCKER) Di dalam tubuh terdapat reseptor H2 yang bertanggung jawab terhadap pengeluaran getah-getah selaput lendir seperti selaput lendir mulut, hidung dan saluran cerna termasuk lambung. Reseptor H2 ini ibarat stop kontak untuk produksi asam lambung. Pemblokiran sementara terhadap fungsi reseptor H2 ini akan membantu mengurangi produksi asam lambung sampai 70%. Tersebut beberapa nama obat yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain adalah Ranitidine, Famotidine, Nizatidine dan Cimetidine. Obat-obat ini akan memblokir sementara fungsi reseptor H2 hingga menyebabkan berkurangnya produksi asam lambung namun, sebagai efek universalnya obat ini juga akan menyebabkan

description

obat magh

Transcript of ANTASIDA

ANTASIDA (ANTACID)Menurut bahasa, Antasida terdiri dari dua kata anti berarti lawan dan acid berarti asam. Sesuai dengan namanya golongan obat ini berfungsi untuk melawan atau mengurangi tingkat keasaman lambung akibat produksi asam lambung berlebih, diibaratkan bagaikan air dingin yang mengurangi kobaran api.Antasida adalah senyawa-senyawa basa lemah yang akan bereaksi jika bertemu dengan asam, dalam hal ini adalah asam lambung. Saat senyawa basa ini bertemu dengan asam maka akan terjadi reaksi yang berujung kepada berkurangnya sifat kimia dua zat yang saling bertemu tersebut, maksudnya senyawa basa akan terkena dampak dari reaksi asam lambung hingga menjadi netral sedangkan asam lambung akan berkurang kuantitasnya akibat dari reaksi dengan senyawa basa.Termasuk dalam golongan ini adalah mylanta, Antasida DOEN, Magasida, Magalat, Promag dan lain-lain. Obat dalam bentuk tablet harus dikunyah sebelum ditelan agar lebih cepat bereaksi dengan asam lambung.PEMBLOKIR RESEPTOR H2 (H2 BLOCKER)Di dalam tubuh terdapat reseptor H2 yang bertanggung jawab terhadap pengeluaran getah-getah selaput lendir seperti selaput lendir mulut, hidung dan saluran cerna termasuk lambung. Reseptor H2 ini ibarat stop kontak untuk produksi asam lambung. Pemblokiran sementara terhadap fungsi reseptor H2 ini akan membantu mengurangi produksi asam lambung sampai 70%.Tersebut beberapa nama obat yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain adalah Ranitidine, Famotidine, Nizatidine dan Cimetidine. Obat-obat ini akan memblokir sementara fungsi reseptor H2 hingga menyebabkan berkurangnya produksi asam lambung namun, sebagai efek universalnya obat ini juga akan menyebabkan pengurangan produksi getah selaput lendir lain seperti yang telah disebutkan sehingga akan ditemui efek samping berupa mulut kering, mata kering, hidung kering tapi tidak termasuk kantong kering karena obat ini cukup terjangkau harganya.PERINTANG POMPA PROTONGolongan ini adalah obat maag yang paling potensial dalam mengurangi produksi asam lambung. Dalam dosis tertentu, obat ini mampu untuk mengurangi produksi harian asam lambung sebesar 80% sampai 95%. Sesuai dengan namanya, obat yang termasuk ke dalam golongan ini bekerja dengan merintangi pompa proton lambung.Terdapat beberapa obat yang tersedia untuk penggunaan klinis antara lain adalah Omeprazole, Lansoprazole, Rabeprazole, Pantoprazole, dan Esomeprazole.Selain obat-obatan yang tadi telah dibahas, masih ada beberapa jenis obat maag lain yang belum disebutkan. Obat-obat tersebut kebanyakan berfungsi sebagai penunjang terapi, bukan sebagai obat utama. Untuk pembahasan obat-obat yang dimaksud akan di sampaikan pada tulisan-tulisan berikutnya.Penggolongan Obat Antasida berdasarkan Mekanisme Kerjanya

Berikut ini adalah penggolongan antasida berdasarkan mekanisme kerjanya:1. Proton Pump Inhibitor (PPI) atau Penghambat Pompa Proton, seperti namanya obat antasida golongan PPI bekerja dengan menghambat Produksi asam dengan mengambat kerja pompa proton contohnya loratadine2. Antihistamin Reseptor 2, Seperti namanya Antihistamin Reseptor bekerja dengan menduduki reseptor contohnya ranitidin3. Menetralisir Asam, Antasida membantu menetralisir kelebihan produksi asam lambung.

Keefektifan antasida dibedakan dari tahap reaksi dan kemampuan bertahannya, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Antasida non-metal juga dikembangkan karena antasida yang mengandung logam dapat menghambat absorpsi banyak obat yang diresepkan, terutama antibiotik. Antasida murni atau berkombinasi dengan simetikon dapat digunakan dalam masalah-masalah lambung dan oedema usus 12 jari. Jika antasida dikonsumsi dalam jumlah besar akan menyebabkan efek laksatif. Beberapa antasida, seperti aluminium karbonat dan aluminium hidroksida, dapat diresepkan dengan diet rendah fosfat untuk mengobati sakit hiperfosfatemia (terlalu banyak fosfat dalam darah). Aluminium karbonat dan aluminium hidroksida dapat digunakan untuk mencegah pembentukan beberapa batu ginjal. Kerja antasida adalah berbasis netralisasi. Sebagai contoh, ketika asam bereaksi dengan ion hidroksida, garam dan air terbentuk melalui persamaan berikut :HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2OApabila digunakan natrium bikarbonat (NaHCO3), maka reaksi akan cepat terbentuk dengan asam lambung untuk meningkatkan pH lambung. NaCl, CO2 dan H2O terbentuk sebagai hasil reaksi. Satu gram NaHCO3 dapat menetralisir 11.9 mEq dari asam lambung. Namun, dosis yang sangat besar dapat menyebabkan urin yang bersifat basa dan mengakibatkan masalah pada ginjal.

Senyawa kalsium karbonat dan senyawa kalsium lainnya digunakan secara murni atau berkombinasi dengan magnesium. Satu gram antasida jenis ini dapat menetralisir 20mEq dari asam lambung.Senyawa magnesium terdiri dari magnesium oksida (MgO), magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan magnesium karbonat (MgCO3-Mg(OH)2-3H2O). Mereka bersenyawa dengan asam lambung dan menghasilkan magnesium klorida dan air. Satu gram magnesium hidroksida dapat menetralisir 32,6 mEq dari asam lambung. Senyawa magnesium memiliki kelebihan berupa absorpsi yang kecil, aksi yang tahan lama dan tidak menghasilkan karbondioksida, kecuali magnesium karbonat. Namun magnesium klorida menghasilkan efek laksatif sehingga formulasi yang digunakan umumnya mengandung kalsium karbonat atau aluminium hidroksida juga untuk mencegah efek ini.

Senyawa aluminium terdiri dari aluminium hidroksida (Al(OH)3), aluminium karbonat (Al2O3-CO2) dan aluminium glisinat, yang mengandung aluminium oksida dan asam glisin. Aluminium hidroksida menghasilkan aluminium klorida dan air. Setiap mililiternya menetralisir 0,4 1,8 mEq dari asam lambung dalam jangka waktu 30 menit. Namun jika pH lebih dari 5, maka reaksi netralisasinya tidak berlangsung sempurna. Aluminium hidroksida memiliki waktu simpan yang lama, namun menyebabkan konstipasi. Oleh karena itu perlu ditambahkan antasida magnesium.

Penggolongan Antasidaa. Antasida yang dapat diserapObat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung. Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah obat diminum. Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari.b. Antasida yang tidak dapat diserapObat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan alkalosis. Obat ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala ulkus tanpa menyebabkan alkalosis. Tetapi antasida ini mempengaruhi penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam darah.c. Alumunium HidroksidaMerupakan antasida yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas. Resiko timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa). Obat ini juga bisa menyebabkan sembelit.d. Magnesium HidroksidaMerupakan antasida yang lebih efektif daripada alumunium hidroksida. Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare. Sejumlah kecil magnesium diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal. Banyak antasida yang mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.

1. Golongan obat antasida dan proton.Obat golongan ini berupa basa lemah, contoh nyaAluminium HidroksidadanMagnesium Hidroksida(Antasida). Hampir obat golongan ini tidak diabsorpsi di usus sehingga tidak menimbulkan sifat basa di usus.Dan ada obat yang menghambat pompa proton, contohnyaOmeprazol, LansoprazoldanPantoprazol.Omeprazoldigunakan terhadap tukak saluran cerna yang parah dengan menekan sekresi asam lambung melalui mekanisme yang sangat selektif.Golongan ini harus digunakan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati, kehamilan dan menyusui.Interaksi obat :Warfarin, fenitoin, diazepam,yang akan mengganggu proses penyerapan.2. Golongan antagonis reseptor H2.Cara kerjanya menekan pembebasan asam yang diproduksi olehgastrin,menghambat sekresi asam basa dan sekresi asam yang distimulsi olehhistamin.Mengkonsumsi obt golongan ini dapat meringankan gangguan pencernaan akibat obat2an gol AINS/Analgesik.Contoh obat golongan antagonis reseptor H2 yaituCimetidine, FamotidinedanRanitidin.3. Golongan yang meningkatkan pertahanan mukosa.Cara kerjanya pada saat terpapar asam lambung, sukralfat akan membentuk lapisan yang melindungi luka/tukak.Sukralfat membentuk ikatan dengan protein sepertialbumin, fibrinogenyang dapat melindungi tukak terhadap asam.Sukralfat dapat menyebabkan konstipasi/susah BAB. Contohnya :Ulcogant, Ulsidex.Interaksi obat : menurunkan bioavailabilitas/kerja obat darifenitoin, digoksin, teofilin, amitriptilin, warfarindanketokonzol.Pasien yang sudah beberapa kali pernah mengalami gejala dispepsia/gangguan pencernaan cenderung untuk membeli obat-obat golongan antasida secara bebas.Namun bagi pasien yang belum pernah mengalami gejala tersebut, merasa cemas dan risau terhadap sakit yang dideritanya, akan mendorong pasien untuk memeriksakan diri ke dokter. Sehingga obat yang diperoleh pun berdasarkan resep dokter.Menurut penelitian, persentase penderita sakit yang melakukan pengobatan sendiri cukup besar. Sebenarnya, selain menggunakan obat-obat dari golongan Obat Bebas dan golongan Obat Bebas Terbatas yang dijual bebas, dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan pengobatan sendiri.Menteri Kesehatan telah menetapkan beberapa obat dari golongan Obat Keras yang dapat diperoleh tanpa resep dokter langsung dari apoteker di apotek yang masuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek.