Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

13
ANOTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.7/PUU-XII/2014 TANGGAL 4 NOVEMBER 2015

Transcript of Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

Page 1: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ANOTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.7/PUU-XII/2014 TANGGAL 4 NOVEMBER 2015

Page 2: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

POKOK PERMOHONAN UJI MATERI

Pengujian konstitusionalitas sepanjang frasa “demi hukum” dalam Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8) dan Pasal 66 ayat (4) UU No.13/2003 yang menurut para Pemohon, pasal-pasal tersebut bertentangan dengan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan : “setiap orang berhak atas pengakuan jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”

Page 3: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ISI PASAL Pasal 59 ayat (7) “Perjanjian kerja untuk waktu tertentu

yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) maka demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu “

Pasal 65 ayat (8) “Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja pekerja/buruh dengan perusahaan penerima pemborongan beralih menjadi hubungan kerja pekerja/buruh dengan perusahaan pemberi pekerjaan”

Pasal 66 ayat (4) “Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerjaan”

Page 4: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ALASAN PERMOHONAN

Pegawai pengawas ketenagakerjaan berwenang melakukan pemeriksaan terhadap tindak pelanggaran norma UU No.13/2003 yang tidak mengandung unsur pidana dan menerbitkan nota pemeriksaan serta nota penetapan tertulis yang memerintahkan kepada pengusaha untuk melaksanakan norma dalam UU No.13/2003

Pembentuk UU hanya mengatur tata cara penyelesaian pelanggaran norma yang mengandung unsur pidan dalam UU No.13/2003 tetapi tidak mengatur tata cara eksekusi penetapan tertulis pegawai pengawas yang tidak dimintakan pemeriksaan ke PTUN dan juga tidak dijalankan secara sukarela oleh pengusaha sehingga terdapat kekosongan hukum

Page 5: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ALASAN PERMOHONAN UU No.13/2003 tidak mengatur mengenai sanksi yang dapat

diberikan kepada pengusaha apabila mereka belum atau tidak menjalankan norma dalam UU No.13/2003 meskipun kepadanya telah diberikan nota pemeriksaan atau nota penetapan tertulis oleh pegawai pengawas

Ketentuan sepanjang frasa “demi hukum” pada Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8) dan Pasal 66 ayat (4) UU 13/2003 mengatur akibat hukum atas tidak terpenuhinya syarat-syarat PKWT menjadi PKWTT yang kewenangan untuk menyatakan merupakan kewenangan pegawai pengawas melalui hasil pemeriksaan serta penetapan tertulis yang bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata

Apabila penetapan tertulis tersebut tidak dipatuhi oleh pengusaha maka untuk memberikan jaminan, perlindungan dan kepastian hukum maka seharusnya pelaksanaan penetapan tertulis dapat dimintakan pelaksanaannya ke pengadilan negeri melalui PHI

Page 6: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

INTI PERMASALAHAN Apakah pemerintah, dalam hal ini

Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan memiliki kewenangan untuk menerbitkan nota pemeriksaan dan/atau penetapan tertulis terkait pelaksanaan Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8) dan Pasal 66 ayat (4) UU No.13/2003

Apakah frasa “demi hukum” yang terdapat dalam Pasal 59 ayat (7), Pasal 65 ayat (8) dan Pasal 66 ayat (4) UU No.13/2003 bertentangan dengan UUD 1945

Page 7: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

PERTIMBANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU No 3/1951, Pasal 1 angka 32 UU 13/2003, Pasal 134 UU 13/2003, Pasal 176 UU 13/2003, Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) PP No.21/2010, berdasarkan ketentuan tersebut diatas, telah terang bahwa UU memberikan kewenangan kepada pemerintah dalam hal ini pegawai pengawas ketenagakerjaan, untuk mengawasi pelaksanaan hukum ketenagakerjaan

Untuk menegakkan pelaksanaan ketentuan ketenagakerjaan serta memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi pekerja, pengusaha dan pemberi pekerjaan sebagaimana dijamin dalam Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945, pekerja buruh dapat meminta pelaksanaan nota pemeriksaan pegawai pengawas ketenagakerjaan dimaksud kepada pengadilan negeri setempat dengan syarat : telah dilaksanakan perundingan bipartit atau salah satu pihak menolak berunding dan telah dilakukan pemeriksaan oleh pegawai pengawas berdasarkan peraturan perundang-undangan

Page 8: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ANOTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Dalam putusan MK ini ada penegasan tentang perbedaan nota pemeriksaan dengan penetapan tertulis yang sama-sama dikeluarkan oleh pegawai pengawas

Nota Pemeriksaan adalah sifatnya hanya anjuran dan tidak memiliki sifat eksekutorial

penetapan tertulis adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum

Page 9: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ANOTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Conditional constitutional: Frasa “Demi Hukum” harus dimknai telah dilakukan perundingan bipartit dan dikeluarkan nota pengawasan

Demi Hukum tidak serta merta atau sepihak dinyatakan oleh pekerja.

Demi hukum menjadi bersifat eksekutorial

Page 10: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ANOTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Dari segi hukum acara maka dengan adanya pembedaan nota pemeriksaan dan penetepan tertulis maka upaya hukum nota pemeriksaan melalui pengadilan negeri sedangkan penetapan tertulis melalui PTUN

Yang menjadi catatan upaya hukum terhadap nota pemeriksaan melalui pengadilan negeri dalam putusan ini tidak sesuai dengan permohonan pemohon karena pemohon memohon upaya hukum nota pemeriksaan dapat di lakukan di PHI pada pengadilan negeri setempat bukan di pengadilan negeri, disamping itu upaya hukum nota pemeriksaan melalui pengadilan negeri tidak disertai dengan pertimbangan hukum yang cukup (tidak ada pertimbangan) kenapa MK memilih Pengadilan Negeri bukan PHI

Page 11: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ANOTASI PUTUSAN MAHKAMH KOSNTITUSI

Bagaimana teknis permohonan pengesahan nota pemeriksaan ke pengadilan negeri

Permasalahan berikutnya adalah masalah eksekusi apabila pengusaha tidak mau melaksanakan pengesahan nota pemeriksaan dari Pengadialan Negeri

Upaya hukum apa yang dapat dilakukan oleh pengusaha terhadap pengesahan dan/atau pelaksanaan (eksekusi) terhadap pengesahan nota pemeriksaan oleh pengadilan negeri yang paling memungkinkan adalah verset.

Page 12: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

ANOTASI PUTUSAN MAHKAMH KOSNTITUSI

Putusan Mahkamah mengakibatkan Nota pemeriksaan tidak lagi menjadi bentuk implementasi pembinaaan yang merupakan salah satu fungsi pegawai pengawas tetapi sudah menjadi sanksi.

Page 13: Anotasi putusan mk no 7/PUU-XII/2014

TERIMA KASIH