antasida
-
Upload
asep-ekas-somantri -
Category
Documents
-
view
147 -
download
4
Transcript of antasida
antasida
Desember 19, 2008 anggi05
Antasid adalah obat yang berfungsi menetralkan asam lambung sehingga berguna untuk menghilangkan nyeri tukak lambung.Antasid bekerja dengan meningkatkan pH lambung sehingga menurunkan aktivitas pepsin. Antasid dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
Antasid sistemik
Diabsorpsi dalam usus halus sehingga menyebabkan urin bersifat alkalis. Pada pasien kelainan ginjal dapat menyebabkan alkalosis metabolik.
Contoh :
Natrium bikarbonat
Kelebihan : Cepat menetralkan HCl lambung karena daya larutnya tinggi
Kekurangan : Menyebabkan alkalosis metabolik, retensi natrium, dan udem
Antasid non sistemik
Tidak diabsorpsi di usus sehingga tidak menyebabkan alkalosis metabolic
Contoh :
a. Aluminium hidroksida Al(OH)3
Kelebihan : masa kerja panjang
Kekurangan : daya menetralkan asam lambung lambat, konstipasi
b. Kalsium karbonat CaCO3
Kelebihan : mula kerja cepat, masa kerja lama, daya menetralkan asam tinggi
Kekurangan : menyebabkan konstipasi, mual, muntah, pendarahan saluran cerna, gangguan fungsi ginjal
c. Magnesium hidroksida Mg(OH)2
Kelebihan : masa kerja lama
Kekurangan : kurang baik untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal, alkaliurea
Obat Penghambat Sekresi Asam Lambung
Antagonis reseptor H2
Contoh : Simetidin
Kelebihan : Efek samping ringan
Kekurangan : Waktu paruh singkat
Omeprazol
Kelebihan : Dapat menekan produksi asam lambung lebih antagonis H2
Kekurangan : Bioavailabilitasnya baik hanya pada sediaan tablet
Sulkralfat
Kelebihan : Keefektifannya sama simetidin
Kekurangan : Dapat mengganggu absorpsi tetrasiklin, warfarin, fenitoin, dan digoksin
4. Misoprostol
Kelebihan : Efektif untuk menyembuhkan tukak lambung, efek samping ringan
Obat Antiflatulen
1. Simetikon
Merupakan polimer dari silikon, berfungsi untuk mengeluarkan gas dari dalam perut.
Dari uraian ini maka dipilih bahan aktif aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida sebagai antasid dengan efek non-sistemik dengan masa kerja panjang. Kombinasi ini diharapkan mengurangi efek samping dari aluminium hodroksida yang menyebabkan konstipasi, sedangkan magnesium hidroksida bersifat laksatif. Karena antasid bersifat menetralkan asam lambung, hasil dari reaksi dengan asam lambung menghasilkan gas CO2 yang bila tidak dikeluarkan akan memberikan perasaan kembung pada perut. Oleh karena itu antasid ini dikombiansi dengan antiflatulen yaitu simetikon.
Bahan Aktif Khasiat Efek Samping
Aluminium hidroksida Menetralkan asam lambung Konstipasi
Magnesium hidroksida Menetralkan asam lambung Diare
Simetikon Antiflatulen
Karakteristik Bahan :
Aluminium hidroksida Al(OH)3
Pemerian : Serbuk amorf dengan beberapa agregat, putih, tidak berasa, tidak berbau
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan alcohol, larut dalam asam mineral dan larutan alkali, suspensi dalam air mempunyai pH tidak lebih dari 10
Dosis : 500 – 1000 mg sekali pakai
Magnesium hidroksida Mg(OH)2
Pemerian : Serbuk putih, tidak berasa, mengabsorbsi CO2secara perlahan dari udara
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, alkohol, kloroform, dan eter, larut dalam asam encer
Dosis : 500 – 700 mg sekali pakai
Simetikon
Pemerian : Cairan kental, tidak berwarna, jernih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 95% dan air dalam fase likuid, larut dalam benzena, kloroform, dan eter
pH : 4,4 – 4,6
Dosis : 125 – 250 mg sekali pakai
Gom Arab (PGA)
Pemerian : Serbuk putih kekuningan
Fungsi : Emulsifying agent, stabilizing agent, suspending agent, viscosity increasing agent
Kelarutan : Larut dalam 20 bagian gliserin
Larut dalam 20 bagian propilen glikol
Larut dalam 2,7 bagian air
Praktis tidak larut dalam etanol
Konsentrasi : 5 – 10 %
Natrium siklamat
Pemerian : Serbuk hablur, berwarna putih
Fungsi : Sweetening agent
Kelarutan : Larut dalam 250 bagian etanol
Larut dalam 25 bagian propilen glikol
Larut dalam 5 bagian air
Larut dalam 2 bagian air pada 45oC
Praktis tidak larut dalam benzena, kloroform, eter
Konsentrasi : 0,17 – 0,5 %
pH : 5,5 – 7,5
Glukose
Pemerian : Serbuk halus, putih, rasa manis
Fungsi : Sweetening agent
Kelarutan : Sangat larut dalam air, larut sebagian dalam etanol 95%
Konsentrasi : 20 – 60 %
pH : 4 – 6
Metil paraben / Nipagin
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tiak berbau, atau berbau khas lemah; sedikit rasa terbakar
Fungsi : Antimikrobial agent
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol
Larut dalam 3 bagian etanol 95 %
Larut dalam 6 bagian etanol 50 %
Larut dalam 10 bagian eter
Larut dalam 60 bagian gliserin
Larut dalam 200 bagian minyak kacang
Larut dalam 5 bagian propilen glikol
Larut dalam 400 bagian air
Larut dalam 50 bagian air pada 50oC
Larut dalam 30 bagian air pada 80oC
Praktis tidak larut dalam minyak-minyak mineral
Konsentrasi : 0,015 – 0,2 %
Carboxymethylcellulosum Natricum (CMC Na)
Pemerian : Serbuk, warna putih sampai krem, higroskopis
Fungsi : Suspending agent, stabilizing agent, viscosity increasing agent, water absorbing agent
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, etanol, eter dan toluene
Konsentrasi : 0,1 – 1 %
pH : 6 – 10
Perhitungan Dosis
4 - 8 tahun : 287,5 – 460 mg
8 – 12 tahun : 460 - 650 mg
>12 tahun : 650 mg
Pemakaian : 3 – 4 kali sehari
Tiap 1 sendok takar (5 ml) mengandung :
Aluminium hidroksida 200 mg
Magnesium hidroksida 200 mg
Simetikon 50 mg
Pemakaian untuk anak-anak :
4 – 8 tahun : ½ sendok takar
8 – 12 tahun : 1 sendok takar
> 12 tahun : 1½ sendok takar
Kemasan terkecil 60 ml
Persyaratan bentuk sediaan : suspensi
1. bentuk sediaan
2. kadar bahan aktif
3. pH sediaan
4. warna
5. bau
6. rasa
suspensi
450 mg/5 ml
9 – 10
putih
mint
manis
Formula terpilih
Bahan
Al(OH)3
Mg(OH)2
Simetikon
PGA
Siklamat
Glukose
CMC Na
Nipagin
Ol. Menta
Aqua
Fungsi
Bahan Aktif
Bahan Aktif
Bahan Aktif
EmulgatorPemanis
Pemanis
Pensuspensi
Pengawet
Flavor
Pelarut
Takaran
500mg – 1 g 1X
500-750 mg 1X
125-250 mg 1X
5 – 10 %
0,17 – 0,5 %
20 – 60 %
0,1 – 1 %
0,015 – 0,2 %
-
-
Yang dipakai
200 mg/5 ml
200 mg/5 ml
50 mg/5 ml
5 %
0,2 %
20 %
0,5 %
0,1 %
1 tetes
ad 60 ml.
RANCANG EVALUSI
beberapa uji yang dilakukan pada sediaan :
viskositas
alat yang digunakan untuk uji viskositas adalah viskosimeter Oswald, langkah karjanya adalah :
bersihkan viskosimeter
masukkan cairan kedalam tabung A sampai tanda batas
hisap cairan melalui tabung B
alirkan cairan mulai tanda batas x sampai y
catat wktu alir cairan
hitung viskositas cairan dengan hukum poise
sebelum melakukan uji viskositas cairan uji, lebih dahulu tentukan viskositas air.
uji keasaman ( pH )
ambil beberapa mL sediaan sirup amoxicillin
masukkan dalam beker glass
tes pH dengan pH meter :
- jika pH terlalu asam tambahkan basa dengan pH normal
- jika pH terlalu basa tambahkan asam dengan pH normal
uji bobot
timbang 1 mL sediaan
tentukan bobot per mL sediaan
uji kecepatan pengendapan