ANNUAL REPORTMenjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup Mengelola keanekaragaman proyek...

262
PT ATLAS RESOURCES Tbk. ANNUAL REPORT SUSTAINABLE GROWTH

Transcript of ANNUAL REPORTMenjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup Mengelola keanekaragaman proyek...

PT

AT

LA

S R

ES

OU

RC

ES

Tb

k.

ANNUAL REPORT

SUSTAINABLE GROWTH

DAFTAR ISI Contents

SCALE 1: 24.000

0.5 0 1 2

01 VISI, MISI, DAN NILAI UTAMA

Vision, Mission & Values

02 TENTANG ATLAS RESOURCES

History & Key Milestone

04 SEJARAH PERUSAHAAN

Company History

06 IKHTISAR KEUANGAN

Financial Highlights

08 LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Commissioner’s Report

12 CV DEWAN KOMISARIS

Board Of Commissioners CV’s

14 LAPORAN DIREKSI

Director’s Report

28 CV DIREKSI

Board Of Directors CV’s

30 ASET DAN OPERASI

Assets & Operations

MAP 1 - BERAU HUB

MAP 2 - KUBAR HUB

MAP 3 - MUBA HUB

MAP 4 - OKU HUB

MAP 5 - PAPUA HUB

42 TINGKAT PERMINTAAN BATUBARA

DAN HARGA BATUBARA Coal Demand and Coal Prices

47 PENGEMBANGAN ASET Asset Development

53 PEMASARAN DAN PENJUALAN Marketing and Sales

58 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources

60 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance

68 STRUKTUR ORGANISASI

Organization structure

70 TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN

Corporate & Social Responsibility

72 ANAK PERUSAHAAN

Subsidiaries

74 ANALISA DAN PEMBAHASAN

OLEH MANAJEMEN

Management Discussion & Analysis

114 RINCIAN REALISASI

PENGGUNAAN DANA HASIL

PENAWARAN UMUM

Use of IPO Proceeds

115 INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information

116 IKHTISAR SAHAM Share Highlights

117 PERDAGANGAN SAHAM Share Trading

LAPORAN AUDIT Audit Report

VISIONTo be a premier coal producer through entrepreneurship.

MISSION :

CORE VALUES:

VISI Menjadi produsen batubara terkemuka melalui jiwa kewirausahaan

MISi :Membangun organisasi cerdas

Menghasilkan pendapatan premium bagi

pemegang saham

Melakukan kemitraan bisnis dengan integritas

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal

Menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat

Menjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup

Mengelola keanekaragaman proyek dan kelestarian

sumber daya

Menjadi Pribadi yang tangguh

Nil ai Utama :

11

January 2007Atlas didirikan dengan nama PT Energi Kaltim Persada

Atlas established under the nameof PT. Energi Kaltim Persada

2007Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama dan Papua Inti Energi diakusisi

Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama and Papua Inti Energi acquired

2008Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, dan Citra Global Artha diakuisisi

Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, and Citra Global Artha acquired

’06 ’07 ’08 ’09

July 2008Berau Bara Energi mulai berproduksi dengan target desain kapasitas produksi awal sebesar 1,00 juta MT per tahun

Berau Bara Energi started production with initial target design production capacity of 1.00 million MT per year

Penghargaan Kecelakaan Nihil 2012Zero Accident Award 2012

penghargaanAward

tentang atlas resources

H I S T O R Y & K E Y M I L E S T O N E

2

February 2011Hanson Energy Martapura mulai produksi awal

Hanson Energy Martapura commenced trial production

March 2011Menyelesaikan akuisisi Optima Coal dan Optima Persada Energi, yang memiliki 6 wilayah pertambangan

Completed acquisition of Optima Coal and Optima Persada Energi, which holds 6 concession areas

November 20111. Atlas tercatat di BEI melalui Penawaran Umum

650.000.000 saham dengan harga Rp1.500 per saham

2. Noble melaksanakan hak opsi untuk membeli saham Atlas dan menandatangani perjanjian agen pemasaran yang baru dan kontrak pasokan batubara

1. Atlas listed in IDX through Public Offering of 650,000,000 shares at IDR1,500 per share

2. Noble exercised options to acquire Atlas shares and enter into new marketing agency agreements and coal supply contracts

August 2010Diva Kencana Borneo mulai berproduksi komersial. Atlas menandatangani perjanjian pemasaran & perjanjian pasokan batubara dengan Noble

Diva Kencana Borneo commenced commercial production. Atlas entered into marketing agreement & coal supply agreement with Noble

’10 2011

Our core strategy has committed us to

diversifying into a broad-based geographic

footprint with a varied product mix, including

higher value coals. This approach has

been clearly implemented through our early

development projects.

Strategi utama kami telah membuat kami

bervariasi, termasuk batubara yang bernilai lebih tinggi.Pendekatan ini telah dijalankan melaluipengembangan proyek awal kami.

April 2011Tercapainya target desain kapasitas produksi sebesar 2,38 MT per tahun. Produksi batubara metalurgi dimulai di Diva Kencana Borneo

Achieved annual target design production capacity of 2.38 MT per year. Production of metallurgical coal commenced at Diva Kencana Borneo

December 20111. Gorby Putra Utama mulai produksi awal

2. Meningkatkan kepemilikan menjadi pemegang saham mayoritas Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung

1. Gorby Putra Utama commenced trial production

2. Increased ownership to become the majority owner of Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung

3

EVOLUsi ATLAS RESOURCES

PT Atlas Resources Tbk. didirikan pada tahun 2007 dengan tujuan untuk menjadi

produsen batubara terkemuka Indonesia dengan strategi pertumbuhan aset yang

pesat melalui akuisisi, eksplorasi dan pengembangan, dengan fokus awal pada wilayah

pertambangan batubara regional berskala kecil.

S E J A R A H P E R U S A H A A N

COMPANY HISTORY

EVOLUTION OF ATLAS RESOURCES

setiap tingkatan dari organisasi kami, disamping itu kami

membina hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar lokasi

“Atlas has sought to nurture an

entrepreneurial culture that prizes

agility, creativity and integrity at

each level of our organization, while

fostering strong relationships within

the communities in which we operate”

PT Atlas Resources Tbk. began in

2007 with the aim of becoming a

premier Indonesian coal producer

through a strategy of rapid asset

growth via acquisition, exploration and

development, with an initial focus on

smaller-scale regional coal concessions.

This model has been extensively refined

in subsequent years, and Atlas has now

established a proven track record in

the development of coal assets, with a

portfolio of concession areas that has

expanded from 3 to 16, with an aggregate

of more than 190,000 hectares, across

multiple sites with distinct geology,

diverse geography and disparate

markets.

Our exploration and project development

team, headed by our Vice President

Director and Asset Development Director,

has deep experience in moving from a

coal concession on paper to an operating

asset, having previously built a series

of successful mining businesses in

Indonesia. Many of our experienced

geologists, project development experts

and other personnel have been working

together as a team for over 15 years, and

have significant background in exploring,

acquiring and bringing green–field

mining concessions into commercial

production.

With a history of quickly identifying early

4

Pola ini akan terus dikembangkan di

tahun-tahun berikutnya, dan Atlas kini

memiliki rekam jejak yang telah terbukti

dalam pengembangan aset tambang

batubara, dengan portofolio areal

konsesi yang telah berkembang dari 3

menjadi 16, dengan keseluruhan lebih

dari 190.000 hektar, meliputi beragam

lokasi tambang dengan keragaman

geologis dan pasar yang berbeda-

beda.

Tim eksplorasi dan pengembangan

proyek kami dipimpin oleh Wakil

Presiden Direktur dan Direktur

Pengembangan Aset, memiliki

pengalaman mendalam dalam

mengubah wilayah pertambangan

batubara di atas kertas hingga menjadi

aset yang beroperasi, sebelumnya

sukses membangun beberapa proyek

pertambangan di Indonesia. Banyak

ahli geologi dan tenaga ahli kami

yang berpengalaman telah bekerja

sama sebagai tim selama lebih dari

15 tahun, dan memiliki latar belakang

yang luas di bidang eksplorasi, untuk

mendapatkan serta mengubah wilayah

pertambangan yang masih hijau ke

tahap produksi komersial.

secara cepat aset yang masih dalam

tahap awal dengan harga yang menarik

dan kemudian mengembangkan aset

selanjutnya, Atlas telah berkembang

dengan pesat melalui akuisisi dan saat

ini dianggap sebagai mitra yang sangat

diakui oleh para pemilik tambang yang

bermaksud untuk membuat kegiatan

usaha mereka menjadi komersial.

Strategi inti kami telah membuat kami

dengan produk yang bervariasi,

termasuk batubara yang bernilai lebih

tinggi.

Pendekatan ini telah dijalankan melalui

pengembangan proyek awal kami,

meliputi Berau Bara Energi (BBE)

di hub Berau, yang memproduksi

batubara termal utama, Diva Kencana

Borneo (DKB) di hub Kubar, yang

menghasilkan nilai batubara termal

yang lebih tinggi setara batubara

metalurgi, dan dengan akusisi Hanson

Energy, kami memproduksi batubara

uap (steam coal) dan sekarang menjadi

pusat dari hub Oku kami. Tekad kami

untuk mendapatkan akses ke dan

selanjutnya mengembangkan sumber

daya yang lebih besar mendorong kami

untuk mengakuisisi Gorby Putra Utama,

Gorby Energy dan Gorby Global

Energi - sekarang dikenal sebagai

proyek Muba, yang memiliki prospek

cadangan sumber daya batubara yang

jauh lebih besar.

Melalui pengembangan usaha yang

cepat ini, Atlas berupaya untuk

membangun budaya kewirausahaan

yang menghargai kesigapan, kreativitas

dan integritas pada setiap tingkatan

dari organisasi kami, sementara kami

membina hubungan yang kuat dengan

masyarakat sekitar lokasi operasi

kami termasuk mitra usaha lokal dan

internasional.

Perkembangan usaha kami sejak

2007 ditandai dengan kesigapan,

ketahanan dan reaksi perusahaan

ketika menghadapi situasi yang sulit.

Sasaran kami secara eksplisit adalah

untuk menjadi perusahaan yang siap

menahan guncangan yang tak terduga

yang timbul dari siklus alami harga

batubara, pergeseran permintaan

batubara yang sudah diantisipasi yang

didorong oleh teknologi dan pasar

yang baru, serta berbagai situasi unik

yang ada pada setiap kegiatan usaha

kami.

stage assets at attractive valuations and

subsequent asset development, Atlas

has grown rapidly through acquisition

and is now a highly regarded partner for

mine owners seeking to commercialize

their operations. Our core strategy has

committed us to diversifying into a broad-

based geographic footprint with a varied

product mix, including higher value coals.

This approach has been clearly

implemented through our early

development projects, including the

Berau Bara Energi (BBE) site in our

Berau hub, which produces mainstream

thermal coal, the Diva Kencana Borneo

(DKB) site in our Kubar hub, which

produces higher value thermal as well as

metallurgical coal, and by our purchase

of Hanson Energy, producing steam

coal and now the core of our Oku hub.

Our determination to gain access to

and subsequently develop larger-scale

resources prompted our purchase of

Gorby Putra Utama, Gorby Energy, and

Gorby Global Energi – now known as the

Muba project, which brought with them

a much broader prospective base of

resources.

Throughout this rapid expansion, Atlas

has sought to nurture an entrepreneurial

culture that prizes agility, creativity and

integrity at each level of our organization,

while fostering strong relationships within

the communities in which we operate as

well as with our local and international

business partners.

Our development since 2007 has been

characterized by the firm’s agility,

resilience and response to difficult

circumstances. Our aim has explicitly

been to build a company that is readily

prepared to withstand the inevitable

shocks arising from the cyclical nature

of coal pricing, the anticipated shifts in

coal demand driven by new technologies

and new markets, and the range of

unique circumstances facing each of our

operations.

5

Sejarah pertumbuhanI K H T I S A R K E U A N G A N Financial Highlights

A History of Growth

31 Desember / December 2011,2010, 2009 & 2008

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million of Rupiah, unless otherwise stated)

2011 2010 2009 2008

Pendapatan usaha Revenue

799.315 593.218 387.172 141.146

Laba BrutoGross profit

212.169 81.674 72.524 50.403

Laba (rugi) usahaOperating income (loss)

103.276 26.376 (1.589) 14.136

Laba (rugi) bersihNet profit (loss)

26.920 13.320 10.487 (4.317)

Jumlah saham beredar (ribuan lembar) Outstanding shares (thousand shares)

3.000.000 200 *) 20 0,60

Laba (rugi) bersih per saham (Rupiah penuh)Net profit (loss) per share (full Rupiah amount)

17 22 107 (127)

Modal kerja bersihNet working capital

240.862 (161.423) (28.425) 8.324

Jumlah asetTotal assets

2.301.384 540.070 297.713 176.752

Investasi pada Perusahaan AsosiasiTotal investment in Associate Company

- - - -

Jumlah liabilitasTotal liabilities

911.451 320.152 271.115 166.268

Jumlah ekuitasTotal equity

1.389.933 219.918 26.598 10.484

Tingkat pengembalian atas asetReturn on total assets

3,44% 4,56% 9,35% 0,73%

Tingkat pengembalian atas ekuitasReturn on equity

5,69% 11,20% 104,61% 12,38%

Rasio lancarCurrent ratio

152,57% 45,17% 82,45% 118,14%

Rasio utang terhadap ekuitasDebt to equity ratio

43,58% 57,14% 336,91% 532,63%

Ratio utang terhadap asetDebt to asset ratio

26,15% 23,27% 30,10% 31,59%

*) Penerbitan saham baru Issuance of new shares

6

799.315

Revenue in 2011

102,1%

5.000

0

(5.000)

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

2008 2009 2010 2011

7

To Our Shareholders and Stakeholders...

L A P O R A N P R E S I D E N K O M I S A R I S

Jay OentoroPresiden Komisaris

2011 adalah tahun transformasi bagi Atlas

Resources dalam banyak dimensi. Dewan

Direksi kembali berhasil menjalankan strategi

yang unik dalam bidang usaha batubara di

Indonesia dengan berfokus pada akuisisi dan

pengembangan aset pelengkap, didukung

oleh kemampuan eksplorasi yang kuat dan tim

yang berpengalaman.

Pada akhir tahun, portofolio konsesi batubara

Perseroan tumbuh dari 7 menjadi 16, dengan

cadangan sebesar 88,4 juta ton dan sumber

daya sebesar 346,0 juta ton, meskipun

kegiatan eksplorasi sampai saat ini baru

meliputi kurang dari 15.000 hektar dari total

sekitar 190.000 hektar .

Program eksplorasi dan akuisisi yang

ambisius ini yang ditopang dengan

kemampuan pengembangan proyek yang

kuat, menghasilkan kegiatan produksi yang

berkembang di empat wilayah pertambangan

di empat hub yang berbeda pada akhir tahun.

Manfaat langsung dari pendekatan ini adalah

2011 proved to be a year of

transformation for Atlas Resources along

many dimensions. The Board of Directors

continued to successfully execute a

unique strategy within the Indonesian coal

sector by focusing on complementary

asset acquisition and development,

supported by a strong exploration

capability and an experienced team.

By year-end, the Company’s portfolio

of coal concessions had grown from 7

to 16, with established reserves of 88.4

million tons and resources of 346.0 million

tons, despite exploration activities to

date encompassing fewer than 15,000

hectares out of a total of more than

190,000 hectares.

This ambitious program of exploration

and acquisition was partnered with

strong project development capabilities,

resulting in production operations

expanding to four concessions in

four different hubs by year-end. The

immediate benefit of this approach was to

bring high-CV Atlas 6000 coal and Atlas

Met9 metallurgical coal to the market for

the first time in 2011. The resulting 74.5%

increase in average selling price (ASP)

per ton for the year generated a 34.7%

expansion in revenues, despite shipping

slightly lower coal volumes over the year.

The lower-CV products now available

within the Atlas range will prove

particularly well suited to growing

domestic and regional demand from new

generation power plants in the years

to come. The Board of Commissioners

expects that the flexibility provided by

the multi-concession strategy of Atlas

8

9

“peningkatan sebesar 74,5 % di harga

jual rata-rata per ton tahun lalu yang

memberikan pertumbuhan sebesar 34,7%

pendapatan, sekalipun volume pengiriman

batubara sedikit lebih rendah tahun lalu.”

“The resulting 74.5% increase in average selling

price (ASP) per ton for the year generated a 34.7%

expansion in revenues, despite shipping slightly

lower coal volumes over the year.”

75%

99

dipasarkannya batubara kalori tinggi Atlas

6000 dan batubara metalurgi Atlas Met9 ke

pasar untuk pertama kalinya di tahun 2011.

Hasilnya terjadi peningkatan sebesar 74,5%

di harga jual rata-rata per ton tahun lalu

yang memberikan pertumbuhan pendapatan

sebesar 34,7%, sekalipun volume pengiriman

batubara sedikit lebih rendah dari tahun lalu.

Produk berkalori lebih rendah sekarang

tersedia di Atlas akan terbukti sangat tepat

untuk permintaan domestik dan regional dari

pembangkit listrik generasi baru yang terus

bertumbuh di tahun-tahun yang akan datang.

Dewan Komisaris berharap bahwa fleksibilitas

yang dihasilkan dari strategi konsesi beragam

Atlas Resources akan memungkinkan

manajemen untuk secara cepat beradaptasi

dan mengalokasikan sumber daya internal

untuk memanfaatkan peluang pasar, baik

penawaran dan permintaan yang ada.

Memandang ke depan, Perseroan telah

membuat kemajuan yang substansial dalam

perencanaan dan memungkinkan infrastruktur

yang diperlukan untuk membuka cadangan

besar Hub Muba di Sumatera Selatan.

Dengan rampungnya beberapa proyek,

termasuk jalan pengangkutan khusus, fasilitas

pelabuhan dan pengolahan batubara, yang

masih dalam proses, produksi awal dimulai

pada kuartal keempat tahun 2011.

Direksi dan manajemen senior Perseroan juga

telah proaktif dalam menangani meningkatnya

kebutuhan sumber daya manusia yang

terampil di Atlas Resources. Pada akhir tahun,

tenaga kerja Atlas berjumlah 878, bertambah

lebih dari 500 karyawan baru sepanjang

tahun. Dengan tingkat pertumbuhan yang

sama, diperkirakan pada tahun-tahun

berikutnya dengan adanya tambahan

wilayah yang memasuki tahapan produksi,

infrastruktur sumber daya manusia yang saat

ini ada perlu diperkuat.

Memperhatikan hal ini, Direksi telah

melakukan proyek jangka panjang

untuk memenuhi kebutuhan Perseroan

untuk menarik, mengembangkan dan

mempertahankan karyawan di semua

tingkatan organisasi. Dibantu SRW & Co,

Perseroan memastikan bahwa program

pengembangan kompetensi, rotasi kerja dan

perencanaan karir yang komprehensif akan

memastikan generasi internal manajer senior

yang terampil dan kelanjutan strategi serta

implementasi.

Dan akhirnya, Perseroan telah mempersiapkan

dan telah berhasil mencatatkan sahamnya

di Bursa Efek Indonesia pada 08 November

2011. Transaksi ini terjadi di tengah kondisi

pasar global yang sulit, namun tetap dilihat

sebagai langkah penting transisi Perseroan

untuk dan menyusun sistem dan struktur tata

kelola perusahaan dan kontrol yang lebih

baku.

Resources will allow the management

to rapidly adapt and reallocate internal

resources in order to capitalize on market

opportunities, both in terms of supply

and demand, as they arise.

Looking at the longer term, the Company

has made substantial progress in the

planning and permitting for the requisite

infrastructure to unlock the substantial

reserves of the Muba Hub in South

Sumatra. While the complete array of

projects, including a dedicated haul

road, port facility and coal processing

plant, is ongoing, trial production has

already begun as of the fourth quarter of

2011.

The Board of Directors and senior

management of the Company have also

been proactive in addressing the growing

needs for skilled human resources

within Atlas Resources. By year-end,

the Atlas workforce numbered 878,

having added more than 500 new staff

during the year. With similar levels of

growth forecast in subsequent years as

additional concessions are brought into

production, the existing human resource

infrastructure needs to be augmented.

With that in mind, the Board of Directors

has undertaken a long-term project

to address the Company’s needs in

attracting, developing and retaining staff

at all levels of the organization. With the

assistance of SRW & Co., the Company

will ensure that a comprehensive program

of competency development, job rotation

and career planning ensures the internal

generation of senior manager skills and

continuity of strategy and implementation.

And finally, the Company prepared

for, and successfully listed shares on

the Indonesian Stock Exchange on 08

November 2011. This transaction took

place in the context of a difficult global

market, but was nevertheless seen as

a necessary step in the Company’s

transition to and codification of more

formal systems and structures for

10

Masih banyak tugas Dewan Komisaris di

depan kita, dengan pembentukan komite yang

diperlukan dan pedoman untuk memfasilitasi

fungsi kami dalam memberikan bantuan

kepada Direksi dan menjalankan pengawasan

terhadap Direksi yang tepat. Penekanan kami

adalah mempertahankan dan meningkatkan

struktur tata kelola Perseroan, dan langkah

awal yang akan kami lakukan adalah dengan

pengangkatan Komite Audit.

Dewan Komisaris mengharapkan untuk

sungguh-sungguh mengawasi pelaksanaan

kebijakan dan pembentukan budaya kerja

berbasis kinerja untuk memungkinkan Atlas

Resources mencapai tujuan-tujuannya yang

ambisius.

Akhirnya, kami memberikan penghargaan

kepada Direksi, bersama dengan semua

manajemen dan karyawan, atas semua

upaya dan kerja keras sehingga mencapai

beragam keberhasilan di 2011. Kami juga

ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada para pemegang saham, mitra usaha,

pelanggan, masyarakat setempat dan

pemangku kepentingan lainnya atas dukungan

dan kepercayaan mereka.

Kami berharap budaya kewirausahaan yang

kuat di Atlas Resources, melalui nilai-nilai, visi

dan misi, akan terus memotivasi Direksi dan

seluruh karyawan untuk terus menjalankan

strategi Perseroan untuk mencapai

pertumbuhan dan kesuksesan jangka

panjang.Atas nama Dewan Komisaris PT Atlas

Resources Tbk.

Presiden Komisaris,

Jay Oentoro

corporate governance and control.

Much of the work of the Board of

Commissioners still lies ahead of us,

with the establishment of the requisite

committees and charters in order to

facilitate our role in providing assistance

to and ensuring appropriate oversight of

the Board of Directors. Our emphasis

will be on maintaining and improving

upon the Company’s corporate

governance structures, and our first

initiative will be the appointment of the

Audit committee.

The Board of Commissioners expects

to conscientiously oversee policy

implementation and the establishment of

a performance-based culture to enable

Atlas Resources to achieve its ambitious

goals.

Finally, we would like to commend the

Board of Directors, along with all of the

management and staff, for their diligent

efforts and hard work in achieving the

many milestones of 2011. We would

also like to thank our many shareholders,

business partners, customers, local

communities and other stakeholders for

their ongoing support and trust.

We expect that the strong

entrepreneurial culture of Atlas

Resources, informed by shared values,

vision and mission, will continue to

motivate the Board of Directors and all

employees to continue to execute the

Company’s strategy to achieve long-term

growth and success.

On behalf of the Board of Commissioners

of PT Atlas Resources Tbk.

President Commissioner,

Jay Oentoro

11

Jay T. OentoroPresiden Komisaris

Andreas VourloumisKomisaris Independen

V. Suhartono SuratmanKomisaris Independen

Jay telah menjadi Komisaris Utama

Atlas sejak April 2011 dan anggota

Dewan Komisaris sejak April 2010.

Menjadi Chairman dan CEO PT

Alpha Capital sejak tahun 2001 dan

menjabat sebagai Presiden Komisaris

PT Pratama Capital Indonesia dari

tahun 2004 hingga 2010. Ia memulai

karir perbankan pada tahun 1985

dengan Perusahaan Investasi, salah

satu Bank Investasi milik perusahaan

patungan JP Morgan. Jay lulus dengan

gelar Bachelor of Commerce di

bidang Akuntansi dan Keuangan dari

University of British Columbia pada

tahun 1982.

Andreas bergabung dengan Dewan

Komisaris Atlas pada bulan April 2011.

Dia adalah Mitra Pendiri di Capital

SSG Manajemen Hong Kong, didirikan

pada tahun 2009. Dia adalah Anggota

Senior Asian Special Situation Group

di Lehman Brothers Asia dari 2006

sampai 2009. Andreas memperoleh

gelar Sarjana di bidang Ekonomi

dan Gelar Master di bidang Sejarah

Ekonomi dari London School of

Economics and Political Science.

Suhartono telah menjadi anggota

Dewan Komisaris Atlas sejak April

2011. Ia juga Ketua Muda Prima

Utama Satlak Atlet dan organisasi

olahraga bagi militer Indonesia,

sejak 2010. Dia adalah seorang

perwira karir dalam militer Indonesia,

Jabatan terakhir sebagai Asisten

Operasi Panglima TNI di tahun 2010,

Sebelumnya sebagai Panglima

Komando Daerah Militer di Kalimantan

2008-2010. Suhartono menerima

gelar Sarjana Ilmu Politik Sosial tahun

1995.

BOARD OF COMMISSIONERS

J A J A R A N K O M I S A R I S

JAY T. OENTORO,

President Commissioner

Jay has been the President Commissioner

of Atlas since April 2011 and a member

of the Board of Commissioners since April

2010. He has been Chairman and CEO of

PT Alpha Capital since 2001 and served

as President Commissioner of PT Pratama

Capital Indonesia from 2004 to 2010. He

started his banking career in 1985 with

Merchant Investment Corporation, a JP

Morgan joint venture investment bank. Jay

graduated with a Bachelor of Commerce

in Accounting and Finance from the

University of British Columbia in 1982.

ANDREAS VOURLOUMIS,

Independent Commissioner

Andreas joined the Atlas Board of

Commissioners in April 2011. He is

a Founding Partner at SSG Capital

Management Hong Kong, established

in 2009. He was a Senior Member of

the Asian Special Situation Group at

Lehman Brothers Asia from 2006 to 2009.

Andreas holds a Bachelor’s Degree

in Economics and a Master’s Degree

in Economic History from the London

School of Economics and Political

Science.

V. SUHARTONO SURATMAN,

Independent Commissioner

Suhartono has been a member of Atlas’

Board of Commissioners since April

2011. He is also Chairman of the Satlak

Prima Atlet Utama dan Muda, a sports

organization for the Indonesian military,

the Indonesian military, last serving as the

Operation Assistant to Commander of the

Indonesian National Armed Force. Prior to

this he was a Chief Military Commander in

Kalimantan from 2008 to 2010. Suhartono

received a Bachelor’s Degree in Social

Political Science in 1995.

12

Suci KuswardaniKomisaris

Pranata HajadiKomisaris

Suci telah menjadi anggota Dewan

Komisaris Atlas sejak April 2011.

Suci memiliki pengalaman di bidang

keuangan selama 20 tahun sebelum

mendirikan dan menjabat sebagai

Presiden Direktur PT Mitra Berlian

Usaha, dan sebelumnya menjabat

sebagai Managing Director di PT

Pratama Capital Indonesia dari 2005

hingga 2010. Suci lulus dengan

gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut

Teknologi Nasional Malang pada

tahun 1988.

Pranata Hajadi telah menjadi anggota

Dewan Komisaris Atlas sejak April

2011. Menjabat sebagai Wakil Presiden

Komisaris PT Indomobil Sukses

International Tbk, perusahaan bidang

otomotif di Indonesia, Wakil Ketua di

Guangdong Lampung Jiangmen ISN

Glass Co Ltd, Wakil Presiden Komisaris

PT Kerismas Witicko Makmur, sebuah

produsen baja Indonesia sejak

tahun 2002, dan sebagai Komisaris

PT Lautan Luas Tbk, Perusahaan

pemasok bahan kimia, sejak tahun

2007. Ia juga menjadi Pemilik di Hajadi

and Associates sejak tahun 1996. Ia

lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi

Akuntansi dari Monash University di

Australia pada tahun 1979 dan gelar

MBA dari University of Chicago.

SUCI KUSWARDANI,

Commissioner

Suci has been a member of Atlas’

Board of Commissioners since April

2011. Suci has 20 years experience in

the Financial Sector, and founded and

served as President Director of PT Mitra

Berlian Usaha, and previously served

as Managing Director at PT Pratama

Capital Indonesia from 2005 to 2010. Ms.

Kuswardani graduated with a Bachelor

of Civil Engineering from the Institut

Teknologi Nasional of Malang in 1988.

PRANATA HAJADI,

Commissioner

Pranata Hajadi has been a member of

Atlas’ Board of Commissioners since

April 2011. He has served as Vice

President Commissioner of PT Indomobil

Sukses International Tbk, an Indonesian

automotive retailer, Vice Chairman at

Guangdong Jiangmen ISN Float Glass Co.

Ltd, Vice President Commissioner of PT

Kerismas Witicko Makmur, an Indonesian

steel producer since 2002, and as

Commissioner of PT Lautan Luas Tbk, an

Indonesian industrial chemical supplier,

since 2007.

He has also been a Principal at Hajadi

and Associates since 1996. He graduated

with a Bachelor of Economics and

Accounting from Monash University in

Australia in 1979 and holds an MBA from

the University of Chicago.

13

L A P O R A N D I R E K S I

dampak dari siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi

baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur umum, sementara

makro ekonomi nasional dan daerah.

Andre Abdi Presiden Direktur

products has already enabled us to secure

customers in Japan, China, South Korea

customer base helps to mitigate the impact of

cyclicality in any particular industry, whether

it is steel production, power generation,

cement or general manufacturing, while also

diversifying our revenue stream and reducing

risks.

Our approach to the Indonesian coal sector

stems from the regionalization of central

government authority beginning in 1999 that

culminated in the deregulation of mining

licenses in 2002. This advance gave sudden

rise to thousands of “potential miners” across

Indonesia and started a groundswell of

development activity and entrepreneurship at

both regional and provincial levels.

We are currently operating and producing

coal in four of our hubs – Berau, Kubar, Oku

and Muba. Muba was just commencing trial

production at the end of 2011. Our Papua hub

is expected to commence operations in the

years to come.

multiple assets in close proximity through

the utilization of shared infrastructure,

logistics and equipment, including coal-

processing facilities, haul roads and barge

and vessel loading ports. At the same time,

the geographical diversity of our production

areas helps to mitigate the impact of poor

weather or localized disruptions at one

concession on the performance of the

company as a whole.

Our acquisition, exploration and

development activities to-date have

14

Ketertarikan kami ke sektor batubara Indonesia

berawal dari pembagian wewenang pemerintah

pusat ke daerah yang dimulai pada tahun 1999

yang menghasilkan peraturan ijin pertambangan

di tahun 2002. Pemberian wewenang ini sontak

memunculkan ribuan “penambang potensial”

di seluruh Indonesia dan memulai gelombang

aktivitas pengembangan dan kewirausahaan

baik di tingkat regional dan provinsi.

Saat ini kami sedang beroperasi dan

memproduksi batubara di empat hub kami -

Berau, Kubar, Oku dan Muba di mana Muba

baru memulai masa persiapan produksi di akhir

2011. Hub Papua kami diharapkan dapat mulai

beroperasi pada tahun-tahun mendatang.

Kami melihat manfaat dari mengoperasikan

berbagai tambang yang berdekatan yang

memanfaatkan infrastruktur, logistik dan

peralatan, termasuk pengolahan batu bara

fasilitas, jalan angkut dan tongkang dan

pelabuhan kapal angkut secara bersama-

sama. Pada saat bersamaan, keragaman

untuk mengurangi dampak cuaca buruk atau

gangguan lokal di satu wilayah terhadap kinerja

perusahaan secara keseluruhan.

Kegiatan akuisisi, eksplorasi dan

pengembangan kami sampai saat ini telah

menghasilkan 16 wilayah pertambangan

yang terkoordinasi di sekitar 5 hub, untuk

mengembangkan dan memperoleh manfaat

sosial bersama. Masing-masing hub memiliki

geologi yang unik dengan target pasar yang

berbeda. Hub diciptakan sebagai titik penting

bagi wilayah operasi kami. Kelima hub tersebut

adalah:

Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meliputi

area seluas hampir 15.000 hektar dan

memproduksi batubara termal utama untuk

pasar Asia Utara.

Kalimantan Timur memiliki 3 konsesi sekitar

15.000 hektar memproduksi batubara

metalurgi dan termal berkalori tinggi.

3 konsesi sebesar 23.840 hektar dan

memproduksi batubara berkalori rendah

(uap) untuk pembangkit listrik domestik, dan

fasilitas dan untuk pembangkit listrik di India

dan tempat lain, serta batubara metalurgi di

konsesi Anugrah Energi.

Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera

Selatan meliputi 5 konsesi dengan luas

lebih dari 41.000 hektar yang memproduksi

batubara termal baru untuk pembangkit listrik

generasi mendatang.

pengembangan, meliputi 2 konsesi sekitar

100.000 hektar.

resulted in a network of 16 concessions

that are coordinated around 5 hubs of

from economies of scale from shared

physical and social infrastructure. Each

hub possesses a unique geology and

targets a different market. The hubs have

been created as focal points for our initial

operating concessions. These 5 hubs are:

Berau Regency, East Kalimantan, covers

an area of nearly 15,000 hectares and

produces mainstream thermal coal for

North Asian markets.

Kalimantan maintains 3 concessions of

just under 15,000 hectares producing

metallurgical and high grade thermal

coal.

concessions totaling 23,840 hectares

and producing low-ranked (steam) coal

for domestic power plants, and facilities

and power plants in India and elsewhere,

as well as metallurgical coal in the

Anugrah Energi concession.

Banyuasin Regencies, South Sumatera

encompasses 5 concessions and more

than 41,000 hectares producing new

mainstream thermal coal for the next

generation of power plants.

covers 2 concessions totaling

approximately 100,000 hectares.

Our planned infrastructure development

in support of our 5 concessions around

the Muba Hub will provide an exceptional

opportunity for the company to unlock the

relatively untapped coal reserves of South

Sumatera. South Sumatera possesses

and reserves of any province in Indonesia,

estimated to be roughly 47 billion tons

and 9.5 billion tons, respectively. Much of

this untapped resource, however, is found

in inland areas lacking the necessary

roads and infrastructure to support coal

production.

In contrast, the technical execution

involved in our 5 concessions is relatively

straightforward. All are located in close

15

Pembangunan infrastruktur yang kami

rencanakan untuk mendukung 5 konsesi sekitar

Hub Muba akan memberikan kesempatan

luar biasa bagi perusahaan untuk membuka

cadangan batubara yang relatif belum

termanfaatkan di Sumatera Selatan. Sumatera

Selatan memiliki sumber daya dan cadangan

yang kemungkinan paling besar dari setiap

provinsi di Indonesia, diperkirakan masing-

masing sekitar 47 miliar ton dan 9,5 miliar

ton. Sebagian besar sumber daya ini belum

dimanfaatkan, ditemukan di daerah pedalaman

yang kurang sarana jalan dan infrastruktur yang

diperlukan untuk mendukung produksi batubara.

Sebaliknya, teknis pelaksanaan yang terlibat

dalam konsesi 5 kita relatif mudah. Semua

berada dalam jarak berdekatan di dataran rata,

dengan rasio pengupasan rendah dan cadangan

besar. Kami juga telah mendapatkan ijin yang

diperlukan untuk membangun jalan angkut 137

km dari Hub Muba ke fasilitas pelabuhan khusus

di Sungai Lalan, dan berharap ini akan selesai

pada paruh pertama 2013.

Selain upaya ini, kami berharap dapat terus

menemukan sumber daya tambahan di areal

sekitar semua hub kami yang ada dalam rangka

untuk lebih memanfaatkan infrastruktur dan

manfaat dari investasi sosial yang telah kami

bangun dalam hubungan dengan masyarakat

setempat dan juga dengan instansi setempat

dan regional. Proses ini sangat tergantung pada

kemampuan manajemen dan tim produksi kami.

Kami berharap untuk mewujudkan pertumbuhan

di masing-masing hub kami tidak hanya melalui

melalui program akuisisi aset berkelanjutan.

Pandangan kami adalah bahwa peluang

untuk mempercepat produksi di hub tetap

besar dengan sejumlah besar konsesi masih

belum berkembang, dan hanya dibatasi oleh

ketersediaan sumber daya manajerial, teknis dan

keuangan yang memadai.

Setiap akuisisi konsesi akan terus diselaraskan

dengan strategi kami untuk mengembangkan

produk batubara yang beragam di beberapa

pasar untuk menjaga terhadap siklus naik

turun yang tidak dapat dihindari, yang mana ini

adalah yang ketiga kalinya sejak 2003. Kami

terus mencari peluang untuk mengembangkan

tambang hub tambahan, serta mencari aset skala

yang lebih besar lain di Indonesia, termasuk di

Kalimantan Timur.

Kami berharap untuk memaksimalkan nilai

tambah dengan mempertahankan fokus kami

pada keahlian dan keunggulan komparatif kami.

Pasar Kami

Keseluruhan tambang kami memproduksi

berbagai batubara termal berkalori rendah

sampai tinggi serta batubara metalurgi untuk

ratios and large reserves. We have also

received the approvals necessary to

construct a 137 km haul road from the Muba

Hub to a dedicated port facility on the Lalan

River, and expect this to be completed by

In addition to this effort, we expect to

continue to discover additional resources

within the areas surrounding all of our

existing hubs in order to further capitalize on

investments we have already made in our

relations with local communities and local

and regional administrations. This process

will depend critically upon the strength of our

local management and production teams.

We expect to realize growth at each of our

additional resources, but also through our

on-going asset acquisition program. Our

view is that the opportunities to accelerate

hub production remain vast with large

numbers of concessions still undeveloped,

and the pace limited only by the availability

of the appropriate managerial, technical and

Each acquisition of a concession will continue

to align with our strategy to develop a broad

base of products across multiple markets

to cushion against the inevitable boom and

bust cycles, of which we are in the third since

2003. We continue to look for opportunities

to develop additional mine hubs, as well as

looking for larger scale assets elsewhere in

Indonesia, including in East Kalimantan.

We expect to maximize our value added by

maintaining our focus on our areas of greatest

expertise and comparative advantage.

Our Markets

Our aggregation of mines produces a range

as well as metallurgical coal to cater to

the various needs of our end users. While

customers in Japan and Europe typically

require high value thermal coal, customers

in China, Korea and Taiwan often specify

plants in India, Indonesia and Thailand, on

16

memenuhi berbagai kebutuhan pengguna akhir

kami. Sementara pelanggan di Jepang dan

Eropa biasanya membutuhkan batubara termal

bernilai tinggi, pelanggan di Cina, Korea dan

Taiwan sering meminta kalori menengah sampai

tinggi. Pembangkit listrik yang terbaru di India,

Indonesia dan Thailand, di sisi lain, semakin

memanfaatkan batubara termal berkalori rendah.

Portofolio produk batubara kami yang beragam

menjamin adanya pelanggan di Jepang, Cina,

Korea Selatan dan Indonesia. Kami merasa

membantu kami untuk mengurangi dampak dari

siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi

baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur

pendapatan dan mengurangi risiko makro

ekonomi nasional dan daerah.

Dalam rangka membangun sebuah nama

yang kuat di pasar luar negeri, secara historis

kami telah bermitra dengan Noble Resources,

yang telah menjadi pembeli utama dan agen

pemasaran untuk produksi batubara kami. Noble

adalah pemimpin pasar dalam mengelola rantai

pasokan global untuk bahan baku strategis,

dan telah sangat berperan dalam membantu

membangun reputasi yang handal di Korea

Selatan, Cina, Hong Kong dan Jepang sebagai

produsen batubara termal dan metalurgi. Kami

akan terus bekerja dalam kerjasama erat dengan

Noble di pasar ini dan lainnya, termasuk Vietnam,

Thailand dan India, sementara juga memperkuat

keberadaan kami secara langsung dengan

pelanggan yang terpilih.

Di dalam negeri, cadangan batubara sangat

cocok untuk memasok pembangkit listrik di

Sumatera dan Jawa Barat baik secara kualitas

dan perspektif logistik. Produksi batubara

metalurgi kami berkembang juga mendukung

pertumbuhan produksi baja Indonesia dengan

pengenalan teknologi tanur tiup baru dalam

waktu dekat. Anak perusahaan kami, Hanson

Energy, telah memenangkan tender pasokan

jangka panjang untuk memasok 3,08 juta ton per

tahun batubara termal berkalori rendah ke pasar

domestik selama 20 tahun ke depan.

Tantangan dalam Sumber Daya Manusia

Kami memulai Atlas Resources pada tahun 2007

dengan 50 karyawan, dan telah berkembang

hingga hampir 900 orang selama lima tahun

terakhir. Sejalan dengan pertumbuhan ini, kami

akan terus menumbuhkan gaya manajemen

terbuka dan saling mendukung, yang awalnya

hanya ada tiga Direktur namun kini diturunkan

ke struktur organisasi yang lebih rendah

melalui level General Manager dan seterusnya,

menanamkan budaya organisasi dan nilai-nilai

pada personil baru kami.

Kami menjaga agar organisasi kami

mempertahankan gaya komunikasi sangat

terbuka - dengan diskusi dan tukar pendapat

the other hand, increasingly utilize low value

thermal coal.

products has already enabled us to secure

customers in Japan, China, South Korea

customer base helps to mitigate the impact of

cyclicality in any particular industry, whether

it is steel production, power generation,

cement or general manufacturing, while also

diversifying our revenue stream and reducing

risks.

In order to establish a strong name in

overseas markets, we have historically

partnered with Noble Resources, which has

served as the primary off-taker and marketing

agent for our coal production. Noble is a

market leader in managing the global supply

chain for strategic raw materials, and has

been instrumental in helping us to establish

a reliable reputation in South Korea, China,

Hong Kong and Japan as a producer of

thermal and metallurgical coal. We will

continue to work in close collaboration with

Noble in these and other markets, including

Vietnam, Thailand and India, while also

strengthening our direct presence with

selected customers.

Domestically, our coal reserves are well

positioned to supply power plants in Sumatra

and Western Java from both a quality

and logistics perspective. Our growing

metallurgical coal output is also a contender

to support the growth in Indonesia’s steel

output with the introduction of new blast

furnace technology in the near future. Our

subsidiary, Hanson Energy, has already

secured a long-term off-take tender to supply

3.08 mtpa of low rank thermal coal into the

domestic market for the next 20 years.

Human Resource Challenges

We started Atlas Resources in 2007 with

50 staff, and have grown to nearly 900 staff

we have continued to foster an open and

supportive management style, which initially

served just the three original Directors but has

now cascaded down the organization through

17

di tingkat General Manager ke bawah. Kami

mendorong lapisan kedua dari manajemen untuk

berpikir “di luar kotak” dan mengekspresikan

pandangan mereka. Tujuan kami adalah agar

karyawan kami merasa nyaman mengekspresikan

pendapat dari aspek teknis, sosial dan lainnya,

termasuk potensi dari suatu proyek tertentu.

Oleh karena kebanyakan konsesi dikuasai

secara perorangan atau oleh perusahaan kecil,

kami terus menumbuhkembangkan semangat

kewirausahaan di internal kami. Kebutuhan untuk

memberdayakan manajemen untuk lingkungan

baru ini adalah mendorong proses transformasi

sumber daya manusia secara penuh untuk

memastikan bahwa kami menginternalisasi

budaya yang tepat, nilai-nilai yang benar dan

keyakinan yang benar.

Sebagai bagian dari proses ini, kami membentuk

program manajemen bakat dan program

pengembangan manajemen, yang akan

mencakup pelatihan di luar negeri untuk personil

kunci, untuk memastikan bahwa manajemen

senior masa depan kami memperoleh

keterampilan yang diperlukan dan perspektif

hari ini untuk membawa perusahaan ke depan.

Seiring dengan hal ini adalah mandat untuk

memastikan bahwa manfaat yang kita peroleh

dari inisiatif individu dibagi melalui perusahaan.

Pengalaman kami telah menunjukkan bahwa

operasi pertambangan berskala lebih kecil lebih

intensif dari segi manajemen dibandingkan

dengan yang berskala besar. Karena kami akan

terus mengembangkan sistem hub kami dan

berpotensi menambah hub baru, tuntutan pada

manajemen di seluruh operasi kami dan kegiatan

pendukung akan tumbuh, dan kami melihat

tanggung jawab kami untuk mempersiapkan

generasi-generasi manajerial masa depan untuk

memenuhi kebutuhan khusus dan penentu

keberhasilan melalui proyek pertambangan skala

kecil sampai skala besar.

Menatap ke Depan

Sejak 2007, Perseroan telah sangat cepat

membuat rekam jejak yang terbukti dalam

pengembangan beberapa proyek di beberapa

teknis dan pemahaman yang sangat mendalam

tentang lingkungan operasi kami telah

memampukan kami untuk benar-benar menilai

lahan yang masih hijau, dan menentukan potensi

sebuah proyek untuk dapat berhasil pada tahap

pra-akuisisi dengan tingkat kayakinan yang

tinggi.

Pada saat yang sama, kami telah menunjukkan

kemampuan kami untuk menjadi mitra usaha

yang baik - dengan pemilik konsesi lokal

yang sering tidak pernah mengembangkan,

mengoperasikan atau terlibat dalam tambang,

dengan masyarakat di mana kami beroperasi

dan dari mana kita mendapatkan banyak

karyawan kami; dan dengan pemimpin industri

tingkat dunia seperti Noble Resources di bidang

the General Manager level and beyond,

instilling the organization’s culture and values

in our new people.

We insist that our organization maintain an

extremely open communication style – with

frequent discussion and brainstorming at

the General Manager level and below. We

are keen to embolden our second layer of

management to think “outside the box” and

express their views. Our goal is for our people

to feel comfortable expressing technical,

social and other views, including whether a

particular project has any potential.

As most concessions are owned privately

or by small companies, we are continually

seeking to foster an entrepreneurial spirit

internally. Our need to empower management

for this new environment is driving a full

human resource transformation process in

order to ensure that we internalize the right

culture, right values and right beliefs.

As a part of this process, we are establishing

a talent management program and a

management development program,

which will include offshore training for key

personnel, to ensure that our future senior

management is acquiring the necessary skills

and perspectives today to carry the company

forward. Along with this is a mandate to

Our experience has shown that smaller-

scale mining operations are much more

management intensive than large-scale

operations. As we will continue to develop

our hub system and potentially add new hubs,

the demands on management across our

operations and supporting activities will grow,

and we see our responsibility as preparing

successive generations of managers for the

of small-scale through to large-scale mining

projects.

Looking Ahead

Since 2007, the Company has very quickly

established a proven track record in the

development of several projects across

several different geographical areas.

18

perdagangan, logistik dan sumber daya. Pintu

kami terbuka untuk bermitra dengan siapa

saja dari satu spektrum ke yang lain, dan kami

menjaga hubungan yang kuat dengan mitra

minoritas di enam proyek kami. Kami tidak

melihat kemitraan sebagai penghambat bagi

keberhasilan kami tetapi lebih sebagai ciri khas

secara umum.

Dalam kurun waktu setahun terakhir, kami

telah mempersiapkan fondasi yang kuat bagi

perusahaan untuk terlibat dalam proyek - proyek

berskala besar. Kami telah memperkuat modal

keuangan kami melalui peningkatan dana

ekuitas, dan pada saat yang sama memperkuat

manajemen kami melalui program pembaharuan

sumber daya manusia. Dalam tempo beberapa

tahun ke depan, kami akan fokus pada

pengerjaan pengembangan Muba, dan juga tiga

P- Performance (Hasil Kinerja), Production (Hasil

Produksi) dan Productivity (Daya Produksi).

Dengan selesainya IPO, kami mempunyai awal

yang kuat, dan kami siap untuk mewujudkan

rencana kami menjadi kenyataan.

Masa depan Atlas Resources akan memberikan

cadangan dan sumber daya yang terus

berkembang, pertumbuhan produksi yang kuat,

kelompok manajemen yang lebih mapan dan

penciptaan nilai. Semua ini akan terjadi dalam

konteks apa yang telah kami capai - dengan

berfokus pada pengembangan, membuktikan

cadangan dan pelaksanaan proyek. Inilah

kebanggaan kami.

Atas nama Dewan Direksi

PT Atlas Resources Tbk.

Presiden Direktur,

Andre Abdi

understanding of our operating environment

has enabled us to thoroughly assess green-

potential for a project to succeed at the

pre-acquisition stage with a high degree

demonstrated our ability to be a good

business partner - with local concession

owners who have often never developed,

operated or been involved in a mine; with

the communities in which we operate and

from which we draw our many employees;

and with world-class industry leaders such

as Noble Resources in trading, logistics and

resources. Our door is open to partnering with

participants from one end of the spectrum to

the other, and we maintain strong relationships

with minority partners in six of our projects.

We don’t see partnerships as an impediment

characteristic of our approach and a general

company philosophy.

In this past year, we have been preparing a

large-scale development projects. We have

strengthened our capital position through

our equity fund-raising, whilst at the same

time strengthening our management via our

human resources transformation program.

Over the next few years, we will be focused

on the execution of the Muba development,

as well as the Three P’s - Performance,

Production and Productivity. With the

completion of our IPO, we have a strong start,

and are well on the way to delivering on our

plan.

The future of Atlas Resources will bring

expanding reserves and resources, robust

production growth, a deeper management

pool and value creation. All of this will

take place within the context of how we’ve

managed to get here - by focusing on

development, proving reserves and project

execution. This is what we pride ourselves on.

On behalf of the Board of Directors of

PT Atlas Resources Tbk.

President Director,

Andre Abdi

19

Kinerja keuangan tahun 2011 meningkat

sebelumnya. Total pendapatan

mencapai Rp799.3 Miliar naik sebesar

34,7% dari tahun 2010. Pertumbuhan

pendapatan ini didorong terutama oleh

kenaikan sebesar 74,5% pada harga

jual rata-rata kami menjadi USD75.87

per ton, karena penjualan batubara

kalori tinggi dan batubara metalurgi

yang memberikan kontribusi 17,3% dari

total volume dengan rata rata harga jual

sebesar USD116.91/ton. Selebihnya

adalah kontribusi dari penjualan Atlas

5300 dengan 951.200 ton dengan harga

USD67.26/ton.

Hasil ini mencerminkan kekuatan dan

di mana kinerja keuangan secara

keseluruhan tidak semata-mata

didorong oleh volume penjualan yang

meningkat, tetapi dengan alokasi

sumber daya manajemen dan produksi

di wilayah pertambangan kami dalam

menanggapi peluang dan kondisi pasar

yang terjadi.

Beban pokok pendapatan meningkat

hanya 14,8%, sehingga marjin laba

kotor kami meningkat hampir dua kali

lipat menjadi 26,5%. Demikian pula,

EBITDA dan margin laba usaha lebih

dari dua kali lipat, masing-masing

menjadi 20,6% dan 12,9%, sedangkan

jumlah pendapatan komprehensif kami

mencapai Rp27.1 miliar atau 103,4%

lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Perubahan di pos neraca sebagian

besar merupakan akibat dari

keberhasilan Penawaran Umum kami

di bulan November tahun 2011, yang

meningkatkan Ekuitas dan Kas dan

setara Kas, namun memiliki dampak

negatif pada laba bersih per saham,

yang turun menjadi Rp17 dari Rp22 di

tahun 2010.

Pengeluaran barang modal kami

meningkat sebesar 56,7% di tahun

2011, menjadi Rp119 miliar, sejalan

dengan program eksplorasi, akuisisi

dan pengembangan aset secara

keseluruhan. Sebagian besar kegiatan

ini difokuskan pada Hub Muba pada

tahun 2011.

Per akhir tahun lalu rasio hutang bersih

terhadap ekuitas sebesar 0,15, dan

rasio hutang bersih terhadap EBITDA

sebesar 1,31.

KAJIAN IKHTISAR KEUANGAN

Review of Selected Financial Highlights

Our financial performance in 2011 was

significantly improved over the previous

year. Total revenues of Rp.799.3 billion

were 34.7% higher than in 2010. This

revenue growth was driven primarily

by an increase of 74.5% in our average

selling price (ASP) to USD75.87 per

ton, as the establishment of sales of our

high-CV and met coal brands contributed

17.3% of our total volume at a blended

average selling price of USD116.91/ton.

Atlas 5300 contributed the remaining

sales for the year with 951.2 thousand

tons at an ASP of USD67.26/ton.

These results are a reflection of the

strength and flexibility of the Atlas

business model, where the overall

financial performance is not solely

driven by increasing sales volumes, but

by the allocation of our management

and production resources across our

concessions in response to the prevailing

market opportunities and conditions.

The total cost of revenue increased

by just 14.8%, resulting in our gross

profit margin nearly doubling to 26.5%.

Similarly, our EBITDA and operating profit

margins more than doubled, to 20.6%

and 12.9% respectively, while our total

comprehensive income of Rp27.1 billion

was 103.4% higher than the previous

year.

Changes in our balance sheet are largely

a reflection of the successful completion

of our Public Offering in November

of 2011, driving large increases in

Shareholders’ Equity and Cash while,

conversely, having a negative impact on

our reported earnings per share, which

declined to Rp17 from Rp22 in 2010.

Our capital expenditures expanded

by 56.7% in 2011, to Rp.119 billion, in

keeping pace with our overall programs

for exploration, acquisition and asset

development. A significant portion of

this activity focused on the Muba Hub in

2011.

We ended the year with a net debt to

equity ratio of 0.15, and a net debt to

EBITDA ratio of 1.31.

20

NERACA BALANCE SHEET

Jumlah Aset 2.301.384 540.070 326,1% Total Assets

Jumlah Liabilitas 911.451 320.152 184,7% Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 1.389.933 219.918 532,0% Shareholders' Equity

Utang dengan Bunga 574.254 83.422 588,4% Interest Bearing Debt

Kas dan Setara Kas 359.163 5.867 6021,8% Cash & Cash Equivalents

Utang Bersih 215.091 77.555 177,3% Net Debt

ARUS KAS CASH FLOW

Belanja Modal 118.975 75.929 56,7% Capital Expenditures

Arus kas yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi

(170.640) 79.143 -315,6%Cash (Used in) Provided from

Operations

Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi

(905.635) (218.564) 314,4% Cash Used in Investment Activity

Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan

1.429.571 143.888 893,5%Cash Provided from

Financing Activity

RASIO RATIOS

Net Debt to Equity (x) 0,15 0,35 -56,1% Net Debt to Equity (x)

Net Debt to EBITDA (x) 1,31 1,60 -18,2% Net Debt to EBITDA (x)

Free Cash Flow (EBITDA - Capex) 42.454 (27.345) -255,3% Free Cash Flow (EBITDA - Capex)

Cash from Operations to Capex (x) (1,43) 1,04 -237,5% Cash from Operations to Capex (x)

(dalam jutaan IDR, kecuali dinyatakan lain)(IDR millions, unless otherwise stated)

P&L KETERANGAN

Pendapatan Usaha

Beban Pokok Pendapatan

Laba Bruto

Beban Usaha

Laba (rugi) Usaha

Operating Margin

EBITDA

EBITDA Margin

Beban Pajak

Jumlah Pendapatan Komprehensif

Margin Bersih

Laba per Saham (EPS) dalam Rp

P&L DESCRIPTION

Total Revenue

Total Cost of Revenue

Operating Expenses

Operating Income (Loss)

Operating Margin

EBITDA

EBITDA Margin

Income Tax

Total Comprehensive Income (Loss)

Net Margin

Earnings Per Share (EPS) in IDR

2011

799.315

587.146

212.169

26,54%

108.893

103.276

12,92%

161.429

20,61%

17.372

27.089

3,39%

17

2010

593.218

511.544

81.674

13,77%

55.298

26.376

4,45%

48.584

8,19%

7.951

13.320

2,25%

22

CHANGE

34,7%

14,8%

159,8%

92,7%

96,9%

291,6%

190,3%

232,3%

151,6%

118,5%

103,4%

50,9%

-22.7%

21

Kami memproduksi 1,21 juta ton

batubara di 2011. Meskipun terjadi

sedikit penurunan sebesar 3,3% dari

tahun sebelumnya, pada akhir tahun

kami telah berhasil memulai operasi

di empat hub kami, dan memperluas

portofolio kami meliputi batubara yang

bernilai lebih tinggi dan lebih rendah

dibandingkan tahun sebelumnya.

Produk Atlas 5300, yang dihasilkan

dari Hub Berau terus menjadi produk

utama kami, dan memberikan

kontribusi 78,7% dari total volume

produksi. Hub Kubar secara

keseluruhan menghasilkan 15,1%

produksi batubara kalori tinggi yaitu

Atlas 6000 dan batubara metalurgi

Atlas Met9, sementara Hub Oku

memberikan kontribusi 5,7% dengan

Atlas 3600. Produksi awal di Muba

hub di bulan Desember menghasilkan

5.043 ton Atlas 4200, atau 0,4% dari

total produksi.

Kontribusi dari hub Kubar yang

terus berkembang, dengan nisbah

pengupasan 31,8, memberikan

peningkatan sebesar 47,9% pada

rata-rata nisbah pengupasan sebesar

11,46 dari 7,75 pada tahun 2010.

Hal ini tercermin dari peningkatan

45,8% pada lapisan penutup yang

dipindahkan sebanyak 14,15 juta

bcm pada tahun 2011. Biaya kas

produksi rata-rata per ton naik menjadi

USD47.38 untuk tahun ini, naik 40,0%

dari 2010.

Jumlah produksi dan penjualan

kami di tahun lalu mencerminkan

hasil dari Hub Kubar dan Hub Oku

setelah akuisisi keduanya di bulan

Maret 2011. Sebelumnya kami sudah

menjadi operator untuk konsesi di

Hub Kubar sejak Juli 2010, dan di

hub Oku dari Januari 2011. Batubara

yang diproduksi dari konsesi tersebut

selama periode sebelum diakuisisi

secara hukum oleh kami akan

menambah total produksi Perseroan

menjadi 1.316.791 ton pada tahun

2010 dan 1.278.856 ton pada tahun

2011.

Review of Selected Operating Highlights

We produced a total of 1.21 million

tons of coal in 2011. While this was a

slight drop of 3.3% from the previous

year, by year-end we had successfully

initiated operations in four of our hubs,

and broadened our portfolio to include

a range of both higher and lower value

products than in the previous year.

Our Atlas 5300 brand, coming out of the

Berau Hub continued to be our primary

product, and contributed 78.7% of total

production volume. The Kubar Hub

generated 15.1% of aggregate volume

with contributions of our high-CV Atlas

6000 brand and Atlas Met9 metallurgical

coal, while our Oku Hub contributed 5.7%

with Atlas 3600. The initiation of trial

production in our Muba hub in December

yielded 5,043 tons of Atlas 4200, or 0.4%

of the total.

The growing contributions from our Kubar

hub, with a strip ratio of 31.8, resulted in

a 47.9% increase in our blended average

strip ratio to 11.46 from 7.75 in 2010. This

was echoed in the 45.8% increase in

overburden (OB) removed to 14.15 million

bcm in 2011. Our resulting average cash

cost per ton rose to USD47.38 for the year,

or an increase of 40.0% from 2010.

Our production and sales numbers for

Kubar and Oku hubs subsequent to their

acquisitions in March 2011. We had,

however, previously been the operator

for the concessions in the Kubar hub

commencing from July 2010, and in the

Oku hub from January 2011. The coal

produced during those periods prior to

our formal acquisition of the concessions

would have elevated the company’s total

production to 1,316,791 tons in 2010 and

1,278,856 tons in 2011.

KAJIAN IKHTISAR OPERASI

22

HUB BERAU KUBAR* MUBA** OKU*TOTALPRODUK

Produksi (ton) Production 952.774 183.243 5.043 69.275 1.210.334

% dari Total % of Total

78,7% 15,1% 0,4% 5,7% 100,0%

OB (bcm) 7.603.436 5.827.551 307.029 *** 412.155 14.150.166

Nisbah Pengupasan Strip Ratio

7,98 31,80 6,30 5,94 11,46

Biaya Kas (USD/ton) Cash Cost#

44,00 79,86 - 7,91 47,38

Volume Penjualan (ton)Sales Volume

951.206 199.501 - - 1.150.707

% dari Total % of Total

82,7% 17,3% - - 100,0%

Jumlah Pendapatan (USD) Sales Amount #

63.979.185 23.323.849 - - 87.303.034

% dari Total % of Total

73,3% 26,7% - - 100,0%

Harga Jual rata-rata (USD/ton) Av. Selling Price #

67,26 116,91 - - 75,87

* Data produksi dan penjualan hanya mencerminkan kegiatan setelah akuisisi oleh Atlas di Maret 2011

** Data produksi untuk 1 bulan operasi di tahun 2011 Production data incorporates 1 month of operation in FY 2011

*** Data OB termasuk 275.253 bcm yang dikupas pada pembukaan awal tambang OB data includes 275,253 bcm of pre-strip removed prior to the commencement of mining

RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2011

RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2010

Hub Berau KUBAR* MUBA** OKU*TOTAL

PRODUK

Produksi (ton) / Production 1.252.267 - - - 1.252.267

% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%

OB (bcm) 9.708.130 - - - 9.708.130

Nisbah Pengupasan / Strip Ratio

7,75 - - - 7,75

Biaya Kas (USD/ton) / Cash Cosh #

33,83 - - - 33,83

Volume Penjualan (ton) / Sales Volume

1.429.530 - - - 1.429.530

% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%

Jumlah Pendapatan (USD) / Sales Amount #

62.168.724 - - - 62.168.724

% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%

Harga Jual rata-rata (USD/ton) / Av. Selling Price #

43,49 - - - 43,49

# Konversi USD menggunakan asumsi kurs Rp 9.068# All USD conversions assume an exchange rate of Rp9,068

23

Muba Overview

HUB MUBA

Hub Muba kami terdiri dari lima

konsesi pertambangan milik Gorby

Putra Utama, Gorby Energi, Gorby

Global Energi, Banyan Koalindo

Lestari dan Cipta Wanadana. Konsesi

ini memberikan kami peluang yang

sangat besar untuk mengambil dan

mengangkut cadangan batubara

yang belum termanfaatkan di

Sumatera Selatan dengan biaya

yang relatif rendah, karena lokasi

yang strategis di daerah Musi Rawas

Sumatera Selatan.

Masing-masing dari lima wilayah

konsesi di Hub Muba diharapkan

untuk menghasilkan batubara kalori

rendah yang saat ini telah terlihat

adanya peningkatan permintaan di

dalam negeri dan di kawasan lain

dengan pertumbuhan ekonomi yang

lebih tinggi. Sejumlah negara dalam

kawasan tersebut telah memiliki

konfirmasi rencana untuk merancang

daya kapasitas pembangkit tambahan

dengan memanfaatkan batubara

thermal 3,800-4,300 kkal / kg (gar),

dengan India dan Cina sebagai pasar

menampilkan potensi pertumbuhan

terbesar.

Pembangunan infrastruktur kami di

Hub Muba yang terus berjalan akan

memungkinkan kami untuk secara

cepat meningkatkan produksi batubara

untuk memenuhi permintaan ini,

dengan kapasitas hub desain target

mencapai 9,25 juta ton per tahun di

tahun 2015.

concessions held by Gorby Putra Utama,

Gorby Energy, Gorby Global Energi,

Banyan Koalindo Lestari and Cipta

Wanadana. These concessions present

and transport the untapped coal reserves

of South Sumatra at a relatively low cost,

due to their strategic location in the Musi

Rawas region of South Sumatra.

Muba Hub is expected to produce a low

rank coal that has already seen increasing

demand both domestically and in other

high-growth economies in the region. A

number of countries in the region have

power generation capacity based on

utilizing 3,800-4,300 kcal/kg (gar) thermal

coal, with India and China as the markets

displaying the greatest growth potential.

Our on-going infrastructure development

in the Muba Hub will enable us to rapidly

increase coal production to meet this

demand, with our targeted design

capacity of the Hub reaching 9.25 million

tons per annum in 2015.

The planned infrastructure development

for the Muba Hub includes the following:

mines in the Muba Hub to the port;

plant (CPP)

8,000 DWT barges

with capacity of 600,000 tons

24

Rencana pengembangan infrastruktur

untuk Hub Muba meliputi:

dari tambang di Hub Muba ke

pelabuhan

jam (CPP)

tongkang sebesar 8.000 DWT

batubara dengan kapasitas untuk

600.000 ton

pembangkit listrik tenaga uap,

kantor dan bengkel, kamp

untuk akomodasi yang dapat

menampung 150 orang dan fasilitas

penyimpanan bahan bakar

termasuk ROM, kantor dan bengkel,

kamp untuk akomodasi yang dapat

menampung 400 orang dan jalur

udara;

Sementara kami berharap untuk

menyelesaikan pembangunan ini pada

tahun 2014, produksi awal batu bara

di wilayah konsesi Gorby Putra Utama

telah dimulai pada kuartal keempat

tahun 2011. Batubara yang diproduksi

di konsesi ini awalnya akan diangkut

menggunakan infrastruktur yang

sudah ada yang telah ditingkatkan

pendayagunaanya di wilayah tersebut.

Kami telah memperoleh semua ijin

dari pemilik daerah kehutanan yang

diperlukan untuk membangun Jalan

Angkut 2 sesuai rencana. Ini akan

menjadi jalan angkut tahan segala

cuaca sepanjang 137-kilometer yang

dikhususkan untuk mengangkut

semua batubara dari Hub Muba ke

terminal batubara sungai milik sendiri,

dan akan memungkinkan kita untuk

menggunakan truk 120-ton.

coal-fired power plant, offices

and workshops, a 150-person

accommodation camp and fuel

storage facilities

offices and workshops, 400-person

accommodation camp and with a

planned airstrip;

While we expect to complete this

development by 2014, trial coal

production at the Gorby Putra Utama

concession area has already commenced

as of the fourth quarter of 2011. The coal

produced at this concession will initially

be transported using the upgraded

existing infrastructure in the region.

We have obtained all necessary forestry-

owner approvals to construct our planned

Haul Road 2. This will be a dedicated

137-kilometer all weather coal haul road

from the Muba Hub to our own river coal

terminal, and will allow us to use 120-ton

coal hauling trucks.

While the construction of Haul Road 2

is underway, we will be accessing Haul

Road 1 to transport coal to the Lalan river

terminal. This road will allow for the use

of 30-ton trucks and is currently being

upgraded, with completion expected by

mid-2012.

Sementara konstruksi Jalan Angkut

2 sedang berjalan, kita akan

menggunakan Jalan Angkut 1 untuk

mengangkut batubara ke terminal

sungai Lalan. Jalan ini memungkinkan

untuk penggunaan truk 30-ton dan

saat ini sedang ditingkatkan, yang

diharapkan selesai pada pertengahan

2012.

25

Human Resource Transformation

TRANSFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

Atlas Resources telah mengalami

periode pertumbuhan dramatis baik

dari ruang lingkup maupun skala

operasi sejak tahun 2008. Kami telah

memperluas konsesi kami dari hanya 7

sampai 16 di tahun 2011, dan produksi

kita dari satu tambang menjadi empat

dalam rentang waktu yang sama.

tingkat aktivitas yang terus tumbuh,

kompleksitas pengelolaan sumber

daya manusia ikut meningkat juga.

Kami mempekerjakan karyawan hanya

sebanyak 259 orang pada tahun 2008,

dan jumlah ini telah berkembang

menjadi 376 pada akhir 2010. Per akhir

2011, jumlah karyawan kami menjadi

878, dan rencana kami ke depan

membutuhkan penambahan jumlah

Seperti telah kami sampaikan di bagian

lain, operasi pertambangan berskala

kecil cenderung lebih manajemen-

intensif daripada skala besar proyek,

dan kami bertekad untuk menjadi

proaktif dalam menangani kebutuhan

organisasi kami untuk karyawan teknis

dan manajerial yang berbakat di semua

tingkat saat ini dan masa depan. Kami

ikut memikirkan untuk membangun

program suksesi manajemen yang

komprehensif untuk memastikan

kelanjutan dari pengembangan bisnis

dan pelaksanaan strategi kami apabila

personil utama kami saat ini sudah

tidak ada.

Dengan pertimbangan ini, di tahun

2011 kami mulai bekerja dengan

SRW & Co untuk menyusun program

jangka panjang Transformasi Sumber

Daya Manusia yang bertujuan

untuk meningkatkan kinerja usaha

kami melalui program yang lebih

terstruktur dalam mengelola dan

mengembangkan karyawan. Kami

melihat ini sebagai langkah kunci

dalam memenuhi aspirasi banyak

karyawan kami, 80% di antaranya lebih

muda dari 40, untuk berkarir jangka

panjang di Atlas.

Proyek ini bertujuan untuk

mengembangkan organisasi SDM

menerapkan program terintegrasi untuk

membantu mendorong munculnya

manajer dan pemimpin yang mampu

dan produktif.

Tim proyek ini menangani kebutuhan

manusia organisasi sumber daya

secara keseluruhan, dengan unsur-

unsur utama meliputi:

Atlas Resources has undergone a period

of dramatic growth in both the scope and

scale of our operations since 2008. We

have expanded our concessions from

just 7 to 16 by 2011, and our production

from a single site to four in the same

timeframe.

As our geographic reach and level of

activity continue to grow, the complexity

of managing our human resources

increases as well. We maintained a

staffing level of just 259 people in 2008,

and this had expanded to 376 by the end

of 2010. As 2011 ended, our employees

numbered 878, and our plans call for

significant additional growth still to come.

As we have mentioned elsewhere, small-

scale mining operations tend to be more

management-intensive than larger-scale

projects, and we are determined to be

proactive in addressing the current and

future needs of our organization for

talented technical and managerial staff

at all levels. We are equally concerned

with establishing a comprehensive

succession management program to

ensure continuity in the development of

our business and implementation of our

strategy in the absence of our current

key personnel.

In light of this background, in 2011 we

began to work with SRW & Co. on a long-

term Human Resource Transformation

program aiming to improve our business

performance through a more structured

program of managing and developing

our people. We see this as a key step

in meeting the aspirations of our many

employees, 80% of whom are younger

than 40, for long-term careers with Atlas.

The project aims to develop a more

efficient HR organization, which will be

able to implement integrated programs

to help foster the emergence of capable

and productive managers and leaders.

The project team is addressing the full

spectrum of the organization’s human

resource needs, with the major elements

to include:

description and reporting map

service delivery model

models and assessments linked to job

profiles

systems allied to a grading structure

that reflects both the organization

structure and career progression

determination of strategy-linked KPIs

for top 3 levels of management

including salary and other fixed

cash components tied to job grades

and competency, with a bonus

26

DISTRIBUSI KARYAWAN

Employee Distribution

Operations

BOD

Finance & Accounting

Marketing

Asset Development

Support Services

Others

580(66%)

5 (1%)17 (2%)

198 (23%)

71 (8%)

3 (0%)

2 (0%)

tugas dan struktur pelaporan

dan pola pemberian pelayanan

pekerjaan

kompetensi yang digabungkan

dengan struktur pemeringkatan

yang mencerminkan struktur

organisasi dan perkembangan karir

penetapan indikator kinerja penting

(KPI) yang dikaitkan dengan

strategi untuk 3 level teratas dari

manajemen.

termasuk gaji dan komponen kas

lainnya yang dikaitkan dengan

peringkat kerja dan kompetensi,

dengan skema bonus yang

dikaitkan dengan kinerja perusahaan

secara keseluruhan

perencanaan, akuisisi,

pengembangan dan evaluasi bakat.

kompetensi yang memberikan

beragam jenjang karir untuk

dalam mengembangkan karir mereka

kompetensi, dengan modul pelatihan,

kursus dan silabus yang jelas.

Semua elemen ini akan didukung oleh

kebijakan sumber daya manusia yang

baku, Buku Pegangan Karyawan yang

merinci ketentuan ketenagakerjaan baik

dari segi internal maupun pemerintah

serta garis besar petunjuk otoritas untuk

mengambil keputusan besar.

Pada saat program transformasi

mendekati penyelesaian, kami berharap

Atlas akan lebih siap untuk menarik

karyawan terampil yang tepat untuk

memenuhi kebutuhan kami hari ini, dan

memberikan peluang untuk berkembang

dan sepenuhnya mempersiapkan mereka

untuk kebutuhan kami di tahun-tahun

mendatang.

scheme linked to overall company

performance

planning, acquisition, development

and evaluation

development system which

incorporates multiple career tracks to

provide employees with flexibility in

developing their careers

with defined training modules, courses

and syllabi

All of these elements will be underpinned

by formalized human resource policies,

an Employee Handbook detailing both

internal and government employment

requirements and a Manual of authority to

cover major decision areas.

Once this transformation program nears

completion, we expect Atlas to be better

positioned to attract appropriately skilled

staff for our needs today, and provide

development opportunities to fully

prepare them for our needs in the years

to come.

27

J A J A R A N D I R E K S I

ANDRE ABDIPresiden Direktur

Hans J. KaschullWakil Presiden Direktur

Andre memperoleh gelar MBA dari

New York University sebelum memulai

karir di Citibank, NA, dan Citicorp

Venture Capital dengan pengalaman

lebih dari 17 tahun. Selama dekade

terakhir, Andre telah melakukan

pengembangan bisnis sebagai investor

swasta di berbagai sektor mulai dari

pengembangan kehutanan sampai

bidang ritel makanan serta distribusi,

pengembangan properti dan asuransi

umum.

Hans lulus sebagai Insinyur

Pertambangan di West Australia School

of Mines, dan telah bekerja lebih dari

33 tahun di industri pertambangan di

Australia dan Indonesia. Kemampuan

serta pengalamannya meliputi proyek

pengembangan baru, eksplorasi dan

operasi tambang. Hans datang ke

Indonesia pada tahun 1994 sebagai

Manajer Tambang PT Pama untuk

Indo Muro gold mine, dan kemudian

pindah dengan posisi sebagai Manajer

Operasional pada perusahaan

MacMahon Contractors Indonesia.

BOARD OF DIRECTORS

Pada tahun 2002 Hans mendirikan

Asia Energy Indonesia, dan berhasil

membawa empat proyek batubara

pertambangan ke dalam produksi.

ANDRE ABDI,

President Director

Andre received his MBA from New York

University before beginning a career

with Citibank, N.A., and Citicorp Venture

Capital that extended over 17 years. For

the past decade, Andre has undertaken

business development as a private

investor in various sectors ranging from

forestry development to food retailing and

distribution, property development and

general insurance.

HANS J. KASCHULL,

Vice President Director

Hans trained as a Mining Engineer at

the West Australian School of Mines,

and has worked more than 33 years in

the Australian and Indonesian mining

industries. His hands-on experience

includes new project site development,

exploration and mine operations. Hans

initially came to Indonesia in 1994 as Mine

Manager for PT Pama for the Indo Muro

Gold Mine, and subsequently moved

into the role of Operations Manager for

MacMahon Contractors Indonesia. In 2002

Hans founded Asia Energy Indonesia,

ultimately bringing four coal mining

projects into production.

28

Dono BoestamiDirektur Keuangan

Joko K. SulistyokoDirektur Pengembangan

AULIA SETIADIDirektur Komersial

Dono meraih gelar Sarjana di bidang

Teknik Sipil dari University of Wisconsin

- Platteville serta Magister bidang Proyek

dan Manajemen Konstruksi dari Golden

Gate University. Pada awalnya ia bekerja

sebagai bankir komersial di Bank Niaga

dan tempat lain sebelum diangkat

menjadi Direktur, Investment Banking

PT Danareksa (Persero). Kemudian ia

menjadi Presiden Direktur PT Citigroup

Securities Indonesia, dan Direktur

Investment Banking Barclays Capital.

Sejak tahun 2006, dia adalah Direktur

Keuangan PT Bukit Asam (Persero)

Tbk. Dono bergabung dengan Atlas

Resources pada bulan Juni 2011.

Joko lulus dari UPN Veteran sebagai

Insinyur Pertambangan, dan memulai

karirnya dengan United Tractors

pada proyek batubara di Sumatera

Barat. Dia kemudian pindah ke

Trakindo Utama (Caterpillar), mitra

dari PT Freeport, PT Inco Kelian

Equatorial Mining & selama tiga

tahun. Joko memiliki pengalaman di

pertambangan dengan total lebih

dari 17 tahun dan telah memegang

beberapa posisi manajemen senior

di Indonesia dengan MacMahon

Kontraktor (Australia).

Aulia adalah lulusan dari University of

California, Berkeley dan Northwestern

University dengan gelar Teknik Kimia.

Karirnya dimulai sebagai Engineer

R & D dengan Procter & Gamble.

Berbagai pengalamannya termasuk

7 tahun di bidang perbankan dan

investasi di Indonesia. Selain itu, ia

mendirikan Perusahaan Konsultan

Bisnis Terintegrasi dengan Kemitraan

bersama IBM.

DONO BOESTAMI,

Finance Director

Dono received a BS in Civil Engineering

from the University of Wisconsin - Platteville

as well as a MS in Project and Construction

Management from Golden Gate University.

He initially worked as a commercial banker

with Bank Niaga and elsewhere before

his appointment as Director, Investment

Banking at PT Danareksa (Persero). He

subsequently became President Director

of PT Citigroup Securities Indonesia,

and Investment Banking Director of

Barclays Capital. Starting in 2006, he was

the Finance Director of PT Bukit Asam

(Persero) Tbk. Dono joined Atlas Resources

in June 2011.

JOKO K. SULISTYOKO,

Development Director

Joko graduated from UPN Veteran as a

Mining Engineer, and began his career

with United Tractors at a coal project in

West Sumatra. He subsequently moved

to Trakindo Utama (Caterpillar) where he

monitored PT Freeport, PT Inco & Kelian

Equatorial Mining for three years. Joko

has a total of 17 years mining experience

and has held several senior management

positions in Indonesia with MacMahon

Contractors (Australia).

AULIA SETIADI,

Commercial Director

Aulia is a graduate of the University of

California, Berkeley and Northwestern

University with degrees in Chemical

Engineering. His career began as an

R&D Engineer with Procter & Gamble.

His wide range of experience includes 7

years in investment banking in Indonesia.

In addition, he established a Systems

Integration Consulting Business in

Indonesia in partnership with IBM.

29

The Company held 14 Mining Business Licenses for concession areas in the

provinces of East Kalimantan and South Sumatra and two Mining Authorizations for

exploration in the process of being renewed and converted into Mining Business

Licenses for exploration for two concession areas in the province of Papua. The

resources and reserves in the Company’s concession areas offer a broad range of

coal qualities, including thermal coal (low rank, sub-bituminous and bituminous)

and metallurgical coal.

The Company’s producing concession areas are located in four geographical

regions—the concession area held by Berau Bara Energi in the Berau Hub, the

concession area held by Diva Kencana Borneo in the Kubar Hub, the Martapura

concession area held by Hanson Energy in the Oku Hub and the Gorby Putra

Utama concession in the Muba Hub.

Wilayah iupA S E T D A N O P E R A S I

ASSETS AND OPERATIONS

Grup Atlas memiliki 14 (lima belas) IUP di Propinsi Kalimantan Timur dan

Sumatera Selatan, serta 2 (dua) Kuasa Pertambangan untuk eksplorasi di Papua

yang sedang dalam proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP Eksplorasi.

Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara batubara Grup Atlas dalam

Wilayah IUP tersebut terdiri dari batubara dengan berbagai macam kualitas,

termasuk batubara termal (bernilai kalori rendah, sub-bituminous dan bituminous)

dan batubara metalurgi.

Wilayah IUP Grup Atlas yang telah berproduksi berlokasi di 4 (empat) wilayah

geografis: Wilayah IUP Berau Bara Energi di Hub Berau, Wilayah IUP Diva

Kencana Borneo di Hub Kubar, Wilayah IUP Hanson Energy Martapura di Hub

Oku dan Wilayah IUP Gorby Putra Utama di Hub Muba.

CONCESSION AREAS

30

* Indicates currently producing concession areas

MUBA HUB

1. PT Gorby Putra Utama*

KUBAR HUB

1. PT Diva Kencana Borneo*

OKU HUB

2. PT Hanson Energy

Martapura*

PApua HUB

2. PT Karya Manunggal

BERAU HUB

1. PT Berau Bara Energi*

3131

32

1

2

3

BBE PORT

5.000Ha.AREA KONSESIConcession Area

2008

2009

PERTAMABERDIRI

Januari 2008

2 Juli 2008 Januari 2009

STATUS LISENSI

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (Borrowed Use permit) with Forestry Minister Decree number: SK 253/Menhut-II/2008, dated 2nd July 2008.

IZIN OPERASI PELABUHAN

503/K.163/2009 Dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan

Forestry Permit

Borrowed Use permit (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) with Forestry Minister Decree number: SK 253/Menhut-II/2008, dated 2nd July 2008.

Port Operation Permit

503/K.163/2009 issued by the Ministry of Transportation

Established

33

TRANSSHIPMENT

20107 April 2010

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Berau No. 207/2010 tanggal 7 April 2010. Ini merupakan peningkatan dari KP Exploitation sebelumnya No. 437/2007 18 September 2007.

License Status

IUPOP issued by the Regent of Berau No. 207/2010 dated 7 April 2010. This was upgraded from the previous KP Exploitation No. 437/2007 18 September, 2007.

Berau hubHub Berau terdiri dari 3 (tiga) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi, Kalbara Energi

Pratama dan Citra Global Artha, yang terletak sekitar 400 kilometer sebelah utara

Balikpapan. Kota terdekat adalah Tanjung Redeb yang dapat ditempuh dalam waktu

sekitar satu jam dari Balikpapan melalui udara. Akses menuju Wilayah IUP, dari

Tanjung Redeb ke Hub Berau dapat dicapai dengan menggunakan kapal cepat

menuju pelabuhan Berau Bara Energi dan kemudian melalui jalan pengangkutan.

Di Berau Bara Energi, batubara diangkut truk ke tempat penyimpanan berjarak

sekitar 25 kilometer, kemudian dimasukkan ke dalam Hopper Crusher oleh Wheel

Loader. Mesin penghancur terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder

yang disusun berurutan. Batubara yang telah diproses kemudian diletakkan di

Stockpile batubara menggunakan radial coal stacker. Penghancur ini memiliki

kapasitas sebesar 250 ton/jam. Batubara yang telah hancur kemudian diambil oleh

Wheel Loader ke truk dan dimuat ke dalam kapal tongkang di pelabuhan Berau Bara

Energi.

Pengisian ke kapal tongkang menggunakan Hopper conveyor berjarak 100 meter

dari Stockpile dan memiliki kapasitas untuk memproses sebanyak 750 ton/jam.

Setelah proses pemuatan, kapal tongkang mengangkut batubara ke pelabuhan kapal

muat di Muara Pantai, yang berjarak 65 mil laut dari pelabuhan pemuatan tongkang.

Wilayah IUP milik Grup Atlas lain di Hub Berau diperkirakan akan menggunakan

Stockpile bersama, mesin penghancur, dermaga, fasilitas kapal tongkang, dan

pelabuhan kapal muat Berau Bara Energi. Wilayah IUP ini juga akan berbagi

sebagian dari jalan pengangkutan Berau Bara Energi yang berjarak 25 kilometer.

Wilayah IUP yang menjadi bagian dari Hub Berau memiliki jenis batubara yang

beragam dan tergantung kepada permintaan pembeli, Grup Atlas dapat mencampur

batubara dari Kalbara Energi Pratama, Berau Bara Energi dan Citra Global Artha

untuk meningkatkan kualitas keseluruhan dari batubara yang diproduksi di wilayah ini.

The Berau Hub consists of three concessions—Berau Bara Energi, Kalbara Energi

Pratama and Citra Global Artha—and is located approximately 400 kilometers north

of Balikpapan. The closest regional center is Tanjung Redeb, which is approximately

one hour from Balikpapan by air. Access to the concession areas in the Berau Hub

from Tanjung Redeb is by speedboat to the Berau Bara Energi jetty and then by way

of coal haul roads.

At the Berau Bara Energi concession area, coal is transported by dump trucks to the

stockyard approximately 25 kilometers along the haul road, then fed into a crusher

hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary

crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial

coal stacker. The crusher can process up to 250 tons per hour. The crushed coal

is then loaded by wheel loaders onto dump trucks and fed into the barge-loading

conveyor hopper that loads directly onto barges at the Berau Bara Energi jetty. The

barge-loading conveyor hopper is 100 meters from the stockpile and has a capacity

to process 750 tons per hour. After loading, barges transport coal to the vessel

loading port at Muara Pantai, which is 65 nautical miles from the bargeloading port.

The Company’s other concession areas in the Berau Hub are expected to share Berau

Bara Energi’s stockpile and coal crushing plant, the jetty and barge-loading facilities

and the vessel loading port. These concession areas will also share a portion of

Berau Bara Energi’s 25-kilometer haul road.

The concession areas that comprise the Berau Hub contain a broad range of coal and

depending on customer demands, the Company may blend coal from the Kalbara

Energi Pratama, Berau Bara Energi and Citra Global Artha.

PT Citra Global Artha

PT Kalbara Energi Pratama

PT Berau Bara Energi

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasi proyek

1

2

3

34

2007 2010

2009

PERTAMABERDIRI

Januari 2007

2 September 2009

Januari 2010

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai Barat No. 545/K/2009 tanggal 2 September 2009.

IZIN OPERASI PELABUHAN

503/K.573/2010 Dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

Port Operations Permit

503/K.573/2010 issued by the Ministry of Transportation.

Forestry Permit

IUPOP issued by the Regent of west Kutai No. 545/K/2009 dated 2 September 2009.

Established

4.864Ha.AREA KONSESIConcession Area

DRY LOADING POINT

WET LOADING POINT

1

35

PT Diva Kencana Borneo

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasi proyek

1

TRANSSHIPMENT

KUBAR HubHub Kubar saat ini terdiri dari Wilayah IUP yang dimiliki oleh Diva Kencana Borneo dan maka Wilayah IUP dari Bara Karya Agung dan Karya Borneo Agung. Hub Kubar terletak sekitar 450 kilometer timur laut dari Balikpapan. Wilayah regional pusat terdekat adalah Melak yang berjarak kira-kira 1 jam dari Balikpapan melalui udara. Akses dari Melak menuju Wilayah IUP di Hub Kubar dapat dicapai melalui jalur darat.

Pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, batubara diangkut menggunakan truk ke tempat penyimpanan yang terletak 2 kilometer dari lokasi tambang, kemudian dimasukkan ke dalam Hopper crusher meggunakan Wheel Loader. Mesin penghancur terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder yang disusun berurutan. Batubara yang telah diproses diletakkan di Stockpile batubara meggunakan penumpuk radial. Mesin penghancur memiliki kapasitas sampai dengan 200 ton/jam. Batubara yang telah dihancurkan kemudian diambil Wheel Loader ke truk dan dikirim ke pelabuhan pemuatan tongkang untuk cuaca hujan (wet weather) yang berjarak sekitar 15 kilometer perjalanan dan kemudian dimuat ke tongkang langsung dari truk atau ke pelabuhan pemuatan tongkang untuk cuaca kering (dry weather) yang berjarak sekitar 31 kilometer perjalanan melalui barge loading conveyor (BLC). Batubara kemudian dimasukkan ke tongkang di pelabuhan cuaca hujan atau cuaca kering milik Diva Kencana Borneo.

Dalam musim kemarau dari bulan Juni hingga Nopember tiap tahun, Grup Atlas mengandalkan pelabuhan tongkang cuaca kering karena pelabuhan ini memungkinkan penggunaan tongkang 8.000 ton, yang memungkinkan biaya transportasi yang lebih murah. Pemuatan tongkang melalui Hopper conveyor dari Stockpile berjarak 100 meter dari pelabuhan dan memiliki kapasitas sebesar 500 ton/jam. Setelah pengisian, kapal tongkang mengantarkan batubara ke pelabuhan kapal muat Muara Jawa yang berjarak 195 mil dari pelabuhan pemuatan tongkang musim hujan dan 183 mil dari pelabuhan pemuatan tongkang cuaca kering. Wilayah IUP Grup Atlas lain yang disekitar Hub Kubar akan menggunakan fasilitas Diva Kencana Borneo untuk kegiatan logistik seperti memuatan tokang dan kapal.

The Kubar Hub currently consists of the concession area held by Diva Kencana Borneo as well as the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession areas. The Kubar Hub is located approximately 450 kilometers northeast of Balikpapan. The closest regional center is Melak, which is approximately one hour from Balikpapan by air. Access to the concession areas in the Kubar Hub from Melak is by road.

At the Diva Kencana Borneo concession area, coal is transported by dump trucks to the stockyard, which is located two kilometers from the mining area, then fed into a crusher hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial coal stacker. The crusher can process up to 200 tons per hour. The crushed coal is then loaded by wheel loaders onto haul trucks and delivered to the wet weather barge-loading port approximately 15 kilometers along the haul road and loaded onto barges directly from the trucks or to the dry weather barge-loading port approximately 31 kilometers along the haul road and fed into the barge-loading conveyor hopper that loads the coal directly onto barges at the Diva Kencana Borneo dry weather port.

In the dry season from June to November each year, the Company relies on the dry weather port, as this port allows for the use of 8,000 ton barges, which results in lower transportation costs for customers. The barge-loading conveyor hopper is 100 meters from the port stockpile and has a capacity to process 500 tons per hour. After loading, barges transport coal to the vessel loading port at Muara Jawa, which is 195 nautical miles from the wet weather barge-loading port and 183 nautical miles from the dry weather barge-loading port. The Company’s other concession areas in the Kubar Hub are expected to share Diva Kencana Borneo’s river port and logistics facilities including the vessel-loading port.

36

LALAN PORT

5

3

4

2

1

HAUL ROAD 1+ 130.41 Km

HAUL ROAD 2 + 137.11 Km

+ 177.4 Km

4.395Ha.AREA KONSESIConcession Area

2006

2009

PERTAMABERDIRI

Januari 2006

1 Juni 2009

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Musi Rawas No.002/KPTS/DISTAMBEN/2009 tanggal 1 June 2009.

License Status

IUPOP issued by the Regent of Musi Rawas No.002/KPTS/DISTAMBEN/2009 dated 1 June 2009.

Established

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasi proyek

PT Banyan Koalindo Lestari

PT Global Energy

PT Gorby Global Energi

PT Gorby Putra Utama

PT Cipta Wanadana

1

2

3

4

5

37

TRANSSHIPMENT

MUBA HubHub Muba terdiri dari 5 Wilayah IUP pertambangan yang dimiliki oleh: Gorby Putra

Utama, Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari, dan Cipta

Wanadana. Wilayah IUP ini terletak sekitar 180 kilometer barat laut Palembang, dengan

menempuh penerbangan dari Jakarta selama 50 menit. Perjalanan dengan mobil dari

Palembang ke Wilayah IUP di Daerah Muba menempuh 300 – 400 kilometer melalui

jalan pemerintah dan swasta. Lamanya perjalanan memakan waktu sekitar 7 – 8 jam.

Grup Atlas saat ini menyiapkan Hub Muba untuk dapat berproduksi dengan

membangun infrastruktur tambang dan transportasi yang diperlukan. Pada saat ini

pembangunan tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2013, dengan produksi

komersial pertama di Gorby Putra Utama yang telah dimulai pada kuartal keempat

2011. Batubara yang diproduksi di Wilayah IUP ini akan diangkut menggunakan

infrastruktur yang ada di Hub Muba.

Sehubungan dengan pembangunan di Hub Muba, Grup Atlas merencanakan untuk:

kilometer untuk mengangkut batu bara di Hub Muba ke pelabuhan;

tongkang termasuk dermaga berkapasitas 8.000 ton, infrastruktur industri, listrik,

bahan bakar, saluran air, termasuk pembangkit listrik berbahan bakan batubara,

bengkel dan sebuah kamp akomodasi yang memiliki daya tampung untuk 50 orang.

Setelah selesainya transportasi dan infrastruktur lainnya tersebut dapat meningkatkan

kapasitas target desain produksi dari hub tersebut diperkirakan menjadi sekitar 5,10

juta ton batubara per tahun pada 2014 dan diperkirakan menjadi 9,25 juta ton batubara

per tahun pada tahun-tahun selanjutnya.

Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari and Cipta Wanadana,

respectively. These concession areas are located approximately 180 kilometers

from Palembang to the concession areas in the Muba Hub takes approximately seven

to eight hours over 300 to 400 kilometers of government and private roads.

We are currently preparing the Muba Hub for production by developing the

necessary mining and transportation infrastructure. While we expect development to

be completed in 2013, commercial production at the Gorby Putra Utama concession

commenced in the fourth quarter of 2011. Coal produced at this concession area

will initially be transported using the existing infrastructure in the region.

In connection with the development of the Muba Hub, the Company expects to:

the port; and

ton capacity barge-loading wharf, industrial infrastructure, power, fuel and

accommodation camp.

The completion of the transportation infrastructure, including the haul road, will facilitate

the transportation of an increased amount of coal produced at the Muba Hub, thereby

increasing the target design production capacity of the hub to an estimated 5.10 million

tons of coal per year in 2014 and an estimated 9.25 million tons of coal per year in

subsequent years.

38

2

1

3

+ 74.7 Km

4.000Ha.AREA KONSESIConcession Area

2005

2009

PERTAMABERDIRI

Januari 2005

21 November 2009

STATUS LISENSI

IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai Barat No. 545/K/2009 tanggal 2 September 2009.

Forestry Permit

IUPOP issued by the Regent of East Ogan Komering Ulu No.302/2009 dated 21 November 2009.

Established

39

TRANSSHIPMENT

+ 268.4 Km

OKu hubHub Oku terdiri dari 2 (dua) Wilayah IUP Hanson Energy, yaitu Hanson Energy

Martapura dan Hanson Energy Baturaja, dan Wilayah IUP Anugrah Energi. Anugrah

Energi diperkirakan akan menggunakan bersama area Stockpile yang berlokasi

di Wilayah IUP Hanson Energy Martapura. Wilayah regional pusat terdekat adalah

Palembang yang berjarak kira-kira 45 menit dari Jakarta dengan penerbangan

komersial. Akses menuju Wilayah IUP dari Palembang merupakan jalan umum.

Pada Wilayah IUP Hanson Energy Martapura, batubara diangkut dari bukaan

tambang (mine pit) menggunakan Excavator menuju area Stockpile untuk melalui

proses penghancuran. Batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy Baturaja

diangkut menggunakan Excavator dari bukaan tambang (mine pit) menuju

lokasi Stockpile melalui jalan pengangkutan sepanjang 35km. Pada Wilayah IUP

Anugrah Energi, batubara akan ditambang menggunakan Excavator dan diangkut

menuju lokasi Stockpile Hanson Energy Martapura untuk proses penghancuran

menggunakan jalan pengangkutan sepanjang 80 km. Area Stockpile pada Wilayah

IUP Hanson Energy Martapura didesain untuk mengakomodasi produk batubara

dari Wilayah IUP Hanson Energy Martapura dan Baturaja serta Anugrah Energi

dan area Stockpile dapat menyimpan berbagai macam kualitas batubara secara

terpisah. Dari area Stockpile, batubara akan diangkut oleh dumptruck sepanjang

sekitar 200 km menuju pelabuhan Tarahan, bandar Lampung.

The Oku Hub consists of the two HE concession areas, namely, Hanson Energy’s

Martapura and Baturaja concession areas, and the concession area of Anugrah Energi.

The Anugrah Energi concession area is expected to share the coal stockpile located

at Hanson Energy’s Martapura concession area. The closest regional center to the

concession area is Palembang, which is approximately 45 minutes from Jakarta by

At Hanson Energy’s Martapura concession, coal is loaded from the mine pit using

an excavator and transported by dump truck to the stockpile area for crushing. Coal

from Hanson Energy’s Baturaja concession will be loaded from the mine pit using an

excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura stockpile by dump truck for

crushing, via a 35-kilometer haul road. At the Anugrah Energi concession area the

coal will be extracted by excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura

stockpile by dump truck for the crushing process, via an 80-kilometer road. The

stockpile in Hanson Energy’s Martapura concession area is designed to accommodate

coal products from Hanson Energy’s Martapura and Baturaja concession areas and

the Anugrah Energi concession area and the stockpile can store various grades of

coal separately. From the stockpile, the coal will be transported by dump truck over

approximately 200 kilometers of road to the Tarahan port of Bandar Lampung.

PT Hanson Energy Baturaja

PT Hanson Energy Martapura

PT Anugrah Energy

PROJECT LIST & LOCATIONS

daftar & lokasi proyek

1

2

3

40

PAPUA HUBPERKENALAN Introduction

Hub Papua terdiri dari Karya Manunggal dan Papua Inti Energi,

dimana Grup Atlas berencana untuk mengembangkan di masa

depan. Selanjutnya, Wilayah IUP tersebut diharapkan untuk dapat

berbagi infrastruktur.

The Papua Hub consists of the Karya Manunggal and Papua Inti

Energi concession areas, which the Company plans to develop in

the future. At such time, these concession areas are expected to

share infrastructure.

100.000AREA KONSESIConcession Area

2006

2007

PERTAMA BERDIRI

2006

21 September 2007

STATUS LISENSI

IUP Exploration Dikeluarkan oleh Propinsi Papua No.167/2007 tanggal 21 September 2007

IUP Exploration Dikeluarkan oleh Propinsi Papua

No.166/2007 tanggal 21 September 2007

Forestry Permit

IUP Exploration issued by the Province of Papua No.167/2007 dated 21 September 2007

IUP Exploration issued by the Province of Papua No.166/2007 dated 21 September 2007

Established

KO

NS

ES

I SE

JAR

AH

DA

N P

ER

IZIN

AN

Co

ncessio

n Histo

ry & L

icen

sing

41

T I N G K A T P E R M I N T A A N B A T U B A R A D A N H A R G A B A T U B A R A

Permintaaan untuk batubara termal diperkirakan akan terus tumbuh

dengan pesat pada beberapa dekade mendatang. Kawasan Asia-

dibandingkan dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini mengkontribusikan

70% dari permintaan global dan diperkirakan akan meningkat dalam

dekade mendatang.

Seluruh data yang disajikan dalam pembahasan ini disediakan oleh pihak ketiga. Meskipun Perseroan telah memperoleh izin untuk menggunakan informasi ini dan berkeyakinan telah secara akurat meringkas informasi tersebut untuk digunakan dalam laporan ini, informasi

Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi ataupun oleh pihak lain.

PERMINTAAN BATUBARA

Pasar batubara termal internasional telah

berkembang dan tumbuh secara cepat setelah

dua krisis minyak dunia di tahun 1970-an.

Pertumbuhan dalam perdagangan batubara

internasional juga terkait dengan penurunan

produksi batubara domestik di banyak negara,

terutama Eropa, karena biaya yang terlampau

mahal dan penurunan Cadangan Batubara.

Pertumbuhan permintaan energi global yang

berkelanjutan dan harga minyak bumi yang

semakin tinggi diperkirakan akan menjadi

landasan berlanjutnya tren ini. Dalam dua dekade

dari 1990 sampai dengan 2010, permintaan

global atas batubara termal yang diimpor melalui

laut (seaborne) tumbuh dari 180 juta ton menjadi

660 juta ton yang mencerminkan CAGR sebesar

6,7%. Permintaaan untuk batubara termal

diperkirakan akan terus tumbuh dengan pesat

pada beberapa dekade mendatang. Kawasan

permintaan yang lebih pesat dibandingkan

COAL DEMAND AND COAL PRICES

Third parties have provided all of the data presented in this discussion. Although the Company has obtained permission to use this information and believes it has accurately summarized the information to be used in this report, the information is not independently

dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini

mengkontribusikan 70% dari permintaan global

dan diperkirakan akan meningkat dalam dekade

mendatang.

saat ini telah menjadi pusat permintaan utama.

Pusat permintaan dari Jepang (perkiraan impor

tahun 2011 sebesar 118 juta ton), Korea Selatan

(perkiraan impor tahun 2011 sebesar 88 juta ton)

dan Taiwan (perkiraan impor tahun 2011 sebesar

72 juta ton) mengimpor batubara termal dalam

Global demand for thermal coal is

expected to continue to grow strongly

over the next decade. Demand growth is

forecast to be stronger in the Asia-Pacific

region than in the Atlantic market, with

Asian markets currently contributing 70%

of global demand.

DEMAND FOR COAL

The seaborne thermal coal market has

developed and grown rapidly following

the two oil crises of the 1970s. Growth in

the international coal trade can also be

attributed to the decline of domestic coal

production in many countries – particularly

in Europe – due to prohibitive costs and

reserve depletion.

Continued growth in demand for energy

worldwide, combined with on-going

high oil prices, is expected to provide

a platform for the continuation of this

trend. In the two decades through 2010,

global demand for seaborne thermal coal

grew from 180 million tons to 660 million

tons, reflecting a CAGR of 6.7%. Global

demand for thermal coal is expected to

continue to grow strongly over the next

decade. Demand growth is forecast to be

stronger in the Asia-Pacific region than

in the Atlantic market, with Asian markets

currently contributing 70% of global

demand.

42

Negara pengimpor besar di Asia Utara lainnya

adalah Cina, dimana impor batubara termal

melalui laut cenderung tidak terpengaruh oleh

perdagangan batubara termal global. Di tahun

2011, Cina diperkirakan mengimpor 113 juta ton

batubara termal. Produksi domestik Cina dan

peningkatan impor dari Mongolia diperkirakan

akan memenuhi sebagian besar pertumbuhan

permintaan batubara termal Cina. Hal ini

menyebabkan pertumbuhan impor batubara

melalui laut hanya akan tumbuh moderat.

Impor batubara melalui laut tersebut utamanya

akan dipenuhi dari Indonesia. Permintaan

batubara termal dari negara-negara Asia

Utara diperkirakan akan stabil pada dekade

mendatang, dimana negara-negara berkembang

Asia lainnya, terutama India, diperkirakan

akan menjadi penggerak utama pertumbuhan

permintaan batubara termal.

Setelah dimulainya tender batubara sub-

bitominous oleh Taiwan Power Co. di tahun

1996, pertumbuhan permintaan batubara sub-

bitominous telah menjadi yang terkuat di pasar

Asia. Rendahnya nilai kalori dari batubara sub-

bituminous dan batubara bernilai kalori rendah

membatasi penggunaan batubara tersebut

dalam proses pembangkitan listrik. Kedepannya,

batubara sub-bituminous dan batubara bernilai

kalori rendah diperkirakan akan mengalami

kenaikan dalam pangsa pasar batubara termal

dari perkiraan saat ini sebesar 17% (118 juta ton)

di 2011 (terdiri dari 93 juta ton batubara sub-

bituminous dan 25 juta ton batubara bernilai kalori

rendah).

Diterimanya batubara sub-bituminous dan

batubara bernilai kalori rendah di pasar, ditambah

dengan biaya pengiriman dari Indonesia yang

relatif rendah, biaya produksi yang rendah

dan harga yang kompetitif, telah mendorong

pertumbuhan ekspor batubara bernilai kalori

rendah dari Indonesia dengan pesat, meskipun

terdapat kadar air yang tinggi dan kandungan

energi yang rendah dari produk batubara ini.

Permintaan untuk batubara sub-bituminous dan

batubara bernilai kalori rendah datang terutama

dari ekonomi negara Asia yang berkembang,

yaitu India, Cina dan negara-negara ASEAN.

Gabungan dari India dan Cina diperkirakan akan

memberikan lebih dari separuh permintaan global

atas batubara sub-bituminous dan batubara

bernilai kalori rendah pada dekade mendatang.

Permintaan batubara metalurgi juga sudah

berkembang pesat, terutama di Asia yang saat

ini memegang sekitar 72% impor batubara

masa lalu didominasi oleh permintaan dari

Jepang yang telah lama menjadi pengimpor

terbesar batubara metalurgi, dengan Korea

Selatan dan Taiwan juga mengimpor jumlah yang

saat ini mengimpor masing-masing sekitar 75 juta

ton, 20 juta ton dan 10 juta ton per tahun. Industri

baja saat ini mengalami pergeseran dalam hal

The North Asian market has been and

remains the primary center of coal

demand. Imports of thermal coal in 2011

are estimated to have been 118 million

tons from Japan, 88 million tons from

South Korea and 72 million tons from

Taiwan. China, with 2011 imports of 113

million tons, is the other major importing

country in North Asia where imports of

seaborne thermal coal are unlikely to

be affected by the global thermal coal

trade. China’s domestic production and

increased imports from Mongolia are

expected to meet most of China’s growing

demand for thermal coal, leading to

modest growth in seaborne coal imports,

much of which will be supplied from

Indonesia. Thermal coal demand from

North Asian countries is expected to be

stable in the coming decades, while the

developing countries of Asia, especially

India, are predicted to be major drivers of

growth in demand for thermal coal.

Following the commencement of sub-

bituminous coal purchases by Taiwan

Power Co. in 1996, the growth in sub-

bituminous coal demand has become

the strongest in Asian markets. The low

calorific value (CV) of sub-bituminous

coal limits the use of such coal in the

power generating process. In the future,

the share of sub-bituminous and other

low CV coals is expected to increase in

the thermal coal market from the current

estimate of 17% (118 million tons) in

2011 (consisting of 93 million tons of sub-

bituminous coal and 25 million tons of low

CV coal).

Acceptance of sub-bituminous coal

and low CV coal in the market, aided

by the relatively low shipping costs

from Indonesia, low production costs

and competitive prices, have boosted

the growth of low CV coal exports from

Indonesia, despite the relatively high

moisture and low energy content of such

coal. Demand for sub-bituminous coal

and low CV coal comes mainly from

developing countries in Asia, such as

India, China and ASEAN countries. India

and China are expected to contribute

more than half of global demand for sub-

43

produksi dari negara industri maju ke negara

ekonomi berkembang.

Sejalan dengan industrialisasi di Cina dan

India dan peningkatan kemampuan ekonomi

populasinya, permintaan untuk baja diperkirakan

akan terus meningkat. Cina menjadi net importer

batubara metalurgi di tahun 2008. Impor oleh

Cina diperkirakan akan meningkat pesat pada

dekade mendatang. Impor batubara metalurgi

India juga diperkirakan akan terus meningkat

pada dekade mendatang karena produsen

baja mencari peningkatan produktivitas dengan

mencampur batubara metalurgi impor yang

memiliki kualitas lebih baik dengan pasokan

domestik. Pasar impor batubara pengiriman

melalui laut lain adalah Brazil, dimana produksi

baja diperkirakan akan tumbuh pesat yang dipicu

oleh pembangunan dalam negeri (termasuk

konstruksi proyek besar untuk Piala Dunia FIFA

2014 dan Olimpiade 2016), biaya produksi

yang rendah dan kesiapan pasokan bijih besi

berkualitas tinggi.

Hard coking coal saat ini memegang sekitar 75%

permintaan batubara metalurgi global meskipun

penggunaan batubara metalurgi yang berkualitas

lebih rendah dalam pulverized coal injection (PCI)

diperkirakan akan meningkat sejalan dengan

upaya produsen baja menurunkan biaya dan

meningkatkan produktivitas tanur (blast furnace),

terutama di pasar yang berkembang.

Harga Batubara

Banyak faktor yang mempengaruhi harga

batubara termasuk kondisi yang ada dipasar saat

ini, harga dan tren di masa lalu, perilaku pasar

keuangan dan energi, kondisi peraturan di negara

batubara, ketentuan dari kontrak penjualan, dan

strategi negosiasi antara pembeli dan penjual,

serta sifat dari hubungan antar pembeli dan

penjual tersebut.

memenuhi kebutuhannya melalui kontrak

jangka panjang, dan dilengkapi dengan sedikit

pembelian secara spot. Mayoritas dari kontrak

tersebut dinegosiasikan, meskipun dalam

beberapa kasus kontrak diberikan melalui proses

tender. Harga dalam kontrak dapat ditetapkan

Tabel A (table A)

(dalam AS$ / ton)(in US$/ ton)

Jan

‘09

April

‘09

July

‘09

Oct

‘09

Jan

‘10

April

‘10

July

‘10

Oct

‘10

Jan

‘11

April

‘11

July

‘11

Oct

‘11

HBA 78,7 63,1 71,3 66,7 77,4 86,6 96,7 92,7 112,4 122,0 118,2 119,2

bituminous coal and low CV coal in the

coming decades.

Demand for metallurgical coal (met coal)

has also been growing rapidly, especially

in Asia, which currently accounts for

approximately 72% of imports of met coal.

In the Pacific region, demand in the past

has been dominated by Japan, which has

long been the biggest met coal importer.

South Korea and Taiwan also import

significant amounts. Japan, South Korea

and Taiwan currently import approximately

75 million tons, 20 million tons and 10

million tons respectively per year. The

steel industry is currently experiencing

a shift in production from industrialized

economies to developing economies.

In line with the industrialization of China

and India as well as the improving

economic circumstances of the

population, demand for steel is expected

to continue to rise. China became a net

importer of met coal in 2008, and imports

by China are expected to increase rapidly

in the coming decades. Indian met coal

imports are also expected to continue

to increase in the coming decades as

steel producers are seeking to increase

productivity by mixing higher quality

imported met coal with domestic supply.

Another seaborne met coal market is

Brazil, where steel production is expected

to grow rapidly driven by domestic

construction (including construction of

major projects for the 2014 FIFA World

Cup and Olympics 2016), low production

costs and the readiness of high quality

iron ore supply.

Hard coking coal currently meets

approximately 75% of global met coal

demand, although the use of lower quality

met coal in pulverized coal injection

(PCI) is expected to increase in line with

the efforts of steel producers to reduce

costs and increase productivity of blast

furnaces, especially in developing

markets.

COAL PRICES

Many factors affect coal prices, including

current market conditions, past prices

Sources: Monthly Report of MEMR

44

MEREK DAGANG BRAND TRADE-MARKS

KUALITAS TYPICAL

2009 2010 2011

CV kcal/ kg

GAR)

TM

(%

ar)

TS(%)

Ash(%)

Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt

Anthracite (> 6.900 kcal)

7.000 10,0 1,0 15,0 84,7 67,7 76,6 71,7 83,2 93,2 104,1 99,8 121,2 131,4 127,3 128,4

Bituminous (5.400 – 6.900 kcal)

Prima Coal 6.700 12,0 0,6 5,0 83,4 67,5 75,9 71,2 82,1 91,4 101,6 97,6 117,5 128,5 124,7 125,7

Pinang 6150 6.200 14,5 0,6 5,5 75,2 60,9 68,4 64,3 74,0 82,4 91,5 87,9 106,0 115,8 112,4 113,3

Indominco IM_East 5.700 17,5 1,6 4,8 64,2 51,6 58,2 54,5 61,1 70,6 78,7 75,5 91,5 99,4 96,4 97,2

Sub - Bituminous (4.500 – 5.400 kcal)

5.400 22,5 0,4 5,0 60,8 49,6 55,5 52,2 59,9 66,5 73,7 70,9 85,1 93,4 90,7 91,4

Envirocoal 5.000 26,0 0,1 1,2 56,3 46,4 51,6 48,7 55,5 61,3 67,7 65,2 77,7 86,0 83,5 84,2

Kalori Rendah (< 4.500)

Jorong J-1 4.400 32,0 0,3 4,2 45,4 37,4 41,6 39,2 44,7 49,4 54,6 52,6 62,7 69,3 67,4 67,9

Ecocoal 4.200 35,0 0,2 3,9 41,2 34,8 38,7 36,5 41,5 45,8 49,4 47,6 56,6 62,8 61,0 61,5

Sources: Monthly Report of MEMR

(in US$/ ton)

IndomincoIM_East

GunungBayan I

Melawan Coal

Tabel B (table B)

and trends, the behavior of financial and

energy markets, regulatory conditions in

the exporting and importing countries,

coal quality specifications, the terms of

sales contracts, and negotiation strategy

between the buyers and sellers, as well

as the nature of the relationship between

the buyers and sellers.

In the Pacific market, buyers in the past

generally fulfilled their needs with long-

term contracts and a few spot purchases.

The majority of these contracts are

negotiated, although in some cases,

contracts are awarded through a tender

process. Prices in the contract can be

determined for a certain delivery period,

changed or adjusted periodically based

on delivery to reflect the prevailing

market conditions.

Coal prices in Indonesia follow the Coal

Benchmark Price (HPB), published

by the Ministry of Energy and Mineral

Resources (MEMR) every month, for both

producers and consumers to determine

spot or contract prices. HPB is set by

first determining the Coal Reference

Price (HBA), which is a weighted monthly

average of 4 coal price indices - New

Castle Index, Global Coal, Platts and

Indonesia Coal Index (ICI) - each of

which has a weight of 25%.

The first two indices represent coal prices

in the international market whilst the

latter two for domestic coal prices. The

specifications for the reference coal price

are 6,322 kcal/kg, moisture content of

8%, sulfur content 0.8% and ash content

15%. Since January 2009, HBA has

increased by USD40.50/ton, or 51.4%,

to USD119.20/ton in October 2011.

Movement in the HBA is presented in the

table as follows:

Based upon the HBA, the HPB is

established for eight of the most widely

traded/dominant brands in the market

with coal quality ranging from 4,200 to

7,000 kcal/kg.

As shown in the above table, the price

of sub-bituminous coal and low CV

45

untuk periode pengiriman tertentu, berubah

secara periodik atau disesuaikan berdasarkan

pengiriman untuk mencerminkan kondisi yang

sedang berlaku di pasar.

Harga batubara di pasar Indonesia

menggunakan Harga Patokan Batubara (HPB)

yang dipublikasikan oleh Kementrian Energi

dan Sumber Daya Mineral setiap bulan yang

digunakan baik produsen maupun konsumen

dalam penentuan harga spot atau kontrak. HPB

ditetapkan dengan terlebih dahulu menentukan

Harga Batubara Acuan (HBA) yang merupakan

rata-rata bulanan dari 4 buah indeks harga

batubara, yaitu New Castle Index, Global Coal,

Platts dan Indonesia Coal Index (ICI), masing-

masing memiliki bobot 25%.

Kedua indeks pertama mewakili harga batubara

di pasar internasional sedangkan kedua terakhir

harga batubara domestik. Kualitas untuk batubara

acuan adalah 6.322 kkal/kg, kandungan air 8%,

kandungan belerang 0,8% dan kandungan abu

15%. Sejak Januari 2009, HBA telah naik sebesar

AS$34,17/ ton atau 43,4% menjadi AS$112,87/

ton pada Maret 2012. Perkembangan HBA dapat

dilihat pada (Tabel A)

Berdasarkan HBA tersebut, HPB kemudian

ditentukan yang terdiri dari 8 merek dagang

yang paling banyak diperdagangkan/ dominan

di pasaran serta sudah umum dikenal di pasaran

dengan range kualitas batubara mulai dari 4.200

sampai 7.000 kkal/ kg. (Tabel B)

Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, harga

dari batubara sub-bituminous dan batubara

bernilai kalori rendah berkaitan dengan harga

batubara bituminous. Pada umumnya tren dari

harga spot dan harga dengan jangka waktu untuk

batubara bituminous Australia mempengaruhi

harga batubara berenergi rendah bituminous,

sub-bituminous dan batubara bernilai kalori

rendah di Indonesia. Harga referensi dan indeks

batubara bituminous juga menjadi acuan untuk

penghitungan harga batubara sub-bituminous.

Namun, parameter kualitas lainnya, termasuk

kadar air, sulfur dan abu mempengaruhi

kemampuan batubara, berlakunya penyesuaian

harga tambahan dan batas penolakan.

Batubara sub-bituminous dan batubara bernilai

kalori rendah Indonesia umumnya dihargai lebih

rendah (value-in-use discount) karena adanya

penyesuaian energi untuk mencerminkan kadar

air dan zat terbang (volatile content) yang

lebih tinggi, potensi kesulitan penanganan

seperti denda dan pembakaran spontan, serta

tidak didesain untuk menggunakan batubara

sub-bituminous. Dengan adanya value-in-use

discount, batubara Indonesia menjadi kompetitif

di pasar ekspor pengiriman melalui laut dimana

batubara bernilai kalori rendah secara khusus

bawah penyesuaian energi secara pro-rata.

coal relate to bituminous coal prices. In general,

the trend of spot prices and contract prices for

Australian bituminous coal affects low-energy

bituminous, sub-bituminous and low CV coal in

Indonesia. Reference prices of bituminous coal

and indices also become a reference for the

calculation of sub-bituminous coal prices. Other

quality parameters, however, including moisture

content, sulfur and ash affect the coal quality, and

require additional price adjustments and rejection

limits.

Sub-bituminous coal and low CV coal in Indonesia

are generally priced lower (value-in-use discount)

due to an adjustment to reflect the moisture

content and higher volatile content, potential

handling difficulty such as fines and spontaneous

combustion, as well as decrease in efficiency

when the boiler used is not designed to use sub-

bituminous coal. With the value-in-use discount,

Indonesia coal becomes competitive in export

markets where shipments are made via sea, with

low CV coal specifically traded at a significant

discount below the pro-rated energy adjustment.

46

P E N G E M B A N G A N A S E T

EKSPLORASI TINJAUAN UMUM

inti, merupakan bagian penting dalam operasi dan melengkapi strategi

pengembangan bisnis dan produksi batubara Perseroan melalui

pengembangan aset batubara dan juga akuisisi.

Kegiatan tersebut membantu Perseroan dalam

perencanaan dan pengelolaan operasi di

tambang tertentu ataupun di Wilayah IUP yang

dieksplorasi. Kegiatan eksplorasi Perseroan

juga dilakukan untuk keseluruhan portofolio

Wilayah IUP dan tambang Perseroan sehingga

memungkinkan pengembangan usaha secara

Perseroan memberikan informasi mengenai

potensi dan kelayakan Wilayah IUP lain yang

tersedia untuk diakuisisi.

Perseroan berkeyakinan memiliki program

eksplorasi yang matang, dengan prosedur

yang dapat menjamin kegiatan eksplorasi

secara menyeluruh dan sesuai dengan standar

internasional. Dari awal tahun 2008 sampai

dengan 31 Desember 2011, Perseroan telah

melakukan pemboran sebanyak 3.344 titik

bor, dengan total kedalaman 167.423 meter

dan wilayah pengaruh seluas 14.830 hektar

dalam kegiatan eksplorasinya. Perseroan

tidak melakukan outsource untuk kegiatan

eksplorasi (kecuali untuk pengambilan contoh

dan analisa laboratorium contoh batubara)

kepada kontraktor pihak ketiga atau konsultan.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan

membentuk sebuah tim yang terdiri dari 205 ahli

geologi, pengeboran dan staf pendukung dan

memiliki 16 mesin bor untuk kegiatan eksplorasi.

Kegiatan eksplorasi Grup Atlas meliputi

pengumpulan data, pemodelan geologi dan

evaluasi keuangan:

lokasi, tata letak dan kualitas dari endapan

batubara. Hal ini didasarkan pada pemetaan

lapangan dan pengeboran lubang bor,

dilengkapi dengan survei perekaman lubang

mentransfer data dari setiap titik pengamatan

menjadi gambar tiga dimensi dari lapisan

batubara. Model geologi juga menyediakan

data kualitas batubara.

harga batubara, permintaan untuk produk,

ASSETS DEVELOPMENT

EXPLORATION OVERVIEW

Exploration is one of our core

competencies, and constitutes a

operations, complementing our strategy

to grow our business and coal production

through the development of existing coal

assets and through acquisitions.

These activities assist the Company

in planning and managing our mining

concession areas, in the regions in

which the explored concession areas

are located as well as with respect to the

entire portfolio of concession areas and

grow our business. In addition, the

exploration capabilities of the Company

provide information on the potential and

feasibility of other concessions available

for acquisition.

We have a robust exploration program,

with procedures to ensure these activities

are comprehensive and conform to

international standards. From early 2008

until December 31, 2011, the Company

has completed 3,344 boreholes, drilled

a total of 167,423 meters and mapped

an area of 14,830 hectares in the course

of our exploration activities. We do not

outsource our exploration activities

(except for sampling and laboratory

analysis of coal samples) to third

party contractors or consultants. As of

December 31, 2011, we had assembled a

dedicated team of 205 geologists, drillers

and support staff, and own 16 drilling rigs

to conduct our exploration activities.

Our exploration activities include data

collection, geological modeling and

layout and quality of a coal deposit.

47

penanaman modal, pertambangan,

pengolahan dan biaya transportasi dan

menentukan bentuk dan ukuran penggalian.

KEGIATAN EKSPLORASI

Proses kegiatan pemboran Perseroan dapat

dibagi menjadi 6 tahap, yaitu pemetaan geologi,

pengeboran, pengambilan contoh, perekaman

Kualitas batubara ditentukan dengan analisa

terhadap contoh yang diambil dari lapisan atas

batubara dan lapisan bawah batubara serta

lapisan batubara itu sendiri. Contoh kemudian

diuji untuk parameter kualitas batubara berikut

ini: total kadar air (atau TM), nilai kalori (atau

CV) dan total sulfur (atau TS). Analisa lainnya

termasuk uji untuk indeks kegerusan (atau HGI),

ultimate analysis, dan ash fusion temperature,

yang biasanya dilakukan ditahap berikutnya

setelah data yang meyakinkan diperoleh.

data kualitas batubara yang dikumpulkan dari

lapangan dimasukkan sebagai input data ke

dalam proses pemodelan. Model tersebut akan

menyediakan gambaran penyebaran lapisan

batubara secara tiga dimensi, Sumber Daya

Batubara, Cadangan Batubara, estimasi kualitas

batubara dan volume overburden yang nantinya

menentukan strip ratio untuk penambangan.

PROGRAM EKSPLORASI

Perseroan memulai program eksplorasi pada

tahun 2007, dengan pemetaan daerah pengaruh

pemboran 177 hektar dengan kedalaman 12.143

meter dan jumlah lubang bor 190 titik di Bara

Berau Energi.

Kegiatan eksplorasi Perseroan terus meningkat

sejak program eksplorasi dimulai. Perseroan

bermaksud untuk lebih memperluas program

eksplorasi, yang saat ini fokus dalam Wilayah

IUP Gorby Putra Utama, Gorby Energy, Banyan

Koalindo Lestari, Diva Kencana Borneo, Kalbara

Energi Pratama dan Hanson Energy Martapura.

Selama tahun 2011, Perseroan memetakan

daerah pengaruh pemboran 4.150 hektar,

dengan kedalaman 52.506 meter dan jumlah

lubang bor 833 titik bor.

Pada tahun 2009, 2010 dan 2011, Perseroan

mengeluarkan Rp25.509 juta, Rp26.811 juta,

dan Rp28.488 juta masing-masing dalam

belanja modal eksplorasi.

PENGEMBANGAN PROYEK

cepat serta kemampuan untuk mengembangkan

Wilayah IUP sampai pada tahap produksi

secara komersial merupakan bagian yang

penting dari strategi Perseroan dimana

Perseroan berkeyakinan memiliki tim yang

It is based on field mapping

and borehole drilling, typically

supplemented by a geophysical

survey.

data from each observation point into

a three-dimensional representative of

the coal seam. The geological model

also provides coal quality data.

price, demand for the product, capital

investment, mining, processing and

transportation costs and defines the

shape and size of the excavation.

EXPLORATION ACTIVITIES

The process of the Company’s

exploration activities can be broken down

into six stages: geological mapping,

drilling, geophysical logging, sample

collection, topography survey and

computer modeling.

Coal quality is determined by analyzing

samples obtained from roof and floor

samples and across various seams.

Samples are first tested for the following

coal parameters: total moisture (TM),

calorific value (CV), total sulfur (TS) and

ash content. Other coal analyses include

tests with respect to the Hardgrove

Grindability Index (HGI), ultimate analysis

and ash fusion temperature, which are

typically conducted at a later date when

conclusive data has been obtained.

Topographic data, drill hole lithology

records and coal quality data collected

from the field serve as base data

inputs into the modeling process. The

software provides a geologic reserve

model that will reflect the 3-dimensional

coal layer distribution, coal resources,

coal reserves, coal quality estimations

and overburden volumes for later

determination of strip ratios for mining.

EXPLORATION PROGRAM

We started our exploration program in

2007, with the mapping of 177 hectares

of land, the drilling of 12,143 meters and

the completion of 190 boreholes in the

Berau Bara Energi concession.

48

berpengalaman dengan rekam jejak yang

kuat untuk melaksanakan strategi tersebut.

Perseroan sampai saat ini telah melakukan

akuisisi terhadap 14 Wilayah IUP sejak tahun

2007 hingga 2011, dimana dari Wilayah IUP

tersebut, Perseroan telah memulai produksi

batubara secara komersial pada 4 (empat)

konsesi pertambangan.

Dengan informasi yang diperoleh dari aktivitas

eksplorasi, Grup Atlas mempersiapkan rencana

tambang yang meliputi disain dan operasi

setiap bukaan tambang (pit) serta eksplorasi

lanjutan di dalam Wilayah IUP. Selain itu, Grup

Atlas juga mempersiapkan rencana infrastruktur,

seperti pembangunan jalan pengangkutan,

pelabuhan, perumahan dan fasilitas lain yang

diperlukan, serta jenis dan jumlah peralatan

tambang, seperti excavator, truk pengangkut,

pemecah batubara dan loaders yang akan

dibeli atau disewa, serta tenaga kerja yang

dibutuhkan untuk mendukung operasi tambang

pada Wilayah IUP.

Setelah rencana tambang untuk sebuah Wilayah

IUP dipersiapkan, Grup Atlas mulai membangun

infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan

untuk mendukung operasi tambang di wilayah

tersebut dan juga memulai pengadaan dan

mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan,

tenaga kerja serta material sesuai dengan

rencana tambang. Berdasarkan luas dari

Wilayah IUP, pengembangan rencana tambang

dan pelaksanaan infrastruktur, peralatan dan

personil yang dibutuhkan memakan waktu

sekitar 12 bulan untuk penyelesaian.

AKUISISI

Setelah Penawaran Umum Perdana,

Perseroan telah mengakuisisi 2 (dua) Wilayah

IUP lainnya yaitu Bara Karya Agung dan

Karya Borneo Agung. Perseroan berkeyakinan

bahwa keunggulan pada kegiatan eksplorasi

dan pengembangan proyek mendukung

strategi Perseroan untuk mengembangkan

kegiatan usaha dan portofolio Wilayah IUP

melalui akuisisi.

Strategi akuisisi dari Perseroan difokuskan

pada akuisisi atau investasi pada perusahaan

pemilik IUP yang berlokasi pada atau dekat

dengan wilayah Hub Perseroan pada valuasi

yang wajar. Pada umumnya, Perseroan

melakukan akuisisi perusahaan pemilik

IUP tidak mendapatkan pendanaan yang

diperlukan atau tidak memiliki pengalaman,

kemampuan dan pengetahuan untuk

melakukan kegiatan eksplorasi pada wilayah

pertambangan dan mengembangkannya

sampai pada tahap produksi secara

komersial. Apabila hal tersebut terjadi,

Perseroan sebelumnya mengadakan

perjanjian untuk mengembangkan dan

mengoperasikan kegiatan pertambangan

dengan hak opsi untuk memperoleh

Our exploration activities have steadily

increased since the program began. We

intend to further expand the exploration

program, which is currently focused in

our Gorby Putra Utama, Gorby Energy,

Banyan Koalindo Lestari, Diva Kencana

Borneo, Kalbara Energi Pratama and

Hanson Energy Martapura concessions.

During 2011, we mapped 4,150 hectares,

drilled 52,506 meters and completed an

additional 833 boreholes.

In 2009, 2010 and 2011, the Company

incurred Rp 25,509 million, Rp

26,811 million, and Rp 28,488 million

respectively in exploration expenditures.

PROJECT DEVELOPMENT

Efficiently and quickly developing mines

and bringing undeveloped concession

areas into commercial production is a

critical part of the Company’s strategy,

and we have an experienced team with a

strong track record in doing so. We have

acquired 14 concession areas from 2007

through 2011, and we have commenced

commercial production in four of these

mining concessions.

With information collected through our

exploration activities, we prepare mine

plans in relation to the design and

operation of each mine pit and plan

further exploration within our concession

areas. In addition, we prepare plans on

the infrastructure, such as haul roads,

ports, housing and other facilities, that

needs to be built, the type and quantity

of mining equipment, such as excavators,

haul trucks, crushers and loaders, that

needs to be procured or leased and the

work force that will need to be retained to

support the mining operations expected

at the concession area.

Once a mine plan for a particular

concession area has been prepared,

we begin building the necessary

infrastructure and facilities that are

required to support mining operations in

the area and also begin procuring and

deploying the necessary equipment,

49

kepemilikan pada perusahaan tersebut. Hal ini

terjadi pada Diva Kencana Borneo dan Hanson

Energy, dimana Perseroan mengembangkan

tambang sampai pada tahap produksi secara

komersial pada bulan Agustus 2010 dan

Februari 2011.

Kriteria yang digunakan oleh Perseroan untuk

menganalisa target akuisisi atau investasi,

termasuk jarak target Wilayah IUP tersebut

ke Wilayah IUP yang telah dimiliki oleh

Perseroan dan Anak Perusahaan, dengan

tujuan untuk memanfaatkan infrastruktur,

logistik, peralatan dan fasilitas yang telah

ada maupun yang masih direncanakan, jarak

target Wilayah IUP ke infrastruktur distribusi,

seperti sungai, laut dan fasilitas pelabuhan,

banyaknya potensi Cadangan Batubara, strip

ratio, karakter Cadangan Batubara, harga yang

ditawarkan oleh penjual, segala biaya terkait

pengembangan sampai ke tahap produksi

secara komersial dan isu regulasi dan perizinan

pada Wilayah IUP yang mungkin dihadapi.

Secara rutin, Perseroan mengevaluasi target

Wilayah IUP yang sedang dijual dan berencana

untuk melakukan akuisisi Wilayah IUP di masa

yang akan datang.

CADANGAN BATUBARA DAN SUMBER DAYA

BATUBARA

Berdasarkan Laporan Runge dan Britmindo,

Cadangan sebesar 88,4 juta ton dan Sumber

Daya Batubara sebesar 346,0 juta ton

berdasarkan metodologi standar JORC pada

Wilayah IUP milik Grup Atlas. Konsultan

tambang Grup Atlas, Runge dan Britmindo,

telah membantu dalam persiapan Sumber

Daya Batubara dan Cadangan Batubara.

Tabel berikut menyajikan deskripsi Cadangan

Batubara, Sumber Daya Terukur, Sumber Daya

Tertunjuk dan Sumber Daya Tereka menurut

Hub berdasarkan metodologi standar JORC.

manpower and materials necessary to

effect the mine plan. Depending on the

size of the concession area, developing

a mine plan and ensuring that all the

necessary infrastructure, equipment

and personnel are in place takes

approximately 12 months to complete.

ACQUISITIONS

Following our IPO, we have acquired

two additional concessions - Karya

Borneo Agung and Bara Karya Agung.

We feel that our strength in exploration

and project development complements

our strategy to grow our business and

portfolio of concession areas through

acquisitions.

Our acquisition strategy focuses on

acquiring or investing in companies with

rights to concession areas located close

to or within our hub regions at reasonable

valuations. We typically acquire such

companies from owners who lack the

necessary financing or do not have the

experience, skills and knowledge to

explore the concession area or bring

it into commercial production. In some

cases, we have previously entered into

agreements to develop and operate

mines with options to acquire stakes

in the relevant mining company. This

was the case for the Diva Kencana

Borneo and Hanson Energy Martapura

concession areas, which we brought into

commercial production in August 2010

and February 2011, respectively and

which the Company has been operating

since.

The criteria that we use to assess

potential acquisitions or investment

targets include: the proximity of

the relevant concession area to the

Company’s current concession areas,

thereby allowing us to leverage off

our existing or planned infrastructure,

logistics, equipment and facilities; the

proximity of the relevant concession

area to distribution infrastructure such

as rivers, the sea and port facilities; the

extent of the potential coal resources

and reserves; strip ratios; characteristics

of the coal resources and reserves; the

50

Tahun Year

HUB

BERAU KUBAR MUBA OKU

2008 293 28 124 55

2009 24 95 360 18

2010 0 221 547 55

2011 21 247 541 24

TITIK BOR

Tahun Year

HUB

BERAU KUBAR MUBA OKU

2008 300 147 247 1.150

2009 12 396 2.128 109

2010 0 390 4.309 100

2011 380 764 2.768 238

LUAS (HA)

Tahun Year

HUB

BERAU KUBAR MUBA OKU

2008 14,17 1,19 2,85 3,39

2009 1,50 5,61 17,89 0,59

2010 0,00 10,49 28,18 4,04

2011 0,89 13,34 36,58 1,70

TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER Year Ended 31 December

price sought by the sellers; the cost

of bringing the concession area into

commercial production; and regulatory

and licensing issues that the concession

area may be facing.

We routinely evaluate potential

concession areas that are in the market

and expect to acquire additional

concession areas in the future.

RESERVES & RESOURCES

According to the JORC Resource and

Reserve Statements prepared by Runge

and Britmindo, reserves were estimated

to be 88.4 million tons and resources

were estimated to be 346.0 million tons

in the Company’s concession areas. The

following tables set forth the estimated

coal reserves and the measured,

indicated, inferred and total resources in

the Company’s various Hubs.

51

(dalam Juta Ton)CADANGAN

Terbukti(1) Proved(1) Terkira(1) Probable(1) (1) Total(1)

Hub Berau (2) 2,0 1,2 3,2 Berau Hub (2)

Hub Kubar (3) 7,0 0,5 7,5 Kubar Hub (3)

Hub Muba 72,6 5,1 77,7 Muba Hub

Hub Oku (4) - - - Oku Hub (4)

Hub Papua (4) - - - Papua Hub (4)

Jumlah 81,6 6,8 88,4 Total

(dalam Juta Ton)

SUMBER DAYA

TerukurMeasured

TertunjukIndicated

TerekaInferred Total

Hub Berau (2) 3,5 2,1 2,6 8,2 Berau Hub (2)

Hub Kubar (3) 13,4 4,9 13,1 31,4 Kubar Hub (3)

Hub Muba 130,5 44,5 131,4 306,4 Muba Hub

Hub Oku (4) - - - - Oku Hub (4)

Hub Papua (4) - - - - Papua Hub (4)

Jumlah 147,4 51,5 147,1 346,0 Total

(1) Sebagaimana tercantum dalam laporan Britmindo dan Runge.(2) Tidak termasuk Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara dari Kalbara Energi Pratama,

Citra Global Artha dan Ratna Utama Karya dimana saat ini belum tersedia data mengenai jumlah Cadangan Batubara.

(3) Tidak termasuk Cadangan Batubara dari kawasan konsesi Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Grup Atlas saat ini belum memiliki data Cadangan Batubara untuk Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Perkiraan Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo berdasarkan laporan Diva Kencana Borneo oleh Runge dan Britmindo.

(4) Grup Atlas saat ini tidak memiliki data sumber daya yang diperkirakan sesuai 2004 JORC Code.

(2) Does not include the reserves or resources from the Kalbara Energi Pratama and Citra Global Artha concession areas as such data is currently not available.

(3) Does not include the reserves from the concession areas of Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung, which were in the process of being acquired by the Company. The Company currently has no reserves data for the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession areas as measured under the 2004 JORC Code. The estimated coal resources and reserves for the Diva Kencana Borneo concession area are based on the Runge DKB Report and the Britmindo DKB Report.

(4) The Company has no reserves or resources data as measured under the 2004 JORC Code.

52

P E M A S A R A N D A N P E N J U A L A N

Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang berlokasi

PENJUALAN

Perseroan menandatangani perjanjian pemasaran

dan penjualan dan perjanjian pembelian

dengan masing-masing Anak Perseroan, yang

memproduksi batubara. Berdasarkan perjanjian-

perjanjian tersebut Perseroan membeli batubara

dan kemudian menjual batubara tersebut kepada

pihak ketiga. Dengan luasnya ragam produk

batubara yang dihasilkan dari Wilayah IUP Grup

Atlas, termasuk batubara termal bernilai kalori

rendah, sub-bituminous dan bituminous dan

batubara metalurgi, Grup Atlas berupaya menjual

produk batubaranya baik ke pasar ekspor maupun

pasar domestik. Meskipun ada peningkatan

permintaan batubara termal bernilai kalori rendah

diluar Indonesia, permintaan dari pasar ekspor

masih didominasi batubara termal bernilai kalori

tinggi dan batubara metalurgi, sedangkan pasar

domestik masih didominasi permintaan batubara

termal bernilai kalori rendah.

Grup Atlas berkeyakinan memiliki reputasi

yang baik di Korea Selatan dan dalam proses

membangun reputasi di Indonesia, Cina,

Hong Kong dan Jepang serta kawasan Asia

Tenggara sebagai produsen batubara termal dan

batubara metalurgi yang handal. Seiring dengan

peningkatan produksi batubara termal bernilai

kalori rendah, Grup Atlas membidik pasar Asia

lainnya seperti Thailand dan India dan juga pasar

domestik. Pasar-pasar tersebut yang diharapkan

akan menjadi penting bagi kinerja Grup Atlas.

Tabel berikut menjelaskan persentase volume

penjualan batubara dan penjualan bersih Grup

Atlas kepada pengguna akhir di berbagai negara

dan persentase produk batubara Grup Atlas yang

dijual kepada pengguna akhir di berbagai negara

untuk tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011.

Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang

berlokasi Korea Selatan, Cina, Jepang, Indonesia,

Taiwan, India, dan Hongkong per 31 Desember

2011. Pada tahun 2010, hampir semua pengguna

akhir dari batubara Perseroan, berdasarkan

volume penjualan, berasal dari industri

pembangkit listrik. Grup Atlas fokus untuk menjual

batubara termal kepada pembangkit listrik dan

batubara metalurgi kepada pabrik baja/kokas.

MARKETING AND SALES

From 2008 to December 31, 2011, we

supplied coal to 24 end-users located in

South Korea, China, Japan, Indonesia,

Taiwan, India and Hong Kong.

SALES

Atlas enters into marketing and sale and

purchase arrangements with each of

our coal producing subsidiaries, from

which we purchase coal products for

onward-sales to third parties. Due to the

broad range of coal products that may

be produced from the our concessions,

including low rank thermal coal, sub-

bituminous, bituminous and metallurgical

coal, we look to sell our coal products

in both the export market as well as

the domestic market. Although there is

increasing demand for low rank thermal

coal outside of Indonesia, demand from

the export market primarily relates to

higher rank thermal coal and metallurgical

coal, whereas the demand in the domestic

market primarily relates to low rank

thermal coal.

We believe we have established a good

reputation in South Korea and are in

the process of building a reputation in

Indonesia, China, Hong Kong and Japan,

as well as in Southeast Asia as a reliable

producer of thermal and metallurgical

coal. As we increase our production of low

rank thermal coal, we are aiming to enter

other Asian markets such as Thailand

and India and are also targeting the

domestic market, which we expect to be

increasingly important to our performance.

The accompanying graphs illustrate our

sales volumes and the percentages of

coal products sold to end-users located in

various countries for the years 2008, 2009,

2010 and 2011.

53

PEMASARAN

Selain mengandalkan Noble, Perseroan sudah

memulai pemasaran dan penjualan produk

batubara tertentu secara langsung kepada

pengguna akhir. Untuk memastikan bahwa strategi

pemasaran dan penjualan yang sukses dan untuk

memaksimalkan harga produknya, Perseroan

berencana untuk memperluas kemampuan

penjualan dan pemasaran secara langsung. Grup

Atlas awalnya berencana untuk bergantung pada

hubungan yang saat ini dikembangkan dengan

bantuan Noble, dengan pengguna akhir di

negara-negara Asia Timur seperti Korea Selatan,

Jepang dan Cina untuk penjualan batubara dan

juga memperluas ke pasar di wilayah lain, seperti

Vietnam, Thailand dan India.

PERJANJIAN DENGAN NOBLE

Perseroan sejak Agustus 2010 menjual seluruh

batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi

kepada Noble. Noble menjual batubara ini

kepada pengguna akhir. Perseroan saat ini

memiliki perjanjian pemasaran dan penjualan

batubara untuk batubara dari Berau Bara

Energi, Diva Kencana Borneo, Citra Global

Artha, Kalbara Energi Pratama dan Gorby

Putra Utama. Sehubungan dengan Penawaran

Umum, Perseroan telah menandatangani

perjanjian pemasaran baru dengan Noble

untuk menggantikan perjanjian pemasaran dan

penjualan batubara.

Sejak efektifnya Penawaran Umum, Perjanjian

Pemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani

oleh Perseroan pada April 2011 menjadi efektif

pada tanggal 28 Desember 2011, dan Noble

menjadi agen pemasaran eksklusif untuk 75% dari

batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi,

Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama,

dan Gorby Putra Utama setiap triwulan dengan

memperhatikan jumlah tertentu dari masing-

masing Wilayah IUP yang ditentukan berdasarkan

formula sebagaimana diuraikan dalam masing-

masing perjanjian.

Perseroan terus menjual batubara ke Noble

dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva

Kencana Borneo dan mulai menjual batubara dari

Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama,dan

Gorby Putra Utama kepada Noble melalui kontrak

pasokan antara Perseroan dengan Noble pada

tanggal 27 April 2011. Ketentuan dalam kontrak

serupa dengan ketentuan yang terdapat pada

Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran

Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah

batubara yang mengacu pada batas maksium

tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca

Penawaran Umum.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara

Perseroan dengan Noble, Noble diwajibkan

untuk memaparkan pengguna akhir batubara

dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan

untuk memasarkan batubara kepada pengguna

akhir atas batubara yang belum diatur

From 2008 to December 31, 2011, we

supplied coal to 24 end-users located in

South Korea, China, Japan, Indonesia,

Taiwan, India and Hong Kong. In 2010,

almost all of the end-users of our coal, by

sales volume, were involved in the power

generation industry. We are focusing on

selling thermal coal to power plants and

metallurgical coal to steel mills/coking

plants.

MARKETING

In addition to relying on Noble, we have

already begun directly marketing and

selling certain of our coal products. To

ensure that our marketing and sales

strategies are successfully implemented

and to maximize the prices of our

products, we are expanding our in-house

sales and marketing capabilities. We

expect to initially rely on the relationships

we are currently developing, through

the assistance of Noble, with end-users

in North Asian countries such as South

Korea, Japan and China for the sale of our

coal and to also expand into other markets

in the region, including Vietnam, Thailand

and India.

ARRANGEMENTS WITH NOBLE

Since August 2010, we have sold all of the

coal produced at our Berau Bara Energi

concession area to Noble. Noble in turn

sold this coal to end-users. We currently

have marketing agreements and coal

supply contracts with Noble in place for

coal from the Berau Bara Energi, Diva

Kencana Borneo, Citra Global Artha,

Kalbara Energi Pratama and Gorby Putra

Utama concession areas. In connection

with last year’s Public Offering, we have

entered into a new marketing agreement

with Noble that is intended to replace

the previous marketing and coal supply

arrangements.

Following our Public Offering, the

Exclusive Marketing Agreement that was

signed in April 2011 became effective

on December 28, 2011, and Noble has

become the exclusive marketing agent

for 75% of the coal produced in Berau

54

penjualannya dalam Kesepakatan dengan

Noble Pasca Penawaran Umum. Selain itu,

berdasarkan ketentuan di hampir seluruh kontrak

penjualan Perseroan yang baru, Noble tidak

dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhir

tanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan,

dan membuat back-to-back contract dengan

Perseroan.

Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan,

Noble memiliki 10,1% saham Perseroan.

Perseroan berkeyakinan bahwa sebagai

pemegang saham dengan komisi terkait harga

batubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif

untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara

Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual

yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti

perubahan harga pasar ke depannya.

PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA

Hanson Energy telah berhasil mendapatkan

kontrak untuk memasok PLN dengan 3,08 juta

ton batubara per tahun selama 20 tahun, untuk

jumlah sekitar 60 juta ton. Pada tanggal 15

Agustus 2011, Hanson Energy menandatangani

Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah

/ Low Rank Coal (LRC) PLTU Lampung (Tarahan

Baru). Berdasarkan perjanjian ini Hanson Energy

akan memasok 640.000 ton/tahun batubara

peringkat rendah kepada PLN dimana PLN dapat

meningkatkan atau menurunkan jumlah pasokan

tahunan atau bulanan hingga maksimum 20%

dari total pasokan tahunan atau bulanan.

Perjanjian ini memiliki jangka waktu waktu selama

20 tahun terhitung sejak dipenuhinya syarat-

syarat tertentu atau terpenuhinya kuantitas untuk

periode sejak tahun 2011 hingga dengan tahun

2031.

Pasokan batubara untuk PLTU lainnya tergantung

dengan PLN, yang saat ini berada dalam tahap

negosiasi. Terhadap pinjaman dari Tecnica

kepada Anugrah Energi, Anugrah Energi

menandatangani perjanjian jual beli batubara

dengan Technica pada tanggal 18 Nopember

2010.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Anugrah Energi

memberikan Tecnica hak untuk membeli seluruh

batubara yang diproduksi dari Anugrah Energi

selama masa berlaku izin tambang. Berdasarkan

perjanjian ini, harga akan disepakati tiga bulan

sebelum dimulainya periode pengiriman selama

tiga bulan atau periode lain yang disepakati

kedua belah pihak. Selain itu, Anugrah Energi

diwajibkan untuk membayar biaya pemasaran

atas batubara dalam Wilayah IUP Grup Atlas

kepada Tecnica. Perjanjian ini juga menjelaskan

bahwa Anugrah Energi bertanggung jawab

atas keterlambatan pengiriman serta tidak

bertanggung jawab dalam hal terjadinya

peristiwa force majeure tertentu. Berdasarkan

perjanjian pinjaman antara Anugrah Energi

dan Tecnica pada tanggal 18 Nopember 2010,

Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara

Energi Pratama, and Gorby Putra Utama

concessions each quarter, subject to an

aggregate cap for each concession that is

determined based on a formulation set out

in the relevant agreements.

We continue to sell coal to Noble from

the Berau Bara Energi and Diva Kencana

Borneo concessions, and expect to start

selling coal from the Citra Global Artha,

Kalbara Energi Pratama and Gorby

Putra Utama concessions through a

supply contract entered into between the

Company and Noble on April 27, 2011.

The terms of these contracts are similar

to those that form part of the Pre-Offering

Noble Arrangements except that the

quantities of coal covered by them will be

as set out in the corresponding marketing

agreements that form part of the Post-

Offering Noble Arrangements

Under the terms of our contracts with

Noble, Noble is required to disclose the

end-users for our coal, enabling us to

market the coal that is not covered by

the current Noble contracts directly to

these end-users. In addition, pursuant

to the provisions in almost all of our new

sales contracts, Noble may not enter into

any contracts with end-users for our coal

our prior approval and entering into a

back-to-back contract with the Company

In addition to being our marketing agent,

Noble has a 10.1% share of the Company.

We believe that as a shareholder with

commissions tied to the price of the coal

that is sold, Noble is incentivized to obtain

the best possible prices for the Company’s

coal in the market and expects that the

selling prices that the Company will obtain

will more closely track spot market prices

going forward.

ARRANGEMENTS WITH OTHER THIRD

PARTIES

Hanson Energy has successfully bid for

contracts to supply PT PLN with 3.08

million tons of coal per year over 20 years,

for an aggregate of approximately 60

55

‘09 ‘10 ‘11

PENJUALAN BERSIHNet Sales

Korea Selatan South Korea’09 : 841.698 (96,83%) ‘10 : 1.139.896 (79,74%) ‘11 : 444.892 (37,25%)

China Cina‘10 : 259.672 (18,16%) ‘11 : 26.484 (2,22%)

India India‘11 : 53.141 (4,45%)

Indonesia Indonesia‘09 : 16.526 (1,90%) ‘11 : 9.187 (0,77%)

Jepang Japan‘11 : 141.913 (11,88%)

Taiwan Taiwan‘11 : 312.299 (26,15%)

Lain-lain Other’09 : 11.057 (1,27%) ‘10 : 29.962 (2,10%) ‘11 : 206.507 (17,29%)

Anugrah Energi harus melunasi pinjaman

berdasarkan tingkat tertentu berdasarkan setiap

ton batubara yang diproduksi dan dijual oleh

Anugrah Energi. Kemudian, Tecnica berhak

menentukan pelunasan yang berasal dari

penjualan batubara berdasarkan perjanjian jual

beli antara kedua belah pihak.

Untuk batubara metalurgi yang diproduksi

pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, Grup

Atlas bermaksud untuk membuat perjanjian

harga tetap dalam periode satu tahun dengan

pengguna akhir di Jepang, Korea Selatan dan

Taiwan, serta kelebihannya akan dijual pada

harga spot kepada pengguna akhir di Cina dan

India. Kecuali seperti dijelaskan di atas, Grup

Atlas saat ini tidak memiliki kontrak pasokan

berjangka lainnya dengan pihak lain. Saat ini

tidak memiliki rencana untuk masuk ke dalam

kontrak pasokan jangka panjang lainnya untuk

waktu yang lebih panjang dari setahun saat mulai

pemasaran batubara secara langsung kepada

pengguna akhir dan mengharapkan bahwa harga

batubara di bawah kontrak langsung dengan

pengguna akhir baik dinegosiasikan untuk setiap

pengiriman atau harus didasarkan pada indeks.

PRODUK BATUBARA

Grup Atlas memproduksi produk batubara

yang bermacam-macam, termasuk batubara

termal bernilai kalori rendah, sub-bituminous,

dan bituminous serta batubara metalurgi.

Karakteristik dari batubara untuk tiap-tiap

Wilayah IUP disajikan pada tabel berikut ini.

Semua data yang disajikan berdasarkan air-dried

basis, kecuali dijelaskan lain.

million tons. On August 15, 2011, Hanson

Energy entered into a coal supply contract

with PT PLN for the supply of Low Rank

Coal (LRC) to its Tarahan Baru power

plant in Lampung, Southern Sumatra..

Under this agreement, Hanson Energy will

supply 640,000 tons of low rank coal to

PLN annually, which amount may increase

or decrease annually or monthly up to a

maximum of 20% of the total annual or

monthly supply. This agreement has a

until through 2031.

Coal supplies for other power plants

signed with PLN, which are currently in the

negotiation stage.

In consideration for an loan from Tecnica

to Anugrah Energi, Anugrah Energi

entered into a coal sale and purchase

agreement with Technica on November

18, 2010. Under the agreement, Anugrah

Energi granted Tecnica the right to

purchase all of the coal produced from

Anugrah Energi’s concession during

the period of validity of the mine permit.

Under this agreement, prices are to be

agreed three months prior to the start of

a delivery period for every three-month

period or as mutually agreed. In addition,

Anugrah Energi is required to pay to

Tecnica a marketing fee for the coal sold

from its concession area. The agreement

also provides that Anugrah Energi is

liable for any demurrage and that Tecnica

and Anugrah Energi will not be liable

under the contracts upon the occurrence

of certain force majeure events. Under

the terms of the related loan agreement

between Anugrah Energi and Tecnica

dated November 18, 2010, Anugrah

Energi must repay the loan from Tecnica

coal produced and sold from the Anugrah

Energi concession area and Tecnica is

entitled to set off such repayment from the

proceeds of the coal sales due under its

coal sale and purchase agreement.

For metallurgical coal produced in the

56

COAL PRODUCTS

The Company produces a broad range of

coal products, including low rank, sub-

bituminous and bituminous thermal coal

and metallurgical coal. The characteristics

of the coal at certain of the Company’s

concession areas are set forth in the

following table. All data presented below

is on an air-dried basis, unless otherwise

indicated.

57

TM : total kandungan airIM : kandungan airAsh : kandungan abuTS : kandungan belerangCV : nilai kaloriCSN : indeks pemuaian batubaraar : as receivedadb : air dried basisgar : gross as received

(1) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Gorby Putra Utama, Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari oleh Britmindo.

(2) Sebagaimana tercantum dalamLaporan Berau Bara Energi oleh Runge.

(3) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Diva Kencana Borneo oleh Britmindo.

(4) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Diva Kencana Borneo oleh Runge.

KarakteristikBatubara/

Batubara termal berkalori rendah/ Low rank thermal coal

Batubara termal/ Sub-bituminous thermal coal

Batubara metalurgi/ Metallurgical coal

Batubara termal/ bituminous thermal coal

Gorby Putra Utama (1)

Gorby Energy (1)

Banyan Koalindo Lestari (1)

35,70

35,5032,20

10,10

11,90

19,10

14,50

14,6013,30

3,70

8,90

16,40

6,50

8,905,60

2,70

4,70

2,40

0,42

0,610,29

0,86

0,27

0,55

4.020

3.9004.480

7.100

6.250

5.320

-

--

8,8

-

-Berau Bara Energi (2)

Diva Kencana Borneo, Blok Sangsang (4)

Diva Kencana Borneo, Blok Mea Utara (3)

Wilayah IUP/

TM

(% ar)

IM

(% adb)

Ash

(% adb)

TS

(% adb)

CV

(kcal/kg) gar

CSN

Diva Kencana Borneo concession, we

contracts with customers in Japan, South

Korea and Taiwan, with any excess sold

at spot prices to customers in China and

India.

Except as described above, the Company

does not currently have any other term-

based coal supply contracts with any

other party. We currently have no plans

to enter into any term-based coal supply

contracts for periods that are longer

than a year as we begin marketing coal

directly to end-users, and expect that the

coal prices under direct contracts with

end-users to either be negotiated for each

shipment or to be based on an index.

TM : Total Moisture

IM : Inherent Moisture

Ash : Ash Content

TS : Total Sulphur

CSN : Crucible Swelling Number

ar : as received

adb : air dried basis

gar : gross as received

(1) As stated in the Report on Gorby Putra

Utama, Gorby Energy dan Banyan

Koalindo Lestari by Britmindo.

(2) As stated in the Report on Berau Bara

Energi by Runge.

(3) As stated in the Report on Diva Kencana

Borneo by Britmindo.

(4) As stated in the Report on Diva Kencana

Borneo by Runge.

57

S U M B E R D A Y A M A N U S I A

Per tanggal 31 Desember 2011, Perseroan

dan Anak Perusahaan memperkerjakan 878

karyawan, sebagian besar merupakan karyawan

tetap, di mana 179 orang berada di kantor pusat

Perseroan di Jakarta dan sisanya bekerja di

Wilayah IUP di Kalimantan Timur dan Sumatera

Selatan. Sebagian besar karyawan Perseroan

terlibat dengan pengelolaan kontraktor, jasa

teknis, administrasi, pengembangan masyarakat

dan pengawasan pengolahan batu bara,

pemuatan tongkang dan logistik lainnya.

Perseroan sedang dalam proses mengkaji

strategi transformasi sumber daya manusia

dengan bantuan konsultan sumber daya

manusia pihak ketiga dalam mengantisipasi

pertumbuhan tenaga kerja Perseroan yang

pesat sehubungan dengan rencana dimulainya

produksi di lokasi Hub Muba. Perseroan, dibantu

oleh konsultan sumber daya manusia, yaitu

SRW & Co, yang ditunjuk untuk membantu

Perseroan dalam proses implementasi sistem

sumber daya manusia, strategi dan kebijakan,

termasuk strategi kompensasi baru, sistem

pengembangan karir dan metode evaluasi

kinerja. Selain itu, mereka juga menyusun buku

pedoman karyawan dan pedoman otorisasi untuk

mengarahkan semua karyawan Perseroan.

HUMAN RESOURCES

pengelolaan sumber daya manusia, kita sudah mengadopsi strategi serta sistem

While our efforts to improve our human

resource management systems and

strategies are ongoing, we have already

adopted a strategy and system

acquisition, development and talent pool

evaluation.

As of 31 December 2011, the Company

had 878 employees, most of whom were

permanent employees. 179 staff are located

with the remaining employees located at

our concession areas in East Kalimantan

and South Sumatra. The Company’s

employees are predominantly involved in

contract management, technical services,

administration, community development

and the supervision of coal-processing,

barge-loading and other logistics.

We are currently in the process of reviewing

our human resource transformation strategy

with the assistance of SRW & Co., a human

resource consultancy, in anticipation of the

exponential growth in our work force arising

from the commencement of production at

our Muba Hub. SRW & Co. is assisting

us by reviewing and analyzing our human

resource systems, strategies and policies,

including our new compensation strategy,

career development system and job

evaluation methods. Additionally, they are

developing an employee handbook and

a manual of authority to guide all of the

Company’s employees.

We are also developing feedback and

communication channels for our employees.

While these efforts to improve our human

resource management systems and

strategies are ongoing, we have already

developed, as a result of this process, a

new human resource organization structure

and adopted a strategy and system for

58

59

Perseroan juga mengembangkan saluran

komunikasi dan saran bagi karyawan. Bersamaan

dengan berjalannya usaha Perseroan untuk

membenahi sistem dan strategi pengelolaan

sumber daya manusia, Perseroan telah membuat

sebuah struktur organisasi sumber daya manusia

baru dan mengadopsi strategi serta sistem

pengembangan dan evaluasi karyawan berbakat.

Perseroan menawarkan dan akan terus

memberikan paket kompensasi yang kompetitif

untuk menarik dan mempertahankan karyawan.

Selain itu, Perseroan memberikan kesempatan

cuti kepada karyawan lapangan dengan

frekuensi yang lebih menarik dibandingkan

dengan kebanyakan pesaingnya.

Karyawan Perseroan rutin mengikuti program

pelatihan internal dalam bidang kesehatan dan

keselamatan, kepemimpinan dan manajemen,

serta teknologi informasi. Pelatihan khusus di

bidang pertambangan, sumber daya manusia,

keuangan, dan administrasi diberikan kepada

karyawan yang terpilih. Perseroan percaya

bahwa komitmen untuk mengadakan pelatihan

dapat membantu promosi karyawan dalam

memperoleh posisi yang lebih tinggi dan

membantu mempertahankan tingkat retensi

karyawan.

Di 2011, sebanyak 225 orang berpartisipasi

dalam lebih dari 4.130 jam pelatihan dan seminar

dengan biaya sebesar Rp641.3 juta.

Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan

mempertahankan standar tertinggi kesehatan

dan keselamatan bagi karyawan, dan berusaha

untuk memastikan lingkungan kerja yang aman

melalui implementasi program keselamatan,

kesehatan dan pengelolaan lingkungan yang

komprehensif sesuai standar internasional untuk

kesehatan dan keselamatan industri.

Paket manfaat bagi karyawan meliputi

asuransi kesehatan bagi karyawan/karyawati

dan keluarganya, asuransi kecelakaan dan

keikutsertaan dalam skema pensiun yang

didukung Pemerintah.

development and talent pool evaluation.

We offer, and intend to continue offering,

competitive compensation packages

to attract and retain our employees. In

addition, we believe that we provide our

employees working at the mine sites with

home leave at frequencies that are more

attractive than many of our competitors.

Our employees regularly attend in-

house training programs in subjects

such as health and safety, leadership

and management, and information

technology. Specialized training in the

areas of mining, human resources and

to selected supervisory staff. We feel that

our commitment to training better positions

our employees for promotion and helps to

maintain high employee retention rates.

For 2011, 225 individuals participated

in more than 4,130 hours of training and

seminars at a total cost of IDR641.3 million.

We are dedicated to achieving and

maintaining the highest standards of health

and safety for our employees, and look

to ensure a safe working environment

at all times through the implementation

of a comprehensive safety, health and

environmental management plan that meets

international standards for industrial health

and safety.

package includes sponsored health

coverage for employees and their families,

accident insurance and enrollment in the

Government-sponsored pension scheme.

59

T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

tambang batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya bisa dilihat dari gaya

“Harapan saya terhadap Atlas ke depan

adalah menjadi 10 besar perusahaan tambang

batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya

bisa dilihat dari gaya manajemen perusahaan,

praktik Good Corporate Governance dan

Corporate Social Responsibility-nya yang

besar”

– Andre Abdi (SWA, Edisi 26, 8-18 Dec 2011,

hal.98-100)

“Tata kelola perusahaan adalah sebuah sistem

yang mengatur dan mengelola perusahaan”

(Australian Stock Exchange Principles of Good

Corporate Governance and Best Practice

Recommendations).

Perseroan dibentuk dengan sebuah visi untuk

menjadi perusahaan batubara terkemuka

di Indonesia dengan jiwa kewiraswastaan,

namun dengan keyakinan yang kuat bahwa

visi tersebut tidak akan dapat dicapai dan

dipertahankan tanpa adanya tata kelola

perusahaan dan tanggung jawab sosial

perusahaan yang baik. Struktur tata kelola

perusahaan yang baik membantu perusahaan

menciptakan nilai (melalui kewiraswastaan,

inovasi, pengembangan dan eksplorasi) dan

memberikan pertanggungjawaban dan sistem

kendali yang sebanding dengan risiko yang

dihadapi.

Di jajaran manajemen saat ini ada 2 (dua)

Komisaris Independen dan seorang Direktur

tidak terafiliasi yang adalah Direktur Keuangan

dan Sekretaris Perusahaan, didukung oleh

Unit Internal Audit. Di April 2012 akan diangkat

seorang Direktur Business Control dan

Compliance dan akan dibentuk pula Komite

Audit. Ini adalah bukti bahwa manajemen

berkomitmen untuk menerapkan tata kelola di

setiap fungsi dalam organisasi dan kegiatan

usaha Perseroan.

Kami senantiasa terus berupaya untuk

mengelola Perseroan dengan mengacu kepada

prinsip-prinsip utama tata kelola perusahaan

yang baik, yaitu:

yang material dan relevan secara jelas

dan lengkap kepada semua pemangku

kepentingan sesuai hak masing-masing

“My hope for Atlas ahead is to become

Top 10 Best Coal Companies in

Indonesia. The indicator can be depicted

by the company management style,

Good Corporate Governance practice

and big corporate social responsibilities”

– Andre Abdi (SWA, Edition 26, 8-18 Dec

2011, p.98-100)

“Corporate governance is the system

by which companies are directed

and managed” (Australian Stock

Exchange Principles of Good Corporate

Governance and Best Practice

Recommendations)

The Company is founded on a vision

to be a premier coal company in

Indonesia through entrepreneurship,

but with a firm belief that such vision

cannot be accomplished and sustained

without good corporate governance

and corporate social responsibility.

Good corporate governance structures

encourage companies to create value

(through entrepreneurialism, innovation,

development and exploration) and

provide accountability and control

systems commensurate with the risks

involved.

In the top management level there

are currently 2 (two) Independent

Commissioners and a non-affiliated

Director who is the Director of Finance

and Corporate Secretary, supported by

the internal audit unit. In April 2012 there

will be a new Director of Business Control

and Compliance to be appointed and an

Audit Committee to be established. These

are clear indications that management is

committed to adopting and implementing

a high standard of corporate governance

in every function within the Company’s

organization and operations.

60

tanggung jawab untuk setiap orang dalam

organisasi untuk mendorong sistem

pengendalian yang seimbang dengan sistem

penghargaan dan sanksi yang adil.

secara ketat semua peraturan dan ketentuan

yang berlaku, mengacu kepada praktek

tambang terbaik termasuk tanggung jawab

sosial perusahaan dan lingkungan hidup.

obyektifitas yang tinggi dalam pengelolaan

usaha dan bebas dari benturan kepentingan.

kepentingan semua pemangku kepentingan;

terbuka untuk menerima masukan,

saran atau kritik dari semua pemangku

kepentingan.

Tata kelola perusahaan adalah sebuah

interaksi antara pemegang saham, Dewan

Komisaris, Direksi dan semua pemangku

kepentingan lain untuk menetapkan kinerja

dan langkah ke depan, memberikan pengaruh

dalam penyusunan dan pencapaian sasaran

Perseroan, memonitor dan menilai risiko serta

mengoptimalkan kinerja.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

merupakan organ tertinggi dalam Perseroan.

RUPS memiliki kewenangan antara lain

untuk mengangkat dan memberhentikan

Direktur dan Dewan Komisaris, remunerasi

mereka, menetapkan pembagian dividen,

menunjuk auditor eksternal dan menyetujui

perubahan Anggaran Dasar. RUPS Tahunan

(RUPST) diselenggarakan dalam jangka

waktu enam bulan setelah akhir tahun buku

sedangkan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) dapat

diselenggarakan setiap waktu jika dianggap

perlu.

We will continuously strive to manage

the Company in adherence to the basic

principles of good corporate governance,

which are as follows:

disclosure of all material and relevant

information to all stakeholders

according to their rights

responsibilities of each and every

person within the organization that

promote a check and balance system

and is supported by a fair reward and

punishment system.

with all relevant applicable laws and

regulations, adherence to best mining

practices including environmental and

corporate social responsibilities.

and objectivity in managing the

business, free of any conflict of

interest.

to cater to all stakeholders’ interests;

open minded to any suggestion,

advice or criticism from all

stakeholders.

Corporate governance is the interaction

between shareholders, the Board of

Commissioners, the Board of Directors

and also other stakeholders in shaping

the company’s performance and the

manner in which it develops. It influences

how the objectives of the Company are

determined and achieved, how risk

is monitored and assessed, and how

performance is optimized.

General Meeting of Shareholders

The General Meeting of Shareholders

(GMS) is the Company’s highest

governance body. Its authorities include

the appointment and termination the

Board of Directors and the Board of

Commissioners and approval of their

remuneration, dividend declarations,

appointment of external auditors and

approval of changes to the Articles

of Association. The Annual General

Meeting of Shareholders (AGMS) is to be

61

Berikut adalah RUPS Perseroan selama tahun

2011:

- 2 Februari 2011:

untuk menyetujui pengeluaran 9.000

saham baru.

- 29 Maret 2011:

untuk menyetujui pengalihan saham PT

Citra Tata Makmur dan PT Sarana Energi

Resources

- 30 Maret 2011:

untuk menyetujui peningkatan modal dasar

Perseroan menjadi Rp836.000.000.000

dan mengubah Pasal 4 ayat (2) Anggaran

Dasar Perseroan.

- 31 Maret 2011:

untuk menyetujui pengeluaran 169.001

saham, mengubah Pasal 4 ayat (2)

Anggaran Dasar, melakukan penyertaan

saham dalam PT Optima Coal dan

peningkatan penyertaan saham dalam PT

Optima Persada Energi.

- 29 April 2011:

untuk menyetujui pengeluaran 91.999

saham baru.

- 24 Mei 2011, untuk:

Perseroan milik Andre Abdi kepada PT

Calorie Viva Utama;

perdana Perseroan sebanyak-

banyaknya 940.000 saham dengan

nominal saham Rp1.000.000;

Terbuka;

menjadi PT Atlas Resources Tbk;

Rp1.000.000 menjadi Rp200;

Perseroan untuk menyesuaikan dengan

Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1.

- 15 Juni 2011:

untuk menyetujui pengangkatan Dono

Boestami sebagai Direktur Tidak Terafiliasi

Perseroan.

- 12 September 2011:

RUPS Tahunan, antara lain untuk menerima

laporan tahunan Direksi dan mengesahkan

laporan keuangan konsolidasian untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010 dan memberikan

pembebasan dan pelunasan tanggung

jawab kepada Direksi dan Dewan

Komisaris, menunjuk Kantor Akuntan Publik

Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertanggung jawab atas

pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan

sehari-hari oleh Direksi, memberi nasihat

dan saran kepada Direksi atas masalah-

masalah manajemen yang dipandang perlu

convened within six months after the end

of financial year while an Extraordinary

General Meeting of Shareholders (EGMS)

can be held anytime as necessary.

Below are the Company’s GMS in 2011:

- February 2, 2011: to approve the

issuance of 9,000 new shares.

- March 29, 2011: to approve the sale of

shares in PT Citra Tata Makmur and PT

Sarana Energi Resources.

- March 30, 2011: to approve the

increase in authorized capital to

Rp.836,000,000,000 and amend

Article 4 (2) of the Company’s Articles

of Association.

- March 31, 2011: to approve

the issuance of 169,001 shares,

amendment of Article 5 (2) of the

Company’s Articles of Association,

investment in shares in PT Optima

Coal and increase in shareholding in

PT Optima Persada Energi.

- April 29, 2011:

to approve the issuance of 91,999 new

shares.

- May 24, 2011: to approve:

Company owned by Andre Abdi to

PT Calorie Viva Utama;

Company’s shares with a maximum

of 940,000 shares at par value

Rp.1,000,000;

Company from private to public;

Company from PT Atlas Resources

to PT Atlas Resources Tbk;

par value from Rp.1,000,000 to Rp.

200;

of Association of the Company

to comply with Bapepam-LK

Regulation No.IX.J.1.

- June 15, 2011: to approve the

appointment of Dono Boestami as

Non-Affiliated Director of

the Company.

- September 12, 2011: held AGMS,

to accept the annual report from

the Board of Directors, approve the

62

consolidated financial statement for

the year ended December 31, 2010

and give release and discharge to

the Board of Directors and Board of

Commissioners, and to appoint Public

Accountant Tanudiredja, Wibisana

& Rekan as the Company’s auditor

for the financial year to be ended on

December 31, 2011.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is

responsible for supervising the Board of

Directors in the day-to-day management

of the Company, providing counsel and

advice to the Directors on management

issues as necessary and giving

approvals to certain transactions as

stipulated in the Articles of Association.

There are currently 5 (five) members on

the Board of

Commissioners, which consists of

a President Commissioner and four

Commissioners, of which 2 (two) are

independent, in compliance with the

regulations set by the PT Bursa Efek

Indonesia that requires a minimum of

30% independent commissioners in a

public listed company.

Board of Directors

The Board of Directors is responsible

for managing, utilizing, and maintaining

the assets of the Company to achieve

its objectives. It has the authority to

represent the Company and to execute

transactions subject to the limitations

stipulated in the Articles of Association.

The Company currently has 5 (five)

members in the Board of Directors,

consisting of a President Director and 4

(four) Directors including a non-affiliated

Director who is also the Corporate

Secretary of the Company.

63

dan memberikan persetujuan atas beberapa

transaksi sesuai Anggaran Dasar.

Dewan Komisaris memiliki 5 (lima) anggota,

yang terdiri dari seorang Presiden Komisaris

dan dan 4 (empat) orang Komisaris, di mana

2 (dua) di antaranya merupakan Komisaris

Independen, mengikuti peraturan dari Bursa

Efek Indonesia (BEI) yang mengatur jumlah

komisaris independen di sebuah perusahaan

terbuka paling sedikit 30%.

DIREKSI

Direksi bertanggung jawab untuk menjalankan

kegiatan usaha, mengelola, memanfaatkan,

dan mempertahankan asset Perseroan untuk

mencapai tujuan Perseroan. Direksi memiliki

kewenangan untuk mewakili Perseroan dan

untuk melaksanakan setiap dan semua tindakan

dalam batasan ketentuan yang ditetapkan

dalam Anggaran Dasar.

Direksi memiliki 5 (lima) anggota, yang terdiri

dari seorang Presiden Direktur dan 4 (empat)

orang Direktur, termasuk seorang Direktur Tidak

Terafiliasi yang juga Sekretaris Perusahaan.

KOMITE AUDIT

Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK

No.IX.I.5 dan Peraturan BEI No.I-A, Komite

Audit wajib dibentuk dalam 6 (enam) bulan

sejak pencatatan saham Perseroan di

bursa efek. Oleh karena itu, Perseroan akan

membentuk Komite Audit di April 2012, yang

akan terdiri dari 1 (satu) komisaris independen

sebagai ketua dan 2 (dua) orang anggota dari

pihak luar.

Berdasarkan peraturan tersebut, tugas dan

wewenang Komite Audit adalah sebagai

berikut:

antara lain laporan keuangan, proyeksi dan

informasi keuangan lainnya;

Perseroan terhadap peraturan perundang-

undangan di bidang pasar modal dan

peraturan perundang-undangan lainnya

yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan;

pemeriksaan oleh auditor internal;

pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan

publik untuk memastikan semua resiko yang

penting telah dipertimbangkan;

Komisaris Perseroan mengenai laporan yang

disampaikan oleh Direksi kepada Dewan

Komisaris;

hal yang memerlukan perhatian Dewan

Komisaris; dan

Audit Committee

In accordance with Bapepam-LK

Regulation No. IX.I.5 and PT Bursa Efek

Indonesia Regulations No.I-A, an Audit

Committee is to be formed within 6 (six)

months after the listing of the Company’s

shares. Accordingly, the Company will

form the Audit Committee in April 2012

which will consist of 1 (one) independent

commissioner as the Chairman and 2

(two) members from external parties.

Pursuant to the above regulations,

the duties and authorities of the Audit

Committee are as follows:

information including financial reports,

projections and other financial

information;

to relevant capital market and other

government authority regulations

relevant to the Company’s activities;

internal auditor;

external auditor to ensure all important

risks have been taken into account;

of Commissioners on the reports

submitted by the Board of Directors;

require the attention of the Board of

Commissioners; and

documents and the Company’s data.

Internal Audit

In accordance with Bapepam-LK

Regulation No. IX.I.7, internal audit is

to provide assurance and independent

objective consultation to increase

value and improve operations through

a systematic approach, evaluating

and improving the effectiveness of risk

management, control and corporate

governance.

The Company already has an Internal

Audit Charter, which was established by

the Board of Directors and approved by

64

informasi Perseroan.

AUDIT INTERNAL

Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK

No.IX.I.7, audit internal adalah kegiatan untuk

memberikan layanan konsultasi dan jaminan

kemandirian, obyektivitas untuk peningkatan

operasional Perseroan melalui pendekatan yang

sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi

dan meningkatkan efektivitas manajemen

risiko, proses pengendalian dan tata kelola

perusahaan.

Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal

yang ditetapkan Direksi dan disetujui Dewan

Komisaris sejak

15 Agustus 2011.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.0144/

AR-Mgmt/VIII/2011 tanggal 15 Agustus 2011,

anggota Unit Audit Internal Perseroan adalah

Arus Sempaka dan Robby Alex.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sesuai Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4

dan Keputusan BEI No. Kep-339/BEJ/07-

2001, Sekretaris Perusahaan merupakan

penghubung utama antara Perseroan dengan

pemegang saham, otoritas pasar modal dan

masyarakat, serta menjalankan peran penting

dalam menjaga transparansi Perseroan dan

bertanggung jawab dalam penyelenggaraan

RUPS.

Saat ini Sekretaris Perusahan Perseroan adalah

Dono Boestami, Direktur Keuangan yang

merupakan direktur tidak terafiliasi .

RISIKO USAHA

Risiko Perubahan Harga Komoditas

Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi

risiko atas perubahan harga komoditas karena

batubara merupakan produk komoditas yang

diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga

atas batubara yang dijual Perseroan dan Anak

Perusahaan tergantung pada harga batubara

dunia, dimana harga tersebut sangat siklikal

dan dipengaruhi fluktuasi yang signifikan.

Sebagai produk komoditas, harga batubara

dunia utamanya tergantung pada perubahan

penawaran dan permintaan batubara di pasar

ekspor dunia. Perseroan dan Anak Perusahaan

tidak memiliki kontrak perdagangan batubara

dan tidak melakukan kesepakatan harga

batubara untuk menjaga eksposur terhadap

pergerakan harga batubara.

Selain itu, Perseroan dan Anak Perusahaan

menghadapi risiko harga komoditas yang

berkaitan dengan harga bahan bakar sebagai

hasil dari penyesuaian yang perlu dilakukan

the Board of Commissioners on 15 August

2011.

Based on the Board of Directors Decree

No.0144/AR-Mgmt/VIII/2011 dated 15

August 2011, the Company’s Internal

Audit Unit consists of 2 (two) members,

namely Arus Sempaka and Robby Alex.

Corporate Secretary

Pursuant to Bapepam-LK Regulation

No. IX.I.4 and PT Bursa Efek Indonesia

Regulation No. Kep-339/BEJ/07-2001,

the Corporate Secretary is to liaise

between the Company and capital

market authorities and the public and to

ensure proper and sufficient disclosure

of information to the public and investors

and is responsible for GMS events.

Currently the Corporate Secretary of the

Company is Dono Boestami, Director of

Finance who is a non-affiliated director.

BUSINESS RISK

Commodity Price Risk

The Company is exposed to the risk of

changes in commodity prices because

coal is a globally traded commodity. The

price for coal sold by the Company is

dependent on global coal prices, where

these can be highly cyclical and affected

by significant fluctuations. As commodity

products, coal prices depend primarily

on changes in supply and demand of

coal in the global export market. The

Company does not have long-term

contracts for coal sales and does not fix

a coal price to secure against exposure

to coal price movements.

In addition, the Company faces

commodity price risks associated with

fuel prices, as adjustments need to be

made for fees paid to contractors at

Berau Bara Energi under the operating

agreement. As a result, fluctuations

in fuel prices and the quantity of fuel

needed to carry on the operations and

supply to other mining contractors could

adversely affect gross profit and profit

65

untuk biaya yang dibayarkan kepada kontraktor

pertambangan di Wilayah IUP Bara Berau

Energi berdasarkan perjanjian operasi sebagai

akibat dari fluktuasi harga bahan bakar minyak

serta bahan bakar yang dibutuhkan untuk

melaksanakan operasi dan memberikan kepada

kontraktor pertambangan lainnya. Kenaikan

harga bahan bakar minyak dapat berdampak

negatif terhadap laba kotor dan margin

keuntungan. Perseroan dan Anak Perusahaan

saat ini tidak terlibat dalam lindung nilai

(hedging) harga bahan bakar minyak.

Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola

secara aktif risiko perubahan harga komoditas

dan melakukan penyesuaian atas jadwal dan

operasi pertambangan untuk mengurangi

dampak risiko ini ketika diperlukan

Risiko Perubahan Nilai Tukar

Penjualan, pendanaan dan sebagian besar

biaya dan mayoritas pengeluaran operasional

Perseroan dan Anak Perusahaan dilakukan

dalam mata uang Dolar AS. Keuntungan atau

kerugian atas penyelesaian transaksi mata

uang asing dan translasi aset dan liabilitas

moneter mata uang asing diakui dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo

tersebut ditranslasi menggunakan nilai tukar

pada akhir periode. Jumlah kewajiban moneter

bersih berdenominasi mata uang asing per 31

Desember 2011 adalah Rp453.895 juta. Saat

ini, Perseroan dan Entitas Anak tidak melakukan

lindung nilai (hedging) terhadap risiko nilai tukar

karena seluruh penjualan dan sebagian besar

biaya Perseroan dan Entitas Anak dilakukan

dalam mata uang dollar, sehingga secara

tidak langsung merupakan lindung nilai alami.

Manajemen berpendapat bahwa risiko ini akan

berkurang ketika Perseroan dan Entitas Anak

mengadopsi PSAK 10 “Pengaruh Perubahan

Kurs Valuta Asing” mulai tahun 2012.

Risiko Suku Bunga

Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi

risiko tingkat bunga dikarenakan Perseroan

dan Anak Perusahaan memiliki sebagian

pinjaman dengan beragam tingkat bunga.

Perseroan dan Anak Perusahaan pada saat ini

tidak menggunakan transaksi derivatif tingkat

suku bunga dengan tujuan untuk melakukan

lindung nilai (hedging) terhadap risiko tingkat

suku bunga yang belum terlindungi. Untuk

mengurangi risiko perubahan tingkat suku

bunga yang dapat menyebabkan adanya

ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran

beban bunga di masa depan, Perseroan dan

Anak Perusahaan secara aktif memonitor

tingkat suku bunga di pasar, membangun

komunikasi yang intensif dengan pihak bank

yang terkait atas pembebanan bunga dan

mengimplementasikan pengelolaan dana untuk

meminimalkan beban bunga.

margins. The Company currently does not

hedge the fuel price.

The Company actively manages the risk

of commodity price changes and can

adjust schedules and mining operations

to mitigate the impact of these risks if

necessary.

Exchange Rate Risk

Sales, financing and most of the costs

and the majority of operating expenses

of the Company are denominated in U.S.

Dollars. Gains or losses on settlement

of foreign currency transactions and

translation of monetary assets and

liabilities in foreign currencies are

recognized in comprehensive income

statements. The Balance Sheet is

translated using the exchange rate at

the end of the period. The amount of

net monetary liabilities denominated in

foreign currency as of December 31,

2011 is Rp453,895 million. Currently,

the Company does not hedge against

exchange rate risk because the

entire sales and most of the costs of

the Company are conducted in U.S.

Dollars, thus providing a natural hedge.

Management believes that these risks will

be reduced, as the Company will adopt

PSAK 10 “Effects of Changes in Foreign

Exchange Rates” from 2012.

Interest Rate Risk

The Company is affected by interest

rate risk resulting from the Company’s

loans with various interest rates.

The Company at present does not

hedge interest rates to secure against

unprotected risks. To reduce the risk

of changes in interest rates which may

lead to uncertainty of cash flow due

to interest expense payments in the

future, the Company actively monitors

interest rates on the market, establishes

intensive communications with relevant

banks in relation to interest charges

and implements cash management to

minimize interest expenses.

66

Risiko Iklim Musiman

Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang

tahun pada wilayah pertambangan Perseroan

dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi

secara signifikan operasi penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada

umumnya, musim paling kering adalah pada

saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya

dengan musim hujan di antara November

hingga April.

Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah

Perubahan peraturan pemerintah khususnya

yang berkaitan dengan sektor usaha batubara

dapat berdampak langsung maupun tidak

langsung terhadap kegiatan usaha dan prospek

usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. Oleh

karena itu Perseroan dan Anak Perusahaan

secara aktif senantiasa memperhatikan

perkembangan yang ada dan mempersiapkan

langkah antisipatif untuk menghadapi risiko

yang mungkin timbul sehingga tidak berdampak

negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi

keuangan dan prospek usaha Perseroan dan

Anak Perusahaan.

Seasonal Weather Risk

Changing weather conditions throughout

the year in mining areas of the Company

may significantly affect operations. In

general, the dry season occurs during the

second and third quarters of each year

and the rainy seasons between November

and April.

Risk of Change in Government

Regulations

Changes in government regulations,

particularly in the coal business sector,

will affect both directly and indirectly the

operations and business prospects of

the Company. Therefore the Company is

actively monitoring current and ongoing

developments to prepare a pro-active

plan to cope with these potential risks

in order to mitigate their impact upon

the operations, financial condition and

business prospects of the Company.

67

68

Asset Management

Director

Operation

Director

Marketing

Director

O R G A N I Z A T I O N S T R U C T U R E

Strukturorganisasi

69

Procurement & Design

Finance Director &

Corporate Secretary

Business Control &

Compliance Director Head of Support

Services

ShareholdersMeeting

Board of Commissioners

Audit & Risk

Management

Committee

Corporate

SHE

Coordination

Human

Resources

Committee

Internal

Audit

President Director

Vice President Director

C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL IT Y IN 2011

tanggung jawab sosial perusahaan di 2011Latar Belakang

Kami berkomitmen untuk melaksanakan

program tanggung jawab sosial perusahaan

dan perlindungan lingkungan yang baik

serta bertekad untuk terus menjaga dan

meningkatkan kebijakan kami atas program ini.

Program kami bertujuan untuk memperbaiki

kualitas hidup dari masyarakat sekitar

termasuk memberikan pelayanan kesehatan,

menciptakan peluang kerja untuk masyarakat

setempat dengan mempekerjakan tenaga kerja

di lokasi tambang Perusahaan dari masyarakat

sekitar tambang dan mendorong kontraktor

kami untuk melakukan hal yang sama;

menciptakan peluang di bidang pendidikan,

termasuk memberikan bea siswa kepada anak-

anak usia sekolah di wilayah operasi Perseroan.

Kami juga bermaksud untuk meminimalisasikan

dampak lingkungan dari kegiatan usaha kami

sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait

perlindungan lingkungan.

Kami telah mengadakan berbagai macam

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

kami di tahun 2011. Kebijakan perusahaan kami

adalah membuat komitmen untuk berpartisipasi

dalam pemberdayaan masyarakat setempat dan

kegiatan lingkungan melalui program CSR kami.

Kegiatan CSR

Kami telah melaksanakan beragam kegiatan

CSR di wilayah operasional perusahaan,

mencakup program di bidang kesehatan

masyarakat, sosial, pendidikan, olahraga serta

budaya.

Selama tahun 2011 telah diadakan berbagai

kegiatan antara lain:

Background

We are committed to implementing

a program for corporate and social

responsibility and good environmental

protection and intend to maintain and

improve our policies and programs in

this regard. Our projects are designed

to improve the quality of life within the

local communities, and include providing

health services; creating local employment

opportunities by sourcing most of the

Company’s site workforce from the

neighboring areas and encouraging our

contractors to do the same; and creating

educational opportunities, including a

scholarship program for school-aged

children in the areas where the Company

operates.

We also intend to minimize the

environmental impact of our operations

and in accordance with the provisions of

the Government in terms of environmental

protection.

We have undertaken a wide variety of

activities in 2011 through our corporate

social responsibility programs . Our

policies establish a commitment

to participate in local community

empowerment and environmental

initiatives through our CSR programs.

CSR activities

We conducted a variety of CSR activities

within the regions surrounding our area of

operations, including programs targeted

at community health, social affairs,

education, sports and culture.

During 2011, a variety of activities were

conducted, including:

70

Area of Activities

KesehatanHealth

Pengobatan Gratis dan Kampanye Kesehatan

Free Medical Treatment and Health Campaign

Bantuan dana operasional Posyandu

Operational cost support for Integrated Medical Assistance

Program pencegahan penyakit demam berdarah bagi masyarakat sekitar

Dengue disease prevention programs for the Community

Social & Culture

Bantuan penyaluran sembilan bahan pokok untuk masyarakat kurang mampu

Aid channeling nine staples for underprivileged communities

Menyalurkan hewan kurban untuk diserahkan kepada masyarakat sekitar dalam rangka

kegiatan keagamaan Idul Adha

Distributing livestock to local communities in support of Idul Adha religious activities

Bantuan revitalisasi museum dalam rangka pelestarian budaya dan pengembangan

pariwisata

Assistance with the revitalization of a Museum for Cultural Preservation in the context of tourism development

Mensponsori turnamen sepakbola dengan peserta masyarakat sekitar

Sponsoring football tournaments for participants from surrounding communities

Bantuan alat transportasi sungai, untuk digunakan menunjang kegiatan masyarakat sehari-

hari

River transportation assistance to support activities of the general public

PendidikanEducation

Program pelatihan kejar paket A gratis untuk masyarakat

A package of training programs offered free to the public

Bantuan dana operasional untuk program pendidikan usia dini dan pendidikan dasar untuk

masyarakat sekitar

Operational funding for early childhood education programs and basic education to surrounding communities

Penyaluran beasiswa kepada siswa tidak mampu di beberapa sekolah dasar

Disbursement of scholarships to poor students in several primary schools

71

72

S U B S I D I A R I E S

anak perusahaan

100,00% 50,33% 100,00%

2008 / 2010

Perusahaan IndukHolding Company

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

Batubara EksplorasiCoal –Exploration

Batubara EksplorasiCoal – Exploration

Perusahaan IndukHolding Company

Perusahaan IndukHolding Company

2009 / 2011 2008 / 2010

2003 / 2007

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

100,00%

2007 / 2011

100,00%

100,00%

2004 / 2007

50,08%

- / 2011

2005 / 2008

100,00%

- / 2011

50,40%

Hub Berau / Berau Hub

Perusahaan Induk / Holding Companies:

Hub Kubar / Kubar Hub

PT Aquela Pratama Indonesia

PT Kalbara

Pratama

AgungPT Karya

73

Lain-nya / Others:Hub Papua / Papua Hub

Hub Muba / Muba Hub

Hub Oku / Oku Hub

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

100,00%

2009 / 2011

100,00%

2009 / 2011

65,00%

1995 / 2011

Batubara EksplorasiCoal – Exploration

100,00%

2003 / 2010

100,00%

2006 / 2007

80,00%

2009 / 2011

80,00%

2008 / 2010

100,00%

2008 / 2010

Batubara EksplorasiCoal – Exploration

Batubara EksplorasiCoal – Exploration

Logistik PertambanganCoal Mining Logistics

Logistik PertambanganCoal Mining Logistics

80,00%

2008 / 2010

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

Batubara EksplorasiCoal – Exploration

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

80,00%

2005 / 2011

25,67%

2005 / 2011

LEGEND

Kepemilikan. Ownership

Kegiatan Utama. Core Business

Nama Perusahaan. Company’s Name

Tahun Diperoleh. Year Acquired

/ Tahun Bergabung. Year Incorp

Tempat bisnis dan negara pendirian semua perusahaan ada di IndonesiaThe place (of business) and the country of incorp of all companies are in Indonesia

Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production

100,00%

PT Musi

PT Karya Manunggal

PT Papua

Koalindo Lestari

PT Anugrah

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

analisa dan pembahasan oleh manajemen

M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S

Analisa dan pembahasan yang disajikan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan

terdapat dalam Laporan Tahunan ini. Informasi yang disajikan berikut bersumber dari Laporan

tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

dalam laporannya tertanggal 21 Mei 2012 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.

The discussion and analysis presented in this chapter should be read in conjunction with the Consolidated Financial Statements of the Company with its accompanying notes as attached in this Annual Report. The information presented here is taken from the Consolidated Financial Statements of the Company as of and for the year ended December 31, 2010 and 2011 which have been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network ) whose report dated 21 May 2012 gave an unqualified opinion.

74

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan

menggunakan Standar Akuntansi Keuangan

di Indonesia (PSAK). Pembahasan dalam

bab ini dapat mengandung pernyataan yang

menggambarkan keadaan di masa mendatang

pandangan Perseroan saat ini berkenaan

dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa

mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda

secara material sebagai akibat dari faktor-faktor

yang telah diuraikan dalam Risiko Bisnis

Perseroan dan Entitas Anak menyusun laporan

keuangan konsolidasiannya berdasarkan mata

uang Rupiah. Beberapa angka dalam mata

uang Rupiah telah ditranslasi ke dalam mata

uang Dolar Amerika Serikat. Kecuali dinyatakan

lain, translasi tersebut dilakukan dengan

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia

pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yaitu

masing-masing Rp8.991 per AS$ 1 dan Rp9.068

per AS$ 1.Sebagai akibat dari pembulatan,

penyajian jumlah beberapa informasi keuangan

dalam Laporan Tahunan ini dapat sedikit berbeda

dengan penjumlahan yang dilakukan secara

aritmatika.

1. UMUM

PT Atlas Resources Tbk. (“Perseroan”)

merupakan suatu grup dari 21 perusahaan yang

bergerak di bidang pertambangan batubara.

Perseroan merupakan suatu perusahaan induk

dari 19 Anak Perusahaan dan 1 Perusahaan

Asosiasi yang memiliki 10 IUP Operasi

Produksi, 4 IUP Eksplorasi dengan Wilayah

IUP di Propinsi Kalimantan Timur, Sumatera

Selatan dan 2 Kuasa Pertambangan untuk

eksplorasi di Papua yang sedang dalam

proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP

Eksplorasi per 31 Desember 2011. Perseroan

dan Anak Perusahaan memiliki rekam jejak

pertumbuhan yang teruji dalam pengelolaan

Sumber Daya Batubara dan Cadangan

Batubara serta produksi batubara, dilihat dari

banyaknya Wilayah IUP yang telah diakuisisi

dan ekplorasi yang telah meningkatkan Sumber

Daya Batubara (coal resources) di Wilayah

IUP tersebut. Sejak pendirian Perseroan dan

Anak Perusahaan di tahun 2007, Perseroan

dan Anak Perusahaan telah mengembangkan

portofolio wilayah pertambangan dari 3 menjadi

17, dengan jumlah luas wilayah pertambangan

sekitar 194.911 hektar. Wilayah IUP Perseroan

dan Anak Perusahaan di Berau Bara Energi,

Diva Kencana Borneo, Gorby Putra Utama,

Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari

memiliki Cadangan Batubara sebesar 88,4

juta ton dan Sumber Daya Batubara sebesar

346,0 juta ton berdasarkan metodologi standar

JORC. Jumlah Cadangan dan Sumber Daya

Batubara ini adalah berdasarkan laporan yang

dikeluarkan oleh geologis independen Runge

pada April 2011 dan Britmindo pada Juli 2011

dan September 2011 dan belum disesuaikan

dengan kegiatan penambangan sejak tanggal

accordance with the Finance and Accounting Standard

in Indonesia (PSAK). The discussion in this chapter may

contain statements describing situations in the future

performance. Actual results may differ materially as

a result of unforeseen factors, several of which are

discussed in the Business Risk section.

The Company and its Subsidiaries prepared its

was done by using the middle exchange rate of

Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2011

respectively at Rp8,991 per USD1 and Rp9,068 per

USD1.

As a result of rounding, the presentation of the

be slightly different from arithmetic summation

calculation.

1. GENERAL

PT Atlas Resources Tbk (the “Company”) is a group

of 21 companies engaged in coal mining. The

Company is a holding company of 19 subsidiaries

and 1 associate which collectively hold 10 IUPs

for Operation Production, 4 IUPs for Exploration

in the provinces of East Kalimantan and South

Sumatra and 2 Mining Rights (KPs) for exploration

in Papua, which are in the process of extension and

conversion to IUPs for Exploration as of December

31, 2011. The Company has a proven track record

of growth for coal resources and reserves and coal

75

laporan geologis independen tersebut. Produksi

batubara saat ini sedang dilakukan pada 4

(empat) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi,

Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura

dan Gorby Putra Utama. Wilayah IUP lainnya

saat ini sedang dalam tahap eksplorasi atau

pelaksanaan pembangunan untuk persiapan

produksi.

Wilayah Pertambangan Perseroan dan Anak

Perusahaan tersebar di 5 (lima) wilayah

mengoperasikan setiap wilayah tersebut

sebagai pusat kegiatan (“hub”) yang terpisah

untuk memperoleh manfaat skala ekonomis

dari penggunaan bersama infrastruktur, logistik

dan perencanaan tambang. Perseroan dan

Anak Perusahaan memberi nama lima wilayah

Timur;

Kalimantan Timur;

Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera

Selatan;

Kapasitas produksi Perseroan dan Anak

sejak mulai berproduksi di tahun 2008. Desain

kapasitas produksi tahunan Perseroan dan Anak

Perusahaan pada awalnya sekitar 720.000 ton

per Juli 2008 yang dimulai pada saat Berau Bara

Energi memulai produksi. Per 31 Desember 2011,

kapasitas produksi tahunan Perseroan dan Anak

Perusahaan meningkat menjadi 5,23 juta ton.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

USAHA DAN HASIL USAHA PERSEROAN DAN

ANAK PERUSAHAAN

Usaha dan kegiatan usaha Perseroan dan Anak

Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor

penting berikut ini:

kontrak dengan pelanggan;

batubara Perseroan dan Anak Perusahaan;

(stripping rasio) dan biaya bahan bakar;

tidak dapat diantisipasi;

peraturan pemerintah

production, as demonstrated by number of IUPs

that have been acquired and the exploration that

has proven up the Coal Resources within the IUPs.

Since the establishment of the Company in 2007,

the Company has expanded a portfolio of mining

concessions from 3 to 16, covering an area of

approximately 194,911 hectares. The Company’s

IUPs in Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo,

Gorby Putra Utama, Gorby Energy and Banyan

Koalindo Lestari have JORC-standard coal

reserves of 88.7 million tons and coal resources of

346.0 million tons based upon reports issued by

independent geologists Runge in April 2011 and

July 2011 and Britmindo in September 2011, and

which have not been adjusted since the date of the

independent geologist reports. Coal production is

currently being carried out in 4 (four) IUPs, namely

Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo, Hanson

Energy Martapura and Gorby Putra Utama. Other

IUPs are currently in the stages of exploration or

development for production.

geographic regions. The Company operates each

region as a separate center of activity (“hub”) to

obtain economies of scale through utilization of

shared infrastructure, logistics and mine planning. The

Kalimantan;

Regencies, South Sumatra;

76

Penjualan, Kesepakatan Pemasaran dan

Kontrak Pelanggan

Penjualan batubara Perseroan dan Anak

Perusahaan merupakan fungsi dari volume

penjualan total dan harga rata-rata batubara

yang dijual. Meskipun harga dari batubara

utamanya ditentukan oleh harga komoditas

global, volume dan harga dari batubara yang

dijual oleh Perseroan dan Anak Perusahaan

juga ditentukan jangka waktu dan penentuan

harga dalam kontrak dengan pelanggan. Harga

penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan

juga ditentukan oleh kualitas dan jenis batubara

yang dijualnya. Batubara dengan kualitas

tinggi umumnya memicu harga penjualan

yang premium. Demikian juga, batubara

metalurgi umumnya memilki harga jual yang

lebih tinggi dibandingkan batubara termal.

Tabel 1 menyajikan informasi mengenai volume

penjualan batubara dan harga rata-rata per ton

untuk batubara yang diproduksi Perseroan untuk

periode tertentu.

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2011, Perseroan telah membukukan penjualan

batubara termal dari Wilayah IUP Diva Kencana

Borneo, IUP Hanson Energy Martapura dan

IUP Berau Bara Energi masing-masing sebesar

Rp179.632 juta, Rp511 juta, dan Rp472.593

juta dengan volume penjualan batubara termal

masing-masing sebesar 245.454 ton , 2.130

ton, dan 946.839 ton. Untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2011, harga rata-rata penjualan

batubara per ton untuk batubara termal dari

Wilayah IUP Berau Bara Energi (berdasarkan

FOB tongkang) masing-masing adalah AS$67,

harga rata-rata penjualan batubara per ton

untuk batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy

Martapura adalah AS$26, dan harga rata-rata

penjualan batubara termal dan metalurgi dari

Wilayah IUP Diva Kencana Borneo masing-

masing sebesar AS$90 dan AS$147. Harga rata-

rata batubara per ton yang dijual oleh Perseroan

dan Anak Perusahaan adalah AS$75.

Sebelum Agustus 2010, Perseroan dan Anak

Perusahaan melalui Berau Bara Energi menjual

seluruh batubaranya ke Moderne Group Inc.

Pada Agustus 2010, Perseroan menandatangani

Kesepakatan dengan Noble Pra Penawaran

Umum, dimana sesuai perjanjian tersebut Noble

menjadi agen pemasaran ekslusif untuk batubara

Perseroan dan Anak Perusahaan dan membeli

seluruh batubara dari Wilayah IUP Berau Bara

Energi milik Perseroan dan Anak Perusahaan.

Kontrak penjualan batubara yang ditandatangani

antara Noble dan Perseroan mengatur bahwa

harga batubara ditetapkan setiap 6 bulan sekali

atau sesuai dengan kesepakatan antara kedua

belah pihak. Selama periode Juli 2008 hingga

Juni 2009, seluruh batubara yang diproduksi di

Wilayah IUP Berau Bara Energi dijual pada harga

yang tetap berdasarkan FOB tongkang, dimana

setelah penyesuaian untuk kualitas, harga rata-

ratanya adalah AS$45 per ton. Selama periode

Juli 2009 hingga Oktober 2009, Perseroan dan

The production capacity of the Company has

2008. The initial annual production capacity design

of the Company was approximately 720,000 tons as

of July 2008 when Berau Bara Energi commenced

production. As of December 31, 2011, the annual

production capacity of the Company has increased up

to 5.23 million tons.

2. FACTORS AFFECTING BUSINESS AND

OPERATIONAL RESULTS OF THE COMPANY

The business and operational activities of the

Company are affected by the following important

factors as follows:

customers;

Company;

conditions;

Sales, Marketing Agreements

and Customer Contracts

The Company’s coal sales are a function of total

sales volume and average coal selling price.

77

Anak Perusahaan menjual batubara pada pasar

spot. Pada Oktober 2009, Perseroan dan Anak

Perusahaan menyetujui harga untuk periode

12 bulan berdasarkan FOB tongkang, untuk

memberikan kepastian pendapatan di tengah

perubahan harga pasar spot pada saat itu. Harga

rata-rata per ton untuk batubara yang dijual oleh

Perseroan dan Anak Perusahaan selama periode

ini adalah AS$38. Sebagaimana dijelaskan

di atas, harga pasar spot meningkat secara

pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan

untuk periode tersebut umumnya lebih rendah

daripada jika Perseroan dan Anak Perusahaan

menjual batubaranya pada pasar spot. Sejak

Oktober 2010, Perseroan dan Anak Perusahaan

melanjutkan penentuan harga dengan Noble dari

waktu ke waktu untuk pengiriman dalam periode

tertentu.

Tabel 1 (table 1)

DeskripsiDescription

Tahun yang berakhir 31 DesemberPer 31st of December

2011 2010

Pendapatan dari penjualan batubara

(Rp juta)

Revenue from coal sales (Rp million)

772.410 558.959

Penjualan batubara (ton)Coal sales (tons)

1.194.423 1.429.530

Harga rata-rata penjualan batubara

per ton (AS$) *)

The average selling price of coal per ton (USD) *)

75 43

*) Harga rata-rata penjualan batubara per ton adalah untuk batubara yang dijual berdasarkan FOB tongkang.

*) The average selling price per ton of coal is for FOB barge.

Although the coal price is mainly determined by

global commodity prices, the volume of coal sold

and contract price with the customer. The quality

and type of coal also determine the Company’s

selling price. High quality coal generally receives a

premium price. Likewise, metallurgical coal prices

are generally higher than those of thermal coal.

Table1 provides information on coal sales volume

and average price per ton for coal produced by the

Company for the period.

For the year ended December 31, 2011, the

Company recorded sales of thermal coal from

the IUP Diva Kencana Borneo, IUP Hanson Eergy

Martapura and IUP Berau Bara Energi each

amounted to Rp 179,632 million, Rp 511 million,

and Rp 472,593 million, with thermal coal sales

volume each amounted to 245,454 tons, 2,130 tons,

and 946,839 tons. For the year ended December

31, 2011, the average selling price of coal per ton

from IUP Berau Bara Energi (based on FOB barge)

is USD 67, the average selling price of coal from

IUP Hanson Energy Martapura is USD 26, and the

average selling price of thermal and metallurgic

coal from IUP Diva Kencana Borneo is USD90 and

USD147 respectively. The and the average selling

price of coal sold by the the Company is USD 75/ton.

Prior to August 2010, the Company through Berau

Bara Energi sold all its coal to Moderne Group Inc.

In August 2010, the Company signed an agreement

with Noble, prior to the Public Offering, whereby

Noble became the exclusive marketing agent for

78

Berdasarkan Kesepakatan Penjualan dan

Pemasaran dengan Noble Pra Penawaran Umum,

Noble menerima imbalan dan komisi sebesar 6%

dari harga keseluruhan batubara yang diproduksi

di Wilayah IUP Berau Bara Energi yang dijual ke

pasar ekspor.

Sejak efektifnya Penawaran Umum, Perjanjian

Pemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani

oleh Perseroan pada April 2011 telah berlaku.

Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut,

yang menjadi efektif dengan ditandatangani

Perjanjian Penyelesaian antara Noble dan

Perseroan pada tanggal 28 Desember 2011,

Noble menjadi agen pemasaran eksklusif untuk

75% dari batubara yang diproduksi di Berau

Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi

Pratama, dan Gorby Putra Utama setiap triwulan

dengan memperhatikan jumlah tertentu dari

masing-masing Wilayah IUP yang ditentukan

berdasarkan formula sebagaimana diuraikan

dalam masing-masing perjanjian

Perseroan terus menjual batubara ke Noble

dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva

Kencana Borneo. Ketentuan dalam kontrak

serupa dengan ketentuan yang terdapat pada

Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran

Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah

batubara yang mengacu pada batas maksium

tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca

Penawaran Umum.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara

Perseroan dengan Noble, Noble diwajibkan

untuk memaparkan pengguna akhir batubara

dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan

untuk memasarkan batubara kepada pengguna

akhir atas batubara yang belum diatur

penjualannya dalam Kesepakatan dengan Noble

Pasca Penawaran Umum. Selain itu, berdasarkan

ketentuan di hampir seluruh kontrak penjualan

Perseroan yang baru dimana kontrak tersebut

merupakan bagian dari Kesepakatan dengan

Noble Pasca Penawaran Umum, Noble tidak

dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhir

tanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan,

dan membuat back-to-back contract dengan

Perseroan.

Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan,

Noble mendapatkan opsi yang diberikan Abdi

Andre untuk membeli hingga 10,1% lembar

saham Perseroan yang beredar setelah

Penawaran Umum selesai dilakukan. Perseroan

berkeyakinan bahwa dengan potensi sebagai

pemegang saham dan komisi terkait harga

batubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif

untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara

Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual

yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti

perubahan harga pasar ke depannya. Saat ini,

opsi tersebut telah dilaksanakan dan Noble

memiliki 10,1% saham Perseroan.

the Company’s coal, and buys all of the coal from

the Berau Bara Energi concession. Coal sales

contracts signed between Noble and the Company

state that coal prices are set once every 6 months

or as agreed by both parties. During the period of

July 2008 to June 2009, all coal produced in Berau

which, after adjusting for quality, averaged USD45

per ton. From July 2009 through October 2009, the

Company sold coal on the spot market. In October

period based on FOB barge to establish certainty

prices. Average selling price per ton of coal sold

by the Company during this period was USD38. As

explained above, the spot market price increased

Company’s income for the period was lower than

if the Company had sold all its coal on the spot

market. Since October 2010, the Company has

been continuing to set prices with Noble from time

to time for delivery within a certain period.

Under the Sales and Marketing Agreement with

Noble before the Public Offering, Noble earned a

commission of 6% of the overall coal price for coal

produced by Berau Bara Energi that was sold to

export markets.

Following the Public Offering, the Exclusive

Marketing Agreement of April 2011 came into

effect with the signing of the Settlement Agreement

between Noble and the Company on December

28, 2011. Noble became the exclusive marketing

agent for 75% of the coal produced in Berau Bara

79

Produksi batubara dan komposisi produk

batubara Perseroan dan Anak Perusahaan.

Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan

sebagian besar merupakan fungsi dari volume

batubara yang diproduksi dan dijual, dan harga

dari batubara yang dijualnya. Volume produksi

batubara bergantung pada rencana tambang

dan manajemen logistik untuk mengambil dan

mengangkut batubara dari tambang ke fasilitas

pemuatan Perseroan dan Anak Perusahaan.

Karena Perseroan dan Anak Perusahaan saat

ini melakukan outsource kegiatan tambangnya

ke kontraktor, keberhasilan dalam meningkatkan

produksi bergantung pada keberhasilan

implementasi rencana produksi oleh kontraktor

tambang. Kondisi cuaca juga memiliki pengaruh

Perseroan dan Anak Perusahaan. Umumnya

bulan-bulan dengan cuaca panas terjadi pada

kuartal kedua dan ketiga dalam satu tahun,

dimana cuaca hujan akan mempengaruhi

produksi terjadi antara Nopember dan April.

Sebagai contoh, dalam empat bulan pertama

tahun 2011, produksi di Wilayah IUP Berau Bara

Energi menurun 24,1% dari periode yang sama

di tahun 2010 terutama disebabkan oleh musim

hujan yang tidak menentu.

Perseroan dan Anak Perusahaan secara terus

menerus meningkatkan kapasitas produksi dan

produksi di Wilayah IUP Perseroan dan Anak

Perusahaan. Perseroan dan Anak Perusahaan

mengantisipasi, berdasarkan rencana tambang

saat ini, bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan

secara total memproduksi sekitar 1.278.856 ton

sepanjang tahun 2011. Tingkat produksi dari

Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan

akan terus meningkat melalui ekspansi kegiatan

tambang dalam wilayah izin usaha tambangnya

dan dengan dimulainya operasi tambang awal

di Hub Muba. Pada saat dimulainya operasi

tambang awal di Hub Muba pada kuartal

keempat 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan

memperkirakan desain kapasitas produksi

tahunannya akan meningkat menjadi 4,95 juta

ton per tahun dari 2,38 juta ton per tahun pada

31 Desember 2011.

Sejak tahun 2008 Perseroan dan Anak

Perusahaan telah memproduksi batubara sub-

bituminous di Wilayah IUP Berau Bara Energi.

Produksi komersial batubara bituminous dan

metalurgi di Wilayah IUP Diva Kencana Borneo

dimulai masing-masing pada Agustus 2010 dan

April 2011. Produksi komersial batubara termal

bernilai kalori rendah di Wilayah IUP Hanson

Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama

and Gorby Putra Utama, every quarter taking into

consideration a certain amount from each IUP

as determined by formula as described in the

respective agreements.

The Company continues to sell coal to Noble from

the Berau Bara Energi and Diva Kencana Borneo

concessions. The provisions in the contract are

similar to the provisions contained in the Agreement

with Noble prior to the Public Offering except for the

provisions concerning the amount of coal refers to

the maximum tonnage limit in the Agreement with

Noble after the Public Offering.

Under the terms of the agreement between the

Company and Noble, Noble is required to disclose

the end user of the Company’s coal. It allows the

Company to market the coal to other end users

that are not stipulated in the agreement with Noble

after the Public Offering. In addition, pursuant to

the provisions in almost all of the Company’s new

sales contracts where the contract is part of the

agreement with Noble following the Public Offering,

Noble cannot execute contracts with end-users

without prior disclosure, approval and the creation

of back-to-back contracts with the Company.

In addition to its role as marketing agent of the

Company, Noble received an option to purchase up

to 10.1% of the outstanding shares of the Company

following the Public Offering. The option was

exercised and Noble holds 10.1% of the Company’s

shares. The Company feels that the shareholdings

80

Tabel 2 (table 2)

Description

Gross production of Coal

Produksi kotor batubara 1.316.791

2010

1.278.856

2011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 December *)

Year Ended 31 Desember *)

*) Termasuk produksi dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy di Martapura untuk keseluruhan periode. Meskipun Perseroan baru mengakuisisi Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy pada bulan Maret 2011 sebagai bagian dari akuisisi Optima Persada Energi,

*) Includes the production of Diva Kencana Borneo and Hanson Energy Martapura for the entire period, although Diva Kencana Borneo and Hanson Energy were only acquired by the Company in March 2011 as part of the acquisition of Optima Energy Persada.

Energi Martapura dimulai pada Februari 2011

sementara produksi komersial di Wilayah IUP

Gorby Putra Utama pada kuartal keempat 2011.

Dengan batubara metalurgi diperdagangkan

pada harga yang lebih tinggi dibandingkan

batubara termal, produksi dan penjualan dalam

kuantitas yang besar akan memiliki pengaruh

positif terhadap marjin laba Perseroan dan Anak

Perusahaan, meskipun produksi dari batubara

metalurgi umumnya memiliki biaya produksi yang

lebih tinggi karena rasio pengupasan yang lebih

tinggi.

Tabel 2 ini menyajikan informasi jumlah batubara

Perseroan dan Anak Perusahaan yang diproduksi

Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan

untuk periode yang disajikan.

Untuk tahun 2011, 145.860 ton batubara termal

dan 97.560 ton batubara metalurgi diproduksi

dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, 77.619

ton batubara termal diproduksi dari Wilayah IUP

Hanson Energy Martapura, 952.774 ton batubara

termal dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan

5.043 ton batubara termal dari Wilayah IUP

Gorby Putra Utama. Akibatnya, jumlah produksi

kotor batubara Perseroan dan Anak Perusahaan

adalah sebesar 1.278.856 ton untuk tahun 2011.

and commissions related to the price of coal sold

provide ample incentive to Noble to get the best

price for the Company’s coal in line with changing

market prices in the future.

Coal production and coal product composition of

the Company.

The Company’ revenue is mostly a function of the

volume of coal produced and sold, and the price

of coal sold. Coal production volume depends on

the mine plan and logistics management to get and

haul coal from the mines to the loading facilities

of the Company. Because the Company currently

outsources its mining activities to contractors,

success in increasing production depends on the

successful implementation of production plans by

the mining contractors. Weather conditions also

the Company. Generally, the hot weather months

occur in the second and third quarters of the year,

whereas the rainy season can affect production in

months of 2011, production in Berau Bara Energi

decreased by 24.1% compared to the same period

in 2010, primarily due to the uncertainty of the rainy

season.

The Company is constantly increasing production

capacity and production in its concessions. The

Company produced around 1,278,856 tons of coal

during 2011. Further production growth within

existing concessions can be achieved through

the expansion of mining activities within its mining

81

Akuisisi

Salah satu strategi Perseroan adalah untuk

mencapai pertumbuhan melalui akusisi

perusahaan pertambangan dengan Wilayah

IUP yang memiliki lokasi yang strategis dan

jika terbuka kesempatan akuisisi yang secara

ekonomis menguntungkan. Sebagai contoh, pada

Maret 2011, Perseroan menyelesaikan akusisi

Optima Persada Energi, Optima Coal dan anak

perusahaannya, pada April 2011, Perseroan

menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi

Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung

secara bertahap sampai dengan 50% (lima puluh

persen) dan satu lembar saham. Pada bulan Juli

2011, Perseroan melalui Optima Persada Energi

(OPE) telah melakukan penyertaan saham dengan

mengambil bagian atas saham baru sebesar

masing-masing 20% saham dan kemudian

tambahan 30% dan satu lembar saham pada

tanggal 12 Desember 2011 pada Karya Borneo

Agung dan Bara Karya Agung. Wilayah IUP kedua

perusahaan tersebut berlokasi pada Hub Kubar.

Pengaruh dari akuisisi tersebut terhadap kondisi

keuangan dan hasil operasi Perseroan dan Anak

Perusahaan akan tergantung pada beberapa

faktor, termasuk tahapan pengembangan atau

operasi dari Wilayah IUP perusahaan target,

skala dari kegiatan operasi perusahaan target,

Cadangan Batubara dan kualitas batubara

yang ditemukan di Wilayah IUP, ketentuan

dari perjanjian yang ditandatangani dengan

perusahaan target dan harga serta ketentuan

lain dalam akuisisi. Akuisisi perusahaan dengan

Wilayah IUP yang telah beroperasi secara umum

akan meningkatkan pendapatan dan beban yang

berhubungan dengan pendapatan Perseroan dan

Anak Perusahaan. Dalam hal perusahaan target

berada pada tahapan awal siklus operasi Wilayah

IUP, peningkatan beban yang berhubungan

dengan dimulainya dan ditingkatkannya produksi,

bersama dengan volume produksi yang masih

rendah dibandingkan dengan desain kapasitas,

akan berdampak kurang baik pada marjin laba

Perseroan dan Anak Perusahaan. Dalam hal

Perseroan mengakuisisi perusahaan dengan

Wilayah IUP yang belum dikembangkan,

Perseroan dan Anak Perusahaan akan

mengeluarkan dana untuk kegiatan eksplorasi

dan belanja modal untuk mengembangkan

Wilayah IUP tersebut hingga produksi, sehingga

memberikan dampak terhadap kondisi keuangan

dan kebutuhan pendanaan Perseroan dan Anak

Perusahaan. Sebaliknya, belanja modal tersebut

tidak diperlukan untuk perusahaan target yang

telah memiliki infrastruktur.

Akuisisi yang dilakukan Perseroan juga dapat

mempengaruhi kondisi keuangan sebagai

akibat, diantara banyak faktor, aset dan liabilitas

perusahaan target (termasuk melalui asumsi

liabilitas dari perusahaan target), pembiayaan

utang terkait dengan akuisisi dan kesepakatan

terkait dengan liabilitas sesuai kontrak yang telah

ada dari perusahaan target. Sebagai contoh,

areas and the commencement of mining operations

in the Muba Hub. At the commencement of mining

operations in Muba Hub in the fourth quarter of

2011, the Company estimated annual production

capacity design will increase to 4.95 million tons per

year from 2.38 million tons per year as of December

31, 2011.

Since 2008 the Company has been producing sub-

bituminous coal in Berau Bara Energi. Commercial

production of bituminous and metallurgical coal

in the Diva Kencana Borneo concession began

in August 2010 and April 2011 respectively.

Commercial production of low caloric value thermal

coal in Hanson Energy Martapura began in February

2011 whilst commercial production in Gorby Putra

Utama was initiated in the fourth quarter 2011. With

the trade of metallurgical coal at a higher price

than thermal coal, production and sales in larger

margins of the Company, although the production of

metallurgical coal generally has higher production

costs due to higher stripping ratio.

Table 2 presents information on the volume of coal

the Company produced from all its concessions for

the presented period.

Throughout 2011, the Company produced

145,860 tons of thermal coal and 97,560 tons of

metallurgical coal from Diva Kencana Borneo,

77,619 tons of thermal coal from Hanson Energy

Martapura, 952,774 tons of thermal coal from Berau

Bara Energi and 5,043 tons of thermal coal from

82

sehubungan dengan Akusisi OPE, Perseroan

mengambil alih liabilitas berdasarkan perjanjian

pembayaran di muka dengan Noble yang telah

ditandatangani oleh pihak pembeli dengan

agen pemasaran dari Diva Kencana Borneo.

Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan mengambil

alih liabilitas sebesar Rp93.895 juta. Selain itu,

Perseroan setuju untuk membayar Rp137.602

juta ke pihak ketiga yang telah menandatangani

kesepakatan pemasaran dan kontrak penjualan

batubara dengan Banyan Koalindo Lestari (BKL)

sebagai pengganti agar hak-hak dalam perjanjian

ini dapat dialihkan ke Perseroan.

Perseroan juga mengambil alih dan membayarkan

utang kepada Optima Persada Energi, Optima

Coal dan anak perusahaannya dengan total

sebesar Rp165.059 juta dan menukar pinjaman

senilai Rp66.799 juta sebagai bagian dari

akuisisi OPE. Untuk dapat, diantaranya,

mendanai pembayaran kepada pihak ketiga dan

pembayaran kembali utang yang terhutang atas

OPE, Optima Coal dan anak perusahaannya

terkait dengan akuisisi OPE, Perseroan

menggunakan dana dari penerbitan saham baru

sebesar Rp275.569 juta.

Biaya penambangan dan

perjanjian operasi

Sebagian besar kegiatan operasi Perseroan dan

Anak Perusahaan dilakukan secara outsourcing

dan Perseroan dan Anak Perusahaan bekerja

sama dengan kontraktor melalui kontrak dengan

jangka waktu lebih dari satu tahun (multi-year

contracts). Perseroan dan Anak Perusahaan

berkeyakinan bahwa kerjasama dengan kontraktor

memungkinkan Perseroan dan Anak Perusahaan

dan modal kerja terkait operasi penambangan,

serta lebih memfokuskan kegiatan pada

aktivitas yang memberikan nilai tambah, seperti

perencanaan, eksplorasi dan pengembangan

tambang. Kontraktor tambang Perseroan dan

Anak Perusahaan bertanggung jawab untuk

sebagian besar peralatan, jasa, material, pasokan,

tenaga kerja dan manajemen yang diperlukan

untuk melakukan operasi pertambangan di dalam

Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan.

Biaya utama yang timbul dari perjanjian operasi

Perseroan dan Anak Perusahaan dengan

kontraktor adalah biaya pemindahan overburden,

dimana biaya tersebut ditentukan berdasarkan

jumlah overburden yang dipindahkan serta jarak

pengangkutan overburden tersebut. Beban

kontraktor merupakan bagian terbesar dari biaya

penambangan Perseroan dan Entitas Anak pada

tahun 2009, 2010 dan 2011.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian

operasi yang ditandatangani Perseroan dan

Anak Perusahaan dengan kontraktor tambang,

Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki dan

membayar seluruh fasilitas dan infrastruktur

yang dibangun oleh kontraktor untuk, antara

lain, penyimpanan dan pemeliharaan dari

peralatan dan persediaan dan akomodasi untuk

Gorby Putra Utama. As a result, total amount of

gross coal production of the Company amounted to

1,278,856 tons for the year 2011.

Acquisitions

One of the Company’s strategies is to achieve

growth through acquisitions of mining companies

with economically viable opportunities and strategic

concession locations. For example, in March 2011,

the Company completed the acquisition of Optima

Persada Energi, Optima Coal and its subsidiaries.

The Company also signed an agreement to acquire

Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung

share. In July 2011 the Company, through Optima

Persada Energi (OPE), initiated this investment

by participating in a new share issuance for 20%

in each of Karya Borneo Agung and Bara Karya

Agung and then a further 30% plus one share

on 12 December 2011. The concessions of both

companies are located in

the Kubar Hub.

condition and results of operations of the Company

will depend on several factors, including the stages

of development or operation of the target company,

the scale of the target company’s operations, coal

reserves and coal quality found in the concession,

the terms of the agreement signed with the target

company, the price as well as other provisions in

the acquisition. Acquisition of a company with a

concession that has already begun operations will,

83

karyawannya. Meskipun ketentuan ini berdampak

pada rendahnya biaya penambangan yang lebih

rendah yang dibebankan oleh kontraktor tambang

Perseroan dan Anak Perusahaan dan memberikan

kontraktor tambang dengan cepat dan dengan

kebutuhan belanja modal dari Perseroan dan Anak

Perusahaan dan beban depresiasi yang lebih

besar setelah dimulainya produksi dari Wilayah

IUP milik Perseroan dan Anak Perusahaan.

Biaya bahan bakar

Secara historis, Perseroan dan Anak Perusahaan

tidak menanggung biaya bahan bakar langsung

dikarenakan perjanjian kerja dengan kontraktor

pertambangan Wilayah IUP Berau Bara Energi.

Perjanjian kerja tersebut mewajibkan kontraktor

untuk menyediakan bahan bakar. Akan tetapi,

harga bahan bakar telah menjadi komponen

penting terhadap hasil operasi Perseroan dan

Anak Perusahaan, dimana perjanjian kerja

memperbolehkan kontraktor pertambangan

untuk meneruskan biaya bahan bakar kepada

Perseroan dan Anak Perusahaan dengan formula

tetap dalam menghitung penyesuaian biaya

bahan bakar sehingga perubahan harga bahan

bakar dapat mempengaruhi biaya penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan. Selanjutnya,

sesuai dengan praktek yang berkembang

pada industri pertambangan di Indonesia,

berdasarkan perjanjian kerja dengan kontraktor

Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, Hanson

Energy Martapura, dan Berau Bara Energi,

Perseroan dan Anak Perusahaan berkewajiban

menyediakan bahan bakar yang diperlukan oleh

kontraktor pertambangan untuk menjalankan

operasinya. Perseroan dan Anak Perusahaan

bermaksud untuk menegosiasikan perubahan

pada perjanjian kerja dengan kontraktor Wilayah

IUP Berau Bara Energi pada saat perjanjian

tersebut akan diperbaharui pada akhir tahun 2011,

sehingga Perseroan dan Anak Perusahaan akan

mengadakan dan menyediakan bahan bakar yang

diperlukan oleh kontraktor pertambangan dengan

harapan dapat meningkatkan skala ekonomis dan

transparansi. Perseroan dan Anak Perusahaan

telah mulai melakukan operasi pertambangan

sendiri secara komersial pada Wilayah IUP Gorby

Putra Utama pada kuartal keempat 2011 serta

akan menyediakan bahan bakar yang diperlukan

secara langsung untuk kegiatan operasi tersebut.

Perseroan dan Anak Perusahaan juga sedang

dalam proses pembangunan pembangkit listrik

berbahan bakar batubara pada pelabuhan yang

sedang dikembangkan Perseroan dan Anak

Perusahaan di Hub Muba untuk menyediakan

tenaga listrik pada kegiatan operasi yang akan

dilakukan di Hub Muba serta mengurangi

ketergantungan pada bahan bakar minyak.

Dikarenakan perlunya penyediaan bahan

bakar untuk kegiatan operasi pada Wilayah IUP

kedepannya, Perseroan dan Anak Perusahaan

in general, increase the revenues and expenses

related to income of the Company. In a case where

the target company is in the early stages of the

operation, increased costs associated with the

startup and production ramp-up, along with initially

low production volumes compared to designed

margin of the Company. In the case where a target

company has an undeveloped concession, the

Company will need to disburse funds for exploration

and capital expenditures to develop the concession

and production capacity, which can have an impact

of the Company. In contrast, capital expenditures

are not necessary for target companies that already

have infrastructure.

Acquisitions by the Company can also affect the

factors, the target company’s assets and liabilities

(including the assumption of liabilities of the

acquisitions and agreements related to liability

according to existing contracts of the target

company. For example, in connection with the

acquisition of OPE, the Company took over the

liability based on the advance payment agreement

with Noble that has been entered into by the buyer

and the marketing agent of Diva Kencana Borneo.

Under this agreement, the Company took over

the liability of Rp93,895 million. In addition, the

Company agrees to pay Rp137,602 million to a third

party who has signed a marketing agreement and

sales contract with Banyan Koalindo Lestari (BKL)

84

memperkirakan bahwa biaya bahan bakar

operasional mulai tahun 2011 serta dipisahkan

dari biaya penambangan. Perseroan dan Anak

Perusahaan juga mengestimasikan bahwa biaya

penambangan pada Wilayah IUP Berau Bara

Energi akan turun apabila perjanjian kerja terkait

Wilayah IUP tersebut diubah menjadi seperti yang

didiskusikan pada paragraf sebelumnya.

Biaya bahan bakar terutama dipengaruhi oleh

penggunaan bahan bakar (yang bervariasi

terhadap produksi) dan harga bahan bakar

tersebut. Setiap kenaikan biaya bahan bakar

akan mempengaruhi struktur biaya Perseroan

dan Anak Perusahaan dalam 2 (dua) hal utama,

yaitu: (1) meningkatkan beban langsung apabila

Perseroan dan Anak Perusahaan menyediakan

bahan bakar minyak pada kegiatan operasional

di Wilayah IUP, termasuk biaya bahan bakar

dan minyak untuk pemrosesan batubara dan

kegiatan operasi pada fasilitas tongkang, dan (2)

meningkatkan biaya terkait penambangan oleh

kontraktor pertambangan apabila biaya bahan

bakar ditanggung oleh kontraktor pertambangan.

Rasio pengupasan (Stripping ratio)

Rasio pengupasan mempengaruhi beban

produksi Perseroan dan Anak Perusahaan,

terutama total biaya kepada kontraktor. Rasio

pengupasan merupakan jumlah overburden

per meter kubik (batu dan tanah) yang harus

diangkut untuk mengakses dan mengambil 1 ton

batubara. Tingkat rasio pengupasan yang lebih

tinggi mengharuskan kontraktor pertambangan

untuk memindahkan semakin banyak overburden

untuk mengakses batubara yang akan ditambang,

sehingga menyebabkan biaya operasional

yang lebih tinggi. Dikarenakan penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan yang terletak di

beberapa Wilayah IUP, rasio pengupasan akan

bervariasi dan biaya pada setiap tambang akan

bergantung pada rasio pengupasan di tambang

tersebut. Rasio pengupasan pada Wilayah IUP

Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode

satu tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2009, 2010, dan 2011 adalah:

as a compensation for assignment of rights under

the agreement to the Company .

The Company also took over and paid the debt

to Optima Persada Energi, Optima Coal and its

subsidiaries for a total of Rp165,059 million and

swapped a loan of Rp66,799 million as part of the

acquisition of OPE. In order, among other things,

to fund payments to third parties and repayment

of debt in OPE, Optima Coal and its subsidiaries

related to the acquisition of OPE, the Company

used the proceeds from issuance of new shares

amounting to Rp275,569 million.

Mining costs and operating agreements

Most of the operations of the Company are

outsourced, and the Company works together with

contractors through contracts with terms of more

than one year (multi-year contracts). The Company

capital expenditure and working capital related to

operations, and focus more on activities that provide

value-added, such as planning, exploration and mine

development. The Company’s mining contractors

are responsible to provide most of the equipment,

services, materials, supplies, labor and management

necessary to conduct mining operations in the

Company’s concessions. The major costs arising from

the operating agreements between the Company

and its contractors are overburden removal costs,

where the rate is determined based on the amount

of overburden removed and the hauling distance

Description

Berau Bara Energi

Diva Kencana Borneo

Hanson Energy Martapura

Gorby Putra Utama

Berau Bara Energi

Diva Kencana Borneo

Hanson Energy Martapura

Gorby Putra Utama

7,8 : 1

-

-

-

2010

7,98 : 1

29,13 : 1

6,00 : 1

6,30 : 1

2011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember

Tabel 3 (table 3)

85

Iuran Eksploitasi (Exploitation fees)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.45

Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang

berlaku pada Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM), Pemerintah memiliki

hak sebesar 3% sampai 7% dari penjualan

batubara Perseroan dan Anak Perusahaan

sebagai iuran eksploitasi. Persentase

yang dibayarkan ke Pemerintah bervariasi

tergantung dari nilai kalori dari batubara yang

diproduksi dan dijual. Sejak 2008, persentase

rata-rata pembayaran dari Perseroan dan Anak

Perusahaan ke Pemerintah adalah sekitar

5% terutama berdasarkan nilai kalori dari

batubara yang diproduksi di Wilayah IUP Berau

Bara Energi. Sebagian dari batubara yang

diproduksi Perseroan dan Anak Perusahaan

pada tahun 2010 (dari Wilayah IUP Diva

Kencana Borneo) memiliki nilai kalori yang

lebih tinggi dibandingkan dengan batubara

yang diproduksi dari Wilayah IUP Berau

Bara Energi, maka persentase yang akan

dibayarkan kepada Pemerintah menjadi sekitar

7%. Pembayaran kepada Pemerintah dicatat

sebagai Iuran Eksploitasi yang termasuk

pada beban pokok pendapatan pada laporan

keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas

Anak.

Beban Eksplorasi

Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan

aktivitas eksplorasi sebelum dimulainya operasi

penambangan dan melanjutkan aktivitas

eksplorasi pada wilayah penambangan

secara berkelanjutan. Beberapa biaya terkait

aktivitas ekplorasi diberlakukan sebagai biaya

eksplorasi yang ditangguhkan, dikapitalisasi

dan diamortisasi setelah operasi penambangan

dimulai. Hal ini dapat mempengaruhi hasil

operasi Perseroan dan Anak Perusahaan dari

waktu ke waktu. Sebagai contoh, meskipun

Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan

tambahan karyawan di 2010, biaya karyawan

turun untuk periode ini karena bagian yang

signifikan dari biaya ini, terkait dengan gaji dan

kompensasi lain ke anggota dari tim explorasi

dan pengembangan tambang Perseroan

dan Entitas Anak, dikapitalisasi sebagai

biaya eksplorasi dan pengembangan yang

ditangguhkan dan akan diamortisasi setelah

Wilayah IUP dimana aktivitas eksplorasi dan

pengembangan yang dilakukan oleh karyawan

tersebut untuk memulai produksi.

Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing

Nilai tukar Rupiah telah menguat secara

signifikan pada 10 tahun terakhir ini dari titik

terendahnya pada Rp17.000 per AS$ pada

masa krisis keuangan Asia. Sejak tahun

2003, Rupiah mengalami fluktuasi dari titik

for the overburden. Contractors’ costs are a major

component of the Company’s mining costs in 2010

and 2011.

Under the terms of the operating agreements

between the Company and the mining contractors,

the Company will own and pay for all the facilities

and infrastructure built by the contractor for, among

other things, storage and maintenance of equipment

and supplies and accommodation for employees.

These provisions serve to reduce the mining

costs charged by the mining contractor, while the

On the other hand, this also results in higher capital

expenditure requirements for the Company and

higher depreciation costs after the commencement

of production from the Company’ concessions.

Fuel costs

direct fuel costs in its mining operations in Berau

Bara Energi. The mining contractors were required

to provide all necessary fuel for their equipment,

with agreements permitting them to charge fuel

costs to the Company according to a formula that

passes adjustments to changes in fuel prices into

the Company’s cost of mining. As the price of fuel

is becoming an increasingly important component

of the operational results of the Company, and

based upon industry common practice in Indonesia,

agreements with contractors in Diva Kencana

Borneo, and Hanson Energy Martapura, stipulate

that the Company shall provide the fuel needed

by the mining contractors to run their operations.

The Company further intends to negotiate similar

86

terendahnya pada Rp8.279 per AS$ pada

tahun 2003 menjadi Rp12.151 per AS$ pada

tahun 2008. Pada 31 Desember 2011, nilai

tukar per AS$ adalah Rp9.068.

Oleh karena seluruh penjualan dan hutang

Perseroan dan Anak Perusahaan, serta

sebagian besar biaya sehubungan dengan

pendapatan saat ini berdenominasi atau

berkaitan dengan AS$, dimana mata uang

pelaporan Perseroan dan Anak Perusahaan

adalah Rupiah, hasil usaha Perseroan

dan Anak Perusahaan dapat dipengaruhi

oleh fluktuasi nilai tukar. Sebagai contoh,

pencapaian Perseroan dan Anak Perusahaan

dalam Rupiah dapat dipengaruhi secara

signifikan dan negatif oleh penguatan nilai

Rupiah yang berkelanjutan terhadap AS$

oleh karena Perseroan dan Anak Perusahaan

mencatatkan penjualan berdenominasi AS$ di

dalam mata uang Rupiah pada saat Perseroan

dan Anak Perusahaan mengirimkan invoice

kepada pelanggan.

Kemudian Perseroan dan Anak Perusahaan,

untuk keperluan pencatatan keuangan,

mengkonversi jumlah penjualan AS$ tersebut

ke dalam Rupiah menggunakan nilai tukar

yang berlaku pada saat itu. Hal tersebut terjadi

pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010

saat rata-rata nilai tukar Rupiah dibandingkan

dengan nilai tukar AS$ yang berlaku saat

Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan

invoice menguat sebesar 12% dari tahun yang

berakhir 31 Desember 2009.

Hal sebaliknya akan terjadi pada saat nilai

tukar Rupiah melemah terhadap AS$. Tabel 4

berikut ini menerangkan penjualan Perseroan

dan Anak Perusahaan dalam AS$ berdasarkan

jumlah yang terdapat pada invoice serta

penjualan bersih dalam Rupiah.

provisions to the agreements with the contractors

at Berau Bara Energi when the original agreement

is due to be renewed. The Company will provide

all of the fuel required by the mining contractors

with a view to increasing economies of scale

and transparency. The Company has also begun

conducting its own commercial mining operations in

Gorby Putra Utama in the fourth quarter 2011 and will

supply fuel directly to those operating activities. The

Company is also in process of constructing a coal-

Hub to provide electrical power for the operations in

Muba and reduce dependence on fuel.

Because of the necessity to provide fuel for

operations in the concessions going forward, the

component of operating costs starting from 2011

and intends to differentiate it from mining costs. The

Company also estimates that the mining costs in Berau

Bara Energi will be reduced if the agreement related

to the concession is amended as discussed in the

previous paragraph.

(which varies with production) and the price of fuel.

Any increase in fuel costs will affect the cost structure

the Company in 2 (two) primary areas, namely: (1)

increase the direct costs if the Company provides

fuel for operations in the concessions, including cost

of fuel for coal processing and barge operations,

and (2) increased costs related to mining by mining

contractors if fuel costs are borne by the mining

contractors.

Description

Penjualan (dalam jutaan AS$)

Penjualan (dalam jutaan Rupiah)

Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap AS$ *)

Sales (in millions USD)

Sales (in millions of

Rupiah)

Average value of the rupiah

against USD *)

61,4

558.959

9.097

2010

88,0

772.410

8.779

2011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember

*) Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap AS$ berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan invoice kepada pelanggannya.

*) Average exchange rate of rupiah against USD exchange rate prevailing at the time the Company and the Subsidiaries sent invoice to its customers.

Tabel 4 (table 4)

87

Selain mempengaruhi pendapatan Perseroan

dan Anak Perusahaan dalam Rupiah,

penguatan nilai tukar Rupiah terhadap AS$

akan menyebabkan penurunan pada beban

dan biaya berdenominasi AS$. Hal tersebut

terjadi pada tahun yang berakhir pada 31

Desember 2010 dimana penguatan nilai

tukar Rupiah menyebabkan penurunan biaya

sehubungan dengan pendapatan dalam Rupiah

dibandingkan yang seharusnya dan secara

parsial mengoffset peningkatan aktual pada

biaya sehubungan dengan pendapatan.

Selanjutnya, laba bersih Perseroan dan Entitas

Anak juga terpengaruh oleh penyesuaian

translasi mata uang asing pada setiap tanggal

neraca. Hampir seluruh aset dan liabilitas

moneter Perseroan dan Entitas Anak, seperti

piutang dari Noble dan pinjaman dari Bank

Permata, Bank Danamon dan Bank DBS,

Noble dan Tecnica, berdenominasi mata

uang asing. Penjelasan mengenai aset dan

liabilitas moneter Perseroan dan Entitas Anak

berdenominasi mata uang asing dapat dilihat

pada Catatan atas Laporan Keuangan No. 34.

Perseroan dan Entitas Anak mengakui dan

mencatatkan keuntungan dan kerugian selisih

kurs sebagai akibat dari fluktuasi dalam nilai

Rupiah terhadap mata uang lain dari aset

dan liabilitas moneter yang dicatatkan dalam

laporan pendapatan komprehensif. Karenanya,

meskipun fluktuasi dalam nilai tukar tidak

mempunyai dampak signifikan terhadap arus

kas Perseroan dan Entitas Anak, mereka dapat

memberi pengaruh signifikan terhadap hasil

operasi Perseroan dan Entitas Anak. Sebagai

contoh, sebagai akibat depresiasi yang

signifikan dari Rupiah terhadap AS$ pada akhir

2008 berakibat dari krisis keuangan global dan

apresiasi signifikan dari Rupiah terhadap AS$

di 2009 pada saat pasar mengalami pemulihan

dari pengaruh krisis keuangan global,

Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan

kerugian mata uang asing Rp13.070 juta

dan keuntungan mata uang asing Rp26.308

juta masing-masing untuk tahun berakhir 31

Desember 2008 dan 2009.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Dalam menyusun Laporan Keuangan

Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak

sesuai dengan PSAK, manajemen diwajibkan

untuk memilih metode dan kebijakan akuntasi

tertentu dari beberapa alternatif yang

diperkenankan. Estimasi dan penilaian yang

signifikan dapat diperlukan dalam memilih

dan mengaplikasikan metode dan kebijakan

akuntansi tersebut yang mempengaruhi

kondisi laporan keuangan dan hasil operasi.

Manajemen Perseroan dan Entitas Anak

mendasarkan estimasi dan penilaiannya

berdasarkan pada pengalaman yang telah

terjadi dan berbagai asumsi yang dipercaya

pantas untuk kondisi tertentu. Hasil aktual

dapat berbeda secara signifikan dibandingkan

Stripping ratio

The stripping ratio affects the production costs

of the Company, particularly contractor costs.

Stripping ratio is the amount of overburden per

cubic meter (rock and soil) that must be removed to

obtain a ton of coal. Higher stripping ratio requires

the contractor to remove more overburden to gain

access to the coal to be mined, resulting in higher

operating costs. As the Company mining areas

are located in several concessions, stripping ratio

will vary at each mine and the cost will depend on

each mine’s stripping ratio. Stripping ratios at the

Company’s concessions for a period of one year

ended December 31, 2009, 2010, and 2011 are

presented in table 3.

Exploitation fees

Based on Government Regulation No.45 of 2003

on Tariffs on Non-Tax State Revenue applied by

the Ministry of Energy and Mineral Resources

(MEMR), the government has the right to 3% to

7% of coal sales by the Company as exploitation

fees. The percentage paid to the government

varies depending on the caloric value (CV) of

coal produced and sold. Since 2008, the average

percentage of payments from the Company to the

government is approximately 5% based primarily on

the CV of coal produced in the Berau Bara Energi

concession. The majority of the coal produced by

the Company in 2010 came from Diva Kencana

Borneo, which has a higher CV than coal produced

88

estimasi dan penilaian berdasarkan asumsi

dan kondisi yang berbeda.

Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan

bahwa dari kebijakan akuntasi penting yang

dijelaskan secara rinci pada Catatan atas

Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan

dan Entitas Anak yang terlampir pada

Prospektus ini, kebijakan akuntansi dibawah

ini dapat memiliki penilaian dan kompleksitas

yang lebih tinggi.

Estimasi penurunan nilai aset

non-keuangan

Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun

dan pada saat terdapat indikasi bahwa akan

terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai aset

tetap, aset takberwujud, biaya eksplorasi

dan pengembangan yang ditangguhkan dan

investasi di Entitas Anak diuji bila terdapat

bukti objektif atau indikasi bahwa aset

tersebut mengalami penurunan nilai. Jumlah

yang terpulihkan dari aset tersebut dan jika

diperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas,

diperhitungkan berdasarkan perhitungan

nilai pakai. Perhitungan ini memerlukan

penggunaan estimasi.

Perhitungan cadangan batubara

Pertimbangan manajemen diperlukan dalam

menentukan asumsi cadangan batubara

Perseroan dan Anak Perusahaan terkait

dengan biaya tambang dan harga jual

cadangan tersebut. Jumlah cadangan yang

terpulihkan secara ekonomis bersifat sensitif

terhadap asumsi biaya dan pendapatan yang

digunakan karena berhubungan dengan

struktur geologis dari endapan, yang berarti

bila seluruh faktor tidak berubah, apabila

asumsi biaya menjadi lebih besar atau asumsi

harga jual menjadi lebih kecil, Perseroan dan

Entitas Anak akan mengestimasi cadangan

menjadi lebih rendah dan jika asumsi biaya

menjadi lebih kecil atau asumsi harga

jual menjadi lebih besar, Perseroan dan

Entitas Anak akan mengestimasi cadangan

lebih tinggi. Perseroan dan Entitas Anak

mendasarkan seluruh asumsi berdasarkan

laporan geologis dan menggunakan informasi

cadangan batubara.

Data geologis tambahan dikumpulkan selama

operasi tambang dan data ini, bersamaan

dengan berbagai asumsi yang digunakan oleh

manajemen, dapat merubah estimasi cadangan

batubara dari suatu periode ke periode

lain. Perubahan dalam estimasi sumber dan

cadangan batubara dapat mempengaruhi

keuangan Perseroan dan Entitas Anak dalam

berbagai cara, termasuk tingkat amortisasi dari

aset takberwujud dan biaya eksplorasi dan

pengembangan nilai tercatat sebagai akibat

dari perubahan estimasi umur tambang dan

arus kas diskonto di masa depan.

from Berau Bara Energi, as a result of which the

percentage to be paid to the Government rose to

roughly 7%. Payment to the government is recorded

as exploitation fees, which are a component of

statements of the Company.

Exploration Expenses

The Company conducts exploration activities

prior to the commencement of mining operations

and continues exploration activities in operating

concessions. Some costs related to exploration

activity are deferred, capitalized and amortized

after mining operations begin. This can affect the

operating results of the Company from time to time.

For example, although the Company hired additional

employees in 2010, employee costs decreased for

costs related to salary and other compensation for

members of the exploration and mine development

team of the Company were capitalized as deferred

exploration and development costs which will be

amortized after the concessions where exploration

and development activities undertaken by the

employees begin production.

89

Biaya eksplorasi dan pengembangan yang

ditangguhkan

Biaya eksplorasi dan pengembangan

ditangguhkan dan setelah itu dibebankan

sebagai biaya produksi melalui amortisasi aset.

Nisbah kupas dan umur sisa tambang secara

regular dinilai oleh Direktur dan manajemen

senior untuk memastikan bahwa nilai tercatat

aset tersebut telah memperhitungkan fakta dan

kondisi yang ada secara tepat dari

waktu ke waktu.

Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisi

keuangan, sehubungan dengan area of interest

yang izinnya masih berlaku dan dimana biaya-

biaya tersebut diharapkan dapat dipulihkan

atau kegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di

area of interest belum mencapai tahap yang

memungkinkan penilaian yang memadai akan

adanya cadangan yang secara ekonomis dapat

dipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisi

keuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiap

area of interest secara regular ditelaah setelah

mempertimbangkan fakta dan kondisi yang

ada, dan bila biaya yang telah dikapitalisasi

melebihi nilai yang dapat dipulihkan, kelebihan

nilai tersebut telah dicadangkan atau

dihapusbukukan dalam tahun bersangkutan.

4. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

Aset. Tabel 5 berikut menunjukkan posisi aset

konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2010 dan 2011.

Foreign Exchange Fluctuations

last 10 years from its lowest level of Rp17,000 per

Rp8,279 per USD in 2003 to Rp12,151 per USD in

2008. On December 31, 2011, the exchange rate

per USD is Rp9,068.

As all sales and liabilities of the Company, and

most of the costs related with current revenues are

denominated in or related to USD, while the reporting

currency of the Company is in Rupiah, the operational

results of the Company can be affected by exchange

adversely affected by the ongoing strengthening

of the Rupiah against the USD since the Company

records all USD-denominated sales in Rupiah at the

time the Company sends an invoice to customers

using the exchange rate prevailing at the time. In

the year ended December 31, 2010, the average

exchange rate for the Rupiah when the Company

sent invoices strengthened by 12% from the year

ended December 31, 2009. The opposite can also

happen should the rupiah weaken against the USD.

The following table describes the sales the Company

in the USD based on the amount stated in the invoice

and the amount of net sales in Rupiah.

Aside from impacting the income of the Company in

Rupiah, appreciation of the Rupiah against the USD

can cause a decrease in the costs and expenses

90

denominated in USD. This occurred in the year

ended December 31, 2010 when the appreciation

of the Rupiah resulted in a decrease in costs related

to income in Rupiah and partially offset the actual

increase in costs.

The net income of the Company may also be affected

by foreign currency translation adjustments at each

balance sheet date. The majority of the assets

and monetary liabilities of the Company, including

receivables from Noble and loans from Bank

Permata, Bank Danamon and Bank DBS, Noble and

Tecnica, were denominated in foreign currencies. A

description of the assets and monetary liabilities of

the Company denominated in foreign currency can

be seen in the Notes to Financial Statements No.34.

The Company recorded foreign exchange gains and

other currencies of the monetary assets and liabilities

recorded in the comprehensive income statement.

Company’s operating results. For example, as a result

the USD at the end of 2008 as a result of the global

the Rupiah against the USD in 2009 when the market

crisis, the Company recorded foreign exchange

losses of Rp13,070 million and foreign exchange

gains of Rp26,308 million respectively for the years

ended December 31, 2008 and 2009.

Tabel 5 (table 5)

2011 2010

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 359.163 5.867 Cash and cash equivalents

Trade receivables

Piutang usaha - pihak ketiga 177.546 66.847 - third parties

Other receivables

Piutang lain-lain - pihak ketiga 21.294 2.617 - third parties

Uang muka dan pembayaran Advances and

di muka yang akan jatuh prepayments,

tempo dalam satu tahun 37.824 10.253 current portion

Persediaan 100.922 42.086 Inventories

Pajak dibayar di muka 2.293 5.309 Prepaid taxes

Jumlah aset lancar 699.042 132.979 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 37.350 57.886 Third parties -

- Pihak yang berelasi 56.847 20.211 Related parties -

Uang muka dan pembayaran

di muka setelah dikurangi Advances and

bagian yang akan jatuh prepayments,

tempo dalam satu tahun 125.619 54 net of current portion

Aset pajak tangguhan, bersih 11.778 539 Deferred tax assets, net

Biaya pengupasan tanah yang Deferred

ditangguhkan 37.977 - stripping costs

91

Biaya eksplorasi dan Deferred exploration and

pengembangan yang development

ditangguhkan expenditures

(setelah dikurangi (net of accumulated

akumulasi amortisasi sejumlah, amortisation

bersih Rp16.355 of Rp16,355

pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011 and

Rp3.315 pada 31 Desember 2010) 337.805 85.944 Rp3,315 at 31 December 2010)

Aset tetap Property, plant and

Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi equipment (net of accumulated

penyusutan sejumlah Rp64.240 depreciation of Rp64.240

pada 31 Desember 2011 dan at 31 December 2011 and

Rp28.478 pada 31 Desember 2010) 324.560 174.589 Rp28,478 at 31 December 2011)

Properti pertambangan 88.917 6.056 Mining properties

Goodwill 14.632 1.514 Goodwill

Aset tak berwujud (setelah Contractual intangible asset

dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortisation of

sejumlah Rp24.297 pada 31 Desember 2011 Rp24,297 at 31 December 2011

dan Rp4.126 pada 31 Desember 2010) 540.046 58.811 and Rp4,126 at 31 December 2010)

Jaminan IUP, reklamasi dan IUP guarantee, reclamation and

jaminan penutupan tambang 3.731 - mine closure guarantees

Aset keuangan yang tersedia

untuk dijual 11.603 - assets

Aset tidak lancar lain-lain 11.477 1.487 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 1.602.342 407.091 Total non-current assets

JUMLAH ASET 2.301.384 540.070 TOTAL ASSETS

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

In preparing the Consolidated Financial Statements

of the Company in accordance with PSAK, the

management is required to select particular

accounting policies and methods from permitted

be required in selecting and applying accounting

and results of operations. The management of the

Company based its estimates and judgments on past

experience and various assumptions believed to be

judgments based upon different conditions.

in detail in the Notes to the Consolidated Financial

Statements of the Company and its Subsidiaries,

the Company believes the following accounting

policies could have a higher element of judgment

and complexity.

Impairment of goodwill is examined every year and

whenever there are indications of impaired value.

Fixed asset impairment, intangible assets, the cost

of exploration and development expenditures and

investments in subsidiaries are examined whenever

there is an objective proof or indication that the

assets are impaired. The recoverable amount of

these assets and, if necessary, the cash generating

units, are calculated based on the calculation of

usage value. These calculations require the use of

estimates.

92

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dibandingkan dengan tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

Aset Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar

326,1% dari Rp540.070 juta per 31 Desember

2010 menjadi Rp2.301.384 juta per 31 Desember

2011 terutama disebabkan peningkatan kas dan

setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, uang

muka dan pembayaran dimuka, biaya eksplorasi

dan pengembangan yang ditangguhkan, aset

tetap - bersih, dan aset takberwujud. Adapun biaya

eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan

dan aset tetap - bersih mengalami kenaikan karena

Perseroan dan Entitas Anak sepanjang tahun

2011 mengakuisisi 100% kepemilikan di Optima

Persada Energi, 50,33% kepemilikan di Optima

Coal serta Karya Borneo Agung dan Bara Karya

Agung secara bertahap hingga kepemilikan

masing-masing mencapai 50,08% dan 50,4%. Biaya

eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan

Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar

293,1% menjadi Rp337.805 juta per 31 Desember

2011 dari Rp85.944 juta per 31 Desember 2010.

Aset tetap - bersih Perseroan dan Entitas Anak

meningkat sebesar 85,9% menjadi Rp324.560

juta per 31 Desember 2011 dari Rp174.589 juta

per 31 Desember 2010. Peningkatan aset tetap

- bersih Perseroan dan Entitas Anak dilakukan

untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan

penambangan pada Wilayah IUP. Aset takberwujud

meningkat sebesar 818,3% menjadi Rp540.046

juta per 31 Desember 2011 dari Rp58.811 juta

per 31 Desember 2010. Peningkatan ini terutama

disebabkan karena adanya peningkatan saldo

asset takberwujud sebesar Rp481.235 juta yang

berasal dari pemberian kompensasi kepada East

Indonesia Resources, Ltd. (EIRL) atas pengalihan

hak EIRL sehubungan dengan akuisisi BKL sebesar

Rp137.602 juta, pembayaran kompensasi kepada

EIRL atas pengalihan hak Diva Kencana Borneo

kepada Perseroan dan Entitas Anak sebesar

Rp93.895 juta, dan pembayaran kompensasi

kepada Noble sebesar Ro269.909 juta.

Kas dan setara kas meningkat sebesar 6.021,7%

menjadi Rp359.163 juta per 31 Desember

2011 dari Rp5.867 juta per 31 Desember 2010.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena

adanya perolehan kas dari penambahan modal

saham sebesar Rp400.000 juta dan Penawaran

Umum Perdana saham sebesar Rp732.834

juta. Piutang usaha Perseroan dan Entitas Anak

meningkat sebesar 165,6% menjadi Rp177.546

juta per 31 Desember 2011 dari Rp66.847 juta

per 31 Desember 2010, sejalan dengan kenaikan

penjualan. Sekitar 49,8% dari nilai tersebut

merupakan tagihan kepada Moderne Group. Uang

muka dan pembayaran dimuka meningkat sebesar

1.485,7% menjadi Rp163.443 juta per 31 Desember

2011 dari Rp10.307 juta per 31 Desember 2010

terutama disebabkan kenaikan uang muka ke

pemasok dan uang muka pengembangan proyek

yang merupakan uang muka kepada pihak ketiga

sehubungan dengan pengembangan proyek Muba.

Calculation of coal reserves

Management judgement is required in determining the

assumptions of coal reserves of the Company related

to mining costs and and selling prices of the reserves.

The amount of economically recoverable reserves

are sensitive to the cost and revenue assumptions

used because they relate to the geological structure

of the sediment, meaning that if all other factors

remain unchanged, the assumption of a higher

cost or lower selling price may result in a lower

reserve estimate, while assumptions of lower costs

or higher selling prices will lead to higher reserve

estimates. The Company has based all assumptions

on geologists’ reports in developing coal reserve

information.

Additional geological data is collected during mine

operations and this data, along with a variety of

assumptions used by management, may change the

estimated coal reserves from one period to another.

Changes in estimates of coal resources and reserves

many ways, including the amortization of intangible

assets and exploration and development costs as

a result of changes in estimated life of mine and

Deferred exploration and development costs

Exploration and development costs are deferred

and then charged as production costs through

asset amortization. The Directors and senior

management regularly assess stripping ratios and

remaining life of mines to ensure that the carrying

value of these assets has duly considered the

93

2011 2010

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang-utang usaha - pihak ketiga 47.826 47.161 Trade payable - third parties

Beban yang masih harus dibayar 87.122 72.880 Accrued expenses

Utang lain-lain - pihak ketiga 27.750 21.934 Other payables - third parties

Pendapatan diterima di muka 87.425 37.183 Unearned revenue

Utang pajak 21.447 9.029 Taxes payable

Pinjaman jangka pendek 45.009 38.467 Short-term borrowings

Pinjaman jangka panjang Current portion

yang akan jatuh tempo of long-term

dalam satu tahun 118.005 44.955 borrowings

Utang sewa pembiayaan Current portion

jangka panjang yang akan jatuh of long-term

tempo dalam satu tahun 23.596 22.793

Jumlah liabilitas jangka pendek 458.180 294.402 Total current liabilities

Liabilitas

Tabel 6 menunjukkan posisi liabilitas

konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2010 dan 2011:

relevant facts and the current conditions from time

to time.

Exploration costs are capitalized to the statement

of financial position in connection with the area of

interest whose licenses are still valid and where

costs are expected to be recovered or exploration

activities and/or evaluation in the area of interest

has not reached the stage that would allow an

adequate assessment of the reserves that are

economically recoverable. The carrying value of

assets in each area of interest are reviewed on a

regular basis after considering the facts and current

conditions, and if costs that have been capitalized

exceed the recoverable value, the excess value has

been reserved or written off in the relevant year.

4. ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY

Assets

Table 5 presents the position of the consolidated

assets of the Company for the year ended

December 31, 2010 and 2011.

The year ended December 31, 2011 compared to

year ended December 31, 2010

Assets of the Company increased by 326.1%

from Rp540,070 million per December 31, 2010

to Rp2,301,384 million per December 31, 2011

primarily due to an increase in cash and cash

equivalents, trade receivables - third party

payments, advances and prepayments, exploration

Tabel 6 (table 6)

94

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang lain-lain Other payables

- Pihak yang berelasi 4.428 - Related parties -

Pinjaman jangka panjang setelah Long-term

dikurangi bagian yang akan jatuh borrowings,

tempo dalam satu tahun 411.240 - net of current portion

Utang sewa pembiayaan

jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang akan payables, net of current

jatuh tempo dalam satu tahun 7.817 19.436 portion

Liabilitas pajak Deferred tax liabilities,

tangguhan, bersih 14.637 742 net

Penyisihan reklamasi dan Provision for reclamation

penutupan tambang 4.784 2.171 and mine closure

Penyisihan rovision for employee

imbalan karyawan 10.365 3.401

Jumlah liabilitas jangka Total non-current

panjang 453.271 25.750 liabilities

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dibandingkan dengan tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

Liabilitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat

sebesar 184,7% dari Rp320.152 juta per 31

Desember 2010 menjadi Rp911.451 juta per

31 Desember 2011 terutama disebabkan

peningkatan pendapatan diterima dimuka

dan pinjaman jangka panjang. Pendapatan

diterima dimuka meningkat sebesar 135,1%

dari Rp37.183 juta menjadi Rp87.425 juta per

31 Desember 2011, disebabkan pengiriman

batubara kepada Noble dan Tecnica yang

tertunda menjelang akhir tahun. Pinjaman

jangka panjang meningkat sebesar 1.077,3%

dari Rp44.955 juta per 31 Desember 2010

menjadi Rp529.245 juta per 31 Desember

2011 terutama disebabkan penggunaan

fasilitas pinjaman Club Deal Tahap 1 dan 2

dari Bank Permata, Bank Danamon dan Bank

DBS sejumlah Rp426.415 juta serta pinjaman

dari Noble senilai Rp84.785 juta. Dari jumlah

tersebut, sebesar Rp118.005 juta atau 22,3%

merupakan pinjaman jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

and intangible assets. Deferred exploration and

increased as the Company during the year 2011

acquired 100% ownership in Optima Persada

Energi, 50.33% ownership in Optima Coal and

in Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung

progressively until ownership in each reached 50.08

% and 50.4% respectively. Deferred exploration

and development costs of the Company increased

by 293.1% to Rp337,805 million per December

31, 2011 from Rp85,944 million per December 31,

2010. Fixed assets - net of the Company increased

by 85.9% to Rp324,560 million per December 31,

2011 from Rp174,589 million per December 31,

Company was to support expansion plans for

mining activity in the concessions. Intangible

assets increased by 818.3% to Rp540,046 million

per December 31, 2011 from Rp58,811 million per

December 31, 2010. The increase was primarily

due to an increase in the balance of intangible

assets amounting to Rp 481,235 million derived

from compensation payments to East Indonesia

Resources, Ltd. (EIRL) for the assignment of EIRL

rights in connection with the acquisition of BKL

of Rp137,602 million, compensation payments to

EIRL for the assignment of rights of Diva Kencana

Borneo to the Company of Rp93,895 million, and

payment of compensation to Noble of Rp269,909

million.

Cash and cash equivalents increased by 6,021.7%

to Rp359,163 million per December 31, 2011

95

2011 2010

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the

kepada pemegang shareholders of the

saham Perusahaan: Company:

-Modal saham (modal dasar Share capital -

4.180.000.000 lembar dan 380.000 (Authorised 4,180,000,000,

lembar saham biasa masing- and 380,000

masing pada tahun 2011 dan ordinary shares in 2011 and

2010, modal ditempatkan dan 2010, respectively issued

disetor penuh 3.000.000.000 and fully paid

lembar dan 200.000 lembar 3,000,000,000 and

saham biasa masing-masing 200,000 ordinary shares in

pada tahun 2011 dan 2010 2011 and 2010, respectively,

dengan nilai nominal Rp200 with par value of Rp200 per

per lembar saham pada tahun share in 2011 and Rp1,000,000

2011 dan Rp1.000.000 per lembar per share in 2010)

saham pada tahun 2010) 600.000 200.000

- Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain from available -

dari aset keuangan yang tersedia

untuk di jual 169 - assets

Ekuitas

Tabel 7 menunjukkan posisi ekuitas konsolidasian

Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010

dan 2011:

from Rp5,867 million per December 31, 2010. This

increase is primarily due to proceeds of additional

share capital of Rp400,000 million and Initial Public

Offering of Rp732,834 million. Accounts receivable

of the Company increased by 165.6% to Rp177,546

million per December 31, 2011 from Rp66,847

million per December 31, 2010, in line with the

increase in sales. About 49.8% is due from Moderne

Group. Advances and prepayments increased by

1,485.7% to Rp163,443 million per December 31,

2011 from Rp10,307 million per December 31, 2010

primarily due to increase in advances to suppliers

and advances for project development, which

represents advances to third parties in connection

with development of the Muba project.

Liabilities

Table 6 presents the position of the consolidated

liabilities of the Company for the year ended

December 31, 2010 and 2011.

The year ended December 31, 2011

compared to year ended December 31, 2010

Liabilities of the Company increased by 184.7%

from Rp320,152 million per December 31, 2010

to Rp911,451 million per December 31, 2011

primarily due to increased unearned revenue and

long-term loans. Unearned revenue increased

by 135.1% from Rp37,183 million to Rp87,425

million per December 31, 2011, due to delayed

Tabel 7 (table 7)

96

- Tambahan modal disetor, Additional paid in -

bersih 732.834 - capital, net

- Selisih dari transaksi Differences arising from -

dengan kepentingan transaction with

non-pengendali 6.563 - non-controlling interest

- Laba ditahan Retained earnings -

- Dicadangkan – cadangan umum 5.000 - Appropriated – general reserve -

- Tidak dicadangkan 48.318 19.918 Unappropriated -

1.392.884 219.918

Kepentingan non-pengendali (2.951) - Non-controlling interests

Jumlah ekuitas 1.389.933 219.918 Total equity

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dibandingkan dengan tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010

Ekuitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat

sebesar 532,0% dari Rp219.918 juta

pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi

Rp1.389.933 juta pada tanggal 31 Desember

2011 terutama disebabkan peningkatan modal

saham ditempatkan dan disetor Perseroan dan

Entitas Anak sebesar Rp400.000 juta dan

tambahan modal disetor sebesar Rp732.834

juta sehubungan dengan Penawaran Umum

Perdana saham yang dilakukan pada kuartal

keempat tahun 2011. Peningkatan ekuitas

Perseroan dan Entitas Anak juga disebabkan

oleh peningkatan laba ditahan Perseroan dan

Entitas Anak sejalan dengan pendapatan

komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik

entitas induk yang diakui Perseroan dan Entitas

Anak sebesar Rp33.569 juta pada tahun

berjalan.

shipments to Tecnica and Noble towards the end of

the year. Long-term loans increased by 1,077.3%

from Rp44.955 million per December 31, 2010 to

Rp529.245 million per December 31, 2011 primarily

due to the drawdown of a Club Deal loan facility

Phase 1 and 2 from Bank Permata, Bank Danamon

and Bank DBS amounting to Rp426,415 million and

loans from Noble of Rp84,785 million. Out of the

total, Rp118,005 million or 22.3% were long-term

loans that will mature within one year.

Equity

Table 7 presents the position of the consolidated

equity of the Company for the year ended

December 31, 2010 and 2011.

The year ended December 31, 2011

compared to year ended December 31, 2010

Equity of the Company increased by 532.0%

from Rp219,918 million at December 31, 2010

to Rp1,389,933 million on December 31, 2011

primarily due to an increase in issued and paid up

capital of the Company of Rp400,000 million and

additional paid-in capital of Rp732,834 million in

connection with Initial Public Offering made in the

fourth quarter of 2011. Increase in equity of the

Company was also due to the increase in retained

earnings of the Company in line with the Company’s

comprehensive income of Rp33,569 million

attributable to the owners of the parent company

recorded in current year.

97

Description

Pendapatan usahaDomestik

Ekspor

Pendapatan segmen lainnya

Jumlah pendapatan usaha

Laba KotorDomestik

Ekspor

Pendapatan segmen lainnya

Jumlah laba kotor

RevenuesDomestic

Export

Other segment revenue

Total Revenues

Domestic

Export

Other segment revenue

24.734

534.225

34.259

593.218

2.434

52.572

26.668

81.674

77.820

694.590

26.905

799.315

20.610

183.950 7.609

212.169

20102011

Keterangan

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember

5. PELAPORAN SEGMEN

Tabel 8 menunjukkan pelaporan operasi per

segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2010 dan 2011:

5. SEGMENT REPORTING

Table 8 provides a report by business segment

of the Company for the year ended December 31

2010 and 2011.

The Company’s report by segment is divided based

on geographic and product perspectives. Based

on the product perspective, the Company has only

one segment of the report, namely the sale of coal.

While geographically, the Company is positioned

to sell coal in domestic and overseas markets as

well as other revenue segments. Other segment

revenue is revenue the Company earned in the form

of rental, commissions and supervision.

Below is a management discussion and analysis

of the operations by business segment of the

Company. The discussion and analysis is not a

repetition of the explanation of the operations

results of the Company.

The year ended December 31, 2011 compared to

year ended December 31, 2010

Revenues of the Company for the year ended

December 31, 2011 amounted Rp799,315 million,

an increase of 34.7% or Rp206,097 million.

Revenues of the Company during the year 2011

were dominated by coal export sales amounting

to 86.9% of total sales during that period to end

users located in South Korea, Taiwan, Japan,

India, and China. The total sales of coal of the

Company during the year ended December 31,

Tabel 8 (table 8)

98

periode tersebut kepada pengguna akhir yang

berlokasi di Korea Selatan, Taiwan, Jepang,

India, dan Cina Seluruh penjualan batubara

Perseroan dan Entitas Anak selama tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 ialah

sebesar 1.194.423 ton, dimana 95,6% atau

1.141.282 ton merupakan penjualan ke pasar

ekspor.

Laba kotor. Laba kotor Perseroan dan Entitas

Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2011 sebesar Rp212.169 juta,

mengalami peningkatan sebesar 159,8% atau

sebesar Rp130.495 juta dari sebesar Rp81.674

juta. Akibat dari 95,6% dari tonase penjualan

batubara Perseroan dan Entitas Anak merupakan

penjualan ekspor maka laba kotor Perseroan

dan Entitas Anak yang berasal dari penjualan

batubara ekspor ialah sebesar Rp183.950 atau

sebesar 86,7% dari total laba kotor Perseroan

dan Entitas Anak selama periode tahun berjalan.

6. HASIL OPERASI

Tabel 9 menunjukkan perincian hasil operasi

Perseroan dan Entitas Anak dan persentase

setiap komponen terhadap pendapatan usaha

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2011.

Pelaporan segmen Perseroan dan Entitas

dan produk. Berdasarkan perspektif produk,

Perseroan dan Entitas Anak hanya memiliki

satu segmen yang dilaporkan, yaitu penjualan

Perseroan dan Entitas Anak mempertimbangkan

penjualan batubara di pasar domestik dan

luar negeri serta pendapatan segmen lain.

Pendapatan segmen lain merupakan pendapatan

Perseroan dan Entitas Anak berupa sewa, komisi,

dan supervisi.

Dibawah ini merupakan pembahasan dan analisa

manajemen mengenai pelaporan operasi per

segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak.

Pembahasan dan analisa ini bukan merupakan

pengulangan atas penjelasan hasil operasi

Perseroan dan Entitas Anak.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dibandingkan dengan Tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010

Pendapatan usaha. Pendapatan usaha Perseroan

dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp799.315

juta, mengalami peningkatan sebesar 34,7%

atau sebesar Rp206.097 juta. Pendapatan usaha

Perseroan dan Entitas Anak selama tahun 2011

didominasi oleh penjualan batubara ekspor

sebesar 86,9% dari total penjualan selama

2011 amounted to 1,194,423 tons, where 95.6 % or

1,141,282 tons were sales to export markets.

the year ended December 31, 2011 amounted

Rp212,169 million, an increase of 159.8% or

Rp130,495 million from Rp81,674 million. As

95.6% of coal sales of the Company were sold to

attributable to export sales of coal was Rp183,950

6. OPERATIONAL RESULTS

Table 9 shows the results of the Company operations

and the percentage of each component of revenues

for the year ended December 31, 2010 and 2011.

Explanation of the important items

Revenues. Revenues of the Company mainly derive

from coal sales. Components of other income

are commission earnings, rental and supervision.

Revenue of the Company from supervision is

commission and fees paid by Moderne to the

Company for stockpile management, administration

and other services in connection with coal

shipments from Berau Bara Energi. The marketing

and sales agreement with Moderne was terminated

in August 2010, and the agreement between

the Company and Noble does not separate

fees and commissions payable by Noble. The

Company assumes that there will be no revenue

from commissions and supervision in the future.

Rental income is income earned by the Company

99

Penjelasan item penting

Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan

Entitas Anak terutama berasal dari penjualan

batubara. Komponen pendapatan lainnya

merupakan pendapatan komisi, sewa dan

supervisi. Pendapatan Perseroan dan Entitas

Anak dari komisi dan supervisi adalah fee dan

komisi yang dibayar oleh Moderne kepada

Perseroan dan Entitas Anak atas manajemen

Stockpile, administrasi dan jasa lainnya

sehubungan dengan pengiriman batubara dari

Wilayah IUP Berau Bara Energi. Dikarenakan

kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara

dengan Moderne telah diakhiri pada Agustus

2010 dan kesepakatan Perseroan dengan

Noble tidak menetapkan fee dan komisi terpisah

yang akan dibayar oleh Noble, Perseroan

memperkirakan tidak akan ada pendapatan dari

komisi dan supervisi di masa yang akan datang.

Pendapatan sewa adalah pendapatan yang

diterima Perseroan dan Entitas Anak sehubungan

dengan penyewaan alat berat tertentu pada pihak

ketiga sejak Agustus 2010. Tabel 10 menunjukkan

informasi tentang pendapatan Perseroan dan

Entitas Anak untuk masing-masing periode.

in connection with the rental of certain equipment

to third parties since August 2010. Table 10 shows

information about income of the Company for each

period.

Cost of Revenue. Cost of revenue of the Company

is primarily related to coal production costs, among

others:

consumables) consist of payments to contractors

related to overburden removal, drilling and

blasting activities, coal getting and hauling of

coal from mines to shipping facilities, as well as

fuel prices, spare parts, explosive materials and

labor;

between 3-7% of sales value after deducting

selling expenses, based on Government

Regulation (“PP”) No.45/2003 which was replaced

by regulation for non-tax revenues PP No.9/2012 ;

land use, salaries and other compensation

of employees working at the mine site and/or

the related coal production, heavy equipment

rental costs, cost of transportation and handling

services, cost of sampling and analysis,

professional services, repair and maintenance

costs, travel and transportation costs; and

deferred exploration and development costs of

the Company.

Description

Penjualan batubara

Sewa

Komisi

Supervisi

Jumlah pendapatan usaha

Sales of coal

Rental

Commission

Supervision

Total revenue

558.959

9.745

24.514

-

593.218

94,2

1,7

4,1

-

100,0

2010

Rp %

772.410

26.905

-

-

799.315

96,6

3,4

-

-

100,0

Rp %

2011Keterangan

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember

Tabel 9 (table 9)

100

Table 11 provides details of the costs associated

with revenues of the Company and each account as

a percentage of the costs related with revenues for

the periods presented.

Operating Expenses. Operating expenses of the

Company are expenses that are not directly related

to coal production activities, consisting of salaries

and other compensation of management and

employees working at the headquarters as well as

members of the exploration and mine development

team (all employee costs are not capitalized as

deferred exploration and development expenditure

and amortized as part of the costs related with

revenue), rent, travel and transportation, licensing

fees, donations, marketing expenses, security

costs, professional fees and depreciation.

Income tax expense

consists of current and deferred income tax

expense. The corporate tax rate in Indonesia

declined from 30% in the year ended December

31, 2008 to 28% in the year ended December 31,

2009 and to 25% for the year ended December

31, 2010 and thereafter. The Company recognizes

the deferred tax assets and liabilities for provision

timing differences between accounting and tax

treatment for certain expenses. Timing differences

assets, amortization of leasing costs and deferred

exploration and development costs. The Company’s

net deferred tax liabilities at December 31, 2011

were Rp14,637 million while deferred tax assets per

December 31, 2011 were Rp11,778 million.

2011 2010

Pendapatan usaha 799.315 593.218 Revenue

Biaya sehubungan dengan pendapatan (587.146) (511.544) Cost of revenue

LABA KOTOR 212.169 81.674 GROSS PROFIT

Beban usaha (108.893) (55.298) Operating expenses

Biaya keuangan (37.030) (3.266) Finance costs

Kerugian selisih Loss on foreign

kurs, bersih (20.796) (1.277) exchange, net

Kerugian pada persediaan karena Loss on inventory due to

Penyesuaian nilai realisasi bersih (3.933) - net realisable value adjustment

Denda pajak (2.551) (1.276) Tax penalties

Pendapatan keuangan 4.776 1.179 Finance income

Keuntungan dari pelepasan Gain from disposal of

entitas anak 3.280 - subsidiaries

Lain-lain, bersih (2.730) (465) Miscellaneous, net

LABA SEBELUM PROFIT BEFORE

PAJAK PENGHASILAN 44.292 21.271 INCOME TAX

Beban pajak penghasilan (17.372) (7.951) Income tax expense

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 26.920 13.320 NET PROFIT FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Keuntungan yang belum direalisasi dari Unrealised gain from available for

aset keuangan yang tersedia untuk dijual 169 -

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF 27.089 13.320 INCOME

LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah, except for earnings per share)

Tabel 10 (table 10)

101

Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan

Perseroan dan Entitas Anak yang terutama terkait

dengan biaya produksi batubara, antara lain:

dan barang konsumsi lainnya) yang terdiri dari

pembayaran kepada kontraktor pertambangan

terkait pemindahan overburden, aktivitas

pengeboran dan peledakan, pengambilan dan

pemindahan batubara dari tambang ke fasilitas

pengapalan, serta penyesuaian terhadap

suku cadang, bahan peledak dan pekerja;

antar 3 - 7% dari nilai penjualan setelah dikurangi

dengan beban penjualan, berdasarkan Peraturan

Pemerintah (“PP”) No.45/2003 yang digantikan

dengan peraturan untuk penerimaan Negara bukan

pajak PP No.9/2012;

penggunaan lahan, gaji dan tunjangan karyawan

yang bekerja di lokasi tambang dan/atau terkait

produksi batubara, biaya sewa alat berat, biaya

pengangkutan dan jasa handling, biaya sampling

dan analisa, jasa profesional, biaya perbaikan

dan perawatan, biaya perjalanan dinas dan

transportasi; dan

biaya eksplorasi dan pengembangan yang

ditangguhkan Perseroan.

Tabel 11 menunjukkan perincian biaya sehubungan

dengan pendapatan Perseroan dan Entitas Anak

dan setiap akun sebagai persentase dari biaya

sehubungan dengan pendapatan untuk periode yang

disajikan.

The year ended December 31, 2011 compared to

year ended December 31, 2010

Revenues. Revenues of the Company increased

by 34.7% to Rp799,315 million for the year ended

December 31, 2011 from Rp593,218 million for the

year ended December 31, 2010, primarily due to

increased coal prices. Revenue from coal sales

increased by 38.2% to Rp772,410 million for the year

ended December 31, 2011 from Rp558,959 million for

the year ended December 31, 2010 primarily due to

higher average selling price of coal of the Company .

The volume of coal sales of the Company decreased

by 16.4% to 1,194,423 tons for the year ended

December 31, 2011 from 1,429,530 tons for the year

ended December 31, 2010 as a result of decreasing

production in the Berau Bara Energi concession

which was partially offset by production from Diva

Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and

Gorby Putra Utama which started producing in

late 2011. The decline in production in Berau Bara

Energi was a strategic decison of the Company to

manage price risk. The average selling price of the

per ton to USD75 per ton in the same period, mainly

due to the contribution of sales from Diva Kencana

Borneo, which has higher value. As a result of the

termination of the marketing agreement and sale of

coal to Moderne in August 2010, the Company did

not record commission revenue in 2011. At the same

time, the Company’s revenue from rental of heavy

equipment increased by 176.1% from Rp 9,745

million in 2010 to Rp 26,905 million.

LABA BERSIH YANG NET PROFIT

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 33.400 13.320 Owners of the parent

Kepentingan non-pengendali (6.480) - Non-controlling interests

26.920 13.320

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF YANG DAPAT INCOME

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 33.569 13.320 Owners of the parent

Kepentingan non-pengendali (6.480) - Non-controlling interests

27.089 13.320

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE

YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO OWNERS

PEMILIK ENTITAS INDUK 17 22 OF PARENT

102

Cost of revenues. Cost of revenues increased by

14.8% to Rp587,146 million for the year ended

December 31, 2011 from Rp511,544 million for

the year ended December 31, 2010, mainly due to

higher mining costs, amortization and depreciation.

Mining costs of the Company increased by 18.1%

to Rp380,092 million for the year ended December

31, 2011 from Rp321,850 million for the year ended

December 31, 2010, primarily due to the mining

costs in Diva Kencana Borneo which are higher than

other concessions due to higher stripping ratios.

Amortization and depreciation costs increased by

395.7% to Rp28,203 million and 100.7% to Rp28,059

million following the expansion of concessions of the

Company.

As a result of the elements above, the

to Rp212,169 million for the year ended December

31, 2011 from Rp81,674 million for the year ended

December 31, 2010, which is 26.5% and 13.8% of

revenue for the related period.

Operating expenses. Operating expenses increased

by 96.9% to Rp108,893 million for the year ended

December 31, 2011 from Rp55,298 million for the year

ended December 31, 2010, primarily due to higher

employee costs, professional fees, and donations.

Employee costs increased by 47.1% to Rp40,997

million for the year ended December 31, 2011 from

Rp27,861 million for the year ended December

31, 2010 as a result of the increase in the number

of employees from 376 people to 878 people.

Description

Penjualan dan penambangan batubara:Biaya pertambangan Iuran eksploitasiAmortisasiPenyusutanBiaya karyawanSewaBiaya manajemenSuku cadangBiaya pengangkutan danjasa handlingPerbaikan dan perawatanAnalisa dan samplingPerjalanan dinas dan transportasiJasa profesionalLain-lain (masing-masingdi bawah Rp500)Jumlah biaya penjualan dan penambangan batubaraPersediaan batubara:Saldo awalAkuisisianak perusahaanSaldo akhir(Penurunan/(kenaikan)persediaan batubaraJumlah biaya sehubungan dengan pendapatan

Sales and coal mining:

Mining costs Contributions exploitation

AmortizationShrinkage

Employee costsLease

Management costsSpare parts

The cost of transportation and handling services

Repair and maintenanceAnalysis and sampling

Professional feesOthers (each

below Rp500)Amount of cost of sales and

coal mining Supplies of coal:Beginning balance

Additional through acquisition of subsidiaries

Ending balance(Decrease / (increase) in

inventories of coalTotal costs related

to revenues

380.092 41.930 28.203 28.059 27.651 26.579 25.757 13.978

10.437 9.182 3.361 3.345

485

992

600.051

42.086

43.500 (98.491)

(12.905)

587.146

64,7 7,1 4,8 4,8 4,7 4,5 4,4 2,4

1,8 1,6 0,6 0,6 0,1

0,2

102,2

7,2

7,4 (16,8)

(2,2)

100,0

2011

Rp %

321.850 30.640

5.689 13.979 14.873 24.192 36.234

6.947

71 2.847 5.176 2.478 3.742

3.539

472.257

81.373

- (42.086)

39.287

511.544

62,9 6,0 1,1 2,7 2,9 4,7 7,1 1,4

0,0nm 0,6 1,0 0,5 0,7

0,7

92,3

15,9

- (8,2)

7,7

100,0

Rp %

2010Keterangan

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember

nm: menjadi nol karena pembulatan / stated as zero due to rounding

Tabel 11 (table 11)

103

Beban Usaha. Beban usaha Perseroan dan

Entitas Anak adalah beban usaha yang tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan

produksi batubara, yang terdiri dari biaya gaji

dan kompensasi lainnya dari manajemen dan

karyawan yang bekerja di kantor pusat serta

anggota tim eksplorasi dan pengembangan

tambang (sepanjang biaya karyawan tersebut

tidak dikapitalisasi sebagai biaya eksplorasi

dan pengembangan yang ditangguhkan

dan diamortisasi sebagai bagian dari biaya

sehubungan dengan pendapatan), sewa,

perjalanan dinas dan transportasi, biaya

perizinan, sumbangan, beban pemasaran, biaya

keamanan, jasa profesional dan penyusutan.

Manfaat (Beban) pajak penghasilan. Manfaat

(beban) pajak penghasilan terdiri dari manfaat

(beban) pajak kini dan pajak tangguhan. Tarif

pajak badan di Indonesia turun dari sebesar

30% pada tahun yang berakhir 31 Desember

2008 menjadi sebesar 28% pada tahun yang

berakhir 31 Desember 2009 dan sebesar 25%

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010

dan sesudahnya. Perseroan mengakui manfaat

dan kewajiban pajak yang ditangguhkan atas

penyisihan imbalan karyawan, bonus yang masih

harus dibayar dan perbedaan temporer antara

perlakuan akuntansi dan pajak untuk biaya

tertentu. Perbedaan temporer tersebut terutama

berkaitan dengan penyusutan aset tetap, sewa

guna usaha dan amortisasi biaya eksplorasi dan

pengembangan yang ditangguhkan. Liabilitas

pajak tangguhan bersih Perseroan per 31

Desember 2011 adalah Rp14.637 juta sementara

itu aset pajak tangguhan per 31 Desember 2011

adalah Rp11.778 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010

Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan

Entitas Anak meningkat sebesar 34,7% menjadi

Rp799.315 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp593.218

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh

peningkatan harga jual batubara. Pendapatan

dari penjualan batubara meningkat sebesar

38,2% menjadi Rp772.410 juta untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari

Rp558.959 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 terutama akibat

kenaikan harga jual rata-rata batubara Perseroan

dan Entitas Anak. Volume penjualan batubara

Perseroan dan Entitas Anak turun sebesar 16,4%

menjadi 1.194.423 ton untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2011 dari 1.429.530

ton batubara untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat dari

penurunan produksi di wilayah IUP Berau Bara

Energi setelah ditambah hasil produksi wilayah

Diva Kencana Borneo dan wilayah IUP Hanson

Energy Martapura dan Gorby Putra Utama yang

mulai menghasilkan. Penurunan produksi di

wilayah IUP Berau Bara Energi tersebut lebih

Professional service costs increased by 395.7%

to Rp14,530 million for the year ended December

31, 2011 from Rp2,931 million for the year ended

December 31, 2010 related to management

consultation. In addition, donations increased by

152.7% to Rp11,615 million for the year ended

December 31, 2011 from Rp4,597 million for the

year ended December 31, 2010.

Finance Cost. Finance costs increased by 1,033.8%

to Rp37,030 million for the year ended December

31, 2011 from Rp3,266 million for the year ended

December 31, 2010 as a result of increased

outstanding loans from third parties.

Foreign exchange losses. Foreign exchange losses

increased by 1,528.5% to Rp20,796 million for

the year ended December 31, 2011 from Rp1,277

million for the year ended December 31, 2010, as a

result of the strengthening of the Rupiah against the

USD in the year 2011 and an increase in the amount

of debt denominated in USD.

Loss on inventory due to net realisable value

adjustment. The Company recorded a loss on

inventory for the year ended December 31, 2011

of Rp3,933 million as a result of adjustments to net

realizable value. This new adjustment was made

on December 31, 2011.

Tax penalty. Tax penalty increased by 99.9% to

Rp2,551 million for the year ended December

31, 2011 from Rp1,276 million for the year ended

December 31, 2010 related to late payment of

monthly taxes.

104

dikarenakan strategi Perseroan dan Entitas

Anak dalam mengelola risiko harga. Harga

jual rata-rata batubara Perseroan dan Entitas

menjadi AS$75 per ton pada periode yang

sama, terutama dikarenakan kontribusi penjualan

dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo yang

bernilai lebih tinggi. Sebagai akibat pengakhiran

kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara

dengan Moderne pada Agustus 2010, Perseroan

dan Entitas Anak tidak mencatatkan pendapatan

komisi mulai tahun 2011. Selain itu, pendapatan

sewa yang diperoleh Perseroan dari penyewaan

peralatan berat meningkat sebesar 176,1% dari

Rp9.745 juta pada tahun 2010 menjadi Rp26.905

juta.

Beban pokok pendapatan. Beban pokok

pendapatan meningkat sebesar 14,8% menjadi

Rp587.146 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp511.544

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh

kenaikan biaya penambangan, amortisasi dan

penyusutan. Biaya penambangan Perseroan dan

Entitas Anak meningkat sebesar 18,1% menjadi

Rp380.092 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp321.850

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2010, terutama disebabkan oleh biaya

penambangan di wilayah IUP Diva Kencana

Borneo yang lebih tinggi dibandingkan wilayah

IUP lainnya sehubungan dengan tingginya rasio

pengupasan. Biaya amortisasi dan penyusutan

masing-masing meningkat sebesar 395,7%

menjadi Rp28.203 juta dan 100,7% menjadi

Rp28.059 juta seiring bertambahnya wilayah IUP

Perseroan dan Entitas Anak.

Laba bruto. Sebagai akibat dari hal yang telah

dijelaskan sebelumnya, laba bruto Perseroan dan

Entitas Anak meningkat sebesar 159,8% menjadi

Rp212.169 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 dari Rp81.674 juta

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2010, yang merupakan 26,5% dan

13,8% dari pendapatan untuk periode berjalan.

Beban usaha. Beban usaha meningkat sebesar

96,9% menjadi Rp108.893 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

dari Rp55.298 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010, terutama

disebabkan oleh kenaikan biaya karyawan, jasa

profesional, dan sumbangan. Biaya karyawan

meningkat sebesar 47,1% menjadi Rp40.997

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2011 dari Rp27.861 juta untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010 sebagai akibat dari penambahan jumlah

karyawan dari 376 orang menjadi 878 orang.

Biaya jasa profesional meningkat sebesar

395,7% menjadi Rp14.530 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

dari Rp2.931 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 terkait biaya

Finance income. Finance income increased by

305.1% to Rp4,776 million for the year ended

December 31, 2011 from Rp1,179 million for the

year ended December 31, 2010 primarily due to

higher cash balances in bank accounts.

Gain from disposal of subsidiaries. The Company

recorded gains from disposal of entities of

subsidiaries for the year ended December 31, 2011

at Rp3,280 million from the disposal of 90% interest

in PT Sarana Energi Resources and the 99.83%

interest in PT Citra Tata Makmur, both to PT Optima

Persada Mandiri on March 29, 2011.

As a result of the

to Rp44,292 million for the year ended December

31, 2011 from Rp21,271 million for the year ended

December 31, 2010, which is 5.5% and 3.6% of

revenue for each respective period.

Income tax expense. Income tax of the Company

increased by 118.5% to Rp17,372 million for the

year ended December 31, 2011 from Rp7,951

million for the year ended December 31, 2010,

primarily due to higher taxable income in 2011.

assets. The Company recorded unrealized gains

Rp169 million related to shares purchased at

the end of 2011.

Comprehensive income. The comprehensive income

of the Company increased by 103.4% to Rp27,089

million for the year ended December 31, 2011 from

105

konsultasi manajemen. Selain itu, sumbangan

meningkat sebesar 152,7% menjadi Rp11.615

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dari Rp4.597 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Biaya keuangan. Biaya keuangan meningkat

sebesar 1.033,8% menjadi Rp37.030 juta untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dari Rp3.266 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat

dari kenaikan saldo pinjaman dari pihak ketiga.

Kerugian selisih kurs. Kerugian selisih kurs

meningkat sebesar 1.528,5% menjadi Rp20.796

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dari Rp1.277 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010,

sebagai akibat dari penguatan nilai Rupiah

terhadap Dolar AS pada tahun 2011 dan kenaikan

jumlah utang dalam mata uang Dolar AS.

Kerugian pada persediaan karena

penyesuaian nilai realisasi bersih. Perseroan

dan Entitas Anak mencatatkan kerugian pada

persediaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp3.933

juta sebagai akibat penyesuaian terhadap nilai

realisasi bersih. Penyesuaian ini baru dilakukan

pada tanggal 31 Desember 2011.

Denda pajak. Denda pajak meningkat sebesar

99,9% menjadi Rp2.551 juta untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari

Rp1.276 juta untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 terkait keterlambatan

pembayaran pajak bulanan.

Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan

meningkat sebesar 305,1% menjadi Rp4.776

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2011 dari Rp1.179 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

terutama disebabkan oleh kenaikan penempatan

saldo kas dan setara kas di rekening bank.

Keuntungan dari pelepasan entitas anak.

Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan

keuntungan dari pelepasan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 sebesar Rp3.280 juta yang diperoleh dari

pelepasan 90% kepemilikan di PT Sarana Energi

Resources dan 99,83% kepemilikan di PT Citra

Tata Makmur, keduanya kepada PT Optima

Persada Mandiri pada tanggal 29 Maret 2011.

Laba sebelum pajak penghasilan. Sebagai

akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya,

laba Perseroan sebelum pajak penghasilan

meningkat menjadi Rp44.292 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dari Rp21.271 juta untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang

merupakan 5,5% dan 3,6% dari pendapatan

untuk periode berjalan.

Beban pajak penghasilan. Pajak penghasilan

Rp13,320 million for the year ended December 31,

2010, which is 3.4% and 2.2% of revenues for each

period.

7. LIQUIDITY AND FUNDING SOURCES

The Company’s liquidity requirements are primarily

expenditures, debt payments, and cash management.

Historically the Company relied on loans and the

issuance of shares to fund the acquisitions and capital

expenditure needs of the Company. Although the

Company operates in a capital-intensive industry,

the reliance on mining contractors to conduct the

mining activities and transportation limits the capital

requirements of the Company to exploration and

infrastructure development activities. As the Company

does its own exploration activity, this raises the initial

exploration costs, including capital expenditures for

exploration drilling equipment and other equipment. In

addition, the Company’s development plans for hubs

such as the Muba Hub require capital expenditures

the future. Part of the net proceeds from the Public

Offering is to be used for such purposes.

The Company’s accounts receivable billing cycle

requires Noble to make payments under the contract

of sale within 14 days after invoices are sent and the

cycle of debt payment of the Company to contractors

is 30 days after the invoices are received. The

Company historically has received punctual payments

from Noble.

The Company believes that liquidity and capital

resources of the Company have increased

106

Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar

118,5% menjadi Rp17.372 juta untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

dari Rp7.951 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010, terutama

disebabkan oleh kenaikan pendapatan kena

pajak tahun 2011.

Keuntungan yang belum direalisasi dari aset

keuangan yang belum dijual. Perseroan dan

Entitas Anak mencatatkan keuntungan yang

belum direalisasi dari aset keuangan yang belum

dijual sebesar Rp169 juta yang terkait atas

pembelian saham pada akhir tahun 2011.

Jumlah pendapatan komprehensif. Sebagai

akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya,

jumlah pendapatan komprehensif Perseroan

dan Entitas Anak meningkat sebesar 103,4%

menjadi Rp27.089 juta untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp13.320

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010, yang merupakan 3,4% dan

2,2% dari pendapatan untuk masing-masing

periode.

7. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN

Kebutuhan likuiditas Perseroan dan Anak

Perusahaan terutama terkait dengan pendanaan

modal kerja, belanja modal, pembayaran hutang,

dan pengelolaan ketersediaan kas. Secara

historis, Perseroan dan Anak Perusahaan

mengandalkan pinjaman dan penerbitan saham

dalam mendanai kebutuhan belanja modal

dan akuisisi Perseroan. Meskipun Perseroan

dan Anak Perusahaan beroperasi dalam

industri padat modal, karena telah melibatkan

kontraktor pertambangan untuk melakukan

kegiatan penambangan dan transportasi,

secara historis kebutuhan modal Perseroan

dan Anak Perusahaan hanya dibatasi pada

aktivitas eksplorasi dan pengembangan

infrastruktur. Dikarenakan Perseroan dan Anak

Perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi

sendiri, hal ini menimbulkan biaya diawal untuk

kegiatan eksplorasi, termasuk belanja modal

peralatan pengeboran dan peralatan eksplorasi

lainnya. Selain itu, rencana pengembangan

Hub Perseroan dan Anak Perusahaan, seperti

pengembangan Hub Muba, akan membutuhkan

belanja modal terkait pengembangan

Sebagian dari dana hasil Penawaran Umum

Obligasi direncanakan akan digunakan untuk

tujuan tersebut.

Perseroan memiliki siklus penagihan piutang

yang mewajibkan Noble untuk melakukan

pembayaran berdasarkan kontrak penjualan

yaitu 14 hari setelah tagihan dikirim dan

siklus pembayaran hutang yang mewajiban

pembayaran oleh Perseroan dan Anak

Perusahaan kepada kontraktor yaitu 30 hari

setelah tagihan diterima. Perseroan secara

historis menerima pembayaran dari Noble

production and sale of coal from Berau Bara Energi

and the commencement of commercial production at

Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and

Gorby Putra Utama in the Muba Hub in 2011.

Cash Flow

Table 12 shows historical information regarding the

Operating Activities.

operating activities increased to Rp170,640 million

for the year ended December 31, 2011 from net cash

million for the year ended December 31, 2010. The

increase was primarily due to, among other things,

increased payments to suppliers up to Rp465,209

million for the year ended December 31, 2011 from

Rp408,054 million for the year ended December

31, 2010, as a result of increased coal production

activities and payments to employees to Rp157,267

million for the year ended December 31, 2011 from

Rp59,231 million for the year ended December 31,

2010. The Company experienced an increase in

revenues from customers amounting to Rp 625,101

million for the year ended December 31, 2011 from

Rp563,761 million for the year ended December 31,

2010, as a result of increased coal sales.

Investing Activities.

activities amounted to Rp218,564 million and

Rp905,635 million for the year ended December 31,

2010, and 2011.

the year ended December 31, 2011 primarily

represents an increase in payment for intangible

107

dengan tepat waktu, yang menunjukkan posisi

keuangan dan reputasi yang kuat dari Noble.

Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan

bahwa likuiditas dan sumber daya modal

Perseroan dan Anak Perusahaan telah meningkat

adanya peningkatan produksi dan penjualan

batubara dari Wilayah IUP Berau Bara Energi

serta dimulainya produksi komersial di Diva

Kencana Borneo, Hanson Energy di Wilayah IUP

Martapura dan Gorby Putra Utama di Hub Muba

pada tahun 2011.

Arus Kas

Tabel 12 menunjukkan informasi tertentu

mengenai arus kas Perseroan dan Entitas Anak

secara historis:

assets of Rp293,941 million which is payment of

compensation to EIRL for the assignment of BKL

rights to the Company, payment of compensation

to EIRL for the assignment of Diva Kencana

Borneo rights to the Company, and the payment

of compensation to Noble, the acquisition of

subsidiaries, namely Optima Persada Energi,

Optima Coal, Bara Karya Agung and Karya Borneo

Agung amounting to Rp191,473 million, exploration

and development costs amounting to Rp181,692

million related to exploration activity in Gorby

Putra Utama, and down payment for acquisition of

Rp125,619 million.

year ended December 31, 2010 primarily represents

an increase of non-current receivables amounting to

Rp107,638 million related to loans obtained by the

Company to Aquela Pratama Indonesia before the

Company re-acquired in September 2010, and for

payment for intangible assets of Rp62,937 million

related to payment by the Company to Moderne

in August 2010 for the termination of the coal

marketing and sales agreement with the Company

in order that the Company could sign the agreement

with Noble before the Public Offering.

Financing activities.

activities amounted to Rp143,888 million, and

Rp1,429,571 million for the years ended December

31, 2010, and 2011.

ended December 31, 2011 came primarily from

the net proceeds of the Initial Public Offering of

URAIAN DANKEGIATAN USAHA

Kas bersih yang diperoleh dari / (digunakan untuk) aktivitas operasi

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan

Kenaikan bersih kas dan setara kas

Kas dan setara kas pada awal periode/ tahun

Kas dan setara kas pada akhir periode/ tahun

Net cash provided from / (used in) operating activities

Net cash used for investing activities

activities

Increase in cash and cash equivalents

Cash and cash equivalents at beginning of period / year

Cash and cash equivalents atend of period / year

(170.640)

(905.635)

1.429.571

353.296

5.867

359.163

2011

79.143

(218.564)

143.888

4.467

1.400

5.867

2010

DESCRIPTION AND BUSINESS ACTIVITY

Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember

Tabel 12 (table 12)

108

Aktivitas Operasi. Arus kas bersih yang

digunakan dari aktivitas operasi meningkat

menjadi sebesar Rp170.640 juta untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2011 dari arus kas

bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi

sebesar Rp79.143 juta untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2010. Peningkatan

ini terutama disebabkan oleh diantaranya,

peningkatan pembayaran kepada pemasok

menjadi Rp465.209 juta untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2011 dari Rp408.054

juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2010, sebagai hasil dari meningkatnya aktivitas

produksi batubara dan pembayaran kepada

karyawan menjadi Rp157.267 juta untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp59.231

juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010. Perseroan mengalami

peningkatan penerimaan dari pelanggan

sebesar Rp625.101 juta untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2011 dari Rp563.761

juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2010, sebagai akibat peningkatan penjualan

batubara.

Aktivitas Investasi. Arus kas bersih yang

digunakan untuk aktivitas investasi adalah

sebesar Rp218.564 juta dan Rp905.635 juta

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2010, dan 2011.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas

investasi untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 terutama merupakan

kenaikan pembayaran untuk aset takberwujud

sebesar Rp293.941 juta yang merupakan

bagian dari pembayaran kompensasi kepada

EIRL atas pengalihan hak BKL kepada

Perseroan dan Entitas Anak, pembayaran

kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak

Diva Kencana Borneo kepada Perseroan dan

Entitas Anak, dan pembayaran kompensasi

kepada Noble, akuisisi entitas anak, yaitu

Optima Persada Energi, Optima Coal, Karya

Bara Agung dan Karya Borneo Agung,

sejumlah Rp191.473 juta, biaya eksplorasi dan

pengembangan yang ditangguhkan sebesar

Rp181.692 juta terkait aktivitas eksplorasi di

seluruh wilayah IUP, dan uang muka untuk

akuisisi aset tetap dan aset tak berwujud

sebesar Rp125.619 juta.

Arus kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 terutama

merupakan kenaikan piutang tidak lancar

sebesar Rp107.638 juta terkait pinjaman yang

diperoleh Perseroan dan Entitas Anak pada

Aquela Pratama Indonesia sebelum Perseroan

dan Entitas Anak melakukan akuisisi kembali

pada September 2010, serta untuk pembayaran

untuk aset tak berwujud sebesar Rp62.937

juta terkait pembayaran dari Perseroan dan

Entitas Anak kepada Moderne pada Agustus

2010 untuk pengakhiran perjanjian pemasaran

dan penjualan batubara dengan Perseroan dan

Entitas Anak agar Perseroan dan Entitas Anak

dapat menandatangani Kesepakatan dengan

Noble Pra Penawaran Umum.

Rp862,834 million and additional paid-in capital of

Rp270,000 million in proceeds from issuance of new

of Optima Persada Energi and Optima Coal, and

the drawdown of loans of Rp526,097 million based

on the Club Deal loan facility Phase 1 and 2, which

was partially used for payment of loans amounting

amounting to Rp25,899 million.

year ended December 31, 2010 primarily from

the additional capital of Rp180,000 million and

drawdown of loan of Rp114,055 million to Berau

Bara Energi from Bank Permata which was

used to pay loans of Rp139,289 million owed

by the Company to Moderne, Lehman Brothers

Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman”),

(“PMR”) and Bank Permata.

8. CAPITAL EXPENDITURES

Historically, capital expenditures of the Company

have been used for infrastructure and development

of mining operations in Berau Bara Energi and

purchases of mining and exploration equipment.

In the year ended December 31, 2010 and 2011,

the Company disbursed capital expenditures of

Rp75,929 million and Rp118,975 million.

The Company plans to use part of the Public

development of the Company in order to support

increases in the coal production capacity of the

Company, including funding capital expenditures in

109

Aktivitas Pendanaan. Arus kas bersih yang

diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah

sebesar Rp143.888 juta, dan Rp1.429.571 juta

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010,

dan 2011.

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas

pendanaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 terutama berasal

dari perolehan kas dari perolehan kas bersih

dari Penawaran Umum Perdana saham

sebesar Rp862.834 juta dan penambahan

modal saham sebesar Rp270,000 juta

dari penambahan modal saham sampai

dengan April 2011 untuk membiayai akuisisi

Optima Persada Energi dan Optima Coal,

serta perolehan kas dari pinjaman sebesar

Rp526.097 juta berdasarkan fasilitas pinjaman

Club Deal Tahap 1 dan 2, yang sebagian

diimbangi oleh pembayaran pinjaman sebesar

Rp203.461 juta dan pembayaran utang sewa

pembiayaan sebesar Rp25.899 juta.

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas

pendanaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010 terutama berasal

dari perolehan kas dari penambahan modal

saham sebesar Rp180.000 juta dan perolehan

kas dari pinjaman sebesar Rp114.055 juta

kepada Berau Bara Energi dari Bank Permata

yang sebagian diimbangi oleh pembayaran

pinjaman sebesar Rp139.289 juta yang

merupakan pinjaman kepada Perseroan

dan Entitas Anak dari Moderne, Lehman

Brothers Commercial Corporation Asia Limited

(“Lehman”), First Plan Ltd. (“FPL”), Pacific Multi

Resources Inc. (“PMR”) dan Bank Permata.

8. BELANJA MODAL

Secara historis, penggunaan belanja modal

Perseroan dan Entitas Anak adalah untuk

pembangunan infrastruktur dan bangunan

pengembangan operasi penambangan

Berau Bara Energi dan pembelian peralatan

pertambangan dan eksplorasi. Pada tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2010 dan 2011, Perseroan dan Entitas

Anak mengeluarkan belanja modal sebesar

Rp75.929 juta dan Rp118.975 juta.

Perseroan berencana untuk menggunakan

sebagian dari dana hasil Penawaran Umum

Saham untuk membiayai pembangunan

infrastruktur Perseroan dan Anak Perusahaan

dalam rangka mendukung peningkatan

kapasitas produksi batubara Perseroan dan

Anak Perusahaan, termasuk pendanaan

belanja modal sehubungan dengan

pengembangan infrastruktur dan fasilitas

pendukung di hub Muba, hub Berau, hub

Kubar dan hub Oku dan untuk membiayai

akuisisi tambang baru.

9. FAKTOR MUSIMAN (SEASONALITY)

Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang

tahun pada wilayah pertambangan Perseroan

connection with the development of infrastructure

and support facilities in Muba Hub, Berau Hub,

acquisition of new mines.

9. SEASONAL FACTORS (SEASONALITY)

Changing weather conditions throughout the year

affect operations. In general, the dry season occurs

during the second and third quarters of each year

and the rainy seasons between November and

April. For example, in 4 (four) months of the year

2011, production in Berau Bara Energi decreased

by 24.1% from the same period in 2010 due to an

unexpectedly heavy rainy season.

10. OFF BALANCE SHEET ITEMS

As of December 31, 2011, there are no Off Balance

Sheet Items that have not been presented in the

11. NEW AND REVISED ACCOUNTING

STANDARDS

New accounting standards have been issued and

applicable to accounting periods beginning on

or after January 1, 2011. The Company adopted

PSAK and Interpretation of Financial Accounting

Standards (“ISAK”) which shall become valid from

statements are as follows:

110

dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi

secara signifikan operasi penambangan

Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada

umumnya, musim paling kering adalah pada

saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya

dengan musim hujan diantara Nopember

hingga April. Sebagai contoh, pada 4 (empat)

bulan pertama tahun 2011, produksi di Wilayah

IUP Berau Bara Energi turun 24,1% dari

periode yang sama pada tahun 2010 akibat

dari musim hujan yang tidak terduga.

10. ITEM OFF BALANCE SHEET

Per 31 Desember 2011, tidak ada Off Balance

Sheet Items yang belum disajikan dalam

laporan keuangan konsolidasi Perseroan.

11. STANDAR AKUNTANSI BARU

DAN REVISI

Standar akuntansi baru telah diterbitkan dan

berlaku untuk periode akuntansi yang dimulai

pada atau setelah 1 Januari 2011. Perseroan

dan Entitas Anak menerapkan PSAK dan

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(“ISAK”) yang wajib berlaku mulai dari tanggal

tersebut dan yang relevan terhadap laporan

keuangan adalah sebagai berikut:

PSAK No.1 (Revisi 2009)

- Penyajian Laporan Keuangan

PSAK ini memperkenalkan konsep Pendapatan

Komprehensif dan Laporan Pendapatan

Komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, suatu

entitas harus menyajikan kepentingan non-

pengendali di bagian ekuitas dalam laporan

posisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsi

untuk menyajikan laba/ (rugi) komprehensif

dan komponennya dalam satu laporan

komprehensif atau dua laporan (laporan laba/

(rugi) dan laporan laba/ (rugi) komprehensif).

Perseroan dan Entitas Anak memilih untuk

menyajikan dalam satu laporan.

Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakan

akuntansi secara retrospektif atau membuat

penyajian kembali pos-pos laporan keuangan,

atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos

dalam laporan keuangannya, maka entitas

menyajikan minimal tiga laporan posisi

keuangan yaitu laporan posisi keuangan

pada: 1) akhir periode berjalan, 2) akhir

periode sebelumnya (yang sama dengan

awal periode berjalan), dan 3) permulaan

dari periode komparasi terawal. Seperti

dijelaskan pada Catatan 42 atas laporan

keuangan konsolidasian pada tanggal dan

untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar

sesuai dengan penyajikan laporan keuangan

konsolidasian pada dan untuk tahun yang

berakhir pada 31 Desember 2011. Sehubungan

dengan reklasifikasi akun ini, Perseroan dan

Entitas Anak tidak menyajikan laporan posisi

keuangan pada permulaan dari periode

komparasi terawal karena Perseroan dan

PSAK 1 (Revised 2009)

- Presentation of Financial Statements

This PSAK introduces the concept of Comprehensive

Income and Comprehensive Income Statement.

Under this PSAK, an entity should present the

non-controlling interests in the equity section of the

has an option to present comprehensive income /

(loss) and other components in one statement

or two statements. The Company has chosen to

present statements of comprehensive income in one

statement.

In addition to that, when an entity applies an

accounting policy retrospectively or makes a

as at: 1) at the end of the current period ; 2) at the

end of the previous period (which is the same as

the beginning of the current period); and 3) at the

beginning of the earliest comparative period. The

year ended December 31, 2010 and 2009 have

ended December 31, 2011.

the Company did not present the statement of

comparative period because the Company believes

that it does not convey material information to the

111

Entitas Anak percaya bahwa hal tersebut

tidak akan menyampaikan informasi signifikan

kepada pembaca laporan keuangan.

PSAK No. 4 (Revisi 2009)

- Laporan Keuangan Konsolidasian dan

Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK ini mewajibkan entitas untuk menyajikan

entitas untuk menyajikan kepentingan

non-pengendali dalam laporan posisi

konsolidasian di bagian ekuitas, terpisah dari

ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik

induk. Menurut PSAK lama, kepentingan

non-pengendali disajikan di antara bagian

liabilitas dan ekuitas. Karena itu, Perseroan

dan Entitas Anak telah melakukan reklasifikasi

atas kepentingan non-pengendali 2010 dan

2009 yang sebelumnya dicatat dalam pos

di antara kewajiban dan ekuitas, menjadi

ekuitas. Keberadaan hak suara potensial juga

diperhitungkan dalam menilai keberadaan

pengendali (sebelumnya tidak diperhitungkan).

Selain itu, PSAK revisi ini memberikan

tambahan panduan ketika terjadi perubahan

kepemilikan.

Mulai tahun 2011, Perseroan menyajikan

laporan keuangan tersendiri PT Atlas

Resources Tbk. - induk perusahaan saja.

Sesuai dengan PSAK No.4, Perseroan telah

menyajikan investasi pada entitas anak

berdasarkan metode biaya dan perubahan

tersebut diterapkan secara retrospektif.

PSAK No. 5 (Revisi 2009)

- Segmen Operasi

PSAK ini mewajibkan adanya transparansi

yang lebih besar dalam penyajian informasi

segmen dengan lebih menekankan pada

informasi segmen yang digunakan oleh

manajemen (yaitu informasi yang dilaporkan

kepada pengambil keputusan operasional).

Dalam PSAK sebelumnya, entitas harus

menentukan segmen primer dan sekunder

(baik segmen usaha maupun geografis)

berdasarkan karakteristik dan sumber utama

risiko dan imbalan entitas. Perseroan dan

Entitas Anak berada dalam ruang lingkup

dari standar yang direvisi efektif sejak 2011.

Penyajian 2010 dan 2009 disajikan untuk

kepentingan komparatif.

PSAK No.22 (Revisi 2010)

– Kombinasi Bisnis

PSAK ini mengakui goodwill sebagai selisih

lebih dari nilai wajar atas nilai yang secara

efektif dialihkan dibandingkan terhadap jumlah

bersih dari aset terindentifikasi dan liabilitas

yang diakuisisi. Goodwill tidak diamortisasi

namun diuji penurunan nilainya setiap akhir

periode (sebelumnya, kepentingan minoritas

dipertimbangkan ketika menentukan goodwill

dan goodwill diamortisasi selama periode 5

sampai 20 tahun). Di sampaing itu, menurut

PSAK revisi ini, goodwill negatif diakui

langsung di laporan pendapatan komprehensif

PSAK No. 4 (Revised 2009)

- Consolidated Financial Statements and

Separate Financial Statements

This PSAK requires entities to present non-

controlling interests in the consolidated statements

separately from equity of the owners of the parent.

Under the previous PSAK, non-controlling interests

are presented in between the liabilities and equity.

controlling interest in 2010 and 2009 which has

been previously recorded as a mezzanine between

liabilities and equity, to equity. Potential voting

rights are also considered when determining control

(previously excluded). In addition, this revised

PSAK provides additional guidance on changes in

ownership interest.

Starting from 2011, the Company presented

Tbk - parent company only. In accordance

with PSAK No. 4, the Company has presented

investment in subsidiaries under the cost method

and the change has been applied retrospectively.

PSAK No. 5 (Revised 2009)

- Operating Segments

This PSAK requires greater transparency on

segment information by putting more emphasis

on looking at the segment through the eyes of

management (i.e. the information reported to the

chief operating decision-makers). Previously, an

entity should determine the primary and secondary

segments (either business or geographical

segments) based on the nature and dominant

112

konsolidasian (sebelumnya, goodwill

negatif diperlakukan sebagai pendapatan

ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan

secara sistematis selama periode tidak kurang

dari 20 tahun). Karena adopsi standar revisi ini,

Perseroan dan Entitas Anak mengakui goodwill

negatif sebesar Rp1.328 juta di laporan

pendapatan komprehensif konsolidasian untuk

tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.

source of the entity’s risks and returns. The

Company is within the scope of the revised

standards effective since 2011. 2010 is presented

for comparative purposes.

PSAK No. 22 (Revised 2010)

- Business Combinations

value and the value of the consideration effectively

transferred over the net amount of acquired

liabilities. Goodwill is not amortized but subject to

annual impairment assessment (previously minority

interests were considered when determining the

goodwill and the goodwill was amortized over a

period of 5 to 20 years). In addition, according

to this revised PSAK, negative goodwill is

recognized directly in the consolidated statement

of comprehensive income (previously, negative

goodwill was treated as deferred income and

recognized as income systematically over a period

of not less than 20 years). Due to the adoption of

this revised standard, the Company recognized

negative goodwill amounting to Rp1,328 million

in the consolidated statements of comprehensive

income for the year ended December 31, 2011.

113

USAGE OF IN IT IAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS

rincian realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum

USAGE OF IN IT IAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS

1. Biaya Penawaran Umum mengalami

peningkatan dari Rp81.315 juta seperti yang

diungkapkan dalam Prospektus menjadi

Rp112.166 juta. Peningkatan tersebut

disebabkan karena adanya penambahan

untuk jasa profesi penunjang akibat dari

mundurnya jadwal Penawaran Umum karena

kondisi pasar modal yang kurang mendukung

pada waktu itu.

2. Akibat dari peningkatan biaya penawaran

umum tersebut, maka Perseroan

mendapatkan hasil bersih dari Penawaran

Umum sebesar Rp862.834 juta.

3. Hasil bersih dari Penawaran Umum tersebut

telah digunakan untuk:

a. 60% atau sebesar Rp517.700 juta untuk

belanja modal Hub Muba. Sebagian

dana tersebut telah digunakan untuk

pengembangan Hub Muba sebesar

Rp159.213 juta sehingga masih ada sisa

dana sebesar Rp358.487 juta per 31

Desember 2011.

b 40% atau sebesar Rp345.134 juta untuk

akuisisi, kompensasi Noble dan modal kerja,

telah digunakan seluruhnya untuk keperluan

sebagai berikut:

di masing-masing Karya Borneo Agung

dan Bara Karya Agung sebesar Rp21.664

juta;

Rp221.000 juta; dan

1. The Public Offering costs increased

from Rp81,315 million as disclosed in

the Prospectus to Rp12,166 million. The

reason for this increase is additional

supporting institutions fees caused by

delay in the Public Offering schedule

due to unfavorable capital market

conditions at that time.

2. As a result of the increased costs of the

public offering, the Company received

net proceeds of Rp862,834 million.

3. The net proceeds of the Public Offering

have been dispersed as follows:

a. 60% or Rp517,700 million for capital

expenditures in the Muba Hub, of

which Rp159,213 million have been

used for the development of Muba

Hub. The remaining balance is

Rp358,487 million as of

December 31, 2011.

b. 40% or Rp345,134 million for

acquisitions, compensation to Noble

and working capital, were already used

entirely for:

share in each Karya Borneo Agung

and Bara Karya Agung amounting

to Rp21,664 million;

amounting to Rp221,000 million;

and

Rp102,470 million.

114

C O R P O R A T E I N F O R M A T I O N

informasi perusahaan

Nama Perusahaan (Name of Company)

PT Atlas Resources Tbk.

Didirikan (Incorporated)

26 Januari 2007 (26 January 2007)

Saham tercatat (Shares Listed)

Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)

Kode Saham (Shares Code)

ARII

Alamat (Address)

Kantor Terdaftar

Sampoerna Strategic Square, Tower B, 18/F

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46

Jakarta 12930 Indonesia

Kantor Pusat

Jl. Kemang Raya 43, Jakarta 12730 Indonesia

Telepon (Telephone): +62-21-719-3343,

Faksimili (Facsimile): +62-21-7179-2708

Website: www.atlas-coal.co.id

Auditor

Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana

& Rekan (Anggota PricewaterhouseCoopers

International Limited) Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana

& Rekan (Member of PricewaterhouseCoopers

International Limited)

Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6

Jakarta 12940 Indonesia

Telepon (Telephone): +62-21-521-2901

Faksimili (Facsimile): +62-21-5290-5555

Website: www.pwc.com/id

Notaris (Notary)

Aryati Artisari, S.H., M.Kn.

Menara Sudirman 18th Floor, Jl. Jend. Sudirman

Kav. 60,Jakarta Selatan 12190, Indonesia

Telepon (Telephone): +62-21-520-4778

Biro Administrasi Efek (Share Registrar)

PT Datindo Entrycom

Puri Datindo – Wisma Sudirman,

Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35,

Jakarta 10220 Indonesia

Telepon (Telephone): +62-570-9009

Faksimili (Facsimile): +62-21-570-9026

Konsultan Hukum (Legal Counsel)

Assegaf Hamzah & Partners

Menara Rajawali 16th Floor

Jl. Mega Kuningan Lot #5.1 Kawasan Mega

Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Dono Boestami

Email: [email protected]

115

Triwulan IV(Effective 08

Nov 2011)4th Quarter 1550 1390 1570 1520

Pembukaan

/ Opening

Terendah

/ Lowest

Tertinggi

/ Highest

Penutupan

/ Closing

Harga Saham(Dalam Rupiah)

Share Price(In IDR)

2011

Triwulan IV(Effective 08 Nov 2011)

4th Quarter61.308.500

Volume / Volume

Perdagangan Saham(Unit)

Share Trading(Unit)

2011

Harga Penawaran Perdana 1500 IPO Price

Harga Tertinggi 1570 Highest Price

Harga Terendah 1390 Lowest Price

Harga Pada Akhir Tahun 1520 Year End Price

Laba Bersih Per Saham 17 Earnings per Share

Kinerja Saham Setahun Penuh(Dalam Rupiah)

Full Year Share Performance(In IDR)

2011

Sebelum Penawaran - 2.350.000.000 Prior to Initial

Umum Perdana Public Offering

Penawaran Umum Perdana 08 Nopember 2011 650.000.000 Initial Public Offering

08 November 2011

Jumlah 3.000.000.000 Total

Kronologis PencatatanSaham

Tanggal Jumlah Saham Chronology ofStock Listing

S H A R E H I G H L I G H T S

ikhtisar saham

116

S H A R E T R A D I N G D A T A

data harga saham

Open High LowClose Volume

11/8/11 1550 1540 1570 1450 42.146.000,00

11/9/11 1540 1510 1560 1500 3.774.500,00

11/10/11 1490 1460 1490 1450 2.441.500,00

11/11/11 1470 1470 1470 1450 1.425.000,00

11/14/11 1490 1480 1490 1460 1.145.500,00

11/15/11 1480 1470 1480 1470 464.000,00

11/16/11 1460 1450 1460 1440 800.000,00

11/17/11 1450 1480 1480 1440 1.616.000,00

11/18/11 1470 1450 1470 1440 2.571.500,00

11/21/11 1430 1450 1450 1420 636.000,00

11/22/11 1430 1450 1450 1410 1.058.500,00

11/23/11 1410 1440 1440 1410 16.500,00

11/24/11 1410 1450 1450 1400 95.500,00

11/25/11 1420 1440 1440 1410 59.000,00

11/28/11 1430 1440 1440 1400 191.000,00

11/29/11 1430 1430 1430 1420 88.500,00

11/30/11 1430 1460 1460 1430 540.500,00

12/1/11 1440 1440 1440 1430 316.500,00

12/2/11 1430 1440 1440 1430 10.000,00

12/5/11 1430 1440 1440 1430 31.000,00

12/6/11 1430 1430 1430 1420 532.500,00

12/7/11 1420 1440 1440 1420 71.500,00

12/8/11 1420 1440 1440 1420 14.500,00

12/9/11 1410 1430 1430 1400 13.000,00

12/12/11 1400 1420 1420 1400 57.000,00

12/13/11 1420 1420 1420 1400 9.500,00

12/14/11 1390 1430 1430 1390 382.500,00

12/15/11 1410 1420 1420 1410 1.500,00

12/16/11 1400 1420 1420 1400 10.000,00

12/19/11 1400 1430 1430 1400 34.500,00

12/21/11 1420 1430 1430 1400 50.500,00

12/22/11 1410 1420 1420 1410 6.000,00

12/23/11 1420 1420 1420 1420 3.000,00

12/27/11 1420 1470 1470 1410 247.500,00

12/28/11 1420 1470 1470 1420 42.000,00

12/29/11 1420 1490 1490 1400 170.000,00

12/30/11 1430 1520 1520 1430 236.000,00

117

42.146.000

Highest Share Volume

PT ATLAS RESOURCES Tbk. (ARII)2011 Share Price and Trading Volume

S H A R E T R A D I N G D A T A T A B L E

tabel data harga saham

1700

1650

1600

1550

1500

1450

1400

1350

1300

125011/8/11 11/20/11 12/2/1111/10/11 11/22/11 12/4/1111/12/11 11/24/11 111/14/11 11/26/1111/16/11 11/28/1111/18/11 11/30/11

118118

1570 1390

Highest High Price

Lowest Low Price

Low

45,000,000

40,000,000

35,000,000

30,000,000

25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-12/16/11 12/18/112/6/11 12/20/1112/8/11 12/22/1112/10/11 12/24/11 12/28/1112/14/1112/12/11 12/26/11 12/30/11

45.000.000

40.000.000

35.000.000

30.000.000

25.000.000

20.000.000

15.000.000

10.000.000

5.000.000

-12/2/11 12/16/1112/4/11 12/18/1112/6/11 12/20/1112/8/11 12/22/1112/10/11 12/24/11 12/28/111 12/14/1112/12/11 12/26/11 12/30/11

119119

P E R N YA TA A N D E W A N K O M I S A R I S D A N D I R E K S I

S T A T E M E N T O F T H E B O A R D O F C O M M I S S I O N E R S A N D D I R E C T O R S

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Jay T. Oentoro

Presiden KomisarisPresident Commissioner

Pranata Hajadi

KomisarisCommissioner

Suci Kuswardani

KomisarisCommissioner

Andreas Vourloumis

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

V. Suhartono Suratman

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

In accordance with Corporate Law no. 40/2007,

Chapter 67, and Capital Market Supervisory

Board Regulation No. X.K.6 on Annual

Report Submission Requirements for Public

Companies, we, the Board of Commissioners

and Directors of PT Atlas Resources Tbk,

hereby state that we have approved and

are fully responsible for the validity of the

Company’s 2011 Annual Report.

The Company’s Annual Report contains the

Board of Commissioners’ Monitoring Report and

Consolidated Financial Statement for the years

ending 31 December 2011 and 2010.

Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan

Peraturan Bapepam No.X.K.6 tentang Kewajiban

Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten

atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan

Komisaris dan Direksi PT Atlas Resources Tbk,

menyatakan telah menyetujui dan bertanggung-

jawab penuh atas kebenaran isi Laporan

Tahunan Perseroan tahun buku 2011.

Laporan Tahunan ini juga memuat Laporan

Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan

Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 dan 2010.

120

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

Andre Abdi

Presiden DirekturPresident Director

Dono Boestami

Direktur KeuanganFinance Director

Hans J. Kaschull

Wakil Presiden DirekturVice President Director

Joko K. Sulistoko

Direktur PengembanganDevelopment Director

Aulia Setiadi

Direktur KomersialCommercial Director

Hans J. Kaschull

Aulia SetiadiJoko K. Sulistoko

Direktur Pengembangan

121

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

122

123

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER/DECEMBER2011, 2010 DAN/AND 2009

124

125

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 1/1 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)

Catatan/Notes 2011 2010 2009

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 6 359,163 5,867 1,400 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivables

- Pihak ketiga 7 177,546 66,847 43,633 Third parties -Piutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 8a 21,294 2,617 154 Third parties -Uang muka dan pembayaran Advances and

dimuka yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 9 37,824 10,253 4,810 current portion

Persediaan 10 100,922 42,086 83,117 InventoriesPajak dibayar dimuka 25a 2,293 5,309 468 Prepaid taxes

Jumlah aset lancar 699,042 132,979 133,582 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSPiutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 8b 37,350 57,886 18,942 Third parties -- Pihak yang berelasi 30a 56,847 20,211 13,716 Related parties -

Uang muka dan pembayarandimuka setelah dikurangi Advances andbagian yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 9 125,619 54 594 net of current portion

Aset pajak tangguhan, bersih 25d 11,778 539 140 Deferred tax assets, netBiaya pengupasan tanah yang

ditangguhkan 11 37,977 - - Deferred stripping costsDeferred exploration

Biaya eksplorasi dan and developmentpengembangan yang expenditures (net ofditangguhkan (setelah dikurangi accumulated amortisationakumulasi amortisasi sejumlah of Rp 16,355 atRp 16.355 pada 31 Desember 31 December 2011,2011, Rp 3.315 pada Rp 3,315 at 31 December31 Desember 2010, Rp 1.752 2010, Rp 1,752 atpada 31 Desember 2009) 12 337,805 85,944 15,739 31 December 2009)

Aset tetap (setelah Property, plant anddikurangi akumulasi equipment (net ofpenyusutan sejumlah accumulated depreciationRp 64.240 pada 31 Desember of Rp 64,240 at2011, Rp 28.478 pada 31 December 2011,31 Desember 2010, Rp 28,478 at 31 DecemberRp 12.202 pada 2010, Rp 12,202 at31 Desember 2009) 13 324,560 174,589 114,936 31 December 2009)

Properti pertambangan 14 88,917 6,056 - Mining propertiesGoodwill 14,632 1,514 - GoodwillAset takberwujud Intangible asset

(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulatedamortisasi sejumlah Rp 24.297 amortisation of Rp 24,297pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011,Rp 4.126 pada Rp 4,126 at 31 December31 Desember 2010, Rp nihil pada 2010, Rp nil at31 Desember 2009) 15 540,046 58,811 - 31 December 2009)

IUP guarantee,Jaminan IUP, reklamasi dan reclamation and

jaminan penutupan tambang 32k 3,731 - - mine closure guaranteesAset keuangan yang tersedia Available for sale financial

untuk dijual 11,603 - - assetsAset tidak lancar lain-lain 11,477 1,487 64 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 1,602,342 407,091 164,131 Total non-current assets

JUMLAH ASET 2,301,384 540,070 297,713 TOTAL ASSETS

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 1/2 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)

Catatan/Notes 2011 2010 2009

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha Trade payable

- Pihak ketiga 17 47,826 47,161 32,051 Third parties -Beban yang masih harus dibayar 18 87,122 72,880 55,424 Accrued expensesUtang lain-lain Other payables

- Pihak ketiga 19 27,750 21,934 17,663 Third parties -Pendapatan diterima dimuka 20 87,425 37,183 - Unearned revenueUtang pajak 25b 21,447 9,029 8,549 Taxes payablePinjaman jangka pendek 16a 45,009 38,467 - Short-term borrowingsPinjaman jangka panjang

yang akan jatuh tempo Current portion of long-termdalam satu tahun 16b 118,005 44,955 47,000 borrowings

Utang sewa pembiayaanjangka panjang yang akan jatuh Current portion of long-termtempo dalam satu tahun 21 23,596 22,793 1,320 finance lease payables

Jumlah liabilitas jangka pendek 458,180 294,402 162,007 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENTPANJANG LIABILITIES

Utang lain-lain Other payables- Pihak yang berelasi 30b 4,428 - 183 Related parties -

Pinjaman jangka panjang setelahdikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings,tempo dalam satu tahun 16b 411,240 - 105,082 net of current portion

Utang sewa pembiayaanjangka panjang setelah Long-term finance leasedikurangi bagian yang akan payables, net of currentjatuh tempo dalam satu tahun 21 7,817 19,436 1,654 portion

Liabilitas pajaktangguhan, bersih 25e 14,637 742 134 Deferred tax liabilities, net

Penyisihan reklamasi dan Provision for reclamationpenutupan tambang 2r 4,784 2,171 2,055 and mine closure

Provision for employeePenyisihan imbalan karyawan 38 10,365 3,401 - benefits

Jumlah liabilitas jangka Total non-currentpanjang 453,271 25,750 109,108 liabilities

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 1/3 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecualinilai nominal dan data saham)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, except for

par value and share data)

Catatan/Notes 2011 2010 2009

EKUITAS EQUITYEkuitas yang diatribusikan Equity attributable to the

kepada pemilik entitas induk: owners of the parent:- Modal saham (modal dasar

4.180.000.000, 380.000, Share capital -dan 50.000 lembar saham (Authorised 4,180,000,000,biasa masing-masing pada 380,000, and 50,000tahun 2011, 2010, dan 2009, ordinary shares in 2011,modal ditempatkan dan 2010, and 2009,disetor penuh 3.000.000.000, respectively, issued and200.000, dan 20.000 lembar fully paid 3,000,000,000,saham biasa masing-masing 200,000, and 20,000pada tahun 2011, 2010, dan ordinary shares in 2011,2009 dengan nilai nominal 2010, and 2009,Rp 200 per lembar respectively, with parsaham pada tahun 2011 value of Rp 200,dan Rp 1.000.000 per share in 2011 andper lembar saham Rp 1,000,000 per sharepada tahun 2010 dan 2009) 22 600,000 200,000 20,000 in 2010 and 2009)

- Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain from -keuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets

- Tambahan modal disetor, Additional paid in -bersih 23 732,834 - - capital, net

- Selisih dari transaksi Differences arising from -dengan kepentingan transaction withnon-pengendali 6,563 - - non-controlling interests

- Laba ditahan Retained earnings -- Dicadangkan – cadangan Appropriated – general -

umum 24 5,000 - - reserve- Tidak dicadangkan 48,318 19,918 6,598 Unappropriated -

1,392,884 219,918 26,598

Kepentingan non-pengendali (2,951) - - Non-controlling interests

Jumlah ekuitas 1,389,933 219,918 26,598 Total equity

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 2,301,384 540,070 297,713 EQUITY

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 2 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba persaham)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFCOMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, except for earnings per

share)

Catatan/Notes 2011 2010 2009

Pendapatan usaha 26 799,315 593,218 387,172 Revenue

Beban pokok pendapatan 27 (587,146) (511,544) (314,648) Cost of revenue

Laba bruto 212,169 81,674 72,524 Gross profit

Beban usaha 28 (108,893) (55,298) (74,113) Operating expensesBiaya keuangan (37,030) (3,266) (9,268) Finance costs(Kerugian)/keuntungan selisih (Loss)/gain on foreign

kurs, bersih 2c (20,796) (1,277) 26,308 exchange, netKerugian pada persediaan karena Loss on inventory due to

penyesuaian nilai realisasi net realisable valuebersih (3,933) - - adjustment

Denda pajak (2,551) (1,276) (716) Tax penaltiesPendapatan keuangan 4,776 1,179 58 Finance incomeKeuntungan dari pelepasan Gain from disposal of

entitas anak 4 3,280 - 3,035 subsidiariesLain-lain, bersih (2,730) (465) 69 Miscellaneous, net

Laba sebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan 25c (17,372) (7,951) (7,410) Income tax expense

Laba bersih tahun berjalan 26,920 13,320 10,487 Net profit for the year

Pendapatan komprehensif Other comprehensivelainnya income

Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain fromdari aset keuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets

Jumlah pendapatan Total comprehensivekomprehensif 27,089 13,320 10,487 income

Laba bersih yang Net profitdiatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk 33,400 13,320 10,682 Owners of the parentKepentingan non-pengendali (6,480) - (195) Non-controlling interests

26,920 13,320 10,487

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensiveyang diatribusikan kepada: income attributable to:

Pemilik entitas induk 33,569 13,320 10,682 Owners of the parentKepentingan non-pengendali (6,480) - (195) Non-controlling interests

27,089 13,320 10,487

Laba bersih per saham dasar Basic earnings per shareyang diatribusikan kepada attributable to ownerspemilik entitas induk 31 17 22 107 of parent

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 3/1 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009

(Expressed in million Rupiah)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owner of the parentKeuntunganyang belum Selisih daridirealisasi transaksidari aset dengan

keuangan kepentinganyang tersedia non-pengendali/

Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences Kepentinganmodal Unrealised setoran arising from Laba ditahan/ non-

Modal disetor/ gain from modal/ transaction Retained earnings/ pengendali/ Jumlahsaham/ Additional available for Advance with Tidak Non- ekuitas/

Catatan/ Share paid in sale financial for share non-controlling Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling TotalNotes capital capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated Total interests equity

Saldo per 1 Januari 2009 600 - - 13,831 - - (4,084) 10,347 137 10,484 Balance as at 1 January 2009

Penerbitan saham baru 22 19,400 - - (13,831) - - - 5,569 - 5,569 Issuance of new shares

Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 10,682 10,682 (137) 10,545 Net profit for the year

Saldo per Balance as at31 Desember 2009 20,000 - - - - - 6,598 26,598 - 26,598 31 December 2009

Penerbitan saham baru 22 180,000 - - - - - - 180,000 - 180,000 Issuance of new shares

Laba komprehensif Comprehensive incometahun berjalan - - - - - - 13,320 13,320 - 13,320 for the year

Saldo per Balance as at31 Desember 2010 200,000 - - - - - 19,918 219,918 - 219,918 31 December 2010

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 3/2 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009

(Expressed in million Rupiah)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owner of the parentKeuntunganyang belum Selisih daridirealisasi transaksidari aset dengan

keuangan kepentinganyang tersedia non-pengendali/

Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences Kepentinganmodal Unrealised setoran arising from Laba ditahan/ non-

Modal disetor/ gain from modal/ transaction Retained earnings/ pengendali/ Jumlahsaham/ Additional available for Advance with Tidak Non- ekuitas/

Catatan/ Share paid in sale financial for share non-controlling Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling TotalNotes capital capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated Total interests equity

Saldo per Balance as at31 Desember 2010 200,000 - - - - - 19,918 219,918 - 219,918 31 December 2010

Penerbitan saham baru 22 400,000 - - - - - - 400,000 - 400,000 Issuance of new shares

Tambahan modal disetor 23 - 732,834 - - - - - 732,834 - 732,834 Additional paid in capital

Appropriation of retainedPencadangan laba ditahan 24 - - - - - 5,000 (5,000) - - - earnigs

Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 33,400 33,400 (6,480) 26,920 Net profit for the year

Pendapatan komprehensiflainnya: Other comprehensive income:

Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gainkeuangan yang from available for saletersedia untuk dijual - - 169 - - - - 169 - 169 financial assets

Akuisisi kepentingan non- Acquisition of non-controllingpengendali oleh Grup - - - - 6,563 - - 6,563 (7,321) (758) interest by the Group

Kepentingan non-pengendaliyang timbul dari Non-controlling interest arisingkombinasi bisnis - - - - - - - - 10,850 10,850 from business combination

Saldo per Balance as at31 Desember 2011 600,000 732,834 169 - 6,563 5,000 48,318 1,392,884 (2,951) 1,389,933 31 December 2011

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 4/1 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)

2011 2010 2009

Cash flows from operatingArus kas dari aktivitas operasi activitiesPenerimaan dari pelanggan 625,101 563,761 343,539 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (465,209) (408,054) (302,765) Payments to suppliersPembayaran pajak penghasilan Payments of corporate

badan (13,944) (8,148) (3,646) income taxPembayaran kepada karyawan (157,267) (59,231) (44,925) Payments to employeesPembayaran iuran eksploitasi (58,108) (5,806) (8,472) Payments of exploitation feesPembayaran bunga (25,258) (3,857) (7,226) Payments of interest(Pembayaran)/penerimaan lain-lain (75,955) 478 18,970 Other (payments)/receipts

Arus kas bersih yang Net cash provided by/diperoleh dari/(digunakan untuk) (used in) operatingaktivitas operasi (170,640) 79,143 (4,525) activities

Cash flows from investingArus kas dari aktivitas investasi activities

Purchases of property,Pembelian aset tetap (102,345) (25,647) (22,763) plant and equipmentPembelian aset keuangan yang Purchase of available for

tersedia untuk dijual (11,434) - - sale financial assetsPinjaman yang diberikan Amounts loaned to

kepada perusahaan acquired companiesyang diakuisisi sebelum akuisisi - (107,638) - prior to acquisition

Uang muka untuk akuisisi aset tetap Advances for acquisitions ofdan aset takberwujud (125,619) - - fixed and intangible assets

Increase in deferredKenaikan biaya eksplorasi dan exploration and

pengembangan yang ditangguhkan developmentdan biaya pengupasan tanah expenditures andyang ditangguhkan (181,692) (26,114) (9,368) deferred stripping costs

Akuisisi entitas anak, bersih Acquisition of subsidiaries,dari kas yang diterima (191,473) 3,772 - net of cash acquired

Arus kas masuk bersih dari Net cash inflow frompenjualan entitas anak 869 - (119) disposal of subsidiaries

Pembayaran untuk Payments foraset takberwujud (293,941) (62,937) - intangible asset

Arus kas bersih yang digunakan Net cash used inuntuk aktivitas investasi (905,635) (218,564) (32,250) investing activities

Cash flows from financingArus kas dari aktivitas pendanaan activitiesPerolehan kas dari pinjaman 526,097 114,055 49,726 Proceeds from borrowingsPembayaran pinjaman (203,461) (139,289) (17,129) Repayments of borrowingsPembayaran utang sewa Repayments of finance

pembiayaan (25,899) (10,878) (2,103) lease payablesPerolehan kas dari penambahan Proceeds from issuance of

modal saham 270,000 180,000 - new sharesPerolehan kas dari Proceeds from Initial

Penawaran Umum Perdana saham 975,000 - - Public Offering of sharesPembayaran biaya-biaya untuk Payments of costs for Initial

Penawaran Umum Perdana saham (112,166) - - Public Offering of shares

Arus kas bersih yang diperoleh Net cash provided bydari aktivitas pendanaan 1,429,571 143,888 30,494 financing activities

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 4/2 Page

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)

2011 2010 2009

Net increase/(decrease)Kenaikan/(penurunan) bersih in cash and cash

kas dan setara kas 353,296 4,467 (6,281) equivalentsCash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun 5,867 1,400 7,681 at the beginning of the year

Kas dan setara kas pada akhir Cash and cash equivalentstahun 359,163 5,867 1,400 at the end of the year

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/1 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya a. Establishment of the Company and otherinformation

PT Atlas Resources Tbk. (“Perusahaan”)didirikan berdasarkan Akta Notaris IlmiawanDekrit S, S.H., No. 17 tertanggal 26 Januari2007. Akta Notaris tersebut disahkan olehMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui Surat KeputusanNo. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 tertanggal 21Juni 2007 dan diumumkan dalam TambahanNo. 5170 Berita Negara Republik Indonesia No.15 tertanggal 20 Februari 2009.

PT Atlas Resources Tbk. (the “Company”) wasestablished based on Notarial Deed of IlmiawanDekrit S, S.H., No. 17 dated 26 January 2007.This Notarial Deed was approved by theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia in Decree No. W7-06934HT.01.01-TH.2007 dated 21 June 2007 andpublished in Supplement No. 5170 of the StateGazette of the Republic of Indonesia No. 15 on20 February 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapakali mengalami perubahan. Perubahan terakhirtercantum dalam Akta Notaris No. 223 yangdibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn, notarisdi Jakarta, tertanggal 24 Mei 2011, sehubungandengan persetujuan pemegang sahamPerusahaan atas hal-hal berikut:

The Companyʼs Articles of Association havebeen amended several times. The latestamendment was based on Notarial Deed No.223 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta,dated 24 May 2011, pertaining to theCompanyʼs shareholders approval on thefollowing matters:

Penawaran umum saham perdanaPerusahaan melalui pengeluaran sahambaru dalam Perusahaan sebanyak-banyaknya 940.000.000 saham;

The Initial Public Offering through issuanceof new shares from the portfolio of theCompany in the maximum amount of940,000,000 shares;

Perubahan status Perusahaan dariPerusahaan Tertutup menjadi PerusahaanTerbuka;

Change of the status of the Company from aprivate company to a public company;

Perubahan nama PT Atlas Resourcesmenjadi PT Atlas Resources Tbk.;

Change of the name of the Company fromPT Atlas Resources to PT Atlas ResourcesTbk.;

Perubahan nilai nominal sahamPerusahaan dari Rp 1.000.000 (nilai penuh)menjadi Rp 200 (nilai penuh) per lembarsaham;

Change of the nominal share value from Rp1,000,000 (full amount) to Rp 200 (fullamount) per share;

Perubahan seluruh Anggaran DasarPerusahaan untuk disesuaikan denganPeraturan Bapepam-LK;

Amendment of the entire provision of theArticles of Association in compliance to theregulation of the Capital Market andFinancial Institutions Supervisory Agency;

Program Management and Employee StockOption (“MESOP”) di mana hak opsidiberikan kepada manajemen sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah modalditempatkan dan disetor setelah penawaranumum perdana; dan

Management and Employee Stock Option(“MESOP”) plan under which option right isgranted to management in the maximum of10% of the new shares issued after theinitial public offering; and

Perubahan Dewan Direksi dan Komisaris. Change in Board of Directors andCommissioners.

Akta ini mendapatkan persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 6Juni 2011.

This deed was approved by the Minister of Lawand Human Rights of Republic of Indonesia inDecree No. AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011dated 6 June 2011.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/2 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya(lanjutan)

a. Establishment of the Company and otherinformation (continued)

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaanadalah dalam bidang perdagangan batubara,transportasi pertambangan dan batubara, dankegiatan penunjang operasi penambanganbatubara lainnya seperti penyewaan peralatandan kendaraan.

In accordance with the Article No. 3 of theCompanyʼs Articles of Assosiation, the scope ofthe Companyʼs business includes coal trading,coal and mining transportation, and otheractivities related to the coal mining operations,such as rental of equipments and vehicles.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersialpada bulan Maret 2008. Perusahaanberdomisili di Jakarta dan berlokasi diSampoerna Strategic Square, South Tower,Lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 –46, Jakarta Selatan, Indonesia.

The Company commenced its commercialoperations in March 2008. The Company isdomiciled in Jakarta and located at SampoernaStrategic Square, South Tower, 18th Floor,Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 – 46, SouthJakarta, Indonesia.

Susunan Dewan Direksi dan KomisarisPerusahaan pada 31 Desember 2011, 2010dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Companyʼs Boards of Commissioners andDirectors as at 31 December 2011, 2010 and2009 are as follows:

2011 2010 2009

Komisaris Utama : Jay T.Oentoro Pola Winson - : President CommissionerKomisaris : Andreas Vourloumis - Pola Winson : CommisionertKomisaris Independent

Independen Suhartono Suratman - - ComissionerKomisaris : Suci Kuswardani Jay T.Oentoro - : Comissioners

Pranata Hajadi - -Presiden Direktur : Andre Abdi Andre Abdi Andre Abdi : President DirectorWakil Presiden

Direktur : Hans Jurgen Kaschull - - : Vice President DirectorDirektur : Joko Kus Sulistyoko Joko Kus Sulistyoko Joko Kus Sulistyoko : Directors

Aulia Setiadi Hans Jurgen Kaschull Hans Jurgen KaschullAulia SetiadiAntonius Weno

Direkturtidak terafiliasi : Dono Boestami - - : Unaffiliated Director

Pada tanggal 31 Desember 2011, nama entitasinduk dan entitas induk terakhir Perusahaanadalah PT Calorie Viva Utama (“CVU”) yangmayoritas sahamnya dimiliki oleh Andre Abdi.

As at 31 December 2011, parent entity andultimate parent entity of the Company is PTCalorie Viva Utama (“CVU”), on which themajority shareholder is Andre Abdi.

2011 2010 2009

Number of the GroupʼsJumlah karyawan Grup pada employees as at balance

tanggal neraca (tidak diaudit) 878 376 345 sheet date (unaudited)

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/3 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Companyʼs Shares

Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaanmenerima Surat Pernyataan Efektif dari KetuaBadan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan SuratnyaNo. S-11754/BL/2011 untuk melakukanPenawaran Umum Saham Perdana kepadapublik atau masyarakat dengan hargapenawaran Rp 1.500 (nilai penuh) per lembarsaham atas 650.000.000 lembar saham atau21,67% dari keseluruhan 3.000.000.000 lembarsaham yang diterbitkan oleh Perusahaan. Padatanggal 8 November 2011, saham yangditawarkan kepada masyarakat dalamPenawaran Umum Saham Perdana dicatatkandi Bursa Efek Indonesia bersamaan denganpencatatan 2.350.000.000 lembar sahampendiri, sehingga jumlah seluruh saham yangdicatatkan pada Bursa Efek Indonesia menjadi3.000.000.000 lembar.

On 31 October 2011, the Company obtainedthe Notice of Effectiveness from the Chairmanof the Capital Market and Financial InstitutionsSupervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) vialetter No. S-11754/BL/2011 for the Companyto conduct its Initial Public Offering for offeringto and subscription by the public at an offeringprice of Rp 1,500 (full amount) per share of650,000,000 shares or 21.67% of the total of3,000,000,000 the Companyʼs issued shares.The shares offered to the public in theCompanyʼs Initial Public Offering were listedwith the Indonesia Stock Exchange on 8November 2011. In conjuction herewith theCompany on behalf of its foundingshareholders also listed the entire2,350,000,000 founder shares, which resultedin the entire 3,000,000,000 the Companyʼsshares listed on the Indonesia StockExchange.

Sekitar 60% dari dana hasil penawaran umumakan digunakan Perusahaan untukpengembangan lebih lanjut proyek Muba, dan40% sisanya akan digunakan untuk akuisisi,modal kerja, dan pembayaran kompensasirestrukturisasi kontrak pemasokan batubaraselama umur tambang menjadi kontrakpemasaran dan penjualan batubara.

Approximately 60% of the proceeds from theoffering will be used by the Company forfurther development of Muba project, and theremaining 40% will be used for acquisitions,working capital purpose, and compensationpayment on the restructuring of life of minecoal supply agreement to coal marketing andselling agreement.

Semenjak efektifnya Penawaran Umum SahamPerdana, Perusahaan telah membayar biaya-biaya berikut ini yang pencatatannya langsungdikurangkan dari jumlah dana yang diperolehdari masyarakat pada laporan keuangankonsolidasian ini:

Since the effective date of the Initial PublicOffering, the Company has paid the followingcosts and were recorded as the deduction tothe cash proceeds from the public in theseconsolidated financial statements:

Rp

Jumlah lembar saham 650,000,000 Total sharesHarga penawaran (Rupiah nilai penuh) 1,500 Offering price (Rupiah full amount)

Jumlah dana dari publik 975,000 Total proceeds from public

Beban PenawaranUmum Saham Perdana Initial Public Offering expenses

Penjamin pelaksana emisi efek (70,694) Underwriting feesBiaya profesi penunjang pasar modal (20,349) Professional feesBadan Administrasi Efek (15,560) Share Administration BureauBeban penyelenggaraan public expose (1,186) Public expose expensesLain-lain (4,377) Others

Jumlah beban (112,166) Total expenses

Dana Penawaran UmumSaham Perdana, bersih 862,834 Proceeds from Initial Public Offering, net

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/4 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan(lanjutan)

b. Public Offering of the Companyʼs Shares(continued)

Rp

Dicatat sebagai modal saham Recorded as share capitalpada nilai nominal Rp 200 at par value of(nilai penuh) per lembar saham 130,000 Rp 200 (full amount) per share

Dicatat sebagai tambahan modaldisetor pada Rp 1.300 (nilai penuh), Recorded as additionalbersih setelah dikurangkan paid in capital of Rp 1,300dengan beban Penawaran (full amount), net after deduction ofUmum Saham Perdana 732,834 Initial Public Offering expenses

862,834

c. Entitas anak c. Subsidiaries

Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dantidak langsung pada entitas anak berikut ini:

The Company has direct and indirectownerships in the following subsidiaries:

Tahunoperasi Persentase kepemilikan Jumlah aset

komersil/ efektif/Percentage sebelum eliminasi/Aktivitas usaha/ Year of of effective ownership Total assets

Entitas anak/ Business Lokasi/ commercial (%) before eliminationSubsidiaries activity Location operation 2011 2010 2009 2011 2010 2009

Kepemilikan langsung/direct ownership

PT Berau Bara Penambangan Kalimantan 2008 100.00 99.998 99.998 267,576 296,730 205,708Energi (“BBE”) batubara/Coal Timur/East

mining Kalimantan

PT Aquela Investasi/ Jakarta - 100.00 99.80 - 11,823 67,108 -Pratama InvestmentIndonesia (“API”) **

PT Kalbara Energi Penambangan Kalimantan Belum 100.00 99.83 99.83 5,378 1,234 239Pratama (“KEP”) batubara/Coal Timur/East beroperasi/Not

mining Kalimantan yet operating

PT Citra Global Penambangan Kalimantan Belum 100.00 99.80 99.80 1,798 449 231Artha (“CGA”) batubara/Coal Timur/East beroperasi/Not

mining Kalimantan yet operating

PT Papua Inti Penambangan Papua Belum 100.00 90.00 90.00 661 659 656Energi (“PIE”) batubara/Coal beroperasi/Not

mining yet operating

PT Optima Investasi/ Jakarta - 100.00 - - 275,167 12,435 4,240Persada InvestmentEnergi (“OPE”)

PT Optima Coal Investasi/ Jakarta - 50.33 - - 5,768 - -(“OC”) Investment

PT Citra Tata Penambangan Kalimantan Belum - 99.83 99.83 - 513 538Makmur (“CTM”) * batubara/Coal Timur/East beroperasi/Not

mining Kalimantan yet operating

PT Sarana Energi Penambangan Kalimantan 2008 - 90.00 90.00 - 12,435 4,240Resources batubara/Coal Timur/East(“SER”) * mining Kalimantan

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/5 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas anak (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Tahunoperasi Persentase kepemilikan Jumlah aset

komersil/ efektif/Percentage sebelum eliminasi/Aktivitas usaha/ Year of of effective ownership Total assets

Entitas anak/ Business Lokasi/ commercial (%) before eliminationSubsidiaries activity Location operation 2011 2010 2009 2011 2010 2009

Kepemilikan tidak langsung/ indirect ownership

PT Diva Kencana Penambangan Kalimantan 2010 100.00 - - 325,312 - -Borneo (“DKB”) batubara/ Timur/East

Coal mining Kalimantan

PT Banyan Koalindo Penambangan Sumatera Belum 100.00 - - 35,293 - -Lestari (“BKL”) batubara/ Selatan/ beroperasi/Not

Coal mining South yet operatingSumatera

PT Karya Penambangan Papua Belum 100.00 - - 547 - -Manunggal (“KM”) batubara/ beroperasi /Not

Coal mining yet operating

PT Sriwijaya Bara Logistik/Logistic Sumatera Belum 100.00 - - 15,244 - -Logistik (“SBL”) Selatan/ beroperasi /Not

South yet operatingSumatera

PT Musi Mitra Logistik/Logistic Sumatera Belum 100.00 - - 27,433 - -Jaya (“MMJ”) Selatan/ beroperasi /Not

South yet operatingSumatera

PT Gorby Putra Penambangan Sumatera 2011 80.00 79.84 - 138,105 61,836 -Utama batubara/ Selatan/(“GPU”) *** Coal mining South

Sumatera

PT Gorby Energi Penambangan Sumatera Belum 80.00 79.84 - 23,580 4,948 -(“GE”) *** batubara/ Selatan/ beroperasi/Not

Coal mining South yet operatingSumatera

PT Gorby Global Penambangan Sumatera Belum 80.00 79.84 - 2,006 803 -Energi batubara/ Selatan/ beroperasi/Not(“GGE”) *** Coal mining South yet operating

Sumatera

PT Hanson Penambangan Sumatera 2011 80.00 - - 73,003 - -Energy (“HE”) batubara/ Selatan/

Coal mining SouthSumatera

PT Cipta Wana Penambangan Sumatera Belum 65.00 - - 4,802 - -Dana (“CWD”) batubara/ Selatan/ beroperasi/Not

Coal mining South yet operatingSumatera

PT Bara Karya Penambangan Kalimantan Belum 50.40 - - 260 - -Agung (“BKA”) batubara/ Timur/East beroperasi /Not

Coal mining Kalimantan yet operating

PT Karya Borneo Penambangan Kalimantan Belum 50.08 - - 1,508 - -Agung (“KBA”) batubara/ Timur/East beroperasi /Not

Coal mining Kalimantan yet operating

PT Anugerah Penambangan Sumatera Belum 25.67 - - 37,850 - -Energi (“AE”) batubara/ Selatan/ beroperasi/Not

Coal mining South yet operatingSumatera

(*) Didivestasi pada Maret 2011.(**) API didivestasi pada Juli 2009, namun kemudian

diperoleh kembali pada September 2010.(***) GPU, GE, dan GGE didivestasi pada Juli 2009, namun

diperoleh kembali pada September 2010 melaluiakuisisi API.

(*) Divested in March 2011.(**) API was divested in July 2009 and reacquired in

September 2010.(***) GPU, GE and GGE were divested in July 2009 and

reacquired in September 2010 through acquisition ofAPI.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/6 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Area pertambangan d. Mining area

Area eksplorasi dan pengembangan Exploration and development area

Jumlah biayaeksplorasi danpengembangan

tangguhanpada tanggal/

Total netdeferred

exploration andNama pemilik development

Nama lokasi/ izin lokasi/ Tanggal perolehan izin/ expenditures asLocation Concession Date of Tanggal berakhirnya izin/ at 31 Desember/

name owner obtaining permit Expiry date of permit December 2011

Berau KEP 17 Juni/June 2009 17 Juni/June 2016 4,908

Berau CGA 17 Juni/June 2009 17 Juni/June 2016 1,571

Membaramo PIE 21 September 2007 21 September 2010 596

Ogan Komering 8 Desember/Ulu Selatan AE December 2009 23 Mei/May 2014 26,894

Membaramo KM 21 September 2007 21 September 2010 147

Musi Rawas GGE 7 September 2009 7 September 2014 1,156

Musi Rawas GPU 1 Juni/June 2009 31 Mei/May 2029 107,679

Musi Rawas GE 1 Juni/June 2009 31 Mei/May 2029 22,318

Musi Rawas BKL 19 April 2010 18 April 2030 33,603

14 Oktober/ 14 Oktober/Musi Banyuasin CWD October 2009 October 2014 302

Kutai Barat KBA 19 April 2010 18 April 2028 1,150

Kutai Barat BKA 26 Januari/ 26 Januari/January 2010 January 2013 200

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan olehgeologis independen, Britmindo di bulanSeptember 2011, jumlah cadangan batubaraterbukti dan terduga di GPU, GE dan BKL pertanggal 31 Desember 2011 masing-masingsebesar 43,4 juta metrik ton, 21,8 juta metrikton, dan 12,5 juta metrik ton, sementara jumlahsumber daya batubara terukur dan terunjuk pertanggal 31 Desember 2011 di GPU, GE danBKL masing-masing sebesar 71,9 juta metrikton, 60,3 juta metrik ton, dan 42,8 juta metrikton. Jumlah ini tidak diaudit.

Based on the report issued by an independentgeologist, Britmindo in September 2011, totalproven and probable coal reserves of GPU, GEand BKL as at 31 December 2011 amounted to43.4 million metric tones, 21.8 million metrictones, and 12.5 million metric tones,respectively, while total measured andindicated coal resources of GPU, GE and BKLas at 31 December 2011 amounted to 71.9,60.3, and 42.8 million metric tonnes,respectively. These figures are unaudited.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/7 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Area pertambangan (lanjutan) d. Mining area (continued)

Area eksplorasi dan pengembangan(lanjutan)

Exploration and development area(continued)

Pada tanggal laporan keuangan konsolidiasianini, Grup belum mendapatkan perpanjanganatas izin eksplorasi KM dan PIE.

As at the date of these consolidated financialstatements, the Group has not obtainedrenewal on the exploration licences of KM andPIE.

Area eksploitasi Exploitation area

Jumlah Jumlahcadangan sumber dayaterbukti terukur dan

dan terduga terunjuk(dalam jutaan (dalam jutaanmetrik ton)/ metrik ton)/

Total proven Total measuredNama pemilik Tanggal Tanggal and probable and indicated

izin lokasi/ perolehan izin/ berakhirnya izin/ reserves resourcesLokasi/ Concession Date of obtaining Expiry date of (in million (in million

Location owner permit permit metric tonnes) metric tones)

Berau* BBE 7 April 2010 7 April 2030 2.6 5.8

Kutai Barat** DKB 18 Agustus/ 18 Agustus/ 7.4 18.5August 2009 August 2029

OKU*** HE 8 Januari/ 8 Januari/ - 4.9January 2010 January 2030

(*) Jumlah cadangan dan sumber daya batubara pertanggal 31 Desember 2011 di atas berdasarkan laporanyang dikeluarkan oleh geologis Runge, independen,pada bulan Juli 2011 setelah dikurangi dengan produksibatubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlahini tidak diaudit.

(*) Total coal reserves and resources as at 31 December2011 above were based on the report issued by anindependent geologist, Runge, in July 2011 after beingreduced by the coal production up until 31 December2011. These figures are unaudited.

(**) Jumlah cadangan batubara per tanggal 31 Desember2011 di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkanoleh geologis independen, Britmindo pada bulanSeptember 2011 dan Runge pada bulan Juli 2011setelah dikurangi dengan produksi batubara sampaidengan 31 Desember 2011. Jumlah saldo sumber dayabatubara per tanggal 31 Desember 2011 di atas adalahberdasarkan laporan Britmindo yang dikeluarkan padabulan September 2011. Jumlah ini tidak diaudit.

(**) Total coal reserves as at 31 December 2011 abovewere based on the reports issued by independentgeologists, Britmindo in September 2011 and Runge inJuly 2011 after being reduced by the coal production upuntil 31 December 2011. Total coal resources as at 31December 2011 above was based on the report issuedby Britmindo in September 2011. These figures areunaudited.

(***) Jumlah sumber daya batubara per tanggal 31Desember 2011 di atas berdasarkan laporan yangdikeluarkan oleh geologis internal Perusahaan padabulan Januari 2011 setelah dikurangi dengan produksibatubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlahini tidak diaudit.

(***) Total coal resources as at 31 December 2011 abovewere based on the report issued by the Companyʼsinternal geologist in January 2011 after being reducedby the coal production up until 31 December 2011.These figures are unaudited.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/8 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dandiselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untukditerbitkan pada tanggal 21 Mei 2012.

The Groupʼs consolidated financial statements wereprepared and finalised by the Directors and wereauthorised to be issued on 21 May 2012.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian Grup yang sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia. Laporankeuangan konsolidasian ini juga disusunberdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangandan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 (sebagaimanadiubah berdasarkan Surat Keputusan KetuaBAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010) mengenaiPedoman Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik IndustriPertambangan Umum.

Presented below are the significant accountingpolicies adopted in preparing the Groupʼsconsolidated financial statements, which are inconformity with Indonesian Financial AccountingStandards. The consolidated financial statementshave also been prepared in conformity with theRegulations of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 regardingthe Guidance for Financial Statements Presentationand Circular Letter of BAPEPAM-LK Chairman No.SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 (asamended by Decree of Chairman of BAPEPAM-LKNo. KEP-554/BL/2010) regarding the Guidance forthe Preparation and Disclosure of FinancialStatements of an Issuer or Public Company in theGeneral Mining Industry.

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusundengan dasar harga perolehan, kecualidinyatakan lain. Mata uang pelaporan yangdigunakan dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasian adalah RupiahIndonesia (“Rupiah” atau “Rp”). Mata uangfungsional Perusahaan adalah Dolar AmerikaSerikat.

The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of historical costconvention, unless otherwise stated. Thereporting currency used in the preparation ofthe consolidated financial statements is theIndonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).The Companyʼs functional currency is USDollar.

Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep akrual, kecuali untuklaporan arus kas konsolidasian. Laporan aruskas konsolidasian disusun menggunakanmetode langsung dengan mengklasifikasikanarus kas berdasarkan aktivitas operasi,investasi, dan pendanaan.

The consolidated financial statements havebeen prepared on the accrual basis, except forthe consolidated statements of cash flows. Theconsolidated statements of cash flows havebeen prepared based on the direct method byclassifying cash flows on the basis of operating,investing and financing activities.

Grup menyajikan analisis beban menggunakanklasifikasi campuran berdasarkan sifat danfungsinya dalam entitas, yang menyediakaninformasi yang paling relevan. Penyajian iniditerapkan secara konsisten.

The Group presents an analysis of expensesusing a mix classification based on the natureof expenses and their function within the entity,which provides the most relevant information.The presentation is applied consistently.

Seluruh angka dalam laporan keuangankonsolidasian ini disajikan dalam jutaan Rupiah(“Rp”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statementsare rounded to and stated in million Rupiah(“Rp”), unless otherwise stated.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/9 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

(i) Entitas anak (i) Subsidiaries

Entitas anak merupakan semua entitas(termasuk entitas bertujuan khusus), yangmana Grup memiliki kekuatan untukmengatur kebijakan keuangan danoperasional, yang secara umum, disertaidengan kepemilikan lebih dari setengahkekuasaan suara suatu entitas.Keberadaan dan dampak dari hak suarapotensial yang saat ini dapat dilaksanakanatau dikonversi, dipertimbangkan ketikamenilai apakah Grup mengendalikanentitas lain. Entitas anak dikonsolidasikansejak tanggal dimana pengendalian telahberalih kepada Grup dan tidak lagidikonsolidasi sejak tanggal hilangnyapengendalian.

Subsidiaries are all entities (includingspecial purpose entities), over which theGroup has the power to govern thefinancial and operating policies generallyaccompanying a shareholding of morethan half of voting rights. The existenceand effect of potential voting rights that arecurrently exercisable or convertible areconsidered when assessing whether theGroup controls another entity. Subsidiariesare fully consolidated from the date onwhich control is transferred to the Group.They are deconsolidated from the date thatcontrol ceases.

Grup menggunakan akuntansi metodeakuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis.Jika aset yang diperoleh bukan suatubisnis, maka Grup akan mencatatnyasebagai akuisis aset. Imbalan yangdialihkan dalam suatu akuisisi entitas anakmencakup nilai wajar dari aset yangdialihkan, liabilitas yang terjadi dankepentingan ekuitas yang diterbitkan olehGrup. Imbalan yang dialihkan mencakupnilai wajar aset dan liabilitas yangdihasilkan dari suatu kesepakatan imbalankontinjensi. Biaya terkait dengan akuisisidicatat sebagai beban pada saat terjadi.Aset dan liabilitas dan liabilitas kontinjensiyang dapat diidentifikasi, yang diperolehdalam kombinasi bisnis diukur awalnyapada nilai wajar pada tanggal akuisisi.Pada setiap akuisisi, Grup mengakui nilaikepentingan non-pengendali pada pihakyang diakuisisi, pada nilai wajar ataupunpada proporsi kepemilikan kepentingannon-pengendali atas aset bersihteridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.

The Group uses the acquisition method ofaccounting to account for businesscombinations. If the assets as acquired arenot a business, the Group shall account itas an asset acquisition. The considerationtransferred for the acquisition of asubsidiary comprises the fair values of theassets transferred, the liabilities incurredand the equity interests issued by theGroup. The consideration transferredincludes the fair value of any asset orliability resulting from a contingentconsideration arrangement. Acquisition-related costs are expensed as incurred.Identifiable assets acquired and liabilitiesand contingent liabilities assumed in abusiness combination are measuredinitially at their fair values at the acquisitiondate. On an acquisition-by-acquisitionbasis, the Group recognises any non-controlling interests in the acquiree eitherat fair value or at the non-controllinginterestʼs proportionate share of theacquireeʼs identifiable net assets.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/10 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)

Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan,jumlah setiap kepentingannon-pengendali dalam pihak yangdiakuisisi, dan nilai wajar pada tanggalakuisisi dari kepemilikan ekuitas yangsebelumnya dimiliki oleh pihakpengakuisisi pada pihak yang diakuisisi,dibandingkan dengan nilai wajar bagianGrup atas aset bersih teridentifikasi yangdiakuisisi, dicatat sebagai propertipertambangan dan/atau goodwill. Jikajumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajaratas aset bersih teridentifikasi entitas anakyang diakuisisi dan pengukuran atasseluruh jumlah tersebut telah ditelaah,dalam hal pembelian dengan diskon,selisih tersebut diakui secara langsungpada laporan laba-rugi konsolidasian.

The excess of the considerationtransferred, the amount of anynon-controlling interests in the acquireeand the acquisition-date fair value of anyprevious equity interest in the acquireeover the fair value of the Groupʼs share ofthe identifiable net assets acquired isrecorded as mining properties and/orgoodwill. If those amounts are less than thefair value of the net identifiable assets ofthe subsidiary acquired and themeasurement of all amounts has beenreviewed, in the case of a bargainpurchase, the difference is recogniseddirectly in the consolidated statements ofincome.

Properti pertambangan merupakanpenyesuaian nilai wajar atas aset bersihyang diperoleh pada tanggal akuisisiterhadap harga perolehan aset tersebutyang merupakan aset teridentifikasi berupacadangan atau sumber daya batubara dandinyatakan pada harga perolehan. Propertipertambangan diamortisasi selama umurproperti menggunakan metode unitproduksi dimulai dari awal operasikomersial. Amortisasi tersebutmenggunakan basis estimasi cadanganbatubara.

Mining properties represent the fair valueadjustments of net assets acquired at thedate of acquisition of a mining companyover the acquisition costs of the assetswhich are identifiable assets in the form ofcoal reserves or resources and are statedat cost. Mining properties are amortisedover the life of the property using the unitsof production method from the date of thecommencement of commercial operations.The amortisation is based on estimatedcoal reserves.

Transaksi intra-perusahaan, saldo dankeuntungan yang belum direalisasi daritransaksi antara perusahaan dalam Grupdieliminasi. Kerugian yang belumdirealisasi juga dieliminasi. Kebijakanakuntansi entitas anak telah diubahseperlunya untuk memastikan konsistensipenerapan kebijakan oleh Grup.

Inter-company transactions, balances andunrealised gains on transactions betweenGroup companies are eliminated.Unrealised losses are also eliminated.Accounting policies of subsidiaries havebeen changed where necessary to ensureconsistency with the policies adopted bythe Group.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/11 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(ii) Transaksi dengan kepentingan non-pengendali

(ii) Transactions with non-controlling interest

Grup memperlakukan transaksi dengankepentingan non-pengendali sebagaitransaksi dengan pemilik ekuitas dari Grup.Untuk pembelian dari kepentingan non-pengendali, selisih antara imbalan yangdibayarkan dan bagiannya atas jumlahtercatat aset bersih yang diperoleh, dicatatpada ekuitas. Keuntungan atau kerugiandari pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.

The Group treats transactions withnon-controlling interests as transactionswith equity owners of the Group. Forpurchases from non-controlling interests,the difference between any considerationpaid and the relevant share acquired ofthe carrying value of net assets of thesubsidiary is recorded in equity. Gains orlosses on disposals to non-controllinginterests are also recorded in equity.

Ketika Grup kehilangan pengendalian ataupengaruh signifikan, maka sisakepentingan dalam entitas diukur kembalipada nilai wajarnya, dengan perubahanpada jumlah tercatat diakui pada laporanlaba-rugi konsolidasian. Nilai wajartersebut menjadi jumlah tercatat awal,untuk keperluan akuntansi selanjutnyayang digunakan untuk mencatat sisakepentingan sebagai perusahaan asosiasi,ventura bersama atau aset keuangan.Sebagai tambahan, jumlah yangsebelumnya diakui dalam pendapatankomprehensif lainnya yang terkait denganentitas tersebut diakui seolah-olah Grupmelepaskan secara langsung aset atauliabilitas terkait. Hal ini berarti jumlah yangsebelumnya diakui dalam pendapatankomprehensif lainnya direklasifikasi kelaporan laba-rugi konsolidasian.

When the Group ceases to have controlor significant influence, any retainedinterest in the entity is remeasured to itsfair value, with the change in carryingamount recognised in the consolidatedstatements of income. The fair value isthe initial carrying amount, for thepurposes of subsequently accounting forthe retained interest as an associate, jointventure or financial asset. In addition, anyamounts previously recognised in othercomprehensive income in respect of thatentity are accounted for as if the Grouphad directly disposed of the related assetsor liabilities. This may mean that amountspreviously recognised in othercomprehensive income are reclassified tothe consolidated statements of income.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

Transaksi dalam mata uang selain mata uangRupiah dijabarkan menjadi Rupiahmenggunakan kurs yang berlaku pada tanggaltransaksi. Pada tanggal neraca, aset danliabilitas moneter dalam mata uang selainRupiah dijabarkan menjadi Rupiah dengan kursyang berlaku pada tanggal tersebut.Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangberasal dari penjabaran aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang selain Rupiah diakuidalam laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

Transactions denominated in currencies otherthan Rupiah are converted into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransaction. At the balance sheet date,monetary assets and liabilities in currenciesother than Rupiah are translated into Rupiah atthe exchange rate prevailing at that date.Exchange gains and losses arising on thetranslation of monetary assets and liabilities incurrencies other than Rupiah are recognised inthe consolidated statements of comprehensiveincome.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/12 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Kurs yang digunakan pada tanggal neraca,berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan BankIndonesia adalah sebagai berikut (nilai penuh):

As at the balance sheet date, the exchangerates used, based on middle rates published byBank of Indonesia were as follows (full amount):

2011 2010 2009

Dolar Amerika Serikat United States Dollars (“US$”)(“AS$”) setara dengan Rp 9,068 8,991 9,400 equivalent to Rp

Pound Sterling Inggris setara Great Britain Pound Sterlingdengan Rp 13,969 13,894 15,114 equivalent to Rp

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas merupakan alat pembayaran yang siap danbebas dipergunakan untuk membiayai kegiatanumum perusahaan.

Cash represents available and eligible paymentinstrument to finance the Company's business.

Setara kas adalah investasi yang sifatnyasangat likuid, berjangka pendek, dan dengancepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yangtelah diketahui tanpa menghadapi risikoperubahan nilai yang signifikan. Instrumen yangdapat diklasifikasikan sebagai setara kas antaralain adalah:

Cash equivalents represent very liquidinvestments, short term and quickly convertibleto cash at a predetermined amount without anyrisk of significant value change. Instrumentswhich can be classified as cash equivalents areas follows:

(i) Deposito berjangka yang akan jatuh tempodalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang daritanggal penempatannya serta tidakdijaminkan; dan

(i) Time deposits due within 3 (three) monthsor less, starting from the placement dateand are not pledged as collateral; and

(ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dandapat dicairkan dalam jangka waktu tidaklebih dari 3 (tiga) bulan.

(ii) Money market instruments purchased andsaleable within 3 (three) months.

Kas dan setara kas yang telah ditentukanpenggunaannya atau yang tidak dapatdigunakan secara bebas tidak tergolong dalamkas dan setara kas.

Cash and cash equivalents which have beenrestricted for certain purpose or which can notbe used freely are not defined as cash andcash equivalents.

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables

Piutang usaha adalah jumlah tagihan daripelanggan untuk batubara yang dijual atau jasayang diberikan dalam transaksi bisnis padaumumnya. Piutang lain-lain adalah jumlahtagihan dari pihak ketiga atau pihak yangberelasi di luar kegiatan usaha. Jikapembayaran piutang diharapkan selesai dalamsatu tahun atau kurang (atau dalam siklusnormal operasi dari bisnis jika lebih lama),piutang tersebut dikelompokkan sebagai asetlancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikansebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due fromcustomers for coal sold or services performedin the ordinary course of business. Otherreceivables are amounts due from third partiesor related parties for transactions outside of theordinary course of business. If collection isexpected in one year or less (or in the normaloperating cycle of the business if longer), theyare classified as current assets. If not, they arepresented as non-current assets.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/13 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain(lanjutan)

e. Trade and other receivables (continued)

Piutang usaha dan piutang lain-lain padaawalnya diakui sebesar nilai wajar dankemudian diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif, dikurangi denganpenyisihan untuk penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognisedinitially at fair value and subsequentlymeasured at amortised cost using the effectiveinterest method, less provision for impairment.

f. Persediaan f. Inventories

Persediaan batubara merupakan batubara yangmenjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilaiterendah antara harga perolehan atau nilairealisasi bersih. Harga perolehan ditentukandengan metode rata-rata bergerak yangmencakup alokasi komponen biaya bahanbaku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidaklangsung yang berkaitan dengan kegiatanpertambangan. Nilai realisasi bersih adalahestimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnisnormal setelah dikurangi dengan estimasi biayapenyelesaian dan beban penjualan.

Coal inventory represents the Groupʼsentitlement to coal on hand and are valued atthe lower of cost or net realisable value. Cost isdetermined based on the moving average basiswhich includes an appropriate allocation ofmaterials, labour, depreciation and overheadsrelated to mining activities. Net realisable valueis the estimated sales amount in the ordinarycourse of business less the costs of completionand selling expenses.

Persediaan bahan bakar dinilai berdasarkanharga perolehan yang ditentukan denganmetode rata-rata tertimbang setelah dikurangidengan penyisihan atas persediaan yang sudahusang, jika ada. Persediaan bahan bakardicatat sebagai biaya produksi pada saatdigunakan.

Fuel supplies are valued at cost, determined ona weighted-average basis less provision forobsolete items, if any. Fuel supplies arecharged to production costs in the period theyare used.

g. Transaksi dengan pihak yang berelasi g. Transactions with related parties

Grup telah melakukan transaksi dengan pihakyang berelasi. Pihak yang berelasi adalahorang atau entitas yang terkait dengan Grup.

The Group has entered into transactions withrelated parties. Related parties are defined asindividual or entity which is related with theGroup.

Orang atau anggota keluarga terdekatmempunyai relasi dengan Grup jika mereka:

An individual or family member is related withthe Group if it:

(i) Memiliki pengendalian atau pengendalianbersama atas Grup;

(i) Has control or joint control over the Group;

(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Grup;atau

(ii) Has significant influence over the Group; or

(iii) Merupakan personil manajemen kunciGrup atau entitas induk Grup.

(iii) Is a member of the key managementpersonnel of the Group or of a parent of theGroup.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/14 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Transaksi dengan pihak yang berelasi(lanjutan)

g. Transactions with related parties (continued)

Suatu entitas berelasi dengan Grup jikamemenuhi salah satu hal berikut:

An entity is related to the Group if any of thefollowing conditions applies:

(i) Entitas dan Grup adalah anggota darikelompok usaha yang sama (artinyaentitas induk, entitas anak, dan entitasrekanan terkait dengan entitas lain);

(i) The entity and the Group are members ofthe same group (which means that eachparent, subsidiary and fellow subsidiary isrelated to the others);

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atauventura bersama dari entitas lain (atauentitas asosiasi atau ventura bersamayang merupakan anggota suatu kelompokusaha, yang mana entitas tersebut adalahanggotanya);

(ii) One entity is an associate or a joint ventureof the other entity (or an associate or jointventure of a member of a group of whichthe other entity is a member);

(iii) Kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama;

(iii) Both entities are joint ventures of the samethird party;

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama darientitas ketiga dan entitas yang lain adalahentitas asosiasi dari entitas ketiga;

(iv) One entity is a joint venture of a third entityand the other entity is an associate of thethird entity;

(v) Entitas tersebut adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalan pascakerja dari salah satu Grup atau entitasyang terkait dengan Grup. Jika Grupadalah entitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitas sponsorjuga berelasi dengan Grup;

(v) The entity is a post-employment benefitplan for the benefit of employees of eitherthe Group or an entity related to the Group.If the Group is itself such a plan, thesponsoring employers are also related tothe Group;

(vi) Entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orang atauanggota keluarga terdekat yang memenuhidefinisi pihak yang berelasi; atau

(vi) The entity is controlled or jointly controlledby a related person as identified above; or

(vii) Orang atau anggota keluarga terdekatyang diidentifikasi pada huruf (i) di atas,memiliki pengaruh signifikan atas entitasatau personil manajemen kunci entitas(atau entitas induk dari entitas).

(vii) A person that has control or joint controlover the Group that has significantinfluence over the entity or is a member ofthe key management personnel of theentity (or of a parent of the entity).

Sifat transaksi yang berkaitan dengan pihakyang berelasi telah diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian. Transaksi tersebutdilakukan dengan ketentuan yang telahdisetujui oleh masing-masing pihak.

The nature and extent of the transactions withrelated parties have been disclosed in theconsolidated financial statements. Suchtransactions are conducted on terms agreedbetween both parties.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/15 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Aset tetap h. Property, plant and equipment

Tanah diakui sebesar harga perolehan dantidak disusutkan.

Land is recognised at cost and not depreciated.

Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesarharga perolehan dan setelahnya, kecuali tanah,dicatat pada harga perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan akumulasi kerugianpenurunan nilai.

Initially, property, plant and equipment isrecognised at cost and subsequently, except forland, are carried at cost less accumulateddepreciation and accumulated impairmentlosses.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan hinggamencapai estimasi nilai sisa menggunakanmetode garis lurus selama estimasi masamanfaatnya sebagai berikut:

Property, plant and equipment, except land, isdepreciated to their estimated residual valueusing the straight-line method over theexpected economic useful lives as follows:

Tahun/Years

Bangunan 10 – 20 BuildingsInfrastruktur 10 InfrastructuresMesin dan peralatan 4 – 16 Machineries and equipmentKendaraan 4 – 8 VehiclesPerlengkapan kantor 4 – 8 Office equipment

Biaya-biaya setelah pengakuan awal asetdiakui sebagai bagian dari nilai tercatat asetatau sebagai aset yang terpisah, sebagaimanamestinya, hanya apabila kemungkinan besarGrup akan mendapatkan manfaat ekonomismasa depan berkenaan dengan aset tersebutdan biaya perolehan aset dapat diukur denganhandal. Nilai tercatat komponen yang digantitidak lagi diakui. Biaya perbaikan danpemeliharaan dibebankan ke dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian dalamperiode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the assetʼscarrying amount or recognised as a separateasset, as appropriate, only when it is probablethat future economic benefits associated withthe item will flow to the Group and the cost ofthe item can be measured reliably. The carryingamount of the replaced part is derecognised. Allother repairs and maintenance are charged tothe consolidated statements of comprehensiveincome during the financial period in which theyare incurred.

Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakanatau dijual, nilai tercatat, dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan konsolidasian, dan keuntungan dankerugian yang timbul diakui dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposedof, their carrying amounts and the relatedaccumulated depreciation are eliminated fromthe consolidated financial statements, and theresulting gains and losses on the disposal ofproperty, plant and equipment is recognised inthe consolidated statements of comprehensiveincome.

Masa manfaat aset dan nilai sisa dievaluasi dandisesuaikan, jika diperlukan, pada setiaptanggal neraca. Efek dari setiap penyesuaianini diakui dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian secara prospektif.

The assetsʼ useful lives and residual values arereviewed, and adjusted if appropriate, at eachbalance sheet date. The effects of any revisionsare recognised in the consolidated statementsof comprehensive income, prospectively.

Nilai tercatat aset diturunkan segera ke jumlahterpulihkan jika nilai tercatat aset tersebut lebihtinggi dari pada jumlah terpulihkan yangdiestimasikan.

The carrying amount of an asset is written downimmediately to its recoverable amount if theassetʼs carrying amount is greater than itsestimated recoverable amount.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/16 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Aset tetap (lanjutan) h. Property, plant and equipment (continued)

Keuntungan dan kerugian yang timbul daripelepasan ditentukan dengan membandingkanperolehan kas dengan nilai tercatat dan diakuipada laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

Gains and losses on disposals are determinedby comparing the proceeds with the carryingamount and are recognised in the consolidatedstatements of comprehensive income.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan danfasilitas tempat penambangan sertapemasangan mesin dikapitalisasi sebagai asetdalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebutdireklasifikasi ke akun aset tetap pada saatproses konstruksi atau pemasangan selesai.Saat dimulainya penyusutan dan pembebananpenyusutan adalah pada saat selesainyapekerjaan konstruksi aset tetap yangbersangkutan dan biaya penyusutannyadibebankan sebagai beban usaha periodeberjalan.

The accumulated costs of the construction ofbuildings and mining site facilities and theinstallation of machineries are capitalized asconstruction-in-progress. These costs arereclassified to property, plant and equipmentaccounts when the construction or installation iscomplete. The point in time when depreciationcommences is when the construction of theproperty, plant and equipment is completed andthe depreciation cost is expensed as part ofoperating expenses in the current period.

i. Penurunan nilai dari aset non-keuangan i. Impairment of non-financial assets

Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaahuntuk menentukan ada tidaknya indikasipenurunan nilai aset.

At the balance sheet date, the Groupundertakes a review to determine whether thereis any indication of asset impairment.

Aset yang memiliki umur yang tidak terbatas(misal: goodwill) tidak diamortisasi dan akandiuji setiap tahun. Aset tetap, aset tidakberwujud yang diamortisasi, dan aset non-keuangan, ditelaah untuk mengetahui apakahtelah terjadi kondisi atau perubahan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidakdapat terpulihkan. Kerugian akibat penurunannilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatataset dengan jumlah terpulihkan dari asettersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebihtinggi antara harga jual bersih atau nilai pakaiaset. Dalam rangka menguji penurunan nilaiaset, aset dikelompokkan hingga unit terkecilyang menghasilkan arus kas terpisah.Pemulihan penyisihan penurunan nilai (kecualigoodwill) diakui sebagai pendapatan dalamperiode dimana pemulihan tersebut terjadi.Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkansetelahnya.

Assets that have indefinite useful life (e.g.goodwill) are not subject to amortisation andare tested annually for impairment. Property,plant and equipment, intangible assets thatsubject to amortisation and non-financial assetssubject to amortisation are reviewed forimpairment whenever events or changes incircumstances indicate that the carrying amountmay not be recoverable. An impairment loss isrecognised for the amount by which thecarrying amount of the asset exceeds itsrecoverable amount, which is the higher of anassetʼs fair value less cost to sell and value inuse. For the purpose of assessing impairment,assets are grouped at the lowest levels forwhich there are separately identifiable cashflows. Reversal of impairment (except forgoodwill) is recorded as income in the periodwhen the reversal occurs. Goodwill impairmentis not reversed subsequently.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/17 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan

j. Deferred exploration and developmentexpenditures

Biaya eksplorasi dikapitalisasi danditangguhkan, berdasarkan area of interest,apabila memenuhi salah satu dari ketentuanberikut ini:

Exploration expenditures incurred is capitalisedand carried forward, based on an area ofinterest, provided one of the followingconditions is met:

(i) Biaya tersebut diharapkan dapat diperolehkembali melalui keberhasilanpengembangan dan eksploitasi area ofinterest tersebut atau melalui penjualanarea of interest tersebut; atau

(i) The costs are expected to be recoupedthrough successful development andexploitation of the area of interest or,alternatively, through its sale; or

(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interestbelum mencapai tahap yangmemungkinkan penentuan adanyacadangan terbukti yang secara ekonomisdapat diperoleh, serta kegiatan yang aktifdan signifikan dalam, atau berhubungandengan, area of interest tersebut masihberlanjut.

(ii) Exploration activities in the area of interesthave not yet reached the stage whichpermits a reasonable assessment of theexistence or otherwise of economicallyrecoverable reserves, and active andsignificant operations in, or in relation to,the area of interest are continuing.

Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkantergantung pada suksesnya pengembangandan eksploitasi secara komersial, ataupenjualan dari area of interest yang terkait.Setiap area of interest ditelaah pada setiapakhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yangterkait pada suatu area of interest yang telahditinggalkan atau yang telah tidak layak secaraekonomis untuk dilanjutkan, dihapuskan padaperiode keputusan tersebut dibuat.

Ultimate recoupment of explorationexpenditures carried forward is dependent uponsuccessful development and commercialexploitation, or alternatively, sale of therespective area. Each area of interest isreviewed at the end of each accounting period.Exploration expenditures in respect of an areaof interest, which has been abandoned, or forwhich is not economically feasible to continueare written-off in the period the decision ismade.

Biaya pengembangan tambang dan biaya-biayalain yang terkait dengan pengembangan suatuarea of interest yang terjadi sebelum dimulainyaoperasi dari area tersebut, sepanjangmemenuhi kriteria untuk penangguhan, akandikapitalisasi.

Mine development expenditures andincorporated costs in developing an area ofinterest prior to commencement of operations inthe respective area, as long as they meet thecriteria for deferral, are capitalised.

Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan mencakup akumulasi biaya yangterkait dengan penyelidikan umum, administrasidan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan areatambang sebelum dimulainya produksi Grupsecara komersial. Biaya eksplorasi danpengembangan yang ditangguhkandiamortisasi dengan menggunakan metodeberbasis unit produksi sejak area of interesttersebut telah berproduksi secara komersial,selama periode waktu yang lebih pendek antaraumur tambang dan sisa berlakunya Izin UsahaPertambangan (“IUP”).

Deferred exploration and developmentexpenditures represent the accumulated costsrelating to general investigation, administrationand licenses, geological and geophysicalexpenditures and costs incurred to develop amine before the commencement of commercialproduction. Deferred exploration anddevelopment expenditures are amortised on aunit-of-production basis from the date ofcommercial production of the respective area ofinterest over the lesser of the life of mine andthe remaining term of Izin UsahaPertambangan (“IUP”).

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/18 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

k. Sewa k. Leases

Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atasrisiko dan manfaat kepemilikan aset masihtetap berada di tangan lessor, maka sewatersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.Pembayaran sewa operasi (dikurangi denganinsentif yang diterima dari lessor) dibebankanke laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian atas dasar garis lurus selamamasa sewa.

Leases in which a significant portion of the risksand rewards of ownership are retained by thelessor are classified as operating leases.Payments made under operating leases (net ofany incentives received from the lessor) arecharged to the consolidated statements ofcomprehensive income on a straight-line basisover the period of the lease.

Sewa dimana Grup secara substansial memilikiseluruh risiko dan manfaat kepemilikan asetdiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awalmasa sewa sebesar nilai wajar aset sewa atausebesar nilai kini pembayaran sewa minimum,jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

Lease where the Group substantially retains allthe risks and rewards of ownership areclassified as finance leases. Finance leases arecapitalised at the leaseʼs commencement at thelower of the fair value of the leased property orthe present value of the minimum leasepayments.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan antarabagian pelunasan liabilitas dan biaya keuangansedemikian rupa sehingga menghasilkantingkat suku bunga yang konstan atas saldopembiayaan. Unsur bunga dalam biayakeuangan dibebankan di laporan pendapatankomprehensif konsolidasian selama masa sewasedemikian rupa sehingga menghasilkan suatutingkat suku bunga periodik yang konstan atassaldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yangdiperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkandengan metode yang sama dengan metodepenyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jikatidak terdapat kepastian yang memadai bahwaGrup akan memiliki aset tersebut pada akhirmasa sewa, maka aset tersebut disusutkanselama jangka waktu yang lebih pendek antaraumur manfaat aset dan masa sewa.

Each lease payment is allocated between theliability and finance charges so as to achieve aconstant rate of interest on the outstandingfinance balance. The interest element of thefinance cost is charged to the consolidatedstatements of comprehensive income over thelease period so as to produce a constantperiodic rate of interest on the remainingbalance of the liability for each period. Property,plant and equipment acquired under financeleases are depreciated similarly to ownedasset. If there is no reasonable certainty thatthe Group will hold the ownership by the end ofthe lease term, the asset is depreciated overthe shorter of the useful life of the asset and thelease term.

l. Properti pertambangan l. Mining properties

Properti pertambangan dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan merupakan penyesuaiannilai wajar properti pertambangan pada tanggalakuisisi entitas anak.

Mining properties are stated at cost andrepresent the fair value adjustment of propertiesacquired at the date of acquisition ofsubsidiaries.

Saldo properti pertambangan diamortisasiselama umur properti menggunakan metodeunit produksi dimulai dari awal operasikomersial. Amortisasi tersebut menggunakanbasis estimasi cadangan batubara. Perubahandalam estimasi cadangan batubara dilakukansecara prospektif, dimulai sejak awal periodeterjadinya perubahan.

The mining property balance is amortised overthe life of the property using the units ofproduction method from the date of thecommencement of commercial operations. Theamortisation is based on estimated coalreserves. Changes in estimated coal reservesare accounted for on a prospective basis, fromthe beginning of the period in which the changeoccurs.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/19 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Aset takberwujud m. Intangible asset

Aset takberwujud terdiri atas biaya perolehankembali hak atas kontrak pemasokan danpemasaran batubara.

Hak atas kontrak pemasokan dan pemasaranbatubara yang diperoleh kembali merupakanbiaya perolehan hak atas kontrak pemasokanbatubara selama umur tambang yangsebelumnya dipegang oleh pihak ketiga.Perolehan kembali hak ini akan membuat Grupdapat menikmati manfaat ekonomis masadepan dari harga jual dan margin laba yanglebih baik dari penjualan batubara yangdilakukan Grup selama sisa umur area tambangyang bersangkutan.

Intangible asset consists of reacquired rights ofcoal supply and marketing contract.

Reacquired rights of coal supply and marketingcontract represent cost to reacquire the rightsover the life of mine coal supply contract thatwas previously held by a third party. Thereacquisition will enable the Group to enjoyfuture economic benefits from better sellingprices and profit margin of the coal sales madeby the Group throughout the remaining life ofmine in each of respective coal concencessionarea.

Aset takberwujud ini mempunyai masa manfaatyang terbatas dan disajikan sebesar hargaperolehan dikurangi akumulasi amortisasi danakumulasi kerugian penurunan nilai.

Amortisasi dihitung menggunakan metode unitpenjualan selama umur tambang atau sisamasa berlaku IUP, mana yang lebih pendek.Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaahuntuk menentukan ada tidaknya indikasipenurunan nilai atas aset takberwujudkontraktual. Kerugian penurunan nilaiditentukan sesuai dengan kebijakan akuntansiyang dijelaskan pada Catatan 2i.

Intangible assets are finite live and carried costless accumulated amortisation and impairmentlosses.

Amortisation is calculated using the unit-of-salesmethod over the lesser of the life of mine and theremaining term of the IUP. The Group assessesat the balance sheet date whether there is anobjective evidence that intangible asset isimpaired. Impairment loss is determinedaccording to the accounting policies explained inNote 2i.

n. Utang usaha n. Trade payables

Utang usaha adalah kewajiban untukmembayar atas barang atau jasa yang telahdiperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnispada umumnya. Utang usaha dikelompokkansebagai liabilitas lancar apabila pembayaranjatuh tempo dalam waktu satu tahun ataukurang (atau dalam siklus normal operasi daribisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang usahatersebut disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.

Trade payables are obligations to pay for goodsor services that have been acquired in theordinary course of business from suppliers.Trade payables are classified as currentliabilities if payment is due within one year orless (or in the normal operating cycle of thebusiness if longer). If not, they are presented asnon-current liabilities.

Utang usaha pada awalnya diakui pada nilaiwajar dan kemudian diukur pada hargaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.

Trade payables are recognised initially at fairvalue and subsequently measured at amortisedcost using the effective interest method.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/20 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Pinjaman o. Borrowings

Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai wajar,dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi.Pinjaman kemudian dinyatakan pada biayaperolehan diamortisasi. Selisih antara hasilperolehan (dikurangi dengan biaya transaksi)dan nilai pelepasan diakui di dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasianselama periode pinjaman denganmenggunakan metode suku bunga efektif untukpinjaman dengan tingkat bunga tetap danmetode garis lurus untuk pinjaman dengansuku bunga mengambang.

Borrowings are recognised initially at fair value,net of transaction cost incurred. Borrowings aresubsequently carried at amortised cost. Anydifference between the proceeds (net oftransaction costs) and the redemption value isrecognised in the consolidated statements ofcomprehensive income over the period of theborrowings using the effective interest methodfor fixed interest rate borrowings and thestraight-line method for floating rate borrowings.

Biaya-biaya yang dibayarkan untukmendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagaibiaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabilabesar kemungkinan akan dilakukan penarikanatas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut.Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkansampai dengan penarikan dilakukan. Apabilatidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akandilakukan penarikan atas sebagian atau seluruhfasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasisebagai pembayaran dimuka untuk jasalikuiditas dan diamortisasi selama periode darifasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of borrowingfacilities are recognised as transaction costs ofthe borrowing to the extent that it is probablethat some or all of the facility will bedrawndown. In this case, the fee is deferreduntil the drawdown occurs. To the extent thereis no evidence that it is probable that some orall of the facility will be drawndown, the fee iscapitalised as a prepayment for liquidityservices and amortised over the period of thefacility to which it relates.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitaslancar kecuali Grup mempunyai hak tanpasyarat untuk menunda penyelesaian liabilitastersebut untuk setidaknya 12 bulan setelahtanggal neraca.

Borrowings are classified as current liabilitiesunless the Group has an unconditional right todefer the settlement of the liability for at least 12months after the balance sheet date.

p. Imbalan karyawan p. Employee benefits

Program pensiun imbalan pasti adalah programpensiun yang menentukan jumlah imbalanpensiun yang akan diberikan, biasanyaberdasarkan pada satu faktor atau lebih sepertiusia, masa kerja, dan kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan thatdefines an amount of pension benefit to beprovided, usually dependent on one or morefactors such as age, years of service andcompensation.

Grup harus menyediakan imbalan pensiundengan jumlah minimal berdasarkan PeraturanGrup (“Peraturan”) atau berdasarkan UUKetenagakerjaan, mana yang lebih tinggi.Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturanmenentukan rumus tertentu untuk menghitungjumlah minimal imbalan pensiun, padadasarnya, program pensiun berdasarkan UUKetenagakerjaan atau Peraturan adalahprogram imbalan pasti.

The Group is required to provide a minimumamount of pension benefit in accordance withthe Groupʼs regulation (“Regulation”) or LabourLaw, whichever is higher. Since the Labour Lawand the Regulation set the formula fordetermining the minimum amount of benefits, insubstance pension plans under the Labour Lawor the Regulation represent defined benefitplans.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/21 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Imbalan karyawan (lanjutan) p. Employee benefits (continued)

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yangdiakui dalam laporan posisi keuangankonsolidasian adalah nilai kini kewajibanimbalan pasti pada tanggal neraca dikuranginilai wajar aset program, serta disesuaikandengan keuntungan/kerugian aktuarial danbiaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnyakewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkanperhitungan aktuaris independen yangdilakukan secara periodik menggunakanmetode projected unit credit. Nilai kini kewajibanimbalan pasti ditentukan dengan mendiskontoestimasi arus kas keluar masa depanmenggunakan tingkat suku bunga obligasipemerintah (mengingat saat ini belum adapasar yang aktif untuk obligasi perusahaanyang berkualitas tinggi) dalam mata uang yangsama dengan mata uang imbalan uang akandibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kuranglebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalanyang bersangkutan.

The liability recognised in the consolidatedstatements of financial position in respect ofthe defined benefit pension plan is the presentvalue of the defined benefit obligation at thebalance sheet date less the fair value of planassets, together with adjustments forunrecognised actuarial gains or losses and pastservice costs. The defined benefit obligation iscalculated annually by independent actuariesusing the projected unit credit method. Thepresent value of the defined benefit obligation isdetermined by discounting the estimated futurecash outflows using interest rates ofgovernment bonds (considering that there iscurrently no deep market for high qualitycorporate bonds) that are denominated in thecurrency in which the benefit will be paid, andthat have terms to maturity approximating theterms of the related pension liability.

Beban yang dibebankan dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasianmeliputi biaya jasa kini, bunga atas kewajiban,amortisasi biaya jasa lalu, dankeuntungan/kerugian aktuarial. Liabilitas jasalalu diamortisasi dengan dasar garis lurusselama rata-rata periode jasa yangdiestimasikan sampai imbalan menjadi vested.

Expenses charged to the consolidatedstatements of comprehensive income includecurrent service costs, interest on the obligation,amortisation of past service costs and actuarialgains and losses. The past service liability isamortised on a straight-line basis over theestimated average service period until thebenefits become vested.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbuldari penyesuaian yang dibuat berdasakanpengalaman, perubahan asumsi-asumsiaktuarial, dan perubahan pada programpensiun. Apabila jumlah keuntungan dankerugian aktuarial ini melebihi 10% darikewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilaiwajar aset program, kelebihannya dibebankanatau dikreditkan pada pendapatan atau biayaselama sisa masa kerja rata-rata para karyawanyang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments, changes in actuarialassumptions and amendments to the pensionplan, in excees of the greater of 10% of thepresent value of the defined benefit obligationor 10% of the fair value of the plan assets at thebalance sheet date, are charged or credited toincome over the average remaining servicelives of the related employees.

Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba-rugi konsolidasian, kecuali perubahan padaprogram pensiun bergantung kepada sisa masakerja karyawan untuk jangka waktu tertentu(periode hak atau vested). Dalam kasus ini,biaya jasa lalu diamortisasi menggunakanmetode garis lurus selama periode rata-ratasampai imbalan tersebut menjadi hak atauvested.

Past-service costs are recognised immediatelyin the consolidated statements of income,unless the changes to the pension plan areconditional on the employees remaining inservice for a specified period of time (thevesting period). In this case, the past-servicecosts are amortised on a straight-line basis overthe vesting period.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/22 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Pengakuan pendapatan dan beban q. Revenue and expense recognition

Pendapatan usaha berasal dari penjualanbatubara dan pemberian jasa Grup.

Revenue is recognised from the sale of theGroupʼs coal and the delivery of the services.

Pendapatan dari penjualan batubara diakuipada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:

Revenue from sales of coal is recognised whenall the following conditions are met:

(i) Grup telah memindahkan risiko secarasignifikan dan manfaat kepemilikan barangkepada pembeli;

(i) The Group has transferred to the buyer thesignificant risks and rewards of ownershipof the goods;

(ii) Grup tidak lagi mengelola atau melakukanpengendalian efektif atas barang yangdijual;

(ii) The Group retains neither continuingmanagerial involvement nor effectivecontrol over the goods sold;

(iii) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukurdengan andal;

(iii) The amount of revenue can be measuredreliably;

(iv) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yangdihubungkan dengan transaksi akanmengalir kepada Grup; dan

(iv) It is probable that the economic benefitsassociated with the transaction will flow tothe Group; and

(v) Biaya yang terjadi atau yang akan terjadisehubungan transaksi penjualan dapatdiukur dengan andal.

(v) The costs incurred or to be incurred withrespect to the sales transaction can bemeasured reliably.

Bila suatu transaksi penjualan jasa dapatdiestimasi dengan andal, pendapatansehubungan dengan transaksi tersebut diakuidengan mengacu pada tingkat penyelesaiantransaksi tersebut pada tanggal neraca. Hasiltransaksi dapat diestimasi dengan andal padasaat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:

When the outcome of a transaction involvingthe rendering of services can be estimatedreliably, revenue associated with thetransaction is recognised by reference to thestage of completion of the transaction at thebalance sheet date. The outcome of atransaction can be estimated reliably when allthe following conditions are met:

(i) Jumlah pendapatan dapat diukur denganandal;

(i) The amount of revenue can be measuredreliably;

(ii) Besar kemungkinan manfaat ekonomisehubungan dengan transaksi tersebutakan diperoleh Grup;

(ii) It is probable that the economic benefitsassociated with the transaction will flow tothe Group;

(iii) Tingkat penyelesaian dari transaksitersebut pada tanggal neraca dapat diukurdengan andal; dan

(iii) The stage of completion of the transactionat the balance sheet date can be measuredreliably; and

(iv) Biaya yang terjadi untuk transaksi danuntuk menyelesaikan transaksi tersebutdapat diukur dengan andal.

(iv) The costs incurred for the transaction, andthe costs to complete the transaction, canbe measured reliably.

Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapatdiestimasi dengan andal, pendapatan yangdiakui hanya sebesar beban yang telah diakuiyang dapat diperoleh kembali.

When the outcome of a transaction involvingthe rendering of services cannot be estimatedreliably, revenue is recognised only to theextent of the expenses recognised that arerecoverable.

Beban diakui pada saat terjadinya dengandasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on anaccrual basis.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/23 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup r. Environmental obligations

Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan,rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selamatahap produksi dibebankan sebagai bebanpokok pendapatan pada saat terjadinya.

Restoration, rehabilitation and environmentalexpenditures incurred during the productionphase are charged to cost of revenue asincurred.

Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan,dan restorasi dicatat untuk mengakui kewajibanhukum berkaitan dengan penghentian operasiaset jangka panjang yang berasal dari akuisisi,konstruksi atau pengembangan dan/atauoperasi normal aset jangka panjang.Penghentian operasi aset jangka panjang iniadalah penghentian operasi selain penghentiansementara pemakaian, termasuk penjualan,pembuangan, pendaurulangan ataupenghapusan dengan cara lain.

Provision for decommissioning, demobilisationand restoration is provided for the legalobligations associated with the retirement of atangible long-lived asset that results from theacquisition, construction or development and/orthe normal operation of a long-lived asset. Theretirement of a long-lived asset is its non-temporary removal from service, including sale,abandonment, recycling or disposal in someother manner.

Kewajiban ini diakui sebagai utang pada saattimbulnya kewajiban hukum yang berkaitandengan penarikan sebuah aset, dan padaawalnya diakui sebesar nilai wajarnya.Kewajiban ini bertambah dari waktu ke waktusampai mencapai jumlah penuh melaluipembebanan pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian. Di samping itu,biaya penghentian operasi aset dalam jumlahyang setara dengan jumlah liabilitasdikapitalisasi sebagai bagian dari suatu asettertentu dan kemudian disusutkan ataudideplesi selama masa manfaat aset tersebut.

The obligations are recognised as liabilitieswhen a legal obligation pertaining to theretirement of an asset is incurred, with the initialmeasurement of the obligation at fair value.These obligations are accreted to their full valueover time through charges to the consolidatedstatements of comprehensive income. Inaddition, an asset retirement cost equivalent tothe liability is capitalised as part of the relatedassetʼs carrying value and subsequentlydepreciated or depleted over the assetʼs usefullife.

Liabilitas penghentian operasi aset dibebankanpada lebih dari satu periode pelaporan, jikakejadian yang menimbulkan kewajiban itutimbul lebih dari satu periode pelaporan. Setiappenambahan liabilitas yang terjadi setelahperiode pelaporan dianggap sebagai tambahanlapisan liabilitas awal. Setiap tambahan lapisanliabilitas akan diakui sebesar nilai wajar.Tambahan ini akan diukur, diakui, dan dicatatsecara prospektif. Liabilitas ini sebagian besarterdiri dari biaya-biaya yang berkaitan denganreklamasi tambang, pembongkaran danpemindahan fasilitas, dan aktivitas penutupan.

A liability for asset retirement obligation isincurred over more than one reporting periodwhen the events that create the obligation occurover more than one reporting period. Anyincremental liability incurred in a subsequentreporting period is considered to be anadditional layer of the original liability. Eachlayer is initially measured at fair value. Aseparate layer will be measured, recognisedand accounted for prospectively. Liability mainlyconsists of cost relating to mine reclamation,decommissioning, demobilisation and closureactivities.

Untuk hal-hal yang berkaitan denganlingkungan yang mungkin tidak berkaitandengan penghentian operasi aset, dimana Grupmerupakan pihak yang bertanggung jawab atasliabilitas tersebut dan liabilitas tersebut ada danjumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasiliabilitas tersebut. Dalam menentukankeberadaan liabilitas yang berkaitan dengan isulingkungan tersebut, Grup mengacu padakriteria pengakuan liabilitas sesuai denganstandar akuntansi yang berlaku.

For environmental issues that may not involvethe retirement of an asset, where the Group is aresponsible party and it is determined that aliability exists, and amounts can be quantified,the Group accrues for the estimated liability. Indetermining whether a liability exists in relationto environmental issues, the Group applies thecriteria for liability recognition according to theapplicable accounting standards.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/24 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Biaya pengupasan tanah s. Stripping costs

Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagaibiaya produksi berdasarkan rasio pengupasantanah (stripping ratio) rata-rata selama umurtambang (average life). Rasio pengupasantanah rata-rata adalah rasio volume lapisanbatuan atau tanah dalam Bank Cubic Metersterhadap estimasi jumlah tonase batubara yangterkandung didalamnya.

Stripping costs are recognised as productioncosts based on the average life of the minestripping ratio. The average stripping ratio isthe estimated ratio of volume of the layer ofrock or soil in Bank Cubic Meters to theestimated tonnage of coal contained.

Bila rasio aktual pengupasan tanah melebihirasio average life, kelebihan biaya pengupasantanah tersebut dibukukan di laporan posisikeuangan konsolidasian sebagai biayapengupasan tanah yang ditangguhkan. Bilarasio aktual pengupasan tanah lebih kecil darirasio rata-rata, selisih tersebut dicatat sebagaibeban pada laporan pendapatan komprehensif.Perubahan estimasi average life stripping ratiodiperhitungkan secara prospektif untuk sisaumur tambang.

When the actual stripping ratio exceeds theaverage life of mine, the excess stripping costsare deferred and recorded in the consolidatedstatements of financial position as deferredstripping costs. When the actual stripping ratiois lower than the average life of mine, thedifference is recoded directly as an expense inthe consolidated statements of comprehensiveincome. Changes in the estimated average lifeof mine stripping ratio are accounted for on aprospective basis over the remaining mine life.

t. Perpajakan t. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajaktangguhan. Beban pajak diakui dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian,kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadianatau transaksi yang langsung dicatat keekuitas. Pada kasus ini, beban pajak jugadicatat secara langsung di ekuitas.

Tax expense comprises current and deferredincome tax. The tax expense is recognised inthe consolidated statements of comprehensiveincome, except to the extent that it relates toitems recognised directly in equity. In this case,the tax expense is also recognised directly inequity.

Manajemen secara periodik mengevaluasiposisi yang dilaporkan di Surat PemberitahuanTahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkaninterpretasi. Jika perlu, manajemenmenentukan provisi berdasarkan jumlah yangdiharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Management periodically evaluates positionstaken in tax returns with respect to situations inwhich applicable tax regulation is subject tointerpretation. Where appropriate, it establishesprovisions based on the amounts expected tobe paid to the tax authorities.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/25 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

Pajak penghasilan tangguhan diakui, denganmenggunakan metode balance sheet liabilityuntuk semua perbedaan temporer antara dasarpengenaan pajak aset dan liabilitas dengannilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilantangguhan tidak diakui jika berasal daripengakuan awal aset atau liabilitas yang timbuldari transaksi selain kombinasi bisnis yangpada saat transaksi tersebut tidakmempengaruhi laba rugi akuntansi dan labarugi kena pajak. Rugi pajak yang dapatdikompensasi diakui sebagai aset pajaktangguhan jika besar kemungkinan jumlahpenghasilan kena pajak di masa depan akanmemadai untuk dikompensasi dengan rugifiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajakpenghasilan tangguhan ditentukan denganmenggunakan tarif pajak yang telah berlakuatau secara substantif telah berlaku pada akhirperiode pelaporan dan diharapkan diterapkanketika aset pajak penghasilan tangguhandirealisasi atau liabilitas pajak penghasilantangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised, using theliability method, on temporary differencesarising between the tax bases of assets andliabilities and their carrying amounts in thefinancial statements. However, the deferredincome tax is not accounted for if it arises frominitial recognition of an asset or liability in atransaction other than a business combinationthat at the time of the transaction affects neitheraccounting nor taxable profit or loss. Tax losscarryforward is recognised as a deferred taxasset when it is probable that there will befuture taxable profit available against which theunused tax losses can be utilised. Deferredincome tax is determined using tax ratespursuant to laws or regulations that have beenenacted or substantially enacted by thereporting date and are expected to apply whenthe related deferred income tax asset isrealised or the deferred income tax liability issettled.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanyajika besar kemungkinan jumlah penghasilankena pajak di masa depan akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred income tax assets are recognised onlyto the extent that it is probable that futuretaxable profit will be available against which thetemporary differences can be utilised.

u. Laba per saham dasar u. Basic earnings per share

Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba bersih dengan rata-ratatertimbang jumlah saham biasa yang beredarpada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are calculated bydividing net income by the weighted averagenumber of common shares outstanding for therelevant year.

v. Pelaporan segmen v. Segment reporting

Segmen-segmen operasi dilaporkan dengancara yang konsisten sesuai dengan pelaporaninternal yang disediakan untuk pihakmanajemen yang bertanggung jawab untukmengalokasi sumber daya dan menilaiperforma dari segmen-segmen operasi.

Operating segments are reported in a mannerconsistent with the internal reporting provided tomembers of management who are responsiblefor allocating resources and assessingperformance of the operating segments.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/26 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

w. Aset dan liabilitas keuangan w. Financial assets and liabilities

PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55(Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuklaporan keuangan yang periodenya dimulaipada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.Perusahaan telah menerapkan kedua PSAK inisejak 1 Januari 2010. Manajemen telahmenganalisis dampak penerapan kedua PSAKini dan berkesimpulan bahwa tidak ada dampakyang signifikan terhadap laporan keuangan danhanya mempengaruhi penyajian laporankeuangan ini.

SFAS No. 50 (Revised 2006) "FinancialInstruments: Presentation and Disclosures" andSFAS No. 55 (Revised 2006) "FinancialInstruments: Recognition and Measurement”are applicable for financial statements coveringperiods beginning on or after 1 January 2010.The Group has implemented both standardssince 1 January 2010. Management hasanalysed the impact of such implementationand believes that there is no material impact onthe financial statements and it has affected onlythe disclosures of these financial statements.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Grup mengklasifikasikan aset keuangandalam kategori sebagai berikut: (a)pinjaman yang diberikan dan piutang, dan(b) aset keuangan yang tersedia untukdijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuansaat aset keuangan tersebut diperoleh.Manajemen menentukan klasifikasi asetkeuangan tersebut pada saat pengakuanawal. Aset keuangan tidak diakui apabilahak untuk menerima arus kas dari suatuinvestasi telah berakhir atau telahditransfer dan Grup telah mentransfersecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset keuangantersebut.

The Group classifies its financial assetsinto the categories of: (a) loans andreceivables and (b) available-for-salefinancial assets. The classification dependson the purpose for which the financialassets were acquired. Managementdetermines the classification of its financialassets at initial recognition. Financialassets are derecognised when the rights toreceive cash flows from the investmentshave expired or have been transferred andthe Group has transferred substantially allrisks and reward of ownership.

(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang (a) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non-derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyaikuotasi di pasar aktif. Merekadimasukkan di dalam aset lancarkecuali untuk yang jatuh temponyalebih dari 12 bulan setelah akhirperiode pelaporan. Aset keuangan inidiklasifikasikan sebagai aset tidaklancar.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordetermined payments and not quotedin an active market. They are includedin current assets, except for maturitiesmore than 12 months after the end ofreporting period. These are classifiedas non-current assets.

Pinjaman yang diberikan dan piutangpada awalnya diakui sebesar nilaiwajar termasuk biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsungdan kemudian diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif.

Loans and receivables are initiallyrecognised at fair value includingdirectly attributable transaction costsand subsequently carried at amortisedcost using the effective interestmethod.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/27 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(b) Aset keuangan yang tersedia untukdijual

(b) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan yang tersedia untukdijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidakdiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang, investasi yangdimiliki hingga jatuh tempo, dan asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba/(rugi). Merekadimasukkan di dalam aset tidak lancarkecuali investasinya jatuh tempo ataumanajemen bermaksud untukmelepasnya dalam waktu 12 bulandari akhir periode pelaporan.

Available-for-sale financial assets arenon-derivative financial assets that aredesignated as available-for-sale or thatare not classified as loans andreceivables, held-to-maturityinvestments and financial assets at fairvalue through profit or loss. They areincluded in non-current assets unlessthe investment matures ormanagement intends to dispose of itwithin 12 months of the end of thereporting period.

Aset keuangan yang tersedia untukdijual pada awalnya diakui sebesarnilai wajar, ditambah biaya transaksiyang dapat diatribusikan secaralangsung. Setelah pengakuan awal,aset keuangan tersebut diukur dengannilai wajar, dimana keuntungan dankerugian diakui melalui laporanperubahan ekuitas konsolidasian,kecuali untuk kerugian akibatpenurunan nilai dan keuntungan ataukerugian akibat perubahan nilai tukar,sampai aset keuangan tersebutdihentikan pengakuannya. Jika suatuaset keuangan tersedia untuk dijualmengalami penurunan nilai, makaakumulasi keuntungan atau kerugianyang sebelumnya telah diakui dalamlaporan perubahan ekuitaskonsolidasian, diakui dalam laporanpendapatan komprehensifkonsolidasian.

Available-for-sale financial assets areinitially recognised at fair value,including directly attributabletransaction costs. Subsequently, thefinancial assets are carried at fairvalue, with gains and lossesrecognised in the consolidatedstatements of changes in equity,except for impairment losses andforeign exchange gains or losses, untilthe financial assets are derecognised.If the available-for-sale financial assetsare impaired, the cumulative gain orloss previously recognised in theconsolidated statements of changes inequity, is recognised in theconsolidated statements ofcomprehensive income.

Bunga atas sekuritas yang tersediauntuk dijual yang dihitung denganmetode suku bunga efektif diakui didalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian sebagaibagian dari pendapatan lain-lain.Dividen atas instrumen ekuitas yangtersedia untuk dijual diakui di dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian sebagai bagian daripendapatan lain-lain pada saat hakGrup untuk menerima pembayarantersebut ditetapkan.

Interest on available-for-sale securitiescalculated using the effective interestmethod is recognised in theconsolidated statements ofcomprehensive income as part ofother income. Dividend on available-for-sale equity instruments arerecognised in the consolidatedstatements of comprehensive incomeas part of other income when theGroupʼs right to receive the payment isestablished.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/28 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Grup mengklasifikasikan liabilitaskeuangannya dalam kategori liabilitaskeuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi. Manajemenmenentukan klasifikasi liabilitas keuangantersebut pada saat pengakuan awal.Liabilitas keuangan tidak diakui ketikaliabilitas tersebut berakhir yaitu ketikaliabilitas yang ditetapkan dalam kontrakdilepaskan atau dibatalkan ataukadaluarsa.

The Group classifies its financial liabilitiesas financial liabilities carried at amortisedcost. Management determines theclassification of its financial liabilities atinitial recognition. Financial liabilities arederecognised when it is extinguished whichis the obligation specified in the contract isdischarged or cancelled or expires.

Liabilitas keuangan yang tidakdiklasifikasikan sebagai liabilitas keuanganyang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba/(rugi), pada awalnya diakuisebesar nilai wajar, termasuk biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung. Setelah pengakuan awal,liabilitas keuangan tersebut diukur padabiaya perolehan yang diamortisasi, denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Mereka dimasukkan di dalam liabilitaslancar kecuali untuk yang jatuh temponyalebih dari 12 bulan setelah akhir periodepelaporan. Liabilitas keuangan inidiklasifikasikan sebagai liabilitas tidaklancar.

Financial liabilities that are not classified asfinancial liabilities carried at fair valuethrough profit or loss, are initiallyrecognised at fair value, including directlyattributable transaction costs.Subsequently, the financial liabilities arecarried at amortised cost using theeffective interest method. They areincluded in current liabilities, except formaturities more than 12 months after theend of reporting period. These areclassified as non-current liabilities.

Keuntungan dan kerugian diakui dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian ketika liabilitas keuangantersebut dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai dan melaluiproses amortisasi.

Gains and losses are recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome when the financial liabilities arederecognised or impaired, as well asthrough the amortisation process.

(iii) Estimasi nilai wajar (iii) Fair value estimation

Grup menggunakan beberapa teknikpenilaian yang digunakan secara umumuntuk menentukan nilai wajar dariinstrumen keuangan dengan tingkatkompleksitas yang rendah. Input yangdigunakan dalam teknik penilaian untukinstrumen keuangan di atas adalah datapasar yang dapat diobservasi.

The Group uses widely recognisedvaluation models for determining fairvalues of non-standardised financialinstruments of lower complexity. For thesefinancial instruments, inputs into modelsare generally market observable.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/29 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)

(iv) Metode suku bunga efektif (iv) Effective interest rate method

Suku bunga efektif untuk instrumenkeuangan yang diukur pada biayaamortisasi yang diperoleh sebelum danmasih memiliki saldo tersisa pada tanggal1 Januari 2010, dihitung dengan mengacuke arus kas masa depan yang akandihasilkan sejak PSAK 55 (Revisi 2006)pertama kali diterapkan sampai denganjatuh temponya instrumen keuangantersebut.

The effective interest rate for financialinstruments measured at amortised costthat were acquired prior to and still have abalance remaining as at 1 January 2010, iscalculated by referring to the future cashflows that will be generated from the timeSFAS 55 (Revised 2006) is firstimplemented up to the maturity of thefinancial instruments.

(v) Saling hapus antar instrumen keuangan (v) Offsetting financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangansaling hapus dan jumlah netonyadilaporkan pada laporan posisi keuanganketika terdapat hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus atasjumlah yang telah diakui tersebut danadanya niat untuk menyelesaikan secaraneto, atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offsetand the net amount is reported in thestatement of financial position when thereis a legally enforceable right to offset therecognised amounts and there is anintention to settle on a net basis, or realisethe asset and settle the liabilitysimultaneously.

x. Penurunan nilai dari aset keuangan x. Impairment of financial assets

(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi

(i) Assets carried at amortised cost

Pada setiap tanggal neraca Grupmengevaluasi apakah terdapat bukti yangobjektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Aset keuangan ataukelompok aset keuangan diturunkannilainya dan kerugian penurunan nilai telahterjadi, jika dan hanya jika, terdapat buktiyang objektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu atau lebihperistiwa yang terjadi setelah pengakuanawal aset tersebut (peristiwa yangmerugikan), dan peristiwa yang merugikantersebut berdampak pada estimasi aruskas masa depan atas aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang dapatdiestimasi secara andal.

The Group assesses at the balance sheetdate whether there is objective evidencethat a financial asset or group of financialassets is impaired. A financial asset or agroup of financial assets is impaired andimpairment losses are incurred only if thereis objective evidence of impairment as aresult of one or more events that occurredafter the initial recognition of the asset (a“loss event”) and that loss event (or events)has an impact on the estimated future cashflows of the financial asset or group offinancial assets that can be reliablyestimated.

Kriteria yang Grup gunakan untukmenentukan bahwa ada bukti objektif darisuatu penurunan nilai meliputi:

The criteria that the Group uses todetermine that there is objective evidenceof an impairment loss include:

(a) Kesulitan keuangan signifikan yangdialami penerbit atau pihak peminjam;

(a) Significant financial difficulty of theissuer or obligor;

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/30 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)

(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)

(i) Assets carried at amortised cost(continued)

(b) Pelanggaran kontrak, sepertiterjadinya wanprestasi atau tunggakanpembayaran pokok atau bunga;

(b) A breach of contract, such as a defaultor delinquency in interest or principalpayments;

(c) Pihak pemberi pinjaman, denganalasan ekonomi atau hukumsehubungan dengan kesulitankeuangan yang dialami pihakpeminjam, memberikan keringananpada pihak peminjam yang tidakmungkin diberikan jika pihak peminjamtidak mengalami kesulitan tersebut;

(c) The lenders, for economic or legalreasons relating to the borrowerʼsfinancial difficulty, granting to theborrower a concession that the lenderwould not otherwise consider;

(d) Terdapat kemungkinan bahwa pihakpeminjam akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuanganlainnya;

(d) It becomes probable that the borrowerwill enter bankruptcy or other financialreorganisation;

(e) Hilangnya pasar aktif dari asetkeuangan akibat kesulitan keuangan;atau

(e) The disappearance of an activemarket for that financial asset becauseof financial difficulties; or

(f) Data yang dapat diobservasimengindikasikan adanya penurunanyang dapat diukur atas estimasi aruskas masa depan dari kelompok asetkeuangan sejak pengakuan awal asetdimaksud, meskipun penurunannyabelum dapat diidentifikasi terhadapaset keuangan secara individual dalamkelompok aset tersebut, termasuk:

(f) Observable data indicating that thereis a measurable decrease in theestimated future cash flows from aportfolio of financial assets since theinitial recognition of those assets,although the decrease cannot yet beidentified with the individual financialassets in the portfolio, including:

- Memburuknya status pembayaranpihak peminjam dalam kelompoktersebut; dan

- Adverse changes in the paymentstatus of borrowers in the portfolio;and

- Kondisi ekonomi nasional ataulokal yang berkorelasi denganwanprestasi atas aset dalamkelompok tersebut.

- National or local economicconditions that correlate withdefaults on the assets in theportfolio.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugianpenurunan niIai telah terjadi, maka jumlahkerugian tersebut diukur sebagai selisihnilai tercatat aset dengan nilai kini estimasiarus kas masa depan (tidak termasukkerugian kredit di masa depan yang belumterjadi) yang didiskonto menggunakan sukubunga efektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset tersebut dikurangi, baiksecara langsung maupun menggunakanpos cadangan. Jumlah kerugian yangterjadi diakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

If there is objective evidence that animpairment loss has been incurred, theamount of the loss is measured as thedifference between the assetʼs carryingamount and the present value of estimatedfuture cash flows (excluding future creditlosses that have not been incurred)discounted at the financial assetʼs originaleffective interest rate. The carrying amountof the asset is reduced either directly orthrough the use of an allowance account.The amount of the loss is recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/31 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)

(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)

(i) Assets carried at amortised cost(continued)

Jika, pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara objektif pada peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui (sepertimeningkatnya peringkat kredit debitur),maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan, baiksecara langsung, atau denganmenyesuaikan pos cadangan. Pemulihantersebut tidak boleh mengakibatkan nilaitercatat aset keuangan melebihi biayaperolehan diamortisasi sebelum adanyapengakuan penurunan nilai pada tanggalpemulihan dilakukan. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent period, the amount ofthe impairment loss decreases and thedecrease can be related objectively to anevent occurring after the impairment wasrecognised (such as an improvement in thedebtorʼs credit rating), the previouslyrecognised impairment loss will bereversed either directly or by adjusting anallowance account. The reversal will notresult in carrying of the financial asset thatexceeds what the amortised cost wouldhave been had the impairment not beenrecognised at the date the impairmentreversed. The reversal amount will berecognised in the consolidated statementsof income/(loss).

(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (ii) Assets classified as available-for-sale

Ketika penurunan nilai wajar atas asetkeuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual telah diakuisecara langsung dalam ekuitas danterdapat bukti objektif bahwa aset tersebutmengalami penurunan nilai, maka kerugiankumulatif yang sebelumnya diakui secaralangsung dalam ekuitas harus dikeluarkandari ekuitas dan diakui pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasianmeskipun aset keuangan tersebut belumdihentikan pengakuannya. Jumlah kerugiankumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dandiakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian merupakanselisih antara biaya perolehan dengan nilaiwajar kini, dikurangi kerugian penurunannilai aset keuangan yang sebelumnya telahdiakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

When a decline in the fair value of anavailable for sale financial asset has beenrecognised directly in equity and there isobjective evidence that the assets areimpaired, the cumulative loss that hadbeen recognised in the equity will bereclassified from equity to profit or losseventhough the financial asset has notbeen derecognised. The amount of thecumulative loss that is reclassified fromequity to consolidated statements ofcomprehensive income/(loss) will be thedifference between the acquisition cost andthe current fair value, less any impairmentloss on that financial asset previouslyrecognised in the consolidated statementsof comprehensive income.

Kerugian penurunan nilai yang diakui padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian atas investasi instrumenekuitas yang diklasifikasikan sebagaiinstrumen ekuitas yang tersedia untukdijual tidak boleh dipulihkan melalui laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

The impairment losses recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome for an investment in an equityinstrument classified as available-for-salewill not be reversed through profit or loss.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/32 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)

(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (lanjutan) (ii) Assets classified as available-for-sale(continued)

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajarinstrumen utang yang diklasifikasikandalam kelompok tersedia untuk dijualmeningkat dan peningkatan tersebut dapatsecara objektif dihubungkan denganperistiwa yang terjadi setelah pengakuankerugian penurunan nilai pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian,maka kerugian penurunan nilai tersebutharus dipulihkan melalui laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent period, the fair value ofa debt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can beobjectively related to an event occurringafter the impairment loss was recognised inthe consolidated statements ofcomprehensive income, the impairmentloss is reversed through the separateconsolidated statements of comprehensiveincome/(loss).

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS

Pada tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkanPSAK dan interpretasi standar akuntansi keuangan(“ISAK”) baru dan revisi yang wajib berlaku mulaidari tanggal tersebut, antara lain:

On 1 January 2011, the Group adopted new andrevised SFAS and interpretations of statement offinancial accounting standards (“ISFAS”) that aremandatory for application from that date, amongothers:

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian LaporanKeuangan” memperkenalkan konsepPendapatan Komprehensif dan LaporanPendapatan Komprehensif. Berdasarkan PSAKini, suatu entitas harus menyajikan kepentingannon-pengendali di bagian ekuitas dalam laporanposisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsiuntuk menyajikan laba/(rugi) komprehensif dankomponennya dalam satu laporankomprehensif atau dua laporan (laporanlaba/(rugi) dan laporan laba/(rugi)komprehensif). Grup memilih untuk menyajikanlaporan laba/(rugi) komprehensif dalam satulaporan.

a. SFAS No. 1 (Revised 2009) “Presentation ofFinancial Statements” introduces theComprehensive Income concept and theStatements of Comprehensive Income/(Loss).Under the Standard, an entity should presentnon-controlling interest in the equity section ofthe statements of financial position (balancesheets) and has an option to presentcomprehensive income/(loss) in one statement(the statements of comprehensiveincome/(loss)) or two statements (statements ofincome/(loss) and statements of comprehensiveincome/(loss)). The Group has chosen topresent statements of comprehensiveincome/(loss) in one statement.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/33 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS (continued)

Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakanakuntansi secara retrospektif atau membuatpenyajian kembali pos-pos laporan keuangan,atau ketika entitas mereklasifikasi pos-posdalam laporan keuangannya, maka entitasmenyajikan minimal tiga laporan posisikeuangan yaitu laporan posisi keuangan pada:1) akhir periode berjalan, 2) akhir periodesebelumnya (yang sama dengan awal periodeberjalan), dan 3) permulaan dari periodekomparasi terawal. Seperti yang dijelaskanpada Catatan 44 atas laporan keuangankonsolidasian, beberapa akun dalam laporankeuangan konsolidasian pada tanggal danuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember2009 telah direklasifikasi agar sesuai denganpenyajian laporan keuangan konsolidasianpada dan untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 2011 dan 2010. Sehubungandengan reklasifikasi akun ini, Grup tidakmenyajikan laporan posisi keuangan padapermulaan dari periode komparasi terawalkarena Grup percaya bahwa hal tersebut tidakakan menyampaikan informasi signifikankepada pembaca laporan keuangan.

In addition, when an entity applies anaccounting policy retrospectively or makes aretrospective restatement of an item in itsfinancial statements, or when it reclassifiesitems in its financial statements, it shall present,as a minimum, three statements of financialposition, as at: 1) the end of current period, 2)the end of the previous period (which is thesame as the beginning of the current period),and 3) the beginning of the earliest comparativeperiod. As discussed in Note 44 of theconsolidated financial statements, someaccounts in the consolidated financialstatements as at for the year ended 31December 2009 have been amended toconform to the basis on which the consolidatedfinancial statements for the years ended 31December 2011 and 2010 has been presented.In relation with the reclassification of accounts,the Group did not present the statements offinancial position as at the beginning of theearliest comparative period because the Groupbelieves it does not convey material informationto financial statements readers.

b. PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan KeuanganKonsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri” mewajibkan entitas untukmenyajikan kepentingan non-pengendali dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian dibagian ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dapatdiatribusikan ke pemilik induk. Menurut PSAKlama, kepentingan non-pengendali disajikan diantara bagian liabilitas dan ekuitas. Karena itu,Grup telah melakukan reklasifikasi ataskepentingan non-pengendali 2010 dan 2009yang sebelumnya dicatat dalam pos diantarakewajiban dan ekuitas, menjadi ekuitas.Keberadaan hak suara potensial jugadiperhitungkan dalam menilai keberadaanpengendalian (sebelumnya tidakdiperhitungkan). Selain itu, PSAK revisi inimemberikan tambahan panduan ketika terjadiperubahan kepemilikan.

Mulai tahun 2011, Perusahaan menyajikanlaporan keuangan tersendiri PT AtlasResources Tbk – induk perusahaan saja.Sesuai dengan PSAK No. 4, Perusahaan telahmenyajikan investasi pada entitas anakberdasarkan metode biaya dan perubahantersebut diterapkan secara restrospektif.

b. SFAS No. 4 (Revised 2009) “Consolidated andSeparate Financial Statements” requires anentity to present non-controlling interests in theconsolidated statements of financial positionwithin equity section, separately from the equityof the owners of the parent. Under the previousstandard, non-controlling interests arepresented in between liabilities and equity. Assuch, for the current period, the Group hasreclassified the 2010 and 2009 non-controllinginterest which has been previously recorded asa mezzanine between liabilities and equity toequity. Potential voting right is also consideredwhen determining a control (previously it is notconsidered). In addition, the revised standardalso provides more guidance on changes in theownership interest.

Starting from 2011, the Company presentedseparate financial statements of PT AtlasResources Tbk – parent company only. Inaccordance with SFAS No. 4, the Companyhas presented investment in subsidiariesunder the cost method and the change hasbeen applied restrospectively.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/34 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS (continued)

c. PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”mewajibkan adanya transparansi yang lebihbesar dalam penyajian informasi segmendengan lebih menekankan pada informasisegmen yang digunakan oleh manajemen (yaituinformasi yang dilaporkan kepada pengambilkeputusan operasional). Dalam PSAKsebelumnya, entitas harus menentukan segmenprimer dan sekunder (baik segmen usahamaupun geografis) berdasarkan karakteristikdan sumber utama risiko dan imbalan entitas.Grup berada dalam ruang lingkup dari standaryang direvisi efektif sejak 2011. Penyajian 2010dan 2009 disajikan untuk kepentingankomparatif.

c. SFAS No. 5 (Revised 2009) “OperatingSegments” requires greater transparency onsegment information by putting more emphasison looking at the segments through the eyes ofmanagement (i.e. information reported to thechief operating decision maker). Previously, anentity should determine the primary andsecondary segment (either business orgeographical segment) based on the natureand dominant source of the entity's risks andreturns. The Group is within the scope of therevised standard effective since 2011. The2010 and 2009 disclosures are presented forcomparative purposes.

d. PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”mengakui goodwill sebagai selisih lebih darinilai wajar atas nilai yang secara efektifdialihkan dibandingkan terhadap jumlah bersihdari aset teridentifikasi dan liabilitas yangdiakuisisi. Goodwil tidak diamortisasi namundiuji penurunan nilainya setiap akhir periode(sebelumnya, kepentingan minoritasdipertimbangkan ketika menentukan goodwilldan goodwill diamortisasi selama periode 5sampai 20 tahun). Di samping itu, menurutPSAK revisi ini, goodwill negatif diakui langsungdi laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian (sebelumnya, goodwill negatifdiperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkandan diakui sebagai sebagai pendapatan secarasistematis selama periode tidak kurang dari 20tahun). Karena adopsi standar revisi ini, Grupmengakui goodwill negatif sebesar Rp 1.328 dilaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian untuk tahun yang berakhir pada31 Desember 2011.

d. SFAS No. 22 (Revised 2010) “BusinessCombinations” defines goodwill as the excessof the fair value of the consideration effectivelytransferred over the net amount of acquiredrecognised identifiable assets and liabilities.Goodwill is not amortised but subject to annualimpairment assessment (previously, minorityinterest is considered when determininggoodwill and goodwill is subject to 5 to 20 yearsamortisation). Also, under the revised standard,negative goodwill is recognised directly in theconsolidated statements of comprehensiveincome (previously, negative goodwill is treatedas deferred income and recognized as incomeon a systematic basis over a period of not lessthan twenty years). Due to the adoption of thisrevised standard, the Group recognisednegative goodwill of Rp 1,328 in theconsolidated statements of comprehensiveincome for the year ended 31 December 2011.

Berikut adalah standar baru, perubahan atasstandar dan interpretasi standar yang wajibditerapkan untuk pertama kalinya untuk tahun bukuyang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevanatau tidak berdampak material terhadap laporankeuangan konsolidasian Grup untuk tahun 31Desember 2011:

The following new standards, amendments tostandards and interpretations are mandatory for thefirst time for the financial year beginning 1 January2011, but are not currently relevant or did not have amaterial impact for the Groupʼs consolidatedfinancial statement for the year ended 31 December2011:

PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statements ofCash Flows”

PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan KeuanganInterim”

SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim FinancialReporting”

PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakyang Berelasi”

SFAS 7 (Revised 2010), “Related PartyDisclosures”

PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa SetelahTanggal Pelaporan”

SFAS 8 (Revised 2010), “Events after theReporting Period”

PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasidalam Ventura Bersama”

SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in JointVentures”

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/35 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)

3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS (continued)

PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi PadaEntitas Asosiasi”

SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments inAssociates”

PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Takberwujud” SFAS No. 19 (Revised 2010), “IntangibleAssets”

PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” SFAS No. 23 (Revised 2010) “Revenue”PSAK No. 25 (Revisi 2009), “KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, danKesalahan”

SFAS No. 25 (Revised 2009), “AccountingPolicies, Changes in Accounting Estimates andErrors”

PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan NilaiAset”

SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment ofAssets”

PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, LiabilitasKontinjensi, dan Aset Kontinjensi”

SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions,Contingent Liabilities and Contingent Assets”

PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yangDihentikan"

SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non-currentAssets Held for Sale and DiscontinuedOperations”

ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi EntitasBertujuan Khusus”

ISFAS No. 7 (Revised 2009), “Consolidation ofSpecial Purpose Entities”

ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas AktivitasPurna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”

ISFAS No. 9, “Changes in ExistingDecommissioning, Restoration and SimilarLiabilities”

ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” ISFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs”ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepadaPemilik”

ISFAS No. 11, “Distribution of Non-cash Assetsto Owners”

ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas:Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”

ISFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities: Non-Monetary Contributions by Venturers”

ISAK No. 14, “Aset Takberwujud - Biaya SitusWeb”

ISFAS No. 14, “Intangible Assets - WebsiteCosts”

ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim danPenurunan Nilai”

ISFAS No. 17, “Interim Financial Reporting andImpairment”

4. PELEPASAN ENTITAS ANAK 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES

a. Pelepasan API di tahun 2009 a. Disposal of API in 2009

Pada tanggal 14 Juli 2009, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di API kepadaOPE dengan harga Rp 499. Rincian liabilitasbersih pada saat pelepasan adalah sebagaiberikut:

On 14 July 2009, the Company disposed all ofits interest in API to OPE for Rp 499. Thedetails of the net liability disposed of are asfollows:

2009

Liabilitas bersih 2,541 Net liabilityKepemilikan yang dilepas 99.8% Interest disposed

Liabilitas bersih yang dilepas 2,536 Net liability disposed

Penyesuaian terhadap liabilitas bersihyang dilepas: Adjustment to net liability disposed of:

- Keuntungan karena pelepasanentitas anak (3,035) Gain from disposal of subsidiary -

- Piutang lain-lain dari pelepasanentitas anak 499 Other receivable from disposal of subsidiary -

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/36 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

4. PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued)

a. Pelepasan API di tahun 2009 (lanjutan) a. Disposal of API in 2009 (continued)

2009

Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak - Cash received from disposal of subsidiary

Kas dan bank pada API 119 Cash and banks in API

Arus kas masuk daripelepasan entitas anak (119) Net cash inflow from disposal of subsidiary

b. Pelepasan SER di tahun 2011 b. Disposal of SER in 2011

Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di SER kepadaPT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp270. Rincian liabilitas bersih pada saatpelepasan adalah sebagai berikut:

On 29 March 2011, the Company disposed allof its interest in SER to PT Optima PersadaMandiri for Rp 270. The details of the netliability disposed of are as follows:

2011

Liabilitas bersih 3,184 Net liabilityKepemilikan yang dilepas 90% Interest disposed

Liabilitas bersih yang dilepas 2,866 Net liability disposed

Keuntungan karena pelepasanentitas anak (3,136) Gain from disposal of subsidiary

Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak 270 Cash received from disposal of subsidiary

Kas dan bank pada SER - Cash and banks in SER

Arus kas masuk bersih daripelepasan entitas anak 270 Net cash inflow from disposal of subsidiary

c. Pelepasan CTM di tahun 2011 c. Disposal of CTM in 2011

Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di CTM kepadaPT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp599. Rincian aset bersih pada saat pelepasanadalah sebagai berikut:

On 29 March 2011, the Company disposed allof its interest in CTM to PT Optima PersadaMandiri for Rp 599. The details of the netassets disposed of are as follows:

2011

Liabilitas bersih 456 Net liabilityKepemilikan yang dilepas 99.83% Interest disposed

Liabilitas bersih yang dilepas 455 Net liability disposed

Keuntungan karena pelepasanentitas anak (144) Gain from disposal of subsidiary

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/37 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

4. PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued)

c. Pelepasan CTM di tahun 2011 (lanjutan) c. Disposal of CTM in 2011 (continued)

2011

Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak 559 Cash received from disposal of subsidiary

Kas dan bank pada SER - Cash and banks in SER

Arus kas masuk bersih daripelepasan entitas anak 559 Net cash inflow from disposal of subsidiary

5. AKUISISI ENTITAS ANAK 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES

a. Akuisisi API di tahun 2010 a. Acquisition of API in 2010

Pada tanggal 28 September 2010, Perusahaanmengakuisisi 99,80% kepemilikan saham di APIdengan harga kas akuisisi sebesar Rp 499 dankewajiban yang diambil alih sebesar Rp 53.677.Akuisisi 99,80% kepemilikan saham di APImemberikan Perusahaan suatu kemampuanpengendalian efektif atas API, dan oleh karenaitu semenjak tanggal tersebut, laporankeuangan API dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi dan mengakuikewajiban pajak tangguhan dan goodwillsebesar hasil perkalian properti pertambangandan tarif pajak yang berlaku, dengan rinciansebagai berikut:

On 28 September 2010, the Company acquired99.80% equity interest in API for cashacquisition price of Rp 499 and liabilitiesassumed of Rp 53,677. The acquistion of the99.80% interest in API provided the Companywith effective control over API, and as suchAPIʼs financial statements is being consolidatedto the Companyʼs financial statements. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business. The Companyrecognised mining properties after purchaseprice allocation to the fair value of net assetsacquired and recognised deferred tax liabilityand goodwill amounting to the multiplication ofmining properties and the prevailing tax rate asdetailed below:

2010

Nilai pembelian 54,176 Purchase consideration

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 6,067 Current assetsAset tetap, bersih 101 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development

ditangguhkan 45,655 expendituresProperti pertambangan (Catatan 14) 6,056 Mining properties (Note 14)Goodwill 1,514 GoodwillLiabilitas lancar (3,607) Current liabilitiesLiabilitas pajak ditangguhkan (1,514) Deferred tax liabilitiesKepentingan non-pengendali (96) Non-controlling interest

54,176

Nilai pembelian dibayar tunai (499) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak

perusahaan yang diakuisisi 4,271 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired

Arus kas masuk dari akuisisi 3,772 Cash inflow on acquisition

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/38 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)

b. Akuisisi OPE di tahun 2011 b. Acquisition of OPE in 2011

Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaanmengakuisisi 96% kepemilikan di OPE.Transaksi ini diselesaikan dengan setoranmodal atas saham baru yang diterbitkan OPEsenilai Rp 14.400, penghapusan piutang tidaklancar lain-lain senilai Rp 66.799 danmenanggung liabilitas dari hasil novasipinjaman OPE ke New Century TechnologyLimited (“NCT”) sebesar Rp 165.059. Akuisisi96% kepemilikan saham di OPE memberikanPerusahaan suatu kemampuan untukmengendalikan OPE, dan oleh karena itusemenjak tanggal tersebut, laporan keuangankonsolidasian OPE dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi dan mengakuikewajiban pajak tangguhan dan goodwillsebesar hasil perkalian properti pertambangandan tarif pajak yang berlaku, dengan rinciansebagai berikut:

On 31 March 2011, the Company acquired a96% interest in OPE. This transaction wassettled by capital contribution of new sharesissued by OPE amounting to Rp 14,400,offsetting other non-current receivablesamounting to Rp 66,799 and incurring liabilitiesas a result of novation of borrowings of OPE toNew Century Technology Limited (“NCT”)amounting to Rp 165,059. The acquisition of96% shares ownership in OPE provided theCompany with the ability to control OPE,therefore starting from such date, theconsolidated financial statements of OPE wasconsolidated to the financial statements of theCompany. The acquisition was carried-out tofurther expand the Groupʼs business. TheCompany recognised mining properties afterpurchase price allocation to the fair value of netassets acquired and recognised deferred taxliability and goodwill amounting to themultiplication of mining properties and theprevailing tax rate as detailed below:

2011

Nilai pembelian 246,258 Purchase consideration

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 102,854 Current assetsAset tetap, bersih 56,209 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan Deferred exploration and development

pengembangan ditangguhkan 100,295 expendituresAset tidak lancar lainnya 53,027 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 52,472 Mining properties (Note 14)Goodwill 11,173 GoodwillLiabilitas lancar (37,518) Current liabilitiesPinjaman bank (62,227) Bank loansLiabilitas tidak lancar lainnya (10,455) Other non-current liabilitiesLiabilitas pajak tangguhan (11,173) Deferred tax liabilitiesKepentingan non-pengendali (8,399) Non-controlling interest

246,258

Nilai pembelian dibayar tunai (14,400) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents

perusahaan yang diakuisisi 15,898 in subsidiary acquired

Arus kas masuk dari akuisisi 1,498 Cash inflow on acquisition

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/39 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)

c. Akuisisi OC di tahun 2011 c. Acquisition of OC in 2011

Pada 31 Maret 2011, Perusahaan mengakuisisi50,33% kepemilikan saham di OC senilai Rp151. Akuisisi 50,33% kepemilikan saham di OCmemberikan Perusahaan suatu kemampuanuntuk mengendalikan OC, oleh karena itusemenjak tanggal tersebut, laporan keuanganOC dikonsolidasikan ke laporan keuanganPerusahaan. Akuisisi ini bertujuan untukmengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.

On 31 March 2011, the Company acquired50.33% shares ownership in OC for a purchaseconsideration of Rp 151. The acquisition of50.33% shares ownership in OC provided theCompany with the ability to control OC,therefore starting from such date, the financialstatements of OC was consolidated to thefinancial statements of the Company. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business.

2011

Nilai pembelian 151 Purchase consideration

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 2,268 Current assetsAset tetap, bersih 7,074 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development

ditangguhkan 23,664 expendituresAset tidak lancar lainnya 2,602 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 1,714 Mining properties (Note 14)Liabilitas lancar (7,139) Current liabilitiesLiabilitas tidak lancar (27,246) Non-current liabilitiesPendapatan dari goodwill negatif (1,328) Income due to negative goodwillKepentingan non-pengendali (1,458) Non-controlling interest

151

Nilai pembelian dibayar tunai (151) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak

perusahaan yang diakuisisi 1,891 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired

Arus kas masuk dari akuisisi 1,740 Cash inflow on acquisition

d. Akuisisi KBA di tahun 2011 d. Acquisition of KBA in 2011

Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham diKBA pada 13 Juli 2011, dan kemudiantambahan 30,08% pada 12 Desember 2011dengan nilai pembelian sebesar Rp 20.869.Jika jumlah cadangan batubara terbukti KBAdan BKA yang ditentukan dengan standarJORC lebih besar dari pada 1 juta metrik ton,Grup setuju untuk membayar AS$7 per metrikton untuk kelebihan tersebut. Akuisisi 50,08%kepemilikan saham di KBA memberikanPerusahaan suatu kemampuan untukmengendalikan KBA, oleh karena itu semenjaktanggal 12 Desember 2011, laporan keuanganKBA dikonsolidasikan ke laporan keuanganPerusahaan. Akuisisi ini bertujuan untukmengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi, dengan rinciansebagai berikut:

The Group acquired 20% shares ownership inKBA on 13 July 2011, and then a further30.08% on 12 December 2011 for a totalpurchase consideration of Rp 20,869. If totalproven coal reserves of KBA and BKA onJORC standards exceed 1 million metrictonnes, the Group agreed to pay US$7 permetric ton for such excess. The acquisition of50.08% shares ownership in KBA provided theCompany with the ability to control KBA,therefore starting from 12 December 2011, thefinancial statements of KBA was consolidatedto the financial statements of the Company. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business. The Companyrecognised mining properties after purchaseprice allocation to the fair value of net assetsacquired, as detailed below:

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/40 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)

d. Akuisisi KBA di tahun 2011 (lanjutan) d. Acquisition of KBA in 2011 (continued)

2011

Nilai pembelian 20,869 Purchase consideration

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 59 Current assetsAset tetap, bersih 48 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development

ditangguhkan 1,150 expendituresAset tidak lancar lainnya 250 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 20,315 Mining properties (Note 14)Liabilitas lancar (7) Current liabilitiesLiabilitas tidak lancar lainnya (394) Other non-current liabilitiesKepentingan non-pengendali (552) Non-controlling interest

20,869

Nilai pembelian dibayar tunai (20,869) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents

perusahaan yang diakuisisi 9 in subsidiary acquired

Arus kas keluar dari akuisisi (20,860) Cash outflow on acquisition

e. Akuisisi BKA di tahun 2011 e. Acquisition of BKA in 2011

Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham diBKA pada 13 Juli 2011, dan kemudiantambahan 30,40% pada 12 Desember 2011dengan nilai pembelian sebesar Rp 8.802. LihatCatatan 5d untuk tambahan kompensasi yangGrup harus bayarkan jika jumlah cadanganterbukti batubara KBA dan BKA yangditentukan dengan standar JORC melebihi 1juta metrik ton. Akuisisi 50,40% kepemilikansaham di BKA memberikan Perusahaan suatukemampuan untuk mengendalikan BKA, olehkarena itu semenjak tanggal tersebut, laporankeuangan BKA dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi, dengan rinciansebagai berikut :

The Group acquired 20% shares ownership inBKA on 13 July 2011, and then a further30.40% on 12 December 2011 for a totalpurchase consideration of Rp 8,802. See Note5d for additional compensation the Groupshould pay if the total coal reserves of KBA andBKA determined based on JORC standardsexceed 1 million tonnes. The acquisition of50.40% shares ownership in BKA provided theCompany with the ability to control BKA,therefore starting from 12 December 2011, thefinancial statements of BKA was consolidatedto the financial statements of the Company. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business. The Companyrecognised mining properties after purchaseprice allocation to the fair value of net assetsacquired, as detailed below:

2011

Nilai pembelian 8,802 Purchase consideration

Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 10 Current assetsBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development

ditangguhkan 200 expendituresAset tidak lancar lainnya 50 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 8,676 Mining properties (Note 14)Liabilitas tidak lancar lainnya (10) Other non-current liabilitiesKepentingan non-pengendali (124) Non-controlling interest

8,802

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/41 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)

e. Akuisisi BKA di tahun 2011 (lanjutan) e. Acquisition of BKA in 2011 (continued)

2011

Nilai pembelian dibayar tunai (8,802) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents

perusahaan yang diakuisisi 10 in subsidiary acquired

Arus kas keluar dari akuisisi (8,792) Cash outflow on acquisition

6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2011 2010 2009

Kas Cash on handRupiah 3,807 645 112 RupiahPound Sterling Inggris 114 - - Great Britain Pound SterlingDolar AS 31 31 - US Dollars

Jumlah kas 3,952 676 112 Total cash on hand

Kas di bank Cash in banksRupiah Rupiah- PT Bank Permata Tbk. PT Bank Permata Tbk. -

(“Bank Permata”) 88,088 - - (“Bank Permata”)- PT Bank Danamon PT Bank Danamon -

Indonesia Tbk. Indonesia Tbk.(“Bank Danamon”) 79,775 - - (“Bank Danamon”)

- PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia -(“Bank DBS”) 76,207 - - (“Bank DBS”)

- PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) -Tbk. (“Bank Mandiri”) 14,530 1,264 695 Tbk. (“Bank Mandiri”)

- PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia -(Persero) Tbk. 1,276 - - (Persero) Tbk.

- PT Bank Central Asia Tbk. 629 195 85 PT Bank Central Asia Tbk. -- PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. -

(“Bank OCBC NISP”) 610 - - (“Bank OCBC NISP”)- PT Bank Artha Graha PT Bank Artha Graha -

International Tbk. 133 - - International Tbk.- PT Bank Ganesha 101 - - PT Bank Ganesha -- Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 50) 5 68 - Others (each below Rp 50) -

Rekening Rupiah 261,354 1,527 780 Rupiah accounts

Dolar AS US Dollars- Bank Mandiri 32,724 2,254 465 Bank Mandiri -- Bank Permata 6,781 1,372 - Bank Permata -- PT Bank Central Asia Tbk. 3,224 28 30 PT Bank Central Asia Tbk. -- Bank DBS 2,276 - - Bank DBS -- Bank Danamon 109 - - Bank Danamon -- Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 50) 40 10 13 Others (each below Rp 50) -

Rekening Dolar AS 45,154 3,664 508 US Dollars accounts

Jumlah kas di bank 306,508 5,191 1,288 Total cash in banks

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/42 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2011 2010 2009

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah- Bank Danamon 20,000 - - Bank Danamon -- Bank OCBC NISP 20,000 - - Bank OCBC NISP -- Bank Permata 1,679 - - Bank Permata -- PT Bank Ganesha 223 - - PT Bank Ganesha -

Rekening Rupiah 41,902 - - Rupiah accounts

Dolar AS US Dollars- Bank Permata 5,894 - - Bank Permata -- Bank Danamon 907 - - Bank Danamon -

Rekening Dolar AS 6,801 - - US Dollars accounts

Jumlah deposito berjangka 48,703 - - Total time deposits

Total cash and cashJumlah kas dan setara kas 359,163 5,867 1,400 equivalents

Pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Gruptidak menempatkan kas dan setara kasnya padapihak yang berelasi.

As at 31 December 2011, 2010 and 2009, the Groupdid not maintain or place its cash and cashequivalents with related parties.

Tingkat suku bunga dari deposito berjangka di atasadalah sebagai berikut:

The interest rates of the above time deposits are asfollows:

2011 2010 2009

Rupiah 5.00% - 7.05% - - RupiahDolar AS 1.00% - 2.00% - - US Dollars

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties:Moderne Group Inc. -

- Moderne Group Inc. (“MGI”) 88,413 46,214 43,633 (“MGI”)- PT Optima Enviro PT Optima Enviro -

Resources (“OER”) 40,027 10,525 - Resources (“OER”)PT Bara Jaya Utama -

- PT Bara Jaya Utama (”BJU”) 30,834 3,383 - (”BJU”)- East Indonesia Resources Ltd. East Indonesia Resources -

(“EIRL”) 18,272 - - Ltd. (“EIRL”)- Noble Resources Pte. Ltd. Noble Resources Pte. Ltd. -

(“Noble”) - 6,725 - (“Noble”)

Jumlah piutang usaha 177,546 66,847 43,633 Total trade receivables

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/43 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as follows:

2011 2010 2009

Lancar dan 1 – 30 hari 121,518 21,002 43,633 Current and 1 – 30 days31 – 60 hari 2,881 - - 31 – 60 days61 – 90 hari 2,427 - - 61 – 90 days> 90 hari 50,720 45,845 - > 90 days

177,546 66,847 43,633

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

Details of trade receivables based on currencies areas follows:

2011 2010 2009

Rupiah 36,293 4,838 43,633 RupiahDolar AS 141,253 62,009 - US Dollars

177,546 66,847 43,633

Manajemen berpendapat bahwa piutang usahadapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukanpenyisihan penurunan nilai.

Management believes that the trade receivables willbe fully collectible and therefore a provision forimpairment is not considered necessary.

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES

a. Piutang lancar lain-lain a. Other current receivables

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties:- OER 7,208 932 - OER -- PT Indo Premier PT Indo Premier -

Securities 3,541 - - Securities- Lain-lain (masing-masing Others -

di bawah Rp 3.000) 10,545 1,685 154 (each below Rp 3,000)

Total other currentJumlah piutang lancar receivables

lain-lain - pihak ketiga 21,294 2,617 154 - third parties

Rincian piutang lancar lain-lain berdasarkanmata uang adalah sebagai berikut:

Details of other current receivables based oncurrencies are as follows:

2011 2010 2009

Rupiah 10,315 1,685 154 RupiahDolar AS 10,979 932 - US Dollars

21,294 2,617 154

Piutang lancar lain-lain terutama terdiri daripinjaman tanpa bunga yang diberikan kepadapihak ketiga.

Other current receivables mainly consist of non-interest bearing loans provided to third parties.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/44 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

a. Piutang lancar lain-lain (lanjutan) a. Other current receivables (continued)

Manajemen berpendapat bahwa piutang lancarlain-lain akan dapat tertagih seluruhnya danoleh karena itu penyisihan penurunan nilai tidakdiperlukan.

Management believes that other currentreceivables will be fully collectible and thereforea provision for impairment is not considerednecessary.

b. Piutang tidak lancar lain-lain b. Other non-current receivables

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties:- PT Michelle Charmaine PT Michelle Charmaine -

Investment 11,222 - - Investment- PT Saskia Investment 11,222 - - PT Saskia Investment -- PT Kertas Nusantara 3,827 3,827 - PT Kertas Nusantara -- PT Dika Karya Lintas Nusa 3,118 - - PT Dika Karya Lintas Nusa -- OPE - 48,945 3,378 OPE -- MMJ - 4,305 - MMJ -- PT Geraldo Energi - - 4,725 PT Geraldo Energi -- Safri Isrianto - - 4,247 Safri Isrianto -- Lain-lain (masing-masing Others -

di bawah Rp 3.000) 7,961 809 6,592 (each below Rp 3,000)

Piutang tidak lancar Other non-currentlain-lain - pihak ketiga 37,350 57,886 18,942 receivables - third parties

Other non-currentPiutang tidak lancar lain- receivables

lain – pihak yang berelasi 56,847 20,211 13,716 - related parties

Jumlah piutang tidak lancar Total other non-currentlain-lain 94,197 78,097 32,658 receivables

Rincian piutang tidak lancar lain-lainberdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Details of other non-current receivables basedon currencies are as follows:

2011 2010 2009

Rupiah 70,391 31,159 26,460 RupiahDolar AS 23,806 46,938 6,198 US Dollars

94,197 78,097 32,658

Piutang tidak lancar lain-lain terutama terdiridari pinjaman tanpa bunga. Piutang lain-laindari PT Michelle Charmaine Investment dan PTSaskia Investment dijamin dengan kepemilikansaham kedua perusahaan tersebut masing-masing sebanyak 125 lembar saham di KBAdan 25 lembar saham di BKA.

Other non-current receivables mainly consist ofnon-interest bearing loans. Other receivablesfrom PT Michelle Charmaine Investment andPT Saskia Investment are guaranteed by theirshares ownership in KBA each 125 shares andin BKA each 25 shares.

Manajemen berpendapat bahwa piutang tidaklancar lain-lain akan dapat tertagih seluruhnyadan oleh karena itu penyisihan penurunan nilaitidak diperlukan.

Management believes that the other non-current receivables will be fully collectible andtherefore an allowance for impairment is notconsidered necessary.

Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.

See Note 30 for the details of related partytransactions.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/45 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

9. UANG MUKA DAN PEMBAYARAN DIMUKA 9. ADVANCES AND PREPAYMENTS

2011 2010 2009

Uang muka untuk Advance forpengembangan proyek 105,127 - - project development

Uang muka ke pemasok 37,516 5,944 1,826 Advance to suppliersSewa dan asuransi 7,845 3,749 3,045 Rent and insurance

Advance purchase ofUang muka pembelian property, plant and

aset tetap 6,379 - - equipmentLain-lain 6,576 614 533 Others

163,443 10,307 5,404

Dikurangi: Less:Bagian yang akan jatuh Portion due within

tempo dalam satu tahun (37,824) (10,253) (4,810) one year

Bagian jangka panjang 125,619 54 594 Non-current portion

Uang muka dan pembayaran dimuka merupakanpembayaran kepada pemasok, kontraktor, danpihak ketiga lainnya dimana barang tersebut belumditerima atau jasa tersebut belum dilaksanakanpada tanggal neraca.

Advances and prepayments represent payments tosuppliers, contractors and other third parties forwhich the goods have not been received or theservices have not been rendered as at the balancesheet date.

Termasuk di dalam uang muka pengembanganproyek adalah uang muka kepada pihak ketigasehubungan dengan perolehan hak penggunaanjalan untuk kegiatan pengangkutan batubara, sepertiyang diungkapkan pada Catatan 39a atas laporankeuangan konsolidasian.

Included in the advance for project development isthe advance paid to a third party in relation with theacquisition of rights of way for coal hauling activity,as disclosed in Note 39a to the consolidatedfinancial statements.

10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES

2011 2010 2009

Batubara 98,491 42,086 81,373 CoalBahan bakar 2,431 - 1,744 Fuel

Jumlah persediaan 100,922 42,086 83,117 Total inventories

Manajemen berpendapat bahwa semua persediaandapat digunakan atau dijual dan dalam kondisi yangbaik, sehingga tidak diperlukan penyisihanpenurunan nilai atas persediaan.

Management is of the opinion that the inventoriescan be either used or sold and are in goodcondition, and therefore a provision for impairmentis not considered necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan tidakdiasuransikan. Manajemen menyadari risiko yangterkait dengan tidak adanya asuransi untukpersediaannya.

As at 31 December 2011, inventories were notinsured. Management is aware of the risksassociated with not insuring its inventories.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/46 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

11. BIAYA PENGUPASAN TANAH YANGDITANGGUHKAN

11. DEFERRED STRIPPING COSTS

2011 2010 2009

DKB DKB- Sang-sang 33,034 - - Sang-sang -- North Mea 4,943 - - North Mea -

Jumlah 37,977 - - Total

Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkanmerupakan kelebihan rasio pengupasan tanahaktual atas estimasi rasio pengupasan rata-rataselama umur tambang.

The deferred stripping costs represent the excessactual stripping ratio over the estimated average lifeof mine stripping ratio.

Rasio pengupasan tanah aktual untuk pit Sang-sangdan North Mea selama tahun 2011 adalah 49:1 dan16:1. Estimasi rasio pengupasan rata-rata selamaumur tambang untuk pit Sang-sang dan North Meaadalah 28:1 dan 24:1 (tidak diaudit) berdasarkanrencana pengelolaan tambang manajemen saat ini.

The actual stripping ratios for Sang-sang and NorthMea pits in 2011 were 49:1 and 16:1. The estimatedlife of mine average stripping ratios for Sang-sangand North Mea pits are 28:1 and 24:1 (unaudited)based on managementʼs current mine plan.

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN

12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES

2011 2010 2009

Biaya eksplorasi danpengembangan yang Deferred exploration andditangguhkan sehubungan developmentdengan area yang telah expendituresmencapai tahap produksi related to commerciallykomersial: producing areas:

Carrying amountBiaya perolehan - saldo awal - beginning balance- DKB - - - DKB -- HE - - - HE -- BBE 14,727 12,294 8,123 BBE -

14,727 12,294 8,123

Penambahan Addition- DKB 42,161 - - DKB -- HE 2,720 - - HE -- BBE 908 2,433 4,171 BBE -

45,789 2,433 4,171

Addition throughPenambahan atas akuisisi acquisition- DKB 59,874 - - DKB -- HE 33,246 - - HE -- BBE - - - BBE -

93,120 - -

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/47 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)

12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)

2011 2010 2009

Carrying amountBiaya perolehan - saldo akhir - ending balance- DKB 102,035 - - DKB -- HE 35,966 - - HE -- BBE 15,635 14,727 12,294 BBE -

153,636 14,727 12,294

Dikurangi: Less:Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation

- saldo awal - beginning balance- DKB - - - DKB -- HE - - - HE -- BBE 3,315 1,752 420 BBE -

3,315 1,752 420

Penambahan Addition- DKB 4,390 - - DKB -- HE - - - HE -- BBE 3,000 1,563 1,332 BBE -

7,390 1,563 1,332

Addition throughPenambahan atas akuisisi acquisition- DKB 5,407 - - DKB -- HE 243 - - HE -- BBE - - - BBE -

5,650 - -

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation- saldo akhir - ending balance

- DKB 9,797 - - DKB -- HE 243 - - HE -- BBE 6,315 3,315 1,752 BBE -

16,355 3,315 1,752

Nilai buku bersih Net book value- DKB 92,238 - - DKB -- HE 35,723 - - HE -- BBE 9,320 11,412 10,542 BBE -

Jumlah biaya eksplorasi danpengembangan yang Total deferred explorationditangguhkan sehubungan and developmentdengan area yang expenditures related totelah mencapai commercially producingtahap produksi komersial 137,281 11,412 10,542 areas

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/48 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)

12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)

2011 2010 2009

Biaya eksplorasi dan Deferred explorationpengembangan yang and developmentditangguhkan expenditures incurred forsehubungan dengan areas of interest which asarea yang pada tanggal at balance sheet date haveneraca belum mencapai not reached the stage oftahap produksi komersial: commercial production:

Carrying amountNilai tercatat - saldo awal - beginning balance- GPU 55,186 - - GPU -- GE 4,495 - - GE -- KEP 1,233 238 - KEP -- CGA 448 231 - CGA -- GGE 203 - - GGE -- PIE 590 582 - PIE -- SER 12,377 4,146 - SER -

74,532 5,197 -

Penambahan Addition- GPU 52,493 12,661 - GPU -- BKL 20,664 - - BKL -- AE 3,230 - - AE -- GE 17,823 1,365 - GE -- KEP 3,675 995 238 KEP -- CGA 1,123 217 231 CGA -- GGE 953 203 - GGE -- PIE 6 8 582 PIE -- CWD 227 - - CWD -- SER - 8,231 4,146 SER -

100,194 23,680 5,197

Addition throughPenambahan atas akuisisi acquisition- GPU - 42,525 - GPU -- BKL 12,939 - - BKL -- AE 23,664 - - AE -- GE - 3,130 - GE -- GGE - - - GGE -- KBA 1,150 - - KBA -- CWD 75 - - CWD -- KM 147 - - KM -- BKA 200 - - BKA -

38,175 45,655 -

Pelepasan Disposal- SER (12,337) - - SER -

(12,337) - -

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/49 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)

12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)

2011 2010 2009

Carrying amountBiaya perolehan - saldo akhir - ending balance- GPU 107,679 55,186 - GPU -- BKL 33,603 - - BKL -- AE 26,894 - - AE -- GE 22,318 4,495 - GE -- KEP 4,908 1,233 238 KEP -- CGA 1,571 448 231 CGA -- GGE 1,156 203 - GGE -- KBA 1,150 - - KBA -- PIE 596 590 582 PIE -- CWD 302 - - CWD -- BKA 200 - - BKA -- KM 147 - - KM -- SER - 12,377 4,146 SER -

Jumlah biaya eksplorasi Total deferred exploration anddan pengembangan yang development expendituresditangguhkan sehubungan incurred for areasdengan area yang pada of interest which as attanggal neraca belum balance sheet date havemencapai tahap not reached the stageproduksi komersial 200,524 74,532 5,197 of commercial production

Jumlah biaya eksplorasi Total deferred explorationdan pengembangan and developmentyang ditangguhkan 337,805 85,944 15,739 expenditures

Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2011,2010 dan 2009, biaya amortisasi masing-masingsejumlah Rp 7.390, Rp 1.563, dan Rp 1.332dibebankan pada laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

During the years ended 31 December 2011, 2010and 2009, amortisation expenses of Rp 7,390, Rp1,563 and Rp 1,332, respectively, were charged tothe consolidated statements of comprehensiveincome.

13. ASET TETAP 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2011Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Akuisisi/ Ending

balance Additions Transfer Acquisition balance

Biaya perolehan: Acquisition cost:- Kepemilikan langsung Direct ownership -

Tanah 182 424 - - 606 LandBangunan 34,478 6,885 13,833 12,181 67,377 BuildingsInfrastruktur 34,939 1,866 - 2,450 39,255 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment

kendaraan 50,713 20,700 7,154 8,211 86,778 and vehiclesPerlengkapan kantor 5,035 3,114 - 1,452 9,601Office furniture and fixtures

125,347 32,989 20,987 24,294 203,617

Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease

Kendaraan 57,964 15,083 (2,092) 2,602 73,557 Vehicles

- Aset dalam penyelesaian 19,756 70,903 (18,895) 39,862 111,626Construction in progress -

203,067 118,975 - 66,758 388,800

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/50 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)

2011Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Akuisisi/ Ending

balance Additions Transfer Acquisition balance

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:- Kepemilikan langsung Direct ownership -

Bangunan 5,469 4,737 - 442 10,648 BuildingsInfrastruktur 6,530 3,109 - 735 10,374 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment

kendaraan 10,559 7,976 784 1,394 20,713 and vehiclesPerlengkapan kantor 1,766 1,713 - 378 3,857Office furniture and fixtures

24,324 17,535 784 2,949 45,592

Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease

Kendaraan 4,154 14,800 (784) 478 18,648 Vehicles

28,478 32,335 - 3,427 64,240

Nilai buku bersih 174,589 324,560 Net book value

2010Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Ending

balance Additions Transfer balance

Biaya perolehan: Acquisition cost:- Kepemilikan langsung Direct ownership -

Tanah 182 - - 182 LandBangunan 29,785 127 4,566 34,478 BuildingsInfrastruktur 33,862 1,077 - 34,939 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment

kendaraan 49,406 755 552 50,713 and vehiclesPerlengkapan kantor 3,791 1,244 - 5,035 Office furniture and fixtures

117,026 3,203 5,118 125,347

Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease

Kendaraan 5,596 50,133 2,235 57,964 Vehicles

- Aset dalam penyelesaian 4,516 22,593 (7,353) 19,756 Construction in progress -

127,138 75,929 - 203,067

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:- Kepemilikan langsung Direct ownership -

Bangunan 2,134 3,335 - 5,469 BuildingsInfrastruktur 3,126 3,404 - 6,530 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment

kendaraan 5,519 5,040 - 10,559 and vehiclesPerlengkapan kantor 779 987 - 1,766 Office furniture and fixtures

11,558 12,766 - 24,324

Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease

Kendaraan 644 3,510 - 4,154 Vehicles

12,202 16,276 - 28,478

Nilai buku bersih 114,936 174,589 Net book value

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/51 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)

2009Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Ending

balance Additions Transfer balance

Biaya perolehan: Acquisition cost:- Kepemilikan langsung Direct ownership -

Tanah 182 - - 182 LandBangunan 2,181 1,661 25,943 29,785 BuildingsInfrastruktur 30,499 2,306 1,057 33,862 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment

kendaraan 39,303 4,190 5,913 49,406 and vehiclesPerlengkapan kantor 928 2,863 - 3,791 Office furniture and fixtures

73,093 11,020 32,913 117,026

Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease

Vehicles 1,620 3,976 - 5,596 Vehicles

- Aset dalam penyelesaian 23,631 13,798 (32,913) 4,516 Construction in progress -

98,344 28,794 - 127,138

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:- Kepemilikan langsung Direct ownership -

Bangunan 114 2,020 - 2,134 BuildingsInfrastruktur - 3,126 - 3,126 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment

kendaraan 1,355 4,164 - 5,519 and vehiclesPerlengkapan kantor 109 670 - 779 Office furniture and fixtures

1,578 9,980 - 11,558

Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease

Kendaraan 101 543 - 644 Vehicles

1,679 10,523 - 12,202

Nilai buku bersih 96,665 114,936 Net book value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense is charged to:

2011 2010 2009

Beban pokok pendapatan 28,059 13,979 8,906 Cost of revenueBeban operasi 4,276 2,297 1,617 Operating expenses

32,335 16,276 10,523

Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yangbelum selesai pada tanggal neraca, sebagai berikut:

Construction-in-progress represents projects thathave not been completed at the balance sheet date,as follows:

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/52 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)

EstimasiPersentase penyelesaian/

31 Desember/ penyelesaian/ EstimatedDecember Percentage of completion

2011 completion (%) date(Tidak diaudit/

Unaudited)

Pembangunan hauling road 27,622 40 2012 Construction of hauling roadPembangunan pelabuhan 14,380 30 2012 Construction of portKamp dan infrastruktur 32,933 40 2012 Camp and infrastructureInfrastruktur untuk

pemrosesan batubara 34,736 40 2012 Coal processing infrastructurePembangunan stockpile 1,035 60 2012 Construction of stockpileLain-lain 920 20 2012 Others

111,626

EstimasiPersentase penyelesaian/

31 Desember/ penyelesaian/ EstimatedDecember Percentage of completion

2010 completion (%) date(Tidak diaudit/

Unaudited)

Renovasi gedung 4,051 20 2011 Building renovationKamp dan infrastruktur 11,947 50 2011 Camp and infrastructureKonveyor pemuatan

ke kapal tongkang 1,305 30 2011 Barge loading conveyorLain-lain 2,453 50 2011 Others

19,756

EstimasiPersentase penyelesaian/

31 Desember/ penyelesaian/ EstimatedDecember Percentage of completion

2009 completion (%) date

(Tidak diaudit/Unaudited)

Renovasi gedung 2,551 10 2011 Building renovationWorkshop 1,904 50 2010 WorkshopLain-lain 61 70 2010 Others

4,516

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yangakan menghambat penyelesaian aset dalampenyelesaian.

Management has no reason to believe that anyevents may occur that would prevent completion ofthe construction in progress.

Semua aset tetap di atas dimiliki Grup secara legaldan disertai bukti kepemilikan yang sah.

All assets are owned by the Group legally andsupported by sufficient evidence of ownership.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/53 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap yangdimiliki secara langsung oleh Grup diasuransikanatas property all risks, kerusakan mesin, gangguanusaha, kerusakan material dan liabilitas operasiterminal dengan nilai pertanggungan sebesar Rp123.203.

As at 31 December 2011, property, plant andequipment directly owned by the Group wereinsured for property all risks, machinery breakdown,business interruption, material damage and terminaloperations liability for an amount of Rp 123,203.

Aset tetap tertentu digunakan sebagai agunan untukpinjaman (lihat Catatan 16).

Certain property, plant and equipment have beenpledged as collateral for borrowings (see Note 16).

Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemenberkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunannilai aset tetap.

As at 31 December 2011, management believesthat there is no indication of impairment of property,plant and equipment.

Grup mengubah estimasi masa manfaat dariinfrastruktur efektif sejak dari 1 Januari 2009.Rincian perubahan pada estimasi masa manfaattersebut adalah sebagai berikut:

The Group changed the estimated useful life ofinfrastructure with effect from 1 January 2009.Details of the change in estimated useful life are asfollows:

Masa manfaat Masa manfaatsebelum diubah/ setelah diubah/

Useful life Useful lifebefore change after change

Infrastruktur 20 10 Infrastructure

Perubahan tersebut didasarkan pada kajian teknisdan perbandingan dengan industri sejenis.Perubahan tersebut diterapkan secara prospektifdan menyebabkan kenaikan beban penyusutansebesar Rp 1.563 untuk tahun yang berakhir pada31 Desember 2009.

The change was based on the technicianʼs reviewand comparison with similar industry's practices.The change was applied prospectively and resultingin an increase in depreciation expense by Rp 1,563for the year ended 31 December 2009.

14. PROPERTI PERTAMBANGAN 14. MINING PROPERTIES

2011 2010 2009

Harga perolehan Acquisition costSaldo awal 6,056 - - Beginning balanceAkuisisi 83,039 6,056 - Acquisition

89,095 6,056 -

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationSaldo awal - - - Beginning balancePenambahan 178 - - Addition

178 - -

Nilai buku bersih Net book value ofproperti pertambangan 88,917 6,056 - mining properties

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/54 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

14. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 14. MINING PROPERTIES (continued)

Properti pertambangan merupakan saldo yangtimbul dari akuisisi Perusahaan atas saham API ditahun 2010, OPE, OC, KBA, dan BKA di tahun 2011sebagai akibat dari penilaian atas nilai wajar asetyang diperoleh pada tanggal akuisisi (lihat Catatan5).

Mining properties represent the balances arisingfrom the acquisitions of the shares of API in 2010,OPE, OC, KBA and BKA in 2011 by the Company,as a result of the fair value valuation of the assetsacquired at the date of acquisition (see Note 5).

15. ASET TAKBERWUJUD 15. INTANGIBLE ASSET

2011 2010 2009

Harga perolehan Acquisition costSaldo awal 62,937 - - Beginning balancePenambahan 501,406 62,937 - Addition

564,343 62,937 -

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationSaldo awal 4,126 - - Beginning balancePenambahan 20,171 4,126 - Addition

24,297 4,126 -

Nilai buku bersih Net book valueaset takberwujud 540,046 58,811 - of intangible asset

Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara tanggal 3Agustus 2007 antara BBE sebagai penjual dan MGI(pihak ketiga) sebagai pembeli, kedua belah pihaksetuju untuk menandatangani Kontrak Pemasokanbatubara jangka panjang selama umur konsesibatubara BBE. Pada bulan Agustus 2010,Perusahaan, BBE, dan MGI menandatangani kontrakyang mengalihkan semua hak dan kewajiban MGIdalam Kontrak Pemasokan Batubara tersebut kepadaPerusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaanmembayar AS$7.000.000 (setara dengan Rp 62.937)kepada MGI.

Pursuant to a Coal Supply Agreement dated 3 August2007 between BBE as the seller and MGI (third party)as the buyer, both parties agreed to enter into thelong-term coal supply agreement throughout the life ofBBEʼs Mining Concession. In August 2010, theCompany, BBE, and MGI entered into an agreementwhich legalised the assignment of all the rights andobligations of MGI in the Product Supply Agreement tothe Company. As a compensation, the Company paidUS$7,000,000 (equivalent to Rp 62,937) to MGI.

Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara danKontrak Pemasaran tanggal 14 November 2009antara BKL sebagai penjual dan EIRL (pihak ketiga)sebagai pembeli, BKL setuju untuk memasokbatubara kepada EIRL dalam jumlah tertentu setiaptahunnya. Disamping itu, BKL diwajibkan untukmembayar jasa pemasaran kepada EIRL sebesarpersentase tertentu dari nilai penjualan batubara.Perjanjian ini berlaku selama umur konsesi BKL. Padatanggal 31 Maret 2011, Perusahaan, BKL, dan EIRLmenandatangani perjanjian pengalihan hak EIRL diatas kepada Perusahaan. Perusahaan setuju untukmemberikan kompensasi kepada EIRL sebesarAS$15,8 juta (setara dengan Rp 137.602).

Pursuant to a Coal Supply Agreement and MarketingAgreement dated 14 November 2009 between BKL asthe seller and EIRL (third party) as the buyer, BKLagreed to supply coal to EIRL in certain tonnage eachyear. In addition, BKL is required to pay marketingservice to EIRL for a certain percentage of the coalsales amount. This agreement is valid throughout thelife of BKL's concession. On 31 March 2011, theCompany, BKL and EIRL entered into an agreementto transfer the above right from EIRL to the Company.The Company agreed to provide compensation toEIRL amounting to US$15.8 million (equivalent to Rp137,602).

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/55 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSET (continued)

Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara danKontrak Pemasaran tanggal 28 Desember 2009antara DKB sebagai penjual dan EIRL sebagaipembeli, DKB setuju untuk memasok EIRL batubaradalam jumlah tertentu setiap tahunnya. Di samping itu,DKB diwajibkan untuk membayar jasa pemasarankepada EIRL sebesar persentase tertentu dari nilaipenjualan batubara. Perjanjian ini berlaku selamaumur konsesi DKB. Pada tanggal 31 Maret 2011,Perusahaan, DKB, dan EIRL menandatanganiperjanjian pengalihan hak EIRL di atas kepadaPerusahaan. Sebagai kompensasi kepada EIRL ataspengalihan hak tersebut, Perusahaan setuju untukmenanggung kewajiban EIRL kepada Noble (pihakketiga) sebesar AS$10.781.391 (setara denganRp 93.895).

Pursuant to a Coal Supply Agreement and MarketingAgreement dated 28 December 2009 between DKBas the seller and EIRL as the buyer, DKB agreed tosupply coal to EIRL in certain tonnage each year. Inaddition, DKB is required to pay marketing service toEIRL for a certain percentage of the coal salesamount. This agreement is valid throughout the life ofDKB's concession. On 31 March 2011, the Company,DKB and EIRL entered into an agreement to transferthe above right from EIRL to the Company. In order tocompensate EIRL for such assignment, the Companyagreed to assume EIRL's obligations to Noble (thirdparty) amounting to US$10,781,391 (equivalent toRp 93,895).

Pada bulan Agustus 2010, Perusahaanmenandatangani kontrak pemasokan batubara danperjanjian jasa pemasaran dengan Noble dimanaNoble menyetujui untuk membeli dari Perusahaan,semua batubara yang dihasilkan oleh BBE, CGA,KEP, dan GPU. Kontrak ini berlaku selama umurtambang BBE, CGA, KEP, dan GPU. Pada bulan April2011, perubahan atas kontrak ini ditandatangani.Berdasarkan perubahan atas perjanjian tersebut,Perusahaan tidak lagi terikat untuk menjual secaraekslusif kepada Noble dan bisa melakukan penjualanlangsung ke pengguna akhir. Selain itu biayapemasaran yang harus dibayar oleh Perusahaankepada Noble juga lebih kecil dibandingkan denganperjanjian terdahulu. Sebagai kompensasi atasperubahan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untukmembayar Noble sebesar AS$25 juta (setara denganRp 224.775) segera setelah Penawaran SahamPerdana Perusahaan selesai dilaksanakan.

In August 2010, the Company entered into coal supplyagreements and marketing service agreements withNoble under which Noble agreed to purchase from theCompany, all coals produced by BBE, CGA, KEP andGPU. These agreements are valid throughout BBE,CGA, KEP, and GPU life of mines. In April 2011, theamendment to these contracts were signed. Based onthe amended agreements, the Company is no longerrequired to sale exclusively to Noble and can makedirect sales to end users. In addition, the marketingfee the Company should pay to Noble is also lowerthan the previous agreements. As compensation forsuch contract amendments, the Company agreed topay Noble US$25 million (equivalent to Rp 224,775)as soon as the Company completes its initial publicoffering.

Sebagai kelanjutan atas perjanjian yang dilakukandengan Noble di bulan April 2011, Perusahaan danNoble menandatangani Nota Penyelesaian padatanggal 28 December 2011, dimana kedua belahpihak setuju bahwa kompensasi yang harusdibayarkan Perusahaan adalah sebesarAS$29.450.000 (setara dengan Rp 269.909), dimanasebesar AS$16.064.300 (setara dengan Rp 147.229)telah dibayar tunai dan sebesar AS$13.385.700(setara dengan Rp 122.680) telah dihapus denganpiutang dari penjualan batubara ke Noble.

As a follow up to the agreements entered with Noblein April 2011, the Company and Noble signed aSettlement Deed on 28 December 2011, under whichboth parties agreed that the compensation theCompany should pay is US$29,450,000 (equivalent toRp 269,909), of which US$16,064,300 (equivalent toRp 147,229) has been settled by cash andUS$13,385,700 (equivalent to Rp 122,680) has beenoffset with receivables from sales of coal to Noble.

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset takberwujuddengan masa manfaat terbatas tidak ditelaah untukpenurunan nilai karena tidak terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwanilai tercatat aset takberwujud tidak terpulihkan.

As at 31 December 2011, the finite live intangibleasset is not reviewed for impairment because thereare no events or changes in circumstances thatindicate that the carrying amount may not recoverable.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/56 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSET (continued)

Amortisasi aset takberwujud kontraktual sebesar Rp24.297 dibebankan ke laporan pendapatankomprehensif konsolidasian untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2011 dan Rp 4.126 untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2010.

Amortisation of intangible asset of Rp 24,297 wascharged to the consolidated statements ofcomprehensive income for the year ended 31December 2011 and Rp 4,126 for the year ended 31December 2010.

16. PINJAMAN 16. BORROWINGS

a. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga a. Short-term borrowings - third party

2011 2010 2009

- Bank Permata 44,379 38,467 - Bank Permata -- Bank OCBC NISP 630 - - Bank OCBC NISP -

Jumlah pinjaman Total short-termjangka pendek 45,009 38,467 - borrowings

(i) Perusahaan (i) The Company

Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permata yangditandatangani pada tanggal 5 Mei 2011diubah berdasarkan Akta Notaris No. 89tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. Salah satu perubahan atasperjanjian fasilitas kredit tersebut adalahpemberian fasilitas revolving loan kepadaPerusahaan dengan nilai maksimumfasilitas sebesar AS$5.000.000 danberlaku untuk jangka waktu 12 bulansejak tanggal perjanjian. Bunga ataspinjaman sebesar 6,5% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu ke waktu.Fasilitas ini akan digunakan untukmembiayai modal kerja Perusahaandimana penarikan pertama akandigunakan untuk membiayai kembalipinjaman dari BBE dan DKB.

On 8 August 2011, the credit facilityagreement with Bank Permata signed on 5May 2011 was amended based on theNotarial Deed No. 89 dated 8 August 2011of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. One ofthe amendements to the credit facilityagreement is the granting of revolving loanfacility to the Company with aggregatefacility amount of US$ 5,000,000 which willbe valid for 12 months from the date ofagreement. The borrowing bears interest at6.5% per annum but is subject to raterevisions from time to time. This facility willbe used for working capital purpose withinitial drawdown intended for therefinancing of BBE and DKB existing loans.

Lihat Catatan 16b Bank Permata untukrincian jaminan.

Refer Note 16b for details of the collaterals.

(ii) HE (ii) HE

Pada tanggal 13 November 2011, HE danBank OCBC NISP menandatanganiperjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasioleh Akta Notaris No. 13 tertanggal 13November 2011 dibuat dihadapanVeronica Nataadmadja, S.H., M.H.

On 13 November 2011, HE and BankOCBC NISP signed a credit facilityagreement which was legalised by NotarialDeed No. 13 of Veronica Nataadmadja,S.H., M.H., dated 13 November 2011.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/57 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

a. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga(lanjutan)

a. Short-term borrowings - third party(continued)

(ii) HE (lanjutan) (ii) HE (continued)

Menurut perjanjian ini, Bank OCBC NISPsetuju untuk menyediakan fasilitasdemand loan kepada HE sejumlah Rp45.000 untuk tujuan modal kerja. Fasilitasini berlaku sampai dengan 13 November2012. Bunga atas pinjaman sebesar10,5% per tahun tetapi dapat berubahkarena adanya revisi tingkat suku bungadari waktu ke waktu.

Pursuant to this agreement, Bank OCBCNISP agreed to provide a demand loanfacility to HE in aggregate amount of Rp45,000 for working capital purpose. Thisfacility is valid until 13 November 2012.The borrowing bears interest at 10.5% perannum but is subject to rate revisions fromtime to time.

Jaminan untuk fasilitas kredit diatasadalah sebagai berikut:1. Jaminan berkelanjutan dari

Persuahaan sampai dengan 80%jumlah utang HE.

2. Piutang dagang HE yang terikat secarafidusia dengan nilai jaminan sebesarRp 9.000.

The collaterals of the credit facility aboveare as follow:1. Corporate guarantee from the

Company up to 80% of HE loans.

2. HEʼs trade receivable bounded as afiduciary with a guarantee amount ofRp 9,000.

(iii) BBE (iii) BBE

Pada tanggal 13 Agustus 2010, KetentuanUmum dan Kondisi pada PenyediaanFasilitas Bank (“KUK”) No.SKU/10/590/N/CGVC ditandatangani olehBBE dan Bank Permata, dimana keduabelah pihak setuju untuk terikat olehsyarat-syarat dan kondisi-kondisi yang adapada KUK. Pada tanggal yang sama dandidasarkan pada KUK, BBE dan BankPermata juga menandatangani perjanjianfasilitas kredit yang dilegalisasi oleh AktaNotaris No. 92 tertanggal 13 Agustus 2010dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo,S.H., M.H.

On 13 August 2010, the General Term andConditions on the Provision for BankingFacility (“GTC”) No. SKU/10/590/N/CGVCwas signed between BBE and BankPermata, under which both parties agreedto be bound by the terms and conditions inthe GTC. On the same date and based onthe GTC, BBE and Bank Permata alsosigned a credit facility agreement whichwas legalised by Notarial Deed No. 92 ofDrs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 13August 2010.

Menurut perjanjian ini, Bank Permatasetuju untuk menyediakan fasiIitasCommercial lnvoice Financing (“CIF”)kepada BBE dengan batas sampaisebesar AS$5.000.000 untuk tujuan modalkerja. Fasilitas ini berlaku sampai dengan13 Agustus 2011. Bunga atas pinjamansebesar 7% per tahun tetapi dapatberubah karena adanya revisi tingkat sukubunga dari waktu ke waktu. Penalti atasketerlambatan pembayaran ditentukansebesar 3% di atas tingkat suku bungapinjaman yang berlaku.

Pursuant to this agreement, Bank Permataagreed to provide Commercial InvoiceFinancing (“CIF”) facility to BBE with a limitup to US$5,000,000 for working capitalpurpose. This facility is valid until 13 August2011. The borrowing bears interest at 7%per annum but is subject to rate revisionsfrom time to time. Penalty on late paymentwas set at the rate 3% above the applicableinterest rate of the borrowings.

Berdasarkan suratnya No. 412/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama BBE pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 412/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of BBE in Bank Permata hasbeen fully paid.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/58 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

a. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga(lanjutan)

a. Short-term borrowings - third party(continued)

(iv) DKB (iv) DKB

Pada tanggal 28 Desember 2010, DKBmengadakan perjanjian fasilitas kreditdengan Bank Permata. Berdasarkanperjanjian ini, Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas CIF kepada DKBdengan batas sampai sebesarAS$5.000.000 untuk tujuan modal kerja.FasiIitas ini berlaku sampai dengan 28Desember 2011. Bunga atas pinjamansebesar 7% per tahun tetapi dapatberubah karena adanya revisi tingkat sukubunga dari waktu ke waktu. Penalti atasketerlambatan pembayaran adalahditetapkan sebesar 3% di atas tingkatsuku bunga pinjaman yang berlaku.

On 28 December 2010, DKB entered into acredit facility agreement with BankPermata. Based on this agreement, BankPermata agreed to provide CIF facility toDKB with a limit up to US$5,000,000 forworking capital purpose. This facility isvalid until 28 December 2011. Theborrowings bear interests at 7% per annumbut are subject to rate revisions from timeto time. Penalty on late payment was set atthe rate 3% above the applicable interestrate of the borrowing.

Berdasarkan suratnya No. 413/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama DKB pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 413/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of DKB in Bank Permata hasbeen fully paid.

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga b. Long-term borrowings - third parties

2011 2010 2009

Dolar AS US Dollars- Bank Permata 170,881 44,955 - Bank Permata -- Bank Danamon 170,761 - - Bank Danamon -- Noble 84,785 - - Noble -- Bank DBS 84,773 - - Bank DBS -- Kingdom Power Kingdom Power -

Investment Ltd. (“KPIL”) 14,146 - - Investment Ltd. (“KPIL”)- NCT 3,899 - - NCT -- MGI - - 65,446 MGI -- Lehman Brothers Lehman Brothers -

Commercial Corporation Commercial CorporationAsia Limited Asia Limited(“Lehman Brothers”) - - 47,000 (“Lehman Brothers”)

- First Plan Ltd. (“FPL”) - - 22,512 First Plan Ltd. (“FPL”) -- Pacific Multi Resources Pacific Multi Resources -

Inc. (“PMRI”) - - 17,124 Inc. (“PMRI”)

Jumlah pinjaman jangkapanjang 529,245 44,955 152,082 Total long-term borrowings

Dikurangi: Less:Bagian yang akan

jatuh tempo dalam Portion due withinwaktu satu tahun (118,005) (44,955) (47,000) one year

Bagian jangka panjang 411,240 - 105,082 Long-term portion

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/59 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties(continued)

(i) Perusahaan (i) The Company

Noble Noble

Pinjaman jangka panjang dari Noblemerupakan utang yang ditanggung untukmendapatkan hak atas kontrak pemasokanbatubara berkenaan dengan batubara yangdiproduksi di area konsesi DKB.

Long-term borrowing from Noblerepresents the liability assumed to obtainthe rights over the coal supply contractwith respect of the coal produced at DKBconcession area.

Bank Permata Bank Permata

Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaanmenandatangani Term Sheet dengan BankPermata, yang dilegalisasi oleh AktaNotaris No. 25 tertanggal 5 Mei 2011dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo,S.H., M.H, di mana Bank Permata setujuuntuk menyediakan fasilitas pinjamanberjangka ("TL") dengan nilai keseluruhansebesar AS$4 juta kepada Perusahaan.Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaankembali aset milik Perusahaan yangberada di lokasi tambang BBE. Fasilitas iniberlaku sampai dengan 28 Juni 2014.Masa tenggang dan ketersediaan fasilitasini sampai dengan 28 Juni 2011. Tingkatsuku bunga per tahun fasilitas ini adalahsebesar 7% (dapat berubah sewaktu-waktu).

On 5 May 2011, the Company signed aTerm Sheet with Bank Permata, which waslegalised by Notarial Deed No. 25 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H. M.H. dated 5 May2011, under which Bank Permata agreedto provide the Company with a term-loan("TL") facility in an aggregate amount ofUS$4 million. This facility is used torefinance the assets of the Companylocated at BBE mine site. This facility isvalid until 28 June 2014. The grace andavailability period of this facility are set until28 June 2011. The borrowing bearsinterest at 7% per annum (subject to raterevisions from time to time).

Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah berdasarkan Akta Notaris No. 89tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.Perubahan atas perjanjian fasilitas kreditmencakup hal-hal berikut:

On 8 August 2011, the credit facilityagreement with Bank Permata wasamended based on the Notarial Deed No.89 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 8 August 2011.The amendments ofcredit facility agreement pertains to thefollowing matters:

(a) Menutup TL dengan pelunasanberasal dari penarikan fasilitas baruyaitu fasilitas pinjaman berjangka 1("TL1").

(a) To close TL by repayment using thewithdrawal from the new term loanfacility 1 ("TL1").

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/60 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties(continued)

(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)

Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued)

(b) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas pinjamanberjangka baru ("TL1") kepadaPerusahaan sebesar AS$20.000.000untuk pembiayaan kembali pinjamanyang masih aktif atas nama BBE danDKB, serta untuk pembiayaan ataspengembangan proyek pertambanganbatubara Perusahaan pada MusiBanyuasin ("MUBA") proyek tahap 1.Jangka waktu fasilitas adalah 39 bulansejak penandatanganan fasilitas.Bunga atas pinjaman sebesar 6% pertahun tetapi dapat berubah karenaadanya revisi tingkat suku bunga dariwaktu ke waktu.

(b) Bank Permata ageed to provide newterm loan facility ("TL1") to theCompany in an aggregate amount ofUS$20,000,000 to refinance theexisting loans of BBE and DKB, andalso for the financing of theCompanyʼs coal mining developmentof Musi Banyuasin Project stage 1("MUBA"). This facility is valid for 39months from the signing date ofagreement. The borrowing bearsinterest at 6% per annum but issubject to rate revisions from time totime.

(c) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas revolving loandengan nilai keseluruhan sebesarAS$5.000.000. Lihat Catatan 16a.

(c) Bank Permata agreed to provide arevolving loan facility with anaggregate amount of US$5,000,000.See Note 16a.

(d) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas bank garansidengan nilai keseluruhan sebesar Rp75.000.

(d) Bank Permata agreed to provide abank guarantee facility in anaggregate amount of Rp 75,000.

Pada tanggal 21 Oktober 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah lebih lanjut berdasarkan AktaNotaris No. 128 tertanggal 21 Oktober2011 dibuat dihadapan Drs. GunawanTedjo, S.H., M.H. Berdasarkan ketentuanperjanjian fasilitas kredit yang diperbaharuiini, Bank Permata setuju untukmenyediakan Perusahaan tambahanfasilitas pinjaman berjangka (”TL2”)sebesar AS$20.000.000 untuk membiayaipengeluaran modal sehubunganpengembangan Muba Hub. Fasilitaspinjaman baru ini akan dikenakan bunga6,5% per tahun dan akan jatuh tempodalam waktu 5 tahun.

On 21 October 2011, the credit facilityagreement with Bank Permata was furtheramended based on the Notarial Deed No.128 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 21 October 2011. Based on theprovisions in the renewed credit facilityagreement, Bank Permata agreed toprovide the Company with additional termloan facility (“TL2”) amounting toUS$20,000,000 which will be used tofinance capital expenditures in relation withthe development of Muba Hub. This newfacility will be charged with interest of 6.5%per annum and will mature in 5 years time.

Pinjaman berjangka TL1 merupakanfasilitas kredit club deal yang diberikanBank Permata bersama-sama denganBank Danamon (Club Deal tahap 1). Olehkarena itu, jaminan yang diberikanPerusahaan sehubungan dengan pinjamanberjangka TL1 merupakan jaminan paripassu kepada Bank Permata dan BankDanamon.

Term loan TL1 is basically a club dealcredit facility provided by Bank Permatatogether with Bank Danamon to theCompany (Club Deal phase 1). Thereforethe collaterals provided by the Company inrelation with term loan TL1 are thebasically pari passu collaterals to bothBank Permata and Bank Danamon.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/61 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties(continued)

(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)

Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued)

Seperti halnya Club Deal tahap 1, pinjamanberjangka TL2 merupakan Club Deal tahap2 yang diberikan kepada Perusahaan olehBank Permata bersama-sama denganBank DBS. Oleh karena itu, jaminan yangdiberikan Perusahaan sehubungan denganpinjaman berjangka TL2 juga merupakanjaminan pari passu kepada Bank Permatadan Bank DBS.

Similar to Club Deal phase 1, term loanTL2 is basically Club Deal phase 2provided to the Company by Bank Permatatogether with Bank DBS. Therefore, thecollaterals provided by the Company inrelation with term loan TL2 are also paripassu collaterals to both Bank Permataand Bank DBS.

Jaminan untuk fasilitas Club deal tahap 1antara lain, adalah sebagai berikut:

The collaterals for Club Deal phase 1facility, among others, are as follows:

(a) 13 bidang tanah yang terletak di Berauatas nama BBE.

(a) 13 parcels of land located in Berau onbehalf of BBE.

(b) Aset operasional milik Perusahaanyang terletak di BBE dan MUBA diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 41.138.

(b) The Companyʼs operational assetslocated in BBE and MUBA arebounded as a fiduciary with aguarantee value equal to Rp 41,138.

(c) Aset operasional DKB diikat fidusiadengan nilai penjaminan sebesar Rp48.620.

(c) DKBʼs operational assets are boundedas a fiduciary with a guarantee valueequal to Rp 48,620.

(d) Aset operasional BBE yang diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 50.917.

(d) BBEʼs operational assets which arebounded as a fiduciary with aguarantee value equal to Rp 50,917.

Jaminan untuk fasilitas Club deal tahap 2antara lain, adalah sebagai berikut:

The collaterals for Club Deal phase 2facility, among others, are as follows:

(a) Aset operasional milik Perusahaanyang terletak di MUBA diikat fidusiadengan nilai penjaminan sebesar Rp17.742.

(a) The Companyʼs operational assets inMUBA are bounded as a fiduciary witha guarantee value equal to Rp 17,742.

(b) Piutang dagang dari proyek MUBA,baik yang sekarang telah ada maupunyang di kemudian hari akan ada diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 90.000.

(b) Trade receivables from MUBA Projectwhich are currently available andthose will be available in the furureare bounded as a fudiciary withguarantee value equal to Rp 90,000.

(c) Aset operasional dan/atau persediaandiikat fidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 54.000.

(c) Operational assets or inventory stockwhich bounded as fudiciary with aguarantee value equal to Rp 54,000.

Bank Danamon Bank Danamon

Pada tanggal 8 Agustus 2011, Perusahaandan Bank Danamon menandatanganimenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 78tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.

On 8 August 2011, the Company and BankDanamon signed a credit facility agreementwhich was legalised by Notarial Deed No.78 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 8 August 2011.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/62 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties(continued)

(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)

Bank Danamon (lanjutan) Bank Danamon (continued)

Menurut perjanjian ini, Bank Danamonsetuju untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka untuk Perusahaansebesar AS$ 20.000.000 sebagai bagiandari transaksi club deal tahap 1 denganBank Permata untuk pembiayaan kembalipinjaman yang masih aktif atas nama BBEdan DKB. Selain itu, fasilitas ini jugadimaksudkan untuk pembiayaan ataspengembangan proyek MUBA. Fasilitas iniberlaku sampai dengan 8 November 2014.Bunga atas pinjaman sebesar 6% pertahun tetapi dapat berubah karena adanyarevisi tingkat suku bunga dari waktu kewaktu.

Pursuant to this agreement, BankDanamon agreed to provide a term loanfacility to the Company in aggregateamount of US$20,000,000 as a part of clubdeal transaction phase 1 with BankPermata for the refinancing of the BBE andDKB existing loans. In addition, this facilityis also intended for the financing of MUBAproject. This facility is valid until 8November 2014. The borrowing bearsinterest at 6% per annum but is subject torate revisions from time to time.

Lihat Catatan 16b Bank Permata di atasuntuk rincian jaminan.

Refer Note 16b Bank Permata above fordetails of the collaterals.

Bank DBS Bank DBS

Pada tanggal 21 Oktober 2011,Perusahaan dan Bank DBSmenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 127tertanggal 21 Oktober 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.

On 21 October 2011, the Company andBank DBS signed a credit facilityagreement which was legalised by NotarialDeed No. 127 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. dated 21 October 2011.

Menurut perjanjian ini, Bank DBS setujuuntuk menyediakan fasilitas pinjamanberjangka untuk Perusahaan sebesar AS$30.000.000 sebagai bagian dari transaksiClub deal tahap 2 untuk pembiayaan modalkerja di proyek MUBA Fasilitas ini berlakusampai dengan 21 Oktober 2016. Bungaatas pinjaman sebesar 6,75% per tahuntetapi dapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu ke waktu.

Pursuant to this agreement, Bank DBSagreed to provide a term loan facility to theCompany in aggregate amount ofUS$30,000,000 as a part of Club Dealphase 2 to finance the capital expenditureof MUBA project. This facility is valid until21 October 2016. The borrowing bearsinterest at 6.75% per annum but is subjectto rate revisions from time to time.

Lihat Catatan 16b Bank Permata di atasuntuk rincian jaminan.

Refer Note 16b Bank Permata above fordetails of the collaterals.

Terdapat beberapa covenant keuangan,negative covenant, dan covenant lainnya yangdiatur dalam perjanjian fasilitas kredit yangharus dipenuhi oleh Perusahaan, yang akandireview secara kuartalan berdasarkan laporankeuangan konsolidasi internal dan laporankonsolidasi audit tahunan Perusahaan di tahun2011.

There are several financial, negative, and othercovenants under the credit facility agreementthat must be fulfilled by the Company, whichwill be reviewed on a quarterly basis based onthe Companyʼs internal consolidated financialstatements and the Companyʼs auditedconsolidated financial statements in 2011.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/63 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties(continued)

(ii) BBE (ii) BBE

Bank Permata Bank Permata

Pada tanggal 13 Agustus 2010, BBE danBank Permata menandatangani KUK No.SKU/10/590/N/CGVC, dimana kedua belahpihak setuju untuk terikat oleh syarat-syaratdan kondisi-kondisi yang ada pada KUK.Pada tanggal yang sama dan didasarkanpada KUK, BBE dan Bank Permata jugamenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 92tertanggal 13 Agustus 2010 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.

On 13 August 2010, GTC No.SKU/10/590/N/CGVC was signed betweenBBE and Bank Permata, under which bothparties agreed to be bound by the termsand conditions in the GTC. On the samedate and based on the GTC, BBE andBank Permata also signed a credit facilityagreement which was legalised by NotarialDeed No. 92 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. dated 13 August 2010.

Menurut perjanjian ini, Bank Permatasetuju untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka untuk BBE sebesarAS$5.000.000 untuk pembiayaanpengadaan dan infrastruktur konstruksi diBerau (proyek perpanjangan BBE).Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 13Agustus 2014. Tingkat suku bungapinjaman sebesar 7,5% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisi tingkatsuku bunga dari waktu ke waktu. Penaltiuntuk keterlambatan pembayaranditentukan sebesar 3% di atas tingkat sukubunga pinjaman yang dipakai.

Pursuant to this agreement, Bank Permataagreed to provide a term loan facility toBBE in an aggregate amount ofUS$5,000,000 for financing of theprocurement and infrastructureconstruction in Berau (BBE extensionproject). This facility is valid until 13 August2014. The loans bear interests at 7.5% perannum but are subject to rate revisionsfrom time to time. Penalty or late paymentwas set at a rate 3% above the applicableinterest rate.

TanggaI 28 Desember 2010, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah berdasarkan Akta Notaris No. 195tertanggal 28 Desember 2010 yang dibuatdi hadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. Perubahan atas perjanjian fasilitaskredit mencakup persetujuan BankPermata untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka baru sebesarAS$5.000.000 untuk pembiayaanpenyediaan dan konstruksi infrastruktur diBerau (proyek perpanjangan BBE).Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 28 Juni2014. Tingkat suku bunga pinjamansebesar 7% per tahun (dapat berubah)atau tetap maksimum 3 bulan;

On 28 December 2010, the credit facilityagreement with Bank Permata wasamended based on the Notarial Deed No.195 dated 28 December 2010 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H., M.H. Theamendments of the credit facilityagreement include a provision wherebyBank Permata agreed to provide a newterm loan facility in an aggregate amount ofUS$5,000,000 for financing of theprocurement and/or infrastructureconstruction in Berau (BBE extensionproject). This facility is valid until 28 June2014. The loans bear interests at 7% perannum (subject to change) or fixedmaximum 3 months;

Berdasarkan suratnya No. 412/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama BBE pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 412/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of BBE in Bank Permata hasbeen fully paid.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/64 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties(continued)

(iii) DKB (iii) DKB

Bank Permata Bank Permata

Pada tanggal 28 Desember 2010, DKBmengadakan perjanjian fasilitas kreditdengan Bank Permata. Berdasarkanperjanjian ini, Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas di bawah ini kepadaDKB:

On 28 December 2010, DKB entered intocredit facilities agreement with BankPermata. Based on this agreement, BankPermata agreed to provide the followingfacilities to DKB:

(a) Fasilitas pinjaman berjangka dengannilai keseluruhan sebesarAS$5.000.000

(a) Term loan facility in aggregate amountof US$5,000,000

Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas pinjamanberjangka untuk DKB dengan jumlahkeseluruhan sebesar AS$5.000.000untuk pembiayaan investasi DKB atasaset tetap dan infrastruktur di lokasipenambangan. Fasilitas ini berlakuuntuk 30 bulan sejak tanggaIperjanjian ini. Tingkat suku bungapinjaman sebesar 7% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu kewaktu. Penalti untuk keterlambatanpembayaran ditetapkan sebesar 3% diatas tingkat suku bunga pinjamanyang dipakai.

Bank Permata agreed to provide aterm loan facility to DKB in anaggregate amount of US$5,000,000which will be used to finance theinvestment of DKB of property, plantand equipment and infrastructure inmine site. This facility is valid for 30months from the date of agreement.The loans bear interests at 7% perannum but are subject to rate revisionsfrom time to time. Penalty or latepayment was set at a rate 3% abovethe applicable interest rate.

(b) Fasilitas transaksi valuta asing denganjumlah maksimal AS$12.500.000

(b) Foreign exchange transaction facilityin the maximum amount ofUS$12,500,000

Bank Permata setuju untukmemberikan fasilitas transaksi Spotdan Forward kepada DKB denganjumlah maksimal AS$12.500.000 atausetara dengan mata uang lainnya yangdisetujui Bank Permata. Fasilitas iniberlaku selama 12 bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian. Keduapihak setuju untuk menunjuk BankPermata selaku pihak yang melakukanperhitungan mark-to-market atasjumlah yang digunakan dari fasilitasini.

Bank Permata agreed to provide Spotand Forward Transactions facility toDKB with a maximum amount ofUS$12,500,000 or its equivalent inother currencies agreed by BankPermata. This facility is valid for 12months since signing date of thisagreement. Both parties agreed toappoint Bank Permata as the party tocalculate the mark-to-market of theamount used from this facility.

Berdasarkan suratnya No. 413/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama DKB pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.

Based on its letter No. 413/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of DKB in Bank Permata hasbeen fully paid.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/65 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)

b. Long-term borrowings - third parties(continued)

(iv) AE (iv) AE

KPIL KPIL

Pada tanggal 18 September 2008, AEmemperoleh pinjaman dari KPIL denganjumlah maksimum sebesar AS$1.560.000.Tingkat suku bunga LIBOR+2% ataumaksimum sebesar 9% per tahun. Jangkawaktu pinjaman adalah selama 3 tahunsejak tanggal perjanjian. Pinjaman dariKPIL ini akan digunakan untuk mendanaikegiatan pra produksi dan modal kerja.

On 18 September 2008, AE was granted aloan facility from KPIL with a maximumamount of US$1,560,000. The interest rateis based on LIBOR+2% or a maximum of9% per annum. The loan period is for 3years starting from the agreement date.This loan from KPIL is used for financingpre-production activities and workingcapital.

Pada tanggal 31 Desember 2010, AEmemperoleh perpanjangan pinjamantersebut sampai dengan tanggal 31Desember 2013.

On 31 December 2010, AE was providedan extension of this loan facility up to 31December 2013.

(v) OC (v) OC

NCT NCT

Pada tanggal 1 Juni 2010, OC memperolehpinjaman dari NCT dengan jumlahmaksimum sebesar AS$1.000.000 dengantingkat suku bunga 0% untuk periode 1Juni 2010 sampai dengan 30 November2011 dan 7% untuk periode 1 Desember2011 sampai dengan 1 Juni 2013. Jangkawaktu pinjaman adalah tiga tahun sejaktanggal perjanjian.

On 1 June 2010, OC was granted a loanfactility by NCT with a maximum amount ofUS$1,000,000 which bears interest at arate of 0% for the period from 1 June 2010to 30 November 2011 and 7% for theperiod from 1 December 2011 to 1 June2013. The loan period is for three yearsstarting from the agreement date.

17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA 17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES

2011 2010 2009

- PT Madhani Talatah PT Madhani Talatah -Nusantara (“Madhani”) 19,282 44,935 22,077 Nusantara (“Madhani”)

- PT Ricobana Abadi PT Ricobana Abadi -(“Ricobana”) 9,404 - - (“Ricobana”)

- PT Andalan Karya Mandiri 8,281 - - PT Andalan Karya Mandiri -- PT AKR Corporindo, Tbk. 4,584 - 3,877 PT AKR Corporindo, Tbk. -- Lain-lain (masing-masing Others (each below -

di bawah Rp 3.000) 6,275 2,226 6,097 Rp 3,000)

Jumlah utang usaha Total trade payables- pihak ketiga 47,826 47,161 32,051 - third parties

Seluruh saldo utang usaha merupakan utangkepada pihak ketiga yang terutama merupakanutang usaha kepada kontraktor penambangan. Gruptidak memberikan jaminan terhadap utang usaha.

Trade payables represent amounts owing to thirdparties which mainly consist of trade payables tomining contractors. The Group did not provide anyguarantees for trade payables.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/66 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA (lanjutan) 17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)

Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables is as follows:

2011 2010 2009

Lancar dan 1 – 30 hari 46,842 26,222 6,269 Current and 1 – 30 days31 – 60 hari 564 - 19,760 31 – 60 days61 – 90 hari - - 2,380 61 – 90 days> 90 hari 420 20,939 3,642 > 90 days

47,826 47,161 32,051

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalahsebagai berikut:

Details of trade payables based on currencies areas follows:

2011 2010 2009

Rupiah 17,944 1,843 9,383 RupiahDolar AS 29,882 45,318 22,668 US Dollars

47,826 47,161 32,051

18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 18. ACCRUED EXPENSES

2011 2010 2009

Kontraktor 28,088 25,949 28,038 ContractorsIuran eksploitasi 21,980 38,158 13,324 Exploitation feesBunga 11,772 - 1,491 InterestSewa 7,830 3,824 655 RentKonsultan 3,528 656 1,997 ConsultantsBahan bakar 3,503 - 8,428 FuelKatering 2,843 818 832 CateringBonus 1,606 2,478 161 BonusLain-lain (masing-masing Others (each below

di bawah Rp 1.000) 5,972 997 498 Rp 1,000)

Jumlah beban yang masihharus dibayar 87,122 72,880 55,424 Total accrued expenses

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/67 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

19. UTANG LAIN-LAIN 19. OTHER PAYABLES

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties:- KAP Tanudiredja, Wibisana dan KAP Tanudiredja, Wibisana -

Rekan 3,541 - - dan Rekan- PT Garda Satya Mandiri 2,419 - 6,255 PT Garda Satya Mandiri -- OER 2,062 1,860 - OER -- PT Paramita Argo Utama PT Paramita Argo Utama -

(“PAU”) 625 7,937 3,818 (“PAU”)- PT Tataolah Hutani Prima PT Tataolah Hutani Prima -

Abadi (“THPA”) 625 7,937 3,406 Abadi (“THPA”)- Lain-lain (masing-masing Others (each below -

di bawah Rp 2.000) 18,478 4,200 4,184 Rp 2,000)

Utang lain-lain lancar - Other current payablespihak ketiga 27,750 21,934 17,663 - third parties

Utang tidak lancar lain- Other non-currentlain - pihak yang berelasi 4,428 - 183 payables - related parties

Jumlah utang lain-lain 32,178 21,934 17,846 Total other payables

Rincian utang lain-lain berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

Details of other payables based on currencies areas follows:

2011 2010 2009

Rupiah 15,302 3,413 554 RupiahDolar AS 16,876 18,521 17,292 US Dollars

32,178 21,934 17,846

Utang lain-lain terutama timbul dari beban jasaprofesional dan manajemen.

Other payables mainly arose from professional andmanagement fees.

Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.

See Note 30 for the details of related partytransactions.

20. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 20. UNEARNED REVENUE

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third party:- Noble 74,730 37,183 - Noble -- Tecnica Holdings Ltd. Tecnica Holdings Ltd. -

(“Tecnica”) 12,695 - - (“Tecnica”)

Jumlah pendapatanditerima dimuka 87,425 37,183 - Total unearned revenue

Pendapatan diterima dimuka merupakanpembayaran yang diterima dari pelanggan dimanabatubara belum dikirim pada tanggal neraca.

Unearned revenue represents payments receivedfrom customers for which the coal has not beendelivered as at the balance sheet date.

Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.

See Note 30 for the details of related partytransactions.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/68 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 21. FINANCE LEASE PAYABLES

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties:- PT Astra Sedaya PT Astra Sedaya -

Finance 10,695 20,891 - Finance- PT Orix Indonesia Finance 4,212 6,238 - PT Orix Indonesia Finance -- PT Toyota Astra Financial PT Toyota Astra Financial -

Services 4,190 1,916 - Services- PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti -

Leasing 3,864 7,768 - Utama Leasing- Lain-lain (masing-masing Others (each below -

di bawah Rp 4.000) 8,452 5,416 2,974 Rp 4,000)

Jumlah utang sewa pembiayaan 31,413 42,229 2,974 Total finance lease payables

Dikurangi: Less:Bagian yang akan jatuh tempo Portion due within

dalam satu tahun (23,596) (22,793) (1,320) one year

Bagian jangka panjang 7,817 19,436 1,654 Long-term portion

Utang sewa pembiayaan terkait dengan kendaraan. The finance lease payables are related to theleased vehicles.

Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masayang akan datang berdasarkan perjanjian sewapembiayaan adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments under thefinance lease agreements are as follows:

2011 2010 2009

Jatuh tempo kurang dari 1 tahun 25,442 25,330 1,642 Payable not later than 1 yearJatuh tempo lebih dari 1 tahun Payable later than 1 year but

namun kurang dari 5 tahun 8,265 21,033 1,818 not later than 5 years

33,707 46,363 3,460Dikurangi: Less:Biaya bunga yang

belum jatuh tempo (2,294) (4,134) (486) Future financing charges

Nilai kini pembayaran minimum Present value of minimumutang sewa pembiayaan 31,413 42,229 2,974 finance lease payments

Semua aset sewa pembiayaan digunakan sebagaiagunan atas perjanjian sewa pembiayaan terkait.Tidak ada ikatan-ikatan penting pada perjanjiansewa pembiayaan yang perlu diungkapkan dalamlaporan keuangan konsolidasian.

All leased assets are pledged as collateral for theunderlying finance leases. There are no majorcovenants in the finance lease agreements to bedisclosed in consolidated financial statements.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/69 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL

Struktur pemegang saham Perusahaan padatanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalahsebagai berikut:

The shareholders of the Company as at 31December 2011, 2010 and 2009 and their relatedownerships are as follows:

31 Desember/December 2011Jumlah saham

Jumlah modal ditempatkan Persentasedasar/ dan disetor/ kepemilikan

Number of Number of Percentage ofauthorised shares issued ownership Jumlah/

Pemegang saham share and paid up (%) Total Shareholders

CVU 1,275,120,000 42.50 255,024 CVUAndre Abdi 631,392,500 21.05 126,278 Andre AbdiUBS AG Hongkong 303,000,000 10.10 60,600 UBS AG HongkongMasyarakat 790,487,500 26.35 158,098 Public

4,180,000,000 3,000,000,000 100 600,000

31 Desember/December 2010Jumlah saham

Jumlah modal ditempatkan Persentasedasar/ dan disetor/ kepemilikan

Number of Number of Percentage ofauthorised shares issued ownership Jumlah/

Pemegang saham share and paid up (%) Total Shareholders

Andre Abdi 180,001 90 180,001 Andre AbdiCVU 19,999 10 19,999 CVU

380,000 200,000 100 200,000

31 Desember/December 2009Jumlah saham

Jumlah modal ditempatkan Persentasedasar/ dan disetor/ kepemilikan

Number of Number of Percentage ofauthorised shares issued ownership Jumlah/

Pemegang saham share and paid up (%) Total Shareholders

CVU 19,999 99.995 19,999 CVUAndre Abdi 1 0.005 1 Andre Abdi

50,000 20,000 100 20,000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa (”RUPSLB”) pada tanggal 15 Februari 2010,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 8 tertanggal15 Februari 2010 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui peningkatan modaldasar yang semula sebesar Rp 50.000 (50.000Iembar) menjadi sebesar Rp 380.000 (380.000lembar) dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilaipenuh) per lembar. Modal disetor Perusahaan jugameningkat dari semula sebesar Rp 20.000 menjadisebesar Rp 110.000.

Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 15 February 2010, which was approvedin Notarial Deed of Merryana Suryana, S.H., notaryin Jakarta, No. 8 dated 15 February 2010, theCompanyʼs shareholders agreed to increase itsauthorised capital from Rp 50,000 (50,000 shares)to Rp 380,000 (380,000 shares) with par value ofRp 1,000,000 (full amount) per share. TheCompanyʼs paid in capital also increased from Rp20,000 to Rp 110,000.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/70 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 22 September2010, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 22tertanggal 22 September 2010 yang dibuat dihadapan Merryana Suryana, S.H., notaris diJakarta, para pemegang saham Perusahaanmenyetujui penerbitan saham baru sebesar 90.000lembar (nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar) yang akan dibayar oleh Andre Abdi.

Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 22 September 2010, which wasapproved in Notarial Deed of Merryana SuryanaS.H., notary in Jakarta, No. 22 dated 22 September2010, the Companyʼs shareholders approved theissuance of new 90,000 shares (par value Rp1,000,000 (full amount) per share) which all werepaid up by Andre Abdi.

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 2 Februari2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 4tertanggal 2 Februari 2011 yang dibuat di hadapanMerryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujui untukmenerbitkan 9.000 lembar saham tambahan dengannilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar.

Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 2 February 2011, which was approvedin Notarial Deed No. 4 dated 2 February 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to issue additional9,000 shares with a par value of Rp 1,000,000 (fullamount) per share.

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 30 Maret 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 38 tertanggal30 Maret 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkanmodal dasar yang semula sebesar Rp 380.000(380.000 lembar) menjadi sebesar Rp 836.000(836.000 lembar).

Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 30 March 2011, which was approved inNotarial Deed No. 38 dated 30 March 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to increase theCompanyʼs authorised share capital from Rp380,000 (380,000 shares) to Rp 836,000 (836,000shares).

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 31 Maret 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 69 tertanggal31 Maret 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan169.001 lembar saham tambahan dengan nilainominal sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar.

Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 31 March 2011, which was approved inNotarial Deed No. 69 dated 31 March 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to issue additional169,001 shares with a par value of Rp 1,000,000(full amount) per share.

Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 29 April 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 42 tertanggaI29 April 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan91.999 lembar saham tambahan dengan nilainominaI sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar.

Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para PemegangSaham sebagai pengganti Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 221tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapanSutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujuipenjualan 9.000 lembar saham Perusahaan yangdimiliki oleh Andre Abdi kepada CVU.

Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 29 April 2011, which was approved inNotarial Deed No. 42 dated 29 April 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to issue additional91,999 shares with a par value of Rp 1,000,000 (fullamount) per share.

Based on the Circular Resolution of Shareholders inlieu of Extraordinary General Meeting ofShareholders of the Company dated 23 May 2011,which was legalised in the Notarial Deed No. 221 ofSutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24May 2011, the shareholders of the Companyapproved the sale of 9,000 shares of the Companyowned by Andre Abdi to CVU.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/71 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para PemegangSaham sebagai pengganti Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 223tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapanSutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujui antaralain:

1. Mengubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 200 (nilaipenuh) per lembar saham;

2. Penawaran umum saham perdana Perusahaanmelalui pengeluaran saham baru dalamPerusahaan sebanyak-banyaknya 940.000.000saham.

Based on the Circular Resolution of Shareholdersin lieu of Extraordinary General Meeting ofShareholders of the Company dated 23 May 2011,which was legalised in the Notarial Deed No. 223 ofSutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24May 2011, the shareholders of the Companyapproved, among others:

1. Change of the nominal share value from Rp1,000,000 (full amount) to Rp 200 (full amount)per share;

2. The Initial Public Offering through issuance ofnew shares from the portfolio of the Companyin the maximum amount of 940,000,000shares.

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 23. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL

2011 2010 2009

Selisih antara pembayaranyang diterima dengan nilai Excess of proceedsnominal saham 845,000 - - over par value

Biaya emisi saham (112,166) - - Share issuance costs

Tambahan modal disetor 732,834 - - Additional paid-in capital

Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yangberkaitan langsung dengan penerbitan saham baruPerusahaan yang dilakukan melalui PenawaranUmum Saham Perdana Perusahaan (lihat Catatan1b).

Share issuance costs represent costs directlyattributable to the issuance of new shares of theCompany in respect of the Initial Public Offering ofthe Company shares (see Note 1b).

24. CADANGAN UMUM 24. GENERAL RESERVE

Undang-Undang Perseroan Terbatas RepublikIndonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulanMaret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan di bulanAgustus 2007, mengharuskan pembentukancadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal20% dari jumlah modal yang ditempatkan dandisetor penuh. Tidak ada batasan waktu untukmembentuk cadangan tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telahmembentuk cadangan umum sebesar Rp 5.000(2010: nihil dan 2009: nihil).

Limited Liability Company Law of the Republic ofIndonesia No. 1/1995 introduced in March 1995,and amended by Law No. 40/2007, issued inAugust 2007, requires the establishment of ageneral reserve from net income amounting to atleast 20% of a companyʼs issued and paid upcapital. There is no time limit on the establishmentof such reserve.

As at 31 December 2011, the Company hasappropriated Rp 5,000 to its general reserve (2010:nil and 2009: nil).

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/72 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN 25. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2011 2010 2009

Perusahaan The CompanyPajak pertambahan nilai,

bersih 2,291 5,309 463 Value-added tax, net

2,291 5,309 463

Entitas anak SubsidiariesPajak pertambahan nilai,

bersih 2 - 5 Value-added tax, net

2 - 5

Jumlah pajak dibayardimuka 2,293 5,309 468 Total prepaid taxes

b. Utang pajak b. Taxes payable

2011 2010 2009

Perusahaan The CompanyPajak penghasilan badan 2,598 3,785 2,553 Corporate income taxPajak penghasilan pasal 4(2) 314 165 288 Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 21 3,146 833 851 Income tax article 21Pajak penghasilan

pasal 23 dan 26 767 9 107 Income tax articles 23 and 26Pajak penghasilan pasal 25 272 - - Income tax article 25

7,097 4,792 3,799

Entitas anak SubsidiariesPajak penghasilan badan 11,641 3,173 3,132 Corporate income taxPajak bumi dan bangunan 350 - - Land and building taxPajak penghasilan pasal

4(2) 76 - - Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 15 - - 4 Income tax article 15Pajak penghasilan pasal 21 672 188 313 Income tax article 21Pajak penghasilan

pasal 23 dan 26 1,112 711 971 Income tax articles 23 and 26Pajak penghasilan pasal 25 499 165 330 Income tax article 25

14,350 4,237 4,750

Jumlah utang pajak 21,447 9,029 8,549 Total taxes payable

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/73 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

c. Beban/(manfaat) pajak penghasilan c. Income tax expense/(benefit)

2011 2010 2009

Perusahaan The CompanyKini 5,905 4,112 2,976 CurrentTangguhan 777 (632) (103) Deferred

6,682 3,480 2,873

Entitas anak SubsidiariesKini 16,614 5,144 4,602 CurrentTangguhan (5,924) (673) (65) Deferred

10,690 4,471 4,537

Konsolidasian ConsolidatedKini 22,519 9,256 7,578 CurrentTangguhan (5,147) (1,305) (168) Deferred

Jumlah beban pajak Total income taxpenghasilan 17,372 7,951 7,410 expense

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan dengan estimasi penghasilan kenapajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before incometax and estimated taxable income is as follows:

2011 2010 2009

Laba konsolidasian Consolidated profitsebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 before income tax

Laba sebelum pajakpenghasilan – entitas Profit before incomeanak (12,728) (11,482) (8,451) tax - subsidiaries

Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidationeliminasi konsolidasi 3,479 7,105 4,109 eliminations

Laba sebelum pajak Profit before incomepenghasilan - Perusahaan 35,043 16,894 13,555 tax - the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:- Bonus yang masih

harus dibayar (541) 1,337 - Accrued bonus -- Penyisihan imbalan Provision for employee -

karyawan 2,336 2,181 - benefits- Perbedaan penyusutan Difference between -

antara komersial commercialdan fiskal 1,336 855 381 and tax depreciation

- Perbedaan transaksi sewa Difference between -pembiayaan antara commercial andkomersial dan fiskal (6,378) (1,844) 130 tax in finance lease

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/74 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

c. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense/(benefit) (continued)

2011 2010 2009

Perbedaan tetap: Permanent differences:- Penghasilan yang telah

dikenakan pajak final (4,033) (19) (24) Income subject to final tax -- Sumbangan 1,981 743 1,138 Donation -- Biaya yang tidak dapat

dikurangkanmenurut pajak 5,779 4,262 3,299 Non-deductible expenses -

- Keuntungan dari Gain from sale -penjualan investasi of investmentpada entitas anak (3,398) - (3,035) in subsidiaries

- Laba dari investasi Profit from investment -pada entitas anak (8,505) (7,960) (4,109) in subsidiaries

23,620 16,449 11,335

Dikurangi: Less:Penggunaan rugi fiskal Utilisation of prior year

tahun sebelumnya - - (707) losses carried-forward

Laba kena pajak 23,620 16,449 10,628 Taxable income

Pajak penghasilan kini - Current income taxPerusahaan 5,905 4,112 2,976 - the Company

Pembayaran pajak dimuka Less prepaid tax- Perusahaan (3,307) (327) (423) - the Company

Kurang bayar pajak Underpayment ofpenghasilan badan corporate income tax- Perusahaan 2,598 3,785 2,553 - the Company

Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkantaksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebutmungkin disesuaikan pada saat SPTdisampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak(”KPP”).

Current income tax computations are based onestimated taxable income. The amounts maybe adjusted when Annual Tax Returns are filedto the Tax Office.

Per tanggal laporan keuangan ini, Perusahaanmasih belum menyampaikan SPT tahun pajak2011 ke KPP.

As at the date of these financial statements, theCompany has yet to file its 2011 Annual TaxReturns to the Tax Office.

Laba kena pajak untuk tahun yang berakhirpada 31 Desember 2010 berbeda sebesar Rp49 dengan SPT yang disebabkan olehperbedaan perhitungan biaya yang tidak dapatdikurangkan.

There was a difference of Rp 49 of the taxableincome for the year ended 31 December 2010with Annual Tax Returns, mainly due to thedifference in the calculation of nondeductibleexpenses.

Laba kena pajak untuk tahun yang berakhirpada 31 Desember 2009 telah sesuai denganSPT yang disampaikan ke DJP.

Taxable income for the years ended 31December 2009 have been in accordance withthe Annual Tax Returns submitted to DGT.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/75 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

c. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense/(benefit) (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba akuntansi sebelumpajak penghasilan dan tarif pajak yang berlakuadalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expenseand the theoretical tax amount on the profitbefore income tax is based on the prevailingincome tax rate, as follows:

2011 2010 2009

Laba konsolidasian Consolidated profitsebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 before income tax

Laba sebelum pajakpenghasilan – Profit before incomeentitas anak (12,728) (11,482) (8,451) tax - subsidiaries

Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidationeliminasi konsolidasi 3,479 7,105 4,109 eliminations

Laba sebelum pajak Profit before incomepenghasilan - Perusahaan 35,043 16,894 13,555 tax - the Company

Pajak dihitung dengan Income tax calculatedtarif 25% (2009: 28%) 8,761 4,223 3,795 at 25%(2009: 28%)

Penghasilan yang telahdikenakan pajak final (1,008) (5) (7) Income subject to final tax

Sumbangan 495 186 319 DonationBiaya yang tidak dapat

dikurangkan menurut pajak 1,443 1,066 924 Non-deductible expensesKeuntungan dari penjualan Gain from sale

investasi pada of investmententitas anak (850) - (850) in subsidiaries

Laba dari investasi Profit from investmentpada entitas anak (2,126) (1,990) (1,151) in subsidiaries

Penyesuaian terhadap Adjustment related to theperubahan tarif pajak - - 41 change of income tax rate

6,715 3,480 3,071

Dikurangi: Less:Penggunaan rugi fiskal Utilisation of prior year losses

tahun sebelumnya - - (198) carried forward

Beban pajak Income tax expense/penghasilan - Perusahaan 6,715 3,480 2,873 - the Company

Pembalik liabilitas pajak Reversal of deferred taxditangguhkan dari properti liabilities from miningpertambangan (33) - - properties

Beban pajak Income tax expense -penghasilan – entitas anak 10,690 4,471 4,537 subsidiaries

Beban pajak penghasilan Income tax expense- konsolidasian 17,372 7,951 7,410 consolidated

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/76 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets

2011 2010 2009

Perusahaan The CompanyPerbedaan penyusutan Difference between

antara komersial commercialdan pajak - - 133 and tax depreciation

Perbedaan transaksi Difference betweensewa pembiayaan commercial and tax inantara komersial dan pajak - - 7 finance lease transaction

- - 140

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada awal tahun - 140 37 beginning of the year

Dibebankan pada laporan Charged to consolidatedlaba komprehensif statements ofkonsolidasian - (140) 103 comprehensive income

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets atpada akhir tahun - - 140 the end of the year

Entitas anak SubsidiariesRugi fiskal yang dikompensasi

ke masa pajak berikut 9,764 - - Tax losses carried-forwardBonus yang masih

harus dibayar 62 248 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee

karyawan 1,462 305 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between

antara komersial commercial anddan fiskal 399 134 - tax depreciation

Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan commercial andantara komersial tax in finance leasedan fiskal (367) (216) - transaction

Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferreddan pengembangan exploration andyang ditangguhkan 313 68 - development expenditures

Amortisasi penyisihan Amortisation of provisionreklamasi dan penutupan for reclamation and minetambang 145 - - closure

11,778 539 -

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/77 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

d. Aset pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (continued)

2011 2010 2009

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada awal tahun 539 - - beginning of the year

Penambahan karena akuisisi 5,315 - - Addition due to acquisitionDibebankan pada laporan Charged to consolidated

laba komprehensif statements ofkonsolidasian 5,924 539 - comprehensive income

Aset pajak tangguhan Deferred tax assetspada akhir tahun 11,778 539 - at the end of the year

Konsolidasian ConsolidatedRugi fiskal yang dikompensasi

ke masa pajak berikut 9,764 - - Tax losses carried-forwardBonus yang masih

harus dibayar 62 248 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee

karyawan 1,462 305 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between

antara commercial andkomersial dan fiskal 399 134 133 tax depreciation

Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan antara commercial and tax inkomersial dan fiskal (367) (216) 7 finance lease transaction

Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferreddan pengembangan exploration andyang ditangguhkan 313 68 - development expenditures

Amortisasi penyisihan Amortisation of provisionreklamasi dan penutupan for reclamation and minetambang 145 - - closure

11,778 539 140

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada awal tahun 539 140 37 beginning of the year

Penambahan karena akuisisi 5,315 - - Addition due to acquisitionDibebankan pada laporan Charged to consolidated

laba komprehensif statements ofkonsolidasian 5,924 399 103 comprehensive income

Aset pajak tangguhan Deferred taxpada akhir assets at the end oftahun 11,778 539 140 the year

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/78 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

e. Liabilitas pajak tangguhan e. Deferred tax liabilities

2011 2010 2009

Perusahaan The CompanyBonus yang masih

harus dibayar 199 334 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee

karyawan 1,129 545 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between

antara commercial andkomersial dan pajak 680 346 - tax depreciation

Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan commercialantara komersial and tax in financedan pajak (2,048) (453) - lease transaction

Properti pertambangan (12,652) (1,514) - Mining properties

(12,692) (742) -

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada awal tahun (742) - - beginning of the year

Penambahan karena akuisisi (11,173) (1,514) - Addition due to acquisitionDibebankan pada Charged to consolidated

laporan laba statementskomprehensif of comprehensivekonsolidasian (777) 772 - income

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiespada akhir tahun (12,692) (742) - at the end of the year

Entitas anak SubsidiariesPerbedaan penyusutan Difference between

antara komersial commercial anddan pajak - - 90 tax depreciation

Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan antara commercial andkomersial tax in finance leasedan pajak - - (154) transaction

Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferreddan pengembangan exploration andyang ditangguhkan - - (70) development expenditures

Properti pertambangan (1,945) - - Mining properties

(1,945) - (134)

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities atpada awal tahun - (134) (199) the beginning of the year

Dibebankan pada laporan Charged to consolidatedlaba komprehensif statements ofkonsolidasian - 134 65 comprehensive income

Penambahan karena akuisisi (1,945) - - Addition due to acquisition

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiespada akhir tahun (1,945) - (134) at the end of the year

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/79 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

e. Liabilitas pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax liabilities (continued)

2011 2010 2009

Konsolidasian ConsolidatedBonus yang masih

harus dibayar 199 334 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee

karyawan 1,129 545 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between

antara komersial commercial anddan pajak 680 346 90 tax depreciation

Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan antara commercial and taxkomersial in finance leasedan pajak (2,048) (453) (154) transaction

Amortisation of deferredAmortisasi biaya eksplorasi exploration

dan pengembangan and developmentyang ditangguhkan - - (70) expenditures

Properti pertambangan (14,597) (1,514) - Mining properties

(14,637) (742) (134)

Liabilitas pajak Deferred tax liabilitiestangguhan pada at the beginning ofawal tahun (742) (134) (199) the year

Penambahan karena akuisisi (13,118) (1,514) - Addition due to acquisitionCharged to consolidated

Dibebankan pada laporan statements oflaba komprehensif comprehensivekonsolidasian (777) 906 65 income

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiespada akhir tahun (14,637) (742) (134) at the end of the year

f. Surat Tagihan Pajak f. Tax collection notices

Perusahaan menerima beberapa Surat TagihanPajak terutama disebabkan oleh keterlambatanpembayaran pajak bulanan. Jumlah dalamSurat Tagihan Pajak tersebut telah dicatatdalam laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian sebagai denda pajak.

The Company received several tax collectionletters mainly due to late monthly tax payments.The amounts have been recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome as tax penalties.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/80 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)

g. Administrasi g. Administrations

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yangberlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitasanak menghitung, menetapkan, dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yang terutang.DJP dapat menetapkan atau mengubahliabilitas pajak dalam batas waktu sepuluhtahun sejak saat terutangnya pajak atau akhirtahun 2013, mana yang lebih awal. Adaketentuan baru yang diberlakukan terhadaptahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnyayang menentukan bahwa DJP dapatmenetapkan dan mengubah liabilitas pajaktersebut dalam batas waktu lima tahun sejaksaat terutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, theCompany and subsidiaries submit tax returnson the basis of self assessment. DGT mayassess or amend taxes within ten years of thetime the tax becomes due, or until the end of2013, whichever is earlier. There are new rulesapplicable to fiscal year 2008 and subsequentyears stipulating that the DGT may assess oramend taxes within five years from the time thetax becomes due.

h. Perubahan terhadap peraturan perpajakan h. Changes to taxation regulation

Pada tanggal 3 September 2008, DewanPerwakilan Rakyat menyetujui perubahanUndang-Undang Pajak Penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani PresidenRepublik Indonesia pada tanggal 23 September2008. Salah satu dari perubahan tersebutadalah ditetapkannya tarif tetap untuk pajakpenghasilan badan menjadi 28% untuk tahunfiskal 2009 dan kemudian dikurangi menjadi25% untuk tahun fiskal 2010.

On 3 September 2008, the House ofRepresentatives approved certain amendmentsto the income tax law. These were signed intolaw by the President of the Republic ofIndonesia on 23 September 2008. One of theamendments was a reduction of corporateincome tax rates to a flat rate of 28% for the2009 fiscal year, and a flat rate of 25% for thefiscal year 2010 and thereafter.

26. PENDAPATAN USAHA 26. REVENUE

2011 2010 2009

Penjualan batubara 772,410 558,959 345,302 Coal salesSewa 26,905 9,745 - RentalKomisi - 24,514 24,240 CommissionSupervisi - - 17,630 Supervision

Jumlah pendapatan usaha 799,315 593,218 387,172 Total revenue

Semua pendapatan dihasilkan dari pihak ketiga.Rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari10% dari jumlah pendapatan adalah sebagaiberikut:

All of the revenues were generated from thirdparties. Details of the customers havingtransactions of more than 10% of total revenue areas follows:

2011 2010 2009

- Noble 606,177 185,247 - Noble -- MGI 88,413 373,492 370,543 MGI -

694,590 558,739 370,543

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/81 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

27. BEBAN POKOK PENDAPATAN 27. COST OF REVENUE

2011 2010 2009Penjualan dan penambangan

batubara Coal mining and salesBiaya penambangan 380,092 321,850 261,912 Mining costsIuran eksploitasi 41,930 30,640 16,299 Exploitation feesAmortisasi 28,203 5,689 1,332 AmortisationPenyusutan 28,059 13,979 8,906 DepreciationBiaya karyawan 27,651 14,873 10,448 Employee costsSewa 26,579 24,192 22,841 RentBiaya manajemen 25,757 36,234 24,260 Management feesSuku cadang 13,978 6,947 6,289 SparepartsBiaya pengangkutan

dan jasa handling 10,437 71 5,496 Freight and handling costsPerbaikan dan perawatan 9,182 2,847 2,674 Repair and maintenanceAnalisa dan sampling 3,361 5,176 4,764 Sampling and analysisPerjalanan dinas dan transportasi 3,345 2,478 2,783 Transportation and travellingJasa profesional 485 3,742 3,302 Professional feesLain-lain (masing-masing

di bawah Rp 500) 992 3,539 310 Others (each below Rp 500)

600,051 472,257 371,616

Persediaan batubara Coal inventoriesSaldo awal 42,086 81,373 24,405 Beginning balancePenambahan karena akuisisi 43,500 - - Addition due to acquisitionSaldo akhir (98,491) (42,086) (81,373) Ending balance

Penurunan/(kenaikan) Decrease/(increase)persediaan batubara (12,905) 39,287 (56,968) in coal inventories

Jumlah beban pokok pendapatan 587,146 511,544 314,648 Total cost of revenue

Produksi batubara Grup dan oleh karena itu biayapenambangan bersifat musiman tergantung dariberbagai faktor termasuk cuaca dan nisbah kupas(stripping ratio).

The Group's coal production and therefore itsmining costs are seasonal depending on variousfactors including weather and stripping ratio.

Rincian pemasok yang memiliki transaksi lebih dari10% dari jumlah beban pokok pendapatan:

Details of suppliers having transactions of morethan 10% of total cost of revenue:

2011 2010 2009

Pihak ketiga: Third parties:- Madhani 279,480 319,481 272,545 Madhani -- Ricobana 103,721 - - Ricobana -

Jumlah 383,201 319,481 272,545 Total

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/82 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

28. BEBAN USAHA 28. OPERATING EXPENSES

2011 2010 2009

Biaya karyawan 40,997 27,861 34,498 Employee costsJasa profesional 14,530 2,931 4,518 Professional feesSewa 12,170 7,527 10,890 RentSumbangan 11,615 4,597 2,852 DonationPerjalanan dinas dan transportasi 5,657 2,371 6,522 Transportation and travellingBiaya perizinan 4,578 1,652 2,904 Licenses and permitsPenyusutan 4,276 2,297 1,617 DepreciationBiaya keamanan 355 259 1,937 SecurityBeban pemasaran 309 145 2,139 Marketing expensesLain-lain 14,406 5,658 6,236 Others

Jumlah beban operasi 108,893 55,298 74,113 Total operating expenses

29. BIAYA KARYAWAN 29. EMPLOYEE COSTS

2011 2010 2009

Biaya karyawan 163,359 64,928 44,946 Employee costs

163,359 64,928 44,946

Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada DewanDireksi dan Dewan Komisaris Grup adalah sebesarRp 24.116 (31 Desember 2010: Rp 13.658 dan 31Desember 2009: Rp 9.746) (tidak diaudit).

Total remuneration paid to the Board of Directorsand Board of Commissioners of the Groupamounted to Rp 24,116 (31 December 2010: Rp13,658 and 31 December 2009: Rp 9,746)(unaudited).

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

a. Piutang lain-lain tidak lancar a. Other non-current receivables

2011 2010 2009

Commissioners -- Komisaris dan direksi 43,933 5,380 1,547 and directors- CVU 9,067 10,732 10,569 CVU -- PT Gourmet World 3,713 3,806 1,600 PT Gourmet World -- Lain-lain 134 293 - Others -

56,847 20,211 13,716

Persentase terhadap As a percentage of totaljumlah aset 2.47% 3.74% 4.61% assets

Piutang lain-lain dari pihak yang berelasiterutama muncul dari piutang dari komisarisdan direksi dan pinjaman untuk modal kerjapihak yang berelasi. Pinjaman ini tidakdikenakan bunga dan tidak ada jangka waktupembayaran yang pasti.

Other receivables from related parties mainlyarose from receivables from commissionersand directors and borrowing for working capitalof related parties. These borrowings are non-interest bearing and have no definite paymentterms.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/83 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI(lanjutan)

30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)

b. Utang tidak lancar lain-lain b. Other non-current payables

2011 2010 2009

- Tecnica 3,697 - - Tecnica -- Lain-lain 731 - 183 Others -

4,428 - 183

Persentase terhadap As percentage of totaljumlah liabilitas 0.49% - 0.07% liabilities

c. Pendapatan diterima dimuka c. Unearned revenue

2011 2010 2009

- Tecnica 12,695 - - Tecnica -

12,695 - -

Persentase terhadap As percentage of totaljumlah liabilitas 1.39% - - liabilities

d. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi d. The nature of relationship with relatedparties

Hubungan denganpihak yang berelasi/

Pihak yang berelasi/ Relationship withRelated parties related parties Transaksi/Transactions

Komisaris dan direksi/ Personil manajemen kunci/ Piutang lain-lain dan utang lain-lain/Commissioners and directors Key management personnel Other receivables and payables

PT Gourmet World Entitas dengan pengendali Pinjaman dan uang muka penyediaanbersama/Entity under makanan/Borrowings andcommon control advance catering

Tecnica Entitas dengan pengendali Utang lain-lain dan pendapatan diterimabersama/Entity under dimuka/Other payables and unearnedcommon control revenue

CVU Entitas dengan pengendali Piutang lain-lain/Other receivablesbersama/Entity undercommon control

Kebijakan harga Grup terkait dengan transaksidengan pihak yang berelasi ditentukanberdasarkan harga kontrak atau perjanjiandengan pihak-pihak bersangkutan.

The Groupʼs pricing policy related to thetransactions with related parties is set based oncontracted prices or agreement between theparties.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/84 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagitotal laba berih yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbangjumlah saham biasa yang beredar pada tahun yangbersangkutan.

Basic earnings per share are calculated by dividingnet profit attributable to owners of the parent by theweighted average number of common sharesoutstanding during the year.

2011 2010 2009

Laba bersih yang diatribusikan Net profit attributablekepada pemilik entitas induk 33,569 13,320 10,682 to the parent

Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number ofsaham biasa yang common sharesberedar 1,991,301,767 619,045,000 100,000,000 outstanding

Laba per saham dasar Basic earnings per share(nilai penuh) 17 22 107 (full amount)

Perusahaan tidak memiliki saham dilutif selamatahun-tahun di atas, sehingga laba per sahamdilusian sama dengan laba per saham dasar.

The Company did not have any dilutive commonshares during the above years, therefore dilutiveearnings per share is equal to basic earnings pershare.

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING 32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS

Komitmen dan perjanjian di bawah iniditandatangani Perusahaan atau entitas anakdengan pihak yang tidak berelasi.

The following commitments and agreements weresigned by the Company or subsidiaries with nonrelated parties.

a. Kontrak penjualan batubara a. Coal sales agreement

Pada tanggal 18 November 2010, AEmenandatangani kontrak penjualan batubaradengan Tecnica. Berdasarkan kontrak tersebut,AE diwajibkan untuk mengirim batubara kepadaTecnica berdasarkan harga dan kuantitas yangdisepakati setiap kuartal. Selain itu, AEdiwajibkan untuk membayar biaya jasapemasaran sebesar 5% dari harga FOB salesbarge yang dijual kepada Tecnica. Kontraktersebut tidak menyebutkan tanggalberakhirnya perjanjian tersebut.

On 18 November 2010, AE entered into a coalsupply agreement with Tecnica. Under theagreement, AE is required to deliver coal toTecnica based on the quarterly agreed marketprice and quantity. In addition, AE is alsorequired to pay marketing service fee of 5%from FOB sales barge to Tecnica. Theagreement is silent on the expiry period of thecontract.

Pada tanggal 27 April 2011, Perusahaan danNoble menandatangani perjanjian dimanaNoble akan membeli batubara CGA, KEP, danGPU dari AR dalam jumlah tertentu selamaumur tambang CGA, KEP, dan GPU. Perjanjianini berlaku efektif sampai dengan berakhirnyaumur tambang atau apabila jumlah maksimumyang ditentukan telah tercapai, mana yang lebihdahulu. Jumlah maksimum yang dimaksudadalah mana yang lebih besar antara suatujumlah tertentu dari batubara yang dihasilkantiap area konsesi (750.000 metrik ton untukCGA dan KEP, dan 5.700.000 metrik ton untukGPU) atau 75% dari produksi tambang CGA,KEP, dan GPU.

On 27 April 2011, the Company and Nobleentered into an agreement whereby Nobleagrees to buy coal from AR originated fromCGA, KEP and GPUʼs concession areas overthe life of CGA, KEP and GPUʼs mines. Thisagreement is valid until the end of CGA, KEPand GPUʼs mine life or when the maximumquantity specified in the agreement have beenreached, whichever is earlier. This maximumquantity is the higher of certain quantity of coalproduced in each concession area (750,000metric tons for CGA and KEP, and 5,700,000metric tons for GPU) or 75% of the coalproduced from CGA, KEP, and GPUconcession areas.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/85 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

a. Kontrak penjualan batubara (lanjutan) a. Coal sales agreement (continued)

Pada tanggal 15 Agustus 2011, HEmenandatangani perjanjian jual beli batubaraperingkat rendah (low rank coal) PLTULampung (Tarahan Baru) dengan PTPerusahaan Listrik Negara (Persero) (”PTPLN”). Berdasarkan perjanjian tersebut, HEdiwajibkan untuk memasok batubara peringkatrendah kepada PLN sebesar 640.000 metrik tonper tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20tahun sejak tanggal penandatangananperjanjian tersebut.

On 15 August 2011, HE entered into PLTULampung (Tarahan Baru) low rank coal supplyagreement with PT Perusahaan Listrik Negara(Persero) (”PT PLN”). Under the agreement, HEis required to supply low rank coal to PLN at thequantity of 640,000 metric tonne per year. Theagreement is valid until 20 years after thesigning date.

Pada tanggal 16 November 2011, BBEmenandatangani kontrak penjualan batubaradengan BJU. Berdasarkan kontrak tersebut,BBE diwajibkan untuk mengirim batubarakepada BJU sebesar 50.000 metrik ton mulaiNovember 2011. Perjanjian ini berlaku efektifsampai dengan jumlah yang ditentukan telahtercapai.

On 16 November 2011, BBE entered into a coalsupply agreement with BJU. Under theagreement, BBE is required to deliver coal toBJU at the quantity of 50,000 metric ton startingfrom November 2011. The agreement is validuntil the maximum quantity specified in theagreement has been reached.

b. Jasa penambangan batubara b. Coal mining services

Pada tanggal 31 Oktober 2007, BBEmenandatangani kontrak jasa penambanganbatubara dengan Madhani. Berdasarkankontrak ini, BBE diwajibkan untuk membayarkepada Madhani biaya jasa berdasarkan tariftertentu atas pekerjaan penambangan batubaradan tanah kupasan, pengeboran, peledakan,dan pengangkutan. Madhani akanmenyediakan semua peralatan, mesin, alat, danpendukung lainnya yang diperlukan untuk jasapenambangan dan transportasi tersebut, dandiwajibkan untuk memenuhi produksi minimumyang telah ditentukan. Total nilai perjanjian inidiestimasi sebesar AS$105.158.383. Kontrak initelah berakhir pada 31 Oktober 2011 dansampai dengan tanggal laporan konsolidasianini, BBE masih dalam proses negosiasi untukmemperbaharui kontrak tersebut.

On 31 October 2007, BBE entered into anagreement for coal mining service withMadhani. Under this agreement, BBE isrequired to pay Madhani a service fee at acertain rate for coal and overburden mining,drilling, blasting and hauling. Madhani willprovide all equipment, machinery, appliancesand other supplies necessary for performing themining and transportation services, and isrequired to meet certain minimum productionrequirements. The estimated total value of thisagreement is US$105,158,383. This contracthas expired on 31 October 2011 and as at thedate of these consolidated financial statements,BBE still in negotiation process to renew thecontract.

Pada tanggal 26 November 2009, DKBmenandatangani kontrak jasa penambanganbatubara dengan Ricobana. Berdasarkankontrak ini, DKB diwajibkan untuk membayarkepada Ricobana biaya jasa berdasarkanformula tertentu yang mencakup jumlahbatubara dan tanah kupasan yang ditambangdan dipindahkan (bervariasi antaraAS$1,45/bcm dan AS$0,74/ton tergantung padajenis pekerjaan yang dilakukan). Ricobana akanmenyediakan semua peralatan, mesin, alat, danpendukung lainnya yang diperlukan untuk jasapenambangan dan transportasi tersebut, dandiwajibkan untuk memenuhi produksi minimumyang telah ditentukan. Kontrak ini akan berakhir3 tahun sejak tanggal 1 Maret 2010.

On 26 November 2009, DKB entered into coalmining agreement with Ricobana. Under thisagreement, DKB is required to pay Ricobana aservice fee based on a formula which includesthe amount of raw coal and overburden minedand transported (varies between US$ 1.45/bcmand US$ 0.74/ton depending on the type of thework). Ricobana will provide all equipment,machinery, appliances and other suppliesnecessary for performing the mining andtransportation services, and is required to meetcertain minimum production requirements. Theagreement is valid for 3 years from 1 March2010.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/86 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

b. Jasa penambangan batubara (lanjutan) b. Coal mining services (continued)

Pada tanggal 4 Agustus 2011, DKBmenandatangani amandemen perjanjianpenambangan batubara dengan Ricobana.Berdasarkan amademen ini, DKB akanmelakukan sendiri penambangan batubaradengan menggunakan alat berat yang disewadari Ricobana. DKB diwajibkan membayarpekerjaan pengupasan tanah dan penyewaanalat berat yang diberikan oleh Ricobanasebesar AS$1,45/bcm dan AS$43/jam.

On 4 August 2011, DKB entered into coalmining agreement amendment with Ricobana.Under this amendment, DKB will perform coalmining work using heavy equipments rent fromRicobana. DKB is required to pay Ricobana forthe overburden mining work and heavyequipments rental provided by Ricobanaamount of US$1.45/bcm and US$43/hour.

c. Jasa operasi tambang dan konsultasi c. Mining operation and consultancy services

Pada tanggal 3 Mei 2007, BBE mengadakanperjanjian dengan THPA dan PAU untuk jasaoperasi tambang dan konsultasi yang akandiberikan oleh THPA dan PAU. Perjanjian iniberlaku sejak tanggal penandatanganan sampaidengan berakhirnya masa manfaat daritambang atau akibat diakhirinya perjanjian inimenurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjiantersebut. Tarif jasa yang dikenakan oleh keduabelah pihak tersebut adalah sebesar AS$ 1,25per metrik ton batubara yang ditambang dariarea konsesi BBE dan dihitung berdasarkanjumlah yang dikapalkan (setelah pajak).

On 3 May 2007, BBE entered into agreementswith THPA and PAU for mining operation andconsultancy services to be provided by THPAand PAU. These agreements are valid startingfrom the signing date until the end of mine lifeunless terminated based on certain terms andcondition agreed in such agreements. The feecharged by both parties is US$ 1.25 per metricton of coal mined from BBE concession areaand calculated based on the quantity of coalshipped from vessel loading area (after tax).

Pada tanggal 2 Desember 2010, BBEmengadakan kesepakatan bersama denganTHPA dan PAU untuk mengatur jadwal danjumlah yang dibayarkan oleh Perusahaan.Perjanjian terakhir ini harus dipandang sebagaisatu kesatuan dan tidak terpisahkan denganperjanjian sebelumnya yang ditandatanganipada tanggal 3 Mei 2007.

On 2 December 2010, BBE entered into mutualagreements with THPA and PAU, to arrangethe schedule and amounts to be paid by theCompany. These latest agreements must beviewed as integrated and inseperable with theprevious ones signed on 3 May 2007.

Pada tanggal 23 November 2011, BBEmengadakan kesepakatan bersama denganTHPA dan PAU yang diikuti denganpenandatanganan:

On 23 November 2011, BBE entered intomutual agreements with THPA and PAU whichfollowed by signing of:

(i) Amandemen II: Perjanjian Jasa konsultasidan manajemen untuk pengoperasiantambang yang dibuat oleh dan antara BBEdan THPA; dan

(i) Amendment II: Agreement of managementand consultancy services for mineoperation arranged by and between BBEand THPA; and

(ii) Amandemen II: Perjanjian Jasa konsultasidan manajemen untuk pengoperasiantambang yang dibuat oleh dan antara BBEdan PAU.

(ii) Amandement II: Agreement ofmanagement and consultancy services formine operation arranged by and betweenBBE and PAU.

Tidak ada perubahan atas tarif jasa yangdikenakan oleh kedua belah pihak. Denganmenandatangani amandemen tersebut,perjanjian tanggal 3 Mei 2007 dan kesepakatanbersama tanggal 2 Desember 2010 dinyatakantidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatanhukum mengikat BBE, THPA dan PAU.

No change made on service fee charged byboth parties. By entering the amendments,agreements dated 3 May 2007 and mutualagreements dated 2 December 2010 aredeclared to be expired and have no legal forcebinding BBE, THPA, and PAU.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/87 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

d. Kontrak sewa alat berat d. Heavy equipment rental agreements

Pada tanggal 11 Maret 2010, HEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Lancar Cipta Jaya (“LCJ”).Berdasarkan kontrak tersebut, LCJ akanmenyediakan alat berat dan HE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 0,14 – Rp 0,21/hari tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini tidakmenyebutkan masa akhir berlakunya perjanjian.

On 11 March 2010, HE entered into a heavyequipment rental agreement with CV LancarCipta Jaya (“LCJ”). Under the agreement, LCJwill provide heavy equipment and HE isrequired to pay the rental fee based onspecified rates (varies between Rp 0.14 –Rp 0.21/day depending on the type of leasedheavy equipment). This contract is silent on theperiod of the agreement.

Pada tanggal 12 Agustus 2010, BBEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan PT Berau Prima Mulia (“BPM”).Berdasarkan kontrak tersebut, BPM akanmenyediakan alat berat dan BBE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 0,16 – Rp 0,34/jam tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini berakhir pada20 April 2011.

On 12 August 2010, BBE entered into a heavyequipment rental agreement with PT BerauPrima Mulia (“BPM”). Under the agreement,BPM will provide heavy equipment and BBE isrequired to pay rental fee based on specifiedrates (varies between Rp 0.16 – Rp 0.34/hourdepending on the type of leased heavyequipment). This contract was terminated on 20April 2011.

Pada tanggal 1 November 2010, Perusahaanmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan OER. Berdasarkan kontrak tersebut,Perusahaan akan menyediakan alat berat danOER berkewajiban untuk membayar biaya jasatersebut berdasarkan tarif tertentu (bervariasiantara Rp 6 – Rp 15/bulan dan AS$1.400 –AS$15.400/bulan tergantung jenis alat beratyang disewa). Kontrak ini berlaku selama duatahun sejak tanggal penandatanganan kontrakdan dapat diperpanjang untuk tahun berikutnya.

On 1 November 2010, the Company enteredinto a heavy equipment rental agreement withOER. Under the agreement, the Company willprovide heavy equipment and OER is requiredto pay rental fee based on specified rates(varies between Rp 6 – Rp 15/month andUS$1,400 – US$15,400/month depending onthe type of leased heavy equipment). Thiscontract is valid for two years commencingfrom the signing date and can be extended foranother year.

Pada bulan Desember 2010, HEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Panca Sukses Makmur (“PSM”).Berdasarkan kontrak tersebut, PSM akanmenyediakan alat berat dan HE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 32,45 – Rp 52,8/bulan tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini berlaku selamasatu tahun dari 1 Desember 2010.

On December 2010, HE entered into a heavyequipment rental agreement with CV PancaSukses Makmur (“PSM”). Under the agreement,PSM will provide heavy equipment and HE isrequired to pay rental fee based on specifiedrates (varies between Rp 32.45 –Rp 52.8/month depending on the type of leasedheavy equipment). This contract is valid for oneyear commencing from 1 December 2010.

e. Iuran eksploitasi kepada Pemerintah e. Exploitation fees to Government

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No.45/2003, semua pemegang kuasapertambangan mempunyai kewajiban untukmembayar iuran eksploitasi yang berkisarantara 3% - 7% dari nilai penjualan, setelahdikurangi dengan beban penjualan. Grupmengakui iuran ini dengan metode akrual.

Based on Government Regulation (“GR”) No.45/2003, all companies holding mining rightsshall have an obligation to pay exploitation feesranging from 3% - 7% of sales, net of sellingexpenses. The Group recognises this fee on anaccrual basis..

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/88 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

e. Iuran eksploitasi kepada Pemerintah(lanjutan)

e. Exploitation fees to Government (continued)

Pada tanggal 6 Januari 2012, pemerintahIndonesia menerbitkan peraturan untukpenerimaan negara bukan pajak PP No. 9/2012yang menggantikan peraturan sebelumnya PPNo. 45/2003. Tidak terjadi perubahanperubahan atas tarif iuran eksploitasi untukperusahaan sebagai pemegang IUPberdasarkan peraturan baru tersebut.

Jumlah iuran yang dibayarkan ke Pemerintahpada tahun 2011 adalah Rp 58.108 (2010: Rp5.806). Iuran tersebut dibebankan sebagaibeban pokok pendapatan pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

On the 6 January 2012, the Government ofIndonesia released a regulation for non-taxstate revenue GR No. 9/2012 which replacedprevious regulation GR No. 45/2003.There is nochange of exploitation fee rate for Company asan IUP holder based on the new regulation.

The royalty paid to the Government in 2011 isRp 58,108 (2010: Rp 5,806). The royalty ischarged to cost of revenue in the consolidatedstatements of comprehensive income.

f. Perjanjian pengangkutan batubara denganPT Atha Marth Naha Kramo

f. Coal hauling agreement with PT Atha MarthNaha Kramo

Pada tanggal 1 Juni 2010, DKBmenandatangani kontrak jasa pengangkutanbatubara dengan PT Atha Marth Naha Kramo(“Atha”). Berdasarkan kontrak ini, DKBdiwajibkan untuk membayar kepada Atha biayajasa pengangkutan batubara bulanan. Athaakan menyediakan semua peralatan, mesin,alat, dan pendukung lainnya yang diperlukanuntuk jasa transportasi tersebut, dan diwajibkanuntuk memenuhi kuantitas minimum yang telahditentukan. Kontrak ini akan berakhir 2 tahunsejak tanggal penandatanganan.

On 1 June 2010, DKB entered into a coalhauling agreement with PT Atha Marth NahaKramo (“Atha”). Under the agreement, DKB isrequired to pay Atha a coal hauling service fee,calculated on a monthly basis. Atha will provideall equipment, machinery, appliances and othersupplies necessary for performingtransportation services, and is required to meetcertain minimum quantity requirements. Theagreement is valid for 2 years from the datethereof.

Pada tanggal 2 November 2011, DKBmenandatangani perjanjian pengalihan hak dankewajiban jasa pengangkutan batubara denganAtha dan PT The Atha Marth Bumi DayacoalJaya ("The Atha"). Berdasarkan perjanjiantersebut, Atha akan mengalihkan seluruh hakdan kewajibannya sebagaimana diatur dalamperjanjian jasa pengangkutan kepada The Atha.

On 2 November 2011, DKB entered intoagreement of transfer of coal hauling servicerights and obligations with Atha and PT TheAtha Marth Bumi Dayacoal Jaya ("The Atha").Under this agreement, Atha will transfer coalhauling services rights and obligations asregulated in coal hauling service agreementwith The Atha.

g. Kontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkutan batubara

g. Cooperation agreement for the use ofhauling road

Pada tanggal 3 Agustus 2009, BBE dan TRHmenandatangani kontrak kerjasamapenggunaan jalan pengangkutan batubarauntuk penggunaan jalan yang terletak di dalamarea konsesi TRH. Berdasarkan kontrak ini,BBE diwajibkan membayar biaya jasa sebesarAS$ 30 sen untuk setiap produksi batubarayang dihasilkan BBE. Kontrak ini berlaku daritanggal 3 Maret 2009 sampai berakhirnya masaproduksi BBE.

On 3 August 2009, BBE and TRH entered into acooperation agreement for the use of thehauling road within TRH contract area. Underthe agreement, BBE is required to pay a servicefee of US$ 0.30 of coal produced by BBE. Theagreement is valid from 3 March 2009 until theend of BBEʼs production period.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/89 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

g. Kontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkutan batubara (lanjutan)

g. Cooperation agreement for the use ofhauling road (continued)

Pada tanggal 6 September 2009, HE dan PTMusi Hutan Persada (“MHP”) menandatanganikontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkatan batubara untuk penggunaanjalan yang terletak di dalam area konsesi MHP.Berdasarkan kontrak ini, HE diwajibkanmembayar biaya jasa tertentu berdasarkanjumlah batubara yang diangkut. Kontrak initidak menyebutkan masa akhir berlakunyaperjanjian.

On 6 September 2009, HE and PT Musi HutanPersada (“MHP”) entered into a cooperationagreement for the use of the hauling road withinMHP concession area. Under the agreement,HE is required to pay a service fee at certainrate of coal being hauled. The agreement issilent on the period of the agreement.

Pada tanggal 8 Desember 2009, DKB dan PTGunungbayan Pratama Coal (“GBPC”)menandatangani kontrak kerjasamapenggunaan jalan pengangkutan batubarasepanjang 16 kilometer untuk pengangkutanbatubara DKB. Berdasarkan kontrak ini, DKBdiwajibkan membayar biaya jasa sebesar AS$2per metrik ton batubara yang diangkut. DKBjuga harus bertanggungjawab atas biayapembangunan jalan angkut ini dengankontribusi maksimum sebesar AS$500.000.Kontrak ini berlaku sampai berakhirnya periodetambang DKB atau maksimum selama enamtahun.

On 8 December 2009, DKB and PTGunungbayan Pratama Coal (“GBPC”) enteredinto a cooperation agreement for the use of 16km hauling road owned by GBPC for DKBʼscoal hauling. Under the agreement, DKB isrequired to pay a service fee of US$2 per metricton of coal hauled on the road. DKB is alsoresponsible for haul road development with amaximum contribution of US$500,000. Theagreement is valid until the end of DKBʼs minelife or a maximum of six years.

Pada tanggal 14 Desember 2011, HE dan MHPmenandatangani perjanjian perubahanmenyeluruh atas kesepakatan bersamapenggunaan jalan utama unit I Martapura.Berdasarkan perjanjian ini, HE diwajibkanmembayar penggunaan jalan sebesar Rp5.500/ton dari setiap batubara yang diangkutmelalui jalan tersebut. Kontrak ini berlakuselama 10 tahun sejak tanggalpenandatanganan.

On 14 December 2011, HE and MHP enteredinto agreement for amendment on mutualagreements for the use of hauling road at unit IMartapura. Under this agreement, HE isrequired to pay for the use of hauling road of Rp5,500/tonnage of coal being hauled through thatroad. Agreement is valid for 10 years from thesigning date.

h. Kontrak persiapan site dan sewa alat beratdengan CV Refanza Utama

h. Site preparation and heavy equipment rentalagreement with CV Refanza Utama

Pada tanggal 12 April 2011, DKBmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Refanza Utama. Berdasarkankontrak ini, CV Refanza Utama akanmenyediakan peralatan berat, alat servis, danfasilitas pendukung kegiatan penambangan.Biaya sewa yang dikenakan oleh CV RefanzaUtama adalah Rp 0,3/jam. Kontrak ini berlakuselama 1 (satu) tahun sejak peralatan tiba diwilayah tambang.

On 12 April 2011, DKB entered into a heavyequipment rental agreement with CV RefanzaUtama. Based on this contract, CV RefanzaUtama provides certain heavy equipment,service equipment and mining support facilities.The rental fee charged by CV Refanza Utamais Rp 0.3/hour. This contract is valid for 1 (one)year from the equipment mobilisation at themining site.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/90 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

i. Kontrak jasa penyedia makanan dengan PU i. Catering services agreement with PU

Pada tanggal 6 Agustus 2010, DKBmenandatangani kontrak jasa penyediamakanan dengan PU. Berdasarkan perjanjian,PU akan menyediakan jasa penyedia makanandan penginapan untuk karyawan DKB di areatambang. Kontrak ini berlaku selama 24 bulandari tanggal penandatanganan.

On 6 August 2010, DKB entered into a cateringservice agreement with PU. Under theagreement, PU provides catering services andcamp services for DKB employees at site. Theagreement is valid for 24 months from thesigning date.

Pada tanggal 17 Desember 2008, BBEmenandatangani kontrak jasa penyediamakanan dengan PU. Berdasarkan perjanjianini, PU akan menyediakan jasa penyediamakanan dan penginapan untuk karyawan BBEdi area tambang. Perubahan atas kontrak iniditandatangani pada tanggal 10 Januari 2011,untuk memperpanjang masa berlaku kontraksampai dengan 11 Januari 2012.

On 17 December 2008, BBE entered into acatering service agreement with PU. Under theagreement, PU provides catering services andcamp services for BBE employees at site.Amendment to this agreement was signed on10 January 2011, to extend the validity of thiscontract until 11 January 2012.

j. Jaminan IUP j. IUP guarantees

Sesuai dengan IUP Eksplorasi yang dimiliki,lima entitas anak diwajibkan untukmenempatkan deposito sebagai berikut:

Based on IUP-Exploration of certainsubsidiaries, five subsidiaries have obligationsto place deposits amounting to as follows:

(i) Empat entitas anak dengan nilai masing-masing sebesar AS$100.000 di bankpemerintah sebagai jaminan eksplorasidengan nilai total sebesar AS$400.000(setara dengan Rp 3.400).

(i) US$100,000 for each of four subsidiaries instate-owned banks as explorationguarantee in total amount of US$400,000(equivalent to Rp 3,400).

(ii) Satu entitas anak sebesar Rp 10.000 (nilaipenuh) per hektar dengan nilai totalsebesar Rp 13.

(ii) Rp 10,000 (full amount) per hectare for onesubsidiary in total amount of Rp 13.

Sampai pada tanggal laporan keuangankonsolidasian ini, satu dari empat entitas anaktelah menerima instruksi untuk menempatkanjaminan sebesar Rp 349. Selain dari instruksiyang telah diterima tersebut, belum ada jumlahyang disisihkan untuk keperluan deposito ataujaminan di atas dikarenakan entitas anak belummenerima instruksi penempatan deposito ataujaminan oleh pemerintah setempat.

As at the date of these consolidated financialstatements, one of four subsidiaries hasreceived instruction to set aside and has placedthe guarantee amounting to Rp 349. Other thanthe placed guarantee, no amount has beenprovided for the above mentioned deposit orguarantee, since the other subsidiaries havenot received any instruction from localgovernment to place such deposit or guarantee.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/91 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

j. Jaminan IUP (lanjutan) j. IUP guarantees (continued)

Di samping itu, IUP Operasi Produksimewajibkan pemegang konsesi untukmenempatkan deposito atau jaminan untukpenutupan tambang dan reklamasi.Perusahaan telah menempatkan jaminan untukjumlah yang telah ditentukan.

In addition, IUP-Production Operation requiresthe concession holder to place deposit orguarantee for mine closure and reclamation.Certain subsidiaries has placed guarantee forthe required amount.

k. Izin penggunaan tanah hutan untuk kegiatanpertambangan batubara

k. Permit to use forest land for coal miningactivities

Pada tanggal 2 Juli 2008, BBE memperoleh izindari Menteri Kehutanan yang tertuang dalamSurat Keputusan No. SK 253/Menhut-II/2008untuk penggunaan area seluas 376 hektar yangterletak didalam wilayah konsesi BBE. Izintersebut berlaku selama lima tahun dan dapatdiperpanjang lagi selama lima tahun berikutnya.

On 2 July 2008, BBE has obtained a permitfrom Minister of Forestry based on the DecisionLetter No. SK 253/Menhut-II/2008 to use anarea of 376 hectares lies within BBE contractarea. The permit is valid for five years and canbe extended for another five years.

Pada tanggal 17 Desember 2009, KEPmemperoleh izin dari Menteri Kehutanan yangtertuang dalam Surat Keputusan No.S.794/Menhut-VII/2009 untuk penggunaan areaseluas 4.196 hektar yang terletak di dalamwilayah konsesi KEP. Izin tersebut berlakuselama dua tahun dan dapat diperpanjang lagi.

On 17 December 2009, KEP obtained a permitfrom Minister of Forestry based on the DecisionLetter No. S.794/Menhut-VII/2009 to use anarea of 4,196 hectares lies within KEP contractarea. The permit is valid for two years and canbe extended.

Pada tanggal 11 Maret 2010, CGA memperolehsurat rekomendasi dari Gubernur KalimantanTimur sebagai syarat bagi CGA untukmemperoleh izin penggunaan area seluas4.503 hektar. Sampai pada tanggal laporankeuangan konsolidasian ini, izin tersebut belumdiperoleh.

On 11 March 2010, CGA has obtained arecommendation letter from the Governor ofEast Kalimantan as a prerequisite for CGA toobtain a permit to use its area of 4,503hectares. As at the date of the consolidatedfinancial statements, the permit has not beenobtained.

l. Perjanjian jasa pemasaran l. Marketing service agreement

Di bulan Agustus 2010, Perusahaanmenandatangani perjanjian jasa pemasarandengan Noble dimana Noble akan bertindaksebagai agen pemasaran eksklusif bagiPerusahaan untuk semua batubara yangdihasilkan oleh BBE, CGA, KEP, dan GPU.Berdasarkan perjanjian ini, Noble berhakmendapatkan biaya dan komisi pemasaranuntuk setiap ton batubara yang terjual dari areakonsesi entitas anak di atas.

In August 2010, the Company entered into amarketing service agreement with Noblewhereby Noble represents the exclusivemarketing agent for the Company for coalproduced by BBE, CGA, KEP and GPU. Basedon this agreement, Noble has the right toreceive marketing fee and commission for eachtonne of coal sold from the concession area ofthe above subsidiaries.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/92 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

l. Perjanjian jasa pemasaran (lanjutan) l. Marketing service agreement (continued)

Di bulan April 2011, Perusahaanmenandatangani perjanjian jasa pemasaranbaru dengan Noble untuk menggantikanperjanjian jasa pemasaran di atas dan kontrakpenjualan batubara (lihat Catatan 32a).Perjanjian ini akan segera berlaku setelahPerusahaan menyelesaikan proses PenawaranSaham Perdananya dan secara otomatismenggantikan perjanjian jasa pemasaranterdahulu. Berdasarkan perjanjian ini, Nobleakan menjadi agen pemasaran hanya untukporsi tertentu dari penjualan batubaraPerusahaan, seperti dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

In April 2011, the Company entered into a newmarketing service agreement with Noble toreplace the marketing service agreement aboveand the coal sales agreement (see Note 32a).This agreement will be valid as soon as theCompany completes its Initial Public Offeringprocess and will automatically replace theprevious marketing service agreement. Basedon this agreement, Noble will representmarketing agent only for certain portion of theCompanyʼs coal sales, as described in the tablebelow.

No. Entitas anak/Subsidiaries Ton maksimum/Maximum tonnage1. GPU 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of total

life of mine production; or2. 5.700.000 metrik ton/metric ton

2. BBE 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or

2. 3.300.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebihbesar/whichever is higher

3. KEP 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or

2. 750.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar,whichever is higher

4. CGA 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or

2. 750.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar,whichever is higher

5. DKB 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or

2. 881.456 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar,whichever is higher

m. Perjanjian penyediaan barang m. Product supply agreement

Pada tanggal 15 September 2011, MMJmengadakan perjanjuan dengan PT MandiriKarya Makmur (“MKM”). Berdasarkan perjanjianini, MKM akan menyediakan batu granit danbebatuan lainnya pada MMJ sebanyak 1,7 jutametrik ton. Perjanjian ini tidak menyebutkanmasa akhir perjanjian ini.

On 15 September 2011, MMJ entered productsupply agreement with PT Mandiri KaryaMakmur (“MKM”). Under this agreement, MKMwill provide granite and stone produced to MMJtotaling 1.7 million metric tonne. The agreementis silent on the period of the agreement.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/93 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI 33. CONTINGENCIES

a. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 a. Mining Law No. 4/2009

Pada tanggal 16 Desember 2008, DewanPerwakilan Rakyat menyetujui Undang-UndangPertambangan Mineral dan Batubara yang baru(“Undang-Undang Pertambangan”), yang telahdisahkan oleh Presiden pada tanggal 12Januari 2009 dan menjadi UU No. 4/2009.Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pertambangan tersebut, seluruh entitasanak, kecuali PIE dan KM, telah memperolehIUP, yang dikonversi dari Kuasa Pertambangan(“KP”) eksplorasi. PIE dan KM sedang dalamproses untuk memperoleh IUP tersebut.

On 16 December 2008, the House andRepresentatives passed a new Law on Mineralsand Coal Mining, which received the assent ofthe President on 12 January 2009, becomingLaw No. 4/2009 (the “Mining Law”). Inaccordance with the Mining Law, allsubsidiaries, except PIE and KM, have obtaineda Mining Business Permits (“Izin UsahaPertambangan” or “IUP), converted from theMining Rights (“Kuasa Pertambangan” or “KP”)exploration. PIE and KM are in progress ofobtaining the Mining Business Permits.

Pada tanggal 1 Februari 2010, PresidenRepublik Indonesia menandatangani duaperaturan pelaksanaan untuk Undang-UndangPertambangan tersebut, yaitu PP No. 22/2010dan No. 23/2010. PP No. 22/2010 mengaturtentang pembentukan area pertambangan diIndonesia. PP No. 23/2010 menjelaskan lebihdetil beragam tipe perizinan pertambanganyang ada sesuai dengan yang diatur dalamUndang-Undang Pertambangan ini, danmenjelaskan syarat dan kondisi dasar yangharus dipenuhi oleh pihak yang mengajukanmaupun pihak berwenang yang mengeluarkanizin pertambangan. Pada tanggal 5 Juli 2010,PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini mengaturmengenai pedoman dan pengawasan usahapertambangan mineral dan batubara diIndonesia.

On 1 February 2010, the President of theRepublic of Indonesia signed two implementingregulations for the Mining Law, i.e. GR No.22/2010 and GR No. 23/2010. GR No. 22/2010deals with the establishment of mining areas inIndonesia. GR No. 23/2010 offers further detailsof different types of mining licenses which maybe made available under this Mining Law, andsets out the basic terms and conditions whichneed to be satisfied by license applicants andissuing authorities. On 5 July 2010, GR No.55/2010 was issued. This GR regulates theguidance and supervision of mineral and coalmining business in Indonesia.

PP No. 23/2010 menjelaskan ruang lingkupbagi pemegang IUP Operasi Produksi untukmengkontrakkan aktivitas pengolahan,penyulingan, penjualan, dan transportasikepada pihak lain untuk melaksanakan kegiatantersebut. Namun, hanya pemegang IUPOperasi Produksi khusus untuk pengolahan danpenyulingan yang dapat memproses bijih danmenyuling mineral.

GR No.23/2010 provides some scope of aholder of Production Operation IUP to contractout processing, refinery, sales andtransportation activities to another party toperform those activities. However, only theholder of a specific IUP Production Operationfor processing and refining may process oreand refine minerals.

Grup memonitor secara seksamaperkembangan atas implementasi peraturanpelaksanaan dari Undang-UndangPertambangan tersebut dan saat ini sedangmenganalisis pengaruhnya terhadapoperasional Grup.

The Group is closely monitoring the progress ofthe implementing regulations for the Mining Lawand is currently assessing the impact on itsoperations.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/94 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

b. Peraturan Menteri No. 28/2009 b. Ministerial Regulation No. 28/2009

Pada bulan September 2009, Menteri Energidan Sumber Data Mineral (“ESDM”)mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009yang antara lain, menetapkan kriteria yangketat ketika perusahaan pertambangan dapatmenggunakan “afiliasi” atau “entitas anak”sebagai kontraktor pertambangan mereka danmengharuskan persetujuan pemerintah untukmenggunakan afiliasi sebagai kontraktorpertambangan. Peraturan tersebut memberikanpengecualian hanya bila tidak ada perusahaanjasa pertambangan yang mampu beroperasi didaerah tersebut. Peraturan tersebutmemberikan waktu masa transisi selama tigatahun kepada perusahaan pertambangan untukmemenuhi ketentuan ini. Manajemenberpendapat bahwa Grup dapat mematuhiperaturan ini tanpa menimbulkan kerugianmaterial pada operasional Grup, karena Gruptidak menggunakan afiliasi atau entitas anakuntuk kontrak pertambangannya.

In September 2009, Minister of Energy andMineral Resources (the “MoEMR”) issuedMinisterial Regulation No. 28/2009 which,among others, sets strict criteria for whenmining companies can use “affiliates” or“subsidiaries” as their mining contractors andrequires government approval to use an affiliateas a mining contractor. The regulation providesexceptions only when no other capable miningservice companies operate in the area. Theregulation provides a three year transitionperiod for changes to existing arrangements.Management believes that the Group will beable to comply with this regulation without anymaterial adverse effect to the Groupʼsoperations, as the Group does not use affiliatesor subsidiaries for mining contract.

c. Peraturan Menteri No. 34/2009 c. Ministerial Regulation No. 34/2009

Pada bulan Desember 2009, Menteri ESDMmengeluarkan peraturan lain, Peraturan MenteriNo. 34/2009, yang memberikan kerangkahukum untuk mewajibkan perusahaanpertambangan untuk menjual sebagian hasilproduksinya kepada pelanggan domestik(“Kewajiban Pasar Domestik” atau “KPD”).Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.1334/K/32/DJB/2011, persentase KPDminimum untuk 2011 adalah 18,41%.

In December 2009, the MoEMR issued anotherregulation, Ministerial Regulation No. 34/2009,which provides a legal framework to requiremining companies to sell a portion of theiroutput to the domestic customers (“DomesticMarket Obligation” or “DMO”). According toMinisterial Decree No. 1334/K/32/DJB/2011,the minimum DMO percentage for 2011 is18.41%.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.1334/K/32/DJB/2011, Grup tidak terkenakewajiban KPD ini untuk tahun 2011.

Based on MoEMR Decree No.1334/K/32/DJB/2011, the Group does not haveobligation relating to DMO in 2011.

d. PP No. 78/2010 d. GR No. 78/2010

Pada tanggal 20 Desember 2010, PemerintahIndonesia mengeluarkan peraturanimplementasi atas Undang-UndangPertambangan No. 4/2009, yaitu PP No.78/2010 yang mengatur aktivitas reklamasi danpasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi.Peraturan ini memperbaharui Peraturan MenteriNo. 18/2008 yang dikeluarkan oleh MenteriESDM pada tanggal 29 Mei 2008.

On 20 December 2010, the Government ofIndonesia released an implementing regulationfor Mining Law No. 4/2009, i.e. GR No. 78/2010that deals with reclamations and post-miningactivities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulationupdates Ministerial Regulation No. 18/2008issued by the MoEMR on 29 May 2008.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/95 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

d. PP No. 78/2010 (lanjutan) d. GR No. 78/2010 (continued)

Kewajiban pemegang IUP-Eksplorasi, antaralain, harus memuat rencana reklamasi di dalamrencana kerja dan anggaran biayaeksplorasinya dan menyediakan jaminanreklamasi berupa deposito berjangka yangditempatkan pada bank pemerintah.

An IUP-Exploration holder, among otherrequirements, must include a reclamation planin its exploration work plan and budget andprovide a reclamation guarantee in the form ofa time deposit placed at a state-owned bank.

Kewajiban pemegang IUP-Operasi Produksi,antara lain, harus mempersiapkan (1) rencanareklamasi 5 tahunan; (2) rencana pascatambang; (3) menyediakan jaminan reklamasiyang dapat berupa rekening bersama ataudeposito berjangka yang ditempatkan padabank pemerintah, bank garansi, atau cadanganakuntansi (bila memenuhi syarat); dan (4)menyediakan jaminan pasca tambang berupadeposito berjangka yang ditempatkan di bankpemerintah.

An IUP-Production Operation holder, amongother requirements, must prepare (1) a 5-yearreclamation plan; (2) a post-mining plan; (3)provide a reclamation guarantee which may bein the form of a joint account or time depositplaced at a state-owned bank, a bankguarantee or an accounting provision (ifeligible); and (4) provide a post-mine guaranteein the form of a time deposit at a state-ownedbank.

Persyaratan jaminan reklamasi dan pascatambang tidak menghilangkan kewajibanpemegang IUP untuk melaksanakan aktivitasreklamasi dan pasca tambang.

The requirement to provide reclamation andpost-mine guarantees does not release the IUPholder from the requirement to performreclamation and post-mine activities.

Pada tanggal laporan keuangan konsolidasianini, Grup sedang dalam proses untukmendapatkan persetujuan Pemerintah untukrencana penutupan tambang.

As at the date of these consolidated financialstatements, the Group is in the process ofobtaining Government approval for the mineclosure plans.

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 e. Ministerial Regulation No. 17/2010

Pada tanggal 23 September 2010, MenteriESDM menerbitkan Peraturan Menteri No.17/2010 yang menguraikan mekanisme untukmenentukan Harga Perbandingan Mineral danBatubara Indonesia (“HPMBI”), sebagai salahsatu peraturan pelaksanaan untuk Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. Peraturantersebut berlaku efektif dari tanggal 23September 2010.

On 23 September 2010, the MoEMR issuedMinisterial Regulation No. 17/2010 outlining themechanism for determining the IndonesianMinerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”),as one of the implementing regulations to theMining Law No. 4/2009. It is effective from 23September 2010.

Peraturan Menteri No. 17/2010 mengaturantara lain:

Ministerial Regulation No. 17/2010 governsamong others:

(i) Penggunaan harga rata-ratamineral/batubara dari indeks pasarinternasional dan penggunaan FOB (Free-On-Board) kapal induk sebagai titikpenjualan untuk menentukan HPMBI;

(i) The use of the average mineral/coal pricefrom international market indices and theuse of free-on-board (“FOB”) mother vesselas the sale point to determine the IMCBP;

(ii) Penerimaan biaya tertentu sebagaipenyesuaian terhadap HPMBI (jika titikpenjualan yang sebenarnya bukan FOBkapal induk); dan

(ii) The acceptance of certain costs asadjustments to the IMCBP (if the actualsale point is not FOB mother vessel); and

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/96 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan) e. Ministerial Regulation No. 17/2010(continued)

(iii) Menggunakan pendekatan harga “floor”(yaitu HPMBI vs. harga jual sebenarnya,mana yang lebih tinggi, untuk perhitunganPenerimaan Negara Bukan Pajak(misalnya royalti atau iuran eksploitasi)).

(iii) The use of a “floor" price approach (i.e.IMCBP vs. actual sales price, whicheverhigher, for the Non-Tax State Revenuecalculation (e.g. royalty or exploitationfees)).

Peraturan ini juga mengharuskan perusahaanpertambangan untuk:

This regulation also requires mining companiesto:

(i) Menggunakan kapal berbenderaIndonesia/kapal untuk mengangkutmineral/batubara;

(i) Use Indonesian flagged ships/vessels totransport minerals/coal;

(ii) Mengutamakan penggunaan perusahaanasuransi nasional dimana syarat penjualanCIF telah diadopsi; dan

(ii) Prioritise the use of a national insurancecompany where CIF sale terms areadopted; and

(iii) Menggunakan pengukur yang ditunjuk olehDirektorat Jenderal Mineral, Batubara, danPanas Bumi.

(ii) Use surveyors appointed by the DirectorateGeneral of Minerals, Coal and Geothermal.

Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikanmasa transisi sampai dengan 22 Maret 2011untuk kontrak penjualan spot dan 22 September2011 untuk kontrak penjualan berjangka.

Ministerial Regulation No. 17/2010 provides atransitional period until 22 March 2011 for spotsales contracts and 22 September 2011 forterm sales contracts.

Pada tanggal 3 Maret 2011, Menteri ESDMmengeluarkan Keputusan Menteri No. 0617K/32/MEM/201 1 tentang Harga Batubara untukPLN Dalam Rangka PengoperasianPembangkit Listrik Tenaga Uap, yang antaralain mengatur:

On 3 March 2011, the MoEMR issuedMinisterial Decision No. 0617 K/32/MEM/201 1on The Benchmark Price for PLN in Operationof Coal Fired Power Plant, which regulates:

• Harga pembelian batubara oleh PLN dalamrangka pengoperasian pembangkit listriktenaga uap adalah sebesar harga patokanbatubara pada saat tercapainya kesepakatanantara PLN dengan perusahaan PKP2B atauIUP Operasi Produksi Batubara;

• Harga kesepakatan pembelian batubarawajib disesuaikan setiap 12 bulan sekalidengan harga pembelian batubara sesuaidengan harga patokan batubara yangberlaku pada saat penyesuaian; dan

• Harga patokan batubara akan diatur lebihlanjut oleh peraturan Direktur JenderalMineral, Batubara dan Panas Bumi.

• Coal purchase price by PLN in theiroperation of coal fired power plant is thecoal benchmark price at the time thatagreement between PLN and CCA companyor IUP Coal Production holder, was agreed;

• The agreed coal purchase price should beadjusted every 12 months with the coalpurchase price based on coal benchmarkprice enacted at the date of adjustment; and

• The coal benchmark price will be regulatedfurther by regulation of Director General ofMinerals, Coal and Geothermal.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/97 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan) e. Ministerial Regulation No. 17/2010(continued)

Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktur JenderalMineral, Batubara dan Panas Bumimengeluarkan Peraturan Direktur JenderalNo. 515.K/32/DJB/201 1 tentang Formula untukPenetapan Harga Patokan Batubara, yangantara lain mengatur:

- Menetapkan harga patokan batubara setiapbulan berdasarkan formula yang mengacupada rata-rata beberapa indeks hargabatubara;

- Harga patokan batubara wajib digunakansebagai acuan dalam penjualan batubara;dan untuk penjualan batubara yangdilakukan secara jangka tertentu (term),harga batubara mengacu pada rata-rata tigaharga patokan terakhir pada bulan dimanadilakukan kesepakatan harga.

On 24 March 2011, Director General ofMinerals, Coal, and Geothermal issued DirectorGeneral Regulation No. 515.K/32/DJB/201 1 onthe Formula for Setting the Coal BenchmarkPrice, which states that:

- The coal benchmark price is set everymonth based on a formula which is theaverage of several coal price indices;

- The coal benchmark price should be usedas the basis for coal sales; and for the coalsales on a term basis, the coal price isbased on the average of the three lastbenchmarked prices at the month where theprice was agreed.

Pada tanggal 26 Agustus 2011, Direktur JendralMineral, Batubara, dan Panas Bumimengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No.999.K/30/DJB/2011 mengenai Tata CaraPenetapan Besaran Biaya Penyesuaian HargaBatubara.

On 26 August 2011, Director General ofMinerals, Coal, and Geothermal, issuedDirector General Regulation No.999.K/30/DJB/2011 on Procedures forDetermination of Coal Benchmark PriceAdjustment.

Pada peraturan tersebut juga ditetapkanbesarnya biaya penyesuaian pada beberapawilayah di Indonesia yang akan digunakandalam penghitungan pengurangan HargaPatokan Batubara. Peraturan ini mulai berlakusejak tanggal ditetapkan.

The regulation also set out the cost adjustmentfor some areas in Indonesia which will be usedin the calculation of Coal Benchmark PriceDeduction. This regulation became effectivesince the date of its promulgation.

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruhkontrak penjualan batubara jangka pendekyang dilakukan oleh Grup telah menggunakanharga jual yang sesuai dengan HPMBI. Untukkontrak penjualan jangka panjang, harga yangditetapkan akan disesuaikan setiap tahunnyaberdasarkan harga HPMBI tahun tersebut.

Dalam melakukan perhitungan royalti, Grupjuga telah menyesuaikan harga penjualan yangdigunakan untuk menghitung royaltiberdasarkan kalori dari masing-masingpenjualan.

Management believes that sales price for allshort-term coal sales contracts entered by theGroup is in line with the IMCBP. For the long-term coal sales contracts, the sales price wil berevisited each year and wil be adjusted inaccordance with IMCBP of the respectiveperiod.

In calculating the royalty, the Group has alsoused the adjusted sales price for the royaltycalculation based on the calorific value of eachsale.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/98 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATAUANG ASING

34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES INFOREIGN CURRENCY

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang DolarAS pada tanggal 31 Desember 2011 telahdikonversikan ke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs AS$1= Rp 9.068 (nilai penuh).

At 31 December 2011, all monetary assets andliabilities denominated in US Dollars have beentranslated to Rupiah using an exchange rate ofUS$1 = Rp 9,068 (full amount).

2011Mata uang Setara Rp

asing/ (dalam jutaan)/Foreign Rp equivalent

currencies (in million)

Aset/AssetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents AS$ʼ000/US$ʼ000 5,733 51,986Piutang usaha/Trade receivables AS$ʼ000/US$ʼ000 15,577 141,253Piutang lain-lain/Other receivables AS$ʼ000/US$ʼ000 3,836 34,785

Jumlah aset/Total assets 25,146 228,024

Liabilitas/LiabilitiesUtang usaha/Trade payables AS$ʼ000/US$ʼ000 3,295 29,882Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses AS$ʼ000/US$ʼ000 4,785 43,388Utang lain-lain/Other payables AS$ʼ000/US$ʼ000 1,861 16,876Pinjaman/Borrowings AS$ʼ000/US$ʼ000 63,258 573,624Utang sewa pembiayaan/Lease payables AS$ʼ000/US$ʼ000 2,001 18,147

Jumlah liabilitas/Total liabilities 75,200 681,917

Jumlah liabilitas bersih/Total net liabilities 50,054 453,893

Hingga 2 April 2012 kurs bergerak dari AS$1 =9.068 (nilai penuh) menjadi AS$1 = Rp 9.180 (nilaipenuh). Ada kemungkinan bahwa Rupiah akanmakin berfluktuasi di masa yang akan datang danmungkin akan terdepresiasi atau terapresiasi secarasignifikan.

As at 2 April 2012, the exchange rate has movedfrom US$1 = Rp 9,068 (full amount) to US$1 = Rp9,180 (full amount). It is possible that the IndonesianRupiah may become more volatile in the future, andmay depreciate or appreciate significantly.

Apabila aset dan liabilitas moneter dalam mata uangasing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkandengan menggunakan kurs yang berlaku padatanggal 30 Maret 2012, maka liabilitas moneterbersih dalam mata uang asing Perusahaan akannaik sebesar Rp 112.

If monetary assets and liabilities in foreign currencyas at 31 December 2011 are translated using theexchange rate at 30 March 2012, the total netforeign currency monetary liabilities of the Group willincrease by approximately Rp 112.

Grup tidak melakukan lindung nilai atas risiko nilaitukar, karena seluruh penjualan dan sebagian besarbiaya Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS,sehingga secara tidak langsung merupakan lindungnilai alami (lihat Catatan 37).

The Group did not conduct a hedge on the risk offluctuation in the exchange rate of Rupiah since allsales and most of the Groupʼs expenses werecarried out in US Dollars which indirectly representsa natural hedge (see Note 37).

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/99 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

35. PELAPORAN SEGMEN 35. SEGMENT REPORTING

Manajemen mempertimbangkan bisnis dariperspektif geografis dan produk. Dari perspektifproduk, Grup hanya memiliki satu segmen yangdilaporkan, yaitu penjualan batubara. Secarageografis, manajemen mempertimbangkan kinerjapenjualan batubara di pasar domestik dan luarnegeri.

Management considers the business from both ageographic and product perspective. From productperspective, the Group only has one reportablesegment which is sales of coal. Geographically,management considers the performance of sales ofcoals in domestic and foreign markets.

Segmen yang dilaporkan oleh Grup untuk tahunyang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan2009 adalah sebagai berikut:

The reportable segments of the Group for the yearsended 31 December 2011, 2010 and 2009 are asfollows:

2011Penjualan batubara/ Segmen

Sales of coal lain-lain/Ekspor/ Domestik/ Other Jumlah/Export Domestic segment Total

Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue fromexternal customers 694,590 77,820 26,905 799,315

Beban pokok pendapatan/Cost of revenue (510,640) (57,210) (19,296) (587,146)Laba bruto/Gross profit 183,950 20,610 7,609 212,169Beban usaha/Operating expenses (94,626) (10,602) (3,665) (108,893)Pendapatan bunga/Interest income 4,150 465 161 4,776Biaya bunga/Interest expense (30,188) (3,383) (1,169) (34,740)Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation (33,791) (3,786) (22,961) (60,538)Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax 38,069 4,265 1,958 44,292Beban pajak penghasilan/Income tax expense (15,096) (1,691) (585) (17,372)Aset segmen/Segment assets 2,249,964 - 51,420 2,301,384Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment 107,228 - 11,747 118,975Liabilitas segmen/Segment liabilities 881,175 - 30,276 911,451

2010Penjualan batubara/ Segmen

Sales of coal lain-lain/Ekspor/ Domestik/ Other Jumlah/Export Domestic segment Total

Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue fromexternal customers 534,225 24,734 34,259 593,218

Beban pokok pendapatan/Cost of revenue (481,653) (22,300) (7,591) (511,544)Laba bruto/Gross profit 52,572 2,434 26,668 81,674Beban usaha/Operating expenses (49,688) (2,352) (3,258) (55,298)Pendapatan bunga/Interest income 1,060 50 69 1,179Biaya bunga/Interest expense (3,031) (99) (136) (3,266)Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation (13,707) - (2,569) (16,276)Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax (1,739) (120) 23,130 21,271Beban pajak penghasilan/Income tax expense (7 ,160) (332) (459) (7,951)Aset segmen/Segment assets 492,309 - 47,761 540,070Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment 36,124 - 39,805 75,929Liabilitas segmen/Segment liabilities 294,142 - 26,010 320,152

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/100 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)

2009Penjualan batubara/ Segmen

Sales of coal lain-lain/Ekspor/ Domestik/ Other Jumlah/Export Domestic segment Total

Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue fromexternal customers 345,302 - 41,870 387,172

Beban pokok pendapatan/Cost of revenue (314,648) - - (314,648)Laba bruto/Gross profit 30,654 - 41,870 72,524Beban usaha/Operating expenses (66,098) - (8,015) (74,113)Pendapatan bunga/Interest income 52 - 6 58Biaya bunga/Interest expense (7,774) - (943) (8,717)Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation (10,523) - - (10,523)Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax (18,065) - 35,962 17,897Beban pajak penghasilan/Income tax expense (6,609) - (801) (7,410)Aset segmen/Segment assets 254,081 - 43,632 297,713Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment 28,794 - - 28,794Liabilitas segmen/Segment liabilities 271,115 - - 271,115

Pendapatan segmen diukur dengan metode yangkonsisten dengan pengukuran pendapatan padalaporan keuangan. Pendapatan segmen yangdilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlahpendapatan sebagai berikut:

The segment revenues are measured in a mannerconsistent with that of the financial statements.Reportable segments revenues are reconciled tototal revenues as follows:

2011 2010 2009

Pendapatan segmen untuk Segment revenue forsegmen yang dilaporkan 772,410 558,959 345,302 reportable segments

Pendapatan segmen lainnya 26,905 34,259 41,870 Other segments revenue

Total revenues perJumlah pendapatan per laporan consolidated statements

laba komprehensif of comprehensivekonsolidasian 799,315 593,218 387,172 income

Laba/(rugi) segmen yang dilaporkandirekonsiliasikan dengan jumlah laba sebelum pajaksebagai berikut:

Reportable segments profit/(loss) before tax arereconciled to total profit before tax as follows:

2011 2010 2009

Segment profit/(loss) beforeLaba/(rugi) segmen untuk tax for reportable

segmen yang dilaporkan 42,334 (1,859) (18,065) segmentsOther segments profit

Laba segmen lainnya 1,958 23,130 35,962 before tax

Jumlah laba sebelum Total profit before tax perpajak per laporan consolidated statementslaba komprehensif of comprehensivekonsolidasian 44,292 21,271 17,897 income

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/101 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)

Aset segmen diukur dengan metode yang konsistendengan pengukuran aset pada laporan keuangan.Aset tersebut dialokasikan berdasarkan operasisegmen dan lokasi fisik aset. Aset segmen yangdilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlah asetsebagai berikut:

The segment assets are measured in a mannerconsistent with that of the financial statements.These assets are allocated based on the operationsof the segment and the physical location of theasset. Reportable segments assets are reconciledto total assets as follows:

2011 2010 2009

Aset segmen untuk segmen Segment assets foryang dilaporkan 2,249,964 492,309 254,081 reportable segments

Aset segmen lainnya 51,420 47,761 43,632 Other segments assets

Jumlah aset per laporan Total assets perposisi keuangan consolidated statementskonsolidasian 2,301,384 540,070 297,713 of financial position

Liabilitas segmen diukur dengan metode yangkonsisten dengan pengukuran liabilitas padalaporan keuangan. Liabilitas tersebut dialokasikanberdasarkan operasi segmen. Liabilitas segmenyang dilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlahliabilitas sebagai berikut:

The segment liabilities are measured in a mannerconsistent with that of the financial statements.These liabilities are allocated based on theoperations of the segment. Reportable segmentsliabilities are reconciled to total liabilities as follows:

2011 2010 2009

Liabilitas segmen untuk Segment liabilities forsegmen yang dilaporkan 881,175 294,142 271,115 reportable segments

Liabilitas segmen lainnya 30,276 26,010 - Other segments liabilities

Jumlah liabilitas per laporan Total liabilities perposisi keuangan consolidated statementskonsolidasian 911,451 320,152 271,115 of financial position

Pendapatan dari penjualan batubara ke pelangganutama, yaitu Noble dan MGI, untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009masing-masing sebesar 86,90%, 94,19% dan95,71% dari jumlah pendapatan Grup selama tahunyang dilaporkan.

The revenue from the sales of coal to maincustomers, i.e. Noble and MGI, for the years ended31 December 2011, 2010 and 2009 represent86.90%, 94.19% and 95.71%, respectively of totalreported revenue of the Group during such years.

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memilikiaset maupun kewajiban keuangan yang nilaiwajarnya diakui melalui laporan laba rugi dan asetkeuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.

As at the balance sheet date, the Company did nothave financial assets and liabiities at fair valuethrough profit and loss and held-to-maturity financialassets.

Informasi di bawah ini terkait dengan aset danliabilitas keuangan Grup berdasarkan kategori.

The information below relates to the Groupʼsfinancial assets and liabilities by categories.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/102 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES(continued)

Liabilitaskeuangan

diukur padabiaya

perolehanAset keuangan diamortisasi/

tersedia FinancialPinjaman untuk dijual/ liabilities

dan piutang/ Available for measuredLoan and sale financial at amortised Jumlah/

receivables assets cost Total

31 Desember/December 2011

Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents 359,163 - - 359,163Piutang usaha/Trade receivables 177,546 - - 177,546Piutang lain-lain/Other receivables 115,491 - - 115,491Jaminan IUP, reklamasi dan jaminan penutupan

tambang/IUP guarante, reclamation andmine closure guarantees 3,731 - - 3,731

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/Available for sale financial assets - 11,603 - 11,603

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 655,931 11,603 - 667,534

Liabilitas keuangan/Financial liabilitiesUtang usaha/Trade payables - - 47,826 47,826Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 87,122 87,122Utang lain-lain/Other payables - - 32,178 32,178Pinjaman jangka pendek/Short term borrowings - - 45,009 45,009Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - - 529,245 529,245Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable - - 31,413 31,413

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities - - 772,793 772,793

31 Desember/December 2010

Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents 5,867 - - 5,867Piutang usaha/Trade receivables 66,847 - - 66,847Piutang lain-lain/Other receivables 80,714 - - 80,714

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 153,428 - - 153,428

Liabilitas keuangan/Financial liabilitiesUtang usaha/Trade payables - - 47,161 47,161Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 72,880 72,880Utang lain-lain/Other payables - - 21,934 21,934Pinjaman jangka pendek/Short term borrowings - - 38,467 38,467Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - - 44,955 44,955Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable - - 42,229 42,229

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities - - 267,626 267,626

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/103 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES(continued)

Liabilitaskeuangan

diukur padabiaya

perolehanAset keuangan diamortisasi/

tersedia FinancialPinjaman untuk dijual/ liabilities

dan piutang/ Available for measuredLoan and sale financial at amortised Jumlah/

receivables assets cost Total

31 Desember/December 2009

Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents 1,400 - - 1,400Piutang usaha/Trade receivables 43,633 - - 43,633Piutang lain-lain/Other receivables 32,812 - - 32,812

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 77,845 - - 77,845

Liabilitas keuangan/Financial liabilitiesUtang usaha/Trade payables - - 32,051 32,051Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 55,424 55,424Utang lain-lain/Other payables - - 17,846 17,846Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - - 152,082 152,082Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable - - 2,974 2,974

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities - - 260,377 260,377

37. MANAJEMEN RISIKO 37. RISK MANAGEMENT

Aktivitas Grup terpengaruh oleh berbagai jenis risikokeuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar,risiko harga komoditas dan risiko tingkat sukubunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas serta risikopermodalan. Secara umum, program pengelolaanrisiko keuangan Grup berfokus kepadaketidakpastian pasar keuangan dan berusahameminimalisir efek tidak wajar terhadap kinerjakeuangan Grup.

The Groupʼs activities expose it to a variety offinancial risks: market risk (including foreignexchange risk, commodity price risk and interestrate risk), credit risk, liquidity risk and capital risk.The Groupʼs overall financial risk managementprogram focuses on the unpredictability of financialmarkets and seeks to minimise potential adverseeffects on the financial performance of the Group.

Pengelolaan risiko dilakukan oleh Dewan DireksiGrup. Dewan Direksi mengidentifikasi,mengevaluasi dan melakukan lindung nilai atasrisiko keuangan, jika diperlukan. Dewan Direksimenyediakan prinsip-prinsip keseluruhan untukpengelolaan risiko, termasuk risiko pasar, kredit,dan likuiditas serta permodalan.

Risk management is carried out by the GroupʼsBoard of Directors. The Board identifies, evaluatesand hedges financial risks, where appropriate. TheBoard of Directors provides principles for overall riskmanagement, including market, credit liquidity andcapital risks.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/104 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar a. Market risk

(i) Risiko nilai tukar (i) Foreign exchange risk

Penjualan, pendanaan dan sebagian besarbiaya dan mayoritas pengeluaranoperasional Grup dilakukan dalam matauang AS Dolar. Sebagai tambahan, Grupmemiliki pinjaman jangka panjang dalamAS Dolar yang signifikan. Oleh karena itu,Grup terekspos risiko pergerakan nilaitukar Rupiah/AS Dolar. Manajemenberpendapat bahwa risiko ini akanberkurang ketika Grup mengadopsi PSAKNo. 10 “Pengaruh Perubahan Kurs ValutaAsing” mulai tahun 2012.

The Groupʼs sales, financing and themajority of its costs and operatingexpenditures are denominated in USDollars. In addition, the Group hassignificant long-term borrowings in USDollars. As such, the Group is exposed tothe risk of the volatility in the Rupiah/USDollars exchange rate. Managementbelieves that this risk will ceased when itadopts SFAS No. 10 “The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates”starting from 2012.

(ii) Risiko harga (ii) Price risk

Grup terpengaruh oleh fluktuasi dalamharga batubara. Operasi dan kinerjakeuangan Grup dapat terpengaruh negatifdari fluktuasi harga batubara, dimana akanditentukan oleh permintaan dan penawaranbatubara dunia, harga minyak dan faktorlainnya. Grup mengelola secara aktif risikoini dan melakukan penyesuaian atas jadwaldan operasi pertambangan untukmengurangi dampak risiko ini ketikadiperlukan.

The Group is exposed to fluctuations incoal price. The Groupʼs operations andfinancial performance may be adverselyaffected by the price of coal, which in turnwill be determined by worldwide coalsupply and demand, oil prices and otherfactors. The Group actively manages theserisks and adjusts production schedules andmining operations to reduce the impact ofthis risk when necessary.

(iii) Risiko suku bunga (iii) Interest rate risk

Grup memiliki sebagian pinjaman dengantingkat suku bunga variabel sehingga Grupterekspos risiko tingkat suku bunga. Untukmengurangi risiko perubahan tingkat sukubunga yang menyebabkan adanyaketidakpastian arus kas terhadappembayaran beban bunga di masa depan,Perusahaan:

The Group has certain borrowings that aresubject to variable interest rates, as suchthe Group is exposed to interest rate risk.In order to minimize interest rate riskswhich increase the uncertainty of the cashflows for interest payments in the future,the Company:

(a) Memonitor tingkat suku bunga dipasar;

(a) Monitors interest rate in the market;

(b) Membangun komunikasi yang intensifdengan pihak bank yang terkait ataspembebanan bunga; dan

(b) Develops intensive communicationwith the related bank for the interestcharges; and

(c) Mengimplementasikan manajemenkas untuk meminimalkan bebanbunga.

(c) Implements cash management tominimize the interest expenses.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/105 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

(iii) Risiko suku bunga (lanjutan) (iii) Interest rate risk (continued)

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitaskeuangan Grup yang terpengaruh olehsuku bunga.

The following table represents abreakdown of the Groupʼs financial assetsand financial liabilities which are impactedby interest rates.

31 Desember/December 2011Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Floating rate Fixed rate TanpaKurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari bunga/satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non-Less than More than Less than More than interest Jumlah/one year one year one year one year bearing Total

Aset/AssetsKas dan setara kas/

Cash and cash equivalents 355,211 - - - - 355,211Piutang usaha/

Trade receivables - - - - 177,546 177,546Piutang lain-lain/

Other receivables - - - - 115,491 115,491Jaminan IUP, reklamasi dan

jaminan penutupantambang/IUP guarante,reclamation andmine closure guarantees - - - - 3,731 3,731

Aset keuangan tersediauntuk dijual/Availablefor sale financial asset - - - - 11,603 11,603

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 355,211 - - - 308,371 663,582

Liabilitas/LiabilitiesUtang usaha/

Trade payables - - - - 47,826 47,826Beban yang masih

harus dibayar/Accrued expenses - - - - 87,122 87,122

Utang lain-lain/Other payables - - - - 32,178 32,178

Pinjaman jangka pendek/Short- term borrowings - - 45,009 - - 45,009

Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - 14,146 84,785 426,415 3,899 529,245

Utang sewapembiayaan/Financelease payables 23,596 7,817 - - - 31,413

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 23,596 21,963 129,794 426,415 171,025 772,793

b. Risiko kredit b. Credit risk

Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlahmaksimum eksposur terhadap risiko kreditadalah Rp 293.037. Risiko kredit muncul daripiutang usaha dan piutang lain-lain.

At 31 December 2011, the total maximumexposure to credit risk is Rp 293,037. Creditrisk arises from trade receivables and otherreceivables.

Kebijakan umum Grup untuk penjualanbatubara kepada pelanggan baru dan yangsudah ada saat ini adalah sebagai berikut:

The Groupʼs general policies for coal sales tonew and existing customers are as follows:

(i) Memilih pelanggan dengan kondisikeuangan yang kuat dan reputasi yangbaik.

(i) Selecting customers with strong financialcondition and good reputation.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/106 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

(ii) Penerimaan pelanggan baru dan penjualanbatubara disetujui oleh personil yangberwenang sesuai dengan strukturdelegasi wewenang Grup.

(ii) Acceptance of new customers and sales ofcoal are approved by the authorisedpersonnel according to the Groupʼsdelegation of authority structure.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko yang munculdalam situasi dimana posisi arus kas Grupmengindikasikan bahwa arus kas masuk daripendapatan jangka pendek tidak cukup untukmemenuhi arus kas keluar untuk pengeluaranjangka pendek. Dalam kebijakan manajemenrisiko likuiditas, Grup melakukan monitor danmenjaga level kas dan setara kas yangdiperkirakan cukup untuk mendanai kegiatanoperasional Grup dan mengurangi pengaruhfluktuasi dalam arus kas. Manajemen Grup jugasecara rutin melakukan monitor atas perkiraanarus kas dan arus kas aktual, termasuk profiljatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untukkesempatan memperoleh dana.

Liquidity risk is defined as a risk that arises insituations where the Group's cash flowindicates that the cash inflow from short-termrevenue is not enough to cover the cash outflowof short-term expenditure. In the liquidity riskmanagement policy, the Group monitors andmaintains a level of cash and cash equivalentsdeemed adequate to finance the Group'soperational activities and to mitigate the effectof fluctuations in cash flows. The Group'smanagement also regularly monitors theprojected and actual cash flows, including theirloan maturity profiles, and continuouslyassesses conditions in the financial markets foropportunities to pursue fund-raising.

d. Risiko permodalan d. Capital risk

Tujuan dari Grup dalam mengelola permodalanadalah untuk menjaga struktur permodalanyang optimal sehingga dapat memaksimalkanimbal hasil pemegang saham dan untukmelindungi kemampuan Grup dalammempertahankan kelangsungan usahanya.Struktur permodalan Grup terdiri atas utang(termasuk pinjaman dan utang sewa), kas dansetara kas, dan modal yang dapat diatribusikankepada pemegang saham Perusahaan yangterdiri dari modal ditempatkan dan disetor,cadangan, dan saldo laba. Untuk menjaga danmencapai struktur permodalan yang optimal,Grup mungkin menyesuaikan jumlah dividenyang dibayar, menerbitkan saham baru,mendapatkan pinjaman baru, atau menjual asetuntuk mengurangi pinjaman.

The Groupʼs objectives when managing capitalare to maintain an optimal capital structure soas to maximise shareholder value and tosafeguard the Groupʼs ability to continue as agoing concern. The capital structure of theGroup consists of debt (which includesborrowings and lease payables), cash and cashequivalents and equity attributable to equityholders of the Company, comprising issued andpaid up capital, reserves and retained earnings.In order to maintain and achieve an optimalcapital structure, the Group may adjust theamount of dividend payment, issue new shares,obtain new borrowings or sell assets to reduceborrowings.

Grup memonitor stuktur permodalan denganmenggunakan rasio utang terhadap modal.Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlahutang dengan nilai buku jumlah modal. Jumlahutang dihitung dengan menjumlah semuapinjaman berbunga, di luar pinjaman pemegangsaham. Per tanggal 31 Desember 2011, rasioutang terhadap modal adalah sebagai berikut:

The Group monitors its capital structure usingdebt-to-equity ratio. The debt-to-equity ratio iscalculated as total debt divided by the totalbook value of capital. Total debt is calculated astotal interest bearing payables, except forborrowings from shareholders. As at 31December 2011, the debt to equity ratio is asfollows:

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/107 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko permodalan (lanjutan) d. Capital risk (continued)

2011 2010 2009

Jumlah utang 601,768 125,651 89,610 Total debt

Jumlah modal 1,389,933 219,918 26,598 Total equity

Rasio utang terhadapmodal 0.43 0.57 3.37 Debt-to-equity ratio

Berdasarkan ketentuan yang ada pada fasilitaspinjaman utama yang dimilikinya, salah satucovenant keuangan yang Perusahaan haruspatuhi adalah rasio utang terhadap modal.Rasio utang terhadap modal Perusahaan tidakboleh melebihi 4 banding 1. Perusahaan telahmemenuhi persyaratan covenant keuangan inipada tanggal 31 Desember 2011.

Under the terms of its major borrowing facilities,one of the financial covenants that theCompany is required to comply with is debt toequity ratio. The Company's debt to equity ratiois to be no more than 4 to 1. The Company hascomplied with this financial covenant as at 31December 2011.

38. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 38. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS

Penyisihan imbalan kerja dihitung setiap tahun olehPT Padma Aktuaria Raya, aktuaris independen.Laporan aktuarial terkini bertanggal 27 Maret 2012.Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari liabilitas,beban, dan mutasi saldo liabilitas program pensiunimbalan pasti.

The provision for employee benefits is calculatedannually by PT Padma Aktuaria Raya, anindependent actuary. The latest actuaryʼs report isdated 27 March 2012. The following tables provide asummary of the liability, expense, and the liabilitymovements under the defined benefit pension plan.

2011 2010 2009

Employee benefitsLiabilitas imbalan kerja obligationNilai kini liabilitas 13,689 4,000 - Present value of obligationKerugian aktuaria yang Unrecognised actuarial

belum diakui - - - lossesBiaya jasa lalu yang Unrecognised past

belum diakui (3,324) (599) - service cost

Jumlah 10,365 3,401 - Total

Mutasi saldo liabilitas Movement of employeeimbalan kerja benefit obligation

Awal tahun 3,401 - - Beginning of yearPenambahan karena akuisisi 1,542 - - Additions due to acquisitionJumlah biaya yang dibebankan Cost charged to the

pada laporan laba consolidated statement ofkomprehensif comprehensivekonsolidasian 5,490 3,474 - income

Pembayaran imbalan (68) (73) - Payments of benefit

Akhir tahun 10,365 3,401 - End of year

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/108 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

38. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN(lanjutan)

38. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS(continued)

2011 2010 2009

Beban imbalan kerja Employee benefit costsBiaya jasa kini 5,382 1,845 - Current service costBiaya bunga 550 222 - Interest costKerugian aktuaria bersih

yang diakui 49 33 - Actuarial loss, netPenyesuaian 589 2,376 - AdjustmentsEfek kurtailmen (1,080) (1,002) - Curtailment effect

Jumlah 5,490 3,474 - Total

Berikut asumsi pokok aktuaria yang digunakan: The principles actuarial assumptions used were asfollows:

2011 2010 2009

Tingkat diskonto 6.25% - 6.30% 8.5% - Discount rateKenaikan gaji 5% 5% - Salary increaseTingkat kematian 100% TMI2 100%TMI2 - Rate of mortalityTingkat cacat 5% from TMI2 5%TMI2 - Rate fo disabilityUsia pensiun normal 55 55 - Normal pension age

39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 39. SUBSEQUENT EVENTS

a. Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan danCascade Gold Limited (“CGL”) menandatanganiperjanjian komitmen dimana:

(i) CGL berkomitmen untuk memastikan PTBumi Persada Permai (“BPP”)menandatangani perjanjian antara BPPdan Perusahaan atau affiliasinyasehubungan dengan penggunaan danpengembangan jalan angkut di konsesiyang dipegang oleh BPP.

(ii) Perusahaan telah membayar depositsebesar Rp 72 miliar (nilai penuh) untukmemastikan pelaksanaan penggunaan danpengembangan jalan angkut di areakonsesi antara Perusahaan dan BPP.

a. On 21 March 2012, the Company and CascadeGold Limited (“CGL”) signed a commitmentagreement of which:

(i) CGL commit to ensure PT Bumi PersadaPermai (“BPP”) enters agreement with theCompany or its affiliates in relation with theusage and development of haul road in theconcession hold by BPP.

(ii) The Company has paid the deposit in theamount of Rp 72 billion (full amount) toensure the execution of the usage anddevelopment of the haul road within theconcession area between the Companyand BPP.

b. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris diluar Rapat Umum Dewan Komisaris tertanggal13 Febuari 2012, yang disahkan dalam AktaNotaris No. 9 tertanggal 2 Maret 2012 yangdibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.,notaris di Jakarta, para Dewan Komisarismenegaskan kembali realisasi penerbitansaham dalam rangka Penawaran UmumSaham Perdana.

b. Based on decision from the Board ofCommissioners outside the Board ofCommissioners General Meeting dated 13February 2012, which was approved in NotarialDeed No. 9 dated 2 March 2012 of AryantiArtisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, theBoard of Commissioners reaffirm the realisationof share issuance in accordance with InitialPublic Offering.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/109 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)

39. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

c. Berdasarkan RUPSLB PT Ratna Utama Karya(”RUK”) pada tanggal 9 Januari 2012, yangdisahkan dalam Akta Notaris No. 2 tertanggal 9Januari 2012 yang dibuat di hadapan HasanHalim, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham RUK menyetujui penerbitan 7.500lembar saham baru dengan nilai nominalsebesar Rp 27.564 yang seluruhnya akandiambil oleh BBE. Dengan penyertaan modalini, BBE akan menjadi pemegang sahammayoritas di RUK dengan 50% kepemilikansaham.

c. Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 9 January 2012, which wasapproved in Notarial Deed of Hasan Halim,S.H., notary in Jakarta, No. 2 dated 9 January2012, the shareholders of RUK agreed to issue7,500 new shares with par value of Rp 27,564which all will be taken up by BBE. With thiscapital contribution, BBE will become themajority shareholder in RUK with 50% of shareownership.

d. Pada tanggal 1 Maret 2012, GPU dan PTRanyza Gold (“RG”) menandatangani perjanjianjasa konsultasi dan manajemen untukpengoperasian tambang. Berdasarkanperjanjian ini, RG bertanggung jawab untukantara lain memberikan jasa konsultasi bisnisdan manajemen secara menyeluruh kepadaGPU sehubungan dengan kegiatan usahapertambangan, dan sebagai kompensasinya,GPU setuju untuk membayar biaya jasasebesar AS$2,5 per metrik ton batubara yangterjual dari wilayah tambang GPU. Kontrak iniberlaku untuk jangka waktu tidak terbatas danhanya akan berakhir sesuai kesepakatan keduabelah pihak atau jika kondisi tertentu terpenuhi.

d. On 1 March 2012, GPU and PT Ranyza Gold(“RG”) entered into a mining operationmanagement and consultation serviceagreement. Based on this agreement, RGresponsible for, among others, providebusiness consulting and management servicesto GPU in relation with mining business, and asa return, GPU agreed to pay a service fee ofUS$2.5 per metric ton of coal sold from GPUmine area. This agreement has an indefinitevalid period and will only be terminated uponmutual agreement by both parties or if certainconditions are met.

e. Berdasarkan akta PT Inti Buana Mining (“IBM”)No. 33, 34 dan 35 tanggal 27 Maret 2012(“Akta”), Perusahaan melalui entitas anaknya,OPE, telah melakukan penyertaan modal padaIBM melalui pembelian saham milik Muliawansebesar 150 lembar saham dan pengambilanbagian atas saham baru yang dikeluarkan olehIBM sebanyak 1.800 lembar saham atauseluruhnya senilai Rp 1.950 yang merupakan65% dari seluruh modal yang telah diterbitkanoleh IBM.

e. Based on Notarial deed of PT Inti Buana Mining(”IBM”) No. 33, 34, and 35 dated 27 March2012, The Company through his entity, OPE,purchase of 150 shares of IBM from Muliawanand OPE will take up and pay for the 1,800 newshares issued by IBM or fully amounted to Rp.1,950 which consist of 65% IBM shareownership.

f. Pada tanggal 6 Maret 2012, perubahan atasperjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBSditandatangani di mana Bank DBS setuju untukmenyediakan tambahan fasilitas uncommittedomnibus kepada Perusahaan dengan jumlahmaksimum sebesar AS$ 20.000.000.

f. On 6 March 2012, the amendment of creditfacility agreement with Bank DBS was signedunder which Bank DBS agreed to provide theCompany with an addtional uncommittedomnibus facility with the maximum amount ofUS$20,000,000.

g. Pada tanggal 23 April 2012, Perusahaan telahmenyampaikan dokumen registrasi kepadaBadan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan dalam rangka penawaran umumobligasi sebanyak-banyaknya Rp 1.200.000.

g. On 23 April 2012, the Company has submittedthe registration documents to Capital Marketand Financial Institution Supervisory Agency inrelation with the bonds public offering with themaximum amount of Rp 1,200,000.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/110 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

40. ESTIMASI AKUNTANSI, ASUMSI, DANPERTIMBANGAN PENTING

40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES,ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS

Estimasi, asumsi, dan penilaian dievaluasi secaraterus rnenerus dan didasarkan atas pengalamanmasa lalu dan faktor lainnya, termasuk ekspektasiatas peristiwa di masa yang akan datang yangdiyakini dapat terjadi dalam kondisi tersebut.

Estimatetions, assumptions and judgments arecontinually evaluated and based on historicalexperience and other factors, including expectationof future events that are believed to be reasonableunder the circumstances.

a. Estimasi penurunan nilai aset non-keuangan a. Estimated impairment of non-financialassets

Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun danpada saat terdapat indikasi bahwa akan terjadipenurunan nilai. Penurunan nilai aset tetap,aset takberwujud, biaya eksplorasi danpengembangan yang ditangguhkan daninvestasi di entitas anak diuji bila terdapat buktiobjektif atau indikasi bahwa aset tersebutmengalami penurunan nilai. Jumlah yangterpulihkan dari aset tersebut dan jikadiperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas,diperhitungkan berdasarkan perhitungan nilaipakai. Perhitungan ini memerlukan penggunaanestimasi.

Goodwill is tested for impairment annually andwhenever there is an indication that goodwillmay be impaired. Property, plant andequipment, intangible asset, deferredexploration and development expenditures andinvestment in subsidiaries, are tested forimpairment whenever there is any objectiveevidence or indication that these assets may beimpaired. The recoverable amounts of assetsand where applicable, cash generating units,have been determined based on value in usecalculations. These calculations require the useof estimates.

b. Perhitungan cadangan batubara b. Determination of coal reserves

Pertimbangan manajemen diperlukan dalammenentukan asumsi cadangan batubara Grupterkait dengan biaya tambang dan harga jualcadangan tersebut. Jumlah cadangan yangterpulihkan secara ekonomis bersifat sensitifterhadap asumsi biaya dan pendapatan yangdigunakan karena berhubungan denganstruktur geologis dari endapan, yang berarti bilaseluruh faktor tidak berubah, apabila asumsibiaya menjadi lebih besar atau asumsi hargajual menjadi lebih kecil, Grup akanmengestimasi cadangan menjadi lebih rendahdan jika asumsi biaya menjadi lebih kecil atauasumsi harga jual menjadi lebih besar, Grupakan mengestimasi cadangan lebih tinggi. Grupmendasarkan seluruh asumsi berdasarkanlaporan geologis dan menggunakan informasicadangan batubara.

Judgement is required in determining theGroupʼs coal reserves taking into accountvarious assumptions regarding mining costsand the sale price of the particular resourceconcerned. The Groupʼs economicallyrecoverable coal reserves are sensitive to thecost and revenue assumptions used due to thegeological structure of the deposits, whichmeans that, all other factors remaining thesame, if the cost assumption is higher or theprice assumption is lower, the Group estimateslower reserves, and if the cost assumption islower or the price assumption is higher, theGroup estimates higher reserves. The Groupbases all assumptions on geological reportsand uses only proven and probable reservesinformation.

Data geologis tambahan dikumpulkan selamaoperasi tambang dan data ini, bersamaandengan berbagai asumsi yang digunakan olehmanajemen, dapat merubah estimasi cadanganbatubara dari suatu periode ke periode lain.Perubahan dalam estimasi sumber dancadangan batubara dapat mempengaruhikeuangan Grup dalam berbagai cara, termasuktingkat amortisasi dari aset takberwujud danbiaya eksplorasi dan pengembangan nilaitercatat sebagai akibat dari perubahan estimasiumur tambang dan arus kas diskonto di masadepan.

Additional geological data is gathered duringthe course of mining operations and this, inconjunction with the various assumptions usedcould result in a change in estimated coalreserves from period to period. Changes inestimated coal reserves could affect theGroupʼs financial results in a numbers of ways,including the amortisation rate of intangibleassets and deferred exploration anddevelopment expenditures as well as thecarrying value of certain non-financial assetsdue to change in estimates of mine life andfuture discounted cash flows.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/111 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

40. ESTIMASI AKUNTANSI, ASUMSI, DANPERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)

40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES,ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS (continued)

c. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan

c. Deferred exploration and developmentexpenditures

Biaya eksplorasi dan pengembanganditangguhkan dan setelah itu dibebankansebagai biaya produksi melalui amortisasi aset.Nisbah kupas dan umur sisa tambang secararegular dinilai oleh Direktur dan manajemensenior untuk memastikan bahwa nilai tercatataset tersebut telah memperhitungkan fakta dankondisi yang ada secara tepat dari waktu kewaktu.

The exploration and development expendituresare deferred and subsequently charged to thecost of production through the amortisation ofthe assets. The waste to ore ratio and theremaining life of the mine are regularlyassessed by the Directors and seniormanagement to ensure the carrying value andrate of deferral is appropriate taking intoconsideration the available facts andcircumstances from time to time.

Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisikeuangan, sehubungan dengan area of interestyang masih berlaku dan dimana biaya-biayatersebut diharapkan dapat dipulihkan ataukegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di area ofinterest belum mencapai tahap yangmemungkinkan penilaian yang memadai akanadanya cadangan yang secara ekonomis dapatdipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisikeuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiaparea of interest secara regular ditelaah setelahmempertimbangkan fakta dan kondisi yang ada,dan bila biaya yang telah dikapitalisasi melebihinilai yang dapat dipulihkan, kelebihan nilaitersebut telah dicadangkan ataudihapusbukukan dalam tahun bersangkutan.

Exploration costs are capitalised in thestatements of financial position, in respect ofareas of interest for which the rights of tenureare current and where such costs are expectedto be recouped or exploration and/or evaluationactivities in the area have not yet reached astage which permits a reasonable assessmentof the existence of economically recoverablereserves. The carrying value of assets withineach area of interest are reviewed regularlytaking into consideration the available facts andcircumstances, and to the extent to which thecapitalised value exceeds its recoverable value,the excess is provided for or written off in theyear in which this is determined.

41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN

41. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkanbeberapa standar akuntansi yang direvisi yangberlaku untuk laporan keuangan yang periodenyadimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:

The Indonesian Institute of Accountants has issuedthe following revised accounting standards that maybe applicable to the consolidated financialstatements covering periods beginning on or after 1January 2012:

PSAK No. 10 (Revisi 2010), “PengaruhPerubahan Kurs Valuta Asing”.

SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates”.

PSAK No. 13 (Revisi 2011), “PropertiInvestasi”.

SFAS No. 13 (Revised 2011), “InvestmentProperties”.

PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”. SFAS No. 16 (Revised 2011), ”Fixed Assets”.PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi danPelaporan oleh Program Imbalan Pensiun”.

SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting andReporting by Retirement Benefit Plans”.

PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. SFAS No. 24 (Revised 2010), “EmployeeBenefits”.

PSAK No. 26 (Revisi 2011), ”Biaya Pinjaman”. SFAS No. 26 (Revised 2011), ”BorrowingCosts”.

PSAK No. 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untukAsuransi Kerugian”.

SFAS No. 28 (Revised 2010), “Accounting forLoss Insurance”

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/112 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

41. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)

PSAK No. 30 (Revisi 2011), ”Sewa”. SFAS No. 30 (Revised 2011), ”Leases”.PSAK No. 33 (Revisi 2011), “AktivitasPengupasan Lapisan Tanah dan PengelolaanLingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.

SFAS No. 33 (Revised 2011), “StrippingActivities and Environmental Management inGeneral Mining”.

PSAK No. 34 (Revisi 2010), “KontrakKonstruksi”.

SFAS No. 34 (Revised 2010), “ConstructionContracts”.

PSAK No. 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untukAsuransi Jiwa”.

SFAS No. 36 (Revised 2010), “Accounting forLife Insurance”.

PSAK No. 45 (Revisi 2011), “PelaporanKeuangan Entitas Nirlaba”.

SFAS No. 45 (Revised 2010), “FinancialReporting for Non-Profit Organizations”.

PSAK No. 46 (Revisi 2010), “PajakPenghasilan”.

SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), “InstrumenKeuangan: Penyajian”.

SFAS No. 50 (Revised 2010), “FinancialInstruments: Presentation”.

PSAK No. 53 (Revisi 2010), “PembayaranBerbasis Saham”.

SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share-basedPayments”.

PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

SFAS No. 55 (Revised 2010), ”FinancialInstrument: Recognition and Measurement”.

PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”. SFAS No. 56 (Revised 2010), “Earning perShare”.

PSAK No. 60 (Revisi 2010), “InstrumenKeuangan: Pengungkapan”.

SFAS No. 60 (Revised 2010), “FinancialInstruments: Disclosures”.

PSAK No. 61 (Revisi 2010), “Akuntansi HibahPemerintah dan Pengungkapan BantuanPemerintah”.

SFAS No. 61 (Revised 2010), “Accounting forGovernment Grants and Disclosure ofGovernment Assistance”.

PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”. SFAS No. 62, “Insurance Contracts”.PSAK No. 63 (Revisi 2010), “PelaporanKeuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”.

SFAS No. 63 (Revised 2010), “FinancialReporting in Hyperinflationary Economies”.

PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi danEvaluasi pada Pertambangan Sumber DayaMineral”.

SFAS No. 64, “Exploration for and Evaluation ofMineral Resources”.

ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Netodalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”.

ISFAS No. 13, “Hedges of a Net Investment in aForeign Operation”.

ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Pendanaan Minimum danInteraksinya”.

ISFAS No. 15, “The Limit on a Defined BenefitAsset, Minimum Funding Requirements andtheir Interaction”.

ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”. ISFAS No. 16, “Service ConcessionArrangements”.

ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak AdaRelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”.

ISFAS No. 18, “Government Assistance - NoSpecific Relation to Operating Activities”.

ISAK No. 19, “Aplikasi Pendekatan PenyajianKembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangandalam ekonomi hiperinflasi”.

ISFAS No. 19, “Applying the RestatementApproach under SFAS 63: Financial Reportingin Hyperinflationary Economies”.

ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahandalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Sahamnya”.

ISFAS No. 20, “Income Taxes - Changes in theTax Status of an Entity or its Shareholders”.

ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi RealEstat”.

ISFAS No. 21, “Agreements for the Constructionof Real Estate”.

ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa:Pengungkapan”.

ISFAS No. 22, “Service ConcessionArrangements : Disclosure”.

ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif”. ISFAS No. 23, “Operating Leases - Incentives”.ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi BeberapaTransaksi yang Melibatkan suatu Bentuk LegalSewa”.

ISFAS No. 24, “Evaluating the Substance ofTransactions Involving the Legal Form of aLease”.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/113 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

41. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)

ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”. ISFAS No. 25, ”Land Rights”.ISAK No. 26, ”Penilaian Ulang DerivatifMelekat”.

ISFAS No. 26, ”Re-assessment of EmbeddedDerivatives”.

Grup masih mempertimbangkan dampak yangmungkin timbul dari penerapan standar-standar initerhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is still considering the impact of theserevised standards to the consolidated financialstatements.

42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

Dalam rangka Penawaran Obligasi, Perusahaantelah menerbitkan kembali laporan keuangankonsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2011, 31 Desember2010, dan 2009 untuk disesuaikan denganperaturan pengungkapan BAPEPAM-LK yangberlaku. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

For the purpose of its Bond Offering, the Companyhas reissued the consolidated financial statements asat and for the years ended 31 December 2011, 2010,and 2009, in order to conform with the relevantdisclosure requirements of BAPEPAM-LK. Theamendments are as follows:

a. Tambahan pengungkapan di laporan arus kaskonsolidasian mengenai arus kas yangdigunakan untuk biaya pengupasan tanah yangditangguhkan serta perolehan kas dariPenawaran Umum Perdana saham.

a. Additional disclosure in the consolidatedstatements of cash flows regarding the cash flowused for deferred stripping costs and theproceeds from Initial Public Offering of shares.

b. Tambahan pengungkapan di Catatan 1cmengenai kepemilikan langsung dan tidaklangsung pada entitas anak.

b. Additional disclosure in Note 1c regarding thedirect and indirect ownership in subsidiaries.

c. Tambahan pengungkapan di Catatan 2amengenai mata uang fungsional Perusahaan.

c. Additional disclosure in Note 2a regarding theCompanyʼs functional currency.

d. Tambahan pengungkapan di Catatan 15mengenai informasi penambahan asettakberwujud.

d. Additional disclosure in Note 15 regarding theinformation regarding the additions of intangibleassets.

e. Tambahan pengungkapan di Catatan 19mengenai jumlah utang lain-lain kepada KAPTanudiredja, Wibisana, dan Rekan.

e. Additional disclosure in Note 19 regarding theamount of other payable to KAP Tanudiredja,Wibisana dan Rekan.

f. Tambahan pengungkapan di Catatan 21mengenai tidak adanya ikatan penting padaperjanjian sewa pembiayaan.

f. Additional disclosure in Note 21 regarding thenon-existence of major covenants in the financelease agreements.

g. Tambahan pengungkapan di Catatan 32lmengenai rincian komitmen pada perjanjianjasa pemasaran.

g. Additional disclosure in Note 32l regarding thedetails of commitment in marketing serviceagreement.

h. Tambahan pengungkapan di Catatan 39mengenai akuisisi PT Inti Buana Mining padatangal 27 Maret 2012, perubahan atasperjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBS danpenyampaian dokumen registrasi olehPerusahaan kepada Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan dalam rangkapenawaran umum obligasi.

h. Additional disclosure in Note 39 regarding theacquisition of PT Inti Buana Mining on 27 March2012, amendment of credit facility agreement withBank DBS and the submission of registrationdocuments by the Company to Capital Marketand Financial Institution Supervisory Agency inrelation with the bonds public offering.

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/114 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (lanjutan)

42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (continued)

i. Tambahan pengungkapan di Catatan 43mengenai akitvitas investasi dan pendanaanGrup yang tidak memiliki pengaruh langsungterhadap arus kas.

i. Additional disclosure in Note 43 regarding theGroupʼs investing and financing activities thatdid not have a direct impact on the cash flows.

Direksi Perusahaan telah menyetujui penerbitankembali laporan keuangan konsolidasian padatanggal 31 Desember 2011, 31 Desember 2010,dan 2009. Tidak terdapat perbedaan material antaralaporan keuangan konsolidasian terdahulu denganlaporan keuangan konsolidasian yang diterbitkankembali, kecuali seperti yang dijelaskan di atas.

The Companyʼs Board of Directors has approved thereissuance of the consolidated financial statements asat 31 December 2011, 2010, and 2009. There are nomaterial changes between the previously issuedconsolidated financial statements and the reissuedconsolidated financial statements, except asdescribed above.

43. AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANGTIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

43. NON-CASH INVESTING AND FINANCINGACTIVITIES

Informasi di bawah ini terkait dengan akitvitasinvestasi dan pendanaan Grup yang tidak memilikipengaruh langsung terhadap arus kas pada tahunyang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010, dan2009.

The information below relates to the Groupʼsinvesting and financing activities that did not have adirect impact on the cash flows for the years ended31 December 2011, 2010 and 2009.

2011 2010 2009

Akuisisi entitas anak Acquisition of subsidiarymelalui pinjaman 165,059 - - through borrowings

Perolehan aset takberwujud Acquisition of intangiblemelalui penghapusan asset through off-settingpiutang usaha 122,680 - - of trade receivables

Perolehan aset takberwujud Acquisition of intangiblemelalui pinjaman 84,785 - - assets through borrowings

Akuisisi entitas anak melalui Acquisition of subsidiariespenghapusan piutang tidak lancar through off-setting of otherlain-lain 66,799 53,677 - non-current receivables

Acquisition of property,Akuisisi aset tetap melalui plant and equipment

sewa pembiayaan 15,083 50,133 3,976 through finance leasesPayments of borrowings

Pembayaran pinjaman melalui through off-settingpenghapusan piutang usaha 12,446 43,426 - of trade receivables

Increase in property,plant and equipment

Kenaikan aset tetap melalui through increase inkenaikan penyisihan reklamasi provision for reclamationdan penutupan tambang 1,547 - 2,055 and mine closure

Increase in other receivableKenaikan piutang lain-lain yang due to issuance

disebabkan penerbitan saham baru - - 5,569 of new sharesKenaikan piutang lain-lain yang Increase in other receivable

disebabkan pelepasan entitas due to disposal ofanak - - 499 subsidiaries

Penurunan utang lain-lain yang Decrease in other payabledisebabkan pelepasan entitas due to disposal ofanak 869 - - subsidiaries

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 5/115 Page

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

44. REKLASIFIKASI AKUN 44. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangankonsolidasian tahun yang berakhir pada 31Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuaidengan penyajian laporan keuangan konsolidasianuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.

Comparative figures in the consolidated financialstatements for the years ended 31 December 2009have been amended to conform to the basis onwhich the consolidated financial statements for theyear ended 31 December 2011 have beenpresented.

2011 2010 2009

Akun yang terpengaruh Accounts affected

Utang usaha - - (13,111) Trade payablesUtang lain-lain - - 13,111 Other payables

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 6/1 Page

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009

(Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikankembali/ kembali/

As restated As restated2011 2010 2009

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 318,746 3,073 341 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivables

- Pihak ketiga 128,440 17,251 43,633 Third parties -- Pihak yang berelasi 10,897 - - Related parties -

Piutang lain-lain Other receivables- Pihak ketiga 15,065 2,518 36 Third parties -

Uang muka dan pembayaran Advances anddimuka yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 7,655 3,789 4,649 current portion

Pajak dibayar dimuka 2,291 5,309 463 Prepaid taxes

Jumlah aset lancar 483,094 31,940 49,122 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSPiutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 23,713 54,059 15,788 Third parties -- Pihak yang berelasi 853,662 106,961 14,315 Related parties -

Uang muka dan pembayarandimuka setelah dikurangi Advances andbagian yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 96,506 - 519 net of current portion

Investasi pada entitas anak 67,153 53,005 7,506 Investment in subsidiariesAset pajak tangguhan, bersih - 772 140 Deferred tax assets, netAset keuangan yang tersedia Available for sale

untuk dijual 11,603 - - financial assetsAset tetap (setelah Property, plant and

dikurangi akumulasi equipment (net ofpenyusutan sejumlah accumulated depreciationRp 36.892 pada 31 Desember of Rp 36,892 at2011, Rp 18.996 pada 31 December 2011,31 Desember 2010, Rp 18,996 at 31 DecemberRp 5.208 pada 2010, Rp 5,208 at31 Desember 2009) 139,532 120,539 56,765 31 December 2009)

Aset takberwujud Intangible asset(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulatedamortisasi sejumlah Rp 24.297 amortisation of Rp 24,297pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011,Rp 4.126 pada Rp 4,126 at 31 December31 Desember 2010, Rp nihil pada 2010, Rp nil at31 Desember 2009) 540,046 58,811 - 31 December 2009)

Aset tidak lancar lain-lain 5,670 1,487 40 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 1,737,885 395,634 95,073 Total non-current assets

JUMLAH ASET 2,220,979 427,574 144,195 TOTAL ASSETS

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 6/2 Page

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009

(Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikankembali/ kembali/

As restated As restated2011 2010 2009

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha Trade payable- Pihak ketiga 8,281 - - Third parties -- Pihak yang berelasi 128,390 126,449 - Related parties -

Beban yang masih harus dibayar 13,009 1,774 1,886 Accrued expensesUtang lain-lain Other payables

- Pihak ketiga 13,299 5,193 8,596 Third parties -- Pihak yang berelasi - 2,237 42,295 Related parties -

Pendapatan diterima dimuka 74,730 37,183 - Unearned revenueUtang pajak 7,097 4,791 3,799 Taxes payablePinjaman jangka pendek 44,379 - - Short-term borrowingsPinjaman jangka panjang

yang akan jatuh tempo Current portion of long-termdalam satu tahun 118,005 - 47,000 borrowings

Utang sewa pembiayaanjangka panjang yang akan jatuh Current portion of long-termtempo dalam satu tahun 22,650 22,544 867 finance lease payables

Jumlah liabilitas jangka pendek 429,840 200,171 104,443 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENTPANJANG LIABILITIES

Utang lain-lain Other payables- Pihak yang berelasi 30,550 - - Related parties -

Pinjaman jangka panjang setelahdikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings,tempo dalam satu tahun 393,194 - 17,921 net of current portion

Utang sewa pembiayaanjangka panjang setelah Long-term finance leasedikurangi bagian yang akan payables, net of currentjatuh tempo dalam satu tahun 7,626 19,436 1,405 portion

Liabilitas pajaktangguhan, bersih 40 - - Deferred tax liabilities, net

Provision for employeePenyisihan imbalan karyawan 4,517 2,181 - benefits

Jumlah liabilitas jangka Total non-currentpanjang 435,927 21,617 19,326 liabilities

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 6/3 Page

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009

(Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikankembali/ kembali/

As restated As restated2011 2010 2009

EKUITAS EQUITYModal saham (modal dasar

4.180.000.000, 380.000, Share capitaldan 50.000 lembar saham (Authorised 4,180,000,000,biasa masing-masing pada 380,000, and 50,000tahun 2011, 2010, dan 2009, ordinary shares in 2011,modal ditempatkan dan 2010, and 2009,disetor penuh 3.000.000.000, respectively, issued and200.000, dan 20.000 lembar fully paid 3,000,000,000,saham biasa masing-masing 200,000, and 20,000pada tahun 2011, 2010, dan ordinary shares in 2011,2009 dengan nilai nominal 2010, and 2009,Rp 200 per lembar respectively, with parsaham pada tahun 2011 value of Rp 200,dan Rp 1.000.000 per share in 2011 andper lembar saham Rp 1,000,000 per sharepada tahun 2010 dan 2009) 600,000 200,000 20,000 in 2010 and 2009)

Tambahan modal disetor, Additional paid inbersih 732,834 - - capital, net

Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain fromkeuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets

Laba ditahan Retained earnings- Dicadangkan – cadangan Appropriated -

umum 5,000 - - general reserve- Tidak dicadangkan 17,209 5,786 426 Unappropriated -

1,355,212 205,786 20,426

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 2,220,979 427,574 144,195 EQUITY

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 6/4 Page

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIFUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009(Expressed in million Rupiah)

Disajikan Disajikankembali/ kembali/

As restated As restated2011 2010 2009

Pendapatan usaha 730,626 226,050 52,779 Revenue

Beban pokok pendapatan (605,084) (178,736) - Cost of revenue

LABA BRUTO 125,542 47,314 52,779 GROSS PROFIT

Beban usaha (75,019) (39,311) (54,640) Operating expensesBiaya keuangan (27,285) (1,291) (8,381) Finance costsKeuntungan selisih Gain on foreign

kurs, bersih 753 2,043 17,326 exchange, netDenda pajak (1,390) (1,057) (716) Tax penaltiesPendapatan keuangan 4,260 1,157 24 Finance incomeLain-lain, bersih (3,756) (15) 19 Miscellaneous, net

LABA SEBELUM PROFIT BEFOREPAJAK PENGHASILAN 23,105 8,840 6,411 INCOME TAX

Beban pajak penghasilan (6,682) (3,480) (2,873) Income tax expense

LABA BERSIH UNTUK NET PROFIT FORTAHUN BERJALAN 16,423 5,360 3,538 THE YEAR

Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain fromdari aset keuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF 16,592 5,360 3,538 INCOME

PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Halaman 6/5 Page

INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011,2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010,

AND 2009(Expressed in million Rupiah)

Keuntunganyang belumdirealisasidari aset

keuanganyang tersedia

Tambahan untuk dijual/modal Unrealised Laba ditahan/

Modal disetor/ gain from Retained earnings Jumlahsaham/ Additional available-for Tidak ekuitas/Share paid in sale financial Dicadangkan/ dicadangkan/ Totalcapital capital assets Appropriated Unappropriated equity

Balance as atSaldo per 31 Desember 2008 600 13,831 - - (3,112) 11,319 31 December 2008

Penerbitan saham baru 19,400 (13,831) - - - 5,569 Issuance of new shares

Laba bersih tahun berjalan - - - - 3,538 3,538 Net profit for the year

Balance as atSaldo per 31 Desember 2009 20,000 - - - 426 20,426 31 December 2009

Penerbitan saham baru 180,000 - - - - 180,000 Issuance of new shares

Laba bersih tahun berjalan - - - - 5,360 5,360 Net profit for the year

Balance as atSaldo per 31 Desember 2010 200,000 - - - 5,786 205,786 31 December 2010

Penerbitan saham baru 400,000 - - - - 400,000 Issuance of new shares

Tambahan modal disetor - 732,834 - - - 732,834 Additional paid in capital

Appropriation of retainedPencadangan laba ditahan - - - 5,000 (5,000) - earnigs

Laba bersih tahun berjalan - - - - 16,423 16,423 Net profit for the year

Pendapatan komprehensiflainnya Other comprehensive income

Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gainkeuangan yang from available for saletersedia untuk dijual - - 169 - - 169 financial assets

Balance as atSaldo per 31 Desember 2011 600,000 732,834 169 5,000 17,209 1,355,212 31 December 2011

129NOTES

CATATAN

130NOTES

CATATAN

Jl. Kemang Raya 43, Jakarta 12730 IndonesiaTelepon (Telephone) : +62-21 719 3343Faksimili (Facsimile) : +62-21 7179 2708Website : www.atlas-coal.co.id

ANNUAL REPOR T