ansis INFUS
Transcript of ansis INFUS
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN INFUS
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD R.A KARTINI JEPARA
Disusun Oleh :
MEITO ASMO S
NIM : SK.109.112
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN 2013
Meito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN INFUS
DI RUANG IGD RSU R.A KARTINI JEPARA
Initial pasien : Ny.F
Tanggal : 23 April 2013
Jam : 11.45 WIB
1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d peningkatan
hipertropi ventricular
DS :
Klien mengatakan lemas, cepat lelah, sesak, dada sakit kadang-kadang
DO :
Keadaan umum lemah
TD : 210/130 mmHg
RR : 28x/menit
GCS : E = 4, V = 5, M = 6 total 15
Hasil EKG : sinus rytme, left ventricular hipertrophy repolarization abnormal
(tampak abnormal ventrikel sebelah kiri terjadi hipertrophy repolar)
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Tindakan : Pemasangan infus (Asering).
Langkah-langkah :
a. Cuci tangan
b. Dekatkan alat
c. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama
pemasangan infus
d. Atur posisi pasien / berbaring
e. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infus
f. Menentukan area vena yang akan ditusuk
g. Pasang alas
h. Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
i. Pakai sarung tanganMeito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
j. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
k. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
l. Pastikan jarum IV masuk ke vena
m. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
n. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
o. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
p. Atur tetesan infus sesuai program medis
q. Lepas sarung tangan
r. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana,
s. Tanggal dan jam pelaksanaan
t. Bereskan alat
u. Cuci tangan
3. Dasar pemikiran
Hipertensi darurat (emergency hypertension) merupakan kenaikan tekanan darah
mendadak (sistolik ≥180 mm Hg dan / atau diastolik ≥120 mm Hg) dengan kerusakan
organ target yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera,
dalam hitungan menit sampai jam. Klien dengan masalah kardiovaskuler (Hipertensi
Eergency) perlu mendapatkan terapi rehidrasi intravena (infus) dengan pemberian
cairan melalui IV Chateter dapat membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan cairan
yang adekuat serta untuk mempermudah memasukan terapi obat injeksi.
4. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril dan Bersih
b. Persiapan alat dan persiapan pasien
Persiapan Alat
- Standar infus
- Ciran infus dan infus set sesuai kebutuhan
- Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
- Bidai / alas infus
- Perlak dan torniquet
- Plester dan gunting
- Bengkok
- Sarung tangan bersih
- Kassa seteril
- Kapas alkohol dalam tempatnyaMeito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
- Bethadine dalam tempatnyaPersiapan pemberian posisi semi fowler kepada klien
c. Tindakan sesuai prosedur atau SOP
5. Analisa tindakan keperawatan
Klien dengan masalah kardiovaskuler (Hipertensi Eergency) perlu mendapatkan terapi
rehidrasi intravena (infus) dengan pemberian cairan melalui IV Chateter dapat
membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan cairan yang adekuat serta untuk
mempermudah memasukan terapi obat injeksi agar tekanan darah bisa diturunkan
segera dalam hitungan menit sampai jam.
6. Bahaya yang dapat terjadi
a. Bahaya
Bila dalam pemasangan IV cateter salah bisa melukai pasien, vena menjadi pecah
atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena, bisa terjadi infeksi jika IV
cateter tidak steril. Akan terjadi flebitis/pembengkakan jika terlalu lama di
tancapkan.
b. Pencegahan
Berhati-hati dan cermat saat memasang IV cateter sesuai dengan prosedur.
7. Hasil yang didapat dan maknanya
S : Klien mengatakan masih lemas dan lelah, dada kadang sakit dan sesak.
O : Keadaan umum lemah
TD : 210/130 mmHg
RR : 28x/menit
GCS : E = 4, V = 5, M = 6 total 15
Frekuensi jantung : irama teratur
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 di ruang perawatan cempaka.
8. Tindakan keperawatan yang lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi
diagnosa keperawatan diatas
a. Monitor KU dan TTV
b. Kolaborasi pemberian obat
c. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat
d. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
e. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
f. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapilerMeito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
h. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
i. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
9. Kepustakaan
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi 8, Vol.3). EGC,
Jakarta.
Gunawan, Lany. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Kanisius. Yogyakarta.
Sobel, Barry J, et all. 1999. Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi. Penerbit
Hipokrates. Jakarta
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita selekta kedokteran editor edisi 3. Salemba Medis.
Jakarta.
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien. EGC. Jakarta.
10. Evaluasi diri
Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Saya merasa
puas memberikan rehidrasi intravena atau pemasangan infus kepada klien.
Clinical Instructure (CI) Mahasiswa
(..........................................) Meito Asmo S
NIP. NIM : SK.109.112
Meito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013