Anshar akil life skills
-
Upload
anshar-akil -
Category
Self Improvement
-
view
138 -
download
5
Transcript of Anshar akil life skills
LIFE SKILL Kecakapan Hidup Sukses dan Bahagia
Berlandaskan IMTAK dan IPTEK
Oleh:
Dr. M. Anshar Akil, ST, MSi, CHt
The Best Motivator in Makassar
• Dosen UIN Alauddin Makassar, Motivator, Hypnotherapist
• Trainer, Action Coah, Public Speaker, Penulis
• Founder “Anshar Akil Institute” (Indonesia Cerdas, Maju & Unggul)
• Mobile: 081524004858 - Email: [email protected]
Makassar, 11 Juli 2014
Pengertian Life Skill
Brolin (1980) : Kontinum pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan
seseorang agar menjadi independen (mandiri) dalam kehidupan.
Malik fajar (2002) : Kecakapan yang dibutuhkan untuk bekerja selain
kecakapan dalam bidang akademik.
Team Broad Base Education Depdiknas : Kecakapan yang dimiliki oleh
seseorang agar berani dan mau menghadapi segala permasalahan
kehidupan dengan aktif dan proaktif sehingga dapat menyelesaikannya.
WHO (1977) : Keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi
dan berprilaku positif yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi
berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya secara efektif.
Anshar Akil (2014) : Kecakapan yang harus dimiliki seseorang agar
sukses dan bahagia dalam kehidupan berlandaskan nilai-nilai imtak (iman
dan takwa) dan penguasaan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).
Jenis Life Skill
Brolin: (1) Daily living skillLife skill (kecakapan hidup sehari-hari)
seperti pengelolaan kebutuhan, keuangan, kesehatan, keamanan dan
waktu; (2) Personal/social skill (kecakapan hidup sosial/personal) seperti
kesadaran, percaya diri, komunikasi, kepedulian, tanggung jawab,
kemandirian, dan kepemimpina; (3) Occupational skill (kecakapan hidup
bekerja) seperti kecakapan memilih pekerjaan, keterampilan kerja,
kompetensi, keterampilan, iptek, penciptaan produk barang dan jasa.
WHO (World Health Organization): (1) Self awareness (kecakapan
mengenal diri); (2) Social skill (kecakapan sosial); (3) Thinking skill
(kecakapan berpikir); (4) Academic skill (kecakapan akademik ); dan (5)
Vocational skill (kecakapan kejuruan).
Slameto (2002): (1) Kecakapan dasar (universal, berlaku sepanjang
zaman); (2) Kecakapan instrumental (bersifat relatif, kondisional,
berubah sesuai kebutuhan).
Anshar Akil (2014) : (1) Hard skill (IPTEK); (2) Soft skill (personal dan
interpersonal); dan (3) Esence skill (transendental). Pengembangan life
skill di sekolah/pesantren/perguruan tinggi perlu mengintegrasikan tiga
skill tersebut secara harmonik dan optimal.
Pengembangan Skill Level
Hard skill(Knowledge & Technical skill)
Soft skill(Attitude & Habit)
Essence skill(Wisdom & Illumination)
4 Pembelajaran Life Skill
(Unicef dan Unesco)
1. LEARNING TO KNOW: Cognitive abilities
a. Ketrampilan memecahkan masalah dan membuat keputusan
• Ketrampilan mengumpulkan informasi
• Ketrampilan mengevaluasi dampak masa depan dari keputusan
yang dilakukan saat ini pada diri sendiri dan orang lain
• Ketrampilan menentukan solusi alternatif untuk sebuah masalah
• Ketrampilan melakukan analisis terhadap pengaruh nilai dan
sikap diri & orang lain mengenai motivasi
b. Ketrampilan berfikir kritis (critical thinking)
• Ketrampilan menganalisis pengaruh sebaya dan media
• Ketrampilan menganalisis sikap, nilai, norma-norma sosial, dan
keyakinan; dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
• Ketrampilan mengidentifikasi informasi yang relevan dan
sumber-sumber informasi
4 Pembelajaran Life Skill
(Unicef dan Unesco)
2. LEARNING TO DO : Personal abilities
Kemampuan untuk bekerja atau melaksanakan yang diinginkan.
3. LEARNING TO BE: Personal abilities
a. Ketrampilan meningkatkan pusat kontrol internal
• Membangun self-esteem dan confidence
• Self-awareness skills, termasuk kesadaran akan hak, pengaruh,
nilai-nilai, sikap, kekuatan, dan kelemahan
• Ketrampilan menentukan tujuan (goal-setting skills)
• Ketrampilan evaluasi diri, penilaian diri, dan monitoring diri
b. Ketrampilan mengelola perasaan
• Ketrampilan mengelola amarah (anger management), keluhan
dan keresahan, kehilangan, penghinaan (abuse), dan trauma
c. Ketrampilan mengelola stress
• Ketrampilan manajemen waktu, berfikir positif, dan relaksasi
4 Pembelajaran Life Skill
(Unicef dan Unesco)
4. LEARNING TO LIVE TOGETHER: Interpersonal abilities
a. Ketrampilan komunikasi interpersonal
Komunikasi verbal dan nonverbal, Ketrampilan mendengarkan aktif,
mengekspresikan perasaaan; memberi dan menerima umpan balik
b. Ketrampilan negosiasi dan menolak
Negosiasi dan manajemen konflik, bersikap asertif, menolak
c. Ketrampilan berempati
Kemampuan mendengarkan dan memahami kebutuhan dan kondisi
orang lain dan mengekspresikan pengertiannya.
d. Kerjasama dan kerja kelompok
Ketrampilan mengekspresikan penghargaan atas kontribusi orang
lain, menilai kemampuan diri dan berkontribusi pada kelompok
e. Ketrampilan advokasi
Kemampuan mempengaruhi orang lain (influence), persuasi,
membangun jaringan dan memotivasi orang lain
Tujuan Life Skill
Secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan
pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi
manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang.
Secara khusus pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup
bertujuan untuk:
• mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan
untuk memecahkan problema yang dihadapi;
• merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik
dalam menghadapi kehidupannya di masa datang;
• memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis
luas, dan;
• mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah,
dengan memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di
masyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah .
Manfaat Life Skill
Menurut Slamet PH, penerapan pendidikan life skill menghasilkan:
Pertama, setelah mendapat pendidikan life skill peserta didik mempunyai
aset kualitas batiniyah, sikap dan perbuatan yang siap menghadapi
perkembangan masa depan. Kedua, peserta didik memiliki wawasan
perkembangan karir, sehingga mampu memilih, memasuki, bersaing dan
maju dalam dunia kerja. Ketiga, peserta didik memiliki kemampuan untuk
survival dalam kemandiriannya dan belajar tanpa bimbingan.
Keempat, peserta didik memiliki tingkat kemandirian, keterbukaan,
kerjasama dan akuntabilitas yang menjadi sikap mentalnya sehingga
mampu hidup bahagia ditengah-tengah perkembangan zaman. Kelima,
peserta didik memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya.
Manfaat pendidikan life skill ada dua: Pertama adalah manfaat bagi
pribadi peserta didik, sedang yang kedua adalah manfaat bagi
lingkungan dimana peserta didik itu berada atau bagi masyarakat luas.
(Dirangkum dari berbagai sumber offline dan online)
Sekian dan
Terima kasih
Makassar, 11 Juli 2014
Dr. M. Anshar Akil, ST, MSi., CHt
The Best Motivator in Makassar