annual report 2020 - BOI Indonesia

266
A subsidiary of Bank of India 2020 PT Bank of India Indonesia Tbk Jl. K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta - 10710, Indonesia Telp : (+62 21) 3500007 (Hunting) Fax : (+62 21) 3808178, 3500007 Ext. 6 E-mail : [email protected] Website : www.boiindonesia.co.id SWIFT BIC : BKIDIDJA ANNUAL REPORT ANNUAL REPORT 2020 RESILIENCE TO SURVIVE

Transcript of annual report 2020 - BOI Indonesia

Page 1: annual report 2020 - BOI Indonesia

A subsidiary of Bank of India2020

PT Bank of India Indonesia TbkJl. K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta - 10710, Indonesia

Telp : (+62 21) 3500007 (Hunting)Fax : (+62 21) 3808178, 3500007 Ext. 6

E-mail : [email protected] : www.boiindonesia.co.id

SWIFT BIC : BKIDIDJA

annualreport

annual report2020

resilience to

survive

Page 2: annual report 2020 - BOI Indonesia
Page 3: annual report 2020 - BOI Indonesia

Menghadapi tantangan di tahun 2016, Bank memperkuat konsolidasi dengan berfokus pada penambahan dana cadangan (reserve) dan pemulihan (recovery) bagi kredit-kredit bermasalah. Bank juga melakukan peninjauan lebih dalam terhadap kredit-kredit yang berpotensi untuk menjadi bermasalah, dan merencanakan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya potensi kerugian lebih jauh. Dua tim besar dibentuk; satu tim berfokus untuk remedial, recovery, sampai dengan eksekusi, sementara tim lain berfokus mempertahankan nasabah yang baik, sekaligus mendapatkan nasabah baru. Sistem yang telah ada diperbarui dengan penyederhanaan pengajuan kredit, seiring dengan fokus Perusahaan di 2017 di segmen ritel.

To overcome the challenges in 2016, Bank strengthen consolidation on increasing reserve amount and on recovery of non-performing loans. Bank also conducted further review on existing loans would have possibility to perform as non-performing loans, and has taken preventive steps to avoid further potential loss. Two mainstay teams were form. One is focusing on remedial and recovery, to the execution, while the other team is focusing on maintaining good customers, as well obtaining new customers. The current system upgraded by facilitating loan application, in line with the Company’s aim in 2017 on retail segment.

Selaras dengan perbaikan ekonomi global, kondisi perekonomian dalam negeri pada tahun 2017 juga membaik. Bank terus menunjukkan perbaikan pondasi bisnis secara berkesinambungan, dengan adanya peningkatan kinerja bank dibandingkan tahun sebelumnya. Bank secara bertahap melakukan reorganisasi sumber daya manusia, di mana supervisi operasional langsung di bawah Direktur Operasional, sementara Branch Manager fokus hanya ke sales/marketing. Key Performance Indicator (KPI) diimplementasikan bagi seluruh karyawan, sementara biaya pengembangan karyawan melalui in-house maupun eksternal training di tahun 2017 sebesar 5% dari biaya pegawai, sebagaimana yang telah ditentukan oleh Badan Regulator. Bank juga terus berupaya meningkatkan kualitas implementasi Tata Kelola perusahaan yang baik, dengan menindaklanjuti beberapa rekomendasi dan masukan dari seluruh Pemangku Kepentingan.

In harmony with the global economic recovery, this is followed by domestic economy in 2017 also improved. The bank continually grow in its business foundations, with an increase in bank performance in comparison with previous year. Bank has gradually reorganized its human resources, where operational supervision is directly under Operational Director, while the Branch Manager focuses only on sales / marketing. Key Performance Indicator (KPI) are implemented for all employees, while employee development costs through in-house and external training in 2017 have exceeded 5% of employee costs, as determined by the Regulator. Bank also continues to improve the quality of governance implementation good company, by following up on several recommendations and input from all Stakeholders.

Ekonomi Indonesia yang terus membaik di tahun 2018 juga didukung oleh masuknya arus modal untuk berbagai industri, termasuk industri perbankan. Setelah melalui perjuangan panjang menghadapi masa-masa sulit, tahun 2018 merupakan tahun yang penuh harapan bagi Bank. Di tahun 2018, Bank mencatat pertumbuhan yang cukup untuk membangun semangat perusahaan untuk lebih baik di masa mendatang. Manajemen melakukan perbaikan-perbaikan dan senantiasa menjaga pertumbuhan tersebut. Perbaikan tersebut dimulai dengan memberikan pelatihan-pelatihan bagi seluruh karyawan, termasuk jajaran manajemen Bank. Pemeliharaan juga dilakukan dengan diadakannya “Bad Bank Meeting” secara mingguan. Hal ini dilakukan selain untuk menjaga pertumbuhan, juga menjaga kepatuhan Bank terhadap regulasi yang berlaku, sehingga catatan perbaikan pertumbuhan dapat selalu terjaga dengan prinsip kehati-hatian.

Indonesia economy keep enhancing in 2018, was also supported by the capital flow for various industries including the banking industry. After going through difficult times, 2018 was a year full of hope for Bank. In 2018, Bank recorded sufficient growth to build company spirit to be better in the future. Management did improvements and continues to maintain that growth. The improvement starting from providing trainings for all employees, including management. Maintenance was also carried out by arranging “Bad Bank Meeting “on a weekly basis. This is aim to maintain growth but also abide with the applied regulation in order to maintain the bank’s growth compliance with prudent basis.

2016 CONSOLIDATIONSTRENGTHEN

2017 BUILDINGFOUNDATION

2018 PRUDENTIALGROWTH

Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global yang disebabkan oleh fenomena Trade War. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada angka 5,02% memang cenderung melemah dibanding tahun 2018 di angka 5,15%. Namun perlu menjadi catatan bahwa capaian tersebut lebih tinggi dibanding negara-negara emerging market lainnya. Inflation rate yang stabil dan penguatan nilai tukar Rupiah juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih dan masih lesunya daya beli masyarakat, merupakan tantangan terbesar di tahun 2019. Pelunasan sebagian/seluruh fasilitas kredit nasabah, meningkatnya unused loan, serta menurunnya sales nasabah, merupakan refleksi kondisi bisnis.

Setelah mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan, Bank diharapkan mampu untuk menghadapi kondisi ekonomi dan politik global yang sangat dinamis. Ini senada dengan tagline yang ingin dibawa oleh Bank, yaitu “Managing Changes.” Bank akan lebih jauh melakukan pengembangan dan perbaikan dari segala sisi, termasuk mencoba membuat growth yang kompetitif di sektor kredit, dan ingin mencoba untuk lebih fokus ke Current Account and Saving Account (CASA).

2019 was a year full of challenges for the Indonesian economy in the middle global economy uncertainty caused by Trade War phenomena. Indonesia’s growth economy, which is at 5.02%, tends to weaken compared to that in 2018 at 5.15%. However, it should be noted that this achievement is higher compared to other emerging market countries. Stable inflation rate and strengthening rupiah exchange rate value also supports Indonesia’s economic growth.

The recovering economic condition and lack of purchasing power were the biggest challenges in 2019. Repayment of the customer’s credit facilities, the increasing amount of unused loans, the decreasing number of customer sales, would describe the business situations.

After recorded a sustainable growth, Bank expected to deal with the dynamic global economic and political conditions. in accordance with tagline namely “Managing Changes”. The Bank would further develop and improve in every aspect, by creating competitive growth in the credit sector and being more focus on the Current Account and Saving Account (CASA).

Sebagai tahun yang penuh dengan tantangan, 2020 dipenuhi dengan berbagai tantangan yang bukan hanya menimpa Perbankan, tetapi juga hampir seluruh lini bisnis di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi yang minus di tahun 2020 membuktikan bahwa perekonomian, baik Indonesia maupun global, secara umum dihadapkan dengan tantangan yang sama besarnya. Dalam hal ini, Bank mengambil sejumlah langkah strategis untuk bertahan dari kemerosotan yang hampir terjadi di semua lini bisnis.

Sejumlah langkah-langkah strategis yang telah dilaksanakan oleh Bank di sepanjang tahun 2020 membuat tema Resilience to Survive dianggap tepat untuk mewakili tema Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Tahun Buku 2020.

Year of 2020 is known as a year full of various challenges that not only applied into bank sectors but almost all business lines in Indonesia. The economy with minus growth in 2020 proves that economy both in Indonesia and global, faced with equal load challenges. For this matter, the Bank has taken some strategic steps to survive from the decline in almost all of the business lines. A number of strategic steps that have been carried out by Banks throughout 2020 make the theme Resilience to Survive is appropriately considered to represent the theme of 2020 Annual Report and Sustainability Report for the 2020 Financial Year.

2020 RESILIENCETO SURvIvE

KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT THEMES SERIES

2019 MANAGINGCHANGES

Page 4: annual report 2020 - BOI Indonesia

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

Rencana Bisnis Bank Tahun 2021-2023 107Bank Business Plan Year 2021-2023

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 110Realization of the Use of Public Offering Proceeds

Kontribusi Kepada Negara 110Contribution to the Country

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi dan Restrukturisasi Utang/Modal

110

Material Information ConcerningInvestment, Expansion, Divestment,Merger/Consolidation, Acquisition andRestructuring of Debt/Capital

Informasi Transaksi Material dengan Pihak Berelasi 111Information on Material Transactions with Related Parties

Perubahan Kebijakan Akuntansi 114Changes in Accounting Policy

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa dan Jarang Terjadi 114Financial Information Containing Extraordinary and Rare Events

Perubahan Peraturan Undang-Undang 115Amendment to Law Regulation

Komitmen dan Kontinjensi 115Commitments and Contingencies

Derivatif dan Lindung Nilai 115Derivatives and Hedging

86 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

10 KINERJA 20202020 PERFORMANCE

78 TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNISBUSINESS SUPPORT UNIT REvIEW

36 PROFIL BANKBANK’S PROFILE

22 LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

Ikhtisar Keuangan 11Financial Highlights

Rasio Keuangan 12Financial Ratio

Ikhtisar Operasional 15Operational Highlights

Ikhtisar Saham 16Shares Highlights

Komposisi Pemegang Saham 17Shareholders Composition

Sumber Daya Manusia 79Human Resources

Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Manusia 80Human Resources Roadmap Management

Pengelola Pengembangan Kompetensi Karyawan 81Management of Competency and Development of Employees

Penerimaan dan Pergantian Karyawan Sepanjang Tahun 2020 81Employee Recruitment and Turnover during the year 2020

Profil Direksi 59Board of Directors’ Profile

Profil Pejabat Eksekutif 63Executive Officers’ Profile

Pimpinan Cabang 68Branch Managers

Informasi Kepemilikan Saham 70Shareholding Information

Komposisi Pemegang Saham Berdasarkan Klasifikasi 70Classification Shareholders List

Lembaga Penunjang Pasar Modal 71Capital Market Supporting Institutions

Peristiwa Penting 72Event Highlights

Informasi pada Situs Web 74Website Information

Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2020 75Board of Commissioners and Board of Directors’ Trainings in 2020

Pelatihan Karyawan Tahun 2020 76Employees’ Training in 2020

Laporan Direksi 27Directors’ Report

Kronologi Pencatatan Saham 19Stock Listing in SeriesProgram Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan atau Manajemen yang Dilaksanakan Bank (ESOP/MSOP) 20Share Ownership Program By Employees and/or Management Implemented By the Bank (ESOP/MSOP)

Kronologi Pencatatan Efek Lainnya 20Chronology of Other Securities ListingInformasi Obligasi Konversi, dan Efek Lainnya 20Conversion Bond Information and Other SecuritiesAksi Korporasi 20Corporate Action

Kebijakan Persamaan Hak 81Rights Equality PolicyRemunerasi Karyawan 81Employee’s RemunerationPendidikan dan Pelatihan Karyawan 2020 82Education and Training for EmployeesBiaya Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2020 82Human Resources Development Cost in 2020Rencana Pengelolaan Sumber Daya Manusia Tahun 2021 83Human Resources Management Plan in 2021

Visi dan Misi 38Vision and Mission

Riwayat Singkat Bank 38Company’s History in Brief

Budaya Bank 40Bank Culture

Jejak Langkah 41Milestones

Produk dan Jasa 43Products and Services

Laporan Keuangan Bank (Entitas Induk) 50Bank Financial Statement (Parent Company)

Struktur Pemegang Saham Entitas Induk 51Shareholder Structure (Parent Company)

Struktur Organisasi 52Organization Structure

Entitas Anak Perusahaan, Entitas Asosiasi, Joint Venture Bank 53Subsidiary Entities, Associated Entities, Joint Venture Bank

Profil Dewan Komisaris 56Board of Commissioners’ Profile

Laporan Dewan Komisaris 23Board of Commissioners’ Report

Tinjauan Ekonomi 87Economic Review

Tinjauan Industri Perbankan 89Banking Industry Review

Prospek Usaha 90Business Prospect

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 91Operation Review Per Business Segment

Aspek Pemasaran 93Marketing Aspect

Tinjauan Keuangan 94Financial Review

Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen 102Capital Structure and Management Policy

Ikatan Material UntukInvestasi Barang Modal 103Material Commitmentsfor Capital Goods Investment

Investasi Barang Modal 103Capital Goods Investment

Analisis Dampak Perubahan SukuBunga dan Nilai Tukar Mata Uang Asing 103Impact Analysis of the Changes in Interest Rate and Foreign Currency Exchange Rate

Kebijakan Dividen 104Dividend Policy

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan 104Material Information and Facts Occurred Post Accountant’s Report Date

Informasi Perbandingan Target di Tahun 2020 dengan Realisasi Kinerja dan Target yang Ingin Dicapai pada Tahun 2021

104Comparison Between Target and Realisation of Performance in 2020 and Target to achieve in 2021

Page 5: annual report 2020 - BOI Indonesia

190 TANGGUNG JAWAB SOSIALCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

268 LAPORAN KEBERLANJUTAN 20202020 SUSTAINABILITY REPORT

198 LAMPIRANANNEXURES

267 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2020 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBKSTATEMENT OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS RESPONSIBILITYFOR THE 2020 ANNUAL REPORT OF PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK

299 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN TAHUN 2020PT BANK OF INDIA INDONESIA TBKSTATEMENT OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS RESPONSIBILITY ON 2020 SUSTAINABLE REPORT OF PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK

Sanksi Administrasi 178Administrative Sanctions

Kode Etik 179Code of Conduct

Budaya Perseroan 179Corporate Culture

Penyediaan Dana Kepada PihakTerkait dan Penyediaan Dana Besar 180Provision of Funds to Related Parties and Provision of Large Funds

Bentuk Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan yang Ditetapkan Perseroan 181Transparency Form of Financial and Non-Financial Conditions Determined by the Company

Shares Option 181Shares Option

Kepemilikan Saham 181Share Ownership

Transaksi MengandungBenturan Kepentingan 181Transactions Contain Conflict of Interest

Jumlah Penyimpangan 182Internal Fraud

Buyback Saham dan Obligasi Bank 182Bank’s Shares and Bonds Buyback

Penambahan Modal Melalui Right Issue 183Capital Addition Through Right Issue

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris Lain, dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank

184

Financial Relationships and Family Relationships Members of Directors and Members of Board of Commissioners with Other Members of Directors, Other Members of Board of Commissioners, and/or Shareholders Control of Bank

Sistem Pelaporan Pelanggaran 184Whistleblowing System

Prinsip dan Rekomendasi Tata Kelola 186Principles and Recommendation of Good Corporate Governance

118 TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOvERNANCE

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

Tanggung Jawab Sosial di Bidang Kemasyarakatan 194Social Responsibility in Community Sector

Tanggung Jawab Kepada Nasabah 195Customer Responsibility

Tata Kelola Keberlanjutan 288Sustainability GovernanceKinerja Keberlanjutan 292Sustainability PerformanceKinerja Lingkungan Hidup 297Environmental PerformanceTanggung Jawab PengembanganProduk dan Jasa 298Responsibility on Product and Services Development

Komitmen Penerapan Tata Kelola 119Commitment to Good Governance Implementation

Tujuan Penerapan Tata Kelola 119Objectives of Good Governance Implementation

Dasar Hukum Penerapan Tata Kelola 119Legal Basis for Good Governance Implementation

Prinsip Tata Kelola 120Principles of Good Governance

Penilaian (Assessment) Tata Kelola 122Good Governance Assessment

Struktur Tata Kelola Perusahaan 123Good Corporate Governance Structure

Rapat Umum Pemegang Saham 124General Meeting of Shareholders (GMS)

Dewan Komisaris 132Board of Commissioners

Direksi 138Board of Directors

Komite Audit 149Audit Committee

Komite Pemantau Risiko 153Risk Monitoring Committee

Komite Remunerasi dan Nominasi 156Nomination and Remuneration Committee

Sekretaris Perusahaan 164Corporate Secretary

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) 166Internal Audit Unit (IAU)

Sistem Pengendalian Internal 170Internal Control System

Fungsi Kepatuhan 172Compliance Function

Akuntan Publik 173Public Accountant

Manajemen Risiko 174Risk Management

Perkara Penting 178Important Case

Tanggung Jawab Sosial di Bidang Lingkungan Hidup 191Social Responsibility in Environment

Tanggung Jawab Sosial di Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja

192Social Responsibility in Labor, Health, and Occupational Safety

Tentang Laporan Keberlanjutan 270About Sustainability ReportIkhtisar Kinerja Keberlanjutan 2020 272Sustainability Performance 2020 HighlightsStrategi Keberlanjutan 275Sustainability StrategyProfil Bank 278Bank’s ProfileKebijakan Untuk Merespon Tantangan Dalam Pemenuhan Strategi Keberlanjutan 282Policies to Respond Challenges in Fulfilling Sustainability Strategy

Page 6: annual report 2020 - BOI Indonesia

Selamat datang di Laporan Tahunan 2020 PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tema Resilience to Survive. Tema tersebut dipilih berdasarkan kajian dan fakta perkembangan bisnis Bank pada tahun 2020, serta masa depan keberlangsungan bisnis Bank.

Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan transparansi informasi Bank mengenai kondisi keuangan, kinerja dan informasi lainnya kepada para Pemegang Saham dan seluruh Pemangku Kepentingan serta untuk memenuhi ketentuan Regulator.

Laporan Tahunan 2020 PT Bank of India Indonesia Tbk menjadi sumber dokumentasi komprehensif yang berisikan informasi kinerja Bank dalam setahun. Informasi tersebut memuat dokumentasi lengkap yang menggambarkan profil Bank, kinerja operasional, pemasaran, dan keuangan; informasi tentang tugas, peran, serta fungsi struktural organisasi Bank yang menerapkan best practices dan prinsip-prinsip good corporate governance.

Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman dan kepercayaan tentang Bank dengan menyediakan informasi yang tepat, seimbang, dan relevan. Para Pemegang Saham serta seluruh Pemangku Kepentingan lainnya dapat memperoleh informasi yang memadai terkait kebijakan yang telah dan akan dilakukan, serta kesuksesan pencapaian Bank pada tahun 2020.

Welcome to the 2020 Annual Report of PT Bank of India Indonesia Tbk with the theme Resilience to Survive. The theme was chosen based on reviews and facts of Bank's business development in fiscal year 2020, also the sustainability of Bank’s business in future.

The main goal of Annual Report is to develop the information transparency of Bank regarding financial condition, performance and other information to Shareholders and all Stakeholders as well as to comply with Regulator requirements.

Annual Report 2020 of PT Bank of India Indonesia Tbk becomes documentation source comprehensively contained Bank performance within one year. The information upload comprehensive document describing Bank’s profile, operational performance, marketing and financial; covering the information of duties, roles and function of Bank’s organizational structure implementing best practices and good corporate governance principles.

In addition, Annual Report 2020 intends to create understanding and trusting of Bank by providing the information accurate, balance and relevant. The Bank’s Shareholders along with Stakeholders would have Bank’s information sufficiently related with policies has been implemented and is going to apply, along with Bank’s achievement for year 2020 successfully.

KATA PENGANTARFOREWORD

Page 7: annual report 2020 - BOI Indonesia

2020 PERFORMANCE

KINERJA 2020

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 20209 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 10

Page 8: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202011 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 12

KINERJA 20202020 PERFORMANCE

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah) Dalam Persentase / In Percentage (%)

FINANCIAL HIGHLIGHTS FINANCIAL RATIOIKHTISAR KEUANGAN RASIO KEUANGAN

URAIAN / DESCRIPTION 2020 2019 2018

NERACA / BALANCE SHEET

Total Aset / Total Assets 3.721.363 4.007.413 3.896.760

Kredit / Loan 1.944.372 2.065.584 2.413.111

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) / Allowances for Impairment Losses (117.695) (123.315) (88.538)

Kredit – Bersih / Loan - Net 1.826.677 1.942.269 2.324.573

Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 2.433.727 2.528.560 2.425.671

• Giro / Current Accounts 256.661 226.424 267.180

• Tabungan / Saving Account 113.463 109.723 124.689

• Deposito Berjangka / Time Deposits 2.063.603 2.192.413 2.033.802

Total Liabilitas / Total Liabilities 2.663.694 2.846.136 2.766.528

Ekuitas / Equity 1.057.670 1.161.277 1.130.232

LABA RUGI / PROFIT & LOSS

Pendapatan Bunga / Interest Income 230.453 287.717 314.850

Beban Bunga / Interest Expenses (142.465) (145.535) (176.463)

Pendapatan Bunga – Bersih / Interest Income - Net 87.988 142.182 138.388

Pendapatan Operasional Lainnya / Other Operating Income 8.895 65.509 21.263

Pemulihan (Pembentukan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai / Recovery (Establishment) of Impairment Loss Allowance 2.200 (96.542) (61.872)

Beban Operasional Lainnya / Other Operating Expenses (81.847) (91.717) (82.460)

Beban Operasional Lainnya – Bersih / Other Operating Expenses - Net (70.752) (122.751) (123.069)

Laba (Rugi) Operasional / Operating Income (Loss) 17.236 19.432 15.318

Laba (Rugi) Non Operasional / Non-operating Income (Loss) 1.645 3.666 (4.698)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak / Profit (Loss) Before Tax 18.881 23.098 10.620

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan / Deferred Income Tax Benefit (Expense) (89.463) 7.854 (741)

Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) (70.582) 30.952 9.880

Jumlah Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak / Total Other Comprehensive Income (Loss) For The Year After Tax 65 1.885 (519)

Jumlah Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Tahun Berjalan / Total Other Comprehensive Income (Loss) For The Year (70.516) 32.837 9.361

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada: / Profit ( Loss ) allocate to:

• Pemilik Entitas Induk / Parent Entity (70.582) 30.952 9.880

• Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest - - -

Total Laba (Rugi) Tahun Berjalan / Total Profit of the Year (70.582) 30.952 9.880

Laba (Rugi) Komprehensif Lain yang Dapat Diatribusikan Kepada: / Other Comprehensive Profit (Loss) Attributable to:

• Pemilik Entitas Induk / Parent Entity (70.516) 32.837 9.361

• Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest - - -

Total Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan / Total Others Comprehensive Income For The Year (70.516) 32.837 9.361

Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar / Earning Per Share (51) 22 7

URAIAN / DESCRIPTION 2020 2019 2018

RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO

Laba Bersih Terhadap Rata-rata Aset (ROA) / Return on Assests (ROA) 0,49 0,60 0,24

Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal (ROE) / Return on Equity (ROE) (6,84) 2,95 0,94

Laba Rugi Terhadap Pendapatan / Profitability Ratio (7,93) 8,76 2,94

Liabilitas Terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 2,52 244,56 244,78

Liabilitas Terhadap Total Aset / Liabilities to Assets 71,58 71,02 71,00

Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio 18,92 29,04 24,50

Pendapatan Bunga Bersih (NIM) / Net Interest Margin (NIM) 2,68 4,41 3,84

Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) / Loan to Deposit Ratio (LDR) 79,89 81,69 99,48

Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) / Liquidity Coverage Ratio (LCR) 764,56 674,62 334,34

Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) / Net Stable Funding Ratio 210,18 195,00 170,00

Rasio Biaya Terhadap Pendapatan (CIR) / Cost to Income Ratio (CIR) 86,36 46,49 91,36

Kecukupan Modal (CAR) / Capital Adequacy Ratio (CAR) 45,49 45,78 39,46

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) / Operating Expenses to Operating Income Ratio (BOPO) 93,65 94,62 97,65

Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit (NPL Gross) / Non Performing Loans (NPL - Gross) 4,95 4,22 4,90

Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit-Bersih (NPL Net) / Non Performing Loan Net (NPL - Net) 2,22 1,99 3,23

Posisi Devisa Net (PDN) / Net Open Position (NOP) 0,31 0,10 1,14

Dana Murah terhadap Dana Pihak Ketiga / Low-Cost Deposit to Third-Party Fund 15,21 13,29 16,16

Biaya Dana (Rupiah) (rata-rata) / Cost of Funds (Rupiah) (average) 6,07 6,72 6,86

Biaya Dana (US Dollar) (rata-rata) / Cost of Fund (US Dollar) (average) 1,91 1,53 1,69

Suku Bunga Kredit Rupiah (rata-rata) / Credit Interest Rate in Rupiah (average) 11,48 12,25 12,40

Suku Bunga Kredit US Dollar (rata-rata) / Credit Interest Rate in US Dollar (average) 6,04 6,66 7,30

Page 9: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202013 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 14

KINERJA 20202020 PERFORMANCE

100

95

90

85

80

75

70

65

60

55

50

45

40

Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)Loan to Deposit Ratio (LDR)

Dalam Persentase / In Percentage (%)

2020 2019 2018

79,89 99,4881,69

Rasio Dana MurahLow Cost Deposit Ratio

Dalam Persentase / In Percentage (%)

2020

24

22

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

0

2019 2018

15,21 16,1613,29

45

40

35

30

25

20

15

10

5

0

5

4,5

4

3,5

3

2,5

2

1,5

1

0

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Rasio Non Performing Loan (NPL)Capital Adequacy Ratio (CAR) Non Performing Loan (NPL) Ratio

Dalam Persentase / In Percentage (%)

2020 2019 2018

39,4645,78

Dalam Persentase / In Percentage (%)

2020 2019 2018

4,95 4,904,2245,49

5

4,5

4

3,5

3

2,5

2

1,5

1

0

99

98

97

96

95

94

93

92

91

0

Net Interest Margin (NIM) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Net Interest Margin (NIM) Operating Expense to Operating Income (BOPO)

Dalam Persentase / In Percentage (%)

2020 2019 2018

3,844,41

Dalam Persentase / In Percentage (%)

2020 2019 2018

93,65 97,6594,622,68

24.000

22.000

20.000

18.000

16.000

14.000

12.000

10.000

8000

6000

0

2020 2019 2018

Dana Pihak ketiga (Dalam Jutaan Rupiah)Third Party Funds (In Million Rupiah)

3.000.000

2.900.000

2.800.000

2.700.000

2.600.000

2.500.000

2.400.000

2.300.000

2.200.000

2.100.000

02.433.727 2.425.6712.528.560

2020 2019 2018

Total Aset (Dalam Jutaan Rupiah)Assets Total (In Million Rupiah)

7.000.000

6.000.000

5.000.000

4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000

03.721.363 3.896.7604.007.413

2020 2019 2018

Total Kredit (Dalam Jutaan Rupiah)Total Loans (In Million Rupiah)

4.000.000

3.500.000

3.000.000

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

01.944.372 2.413.1112.065.584

2020 20202019 20192018 2018

Total Modal (Dalam Jutaan Rupiah) Total Laba (Sebelum Pajak) (Dalam Jutaan Rupiah)Total Capital (In Million Rupiah) Total Profit (Before Tax) (In Million Rupiah)

1.250.000

1.200.000

1.150.000

1.100.000

1.050.000

1.000.000

950.000

900.000

800.000

850.000

0

18.8811.055.045 1.065.0411.085.070 10.62023.098

87.988 138.388142.182

Pendapatan Bunga Bersih (Dalam Jutaan Rupiah)Net Interest Income (In Million Rupiah)

2020

200.000

180.000

160.000

140.000

120.000

100.000

0

2019 2018

Page 10: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202015 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 16

KINERJA 20202020 PERFORMANCE

OPERATIONAL HIGHLIGHTSIKHTISAR OPERASIONAL

2020 2019 2018

Produk Simpanan (Dalam Jutaan Rupiah)

Giro / Current Accounts

Third Party Fund Products (In Million Rupiah)

500.000

450.000

400.000

350.000

300.000

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

0256.661 267.180226.424

2020 2019 2018

Tabungan / Saving Accounts

200.000

175.000

150.000

125.000

100.000

75.000

60.000

45.000

30.000

15.000

0113.463 109.723 124.689

2020 2019 2018

Deposito Berjangka / Time Deposit

2.500.000

2.250.000

2.000.000

1.750.000

1.500.000

1.250.000

1.000.000

750.000

500.000

250.000

02.063.603 2.033.8022.192.413

2020 2019 2018

Kredit Konsumsi / Consumer Loan

50.000

45.000

40.000

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

017.144 40.91728.337

Produk Kredit (Dalam Jutaan Rupiah)Loan Products (In Million Rupiah)

2020 2019 2018

Kredit Investasi / Investment Loan

400.000

360.000

320.000

280.000

240.000

200.000

160.000

120.000

80.000

40.000

0183.728 230.836 295.650

2020 2019 2018

Kredit Modal Kerja / Working Capital Loan

2.500.000

2.250.000

2.000.000

1.750.000

1.500.000

1.250.000

1.000.000

750.000

500.000

250.000

01.743.500 1.806.411 2.076.544

SHARES HIGHLIGHTSIKHTISAR SAHAM

Data Saham 2020 per Bulan dalam Rupiah2020 Monthly Stock Data in Rupiah

2020 TERTINGGIHIGHEST

TERENDAHLOWEST

PENUTUPANCLOSING

vOLUMEVOLUME

KAPITALISASICAPITALIZATION

(Miliar / Billion)

JUMLAH SAHAM BEREDAR

NUMBER OF SHAREOUTSTANDING

JanuariJanuary

Q1

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

FebruariFebruary - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

MaretMarch - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

AprilApril

Q2

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

MeiMay - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

JuniJune - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

JuliJuly

Q3

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

AgustusAugust - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

SeptemberSeptember - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

OktoberOctober

Q4

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

NovemberNovember - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

DesemberDecember - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

KURS AKHIRFINAL FOREX - - 1.750 - 28.872 1.388.800.000

Data Saham 2019 per Bulan dalam Rupiah2019 Monthly Stock Data in Rupiah

2019 TERTINGGIHIGHEST

TERENDAHLOWEST

PENUTUPANCLOSING

vOLUMEVOLUME

KAPITALISASICAPITALIZATION

(Miliar / Billion)

JUMLAH SAHAM BEREDAR

NUMBER OF SHAREOUTSTANDING

JanuariJanuary

Q1

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

FebruariFebruary - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

MaretMarch - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

AprilApril

Q2

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

MeiMay - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

JuniJune - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

JuliJuly

Q3

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

AgustusAugust - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

SeptemberSeptember - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

OktoberOctober

Q4

- - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

NovemberNovember - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

DesemberDecember - - 1.750 - 2.406 1.388.800.000

KURS AKHIRFINAL FOREX - - 1.750 - 28.872 1.388.800.000

Page 11: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202017 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 18

KINERJA 20202020 PERFORMANCE

SHAREHOLDERS COMPOSITION (%)

PT Panca Mantra Jaya

Prakash Rupchand Chugani

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM (%)

Deepak Rupo Chugani

3,29%

0,50%

0,50%

76,00%1,71%

18,00%

MasyarakatPublic

Dilip Rupo Chugani

Bank Of India

Page 12: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202019 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 20

KINERJA 20202020 PERFORMANCE

STOCK LISTING IN SERIESKRONOLOGI PENCATATAN SAHAM

Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama masyarakat. Nilai nominal per saham Rp200, dengan harga penawaran Rp250. Pada tanggal 1 Mei 2002, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham, dengan Nilai nominal per saham Rp200 dan harga penawaran Rp250. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015, dengan Nilai nominal per saham Rp200 dan harga penawaran sebesar Rp2.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015.

Penawaran Umum Terbatas III dilaksanakan setelah adanya pernyataan efektif Pendaftaran dalam rangka Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal melalui surat No. S-469/D.04/2017 tanggal 14 Desember 2017, untuk melakukan penawaran umum terhadap 347.200.000 lembar saham. Proses Penawaran Umum Terbatas untuk pemesanan saham telah selesai secara keseluruhan pada tanggal 5 Januari 2018, dan masa pembayaran pesanan tambahan selesai pada tanggal 9 Januari 2018, dengan Nilai nominal per saham Rp200 dan harga penawaran sebesar Rp1.890 per saham. Total keseluruhan yang telah diterbitkan dalam Penawaran Umum Terbatas III adalah sebanyak 347.200.000 saham. Dengan demikian, jumlah saham yang telah diterbitkan oleh PT Bank of India Indonesia Tbk sampai dengan berakhirnya Penawaran Umum Terbatas III ini menjadi 1.388.800.000 saham.

Perubahan terakhir didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 28 tanggal 19 Februari 2018 di hadapan Winter Sigiro, S.H., M.H., Notaris di Jakarta. Para pemegang saham Bank menyetujui perubahan modal sebesar Rp 690.000.000.000 dengan mengeluarkan 3.450.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 200. Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh berjumlah 1.388.800.000 saham, dengan nilai nominal Rp

On April 12, 2002 the Bank obtained an effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) with letter No. S-75/PM/2002 to conduct public offering of 60,000,000 common shares on behalf of the public. The nominal value per share is Rp200 with an offering price of Rp250. On May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange).

On June 24, 2008 the Bank obtained an effective statement from Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) with letter No. S-4071/BL/2008 to conduct Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights of 558,000,000 shares with nominal value of Rp200 per share and an offering price of Rp250. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 2, 2008.

Based on an effective statement from the Financial Services Authority (OJK) No. S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014, the Bank conducted Limited Public Offering II (LPO II) in the framework of the issuance of Pre-emptive Rights (HMETD) of 173,600,000 shares from December 17, 2014 to January 6, 2015. The nominal value per share is Rp200 and the offering price is Rp2,800 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on Tuesday, January 6, 2015.

Limited Public Offering III was carried out after the registration effective statement in the context of Increasing Capital by Granting Pre-emptive Rights (HMETD) from the Chief Executive of Capital Market Supervisors through letter No. S-469/D.04/2017 dated December 14, 2017 to conduct public offering of 347,200,000 shares. The Limited Public Offering process for the subscription of shares was completed as a whole on January 5, 2018 and the payment period for additional orders was January 9, 2018 with nominal value of Rp200 per share and an offer price of Rp1,890 per share. The total number of shares issued in Limited Public Offering III was 347,200,000 shares. Thus, the total number of shares issued by PT Bank of India Indonesia Tbk until the end of this Limited Public Offering III was 1,388,800,000 shares.

The most recent changes are documented in the Notary Deed No. 28 dated 19 February 2018 before Winter Sigiro, S.H., M.H., Notary in Jakarta. The shareholders of the Bank approved the change in capital of Rp690,000,000,000 by issuing 3,450,000,000 shares with a nominal value of Rp200. The issued and fully paid-in capital amounted to 1,388,800,000 shares, with a nominal value of Rp277,760,000,000. This amendment was approved by

CHRONOLOGY OF OTHER SECURITIES LISTINGKRONOLOGI PENCATATAN EFEK LAINNYA

Pada tahun 2020, Bank tidak melakukan Pencatatan Efek lainnya.

In 2020, the Bank did not conduct any other Listing of Securities.

CORPORATE ACTIONAKSI KORPORASI

Pada tahun 2020, Bank tidak melakukan aksi korporasi apapun seperti aksi pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), saham bonus, maupun penurunan nilai nominal.

In 2020, the Bank did not implement any corporate actions such as stock split, reverse stock, bonus shares, or decrease in nominal value.

CONVERSION BOND INFORMATION AND OTHER SECURITIESINFORMASI OBLIGASI KONvERSI, DAN EFEK LAINNYA

Pada tahun 2020, Bank tidak memiliki informasi mengenai obligasi, sukuk, obligasi konversi, atau bentuk efek lainnya yang masih beredar dalam 2 tahun buku terakhir

In 2020, the Bank had no information regarding bonds, sukuk, convertible bonds or other forms of securities that were still outstanding in the last 2 financial years.

SHARE OWNERSHIP PROGRAM BY EMPLOYEES AND/OR MANAGEMENT IMPLEMENTED BY THE BANK (ESOP/MSOP)

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN YANG DILAKSANAKAN BANK (ESOP/MSOP)

Pada tahun 2020, Bank tidak menjalankan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen.

277.760.000.000. Amendemen ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0076954 tanggal 21 Februari 2018.

In 2020, the Bank had not implemented a share ownership program for employees and/or management.

the Minister of Law and Human Rights in Decree No. AHU-AH.01.03-0076954 dated 21 February 2018.

Page 13: annual report 2020 - BOI Indonesia

MANAGEMENT’S REPORT

LAPORAN MANAJEMEN

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202021 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 22

Page 14: annual report 2020 - BOI Indonesia

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

RAHARJO SATRIO UNGGULKomisaris IndependenIndependent Commissioner

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202023 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 24

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

Industri perbankan tidak luput dari dampak signifikan yang ditunjukkan oleh menurunnya kualitas kredit yang berdampak pada penurunan laba dibanding tahun - tahun sebelumnya. Sebagaimana terjadi di industri perbankan pada umumnya, Bank juga menghadapi keterbatasan pertumbuhan usaha dan laba. Tantangan terbesar adalah bagaimana Bank dapat membantu nasabah debitur untuk tetap bertahan tanpa harus mengorbankan kepatuhan terhadap berbagai ketentuan perbankan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk mempertahankan kinerjanya, Bank telah mendukung upaya restrukturisasi kredit debitur, serta melakukan efisiensi di berbagai lini aktivitas, seperti terhadap biaya overhead maupun biaya bunga, seraya tetap mempertahankan protokol kesehatan kerja sesuai arahan dari berbagai instansi Pemerintah.

Penilaian terhadap Kinerja DireksiDewan Komisaris menilai jajaran Direksi telah dengan tanggap melakukan respon atas tindakan yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Khususnya, dalam menyikapi berbagai peluang yang diberikan oleh OJK seperti adanya kebijakan relaksasi maupun kelonggaran ketentuan lainnya. Dewan Komisaris mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh Direksi, sesuai dengan arahan Pengawas OJK.

Pengawasan terhadap Implementasi Strategi Bank

Tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi Bank. Rencana pertumbuhan usaha dan laba yang telah ditetapkan sebelumnya menjadi tertahan. Beberapa kebijakan baru juga telah diluncurkan untuk mendukung kebutuhan kritis pada masa yang berat ini, Dewan Komisaris mendukung upaya Bank sehingga dapat tetap mempertahankan profitabilitasnya.

Kendati mobilitas Direksi dan Dewan Komisaris menjadi sangat terbatas, namun berbagai aktivitas Komite di bawah Dewan Komisaris masih tetap berlangsung sesuai dengan ketentuan, dan telah secara efektif mengidentifikasi berbagai isu permasalahan yang relevan. Beberapa kebijakan operasional juga berhasil dikeluarkan berlandaskan diskusi dari Komite tersebut.

Pandangan atas Prospek Usaha Dewan Komisaris optimis bahwa tahun 2021 dapat dilihat sebagai harapan baru, meskipun pandemi Covid-19 diperkirakan belum benar-benar akan usai. Beberapa indikator ekonomi telah menunjukkan kecenderungan perbaikan seperti kenaikan harga komoditas, pertumbuhan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment), dan beberapa aktivitas normal baru yang sudah menjadi kebiasaan yang diterima di masyarakat. Sehingga, Dewan Komisaris berharap perbaikan kinerja Bank dapat tercapai di tahun 2021.

Pandangan atas Tata Kelola Praktek pelaksanaan Tata Kelola perusahaan di Bank telah diselenggarakan dengan baik. Baik dari sisi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi maupun kesetaraan. Pelaporan kinerja juga telah dilaporkan

purchasing power. The banking industry did not escape from the significant impact, which was shown in the decline in credit quality which had an impact on lower profits compared to previous years. As happened to the banking industry in general, the Bank also faced limitations in business growth and profits. The biggest challenge was how the Bank could assist debtor customers to survive without sacrificing compliance with various banking regulations issued by the Financial Services Authority (OJK). To maintain its performance, the Bank has supported efforts to restructure debtor credit and conduct efficiency in various lines of activities, such as overhead costs and interest costs, while maintaining occupational health protocols in accordance with the direction of various Government agencies.

Performance Assessment of the Board of DirectorsThe Board of Commissioners assesses that the Board of Directors has responded responsively to the actions needed in the face of the Covid-19 pandemic. Particularly in responding to the various opportunities provided by OJK, such as the relaxation policy and the leniency of other provisions. The Board of Commissioners supported the various efforts made by the Board of Directors in accordance with the direction of the OJK Supervisor.

Supervision on the Implementation of the Bank’s Strategy2020 was a tough year for the Bank. The business growth and profit plans that had been set before were put on hold. Several new policies have also been launched to support critical needs during this difficult period, the Board of Commissioners also supported the Bank’s efforts so that it could maintain its profitability.

Although the mobility of the Board of Directors and the Board of Commissioners became very limited, various activities of the Committees under the Board of Commissioners have been ongoing in accordance with the provisions and have effectively identified various relevant issues. Several operational policies were also successfully issued based on discussions from the Committees.

view on Business ProspectThe Board of Commissioners is optimistic that 2021 can be seen as new hope, even though the Covid-19 pandemic is not yet over. Several economic indicators have shown an upward trend, such as rising commodity prices, growth in foreign direct investment, and several new normal activities that have become accepted habits in society. The Board of Commissioners hopes that improvements in the Bank’s performance can be achieved in 2021.

view on Good GovernanceThe practice of implementing good corporate governance in the Bank has been well implementation. Both in terms of transparency, accountability, responsibility, independence, and equality. Performance reports have

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah kita dapat melewati Tahun Buku 2020 dengan baik, meskipun dipenuhi oleh berbagai rintangan yang berat. Kondisi ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020, sehingga mempengaruhi perekonomian Indonesia akibat diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sepanjang 2020.

Tahun 2020 dianggap sebagai bencana ekonomi secara global, dengan pertumbuhan ekonomi global tercatat terkontraksi -3,50% (Year on Year/YoY) yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertumbuhan perekonomian Indonesia sendiri diprediksi terkontraksi sebesar -2,07% (YoY), sehingga membuat industri perbankan ikut mengalami pukulan yang cukup berat. Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya diprediksi mencapai -5,20% dapat ditahan dengan alokasi pengeluaran Pemerintah yang beberapa di antaranya adalah pemicu kunci pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan akomodatif untuk melaksanakan pembauran kebijakan moneter untuk mengurangi risiko Covid-19 terhadap perekonomian nasional.

Dunia usaha juga mengalami masalah mempertahankan kesinambungan hidup, khususnya karena banyak aktivitas ekonomi terhenti dan menurunnya daya beli masyarakat.

Respected Shareholders and Stakeholders,

Let us give praise and gratitude to the presence of God Almighty because it is His blessings and grace we could pass the 2020 Fiscal Year well despite the huge obstacles. This condition took place due to the Covid-19 pandemic that has occurred in Indonesia since March 2020, so that it has affected the Indonesian economy due to the Large-Scale Social Restriction (PSBB) implemented throughout 2020.

2020 considered as year of catasthrope economic globally with global economic growth is recorded an unprecedented contraction of -3.50% (Year on Year/YoY) has never happened before. Indonesia economic growth itself predicted to contract by -2.07% (YoY), thus making banking industry to bear the heavy blow. The contraction of economy grow predicted previously -5.20% could be withheld by government expenditure allocation among others is cause key to economic growth. Also Bank Indonesia issued an accomodative policy in order to implement the monetary policy integration which is aim to mitigate Covid-19 impact toward national economy.

The business world also has been having problems maintaining sustainability, especially due to many stalled economic activities and the decrease of people’s

Page 15: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202025 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 26

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

secara rutin dan tepat waktu, khususnya kepada Pengawas OJK. Berbagai fungsi pada Bank telah bekerja sesuai peranannya, dan pengawasan Dewan Komisaris tetap telah berjalan secara independen dan efektif.

Dewan Komisaris juga menilai penerapan manajemen risiko telah dilakukan sesuai dengan kaidah yang berlaku, namun kami juga menyadari bahwa beberapa risiko melekat (inherent risk) masih menjadi catatan bagi kinerja penerapan manajemen risiko yang baik. Laporan manajemen risiko di Bank masih menunjukkan perlunya perbaikan kualitas risiko kredit, operasional, kepatuhan, dan strategis. Bencana pandemi yang terjadi juga turut mempengaruhi profil risiko Bank, khususnya risiko kredit, mengingat keleluasaan pertumbuhan usaha menjadi terbatas.

Pandangan atas Penerapan Whistleblowing System (WBS)Penerapan whistleblowing system telah berjalan di Bank. Sepanjang tahun 2020 tidak terdapat laporan yang masuk untuk whistleblowing system.

Pandangan atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)Dewan Komisaris menilai kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) selama 2020 berjalan secara konsisten, yaitu beroperasi secara efisien. Demi keberlangsungan usaha serta persiapan menghadapi tantangan usaha ke depan, Dewan Komisaris sangat mendukung perlunya kaderisasi personalia perusahaan.

Pandangan atas Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris menilai aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) tidak banyak yang bisa dilakukan terkait adanya pandemi Covid-19, mengingat banyaknya keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik di mana Bank berusaha untuk menerapkan protokol kesehatan. Meskipun demikian, masih ada aktivitas pemberian beasiswa untuk anak karyawan yang berprestasi, serta bantuan korban banjir di Jakarta bulan Januari 2020.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Senin, tanggal 9 November 2020, Bank memberhentikan dengan hormat Bapak Raj Kumar Mitra dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Bank terhitung sejak Rapat ditutup.

Sehingga setelah Rapat ditutup, susunan anggota Dewan Komisaris Bank menjadi sebagai berikut:

Komisaris : Prakash Rupchand ChuganiKomisaris Independen : Handadjaja SulaimanKomisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul

also been reported regularly and timely, particularly to OJK Supervisor. Various functions in the Bank have worked according to their roles and the supervision of the Board of Commissioners has continued independently and effectively.

The Board of Commissioners also assesses that the implementation of risk management has been carried out in accordance with the prevailing principles, however we also realize that some inherent risks are still a record for the performance of good risk management implementation. Risk management reports in the Bank still indicate the need to improve the quality of credit, operational, compliance, and strategic risks. The pandemic disaster that has occurred also has affected the Bank’s risk profile, particularly credit risk, given the limited flexibility in business growth.

view on Whistleblowing System (WBS) Implementation

The whistleblowing system has been implemented in the Bank. Throughout 2020 there were no incoming reports for the whistleblowing system.

view on Human Resources ManagementThe Board of Commissioners assesses that the Human Resources (HR) management policy for 2020 ran consistently which was operating efficiently. For the sake of business continuity and preparation for future business challenges, the Board of Commissioners strongly supports the need for the cadre of company personnel.

view on Corporate Social Responsibility (CSR) ImplementationThroughout 2020, the Board of Commissioners assessed limited Corporate Social Responsibility (CSR) activities performed in this Covid-19 pandemic, considering there have been limitations in physical activities in which Bank tried to implement the health protocols. Nevertheless, the scholarship awarding for high-achieving employees’ children as well as assistance for flood victims in Jakarta in January 2020 were still conducted.

Changes in the Composition of the Board of CommissionersAccording to the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on Monday, November 9, 2020, Bank decided to honorably dismiss Mr. Raj Kumar Mitra from his position as President Commissioner of the Bank as of the closing of the Meeting.

After the Meeting, the composition of the members of the Board of Commissioners of the Bank is as follows:

Commissioner : Prakash Rupchand ChuganiIndependent Commissioner : Handadjaja SulaimanIndependent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul

Selanjutnya, terjadi peristiwa setelah tanggal pelaporan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Kamis, tanggal 7 Januari 2021, di mana Bank telah menyetujui untuk mengangkat Tuan Sudhiranjan Padhi sebagai Komisaris Utama Bank yang akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya.

Sehingga setelah Rapat ditutup, susunan anggota Dewan Komisaris Bank menjadi sebagai berikut:

Komisaris Utama : Sudhiranjan Padhi*)

Komisaris : Prakash Rupchand ChuganiKomisaris Independen : Handadjaja SulaimanKomisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul

*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya.

Supervisi dan Arahan Berkala Kepada DireksiDewan Komisaris secara aktif melakukan supervisi dan pemberian arahan kepada Direksi dan Komite-Komite di bawahnya, yang biasanya dilakukan secara langsung pada Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

PenutupDewan Komisaris berharap kinerja Bank pada tahun 2021 dapat meningkat dengan pertumbuhan usaha yang moderat, mengingat dampak yang dihasilkan oleh pandemi pada kualitas kredit belum menunjukkan kepastiannya. Namun, Dewan Komisaris berterima kasih kepada setiap Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham, serta Insan Bank yang telah mendedikasikan tenaga dan waktu terbaiknya untuk Bank.

Subsequently, there was a subsequent event according to the the results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on Thursday, January 7, 2021, in which the Bank agreed to appoint Mr. Sudhiranjan Padhi as the President Commissioner of the Bank which will be effective after obtaining approval from OJK and/or other institutions.

After the Meeting, the composition of the members of the Board of Commissioners of the Bank is as follows:

President Commissioner : Sudhiranjan Padhi*)

Commissioner : Prakash Rupchand ChuganiIndependent Commissioner : Handadjaja SulaimanIndependent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul

*) Effective after obtaining approval from OJK and/or other institutions.

Supervision and Advice to Directors PeriodicallyBoard of Commissioners actively carries out supervision and provide advice to the Board of Directors and the Committees under it, which is frequently performed directly at the Joint Meeting Board of Commissioners and board of Directors.

Closing StatementBoard of Commissioners anticipate that the Bank’s performance in 2021 will improve with moderate business growth, due to the impact of pandemi of Covid 19 on credit quality has not shown up the certainty. However, the Board of Commissioners would like to thank all the Distinguished Stakeholders and Shareholders, as well as Bank personnel who have dedicated their best effort and time to the Bank.

Atas nama Dewan KomisarisOn behalf of Board of Commissioners

Raharjo Satrio UnggulKomisaris Independen / Independent Commissioners

Page 16: annual report 2020 - BOI Indonesia

Laporan DireksiDirectors’ Report

SINDBAD RIJADI HARDJODIPURODirektur UtamaPresident Director

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202027 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 28

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, dalam masa-masa sulit sepanjang tahun 2020 yang diakibatkan merebaknya pandemi Covid-19, Bank masih dapat bertahan dalam menghadapi krisis tersebut sehingga berhasil membukukan hasil kinerja yang maksimal. Dengan kemampuan adaptasi yang baik, sesuai dengan tema Laporan Tahunan tahun 2020 yaitu Resilience to Survive, Bank akan terus menyempurnakan diri untuk menjadi mitra keuangan yang andal dan terpercaya, serta meningkatkan standar dan kualitas pengelolaan secara bertahap agar sesuai dengan perkembangan bisnis industri perbankan nasional dan internasional. Semua pergerakan pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional senantiasa memberikan motivasi yang kuat bagi Bank untuk terus menangkap setiap peluang yang ada, demi perkembangan bisnis ke depan.

Dengan upaya Bank yang secara konsisten meningkatkan sistem pengendalian internal secara efektif, melalui pelaksanaan fungsi dan peranan seluruh pihak yang ada dalam struktur organisasi termasuk peranan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan Manajemen Risiko, serta peningkatan sumber daya manusia dan teknologi informasi, Bank optimis dapat mempertahankan kinerja positif secara konsisten di tahun-tahun mendatang.

Respected Shareholders and Stakeholders,

Praise and gratitude to God Almighty, for His grace and grant, in the difficult times throughout 2020 which were caused by the outbreak of the Covid-19 pandemic, the Bank was able to survive the crisis so that it managed to record maximum performance results. With good adaptability, in accordance with the theme of the 2020 Annual Report, namely Resilience to Survive, the Bank will continue to perfect itself to become a reliable and trusted financial partner, and gradually improve management standards and quality to match the business development of the national and international banking industry. All movements of national and regional economic growth always provide a strong motivation for the Bank to continue to seize every opportunity that exists, for future business development.

With the Bank’s efforts to consistently improve the internal control system effectively, through the implementation of the functions and roles of all parties in the organizational structure including the role of the Internal Audit Work Unit (SKAI) and Risk Management, as well as improving human resources and information technology, the Bank is optimistic that it can be maintaining a consistently positive performance in the years to come.

Melalui Laporan Tahunan ini, izinkan kami menyampaikan kinerja tahun 2020 yang disertai tantangan dengan paparan strategi Bank untuk menanggulangi dampak kendala tersebut.

Tinjauan EkonomiKondisi ekonomi global tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan kemerosotan ekonomi yang sangat signifikan di berbagai lini bisnis, sehingga berpengaruh pada ketidakpastian prospek pertumbuhan ekonomi dunia. Resesi mendalam yang dipicu oleh pandemi Covid-19 diperkirakan akan meninggalkan bekas luka yang bertahan lama melalui investasi yang lebih rendah, erosi sumber daya manusia melalui hilangnya pekerjaan dan sekolah, fragmentasi perdagangan global, dan terputusnya rantai pasokan.

Dampak Pandemi Covid-19 membuat perekonomian, baik internasional maupun nasional, mengalami kontraksi pertumbuhan menuju jurang resesi, sehingga sejumlah bank terpaksa dan telah mengambil kebijakan hapus buku, dan hapus tagih piutang (write off) yang dilakukan untuk kredit yang sudah masuk kategori macet dalam jangka waktu lama. Tindakan penghapusan buku ini seiring dengan kenaikan NPL yang bergerak signifikan.

Dalam situasi pandemi Covid-19 belum tertuntaskan, Bank harus tetap mengambil sikap waspada dan profesional, dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian dengan memperkuat dan mengantisipasi risk profile dengan baik, asas good corporate governance, profitabilitas, dan menjaga permodalan bank.

Lebih jauh, langkah strategis yang diterapkan Bank dalam menghadapi tantangan tersebut adalah berfokus pada penyelesaian kredit bermasalah terhadap beberapa debitur-debitur bermasalah, dan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit selama pandemi Covid-19, karena banyak debitur yang bisnisnya terdampak dan banyaknya debitur saat ini yang mengajukan restrukturisasi kredit, serta secara internal melakukan efisiensi biaya.

Tinjauan IndustriSecara nasional, pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi Indonesia mengalami resesi di tahun 2020. Direksi juga menilai bahwa tahun 2020 merupakan tahun terberat bagi industri Perbankan. Pandemi Covid-19 yang memukul sebagian besar sektor bisnis, mengakibatkan perbankan hanya bisa fokus membantu debitur agar bisa bertahan menghadapi tekanan lewat program restrukturisasi kredit. Sementara, ekspansi sangat terbatas mengingat sektor usaha sulit melakukan ekspansi.

Kondisi industri Perbankan mengalami pukulan yang cukup berat, dibuktikan dengan adanya kontraksi pada pertumbuhan sektor kredit yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perbankan di Indonesia. Laba Perbankan di Indonesia juga menurun hingga 30,30%, sementara Bank sendiri mengalami kontraksi sekitar 18,25%.

Through this Annual Report, let us present the 2020 performance accompanied by challenges along with the Bank’s strategy exposure to overcome the impact of these constraints.

Economic OutlookGlobal economic conditions in 2020 were greatly affected by the impact of the Covid-19 pandemic which caused significant economic downturn in various business line, so that it affects the uncertainty of world economic growth prospects. The deep recession triggered by the Covil-19 pandemic estimated to leave lasting scars through lower investment, erosion of human resources through loss of jobs and schools, fragmentation of global trade, and supply chain breakdowns.

The impact of the Covid-19 pandemic made the economy, both international and national, has experienced a growth contraction towards the brink of recession, so that a number of banks have been forced to and have taken write-off policies, and write-offs made for loans that were already in the bad category for a long period of time. The write-off actions were in line with the significant increase in NPL.

In a situation where the Covid-19 outbreak has not been resolved, the Bank must continue to take vigilant and professional attitudes, by upholding the principle of prudence by strengthening and anticipating the risk profile properly, the principles of good corporate governance, profitability, and maintaining bank capital.

Furthermore, the strategic steps implemented by the Bank in facing these challenges were to focus on solving non-performing loans for several problem debtors, and be more careful in channeling loans during the Covid-19 pandemic, because many debtors have their businesses affected and many debtors are currently applying for credit restructuring, and internally make cost efficiency.

Industry OutlookNationally, the Covid-19 pandemic has made the Indonesian economy experience a recession in 2020. The Board of Directors also considers that 2020 was the toughest year for the banking industry. The Covid-19 pandemic, which hit most business sectors, resulted in banks only being able to focus on helping debtors to withstand pressure through a credit restructuring program. Meanwhile, expansion was very limited considering that it was difficult for the business sector to expand.

The condition of the banking industry suffered a heavy blow, as evidenced by a contraction in credit sector growth that had never occurred before in the history of banking in Indonesia. Banking profit in Indonesia also decreased by 30.30%, while the Bank itself contracted by approximately 18.25%.

Page 17: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202029 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 30

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

Di sisi lain, OJK memberikan relaksasi bagi perbankan dalam restrukturisasi kredit, melalui penundaan angsuran pokok dan bunga, sehingga tidak berdampak negatif pada kenaikan kredit bermasalah dan penurunan permodalan. Kebijakan makroprudensial juga dilonggarkan untuk mendukung terjaganya stabilitas sistem keuangan dan mendorong penyaluran kredit, serta pembiayaan dari perbankan. Digitalisasi sistem pembayaran dipercepat melalui implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, untuk mendorong ekonomi dan keuangan digital yang makin marak setelah pandemi Covid-19, dan sekaligus sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.

Strategi dan Kebijakan Strategis BankBank senantiasa mengutamakan nasabah, termasuk dalam menentukan strategi dan kebijakan strategik dalam menghadapi kondisi yang dipenuhi oleh berbagai ketidakpastian. Bank berupaya untuk senantiasa menyelamatkan nasabah, dengan melakukan restrukturisasi kepada nasabah dengan adanya kebijakan relaksasi dari OJK. Bank memberikan restrukturisasi kepada sekitar 100 dari 500 nasabah Bank, sebagai upaya pemberian keringanan Bank kepada nasabah yang pendapatannya berkurang akibat pandemi Covid-19.

Bank juga melakukan efesiensi di berbagai aspek, yakni dari aspek interest expenses dan operational cost. Sebagai upaya efisiensi interest expenses, Bank mengurangi produk-produk deposito yang mahal seperti deposito special rate. Sementara dari aspek operational cost, Bank berupaya untuk menekan biaya operasional yang dapat dikurangi, sehingga Bank berhasil mengurangi biaya operasional dari sekitar Rp9 miliar per bulan menjadi sekitar Rp6 miliar per bulan.

Kendala yang Dihadapi dan PenyelesaiannyaPandemi Covid-19 yang melanda di sepanjang tahun 2020 menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Bank. Tidak hanya di bidang-bidang kredit yang mengalami penurunan pertama kali sepanjang sejarah industri perbankan, Bank juga harus menghadapi kontraksi pertumbuhan di aspek-aspek lainnya, seperti penurunan bunga bank dan liabilitas. Dengan adanya kendala-kendala tersebut, Bank menetapkan sejumlah upaya penyelesaian, seperti pemberian restrukturisasi kredit kepada Nasabah untuk tetap menjaga keberlanjutan bisnis di bidang kredit. Bank juga mengikuti setiap kebijakan relaksasi yang diberikan oleh OJK di sepanjang 2020. Selain restrukturisasi, Bank melakukan upaya pengetatan monitor terhadap pelaksanaan kredit di Bank, yang sebelumnya dilaksanakan setiap satu tahun sekali menjadi setiap 6 bulan sekali, sehingga Bank dapat menjaga keberlanjutan bisnis dengan lebih ketat.

Kinerja BankOperasionalSelama tahun 2020, kinerja Bank tercatat menurun dari sisi operasional, akibat pandemi Covid-19 yang melanda. Bank tercatat memperoleh Pendapatan Operasional sebesar Rp6 miliar, menurun dari Rp19 miliar di tahun

On the other hand, OJK provided relaxation for banks in credit restructuring, by delaying installments of principal and interest, so that it did not perform a negative impact on the increase in non-performing loans and decrease in capital. Macroprudential policy was also loosened to support financial system stability and encourage lending and bank financing. The digitization of the payment system was accelerated through the implementation of the 2025 Indonesian Payment System Blueprint (BSPI), to encourage the increasingly vibrant digital economy and finance after the Covid-19 pandemic, and at the same time as a source of economic growth.

Bank’s Strategy and Strategic PolicyThe Bank always prioritizes customers, including in determining strategies and strategic policies in dealing with conditions filled with various uncertainties. The Bank strives to always save customers, by restructuring customers with the relaxation policy from the OJK. The Bank has provided restructuring to around 100 of the Bank’s 500 customers, as an effort to provide Bank relief to customers whose income have been decreased due to the Covid-19 pandemic.

Banks also performed efficiency in various aspects, namely from the aspects of interest expenses and operational cost. As an effort to increase interest expenses efficiency, the Bank reduced expensive deposit products such as special rate deposits. Meanwhile, from the operational cost aspect, the Bank strove to reduce operational costs that could be reduced, so that the Bank succeeded in reducing operating costs from Rp9 billion per month to around Rp6 billion per month.

Constraints faced and their solutionsThe Covid-19 pandemic that hit throughout 2020 was one of the biggest challenges for the Bank. Not only did the credit sector experience a decline for the first time in the history of the banking industry, Banks also had to face growth contraction in other aspects, such as decreasing bank interest and liabilities. With these constraints, the Bank established a number of settlement efforts, such as granting credit restructuring to customers to maintain business sustainability in the credit sector. The Bank also followed every relaxation policy provided by OJK throughout 2020. In addition to restructuring, the Bank also performed efforts to tighten the monitoring of credit implementation at the Bank, which was previously implemented once a year to once every 6 months, so that the Bank could maintain a more stringent business continuity.

Bank PerformanceOperationalDuring 2020, the Bank’s performance was recorded to decline in terms of operations, due to the hit of Covid-19 pandemic. The bank was recorded to receive an Operating Income of Rp6 billion, decrease from Rp19 billion in

2019. Meski demikian, Bank berhasil mempertahankan kinerja operasionalnya dengan baik, meskipun berada di kondisi yang sangat berat bagi seluruh jenis industri, khususnya perbankan.

Penurunan pada Pendapatan Operasional juga disebabkan oleh adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di sepanjang tahun 2020, sehingga kebanyakan orang lebih memilih mengarantina diri di rumah, yang sekaligus melumpuhkan mobilitas perekonomian serta kinerja operasional Bank.

KeuanganDi tengah tantangan pandemi yang berdampak pada perekonomian, Bank berhasil mempertahankan kinerja keuangannya pada level yang cukup baik. Bank memprediksikan tahun 2020 akan menjadi tahun terberat bagi Bank dengan target pencapaian Laba Rp2 miliar, meskipun di tahun 2019 telah mencatatkan Laba sebesar Rp23 miliar. Namun demikian, target Bank dalam mencapai profit Rp2 miliar berhasil dilampaui dengan baik oleh manajemen dan melalui kerjasama yang solid di antara seluruh insan Bank, sehingga Bank berhasil membukukan laba sebelum pajak (audited) sebesar Rp19 miliar pada akhir tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh sejumlah langkah strategi manajemen yang berupaya mencegah terjadinya kredit bermasalah baru, dengan mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak pandemi Covid-19 sesuai dengan ketentuan Regulator, serta meningkatkan penyaluran kredit ritel dan usaha kecil menengah (UKM). Selain itu, Manajemen juga berhasil melakukan efisiensi biaya operasional Bank melalui pemanfaatan teknologi sistem informasi.

Bank juga terbantu dengan adanya berbagai kebijakan relaksasi yang diberikan oleh OJK, sehingga kinerja Bank dapat dimaksimalkan meskipun tengah berada di masa yang penuh dengan tantangan.

Prospek Usaha 2021Adanya kebijakan Pemerintah lewat protokol new normal akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, yang diperkirakan akan masih berlangsung sampai dengan tahun 2021, menyebabkan kondisi perekonomian Indonesia dan global menjadi stagnan, dan berimbas pada kemampuan bayar debitur serta pada penyaluran kredit Bank. Akibat pandemi Covid-19, ekspansi bisnis Bank sangat terbatas mengingat sektor usaha sulit melakukan ekspansi, sehingga Bank hanya bisa fokus membantu debitur agar bisa bertahan menghadapi tekanan melalui program restrukturisasi kredit.

Di sisi lain, Bank juga telah menemukan adanya nasabah-nasabah yang telah mengalami perbaikan di bidang kredit, sehingga Bank optimis bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun perbaikan bagi Bank sendiri maupun industri Perbankan secara umum.

Manajemen selalu mengupayakan langkah-langkah yang progresif dengan mengacu pada hasil temuan Auditor

2019. Nevertheless, the Bank managed to maintain its operational performance well, despite being in very tough conditions for all types of industry, particularly banking.

The decline in Operating Income was also caused by the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) which were implemented throughout 2020, so that most people prefer to quarantine themselves at home, which at the same time cripples economic mobility and the Bank’s operational performance.

FinanceIn the midst of the pandemic’s challenges impacting the economy, the Bank managed to maintain its financial performance at a fairly good level. The Bank predicted that 2020 would be the toughest year for the Bank with a profit target of Rp2 billion, even though in 2019 it was recorded a profit of Rp23 billion. However, the Bank’s target of achieving a profit of Rp2 billion was successfully exceeded by the management and through solid cooperation among all Bank personnel, so that the Bank managed to book a before tax (audited) profit of Rp19 billion by the end of 2020. This was due to a number of strategic management steps that attempted preventing the occurrence of new non-performing loans, by issuing a loan restructuring policy for debtors affected by Covid-19 in accordance with Regulatory provisions, as well as increasing retail and small and medium enterprise (SME) credit distribution. In addition, the Management also succeeded in improving the efficiency of the Bank’s operational costs by utilizing information system technology.

The Bank also was assisted by the various relaxation policies provided by the OJK, so that the Bank’s performance could be maximized even though it was in a period full of challenges.

2021 Business Prospects The existence of a Government policy through the new normal protocol due to the Covid-19 pandemic in 2020, which was expected to continue until 2021, caused the condition of the Indonesian and global economy to stagnate, and had an impact on the ability to pay debtors and on bank lending. As a result of the Covid-19 pandemic, the Bank’s business expansion was very limited considering that the business sector was difficult to expand, so that the Bank can only focus on helping debtors to withstand pressure through the credit restructuring program.

On the other hand, the Bank has also found customers who have experienced improvements in the credit sector, so the Bank is optimistic that 2021 will be a year of improvement for the Bank itself and the banking industry in general.

Management always strives for progressive steps by referring to the findings of the Internal and External

Page 18: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202031 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 32

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

Internal maupun Eksternal, serta dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan bisnis Bank di masa yang akan datang. Fokus dari strategi pengembangan bisnis Bank di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, yang akan dijalankan sesuai dengan Arah Kebijakan Bank, antara lain adalah akan secara bertahap mengurangi komposisi persentase portofolio kredit bisnis korporasi terhadap total Kredit, dan lebih memfokuskan untuk peningkatan penyaluran kredit ritel dan usaha kecil menengah (UKM) berdasarkan prinsip kehati-hatian bank, dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi Nacos (Namaste Credit Origination System), serta berupaya menekan terjadinya kredit bermasalah baru.

Implementasi Tata Kelola Perusahaan di Bank

Upaya perbaikan yang signifikan di bidang Tata Kelola Perusahaan adalah melengkapi posisi-posisi manajerial maupun Pejabat Eksekutif, dengan melakukan rotasi maupun promosi untuk mencegah terjadinya kejenuhan bekerja, serta meminimalkan terjadinya human error atau bahkan fraud. Selain itu, dalam melakukan upaya perbaikan Tata Kelola Perusahaan, Bank masih dalam proses untuk mengajukan Uji Kemampuan dan Kepatutan, Tuan Sudhiranjan Padhi sebagai Komisaris Utama Bank berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada tanggal 7 Januari 2021.

Dari sisi governance process, Bank senantiasa berupaya melakukan perbaikan untuk mencegah terjadinya kesalahan berulang di operasional, memperbaiki proses end to end proposal kredit agar lebih cepat, terukur dan termonitor dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta meningkatkan risk awareness petugas pelaksana operasional.

Terkait belum berjalannya governance outcome secara optimal, Direksi mengharapkan manajemen mampu melaksanakan regulasi Tata Kelola dengan lebih baik lagi, sehingga sanksi-sanksi dari regulator dapat dihindari di masa depan.

Namun demikian, Direksi mengapresiasi kerjasama yang solid antar insan Bank yang berhasil mempertahankan nilai tingkat kesehatan bank, bahkan meningkatkan tingkat kesehatannya di beberapa aspek seperti stratejik, reputasi, dan compliance dibandingkan dengan tahun 2019.

Di bidang whistleblowing, Bank telah memiliki sistem whistleblowing sejak 5 tahun terakhir, sehingga implementasi sistem ini telah berjalan dengan cukup baik, bahkan membantu Bank dalam menemukan pelanggaran-pelanggaran di beberapa tahun belakangan.

Di bidang sistem manajemen risiko, Bank memiliki komite independen, yakni Komite Pemantau Risiko yang berada di bawah Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2020, Komite Pemantau Risiko telah banyak membantu manajemen risiko dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko secara

Auditors, as well as by taking into account the needs of the Bank’s business development in the future. The focus of the Bank’s business development strategy in the midst of the Covid-19 pandemic which is still ongoing today, which will be performed in accordance with the Bank’s Policy Direction, among others is to gradually reduce the percentage composition of the corporate business loan portfolio to total loans, and focus more on increasing lending to retail and small and medium enterprises (SMEs) based on the prudential principles of the bank, by maximizing the use of the Nacos application (Namaste Credit Origination System), as well as trying to suppress the occurrence of new non-performing loans.

Implementation of Good Corporate Governance at the BankSignificant improvement efforts in the field of Corporate Governance including complementing managerial and executive positions by rotating and promoting to prevent boredom and minimize the occurrence of human errors or even fraud. Additionally, in manifesting the efforts to improve Corporate Governance, the Bank is still in the process of submitting a Fit and Proper Test, Mr. Sudhiranjan Padhi as the President Commissioner of the Bank based on the results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on January 7, 2021.

In terms of governance process, The Bank continues to make improvements to prevent recurring mistakes in operations, improve the end-to-end process of loan proposals so that they are faster, more measurable and monitored while still paying attention to the principles of prudence, and improving risk awareness of operational officers.

Regarding the governance outcome that haven’t run optimally, the Board of Directors hopes that the management will be able to implement better governance regulations, so that reprimands from regulators can be avoided in the future.

However, the Board of Directors appreciates the solid cooperation between Bank personnel who succeeded in maintaining the value of the bank’s soundness level, even improving its soundness level in several aspects such as strategy, reputation, and compliance compared to 2019.

In the whistleblowing sector, the Bank has had a whistleblowing system for the past 5 years, so that the implementation of this system has been running quite well, even helping the Bank to find violations in recent years.

In the area of risk management systems, the Bank has an independent committee, namely the Risk Monitoring Committee which is under the Board of Commissioners. Throughout 2020, the Risk Monitoring Committee assisted risk management in identifying, measuring, monitoring and controlling risks early, so that the resolution of the

dini, sehingga penyelesaian jenis risiko yang terjadi dapat diselesaikan lebih cepat. Salah satu contoh jenis risiko yang terjadi yaitu risiko kredit di mana rasio Loan at Risk (LAR) yang mencapai 68,00% per Desember 2020, yang kemudian mendapat kebijakan relaksasi dari OJK.

Pengelolaan Tinjauan Unit Pendukung BisnisSumber Daya Manusia (SDM)Di tahun 2020, pengembangan SDM terus dilakukan oleh Divisi Human Capital & Transformation, baik melalui proses rotasi/mutasi, review sistem penilaian kinerja, menerapkan reward/punishment, maupun program peningkatan kompetensi karyawan melalui pelatihan internal maupun eksternal. Hal ini akan sangat membantu menggerakkan roda usaha Bank, sehingga Bank menjadi lebih sehat, terpercaya dan berkembang. Selain itu, Bank juga melakukan rotasi/mutasi pegawai dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas, peningkatan pengetahuan dan kemampuan, mencegah terjadinya fraud, dan pengembangan karir. Hal itu juga merupakan salah satu upaya dalam penerapan Tata Kelola Bank yang baik.

Di bidang pelatihan dan pendidikan bagi karyawan, tahun 2020 menjadi tahun penurunan drastis bagi pelatihan dan pendidikan karyawan. Hal ini disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan dibatasinya pertemuan-pertemuan tatap muka, termasuk pelatihan. Namun demikian, Bank tetap mengupayakan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan Bank, dengan mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh eksternal secara online sehingga protokol kesehatan yang ditetapkan dapat dipatuhi secara ketat. Bank juga telah merencanakan pelaksanaan e-learning yang akan dilaksanakan di masa mendatang sehingga kebutuhan pelatihan dan pendidikan bagi Insan Bank tetap terpenuhi tanpa harus melanggar protokol kesehatan yang ada.

Bank juga senantiasa berkomitmen untuk melaksanakan pengelolaan terbaik di bidang SDM, dengan tetap memenuhi kewajiban Bank dalam memberikan gaji secara penuh, di saat banyak terjadi pengurangan gaji di perusahaan lain. Bahkan, Bank berhasil mempertahankan komitmennya dalam memberikan kenaikan gaji kepada karyawan di tahun 2020. Bank juga berhasil mempertahankan karyawannya tanpa adanya pengurangan karyawan, dengan cara tidak melakukan penggantian terhadap karyawan yang pensiun.

Teknologi InformasiUntuk memaksimalkan kinerja Bank, maka di tahun 2020, Bank melakukan sejumlah strategi pengelolaan teknologi informasi, antara lain dengan adanya pembagian tugas dan divisi yang harus dilaksanakan secara terpisah akibat adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun demikian, Bank juga mengalami sejumlah hambatan di bidang Teknologi Informasi, yakni tertundanya beberapa program pengambangan teknologi informasi di bidang perbankan, akibat adanya pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan adanya launching secara tatap muka.

types of risks that occured could be resolved more quickly. One example of the types of risks that occuree was credit risk where the Loan at Risk (LAR) ratio reached 68.00% as of December 2020, which then received a relaxation policy from the OJK.

Management of Business Support Unit OutlookHuman Resources (HR)In 2020, the Human Capital & Transformation Division continued to develop human resources, either through a rotation/transfer process, review performance appraisal systems, implement rewards/punishments, as well as employee competency improvement programs through internal and external training. This would greatly help to move the Bank’s business wheels, so that the Bank became healthier, more reliable and developing. In addition, the Bank also performed employee rotation/transfer with the aim of increasing productivity, increasing knowledge and skills, preventing fraud, and developing career paths. This was also one of the efforts to implement Good Bank Governance.

In the field of training and education for employees, 2020 was a year of drastic decline for employee training and education. This was due to the Covid-19 pandemic which limited face-to-face meetings, including training. However, the Bank continued to strive for training and education for Bank employees, by including employees in training organized by externals via online so that the established health protocols could be strictly adhered to. The Bank had also planned the implementation of e-learning which would be implemented in the future so that the training and education needs of Bank personnel could be fulfilled without having to violate existing health protocols.

The Bank was also always committed to perform the best management in the HR sector, while still fulfilling the Bank’s obligations in providing full salaries, at a time when were many reductions in salaries at other companies. In fact, the Bank succeeded in maintaining its commitment to providing salary increases to employees in 2020. The Bank also succeeded in retaining its employees without any reduction in employees, by not replacing retiring employees.

Information TechnologyTo maximize the Bank’s performance, in 2020, the Bank implemented a number of information technology management strategies, including the division of tasks and divisions that must be implemented separately due to large-scale social restrictions (PSBB). However, the Bank also experienced a number of obstacles in the Information Technology sector, namely the delay in several information technology development programs in the banking sector, due to the Covid-19 pandemic which did not allow face-to-face launching.

Page 19: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202033 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 34

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanBank juga secara serius berkomitmen untuk menjaga keselamatan karyawannya, terutama dari pandemi Covid-19 yang tengah terjadi. Berbagai upaya dilakukan, di antaranya dengan memberikan subsidi vitamin, masker, dan melakukan penjemputan bagi karyawan Bank yang menggunakan transportasi umum untuk pergi ke kantor, sehingga karyawan tidak perlu melakukan perjalanan dengan transportasi umum yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan virus.

Sementara di bidang lingkungan dan kemasyarakatan, dalam tahun ini Bank juga memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat sekitar, khususnya tenaga outsource yang ada di Bank, sehingga dampak positif dapat dirasakan oleh lingkup terdekat Bank terlebih dahulu.

Kinerja KeberlanjutanBank mempunyai komitmen untuk ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dalam kondisi normal sebelum ada pandemi Covid-19, Bank senantiasa menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui santunan ke panti asuhan, pemberian bantuan untuk korban banjir dan peningkatan literasi perbankan ke Sekolah-Sekolah Menengah dan Kejuruan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya menabung.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas biasanya dijalankan oleh Bank secara rutin dari tahun ke tahun. Namun, sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19 di mana untuk pencegahan penularan virus Covid-19 ini, kegiatan yang bersifat kerumunan dan tatap muka langsung harus dihindari, maka kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dibatasi agar tidak melanggar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karenanya, aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan lebih ditekankan untuk menjamin agar karyawan atau masyarakat yang bekerja di lingkungan Bank dapat terjamin kehidupannya, seperti pemberian bantuan sembako untuk keluarga tenaga alih daya di Bank.

Di bidang keberlanjutan ekonomi, Bank berfokus pada restrukturisasi kredit kepada Nasabah, sehingga keberlanjutan bisnis tetap dapat terjaga dengan baik. Hal ini juga dilakukan Bank untuk menjaga keberlanjutan Nasabah, serta sebagai bentuk komitmen Bank dalam mengutamakan Nasabahnya dalam kegiatan bisnis Bank.

Komposisi DireksiSepanjang tahun 2020, tidak terdapat perubahan di dalam komposisi anggota Direksi. Namun, terjadi peristiwa setelah tanggal pelaporan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada hari Kamis, tanggal 7 Januari 2021 yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:• Menyetujui untuk mengangkat Tuan Jayaprakash

Bharathan sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan yang akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya.

Implementation of Corporate Social ResponsibilityThe bank is also seriously committed to safeguarding the safety of its employees, especially from the Covid-19 pandemic that is currently happening. Various efforts were made, including by providing subsidized vitamins, masks, and performing pick-ups for Bank employees who use public transportations to go to work, so that employees do not have to travel by public transportation which has a high risk of virus transmission.

Meanwhile in the environmental and community sector, this year the Bank also provided a number of assistance to the surrounding community, particularly the outsourced personnel at the Bank, so that the positive impact could be felt by the Bank’s closest circle first.

Sustainability PerformanceThe Bank is committed to participate in sustainable economic development. In normal conditions before the Covid-19 pandemic, the Bank always channeled corporate social responsibility through donations to orphanages, providing assistance to flood victims and increasing banking literacy to secondary and vocational schools to provide education about the importance of saving.

The activities mentioned above are regularly performed by the Bank on a regular basis from year to year. However, in connection with the Covid-19 pandemic in which to prevent the transmission of the Covid-19 virus, activities that involved the crowd and face-to-face interaction must be avoided, corporate social responsibility activities were limited so as not to violate the health protocol established by the Government. Therefore, corporate social responsibility activities were emphasized more to ensure that employees or communities who work within the Bank to be able to have a guaranteed life, such as providing basic food assistance for the families of outsourced workers at the Bank.

In the field of economic sustainability, the Bank focused on restructuring loans to customers, so that business sustainability could be maintained properly. This was also performed by the Bank to maintain customer sustainability, as well as a form of the Bank’s commitment to prioritizing its customers in the Bank’s business activities.

Composition of the Board of DirectorsThroughout 2020, there were no changes in the composition of the members of the Board of Directors. However, based on the subsequent event, the Extraordinary General Meeting of Shareholders (GMS) on Thursday, 7 January 2021 resulted in the following decisions:

• Approved to appoint Mr. Jayaprakash Bharathan as Deputy President Director of the Company which will become effective after obtaining approval from OJK and/or other institutions.

Atas nama DireksiOn behalf of Board of Directors

Sindbad Rijadi HardjodipuroDirektur Utama / President Director

• Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat Tuan Prashant Thapliyal dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan terhitung sejak pengangkatan Tuan Jayaprakash Bharathan tersebut mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya dan oleh karena itu Tuan Prashant Thapliyal tersebut tetap menjalankan jabatannya secara nyata sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan dan akan ditegaskan dalam akta tersendiri.

Sehingga susunan komposisi Direksi sebelumnya:

Direktur Utama : Sindbad Rijadi HardjodipuroWakil Direktur Utama : Prashant ThapliyalDirektur : Ferry KoswaraDirektur Independen : Primasura Pandu Dwipanata

menjadi sebagai berikut:Direktur Utama : Sindbad Rijadi HardjodipuroWakil Direktur Utama : Jayaprakash Bharathan*)

Direktur : Ferry KoswaraDirektur Independen : Primasura Pandu Dwipanata

*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya, sehingga jabatan Wakil Direktur Utama tersebut masih dijalankan secara nyata oleh Tuan Prashant Thapliyal.

ApresiasiKami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Pemangku Kepentingan, atas dukungan dan kerjasama yang diberikan, khususnya kepada para Pemegang Saham dan para nasabah. Kami juga berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris atas arahan dan bimbingan yang diberikan kepada Direksi dalam perjalanan kepengurusan Bank agar terus bertumbuh lebih baik. Apresiasi juga diberikan kepada seluruh pegawai yang telah menunjukkan kerja keras, motivasi, dan loyalitas tinggi kepada Bank, sehingga Bank mampu mempertahankan kinerjanya di tengah pandemi Covid-19 selama tahun 2020.Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi para Pemangku Kepentingan, serta menjadi bank pilihan bagi para nasabah.

• Approved to honorably dismiss Mr. Prashant Thapliyal from his position as Deputy President Director of the Company as of the appointment of Mr. Jayaprakash Bharathan as approved by the OJK and/or other institutions and therefore Mr. Prashant Thapliyal continues to serve on his real position as Deputy President Director of the Company and will be confirmed in a separate deed.

So that the composition of the previous composition of the Board of Directors:President Director : Sindbad Rijadi HardjodipuroDeputy President Director : Prashant ThapliyalDirector : Ferry KoswaraIndependent Director : Primasura Pandu Dwipanata

to be as follows:President Director : Sindbad Rijadi HardjodipuroDeputy President Director : Jayaprakash Bharathan *)

Director : Ferry KoswaraIndependent Director : Primasura Pandu Dwipanata

*) Effective after obtaining approval from OJK and/or other institutions, so that Mr. Prashant Thapliyal still serves the position of Deputy President Director

AppreciationWe would like to express our deepest appreciation and gratitude to the Stakeholders for the support and cooperation given, especially to Shareholders and customers. We would also like to express our deepest gratitude and appreciation to the Board of Commissioners for the direction and guidance given to the Board of Directors in the management journey of the Bank so that it continues to grow better. Appreciation is also given to all employees who have shown hard work, motivation, and high loyalty to the Bank, so that the Bank was able to maintain its performance amidst the Covid-19 pandemic throughout 2020. We will continue to strive to provide the best for Stakeholders, and become the bank of choice for customers.

Page 20: annual report 2020 - BOI Indonesia

BANK’S PROFILE

PROFIL BANK

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202035 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 36

Page 21: annual report 2020 - BOI Indonesia

Menjadi Bank yang prudent dan terpercaya dengan standar internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional.

To be a prudent and progressive Bank with International Standards and meet the domestic and foreign banking requirements of our customers.

Menyediakan layanan unggulan dengan lebih memfokuskan pada perbankan ritel, berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan nilai bagi Stakeholder.

To provide premium services focusing on retail banking, based on the principles of Prudential Banking and Good Corporate Governance to enhance value to our Stakeholder.

Nama / NameKantor Pusat / Head Office

PT Bank of India Indonesia TbkJl. K.H. Samanhudi No. 37Jakarta 10710, IndonesiaTelepon : (+62 21) 3500007 (hunting)Faksimili : (+62 21) 3808178, 3500007 Ext. 6SWIFT BIC : BKIDIDJAE-mail : [email protected] : www.boiindonesia.co.id

Bidang Usaha / Line of BusinessTanggal Didirikan / Date of EstablishmentNotaris / Notarial Deeds

Pelayanan Bank / Banking Service28 September 1968 / 28 September 1968Njoo Sioe Liep, S.H. No. 20 Ratification from Ministry of Law and Human Rights No. Y.A. 5/35/8 dated February 3, 1975 Announced in Republic of Indonesia State Gazzette No. 19 dated March 5, 1976, Appendix No. 162.

Modal Dasar / Authorized CapitalBursa Efek / Stock ExchangeTanggal Pencatatan / Listing DateHarga / PriceKode Saham / Ticker CodeUnderwriter / Underwriter

Rp690 miliar / Rp690 billionBursa Efek Jakarta / Indonesian Stock Exchange1 Mei 2002 / May 1, 2002Rp200BSWDPT Ciptadana SekuritasPlaza ASIA (d/h. ABDA) Office Park Unit 2Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59Jakarta - 12190, Indonesia(Date of Right Issue (II) Desember 2014)

Harga / PriceKodem Saham / Ticker CodeRegistrasi Saham / Securities Registrar

Rp1.750/sahamBSWDPT Adimitra Jasa KorporaRukan Kirana Boutique OfficeJl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5Kelapa Gading Jakarta Utara, 14250 Indonesia

Hubungan Investor / Investor RelationSekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

Jumlah Karyawan / Total Employees

PT Bank of India Indonesia TbkFerry Koswara*)

Jl. K.H. Samanhudi No. 37Jakarta - 10710, IndonesiaTelepon : (+62 21) 3500007 (hunting)Faksimili : (+62 21) 3808178

256 orang / 256 people

*) juga menjabat sebagai Direktur Operasional*) also served as Operational Director

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202037 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 38

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

COMPANY’S HISTORY IN BRIEF

RIWAYAT SINGKAT BANK

Keberadaan PT Bank of India Indonesia Tbk berawal dari sebuah Bank Pasar bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada tanggal 28 September 1968 di Surabaya. Pada tahun 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang menumbuh-kembangkan Bank ini sehingga pada tanggal 2 September 1989, Bank Pasar Swadesi meningkatkan statusnya dan secara resmi beroperasi menjadi Bank Umum dengan nama Bank Swadesi.

Pada tahun 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi yang berkedudukan di Surakarta untuk dapat membuka Kantor Cabang di Jakarta. Pada tahun 1992 Bank Swadesi memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk menjalankan usaha sebagai pedagang valuta asing.

Proses tumbuh dan berkembang ini terus berlanjut dibawah kepemilikan dan manajemen yang baru, sehingga pada tanggal 11 November 1994 Bank Swadesi mendapatkan peningkatan status dari Bank Indonesia yaitu secara resmi beroperasi menjadi Bank Devisa. Dengan status Bank Devisa ini semakin memperkokoh posisi Bank Swadesi sebagai lembaga kepercayaan yang memberikan jasa dan layanan perbankan yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah.

The existence of PT Bank of India Indonesia Tbk formerly known as Bank Pasar Swadesi was established in 1968 in Surabaya. In 1984, the Bank’s ownership was taken over by Chugani Family who escalated the bank, and on September 2, 1989, Bank Pasar Swadesi improved their status and formally to become and operate as Commercial Bank under the name of Bank Swadesi.

In 1990, Bank Swadesi merged with PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi which located in Surakarta to enable the Bank to open a branch office in Jakarta. In 1992 Bank Swadesi obtained legal permission from Bank Indonesia to operate as a money charger.

The process to become developed bank is continuously on going under the new ownership and management and on 11 November 1994 Bank Swadesi obtained upgraded status issued by Bank Indonesia therefore officially operated as Foreign Exchange Bank. By having of foreign exchange status it would strengthen the Bank Swadesi position as a trust institution could provide variant banking service according to customer needs.

BANK’S PROFILEPROFIL BANK

Page 22: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202039 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 40

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

S

Sincere

T

A

R

Accountable

Teamwork

Responsible

Ketulusan

Kerja sama

Terukur

Bertanggung jawab

Hingga 31 Desember 2020, Bank memiliki Kantor Operasional, yang tediri dari 1 Kantor Pusat, 8 Kantor Cabang, 6 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas yang tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan Makassar. Dengan berpedoman pada visi dan misi yang baru, komitmen untuk memberikan yang terbaik dan penerapan prinsip kehati-hatian, Bank bertekad untuk memberikan jasa dan layanan yang terbaik bagi masyarakat dan pembangunan perekonomian Indonesia.

Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus untuk mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, pada tahun 1995 dilakukan pemindahan Kantor Pusat dari Surabaya ke Jakarta. Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian, telah menjadi bukti keberhasilan Bank Swadesi dalam melewati masa-masa sulit di tengah krisis multi dimensi yang melanda Indonesia. Berdasarkan hasil due diligence yang dilakukan oleh pihak independen Bank Swadesi termasuk dalam kategori bank “A” sehingga tidak perlu masuk dalam program rekapitalisasi.

Sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan perbankan di masa mendatang, khususnya dalam aspek permodalan, pada tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang “go public”. Sejalan dengan program kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Swadesi telah memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal minimal Rp100 miliar dan dengan kondisi permodalan yang cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank Swadesi dalam memanfaatkan segala peluang yang ada.

Untuk dapat mewujudkan Visi, Misi dan sekaligus memperkuat posisinya di peta perbankan nasional, Bank Swadesi memandang perlu untuk menjalin aliansi strategis dengan mengundang investor yang kuat. Upaya tersebut direalisasikan dengan penandatanganan Akta Akuisisi antara Pemegang Saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India terkait dengan pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham atau yang mewakili 76,00% dari keseluruhan saham Bank Swadesi pada tanggal 22 Juni 2007. Dengan demikian secara resmi Bank Of India telah menjadi Pemegang Saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi. Dengan terjadinya pengambilalihan pengendalian kepemilikan, pada tahun 2011 nama Bank Swadesi berubah nama menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk.

Dengan dukungan Bank Of India, Bank ke depan diharapkan akan terus membangun pondasi yang kokoh untuk mencapai kinerja terbaik dengan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui alih pengetahuan dan teknologi, penempatan individu dan meningkatkan modal pada saat dibutuhkan. Bank Of India, sebagai bank yang telah berusia 100 tahun dan memiliki 56 Kantor Cabang di luar negeri yang meliputi: United States of America, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan, China, Vietnam, South Africa, Tanzania, Uganda serta 5.092 Kantor Cabang di seluruh India, memberikan keyakinan kepada Bank untuk tumbuh dan berkembang serta dapat berperan di perbankan nasional maupun internasional.

Until December 31st 2020, the Bank has operational offices consisting of 1 Head Office, 8 Branch Offices, 6 sub-branches and 2 Cash Offices, spread across Jakarta, area Surabaya, Bandung, Medan, Bali, and Makassar. By referring to the new vision and mission, a new commitment to provide the best and to apply prudential principles, the bank is determined to provide the best services for society and economic development in Indonesia.

In order to develop business as well as to get closer to the business centers nationwide, in 1995 the head office was relocated from Surabaya to Jakarta. The Bank has consistency on commitment to keep develop itself and continue to grow and provide the best guided by the principle of prudence. It is a proof of Bank Swadesi’s success in getting through the difficult times in the middle of the multi-dimensional crisis happened in Indonesia. Based on due diligence resulted conducted by an independent party, Bank Swadesi is categorized to “A” bank, so that Bank is not need to join the recapitalization program.

To anticipate the bank progress in future mainly the bank’s capital, as strategic way Bank Swadesi listed its shares on The Jakarta Stock Exchange to become the 22nd “go public” banking institution in year 2002. In line with activity program of the Indonesia Banking Architecture (API), Bank Swadesi fulfilled the Bank Fokus criteria with minimum capital 100 billion rupiah. By the sufficient capital condition, Bank Swadesi would have competitive advantage to apply accessible opportunities.

To visualize the vision, mission and strengthen its position in banking industry nationwide, Bank Swadesi consider necessary to establish the strategic alliance by inviting sound investor. That effort is implemented by signing of the acquisition deed between the majority shareholder of Bank Swadesi with Bank Of India in line with the acquisition of shares amounting of 235,600,000 shares, which representing 76.00% of the total shares of Bank Swadesi on 22 June 2007. Henceforth, Bank Of India has officially become the majority of Bank Swadesi. With this acquisition, in 2011 the Bank Swadesi changed the name to PT Bank of India Indonesia Tbk.

By support of Bank Of India, the bank is going forward hopefully continue to build a solid foundation to achieve the best performance with sustainability growth through transfer knowledge and technology, individual placement and raising capital when needed. Bank Of India, as a bank with age 100 years old and has 56 branch offices abroad among others United States of America, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hong Kong, West Indies, Japan, China, Vietnam, South Africa, Tanzania, Uganda and 5,092 Branch Offices across India, courage the Bank to grow, develop and be able to play a role in national and international banking.

BANK CULTURE

BUDAYA BANK

Page 23: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202041 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 42

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

MILESTONESJEJAK LANGKAH

2002

Bank listed the shares in Jakarta Stock Exchange and become a "go-public" banking institution.

Bank mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan yang “go public”

1968

PT Bank of India Indonesia Tbk was initiated from rural bank in Surabaya named Bank Pasar Swadesi.

PT Bank of India Indonesia Tbk berawal dari Bank Pasar di Surabaya dengan nama Bank Pasar Swadesi.

Bank Pasar Swadesi obtained license from Ministry of Finance RI to be operated as as Conventional Bank and

change the name to be Bank Swadesi.

Bank Pasar Swadesi memperoleh izin dari Menteri Keuangan RI untuk beroperasi sebagai Bank Umum

dengan berganti nama menjadi Bank Swadesi.

1989

Pursuant to meet customers' need and their transaction record, Bank Swadesi decide to up-grade the service to be a foreign exchange bank.

Seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan dan juga perkembangan transaksi nasabah, maka Bank Swadesi meningkatkan statusnya menjadi Bank Devisa.

1994

To develop business and marketing network faster and wider, Bank relocated its headquarter from Surabaya to

Jakarta.

Kantor pusat pindah dari Surabaya ke Jakarta dalam rangka pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran

yang lebih cepat dan luas.

1995

Bank Swadesi designed strategic alliances with Bank Of India, Mumbai-India by acquiring 235,600,000 shares or

representing 76% of total shares owned by Bank Swadesi. Hence, Bank Of India, Mumbai-India officially become majority Shareholders and take over control of Bank

Swadesi.

Bank Swadesi menjalin aliansi strategis dengan Bank Of India berupa pengambilalihan saham 235.600.000

lembar saham, atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi. Dengan demikian,

secara resmi Bank Of India telah menjadi Pemegang Saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian

Bank Swadesi.

2007

2008

Bank Swadesi expand the bank network by opening a branch located in Denpasar, Bali.

Bank Swadesi memperluas jaringan kantor dengan membuka kantor di Denpasar, Bali.

2009

Bank Swadesi expand bank network by opening the branch in Medan, Sumatra Utara.

Bank Swadesi memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka kantor cabang di Medan, Sumatera Utara.

2010

Officially the using name and new logo of PT Bank Swadesi Tbk. to be PT Bank of India Indonesia Tbk. is referred to

result meeting of Amendment of Article of Association said on Deed no. 69. In order to expand the office net work, Bank Swadesi expand bank network by opening 2 (two)

other branch office in Bandung and Makassar.

Peresmian pengunaan nama dan logo baru dari PT Bank Swadesi Tbk menjadi PT Bank of India

Indonesia Tbk dengan hasil keputusan rapat Perubahan Anggaran Dasar yang tertuang pada Akta

No. 69. Bank Swadesi memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka dua kantor cabang yakni

di Bandung dan Makassar.

20112020

The operational network of PT Bank of India Indonesia Tbk. consist of 8 branch offices, 5 sub-branch office and 6 cash offices until 2012.

Sampai dengan tahun 2012, jaringan operasional PT Bank of India Indonesia Tbk terdiri dari 8 Kantor Cabang, 5 Kantor Cabang Pembantu dan 6 Kantor Kas.

Mr. RM Raharjo Satrio Unggul is officially appointed as the Independent Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk.

Bapak RM Raharjo Satrio Unggul resmi menjadi Komisaris Independen PT Bank of India Indonesia Tbk.

It was enacted on Extraordinary General Meeting of Shareholder to approve Limited Public Offering II with

pre-emptive rights as much 173.6 million common stocks with total par value was Rp 486,080 million.

The composition shareholding on that Limited Public Offering II that Bank Of India remained 76%.

Disahkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Umum Terbatas

II dalam rangka memesan efek terlebih dahulu sebanyak 173,6 juta saham biasa atas nama

dengan total nilai nominal Rp486.080 juta. Pada Penawaran Terbatas II tersebut komposisi saham

Bank Of India tetap 76%.

Mr. Prashant Thapliyal officially became the Vice President Director of PT Bank of India Indonesia Tbk and concurrent as Credit and International Banking Director of PT Bank of

India Indonesia Tbk. according to result of Extraordinary General Shareholder Meeting held on 26th March 2018.

Bapak Prashant Thapliyal resmi menjadi Wakil Direktur Utama sekaligus merangkap sebagai

Direktur Kredit dan International Banking PT Bank of India Indonesia Tbk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Maret 2018.

2012

2014

Mr. Raj Kumar Mitra is officially appointed as President Commissioner on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on October 22, 2019 and will become effective after obtaining approval from the Financial Services Authority (OJK) and/other institutions.

Bapak Raj Kumar Mitra resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 22 Oktober 2019 dan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau institusi lainnya.

2015

2016

2017

2018

2019

Changes in the composition of Board of Commissioners and Directors the bank has been officially appointed on Extraordinary General Meeting Shareholders on 28 August 2015 as well passed the fit and proper test by Financial Services Authority (OJK) namely Mr. Sindbad R. Hardjodiputro as President Director, Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director, Mr. Prashant Thapliyal as Credit and International Banking Director, as well as Mr. R.A Sankara Narayanan as President Commissioner who carried out the fit and proper test on early 2016.

Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang telah resmi ditunjuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 28 Agustus 2015 serta lulus Fit and Proper test dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu Bapak Sindbad R. Hardjodiputro sebagai Direktur Utama, Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama, Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit dan International Banking, serta Bapak R.A Sankara Narayanan sebagai Komisaris Utama namun beliau melaksanakan Fit and Proper Test pada awal tahun 2016.

Extraordinary General Meeting of Shareholders held to approve Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights for 558 million common stock in the names with total par value Rp 139,500 million. However, Limited Public Offering I would not change the shareholding composition of Bank Of India remain same is 76%.

Diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Terbatas I dalam rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 558 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp139.500 juta. Tetapi Penawaran Terbatas I tersebut tidak mengubah komposisi saham Bank Of India, yaitu tetap 76%.

Changes in the composition of the Board of Commissioners on the Extraordinary General

Meeting of Shareholders dated November 9, 2020, respectfully dismissed Mr. Raj Kumar Mitra as President

Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk.

Perubahan susunan Dewan Komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal

9 November 2020, memberhentikan dengan hormat Tuan Raj Kumar Mitra sebagai Komisaris Utama PT

Bank of India Indonesia Tbk.

Mr. R.A Sankara Narayanan officially become the President Commissioner of PT Bank of India Indonesia

Tbk. and Mr. Prashant Thapliyal as Credit and International Banking Director.

Bapak R.A Sankara Narayanan resmi menjadi Komisaris Utama PT Bank of India Indonesia Tbk dan

Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit & International Banking.

Page 24: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202043 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 44

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

c. TabunganKuKeistimewaan Produk TabunganKu ini adalah bebas biaya administrasi, ditujukan bagi penabung pemula. Selain itu, produk TabunganKu merupakan program tabungan nasional yang dipasarkan secara bersama-sama oleh sejumlah bank di Indonesia. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/passbook.

• Deposito BerjangkaMerupakan simpanan berjangka yang tersedia baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang US Dollar. Bank selalu berusaha memberikan produk yang prima baik dalam suku bunga maupun fleksibilitas penarikan, setoran awal, serta tanggal pencairan deposito sesuai dengan kebutuhan nasabah. Periode yang dapat dipilih nasabah adalah: 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

Produk Kredit

• Kredit Modal KerjaKredit yang diberikan kepada perusahaan atau individu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa :

• Pinjaman Rekening Koran (PRK);• Kredit Demand Loan (DL);• Fixed Loan (FL);• Kredit Ekspor (KE), Pre Shipment dan Post

Shipment;• Diskonto Tagihan/Piutang;• Kredit Angsuran Modal Kerja;• Kredit Investasi.

c. TabunganKu Saving AccountThe distinctive of TabunganKu is free charge of administrative, addressed to saving beginners.Moreover, the Tabunganku is a national savings program marketed simultaneously by several banks in Indonesia. The account transaction report will be printed in savings book/passbook.

• Time DepositA term deposit is available both in Rupiah and US Dollar. Bank always provide excellent products, both in interest rates and withdrawal flexibility, initial deposit and disbursement date of deposit is in accordance with customers needs. The customers can choose period: 1 month, 3 months, 6 months and 12 months.

Loan Products

• Working Capital LoanLoans applied to corporate or individual with the aim to meet their working capital needs. The form of credits can be:

• Current Account Loan (PRK);• Demand Loan Credit (DL);• Fixed Loan (FL);• Export Credit (KE), Pre Shipment and Post

Shipment;• Discount Billing/Accounts Receivable;• Working Capital Installment Loan;• Investment Loan.

Bank meyakini kualitas layanan merupakan aspek utama dalam keberlangsungan sebuah Bank. Untuk itu, Bank senantiasa memperhatikan kepuasan nasabah terhadap pelayanan Bank, yang diyakini akan meningkatkan loyalitas nasabah, sekaligus memperluas customer base. Bank juga secara berkala melakukan evaluasi dan penyempurnaan secara bertahap untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Bank melakukan optimalisasi pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui beragam layanan jasa dan produk-produk yang dirancang berdasarkan kebutuhan nasabah. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bank meliputi:

Produk Simpanan• Giro

Merupakan produk simpanan masyarakat yang mekanisme penarikannya menggunakan cek atau bilyet giro. Rekening giro dipergunakan untuk tujuan komersial, baik pribadi maupun badan usaha. Bank menawarkan produk giro dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar dengan bunga yang kompetitif serta pelayanan yang prima. Produk ini dapat memudahkan memenuhi kebutuhan uang tunai, pemindahbukuan dan transfer antar bank.

• Rekening Star DollarMerupakan produk simpanan dalam mata uang US Dollar, di mana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan.

• TabunganMerupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah, di mana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Terdapat berbagai jenis tabungan yang bisa disesuaikan dengan permintaan nasabah penabung.

a. Tabungan Si BosMerupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah dan berbunga tinggi, di mana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/passbook.

b. Tabungan Suka-SukaTabungan Suka-Suka merupakan tabungan perorangan yang disegmentasikan khusus untuk karyawan Bank. Tabungan ini dalam mata uang Rupiah dengan setoran awal yang kecil sebesar Rp10.000 sudah dapat membuka rekening Tabungan Suka-Suka di PT Bank of India Indonesia Tbk. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/passbook.

The Bank believes that service quality is a key aspect of the bank’s sustainability. Accordingly, the Bank always concern with customer satisfaction of Bank’s services, which is believed to increase customer loyalty, as well to expand customer base. To improve service quality regularly, the Bank also periodically conduct on-going evaluation and improvement progressively. Bank optimize to fulfill people’s needs by various services and products designed according to customers’ needs. Products and services of the Bank are:

Third Party Fund• Current Accounts

A public saving product which withdrawal mechanism by using check or bank draft. Current Account is used for commercial purposes, both by individual or corporate entities. Bank offers Current Account products in Rupiah and US Dollar with competitive rates and excellent service. This product would help the need of cash, overbooking, and interbank transfer.

• Dollar Star AccountA public saving product in US Dollar, which can be withdrawn at any time using a withdrawal slip.

• Saving AccountA public saving product in Rupiah, which can be withdrawn any time using a withdrawal slip. There are several saving types that can be customized to meet customers demand.

a. Si Bos Saving AccountSi Bos Saving Account is a public saving product in Rupiah currency with high interest, which can be withdrawn at any time using a withdrawal slip. The account transaction report will be printed on the savings book/passbook.

b. Suka-Suka Saving AccountSuka-Suka Saving Account is an individual savings segmented specifically for Bank employees. This savings account is in Rupiah with a small initial deposit. With only Rp10,000, employees may open Tabungan Suka-Suka account at PT Bank of India Indonesia Tbk. The account transaction report will be printed in savings book/passbook.

PRODUCTS AND SERVICESPRODUK DAN JASA

2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 44

Page 25: annual report 2020 - BOI Indonesia

Periodically, we conduct evaluations and improvements to continuously improve our service quality.

Secara berkala, kami melakukan evaluasi dan penyempurnaan untuk terus meningkatkan kualitas layanan.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202045 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 46

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

• Kredit InvestasiKredit yang diberikan kepada Perusahaan atau pengusaha untuk membiayai investasinya, baik investasi untuk pembelian/pembangunan gedung/ruko, pembelian kendaraan, pembelian mesin dan alat produksi lainnya.

• Kredit Ekspor dan ImporKredit yang diberikan kepada kegiatan usaha yang terkait dengan ekspor/impor.

• Kredit KonsumsiMerupakan kredit yang diberikan kepada individu untuk pembelian rumah tinggal berupa Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan lain-lain.

Produk Jasa Perbankan LainnyaLayanan Jasa Dalam NegeriLayanan yang cepat dan aman dengan proteksi yang handal yang terdiri dari:

• Bank Garansi• Kiriman Uang (Transfer), Real Time Gross Settlement

(RTGS) dan Sistem Kliring Nasional (SKN) Gen II• Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)• Pembayaran rekening telepon• Pembayaran rekening listrik• Pembayaran gaji• Pembayaran uang sekolah• Anjungan Tunai Mandiri (ATM) PT Bank of India

Indonesia Tbk

Standarisasi ATM dengan menggunakan kartu ATM berbasis chip merupakan salah satu langkah aktif Bank untuk mendukung himbauan Bank Indonesia di mana mewajibkan industri perbankan untuk melakukan migrasi kartu ATM berbasis magnetic stripe ke berbasis chip. Pada tahun 2017, Bank telah melakukan Go Live kartu ATM berbasis Chip dan telah mulai menerbitkan kartu ATM berbasis Chip pada pertengahan bulan November 2017 dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.

• Investment LoanLoans given to Company or entrepreneurs to finance their investment, such as investment for purchase/construction/shop, purchase of vehicles, purchase of machinery and other production equipment.

• Export & Import LoanLoans given to export import corporation.

• Consumer LoanLoans given to individuals for purchasing the dwelling house in the form of mortgage of House Ownership Credit (KPR), Motor Vehicle Loan (KKB) etc.

Other Banking ServiceDomestic Banking ServiceA fast and reliable services with credible protection:

• Bank Guarantee• Fund Transfer, Real Time Gross Settlement and

National Clearing System Gen II• Documented Domestic Letter of Credit (SKBDN)• Telephone bill payment• Electricity bill payment• Payroll system• School Fee payment• Automated Teller Machines (ATM) PT Bank of India

Indonesia Tbk

Standardization of ATMs using chip-based ATM cards is one of the Bank’s effective steps to support Bank Indonesia’s call which requires the banking industry to migrate magnetic strip-based ATM cards to chip-based. By 2017 the Bank has conducted a Go Live chip-based ATM card and started issuing a chip-based ATM card in mid-November 2017. This is already approved by Bank Indonesia.

Sejak tahun 2018, kartu ATM Bank telah terkoneksi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang bekerja sama dengan 2 lembaga switching yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis dan PT Alto Network, sehingga nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai dan transfer melalui semua jaringan ATM Nasional.

Sampai dengan tahun 2020, Bank telah memiliki 6 jaringan ATM yang tersebar di beberapa lokasi strategis yaitu sebagai berikut:

1. Jalan Samanhudi No. 37 Jakarta Pusat;2. Jalan Tunjungan No. 32 Surabaya, Jawa Timur;3. Jalan Veteran No. 49 Bandung;4. Graha KNS, Jalan Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6

Kelapa Gading, Jakarta Utara;5. MD Place Tower 1, Jalan Setiabudi Selatan No. 7

Jakarta Selatan;6. Jalan H. Zainul Arifin No. 55-C/31 Medan.

Layanan Jasa Luar NegeriLayanan yang menjadi sarana penunjang jangkauan usaha dengan biaya yang relatif murah, yang terdiri dari:

• Ekspor Impor• Kiriman Uang• Jual Beli Mata Uang Asing

Since 2018, the Bank’s ATM card has been connected to the National Payment Gateway (GPN) which cooperates with 2 switching institutions namely PT Artajasa Pembayaran Elektronis and PT Alto Network, so customers are able to cash withdrawals and transfer through all national ATM networks.

Until 2020, the Bank has had 6 ATM networks spread across several strategic locations, namely as follows:

1. Jalan Samanhudi No. 37 Jakarta Pusat;2. Jalan Tunjungan No. 32 Surabaya, Jawa Timur;3. Jalan Veteran No. 49 Bandung;4. Graha KNS, Jalan Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6

Kelapa Gading, Jakarta Utara;5. MD Place Tower 1, Jalan Setiabudi Selatan No. 7

Jakarta Selatan;6. Jalan H. Zainul Arifin No. 55-C/31 Medan.

Foreign Bank ServiceBank Services that support business expansion with low cost:

• Trade Finance• Remittance• Foreign Exchange Transactions

“Bank berkomitmen untuk mampu menyediakan pelayanan perbankan yang komprehensif dan menyediakan pelayanan yang bersifat ‘satu atap’ (one stop service) atas seluruh kebutuhan nasabah.”

“Bank is committed to provide a comprehensive banking service with the one stop service concept towards all of the customer’s demands.”

2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 46

Page 26: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202047 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 48

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

• Kantor CabangJakartaJalan K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta 10710Telp. : (021) 3500007 (Hunting)Fax : (021) 3808178, 3500007 Ext. 6

Wisma Eka JiwaJalan Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17Mangga Dua Selatan, Jakarta 10730Telp : (021) 6260007, 6129113 – 14Fax : (021) 6267879

BandungJalan Veteran No. 49Telp : (022) 20510769, 20510465, 20510491Fax : (022) 20521920

SurabayaJalan Tunjungan No. 32 Surabaya 60275Telp : (031) 5326666 (Hunting)Fax : (031) 5311959

Jalan Coklat No. 20 – 22 Surabaya 60161Telp : (031) 3521156 – 57, 3521188 – 89Fax : (031) 3534101

DenpasarRuko Indah Blok 27Jalan Diponegoro No. 135–137Telp : (0361) 8424241, 8424243Fax : (0361) 8424248

• Branch OfficesJakartaJalan K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta 10710Telp. : (021) 3500007 (Hunting)Fax : (021) 3808178, 3500007 Ext. 6

Wisma Eka JiwaJalan Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17Mangga Dua Selatan, Jakarta 10730Telp : (021) 6260007, 6129113 – 14Fax : (021) 6267879

BandungJalan Veteran No. 49Telp : (022) 20510769, 20510465, 20510491Fax : (022) 20521920

SurabayaJalan Tunjungan No. 32 Surabaya 60275Telp : (031) 5326666 (Hunting)Fax : (031) 5311959

Jalan Coklat No. 20 – 22 Surabaya 60161Telp : (031) 3521156 – 57, 3521188 – 89Fax : (031) 3534101

DenpasarRuko Indah Blok 27Jalan Diponegoro No. 135–137Telp : (0361) 8424241, 8424243Fax : (0361) 8424248

Jaringan KantorStrategi perluasan dan/atau penambahan Jaringan Kantor merupakan salah satu langkah utama yang dilakukan oleh Bank dalam mengantisipasi ketatnya persaingan di industri perbankan, sekaligus juga untuk memenuhi tingginya kebutuhan nasabah akan kemudahan jasa layanan perbankan.

Pada posisi 31 Desember 2020, Bank memiliki Jaringan Kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 8 Kantor Cabang, 6 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas dan 6 jaringan ATM yang tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan Makassar. Rencananya akan terus bertambah dalam rangka ekspansi bisnis. Dalam rangka pengembangan Jaringan Kantor, penambahan dan/atau pengembangan Jaringan Kantor bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya nasabah Bank.

Kantor PusatJalan K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta 10710Telp. : (021) 3500007 (Hunting)Fax : (021) 3808178, 3500007 Ext. 6E-mail : [email protected] : www.boiindonesia.co.idSWIFT BIC : BKIDIDJA

Office NetworkExpansion strategy and/or addition the office network is one of the main steps undertaken by Bank to anticipate competition in the banking industry, as well to fulfill customer’s high need of the convenience of banking service.

As of December 31, 2020, the Bank has bank network consisting of 1 Head Office, 8 Branch Offices, 6 Sub-Branch Offices, 2 Cash Offices and 6 ATM network spread across Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, and Makassar. The number of offices will grow as the Bank plans to continue expanding its business. With reference to expand the bank network, augment and/or bank network expand, Bank is set to develop its public service, mostly the bank customer.

Head OfficeJalan K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta 10710Telp. : (021) 3500007 (Hunting)Fax : (021) 3808178, 3500007 Ext. 6E-mail : [email protected] : www.boiindonesia.co.idSWIFT BIC : BKIDIDJA

Page 27: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202049 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 50

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

BANK FINANCIAL STATEMENT (PARENT COMPANY)

LAPORAN KEUANGAN BANK (ENTITAS INDUK)

Catatan: Untuk laporan Entitas Induk pada periode 31 Desember 2020, tidak terdapat opini dari Auditor, karena laporan tersebut belum diaudit.Laporan Entitas Induk Audited baru akan terbit pada periode 31 Maret 2021.Notes: There is no opinon yet from the auditor for the parent entity report for periode of 31st December 2020 since the report is not audited. Parent Entity Audited Report would publish on 31st March 2021.

Keterangan / Description 2020 2019I. Modal dan Kewajiban Capital and Liabilities

Modal / Capital 6.281.472 6.382.751

Cadangan dan Kelebihan / Reserves & Surplus 81.103.915 85.631.620

Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 1.172.635.414 1.016.786.135

Pinjaman Bank Lain / Borrowings 71.262.752 87.817.287

Kewajiban Lainnya & CKPN / Other Liabilities and allowance for impairment losses 35.878.416 30.299.111

Total 1.367.161.969 1.226.916.904

II. Aset Assets

Kas dan GWM Dana Bank / Cash and balance with Reserve Bank 95.471.790 62.573.789

Tagihan Jangka Pendek / Balance with Bank and Money at call and short notice 147.665.386 123.431.008

Surat Berharga / Securities 335.715.528 306.273.327

Pinjaman / Advances 706.615.908 655.597.538

Aktiva Tetap / Fixed Assets 17.034.672 17.425.491

Aset Lainnya / Other Assets 64.658.685 61.615.751

Total 1.367.161.969 1.226.916.904

III. Pendapatan Income

Pendapatan Bunga / Interest Earning 19.630.389 21.099.923

Pendapatan Lainnya / Other income 3.962.874 4.874.673

Total 23.593.263 25.974.596

IV. Pengeluaran Expense

Biaya Bunga / Interest Expenses 12.463.748 13.080.472

Biaya Operasional / Operational Expenses 5.695.114 4.841.860

Provisi dan Kontigensi / Provision and Contingencies 3.794.763 7.819.200

Total Expenditure 21.953.625 25.741.532

V. Laba/Rugi Profit/Loss

Laba Kotor / Gross Profit 1.639.638 233.065

Total Laba / Total Profit 1.639.638 233.065

Beban Pajak / Tax Expense 603.375 27.575

Laba Bersih Tahun Berjalan / Net Profit Current 1.036.263 205.490

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

MedanJalan H. Zainul Arifin, No. 55-C/31Telp : (061) 4517943, 4517950Fax : (061) 4517945

MakassarJalan Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13Telp : (0411) 3636430 – 31Fax : (0411) 3636432

• Kantor Cabang PembantuJakartaGraha KNSJalan Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6Kelapa Gading Jakarta Utara 14240Telp : (021) 4522244, 4534909-11Fax : (021) 4528713

Jalan Danau Sunter Utara(Komplek Sunter Garden), Blok D-1Kav.12-13 No. 3, Jakarta Utara 14350Telp : (021) 65301010 (Hunting)Fax : (021) 65301602

Jalan Raya Bogor Km. 21 No. 18Kramat Jati, Jakarta Timur 13830Telp : (021) 87799864 – 65Fax : (021) 87799863

MD Place, Tower IJalan Setiabudi Selatan No. 7, Jakarta SelatanTelp : (021) 29316888, 29529995, 29529996, 29529997Fax : (021) 29529998

SurabayaJalan Ngagel Jaya Selatan No. 169ASurabaya 60284Telp : (031) 5022073 – 74, 5020726, 5023725,

5040949, 5041359Fax : (031) 5022074

Ruko Taman Pondok Indah Blok A-37Jalan Raya Menganti 211, WiyungTelp : (031) 7667115, 7667119, 7667121Fax : (031) 7662600

• Kantor KasGandhi National SchoolJalan Pangandaran IX Blok B4, Ancol Barat,Jakarta UtaraTelp : (021) 6909902 - 03

Gandhi Memorial Intercontinental SchoolJalan H.B.R Motik - Blok D 6 No. 1 KemayoranJakarta PusatTelp : (021) 65865670

MedanJalan H. Zainul Arifin, No. 55-C/31Telp : (061) 4517943, 4517950Fax : (061) 4517945

MakassarJalan Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13Telp : (0411) 3636430 – 31Fax : (0411) 3636432

• Sub Branch OfficesJakartaGraha KNSJalan Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6Kelapa Gading Jakarta Utara 14240Telp : (021) 4522244, 4534909-11Fax : (021) 4528713

Jalan Danau Sunter Utara(Komplek Sunter Garden), Blok D-1Kav.12-13 No. 3, Jakarta Utara 14350Telp : (021) 65301010 (Hunting)Fax : (021) 65301602

Jalan Raya Bogor Km. 21 No. 18Kramat Jati, Jakarta Timur 13830Telp : (021) 87799864 – 65Fax : (021) 87799863

MD Place, Tower IJalan Setiabudi Selatan No. 7, Jakarta SelatanTelp : (021) 29316888, 29529995, 29529996, 29529997Fax : (021) 29529998

SurabayaJalan Ngagel Jaya Selatan No. 169ASurabaya 60284Telp : (031) 5022073 – 74, 5020726, 5023725,

5040949, 5041359Fax : (031) 5022074

Ruko Taman Pondok Indah Blok A-37Jalan Raya Menganti 211, WiyungTelp : (031) 7667115, 7667119, 7667121Fax : (031) 7662600

Cash OfficesGandhi National SchoolJalan Pangandaran IX Blok B4, Ancol Barat,Jakarta UtaraTelp : (021) 6909902 - 03

Gandhi Memorial Intercontinental SchoolJalan H.B.R Motik - Blok D 6 No. 1 KemayoranJakarta PusatTelp : (021) 65865670

Page 28: annual report 2020 - BOI Indonesia

89,10%PEMERINTAH INDIA

Promoter (Government of India)

Struktur PemegangSaham Bank Of India

Posisi 31 Desember 2020Bank Of India

Shareholding Pattern as of December 31, 2020

0,43%ReksadanaMutual Funds

4,14%Individu

Indian Public

0,44%Korporasi

Bodies Corporate

4,78%Perusahaan Asuransi

Insurance Company

0,58%Investor dari Institusi Asing

Foreign Financial Institution Investor

0,42%Institusi Keuangan

Financial Institution/Bank

0,11%LainnyaOthers

BANK OF INDIA

Bank of India AXA Investment Managers

Pvt. Ltd.

51,00%

Bank of India AXA Trusteeship Service

Pvt. Ltd.

51,00%

PT Bank of India Indonesia

Tbk (Indonesia)

76,00%

Bank of IndiaShareholding

Ltd (BOISL)

100,00%

Aryavart Bank, India

35,00%

Bank of IndiaMerchant Bankers

Ltd. (BOIMBL)

100,00%

Bank of IndiaLtd. (New Zealand)

100,00%

Indo Zambia Bank Limited,

Zambia

20,00%

MadhyaPradesh Gramin

Bank, India

35,00%

STCIFinance

Ltd. India

29,96%

Bank ofIndia Ltd. (Uganda)

100,00%

VidarbhaKonkan Gramin

Bank, India

35,00%

ASREC(India)

Ltd

26,02%

Star Union Dai-IchiLife Insurance Company

Ltd. (SUDLIFE)

28,96%

Bank ofIndia Ltd. (Tanzania)

100,00%

Wakil Direktur Utama/Direktur Kreditdan International Banking*) /

Vice President Director / Credit and International Banking Director*)

Prashant Thapliyal

Direktur Operasional /Operational Director

Ferry Koswara

Direktur Kepatuhan /Compliance Director

Primasura Pandu Dwipanata

Kepala Biro HumanCapital & Transformation /

Head of Human Capital& Transformation

M. Joko Yunianto

Divisi HumanCapital Services /

Human CapitalServices Division

Eka Surya Chandra

Kepala Biro Risiko &Kepatuhan /

Head of Risk & ComplianceHeru Hermawan I

Kepala BiroOperasional & TI /

Head of Operation & ITSuhendi Muharam

Kepala Biro CreditSupport /

Head of Credit SupportMuhammad Chotib

Kepala Biro Bisnis /Head of BusinessRobby Chaiyadi

Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) /

Head of Internal AuditJusa T. Tondok

Kepala Biro FinancialControl & Strategic Planning /Head of Financial Control &

Strategic PlanningSuhana

Divisi PengendalianKeuangan & Akunting /Accounting & Financial

Control DivisionNoto Rahardjo

Divisi Anggaran &Rencana Strategis /Strategic Planning &Budgeting DivisionErma Rumadja

Manajer Area Surabaya /

Surabaya Area ManagerMerry Tioris

DepartemenAudit Kredit /

Credit Audit DepartmentLima Safti Sapoetri

Kepala Cabang &Cabang Pembantu /Branch & Sub Branch

Managers

Divisi Pengendalian Internal /

Internal Control DivisionNery

Departemen Tresuri /Treasury Department

Yoga Vindra

Departemen SQ,Customer Care & Training /

SQ, Customer Care &Training Department

Stella Tineta

Divisi Kepatuhan /Compliance Division

Endang Puruhito Sari

Divisi Operasional /Operation DivisionAdhi Pradhana

Divisi Analis Kredit /Credit Analyst Division

Yanti Gultom

DepartemenCorporate Secretary /Corporate Secretary

DepartmentPrity Indriaty

DepartemenGeneral Affairs /General Affairs

DepartmentSuhaiti

DivisiManajemen Risiko /

Risk ManagementDivision

Wahyu Himmah

Divisi OperasionalKredit dan Pelaporan /

Loan Operation andReporting Division

Aminah

Departemen Restrukturisasi& Perbaikan Kredit /

Credit Restructuring &Remedial DepartmentSlamet Purnama

DepartemenSistem & Prosedur /System & Procedure

DepartmentSary Rezeky K

DepartemenAdministrasi Kredit /

Credit Admin DepartmentJamrozi

Departemen KYC & APU PPT /

KYC & AML DepartmentRuri Febriyani

Divisi TI & MIS /IT & MIS Division

S. Yunus Parulian S

Departemen Legal /Legal DepartmentHesti Komah

PT Panca Mantra Jaya

1,71%

Prakash Rupchand Chugani

0,50%

Deepak Rupo Chugani

0,50%

Dilip Rupo Chugani

3,29%

PublikPublics

18,00%

Direktur Utama / President DirectorSindbad Rijadi Hardjodipuro

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202051 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 52

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

ORGANIZATION STRUCTURESHAREHOLDER STRUCTURE (PARENT COMPANY)

STRUKTUR ORGANISASISTRUKTUR PEMEGANG SAHAM ENTITAS INDUK

*) Saat ini jabatan Direktur Kredit dan International Banking dirangkap jabatan oleh Wakil Direktur Utama

*) Presently this position looked after by Vice President Director.

Page 29: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202053 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 54

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

SUBSIDIARY ENTITIES, ASSOCIATED ENTITIES, JOINT VENTURE BANK

ENTITAS ANAK PERUSAHAAN, ENTITAS ASOSIASI, JOINT VENTURE BANK

Until 2020, the Bank does not have any Subsidiaries, Associated Entities, or Joint Ventures.

Hingga tahun 2020, Bank tidak memiliki Anak Perusahaan, Entitas Asosiasi, atau Joint Venture.

Page 30: annual report 2020 - BOI Indonesia

PROFILE OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

PROFIL DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202055 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 56

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Prakash Rupchand ChuganiKomisaris / Commissioners

Warga Negara Indonesia, berusia 51 tahun, menjabat sebagai Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk sejak tahun 1996. Menyandang gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA.

Beliau memulai karirnya sebagai Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank Swadesi Tbk sejak 1992 sebagai Asisten Direktur, kemudian menjadi Direktur Pemasaran.

Diangkat kembali menjadi Komisaris di Bank berdasarkan hasil RUPS Tahunan dengan Akta No. 22 tanggal 26 Juni 2019. Beliau juga merangkap jabatan sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi melalui surat keputusan No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 tanggal 6 Juli 2017. Saat ini beliau tidak memiliki hubungan afiliasi, baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya, maupun dengan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta memiliki saham di Bank sebesar 1,71%.

Indonesian citizen, 51 years old, has been a Commissioner of PT Bank India Indonesia Tbk since 1996. He has a Bachelor of Finance from Bentley College Boston, USA.

He began his career as a trainee at Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Since 1996, he has been a Director of PT Classic Prima Carpet Industries, and now serves as Commissioner. Since 1997, he has served as a Commissioner of PT Panca Mantra Jaya. Joined PT Bank Swadesi Tbk since 1992 as Assistant Director, then became Marketing Director.

The legal basis for his re-appointment is in accordance with the results of GMS under the Deed No. 22 dated June 26, 2019. He also served as a member of the Remuneration and Nomination Committee through Decree No. 393/KP-PERS/SK/ESC/ VII/2017 dated July 6, 2017. Currently has no affiliation, either with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, as well as with the Main and Controlling Shareholders, also owns shares in the Bank as much as 1,71%.

Page 31: annual report 2020 - BOI Indonesia

Handadjaja SulaimanKomisaris Independen / Independent Commissioners

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202057 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 58

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

Warga Negara Indonesia, berusia 61 tahun, lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 1985.

Sebagian besar karirnya dikaryakan untuk Bank Niaga yang dimulai sebagai Staff Quality Assurance & Audit Group, Branch Managers, Kepala Regional Commercial Banking, Agency Manager Merchant Banking Group, Special Asset Management Group Head, Head of Risk Management, Kepala Consumer Finance, Presiden Direktur KITA Finance dan Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance. Sampai saat ini, beliau masih menjadi anggota Badan Sertifikasi Manajemen Risiko dan Indonesia Risk Professional Association.

Diangkat sebagai Komisaris Independen di Bank sesuai dengan hasil RUPS Tahunan tanggal 6 Juli 2017 dan terakhir diangkat sebagai Komisaris sesuai dengan dengan hasil RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 2020. Beliau juga merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit yang diangkat melalui Surat Keputusan No. 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017 dan Ketua Komite Pemantau Risiko yang diangkat melalui surat keputusan No. 454/KPPERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017.

Saat ini beliau tidak memiliki hubungan afiliasi, baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya, maupun dengan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta tidak memiliki saham di Bank.

Warga Negara Indonesia, 63 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank of India Indonesia Tbk, sejak tahun 2013. Pada tahun 1982 menyandang gelar insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan dan lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1987 menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach.

Beliau memulai karirnya sebagai Construction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT The First National Glassware pada tahun 1983. Selanjutnya bergabung di PT Procon Indah dari tahun 1990 hingga 2007. Pada tahun 2007 menjadi Executive Director di PT Cushman & Wakefield Indonesia, dan sampai sekarang masih menjadi Vice Chairman di sana. Pada tahun 2018 sampai awal tahun 2019, beliau menjadi Anggota Kelompok Kerja Industry Property dari Komite Ekonomi dan Industri (KEIN), Kemenko Perekonomian dan Industri Republik Indonesia. Pada tahun 2013 bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk.

Ditunjuk sebagai Komisaris Independen di Bank berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 23 Desember 2013 dan terakhir diangkat sebagai Komisaris Independen sesuai dengan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 26 Juni 2019. Beliau juga merangkap jabatan menjadi ketua Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat melalui Surat Keputusan No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 tanggal 6 Juli 2017 serta anggota Komite Audit melalui surat keputusan No. 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017. Saat ini beliau tidak memiliki hubungan afiliasi, baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya, maupun dengan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta tidak memiliki saham di Bank.

Indonesian citizen, 61 years old, graduated from University of Indonesia in 1985.

Most of his career was employed for Bank Niaga starting as Staff Quality Assurance & Audit Group, Branch Managers, Head of Regional Commercial Banking, Managing Merchant Banking Group Manager, Special Asset Management Group Head, Head of Risk Management Group, Head of Consumer Finance Group, President Director of KITA Finance and President Director of CIMB Niaga Auto Finance. To this day, he is still a member of the Risk Management Certification Agency and the Indonesia Risk Professional Association.

He was appointed as an Independent Commissioner in the Bank in accordance with the results of the Annual GMS on July 6 2017 and most recently was appointed as Commissioner in accordance with the results of the Annual GMS on June 30, 2020. He also concurrently serves as Chairman of the Audit Committee which was appointed through Decree 455/KP-PRESS/SK/ESC/XI/2017 dated November 29, 2017 and as Chair of the Risk Monitoring Committee which was appointed through Decree No. 454/KP-PRESS/SK/ESC/XI/2017 dated November 29, 2017.

Currently he has no affiliation, either with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, as well as with the Main and Controlling Shareholders, as well as not owning shares in the Bank.

Indonesian citizen, 63 years old, served as Independent Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk, since 2013. In 1982 he acquired an engineering degree from Parahyangan Catholic University and five years later, in 1987, he got a Master of Business Administration from California State University, Long Beach.

He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then he became Business Development at PT First National Glassware in 1983. He then joined PT Procon Indah from 1990 to 2007. In 2007 he became Executive Director at PT Cushman & Wakefield Indonesia, and to this day is still the Vice Chairman there. In 2018 until the beginning of 2019, he became a Member of the Property Industry Working Group of the Economic and Industrial Committee (KEIN), the Coordinating Ministry for the Economy and Industry of the Republic of Indonesia. In 2013 he joined PT Bank of India Indonesia Tbk.

He was appointed as an Independent Commissioner in the Bank based on the Decision of the Extraordinary GMS on December 23, 2013 and most recently was also appointed as an Independent Commissioner in accordance with the results of the Extraordinary GMS on 26 June 2019. He also held the position of chair of the Remuneration and Nomination Committee which was appointed through Decree No. 393/KP-PERS/SK/ESC/ VII/2017 dated July 6, 2017 and as member of the Audit Committee through Decree No. 455/KP-PERS/SK/ESC/ XI/2017 dated November 29, 2017. Currently he has no affiliation, either with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, as well as with the Main and Controlling Shareholders, as well as not owning shares in the Bank.

Raharjo Satrio UnggulKomisaris Independen / Independent Commissioners

Page 32: annual report 2020 - BOI Indonesia

BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

PROFIL DIREKSI

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202059 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 60

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

Warga negara India, 53 tahun. Beliau meraih gelar Master of Arts dari HNB University pada tahun 1988.

Bergabung dengan Bank Of India tahun 1992 sebagai Direct Recruit Officer, lalu menjadi Branch Manager, Manager Senior, Chief Manager dan terakhir Assistant General Manager di CPC Andheri-India.

Ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama sesuai hasil RUPS tanggal 26 Maret 2018 dengan Akta No. 33 di hadapan Winter Sigiro, SH., MH., Notaris di Jakarta. Saat ini beliau tidak memiliki hubungan afiliasi, baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya, maupun dengan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta tidak memiliki saham di Bank.

Indian citizen, 53 years old. He earned his Master of Arts degree from HNB University in 1988.

He joined Bank Of India in 1992 as Direct Recruit Officer, then became Branch Manager, Senior Manager, Chief Manager and finally Assistant General Manager at CPC Andheri-India.

Appointed as Deputy President Director in accordance with the results of the General Meeting of Shareholders on March 26 2018 with Deed No. 33 before Notary Winter Sigiro, SH., MH., in Jakarta, he currently has no affiliation, either with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, or with the Main and Controlling Shareholders, and does not have shares in the Bank.

Warga Negara Indonesia, berusia 58 tahun. meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1986.

Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank of India Indonesia Tbk sejak tahun 2015. Diangkat sebagai Direktur Utama di Bank sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 28 Agustus 2015 dengan Akta No. 64 yang diterbitkan tangga 7 September 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Lulus uji kemampuan dan kepatutan OJK No. SR-210/D.03/tanggal 18 November 2015.

Sebelum menjadi Direktur Utama di Bank, beliau berkarir sebagai Direktur Bisnis MNC Bank pada tahun 2014-2015. Pada tahun 2012-2014 beliau berkarir di Bank ICB Bumiputera dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Bisnis. Pada tahun 2008-2012 beliau berkarir di Bank Commonwealth dan menduduki beberapa posisi di antaranya Deputy Director SME and Commercial, Chief of SME Sales, dan Advisor to Deputy CEO. Jabatan lain yang pernah diemban antara lain Presiden Komisaris PT Niaga International Factors pada tahun 2004-2005, dan selama 20 tahun berbagai jabatan di Bank Niaga, mulai dari Branch Manager Bandung, Makassar, Banking Head Surabaya, Area Manager Sumatra di Medan hingga Area Business Manager Jakarta dan Lampung, Commercial Linkage Development Head, Mortgage Group Head, Retail Manager Area Jabodetabek.

Saat ini beliau tidak sedang menjabat jabatan lain di perusahaan maupun lembaga lain dan juga tidak memiliki hubungan afiliasi, baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya, maupun dengan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta tidak memiliki saham di Bank.

Indonesian citizen, 58 years old. He holds a Bachelor degree in Economics from the University Universitas Katolik Parahyangan in 1986.

He has served as President Director of PT Bank of India Indonesia Tbk since 2015. The legal basis for his appointment as President Director, in accordance with the results of the EGMS on 28 August 2015 with Deed No. 64 issued on September 7, 2015 by Notary Irawan Soerodjo, SH, Msi. He passed OJK fit and proper test No. SR-210/D.03/November 18, 2015.

Previously, he worked as a Business Director at MNC Bank in 2014-2015. In 2012-2014 he worked at Bank ICB Bumiputera with his last position as Business Director. In 2008-2012 he worked at the Commonwealth Bank and occupied several positions including Deputy Director of SME and Commercial, Chief of SME Sales, and Advisor to Deputy CEO. Other positions that have been carried out include President Commissioner of PT Niaga International Factors in 2004-2005, and various positions at Bank Niaga for 20 years, starting from Branch Manager Bandung, Makassar, Banking Head Surabaya, Area Manager Sumatra in Medan to Area Business Manager Jakarta and Lampung, Commercial Linkage Development Head, Mortgage Group Head, Jabodetabek Area Retail Manager.

Currently has no concurrent positions in any company or other institution and also has no affiliation, either with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, as well as with the Main and Controlling Shareholders, as well as not owning shares in the Bank.

Prashant ThapliyalWakil Direktur Utama / Vice President Director

Sindbad Rijadi HardjodipuroDirektur Utama / President Director

Page 33: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202061 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 62

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

Warga Negara Indonesia, 55 tahun, memperoleh gelar Magister Manajemen dari STIE IBII pada tahun 2003.

Beliau memulai karir di Bank Bali Cabang Bandung sebagai Account Officer/Assistant Manager pada tahun 1989. Melanjutkan karir di Pasar Modal Indonesia di Bali Securities pada tahun 1993 – 1995, dan Bhakti Investama pada tahun 1995–1996. Kembali ke industri perbankan pada periode 1996 hingga sekarang.

Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Direktur Operasional sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 20 Maret 2013, dengan akta No. 76 yang diterbitkan pada tanggal 20 Maret 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari, SH, Mkn. Lulus uji kemampuan dan kepatutan OJK No. 15/12/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 28 Januari 2013. Beliau juga menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan melalui surat keputusan No.025/KP-BD/Int/ SK/DKI/X/2013.

Saat ini beliau tidak sedang menjabat/memiliki jabatan lain di perusahaan maupun lembaga lain dan juga tidak memiliki hubungan afiliasi, baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya, maupun dengan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta tidak memiliki saham di Bank.

Indonesian citizen, 55 years old, obtained his Master of Management degree from STIE IBII in 2003.

He began his career at Bank Bali Bandung Branch as Account Officer/Assistant Manager in 1989, and continued his career in the Indonesian Capital Market at Bali Securities in 1993-1995, and Bhakti Investama in 1995-1996. He has returned to the banking industry in the period 1996-present.

The legal basis for his appointment as Director of Operations is in accordance with the results of the EGMS on March 20, 2013, with deed No. 76 issued on March 20, 2013 by Notary Aryanti Artisari, SH, Mkn. He passed OJK fit and proper test No. 15/12/GBI/ DPIP/Rahasia dated January 28, 2013. He also carried out the function of the Corporate Secretary through Decree No.025/ KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013.

Currently he has/has no concurrent positions in any company or other institution and also has no affiliation, either with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, as well as with the Main and Controlling Shareholders, as well as not owning shares in the Bank.

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta. Saat ini berusia 52 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996 dari STIE Perbanas.

Memulai karirnya di bank sebagai Management Trainee pada tahun 1996 di Bank Swadesi yang kemudian berganti nama menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk. Sepanjang karirnya telah menjabat berbagai posisi penting pada rentang waktu tahun 2001–2013, seperti Kepala Biro Direksi, Sekretaris Perusahaan dan Kepala Divisi Manajemen Risiko. Sejak tahun 2013, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan yang membawahi Biro Kepatuhan dan Manajemen Risiko berdasarkan hasil RUPSLB tanggal 23 Desember 2013, dengan akta No. 128 yang diterbitkan pada tanggal 23 Desember 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari, SH,Mkn dan dinyatakan lulus uji kemampuan dan kepatutan OJK No. SR- 32/D.03/2014 tanggal 20 Maret 2014.

Saat ini beliau tidak sedang menjabat di perusahaan maupun lembaga lain dan juga tidak memiliki hubungan afiliasi, baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya, maupun dengan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta tidak memiliki saham di Bank.

Indonesian citizen, 52 years old, was born in Jakarta. He obtained a Bachelor of Economics degree in 1996 from STIE Perbanas.

He started his career at the bank as a Management Trainee in 1996 at Bank Swadesi which later changed its name to PT Bank of India Indonesia Tbk. Throughout his career, he held various important positions in the period of 2001 - 2013, such as the Head of the Board of Directors, the Corporate Secretary and the Head of the Risk Management Division. Since 2013, he has served as a Compliance Director who heads the Compliance and Risk Management Bureau based on the results of the EGMS on December 23, 2013, with deed No. 128 published on December 23, 2013 by Notary Aryanti Artisari, SH, Mkn. and passed OJK fit and proper test No. SR-32/D.03/2014 dated March 20, 2014.

At present he is not currently serving in another company or institution and also has no affiliation, either with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, as well as with Major and Controlling Shareholders, and does not have shares in the Bank.

Ferry KoswaraDirektur Operasional / Operational Director

Primasura Pandu DwipanataDirektur Kepatuhan / Compliance Director

Page 34: annual report 2020 - BOI Indonesia

EXECUTIVE OFFICERS’S PROFILE

PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202063 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 64

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

M. Joko YuniantoKepala Biro Human Capital & Transformation / Head of Human Capital & Transformation

Heru Hermawan IndrasaputraKepala Biro Risiko & Kepatuhan / Head of Risk & Compliance

Warga negara Indonesia berumur 54 tahun. Memulai karir perbankan bersama Bank CIMB Niaga sebagai Jakarta Regional HR Head (1992-2007); sebagai Head of Corporate Affairs di CIMB Niaga Auto Finance (2007-2015); sebagai Head of Corporate Affairs di Reliance Capital Management (2015-2016). Bergabung bersama PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Kepala Biro Human Capital & Transformation sejak Desember 2016-sekarang.

Berkewarganegaraan Indonesia, 52 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Indonesia, Direktorat (DH) Pemeriksaan Bank I Pemeriksa Non Organik dari tahun 2001-2004. Kemudian, di Bank Mega dari tahun 2005-2008 di bagian SKAI. Berkarir di Bank Agroniaga dari tahun 2008 sampai tahun 2013. Bergabung bersama PT Bank of India Indonesia Tbk sejak Februari 2014 dan saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Risiko dan Kepatuhan.

Indonesian citizen, 54 years old. He started his banking career in Bank CIMB Niaga as Jakarta Regional HR Head (1992-2007); as Head of Corporate Affairs at CIMB Niaga Auto Finance (2007-2015); and as Head of Corporate Affairs at Reliance Capital Management (2015-2016). He has joined PT Bank of India Indonesia Tbk as Head of the Bureau of Human Capital & Transformation since December 2016-present.

Indonesian citizen, 52 years old, started his banking career at Bank Indonesia, Directorate (DH) of Inspection of Bank I Non-Organic Examiners from 2001-2004, and then at Bank Mega from 2005-2008 in the SKAI section. He worked at Bank Agroniaga from 2008 to 2013 and has joined PT Bank of India Indonesia Tbk since February 2014 and currently serves as the Head of the Risk and Compliance Bureau.

Page 35: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202065 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 66

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

Warga negara Indonesia berumur 53 tahun. Memulai karir perbankan bersama PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Treasury Department (1996-2014); sebagai Sub-Branch Manager (2014-2015); sebagai Kepala Departement Valas (2015-2016); sebagai Kepala Divisi Operasional (2016-2018) dan lalu diangkat sebagai Kepala Biro Financial Control & Strategic Planning pada tahun 2018 hingga sekarang.

Warga negara Indonesia berumur 58 tahun. Memulai karirnya sebagai Production Supervisor & Quality Enhancement di PT Dian Rakyat (1987-1988); sebagai Production Supervisor di PT Indofood Sukses Makmur (1988-1989); bergabung sebagai Trainee hingga diangkat sebagai Group Head di PT Bank CIMB Niaga (1990-2017). Beliau bergabung bersama PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Kepala Biro Operasional & TI sejak tahun 2017 hingga sekarang.

Indonesian citizen, 53 years old, started his banking career with PT Bank of India Indonesia Tbk as the Treasury Department (1996-2014); as Sub-Branch Manager (2014-2015); as Head of the Foreign Currency Department (2015-2016); as Head of Operations Division (2016-2018) and then appointed as Head of the Financial Control & Strategic Planning Bureau in 2018 until now.

Indonesian citizen, 58 years old, started his career as a Production Supervisor & Quality Enhancement at PT Dian Rakyat (1987-1988); as Production Supervisor at PT Indofood Sukses Makmur (1988-1989); as a trainee until he was appointed as Group Head at PT Bank CIMB Niaga (1990-2017). He has joined PT Bank of India Indonesia Tbk as Head of Operations & IT Bureau since 2017 until now.

SuhanaKepala Biro Financial Control & Strategic Planning / Head of Financial Control & Strategic Planning

Suhendi MuharamKepala Biro Operasional & TI / Head of Operation & IT

Muhammad ChotibKepala Biro Credit Support / Head of Credit Support

Robby ChaiyadiKepala Biro Bisnis / Head of Business

Warga negara Indonesia berumur 50 tahun. Pendidikan terakhir S3 Doktor Ilmu Hukum. Memulai karirnya di bidang hukum sebagai Pengacara di salah satu firma hukum (1993) dan sebagai Dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta (1995). Beliau memulai karir perbankannya bersama Bank Yudha Bhakti sebagai Litigasi and Legal officer (1997-2000); sebagai Branch Manager di Bank Syariah Mandiri (2000-2016); mulai bergabung bersama PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Kepala Biro Credit Support 2016 hingga sekarang.

Warga negara Indonesia berumur 49 tahun. Beliau memulai karirnya sebagai Business Manager di PT Bank Bali Balikpapan (1992-2003); sebagai Branch Manager PT Bank Ekonomi Raharja Malang (2003); sebagai Branch Manager di PT Bank NISP Balikpapan (2003-2008); sebagai Business Manager Surabaya 2 di PT Commonwealth Bank Surabaya (2008-2012); sebagai SME Head di PT Bank MNC Internasional Jakarta (2012-2016); sebagai SAM West Region Head PT Bank MNC Internasional Jakarta (2016-2017); bergabung sebagai Kepala Biro Bisnis PT Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 2017 hingga sekarang.

Indonesian citizen, 50 years old, has a doctorate degree in Law. He started his career in law as a lawyer in a law firm (1993) and as a lecturer in a university in Jakarta (1995). He began his banking career with Bank Yudha Bhakti as Litigation and Legal officer (1997-2000); as Branch Manager at Bank Syariah Mandiri (2000-2016); He has join PT Bank of India Indonesia Tbk as Head of Credit Support Bureau 2016 until now.

Indonesian citizen, 49 years old, began his career as a Business Manager at PT Bank Bali Balikpapan (1992-2003); as Branch Manager of PT Bank Ekonomi Raharja Malang (2003); as Branch Manager at PT Bank NISP Balikpapan (2003-2008); as Business Manager Surabaya 2 at PT Commonwealth Bank Surabaya (2008-2012); as SME Head at PT Bank MNC International Jakarta (2012-2016); as SAM West Region Head of PT Bank MNC International Jakarta (2016-2017); he has joined as Head of the Business Bureau of PT Bank of India Indonesia Tbk in 2017 until now.

Page 36: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202067 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 68

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

Jusa Tony TondokKepala Satuan Kerja Audit Intern / Head of Internal Audit

Warga Negara Indonesia, 59 tahun, menyelesaikan pendidikan Akuntansi di Universitas Jayabaya dan mengambil program Pendidikan Perbankan (PLKP) di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Memulai karir di industri perbankan sejak tahun 1987 sebagai Internal Auditor pada Unit Pengawasan Internal, dan selanjutnya meniti karir di beberapa bank dengan posisi jabatan sebagai Wakil Kepala Cabang, Kepala Cabang, Kepala Divisi Sentral Operasi, Kepala Divisi Kepatuhan dan Legal, Kepala Divisi Kepatuhan, Kepala Divisi Operasi, dan Kepala Divisi Manajemen Risiko. Selain posisi jabatan struktural di perbankan, beberapa pengalaman non struktural di industri perbankan, antara lain sebagai Kepala Komite Anti Fraud, Working Group penyusunan Modul Uji Kompetensi Compliance dan AML Perbankan, Ketua Tim Pengarah Rancangan Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI), dan aktif sebagai narasumber dalam seminar atau training di bidang Operasional Bank, Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank. Bergabung bersama PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern sejak tahun 2017 hingga sekarang.

Indonesian citizen, 59 years old, completed Accounting Education at Jayabaya University and took the Banking Education (PLKP) program at the Indonesian Banking Development Institute (LPPI). He has started his career in the banking industry since 1987 as an Internal Auditor in the Internal Oversight Unit, and subsequently pursued careers in several banks with positions as Deputy Head of Branch, Branch Head, Head of Central Operations Division, Head of Compliance and Legal Division, Head of Compliance Division, Head Operations Division, and Head of Risk Management Division. In addition to structural positions in the banking sector, several non-structural experiences in the banking industry, including as Head of the Anti-Fraud Committee, Working Group for compiling the Compliance and AML Banking Competency Test Module, Chair of the Indonesian National Work Competency Standards Design Steering Team (RSKKNI), and being active as resource persons in seminars or training in the areas of Bank Operations, Compliance and Bank Risk Management. He has joined PT Bank of India Indonesia Tbk as Head of the Internal Audit Work Unit from 2017 until now.

BRANCH MANAGERS

PIMPINAN CABANG

Hary Suryawan DwiputraPimpinan KPO Samanhudi

Ibrahim Iman UtomoPimpinan Cabang Mangga Dua

Merry TiorisManajer Area Surabaya

IrvinaPimpinan Cabang Tunjungan

Tjioe Andreas Aton YasinPimpinan Cabang Coklat

Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1994. Bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Capem Mayjend Sungkono Tahun 2005, pada tahun 2007 pindah menjadi Pimpinan Cabang Mangga Dua. Pada bulan Maret 2016 beliau dipercaya menjadi Pimpinan KPO Samanhudi hingga sekarang.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 2004, berkewarganegaraan Indonesia, 39 tahun, memulai karir perbankan sebagai Account Officer di Bank Rakyat Indonesia pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2010. Menjabat sebagai manajer operasional dan pemasaran di Bank Rakyat Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Menjabat sebagai Sub Branch Manager di Bank Rakyat Indonesia tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Selanjutnya berkarier di PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Branch Manager sejak awal tahun 2016 sampai dengan sekarang.

Berkewarganegaraan Indonesia, 54 tahun, mengawali karir sebagai Teller di Bank Summa, kemudian bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 1993 sebagai Account Officer, diangkat sebagai Team Leader Marketing Cabang Coklat pada tahun 1996, Pimpinan Capem Mayjen Sungkono pada tahun 2002, Pimpinan Cabang Coklat pada tahun 2004, Pimpinan Cabang Tunjungan pada tahun 2014 dan diangkat sebagai Area Manager Surabaya sejak tahun 2018.

Berkewarganegaraan Indonesia, 54 tahun. Pernah bekerja sebagai Account Officer di BII, bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sejak Januari 1994 sebagai Account Officer di Cabang Coklat. Pada tahun 2013, beliau dipercaya menjadi Pimpinan Capem Wiyung dan di tahun 2014 diangkat menjadi Pimpinan Cabang Coklat. Pada tahun 2018 hingga sekarang dipercaya menjadi Pimpinan Cabang Tunjungan.

Berkewarganegaraan Indonesia, 51 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Lippo Bank, dan bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk, pada tahun 1995, sebagai Account Officer dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Ngagel Surabaya pada tahun 2004, dan dipercaya sebagai Pimpinan Cabang Coklat Surabaya sejak Juni 2018.

Indonesian citizen, 49 years old, earned his Bachelor of Economics degree in 1994. He joined PT Bank of India Indonesia Tbk in 1993 as an Account Officer, and he was appointed as Head of Capem Mayjend Sungkono in 2005, in 2007 he become Branch Manager of Mangga Dua. He has been trusted to be the Chairman of KPO Samanhudi since March 2016 until now.

He graduated and earned a Bachelor’s degree in Economics from Universitas Trisakti in 2004, Indonesian citizen, 39 years old, and he started his banking career as an Account Officer at Bank Rakyat Indonesia from 2004 to 2010. He served as operational and marketing manager at Bank Rakyat Indonesia from 2011 to in 2012. He served as Subbranch Manager at Bank Rakyat Indonesia from 2013 to 2015. Subsequently, he has worked at PT Bank of India Indonesia Tbk as Branch Manager from early 2016 until now.

Indonesian citizen, 54 years old, started his career as a Teller at Bank Summa, then joined PT Bank of India Indonesia Tbk in 1993 as an Account Officer, she was appointed as Team Leader Marketing for the Coklat Branch in 1996, Head of Mayjen Sungkono Subbranch in 2002, Head of Coklat Branch in 2004, Tunjungan Branch Manager in 2014 and she has been serving as the Surabaya Area Manager since 2018.

Indonesian Citizen, 54 years old. She once worked as an Account Officer at BII, she joined PT Bank of India Indonesia Tbk since January 1994 as an Account Officer at the Coklat Branch. In 2013, she was entrusted as the Head of Wiyung Subbranch and in 2014 she was appointed as Head of the Coklat Branch. Since 2018 until now she has been appointed as the Head of the Tunjungan Branch.

Indonesian Citizen, 51 years old, started his career as an Account Officer at Lippo Bank, and joined PT Bank of India Indonesia Tbk, in 1995 as an Account Officer and he was appointed as Head of the Ngagel Surabaya Subbranch in 2004, and has been appointed as Manager of the Coklat Branch Surabaya since June 2018.

Hary Suryawan DwiputraKPO Samanhudi Branch Manager

Ibrahim Iman UtomoMangga Dua Branch Manager

Merry TiorisSurabaya Area Manager

IrvinaTunjungan Branch Manager

Tjioe Andreas Aton YasinCoklat Branch Manager

Page 37: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202069 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 70

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

Prijo GandjartomoDenpasar Branch Manager

Prijo GandjartomoPimpinan Cabang Denpasar

Berkewarganegaraan Indonesia, 52 tahun, mengawali karir sebagai Operasional di Bank Mandiri, dan bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 2008 sebagai Kepala Operasional dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang Denpasar sejak tahun 2017.

Indonesian Citizen, 52 years old, started his career as Operation Officer at Bank Mandiri, and joined PT Bank of India Indonesia Tbk in 2008 as Head of Operations and he has been appointed as Head of Denpasar Branch since 2017.

IndarmawanPimpinan Cabang Medan

IndarmawanMedan Branch Manager

Berkewarganegaraan Indonesia, 37 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Standard Chartered Bank, kemudian bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Pimpinan Cabang Medan sejak tahun 2010.

Indonesian citizen, 37 years old, started his career as an Account Officer at Standard Chartered Bank, and he has joined PT Bank of India Indonesia Tbk and appointed as Head of Medan Branch since 2010.

NofenberiMakassar Branch Manager

NofenberiPimpinan Cabang Makassar

Berkewarganegaraan Indonesia, 53 Tahun, memulai karir perbankan sejak tahun 2000-2003 di Bank Maspion sebagai BO & Admin Kredit, tahun 2003-2010 di Bank ABN Amro dengan jabatan yang sama, kemudian bergabung dengan PT Bank of India Indonesia pada tahun 2011 sebagai Kepala Seksi Operasional pada tahun 2011, dan menjadi pimpinan cabang Makassar sejak tahun 2020.

Indonesian Citizen, 53 years old, started his banking career from 2000-2003 at Maspion Bank as BO & Credit Admin, 2003-2010 at ABN Amro Bank in the same position, then joined PT Bank of India Indonesia in 2011 as Section Head Operated and he has been the Head of the Makassar Branch since 2020.

Rahmat Irfan ArfiBandung Branch Manager

Rahmat Irfan ArfiPimpinan Cabang Bandung

Kewarganegaraan Indonesia, 40 Tahun, pendidikan terakhir S2 Manajemen Bisnis ITB, Bandung. Memulai karir di perbankan pada tahun 2005 di Program Pendidikan Eksekutif Bank Niaga. Kemudian di tahun 2006-2008 menjadi Account Officer Commercial Banking di Bank Niaga. Pada tahun 2008-2011 menjabat sebagai Business Manager SME Cabang Dago Bank CIMB Niaga. Lalu tahun 2011-2016 menjabat Business Manager SME Cabang Lembong Bank CIMB Niaga. Pada tahun 2016 baru bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Branch Manager Cabang Bandung.

Indonesian Citizen, 40 years old, he earned his Master degree in Business Management from ITB, Bandung. He started his banking career in 2005 in the Bank Niaga Executive Education Program. Later in 2006-2008 he became an Account Officer for Commercial Banking at Bank Niaga. In 2008-2011, he served as SME Business Manager at Dago Bank CIMB Niaga Branch. In 2011-2016, he served as SME Business Manager Lembong Branch of CIMB Niaga Bank. In 2016, he joined PT Bank of India Indonesia Tbk as Branch Manager of Bandung Branch.

SHAREHOLDING INFORMATIONINFORMASI KEPEMILIKAN SAHAM

Pemegang SahamShareholders

Materi Seminar atau PelatihanMateri Seminar atau Pelatihan

Persentase Kepemilikan Saham (%)Shareholders Ownership in Percentage (%)

Pemegang Saham sebesar 5% atau lebih / Shareholders of 5% or more

Bank Of India*) 76,00

PT Panca Mantra Jaya 18,00

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham / Members of Board of Commissioners and Board of Directors Owning Shares

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Prakash Rupchand Chugani 1,71

Handadjaja Sulaiman -

Raharjo Satrio Unggul -

Direksi / Board of Directors

Sindbad Rijadi Hardjodipuro -

Prashant Thapliyal -

Ferry Koswara -

Primasura Pandu Dwipanata -

Pemegang Saham Kelompok Masyarakat (<5%) / Community Group Shareholders (<5%)

Deepak Rupo Chugani 0,50

Dilip Rupo Chugani 0,50

Masyarakat / Public 3,29

TOTAL 100,00

CLASSIFICATION SHAREHOLDERS LIST

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM BERDASARKAN KLASIFIKASI

Pemegang SahamShareholders

Materi Seminar atau PelatihanMateri Seminar atau Pelatihan

Persentase Kepemilikan Saham (%)Shareholders Ownership in Percentage (%)

Institusi Lokal / Local Institution 18,01

Individu Lokal / Local Individual 5,31

Institusi Asing / Foreign Institution 76,00

Individu Asing / Foreign Individual 0,68

TOTAL 100,00

*) Bank Of India adalah Pemegang Saham Pengendali PT Bank of India Indonesia Tbk*) Bank Of India is the Controlling Shareholder of PT Bank of India Indonesia Tbk

Page 38: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202071 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 72

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt. 5

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Indonesia

Telepon (+62 21) 5152855 Fax (+62 21) 52991199

Email: [email protected]

PT ADIMITRA Jasa Korpora BAE

Rukan Kirana Boutique Office

Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5

Kelapa Gading Jakarta Utara 14250 Indonesia

Tel: (+62-21) 29745222 (hunting), Fax (+62-21) 29289961

Email: [email protected]

PT Bursa EfekIndonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 6

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53

Jakarta Selatan 12190, Indonesia

Tel.(+62-21) 5150515, Fax (+62-21) 5150330

Email: [email protected]

NotarisWinter Sigiro SH., MH.

Apartemen Taman Sari Sudirman Executive Residence Tower

A Upper Ground No. 23

Jl. Bek Murad No. 42 – WTC Sudirman Jakarta Selatan

Telp / Fax : (+62 21) 29410333/24080168/24080169

Email : [email protected]

KantorAkuntanPublik

KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (BDO)

Puri Indah Financial Tower Lt. 19

Jl. Puri Lingkar Dalam Blok T8, Jakarta Barat 11610

Telp. (+62 21) 22580218

Email: [email protected]

01

02

03

04

05

Sepanjang tahun 2020, periode penugasan Lembaga Profesi Penunjang masing-masing dalam 1 (satu tahun) dengan total imbal jasa sebesar Rp1,10 miliarThroughout 2020, the period of assignment of Supporting Professional Institutions was 1 (one year) each with a total fee of Rp1,10 billion

EVENT HIGHLIGHTS

PERISTIWA PENTING

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2020, yang diadakan di Kantor Pusat PT Bank of India Indonesia Tbk.

Annual General Meetings of Shareholders held on June 30, 2020 at Head Office of PT Bank of India Indonesia Tbk.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dilaksanakan pada tanggal 9 November 2020, yang diadakan di Kantor Pusat PT Bank of India Indonesia Tbk.

Extraordinary General Meetings of Shareholders held on November 9, 2020 at Head Office of PT Bank of India Indonesia Tbk.

Peristiwa setelah tanggal pelaporan: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2021, yang diadakan di Kantor Pusat PT Bank of India Indonesia Tbk.

Subsequent Event: Extraordinary General Meetings of Shareholders held on January 7, 2021 at Head Office of PT Bank of India Indonesia Tbk.

Page 39: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202073 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 74

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

DeepavaliDeepavali

Bulan Inklusi Keuangan Tahun 20202020 Financial Inclusion Month

Bank merayakan Deepavali pada tanggal 25 Oktober 2020.

Bank tetap berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan di bulan Inklusi Keuangan tahun 2020 melalui media online, media elektronik maupun dengan cara pengembangan infrastruktur meskipun dalam masa pandemi Covid 19. Kegiatan ini merupakan agenda rutin Bank setiap tahunnya untuk memenuhi ketentuan Regulator dan selalu berperan aktif mendukung program-program yang dihimbau oleh Regulator.

Bank celebrated Deepavali Festival on October 25, 2020.

Though the Covid 19 pandemic, the Bank keep to participate on the implementation of Financial Inclusion and Literacy activities for the month of Financial Inclusion 2020 through online media, electronic media and infrastructure development. This is the Bank’s routine annual agenda to comply with the regulator’s requirements and play an active role in supporting the programs advised by the regulator.

WEBSITE INFORMATION

INFORMASI PADA SITUS WEB

UraianDescription

KetersediaanAvailability

KeteranganNotes

Profil BankBank’s Profile √ http://www.boiindonesia.co.id/main.php?

hal=about

Informasi Pemegang SahamShareholder Information √ http://www.boiindonesia.co.id/upldoc/

STRUKTURKEPEMILIKANSAHAMPTBOII.pdf

Struktur organisasi BankBank organizational structure √ http://www.boiindonesia.co.id/ main.php?

hal=organization

Informasi Kinerja KeuanganFinancial performance analysis √ http://www.boiindonesia.co.id/main.php?

hal=quarterly

Laporan Keuangan TahunanAnnual Financial Report √ http://www.boiindonesia.co.id/main.php?

hal=bookannual

Laporan TahunanAnnual Report √ http://www.boiindonesia.co.id/main.php?

hal=bookannual

Profil Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors’ Profile

√ http://www.boiindonesia.co.id/ main.php?hal=management

Informasi Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders Information

√ http://www.boiindonesia.co.id/main.php?hal=news

Piagam dan/atau Pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit InternalCharter and/or training for the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, and Internal Audit Unit

√ http://www.boiindonesia.co.id/ main.php?hal=investor

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa keuangan (POJK) No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik mendorong transparansi informasi pada situs web dari emiten atau perusahaan publik di Indonesia, Bank memiliki situs web resmi dengan alamat www.boiindonesia.co.id. Situs web tersebut telah dilengkapi dengan berbagai informasi berbagai informasi seputar Bank seperti profil bank, informasi kinerja keuangan, informasi suku bunga, berita terkini, dan informasi lainnya yang bisa diakses setiap saat dengan mudah oleh publik. Bank juga menyediakan sarana email [email protected] bagi publik yang menanyakan berbagai hal yang berhubungan dengan Bank.

In accordance with the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.8/POJK.04/2015 concerning Websites of Issuers or Public Companies encouraging transparency of information on websites of issuers or public companies in Indonesia, the Bank has an official website www.boiindonesia.co.id. The Website is equipped with various information regarding the Bank such as Bank profiles, financial performance information, interest rate information, the latest news, and other information that can be easily accessed at any time by the public. The Bank also provides [email protected] email address for the public who requires various information related to the Bank.

Page 40: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202075 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 76

PROFIL BANKBANK’S PROFILE

BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS’ TRAININGS IN 2020

PELATIHAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TAHUN 2020

NamaName

Jenis TrainingName of Training

PenyelenggaraOrganizer

Tanggal Pelaksanaan Training Date

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Handadjaja Sulaiman

Professional Directorship Program Batch 155thProfessional Directorship Program Batch 155th

Indonesian Institute For Corporate

Directorship (IICD)

25-27 Februari 202025-27 February, 2020

Seminar FKDKP: Profiling Kejahatan dan Kerentanan Pencucian Uang Serta Pendanaan Terorisme Sebagai Dampak Krisis Covid-19FKDKP Seminar: Crime Profiling and Vulnerability of Money Laundering and Terrorism Funding as the Impact of the Covid-19 Crisis

FKDKP 19 Agustus 202019 August, 2020

Raharjo Satrio Unggul

Seminar FKDKP: Profiling Kejahatan dan Kerentanan Pencucian Uang Serta Pendanaan Terorisme Sebagai Dampak Krisis Covid-19FKDKP Seminar: Crime Profiling and Vulnerability of Money Laundering and Terrorism Funding as the Impact of the Covid-19 Crisis

FKDKP 19 Agustus 202019 August, 2020

Direksi / Board of Directors

Sindbad Rijadi Hardjodipuro

Seminar Membangun Sistem Pembayaran Digital Nasional yang Terpercaya dan InklusifSeminar on Building a Trusted and Inclusive National Digital Payment System

Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia

(ASPI)

29 Februari 202029 February, 2020

Seminar FKDKP: Profiling Kejahatan dan Kerentanan Pencucian Uang Serta Pendanaan Terorisme Sebagai Dampak Krisis Covid-19FKDKP Seminar: Crime Profiling and Vulnerability of Money Laundering and Terrorism Funding as the Impact of the Covid-19 Crisis

FKDKP 19 Agustus 202019 August, 2020

Perpanjangan Sertifikat Manajemen Risiko Level 4Risk Management Level 4 Certificate Extension LSPP 15 Desember 2020

15 December, 2020

Prashant Thapliyal

Perpanjangan Sertifikat Manajemen Risiko Level 4Risk Management Level 4 Certificate Extension LSPP 15 Desember 2020

15 December, 2020

Primasura Pandu Dwipanata

Seminar FKDKP: Profiling Kejahatan dan Kerentanan Pencucian Uang serta Pendanaan Terorisme Sebagai Dampak Krisis Covid-19FKDKP Seminar: Crime Profiling and Vulnerability of Money Laundering and Terrorism Funding as the Impact of the Covid-19 Crisis

FKDKP 19 Agustus 202019 August, 2020

Perpanjangan Sertifikat Manajemen Risiko Level 4Risk Management Level 4 Certificate Extension LSPP 15 Desember 2020

15 December, 2020

Ferry Koswara

Seminar FKDKP: Profiling Kejahatan dan Kerentanan Pencucian Uang serta Pendanaan Terorisme Sebagai Dampak Krisis Covid-19FKDKP Seminar: Crime Profiling and Vulnerability of Money Laundering and Terrorism Funding as the Impact of the Covid-19 Crisis

FKDKP 19 Agustus 202019 August, 2020

Workshop Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (Single Customer View) - PLPS No.05 Tahun 2019Workshop on Understanding Provisions Related to Customer-Based Deposit Insurance Data Reporting (Single Customer View) - PLPS No. 05 of 2019

FKDKP 23 September 202023 September, 2020

Perpanjangan Sertifikat Manajemen Risiko Level 4Risk Management Level 4 Certificate Extension LSPP 15 Desember 2020

15 December, 2020

EMPLOYEES’ TRAINING IN 2020

PELATIHAN KARYAWAN TAHUN 2020

No Jenis TrainingName of Training

PenyelenggaraOrganizer

Tanggal PelaksanaanTraining Date

1 Training Penerapan Strategi Anti Fraud PerbankanTraining on Anti Fraud Banking Strategy Application

PT Nayottama Dinamika Indonesia

11 Januari 202011 January, 2020

2Training Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi Secara ElektronikTraining on Electronic Integrated Insurance Services

Kementerian Agraria & Tata Ruang/Badan Pertanahan

17 Januari 202017 January, 2020

3

Workshop Hukum Perbankan "Tipibank Dalam Funding Operation dan Penarikan Simpanan"Banking Law Workshop “Tipibank in Funding Operations and Withdrawal of Deposits”

Banking Law Group Perbanas Institute Jakarta

23 Januari 202023 January, 2020

4 Sosialisasi Implementasi Aplikasi Pelaporan GoAMLSocialization of GoAML Reporting Application Implementation PPATK 13 Februari 2020

13 February, 2020

5 Workshop Project Finance and Syndicated LoanWorkshop Project Finance and Syndicated Loan

PT Triniti Solusi Kreatifindo

19-20 Februari 202019-20 February, 2020

6 Training dan Uji Kompetensi Manajemen Risiko Level 1Risk Management Training and Competency Test Level 1

CABM-STIE PERBANAS & LSPP

27-29 Februari 202027-29 February, 2020

7

Seminar Penilaian Tata Kelola Perusahaan dan Sharing Terkait Implementasi Good Corporate Governance (GCG)Seminar on Assessment and Sharing Related to the Implementation of Good Corporate Governance (GCG)

Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA)

3 Maret 20203 March, 2020

8 Workshop Cyber Security Trend and Threat 2020Workshop Cyber Security Trend and Threat 2020 LINXBRAIN 5-6 Maret 2020

5-6 March, 2020

9Sosialisasi Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa KeuanganSocialization on Consumer Protection in the Financial Services Sector

OJK 11 Maret 202011 March, 2020

10Improving Quality of Customer Interaction and Handling ComplaintImproving Quality of Customer Interaction and Handling Complaint

HRD Spot 16-17 Maret 202016-17 March, 2020

11

Sosialisasi Struktur Data dan Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO) 2020Socialization on 2020 OJK Online Reporting Application and Data Structure (APOLO)

OJK 23 Juni 202023 June, 2020

12

Penerapan Risk Based Approach dalam Program APU-PPT untuk Penyedia Jasa KeuanganImplementation of Risk Based Approach in the APU-PPT Program for Financial Service Providers

EY Forensic & Integrity Services

14 Agustus 202014 August, 2020

13

Workshop Pemahaman Ketentuan Terkait Pelaporan Data Penjamin Simpanan Berbasis Nasabah (Single Customer View)-PLPS No.05 Tahun 2019Workshop on Understanding Provisions Related to Customer-Based Deposit Insurance Data Reporting (Single Customer View) -PLPS No. 05 of 2019

FKDKP 23 September 202023 September, 2020

14

Seminar Online "Implikasi Undang-Undang Cipta Kerja (Klaster Ketenagakerjaan)“Implications of Omnibus Law on Job Creation (Employment Cluster)” Online Seminar

Andal Software 2 Desember 20202 December, 2020

15

Uji Kompetensi Sertifikasi Manajemen Risiko Level-4 – Calon Wakil Direktur UtamaRisk Management Level 4 Certification Competency Test - Vice President Director Candidate

LSPP 15 Desember 202015 December, 2020

Page 41: annual report 2020 - BOI Indonesia

BUSINESS SUPPORT UNIT REVIEW

TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202077 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 78

Page 42: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202079 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 80

TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNISBUSINESS SUPPORT UNIT REVIEW

HUMAN RESOURCES

SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam menjalankan kegiatan bisnis, salah satu aset terpenting adalah tersedianya sumber daya manusia yang kompeten sehingga produktivitas Bank dapat berjalan secara maksimal. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang tepat juga diperlukan untuk mencapai terciptanya Sumber Daya Manusia yang kompeten.

Komposisi Sumber Daya ManusiaHingga 31 Desember 2020, jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Bank tercatat sebanyak 256 orang, berkurang dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 273 orang. Adapun komposisi Sumber Daya Manusia dalam waktu 3 tahun terakhir diklasifikasikan berdasarkan level organisasi, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan status kepegawaian adalah sebagai berikut:

In carrying out business activities, one of the most important assets of the bank is the availability of competent human resources in order to run their productivity optimally. Appropriate Human Resource Management also required to achieve the capable people.

Human Resource CompositionUntil December 31, 2020, number of the Bank's employees were 256 employees, decreased from the previous year which was 273 employees. The composition of the bank’s human resource within the last 3 years has been classified based on education, age, gender, organizational level, and employment status as follows: Komposisi Sumber Daya Manusia berdasarkan Jenis Kelamin

Human Resource Composition pursuant to Gender

Komposisi Sumber Daya Manusia berdasarkan Level OrganisasiHuman Resource Composition Referring to Organization Level

Level OrganisasiOrganization Level 2020 2019 2018

Direksi / Directors 4 4 4

Manajer / Manager 15 16 16

Supervisor / Supervisor 47 55 55

Staf / Staff 151 154 162

Non-Staf / Non-staff 39 44 48

Total 256 273 285

Jenis KelaminGender 2020 2019 2018

PriaMale 145 162 169

WanitaFemale 111 111 116

Total 256 273 285

Komposisi Sumber Daya Manusia berdasarkan Status KepegawaianHuman Resource Composition pursuant to Employment Status

Status KepegawaianEmployment Status 2020 2019 2018

Pekerja TetapPermanent Employee

244 253 255

Pekerja KontrakOutsourced Employee

12 20 30

Total 256 273 285Komposisi Sumber Daya Manusia berdasarkan Tingkat PendidikanHuman Resource Composition pursuant to Education Level

Tingkat PendidikanEducation level

2020 2019 2018

S3 Doctoral Degree 1 1 -

S2 Master Degree 9 10 11

S1 Bachelor Degree 149 158 158

D1,D2,D3 Diploma 31 36 37

SMA/SMK High School 61 62 71

SMP dan SD Junior High School and Elementary School 5 6 8

Total 256 273 285

Komposisi Sumber Daya Manusia berdasarkan UsiaHuman Resource Composition pursuant to Age

UsiaAge

2020 2019 2018

s/d 30s/d 30 46 58 57

> 30 - 40> 30 - 40 58 62 69

> 40 – 60> 40 – 60 152 153 159

> 60> 60 - - -

Total 256 273 285

Human Resources Roadmap Management

Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang ada, Bank memiliki roadmap pengelolaan SDM yang menjadi pedoman untuk tahun 2021 hingga 2023 sebagai berikut:

1. Jumlah SDM tidak boleh melebihi komposisi tahun 2015 (Business 43, Operational 132, Support 120, Control 18), yakni dimana profitabilitas dan volume kredit mencapai puncaknya;

2. Formasi SDM yang diperkenankan tumbuh sesuai perkembangan bisnis Bank adalah pada kelompok pekerjaan Business, yakni untuk jenis jabatan Account Officer (AO).

3. Formasi SDM yang dikurangi adalah pada kelompok jabatan Support, utamanya pada golongan jabatan non staff;

To manage the existing human resource, the bank has a roadmap base how to manage human resource for the year 2021 until 2023 containing of:

1. The number of employees must not exceed the composition of year 2015 (Business 43, Operational 132, Support 120, Control 18), which profitability and volume credit reaches its peak;

2. Human resource forming that is allowed to grow aline with the business growth progressively is in the group Business jobs, namely for the type of position Account Officer (AO).

3. Human resource forming is reduced is in the group Support positions, especially in non staff class positions;

Page 43: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202081 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 82

TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNISBUSINESS SUPPORT UNIT REVIEW

Management of Competency and Development of Employees

Employee Recruitment and Turnover during the year 2020

Rights Equality Policy

Employee’s Remuneration

Pengelola Pengembangan Kompetensi Karyawan

Penerimaan dan Pergantian Karyawan Sepanjang Tahun 2020

Kebijakan Persamaan Hak

Remunerasi Karyawan

Pengurangan jumlah SDM ditempuh dengan cara tidak melakukan rekrutmen untuk menggantikan karyawan yang pensiun.

Dalam melaksanakan pengelolaan dan pengembangan kompetensi karyawan, Bank memiliki Divisi Human Capital dan Transformation yang bertugas khusus dalam melaksanakan pengelolaan tenaga kerja dan pengembangan kompetensinya sejak perekrutan, pelatihan, hingga karyawan tersebut keluar dari bank baik pensiun ataupun keinginan sendiri.

Sepanjang tahun 2020, Bank merekrut sebanyak 10 karyawan baru serta terdapat sebanyak 26 karyawan yang keluar dari Bank dengan berbagai penyebab seperti pensiun, habisnya kontrak kerja, pemecatan, hingga karyawan yang meninggal dunia. Dengan demikian, pergantian karyawan di Bank adalah sebesar 10,61%.

Bank senantiasa berkomitmen untuk memberikan kesetaraan hak dan kesempatan bekerja serta peluang karier bagi seluruh karyawan di Bank berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan tanpa membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, usia, ataupun orientasi seksual yang ada.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan, Bank telah menyesuaikan gaji karyawan sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK) pada masing-masing kantor cabang. Selain itu, Bank juga menyediakan berbagai tunjangan, fasilitas dan sarana fisik lainnya, seperti:

1. Gaji Pokok2. Tunjangan yang terdiri dari:

a. Asuransi Kesehatan;b. BPJS Kesehatan;

c. BPJS Ketenagakerjaan;

d. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK);e. Tunjangan make up bagi karyawan frontliner;f. Tunjangan makan siang;g. Tunjangan transportasi bagi karyawan yang

bekerja lembur.3. Fasilitas sarana olahraga seperti tenis meja, bulu

tangkis, dan futsal.

Reducing the number of employees is carried out by not recruit new employee to replace the retired one.

The bank has human capital and transformation division that is specifically tasked with workforce management and competency development from recruitment, training until the employee leaves the bank for reasons of retirement and/or his own desire.

During the year, the Bank recruited 10 new employees on the other hand, there were 26 employees who resigned from the Bank with various reasons i.e: retirement, work contract termination, dismissal, and decease. Therefore, the employee turnover in the Bank is 10.61%.

The Bank is always committed to providing equal rights and opportunities as well as career opportunities for all employees in the Bank based on the competencies owned by employees regardless ethnic, race, religion, gender, age, or existing sexual orientation.

as a way to enhance the employees’ welfare, the Bank has adjusted employee salaries according to the Regency Minimum Wage (UMK) at each branch office. In addition, the Bank also provides various allowances, facilities and other physical facilities, such as:

1. Salary2. Allowances consist of:

a. Health Insurance;b. Social Security Administrator for Health (BPJS Kesehatan);c. Employees Social Security System (BPJS Ketenagakerjaan);d. Financial Institution Pension Fund (DPLK);e. Make-up allowance for frontline employees;f. Lunch allowance;g. Transportation allowance for employees who

work overtime.3. Sports facilities such as table tennis, badminton, and

futsal.

Education and Training for EmployeesPendidikan dan Pelatihan Karyawan 2020

Guna memastikan bahwa kapabilitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Bank telah selaras dan mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, pertumbuhan usaha dan pengembangan organisasi, Bank berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas karyawan melalui pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan karyawan yang berkesinambungan.

Fokus utama program pelatihan karyawan pada tahun 2020 adalah pelatihan ketrampilan teknis, yang menjadi pilihan utama untuk meningkatkan keahlian karyawan di bidang operasional perbankan.

Bank mengadakan pelatihan yang bersifat ketrampilan non-teknis yang akan terproyeksikan pada Budaya Kerja, termasuk pelatihan peningkatan pemahaman nilai-nilai budaya Perusahaan, etos kerja dan kedisiplinan karyawan. Bank juga telah berupaya mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan yang diselenggarakan secara pelatihan internal maupun melalui lembaga pelatihan terkemuka lainnya. Selain itu, Bank berupaya meningkatkan kompetensi budaya sadar risiko bagi pejabat-pejabat Bank melalui program sertifikasi manajemen risiko.

Selama masa pandemi Covid-19 dan untuk mematuhi kebijakan Pemerintah yakni salah satunya menjauhi kerumunan masa, Bank tidak lagi mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan yang bersifat tatap muka kecuali yang bersifat kewajiban.

In order to convince that the Bank's human resource capabilities are aligned and able to adapt to environmental changes, business growth and organizational development, the Bank commit to improve both competency and quality of its employees by implementing the training program and development program simultaneously.

The main focus of the employee training program in 2020 is hard skill training, which is the major option to improve employees' skills in banking operations.

The bank provides soft skill training that will be projected on Performance Culture, including training to improve the understanding corporate culture values, work ethic and employee’s discipline. The bank has provided trainings to improve employee competence organized as in-house training as well other leading training institutions. In addition, the bank sought to improve the competence risk awareness culture for bank executives through a risk management certification program.

During the Covid-19 pandemic and obliged to government policy i.e social distancing, bank is no longer send the empolyees into face to face training except for the mandatory one.

Human Resources Development Cost in 2020Biaya Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2020

Dana Pendidikan dan Pelatihan untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia sepanjang tahun 2020 telah dilakukan pencadangan sebesar 5% dari Biaya Tenaga Kerja Tahun Lalu atau setara dengan Rp2.442 juta dan telah diatur dalam SK Direksi No. 048/KP-PERS/SK/ST/III/2018 tentang Penyediaan Dana Pendidikan PT Bank of India Indonesia Tbk. Hal ini telah memenuhi SK Direksi Bank Indonesia No. 31/310/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1999 tentang Penyediaan Dana untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Umum.

Sepanjang tahun 2020, penggunaan Dana Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia hanya mencapai 0,31% atau sebesar Rp151 juta. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan protokol kesehatan dari Pemerintah sehubungan dengan pandemi Covid-19. Pemerintah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga Bank tidak lagi mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan yang bersifat tatap muka sejak bulan April 2020 demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Ke depan Bank akan terus berupaya dalam meningkatkan Pendidikan dan Pelatihan kepada karyawan agar tetap memiliki kompetensi yang memadai antara lain dengan bentuk/metode konferensi melalui vidio atau buku digital.

The bank made a reserve of 5% of last year labor cost or equal to 2,442 million Rupiah for Education and Training Funds for Human Resources Development for the year 2020 and was enacted in the Board of Directors’ decree No. 048/KP-PERS/SK/ST/III/2018 concerning Provision of Education Fund of PT Bank of India Indonesia Tbk. This accomplished the Decree of Bank Indonesia Board of Directors No. 31/310/KEP/DIR dated 31 March 1999 concerning Provision of Funds for Human Resources Development for Commercial Banks.

During the year 2020, the adoption of Human Resources Development Education and Training Funds was only 0.31% or 151 million Rupiah. This was caused by the Government’s health protocol policy implementing Large-Scale Social Restrictions (PSBB) due to the Covid-19 pandemic, so the Bank was no longer included employees in face-to-face training since April 2020 break the chain of spread Covid-19 virus. In the future, the Bank will improve education and training for employees in order to maintain adequate competence, among others, form/method of video conference/e-book.

Page 44: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202083 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 84

TINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNISBUSINESS SUPPORT UNIT REVIEW

Human Resources Management Plan in 2021Rencana Pengelolaan Sumber Daya Manusia Tahun 2021

Bank memiliki sejumlah rencana pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan dilaksanakan di tahun 2021, diantaranya adalah:

1. Proses Transformasi

a. Membangun paradigma baru untuk reorganisasi; b. Menerapkan apresiasi dan sanksi;c. Memperbaiki kompetensi.

2. Mewujudkan Sistem Penghargaan SDM yang kompetitif

a. Melakukan tolak ukur industri kompetitor;b. Melakukan tinjauan kisaran gaji dan komponen-

komponen manfaat yang berkelanjutan;c. Mengembangkan skema insentif yang berbasis

target;d. Mengoptimalkan penerapan ketentuan terkait

bidang SDM; e. Inisiasi pelaksanaan BOII award.

3. Mengembangkan Sistem Perencanaan Karir yang Efektifa. Melakukan pemetaan jabatan setiap unit kerja;b. Menyusun kompetensi jabatan setiap unit kerja;c. Merumuskan jenjang karir setiap unit kerja.

4. Membentuk Sistem Penilaian Kinerja yang objektif dan transparan

a. Mengembangkan kartu skor individu setiap karyawan;

b. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dalam penyusunan kartu skor individu;

c. Melakukan mekanisme pemantauan, pembinaan dan penyuluhan terkait evaluasi kinerja karyawan.

5. Melakukan pengembangan sistem perangkat lunak yang ada pada Departemen Sumber daya manusia untuk memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara elektronik (e-learning).

The Bank has a number of Human Resources (HR) management plans that will be implemented in 2021, including the following:

1. Transformation Process

a. Building a new paradigm for reorganization;b. Implementing Rewards and Punishment;c. Improving competence.

2. Realization of Competitive HR Reward System

a. Performing competitor industry benchmarks;b. Conducting a continuous review of salary ranges

and benefit components;c. Developing a target-based incentive scheme;

d. Optimizing the implementation of provisions related to the HR sector;

e. Initiation of the implementation of the BOII award.

3. Development of Effective Career Planning System

a. Mapping the position of each work unit;b. Arranging the competence of each work unit;c. Formulating the career path of each work unit.

4. Establishment of an Objective and Transparent Performance Assessment System

a. Developing individual score cards for each employee;

b. Coordinating with work units in the preparation of individual score cards;

c. Performing monitoring, coaching, and counseling mechanisms related to employee performance evaluation.

5. Developing software systems in the Human Resource Department to facilitate the electronic distance learning (e-learning).

Page 45: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202085 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 86

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 46: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202087 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 88

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

ECONOMIC REVIEW

TINJAUAN EKONOMI

Tinjauan Ekonomi GlobalTahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia. Hal ini tentunya membawa dampak yang besar untuk ekonomi global. Sampai akhir 31 Desember 2020, jumlah penderita Covid-19 di dunia diperkirakan mencapai 83.943.230 orang. Jumlah ini meningkat tajam sejak ditemukan pada akhir tahun 2019 di Cina. Jumlah penderita Covid-19 yang tersebar di 218 negara ini telah menurunkan aktivitas ekonomi global secara drastis.

Banyaknya jumlah penderita Covid-19 di seluruh dunia berdampak pada pembatasan aktivitas ekonomi secara masif di seluruh dunia. Hal ini terlihat pada proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang tertuang pada laporan yang berjudul World Economic Outlook Update: Policy Support and Vaccines Expected to Lift Activity yang dirilis pada bulan April 2021 oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Dalam laporan tersebut, IMF menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global untuk terkontraksi sebesar -3,3% di tahun 2020.

Tabel Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi DuniaWorld Economic Growth Projections

Pukulan ekonomi terberat sepanjang tahun 2020 dialami oleh kumpulan negara maju yang terkontraksi sebesar -4,7%, turun secara signifikan bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 1,7% di tahun 2019. Sedangkan kumpulan negara berkembang mencatatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,2% di tahun 2020, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 3,7%.

Tinjauan Ekonomi NasionalDampak pandemi Covid-19 tidak hanya dialami oleh dunia, tetapi juga kepada Indonesia secara khusus yang memukul ekonomi nasional yang tercatat terburuk sejak krisis moneter 1998. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diwajibkan di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2020 berdampak besar pada pembatasan aktivitas ekonomi nasional di sepanjang tahun 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada Triwulan IV-2020 membaik walaupun perkembangannya masih lemah. Hal ini tercermin dari indeks PurchasingManagers' Index (PMI) global yang menunjukkan peningkatan pada bulan Oktober, meski kembali melambat pada November dan Desember 2020. Namun perbaikan ini masih melambat oleh tingginya kasus Covid-19 secara global.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan IV tahun 2020 dibandingkan dengan Triwulan III tahun 2020 meningkat sebesar 1,3% (QoQ). Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan IV tahun 2020 dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2019 tercatat terkontraksi sebesar 7,15% (YoY). Tingkat inflasi Indonesia tercatat sebesar 0,79% (QoQ). Namun, jika dibandingkan dengan posisi Desember 2019, terjadi inflasi sebesar 1,68% (YoY).

Global Economic ReviewThe year of 2020 known as a year full of challenges due to the Covid-19 pandemic occurred in the whole world. This of course has a huge impact to global economy. Until December 31st 2020, the number of Covid-19 sufferers would be 83,943,230. This number has risen sharply since was discovered at the end of 2019 in China. This number reached amount Covid-19 sufferers spread across 218 countries drastically reducing global economic activity.

The large number of Covid-19 sufferers around the world impact on limitation of economic activity massive worldwide. This represent in the global economic growth estimation as revealed in a report entitled World Economic Outlook Update: Policy Support and Vaccines Expected to Lift Activity, released in January 2021 by the International Monetary Fund (IMF). In the report, the IMF stated that global economic growth contracted by -3.3% in 2020.

The heaviest economic hit throughout 2020 was experienced by the group of developed countries whose economy contracted by -4.7%, a significant decrease when compared to the economic growth which was recorded at 1.7% in 2019. Meanwhile, the group of developing countries recorded a contraction of economic growth of -2.2% in 2020, a decrease if compared to 2019 which grew by 3.7%.

National Economic Review The impact of the Covid-19 pandemic is not only experienced by the world, but also on Indonesia in particular, which hits the national economy and recorded as the worst since the 1998 monetary crisis. Large-Scale Social Restrictions (PSBB) which is required throughout Indonesia during year of 2020 had a major impact on restriction on national economy activities throughout 2020.

Based on data compiled by the Central Agency Statistics (BPS), Indonesia’s economy in quarter IV-2020 improving even though the development is still weak. This is reflected from global Purchasing Managers’  Index  (PMI) index showing increasing on October, though it back to slow down on November and December 2020. Anyhow, this improvement considered slowing down by the high cases Covid-19 globally.

The economic growth rate in the fourth quarter of 2020 compared to the third quarter of 2020 increase by 1.3% (QoQ). Meanwhile, Indonesia’s economic growth in the fourth quarter of 2020 compared to the fourth quarter of 2019 was recorded to have contracted by 7.15% (YoY). Indonesia’s inflation rate was recorded at 0.79% (QoQ). However, when compared to the position in December 2019, inflation rate was 1.68% (YoY).

Proyeksi / Projections

Keterangan / Description 2019 2020 2021 2022

Global / Global 2,8 (3,3) 6,0 4,4

Negara Maju / Developed Countries 1,7 (4,7) 5,1 3,6

Amerika Serikat / United States 2,2 (3,5) 6,4 3,5

Uni Eropa / European Union 1,3 (6,6) 4,4 3,8

Jepang / Japan 0,7 (4,8) 3,3 2,5

Inggris / United Kingdom 1,5 (9,9) 5,3 5,1

Kanada / Canada 1,7 (5,4) 5 4,7

Negara Berkembang / Developing Countries 3,7 (2,2) 6,7 5

Tiongkok / China 6,1 2,3 8,4 5,6

India / India 4,2 (8) 12,5 6,9

ASEAN-5 / ASEAN-5 4,9 (3,4) 4,9 6,1

Russia / Russia 1,3 (3,1) 3,8 3,8

Brazil / Brazil 1,1 (4,1) 3,7 2,6

Mexico / Mexico (0,3) (8,2) 5 3

Saudi Arabia / Saudi Arabia 0,3 (4,1) 2,9 4

Nigeria / Nigeria 2,2 (1,8) 2,5 2,3

Afrika Selatan / South Africa 0,2 (7) 3,1 2

(Dalam Persentase (%) / (In Percentage (%)

Sumber: World Economic Outlook Update, IMF, April 2021Source: World Economic Outlook Update, IMF April 2021

Catatan: Untuk India, data dan perkiraan disajikan dalam basis tahun fiskal, dimana tahun fiskal 2020/2021 dimulai pada April 2020. Proyeksi pertumbuhan India berdasarkan tahun kalender adalah (7,1)% untuk tahun 2020 dan 11,3% untuk tahun 2021.Note: For India, data and forecasts are presented on a fiscal year basis, with FY 2020/2021 starting in April 2020. India’s growth projections are (7.6)% in 2020 and 11.0% in 2021 based on calendar year.

Sumber: BPS, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020, No. 13/02/Th. XXIV, 5 Februari 2021Source: BPS, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020, No. 13/02/Th. XXIV, February 5, 2021

5,01 5,01

2,97

-5,32

-3,49

5,01 5,06 5,07 5,06 5,055,175,275,19 5,18 4,96

-2,19

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2017 2018 2019 2020

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN Iv-2020: -2,19% (Y-ON-Y)ECONOMIC GROWTH OF THE 4TH QUARTER OF 2020: -2,19% (Y-ON-Y)

Pertumbuhan Ekonomi Sisi PengeluaranExpenditure Side Economic Growth

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (y-on-y)Economy Indonesia Growth (y-on-y)

Page 47: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202089 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 90

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

BANKING INDUSTRY REVIEW

TINJAUAN INDUSTRI PERBANKAN

Menurut Lapangan Usaha, Industri Pengolahan adalah sumber kontraksi terdalam, yakni sebesar -0,65%. Sementara menurut Pengeluaran, Pembentukan Modal Tetap Bruto merupakan sumber kontraksi terdalam, yakni sebesar -2,12%. Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada tahun 2020 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 58,75%.

According to the Business Field, the processing industry was the source deepest contraction, i.e: -0.65%. Meanwhile, according to Expenditure, Gross Fixed Capital Formation was the source of the deepest contraction as much as -2.12%. The spatial structure of the Indonesian economy in 2020 was still dominated by a group of provinces on the island of Java which contributed 58.75% to Gross Domestic Product (GDP).

Senada dengan tinjauan ekonomi global dan nasional, industri perbankan pada tahun 2020 juga mengalami pukulan yang cukup berat. Bank Indonesia (BI) sama seperti bank sentral negara lainnya, mengeluarkan kebijakan akomodatif untuk melaksanakan pembauran kebijakan moneter guna mengurangi dampak risiko Covid-19 terhadap perekonomian nasional. Bank Indonesia secara konsisten memperkuat seluruh instrumen bauran kebijakan yang dimiliki dengan tujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, mengendalikan inflasi, dan mendukung stabilitas sistem keuangan. Langkah-langkah ini memerlukan sinergi yang kuat antara Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Suku Bunga Kredit PerbankanBanking Credit Interest Rates

In line with the global and national economic outlook, the banking industry in 2020 also experienced quite a heavy blow. Bank Indonesia (BI), like other country’s central bank, is issuing accommodative policies to implement assimilation monetary policy to reduce the risk impact of Covid-19 to the national economy. Consistently Bank Indonesia reinforce all mix policy instruments owned with the aim of maintaining stability rupiah exchange rate, controlling inflation, and support financial system stability. The steps require a strong synergy between the government and financial system stability committee (KSSK) to maintain macroeconomic and financial system stability.

Akibat adanya kebijakan Pemerintah atas new normal protocol selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 dan diperkirakan masih akan berlangsung sampai dengan tahun 2021, kondisi perekonomian Indonesia dan global menjadi stagnan dan berimbas pada kemampuan bayar debitur serta pada penyaluran kredit Bank. Akibat pandemi Covid-19, jangkauan bisnis Bank sangat terbatas mengingat sektor usaha menghadapi kendala untuk melakukan ekspansi karena new normal protocol diatas, sehingga Bank hanya bisa fokus membantu debitur agar bisa bertahan menghadapi tekanan melalui program restrukturisasi kredit.

Manajemen selalu mengupayakan langkah-langkah progresif dengan mengacu pada hasil temuan Auditor Internal maupun Eksternal serta dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan bisnis Bank di masa yang akan datang. Fokus dari strategi pengembangan bisnis Bank di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini akan dijalankan sesuai dengan Arah Kebijakan Bank yaitu salah satunya Bank akan secara bertahap mengurangi komposisi persentase portofolio kredit bisnis korporasi terhadap total Kredit dan lebih fokus untuk meningkatkan penyaluran kredit ritel dan usaha kecil menengah (UKM) berdasarkan prinsip kehati-hatian bank dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi Nacos (Namaste Credit Origination System), dan berupaya menekan terjadinya kredit bermasalah baru.

Tahun 2021 merupakan tahun penuh tantangan dikarenakan ketidakpastian yang terjadi di tengah pandemi Covid-19, namun Bank yakin pertumbuhan bisnis akan mengalami kenaikan karena didukung permodalan Bank yang kuat dan sumber daya manusia yang kompeten. Di samping itu pemulihan ekonomi yang sedang diupayakan oleh Pemerintah seiring dengan perkembangan pengadaan vaksin Covid-19 diharapkan akan mampu mendorong peningkatan permintaan kredit.

There is a government policy on the new normal protocol caused by the Covid-19 pandemic in 2020 and it project still going on until 2021, Indonesian and global economic conditions become stagnant and has an impact on the debtor’s ability to pay as well on bank’s lending. Moreover, the impact of the pandemic Covid-19, the Bank’s business expansion is very confined considering that business sector face the obstacles to expand due to the new normal protocol. The Bank’s focus is only to help their debtors to survive from pressure by releasing the restructuring credit program.

Management keep seeking for progressive steps referring to Auditor’s findings both Internal and External as well the needs of the Bank’s business development in the future. The focus of the Bank’s business development strategy in the midst of the ongoing Covid-19 pandemic which will be executed according to Direction of the Bank’s Policy among others the Bank will gradually reduce the percentage composition of the portfolio corporate business loans to total loans and more focus on increasing retail lending and small and medium enterprises (UKM) based on prudential banking principles by maximizing usage the Nacos application (Namaste Credit Origination System), and trying to suppress prospect of the new non-performing loans.

2021 is a year full of challenges due to the uncertainty occurred in the middle of the Covid-19 pandemic, but the Bank is assured that business growth will rise by firm support of the Bank capital and competent human resources. In addition, economic recovery being pursued by Government along with procurement of the Covid-19 vaccine is anticipated to boost loan demanding.

BUSINESS PROSPECT

PROSPEK USAHA

menyediakan pendanaan APBN melalui pembelian SBN dari pasar perdana maupun penyediaan dana likuiditas bagi perbankan untuk kelancaran program restrukturisasi kredit (pembiayaan) dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sampai dengan akhir tahun 2020, BI telah meningkatkan likuiditas (quantitative easing) di perbankan sebesar Rp694,87 triliun sampai dengan 15 Desember 2020. Injeksi likuiditas tersebut terutama bersumber dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp524 triliun. Kondisi likuiditas yang longgar mendorong rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi sebesar 31,52% dan rata-rata suku bunga PUAB overnight yang rendah, sekitar 3,20% pada November 2020.

liquidity funds for banks to smooth the restructuring program credit (financing) in support of the National Economic Recovery (PEN) program.

Up to the end of 2020, BI has increased liquidity (quantitative easing) in banks amount to IDR 694.87 trillion as of December 15, 2020. Liquidity injection originated mainly from the decline Minimum Statutory Reserves (GWM) of around IDR155 trillion and monetary expansion of around IDR524 trillion. Liquidity conditions which is loose encourages the ratio of Liquid Assets to Third Party Funds (AL/DPK) which is high at 31.52% and low average overnight interbank rates (PUAB), approx 3.20% as of November 2020.

Sejak awal 2020, BI telah menurunkan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 125 bps menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,50%. Langkah akomodatif tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan estimasi inflasi yang rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah proaktif untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dan pelonggaran likuiditas (quantitative easing) akan terus dilanjutkan. Selain itu, BI berkomitmen untuk

Since early 2020, BI has lowered the BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) of 125 bps to 3.75%, interest rate Deposit Facility 3.00% and interest rate Lending Facility of 4.50%. This accommodative steps taken by considering the estimates low inflation, maintain external stability, and as a proactive step to accelerate economic recovery. The policy of stabilization rupiah exchange rate and quantitative easing will keep going. In addition, BI is committed to provide APBN funding through the purchase of SBN from the primary market and the provision of

Sumber : Laporan Perekonomian Bank Indonesia Tahun 2020Source: Bank Indonesia’s Economic Report 2020

Suku Bunga Kredit KonsumsiInterest Rate of Consumer Loan

Suku Bunga Kredit InvestasiInterest Rate of Investment Loan

Suku Bunga Kredit Modal KerjaInterest Rate of Working Capital Loan

Rata-Rata Tertimbang (RRT) Suku Bunga KreditWeighted Average Credit Interest Rate

%15

14

13

12

11

10

9

81 3 5 7 9 11

20161 3 5 7 9 11

20171 3 5 7 9 11

20191 3 5 7 9 11

20201 3 5 7 9 11

2018

Page 48: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202091 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 92

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

OPERATION REVIEW PER BUSINESS SEGMENT

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA

Kinerja Produk Simpanan Bank

1. Deposito BerjangkaBank memiliki produk deposito berjangka sebagai sarana penempatan dana yang menghasilkan tingkat investasi yang maksimal bagi para nasabahnya. Deposito berjangka Bank tersedia dalam mata uang Rupiah dan US Dollar dengan pilihan jangka waktu 1, 3, 6 atau 12 bulan dan fasilitas Automatic Roll Over untuk memudahkan para nasabahnya. Deposito berjangka pada tahun 2020 mencapai Rp2.064 miliar.

2. GiroBank juga menawarkan produk giro yang bertujuan untuk mempermudah transaksi bisnis dan keuangan nasabah yang tersedia dalam mata uang Rupiah dan US Dollar dan tersedia bagi perusahaan maupun individu. Giro pada tahun 2020 mencapai Rp257 miliar.

3. Rekening Star DollarRekening Star Dollar merupakan rekening perorangan dan/atau perusahaan dalam mata uang US Dollar dengan suku bunga yang menarik. Rekening Star Dollar pada tahun 2020 mencapai Rp9 miliar.

4. Tabungan Suka-SukaTabungan Suka-Suka merupakan tabungan perorangan yang dirancang khusus untuk karyawan Bank. Tabungan ini dalam mata uang Rupiah dengan setoran awal yang kecil. Hanya dengan setoran awal Rp10.000, karyawan telah dapat membuka rekening Tabungan Suka-Suka di PT Bank of India Indonesia Tbk. Tabungan Suka-Suka pada tahun 2020 mencapai Rp19 miliar.

5. Tabungan Si BosTabungan Si Bos merupakan tabungan perorangan dengan segmentasi pasar yaitu pengusaha, karyawan. Tabungan ini dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga yang menarik. Tabungan Si Bos pada tahun 2020 mencapai Rp85 miliar.

6. TabungankuTabunganku merupakan salah satu produk Bank yang bertujuan membumikan Gerakan Indonesia Menabung. Produk ini diterbitkan bersama oleh bank-bank di Indonesia sebagai implementasi dari program Bank Indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tabunganku pada tahun 2020 mencapai Rp56 juta.

Bank Savings Product Performance

1. Time Deposit The Bank has a time deposit product as a mean of placing funds producing the maximum level of investment for their customers. The time deposit is available on both Rupiah and US Dollar currency with choice of time frame 1, 3, 6 or 12 months and Automatic Roll Over facility to facilitate the customers. During year 2020, time deposit product achieved Rp2.064 billion.

2. Current Account The Bank offers current account products aimed to facilitate business and financial transaction of customers which available both Rupiah and US Dollar currency for company or individual. The current account product for year 2020 achieved Rp257 billion.

3. Star Dollar AccountStar Dollar Account is an account for individuals and/or companies in US Dollar currency with attractive interest rates. In 2020, Star Dollar Account achieved Rp9 billion.

4. Suka-Suka Saving AccountSuka-Suka Saving Account is an individual savings especially designed for the Bank employees. This savings account is in Rupiah currency with a small initial deposit. With only Rp10,000, employees can open an account Suka Suka Saving Account at PT Bank of India Indonesia Tbk. In 2020, Suka-Suka Saving Account achieved Rp19 billion.

5. Si Bos Saving Account Si Bos Saving Account is an individual savings segmented for entrepreneurs and employees. This saving is in Rupiah currency and has attractive interest rates. In 2020 Si Bos Saving Account achieved Rp85 billion.

6. TabunganKu Tabunganku is one of the Bank’s products aimed to familiarize Indonesia Saving Movement. This product is jointly published by banks in Indonesia as an implementation of Bank Indonesia’s program to foster a culture of saving money and improving people’s welfare. In 2020, Tabunganku achieved Rp56 million.

Uraian / Description 2020 2019 Pertumbuhan (%) / Growth (%)

Giro / Current Account 256.661 226.424 13,35

Tabungan / Saving Account 113.463 109.723 3,41

Deposito Berjangka / Time Deposit 2.063.603 2.192.413 (5,88)

Total 2.433.727 2.528.560 (3,75)

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Berikut merupakan penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank:

The following is a summarize of Bank Third Party Funds:

2020Uraian

DescriptionMikroMicro

KecilSmall

MenengahMedium

KorporasiCorporation

Grand TotalGrand Total

Kredit Modal Kerja / Working Capital Loan - 18.289 306.526 1.418.685 1.743.500

Kredit Investasi / Investment Loan - 2.098 29.265 152.365 183.728

Kredit Konsumtif / Consumer Loan - - - 17.144 17.144

Total - 20.387 335.791 1.588.194 1.944.372

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Kinerja Produk Kredit Bank

1. Kredit KorporasiBank memberikan layanan kredit bagi nasabah korporasi dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Adapun layanan kredit yang diberikan untuk mendukung usaha nasabah korporasi di antaranya adalah:

• Kredit Modal Kerja• Kredit Investasi• Kredit Konsumtif

2. Kredit RitelBank juga memberikan fasilitas kredit pada para pengusaha ritel terutama untuk mengembangkan usahanya dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Adapun layanan kredit yang diberikan di antaranya adalah:

• Kredit Modal Kerja• Kredit Investasi• Kredit Konsumtif

Adapun perkembangan Pinjaman Bank adalah sebagai berikut:

Bank Loan Product Performance

1. Corporate Loan The bank provides loan services for corporates with competitive interest rates. The loan services provided to support the business of corporate customers include:

• Working Capital Loan• Investment Loan• Consumer Loan

2. Retail Loan The bank also provides loan facilities to retail entrepreneurs, especially to develop their businesses, with competitive interest rates. The loan services provided include:

• Working Capital Loan• Investment Loan• Consumer Loan

The following is the development of Bank’s Loan:

2019Uraian

DescriptionMikroMicro

KecilSmall

MenengahMedium

KorporasiCorporation

Grand TotalGrand Total

Kredit Modal Kerja / Working Capital Loan - 23.815 395.432 1.387.164 1.806.411

Kredit Investasi / Investment Loan - 2.111 40.973 187.752 230.836

Kredit Konsumtif / Consumer Loan - - - 28.337 28.337

- 25.926 436.405 1.603.253 2.065.584

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 49: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202093 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 94

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Uraian atas Kinerja Keuangan BankUraian atas kinerja keuangan Bank disajikan sesuai dengan kaidah yang tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia, dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporan untuk Industri Perbankan di Indonesia. Selain itu, Laporan Keuangan Bank telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan Rekan (anggota dari BDO Internasional) dengan pendapat wajar tanpa modifikasian sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 19 April 2021, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank tanggal 31 Desember 2020, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.

Overview of Bank’s Financial PerformanceThe description of the Bank’s financial performance is presented in accordance with the rules contained in the Statement of Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK), and Accounting and Reporting Guidelines for the Banking Industry in Indonesia. In addition, the Bank’s Financial Statements have been audited by Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang and Friends (members of BDO International) Public Accountant Office with qualified opinion without modification as stated in its report dated April 19, 2021, in all material respects, the Bank’s financial position as of December 31, 2020, and its financial performance and cash flow for the year, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).

Sepanjang tahun 2020, Fokus dari strategi pengembangan bisnis Bank di tengah pandemi Covid-19 akan dijalankan sesuai dengan Arah Kebijakan Bank yaitu salah satunya Bank akan secara bertahap mengurangi komposisi persentase portofolio kredit bisnis korporasi terhadap total Kredit dan lebih memfokuskan untuk peningkatan penyaluran kredit ritel dan usaha kecil menengah (UKM) berdasarkan prinsip kehati-hatian bank dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi Nacos (Namaste Credit Origination System).

Bank juga berkonsentrasi dalam memperkokoh fondasi bisnis konsolidasi khusus pada pemulihan (recovery) atas beberapa kredit bermasalah dan berupaya menekan terjadinya kredit bermasalah baru dengan melakukan analisa yang lebih tajam terhadap kredit yang memiliki potensi untuk menjadi bermasalah. Selanjutnya Bank merencanakan strategi preventif untuk mencegah terjadinya hal yang akan merugikan Bank. Secara konsisten, Bank fokus pada dua tim besar, satu tim memiliki konsentrasi atas remedial, recovery, sampai dengan eksekusi, sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan nasabah yang baik, sekaligus mencari nasabah baru. Upaya ini dilakukan mengingat kondisi pasar yang dinamis.

Throughout year 2020, focus of the Bank’s development business strategy in the midst of Covid-19 pandemic to be executed accordingly with the Bank Policy Direction, among others the Bank will gradually reduce the percentage composition corporate business loan portfolio to total loans and focus more on disbursing loan to retail and small and medium enterprise (SME) based on prudential banking principles by maximizing use of Nacos application (Namaste Credit Origination System).

The Bank also concentrated on strengthening the foundation of the consolidation business specifically on recovery of several non-performing loans and sought to suppress the occurrence of new non-performing loans by conducting a more sharp analysis of loans that have the potential to become problematic. Then, the Bank plans the strategies to prevent things that are detrimental to the Bank. The Bank consistently focused on two big teams, one the team has a concentration on remedial, recovery, until the execution, while the other team focuses on keep good customers, while looking for new customers. This method is taken considering the dynamic market condition.

MARKETING ASPECT

ASPEK PEMASARAN

FINANCIAL REVIEW

TINJAUAN KEUANGAN

Uraian / Description 2020 2019 Pertumbuhan (%) / Growth (%)

Kas / Cash 12.713 14.505 (12,35)

Giro pada Bank Indonesia / Current Accounts with Bank Indonesia 103.535 190.927 (45,77)

Giro pada Bank Lain – Bersih / Current Accounts with Other Banks - Net 41.131 38.393 7,13

Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain /Placement with Bank Indonesia & Other Banks

302.979 363.998 (16,76)

Efek-efek Bersih / Securities - Net 391.539 507.699 (22,88)

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali / Securities purchased under agreements to resell

713.842 560.195 27,43

Tagihan Derivatif / Derivative Receivables 18 14 28,57

Kredit yang diberikan – Kotor / Loans - Gross 1.944.372 2.065.584 (5,87)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) / Allowance For Impairment Losses

(117.695) (123.315) 4,56

Kredit yang Diberikan – Bersih / Loans - Net 1.826.677 1.942.269 (5,95)

Tagihan Akseptasi / Acceptance Receivables 27.781 10.546 163,43

Aset Tetap – Bersih / Fix Asset - Net 122.717 123.155 (0,36)

Aset Tak Berwujud – Bersih / Intangible asset - Net 1.676 2.953 (43,24)

Aset Pajak Tangguhan / Deferred Tax Assets - Net 21.043 98.131 (78,56)

Agunan yang Diambil Alih - Bersih / Foreclosed Collateral - Net 125.138 91.500 36,76

Aset Lain-lain / Other Assets 30.573 63.126 (51,57)

Total 3.721.363 4.007.413 (7,14)

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Laporan Keuangan – Total AsetFinancial Report - Total Assets

Total AsetTotal Aset Bank per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp3.721 miliar, jumlah ini turun 7,14% atau sebesar Rp286 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp4.007 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit, penempatan pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, surat berharga, dan aset lainnya.

Kredit yang DiberikanBank mencatat Kredit yang diberikan di sepanjang tahun 2020 adalah sebesar Rp1.944 miliar, jumlah ini turun sebesar 5,87% atau sebesar Rp121 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp2.066 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh:

1. Adanya pelunasan debitur di tahun berjalan;

2. Bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit selama pandemi Covid-19 karena banyak debitur yang bisnisnya terdampak dan banyaknya debitur eksisting yang mengajukan restrukturisasi kredit;

3. Adanya un-used loan dari Debitur belum sepenuhnya digunakan oleh Debitur yang salah satunya disebabkan oleh situasi ekonomi yang belum sepenuhnya kondusif akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sampai saat ini;

Total AssetsThe Bank’s Total Assets as of 31 December 2020 were recorded at Rp3,768 billion, a decrease of 5.98% or amounted to Rp240 billion compared to 2019 that was Rp4,007 billion. This decrease was caused by a decrease in lending, placements with Bank Indonesia, placements with other banks, securities and other assets.

Loan DisbursedThe bank recorded a loan granted throughout 2020 that was Rp1,944 billion, decreased to 5.87% or amounted to Rp121 billion compared to 2019 that was Rp2,066 billion. This decrease was caused by:

1. There was a debtor’s repayment in the current year;

2. Bank was more rigorous for loan distribution during Covid 19 pandemic many debtors had their business affected and application of credit restructuring from the existing debtors;

3. The un-used loans were not full used by debtors, one of which was caused by not conducive economy situation due to Covid 19 pandemic hit Indonesia till current day;

Page 50: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202095 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 96

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Total LiabilitasTotal Liabilities

UraianDescription 2020 2019 Pertumbuhan (%)

Growth (%)

Liabilitas Segera / Current Liabilities 31.944 2.189 1359,30%

Simpanan Nasabah / Deposits from Customers 2.433.727 2.528.560 (3,75)

a. Giro / Current Account 256.661 226.424 13,35

b. Tabungan / Saving Account 113.463 109.723 3,41

c. Deposito Berjangka / Time Deposit 2.063.603 2.192.413 (5,88)

Simpanan dari Bank Lain / Deposits from Other Banks 130.392 265.267 (50,84)

Liabilitas Derivatif / Derivative Liabilities - 405 (100,00)

Utang Akseptasi / Acceptance Payables 27.781 10.546 163,43

Utang Pajak / Tax Payable 2.040 3.088 (33,94)

Pendapatan Diterima di Muka / Unearned Income 494 407 21,38

Liabilitas Imbalan Pasca Masa Kerja / Employee Benefits Liabilities 24.289 20.608 17,86

Liabilitas Lain-Lain / Other Liabilities 13.026 15.065 (13,53)

Total 2.663.694 2.846.135 (6,41)

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

4. Bank fokus pada penyelesaian kredit bermasalah melalui recovery atas write off account dan intensive collection terhadap beberapa Debitur-Debitur bermasalah.

4. Bank focused on solving non-performing loans through recovery of write-off accounts and intensive collection towards several problem debtors.

Dana Pihak KetigaPada tahun 2020, Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp2.434 miliar, jumlah ini turun sebesar 3,75% atau sebesar Rp95 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp2.529 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh strategi Bank dalam upaya menjaga rasio LDR dan mengurangi dana mahal serta turunnya suku bunga deposito Bank yang mengikuti kebijakan Pemerintah.

Giro dan Tabungan (CASA)Pada tahun 2020, Giro dan Tabungan (CASA) tercatat sebesar Rp370 miliar, jumlah ini naik sebesar 10,11% atau sebesar Rp34 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp336 miliar. Kenaikan terjadi karena di saat pandemi Covid-19 ini nasabah lebih memilih untuk menyimpan dalam rekening giro dan tabungan mengingat kemudahan dalam melakukan setoran dan menarik uang sewaktu-waktu tanpa terikat jangka waktu (tenor) seperti menyimpan dalam deposito berjangka.

Deposito BerjangkaDana Deposito Berjangka Bank pada tahun 2020 mengalami penurunan 5,88% dari Rp2.192 miliar di tahun 2019 menjadi Rp2.064 miliar di tahun 2020. Adapun

Third Party FundIn 2020, the Bank recorded Third Party Funds of Rp2,434 billion, decreased to 3.75% or amounted to Rp95 billion compared to 2019 that was Rp2,529 billion. The decrease was due to the Bank’s strategy in reducing expensive funds and lowering bank deposit rates following Government policies.

Current Account and Savings Account (CASA)In 2020 the Bank recorded CASA of Rp370 billion, the number increased to 10.11% or amounted to Rp34 billion compared to 2019 that was Rp336 billion. The increase occurred due to during the Covid-19 pandemic, customers preferred to keep their money on current or saving account term considering the flexibility in deposit and withdraw the fund anytime the customer need without being tied to certain period (tenor) as time deposit.

Time DepositsTime Deposit Funds in 2020 decreased 5.88% from Rp2,192 billion in 2019 to Rp2,064 billion in 2020. The decrease was due to the Bank’s strategy to maintain the

penurunan ini disebabkan oleh strategi Bank dalam upaya mengurangi dana mahal dan turunnya suku bunga deposito Bank yang mengikuti kebijakan Pemerintah.

Simpanan dari Bank LainPada tahun 2020, Simpanan dari Bank Lain tercatat sebesar Rp130 miliar, jumlah ini turun sebesar 50,84% atau sebesar Rp135 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp265 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh peningkatan efisiensi yang dilakukan Bank dari penggunaan simpanan dari bank lain dan menekan pengeluaran beban bunga dengan tidak meminjam dana dari bank lain.

Liabilitas SegeraLiabilitas Segera Bank pada tahun 2020 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp30 miliar dari Rp2 miliar di tahun 2019 menjadi Rp32 miliar. Adapun kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan kiriman uang dalam mata uang asing sebesar Rp103 juta di tahun 2019 menjadi Rp30 miliar di tahun 2020.

Utang PajakBank mencatat Utang Pajak di tahun 2020 sebesar Rp2 miliar, jumlah ini menurun sebesar 33,94% atau sekitar Rp1 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp3 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya pajak bunga simpanan nasabah akibat menurunnya dana simpanan nasabah.

Liabilitas Imbalan Pasca Masa KerjaPada tahun 2020, Liabilitas Imbalan Pasca Masa Kerja tercatat sebesar Rp24 miliar, jumlah ini naik sebesar 17,86% dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp21 miliar. Adapun kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah tenaga kerja yang pensiun.

LDR ratio and reduce expensive funds and lower bank deposit rates following Government policies.

Deposits from Other BanksIn 2020, the Deposits from Other Banks recorded the number of Rp130 billion, decreased to 50.84% or amounted to Rp135 billion compared to 2019 that was Rp265 billion. The decrease is due to the deepen efficiency performed by the Bank from the use of deposits from other banks and reduce the interest expenses by not borrowing funds from other banks.

Obligations due immediatelyObligations due immediately of the Bank in 2020 experienced a significant increase of Rp30 billion from Rp2 billion in 2019 to Rp32 billion. This increase was caused by remittance increase on foreign currency by Rp103 million in 2019 to Rp30 billion in 2020.

Tax PayableThe Bank recorded Tax Payable in 2020 amounting to Rp2 billion, this amount decreased by 33.94% or around Rp1 billion compared to 2019 which was recorded at Rp3 billion. This was due to decrease in interest tax on customer deposits due to a decrease in customer deposit funds.

Post-Employment Benefits LiabilitiesIn 2020, Post-Employment Benefits Liabilities were recorded at Rp24 billion, this number increased by 17.86% compared to 2019 which was recorded at Rp21 billion. The increase was due to an increase in the number of retired workers.

Uraian / Description 2020 2019 Pertumbuhan (%) / Growth (%)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital 277.760 277.760 -

Tambahan Modal Disetor / Additional Paid in Capital 1.061.770 1.061.770 -

Cadangan Revaluasi Aset Tetap / Fixed Assets Revaluation Reserves 104.480 105.121 (0,61)

Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual / Unrealized Gain (Loss) on Available for Sale Securities

- - -

Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti / Remeasurement of Defined Benefit Plan (4.185) (4.892) 14,45

Saldo Laba (Defisit) / Retained Earnings (Deficit)

a. Ditentukan Penggunaannya / Appropriated 20.000 20.000 -

b. Tidak Ditentukan Penggunaannya / Unappropriated (402.155) (298.483) 34,73

Total 1.057.670 1.161.277 (8,92)

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Total EkuitasTotal Equity

Page 51: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202097 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 98

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Laporan Laba RugiIncome Statement

Uraian / Description 2020 2019 Pertumbuhan (%) / Growth (%)

Pendapatan Bunga / Interest Income 230.453 287.717 (19,90)

Beban Bunga / Interest Expenses (142.465) (145.535) 2,11

Pendapatan Bunga Bersih / Net Interest Income 87.988 142.182 (38,12)

Pendapatan Operasional Lainnya / Other Operating Income 8.895 65.509 (86,42)

Pemulihan (Pembentukan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Non-Keuangan - Neto / Reversal of (Provision for) Allowance of Impairment Losses on Financial and Non-Financial Assets - Net

2.200 (96.542) 102,28

Beban Operasional Lainnya / Other Operating Expenses (81.847) (91.717) 10,76

Beban Operasional Lainnya – Bersih / Other Operating Expenses - Net (70.752) (122.751) (42,36)

Laba (Rugi) Operasional / Operating Income (Loss) 17.236 19.432 (11,30)

Laba (Rugi) Non Operasional / Non-operating Income (Loss) 1.645 3.666 (55,13)

Laba sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan / Profit before Income Tax Benefit (Expense) 18.881 23.098 (18,26)

Manfaat (Beban) Pajak penghasilan Tangguhan / Deferred income tax benefit (Expense) (89.463) 7.854 (1239,08)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan / Income (Loss) for the Year (70.582) 30.952 (328,04)

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Pada tahun 2020, Bank mencatat ekuitas sebesar Rp1.058 miliar turun sebesar 8,92% atau sebesar Rp104 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp1.161 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh menurunnya laba setelah pajak.

Pendapatan BungaPendapatan Bunga pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp230 miliar, menurun 19,90% atau sebesar Rp57 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp288 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh penurunan jumlah kredit yang diberikan dan adanya penangguhan pembayaran bunga akibat restrukturisasi kredit berdasarkan relaksasi OJK yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Beban BungaBeban Bunga pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp142 miliar, menurun 2,11% atau sebesar Rp3 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp146 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh penurunan biaya bunga untuk interbank call money, tabungan dan giro.

Pendapatan Bunga BersihPendapatan Bunga Bersih Bank pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp88 miliar, menurun 38,12% atau sebesar Rp54 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp142 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh menurunnya jumlah kredit yang diberikan sehingga pendapatan bunga menjadi lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, tercermin dari margin bunga bersih yang menurun menjadi 2,68% di tahun 2020 dari sebelumnya 4,41% di tahun 2019.

In 2020, the Bank recorded an equity of Rp1,058 billion or amounted to 8.92% decreased to Rp104 billion compared to 2019 which was recorded at Rp1,161 billion. The decrease was caused by profit after tax is slowing down.

Interest IncomeInterest Income in 2020 was recorded at Rp230 billion, decreasing 19.90% or Rp57 billion compared to 2019 which was recorded at Rp288 billion. The decline was caused by decrease of granted loans and deferred of interest due to restructuring credit based on OJK relaxation producing by the Covid-19 pandemic.

Interest ExpensesInterest Expenses in 2020 was recorded at Rp142 billion, decreasing 2.11% or Rp3 billion compared to 2019 which was recorded at Rp146 billion. The decrease was caused by lower interest cost for interbank call money, saving and current account.

Net Interest IncomeThe Bank's Net Interest Income in 2020 was recorded at Rp88 billion, decreasing 38.12% or Rp54 billion compared to 2019 which was recorded at Rp142 billion. This decrease was caused by lower disbursed loan so that interest income become lower compare with previous year reflected from net interest margin was 2.68% in 2020 than 4.41% in 2019.

Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp9 miliar, menurun 86,42% atau sebesar Rp57 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp66 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh menurunnya penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku dan pendapatan dari provisi dan komisi selain dari kredit.

Beban OperasionalBeban Operasional pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp82 miliar, menurun 10,76% atau sebesar Rp10 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp92 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh penurunan biaya operasional Bank (biaya umum dan administrasi) sesuai program efisiensi biaya yang dilakukan oleh Bank.

Laba (Rugi) OperasionalPada tahun 2020 Bank mencatatkan laba operasional sebesar Rp17 miliar, menurun 11,30% atau sebesar Rp2 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp19 miliar. Adapun penurunan ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan bunga yang berasal dari kredit yang diberikan dan menurunnya pendapatan operasional yang berasal dari penjualan kredit cessie dan recovery.

Laba (Rugi) Tahun BerjalanPada tahun 2020 Bank secara komersil mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp19 miliar, namun terdapat biaya pajak penghasilan tangguhan yang secara perhitungan pajak menyebabkan laba (rugi) tahun berjalan mengalami defisit sebesar Rp71 miliar yang di tahun sebelumnya berhasil mencatatkan laba (rugi) tahun berjalan sebesar Rp31 miliar.

Bank telah melakukan restrukturisasi atas debitur yang bisnisnya terdampak COVID-19 dalam upaya memitigasi risiko kredit yang dihadapi Bank juga untuk menyelaraskan dengan peraturan pemerintah yang memberikan relaksasi kepada debitur yang bisnisnya terdampak COVID-19. Upaya Bank dalam memberikan relaksasi, dilakukan dengan berbagai opsi, diantaranya penurunan suku bunga, penambahan jangka waktu kredit atau penundaan pembayaran kewajiban jatuh tempo, baik kewajiban bunga jatuh tempo maupun pokok jatuh tempo. Selama pemberian relaksasi melalui restrukturisasi kredit, Bank melakukan assessment secara ketat atas kondisi debitur dengan memantau potensi peningkatan rasio loan at risk Bank dan secara individual melakukan penagihan ke debitur untuk mengetahui potensi pemburukan kondisi usaha debitur secara lebih dini.

Bank telah melakukan relaksasi perkreditan sesuai dengan Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan OJK No. 48/POJK.03/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan

Other Operating IncomeOther Operating Income in 2020 was recorded at Rp9 billion, decreasing 86.42% or Rp57 billion compared to 2019 which was recorded at Rp66 billion. This was caused by decrease in receipts of written-off credits and income from fees and commissions other than loans.

Operational ExpenseOperating Expenses in 2020 were recorded at Rp82billion, decreasing 10.76% or Rp10 billion compared to 2019 which was recorded at Rp92 billion. This was caused by decrease of bank’s operational (general expenses and administration) according to efficient cost program applied by the bank.

Operating Profit (Loss)In 2020 the Bank recorded an operating profit of Rp17 billion, a decrease of 11.30% or Rp2 billion compared to 2019 which was recorded at Rp19 billion. This was due to a decrease in interest income from loans and a decrease in operating income from sales of cessie and recovery loans.

Current Year Earning (Loss)In 2020 the Bank commercially recorded a profit before tax of IDR 19 billion, but there is an expense of deferred income tax which according to tax calculation, this causes the profit (loss) current year had a deficit of IDR 71 billion, meanwhile in previous year it has recorded profit (loss) current year with amount of IDR 31 billion.

The bank has restructured the debtor whose businesses have been affected by COVID-19 in an effort also to mitigate the credit risk faced by the Bank align with government regulations provide relaxation to debtors who are in business affected by COVID-19. The Bank’s efforts to provide relaxation, done with a variety of options, including reduction in interest rates, additional timeframes credit or postponement of payment obligations falls maturity, both the interest obligation is due and principal is due. During the relaxation giving through credit restructuring, the Bank conducts an assessment strict conditions on debtors by monitoring potential an increase in the Bank’s loan at risk ratio and individually do billing to the debtor to find out the potential for further deterioration of the debtor’s business condition early.

The bank has carried out credit relaxation accordingly with OJK Regulation No. 11 / POJK.03 / 2020 concerning National Economic Stimulus as Policy Countercyclical Impact of Coronavirus Disease Spread 2019 as amended by the OJK Regulation No. 48 / POJK.03 / 2020 concerning Amendments to Regulations Financial Services Authority

Page 52: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 202099 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 100

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Kas dan Setara Kas Akhir TahunPada tahun 2020, Bank mencatatkan Kas dan Setara Kas Akhir Tahun sebesar Rp460 miliar. Jumlah ini menurun sebesar 24,26% dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp608 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan bersih kas dan setara kas yang berasal dari penurunan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan pendanaan serta pengaruh perubahan kurs mata uang asing.

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas OperasiPada tahun 2020 Bank mencatatkan Arus Kas untuk Aktivitas Operasi sebesar Rp109 miliar, menurun 124,76% atau sebesar Rp548 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp439 miliar dari Aktivitas Operasi. Adapun penurunan ini disebabkan oleh penurunan dalam liabilitas operasi simpanan, penurunan dalam aset operasi kredit dan menurunnya arus kas dari aktivitas operasi.

Arus Kas Dari (untuk) Aktivitas InvestasiPada tahun 2020 Bank mencatatkan Arus Kas untuk Aktivitas Investasi sebesar Rp38 miliar, meningkat 89,78% atau sebesar Rp334 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp372 miliar untuk Aktivitas Investasi. Adapun peningkatan ini disebabkan oleh penambahan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk Aktivitas Investasi sebesar Rp560 miliar di tahun 2019 dan pada tahun 2020 sebesar Rp154 miliar.

Arus Kas Dari (untuk) Aktivitas PendanaanPada tahun 2020 Bank mencatatkan Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan sebesar Rp346 juta berupa pembayaran liabilitas sewa yang sebelumnya pada tahun 2019 tidak terdapat Arus Kas untuk aktivitas pendanaan.

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease2019.

End of Year Cash and Cash EquivalentsIn 2020, the Bank listed Cash and Cash Equivalents End of the year amounting to IDR 460 billion. This number is decreasing amounted to 24.26% compared to 2019 which recorded at Rp. 608 billion. This decrease was due by the decrease in net originating cash and cash equivalents of the decrease in net cash used for operating activities, investing activities, and funding as well the effect of changes in foreign currency exchange rates.

Cash and Cash Equivalents at End of YearCash Flows from (for) Operating Activities In 2020 the Bank recorded Cash Flow for Operating Activities amounting to Rp109 billion, decreased by 124.76% or Rp.548 billion compared to the year 2019, which was recorded at IDR 439 billion from Activities Operation. The decline was caused by decrease in saving operating liabilities, decrease in credit operating assets and decreasing cash flow from operating activity.

Cash Flows from (for) Investing ActivitiesCash Flows from (for) Investing Activities In 2020 the Bank recorded Cash Flow for Investment activities amounting to Rp38 billion, an increase of 89.78% or IDR 334 billion compared to the year 2019, which was recorded at IDR 372 billion for Activities Investation. The increase was caused by additional securities purchased under a resale promise for investment activities amounting to Rp560 billion in the year 2019 and in 2020 amounting to IDR 154 billion.

Cash Flow From (for) Financing ActivitiesIn 2020 the Bank recorded Cash Flow for Funding activities of IDR 346 million in the form of payment of the previous lease obligations in the year 2019 there is no cash flow for financing activities.

Number 11/POJK.03/2020 concerning National Economic Stimulus as Policy Countercyclical Impact of Spread Coronavirus Disease 2019. No Uraian / Description 2020 2019

Rasio Keuangan / Financial Ratio

1Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / Minimum Capital Adequacy Re-quirement (CAR)

45,49 45,78

2Aset Produktif dan Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif / Non-Performing Earning Assets and Non-Earning Assets to Total Earning Assets and Non-Earning Assets

2,42 2,13

3Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif / Non-Perfoming Earning Assets to Total Earning Assets

2,81 2,46

4Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif / Risk Weighted Assets

3,47 3,48

5 NPL Gross / NPL Gross 4,95 4,22

6 NPL Nett / NPL Nett 2,22 1,99

7 ROA / ROA 0,49 0,60

8 ROE / ROE (6,84) 2,95

9 NIM / NIM 2,68 4,41

10Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional / Operating Expenses to Operating Income

93,65 94,62

11 CIR Cost to Income Ratio / CIR 86,36 46,49

12 LDR (Loan to Deposit Ratio) / LDR 79,89 81,69

Kepatuhan / Compliance

1 a. Persentase Pelanggaran BMPK / Percentage of LLL Violation - -

i. Pihak Terkait / Related Party - -

ii. Pihak Tidak Terkait / Non-related Party - -

b. Persentase Pelampauan BMPK / Percentage of LLL Exceeding - -

i. Pihak Terkait / Related Party - -

ii. Pihak Tidak Terkait / Non-related Party - -

2 Giro Wajib Minimum (GWM) / Statutory Reserve Requirement

a. GWM Utama Rupiah / Primary MRR - Rupiah 3,74 6,43

b. GWM Valuta Asing / Forex MRR 4,48 8,17

3 Posisi Devisa Neto (PDN) / Net Open Position 0,31 0,10

Rasio KeuanganFinancial Ratio

Tingkat Permodalan Bank (KPMM)Pada tahun 2020, tingkat kemampuan permodalan Bank yang ditunjukkan melalui rasio terkait kecukupan modal, yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 45,49%, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 45,78% . Penurunan CAR disebabkan karena penurunan modal inti akibat menurunnya laba tahun berjalan setelah pajak dan penurunan modal pelengkap akibat penurunan cadangan umum aset produktif Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) yang wajib dibentuk lebih rendah dari penurunan total aset tertimbang menurut risiko (ATMR) akibat penurunan total kredit yang diberikan.

Bank telah memenuhi ketentuan rasio kecukupan modal sesuai yang telah ditetapkan oleh regulator yaitu minimum sebesar 10%. Pencapaian tersebut menunjukkan kemampuan permodalan Bank yang kuat dalam menopang seluruh kegiatan operasionalnya.

Kualitas AsetTingkat kolektibilitas piutang yang juga mencerminkan kualitas aset yang dimiliki oleh Bank pada tahun 2020

Capital Adequacy Ratio (CAR)In 2020, the level of capital capacity Bank shown through the ratio related to adequacy capital, namely the Capital Adequacy Ratio (CAR) of 45.49%, has decreased compared to 2019 which reached 45.78%. The decrease in CAR was due to decrease in core capital due to lower profit for the year running after tax and decrease in supplementary capital due to a decrease in general reserves of productive assets Provision for Asset Losses (PPA) which must be established lower than the decrease in weighted total assets according to risk (RWA) due to a decrease in total credit given.

The Bank has complied with the adequacy ratio requirement capital as determined by the regulator that is, a minimum of 10%. This achievement demonstrate the strong capital capacity of the Bank in supporting all of its operational activities.

Assets Quality Accounts receivable collectability also reflects asset quality owned by the Bank in 2020 shown by the ratio

Uraian / Description 2020 2019 Pertumbuhan (%) / Growth (%)

Arus Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas OperasiCash Flows From (for) Operating Activities (108.811) 439.421 (124,76)

Arus Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas InvestasiCash Flows From (for) Investing Activities (37.979) (371.603) (89,78)

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanCash Flows From Financing Activities (346) - -

Kenaikan (Penurunan) Net Kas dan Setara KasNet Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents

(147.136) 67.818 (316,96)

Kas dan Setara Kas Awal TahunCash and Cash Equivalents at Beginning of Year

607.824 539.645 12,63

Kas dan Setara Kas Akhir TahunCash and Cash Equivalents at End of Year 460.359 607.824 (24,26)

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Dalam Persentase (%) / In Percentage (%)

Laporan Arus KasCash Flow Statement

Page 53: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020101 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 102

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY

STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

Dalam penyusunan perencanaan modal, Direksi mempertimbangkan kebutuhan modal dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pertimbangan tersebut juga dikaitkan dengan risiko yang telah dipetakan.

Tujuan Bank dalam mengelola permodalan adalah melindungi kemampuan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga tetap dapat memberikan imbal hasil bagi Pemegang Saham. Di samping itu juga dapat memberikan manfaat bagi Pemangku Kepentingan lainnya, serta mempertahankan struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank telah melakukan perhitungan kecukupan modal yang dimiliki yang diklasifikasikan dalam 2 Tier, yaitu Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2). Bank juga telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal, khususnya berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

Bank memelihara modal yang dikelola untuk mengatasi risiko yang melekat dalam bisnis perbankan. Kecukupan modal Bank dipantau menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), sebagaimana disyaratkan oleh Bank Indonesia.

Pengelolaan modal Bank berfokus pada kepatuhan terhadap jumlah modal minimum yang disyaratkan dan pemeliharaan rasio KPMM yang memadai untuk membiayai dan menopang operasi dan untuk

In preparing capital budget, Board of Directors examine the capital need and economic growth. In addition, these considerations are also linked to the risks that have been mapped.

The Bank's objective in managing capital is to protect the ability to maintain business continuity, so that it can provide returns for Shareholders. In addition, it can also provide benefits for other Stakeholders, as well as maintain an optimal capital structure to reduce capital cost.

According to the applicable Bank Indonesia regulations, Bank has calculated their adequacy capital classified into 2 Tier i.e: Primary Capital (Tier 1) and Secondary Capital (Tier 2). Bank has complied with all capital requirements set by external parties, specifically related with calculation of the Minimum Capital Adequacy Obligation(KPMM) and Risk Weighted Assets (ATMR).

The Bank maintained managed capital to overcome the risks inherent in the banking business. The Bank’s capital adequacy was monitored using the Capital Adequacy Ratio (KPMM), as required by Bank Indonesia.

The Bank’s capital management focused on compliance with the minimum required capital amount and maintaining an adequate KPMM ratio to finance and sustain operations and to maximize shareholder value.

Uraian / Description 2020 2019 Pertumbuhan (%) / Growth (%)

Modal / Capital

Modal Inti (Tier 1) / Core Capital (Tier 1) 1.039.135 1.065.084 (2,44)

Modal Pelengkap (Tier 2) / Supplementary Capital (Tier 2) 15.910 19.986 (20,39)

Total Modal / Total Capital 1.055.045 1.085.070 (2,77)

Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko KreditRisk Weighted Assets for Credit Risk

2.010.759 2.063.413 (2,55)

Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko OperasionalRisk Weighted Assets for Operational Risk

308.341 306.924 0,46

Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk PasarRisk Weighted Assets for Market Risk - - -

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (%)Capital Adequacy Ratio (CAR) (%)

45,49 45,78 -

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai Profil Risiko (%)Capital Adequacy Ratio (CAR) Appropriate with Risk Profile (%)

10,00 10,00 -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

yang ditunjukkan melalui rasio aset produktif dan non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan non produktif serta rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif mengalami peningkatan sehingga masing-masing mencapai 2,42% dan 2,81% Sedangkan, berdasarkan NPL gross pada tahun 2020 sebesar 4,95% lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar 4,22% dan NPL net pada tahun 2020 sebesar 2,22% lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar 1,99%. Hal ini disebabkan oleh penurunan baki debet kredit.

Bank belum berhasil menekan NPL sesuai target karena terkendalanya penyelesaian kredit bermasalah akibat pandemi Covid-19 dan akan terus berusaha secara maksimal untuk menekan angka NPL dan memperbaiki kualitas kredit.

ProfitabilitasTingkat profitabilitas Bank di tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2019. Secara komersial, Bank berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp19 miliar. Namun secara perhitungan pajak dengan memperhitungkan:1. Pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku;2. Penyisihan penilaian atas aset pajak tangguhan yang

dibentuk sebelumnya atas kerugian fiskal;3. Dampak atas penurunan tarif pajak terhadap pajak

tangguhan;4. Pengaruh pajak atas biaya-biaya yang tidak dapat

dikurangkan;5. Rugi fiskal yang tidak diakui,

menyebabkan laba setelah pajak mengalami defisit sebesar Rp71 miliar. Defisit Laba setelah Pajak di tahun 2020 mengakibatkan Return on Assets (ROA) di tahun 2020 menjadi 0,49% dari sebelumnya sebesar 0,60% di tahun 2019. Return on Equity (ROE) turun minus 6,84% di tahun 2020 dari sebelumnya sebesar 2,95%.

EfisiensiBank berhasil melakukan efisiensi biaya di tahun 2020 di mana rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah sebesar 93,65% dari sebelumnya pada tahun 2019 sebesar 94,62%. Penurunan rasio BOPO sebesar 0,97% disebabkan oleh adanya peningkatan efisiensi biaya yang dilakukan oleh Bank selama tahun 2020.

KepatuhanPada tahun 2020, tingkat kepatuhan Bank yang diukur melalui persentase pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), persentase pelampauan BMPK, Giro Wajib Minimum (GWM), dan Posisi Devisa Netto (PDN) menunjukkan bahwa Bank telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

non-performing earning assets and non-earning assets to to total earning assets and non earning assets has increased respectively reach 2.42% and 2.81. Meanwhile, based on gross NPL in 2020 4.95% higher than 2019 of 4.22% and net NPL in 2020 was 2.22% higher from 2019 amounting to 1.99%. This is caused by decrease in credit debit balance.

The bank has not succeeded to suppress the NPL as on target due to the costraint of NPL settlement caused by Covid-19 pandemic and would try to the maximum, reduce the NPL figure and improve credit quality.

ProfitabilityProfitability level of the bank in 2020 decreased compare to 2019. Commercially, the bank booked the profit before tax amount of Rp19 billion, but according to tax calculation considering:

1. Income tax at the applicable tax rate;2. Provision of valuation of deferred tax assets

previously formed for fiscal losses;3. The impact of tax rate reduction of taxes deferred;

4. The effect of tax on expenses that cannot be deducted;

5. Unrecognized fiscal losses,

it has caused the profit after tax experiencing a deficit of Rp71 billion. The deficit of Profit after Tax in 2020 has caused the Return on Assets (ROA) in 2020 down to 0,49% from the previously 0,60% in 2019. Return on Equity (ROE) turned to minus 6,84% in 2020 from the previously 2,95%.

Efficiency The Bank succeeded in carrying out cost efficiency in 2020 where the ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO) was 93.65% from the previous 2019 which was 94.62%. The decrease in the BOPO ratio by 0.97% was due to the increase in cost efficiency carried out by the Bank during 2020.

ComplianceIn 2020, the level of compliance of the Bank as measured by the percentage of violations of the Legal Lending Limit (BMPK), the percentage of excess of the LLL, the Minimum Statutory Reserves (GWM), and the Net Open Position show that the Bank already complied with the applicable Bank Indonesia Regulations.

Page 54: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020103 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 104

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

DIVIDEND POLICY

IMPACT ANALYSIS OF THE CHANGES IN INTEREST RATE AND FOREIGN CURRENCY EXCHANGE RATE

KEBIJAKAN DIVIDEN

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING

Sepanjang tahun 2020, Bank tidak melakukan pembagian dividen.

book dan banking book. Bank melakukan monitoring dan pembatasan kerugian yang timbul melalui penetapan limit transaksi, yaitu limit transaksi dealer, cut loss limit, sehingga aktivitas treasuri dapat diawasi dan dievaluasi.

Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Netto (PDN) yang diperkenankan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp210 miliar dan Rp226 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.

Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar.

Manajemen Bank secara berkala menganalisa dampak risiko pasar yang timbul akan perubahan suku bunga dan nilai tukar mata uang asing. Risiko pasar dapat terjadi karena suku bunga dan nilai tukar berlawanan dengan posisi yang dimiliki Bank baik posisi yang ada di neraca maupun rekening administratif. Posisi tersebut merupakan posisi yang ada dalam trading

In 2020, the Bank did not distribute dividends.

do the monitoring and loss constrain arising through stipulation transaction limits, namely dealer transaction limits, cut loss limits, so that treasury activity could be monitored and evaluated.

The (absolute) value limit of Net Open Position (PDN) allowed on December 31, 2020 and 2019 amounting to Rp210 billion and Rp226 billion, respectively. As of December 31, 2020 and 2019, there was no exceedance of the (absolute) value limit permitted by Bank Indonesia.

To minimize the impact of changes in interest rate risk on the Bank’s income, the Bank tried to reduce the gap between assets and liabilities that were sensitive to interest rates. If there was a parallel change in interest rates on assets and liabilities the Bank was not exposed to large interest rate risk.

Bank management periodically analyzes the impact of market risks may arise from interest rate changes and foreign currency exchange rates. Market risk may occur due to interest rates and exchange rates are opposite with a position owned by the Bank both position on the balance sheet and administrative accounts. That position is position both on trading and banking book. The bank

MATERIAL INFORMATION AND FACTS OCCURRED POST ACCOUNTANT’S REPORT DATE

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada tahun 2020, tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal pelaporan akuntan.

In 2020, there was no material information and facts that occurred after the accountant's reporting date.

CAPITAL GOODS INVESTMENT

INVESTASI BARANG MODAL

Investasi barang modal merupakan aktivitas pengeluaran dana yang digunakan untuk membeli sejumlah aktiva tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang diharapkan dapat memberikan nilai manfaat dimasa depan. Selama tahun 2020, Bank melakukan investasi barang modal dalam bentuk tanah, bangunan, perlengkapan dan peralatan kantor, dan kendaraan bermotor.

Adapun kegiatan investasi barang modal tersebut sebagai berikut:

Capital goods investment is the activity of spending funds used to purchase a number of fixed assets or to add value of fixed assets expected to provide future benefits. During 2020, Bank has made capital goods investment in the form of land, buildings, office equipment and appliances, and motor vehicles.

The capital investment activities were as follows:

Jenis Barang ModalType of Capital Goods 2020 2019

Pertumbuhan / Growth

Nominal / Nominal Persentase (%)Percentage (%)

Tanah / Land 83.158 83.158 - -

Bangunan / Building 46.865 46.822 43 0,09

Perlengkapan dan Peralatan Kantor / Office Furniture and Equipment

17.540 16.959 581 3,43

Kendaraan Bermotor / Vehicles 4.135 4.808 (674) (14,01)

Aset Hak Guna / Right-of-use Asset 2.808 - 2.808 -

Total 154.506 151.747 2.759 1,82

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALISATION OF PERFORMANCE IN 2020 AND TARGET TO ACHIEVE IN 2021

INFORMASI PERBANDINGAN TARGET DI TAHUN 2020 DENGAN REALISASI KINERJA DAN TARGET YANG INGIN DICAPAI PADA TAHUN 2021

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

UraianDescription

Realisasi Realization

2019

TargetTarget 2020

RealisasiRealization

2020

Pencapaian (%)Achievement (%)

Pertumbuhan (%)Growth (%)

Pos-pos Tertentu / Certain Posts

Total Aset / Total Assets 4.007.413 4.050.158 3.721.363 91,88 (7,14)

Kredit yang Diberikan / Loan Disbursed 2.065.584 2.125.016 1.944.372 91,50 (5,87)

Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 2.528.560 2.500.002 2.433.727 97,35 (3,75)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (sebelum pajak) / Net Profit (Loss) for The Year (before Tax)

23.098 1.945 18.881 970,50 (18,26)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (setelah pajak) / Net Profit (Loss) for The Year (after Tax)

30.952 1.459 (70.582) (4.836,07) (328,04)

Total Modal / Total Capital 1.085.070 1.048.276 1.055.045 100,65 (2,77)

MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Pada tahun 2020, Bank tidak memiliki ikatan material terkait investasi barang modal yang dilakukan. Seluruh kegiatan investasi barang modal dalam bentuk tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, mesin–mesin dan peralatan, perlengkapan dan perabotan kantor dibiayai oleh Bank dalam mata uang Rupiah.

memaksimalkan nilai kepemilikan pemegang saham. Bank dapat mengubah struktur modal apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko bisnis. Salah satu strategi dalam manajemen modal adalah penerbitan saham. Pengelolaan modal dilakukan oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Bank.

In 2020, the Bank did not have any material bonds for capital goods investments. All capital investment activities in the form of land and buildings, motor vehicles, machinery and equipment, appliances and office furniture were financed by the Bank in Rupiah.

Bank was able to change the capital structure if there were changes in economic conditions and business risk characteristics. One of the strategies in capital management was the issuance of shares. Capital management was carried out by the Board of Directors and Board of Commissioners of the Bank.

Page 55: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020105 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 106

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Rasio Keuangan (%)Financial Ratio (%)

Realisasi Realization

2019

TargetTarget 2020

RealisasiRealization

2020

Selisih (%)Difference (%)

Rasio Kewajıban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / Capital Adequacy Ratio (CAR)

45,78 40,49 45,49 (5,00)

Rasio Modal Inti terhadap ATMR / Core capital to RWA Ratio

44,93 39,58 44,81 (5,23)

Rasio Leverage Modal Inti / Tier 1 Leverage Ratio

28,62 25,30 27,92 (2,62)

ROA / ROA 0,60 0,10 0,49 0,39

ROE / ROE 2,95 0,26 (6,84) (7,10)

NIM / NIM 4,41 2,65 2,68 0,03BOPO / Operating Expense to Operating Income

94,62 100,80 93,65 7,15

Rasio Aset Produktif bermasalah terhadap total aset produktif / Non-Performing Earning Assets to Total Earning Assets Ratio

2,46 2,34 2,81 0,47

Rasio Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan / Impairment Provision on Earning Assets to Total Earning Assets Ratio

3,48 4,31 3,47 0,84

NPL Ratio – Gross / NPL Ratio - Gross 4,22 4,38 4,95 (0,57)

NPL Ratio – Net / NPL Ratio – Net 1,99 2,00 2,22% (0,22)Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif / Loan to Total Earning Assets Ratio

51,70 64,44 51,08 (13,36)

Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit / MSME Loan to Total Loan Ratio

22,38 25,00 18,32 (6,68)

Aset Trading, Tagihan Spot dan Derivatif, Dana Set Fair Value Option / Trading Assets, Spot and Derivative Receivables, Fair value of Options to Total Assets

- - - -

Rasio Aset Likuid terhadap pendanaan Jangka Pendek / Liquid Assets to Short Term Funding Ratio

39,64 47,43 39,27 (8,15)

LDR (Loan to Deposit Ratio) / LDR 81,69 85,00 79,89 (5,11)

dan mengurangi dana mahal serta turunnya suku bunga deposito Bank yang mengikuti kebijakan Pemerintah.

3. KreditRealisasi penyaluran kredit pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.944 miliar, lebih rendah Rp181 miliar dari target RBB sebesar Rp2.125 miliar, atau pencapaian sebesar 91,50% dari target. Realisasi kredit tersebut terdiri dari kredit dalam Rupiah sebesar Rp1.415 miliar, lebih rendah Rp153 miliar dari pada target RBB sebesar Rp1.568 miliar dan kredit dalam valuta asing sebesar Rp529 miliar lebih rendah dari pada target sebesar Rp557 miliar.

Belum maksimalnya penyaluran kredit antara lain disebabkan oleh:• Adanya pelunasan debitur di tahun berjalan;

• Bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit selama pandemi Covid-19 karena banyak debitur yang bisnisnya terdampak dan banyaknya debitur eksisting yang mengajukan restrukturisasi kredit;

• Adanya un-used loan dari Debitur belum sepenuhnya digunakan oleh Debitur yang salah satunya disebabkan oleh situasi ekonomi yang belum sepenuhnya kondusif akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sampai saat ini;

• Bank fokus pada penyelesaian kredit bermasalah melalui recovery atas write off account dan intensive collection terhadap beberapa Debitur-Debitur bermasalah.

4. Laba Tahun Berjalan (Sebelum Pajak)Dari sisi profitabilitas, laba tahun berjalan (sebelum pajak) yang diperoleh Bank pada 31 Desember 2020 ini adalah sebesar Rp19 miliar. Nilai ini lebih tinggi dari target laba tahun berjalan (sebelum pajak) yang telah ditetapkan pada RBB yaitu sebesar Rp2 miliar. Hal ini dikarenakan total pendapatan yang berasal dari Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp88 miliar, Pendapatan Operasional Lainnya sebesar Rp9 miliar, Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp2 miliar dan Pendapatan Non Operasional sebesar Rp2 miliar yang melebihi total Beban Operasional yang harus dikeluarkan oleh Bank sebesar Rp82 miliar.

5. ModalDari aspek permodalan Bank pada tanggal 31 Desember 2020, realisasi modal adalah sebesar Rp1.055 miliar dengan persentase pencapaian sebesar 100,65% telah mencapai target yang telah ditetapkan pada RBB sebesar Rp1.048 miliar. Hal ini disebabkan oleh realisasi modal inti sebesar Rp1.039 miliar lebih besar dari target yang ditetapkan pada RBB sebesar Rp1.025 miliar. Saat ini Rasio KPMM (CAR) Bank masih di atas ketentuan yang ditetapkan oleh OJK (10% - 11%) yaitu sebesar 45,49%.

1. Total AsetRealisasi total aset pada posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp3.721 miliar lebih rendah Rp329 miliar dari target RBB sebesar Rp4.050 miliar, dengan persentase pencapaian yang berhasil dibukukan adalah sebesar 91,88. Deviasi dari target yang telah ditetapkan karena penurunan Dana Pihak Ketiga sehingga penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya serta surat berharga menurun. Selain itu, adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan Bank belum dapat menyalurkan kredit sesuai target, namun Bank akan tetap berupaya menjaga posisi total aset tetap stabil.

2. Dana Pihak KetigaRealisasi penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp2.434 miliar, lebih rendah Rp66 miliar dari target RBB sebesar Rp2.500 miliar, dengan persentase pencapaian sebesar 97,35%. Pencapaian sebesar Rp2.434 miliar adalah realisasi dari pencapaian DPK rupiah sebesar Rp2.003 miliar lebih rendah dari target RBB sebesar Rp2.062 miliar dan pencapaian DPK valuta asing sebesar Rp431 miliar lebih rendah dari target sebesar Rp438 miliar di mana hal ini khususnya disebabkan oleh strategi Bank dalam upaya menjaga rasio LDR

ratio and reduce expensive funds as well as lower bank deposit rates following Government policies.

3. LoanThe realization of loan disbursement as of December 31, 2020 was Rp1,944 billion, Rp181 billion lower than the RBB target of Rp2,125 billion, or an achievement percentage 91.50% of the target. The loan realization consisted of loans in Rupiah amounting to Rp1,415 billion, Rp153 billion lower than the RBB target of Rp1,568 billion and loans in foreign currencies amounting to Rp529 billion, lower than the target of Rp557 billion.

Loan distribution could not been maximum achievement due to:• There was a debtor’s repayment in the current

year;• Bank was more rigorous for loan distribution

during Covid 19 pandemic many debtors had their business affected and application of credit restructuring from the existing debtors;

• The un-used loans were not full used by debtors, one of which was caused by not conducive economy situation due to Covid 19 pandemic hit Indonesia till current day;

• Bank focused on solving non-performing loans through recovery of write-off accounts and intensive collection towards several problem debtors.

4. Profit for The Current Year (Before Tax)In terms of profitability, the Bank obtained profit for the current year (before tax) on December 31, 2020 was Rp 19 billion. This value was higher than the target profit for the current year (before tax) in the RBB, which amounted to Rp2 billion. This was due to the total income derived from Net Interest Income of Rp88 billion, Other Operating Income of Rp9 billion, Recovery for Impairment Loss Allowance of Rp2 billion and Non-Operating Income of Rp2 billion which exceeded the total Operating Expenses incurred by the Bank of Rp82 billion.

5. CapitalFor condition of capital, as on December 31, 2020 Bank real capital was Rp1,055 billion with achievement percentage 100.65% over the target set on RBB as of Rp1,048 billion. This was caused by the real of core capital is Rp1,039 billion higher than target sen on RBB as of Rp1,025 billion. Currently, Bank’s KPMM Ratio (CAR) is still above the provisions set by the OJK (10% - 11%), which is 45.49%.

1. Total AssetRealization of total assets at the position of 31 December 2020 was Rp3,721 billion, lower than Rp329 billion from the RBB target of Rp4,050 billion, with the percentage of achievement successfully booked as much as 91.88. Deviation from the target set due to a decrease in Third Party Funds so that placements with Bank Indonesia and other banks and securities decreased. In addition, the Covid-19 pandemic has resulting the Bank not being able to distribute loans according to the target, but the Bank will strive to maintain a stable position of total assets.

2. Third Party FundThe realization of Third Party Funds collection as of December 31, 2020 was Rp2,434 billion, Rp66 billion lower than the RBB target of Rp2,500 billion, with an achievement percentage of 97.35%. The achievement of Rp2,434 billion was the realization of the achievement of rupiah DPK of Rp2,003 billion which was lower than the RBB target of Rp2,062 billion and the achievement of foreign currency deposits of Rp431 billion was lower than the target of Rp438 billion where this was mainly due to the strategy. Banks are in an effort to maintain the LDR

Page 56: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020107 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 108

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

BANK BUSINESS PLAN YEAR 2021-2023

RENCANA BISNIS BANK TAHUN 2021-2023

Des 2020

Audited

20212022 2023

Indikator / Indicators Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

Total Aset / Total Assets 3.721.363 3.933.300 4.035.760 4.071.542 5.052.250 6.105.277 6.486.609

Total Kredit / Total Loan 1.944.372 1.988.035 2.032.678 2.078.324 2.125.000 2.338.220 2.571.991

Total Dana Pihak Ketiga / Total Third Party Fund 2.433.727 2.545.000 2.560.000 2.575.000 2.600.000 2.763.298 3.024.399

Giro / Current Accounts 256.661 289.654 305.441 316.243 332.314 380.818 431.923

Tabungan / Saving Accounts 113.463 155.714 169.432 174.287 187.679 227.099 263.680

Deposito Berjangka / Time Deposits 2.063.603 2.099.632 2.085.127 174.287 2.080.007 2.155.381 2.328.796

Pendapatan Bunga / Interest Income 230.453 58.951 118.858 179.752 241.660 297.908 333.909

Beban Bunga / Interest Expenses (142.465) (30.793) (64.855) (99.105) (133.584) (162.806) (179.231)

Pendapatan Bunga - Bersih / Net Interest Income - Net 87.988 28.158 54,003 80.647 108.076 135.102 154.678

Laba (Rugi) Operasional / Operating Income (Loss) 17.236 4.203 7.903 11.199 14.090 27.212 39.222

Laba (Rugi) Sebelum Pajak / Profit (Loss) Before Tax 18.881 4.971 9.482 13.725 17.973 37.092 56.043

Total Modal / Total Capital 1.055.045 1.052.842 1.056.927 1.060.348 2.063.778 3.092.778 3.136.107

Modal Inti / Core Capital 1.039.135 1.038.787 1.042.169 1.045.352 2.048.538 3.076.357 3.118.389

Rasio Keuangan (%) / Financial Ratios (%)

CAR / CAR 45,49 44,94 42,97 42,43 81,25 113,01 106.20

NPL Rasio - Gross / NPL Ratio - Gross 4,95 4,26 3,66 3,13 2,72 2,22 1,85

NPL Rasio - Net / NPL Ratio - Net 2,22 2,20 2,44 2,10 2,00 0,99 0,97

Rasio UMKM / MSME Ratio 18,32 21,00 23,00 24,00 25,00 30,00 35,00

ROA / ROA 0,49 1,18 0,71 0,53 0,44 0,67 0,86

ROE / ROE (6,84) 3,09 1,86 1,39 1,11 1,16 1,52

NIM / NIM 2,68 3,33 3,20 3,17 3,36 3,69 3,91

BOPO / Operating Expenses to Operating Income 93,65 93,27 93,73 94,12 94,50 91,48 89,31

LDR (Loan to Deposit Ratio) / LDR 79,89 78,12 79,40 80,71 81,73 84,62 85,04

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Berdasarkan 5 point yang telah diungkapkan di atas sebagai gambaran singkat dari pencapaian Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2020 - 2022 posisi 31 Desember 2020, target laba dan total modal telah tercapai namun beberapa target lainnya yang telah ditentukan pada RBB belum sepenuhnya tercapai seperti total aset, kredit yang diberikan, dan dana pihak ketiga. Hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 sehingga semua target yang telah ditetapkan dalam RBB 2020-2022 mengalami deviasi. Penyimpangan yang terjadi dalam pencapaian target RBB masih relevan dan dalam batas toleransi. Sehingga secara finansial, dapat disimpulkan bahwa realisasi RBB Bank posisi 31 Desember 2020 masih relatif sesuai dengan target RBB.

Rencana Bisnis Bank disusun sesuai dengan Visi dan Misi yang ingin dicapai oleh Bank yaitu menyediakan layanan unggulan dengan lebih memfokuskan pada perbankan ritel, berdasarkan prinsip kehati-hatian Bank dan Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk meningkatkan nilai bagi Pemangku Kepentingan, di mana Bank berusaha untuk memberikan kontribusi terbaik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Selain itu, Bank berperan aktif dalam menunjukan eksistensinya di sektor jasa keuangan khususnya di dunia perbankan dengan memberikan pelayanan prima kepada nasabah.

Manajemen selalu mengupayakan langkah-langkah yang progresif, dengan mengacu pada hasil temuan Auditor Internal maupun Eksternal serta dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan bisnis Bank di masa yang akan datang. Fokus dari strategi pengembangan bisnis Bank yang akan dijalankan sesuai dengan Arah Kebijakan Bank yaitu salah satunya Bank akan secara bertahap mengurangi komposisi persentase portofolio Kredit Bisnis Korporasi terhadap total Kredit dan lebih memfokuskan untuk peningkatan penyaluran kredit ritel dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi Namaste Credit Origination System (NaCOS), memperbaiki kualitas kredit secara keseluruhan dan berupaya menekan terjadinya kredit bermasalah baru. Bank akan menerapkan beberapa strategi dalam upaya pencapaian target Rencana Bisnis Bank serta didukung dengan adanya pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk peningkatan kompetensi dan membentuk karakter karyawan.

Refer to the 5 points described above as a brief description of the Bank Business Plan (RBB) achievement for 2020-2022 as of 31 December 2020, the target of profit and total capital were achieved, however several other targets determined in the RBB have not been fully achieved such as total asset, loan, and third party fund. This is due to the Covid-19 pandemic so that all the targets set in the RBB 2020-2022 have deviated. Deviations occured in achieving the RBB target are still relevant and inside tolerance limits. So that financially, it can conclude that the the Bank’s RBB realization as of 31 December 2020 relatively was in line with the RBB target.

The Bank’s Business Plan set according to the Vision and Mission that is to provide superior services by more focus on retail banking, based on the Bank’s prudent principles and Good Corporate Governance to boost the bank’s value for Stakeholders, somehow the Bank try to contribute the best in encouraging economic growth and national development for the realization of global society welfare. Besides, the Bank plays its active role for showing the existence in the financial services sector, specifically in the banking sector, by providing excellent service to customers.

Management keep struggling the progressive path by referring to the both internal and external auditor findings as well bearing in mind the needs of the Bank’s business development in the future. The focus of the bank’s business development strategy would be run in accordance with the Bank’s Policy Direction among others the Bank will gradually reduce the percentage composition of the portfolio business credit corporations towards total credit and more focus to increase retail and small business medium credit distribution (UMKM) by maximizing usage Namaste Credit Origination System (NaCOS) application, improve credit quality overall and suppress the occurrence of new non-performing loans. The bank will implement several strategies of Bank Business Plan targets as well being supported with the training this would increase booth to increase competence and build character employees.

Page 57: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020109 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 110

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Keterangan / Description Program/Strategi yang akan dilakukan / Program/strategy would be implemented

I. Strategi Pengembangan / Growth Strategy

Kredit Ritel / Retail Loan a. Fokus pada marketing dan pengenalan produk pada customer baru / Focus on marketing and

product knowledge for new customers. b. Fokus pada penyaluran kredit retail / Focust on retail loan disbursement

II. Manajemen Risiko / Risk Management

1. Kajian Risiko Industri / Industry Risk Reviewa. Kajian perkembangan industri, terutama yang terkait dengan pembiayaan utama yang

diberikan oleh Bank melalui Kredit Korporasi / Review of industry progress mostly related with prime funding supported by the bank viz. corporate loan.

b. Penyusunan industri limit / Arrangement Limit Industry 2. Review prosedur operasional dan/atau disesuaikan dengan kebijakan manajemen risiko Bank. /

Review of operational procedure and/or the adjustment with the bank’s risk management policy 3. Review terkait Profil Risiko Bank: / Review related with the bank’s risk profile

a. Profil Risiko Triwulanan / The quarter risk profile b. Pemicu Profil Risiko Cabang / Initiate Branch Risk Profile c. Kajian Indikator Profil Risiko / Risk Profile Indicator Review

4. Membangun Budaya Sadar Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional (semua risiko yang kemungkinan besar Bank akan terkena langsung dampak dari risiko tersebut). / Build the culture of risk awareness viz. credit, market, and operational (all risk probability would impact the bank directly from the risk).

III.Kesejahteraan Karyawan / Employee Welfare

1. Kontinuitas pelaksanaan program kesejahteraan karyawan yang telah ada di RBB sebelumnya; Bank telah memutuskan bahwa remunerasi paling kecil adalah minimal sebesar UMP yang disesuaikan setiap tahun sesuai penetapan dari Pemerintah. / Continuity of the implementation program of welfare employees set already on the previous RBB; the bank has decided that the smallest remuneration would be the minimum amount of provincial minimum income (UMP) has been adjusted annually according to the Government’s decision.

2. Pengembangan program kesejahteraan karyawan diantaranya melalui pengembangan fasilitas pinjaman karyawan. Selain itu, program olahraga dan kegiatan sosial maupun kegiatan keagamaan akan tetap dijalankan, di antaranya program pengajian bulanan bersama anak yatim, program olahraga bersama dan program team building. / Development of employee welfare programs among others employee loan facilities. Besides, sports programs and both social or religious activities will remain to held including the monthly recitation program with orphans, sports and team building programs.

Iv.Optimalisasi Efisiensi Operasional / Operational Efficiency Optimum

1. Menunda rencana investasi yang memerlukan pembiayaan modal cukup besar. / Postponing investment plans that require substantial capital financing.

2. Fokus pada beban biaya yang dapat dikontrol secara langsung, seperti biaya perawatan gedung, perjalanan dinas, biaya pelatihan, dan lain lain. / Focus on costs can be controlled directly, such as building maintenance costs, official trips, training, and others.

v.Perbaikan Proses dan Internal Control / Process and Internal Control Recovery

Pengembangan Teknologi Sistem Informasi / Development of Information System Technology1. Penggantian Core Banking System / Core Banking System Replacement Kegiatan penggantian Core Banking System akan memasuki tahap implementasi dan diharapkan

akan dapat diselesaikan pada tahun 2022. / The core banking bystem replacement activity will come to implementation stage and be expected to complete in year 2022.

2. Implementasi Aplikasi Mobile Banking / Mobile Banking implementation application Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, bank akan mengimplementasikan produk layanan

Mobile Banking. Aplikasi Mobile Banking baru akan diimplementasikan setelah penggantian CBS selesai. / To improve service to customers, the bank will implement Mobile Banking service. The new mobile banking application will be implemented after the CBS replacement is complete.

3. Pengembangan Data Warehouse dan Sistem Informasi Manajemen (MIS) / Data Warehouse Development and Management Information System (MIS)

Ketersediaan Data Warehouse dan Sistem Informasi Manajemen yang handal sudah merupakan kebutuhan utama bank, untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam upaya meningkatkan kegiatan usaha bank. Pengembangan Data Warehouse dan Sistem Informasi Manajemen ini akan dilakukan setelah penggantian CBS selesai. / Availability of a reliable Data Warehouse and Management Information System is already the main requirement of the bank, to support the decision-making process as an effort to develop the bank business activities. Data warehouse development and information systems management will be carried out after the replacement of CBS is complete.

4. Pengembangan Teknologi Sistem Informasi lainnya akan difokuskan kepada upaya pemenuhan ketentuan dari regulator (mandatory). / Development of other information systems technology will focus on compliance efforts of regulator provisions (mandatory).

Sepanjang tahun 2020, PT Bank of India Indonesia Tbk tidak melakukan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Throughout 2020, PT Bank of India Indonesia Tbk did not realize the use of proceeds from the public offering.

REALIZATION OF THE USE OF PUBLIC OFFERING PROCEEDS

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Bank senantiasa berkomitmen untuk taat dalam melaksanakan kewajibannya kepada negara, salah satunya dalam membayar pajak. Sepanjang tahun 2020, Bank membayarkan pajak kepada negara senilai Rp3.712 juta.

The bank always committed to obey its obligation to the state, among others is to pay tax. During the year 2020, the bank has paid the tax to state with amount of Rp3.712 million.

CONTRIBUTION TO THE COUNTRY

KONTRIBUSI KEPADA NEGARA

MATERIAL INFORMATION CONCERNING INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, MERGER/CONSOLIDATION, ACQUISITION AND RESTRUCTURING OF DEBT/CAPITAL

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL

InvestasiPada tahun 2020, Bank melakukan investasi pada sejumlah obligasi perusahaan lain dengan tujuan meningkatkan profitabilitas dan kinerja Bank. Adapun sumber dana untuk melakukan kegiatan investasi tersebut berasal dari dana yang dimiliki Bank.

EkspansiSepanjang tahun 2020, Bank tidak melakukan kegiatan ekspansi.

Posisi Surat Berharga / Securities Position (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)

KeteranganDescription

Nominal PenempatanPlacement Nominal Value

BungaInterest

Tanggal Penempatan

Placement Date

Tanggal Jatuh Tempo

Maturity Date

*Surat Berharga - Obligasi Lainnya / Other Securities – Bond

Obligasi Ritel Indonesia (ORI 015) 100.000 8,25% 29-10-2019 15-10-2021

Obligasi Ritel Indonesia (ORI 015) 100.000 8,25% 15-11-2019 15-10-2021

Obligasi Ritel Indonesia (ORI 017) 100.000 6,40% 8-10-2020 15-7-2023

Surat Utang Negara (VR 0033) 25.000 3,79% 4-5-2020 25-4-2025

Surat Utang Negara (FR 0084) 25.000 7,25% 4-5-2020 15-2-2026

Obligasi Bank Mandiri Berkelanjutan Tahap I 2016 Seri A 13.000 7,95% 29-9-2016 30-9-2021

Obligasi Bank Mandiri Berkelanjutan II Tahap I 2020 Seri A 22.000 7,75% 11-5-2020 12-5-2025

Surat Berharga Negara (FR 0061) 99.945 3,75% 28-12-2020 4-1-2021

Surat Berharga Negara (FR 0063) 98.499 3,75% 28-12-2020 4-1-2021

Surat Berharga Negara (FR 0063) 98.499 3,75% 28-12-2020 4-1-2021

Surat Berharga Negara (FR 0063) 98.499 3,75% 28-12-2020 4-1-2021

Surat Berharga Negara (FR 0043) 109.133 3,75% 28-12-2020 4-1-2021

Surat Berharga Negara (FR 0034) 57.350 3,75% 29-12-2020 5-1-2021

Surat Berharga Negara (FR 0038) 57.193 3,75% 29-12-2020 5-1-2021

Surat Berharga Negara (FR 0042) 94.978 3,75% 30-12-2020 6-1-2021

Investment In 2020, the Bank invested in a number of other corporate bonds with objective to increase the Bank’s profitability and performance. The source of fund used to conduct such investment activities are from the fund owned by Bank.

ExpansionThroughout 2020, the Bank did not conduct expansion activities.

Page 58: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020111 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 112

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan normal usahanya, Bank mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Sepanjang tahun 2020, terdapat informasi material dengan pihak berelasi sebagai berikut:

DivestasiSepanjang tahun 2020, Bank tidak melakukan kegiatan divestasi.

Penggabungan/Peleburan UsahaSepanjang tahun 2020, Bank tidak melakukan kegiatan penggabungan maupun peleburan usaha.

AkuisisiSepanjang tahun 2020, Bank tidak melakukan kegiatan akuisisi.

Restrukturisasi Utang/ModalSepanjang tahun 2020, Bank tidak melakukan kegiatan restrukturisasi modal.

In the regular business, the bank deal the certain transactions with some related parties. Transactions with related parties implemented according to the agreed requirement by both parties, which is different with other transaction applied with non-related parties.

Throughout 2020, there was material information with related parties as follows:

DivestmentThroughout 2020, the Bank did not conduct divestment activities.

Merger/Consolidation of BusinessThroughout 2020, the Bank did not conduct business merger or consolidation activities.

AcquisitionThroughout 2020, the Bank did not conduct acquisition activities.

Debt/Capital RestructuringThroughout 2020, the Bank did not conduct capital restructuring activities.

No Pihak-Pihak Berelasi / Related parties Sifat Relasi / Nature of Relationship Jenis Transaksi / Type of Transactions

1 Bank Of India Pemegang saham / ShareholdersGiro pada bank lain Pinjaman singkat dan Simpanan Nasabah / Current accounts other banks, Call Money and Deposit from Customers

2 Prakash Rupchand Chugani Pemegang Saham / Shareholders Simpanan Nasabah / Deposit from Customers

3 PT Panca Mantra Jaya

4 PT Putra Mahkota Perkasa Perusahaan keluarga pemegang saham bank / Stockholder's Family Company

Simpanan Nasabah dan Bank Garansi / Bank Guarantee and Deposit from Customers

5 Deepak Rupo Chugani Keluarga Komisaris / Commisioner’s Family Kredit yang diberikan dan Simpanan Nasabah / Loans and Deposit from Customers

6 PT Classic Prima Carpet

Perusahaan keluarga pemegang saham bank / Stockholder’s Family Company

Kredit yang diberikan Simpanan Nasabah dan Bank Garansi / Loans, Deposit from Customers and Bank Guarantee

7 PT Multindo Velvet Industries

8 Dilip Rupo Chugani

9 PT Classic Carpetama Indonesia

10 PT Klasik Distribusi Indonesia

11 PT Classic Automotive Manufacturing

12 PT Kanmo Abadi

13 PT Kanmo Gaya Abadi

14 PT Kanmo Retailindo

15 PT Metro Global Services

16 PT Classic Intermark

Perusahaan keluarga pemegang saham bank / Stockholder’s Family Company Simpanan Nasabah / Deposit from Customers

17 PT Classic Exportindo Jaya

18 PT Kemang Jaya Indo

19 PT KNS Utama

20 PT Rekreasi Keluarga Indonesia

21 PT Bumi Mineko Sejahtera

22 PT Universal Carpet and Rugs

23 PT KNS Indonesia

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi- transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:a. Giro pada bank lain

Merupakan penempatan Bank kepada pihak berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masing-masing sebesar kurang lebih 28,25% dan 6,87%.

b. KreditPada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 6,29% dan 3,39% masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 6,00%-13,50% untuk mata uang Rupiah dan 4,50%-7,50% untuk mata uang asing pada tahun 2020 serta 8,25%-15,00% untuk mata uang Rupiah dan 7,50% untuk mata uang asing pada tahun 2019.

c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan• Giro

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 11,38% dan 9,85% pada tahun 2020 dan 2019. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang diberikan adalah 0,5% dan 1,00% pada tahun 2020 dan 2019. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat adalah 0,25% dan 0,25% pada tahun 2020 dan 2019.

No Pihak-Pihak Berelasi / Related parties Sifat Relasi / Nature of Relationship Jenis Transaksi / Type of Transactions

24 PT Asia Regency Reality

Perusahaan keluarga pemegang saham bank / Stockholder’s Family Company Simpanan Nasabah / Deposit from Customers

25 PT Mahkota Trading Indonesia

26 PT Surya Trading Development

27 PT Surya Cipta Katulistiwa

28 PT Classic Global Tradelink

29 PT Satria Dian Kencana

30 PT Kotobukiya Indoclassic Inds

31 PT Wisma Graha MD

32 PT Damanka Prima

33 PT Anami Loka Jaya

34 PT Digital Visual Artistik

35 PT Damai Karya Abadi

36 PT Mahkota Surya Perkasa

37 PT Indeks Konsultasi Perkasa

38 Personil manajemen kunci dan keluarga/ Key management personnel and family

Hubungan pengendalian kegiatan bank / Relation of the Bank’s activity

Kredit yang diberikan dan Simpanan Nasabah / Loans and Deposit from Customers

In conducting its business, the Bank also entered into certain transactions with related parties. According to the Bank’s management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following:

a. Current accounts with other banksCurrent accounts of the Bank are placed with other related banks. As of December 31, 2020 and 2019, percentages of current accounts with other banks to related parties to total current accounts with other banks are approximately 28.25% and 6.87% respectively.

b. LoansAt statement of financial position date, percentages of loans to related parties are approximately 6.29% and 3.39%, of the total loans as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Interest rates per annum on loans to related parties ranges from 6.00%-13.50% for Rupiah currency and 4.50%-7.50% for foreign currency in 2020 and 8.25%-15.00% for Rupiah currency and 7.50% for foreign currency in 2019.

c. Placements of funds from related parties in the form of deposits• Current accounts

At statement of financial positions date, percentages of demand deposits from related parties are 11.38% and 9.85% as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Average interest rates on demand deposits in Rupiah are 0.5% and 1.00% in 2020 and 2019. Average interest rates for demand deposits in United States Dollar are 0.25% and 0.25% in 2020 and 2019, respectively.

Page 59: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020113 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 114

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Uraian / Description 2020 2019

Simpanan dari bank lain / Deposits from other banks

Simpanan dari Nasabah Deposits from Customers

• Giro Current accounts 29.193 22.312

• Tabungan Saving accounts 2.814 1.994

• Deposito berjangka Time deposits 70.694 37.028

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks

• Giro Current accounts 17 29

• Interbank Call Money Interbank Call Money 105.375 208.238

Total / Total 208.094 269.601

Persentase terhadap total liabilitas (%)Percentage to total liabilities (%) 7,81 9,47

Pendapatan bunga – KreditInterest income - Loans 10.028 14.052

Persentase terhadap total Pendapatan bunga (%)Percentage to total interest income (%) 4,35 4,88

Beban bungaInterest expenses

• Giro Current accounts 1.958 2.622

• Tabungan Saving accounts 127 176

• Deposito berjangka Time deposits 71 70

Total / Total 2.156 2.868

Persentase terhadap total beban bunga (%)Percentage to total interest expenses (%) 1,51 1,97

Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp10 miliar dan Rp13 miliar.

Saldo simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

• TabunganPada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 2,48% dan 1,82% pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 2,53% dan 3,46% pada tahun 2020 dan 2019.

• Deposito berjangkaPada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 3,43% dan 1,69% pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 5,28% dan 6,72% pada tahun 2020 dan 2019. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 1,00% dan 1,53% pada tahun 2020 dan 2019.

Outstanding commitments and contingent liabilities to related parties as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp10 billion and Rp13 billion, respectively.

The balance of deposits from customer and deposits from other banks with related parties are summarised as follows:

• Saving accountsAt statement of financial positions date, percentages of saving deposits from related parties accounted for 2.48% and 1.82% as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Average interest rates on saving deposits are 2.53% and 3.46% in 2020 and 2019, respectively.

• Time depositsAt statement of financial positions date, percentages of time deposits from related parties accounted for 3.43% and 1.69% as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Average interest rate for time deposits in Rupiah is 5.28% and 6.72% in 2020 and 2019, respectively. Average interest rates on time deposits in United States Dollar are 1.00% and 1.53% in 2020 and 2019, respectively.

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

CHANGES IN ACCOUNTING POLICY

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pada tahun 2020, terdapat standar baru dan perubahan kebijakan akuntansi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2020 yang relevan terhadap Bank yaitu sebagai berikut:• Amendemen dan Penyesuaian PSAK 1 “Penyajian

Laporan Keuangan”; • Amendemen PSAK 25 “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”;• Amendemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan:

Penyajian”;• PSAK 71 "Instrumen Keuangan";• PSAK 72 "Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan"; dan• PSAK 73 “Sewa”.

Penerapan dari perubahan standar baru dan perubahan kebijakan akuntansi yang berdampak signifikan adalah PSAK 71 dan PSAK 73, sedangkan yang lain relatif tidak memiliki dampak signifikan terhadap kebijakan akuntansi Bank dan laporan keuangan di periode tahun berjalan atau periode tahun sebelumnya.

PSAK 71 menggantikan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan memperkenalkan pengaturan baru untuk klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan penilaian atas model bisnis dan arus kas kontraktual, pengakuan dan pengukuran cadangan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan dengan menggunakan model kerugian kredit ekspektasian, yang menggantikan model kerugian kredit yang terjadi serta memberikan pendekatan yang lebih sederhana untuk akuntansi lindung nilai.

Sedangkan terkait penerapan PSAK 73, Bank sebagai pihak penyewa mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa terkait dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi berdasarkan PSAK 30 “Sewa”, kecuali atas sewa jangka pendek atau sewa aset yang bernilai rendah. Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 73 “Sewa”, Bank memilih penerapan secara retrospektif yang dimodifikasi dan tidak menyajikan kembali informasi komparatif.

Dampak penerapan PSAK 71 dan PSAK 73 dapat dilihat secara lengkap pada point 2 tentang ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang siginifikan dan diungkapkan pada Catatan 41 laporan keuangan yang telah diaudit.

In 2020, there were changes in accounting policies that had a significant effect on the Bank. The new accounting policies are as follows:

• Amendment and Adjustment to PSAK 1 “Presentation of Financial Statements”;

• Amendment to PSAK 25 “Accountings Policy, Change in Accounting Estimate, and Errors”;

• Amendment to PSAK 60 “Financial Instrument: Presentation”;

• PSAK 71 “Financial Instruments”;• PSAK 72 “Income from Contracts with Customers”;

and• PSAK 73 “Leases”.

The adoption of new standards changes and accounting policies changes that have a significant impact are PSAK 71 and PSAK 73, while the others relatively has no significant impact on accounting policies of the bank and financial reports for the period of current year or previous year.

PSAK 71 supersedes PSAK 55 “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and introducing new arrangements for classification and measurement financial instruments based on the valuation of business model and contractual cash flows, recognition and measuring allowance for impairment losses financial instruments using models the expected credit losses, which replace credit loss models that occur and provide a simpler approach to accounting hedge.

Meanwhile, regarding the application of PSAK 73, the Bank is the lessee party recognizes the tenant asset and a lease liability related to previously classified leases as an operating lease under PSAK 30 “Leases”, except on short-term leases or leases of low valuable assets. Refer to transitional requirements in PSAK 73 “Lease”, the Bank chooses a retrospective modified application and does not restate comparative information.

The impact of PSAK 71 and PSAK 73 application can be seen in full at point 2 regarding the overview accounting policy significantly and disclosed in notes 41 the audited financial statements.

FINANCIAL INFORMATION CONTAINING EXTRAORDINARY AND RARE EVENTS

INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN LUAR BIASA DAN JARANG TERJADI

Sepanjang tahun 2020, tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian luar biasa dan jarang terjadi di Bank.

Throughout 2020, there were no financial information containing extraordinary and rare events in the Bank.

Page 60: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020115 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 116

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

DERIVATIVES AND HEDGING

DERIVATIF DAN LINDUNG NILAI

Uraian / Description 2020 2019I. Tagihan Komitmen / Commitment Bills

1. Fasilitas pinjaman/pembiayaan yang belum ditarik / Undrawn loan/financing facilities - -

2. Posisi valas yang akan diterima dari transaksi spot dan derivatif/ forward / Foreign currency positions to be received from spot and derivative/forward transactions - 69.413

3. Lainnya / Others 60.255 69.527

II. Kewajiban Komitmen / Commitment Obligations

1. Fasilitas kredit/pembiayaan yang belum ditarik / Undisbursed credit/financing facilities

i. Committed / Committed - -

ii. Uncommitted / Uncommitted 351.235 336.961

2. Irrevocable L/C yang masih berjalan / Current irrevocable L/C 33.885 69.528

3. Posisi valas yang akan diserahkan dari transaksi spot dan derivatif/ forward / Foreign currency positions to be received from spot and derivative/forward transactions 7.025 6.941

4. Lainnya / Others - -

III. Tagihan Kontinjensi / Contingency Bills

1. Garansi yang Diterima / Guarantee Received 29.689 41.318

2. Lainnya / Others 6.793 5.975

Iv. Kewajiban Kontinjensi / Contingent Liabilities

1. Garansi yang diberikan / Guarantee Received 29.689 41.318

2. Lainnya / Others 907 1.114

Lindung nilai diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi timbulnya risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai digunakan sebagai strategi untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga.

Pada tahun 2020, Bank tidak melakukan transaksi yang terkait dengan derivatif dan fasilitas lindung nilai.

Hedging is defined as an investment made with the aim to reduce the risk of another investment. Hedging is used as a strategy to reduce the emergence of unexpected business risks.

In 2020, the Bank did not conduct any transactions related to derivatives and hedging facilities.

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Bank memiliki komitmen dan kontijensi yang ikhtisar komitmen dan kontijensinya dinyatakan dalam nilai kontrak sebagai berikut:

The Bank has commitments and contingencies whose summary of commitments and contingencies are stated in the contract value as follows:

AMENDMENT TO LAW REGULATION

PERUBAHAN PERATURAN UNDANG-UNDANG

Sepanjang tahun 2020, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang sifatnya berpengaruh signifikan kepada Bank.

Throughout 2020, there were no changes to the regulation of the laws that had a significant effect on the Bank.

Page 61: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020117 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 118

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 62: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020119 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 120

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

COMMITMENT TO GOOD GOVERNANCE IMPLEMENTATION

PRINCIPLES OF GOOD GOVERNANCE

OBJECTIVES OF GOOD GOVERNANCE IMPLEMENTATION

LEGAL BASIS FOR GOOD GOVERNANCE IMPLEMENTATION

KOMITMEN PENERAPAN TATA KELOLA

PRINSIP TATA KELOLA

TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA

DASAR HUKUM PENERAPAN TATA KELOLA

Dalam menjalankan bisnisnya, Bank senantiasa melakukan langkah-langkah terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Salah satunya adalah dengan menerapkan praktik terbaik Tata Kelola perusahaan di Bank. Bank senantiasa berkomitmen untuk melaksanakan best practice Tata Kelola serta melakukan evaluasi dari kekurangan-kekurangan implementasi di masa lalu. Praktik ini juga dilakukan secara berkelanjutan sehingga evaluasi dan perbaikan-perbaikan senantiasa dilakukan oleh Bank.

Adapun implementasi Tata Kelola yang dilaksanakan di Bank berprinsip pada hal-hal berikut:

1. TransparansiTransparansi merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Bank. Bank senantiasa menerapkan sistem yang memungkinkan bagi Pemangku Kepentingan untuk mengakses informasi dengan kesempatan yang sama serta mendapatkan informasi secara cukup, tepat waktu, akurat dan dapat diandalkan.

4. Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

5. Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum;

6. Surat Edaran OJK No. 40/SEOJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum;

7. Peraturan OJK No. 29/POJK.04/2016 tanggal 29 Juli 2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik;

8. Surat Edaran OJK No. 30/SEOJK.04/2016 tanggal 3 Agustus 2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahan Publik;

9. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;

10. Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik;

11. Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum;

12. Peraturan OJK No. 37/POJK.03/2019 tanggal 20 Desember 2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank;

13. Surat Edaran OJK No. 9/SEOJK.03/2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional, dan

14. Anggaran Dasar Bank serta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Tujuan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan pada Bank adalah:

1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar Bank memliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Bank.

2. Mendorong pengelolaan Bank secara profesional, efisien dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan.

3. Mendorong agar Organ Bank dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar Bank.

4. Meningkatkan kontribusi Bank dalam perekonomian Nasional.

5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi Nasional.

Sebagai Perbankan di Indonesia yang sifatnya terbuka, sistem Tata Kelola Perseroan mengacu kepada dasar hukum sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

2. Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

3. Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

In running the business, Bank always takes the best steps for the growth of the Bank. One of them is by applying the best corporate governance practices in the Bank. Bank is always committed to implementing governance best practices as well as evaluating past implementation deficiencies. This practice is also carried out on an ongoing basis so that evaluation and improvements are always carried out by the Bank.

The implementation of good governance carried out in the Bank based on the following principles:

1. TransparencyTransparency is openness in carrying out the decision-making process and openness in disclosing material and relevant information about the Bank. Bank always implements a system that allows Stakeholders to access information at the same opportunity as well as obtain sufficient, timely, accurate, and reliable information.

4. Financial Services Authority Circular Letter No. 32/SEOJK.04/2015 dated 17 November 2015 concerning Governance Guidelines for Public Companies;

5. OJK Regulation No. 45/POJK.03/2015 dated 23 December 2015 concerning Implementation of Governance in Providing Remuneration for Commercial Banks;

6. OJK Circular Letter No. 40/SEOJK.03/2016 dated 26 September 2016 concerning Implementation of Governance in Providing Remuneration for Commercial Banks;

7. OJK Regulation No. 29/POJK.04/2016 dated 29 July 2016 concerning the Annual Report of Issuers or Public Companies;

8. Financial Services Authority Circular Letter No. 30/SEOJK.04/2016 dated 3 August 2016 concerning the Form and Content of the Annual Report of Issuers or Public Companies;

9. OJK Regulation No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks;

10. OJK Regulation No. 51/POJK.03/2017 dated 18 July 2017 concerning the Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers, and Public Companies;

11. Financial Services Authority Circular Letter No. 13/SEOJK.03/2017 dated 17 March 2017 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks;

12. OJK Regulation No. 37/POJK.03/2019 dated 20 December 2019 concerning Transparency and Publication of Bank Reports;

13. Financial Services Authority Circular Letter No. 9/SEOJK.03/2020 dated 30 June 2020 concerning Transparency and Publication of Conventional Commercial Bank Reports, and

14. Articles of Association of the Bank and Resolution of the GMS.

The objectives of implementing the principles of Good Corporate Governance (GCG) in the Bank are:

1. Optimizing the value of the Company so that the Bank has strong competitiveness, both nationally and internationally, so that it is able to maintain the existence and live sustainably to achieve the Bank’s goals and objectives.

2. Encouraging professional, efficient, and effective management of the Bank, as well as empowering functions and increasing the independence of the Company’s Organs.

3. Encouraging the Bank’s Organs to make decisions and carry out actions based on high moral values and compliance with laws and regulations as well as awareness of the Company’s social responsibility towards Stakeholders and environmental sustainability around the Bank.

4. Increase the Bank’s contribution to the national economy.

5. Increase a conducive climate for the development of national investment.

As a public bank in Indonesia, the Company’s governance system refers to the following legal bases:

1. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Companies;

2. OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies;

3. OJK Regulation No. 21/POJK.04/2015 dated 16 November 2015 concerning Implementation of Governance Guidelines for Public Companies;

Page 63: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020121 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 122

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

2. AkuntabilitasAkuntabilitas merupakan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan Bank terlaksana secara efektif. Bank meyakini bahwa akuntabilitas berkaitan dengan keberadaan sistem yang mengendalikan hubungan antara individu dan/atau organ yang ada di Bank. Akuntabilitas, kami perlukan sebagai salah satu solusi mengatasi agen problem yang timbul sebagai konsekuensi logis perbedaan kepentingan individu dengan kepentingan Bank. Kami menerapkan akuntabilitas dengan mendorong seluruh individu dan/atau organ Bank menyadari tanggungjawab, wewenang dan hak serta kewajiban.

3. PertanggungjawabanPertanggungjawaban merupakan kesesuaian di dalam pengelolaan Bank terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Bank senantiasa berupaya untuk melaksanakan kegiatan Bank secara profesional yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

4. KemandirianKemandirian merupakan keadaan di mana Bank dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Bank meyakini bahwa kemandirian diperlukan agar dapat membuat keputusan yang terbaik bagi Bank. Keputusan terbaik hanya dapat dihasilkan jika Bank bebas dari pengaruh atau tekanan pihak lain, yang tidak sesuai dengan mekanisme korporasi. Kemandirian tetap akan diwujudkan dalam aktivitas bisnis yang sejalan dengan etika bisnis yang berlaku umum serta dalam kerangkaTata Kelola Perusahaan yang baik.

5. KewajaranKewajaran merupakan keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan. Bank menjamin bahwa setiap Pemegang Saham mendapatkan perlakuan yang wajar dan setara serta dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karenanya, kapanpun ada keputusan Manajemen atau Pemegang Saham mayoritas yang berpotensi mengurangi hak/atau porsi Pemegang Saham minoritas, maka yang berkeberatan dijamin dapat menggunakan haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. AccountabilityAccountability is the clarity of the functions, implementation, and accountability of the Organs so that Bank management is carried out effectively. The Bank believes that accountability is related to the existence of a system that controls the relationship between individuals and/or organs in the Bank. Accountability, we need as a solution to overcome problem agents that arise as a logical consequence of differences in individual interests and those of the Bank. We implement accountability by encouraging all individuals and/or Bank organs to be aware of their responsibilities, authorities, and rights and obligations.

3. ResponsibilityResponsibility is the conformity in the management of the Bank to the laws and regulations and sound corporate principles. The Bank always strives to carry out Corporate activities in a professional manner in accordance with applicable laws and regulations and sound corporate principles.

4. IndependenceIndependence is a condition in which the Bank is managed professionally without conflict of interest and influence/pressure from any parties not appropriate with the laws and regulations and sound corporate principles. The Bank believes that independence is necessary in order to make the best decisions for the Bank. The best decision can only be made if the Bank is free from the influence or pressure of other parties, which is not in accordance with the corporate mechanism. Independence will still be manifested in business activities that are in line with generally accepted business ethics and within the framework of Good Corporate Governance.

5. FairnessFairness is justice and equality in fulfilling the rights of Stakeholders that arise based on agreements and regulation of laws. The Bank guarantees that every Shareholder gets fair and equal treatment and can exercise their rights in accordance with the applied regulation of laws. Therefore, whenever there is a decision by the Management or the majority shareholder having potential to reduce the rights/or portion of the minority Shareholders, those who object are guaranteed to exercise their rights in accordance with the applicable regulation of laws.

GOOD GOVERNANCE ASSESSMENT

PENILAIAN (ASSESSMENT) TATA KELOLA

Penilaian terhadap penerapan Tata Kelola yang berlandaskan pada 5 prinsip dasar Tata Kelola yang baik dikelompokkan dalam suatu sistem Tata Kelola yang terdiri dari 3 aspek Tata Kelola, yaitu struktur Tata Kelola, proses Tata Kelola dan hasil Tata Kelola.

The assessment of the Good Governance implementation which is based on the 5 basic principles of Good Governance is grouped into a governance system which consists of 3 aspects of governance, namely governance structure, governance process, and governance outcome.

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG / Result of Self Assessment of GCG Implementation

PeringkatPosition

Definisi PeringkatPosition Definition

Individual 3

Mencerminkan Manajemen Bank of India Indonesia telah melakukan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank.

Reflecting that the Management of Bank of India Indonesia has implemented good corporate governance in general. This is reflected in the adequate fulfillment of the principles of Good Corporate Governance. If there are weaknesses in the application of the principles of Good Corporate Governance, in general these weaknesses are quite significant and require adequate attention from the Bank’s management.

Analisis / Analysis

Secara Umum perbaikan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Bank telah dilakukan sesuai dengan ketentuan, yakni diantaranya terkait dengan Dewan komisaris, Direksi, Komite-komite, dan satuan kerja pada bank, serta infrastruktur yang terdiri atas kode etik, piagam, kebijakan dan prosedur bank, sistem informasi, dan tugas pokok serta fungsi masing-masing struktur organisasi. Terdapat beberapa terkait Tata Kelola Perusahaan yang perlu dilakukan perbaikan atau penyempurnaan antara lain pemenuhan Komisaris Utama, perbaikan langkah-langkah proses kredit secara baik, terukur, dan termonitor, peningkatan kesadaran atas risiko petugas pelaksana operasional Bank pada setiap level organisasi untuk mencapai hasil Tata Kelola yang optimal. Bank saat ini terus memperkuat konsolidasi dengan senantiasa fokus pada penambahan dana cadangan untuk kredit bermasalah dan juga tentunya fokus pada pemulihan atas kredit-kredit bermasalah. Selain itu, Bank juga melakukan peninjauan lebih dalam terhadap kredit-kredit yang berpotensi untuk menjadi bermasalah dan merencanakan langkah-langkah pencegahan (preventive) untuk mencegah terjadi hal yang dapat merugikan mitigasi kerugian Bank lebih lanjut. Kemudian, Bank membentuk dua tim besar, satu tim yang terfokus untuk melakukan perbaikan, pemulihan sampai dengan eksekusi (execution), sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan nasabah yang baik, sekaligus mendapatkan nasabah baru.

In general, the improvements to the structure and infrastructure of Bank Governance have been carried out in accordance with the provisions, namely related to the Board of Commissioners, Directors, Committees and work units at the bank, as well as infrastructure consisting of code of ethics, charter, bank policies and procedures, information systems, and the main duties and functions of each organizational structure. There are several matters related to Good Corporate Governance that need to be improved or refined, including the fulfillment of the President Commissioner, improvement of the credit process in a good, measurable and monitored manners, increasing of the risk awareness of the Bank’s operational officers in each organizational level, to achieve optimum results of Good Corporate Governance. The Bank is continuously strengthening its consolidation by constantly focusing on increasing the reserve fund for non-performing loans and of course focusing on recovery for potentially to become problematic nonperforming loans and brooding preventive plans to prevent things that can further harm the Bank. Then, the Bank formed two big teams, one team focused on remedial, recovery to execution, while the other team focused on maintaining good customers, as well as acquiring new customers.

Page 64: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020123 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 124

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 30 Juni 2020 /2020 Annual General Meeting of Shareholders June 30, 2020

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

1 Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Rapat Pertama, yaitu:• Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2019,

yang meliputi antara lain laporan mengenai kegiatan Perseroan, laporan mengenai tugas pengawasan dari Dewan Komisaris, Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2019, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut.

Deliberative meeting to approve the proposed Resolutions of the First Agenda of the Meeting, including:

• Approved and ratified the Company's Annual Report for the fiscal year 2019, which includes reports on the Company's activities, reports on the supervisory duties of the Board of Commissioners, Company's Financial Statements for the fiscal year2019, as well as provided full payment and release of responsibility (acquit et decharge) for the members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company for the management and supervision actions that have been carried out as long as these actions were reflected in the Annual Report.

Telah terlaksanaImplemented

2 Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Rapat Kedua, yaitu:• Menyetujui dan mengesahkan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2019,

yaitu tidak ada pembagian dividen dan seluruh perolehan laba bersih tahun buku 2019 dibukukan sebagai Laba Ditahan untuk dipergunakan sepenuhnya untuk memperkuat permodalan Bank.

Deliberative Meeting to approve the proposed Resolutions of the Second Agenda of the Meeting, including:

• Approved and ratified the Determination of the Use of Net Profits for the Fiscal Year 2019, namely there was no dividend distribution and all net profit for the fiscal year 2019 was recorded as Retained Profits to be fully utilized to strengthen the Bank's capital.

Telah terlaksanaImplemented

3 Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Rapat Ketiga, yaitu:• Memberhentikan dengan hormat Bapak Raharjo Satrio Ungul dari jabatannya sebagai

Komisaris Independen Perseroan periode 2017-2020 dan Perseroan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas sumbangan yang diberikan selama masa kepengurusan periode tersebut, serta mengangkat kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan, untuk masa jabatan 3 tahun sesuai pasal 17 ayat (4) Anggaran Dasar Perseroan.

Deliberative Meeting to approve the proposed Resolutions of the Third Agenda of the Meeting, including:

• Honorably dismissed Mr. Raharjo Satrio Ungul from his position as Independent Commissioner of the Company for the 2017-2020 period and the Company expressed its greatest appreciation for the contributions given during the tenure of that period, as well as reappointed him as Independent Commissioner of the Company, for a term of 3 years in accordance with Article 17 paragraph (4) of the Company's Articles of Association.

Telah terlaksanaImplemented

TRANSPARANSITRANSPARENCY

AKUNTABILITASAKUNTABILITY

TANGGUNG JAWABRESPONSIBILITY

INDEPENDENSIINDEPENDENCY

KESETARAAN DAN KEWAJARAN

FAIRNESS

STRUKTUR TATA KELOLA

GOVERNANCE STRUCTURE

PROSES TATA KELOLA

GOVERNANCE PROCESS

HASIL TATA KELOLA

GOVERNANCEOUTCOME

Operasional BankBank Operations

Kinerja Bank | Keputusan Strategis| Kepatuhan Terhadap Perundang-Undangan | Transparansi Publikasi | Perlindungan Konsumen | Obyektivitas Assesment dan Audit

Bank Performance | Strategic Decisions | Compliance With Laws | Publication Transparency | Consumer Protection | Assessment And Audit Objectivity

Kode Etik | Piagam | Kebijakan dan Prosedur | Sistem InformasiCode Of Conduct | Charter | Policies And Procedures | Information Systems

RUPS | KOMISARIS | DIREKSIGMS | BOARD OF COMMISSIONERS | BOARD OF DIRECTORS

Stru

ktur

Stru

ctur

e

InfastrukturInfrastructure

Kode Etik| Piagam| Kebijakan dan Prosedur |Sistem InformasiCode of Conduct | Charter | Policies and Procedures | Information Systems

Komite di Bawah Direksi / Committee Under The Board

of Directors

Komite Audit| Komite Pemantau Risiko |Komite

Nominasi dan Remunerasi / Audit Committee | Risk Monitoring Committee|

Nomination and Remuneration Committee

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

Manajemen Risiko / Risk Management

Audit Ekstern / External Audit

Audit Intern / Internal Audit

Page 65: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020125 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 126

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 30 Juni 2020 /2020 Annual General Meeting of Shareholders June 30, 2020

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

Sehingga setelah Rapat ditutup, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:Komisaris Utama : Raj Kumar Mitra*)

Komisaris : Prakash Rupchand ChunganiKomisaris Independen : Handadjaja SulaimanKomisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya.

After the meeting was closed, the composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows:President Commissioner : Raj Kumar Mitra*)

Commissioner : Prakash Rupchand ChunganiIndependent Commissioner : Handadjaja SulaimanIndependent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul*) Effective after obtaining approval from the Financial Services Authority (OJK) and/or other institutions.

Telah terlaksanaImplemented

4 Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Keempat, yaitu:• Memberikan kuasa penuh kepada Dewa Komisaris untuk menetapkan gaji, remunerasi

dan tunjangan kepada anggota Komisaris dan Direksi Perseroan setelah mendapat rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

Deliberative meeting to approve the proposed Resolutions of the Fourth Agenda of the Meeting, including:

• Granted full authority to the Board of Commissioners to determine the salary, remuneration and benefits for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company after receiving a recommendation from the Remuneration and Nomination Committee.

Telah terlaksanaImplemented

5 Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Rapat Kelima, yaitu:• Mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk

Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2020, dan menetapkan honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lainnya.

Deliberative Meeting to approve the proposed Resolutions of the Fifth Agenda of the Meeting, including:

• Delegated authority to the Board of Commissioners of the Company to appoint a Public Accountant who will audit the Company's financial statements for the fiscal year 2020, and determined the honorarium for the Public Accountant as well as other requirements.

Telah terlaksanaImplemented

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 9 November 2020 /Extraordinary General Meeting of Shareholders November 9, 2020

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

1 Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Rapat Pertama, yaitu:• Menyetujui perubahan/penyesuaian Ketentuan Pasal 3 ayat 1 tentang Maksud dan Tujuan

serta Kegiatan Usaha Perseroan dengan KBLI 2017, sehingga ayat 1 tersebut yang semula berbunyi:- Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang perbankan. Diubah menjadi:- Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang Bank Umum.

Deliberative meeting to approve the proposed Resolutions of the First Agenda of the Meeting, including:• Approved changes/adjustments to the Provisions of Article 3 paragraph 1 concerning the

Purpose and Objectives and Business Activities of the Company with the 2017 KBLI, so that the paragraph 1 which originally reads:- The purpose and objective of the Company is to do business in the banking sector.Changed into:- The purpose and objective of the Company is to do business in the field of Commercial Banks.

Telah terlaksanaImplemented

2 Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Rapat Kedua, yaitu:• Memberhentikan dengan hormat Bapak Raj Kumar Mitra dari jabatannya sebagai

Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak Rapat ditutup.

Deliberative meeting to approve the proposed Resolutions of the Second Agenda of the Meeting, including:• Honorably dismissed Mr. Raj Kumar Mitra from his position as President Commissioner of the

Company since the closing of the Meeting.

Telah terlaksanaImplemented

Sehingga setelah Rapat ditutup susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:Komisaris : Prakash Rupchand Chugani

(masa jabatan s.d penutupan RUPST Tahun 2022}Komisaris Independen : Handadjaja Sulaiman

(masa jabatan s.d penutupan RUPST tahun 2022)Komisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul

(masa jabatan s.d penutupan RUPST tahun 2023)

After the meeting was closed, the composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows:Commissioner : Prakash Rupchand Chugani (term of office as of the closing of the 2022 AGMS)Independent Commissioner : Handadjaja Sulaiman (term of office as of the closing of the AGMS in 2022)Independent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul (term of office as of the closing of the AGMS in 2023)

Telah terlaksanaImplemented

Page 66: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020127 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 128

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Peristiwa setelah tanggal pelaporan : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 7 Januari 2021 / Subsequent Event : Extraordinary General Meeting of Shareholders January 7, 2021

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui usulan Keputusan Mata Acara Rapat Pertama, yaitu:The meeting was deliberatively to reach a consensus to approve the proposed First Meeting Agenda Resolutions, namely:

1 Menyetujui untuk mengangkat Tuan Sudhiranjan Padhi sebagai Komisaris Utama Perseroan yang akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya.

Approve to appoint Mr. Sudhiranjan Padhi as the President Commissioner of the Company which shall be effective after obtaining approval from the Financial Services Authority (OJK) and/or other institutions.

Telah terlaksanaImplemented

2 Menyetujui untuk mengangkat Tuan Jayaprakash Bharathan sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan yang akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya.

Approve to appoint Mr. Jayaprakash Bharatan as the Vice President Director of the Company which shall be effective after obtaining approval from the Financial Services Authority (OJK) and/or other institutions.

Telah terlaksanaImplemented

3 Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat Tuan Prashant Thapliyal dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan terhitung sejak Pengangkatan Tuan Jayaprakash Bharathan tersebut mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya dan oleh karena itu Tuan Prashant Thapliyal tersebut tetap menjalankan jabatannya secara nyata sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan, dan akan ditegaskan dalam akta tersendiri.

Approve to grant honorable dismissal to Mr. Prashant Thapliyal from his position as the Vice President Director effective as the appointment of Mr. Jayaprakash Bharatan has obtained approval from the Financial Services Authority (OJK) and/or other institutions and therefore Mr. Prashant Thapliyal shall actually continue to perform in his position as the Vice President Director of the Company, and shall be defined in a separate deed.

Telah terlaksanaImplemented

4 Menyetujui untuk memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan/menuangkan keputusan mengenai perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris dan untuk menyampaikan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan tersebut, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Approve to give the authority to the Board of Directors of the Company with substitution rights to declare/state the decision on the structural changes of the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company in a separate deed which shall be made in front of a Notary and to convey the notification to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with regards to those changes, as well as performing any action deemed necessary and stipulated by the prevailing laws and regulations.

Telah terlaksanaImplemented

Peristiwa setelah tanggal pelaporan : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 7 Januari 2021 / Subsequent Event : Extraordinary General Meeting of Shareholders January 7, 2021

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

4 Sehingga terhitung sejak rapat ini ditutup, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Sindbad Rijadi HardjodipuroWakil Direktur Utama : Jayaprakash Bharathan*)

Direktur : Ferry KoswaraDirektur Independen : Primasura Pandu Dwipanata*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya, sehingga jabatan Wakil Direktur Utama tersebut masih dijalankan secara nyata oleh Tuan Prashant Thapliyal.

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Sudhiranjan Padhi*)

Komisaris : Prakash Rupchand ChuganiKomisaris Independen : Handadjaja SulaimanKomisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya.

Therefore, after the meeting was closed, the composition of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners is as follows:

Board of Directors President Director : Sindbad Rijadi HardjodipuroVice President Director : Jayaprakash Bharathan*)

Director : Ferry KoswaraIndependent Director : Primasura Pandu Dwipanata*) Effective after obtaining approval from the Financial Services Authority (OJK) and/or other institutions, therefore the position of Vice President Director is still actually run by Mr. Prashant Thapliyal.

Board of CommissionersPresident Commissioner : Sudhiranjan Padhi*)

Commissioner : Prakash Rupchand ChuganiIndependent Commissioner : Handadjaja SulaimanIndependent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya.

Telah terlaksanaImplemented

Page 67: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020129 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 130

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 26 Juni 2019 /Annual General Meeting of Shareholders 26 June, 2019

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

• Menetapkan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:

Direksi:Direktur Utama : Sindbad Rijadi HardjodipuroWakil Direktur Utama : Prashant ThapliyalDirektur : Ferry KoswaraDirektur Independen : Primasura Pandu Dwipanata

Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Neelam Damodharan*)

Komisaris : Prakash Rupchand ChuganiKomisaris : Handadjaja SulaimanKomisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya.

To arrange the composition of the Company’s Directors and Board of Commissioners as follows:

Board of Directors:President Director : Sindbad Rijadi HardjodipuroVice President Director : Prashant ThapliyalDirector : Ferry KoswaraIndepedent Director : Primasura Pandu Dwipanata

Board of Commissioners:President Commissioner : Neelam Damodharan*)

Commissioner : Prakash Rupchand ChuganiCommissioner : Handadjaja SulaimanIndependent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul*) Effective after obtaining approval from the Financial Services Authority (OJK) and/or other institutions.

Telah terlaksanaImplemented

4 Memberikan kuasa penuh kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji, Honorarium dan Tunjangan kepada anggota Komisaris dan Direksi Perseroan setelah mendapat rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

Grant full power to the Board of Commissioners to determine salary, honorarium and allowances for members of the Company’s Commissioners and Directors after receiving a recommendation from the Remuneration and Nomination Committee.

Telah terlaksanaImplemented

5 Mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019 dan menetapkan honorarium akuntan Publik serta persyaratan lainnya.

To delegate authority to the Board of Commissioners of the Company to appoint Public Accountant who would audit the Company’s financial statements for the 2019 financial year and determine the honorarium of the Public accountant and other requirements.

Telah terlaksanaImplemented

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 22 Oktober 2019 / Extraordinary General Meeting of Shareholders 22 October, 2019

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

1 • Memberhentikan dengan hormat Tuan Neelam Damodharan dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak Rapat ditutup;

To grant honorable dismissal to Mr. Neelam Damodharan from his position as President Commissioner of the Company as of the closing of the Meeting;

Telah terlaksanaImplemented

• Mengangkat dan menetapkan Tuan Raj Kumar Mitra sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak Rapat ditutup;

Appoint Mr. Raj Kumar Mitra as President Commissioner of the Company as of the closing of the Meeting;

Telah terlaksanaImplemented

• Pengangkatan Tuan Raj Kumar Mitra tersebut sebagai Komisaris Utama Perseroan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya;

The appointment of Mr. Raj Kumar Mitra as President Commissioner of the Company is effective after obtaining approval from OJK and/or other institutions;

Telah terlaksanaImplemented

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 26 Juni 2019 /Annual General Meeting of Shareholders 26 June, 2019

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

1 Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2018 yang meliputi antara lain laporan mengenai kegiatan Perseroan, laporan mengenai tugas pengawasan dari Dewan Komisaris, Laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2018 serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut.

To approve and ratify the Company’s Annual Report for 2018 Financial Year which includes reports on the Company’s activities; reports on the supervisory duties of the Board of Commissioners; the Company’s Financial Statements for the 2018 Fiscal Year; and the granting of full redemption and acquittal of responsibility (acquit et de charge) to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for their the management and supervision actions, as long as those actions are reflected in the Annual Report.

Telah terlaksanaImplemented

2 Menyetujui dan mengesahkan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2018, yaitu tidak ada pembagian dividen dan seluruh perolehan laba bersih tahun buku 2018 dibukukan sebagai laba ditahan untuk dipergunakan sepenuhnya untuk memperkuat permodalan Bank.

To approve and authorize the Use of Net Profit for 2018 Fiscal Year, that is, there is no distribution of dividends, and all net income for the year 2018 is recorded as Retained Earnings to be used fully to strengthen the Bank’s capital.

Telah terlaksanaImplemented

3 • Memberhentikan dengan hormat Tuan Prakash Rupchand Chugani sebagai Komisaris Perseroan dan Tuan Handadjaja Sulaiman sebagai Komisaris Independen Perseroan, serta menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya atas sumbangsih yang diberikan selama masa kepengurusan periode tahun 2016 hingga 2019;

To grant honorable dismissal to Mr. Prakash Rupchand Chugani as Commissioner of the Company and Mr. Handadjaja Sulaiman as the Company’s Independent Commissioner, along with expressing the company’s appreciation and gratitude for their contribution in the management period of 2016 to 2019;

Telah terlaksanaImplemented

• Memberhentikan dengan hormat Tuan Ferry Koswara sebagai Direktur Independen dan Tuan Primasura Pandu Dwipanata Direktur Perseroan, serta menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya atas sumbangsih yang diberikan selama masa kepengurusan periode tahun 2016 hingga 2019;

To grant honorable dismissal to Mr. Ferry Koswara as Independent Director and Mr. Primasura Pandu Dwipanata as Director of the Company, along with expressing the company’s appreciation and gratitude for their contributions in the management period of 2016 to 2019;

Telah terlaksanaImplemented

• Mengangkat kembali Tuan Prakash Rupchand Chugani sebagai Komisaris Perseroan dan Tuan Handadjaja Sulaiman sebagai Komisaris Independen Perseroan, Tuan Ferry Koswara dan Tuan Primasura Pandu Dwipanata masing-masing sebagai Direktur Perseroan untuk masa jabatan sesuai Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 17 ayat (4) Anggaran Dasar Perseroan, yaitu 3 tahun atau sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Ketiga sejak pengangkatannya, yaitu sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2022;

To reappoint Mr. Prakash Rupchand Chugani as Commissioner of the Company and Mr. Handadjaja Sulaiman as the Company’s Independent Commissioner, and both Mr. Ferry Koswara and Mr. Primasura Pandu Dwipanata as Directors of the Company for a term of office, which is according to Article 14 paragraph (2) and Article 17 paragraph (4) of the Company’s Articles of Association, is 3 (three) years or until the closing of the Third Year General Meeting of Shareholders since their appointment, or until the Annual General Meeting of Shareholders in 2022;

Telah terlaksanaImplemented

• Menetapkan Tuan Primasura pandu Dwipanata sebagai Direktur Independen;

To appoint Mr. Primasura Pandu Dwipanata as Independent Director;

Telah terlaksanaImplemented

Page 68: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020131 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 132

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

BOARD OF COMMISSIONERS

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan Bank. Jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Bank maupun usaha Bank, dan memberikan nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana tersebut diatas dilakukan untuk kepentingan Bank dan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Undang-Undang Perseroan dan Regulator.

Dewan Komisaris terdiri dari 1 orang Komisaris Non-Independen dan 2 orang Komisaris Independen, jumlah tersebut telah memenuhi ketentuan regulator bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen, komposisi tersebut memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen dan Independensi Komisaris Independen telah dinyatakan dalam surat pernyataan Independensi.

Mayoritas Dewan Komisaris tidak rangkap jabatan pada hal yang bertentangan dengan ketentuan Regulator. Anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama Anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk menghindari benturan kepentingan.

Pergantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi serta telah memperoleh persetujuan RUPS.

Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut :Komisaris Utama : -*)

Komisaris : Prakash Rupchand ChuganiKomisaris Independen : Handadjaja SulaimanKomisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul

*) Memberhentikan dengan hormat Tuan Raj Kumar Mitra dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Bank terhitung sejak RUPS Luar Biasa tanggal 9 November 2020 ditutup; dan*) Peristiwa setelah tanggal pelaporan: Bank telah menyetujui untuk mengangkat Tuan Sudhiranjan Padhi sebagai Komisaris Utama Bank sesuai hasil RUPS Luar Biasa tanggal 7 Januari 2021 dan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK dan/atau institusi lainnya.

The Board of Commissioners provides supervision of management policies. The course of management in general, both regarding the Bank and the Bank’s business, and gives advice to the Board of Directors. Supervision and advise are carried out in the interests of the Bank and in accordance with the Articles of Association and Law of the Company and Regulators.

The Board of Commissioners consists of 1 Non-Independent Commissioners and 2 Independent Commissioners, the number has met the regulatory requirements of 50% of the members of the Board of Commissioners consisting of Independent Commissioners. The appropriate composition enables effective, precise, fast and independent decision making. The independence of the Independent Commissioner has stated in a statement of Independence.

The majority of the Board of Commissioners do not hold concurrent positions in matters that are violating the provisions of the Regulator. All members of the Board of Commissioners are not related to the family of members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to seek conflict of interest.

The replacement and/or appointment of members of the Board of Commissioners has observed the Remuneration and Nomination Committee and has obtained the approval of the GMS.

Board of Commissioners Composition as of December 31, 2020 as follows:President Commissioner : -*)

Commissioner : Prakash Rupchand ChuganiIndependent Commissioner : Handadjaja SulaimanIndependent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul

*) Honorably dismissed Mr. Raj Kumar Mitra from his position as the President Commissioner of the Bank as of the closing of the Extraordinary GMS on 9 November 2020; and*) Subsequent Event: The Bank agreed to appoint Mr. Sudhiranjan Padhi as President Commissioner of the Bank according to the results of the Extraordinary GMS on January 7, 2021 and will become effective after obtaining approval from OJK and/or other institutions.

Tugas dan tanggung jawab Dewan KomisarisTugas dan wewenang Dewan Komisaris ditetapkan dalam Surat Keputusan No. 018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30 November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk:

1. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen;

2. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam

Board of Commissioners Duties and ResponsibilitiesThe duties and authority of the Board of Commissioners are stipulated in Decree No. 018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 dated 30 November 2012 concerning the Working Guidelines of the Board of Commissioners of PT Bank of India Indonesia Tbk :

1. The Board of Commissioners must carry out its duties and responsibilities independently;

2. The Board of Commissioners must ensure the implementation of Good Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 22 Oktober 2019 / Extraordinary General Meeting of Shareholders 22 October, 2019

No Mata Acara RapatMeeting Agenda

KeputusanDecision

• Sehingga sejak rapat ditutup susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Raj Kumar Mitra*)

Komisaris : Prakash Rupchand ChuganiKomisaris : Handadjaja SulaimanKomisaris Independen : Raharjo Satrio Unggul*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK dan/atau institusi lainnya

After the meeting was closed, the composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows:

Board of Commissioners:President Commissioner : Raj Kumar Mitra*)

Commissioner : Prakash Rupchand ChuganiCommissioner : Handadjaja SulaimanIndependent Commissioner : Raharjo Satrio Unggul*) Effective after obtaining approval from the Financial Services Authority (OJK) and/or other institutions.

Telah terlaksanaImplemented

2 Mengubah dan menyesuaikan Ketentuan Pasal 17 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan Tentang Dewan Komisaris dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, sehingga menjadi berbunyi sebagai berikut :

DEWAN KOMISARISPasal 17

1. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang Anggota Dewan Komisaris.Susunan anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:a. Seorang Komisaris Utama.b. 2 orang atau lebih anggota Dewan Komisaris.Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

Amend and adjust the provisions of Article 17 paragraph (1) of the Company’s Articles of Association concerning the Board of Commissioners with OJK Regulation No. 55/POJK.03/2016 regarding the Implementation of Governance for Commercial Banks, so the article now states:

BOARD OF COMMISSIONERSArticle 17

1. The Board of Commissioners consists of at least 3 members of the Board of Commissioners.The composition of the Board of Commissioners is as follows:a. 1 President Commissionerb. 2 or more members of the Board of Commissioners. The Company is required to have an Independent Commissioner as stated at the laws and regulations of the Capital Market in Indonesia.

Telah terlaksanaImplemented

Page 69: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020133 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 134

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi;

3. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi , yaitu berupa mengarahkan, memantau , dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta memberikan nasihat kepada Direksi;

4. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali :

• Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; dan

• Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris menyangkut hal tersebut, merupakan bagian dari tugas pengawasan sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan dini yang perlu dilaksanakan;

5. Dewan Komisaris melaksanakan segala kewenangan yang diberikan oleh RUPS, antara lain menetapkan kebijakan mengenai gaji/honorarium serta tunjangan lain dari Direksi, Anggota Dewan Komisaris Bank, Pejabat Eksekutif dan seluruh karyawan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi;

6. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain;

7. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja Kantor Bank berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Bank dan berhak memeriksa pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;

8. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal ditanyakan oleh Dewan Komisaris;

9. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila Anggota Direksi

in each of the Bank’s business activities at all organizational levels;

3. The Board of Commissioners must supervise the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, namely in the form of directing, monitoring, and evaluating the implementation of the Bank’s strategic policies and providing advice to the Board of Directors;

4. In conducting supervision, the Board of Commissioners is prohibited from being involved in making decisions on Bank operations, except:

• Provision of funds to related parties as stipulated in Bank of Indonesia regulations concerning the Legal Lending Limit for Commercial Banks; and

• Other matters stipulated in the Bank’s Articles of Association or applicable laws and regulations. The decision made by the Board of Commissioners regarding this matter is part of the supervisory duties so that it does not negate the responsibility of the Board of Directors for the implementation of the Bank’s management. The supervisory duties by the Board of Commissioners are early monitoring efforts that need to be implemented;

5. The Board of Commissioners exercises all the authority granted by the GMS among others, establish policies regarding salaries/honorariums and other benefits from the Board of Directors, members of the Bank’s Board of Commissioners, Executive Officers and all employees by taking into account recommendations from the Remuneration and Nomination Committee;

6. The Board of Commissioners must ensure that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations from the Bank’s internal audit unit, external auditor, Bank of Indonesia supervision results and/or the results of supervision by other authorities;

7. Members of the Board of Commissioners both jointly and individually every time during the working hours of the Bank, have the right to enter buildings and environment or other places that are used or controlled by the Bank and have the right to check books, letters and other evidence, check and match cash and other securities condition and the right to know all actions that have been carried out by the Board of Directors;

8. The Board of Directors and each member of the Board of Directors must provide an explanation of all matters questioned by the Board of Commissioners;

9. The Board of Commissioners’ meeting at any time has the right to temporarily dismiss one or more members of the Board of Directors if the member of

tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan, disertai alasannya;

10. Dalam jangka waktu paling lambat 45 hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS yang akan memutuskan apakah Anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. Apabila RUPS tersebut tidak diadakan dalam kurun waktu tersebut di atas, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat kembali jabatannya semula;

11. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Bank tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Bank. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama;

12. Komisaris Utama atau salah seorang anggota Dewan Komisaris memimpin RUPS;

13. Dewan Komisaris menyetujui rencana Bank, rencana bisnis, rencana kerja tahunan serta rencana strategis TI guna mendukung kegiatan usaha Bank;

14. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan , dengan cara:

• Mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank paling kurang 2 kali dalam satu tahun;

• Memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan, Dewan Komisaris menyampaikan saransaran dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan.

15. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk minimal:

• Komite Audit;• Komite Pemantau Risiko;• Komite Remunerasi dan Nominasi.

the Board of Directors acts in contravention of the Articles of Association and/or applicable legislation and temporary termination must be notified to the relevant person, along with the reasons;

10. Within a period of no later than 45 days after the temporary dismissal, the Board of Commissioners is required to hold a GMS which will decide whether the member of the Board of Directors will be terminated or returned to his original position, while the member of the Board of Directors who is suspended is given opportunity to be present to defend himself. If the GMS is not held within the aforementioned period, then the temporary dismissal becomes null and void by law, and the person concerned has the right to retake his original position;

11. If all members of the Board of Directors are temporarily dismissed and the Bank does not have a member of the Board of Directors, the Board of Commissioners is temporarily obliged to take care of the Bank. In this case the Board of Commissioners has the right to give temporary power to one or more of them at their joint responsibility;

12. The President Commissioner or one of the members of the Board of Commissioners presides over the GMS;

13. The Board of Commissioners approves corporate plans, business plans, annual work plans and IT strategic plans to support the Bank’s business activities;

14. The Board of Commissioners must actively monitor the Compliance Function by:

• Evaluating the implementation of the Bank’s compliance function at least 2 times a year;

• Providing suggestions in order to improve the quality of implementation of the Bank’s compliance function. Based on the results of the evaluation of the implementation of the compliance function, the Board of Commissioners submits suggestions in order to improve the quality of implementation of the compliance function to the President Director with a copy to the Director in charge of the compliance function.

15. In order to support the effectiveness of the implementation of their duties and responsibilities, the Board of Commissioners must establish a minimum of:

• Audit Committee;• Risk Monitoring Committee;• Remuneration and Nomination Committee.

Page 70: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020135 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 136

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

16. Berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit, Dewan Komisaris melakukan penelaahan atas:

• Efektifitas pelaksanaan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI);

• Menyetujui Internal Audit Charter, menanggapi rencana Audit Internal dan masalah-masalah yang ditemukan oleh Audit Internal serta menentukan pemeriksanaan khusus oleh SKAI apabila terdapat dugaan terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku;

• Menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal setiap semester dan apabila terdapat temuan audit internal yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada OJK;

• Proyeksi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;

• Independensi dan obyektivitas akuntan publik serta kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan;

• Efektifitas pengendalian internal Bank dengan melakukan peninjauan atas perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan serta pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan;

• Tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank antara lain dengan memastikan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada OJK, Bapepam, Bursa Efek Jakarta serta instansi lain yang berkepentingan telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu.

17. Berdasarkan rekomendasi dari Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris melakukan penelaahan atas:

• Kesesuaian Kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaan kebijakan telah dilaksanakan disetiap kegiatan usaha bank secara menyeluruh;

• Pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko tentang penerapan Manajemen Risiko pada bank telah dilaksanakan secara efektif.

18. Berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris melakukan penelaahan atas:

a. Kebijakan terkait dengan kebijakan remunerasi :

• Kesesuaian kebijakan remunerasi yang ada dengan pelaksanaannya;

16. Based on recommendations from the Audit Committee, the Board of Commissioners reviews:

• Effectiveness of the implementation of the Internal Audit Unit function;

• Approve the Internal Audit Charter, respond to the Internal Audit plan and problems found by Internal Audit and determine special audit by the Internal Audit Unit if there are allegations of fraud, deviations from applicable laws and regulations;

• Submit the implementation report and the main internal audit results every semester and if there are internal audit findings that are predicted to disrupt the business continuity of the Bank to the Bank of Indonesia;

• Financial projections to be issued by the company such as financial statements, projections and other financial information;

• Independence and objectivity of public accountants and the adequacy of examinations conducted by public accountants to ensure that all important risks have been considered;

• The effectiveness of the Bank’s internal controls by reviewing the planning and implementation of investigation and monitoring the follow-up of audit results in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the reporting process;

• The level of Bank compliance with laws and regulations relating to Bank activities, among others, by ensuring that reports submitted to the Bank of Indonesia, Bapepam, the Jakarta Stock Exchange and other instances concerned have been carried out correctly and on time.

17. Based on recommendations from the Risk Monitoring Committee, the Board of Commissioners reviews:

• Conformity of the Risk Management Policy with the implementation of policies that have been carried out in every business activity of the bank as a whole;

• The implementation of the duties of the Risk Management Committee and the Risk Management Work Unit regarding the implementation of Risk Management in the bank has been implemented effectively

18. Based on recommendations from the Remuneration and Nomination Committee, the Board of Commissioners reviews:

a. Policies related to remuneration policy:

• Conformity of existing remuneration policies with their implementation;

Remunerasi Dewan KomisarisKebijakan Remunerasi ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 456/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017 tentang Tata Kelola Pemberian Remunerasi Bank yang mengatur tentang tugas dan tanggung jawab Direksi, Dewan Komisaris, Komite Remunerasi, filosofi dan prinsip dasar pemberian remunerasi, metode dan mekanisme penetapan remunerasi, struktur remunerasi, kriteria penetapan pejabat material risk takers, malus, clawback, dan disclosure.

Sepanjang tahun 2020 Bank telah memberikan remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura kepada Dewan Komisaris sebesar Rp1.713 miliar

• Kebijakan remunerasi bagi Dewan Direksi dan Dewan Komisaris yang akan disampaikan RUPS;

• Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan yang akan disampaikan ke Direksi;

• Kesesuaian kebijakan remunerasi juga harus mempertimbangkan sasaran dan strategi jangka panjang bank serta kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tingkat kewajaran serta prestasi kerja individual.

19. Melaksanakan tugas-tugas lain sepanjang masih berada dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Dewan Komisaris.

Board of Commissioners RemunerationThe Remuneration Policy is stipulated in Decree No. 456/KPPERS/SK/ESC/XI/2017 dated 29 November 2017 concerning Governance of Bank Remuneration which regulates the duties and responsibilities of the Board of Directors, Board of Commissioners, Remuneration Committee, philosophy and the basic principles of remuneration, remuneration methods and determination mechanisms, remuneration structure, criteria of material officials for determination of risk takers, malus, clawback, and disclosure.

Throughout 2020 the Bank has provided remuneration and other in kind facilities to the Board of Commissioners of Rp1,713 billion

• Remuneration policy for the Board of Directors and Board of Commissioners to be submitted by the GMS;

• Remuneration policies for Executive Officers and employees as a whole that will be submitted to the Directors;

• Conformity of remuneration policies must also consider the long-term goals and strategies of the bank and financial performance and fulfillment of reserves in accordance with applicable laws and regulations, the level of fairness and individual work performance

19. Carrying out other duties as long as they are within the scope of duties and functions of the Board of Commissioners..

Jumlah yang Diterima dalam 1 Tahun / Amount Received in 1 Year

Jenis Remunerasi dan Fasilitas / Type of Remuneration and Facility

2020 2019

Jumlah Orang / Number of People

Jutaan Rupiah / In million Rupiah

Jumlah Orang / Number of People

Jutaan Rupiah / In million Rupiah

1. Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non naturaSalary, bonus, routine allowances, tantiem, other non natura facilities

3 1.713 3 1.374

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan, dan sebagainya) Other facilities in natura form (housing, transportation, health insurance and others)

a. Dapat dimiliki / Can be owned - - - -

b. Tidak dapat dimiliki / Can not be owned

- - - -

Total 3 1.713 3 1.374

Page 71: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020137 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 138

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Piagam Dewan KomisarisPedoman kerja Dewan Komisaris ditetapkan dalam Surat Keputusan No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30 November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk dan diperkuat dengan Piagam Dewan Komisaris yang ditandatangani pada Desember 2018, yang merupakan acuan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan mengatur tentang fungsi, susunan, pengangkatan dan pengunduran diri, rapat Dewan Komisaris, transparasi dan etika kerja, kehadiran dan waktu kerja, tugas dan wewenang, program pengembangan kualitas diri, pengembangan dan pertanggungjawaban kinerja, Komite-Komite di tingkat Dewan Komisaris dan pelaporan.

Rapat Dewan KomisarisKebijakan Rapat Dewan Komisaris ditetapkan dalam Surat Keputusan No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30 November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris Bank yang mengatur ketentuan untuk Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan secara berkala minimal 4 kali dalam 1 tahun, dan minimal 2 kali dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

Board of Commissioners CharterThe work guidelines of the Board of Commissioners are stipulated in Decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 dated 30 November 2012 concerning the Bank’s Board of Commissioners Work Guidelines, and emphasized by the Board of Commissioners Charter signed in December 2018 which is a reference for the Board of Commissioners in carrying out their duties and governing Functions, Composition, Appointment and Resignation, Board of Commissioners Meetings, Transparency and Work Ethics, Attendance and Working Time, Duties and Authorities, Self Quality Development Program, Performance Development and Accountability, Committees at the Board of Commissioners level and Reporting.

Board of Commissioners MeetingThe Board of Commissioners’ Meeting Policy is stipulated in Decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 dated 30 November 2012 concerning the Board of Commissioners’ Work Guidelines that regulate the provisions for the Board of Commissioners’ Meetings held at a minimum of 4 times in 1 year, and at least 2 times attended by all members of the Board of Commissioners.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2020 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Penilaian Kinerja Dewan KomisarisDewan Komisaris melakukan Self Assessment untuk menilai kinerja dan keefektifan dari pengawasannya. Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris paling sedikit meliputi:

• Komitmen terhadap jadwal kerja Dewan Komisaris yang telah diberikan kepadanya;

• Pemahaman terhadap berbagai dinamika dan kondisi mutakhir Bank;

• Tingkat objektivitas, profesionalisme dan independensi dalam setiap pengambilan keputusan

• Kontribusi dalam membangun jaringan bagi kepentingan Bank;

• Level kompetensi, keahlian, serta pengalaman profesional yang menunjang kemajuan Bank dalam jangka panjang;

Board of Commissioners’ Meeting Frequency and AttendanceThroughout 2020 the Board of Commissioners has held 4 meetings with the following frequency and level of attendance:

Board of Commissioners Performance AssessmentThe Board of Commissioners conducts Self Assessment to assess the performance and effectiveness of its supervision. The criteria for the Board of Commissioners include at least:

• Commitment to the work schedule of the Board of Commissioners that has been given to him;

• Understanding of the various dynamics and current conditions of the Bank;

• The level of objectivity, professionalism and independence in every decision-making activity;

• Contributions in building networks for the interests of the Bank;

• Levels of competence, expertise, and professional experience that support the Bank’s progress in the long run;

NamaName

JabatanPosition

Total RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

Persentase (%)Percentage (%)

Raj Kumar Mitra*) Komisaris UtamaPresident Commissioner - - -

Prakash Rupchand Chugani KomisarisCommissioner 4 4 100

Handadjaja Sulaiman Komisaris IndependenIndependent Commissioner 4 4 100

Raharjo Satrio Unggul Komisaris IndependenIndependent Commissioner 4 4 100

*) Memberhentikan dengan hormat Tuan Raj Kumar Mitra sebagai Komisaris Utama Bank terhitung sejak RUPS Luar Biasa tanggal 9 November 2020 ditutup.*) Honorably dismissed Mr. Raj Kumar Mitra as the President Commissioner of the Bank as of the closing of the Extraordinary GMS on 9 November 2020.

• Sumbangan pemikiran dan gagasan pada setiap rapat, baik rapat komite, Dewan Komisaris, gabungan, maupun pada berbagai pertemuan penting lainnya;

• Komitmen untuk melakukan pengawasan agar Bank tetap berada pada jalur yang benar dalam menerapkan semua prinsip Good Corporate Governance secara intensif dan komprehensif.

Penilaian Terhadap Kinerja Komite Di bawah Dewan Komisaris.Dewan komisaris berwenang membentuk Komite yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris untuk membantu tugas pengawasan dan pengelolaan Bank yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris menilai Komite telah memberikan rekomendasi dan bekerja secara efektif serta Independen selama tahun 2020.

Rekomendasi yang Diberikan Dewan Komisaris kepada DireksiSepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris secara berkala memberikan rekomendasi dan nasihat yang diperlukan kepada Direksi dalam mengatasi tantangan atau memberikan proyeksi bisnis ke depan. Adapun rekomendasi yang diberikan Dewan Komisaris kepada Direksi sepanjang tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Manajemen agar mempunyai manual pengelolaan kontinuitas bisnis “Business Continuity Management (BCM)” untuk menjamin kelangsungan operasional Bank;

2. Manajemen agar menindaklanjuti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan;

3. Dalam melakukan restrukturisasi pinjaman terkait relaksasi akibat pandemic Covid-19, maka manajemen harus mengikuti aturan yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Direksi adalah organ Bank yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola Bank, merumuskan dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, memelihara dan mengelola aktiva, memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha, serta terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya. Untuk itu, sesuai Anggaran Dasar Bank, Direksi bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Contribution of thoughts and ideas at each meeting, both committee meetings, Board of Commissioners meetings, joint meetings, and at various other important meetings;

• Commitment to supervise so that the Bank remains on the right track in implementing all the principles of Good Corporate Governance intensively and comprehensively.

Performance Assessment of Committees under the Board of CommissionersBoard of Commissioners has the authority to form Committees that is directly responsible to the Board of Commissioners to assist the Bank’s supervision and management duties, namely the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. The Board of Commissioners considers that the Committees have provided recommendations and worked effectively and Independently during 2020.

Recommendation to Board of Directors by the Board of CommissionersThroughout 2020, the Board of Commissioners periodically provided recommendations and advice to the Board of Directors in overcoming challenges or providing future business projections. The recommendations given by the Board of Commissioners to the Board of Directors throughout 2020 as follows:

1. Management to have a “Business Continuity Management Manual” to guarantee the continuity of the Bank’s operations;

2. Management to follow up on the results of assessment carried out by the Otoritas Jasa Keuangan;

3. In restructuring loans related to relaxation due to the Covid-19 pandemic, management must follow the rules made by Otoritas Jasa Keuangan.

The Board of Directors is the Bank organ which authorized and responsible for managing the Bank, formulates and implements business strategies and policies, maintains and manages assets, ensures achievement of business goals and objectives, and continues to improve efficiency and cost effectiveness. For this reason, according to the Bank’s Articles of Association, the Board of Directors is fully responsible for the implementation of its duties to Shareholders through the General Meeting of Shareholders.

Each member of the Board of Directors carries out duties and makes decisions in accordance with the division of duties and authority. Duties, authorities, and other matters related to the Board of Directors in accordance with the Articles of Association and applicable laws and regulations

BOARD OF DIRECTORS

DIREKSI

Page 72: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020139 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 140

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tugas dan Tanggung Jawab DireksiDireksi melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan pengurusan Bank untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya. Tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 23/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja Direksi Bank yang mengatur tentang fungsi, susunan, pengangkatan dan pengunduran, program pengembangan kualitas diri, rapat Direksi, kehadiran dan waktu kerja, penilaian dan pertanggungjawaban, tugas dan wewenang, Komite-Komite di tingkat Direksi dan uraian pekerjaan (job description) Bank yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 025/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 yang mengatur uraian masing-masing Pekerjaan Direksi dan merupakan penyempurnaan uraian pekerjaan dalam Pedoman Kerja Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk.

Direktur Utama

1. Melakukan seluruh tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh Pemegang Saham dari suatu periode ke periode lainnya, termasuk di dalamnya penetapan strategi Bank;

2. Bertanggung jawab terhadap pencapaian strategi, rencana kerja dan anggaran Bank yang telah disetujui oleh Komisaris;

3. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan tugas dan pekerjaan Wakil Direktur Utama, dan Direktur Kepatuhan serta Direktur Operasional sesuai bidang tugas masing-masing;

4. Memonitor, mengarahkan dan memastikan bahwa fungsi dan kegiatan pengawasan dan pengendalian internal telah dilaksanakan sesuai dengan sistem, prosedur, dan ketentuan yang berlaku;

5. Memonitor bahwa kegiatan operasional maupun non operasional pada seluruh unit kerja telah dijalankan sesuai dengan strategi, kebijakan dan prosedur yang berlaku;

6. Menandatangani seluruh surat-surat berharga, data/dokumen penting Bank, surat-surat keputusan Direksi, laporan kepada instansi terkait, penunjukkan kuasa dan surat laporan/data/ dokumen lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

7. Bersama-sama dengan pejabat yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan kegiatan peminjaman dana dan penggunaan dana, penempatan dana serta penjaminan harta Bank atau tindakan-tindakan lainnya sesuai dengan wewenang yang tercantum dalam Anggaran Dasar Bank;

8. Membawa misi pengenalan Bank kepada umum dengan melakukan fungsi humas atau public relation;

9. Membina hubungan yang baik dengan para pejabat dan instansi terkait (ekstern) untuk terciptanya hubungan konsultatif yang harmonis;

Board of Directors Duties and ResponsibilitiesThe Board of Directors carries out its duties and responsibilities in accordance with the authorities stipulated in the Bank’s Articles of Association and the applicable laws and regulations and is fully responsible for carrying out the management of the Bank in the interest of the Bank in achieving its aims and objectives. The duties and responsibilities of the Board of Directors are stipulated in Decree No. 23/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 dated December 14, 2012 concerning Work Guidelines of Bank Directors which regulate Functions, Composition, Appointment and Resignation, Self Quality Development Program , Board of Directors Meetings, Attendance and Working Time, Assessment and Accountability, Duties and Authorities, Committees at the Directors level and Job Description of the Bank specified in the Directors Decree No. 025/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 dated December 14, 2012 which regulates the description of each of the Directors’ Works and is a refinement of job descriptions in the Work Guidelines of the Board of Directors of PT Bank of India Indonesia Tbk.

President Director

1. Carrying out all duties and responsibilities charged by the Shareholders from one period to another, including the determination of the Bank’s strategy;

2. Responsible for the achievement of the Bank’s strategies, work plans and budgets that have been approved by the Board of Commissioners;

3. Coordinating and monitoring the implementation of duties and work of the Vice President Director, Director of Credit & International Banking and Director of Compliance and Director of Operation according to their respective fields of duty;

4. Monitoring, directing and ensuring that the functions and activities of supervision and internal control have been carried out in accordance with the system, procedures and applicable regulations;

5. Monitoring operational and non-operational activities in all work units have been carried out in accordance with applicable strategies, policies and procedures;

6. Signing all marketable securities, important Bank data/documents, Directors’ decision letters, reports to relevant agencies, appointment of power of attorney and other reports/data/documents in accordance with applicable regulations;

7. Together with the appointed official in accordance with the applicable provisions, conduct activities to borrow funds and use of funds, place funds and guarantee the Bank’s assets or other actions in accordance with the authority stated in the Bank’s articles of association;

8. Bring the Bank’s introduction mission to the public by carrying out the function of Public Relations;

9. Foster good relations with officials and related agencies (external) for the creation of harmonious consultative relations;

10. Melibatkan diri dalam keanggotaan ataupun kepengurusan Perbanas Pusat atau organisasi atau asosiasi perbankan pada tingkat nasional;

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diatur oleh Anggaran Dasar dan peraturan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur Utama.

Wakil Direktur Utama

1. Melakukan seluruh tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh Pemegang Saham dari suatu periode ke periode lainnya, termasuk di dalamnya membantu Direktur Utama dalam penetapan strategi Bank;

2. Bersama-sama dengan Direktur Utama bertanggung jawab terhadap pencapaian strategi, rencana kerja dan anggaran Bank yang telah disetujui oleh Komisaris;

3. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan tugas dan pekerjaan Direktur dan Pejabat Eksekutif yang dibawahinya sesuai bidang tugas masing-masing;

4. Memonitor, mengarahkan dan memastikan bahwa fungsi dan kegiatan pengawasan dan pengendalian internal pada masing-masing bidang tugas Direktur yang dibawahinya, telah dilaksanakan sesuai dengan sistem, prosedur, dan ketentuan yang berlaku;

5. Memonitor bahwa kegiatan operasional maupun non-operasional pada seluruh unit kerja pada seluruh unit kerja Direktur dan Pejabat Eksekutif yang membawahinya telah dijalankan sesuai dengan strategi, kebijakan dan prosedur yang berlaku;

6. Menandatangani seluruh surat-surat berharga, data/dokumen penting Bank, surat-surat keputusan Direksi, laporan kepada instansi terkait, penunjukkan kuasa dan surat/laporan/data/dokumen lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

7. Bersama-sama dengan pejabat yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan kegiatan peminjaman dana dan penggunaan dana, penempatan dana serta penjaminan harta Bank atau tindakan-tindakan lainnya sesuai dengan wewenang yang tercantum dalam anggaran dasar Bank;

8. Membawa misi pengenalan Bank kepada komunitas tertentu (antara lain komunitas India) dengan melakukan fungsi humas atau public relation;

9. Membina hubungan yang baik dengan para pejabat dan departemen terkait dari Bank Of India sebagai parent Bank untuk terciptanya hubungan konsultatif yang harmonis;

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diatur oleh anggaran dasar dan peraturan/ketentuan perundang-undangan yang berlaku sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Wakil Direktur Utama;

11. Saat ini juga melaksanakan tugas-tugas dari Direktur Kredit dan International Banking.

10. Get involved in membership or management of Perbanas Center or banking organizations or associations at the national level;

11. Carrying out other duties regulated by the Articles of Association and regulations of statutory provisions that apply as long as they are within the scope of duties and functions of the President Director.

vice President Director

1. Performing all duties and responsibilities charged by the Shareholders from one period to another, including assisting the President Director in determining the Bank’s strategy;

2. Together with the President Director responsible for achieving the Bank’s strategy, work plan and budget that have been approved by the Board of Commissioners;

3. Coordinate and monitor duties implementation by the Directors and Executive Officers, which were carried out based on applicable strategy, policy, and procedure;

4. Monitoring, directing and ensureing that the functions and activities of supervision and internal control in each field of duty of the Directors, have been carried out in accordance with the system, procedures and applicable provisions;

5. Monitored that both operational and non-operational activities in all units below the Directors and Executive Officers had been based on applicable strategy, policy and procedure;

6. Signing all marketable securities, important Bank data/documents, Directors’ decision letters, reports to relevant agencies, appointment of power of attorney and letters/reports/data/other documents in accordance with applicable regulations;

7. Together with the appointed official in accordance with the applicable provisions, conduct activities to borrow funds and use of funds, place funds and guarantee the Bank’s assets or other actions in accordance with the authority stated in the Bank’s articles of association;

8. Bringing the Bank’s introduction mission to certain communities (including the Indian community) by carrying out the function of Public Relations;

9. Foster good relationships with officials and relevant departments of the Bank Of India as a parent Bank to create harmonious consultative relations;

10. Carrying out other duties governed by the articles of association and regulations/statutory provisions that apply all the time within the scope of duties and functions of the Vice President Director;

11. Also carry out duty of Director Credit and International Banking presently.

Page 73: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020141 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 142

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Direktur Kepatuhan

1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan di lingkungan Bank;

2. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehatihatian;

3. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku;

4. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia;

5. Mencegah agar Direksi Bank tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan lain yang berlaku;

6. Melakukan evaluasi, analisa, pengembangan dan penciptaan sistem dan prosedur di lingkungan Bank;

7. Bertanggung jawab atas tahap pengujian terhadap setiap bentuk kebijakan, sistem dan prosedur baru maupun yang disempurnakan dengan mengajukan kepada Tim untuk didiskusikan;

8. Memastikan kelengkapan setiap sistem yang dikembangkan berikut dengan dokumentasi yang baik dan sempurna termasuk didalamnya buku-buku pedoman operasional kontrol, audit dan lain-lain yang dianggap perlu;

9. Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi;

10. Mengevaluasi dan menyempurnakan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkata maupun insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas penerapan tersebut;

11. Memberikan rekomendasi atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal berdasarkan analisa profil risiko, misalnya deviasi ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank atau pengambilan posisi eksposur risiko yang melampaui limit yang ditetapkan;

12. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur Utama dan yang diatur oleh Anggaran Dasar sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur Kepatuhan.

Compliance Director

1. Formulating a strategy to encourage the creation of a culture of compliance within the Bank;

2. Establishing the steps needed to ensure that the Bank has complied with all applicable Bank of Indonesia regulations and other laws and regulations in the context of implementing the precautionary principle;

3. Monitoring and maintaining so that the Bank’s business activities do not deviate from the applicable provisions;

4. Monitoring and maintaining the Bank’s compliance with all agreements and commitments made by the Bank to the Bank of Indonesia;

5. Preventing the Bank’s Directors from taking policies and/or determining decisions that deviate from the Bank of Indonesia regulations and other applicable laws and regulations;

6. Evaluating, analyzing, developing and creating systems and procedures within the Bank;

7. Responsible for the testing phase of any new and improvedform of policy, system and procedure by submitting to the Team for discussion;

8. Ensuring the completeness of each system developed along with good and perfect documentation including the operational control manuals, audits and others that are deemed necessary;

9. Evaluating the Risk Management Policy and its changes including risk management strategies and contingency plans if external conditions are not normal;

10. Evaluating and improving the implementation of Risk Management that is carried out periodically and incidentally as a result of a change in the external and internal conditions of the Bank that affects the capital adequacy and risk profile of the Bank and the results of evaluating the effectiveness of the implementation;

11. Providing recommendations on matters related to business decisions that deviate from normal procedures based on risk profile analysis, for example the deviation of business expansion compared to the Bank’s business plan or taking risk exposure position that exceeds the specified limit;

12. Carrying out other duties given by the President Director and which are regulated by articles of association as long as they are within the scope of the duties and functions of the Compliance Director.

Direktur Operasional

1. Merancang, menetapkan serta mengevaluasi sistem akuntansi dan Management Information System (MIS) dalam upaya menciptakan pelaksanaan Bank Management yang efektif, Reporting Financial System untuk memenuhi pelaporan pihak ekstern dan internal, dan rencana pengembangan usaha dan produk bank dengan mendasarkan pada feasibility study serta cost dan benefit analysis;

2. Bertanggung jawab terhadap pengembangan Teknologi dan Informasi dalam mendukung kegiatan operasional perbankan;

3. Bertanggung jawab atas penyusunan garis-garis kebijaksanaan Bank di bidang administrasi, akuntansi, dan koordinator operasi cabang, memonitor dan mengevaluasi laporan pengendalian biaya operasional, perubahan dan perkembangan pendapatan unit kerja dan atau cabang yang terkait dengan biaya operasional;

4. Menyusun garis kebijakan mengenai wewenang limit cabang dalam pengeluaran biaya operasionaI di lingkungan Kantor Cabang;

5. Memantau dan mengevaluasi laporan pengendaIian biaya operasional, perubahan dan perkembangan pendapatan unit kerja/cabang yang terkait dengan biaya operasional;

6. Mengevaluasi dan memantau keberhasilan operasional Kantor Cabang;

7. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama yang diatur oleh Anggaran Dasar sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur Operasional.

Direktur Kredit & International Banking

1. Merancang dan menetapkan kebijaksanaan yang menyangkut bidang perkreditan serta melakukan tindak lanjut atas koordinasi pelaksanaan dari kebijaksanaan kredit yang telah dilaksanakan

2. Merancang dan menetapkan terciptanya sistem dan prosedur kredit, monitoring kredit serta administratif kredit yang efektif.

3. Melaksanakan persetujuan pemberian kredit sesuai dengan otoritas kredit yang dimiliki.

4. Menyusun garis-garis kebijaksanaan perkreditan yang jelas berupa :

a. Target Market

b. Account Management

c. Solicitation/Account Plan

d. Risk Asset Monitoring

e. Market Environment Analysis

5. Merancang, menetapkan serta menentukan system monitoring kredit dan penyelesaian kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Operation Director

1. Designing, establishing and evaluating accounting systems and MIS (Management Information System) in an effort to create effective Bank Management implementation, Reporting Financial System to meet external and internal party reporting, and the bank’s business and product development plans by basing on feasibility study and cost and benefit analysis;

2. Responsible for the development of technology and information in supporting banking operations;

3. Responsible for the preparation of Bank policy guidelines in the field of Administration, Accounting, and branch operations coordinator, monitor and evaluate reports on operational cost control, changes and developments in work unit and/or branch revenues related to operational costs;

4. Arranging a line of policy regarding branch limit authority in the expenditure of operational costs in the Branch Office environment;

5. Monitoring and evaluating the income statement for operational costs, changes and developments in work unit/branch revenues related to operational costs;

6. Evaluating and monitoring the success of Branch Office operations;

7. Carrying out other tasks given by the President Director and/or Vice President Director governed by the Articles of Association as long as they are within the scope of duties and functions of the Operations Director.

Director of Credit & International Banking

1. Designing and establishing policies concerning the credit sector as well as following up on the coordination of the implementation of the implemented credit policies

2. Designing and establishing credit systems and procedures, credit monitoring and effective credit administration.

3. Implementing the credit approval agreement in accordance with the credit authority owned.

4. Develop clear credit policy lines in the form of:

a. Target Market

b. Account Management

c. Solicitation/Account Plan

d. Risk Asset Monitoring

e. Market Environment Analysis

5. Design, determine and determine a credit monitoring system and credit settlement in accordance with applicable regulations.

Page 74: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020143 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 144

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

6. Menyusun strategi penyelesaian kredit bermasalah termasuk pertimbangan dalam negosiasi jumlah penyelesaian dengan debitur, usulan proses yuridis dan penyusunan restrukturisasi kredit sesuai kemampuan nasabah.

7. Memonitor tingkat kotektibilitas kredit dan usaha penyelesaian kredit bermasalah pada masing-masing Kantor Cabang/Capem.

8. Mempertimbangkan dan mengusulkan penghapusan baik sebagian atau seluruh pokok pinjaman sesuai dengan intensitas usaha penagihan yang telah dilakukan dan tingkat kerugian.

9. Bertanggung jawab atas keseimbangan likuiditas baik rupiah maupun valuta asing sehubungan dengan kegiatan money market atau aktivitas hubungan bank koresponden.

10. Membina hubungan baik dengan kalangan masyarakat perbankan baik didalam maupun di luar negeri terutama Bank Indonesia, bank koresponden dan instansi atau pejabat terkait.

11. Menyusun garis-garis kebijaksanaan dalam masalah pendanaan baik rupiah atau valuta asing dalam rangka :

a. Pendanaan yang efektif dan murah

b. Keseimbangan likuiditas

c. Profitabilitas

d. Pricing produk dan jasa bank

e. Gapping

12. Bertanggung jawab dan mengkoordinir pengelolaan serta pengaturan pemberian dan permohonan credit line (money market) secara timbal balik dengan bank koresponden.

13. Mengkoordinir, mengarahkan, membina dan mengawasi segala kegiatan transaksi devisa dari Kantor Cabang/KPO yang meliputi kegiatan ekspor atau impor serta transaksi devisa secara keseluruhan yang meliputi transfer, inkaso, bank draft/wesel, perdagangan valuta asing dan sebagainya.

14. Bertanggungjawab atas penyusunan rencana kerja dan anggaran dari Divisi/Unit Kerja yang dibawahinya dan evaluasi realisasi atas anggaran/rencana kerja tersebut.

15. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama yang diatur oleh anggaran dasar sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur Kredit dan International Banking.

Pedoman atau Piagam (Charter) DireksiDalam melaksanakan tugasnya Direksi Bank mengacu pada Pedoman Direksi yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk yang mengatur tentang fungsi, susunan, pengangkatan dan pengunduran, program

6. Formulating a non-performing loan settlement strategy including consideration in negotiating the amount of settlement with debtors, proposing a juridical process and preparing a credit restructuring according to the customer’s ability.

7. Monitoring the level of credit contextability and non-performing loan settlement efforts at each Branch/Sub-Branch Office.

8. Considering and proposing the write-off of part or all of the loan principal in accordance with the intensity of the collection effort that has been carried out and the level of loss.

9. Be responsible for the balance of liquidity in both Rupiah and foreign currencies in connection with money market activities or activities of correspondent bank relations.

10. Fostering good relations with the banking community both at home and abroad, especially Bank Indonesia, correspondent banks and related agencies or officials.

11. Compiling policy lines on funding issues, either rupiah or foreign currency in the context of:

a. Effective and inexpensive funding

b. Liquidity balance

c. Profitability

d. Pricing of bank products and services

e. Gapping

12. Being responsible for and coordinating the management and arrangement of giving and applying for reciprocal credit lines (money market) with correspondent banks.

13. Coordinating, directing, fostering and supervising all foreign exchange transaction activities of the Branch Office/KPO which include export or import activities as well as foreign exchange transactions as a whole which includes transfers, collections, bank drafts/money orders, foreign exchange trading and so on.

14. Being responsible for the preparation of work plans and budgets of the Division/Work Unit under them and evaluation of the realization of the said budget/work plan.

15. Carrying out other tasks assigned by the President Director and/or Vice President Director which are regulated by the articles of association as long as it is within the scope of duties and functions of the Director of Credit and International Banking.

Board of Directors CharterIn carrying out the duties, the Board of Directors of the Bank refers to the Board of Directors Guidelines stipulated in Directors Decree No. 023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 dated 14 December 2012 concerning Work Guidelines for Directors of PT Bank of India Indonesia Tbk. which regulates functions, composition, appointment and

pengembangan kualitas diri, rapat direksi, kehadiran dan waktu kerja, penilaian dan pertanggungjawaban, tugas dan wewenang, komite-komite di tingkat Direksi. Pedoman kerja Direksi merupakan petunjuk tata laksana kerja Direksi, serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Bank.

Komposisi Direksi per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut :

Direksi:Direktur Utama : Sindbad Rijadi HardjodipuroWakil Direktur Utama : Prashant ThapliyalDirektur : Ferry KoswaraDirektur Independen : Primasura Pandu Dwipanata

resignation, self quality development programs, board meetings, work attendance and time, assessment and accountability, duties and authority, and committees at the Board of Directors level. The Board of Directors’ work guidelines are instructions for the management of the Board of Directors, as well as explaining the stages of activities in a structured, systematic, easily understood and can be implemented consistently, can be a reference for the Directors in carrying out their respective tasks to achieve the Bank’s vision and mission.

The composition of the Board of Directors as of December 31, 2020 is as follows :

Board of Directors::President Director : Sindbad Rijadi HardjodipuroVice President Director : Prashant ThapliyalDirector : Ferry KoswaraIndependent Director : Primasura Pandu Dwipanata

Jumlah yang Diterima dalam 1 Tahun / Amount Received in 1 Year

Jenis Remunerasi dan Fasilitas / Type of Remuneration and Facility

2020 2019

Jumlah Orang / Number of People

Jutaan Rupiah / In million Rupiah

Jumlah Orang / Number of People

Jutaan Rupiah / In million Rupiah

1. Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non naturaSalary, bonus, routine allowances, tantiem, other non natura facilities

4 5.160 4 5.443

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan, dan sebagainya) Other facilities in natura form (housing, transportation, health insurance and others)

a. Dapat dimiliki / Can be owned - - - -

b. Tidak dapat dimiliki / Can not be owned

4 468 4 584

Total 4 5.628 4 6.027

Remunerasi DireksiKebijakan Remunerasi ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 456/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017 tentang Tata Kelola pemberian remunerasi Bank yang mengatur tentang tugas dan tanggung jawab Direksi, Dewan Komisaris, Komite Remunerasi, filosofi dan prinsip dasar pemberian remunerasi, metode dan mekanisme penetapan remunerasi, struktur remunerasi, kriteria penetapan pejabat material risk takers, malus, clawback, disclosure.

Sepanjang tahun 2020 Bank telah memberikan remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura kepada Direksi sebesar Rp5.628 miliar.

Board of Directors RemunerationThe Remuneration Policy is stipulated in the Directors Decree No. 456/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dated 29 November 2017 concerning governance of bank remuneration that regulates the duties and responsibilities of the Board of Directors, Board of Commissioners, Remuneration Committee, philosophy and the basic principles of remuneration, remuneration methods and determination mechanisms, remuneration structure, criteria for determination of risk takers, malus, clawback, disclosure material officials

Throughout 2020 the Bank has provided remuneration and other in kind facilities to the Directors in the amount of Rp5,628 billion.

Page 75: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020145 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 146

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Frekuensi Rapat DireksiKebijakan Rapat Direksi ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk mengatur ketentuan untuk Rapat Direksi yang diadakan minimal 1 kali dalam 1 bulan, bilamana dianggap perlu oleh Direktur Utama atau oleh seorang atau lebih anggota Direksi lainnya atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi, rapat dapat diadakan lebih dari 1 kali dalam 1 bulan.

Board of Directors Meeting FrequencyThe Board of Directors Meeting Policy is stipulated in Directors Decree No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 dated December 14, 2012 concerning Work Guidelines of the Bank’s Directors regulating provisions for Board of Directors Meetings to be held at least 1 time in 1 month, if deemed necessary by the President Director or by one or more other members of the Board of Directors or at the written request of one or more members of the Board of Directors, the meeting may be held more than 1 time in 1 month.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat DireksiSepanjang tahun 2020 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 24 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Board of Directors Meeting Frequency and AttendanceDuring 2020, Board of Directors has held 24 meetings with the following attendance rate:

NamaName

JabatanPosition

Total RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

Persentase (%)Percentage (%)

Sindbad Rijadi Hardjodipuro Direktur UtamaPresident Director 24 24 100

Prashant Thapliyal Wakil Direktur UtamaVice President Director 24 24 100

Ferry Koswara DirekturDirector 24 24 100

Primasura Pandu Dwipanata Direktur IndependenIndependent Director 24 24 100

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi juga melaksanakan rapat gabungan yang membahas persoalan-persoalan strategis Bank. Sepanjang tahun 2020 Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan 4 kali rapat gabungan dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota di setiap rapat adalah sebagai berikut:

Joint Meeting of the Board of Commissioners and DirectorsThe Board of Commissioners and Directors also held joint meetings to discuss strategic issues of the Bank. Throughout 2020, the Board of Commissioners and Board of Directors held 4 joint meetings with the attendance levels of each member at each meeting as follows:

NamaName

JabatanPosition

Total RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

Persentase (%)Percentage (%)

Raj Kumar Mitra*) Komisaris UtamaPresident Commissioner - - -

Prakash Rupchand Chugani KomisarisCommissioner 4 4 100

Handadjaja Sulaiman Komisaris IndependenIndependent Commissioner 4 4 100

Raharjo Satrio Unggul Komisaris IndependenIndependent Commissioner 4 4 100

Sindbad Rijadi Hardjodipuro Direktur UtamaPresident Director 4 4 100

Prashant Thapliyal Wakil Direktur UtamaVice President Director 4 4 100

Ferry Koswara DirekturDirector 3 3 100

Primasura Pandu Dwipanata Direktur IndependenIndependent Director 3 3 100

*) Memberhentikan dengan hormat Tuan Raj Kumar Mitra sebagai Komisaris Utama Bank terhitung sejak RUPS Luar Biasa tanggal 9 November 2020 ditutup.*) Honorably dismissed Mr. Raj Kumar Mitra as the President Commissioner of the Bank as of the closing of the Extraordinary GMS on 9 November 2020.

Penilaian Kinerja DireksiPenilaian kinerja Direksi masing-masing maupun seluruh anggota dievaluasi oleh Dewan Komisaris dalam rapat gabungan Direksi dan Komisaris yang diselenggarakan minimal setiap triwulanan. Direksi telah mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai melalui memo internal maupun melalui sosialisasi. Direksi juga telah mengkomunikasikan kepada pegawai mengenai arah bisnis Bank dalam rangka pencapaian misi dan visi Bank kepada Pejabat Eksekutif, Pimpinan Cabang, Pimpinan Cabang Pembantu dan Kepala Bagian dan atau Supervisor untuk kemudian di informasikan keseluruh pegawai. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kepengurusan untuk periode tahun bisnis 2020. Pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan tugas untuk periode tahun bisnis 2020 akan dilaksanakan dalam RUPS Tahunan yang direncanakan pada 2021.

Penilaian Kinerja Komite di Bawah DireksiBank menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usahanya dan pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Direksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Komite-komite ditingkat Direksi yang telah bekerja efektif membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank melalui rekomendasi dan atau laporan yang disampaikan kepada Direksi.

a) Komite Manajemen Dana (ALCO)Komite Manajemen Dana (ALCO) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan No. 004/KP-BD/INT/SR/X/18 tanggal 29 Oktober 2018. Komite Manajemen Dana (ALCO) dibentuk dengan tugas dan tanggung jawab:

1. Menetapkan dan mengevaluasi strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar;

2. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi harga (pricing policy) produk-produk dana, pinjaman, Rekening Antar Kantor (RAK);

3. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi dalam penataan portofolio investasi; serta

4. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi penataan struktur neraca antisipasi perubahan suku bunga untuk mencapai net interest margin yang optimum.

Selama tahun 2020, Komite Manajemen Dana (ALCO) telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali pada tanggal 02 April, 15 Mei, 25 Agustus dan 05 Oktober 2020 dengan keputusan dan pembahasan penting ;

1. Suku Bunga Simpanan dan Rekening Antar Kantor (RAK);

2. Aset Akhir Tahun.

Board of Directors Performance AssessmentThe performance assessment of each of the Directors and all members is evaluated by the Board of Commissioners in a joint meeting of Directors and Commissioners held at a minimum quarterly. The Board of Directors has disclosed the Bank’s strategic policies in the field of staffing to employees through internal memos or through socialization. The Board of Directors has also communicated to employees regarding the direction of the Bank’s business in order to achieve the Bank’s mission and vision to Executive Officers, Branch Managers, Sub Branch Managers, Division Heads and/or Supervisors to be informed throughout the staff. In accordance with the Articles of Association of the Company, the Board of Directors is fully responsible for the management in the business year 2020. The Board of Directors’ responsibility for the implementation of duties for the 2020 business year period will be held at the General Meeting, which is planned on June 2021.

Performance Assessment Of The Committees Under The Board Of DirectorsThe Bank applies the good governance principles in each of its business activities and at all of organization levels and tiers. The Board of Directors in carrying out its duties is assisted by Committees at the Board of Directors level who have worked effectively to assist the Board of Directors in carrying out supervision and control of the Bank’s business activities through recommendations and or reports submitted to the Directors.

a) Fund Management Committee (ALCO)The Fund Management Committee (ALCO) was formed based on Decree No. 004/KP-BD/INT/SR/X/18 dated 29 October 2018. The Fund Management Committee (ALCO) was formed with duties and responsibilities:

1. Establish and evaluate strategies related to market risk, interest rate risk and exchange rate risk;

2. Establish and evaluate pricing policies and strategies on products of funds, loans, Inter-Office Accounts (RAK);

3. Establish and evaluate policies and strategies in structuring investment portfolios; and

4. Establish and evaluate policies and strategies arrangement for balance sheet structure in anticipation of changes in interest rates to achieve the optimum net interest margin.

Throughout 2020, the Fund Management Committee (ALCO) has organized 4 (four) meetings on 02 April, 15 May, 25 August, and 05 October 2020 with the following important decisions and discussions;

1. Interest Rates on Deposits and Inter-Office Accounts (RAK);

2. Year End Assets.

Page 76: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020147 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 148

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

b) Komite KreditKomite Kredit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 017/KP-BD/INT/SK/HS/VI/17 tanggal 14 Juni 2017 dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai dengan batas/limit yang telah ditentukan. Komite Kredit terdiri dari Komite Cabang dan Komite Pusat yang beranggotakan para pejabat terkait dan melakukan rapat sesuai kebutuhan proses persetujuan kredit.

c) Komite Pengarah Teknologi Informasi (TI)Komite Pengarah TI dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 012/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 tanggal 18 Mei 2017 dengan tugas dan tanggung jawab menentukan arah dan strategi pengembangan sistem teknologi informasi dan sistem operasi Bank dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Rencana Strategi Teknologi Informasi). Sepanjang tahun 2020 Komite Informasi dan Teknologi mengadakan rapat sebanyak 2 kali pada tanggal 2 Maret dan 21 Oktober 2020.

Adapun keputusan dan pembahasan penting dalam rapat tersebut:

1. Analisa rencana kerja proyek Teknologi Informasi 2020 dan lingkup lainnya.

2. Usulan Rencana Strategis Teknologi Informasi 2021 - 2023

3. Layanan Telkom Sigma dan aspek biaya proyek Core Banking Sistem (CBS)

4. Evaluasi pelaksanaan Business Continuity Plan (BCP) tanggal 18 September 2020

5. Usulan Rencana uji coba Data Recovery Centre (DRC) Core Banking System (CBS) 2020.

d) Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 011/ KP-BD/INT/SK/HS/V/17 tanggal 10 Mei 2017 dengan tugas-tugas dan tanggung jawab Komite adalah menjadi wadah dalam perencanaan dan penetapan arah, kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta sekaligus mengevaluasi penerapan proses manajemen risiko dan melakukan penyempurnaan sesuai dengan perubahan eksternal dan internal yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko.

Sepanjang tahun 2020 Komite Manajemen Risiko mengadakan rapat sebanyak 2 kali pada tanggal 15 Mei dan 30 Juli 2020.

Adapun keputusan dan pembahasan penting dalam rapat tersebut:1. Membahas stress test risiko likuiditas atas berbagai

skenario selama setahun ke depan;2. Membahas outstanding kredit kualitas rendah yang

relatif tinggi sejak April 2020;3. Merekomendasikan dilakukannya review negative list.4. Membahas uji format stress test risiko kredit;5. Memberikan rekomendasi atas temuan audit internal

terkait sistem aplikasi NaCOS;6. Membahas permasalahan dan utilisasi mesin ATM di

kantor cabang;7. Merekomendasikan untuk dilakukan review atas

ketentuan limit transaksi.

b) Credit CommitteeCredit committee is formed based on Directors Decree No. 017/KP-BD/INT/SK/HS/VI/17 dated June 14, 2017 with the duty and responsibility to decide on credit approval in accordance with predetermined limits. Credit committee consists of Branch Committees and Central Committees consisting of relevant officials and conduct meetings according to the needs of the credit approval process.

c) Information and Technology (IT) Steering CommitteeThe IT Steering Committee was formed based on Directors Decree No. 012/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 dated May 18, 2017 with the duties and responsibilities of determining the direction and strategy of developing information technology systems and the Bank’s operating system in the short and long term (Information Technology Strategy Plan). Throughout 2020 the Information and Technology Committee held a meeting 2 times on March 2, 2020 and October 21, 2020.

The decisions and discussions of the meeting are:

1. Analysis of the 2020 Information Technology Project work plan and other scopes.

2. Proposed Information Technology Strategic Plan for 2021 - 2023

3. Telkom Sigma Services and Cost aspects of the Core Banking System (CBS) Project

4. Evaluation of the Continuity Plan (BCP) Business Implementation on 18 September 2020

5. Proposed Data Recovery Center (DRC) Core Banking System (CBS) 2020 Trial Plan.

d) Risk Management CommitteeThis Risk Management Committee was formed based on the Decree of the Board of Directors No. 011/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 dated 10 May 2017 with the duties and responsibilities to become a forum for planning and determining the direction, policies, and risk management strategies, as well as evaluating the implementation of risk management processes and making improvements in accordance with external and internal changes that affected capital adequacy and risk profile.

Throughout 2020 the Risk Management Committee held 2 meetings on May 15, 2020 and July 30, 2020.

The decisions and important discussions of the meeting are:1. Discussed liquidity risk stress tests for various

scenarios for the next one year;2. Discussed relatively high low quality loan outstanding

since April 2020;3. Recommended to do a negative list review;4. Discussed the test format for credit risk stress test;5. Provided recommendations on internal audit findings

related to the NaCOS system;6. Discussed problems and utilization of ATM machines

at branch offices;7. Recommended to conduct a review of the transaction

limit provisions.

e) Komite Human CapitalKomite dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi No. 412/KP-PERS/SK/ESC/VIII/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Komite Human Capital PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab komite adalah menetapkan sasaran dan strategi sumber daya manusia sesuai dengan sasaran dan strategi Bank dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan program-program sumber daya manusia secara menyeluruh agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan prosedur yang berlaku.

Sepanjang tahun 2020 Komite Human Capital mengadakan rapat sebanyak 4 kali pada tanggal 20 Januari, 15 Maret, 04 Juni dan 24 Juli 2020 dengan keputusan dan pembahasan penting sebagai berikut:

1. Penetapan skala gaji karyawan;2. Penetapan pencapaian Key Performance Indicator

(KPI) dan remunerasi karyawan;3. Rotasi karyawan;4. Penetapan skema penilaian kinerja bagi non staff;

5. Penetapan asuransi kesehatan bagi karyawan dan manfaat karyawan lainnya;

6. Organisasi Bank;7. Rencana pemenuhan kebutuhan karyawan;8. Penetapan anggaran tenaga kerja dan biayanya;9. Pelatihan dan pengembangan karyawan.

f) Komite Anti FraudKomite Anti Fraud dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 429/KP-PER/SK/ESC/IX/17 tanggal 28 September 2017 dengan tugas dan tanggung jawab untuk:

1. Memantau seluruh aktivitas Bank yang memiliki potensi risiko fraud;

2. Melakukan identifikasi dan menemukan kejadian fraud melalui sarana/perangkat yang tersedia baik secara langsung maupun tidak langsung;

3. Melakukan investigasi terhadap setiap kejadian yang patut diduga merupakan tindakan fraud;

4. Melaporkan kejadian fraud sebagai hasil identifikasi dan investigasi dengan segera kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

g) Komite ProcurementKomite Pengadaan Barang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 287/KP-PERS/SK/FMS/II/2019 tanggal 4 Februari 2019 dengan tugas dan tanggung jawab untuk:

1. Meninjau dan mengevaluasi daftar Vendor yang telah disetujui;

2. Meninjau dan mengevaluasi penawar untuk pengadaan barang dan jasa diatas Rp10 juta yang belum termasuk dalam budget dan bukan bersifat berulang;

3. Mengevaluasi atau merekomendasikan surat penawaran atas pengadaan barang di atas Rp10 juta kepada Dewan Direksi.

e) Human Capital CommitteeThe Committee was formed pursuant to Decision Letter of Board of Directors No. 412/KP-PERS/SK/ESC/VIII/2017 dated August 28, 2017 on Human Capital Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk Personnel Committee with the duties and responsibilities to determine the goals and strategies of human resources in accordance with the goals and strategies of PT Bank of India Indonesia Tbk and formulate, monitor and assess the implementation of human resource programs as a whole to be consistent with the principles, philosophy, policies and procedures that apply.

Throughout 2020 the Human Capital Committee held 4 meetings on January 20, 2020, March 15, 2020, 04 June 2020 and 24 July 2020 with decisions and important discussions as follows:

1. Determination of employee salaries;2. Determination of Key Performance Indicator (KPI)

achievement and employee remuneration;3. Employee rotation;4. Determination of performance assessment scheme

for non staff;5. Determination of health insurance for employees

and other employee benefits;6. Bank organizations;7. Needs fulfillment plan for employees;8. Determination of labor budget and cost;9. Employee training and development.

f) Anti Fraud CommitteeAnti-Fraud Committee is formed based on Directors Decree No. 429/KP-PER/SK/ESC/IX/17 dated 28 September 2017 with the duties and responsibilities for:

1. Monitoring all Bank activities that have the fraud risk potential;

2. Identifying and finding fraud through available facilities/equipment both directly and indirectly;

3. Conducting an investigation of any incident that is reasonably suspected of being an act of fraud;

4. Reporting fraud incidents as a result of identifying and investigating immediately to the Board of Directors with copies sent to the Board of Commissioners.

g) Procurement CommitteeThe Procurement Committee was formed based on Directors Decree No. 287/KP-PERS/SK/FMS/II/2019 dated February 4, 2019 with duties and responsibilities to:

1. Reviewed and evaluated the list of approved Vendors;

2. Reviewed and evaluated bidders for the procurement of goods and services above Rp10 million that are not included in the budget and are not repetitive;

3. Evaluated or recommended an offer letter for the procurement of goods above Rp10 million to the Board of Directors.

Page 77: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020149 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 150

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan Direksi

Direksi dan Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan Direksi lain, anggota Dewan Komisaris lain, dan/atau Pemegang Saham pengendali Bank.

Affiliation of The Board of Commissioners and Board of DirectorsBoard of Directors and Board of Commissioners do not have familial and financial relationship with other member of Board of Directors, member of Board of Commissioners, and/or controlling shareholder of the Bank.

AUDIT COMMITTEE

KOMITE AUDIT

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi bank.

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang “Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit”, maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris pada tanggal 29 November 2017 dan dituangkan melalui Surat Keputusan No. 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017 tentang “Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk” yang beranggotakan 3 orang yang diketuai oleh Komisaris Independen dengan susunan Komite Audit per tanggal 31 Desember 2020 sebagai berikut:

Audit Committee is committee formed by and responsible to the Board of Commissioners in running their duties and function of general and/or specific supervision based on articles of association and provide advisory to Bank’s Board of Directors.

Pursuant to the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.04/2015 dated December 23, 2015 on “Establishment and Work Guidelines of Audit Committee”, the Board of Commissioners has formed an Audit Committee based on the decision of the Board of Commissioners meeting on November 29, 2017 and stated in Decision Letter No. 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dated 29 November 2017 regarding “Audit Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk” which has 3 members, chaired by an Independent Commissioner with Audit Committee formation as of December 31, 2019 as follows:

Profil Komite AuditRaharjo Satrio UnggulKetua Komite AuditWarga Negara Indonesia, 61 tahun, lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 1985. Sebagian besar karirnya dikaryakan untuk Bank Niaga yang dimulai sebagai Staff Quality Assurance & Audit Group, Branch Managers, Kepala Regional Commercial Banking, Agency Manager Merchant Banking Group, Special Asset Management Group Head, Head of Risk Management, Head of Consumer Finance, Presiden Direktur KITA Finance dan Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance. Sampai saat ini, beliau masih menjadi anggota Badan Sertifikasi Manajemen Risiko dan Indonesia Risk Professional Association. Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Komisaris sesuai dengan hasil RUPST tanggal 6 Juli 2017. Beliau juga merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit yang diangkat melalui Surat Keputusan No. 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal

Susunan Komite Audit

Audit Committee ProfileRaharjo Satrio UnggulHead of Audit CommitteeIndonesian citizen, 61 years old, graduated from University of Indonesia in 1985. Most of his career was employed for Bank Niaga starting as Staff Quality Assurance & Audit Group, Branch Managers, Head of Regional Commercial Banking, Managing Merchant Banking Group Manager, Special Asset Management Group Head, Head of Risk Management Group, Head of Consumer Finance Group, President Director of KITA Finance and President Director of CIMB Niaga Auto Finance. To this day, he is still a member of the Risk Management Certification Agency and the Indonesia Risk Professional Association. The legal basis for his appointment as Commissioner is in accordance with the AGM results on July 6, 2017. He also concurrently serves as Chairman of the Audit Committee which was appointed through Decree No. 455/KP-PERS/

Audit Committee Composition

Ketua / ChairmanRaharjo Satrio Unggul

Anggota / MemberHandadjaja Sulaiman

Anggota / MemberHandadjaja Sulaiman

29 November 2017 dan sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko Risiko yang diangkat melalui Surat Keputusan No. 454/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017.

Handadjaja SulaimanAnggota Komite AuditWarga Negara Indonesia, 62 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank of India Indonesia Tbk, sejak tahun 2013. Pada tahun 1982 menyandang gelar insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan dan lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1987 menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Construction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT The First National Glassware pada tahun 1983. Selanjutnya bergabung di PT Procon Indah dari tahun 1990 hingga 2007. Pada tahun 2007 menjadi Executive Director di PT Cushman & Wakefield Indonesia, dan sampai sekarang masih menjadi Vice Chairman di sana. Pada tahun 2018 sampai awal tahun 2019, beliau menjadi Anggota Kelompok Kerja Industry Property dari Komite Ekonomi dan Industri (KEIN), Kemenko Perekonomian dan Industri Republik Indonesia. Pada tahun 2013 bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk. Beliau juga merangkap jabatan menjadi ketua Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat melalui Surat Keputusan No.393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 tanggal 6 Juli 2017 serta anggota Komite Audit yang diangkat melalui surat keputusan No. 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017.

Haryono Adi PrasetyoAnggota Komite AuditWarga Negara Indonesia, 54 tahun. Lulusan Program D IV Spesialisasi Akuntansi dari STAN Jakarta ini mengawali karir sejak tahun 1987 sebagai anggota tim pemeriksa pada perwakilan BPKP Propinsi Jawa Tengah di Semarang. Beliau mulai bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk, pada tahun 2009 sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit hingga sekarang.

Periode dan Masa jabatan Anggota Komite Audit

Periode dan masa jabatan Anggota Komite Audit telah diatur dalam Surat Keputusan No. 001/KPBD/INT/SK/JTT/III/2018 tanggal 29 Maret 2018 tentang “Piagam Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk” yang mengatur masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 periode berikutnya.

Pernyataan independensi Anggota Komite Audit

Komite Audit telah bertindak secara independen dan objektif, dan pernyataan independensi anggota Komite Audit telah dinyatakan sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk.

SK/ESC/XI/2017 dated November 29, 2017 and as Chair of the Risk Monitoring Committee through Decree No. 454/KP-PRESS/SK/ESC/XI/2017 dated November 29, 2017.

Handadjaja SulaimanMember of Audit CommitteeIndonesian citizen, 62 years old, served as Independent Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk, since 2013. In 1982 he acquired an engineering degree from Parahyangan Catholic University and five years later, in 1987, he got a Master of Business Administration from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then he became Business Development at PT First National Glassware in 1983. He then joined PT Procon Indah from 1990 to 2007. In 2007 he became Executive Director at PT Cushman & Wakefield Indonesia, and to this day is still the Vice Chairman there. In 2018 until the beginning of 2019, he became a Member of the Property Industry Working Group of the Economic and Industrial Committee (KEIN), the Coordinating Ministry for the Economy and Industry of the Republic of Indonesia. In 2013 he joined PT Bank of India Indonesia Tbk. He also held the position of chair of the Remuneration and Nomination Committee which was appointed through Decree No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 dated July 6, 2017 and as a member of the Audit Committee which was appointed through Decree No. 355/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dated November 29, 2017.

Haryono Adi PrasetyoMember of Audit CommitteeIndonesian citizen, 54 years old, he graduated from D IV Accounting Specialization Program in STAN Jakarta. He began his career in 1987 as a member of the inspection team at BPKP in Central Java Province in Semarang. He has joined PT Bank of India Indonesia Tbk, since 2009 as a Member of Risk Monitoring Committee and Audit Committee to this day.

Period and Term of Office of Audit Committee MembersThe period and term of office of the Audit Committee Members are stipulated in Decree No. 001/KPBD/INT/SK/JTT/III/2018 dated March 29, 2018 regarding “Audit Committee Charter of PT Bank of India Indonesia Tbk” which regulates the tenure of Audit Committee members that may not be longer than the term of office of the Board of Commissioners as stipulated in the Article of Association and can be re-elected only for the next 1 period.

The Independence Statement of the Members of the Audit CommitteeAudit Committee has acted independently and objectively, the independence statement of the members of the Audit Committee has been stated in the Audit Committee Charter as follow.

Page 78: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020151 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 152

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

• Mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank terhadap peraturan internal Bank dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank paling kurang 2 kali dalam 1 tahun.

• Memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank.

10. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan aktif tehadap penerapan strategi anti fraud dengan menelaah atas laporan penerapan strategi anti fraud yang disampaikan oleh unit Anti Fraud Management.

11. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pengangkatan, pemberhentian, serta penilaian kinerja Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

12. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank.

Pelaksanaan Tugas Komite Audit di Tahun 2020Kegiatan anggota Komite Audit pada tahun buku 2020 telah dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam Piagam Komite Audit, antara lain membahas tentang:

• Rencana Bisnis Bank;• Informasi keuangan yang akan dikeluarkan

untuk publik dan/atau pihak otoritas;• Temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan

Otoritas Jasa Keuangan;• Rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai penunjukan Akuntan Publik;

• Audit issue dengan Kantor Akuntan Publik;• Rencana Audit dan Pelaksanaan Audit SKAI;• Temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI

(Internal Audit);

• Evaluating the implementation of the Bank’s Compliance Function with the Bank’s internal rules and regulations relating to the Bank’s activities at least twice a year.

• Providing suggestions in order to improve the quality of the implementation of the Bank’s Compliance Function.

10. Assist the Board of Commissioners in conducting active oversight of the implementation of the anti-fraud strategy by examining the report on the implementation of the anti-fraud strategy submitted by the Anti-Fraud Management unit.

11. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment, dismissal, and performance evaluation of the Head of the Internal Audit Unit (IAU).

12. Maintain the confidentiality of documents, data and information of the Bank.

Duties Implementation of Audit Committee in 2020Audit Committee members activities in fiscal year 2020 have been carried out in accordance with Audit Committee Charter, including discussion of:

• Bank Business Plan;• Financial information to be issued to the public

and/or authorities;• Findings in the Report on the Results of

Examination of the Financial Services Authority;• Recommendations to the Board of

Commissioners regarding the appointment of Public Accountant;

• Audit issue with the Public Accountant Office.• Audit Plan and Audit Implementation of Internal

Audit Unit; Findings in the Internal Audit Report;

NamaName

JabatanPosition

Total RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

Persentase (%)Percentage (%)

Raharjo Satrio Unggul Ketua / Chairman 6 6 100,00

Handadjaja Sulaiman Anggota / Member 6 6 100,00

Haryono Adi Prasetyo Anggota / Member 6 6 100,00

Rapat Komite AuditKebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut diatur dalam Piagam Komite Audit yang mengatur Rapat Komite Audit dilaksanakan secara berkala, paling kurang 1 kali dalam 3 bulan, serta dapat dilakukan sewaktu-waktu jika perlu.

Selama tahun 2020 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 6 kali pada tanggal 2 Maret, 24 Maret, 26 Juni , 19 November, 19 November, dan 21 Desember 2020 dengan tingkat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Pendidikan Atau Pelatihan Komite AuditSelama tahun 2020 terdapat satu anggota Komite Audit telah mengikuti pendidikan/pelatihan/seminar yang terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Komite Audit.

Piagam Komite Audit

1. Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Bank kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi Keuangan Bank.

2. Menelaah ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank.

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadinya perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya.

4. Menelaah perencanaan, pelaksanaan dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal maupun eksternal.

5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukkan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan audit dan imbalan jasa.

6. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal.

7. Menelaah dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Bank.

8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Bank.

9. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan dengan:

Audit Committee MeetingThe policy and the implementation of the frequency of meetings of the Audit Committee and the attendance of Audit Committee members in the meeting shall be regulated in the Audit Committee Charter which governs the Audit Committee Meetings periodically, at least 1 time in 3 months, and may be made at any time if necessary.

Throughout 2020 the Audit Committee held 4 meetings on 2 March, 24 March, 26 June, 19 November, 19 November, and 21 December 2020 with the following attendance rates:

Audit Committee Education or TrainingThroughout 2020 there was one member of the Audit Committees who had attended education/training/seminars related to his duties and responsibilities as a member of the Audit Committee.

Audit Committee Charter

1. Review financial information to be released by the Bank to the public and/or authorities, including financial statements, projections and other reports related to Bank Financial information.

2. Reviewing compliance with laws and regulations related to Bank activities.

3. Provide independent opinion in the event of disagreements between management and accountants for the services they provide.

4. Review the plan and the implementation and oversee the implementation of follow-up by the Directors on the findings of internal and external auditors.

5. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment of a Public Accountant based on independence, the scope of audit assignments and service fees.

6. Review the audit by the internal auditor.

7. Review and reporting to the Board of Commissioners on complaints relating to the Bank’s accounting and financial reporting processes

8. Examine and provide advice to the Board of Commissioners related to the potential conflict of interest of the Bank.

9. Assist the Board of Commissioners in conducting active oversight of the Compliance Function by:

Page 79: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020153 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 154

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Profil Komite Pemantau Risiko Raharjo Satrio UnggulKetua Komite Pemantau RisikoWarga Negara Indonesia, 60 tahun, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, memulai karir dalam industri perbankan sejak tahun 1988 sampai dengan 2016 di Bank Niaga dengan posisi Intermediate Supervisory Development Program – Jakarta, Quality Assurance & Audit Group – Staff/Division Head Jakarta, Branch Manager – Jakarta, Branch Manager – Bandung, Corporate Banking Head – Jakarta, Merchant Banking Group – Jakarta, Head Of Enterprise Risk Management & Analytics – Jakarta, Head of Credit Policy and Procedure – Jakarta, Consumer Finance Business Head -Jakarta, selanjutnya pada tahun 2011 beliau juga merangkap jabatan sebagai anggota komisaris di PT CIMB Niaga Auto Finance serta di tahun 2013 menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT Kencana Internusa Artha Finance. Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Komisaris sesuai dengan hasil RUPST tanggal 6 Juli 2017. Beliau juga merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko melalui surat keputusan No. 454/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dan 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017.

Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk mengevaluasi manajemen risiko, dan sistem pengawasan internal serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko.

Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komite Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan No. 454/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tertanggal 29 November 2017 tentang Komite Pemantau Risiko Bank. Keanggotaan Komite Pemantau Risiko di Bank terdiri dari 3 orang anggota.

Per 31 Desember 2020, Susunan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:

Susunan Komite Pemantau Risiko

Risk Monitoring Committee ProfileRaharjo Satrio UnggulHead of Risk Monitoring CommitteeIndonesian citizen, 60 years, graduate of Economics Faculty of University of Indonesia, started his career in banking industry from 1988 to 2016 in Bank Niaga with Intermediate Supervisory Development Program–Jakarta, Quality Assurance & Audit Group–Staff/Division Head Jakarta, Branch Manager–Jakarta, Branch Manager–Bandung, Corporate Banking Head– akarta, Merchant Banking Group–Jakarta, Head of Credit Policy and Procedure–Jakarta, Consumer Finance Business Head–Jakarta, in 2011 he also served as a Commissioner in PT CIMB Niaga Auto Finance. In 2013 he served as President Director of PT Kencana Internusa Artha Finance. The legal basis for his appointment as Commissioner is in accordance with the AGM results on July 6, 2017. He also concurrently serves as Chairman of the Audit Committee and Chair of the Risk Monitoring Committee through Decree No. 454/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 and 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dated 29 November 2017.

Risk Monitoring Committee is formed by the Board of Commissioners with the responsibility to provide input to the Board of Commissioners about risk management issues, to evaluate the risk management, and the internal control systems, as well as to provide various information for the Board of Commissioners to anticipate risks.

In accordance with the Board of Commissioners’ decision, the Board of Directors has established a Risk Monitoring Committee by Board of Decree No. 454/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dated 29 November 2017 concerning the Risk Monitoring Committee of Bank. Membership of the Risk Monitoring Committee at Bank consists of 3 members.

As of December 31, 2020, the composition of the Risk Monitoring Committee is as follows :

Risk Monitoring Committee Formation

RISK MONITORING COMMITTEE

KOMITE PEMANTAU RISIKO Teddy Reinier SondakhAnggota Komite Pemantau RisikoWarga Negara Indonesia, 71 tahun. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum Universitas Katholik Dharma Cendika Surabaya pada tahun 1998, kemudian meraih gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa Surabaya, dan Magister Hukum dari Universitas Surabaya, lulus tahun 2000. Doktor Ilmu Hukum lulusan Universitas Brawijaya Malang ini pernah menjadi Anggota Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk di Indonesia. Sejak tahun 2004 sampai tahun 2014. Kemudian menjadi Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank of India Indonesia Tbk sejak tahun 2014 hingga sekarang.

Renaldi AriyantoAnggota Komite Pemantau RisikoWarga negara Indonesia, 59 tahun, Lulusan jurusan International Business/Management dari Woodbury University, Los Angeles, Amerika Serikat ini mendapatkan gelar Bachelor of Science pada tahun 1985, mengawali karier sebagai staf marketing di Max Altman Camera, Photo & Trading Co, Los Angeles, Amerika Serikat. Dalam dunia perbankan, beliau bekerja di Bank Niaga dari tahun 1985-1995, kemudian dari tahun 1999-2004 di Indonesian Bank Restructuring Agency, kemudian pada tahun 2007 – 2015 menjadi anggota Direksi PT Bringin Srikandi Finance. Beliau bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 2017 sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sesuai dengan No. 454 dan 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017.

Periode dan masa Jabatan Anggota Komite Pemantau RisikoPeriode dan masa jabatan anggota Komite Pemantau Risiko diatur dalam Surat Keputusan No. 014/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 tanggal 23 Mei 2017 tentang Tugas dan Fungsi Komite Pemantau Risiko Bank.

Tugas dan Fungsi Komite Pemantau Risiko

1. Mengevaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan Bank;

2. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

Piagam Komite Pemantau RisikoTelah diatur dalam SK/014/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 tanggal 23 Mei 2017 tentang Tugas dan Fungsi Komite Pemantau Risiko PT Bank of India Indonesia Tbk.

Pernyataan Independensi Komite Pemantau Risiko

Ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko telah membuat dan menandatangani surat pernyataan Independensi, sebagai bagian dari proses uji kemampuan dan kepatutan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

Teddy Reinier SondakhMember of Risk Monitoring CommitteeIndonesian citizen, 71 years old, he has a Bachelor of Law in the Catholic University of Dharma Cendika Surabaya in 1998, then obtained a Bachelor of Psychology from Putra Bangsa University in Surabaya and a Masters in Law from the University of Surabaya in 2000. This Doctor of Legal Studies, graduated from Brawijaya University in Malang, was once a Member of the Audit Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk in Indonesia from 2004 to 2014. He is now a Member of the Risk Monitoring Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk.

Renaldi AriyantoMember of Risk Monitoring CommitteeIndonesian citizen, 59 years, graduated from International Business/Management from Woodbury University, Los Angeles, USA earned Bachelor of Science degree in 1985, started his career as a marketing staff at Max Altman Camera, Photo & Trading Co., Los Angeles, United States of America. In the banking world, he worked at Bank Niaga from 1985-1995, then from 1999-2004 at the Indonesian Bank Restructuring Agency, then in 2007 - 2015 became a member of the board of PT Bringin Srikandi Finance. He joined PT Bank of India Indonesia Tbk in 2017 as a member of the risk monitoring committee in accordance with No. 454 and 455/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dated 29 November 2017.

Period and Tenure of the Risk Monitoring Committee MembersThe period and tenure of members of the Risk Monitoring Committee are stipulated in Decree No. SK/014/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 dated May 23, 2017 on the Duties and Functions of the Risk Monitoring Committee of Bank.

Duties and Functions of the Risk Monitoring Committee

1. Evaluate the suitability of Risk Management policy with the implementation of Bank policy;

2. Perform monitoring and evaluation of the performance of the Risk Management Committee and the risk management working unit;

3. Provide recommendations to the Board of Commissioners.

Audit Committee CharterIt has been regulated in SK/014/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 dated May 23, 2017 regarding the Duties and Functions of the Risk Monitoring Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk.

The Independence Statement of the Risk Monitoring CommitteeThe Chairman and members of the Risk Monitoring Committee have made and signed the Independence Statement, as part of the fit and proper test process for the approval of the Financial Services Authority.

Ketua / ChairmanRaharjo Satrio Unggul

Anggota / MemberRenaldi Ariyanto

Anggota / MemberTeddy Reinier Sondakh

Page 80: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020155 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 156

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pendidikan Atau Pelatihan Pemantau RisikoSelama tahun buku 2020 anggota Pemantau Risiko telah mengikuti pendidikan dan atau pelatihan terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai Komite Pemantau Risiko.

Uraian Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau RisikoKegiatan program kerja Komite Pemantau Risiko pada tahun 2020 telah dilaksanakan, antara lain membahas:

1. Pemantauan atas Non Performing Loans (NPL) maupun kredit kualitas rendah;

2. Pembahasan atas kecukupan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN);

3. Pembahasan sektor ekonomi yang perlu diwaspadai;

4. Pembahasan kecukupan Sumber Daya Manusia (SDM) dan aplikasi pendukung;

5. Pembahasan atas tindak lanjut temuan OJK dan Internal Audit;

6. Pembahasan profil risiko Bank Triwulanan termasuk tingkat kesehatan Bank;

7. Pemantauan produk dan aktivitas Bank;8. Pemantauan proses uji kemampuan dan kepatutan

Komisaris Utama.

Risk Monitoring Committee Education or TrainingDuring the fiscal year 2020 the Risk Monitoring members have attended the education and or training related to the duties and responsibilities of the Risk Monitoring Committee.

Brief Description of the Implementation of the Risk Monitoring Committee ActivitiesThe activities of the Risk Monitoring Committee’s work program in 2020 have been implemented, including discussing:

1. Monitoring of Non Performing Loans (NPL) and low quality loans;

2. Discussion of Allowance for Impairment Loss establishment adequacy;

3. Discussion of economic sector that needs to be alerted;

4. Discussion of Human Resources (HR) and supporting applications adequacy;

5. Discussion of follow up on OJK and Internal Audit Findings;

6. Discussion of Quarterly Bank risk profiles including the Bank health level;

7. Monitoring of products and activities of the Bank;8. Monitoring of the fit and proper test process for the

President Commissioner.

Rapat Komite Pemantau RisikoTelah diatur dalam SK/014/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 tanggal 23 Mei 2017 tentang Tugas dan Fungsi Komite Pemantau Risiko PT Bank of India Indonesia Tbk. Rapat Komite Pemantau Risiko dilakukan sekurang-kurangnya 4 kali dalam 1 tahun.

Selama tahun 2020 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali pada tanggal 16 Januari, 7 April, 16 Juli dan 15 Oktober 2020 dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Risk Monitoring Committee MeetingIt has been regulated in SK/014/KP-BD/INT/SK/HS/V/17 dated May 23, 2017 regarding the Duties and Functions of the Risk Monitoring Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk. Risk Monitoring Committee meetings are held at least 4 times in 1 year.

During 2020 the Risk Monitoring Committee has held 4 meetings on January 16, April 7, July 16, dan October 15, 2020 with attendance list as follows:

NamaName

JabatanPosition

Total RapatTotal Meeting

KehadiranAttendance

Persentase (%)Percentage (%)

Raharjo Satrio Unggul Ketua / Chairman 4 4 100,00

Teddy Reinier Sondakh Anggota / Member 4 4 100,00

Renaldi Ariyanto Anggota / Member 4 4 100,00

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan pertimbangan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi di Bank.

Surat Keputusan tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank of India Indonesia Tbk, No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 tanggal 06 Juli 2017.

Per 31 Desember 2020, Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut:

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi

Profil Komite Remunerasi dan NominasiHandadjaja SulaimanKetua Komite Remunerasi dan NominasiWarga Negara Indonesia, 62 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank of India Indonesia Tbk, sejak tahun 2013. Menyandang gelar Insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1982, lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1987, menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Contruction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT The First National Glassware pada tahun 1983. Selanjutnya, bergabung di PT Procon Indah dari tahun 1990–2007. Sejak tahun 2007 hingga sekarang menjadi Executive Director di PT Cushman & Wakefield Indonesia.

Prakash R. ChuganiAnggota Komite Remunerasi dan NominasiWarga Negara Indonesia, 50 tahun, menjabat sebagai Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk sejak tahun 1996. Menyandang gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sejak 1992 sebagai Asisten Direktur, kemudian menjadi Direktur Pemasaran. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No. 32 tanggal 10 Juni 2016.

Remuneration and Nomination Committee is formed by The Board of Commissioners with the duties in giving out recommendations to them regarding function, duties, authorities, and responsibilities in carrying out the remuneration and nomination in Bank.

Decision Letter on Remuneration and Nomination of PT Bank of India Indonesia Tbk, No. 393/KPPERS/SK/ESC/VII/2017 dated July 6, 2017.

As of December 31, 2020, the formation of Remuneration and Nomination Committee shall be as follows:

Remuneration and Nomination Committee Formation

Remuneration and Nomination Committee ProfileHandadjaja SulaimanChairman of Remuneration and Nomination CommitteeIndonesian citizen, 62 years old, served as Independent Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk, since 2013. Holds Engineering degree in 1982 from Universitas Katolik Parahyangan and five years later, in 1987 got a Master of Business Administration degree from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then he became Business Development at PT First National Glassware in 1983. Then joined PT Procon Indah from 1990 – 2007. Since 2007 until now, he has served as Executive Director at PT Cushman & Wakefield Indonesia..

Prakash R. ChuganiMember of Remuneration and Nomination CommitteeIndonesian citizen, 50 years. Holds the position as Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk. Indonesia from 1996. Earned his Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as a Trainee in Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as Director in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined PT Bank of India Indonesia Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director. Legal base for his appointment referred to Annual GMS No. 32 dated June 10, 2016.

Ketua / ChairmanHandadjaja Sulaiman

Anggota / MemberM. Joko Yunianto

Anggota / MemberPrakash R. Chugani

Page 81: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020157 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 158

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

M. Joko YuniantoAnggota Komite Remunerasi dan NominasiWarga Negara Indonesia, 54 tahun, peraih gelar Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dan Magister Manajemen dari UGM ini memulai karir perbankan di Bank Niaga sejak Oktober tahun 1991 dengan menduduki berbagai posisi antara lain Assistant Manager di ATM Center Jakarta, Manager Training & Recruitment wilayah Jakarta, Manager Operation & Service Commercial Banking Jakarta, Senior Manager Electronic Banking Operation dan Assistant Vice President Jakarta Regional Human Resources Head. Selama tahun 2007 - 2015, beliau bekerja di PT Saseka Gelora Finance, PT CIMB Niaga Auto Finance, & Reliance Capital Management, hingga akhirnya bergabung di PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Kepala Divisi Personalia pada tahun 2016 dan saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Human Capital & Transfomation.

M. Joko YuniantoMember of Remuneration and Nomination CommitteeIndonesian citizen, 54 years, a Bachelor of Science in International Relations and a Master in Management from UGM, began his banking career at Bank Niaga since October 1991 and held various positions, including Assistant Manager at the ATM Center Jakarta, Training & Recruitment Manager for Jakarta area, Manager of Operation & Service Commercial Banking Jakarta, Senior Manager of Electronic Banking Operations, and Assistant Vice President of Jakarta, then Regional Head of Human Resources. In 2007-2015, he worked at PT Saseka Gelora Finance, PT CIMB Niaga Auto Finance, and Reliance Capital Management, then eventually joined in PT Bank of India Indonesia Tbk as Human Capital and Transformation Head in 2016 and currently serves as Head of the Human Capital and Transformation.

Periode dan masa Jabatan Komite Remunerasi dan NominasiPeriode dan masa Jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi diatur dalam Surat Keputusan No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 Tanggal 06 Juli 2017 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank of India Indonesia Tbk, yang mengatur Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dengan Surat Keputusan Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris serta dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Period and Tenure of the Nomination and Remuneration CommitteeThe term of office of the Remuneration and Nomination Committee is stipulated in Decree No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 dated July 6, 2017 concerning the Remuneration and Nomination Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk, which regulates Members of the Remuneration and Nomination Committee to be appointed and dismissed by the Board of Commissioners with a Decree of the Board of Directors based on the decision of the Board of Commissioners and reported to the General Meeting of Shareholders (GMS).

Pernyataan Independensi Komite Remunerasi dan NominasiKetua Komite Remunerasi dan Nominasi telah membuat dan menandatangani surat pernyataan Independensi, sebagai bagian dari proses uji kemampuan dan kepatutan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan NominasiTugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi, mengenai:

1. RemunerasiKebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

• Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi;

• Dalam memberikan rekomendasi yang terkait dengan Remunerasi ini juga harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Kinerja keuangan Bank dan kecukupan pemenuhan cadangan;

b. Prestasi kerja individu;c. Kewajiban dengan peer group dan;d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka

panjang Bank.

Statement of Independence of the Remuneration and Nomination CommitteeThe Chairman of the Remuneration and Nomination Committee have made and signed the Independence Statement, as part of the fit and proper test process for the approval of the financial services authority.

Duties, Authorities, and Responsibilities of the Remuneration and Nomination CommitteeThe duties, authorities and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee are to assist and provide recommendations to the Board of Commissioners in evaluating Remuneration and Nomination policies, regarding:

1. RemunerationRemuneration policy for the Board of Commissioners and Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (GMS);

• Remuneration Policy for Executive Officers and employees as a whole to be submitted to the Directors;

• In providing recommendations related to this Remuneration, the committee must also consider the following factors::

a. Bank financial performance and adequacy of reserve fulfillment;

b. Individual work performance;c. Obligations with peer groups and;d. Consideration of the Bank’s long-term goals

and strategies.

Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya Komite senantiasa mengacu pada Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Surat Keputusan No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017.

Pernyataan Independensi Komite Remunerasi dan NominasiKetua Komite Remunerasi dan Nominasi telah membuat dan menandatangani surat pernyataan Independensi, sebagai bagian dari proses uji kemampuan dan kepatutan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

Tata Kelola RemunerasiBank senantiasa terus menyempurnakan pemberian remunerasi bagi karyawannya untuk memastikan bahwa program kompensasi Bank dapat memotivasi, kompetitif dan selaras dengan kepentingan para Pemegang Saham serta mencerminkan praktik terbaik dalam Tata Kelola perusahaan dan prinsip-prinsip peraturan manajemen risiko (prudent risk taking).

Untuk memastikan bahwa kebijakan remunerasi yang diterapkan telah mencerminkan praktek terbaik dan sejalan dengan ketentuan dari regulator, Bank telah membuat pedoman Tata Kelola Pemberian Remunerasi yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan No. 456/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017.

2. Nominasi

• Menyusun kebijakan sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

• Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

• Memberikan rekomendasi mengenai pihak Independen yang akan menjadi:

1. Anggota Komite Audit yang memiliki keahlian di bidang hukum/perbankan;

2. Anggota Komite Pemantau Risiko, yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan seorang di bidang Manajemen Risiko;

• Dalam melaksanakan wewenang, Komite Remunerasi dan Nominasi bekerja sama dengan Divisi/Unit Kerja/Satuan Kerja yang mengenai Sumber Daya Manusia;

• Mengevaluasi kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh Direksi terkait dengan penerapan Remunerasi dan Nominasi;

• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank.

Charter of the Remuneration and Nomination Committee In carrying out its duties and responsibilities the Committee always refers to the Remuneration and Nomination Committee Charter, as stipulated in Decree No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017.

Statement of Independence of the Remuneration and Nomination CommitteeThe Chairman of the Remuneration and Nomination Committee have made and signed the Independence Statement, as part of the fit and proper test process for the approval of the financial services authority.

Remuneration GovernanceThe Bank continues to enhance the remuneration of its employees to ensure that the Bank’s compensation program can be motivating, competitive and aligned with the interests of Shareholders and reflect the best practices in corporate governance and the principles of risk management (prudent risk taking).

To ensure that the remuneration policy adopted reflects best practices and is in line with regulatory provisions, the Bank made Remuneration Grant Management Guidelines established through Decree No. 456/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 dated November 29, 2017.

2. Nomination

• Arrange system policies and procedures for selecting and/or replacing members of the Commissioners and Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (GMS);

• Provide recommendations regarding prospective members of the Board of Commissioners and/or Directors, to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders;

• Provide recommendations regarding Independent parties who will become::

1. Members of the Audit Committee who have expertise in the field of law/banking;

2. Members of the Risk Monitoring Committee, who have expertise in finance and one in the field of Risk Management;

• In exercising authority, the Remuneration and Nomination Committee cooperates with Divisions/Work Units concerning Human Resources;

• Evaluate policies or decisions that have been taken by the Directors related to the implementation of Remuneration and Nomination;

• Maintain the confidentiality of documents, data and information of the Bank.

Page 82: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020159 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 160

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Proses Penyusunan Kebijakan RemunerasiBank berkomitmen untuk menyusun program kompensasi yang bertanggung jawab dan efektif. Komite Remunerasi dan Perusahaan senantiasa terus mengevaluasi program kompensasi Bank dengan maksud untuk menyeimbangkan tujuan utama sebagai berikut:

• Dapat memotivasi pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan;

• Selaras dengan kepentingan Pemegang Saham;• Menggunakan Prinsip Tata Kelola yang baik;• Mendorong terciptanya manajemen Risiko yang baik;• Mendorong stabilitas keuangan Bank dan;• Kepatuhan terhadap regulasi yang ada.

Selama tahun 2020, Komite Remunerasi telah melakukan kaji ulang atas beberapa kebijakan remunerasi yang dilaksanakan oleh Bank, di antaranya :

• Kaji ulang atas skala gaji, mekanisme dan tata cara pemberian reward kinerja;

• Kaji ulang remunerasi Direksi dan Komisaris;

• Kaji ulang penyesuaian gaji karyawan terkait dengan pencapaian unjuk kinerja (KPI Achievement);

• Kaji ulang dan penyesuaian gaji terkait kenaikan Upah Minimum Propinsi (UMP).

Untuk memastikan bahwa Remunerasi bagi Pegawai di unit kontrol bersifat independen dari unit kerja yang diawasinya, maka Manajemen telah menetapkan bahwa Pegawai di unit kontrol tidak termasuk pejabat yang dikategorikan sebagai Material Risk Taker secara kualitatif dan pemberian remunerasi yang bersifat variabel didasarkan pada pencapaian kinerja individu sesuai tugas dan tanggung jawab utamanya, bukan berdasarkan kinerja keuangan Bank.

Remuneration Policy Formulation ProcessThe Bank is committed to developing a responsible and effective compensation program. The Remuneration Committee and the Company continue to evaluate the Bank’s compensation program with a view to balancing the main objectives, which are:

• Motivating the achievement of performance targets that have been set;

• In line with the shareholder’s interest;• Implementing the principles of good governance;• Encouraging the creation of good Risk management;• Encouraging Bank financial stability and;• Compliance with existing regulations.

Throughout 2020, the Remuneration Committee conducted a review of several remuneration policies implemented by the Bank, including:

• Reviewed salary scales, mechanisms and procedures for granting performance rewards;

• Reviewed the remuneration of the Directors and Commissioners;

• Reviewed employee salary adjustments related to performance achievement (KPI Achievement);

• Reviewed and adjusted salaries related to increases in Provincial Minimum Wages (UMP).

To ensure that Remuneration for Employees in control unit is independent from the work units under their supervision, Management determined that employees in control unit are not included as Material Risk Takers qualitatively, and variable remuneration is given based on the achievement of individual performance according to the task and their main responsibilities, not based on the Bank’s financial performance.

Kaitan Risiko Utama Dan Pemberian RemunerasiKomite Remunerasi, berdasarkan masukan dari Komite Independen Pemantau Risiko dan Chief Risk Management Officers, telah mengidentifikasi Risiko utama yang digunakan untuk menerapkan remunerasi, dari 8 indikator profil Risiko yang dihadapi Bank, maka Risiko Kredit dan Risiko Operasional telah dijadikan indikator utama dalam pengukuran kinerja Bank. Hal ini disertai pertimbangan bahwa kinerja utama Bank masih mengandalkan penyaluran kredit dan profil Risiko yang menonjol saat ini adalah profil Risiko Kredit dan Operasional. Konsekuensinya , tingkat Non Performing Loans (NPL) dan denda dari regulator yang menjadi indikator profil Risiko telah dijadikan salah satu parameter untuk mengukur kinerja Bank dan Pegawai dan dimasukkan dalam salah satu Key Performance Indicator (KPI) untuk menilai kinerja karyawan.

Relation of Main Risk and Remuneration ProvisionThe Remuneration Committee, based on input from the Independent Risk Monitoring Committee and Chief Risk Management Officers, identified the main risks used to implement remuneration. Out of 8 Risk profile indicators faced by the Bank, the Credit Risk and Operational Risk are the main indicators in measuring Bank performance. This is accompanied by consideration that the Bank’s main performance still relies on lending and the prominent profile of Risk at present is the Credit and Operational Risk profile. Consequently, the level of Non Performing Loans (NPLs) and fines from regulators that are indicators of the Risk profile are used as one parameter to measure the performance of the Bank and employees and are included in one of the Key Performance Indicators (KPI) to assess employee performance.

Cakupan Kebijakan Remunerasi Dan ImplementasinyaKebijakan remunerasi yang telah ditetapkan oleh Bank, berlaku untuk semua unit bisnis di bawahnya, termasuk untuk cabang-cabangnya yang berada di Indonesia.

Scope of Remuneration Policy and Its ImplementationThe remuneration policy set by the Bank applies to all business units under it, including its branches located in Indonesia.

Kaitan Pengukuran Kinerja dengan Pemberian RemunerasiPenetapan remunerasi didasarkan pada indikator pencapaian kinerja Bank yang mencakup hasil kinerja keuangan tingkat kesehatan Bank dan profil Risiko utama Bank yang tercermin dari tingkat Non Performing Loans (NPL) dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank.

Pengukuran kinerja bagi individu menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dengan pertimbangan bahwa metode ini dirasa mampu memberikan keselarasan antara strategi Bank dan tugas, fungsi serta tanggung jawab masingmasing individu. Di samping itu, metode ini mampu memberikan kuantifikasi terhadap capaian kinerja utama (Key Performance Indicator).

Melalui pemberian skala pencapaian Key Performance Indicator (KPI), selanjutnya Bank dapat menetapkan pemberian kebijakan remunerasi yang bersifat variabel baik bagi Direksi ataupun Pegawai dengan prinsip, semakin tinggi nilai capaian KPI nya, maka yang bersangkutan juga berhak atas remunerasi yang lebih baik.

Bank telah menetapkan pejabat yang dikategorikan sebagai Material Risk Taker yang selanjutnya disingkat menjadi “MRT” adalah sebagai berikut:

1. Seluruh Direksi;

2. Pejabat Eksekutif yang membawahi fungsi Kredit, Treasury dan Pemimpin Cabang.

Relation of Work Measurement with Remuneration ProvisionRemuneration that is given is based on indicators of achievement of the Bank’s performance which includes financial performance, results of the soundness of the Bank, and the main risk profile of the Bank which is reflected in the level of Non Performing Loans (NPL) compared to the Bank’s Business Plan.

Performance measurement for individuals uses the Balanced Scorecard approach with the consideration that this method is hoped to be able to provide harmony between the Bank’s strategy and the tasks, functions and responsibilities of each individual. In addition, this method is able to provide a quantification of key performance achievements (Key Performance Indicator).

By granting the scale of achievement of the Key Performance Indicator (KPI), the Bank can then determine the provision of variable remuneration policies both for Directors and Employees with the principle, the higher the KPI achievement value, then the person concerned is also entitled to better remuneration.

The Bank determined the officials categorized as Material Risk Taker, hereinafter abbreviated as “MRT”, are as follows:

1. All members of the Board of Directors;

2. Executive Officers who are in charge of the Credit, Treasury and Branch Manager functions.

Penyesuaian Remunerasi Dikaitkan dengan Kinerja dan Risiko dan Kebijakan Penangguhan Sebagian Remunerasi yang Bersifat variabel (Malus)Untuk memastikan bahwa pemberian remunerasi variabel dikaitkan dengan Risiko , Bank telah menetapkan kebijakan menangguhkan sebagian remunerasi yang bersifat variabel sebagai berikut:

1. Apabila besar remunerasi variabel Pihak yang menjadi MRT selama 1 tahun yang diterima melebihi jumlah setengah dari remunerasi tetap yang diterima selama 1 tahun dan/atau;

2. Besar remunerasi variabel yang diperoleh selama 1 tahun sama dengan remunerasi variabel terendah yang diperoleh MRT;

3. Dalam hal remunerasi variabel yang diterima oleh pejabat yang dikategorikan MRT lebih kecil atau sama dengan remunerasi tetap yang diterima dalam 1 tahun, maka tidak ada remunerasi variabel yang ditangguhkan;

4. Terhadap Remunerasi yang Bersifat Variabel yang ditangguhkan:

Adjustment of Remuneration Associated with Performance and Risk, and the Suspension Policy of variable Remuneration (Malus)To ensure that the granting of remuneration is associated with Risk, the Bank adopted a policy of deferring partial remuneration of a variable nature as follows:

1. If the variable remuneration received by Parties that become MRT for 1 year exceeds the amount of half of the fixed remuneration received for 1 year and/or;

2. The variable remuneration amount obtained for 1 year is the same as the lowest variable remuneration obtained by the MRT;

3. In the case of variable remuneration received by officials categorized as MRT smaller or equal to the fixed remuneration received in 1 year, no variable remuneration is deferred;

4. For Variable Remuneration, which is deferred:

Hasil dari pencapaian kinerja utama (Key Performance Indicator) tersebut selanjutnya akan menentukan pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada Pegawai. Pencapaian kinerja utama dimaksud diberi skala pencapaian dan akan menentukan tingkat remunerasi variabel yang didapat.

The results of the key performance indicators (Key Performance Indicators) will further determine the granting of variable remuneration to Employees. Achievement of key performance is given a scale of achievement and will determine the level ofvariable remuneration obtained.

Page 83: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020161 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 162

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

• Dalam bentuk tunai, tidak diberikan tambahan atau pengurangan nominal uang termasuk yang disebabkan adanya perubahan nilai waktu uang (time value of money) dan/atau;

• Dalam bentuk saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank, tidak diberikan tambahan atau pengurangan jumlah saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank termasuk yang disebabkan adanya perubahan nilai saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank.

5. Jangka waktu penangguhan atas remunerasi variabel yang memenuhi kriteria penangguhan adalah 3 tahun terhitung sejak pejabat MRT dimaksud menerima remunerasi variabel.

• In cash, no additional money is added or reduced, including those caused by changes in the time value of money and/or;

• In the form of shares or share-based instruments issued by the Bank, no additional or reduction in the number of shares or instruments based on the Bank’s issued issuance is included due to changes in the value of shares or share-based instruments issued by the Bank.

5. The time period for the suspension of variable remuneration that meets the suspension criteria is 3 years from the time the MRT official received the variable remuneration.

Kebijakan Bank Untuk Dapat Menarik Kembali Remunerasi variabel Yang Telah Diberikan (Clawback)Selain menerapkan kebijakan penangguhan sebagian remunerasi yang bersifat variabel, Bank juga telah menetapkan kebijakan yang memungkinkan Bank untuk dapat menarik kembali remunerasi yang bersifat variabel yang telah dibayarkan kepada pihak MRT apabila:

1. Terbukti ditemukan adanya misconduct atau kesengajaan dalam mengambil keputusan yang menyebabkan:

• Terjadi koreksi Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit hingga Bank mengalami penurunan profitabilitas hingga mencapai di atas 25% dari laporan keuangan sebelum koreksian; atau

• Peningkatan profil risiko yang signifikan, hingga mencapai peningkatan sebesar 100% dibanding profil risiko tahun sebelumnya.

2. Proses pemberian bonus tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bank Policies To Be Able To Retract variable Remuneration (Clawback)In addition to implementing a variable partial remuneration suspension policy, the Bank also established a policy that allows the Bank to be able to withdraw variable remuneration that has been paid to the MRT if:

1. Proven of misconduct or deliberately take decisions that cause:

• Correction of the audited Annual Financial Statements that causes the Bank experiences a decrease in profitability more than 25% of the financial statements before the correction; or;

• Significant increase in risk profile, as much as 100% compared to the risk profile of the previous year.

2. The process of granting bonuses is not in accordance with applicable regulations.

Jumlah Total Remunerasi yang Bersifat Variabel yang DitangguhkanSelama tahun 2020, tidak ada remunerasi yang bersifat variabel yang ditangguhkan.

Jumlah total Remunerasi yang Bersifat Variabel yang ditangguhkan yang dibayarkan selama 1 tahunSelama tahun 2020, tidak ada Remunerasi yang Bersifat Variabel yang ditangguhkan yang dibayarkan.

Total Amount of Deferred Variable Remuneration

Throughout 2020, there was no deferred variable remuneration.

Total Deferred Variable Remuneration Paid for 1 Year

Throughout 2020, there was no deferred Variable Remuneration was paid.

Jumlah Nominal Pesangon yang Dibayarkan dalam 1 TahunSeverance Nominal Amount paid in 1 Year

Jumlah Pegawai / Number of Employees

2020 2019

Di atas Rp1 miliar / Above Rp1 billion 15 -

Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliar / Above Rp500 million to Rp1 billion - -

Rp500 juta ke bawah / Below Rp500 million - 10

Jumlah Pegawai yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja dan Total Nominal Pesangon yang Dibayarkan

Number of Employees Affected by Employment Termination and Total Nominal Severance Paid

2020 2019

A. Remunerasi yang Bersifat Tetap / A. Permanent Remuneration

1. Tunai / Cash 51.851 46.4562. Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank

Stock-based shares/instruments issued by the Bank- -

B. Remunerasi yang Bersifat Variabel / B. Variable Remuneration

1. Tunai / Cash - -

2. Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank Stock-based shares/instruments issued by the Bank

- -

Jumlah Remunerasi dalam 1 TahunTotal Remuneration in 1 year

2020 2019

Jumlah Komisaris /Number of Commissioners

Jumlah Direksi /Number of Directors

Jumlah Komisaris /Number of Commissioners

Jumlah Direksi /Number of Directors

Di atas Rp2 miliarAbove Rp2 billion

- - - -

Di atas Rp1 miliarAbove Rp1 billion

- 1 - 1

Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliarAbove Rp500 million to Rp1 billion

- 3 - 3

Rp500 juta ke bawahBelow Rp500 million

3 - 3 -

Jumlah Remunerasi dalam 1 TahunTotal Remuneration in 1 year

Sisa yang Masih Ditangguhkan /Deferred Remains

Total Pengurangan Selama Periode Laporan / Total Deductions During the Reporting Period

Disebabkan Penyesuaian Eksplisit (A) /

Due to Implicit Adjustment (A)

Disebabkan Penyesuaian Implisit (B) /

Due to Implicit Adjustment (B)

Total (A)+(B) /Total (A)+(B)

Tunai (dalam juta rupiah)Cash (in million Rupiah)

- - - -

Saham/Instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank (dalam lembar saham dan nominal juta rupiah yang merupakan konversi dari lembar saham tersebut)Shares/share-based instruments issued by the Bank (in shares and a nominal value of million Rupiah which is a conversion of the related shares)

- - - -

Jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Remunerasi dalam 1 tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan:

Diatur dalam Surat Keputusan No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 tanggal 06 Juli 2017 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi Bank, rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilaksanakan secara berkala, paling kurang 1 kali setahun, serta dapat dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan.

Informasi Kuantitatif bagi Pihak Yang Masuk Dalam Kategori Material Risk Takers (MRT).

Rincian jumlah Remunerasi yang Diberikan dalam 1 tahunDetails of the Amount of Remuneration Given in 1 Year

Number of members of the Board of Commissioners and Directors who receive Remuneration in 1 year grouped in the range of income levels:

Regulated in Decree No. 393/KP-PERS/SK/ESC/VII/2017 dated 06 July 2017 regarding the Remuneration and Nomination Committee of Bank. The meetings are held periodically, at least 1 time per year, and may be made at any time if required.

Quantitative Information for Parties Included in the Material Risk Takers (MRT) Category.

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 84: annual report 2020 - BOI Indonesia

Divisi Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember 2001 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan PT Bank of India Indonesia Tbk. yang mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra Bank yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap Pemangku Kepentingan. Melalui surat keputusan No. 025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 tentang penunjukan Corporate Secretary PT Bank of India Indonesia Tbk telah mengangkat Ferry Koswara (Direktur Operasional) untuk melaksanakan tugas sebagai Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan). Profil Sekertaris Komite dapat dilihat pada profil Direksi. Masa jabatan tidak dicantumkan, namun apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan perubahan dalam penetapannya akan di adakan peninjauan sebagaimana mestinya.

The Corporate Secretary Division was formed through Directors Decree No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 dated December 3, 2001 concerning the Establishment of Corporate Secretary of PT Bank of India Indonesia Tbk. which carries a mission to support the creation of a good and consistent Bank image through effective management of communication programs to all Stakeholders. Through Decree No. 025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 regarding the appointment of the Corporate Secretary of PT Bank of India Indonesia Tbk, appointed Ferry Koswara (Operational Director) to carry out his duties as Corporate Secretary (Corporate Secretary). The Committee Secretary’s profile can be seen in Directors profile. The term of office is not stated, but if there is a mistake or a change in the future in the stipulation, then it will be reviewed accordingly.

Pendidikan dan/atau Pelatihan Sekretaris PerusahaanPendidikan atau pelatihan yang diikuti oleh Sekretaris Perusahaan tahun 2020 adalah :

1. Profiling kejahatan dan kerentanan pencucian uang serta pendanaan terorisme bulan Agustus 2020

2. Workshop FKDKP terkait pelaporan data penjamin simpanan berbasis nasabah (single customer view) bulan September 2020

Corporate Secretary Education and/or TrainingThe education or training that the Corporate Secretary participated in 2020 were:

1. Profiling crime and vulnerability of money laundering and terrorism financing in August 2020

2. FKDKP workshop related to the reporting of customer-based deposit insurance data (single customer view) in September 2020

Tugas Sekretaris PerusahaanSecara umum, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum Bank dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua pengumuman yang material harus dilaksanakan secara adil dan diungkapkan secara serentak kepada semua pihak sesuai dengan peraturan dan Anggaran Dasar perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan lainnya adalah mengingatkan Direksi tentang tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik serta memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseoran untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal. Selain itu, Corporate Secretary beserta anggota divisinya senantiasa berusaha memberikan contoh dalam penerapan standar etika Bank dan menghindari potensi benturan kepentingan, penyalahgunaan informasi Bank untuk memperoleh keuntungan pribadi serta menjaga kerahasiaan Bank.

Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan, sepanjang tahun 2020 Bank menerima keluhan dari nasabah sejumlah 27 pengaduan yang diterima melalui Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan unit kerja lainnya. Dari total pengaduan tersebut, seluruhnya terkait

Corporate Secretary DutiesIn general, the Corporate Secretary is responsible for communicating the general condition of the Bank and its performance to all parties concerned in the financial markets and to the wider community All material announcements must be carried out fairly and disclosed simultaneously to all parties in accordance with the regulations and the Articles of Association of the company Another task of the Corporate Secretary is to remind the Directors about their responsibilities and accountability in implementing Good Corporate Governance and provide input to the Directors and Board of Commissioners to comply with the provisions of the legislation in the Capital Market. In addition, the Corporate Secretary and members of his division always try to set an example in the application of corporate ethical standards and avoid potential conflicts of interest, misuse of corporate information for personal gain to maintain corporate confidentiality.

In relation with the handling of customer complaints, which is one of the tasks of the Corporate Secretary, throughout 2019 the Bank received 27 complaints from customers that were submitted through Branch Offices, Sub-Branch Offices and other work units. All the complaints received related to payment mechanisms,

Profil Sekretaris PerusahaanFerry KoswaraProfil Bapak Ferry Koswara dapat dilihat pada bab Profil bagian Profil Direksi Bank.

Corporate Secretary ProfileFerry KoswaraThe profile of Mr. Ferry Koswara can be seen in the Profile chapter of the Profile section of the Bank’s Directors.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020163 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 164

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Selama tahun 2020, Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali, yaitu pada tanggal 7 Februari, 18 Mei, 9 Oktober, dan 11 Desember 2020 dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

In 2020, Remuneration and Nomination Committee members has held 4 times in February 7, May 18, October 9, and December 11, 2020 with attendance rate as follows:

Nama /Name

Jabatan /Position

Total Rapat /Total Meeting

Kehadiran /Attendance

Persentase (%) /Percentage (%)

Handadjaja Sulaiman Ketua / Chairman 4 4 100,00

Prakash R Chugani Anggota / Member 4 4 100,00

M. Joko Yunianto Anggota / Member 4 4 100,00

Pendidikan Atau Pelatihan Pemantau Komite Remunerasi dan NominasiSelama tahun buku 2020 anggota Pemantau Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengikuti pendidikan dan atau pelatihan terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai Pemantau Komite Remunerasi dan Nominasi.

Education or Training of the Monitoring of the Remuneration and Nomination CommitteeDuring the fiscal year 2020, the Monitoring of the Remuneration and Nomination Committee members have never joined education and or training related to the duties and responsibilities of the Monitoring of the Remuneration and Nomination Committee.

Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahGaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Bank kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut ini disajikan rasio gaji terendah dan tertinggi pegawai, direksi dan anggota Dewan Komisaris per bulan dalam skala perbandingan sebagai berikut:

Uraian Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan NominasiSelama tahun buku 2020 Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan agenda atau kegiatan sebagai berikut:

• Evaluasi susunan Direksi dan rencana perubahan paket remunerasi Direksi;

• Evaluasi dan rekomendasi Direksi dan Komisaris, kebijakan perjalanan dinas dan kebijakan remunerasi Tenaga Kerja Asing (TKA);

• Remunerasi Direksi.

Highest and Lowest Salary RatioSalary is rights of the employees received and expressed in cash as remuneration from the Bank to the employees that is stipulated and paid based on working contract, agreement or prevailing Law, including allowance or employees and their families regarding particular job and/or services committed. The highest and lowest monthly salary ratio of employees and Board of Directors and Board of Commissioners members in comparison scale is explained below:

Brief Description of the Implementation of the Remuneration and Nomination Committee ActivitiesDuring the fiscal year 2020 the Remuneration and Nomination Committee carried out the following agenda or activities:

• Evaluation of the composition of the Board of Directors and the plan to change the remuneration package for the Board of Directors;

• Evaluation and recommendation of the Board of Directors and Commissioners, official travel policy and foreign workers remuneration policy;

• Remuneration for the Board of Directors.

Jenius RasioType of Ratio

Rasio / Ratio (%)

2020 2019

Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan TerendahHighest and Lowest Employee Salary Ratio

13,41 14,55

Rasio Gaji Direktur Tertinggi dan TerendahHighest and Lowes Directors Salary Ratio

2,60 2,60

Rasio Gaji Komisaris Tertinggi dan TerendahHighest and Lowest Commissioners Salary Ratio

1,14 1,17

Rasio Gaji Direktur dan Pegawai TertinggiHighest Directors Salary to Highest Employee Salary Ratio

2,57 2,57

CORPORATE SECRETARY

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Page 85: annual report 2020 - BOI Indonesia

dengan mekanisme pembayaran khususnya penggunaan kartu ATM dan seluruh pengaduan tersebut telah diselesaikan dengan baik.

Sesuai Peraturan OJK No. 18/POJK.07/2018 tanggal 10 September 2018 tentang Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan, Bank telah memiliki pedoman penanganan pengaduan nasabah sebagaimana diatur pada Surat Keputusan No. 003/KP-BD/INT/SK/BH/III/17 tentang Standar Operasi dan Prosedur Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah PT Bank of India Indonesia Tbk. Adapun prosedur penanganan nasabah Bank adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan pengaduan nasabah dapat dilakukan di setiap Kantor Cabang/Capem Bank.

2. Pelaksana penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah wajib menerima dan mencatat setiap pengaduan dari nasabah dan menandatangani log book registrasi penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah serta menjelaskan prosedurnya kepada nasabah.

3. Pelaksana penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah wajib mengirimkan surat pemberitahuan hasil penyelesaian pengaduan nasabah kepada nasabah sesuai prosedur yang berlaku.

4. Apabila penyelesaian pengaduan nasabah diperpanjang, maka Pelaksana penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah wajib menyampaikan surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pengaduan nasabah sesuai prosedur yang berlaku.

5. Bank merahasiakan informasi mengenai nasabah yang melakukan pengaduan kepada pihak manapun, kecuali:a. Kepada Otoritas Jasa Keuangan;b. Dalam rangka penyelesaian pengaduan;c. Diwajibkan oleh peraturan perundang-

undangan, dan/atau;d. Atas persetujuan nasabah.

6. Pengaduan nasabah dapat dilakukan secara tertulis maupun secara lisan sesuai prosedur yang berlaku.

7. Jangka waktu penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah secara tertulis paling lambat 20 hari kerja setelah tanggal penerimaan pengaduan nasabah.

8. Jangka waktu penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah secara lisan paling lambat 5 hari kerja setelah tanggal penerimaan pengaduan nasabah.

Selama tahun 2020, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugasnya yang mencakup:

• Telah mengikuti perkembangan Pasar Modal terutama perkembangan peraturan yang berlaku di Pasar Modal;

• Menjadi penghubung Emiten dengan OJK – Bapepam dan masyarakat;

• Memberikan masukan kepada direksi Bank untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang tentang Pasar Modal.

especially the use of ATM cards, and all complaints were resolved properly.

In accordance with OJK Regulation No. 18/POJK.07/2018 dated 10 September 2018 concerning Consumer Complaint Services in the Financial Services Sector, the Bank has guidelines for handling customer complaints as stipulated in Decree No. 003/KP-BD/INT/SK/BH/III/17 concerning Standard Operations and Procedures for Handling and Resolution of Customer Complaints of PT Bank of India Indonesia Tbk. The procedures for handling Bank customers are as follows:

1. Receipt of customer complaints can be generated at any Bank Branch/Sub-Branch Offices.

2. Implementers for handling and resolving customer complaints are required to receive and record every complaint from a customer and sign a log book to register the handling and resolution of customer complaints and explain the procedure to the customer.

3. Implementers of customer complaint handling and resolution are required to send a notification letter on the resolution of customer complaints to customers according to the applicable procedure.

4. If the settlement of customer complaints is extended, the Implementer for handling and settling customer complaints is required to submit a notification letter for the extension of the customer complaint settlement period in accordance with the applicable procedure.

5. Bank keeps the confidential information about customers who generate complaints to any parties, except:a. To the Financial Services Authority;b. In order to resolve complaints;c. Required by laws and regulations, and/or;

d. With the customer’s approval.6. Customer complaints can be generated in writing or

orally according to the applicable procedures.7. The period for handling and resolving customer

complaints in writing is no later than 20 working days after the date of receipt of customer complaints.

8. The period for handling and resolving customer complaints orally is no later than 5 working days after the date of receipt of customer complaints.

During 2020, the Corporate Secretary carried out his duties which includes:

• Followed the development of the Capital Market, especially the development of regulations in the Capital Market;

• Liaised the Issuer with OJK - Bapepam and the community;

• Provided input to the directors of the Bank to comply with the provisions of the Capital Market Law.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020165 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 166

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dewan Komisaris /Board of Commissioners

Komite Audit /Audit Committee

Kepala Unit Audit Intern /Head of Internal Audit

(Jusa T.Tondok)

Divisi Kontrol Intern /Internal Control Division

(Nery)

Auditor Internal Kredit dan Operasional /Credit and Ops. Internal Auditor

(Lima Safti Sapoetri)

Direktur Utama /President Director

Direktur Operasional/Operational Director

Direktur Kepatuhan/Compliance Director

Jusa T. TondokKepala Satuan Kerja Audit InternPejabat Kepala SKAI sampai dengan akhir Desember 2020 adalah Jusa T. Tondok, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk No. 066/KP-PERS/SK/ESC/IV/2017 tanggal 3 April 2017 dan diperbaharui melalui Surat Keputusan Direksi No. 325/KP-HCT/SK/ESC/V/2020 tanggal 4 Mei 2020.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Unit Audit Intern, pernah menjabat sebagai Head of Risk Management Division PT Bank JTrust Indonesia Tbk, Head of Operation Division PT Bank JTrust Indonesia Tbk, Head of Compliance Division PT Bank Mutiara Tbk, Head of Legal & Compliance PT Bank Mutiara Tbk, Head of Central Operation PT Bank Pikko Tbk.

Struktur dan Kedudukan SKAI dalam Bank

Fungsi SKAIMemberikan keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Bank melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern dan proses Tata Kelola (governance process).

Fungsi Audit Intern Bank senantiasa disesuaikan dengan ukuran, karakteristik, dan kompleksitas usaha Bank, dengan tetap berpedoman pada standar profesional audit intern.

Jusa T. TondokHead of Internal AuditHead of Internal Audit Unit as of December 2020 is chaired by Jusa T. Tondok, appointed based on Decision Letter of Board of Directors PT Bank of India Indonesia Tbk No.066/KP-PERS/SK/ESC/IV/2017 dated April 3, 2017 and renewed through Decree No.325/KP-HCT/SK/ESC/V/2020 dated May 4, 2020

Before serving as the Head of Internal Audit, he served as the Head of Risk Management Division PT Bank JTrust Indonesia Tbk, Head of Operation Division PT Bank JTrust Indonesia Tbk, Head of Compliance Division PT Bank Mutiara Tbk, Head of Legal & Compliance PT Bank Mutiara Tbk, and Head of Central Operation PT Bank Pikko Tbk.

Structure and position of Internal Audit Unit (SKAI)

SKAI FunctionProviding independent and objective belief and consultation, with the aim of increasing value and improving Bank operations through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, internal control and governance processes.

The Bank’s Internal Audit function is constantly adjusted to the size, characteristics, and complexity of the Bank’s business, while adhering to the professional standards of internal audit.

INTERNAL AUDIT UNIT (IAU)

SATUAN KERJA AUDIT INTERN (SKAI)

Wakil Direktur Utama/ Direktur Kredit &

International Banking /Vice President Director/ Credit and International

Banking Director

Page 86: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020167 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 168

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

visi SKAIMenjadi mitra yang independen dan obyektif bagi Manajemen untuk memberikan jaminan kepada Bank terkait kualitas dan efektivitas sistem pengendalian intern, manajemen risiko, proses dan sistem Tata Kelola yang efektif dan efisien dalam upaya melindungi dan menjaga reputasi untuk mendukung tercapainya visi Bank.

Misi SKAIUntuk mencapai Visi SKAI tersebut, maka pelaksanaan fungsi audit intern harus dilakukan secara independen dan obyektif, memiliki kewenangan, SDM yang kompeten dan akses yang memadai sehingga fungsi audit intern dapat dilaksanakan secara efektif.

Tugas Pokok SKAI

a. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit;

b. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lain melalui audit;

c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko dan Tata Kelola secara berkesinambungan;

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkatan manajemen;

e. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana;

f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut, perbaikan yang telah direkomendasikan;

g. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris, Komite Audit dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan;

h. SKAI dapat berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugasnya dengan tetap berpedoman pada independensi dan obyektivitas SKAI;

i. SKAI dapat bekerjasama dengan unit kerja lain yang juga menjalankan fungsi pengendalian yaitu unit kerja manajemen risiko, unit kerja kepatuhan dan unit kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU - PPT), namun tidak berarti pengalihan tugas tanggung jawab dari unit kerja pengendalian;

j. Mengikuti perkembangan produk-produk baru dari perbankan;

k. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan;

SKAI visionBecome an independent and objective partner for Management to provide assurance to the Bank regarding the quality and effectiveness of the internal control system, risk management, effective and efficient governance processes and systems in an effort to protect and maintain reputation to support the achievement of the Bank’s vision.

SKAI MissionTo achieve the SKAI Vision, the implementation of the internal audit function must be carried out independently and objectively, with authority, competent human resources, and adequate access so that the internal audit function can be conducted effectively.

SKAI Main Duties

a. Assisting the duties of the President Director and the Board of Commissioners in carrying out supervision by describing operationally on the planning, implementation and monitoring of audit results;

b. Making analysis and assessment in the fields of finance, accounting, operations and other activities through audits;

c. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management systems and governance on an ongoing basis;

d. Providing suggestions for improvements and objective information about the activities audited at all levels of management;

e. Identifying all possibilities to improve and increase the efficiency of the use of resources and funds;

f. Monitoring, analyzing and reporting on the implementation of follow-up actions, the improvements that have been recommended;

g. Preparing an audit report and submitting to the President Director, the Board of Commissioners, the Audit Committee with a copy to the Compliance Director;

h. Serving as a consultant for internal parties who need it, especially those concerning the scope of their duties while still guided by the independence and objectivity of SKAI;

i. Collaborating with other work units that also perform control functions, namely the risk management work unit, the compliance work unit, and Anti Money Laundering and Counter Financing of Terrorism (AML - CFT) work unit, but this does not mean the transfer of responsibilities from the control work unit;

j. Keeping abreast of new products from banking;

k. Conducting special inspection if needed;

l. Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang akan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester. Laporan tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris;

Tanggung Jawab SKAI

a. Bekerja secara cermat untuk mengidentifikasi keadaan dan kegiatan yang berpotensi menimbulkan risiko penyimpangan, fraud, kelemahan internal kontrol, dan memberikan saran untuk meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur sesuai kebijakan, prosedur, ketentuan, dan perundangan yang berlaku;

b. Mengikuti dan memahami ketentuan yang berlaku terkait dengan aktivitas operasional dan perkembangan produk dan jasa perbankan;

c. Berperan sebagai konsultan bagi pihak intern Bank yang membutuhkan, terutama yang terkait dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab SKAI dengan tetap berpedoman pada independensi dan obyektifitas SKAI;

d. Upaya peningkatan kompetensi SKAI melalui pendidikan profesi yang berkelanjutan.

l. Preparing a report on the implementation and main points of audit results to be submitted to Bank Indonesia every semester. The report is signed by the President Director and the Board of Commissioners;

SKAI Responsibilities

a. Working carefully to identify situations and activities that have the potential to cause the risk of irregularities, fraud, weaknesses in internal controls, and provide suggestions to improve compliance with policies and procedures in accordance with the applicable policies, procedures, provisions, and laws;

b. Following and understanding the applicable regulations related to operational activities and development of banking products and services;

c. Serving as a consultant for internal parties in the Bank who require it, especially those related to the scope of duties and responsibilities of the SKAI by observing the independence and objectivity of the SKAI;

d. Increasing the effort of SKAI competence through sustainable professional education.

Piagam Audit InternDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) berpedoman pada Piagam Audit Intern yang merupakan pedoman pelaksanaan atas:

• Pelaksanaan Audit Intern

• Inisiasi Komunikasi dengan Auditee pada Kantor Bank

• Pemeriksaan Aktivitas Bank, dan

• Kewenangan mengakses catatan, dokumen, data dan fisik aset Bank, termasuk sistem manajemen informasi dan risalah pertemuan manajemen.

Piagam Audit Intern ditetapkan oleh Direktur Utama setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit, yang memuat paling sedikit:

a. Struktur dan kedudukan SKAI;

b. Tugas dan tanggung jawab SKAI serta hubungan dengan unit kerja yang melakukan fungsi pengendalian lain.

c. Wewenang SKAI;

d. Kode Etik SKAI;

e. Persyaratan auditor intern dalam SKAI;

f. Pertanggungjawaban SKAI;

g. Larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor SKAI dari pelaksanaan kegiatan operasional Bank termasuk dalam perusahaan anak;

h. Kriteria penggunaan tenaga ahli ekstern dalam mendukung fungsi audit intern;

Internal Audit CharterIn performing its duties and responsibilities, the Internal Audit Unit (SKAI) is guided by the Internal Audit Charter which contains the implementation guidelines for:

• Internal Audit Implementation

• Communication Initiation with the Auditee at the Bank Office

• Bank Activities Examination, and

• Authority to access records, documents, data, and physical assets of the Bank, including the management information system and minutes of management meetings.

The Internal Audit Charter is stipulated by the President Director after obtaining approval from the Board of Commissioners by considering the recommendations of the Audit Committee, which contains at least:

a. Structure and position of Internal Audit Unit (SKAI);

b. Duties and responsibilities of SKAI and its relations withother units that conduct other control functions.

c. SKAI Authority;

d. SKAI Code of Ethics;

e. Internal auditor requirements in SKAI;

f. SKAI accountability;

g. Prohibition of duplicate duties and positions of SKAI’s internal auditors and executors from conducting the Bank’s operational activities, including subsidiaries;

h. Criteria for the use of external experts in supporting the internal audit function;

Page 87: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020169 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 170

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

i. Syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh SKAI untuk menjaga independensi apabila diminta untuk memberikan layanan konsultasi atau tugas khusus lain;

j. Tanggung jawab dan akuntabilitas Kepala SKAI;

k. Persyaratan untuk mematuhi Standar Profesional Audit Intern;

l. Prosedur dalam koordinasi fungsi SKAI dengan ahli hukum atau auditor ekstern;

m. Kebijakan pembatasan penugasan secara berkala dan masa tunggu (cooling-off period) penugasan yang memadai kepada anggota SKAI;

n. Kebijakan pembatasan penggunaan jasa dan masa tunggu (cooling-off period) yang memadai bagi pihak auditor ekstern.

Etika ProfesionalDalam melaksanakan fungsi audit intern, Kepala SKAI, dan Anggota SKAI mengacu dan berpedoman pada Etika Profesional, yang mencakup:

1. Independensi dan obyektivitasDalam melaksanakan tugas dan/fungsinya, SKAI harus bertindak secara independen & obyektif dengan mengacu pada standar yang berlaku. Dengan demikian maka Kepala SKAI dan seluruh Auditor SKAI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak boleh merangkap tugas dan jabatan dalam kegiatan operasional Bank.

2. IntegritasKepala SKAI dan Anggota SKAI wajib memiliki integritas dalam melaksanakan tugasnya yang tercermin dari tindakan yang:• Dapat diandalkan, tegas, jujur dan terpercaya,• Mampu menjaga kerahasiaan informasi yang

diperoleh dalam pelaksanaan tugas, • Dapat menghindari benturan kepentingan, dan• Wajib mengimplementasikan Kode Etik Audit

Intern.

3. KompetensiDalam melaksanakan fungsi audit intern, Kepala SKAI dan Anggota SKAI harus memiliki dan / atau senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan secara menyeluruh.

Pernyataan Kemandirian (Independensi) SKAISKAI dilarang merangkap tugas dan/atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan operasional dari Auditee.

i. Terms and conditions that SKAI must meet to maintain its independence if requested to provide consulting services or other special tasks;

j. The responsibility and accountability of the SKAI Head;

k. Requirements to comply with Internal Audit Professional Standards;

l. Procedures in coordinating SKAI functions with legal experts or external auditors;

m. The policy of limiting assignments periodically and with an adequate waiting periods for SKAI members;

n. The policy of limiting the use of services and an adequate waiting period for external auditor.

Professional EthicsIn meeting the internal audit function, the Head of SKAI and SKAI Members refer to and are guided by Professional Ethics, which includes:

1. Independence and objectivity In performing its duties and/functions, SKAI must act independently & objectively by referring to the applicable standards. Thus, the Head of SKAI and all SKAI Auditors are not allowed to have concurrent duties and positions in accomplishing their duties and responsibilities in the operational activities of the Bank.

2. IntegrityThe Head and the Members of SKAI are required to have integrity in operating their duties which are reflected in the actions that:• Reliable, assertive, honest, and trustworthy,• Able to maintain the confidentiality of

information obtained in carrying out duties,• Can avoid conflicts of interest, and• Obliged to implement the Internal Audit Code of

Ethics.

3. CompetenceIn implementing the internal audit function, the Head of SKAI and SKAI Members must have and/or continuously improve the required knowledge, skills and competencies as a whole.

SKAI Statement of IndependenceSKAI is prohibited from having concurrent duties and/or having the authority and responsibility to function the operational activities of the Auditee.

No Tanggal / Date Aktivitas / Activities

1 17 - 28 Februari 2020 / 17 - 28 February 2020 Audit Kepatuhan RTGS - BI / RTGS-BI Compliance Audit

2 17 - 28 Februari 2020 / 17 - 28 February 2020 Audit Kepatuhan SKN - BI / SKN-BI Compliance Audit

3 17 - 28 Februari 2020 / 17 - 28 February 2020 Audit Kepatuhan SSSS - BI / SSSS-BI Compliance Audit

4 17 - 28 Februari 2020 / 17 - 28 February 2020 Audit Kepatuhan ETP - BI / ETP-BI Compliance Audit

5 17 - 28 Februari 2020 / 17 - 28 February 2020 Audit Kepatuhan DHBI - BI / DHBI-BI Compliance Audit

6 27 April 2020 / 27 April 2020 Audit Investigasi Fraud Kantor Cabang Mangga Dua / Mangga Dua Branch Office Fraud Investigation Audit

7 24 - 31 Agustus 2020 / 24 - 31 August 2020 Audit Bagian APU PPT (AML - CFT) / APU PPT Audit Section (AML - CFT)

8 24 - 28 Agustus 2020 / 24 - 28 August 2020 Audit Kantor Cabang Samanhudi /Samanhudi Branch Office Audit

9 24 - 28 Agustus 2020 / 24 - 28 August 2020 Audit Kantor Capem Kramat Jati /Kramat Jati Subbranch Office Audit

10 07 - 18 September 2020 / 07 - 18 September 2020

Audit Kantor Cabang Tunjungan /Tunjungan Branch Office Audit

11 24 November - 04 Desember 2020 /24 November - 04 December 2020

Audit Divisi Teknologi Informasi /Information Technology Division Audit

12 14 -18 Desember 2020 / 14 -18 December 2020 Audit Kantor Capem Kelapa Gading / Kelapa Gading Subbranch Office Audit

13 14 -18 Desember 2020 / 14 -18 December 2020 Audit Kantor Cabang Mangga Dua /Mangga Dua Branch Office Audit

14 Januari - Desember 2020 /January - December 2020

Monitoring Pos-Pos Tertentu /Certain Posts Monitoring

15 Maret - Desember 2020 /March - December 2020

Monitoring Special Rate Dana Pihak Ketiga / Special Rate for Third Party Funds Monitoring

16 April - November 2020 / April - November 2020 Audit Kepatuhan Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 / Covid-19 Affected Credit Restructuring Compliance Audit

Pelaksanaan tugas SKAI pada tahun buku 2020Pemeriksaan yang dilakukan SKAI sampai dengan akhir Desember 2020 telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kerja SKAI tahun 2020 sebagai berikut:

IAU Duties Implementation in Fiscal Year 2020The audits carried out by SKAI until the end of December 2020 performed in accordance with the SKAI 2020 Work Plan as follows:

INTERNAL CONTROL SYSTEM

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Dalam rangka mencapai target bisnis dan meningkatkan nilai bagi para Pemangku Kepentingan (stakeholder), Bank telah menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang merupakan aspek pengawasan yang penting dalam Tata Kelola bank.

Untuk mendukung operasional bank yang sehat dan prudent, Bank senantiasa meningkatkan sistem pengendalian intern untuk memastikan kecukupan aspek pengendalian intern, meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko dalam Tata Kelola bank, efektifitas dan efisiensi operasional, laporan keuangan dan kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

In order to achieve business targets and increase value for Stakeholders, the Bank has implemented an Internal Control System which is an important supervisory aspect in the governance of the bank.

To support sound and prudent bank operations, the Bank continues to improve its internal control system to ensure adequate aspects of internal control, increase the effectiveness of risk management in bank governance, operational effectiveness and efficiency, financial statements and compliance with applicable rules, laws and regulations.

Page 88: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020171 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 172

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dasar Penetapan Sistem Pengendalian Internal Bank

Penerapan Sistem Pengendalian Intern Bank telah dibuat sesuai dengan ketentuan Regulator, antara lain sebagai berikut:

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum,

• SEOJK No. 34/SEOJK.03.2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum;

• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 01 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum;

• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 35/ SEOJK.03/2017 tanggal 7 Juli 2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum.

Penerapan Sistem Pengandalian InternPengendalian Intern Bank telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan seluruh Karyawan untuk memastikan pengendalian telah berjalan dengan baik dan efektif yang mencakup 5 komponen, yaitu:

1. Pengawasan oleh Manajemen dan Budaya Pengendalian;

2. Identifikasi dan Penilaian Risiko;3. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi;4. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi ;5. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi

Penyimpangan.

Pernyataan Kecukupan Pengendalian InternDireksi dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk memastikan bahwa Tata Kelola Perusahaan yang mencakup governance structure, governance process dan governance outcome telah dijalankan dengan baik untuk mencapai tujuan dan meningkatkan nilai Bank. Bank juga memastikan bahwa sistem pengendalian internal di Bank telah sesuai dengan kerangka yang diakui secara internasional (Internal Control Framework – COSO)

Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem pengendalian intern yang wajib dilaksanakan oleh seluruh Direksi, jajaran Pejabat Bank, Karyawan Bank, Komite Eksekutif, dan Satuan Kerja Audit Intern.

Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit bertanggung jawab untuk memastikan sistem pengendalian intern telah berjalan baik dan efektif yang mencakup antara lain:

• Operasional Bank telah dijalankan secara efektif, efisien dan sistem pengendalian intern telah berjalan efektif;

• Laporan Keuangan yang akurat, wajar, dapat diandalkan dan tepat waktu;

Basis for The Formation of The Bank’s Internal Control SystemThe implementation of the Bank’s Internal Control System has been made in accordance with the provisions of the Regulator, including the following:

• Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016 concerning Application of Risk Management for Commercial Banks,

• SEOJK No. 34/SEOJK.03.2016 dated September 1, 2016 concerning the Implementation of Risk Management for Commercial Banks;

• Financial Services Authority Circular No. 34/SEOJK.03/2016 dated September 1, 2016 concerning the Implementation of Risk Management for Commercial Banks;

• Financial Services Authority Circular No. 35/SEOJK.03/2017 dated July 7, 2017 concerning Guidelines for Internal Control Systems Standards for Commercial Banks.

Implementation of Internal Control SystemsThe Bank’s Internal Control has been carried out by the Board of Commissioners, Directors and all Employees to ensure that the control runs properly and effectively. The followings are 5 important components of the Bank’s internal control:

1. Supervision by Management and Control Culture;

2. Risk Identification and Evaluation;3. Control and Separation of Functions;4. Accounting, Information and Communication System;5. Monitoring and Corrective Actions.

Statement of Internal Control AdequacyThe Board of Directors and the Board of Commissioners are committed to ensuring that Corporate Governance, which includes governance structure, governance processes and governance outcomes, has been well implemented to achieve goals and increase the value of the Bank. The Bank also ensures that the internal control system in the Bank is in accordance with an internationally recognized framework (Internal Control Framework - COSO).

The Board of Directors is responsible for implementing an internal control system that must be carried out by all Directors, Bank Officials, Bank Employees, Executive Committees, and Internal Audit Work Units.

The Board of Commissioners assisted by the Audit Committee is responsible for ensuring that the internal control system has been running well and effectively which includes the following:

• Bank operational has been carried out effectively, efficiently and the internal control system has been effective;

• Financial reports that are accurate, reasonable, accountable and timely;

• Kepatuhan terhadap ketentuan dan perundangan yang berlaku telah dijalankan dengan baik;

• Pengamanan aset Bank telah dijalankan dengan baik.

Evaluasi Efektivitas Pengendalian InternSelama periode tahun 2020 Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian dan secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah berjalan dengan baik dan efektif.

• Compliance with applicable rules and regulations has been implemented properly;

• Securing the assets of the Bank has been carried out properly.

Evaluation of the Internal Control EffectivenessSelama periode tahun 2020 Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian dan secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah berjalan dengan baik dan efektif.

Bank telah melaksanakan Penunjukan dan Pengangkatan Direktur Kepatuhan sesuai dengan Ketentuan dan Direktur Kepatuhan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 073A/KP/PERS/SK/ESC/VI/2018 tanggal 4 Juni 2018 tentang Struktur Organisasi Bank. Direktur Kepatuhan membawahi Biro Kepatuhan dan Manajemen Risiko sehingga independen terhadap Satuan Kerja Operasional dan Bisnis.

Direktur Kepatuhan telah menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain:

• Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan agar Bank dalam beroperasi dapat memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku;

• Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan;

• Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan lembaga otoritas yang berwenang.

Sepanjang tahun 2020 Bank telah melakukan upaya untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan maka program kerja kepatuhan adalah:

1. Meningkatkan Budaya kepatuhan dilingkungan PT Bank of India Indonesia Tbk dengan mengadakan melakukan training dan melakukan sosialisasi, pertimbangan baik lisan/tulisan terkait regulasi dari Regulator yang berdampak bagi aktifitas Operasional Bank;

2. Meminimalisir dan mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank dengan memperbaiki Tingkat Kesehatan Bank dan membuat rencana tindak perbaikan tingkat kesehatan Bank dan rencana tindak penerapan Tata Kelola;

3. Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan

Bank has implemented the appointment of compliance Director based on the Provision, and Compliance Director has formed Compliance Work Unit. Pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. 073A/KP/PERS/SK/ESC/VI/2018 dated June 4, 2018 regarding Bank Organization Structure. Compliance Director shall lead Compliance and Risk Management Division to be independent from Operational and Business Work Unit.

Compliance Director has carried out its function and duties pursuant to the prevailing provisions namely:

• Stipulated required steps to ensure Bank operation in meeting all OJK regulations and prevailing regulations;

• Monitor and maintain so that Bank’s business does not violate the provisions;

• Monitor and maintain Bank compliance on all agreements and commitments made by Bank to OJK as authorized institution.

Throughout 2020 the Bank had made efforts to maintain compliance with applicable laws and regulations and other compliance standards that have been set. In implementing the Compliance Function, here are the compliance work programs:

1. Improve the culture of compliance in PT Bank of India Indonesia Tbk by conducting training and socialization, consideration both verbally/in writing related to the Regulatory Regulations that have an impact on the Bank’s Operational activities;

2. Minimize and manage Compliance Risks faced by the Bank by improving the Bank’s Soundness Level and preparing Bank’s Soundness Improvement Action Plan and Management Implementation Action Plan;

3. Ensure that policies, regulations, systems, procedures and business activities carried out by the Bank are

COMPLIANCE FUNCTION

FUNGSI KEPATUHAN

Page 89: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020173 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 174

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dengan melakukan compliance testing terhadap aktivitas sebagai berikut:

• Review kepatuhan terhadap prosedur bank dan review Kepatuhan terhadap produk dan jasa aktivitas baru;

• Review terhadap pemberian kredit untuk plafond tertentu.

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap Regulator dengan meningkatkan compliance monitoring dengan menindaklanjuti kepada unit kerja terkait pemenuhan komitmen Bank terhadap tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan OJK dan Regulator lain serta memantau prinsip kehati-hatian Bank terhadap BMPK, KPMM, PDN, Modal Inti dengan menggunakan data dari unit kerja terkait;

5. Melakukan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU - PPT)melalui peningkatan pemahaman ketentuan APU PPT dengan pelatihan serta melakukan pemantauan, analisa transaksi keuangan, laporan transaksi keuangan tunai (LTKT), laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM), melakukan review atas cleansing data dan pengkinian data nasabah;

6. Laporan fungsi kepatuhan telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara Semesteran dan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara Tiwulanan. Cakupan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan tersebut di atas telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, namun Bank belum sepenuhnya berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku namun demikian Bank akan terus berupaya membangun budaya kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional bank.

in accordance with the provisions of the Financial Services Authority by conducting Compliance Testing of the following activities:

• Review of compliance with bank procedures and Compliance Review of new product and service activities;

• Review of credit extension for certain ceiling.

4. Ensure the Bank’s compliance with Regulators by increasing Compliance Monitoring by following up with work units related to fulfilling the Bank’s Commitment to follow-up on OJK Inspection Results Reports and other regulators and monitoring the Bank’s prudential principles for LLL, KPMM, PDN, Core Capital using data from the unit related work;

5. Implement the Anti Money Laundering and Counter Financing of Terrorism (AML - CFT) program through increasing understanding of the APU PPT provisions by training and monitoring, analyzing financial transactions, cash financial transaction reports (LTKT) and suspicious financial transactions (LTKM), conducting reviews of data cleansing and updating customer data;

6. The Compliance Function Report was submitted to the Financial Services Authority on a Semester basis and to the President Director and the Board of Commissioners on a quarterly basis. The scope of the report on the implementation of the Compliance Director’s duties is in accordance with the provisions of the Financial Services Authority, but the Bank had not fully succeeded in reducing the level of violations of the applicable regulations, however the Bank would continue to build a culture of compliance in decision making and in bank operations.

Fungsi Audit Eksternal1. Pelaksanaan Audit oleh Auditor Eksternal

Penunjukkan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, KAP dan AP yang ditunjuk tidak melebihi dari 5 (lima) tahun buku dan Penunjukan tersebut telah telah sesuai berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan telah mendapat rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan RUPS, KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi dan Bambang (anggota dari BDO Internasional) telah mengaudit laporan keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dengan pendapat bahwa Laporan keuangan Bank telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

External Audit Function1. Audit Implementation by External Auditor

The appointment of a Public Accountant Firm and Public Accountant is in accordance with the applicable regulations, namely being registered with the Financial Services Authority, the appointed KAP and AP not more than 5 (five) financial years and the appointment is in accordance to the decision of the General Meeting of Shareholders (RUPS) and has received recommendation from the Audit Committee through the Board of Commissioners.

Based on the authority granted by the General Meeting of Shareholders (RUPS), the Public Accountant Office (KAP) of Tanubrata, Sutanto, Fahmi and Bambang (member of International BDO) has audited the Bank’s financial report for the book year ending on 31 December 2020 with the opinion that the Bank’s financial statements have been presented in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia.

PUBLIC ACCOUNTANT

AKUNTAN PUBLIK

Jasa Lain yang Diberikan Selain Jasa Audit Keuangan

2. Pelaksanaan Audit oleh Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memeriksa Bank pada tanggal 07 Oktober sampai dengan 05 November 2020 untuk posisi 31 Agustus 2020 dengan surat introduksi pemeriksaan nomor SR-80/PB.311/2020 tanggal 02 Oktober 2020. Hasil pemeriksaan telah dikonfirmasi dengan manajemen Bank melalui exit meeting tanggal 13 November 2020.

Sepanjang tahun 2020, Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan Rekan (anggota dari BDO Internasional) tidak memberikan jasa lain bagi Bank selain jasa audit keuangan.

Other Services Provided Other than Financial Audit Services

2. Audit Implementation by the Financial Services AuthorityThe Financial Services Authority (OJK) has performed inspection on the Bank from 07 October until 05 November 2020 for the position as of 31 August 2020 under the inspection introduction letter number SR-80/PB.311/2020 dated 02 October 2020. The inspection result has been confirmed with the Bank management through an exit meeting on 13 November 2020.

Throughout 2020, Public Accountant Office Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang and Partners (member of BDO Internasional) did not provide service to the Bank other than financial audit service.

Kantor Akuntan Publik / Public Accountant Office Alamat / Address Periode / Period

Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan Rekan (anggota dari BDO Internasional)Public Accountant Office Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang and Partners (member of BDO Internasional)

Puri Indah Financial Tower Lt. 19Jl. Puri Lingkar Dalam Blok T8, Jakarta Barat 11610

2020

Kantor Akuntan Publik Gani Sigiro dan Handayani(anggota dari Grant Thornton Internasional)Public Accountant Office Gani Sigiro and Handayani (member of Grant Thornton Internasional)

Sampoerna Strategic Square South Tower Lantai 25, Jl. Jenderal Sudirman No. 3 Jakarta Selatan, 12930

2019

Kantor Akuntan Publik Gani Sigiro dan Handayani(anggota dari Grant Thornton Internasional)Public Accountant Office Gani Sigiro and Handayani (member of Grant Thornton Internasional)

Sampoerna Strategic Square South Tower Lantai 25, Jl. Jenderal Sudirman No. 3 Jakarta Selatan, 12930

2018

Kantor Akuntan Publik Gani Sigiro dan Handayani(anggota dari Grant Thornton Internasional)Public Accountant Office Gani Sigiro and Handayani (member of Grant Thornton Internasional)

Sampoerna Strategic Square South Tower Lantai 25, Jl. Jenderal Sudirman No. 3 Jakarta Selatan, 12930

2017

Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka dan Rekan(anggota dari Mazars)Public Accountant Office Aria Kanaka and partners(member of Mazars)

Sona Topas Tower lt. 7 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan 12920

2016

Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko intern maupun risiko ekstern Bank dalam menjalankan usahanya. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secara tepat waktu.

Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan Good Corporate Governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada seperti

The Bank realized that the development of the banking business was also followed by the increasing complexity of risks faced, both internal and external risks of the Bank In conducting its business. In addition, the Bank also needs to organize the practice of Good Corporate Governance (GCG) which is in accordance with applicable regulations.

In an effort to respond to these conditions, the Bank has implemented a risk management policy which aims to ensure that the risks that arise in their business activities have been identified, measured, managed and reported in a timely manner.

In the implementation of risk management and the implementation of Good Corporate Governance, the Bank always be guided by the existing regulations such

RISK MANAGEMENT

MANAJEMEN RISIKO

Page 90: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020175 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 176

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Gambaran Umum Mengenai Sistem Manajemen Risiko Emiten atau Perusahaan PublikPenerapan manajemen risiko adalah suatu proses yang meliputi identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko. Di dalam pelaksanaan aktivitasnya, Bank menerapkan manajemen risiko yang akan berdampak secara langsung terhadap bisnis, operasional dan organisasi seperti dalam mengkaji perpanjangan, penambahan, perubahan dan pengajuan kredit baru. Selain itu, secara bulanan satuan kerja manajemen risiko bank melakukan pemantauan kinerja penyaluran dana oleh bank secara portofolio melalui laporan kolektibilitas kredit bermasalah, laporan ketepatan pembayaran kewajiban jatuh tempo debitur yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya gagal bayar, laporan kredit bermasalah per sektor ekonomi dan laporan lainnya yang dapat menggambarkan profil risiko kredit bank secara portofolio.

Dalam mendukung penerapan manajemen risiko, Bank telah menyusun kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas, pelaporan dan teknologi pendukung, yang secara kontinyu dilakukan pengkinian dalam penerapan manajemen risiko agar lebih prudent ke depannya.

Peraturan OJK dan Surat Edaran OJK tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi Good Corporate Governance.

Bank telah mengelola 8 jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.

Overview of Risk Management System for Issuers or Public CompaniesThe application of risk management is a process that includes identification, measurement, control and risk monitoring. In conducting its activities, the Bank implements risk management that will directly impact business, operations and organizations such as in credit review extensions, additions, changes and new credit applications. In addition, the Bank’s monthly risk management work unit monitors the performance of bank portfolio disbursements through the collectability of Non Performing Loans report, accuracy of payment of debtor maturity liabilities report that may potentially increase the risk of default, Non Performing Loans reports per economic sector and other reports that can describe the bank credit risk profile in portfolio.

In supporting the implementation of risk management, the Bank has developed policies, processes, competencies, accountability, reporting and supporting technologies, which are continuously updated in the implementation of risk management to be more prudent in the future.

as OJK Regulation and OJK Circular Letter regarding to Risk Management for Commercial Banks and related regulations to the implementation of Good Corporate Governance.

The Bank has managed 8 types of risk according to Bank Indonesia which are credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. The implementation of risk management in the Bank includes management new products and activities.

Jenis Risiko dan Cara PengelolaannyaSebagaimana Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 7 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank telah mengelola dan menerapkan manajemen risiko untuk ke 8 jenis risiko sebagaimana ketentuan OJK. Adapun jenis risiko yang dihadapi oleh Bank adalah sebagai berikut:

1. Risiko Kredit2. Risiko Pasar3. Risiko Likuiditas4. Risiko Operasional5. Risiko Hukum6. Risiko Stratejik7. Risiko Kepatuhan8. Risiko Reputasi

Penerapan manajemen risiko yang telah dilakukan Bank, antara lain adalah sebagai berikut :1. Identifikasi, yang dilakukan melalui beberapa

program antara lain:

Type of Risk and Management MethodAs the Regulation of the Financial Services Authority (OJK) No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks and the Circular Letter of the Financial Services Authority (SEOJK) No. 34/SEOJK.03/2016 dated September 7, 2016 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks, the Bank has managed and implemented risk management for the 8 types of risk as stipulated in by OJK. The types of risks faced by the Bank are as follows:

1. Credit Risk2. Market Risk3. Liquidity Risk4. Operational Risk5. Legal Risk6. Strategic Risk7. Compliance Risk8. Reputation Risk

The implementation of risk management that has been performed by the Bank, are as follows:1. Identification, conducted through several programs,

among others:

• Proses identifikasi dan pengukuran risiko atas seluruh aktivitas penyaluran dana melalui pemberian kredit dan penempatan dana antar Bank dilakukan melalui suatu proses analisa kredit dan penetapan peringkat atau kualitas debitur (credit rating);

• Pengukuran risiko kredit dan operasional dilaporkan setiap bulan dan selanjutnya dibuatkan penyusunan profil risiko.

2. Pengukuran, yang dilakukan melalui beberapa program antara lain:

• Bank telah menetapkan risk appetite melalui penetapan limit transaksi antar bank berupa money market dan foreign exchange limit. Sedangkan limit transaksi lainnya seperti legal lending limit/BMPK, Posisi Devisa Net, serta batasan lainnya ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku;

• Bank menyampaikan laporan profil risiko kepada Otoritas Jasa Keuangan secara Triwulanan.

3. Pemantauan, yang dilakukan melalui beberapa program antara lain :

• Pengawasan aktif Dewan Komisaris, berupa pengawasan atas kebijakan operasional bank secara umum, seperti pelaksanaan GCG, penentuan strategi, pengendalian internal, kepatuhan, investasi, target kinerja, dan manajemen risiko;

• Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dapat melakukan rapat langsung dengan Dewan Direksi;

• Pengawasan aktif oleh Direksi dilakukan melalui rapat-rapat yang membahas masalah operasional seperti : Marketing, Cabang dan Cabang Pembantu, Legal & Remedial, pembahasan temuan SKAI, rapat antar Divisi, ALCO, dan Komite Manajemen Risiko;

• Keputusan kredit kepada pihak terkait serta kredit untuk nominal di atas nilai tertentu, memerlukan persetujuan dari anggota Dewan Komisaris;

• Direksi juga aktif dalam mengkaji kebijakan dan prosedur kerja Bank, serta evaluasi atas pencapaian Rencana Bisnis Bank. Proses keputusan pemberian kredit diputuskan dalam rapat komite kredit;

• Pengawasan berkala dari Direksi dan Dewan Komisaris atas seluruh aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko di masa mendatang dilakukan minimal setiap Triwulan dalam rapat Komite Pemantau Risiko;

• Pemantauan atas eksposur risiko dilakukan oleh satuan kerja yang independen atas unit pengambil risiko yaitu Divisi Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Internal, dan Divisi Kepatuhan dan Komite ALCO.

• The process of identifying and measuring the risks of all fund channeling activities through credit and interbank placements are done through a credit analysis process and rating or quality rating of the borrower (credit rating);

• Credit and operational risk measurements are reported monthly and subsequently risk profiles are prepared.

2. Measurements, conducted through several programs, among others:

• The Bank has established risk appetite through determination of interbank transaction limit in the form of money market and foreign exchange limit. Other limit of transactions such as legal lending limit/BMPK, Net Open Position, and other restrictions shall be stipulated in accordance with prevailing regulations;

• The Bank reports risk profiles report quarterly to the Financial Authority.

3. Monitoring, conducted through several programs, as follows :

• Active supervision by the Board of Commissioners, in the form of monitoring of the general bank operational policies, such as GCG implementation, strategy determination, internal control, compliance, investment, performance targets, and risk management;

• In carrying out the monitoring function, the Board of Commissioners may conduct direct meetings with the Board of Directors;

• Active supervision by the Board of Directors is conducted through meetings covering operational issues such as: Marketing, Branches and Sub-branches, Legal & Remedial, discussion on the Internal Audit Unit (SKAI) findings, Divisions meeting, ALCO and Risk Management Committee;

• Credit decisions to related parties as well as credits for nominal amount above a certain value, require approval from members of the Board of Commissioners;

• The Board of Directors is also active in reviewing Bank’s policies and procedures, as well as evaluating the Bank’s business plan achievements. The credit decision process is decided in the credit committee meeting;

• Periodic monitoring by the Board of Directors and the Board of Commissioners on all activities that are at risk or potential for future risk shall be made at least quarterly in the Risk Monitoring Committee Meeting;

• Monitoring of risk exposures is conducted by an independent unit of risk taking units: Risk Management Division, Internal Audit Unit, and Compliance Division and ALCO Committee.

Page 91: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020177 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 178

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

4. Pengendalian yang dilakukan melalui beberapa program antara lain:

• Bank menyusun kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko mencakup antara lain produk/transaksi yang mengandung risiko, penetapan limit, penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian sistem pelaporan dan dokumentasi, serta sistem pengendalian intern;

• Bank menerapkan Assets and Liabilities Management (ALMA) dalam melaksanakan fungsi pengendalian risiko suku bunga, risiko nilai tukar (valuta asing) dan risiko likuiditas;

• Bank melaksanakan sistem pengendalian internal secara kontinu terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi Bank melalui Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) maupun oleh bagian Internal Control Unit. Selain itu, penerapan manajemen risiko juga dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan risk awareness dalam bentuk sosialisasi dan peningkatan kompetensi. Sosialisasi diberikan dalam rangka meningkatkan budaya sadar risiko. Sosialisasi tersebut dilaksanakan antara lain dalam bentuk pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan ketentuan manajemen risiko.

4. Controls, conducted through several programs, are:

• The Bank prepares risk management policies and procedures covering, among other things, risk bearing products/transactions, setting limits, assigning tasks, authority and responsibilities of each section, documentation and reporting system, and internal control system;

• The Bank implements the asset and liability management (ALMA) in performing interest rate risk control, exchange rate (foreign exchange) and liquidity risk;

• The Bank implements a continuous internal control system over all business and operational activities at all levels of the Bank organization through the Internal Audit Unit (SKAI) or by the Internal Control Unit. In addition, the implementation of risk management is also conducted in the form of risk awareness training activities in the form of socialization and improvement of competence. Socialization is provided in order to improve the risk conscious culture. The socialization is implemented among others in the form of risk management certification training and risk management provisions.

Tinjauan Atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Emiten atau Perusahaan PublikPenilaian berkala terhadap 8 jenis risiko dipaparkan pada laporan profil risiko, yang menggambarkan peringkat risiko dari masing-masing jenis risiko dan peringkat profil risiko dari risiko secara keseluruhan.

Penilaian profil risiko Bank dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disebutkan pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 34 /SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, dengan menggunakan 2 indikator penilaian sebagai berikut:

• Risiko Inheren merupakan hasil penilaian berdasarkan faktor penilaian dan indikator kuantitatif maupun kualitatif sehingga dapat menggambarkan risiko yang melekat (inherent) pada Bank. Penilaian peringkat risiko inheren terdiri dari 5 skala yaitu low, low to moderate, moderate, moderate to high, dan high;

• Kualitas penerapan manajemen risiko merupakan suatu kesimpulan atas penerapan manajemen risiko Bank yang terdiri dari Tata Kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajamen risiko, SDM, dan MIS serta pengendalian risiko. Penilaian peringkat kualitas penerapan manajemen risiko terdiri dari 5 skala yaitu strong, satisfactory, fair, marginal dan unsatisfactory.

Penjelasan terkait manajemen risiko dapat dilihat secara lengkap pada laporan keuangan yang telah diaudit poin 38.

Review of the Effectiveness of Risk Management System for Issuers or Public CompaniesPeriodic assessment of 8 types of risk is presented in the risk profile report, which describes the risk ratios of each risk type and the risk profile rating of the overall risk.

The assessment of the Bank’s risk profile performed in accordance with the provisions stated in the Financial Services Authority Circular Letter No.34/SEOJK.03/2016 concerning the Implementation of Risk Management for Commercial Banks, applying 2 assessment indicators as follows:

• Inherent risk is the result of valuation based on assessment factors and quantitative as well as qualitative indicators in order to illustrate the inherent risks in the Bank. The assessment of inherent risk ratings consists of 5 scales: low, low to moderate, moderate, moderate to high, high.

• Quality of risk management implementation is a conclusion on the implementation of the Bank’s risk management consisting risk management, risk management framework, risk management process, human resources, and MIS as well as risk control. Assessment of risk management implementation quality rating consists of 5 scales: strong, satisfactory, fair, marginal, and unsatisfactory.

Details related to risk management can be fully seen in the audited financial statements point 38.

Selama tahun 2020, terdapat beberapa perkara hukum yang dihadapi oleh Bank. Sebagian perkara hukum belum terselesaikan dan masih berjalan di Kepolisian Republik Indonesia dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Medan dan belum mempunyai kekuatan hukum tetap. Sejauh ini, permasalahan hukum yang dihadapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan Bank.

During 2020, there were few legal cases faced by the Bank. Some of the legal cases have not been resolved and are still ongoing at the Indonesian National Police and the Central Jakarta District Court, Medan District Court and do not yet have permanent legal force. So far, the legal problems faced have not significantly affected the financial condition of the Bank.

IMPORTANT CASE

PERKARA PENTING

Periode / Period Keterangan / Description

Januari 2020 / January, 2020Keterlambatan penyampaian Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU).

Delay in submitting the LKPBU Report,

Maret 2020 / March, 2020Koreksi penyampaian Laporan Bank Umum (LBU) (data laporan Januari 2020).

Corrections of submission of LBU (January 2020 data report),

Juli 2020 / July, 2020

Koreksi Laporan secara offline Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Periode data April 2020.

Offline report corrections of Commercial Bank Monthly Reports (LBU) for April 2020 data period.

Desember 2020 / December, 2020

• Kesalahan penyampaian Laporan Bank Umum (LBU); Error in submitting the Commercial Bank Reports (LBU);

• Kesalahan penyampaian Laporan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK); Error in submitting the Financial Information Service System (SLIK) reports;

• Keterlambatan penyampaian Laporan Publikasi Keuangan posisi 30 September 2020. Delay in submitting the Financial Publication Reports for the position of 30 September 2020.

Sepanjang tahun 2020, Bank membayar total denda sebesar Rp22.350.000 akibat sanksi administratif yang dikenakan kepada Bank.

Throughout 2020, the Bank paid a total fine of Rp22,350,000 due to administrative sanctions imposed on the Bank.

ADMINISTRATIVE SANCTIONS

SANKSI ADMINISTRASI

Jumlah Kasus / Total Cases

Permasalahan Hukum / Cases Perdata / Civil Pidana / Criminal

Telah mendapat putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht)Case that has received a decision which has permanent legal force (inkracht)

1 -

Dalam proses penyelesaianIn completion process

4 2

Page 92: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020179 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 180

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Penetapan Kode Etik merupakan upaya dari Bank untuk membangun nilai-nilai kepercayaan, profesionalisme, dan integritas serta membangun perilaku disiplin, bertanggung jawab, cepat tanggap, berinisiatif, ahli dibidangnya, mampu bekerjasama, peka dan peduli untuk kebaikan serta tidak menyalahgunakan jabatan yang pada akhirnya diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan Pemegang Saham kepada Bank.

Kode Etik Bank berlaku bagi anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan seluruh Karyawan Bank. Bank senantiasa menegakan Kode Etik yang sejalan dengan visi dan misi yang ingin dicapai oleh Bank dan telah mensosialisasikan Kode Etik Bank melalui buku saku peraturan perusahaan yang didistribusikan kepada seluruh Karyawan, dan/atau ketika tanda tangan perjanjian kerja (penerimaan karyawan).

Adapun poin-poin pokok yang terkait dengan Kode Etik Bank adalah sebagai berikut:

• Mematuhi peraturan internal, peraturan Bank Indonesia, peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

• Menolak penyuapan dan korupsi;• Menghindari kompromi karena hadiah dan hiburan;• Mencegah pencucian uang dan fraud;• Menghindari benturan kepentingan;• Cepat dan tanggap dalam menangani keluhan

pelanggan;• Menjaga kerahasiaan dan perlindungan informasi

dan data;• Memperlakukan karyawan dengan adil;• Terbuka dan jujur kepada para regulator;• Senantiasa menjaga sikap dan perilaku.

Establishment of Codes of Conduct was a concrete effort by The Bank in establishing the values of trust, professionalism and integrity and to build a discipline behavior, responsible, responsive, initiative, experts in their fields, able to work as team, sensitive and care for goodness and not misuse the authority, which in turn was expected to foster the trust of Shareholders to the Bank.

The Bank’s Codes of Conduct applies to members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, and all Bank Employees. The Bank always upholds the Codes of Conduct which is in line with the vision and mission to be achieved by the Bank and has socialized the Bank’s Codes of Conduct through a pocket book of company regulations distributed to all employees, and/or in contract signing (employee recruitment).

The key points related to the Bank’s Codes of Conduct are as follows:

• Comply with internal regulations, the regulation from Bank Indonesia, the regulation from The Authority of Financial Services and other applicable legislation.

• Reject any form of bribery and corruption;• Refuse to compromise due to gifts and entertainment;• Prevent money laundering and fraud;• Avoid conflict of interest;• Fast and responsive in handling customer complaints;

• Safeguard confidentiality and protect any relevant information and data;

• Treat employees with fairness; • Be honest to the regulator;• Maintain a good attitude and behavior.

CODE OF CONDUCT

KODE ETIK

KetulusanMenjadi seseorang yang tulus berarti menjadi seseorang yang apa adanya tanpa kepura-puraan. Dengan mempelajari lebih dalam tentang pola pikir dan perasaannya, sesesorang akan dapat menjadi sosok yang apa adanya, yang lebih tulus dalam berinteraksi dengan orang lain. Seseorang senantiasa harus jujur dan tulus dalam bekerja.

Kerja SamaKerja sama tim adalah hal yang penting dalam kegiatan usaha. Hal ini menyangkut kebutuhan saling melengkapi antar satu orang dengan yang lain, dengan memadukan kemampuan masing-masing individu, saling memberikan masukan, lepas dari konflik pribadi antar rekan kerja. Sesorang dengan etos kerja yang baik akan bisa

SincereSincerity means being honest and straightforward without any pretense, or deceit. Learning to recognize thoughts and feelings can help you become a more genuine person, which in turn can help you become more sincere in your dealings with others. An individual needs to be honest and sincere to the work deliverables.

TeamworkTeamwork is a crucial part of a business, as it is often necessary for colleagues to work well together, trying their best in any circumstance. Teamwork means that people will try to cooperate, using their individual skills and providing constructive feedback, despite any personal conflict between individuals. An individual with strong work ethics

CORPORATE CULTURE

BUDAYA PERSEROAN

menempatkan diri menjadi sosok yang lebih peka dan pengertian terhadap kebutuhan rekan kerjanya.

TerukurHal ini terkait dengan kewajiban tiap individu dalam pemenuhan kewajibannya secara terukur, untuk kemudian bertanggungjawab dan bersikap terbuka atas hasilnya. Akuntabilitas juga tentunya terkait tanggung jawab terhadap uang ataupun kepercayaan lainnya.

Tanggung JawabSetiap orang tentunya harus memenuhi semua tanggung jawab yang telah dipercayakan kepadanya. Mulai dari tanggung jawab yang sifatnya sederhana, hingga pada level yang rumit sekalipun. Dengan mencoba mengerti lebih dalam tentang latar belakang dari setiap tanggung jawab yang ada, seseorang akan mampu untuk bisa saling mengerti dan mendukung satu sama lain.

will be more sensitive to co-workers’ needs and demands. He would also empathize with them in testing times.

AccountableThe obligation of an individual to account for its activities, accept responsibility for them, and to disclose the results in a transparent manner. It also includes the responsibility for money or other entrusted property.

ResponsibleEveryone must live up to their responsibilities. While some of these responsibilities are formal and easy to understand or enforce, others are more difficult to conceive and enact. By understanding workplace responsibilities and working to meet them in all areas, a workforce can keep its members safe and productive.

PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND PROVISION OF LARGE FUNDSPENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR

No Penyediaan Dana / Funds Provision Jumlah Debitur / Total Debtor Nominal ( Jutaan Rp) / Nominal (Million Rp)

1 Kepada Pihak terkaitAffiliated Party

16 125.142

i. Krediti. Credit

8 122.344

ii. Penempatanii. Bank Placement

7 1.963

iii. Bank Garansi iii. Bank Guarantee

1 835

2 Kepada debitur Inti:Core debtors:

15 1.053.636

i. Individui. Individual

9 584.232

ii. Groupii. Group

6 469.404

1. Penyediaan dana kepada Pihak terkait (related party) posisi 31 Desember 2020 kepada 16 debitur dengan jumlah sebesar Rp125 miliar. Diberikan dalam bentuk kredit kepada 8 debitur dengan nominal Rp122 miliar dengan Kredit yang dijamin agunan tunai berupa deposito sebesar Rp50 miliar dan penempatan pada beberapa Nostro yaitu sebesar Rp2 miliar, serta Bank Garansi sebesar Rp835 juta.

2. Dari Penyediaan dana besar (large exposure) posisi 31 Desember 2020 untuk 15 debitur dengan nominal Rp1.054 miliar, dengan pembagian sebagai berikut:

a. Individu dengan jumlah 9 debitur, dengan total nominal Rp584 miliar;

b. Group dengan jumlah 6 debitur, dengan total nominal Rp469 miliar.

1. Provision of funds to related parties as position of 31 December 2020 to 16 debtors with a total amount of Rp125 billion. Given in the form of loans to 8 debtors with a nominal value of Rp122 billion with loans guaranteed cash collateral of Rp50 billion and placements with several Nostros of Rp2 billion and a Bank Guarantee of Rp835 million.

2. From the Provision of large funds (large exposure) position on December 31, 2020 for 15 debtors with a nominal value of Rp1,054 million, with the distribution as follows:a. Individuals with a total of 9 debtors, with a total

nominal value of Rp584 million;b. Group with 6 debtors, with a total nominal value

of Rp469 million.

Page 93: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020181 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 182

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sepanjang tahun 2020, Bank telah melaksanakan setiap kegiatan yang membuktikan transparansi keuangan dan non-keuangan yang dimiliki oleh Bank sesuai dengan ketentuan regulator. Bentuk transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan dilakukan melalui situs web, media massa dan di setiap Kantor Cabang/Capem.

Throughout 2020, the Bank has carried out every activity that proves the Bank’s financial and non-financial transparency in accordance with the regulatory requirements. The transparency of financial and non-financial conditions are realized through publication in the website, mass media, and at each Branch/Sub-Branch Office.

TRANSPARENCY FORM OF FINANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITIONS DETERMINED BY THE COMPANY

BENTUK TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN YANG DITETAPKAN PERSEROAN

Bank terus berupaya menerapkan secara berkesinambungan Strategi Anti Fraud di lingkungan Bank of India Indonesia,Tbk sebagai bentuk pelaksanaan penerapan Strategi Anti Fraud. Selama tahun 2020 tidak terdapat Fraud.

The Bank continues to strive to continuously implement the Anti-Fraud Strategy within the Bank of India Indonesia, Tbk as a form of implementing the Anti-Fraud Strategy. During 2020 there was no fraud.

INTERNAL FRAUD

JUMLAH PENYIMPANGAN

Penyimpangan (Internal Fraud) dalam 1 tahun / Deviation (Internal Fraud) within 1 year

Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh / Number of Cases Performed By

Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris

/ Members of the Board of Directors and Board of

Commissioners

Pegawai Tetap / Permanent Employee

Pegawai Tidak Tetap dan Tenaga Kerja Alih Daya / Temporary Employee and

Outsourced Worker

2019 2020 2019 2020 2019 2020

Total fraud / Total fraud - - - - - -

Telah diselesaikan / Completed

- - - - - -

Dalam proses / In the settlement process

- - - - - -

penyelesaian di internal bank / Settlement in the bank

- - - - - -

Belum diupayakan penyelesaian / Settlement has not been attempted

- - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum / Followed up through a legal process

- - - - - -

Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk Employee Stock Option Program (ESOP) atau Management Stock Option Program (MSOP) kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.

The Bank does not have a share option policy and/or program in the form of an Employee Stock Option Program (ESOP) or Management Stock Option Program (MSOP) for members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers.

SHARES OPTION

SHARES OPTION

Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor yaitu sebagai berikut:

The share ownership of members of the Board of Commissioners which amounts to 5% or more of the paid-up capital, is as follows:

SHARE OWNERSHIP

KEPEMILIKAN SAHAM

Dewan Komisaris / Board of Commissioners Bank / Bank Bank Lain /

Other Banks

Lembaga Keuangan Bukan Bank / Non-

Bank Financial Institutions

Perusahaan lain, yang berkedudukan baik di dalam maupun di luar negeri / Other

companies, domiciled both in domestic and foreign

Prakash Rupchand Chugani*) √ - - √

Handadjaja Sulaiman - - - √

Raharjo Satrio Unggul - - - √

*) Kepemilikan saham Prakash Rupchand Chugani di PT Panca Mantra Jaya sebesar 33,33%, dan kepemilikan saham Prakash Rupchand Chugani di Bank sebesar 1,71%, sementara Kepemilikan saham PT Panca Mantra Jaya di Bank sebesar 18,00%.*) Prakash Rupchand Chugani's share ownership in PT Panca Mantra Jaya is 33.33%, and Prakash Rupchand Chugani's share ownership in the Bank is 1.71%, while PT Panca Mantra Jaya's share ownership in the Bank is 18.00%.

Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki

Benturan Kepentingan / Name and Position of Parties with Conflict of

Interest

Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan / Name and Position of

Decision Maker

Jenis Transaksi / Type of Transaction

Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) / Transaction

Value (in million Rupiah)

Keterangan*) / Description*)

- - - - -

Bank berupaya untuk menghindari adanya transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan Kebijakan Operasional Bank, seluruh kegiatan operasional wajib dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pengendalian internal, atas dasar prinsip kehati-hatian dan tidak boleh melangggar/bertentangan dengan peraturan/ ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

The Bank strives to avoid transactions that contain conflict of interest. In accordance with the Bank’s Operational Policy, all operational activities must be performed with due observance of internal control factors, based on the principle of prudence and must not violate/conflict with the prevailing laws/regulations.

TRANSACTIONS CONTAIN CONFLICT OF INTEREST

TRANSAKSI MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

Selama tahun 2020 tidak ada Pembelian Kembali (Buy Back) Saham dan/atau Obligasi Bank.

During 2020 there was no Buy Back (Buy Back) of Bank Shares and/or Bonds.

BANK’S SHARES AND BONDS BUYBACK

BUYBACK SAHAM DAN OBLIGASI BANK

Page 94: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020183 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 184

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui surat No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama masyarakat. Nilai nominal per saham Rp200 dengan harga penawaran Rp250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham dengan Nilai nominal per saham Rp200 dan harga penawaran Rp250. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan Nilai nominal per saham Rp200 dan harga penawaran sebesar Rp2.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015.

PUT III dilaksanakan setelah adanya pernyataan efektif Pendaftaran dalam rangka Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal melalui surat nomor S-469/D.04/2017 tanggal 14 Desember 2017 untuk melakukan penawaran umum terhadap 347.200.000 lembar saham. Proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) untuk pemesanan saham telah selesai secara keseluruhan pada tanggal 5 Januari 2018 dan masa pembayaran pesanan tambahan tanggal 9 Januari 2018 dengan Nilai nominal per saham Rp200 dan harga penawaran sebesar Rp1.890 per saham. Total keseluruhan yang telah diterbitkan dalam PUT III adalah sebanyak 347.200.000 saham. Dengan demikian jumlah saham yang telah diterbitkan oleh PT Bank of India Indonesia Tbk sampai dengan berakhirnya PUT III ini menjadi 1.388.800.000 saham. Bank tidak melakukan proses penambahan modal melalui Right Issue di tahun 2020.

On April 12, 2002, the Bank obtained an effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) through letter No. S-75/PM/2002 to conduct a public offering of 60,000,000 ordinary shares on behalf of the public. The nominal value per share was Rp200 with an offering price of Rp250. On May 1, 2002 these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange).

On June 24, 2008, the Bank obtained an effective statement from the chairman of BAPEPAM-LK with his letter No.S-4071/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights, amounting to 558,000,000 shares with a nominal value per share of Rp200 and an offering price of Rp250. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 2, 2008.

Based on the effective statement letter from the Financial Services Authority (OJK) No.S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014, the Bank conducted a Limited Public Offering II in the context of issuing Pre-emptive Rights (HMETD) totaling 173,600,000 shares from 17 December 2014 to 6 January 2015 with a nominal value per share of Rp200 and an offering price of Rp2,800 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on January 6, 2015.

PUT III was implemented after the effective statement of Registration in the context of Capital Increase by Providing Pre-emptive Rights (HMETD) from the Chief Executive of Capital Market Supervision through letter number S-469/D.04/2017 dated December 14, 2017 to conduct a public offering for 347,200,000 shares. The Limited Public Offering (PUT) process for share subscriptions was completed in its entirety on January 5, 2018 and the additional order payment period was January 9, 2018 with a nominal value per share of Rp200 and an offering price of Rp1,890 per share. The total number of shares issued in PUT III was 347,200,000 shares. Thus the number of shares issued by PT Bank of India Indonesia Tbk until the end of this LPO III are 1,388,800,000 shares. The Bank did not perform the process of increasing capital through Rights Issue in 2020.

CAPITAL ADDITION THROUGH RIGHT ISSUE

PENAMBAHAN MODAL MELALUI RIGHT ISSUE

Direksi dan Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan Direksi lain, anggota Dewan Komisaris lain, dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.

The Board of Directors and the Board of Commissioners do not have financial and family relationships with other Directors, other members of the Board of Commissioners, and/or the Controlling Shareholders of the Bank.

FINANCIAL RELATIONSHIPS AND FAMILY RELATIONSHIPS MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS AND MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS WITH OTHER MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS, OTHER MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS, AND/OR SHAREHOLDERS CONTROL OF BANKS

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DIREKSI LAIN, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAIN, DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK

Pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang baik sangat penting untuk mendukung pencapaian target bisnis bank dan meningkatkan nilai bagi para Pemangku Kepentingan (stakeholder). Salah satu aspek dalam Tata Kelola bank adalah adanya sistem pengendalian intern yang berjalan dengan baik dan efektif. Salah satu bentuk penerapan sistem pengendalian intern yang telah diterapkan bank adalah Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistleblowing System (WBS).

Dalam penerapannya, WBS ditujukan untuk membantu bank mencegah terjadinya pelanggaran atas kebijakan dan prosedur operasi yang bisa berakhir pada Internal Fraud yang merugikan secara finansial, dan menimbulkan risiko reputasi bagi bank apabila muncul sebagai berita di media massa.

Sesuai dengan standar etika yang berlaku, maka Pemangku Kepentingan (stakeholder) yaitu karyawan bank, rekan kerja, dan pihak eksternal (nasabah/masyarakat atau mantan karyawan) disediakan saluran pelaporan yang memadai untuk melaporkan kejadian atau pelanggaran yang diketahuinya kepada bank melalui Unit Kerja atau Whistle Blowing Officer (WBO) yang ditunjuk.

Saluran penyampaian laporan pelanggaran yang mudah diakses melalui jalur komunikasi telah disediakan Bank yaitu:

E-mail address : [email protected] /Telp : 0858-1991-1082

Peran Direksi dan Dewan Komisaris adalah mengawasi penerapan WBS agar berjalan dengan baik dan efektif serta menumbuhkan budaya keterbukaan dalam organisasi bank. Untuk itu Komite Audit yang berada dibawah Dewan Komisaris senantiasa melakukan evaluasi penerapan WBS ini.

Untuk mendukung penerapan WBS ini Bank telah memiliki Kebijakan/Prosedur WBS yang telah diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 079/KP-PERS/

The implementation of good corporate governance is very important to support the achievement of bank business targets and increase value for Stakeholders. One bank governance aspect is the existence of an internal control system that runs well and effectively. One form of implementation of the internal control system that has been implemented by the Bank is the Whistleblowing System (WBS).

In its implementation, the WBS is intended to help the Bank to prevent violations of policies and operating procedures that can end in internal fraud that are financially harmful, and cause reputation risk for the bank if it appears as news in the mass media.

In accordance with applicable ethical standards, Stakeholders, namely bank employees, coworkers, and external parties (customers/communities or former employees) are provided with adequate reporting channels to report activities or violations they know to the bank through the Work Unit or the appointed Whistle Blowing Officer (WBO).

Channels for submitting violation reports that are easily accessed through communication channels have been provided by:

E-mail address : [email protected] /Telp : 0858-1991-1082

The role of the Board of Directors and Board of Commissioners is to supervise the implementation of the WBS to run well and effectively and foster a culture of openness in the bank’s organization. For this reason, the Audit Committee under the Board of Commissioners always evaluates the implementation of this WBS.

To support the implementation of WBS, the Bank has WBS Policies/Procedures that have been issued based on Directors Decree No. 079/KP-PERS/SK/ESC/VII/2018 dated

WHISTLEBLOWING SYSTEM

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Page 95: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020185 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 186

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

SK/ESC/VII/2018 tanggal 09 Juli 2018 perihal “Kebijakan dan Prosedur Operasional Standar Tentang Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)” yang bertujuan untuk meningkatkan aspek kepatuhan dan sistem pengendalian internal bank yang mencakup:

1. Kebijakan dan Prosedur mengenai penerapan 4 pilar Anti Fraud yaitu: (1) Pencegahan, (2) Deteksi, (3) Investigasi, Pelaporan dan Sanksi, (4) Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut;

2. Pencegahan dan penanganan atas pelanggaran peraturan, pelanggaran kode etik, serta pelanggaran lain yang dapat mengakibatkan kerugian finansial dan risiko reputasi;

3. Tata Kelola dan penanganan laporan pengaduan dan pengungkapan pengaduan serta penyelesaian pelanggaran dalam rangka memperjelas tanggung jawab atas tindak lanjut pelanggaran yang berujung pada internal fraud;

4. Perlindungan untuk Pihak Pelapor (Whistleblower);

5. Mendorong peran serta seluruh karyawan dan pihak eksternal untuk menjaga aset Bank dari kerugian;

6. Mempermudah mekanisme pelaporan untuk melaporkan pelanggaran atau potensi pelanggaran;

7. Sebagai salah satu upaya meningkatkan sistem pengendalian internal dalam rangka penerapan aspek Good Corporate Governance .

Perlindungan Bagi PelaporMedia pelaporan dan penanganan pelaporan menjamin kerahasiaan identitas pihak pelapor dan pelanggaran yang dilaporkan. Perlindungan ini diberikan kepada pihak pelapor yang memberikan identitas, informasi serta alat bukti pendukung yang digunakan untuk dikomunikasikan dengan WBO mengenai pelanggaran yang dilaporkan.

Dalam hal kasus pelanggaran masuk dalam sengketa di pengadilan, maka pihak pelapor dapat dimungkinkan untuk memberikan keterangan tanpa harus bertatap muka dengan pihak terlapor sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perlindungan bagi pelapor meliputi perlindungan dari tekanan, penundaan kenaikan pangkat, pemecatan, gugatan hukum, ancaman terhadap harta benda serta tindakan fisik dan catatan yang dapat merugikan pihak pelapor dalam file data karyawan.

Penanganan Pelaporan / PengaduanLaporan dari Pihak Pelapor akan diproses oleh WBO, dan apabila dianggap layak maka akan diteruskan kepada Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) secara rahasia untuk dilakukan audit investigasi lebih lanjut. Apabila ada tindakan indisiplin baik terhadap pihak Pelapor maupun pihak Terlapor, termasuk untuk tindakan rehabilitasi nama karyawan, maka bank berpedoman kepada kebijakan penegakan disiplin dan sanksi yang berlaku.

09 July 2018 concerning “Whistle Blowing System Policies and Operational Procedures” which aim to improve compliance aspects and bank internal control systems which include:

1. Policies and Procedures concerning the application of 4 Anti Fraud pillars, namely: (1) Prevention, (2) Detection, (3) Investigation, Reporting and Sanctions, (4) Monitoring, Evaluation and Follow-Up;

2. Prevention and handling of violations of regulations, code of ethics, and other violations that can result in financial loss and reputation risk;

3. The governance and handling of complaints reports and disclosures of complaints and resolves of violations in order to clarify responsibility for following up violations that lead to internal fraud;

4. Protection for the Whistle Blowers;

5. Encouraging the participation of all employees and external parties to safeguard domestic assets from losses;

6. Simplifying the reporting mechanism for reporting violations or potential violations;

7. As an effort to improve the internal control system in the context of applying aspects of Good Corporate Governance .

Protection for RapporteurReporting media and reports handling guarantee the confidentiality of the reporting party’s identity and reported violations. This protection is given to the reporting party who provides the identity, information and supporting evidence used to be communicated to the WBO regarding the reported violations.

In the event that a violation case enters a dispute in court, the reporting party may be able to provide information without having to meet face to face with the reported party in accordance with the applicable provisions. Protection for rapporteurs includes protection from pressure, postponement of promotions, dismissals, lawsuits, threats to property and physical actions as well as records that can harm the reporting party in employee data files.

Reporting / Complaints HandlingReports from the Reporting Party will be processed by the WBO, and if deemed feasible it will be forwarded to the Internal Audit Work Unit in a confidential manner without stating the identity of the reporter for further investigation. If there are disciplinary actions both for the Reporting Party and the Reported Party, including for the rehabilitation of the employee’s name, the bank is guided by the policy of enforcing discipline and the applicable sanctions.

Pihak Pengelola Laporan / PengaduanTugas dan Tanggung Jawab WBO antara lain sebagai berikut:

1. Menerima laporan pelanggaran dari pihak Pelapor melalui media saluran komunikasi yang telah disediakan atau melalui media komunikasi lain;

2. Melakukan identifikasi awal dengan cara komunikasi dengan Pihak Pelapor dan meminta bukti awal;

3. Memberitahukan kepada Pihak Pelapor bahwa laporan telah diterima maksimal 1 minggu sejak tanggal pelaporan;

4. Memberitahukan kepada Pihak Pelapor apabila ternyata laporan dimaksud di luar kategori sesuai Kebijakan Whistleblowing System;

5. Apabila laporan pelanggaran beserta bukti awal tersebut sudah masuk dalam kategori jenis pelanggaran, maka WBO harus meneruskan laporan tersebut beserta alat bukti awal kepada SKAI untuk diproses lebih lanjut;

6. Melaporkan hasil investigasi kepada Direksi untuk dibahas dalam Komite Human Capital.

7. Melakukan tata usaha yang baik, aman dan rahasia atas laporan pelanggaran.

Sepanjang tahun 2020, tidak ada keluhan atau pengaduan yang masuk.

Reporting / Complaints ManagerThe duties and responsibilities of WBO are as follows:

1. Receive reports of violations from the Reporting Party through the media provided by the communication channel or through other communication media;

2. Make initial identification by communicating with the Reporting Party and requesting initial evidence;

3. Notify the Reporting Party that the report has been received a maximum of 1 week from the reporting date;

4. Notify the Reporting Party if it turns out the report to is outside the categories according to the Whistle Blowing System Policy;

5. If the violation report along with the initial evidence has been included in the category of violation, WB Officer must forward the report along with the initial evidence to the Internal Audit Unit for further processing;

6. Report the results of the investigation to the Board of Directors for discussion in the Human Capital Committee.

7. Conduct good, safe and confidential violations reports governance.

In 2020, there were no complaints received.

PRINCIPLES AND RECOMMENDATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA

Hubungan Perusahaan dengan Pemegang Saham dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham The Relationships between The Company with Shareholders In Ensuring the Rights of Shareholders

Meningkatkan Nilai Kualitas Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Increased the Value of AGM (Annual General Meeting) Implementation.

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Perusahaan memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan Pemegang Saham. The Company had methods or technical procedures for poll (voting), either open or closed that promoted the independence and the interests of Shareholders.

Pada pelaksanaan RUPS, pengumpulan suara (voting) sudah dilakukan secara terbuka yang mengedepankan independensi dan kepentingan Pemegang Saham.During GMS, the voting mechanism had been carried out by prioritizing independence and the interest of Shareholders.

Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan hadir dalam RUPS Tahunan.All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company should be present at the Annual GMS.

Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.All member of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company were present in Annual GMS.

Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan paling sedikit selama 1 tahun.Minutes of meeting of the GMS were available in the website of the Company for at least 1 year

Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Bank.Minutes of meeting of the GMS were available in the website of the Bank.

Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan dengan Pemegang Saham atau Investor / Improved the Quality of Company Communications with Shareholders or investors.

Perusahaan memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham atau investor.The Company had methods or a policy of communication with Shareholders or investors.

Perusahaan sudah memaparkan informasi yang lengkap mengenai Perusahaan di dalam website.The Company had provided complete information related to the company on the website.

Page 96: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020187 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 188

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

Fungsi dan Peran Direksi / Functions and Role of the Board of Directors

Memperkuat keanggotaan dan Komposisi Direksi / Strengthened Membership and composition of the Board of Directors.

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.Determined the number of Board of Directors members considering the condition of the Company and effectiveness in decision making.

Jumlah anggota direksi Perusahaan sebanyak 4 orang telah memenuhi efektifitas dalam menjalankan perusahaan dan dalam pengambilan keputusan.Company’s Board of Directors consisting 4 people had met the effectiveness in running the Company and in making decision.

Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.Determined the composition of the Board of Directors members regarding the diversity of skills, knowledge and experience required.

Komposisi anggota direksi telah memenuhi keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan secara efektif.Board of Directors composition had implemented various skills, knowledge and experiences required to effectively run the Company.

Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.Members of the Board of Directors were in charge in accounting or financial expertise and/or knowledge in the field of accounting..

Direktur yang membawahi keuangan dan akuntansi memiliki pengalaman di bidang keuangan.Director related to finance and accounting had experiences in financial field.

Hubungan Perusahaan dengan Pemegang Saham dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham The Relationships between The Company with Shareholders In Ensuring the Rights of Shareholders

Meningkatkan Nilai Kualitas Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Increased the Value of AGM (Annual General Meeting) Implementation.

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Perusahaan mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan dengan Pemegang Saham atau investor dalam situs web.The Company revealed its communication policy with Shareholders or investors in website.

Perusahaan sudah memaparkan informasi yang lengkap mengenai Perusahaan di dalam situs web.The Company had provided complete information related to the company on the website.

Fungsi dan Peran Dewan Komisaris / The functions and roles of the Board of Commissioners

Memperkuat keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris / Strengthened the Membership and Compositions of the Board of Commissioners

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan.Determined the number of members of the Board of Commissioners considered the condition of the Company

Jumlah Anggota Dewan Komisaris telah susuai dengan Anggaran Dasar Bank dan POJK tentang Direksi dan Komisaris Emiten.The number of the Board of Commissioners member is corresponding with the Bank’s Articles of Association and OJK regulations regarding to the Bank Directors and Commissioners

Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.Determined the composition of the Board of Commissioners with the consideration to the diversity of skills, knowledge and experience required.

Dewan Komisaris telah memiliki pengalaman di berbagai perusahaan.The Board Commissioners had experiences in various companies.

Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan dengan Pemegang Saham atau Investor / Improving the Quality of Company Communications with Shareholders or Investors

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.BOC policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the Board of Commissioners.

Dewan Komisaris telah mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.BOCs had implemented policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the Board of Commissioners

Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Bank.Policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the Board of Commissioners, disclosed through the Annual Report of the Company

Bank telah menerapkan kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Bank.The company’s had implemented a policy regarding self-assessment of the performance of the Board of Commissioners, disclosed through the Annual Report of the Company

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.BOC had a policy related to the resignation of members of the Board of Commissioners when involved in financial crimes.

Dewan Komisaris Perusahaan telah mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.Company’s Board of Commissioners has implemented policy related to resignation of one of its member if proven to be involved in financial crime

Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.BOC or committee that ran the Nomination and Remuneration function developed succession policies in the process of Directors members Nomination.

Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi telah menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.BOC that ran the Nomination and Remuneration function had developed succession policies in the process of Directors members Nomination.

Fungsi dan Peran Direksi / Functions and Role of the Board of Directors

Memperkuat keanggotaan dan Komposisi Direksi / Strengthened Membership and composition of the Board of Directors.

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab / Improved the Quality of Duties and Responsibilities of Directors

Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.The Company had a communication policy with Shareholders or investors.

Penilaian Kinerja Direksi ditetapkan dalam Pedoman Kerja Direksi terkait Penilaian dan tanggung jawab.Performance assessments of the Director are set in the Directors’ work guidelines regarding to assessments and responsibilities.

Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan.Policy assessment (self-assessment) to assess the performance of the Board of Directors expressed through the annual report of the Company.

Penilaian Kinerja Direksi telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan iniPerformance assessments of the Director have been disclosed in this Annual Report.

Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.Directors had policies related to the resignation of the Board of Directors members if they were involved in financial crimes.

Pengunduran diri anggota Direksi ditetapkan dalam Pedoman Kerja Direksi terkait pengunduran diri.The resignation of the board of Directors member is stipulated in the Directors’ work guidelines regarding to resignation.

Partisipasi Pemangku Kepentingam / Participation of Stakeholders

Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan / Increased Aspects of Corporate Governance through Stakeholder Participation

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Perusahaan memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.The Company had a policy to prevent insider trading.

Perusahaan telah memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.Company has implemented policy in preventing insider trading.

Perusahaan memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.The Company had a policy of anti-corruption and anti-fraud.

Perusahaan telah memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.Company has implemented anti-corruption and anti-fraud policy.

Perusahaan memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.The Company had a policy of selection and upgrades supplier or vendor.

Perusahaan telah memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.Company has implemented policy related to selection and improvement of supplier and vendor capability.

Perusahaan memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.The Company had a policy on the fulfillment of the rights of creditors.

Perusahaan memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur dengan membayar kewajiban kepada kreditur sesuai dengan jadwal jatuh tempo pembayaran.Company has implemented policy related to meeting creditors’ rights by settling liability to the creditor pursuant to the due date of settlement.

Perusahaan memiliki kebijakan sistem whistleblowing.The Company had a policy of whistleblowing systems.

Perusahaan telah memiliki kebijakan sistem whistleblowing.The Company has implemented a policy of whistleblowing systems.

Perusahaan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.The Company had a policy of long-term incentives for directors and employees.

Kebijakan Perusahaan memberikan insentif kepada karyawan berdasarkan Key Performance Indicator, kebijakan Perusahaan memberikan insentif kepada Dewan Direksi diserahkan kepada Dewan Komisaris.Company policy of providing its employee is based on Key Performance Indicator, while Company policy to provide incentive to the Board of Directors is delegated to the Board of Commissioners.

Keterbukaan Informasi / Information Disclosure

Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi / Improved the Implementation of Information Disclosure

Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description

Perusahaan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi.The Company utilized the use of information technology more widely besides website as a media openness of The Company.

Perusahaan senantiasa melakukan pembaruan pada situs web.The company is constantly updating the website.

Laporan Tahunan Perusahaan mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan paling sedikit 5,00%, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan melalui Pemegang Saham utama dan pengendali.Annual Report had disclosed the ultimate beneficiary owners in the ownership of Company shares at least 5.00%, in addition to the disclosure of the final beneficial owner in the Company’s ownership through the main shareholder and controller.

Laporan Tahunan Perusahaan telah mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan paling sedikit 5,00%, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan melalui Pemegang Saham utama dan pengendali.Annual Report has disclosed the ultimate beneficiary owners in the ownership of Company shares at least 5.00%, in addition to the disclosure of the final beneficial owner in the Company’s ownership through the main shareholder and controller.

Page 97: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020189 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 190

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Page 98: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020191 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 192

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Dalam pelaksanaan kegiatan bisnisnya, Bank juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial Bank sebagai wujud komitmennya terhadap nilai-nilai keberlanjutan yang dipegang teguh oleh Bank. Adapun tanggung jawab sosial yang dijalankan oleh Bank dibedakan menjadi 4 bidang yaitu lingkungan hidup, K3, kemasyarakatan, dan kepada nasabah.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial disadari Bank sebagai salah satu hal penting yang menentukan kelanjutan usaha. Oleh karenanya, Bank konsisten melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial sebagai wujud sumbangsih nyata untuk masyarakat dan lingkungan yang telah mendukung kegiatan usaha Bank.

Mekanisme Pengaduan Masalah LingkunganPada pelakasanaannya Bank tidak menjalankan bisnis di bidang yang memiliki dampak khusus terhadap lingkungan hidup, sehingga Bank tidak memiliki mekanisme khusus terkait penanganan pengaduan masalah lingkungan hidup.

Sertifikasi di Bidang Lingkungan yang DimilikiDi dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Bank tidak bersinggungan secara langsung dengan lingkungan hidup, sehingga tidak memiliki kewajiban untuk memiliki sertifikasi di bidang lingkungan. Namun Bank sangat mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan seiring dengan adanya ketentuan Regulator yang mengatur kebijakan keberlanjutan.

Kelestarian lingkungan menjadi hal penting di masa sekarang, di mana masalah lingkungan mulai banyak terjadi. Bank dalam upaya menerapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) berfokus pada hal-hal sederhana yang dapat berdampak besar pada kelestarian lingkungan jika dilakukan secara terus menerus. Bencana banjir yang melanda kawasan ibukota dan sekitarnya di awal tahun 2020 mengakibatkan padamnya listrik dan tergenangnya banking hall kantor Pusat Bank, sehingga kegiatan operasional Bank terganggu. Bank memutuskan untuk meningkatkan sarana dan prasarana penanggulangan banjir dengan menambah jumlah mesin pompa air diesel, membeli genset dengan kapasitas yang lebih besar dari sebelumnya, merenovasi basement, dan memperbaiki saluran drainase di sekitar lingkungan Bank. Setelah menempuh langkah tersebut, operasional Bank kini tetap dapat berjalan normal meskipun terjadi bencana banjir, sehingga masyarakat pun terbantu untuk tetap dapat melakukan transaksi perbankan.

Penggunaan Material dan Energi Ramah LingkunganBank memiliki kebijakan yang mengatur perihal penggunaan material dan energi ramah lingkungan serta dapat didaur ulang. Hal ini merupakan bukti keseriusan Bank dalam mendukung kelestarian lingkungan hidup yang lebih baik. Adapun kebijakan Bank di bidang penggunaan material dan energi ramah lingkungan yang dapat didaur ulang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di dalam lingkungan kerja dalam bentuk-bentuk sederhana seperti penggunaan kertas bekas, penghematan listrik di saat tidak terpakai, dan lain sebagainya.

Sistem Pengolahan Limbah BankBank of India Indonesia sebagai Bank yang bergerak di industri perbankan tidak menghasilkan limbah seperti halnya industri lainnya. Bank yang memberikan efek secara langsung terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Limbah Bank tergolong ke dalam limbah ringan yang pengelolaannya diserahkan kepada pihak ketiga untuk dikelola secara efektif.

Sebagai pemberi kerja, Bank bertanggung jawab menjalankan praktik ketenagakerjaan sesuai peraturan yang berlaku, menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan perlakuan dan pemenuhan hak setara kepada semua pegawai dan mitra kerja tanpa diskriminasi atas dasar ras, agama, jenis kelamin, dan afiliasi politik.

Berkaitan dengan kewajiban tersebut, Bank memastikan Bank selalu menjalankan praktik ketenagakerjaan yang baik dan benar. Selain menyempurnakan sistem secara terus menerus dan menyediakan layanan kesehatan kepada pegawai dan anggota keluarganya, Bank juga menyelenggarakan transparansi informasi ketenagakerjaan dengan rutin mengadakan sosialisasi peraturan kerja dan kode etik. Untuk memenuhi aspek keselamatan kerja, Bank memastikan alat pemadam kebakaran dan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan selalu tersedia, berfungsi, dan mudah diakses. Kegiatan di bidang ini dapat diselenggarakan berkat dana yang dialokasikan Bank sesuai kemampuannya.

Kesempatan Gender dan Kesempatan KerjaKualitas Sumber Daya Manusia yang baik diyakini sebagai salah satu faktor penunjang Bank agar dapat mencapai performa maksimal. Bank terus berupaya untuk merekrut talenta terbaik dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi insan Bank tanpa membedakan golongan, ras, agama, dan gender.

Sarana dan Keselamatan KerjaSeluruh pegawai Bank mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja yang diatur dalam Undang-Undang No.1 tahun 1970 dan Undang-Undang No. 23 tahun 1992. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 23 mengenai kesehatan kerja, disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diselenggarakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan

In carrying out the business activities, the Bank also has an obligation to carry out corporate social responsibility as a manifestation of commitment to the sustainability values that the Bank holds firmly. The social responsibility carried out by the Bank is divided into 4 areas, namely the environment, K3, society, and to customers.

The Bank recognizes implementation of social responsibility as one of the most important things in determining business continuity. Therefore, the Bank consistently implements Social Responsibility activities as a form of real contribution to society and the environment that have supported the Bank's business activities.

Environmental Complaints MechanismIn its implementation, Bank does not conduct business in fields that have a special impact on the environment, so the Bank does not have a special mechanism for handling complaints about environmental problems.

Environmental Certification OwnedIn carrying out its business activities, the Bank does not have direct contact with the environment, so it has no obligation to have a certification in the environmental sector. However, the Bank strongly supports the environmental conservation efforts in line with the Regulator’s provisions governing sustainability policies.

Environmental sustainability is an important thing in the present since many environmental problems are happening. The Bank, in an effort to implement environmental social responsibility, focuses on simple things that can have a big impact on environmental sustainability if done continuously. The flood disaster that hit the capital and its surrounding areas in early 2020 caused power outages and inundation of the Bank’s Head Office banking hall, so that the Bank’s operational activities were disrupted. The Bank decided to improve flood mitigation facilities and infrastructure by increasing the number of diesel water pump engines, buying generators with larger capacities compared to the previous ones, renovating the basement, and repairing drainage channels within the Bank’s neighborhood. After taking those measures, the Bank’s operations can now run normally despite flood disasters, so that it helps people to be able to carry out banking transactions.

Use of Environmentally Friendly Materials and EnergyThe Bank has a policy that regulates the use of environmentally friendly and recyclable materials and energy. This is an evidence of the Bank’s seriousness in supporting better environmental preservation. The Bank’s policies on the use of environmentally friendly materials and energy that can be recycled are applied in every day life in the work environment in simple forms such as the use of used paper, saving unused power, etc.

The Bank’s Waste Treatment SystemBank of India Indonesia as a Bank engaged in the banking industry does not produce waste like other industries. Companies that have a direct effect on cleanliness and environmental sustainability. The Bank’s waste is classified as light waste whose management is handed over to a third party to be managed effectively.

As an employer, Bank is responsible for carrying out labor practices in accordance with applicable regulations, providing a safe and healthy workplace, and creating a healthy work environment with equal treatment and fulfillment of rights for all employees and work partners without discrimination against the basis of race, religion, gender, and political affiliation.

In relation with these obligations, Bank ensures that the Bank always carries out good and valid labor practices. In addition to continuously improving the system and providing health services to employees and their family members, Bank also organizes transparency of labor information by regularly socializing work regulations and code of conduct. To meet the safety aspects of work requirement, Bank ensures fire extinguishers and first aid kits are always available, functional and easily accessible. Activities in this field can be carried out thanks to the funds allocated by the Bank according to the capabilities.

Gender and Job OpportunitiesThe good quality of Human Resources is believed to be one of the factors that supports the Bank in order to achieve maximum performance. The Bank continues to strive to recruit the best talents and provide equal opportunities to all Indonesians to become Bank of India Indonesia’s personnel regardless of class, race, religion and gender.

Work Facilities and SafetyAll Bank employees receive occupational health and safety guarantees as regulated in Law No.1 of 1970 and Law No. 23 of 1992. In Law No. 23 of 1992 concerning Health, article 23 concerning occupational health, states that occupational health efforts must be carried out in every workplace, especially workplaces that have a great health hazard risk for workers so that they can work healthily without endangering themselves and the surrounding

SOCIAL RESPONSIBILITY IN ENVIRONMENT

SOCIAL RESPONSIBILITY IN LABOR, HEALTH, AND OCCUPATIONAL SAFETY

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA

Page 99: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020193 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 194

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja. Sedangkan dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970, syarat-syarat Keselamatan Kerja seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya serta jenis-jenis bahaya diatur dengan peraturan perundangan.

Bank senantiasa berupaya menyediakan sarana dan prasarana untuk menjamin keselamatan kerja secara optimal, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, yang meliputi:1. Perangkat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

(P3K);2. Tangga darurat;3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR);4. Daftar kontak darurat seperti pusat layanan

kepolisian, pemadam kebakaran, rumah sakit terdekat, dan sebagainya.

Tingkat Kecelakaan KerjaSepanjang tahun 2020, Bank mencatat tidak terjadi kecelakaan kerja, dikarenakan peran serta aktif Bank dan juga pegawai dalam menerapkan prosedur keselamatan kerja di lingkungan kerjanya.

Pendidikan atau Pelatihan KaryawanSepanjang tahun 2020, Bank mengadakan pendidikan dan/atau pelatihan yang telah dirinci pada bab Tinjauan Unit Pendukung Bisnis bagian Sumber Daya Manusia halaman 82-83.

Remunerasi KaryawanBank menyelenggarakan remunerasi karyawan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan telah disesuaikan berdasarkan kebijakan Remunerasi Bank melalui Komite Remunerasi dan Nominasi yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan bersifat independen.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan, Bank telah menyusun kebijakan remunerasi dan mengevaluasinya secara berkala untuk memastikan bahwa program remunerasi Bank dapat memotivasi, kompetitif dan selaras dengan kepentingan para Pemegang Saham serta mencerminkan praktik terbaik dalam Tata Kelola perusahaan dan prinsip-prinsip peraturan manajemen risiko (prudent risk taking). Adapun jenis remunerasi yang diterima oleh karyawan Bank dapat dilihat pada penjelasan Sumber Daya Manusia bagian Remunerasi Karyawan. Adapun jenis remunerasi yang diterima oleh karyawan Bank dapat dilihat pada penjelasan Sumber Daya Manusia pada halaman 81.

Mekanisma Pengaduan Masalah KetenagakerjaanBank menyadari pentingnya kesejahteraan karyawan serta kenyamanannya di lingkungan kerja untuk mencapai produktivitas karyawan yang maksimal. Oleh sebab itu, dalam hal mekanisme masalah ketenagakerjaan antara pegawai dengan atasan/Bank, Bank menyediakan

community, to obtain optimal work productivity, in line with the labor protection program. Meanwhile in Law No. 1 of 1970, the requirements for work safety in all aspects of hazardous work and the types of hazards are regulated by laws and regulations.

The Bank always strives to provide facilities and infrastructure to ensure optimal work safety, in accordance with the provisions of laws and regulations, which include:1. First Aid Kit for Accidents (P3K);

2. Emergency stairs;3. Light Fire Extinguisher (APAR);4. List of emergency contacts such as the nearest police

service center, fire department, hospital, and etc.

Work Accident LevelThroughout 2020, the bank recorded no work accidents, due to the active participation of the Bank and also employees in implementing work safety procedures in their work environment.

Employee Education or Training Throughout 2020, the Bank held education and/or training detailed in the Human Resources section of the Business Support Unit Review chapter on page 82-83.

Employee RemunerationThe Bank administers employee remuneration in accordance with the prevailing laws and regulations and has been adjusted based on the Bank’s Remuneration policy through the Remuneration and Nomination Committee established by the Board of Commissioners and is independent.

In order to improve employee welfare, the Bank has formulated a remuneration policy and evaluates it regularly to ensure that the Bank’s remuneration program is motivating, competitive and in line with the interests of Shareholders and reflects best practices in corporate governance and the principles of risk management regulations (prudent risk taking ). The types of remuneration received by Bank employees can be seen in the explanation of Human Resources in the Employee Remuneration section. The types of remuneration received by Bank employees can be seen in the explanation of Human Resources on page 81.

Labor Issues Complaints MechanismBank realizes the importance of employee welfare and comfort in the work environment to achieve maximum employee productivity. Therefore, in terms of the mechanism of labor issues between employees and employers/Companies, Bank provides a facility for

Bank dalam mengimplementasikan kebijakan tanggung jawab sosial di bidang kemasyarakatan lewat bantuan yang disalurkan sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap masyarakat. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan yang secara rutin dilaksanakan oleh Bank sejak lama melalui santunan kepada panti asuhan, pemberian bantuan korban banjir, peningkatan literasi perbankan ke Sekolah-Sekolah Menengah dan Kejuruan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Bank juga menunjukkan komitmen tanggung jawab sosial di bidang kemasyarakatan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kemasyarakatan yang telah dialokasikan setiap tahunnya.

Penggunaan Tenaga Kerja LokalBank mengimplementasikan kebijakan tanggung jawab sosial di bidang kemasyarakatan lewat bantuan yang disalurkan sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap masyarakat. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan yang secara rutin dilaksanakan oleh Bank sejak lama, melalui santunan kepada panti asuhan, pemberian bantuan kepada korban banjir, peningkatan literasi perbankan ke Sekolah-Sekolah Menengah dan Kejuruan, serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Bank juga menunjukkan komitmen tanggung jawab social di bidang kemasyarakatan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kemasyarakatan yang telah dialokasikan setiap tahunnya.

Bentuk Donasi LainnyaSepanjang tahun 2020, Bank memberikan bantuan beasiswa kepada 23 siswa di berbagai jenjang SD hingga SMA di berbagai daerah di Indonesia. Bantuan ini diberikan secara tunai ke nomor rekening Tabunganku atas nama siswa penerima beasiswa. Total bantuan beasiswa yang disalurkan oleh Bank sepanjang tahun 2020 adalah sebesar Rp110 juta.

Bank juga memberikan bantuan dana untuk kegiatan olahraga bulu tangkis sebesar ± Rp6 juta/tahun. Selama pandemi Covid-19, Bank memberikan dana dengan total sebesar Rp147 juta untuk biaya penanganan Covid-19, berupa bantuan obat-obatan, vitamin dan buah-buahan yang diberikan kepada karyawan, khususnya bagi mereka yang sedang dirawat maupun menjalani isolasi mandiri karena tertular virus Covid-19. Dalam rangka mengantisipasi penyebaran rantai Covid-19, Bank Bank memberikan tunjangan transportasi dengan total sebesar Rp376 juta untuk karyawan yang membawa kendaraan pribadi. Selain itu, Bank memberikan dana dengan total sebesar Rp201 juta untuk pelaksanaan swab

fasilitas pengaduan masalah ketenagakerjaan yang dapat disampaikan dengan tata cara yang telah diatur pada prosedur sistem pelaporan pelanggaran sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku di Republik Indonesia.

The Bank in implementing social responsibility policies in the community sector through aids channeled as a form of the Bank’s concern for the community. This activity is a form of activity that has been routinely carried out by the Bank for a long time through donations to orphanages, provision of aid to flood victims, increasing banking literacy to secondary and vocational schools, and other social activities. The Bank also demonstrates its commitment to social responsibility in the community sector through its Corporate Social Responsibility (CSR) fund which has been allocated annually.

Local LaborThe Bank implements its social responsibility policies in the society sector through assistance distributed as a form of Bank’s concern for the society. These activities are routine activities that have been going on for a long time, through donations to orphanages, providing assistance to flood victims, increasing banking literacy in secondary and vocational schools, as well as other social activities. The Bank also shows its commitment to social responsibility in the community sector through its Corporate Social Responsibility (CSR) fund which has been allocated annually.

Other Forms of DonationThroughout 2020, the Bank provided scholarship aid to 23 students at various levels from elementary to high school in various regions in Indonesia. It was given in cash to Tabunganku accounts on behalf of scholarship recipients. The total scholarship aid disbursed by the Bank throughout 2020 was Rp110 million.

The Bank also provided aid for badminton sporting activities of ± Rp6 million/year. During the Covid-19 pandemic, the Bank donated a total of Rp147 million fund for combating Covid-19, by providing medicines, vitamins, and fruits for employees, especially for those who are being treated or under self-quarantine due to Covid-19 infections.

In order to anticipate the spread of the Covid-19 chain, the Bank gave allowance total of Rp376 million for transportation allowances for employees riding private vehicles. Additionally, the Bank donated total of Rp201 million fund to conduct antigen and polymerase chain

complaints of labor issues that can be submitted by procedures that have been set in reporting of violations system procedures in accordance with the applicable manpower provisions in the Republic of Indonesia.

SOCIAL RESPONSIBILITY IN COMMUNITY SECTOR

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG KEMASYARAKATAN

Page 100: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020195 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 196

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Nasabah atau konsumen bagi sebuah lembaga perbankan adalah Pemangku Kepentingan yang memiliki kontribusi langsung bagi kelangsungan usaha. Kepuasan dan loyalitas nasabah sangat penting terhadap layanan dan produk Bank, maka Bank selalu berusaha menjaga tingkat kepercayaan nasabah, dengan tetap selalu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia terkait.

Kesehatan dan Keselamatan KonsumenUntuk memastikan nasabah senantiasa dapat berinteraksi dengan Bank, Bank telah membuka saluran komunikasi dengan nasabah dan calon nasabah, yaitu melalui layanan pelanggan selama jam kerja di Call Center:

Telepon : 021- 3500007Email : [email protected]

Nasabah juga dapat mengunjungi langsung Kantor Cabang/Capem untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui Customer Service.

Informasi Barang dan/atau JasaUntuk mengatur fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengadaan barang/jasa agar sesuai dengan fungsi, hak dan kewajiban serta mempercepat proses pemenuhan kebutuhan barang/jasa sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara efisien, efektif, transparan serta akuntabel adalah merupakan maksud dan tujuan dari diterbitkannya Peraturan Bank No. 4.001.SISD.16.0 tanggal 18 Agustus 2016 tentang Pedoman Penyusunan Sistem Operasi dan Prosedur (SOP) serta Ketentuan yang Berkaitan Dengan Sistem dan Prosedur sebagai pedoman Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Lingkungan Bank.

Seluruh insan Bank harus memenuhi etika untuk bekerja secara professional dan mandiri atas dasar kejujuran serta menghindari dan mencegah terjadinya benturan kepentingan dari pihak terkait dalam proses pengadaan barang dan/atau jasa.

Customers or consumers for a banking institution are Stakeholders who have a direct contribution to business continuity. Customer satisfaction and loyalty are very important to the Bank’s services and products, so Bank always strives to maintain the level of customer trust, by always referring to the Financial Services Authority Regulation and related Bank Indonesia Regulations.

Consumer Health and SafetyTo ensure that customers can always interact with the Bank, Bank provides communication channels with customers and prospective customers, namely thorough the customer service during office hours at the Call Center:

Call : 021- 3500007Email : [email protected]

Customers can also directly visit the Branch/Sub-Branch Offices to obtain the required information through Customer Service.

Information on Goods and/or ServiceTo regulate the functions of planning, implementation and supervision of the procurement of goods/services in accordance with the functions, rights and obligations as well as accelerating the process of fulfilling the needs for goods/services so that their implementation can be carried out efficiently, effectively, transparently and accountably is the purpose and objective of the issuance of the Bank Regulation No. 4.001.SISD.16.0 dated 18 August 2016 on the Guidelines for the Preparation of Operating Systems and Procedures as well as the Provisions Related to the Systems and Procedures as a guideline for the procurement of goods and/or services within the Bank.

All Bank personnel must meet ethics to work professionally and independently on the basis of honesty, avoid and prevent conflicts of interest from related parties in the process of procuring goods and/or services.

CUSTOMER RESPONSIBILITY

TANGGUNG JAWAB KEPADA NASABAH

Sarana, Jumlah dan Penanggulangan atas Pengaduan KonsumenBank berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan berupaya menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi konsumen secara cepat, tepat dan akurat. Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan atas pengaduan konsumen dan penyelesaiannya, Bank telah memiliki Standar Operasional dan Prosedur atas pengaduan konsumen sebagaimana telah diatur oleh Bank melalui Surat Keputusan No. 003/KP-BD/INT/SK/BH/III/17 dan telah disesuaikan dengan Peraturan OJK No. 18/POJK.07/2018 tentang Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. Selama tahun 2020, Bank telah menyelesaikan sebanyak 27 pengaduan konsumen.

Facilities, Amounts and Handling of Consumer Complaints

The Bank is committed to providing the best service to consumers and striving to solve any problems faced by consumers quickly, precisely and accurately. One of the efforts to improve services for consumer complaints and their resolution, the Bank has a Standard Operating and Procedure for consumer complaints as regulated by the Bank through its Decree No. 003/KP-BD/INT/SK/BH/III/17 and has been adjusted to OJK Regulation No.18/POJK.07/2018 concerning Consumer Complaint Services in the Financial Services Sector. During 2020, the Bank resolved 27 consumer complaints.

test antigen dan polymerase chain reaction (PCR) karyawan yang terpapar Virus Covid-19, serta memberikan bantuan sembako bagi karyawan non staf dengan total sebesar Rp16 juta.

Komunikasi mengenai Kebijakan dan Prosedur Anti KorupsiBank menyadari bahwa bidang usahanya yang berkutat di bidang keuangan merupakan industri yang sarat akan penyimpangan tindak pidana korupsi dan sejenisnya. Oleh karena itu, Bank memiliki kebijakan tegas mengenai tindak pidana korupsi serta senantiasa membekali pegawai Bank dengan pelatihan dan pendidikan anti korupsi.

reaction (PCR) swab tests for employees who are exposed to Covid-19 Virus, as well as providing basic food aid for nonstaff employees with a total of Rp16 million.

Communication Regarding Anti-Corruption Policies and ProceduresBank realizes that the business sector which is engaged in finance is an industry that is full of corruption and the like. Therefore, the Bank has a firm policy regarding corruption crimes and constantly equips Bank employees with anti-corruption training and education.

Bank telah memberikan Beasiswa Pendidikan untuk anak karyawan

yang berprestasi mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah

Menengah Atas (SMA) pada tahun 2020 sebesar Rp110 juta.

The Bank provided Education Scholarships for employees’ children

with outstanding achievements ranging from Elementary School (SD)

to Senior High School (SMA) levels in 2020 amounting to Rp110 million.

Bank memberikan bantuan sosial terhadap korban bencana banjir. Bank donates social aid to flood disaster victims.

Bank menyediakan sarana olahraga untuk Karyawan sebagai salah

satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan menyalurkan hobi

karyawan.

Foto diambil sebelum pandemi Covid-19

Foto diambil sebelum pandemi Covid-19

Foto diambil sebelum pandemi Covid-19

Photos were taken before the Covid-19 pandemic

Photos were taken before the Covid-19 pandemic

Photos were taken before the Covid-19 pandemic

The Bank provides sports facilities for employees as a form of concern

for health and channeling employee hobbies.

Page 101: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020197 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 198

ANNEXURES

LAMPIRAN

Page 102: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020199 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 200

LAMPIRANANNEXURES

PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO BANKRISK MANAGEMENT APPROACH OF THE BANK

a. Model BisnisModel bisnis yang ditetapkan oleh Bank tidak terlepas dari kapasitas permodalan yang dimiliki. Dimana besar kecilnya modal tersebut akan mengendalikan pula bisnis yang akan dijalankan. Sebagaimana tertuang dalam Misi Bank yaitu memberikan jasa perbankan dengan fokus pada bisnis ritel, maka Bank telah menetapkan model bisnisnya pada jasa ritel. Dalam kelompok usaha, Bank dikategorikan dalam BUKU 2, yaitu kelompok bank dengan kepemilikan modal inti diatas Rp 1 triliun dan dibawah Rp 5 triliun. Selain itu Bank cenderung konservatif dalam mengelola bisnisnya, yaitu dengan membatasi sektor ekonomi yang menjadi target penyaluran kreditnya.Sejalan dengan model bisnis tersebut, Bank melakukan mitigasi risiko kredit dengan mensyaratkan jaminan fisik yang mengcover kredit yang diberikan, bahkan jika diperlukan Bank juga akan meminta jaminan tambahan lain. Selain risiko kredit, penyaluran kredit tersebut juga berimbas pada risiko lain, seperti risiko kepatuhan terkait persyaratan kredit dan pemenuhan ketentuan yang ada, risiko hukum terkait dengan kelayakan dokumen legal, dan risiko reputasi juga seandainya terjadinya sengketa panjang dengan nasabah.Secara regular Bank melakukan kajian terhadap profil risiko bank, baik di level Direksi yaitu dalam Rapat Komite Manajemen risiko maupun di level Komisaris oleh Komite Pemantau Risiko, untuk memastikan profil risiko yang ada tetap berada dalam koridor yang diharapkan sesuai risk tolerance Bank, maupun sejalan dengan Rencana Bisnis Bank.

b. Tata Kelola RisikoUntuk meminimalkan terjadinya risiko, Bank mengelola risiko secara berjenjang, dari level pelaksana sebagai lini pertama pertahanan, level pembuat kebijakan dalam hal ini unit Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Kepatuhan yang berperan sebagai line kedua pertahanan, dan unit Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai post-mortem unit atau lini ketiga pertahanan. Selain itu, Bank juga memiliki Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko yang bertugas melakukan monitoring berkala serta kajian atas pelaksanaan tata kelola risiko.

c. Budaya Manajemen RisikoDalam pelaksanaan aktivitasnya, Bank juga berpedoman pada budaya kerja yang dimiliki, yaitu STAR, kependekan dari Sincere, Team-work, Accountable dan Responsible. Secara berkala, manajemen melakukan gathering baik di tingkat kantor cabang maupun nasional dengan tujuan mengarahkan seluruh karyawan di semua level agar dapat bersinergi mencapai tujuan bersama berdasarkan budaya tersebut. Karyawan juga setiap tahun menandatangani pakta integritas, berupa surat pernyataan untuk mematuhi segala

a. Business Model The business model set by the Bank is inseparable from its capital capacity. Where the size of the capital will also control the business to be run. As stated in the Bank’s mission, which is to provide banking services with a focus on retail business, the Bank has set its business model in retail services. Within the business group, Bank is categorized into BUKU 2, namely a group of banks with core capital ownership above Rp1 trillion and below Rp5 trillion. In addition, the Bank tends to be conservative in managing its business, namely by limiting the economic sector which is the target of lending.

In line with this business model, the Bank mitigates credit risk by requiring physical guarantees to cover loans, even if necessary, the Bank would also ask for other additional guarantees. In addition to credit risk, lending also results in other risks, such as compliance risk related to credit requirements and compliance with existing regulations, legal risk related to the eligibility of legal documents, and reputation risk in the event of a long dispute with a customer.

The Bank regularly reviews the risk profile of the bank, both at the level of the Board of Directors, namely at the Risk Management Committee Meeting and at the level of the Commissioner by the Risk Monitoring Committee, to ensure that the existing risk profile remains within the expected corridor according to the Bank’s risk tolerance, or in line with the Bank Plan Business.

b. Risk Governance To minimize the occurrence of risk, the Bank manages risk in stages, from the executive level as the first line of defense, the policy maker level, in this case the Risk Management Work Unit (SKMR) and Compliance unit who act as the second line of defense, and the Internal Audit Work Unit (SKAI) as the postmortem unit or the third line of defense. In addition, the Bank also has a Risk Management Committee and a Risk Monitoring Committee that are tasked with periodic monitoring and review of the implementation of risk governance.

c. Management Risk Culture In carrying out its activities, the Bank is also guided by its own work culture, namely STAR, which stands for Sincere, Team-work, Accountable and Responsible. Periodically, the management holds gatherings at both the branch and national level with the aim of directing all employees at all levels so that they can work together to achieve common goals based on this culture. Employees also annually sign an integrity pact, in the form of a statement letter to comply with all existing regulations. The Bank also separates business & marketing functions from

ketentuan yang ada. Bank juga memisahkan fungsi bisnis dan marketing dengan fungsi operasional agar terjadi dual-control serta pemisahan urusan bisnis dengan operasional dalam pelaksanaan aktivitas perbankan. Mitigasi risiko juga didasarkan atas temuan-temuan unit SKAI dan Internal Control Unit sehingga setiap permasalahan yang muncul bisa segera ditangani agar tidak menimbulkan masalah yang semakin besar. Lebih jauh, Bank juga memiliki pedoman pemberian bonus/reward agar dapat lebih memotivasi karyawan menyelesaikan tugas-tugasnya secara paripurna dengan risiko yang minimal.

d. Ruang Lingkup dan Fitur Utama Pengukuran RisikoBank terekspos risiko kredit, risiko kepatuhan dan risiko operasional yang terlihat dari hasil penilaian self-assessment Profil Risiko.

e. Proses PelaporanBank secara rutin melakukan keterbukaan terkait eksposur risiko yang dihadapi, dalam berbagai laporan, antara lain laporan Maturity Gap, Laporan Profil risiko dan Tingkat Kesehatan Bank, Laporan ATMR dan Permodalan serta dilakukan diskusi dalam forum rapat, seperti Rapat ALCO, Rapat Komite Manajemen Risiko, Rapat Komite Pemantau Risiko, Rapat Komite Human Capital dan Rapat Komite IT. Laporan tersebut dikompilasi dan secara berkala dibahas dalam Rapat Komisaris.

f. Stress Test• Stress Test Risiko Likuiditas

Sebagai lembaga keuangan yang sangat tergantung pada dana nasabah, Bank juga melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan secara berkala melakukan stress test Risiko Likuiditas. Adapun skenario yang digunakan oleh Bank dalam stress test adalah penarikan dana oleh nasabah. Berikut adalah tabel hasil stress test risiko likuiditas per 31 Desember 2020.

Bank of India IndonesiaStress Test - Likuiditas / Stress Test - Liquidity

operational functions to allow dual-control and separation of business and operational matters in the implementation of banking activities. Risk mitigation is also based on the findings of the Internal Audit Unit and the Internal Control Unit so that any problems that arise can be handled immediately so as not to cause bigger problems. Furthermore, the Bank also has guidelines for giving bonuses/rewards in order to further motivate employees to complete their tasks completely with minimal risk.

d. The Scope and Main Features of Risk MeasurementThe Bank is exposed to credit risk, compliance risk and operational risk, which can be seen from the results of the Risk Profile self-assessment assessment.

e. Reporting ProcessThe Bank routinely conducts disclosures related to risk exposures faced, in various reports, including Maturity Gap Reports, Risk Profile Reports and Bank Soundness Levels, RWA and Capital Reports as well as discussions in meeting forums, such as ALCO Meetings, Risk Management Committee Meetings, Meetings Risk Monitoring Committee, Human Capital Committee Meetings and IT Committee Meetings. The report is compiled and periodically discussed in Commissioners’ Meetings.

f. Stress Test• Liquidity Risk Stress Test

As a financial institution that is highly dependent on customer funds, the Bank also mitigates liquidity risk by regularly conducting Liquidity Risk stress tests. The scenarios used by the Bank in stress-tests are withdrawals by customers. The following is a table of the results of the liquidity risk stress test as of December 31, 2020.

Skenario 1 Dampak Rendah / Scenario 1 Low Impact

Deposito / Time Deposit 10,00%

Giro / Current Account 30,00%

Tabungan / Saving Account 30,00%

DPK Total / DPK Total 10,54%

Referensi % limit penarikan:Laporan Likuiditas HarianWithdrawal limit% reference:Daily Liquidity Report

Skenario 2 Dampak Sedang / Scenario 2 Medium Impact

Deposito / Time Deposit 16,15%

Giro / Current Account 45,00%

Tabungan / Saving Account 45,00%

DPK Total / DPK Total 22,59%

Referensi % limit penarikan:Kenaikan penarikan minimal 50% dari limit ketentuan Laporan Likuiditas harian OJKWithdrawal limit% reference:The increase in withdrawals is at least 50% from the limit of the provisions of the OJK Daily Liquidity Report

Skenario 3 Dampak Tinggi / Scenario 3 High Impact

Deposito / Time Deposit 22,29%

Giro / Current Account 60,00%

Tabungan / Saving Account 60,00%

DPK Total / DPK Total 23,30%

Referensi % limit penarikan:Kenaikan penarikan minimal 100% (2 kali lipat) dari limit ketentuan Laporan Likuiditas harian OJKWithdrawal limit% reference:The increase in withdrawals is at least 100% (2 times) of the limit of the provisions of the OJK Daily Liquidity Report

Skenario 4 Kasus terburuk / Scenario 4 Worst Case

Deposito / Time Deposit 68,60%

Giro / Current Account 90,00%

Tabungan / Saving Account 90,00%

DPK Total / DPK Total 68,60%

Referensi % limit penarikan:Kenaikan penarikan minimal 200% (3 kali lipat) dari limit ketentuan Laporan Likuiditas harian OJKWithdrawal limit% reference:The minimum increase in withdrawal is 200% (3 times) from the limit of the provisions of the OJK Daily Liquidity Report

Page 103: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020201 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 202

LAMPIRANANNEXURES

Berdasarkan hasil stress test tersebut, Bank meyakini bahwa likuiditas yang dimiliki dinilai cukup untuk mengantisipasi penarikan dana dari nasabah hingga mencapai 68,60%. Selain itu terdapat pula dukungan finansial dari pemegang saham pengendali, Bank of India,India, yang dapat menjadi salah satu alternatif kuat dalam hal Bank mengalami kesulitan likuiditas.

• Stress Test Risiko KreditDalam hal penyaluran kredit, Bank juga dihadapkan pada risiko terjadinya gagal bayar (default) dari pada debiturnya. Untuk itu bank juga melakukan pengujian atau stress test untuk risiko kredit untuk mengetahui kemampuan Bank seandainya terjadi kondisi memburuk pada debitur. Adanya pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, membuat sebagian debitur mengalami kesulitan likuiditas sehingga tidak dapat membayar bunga dan pokok angsuran kepada Bank, dan kemudian mengajukan restrukturisasi kredit kepada Bank dengan memanfaatkan ketentuan relaksasi dari pemerintah. Dalam hal ini Bank juga melakukan stress test terhadap debitur-debitur yang mengajukan restrukturisasi untuk diketahui apakah terdapat risiko gagal bayar dan memastikan kecukupan cadangan untuk mengantisipasi pemburukan kondisi debitur.

Based on the stress test results, the Bank believes that its liquidity is considered sufficient to anticipate withdrawals of funds from customers of up to 68.60%. In addition there is also financial support from the controlling shareholder, Bank of India, India, which can be a strong alternative in the event that the Bank experiences liquidity difficulties.

• Credit Risk Stress TestIn terms of lending, Bank is also faced with the risk of default from their debtors. For this reason, the bank also conducts a test or stress test for credit risk to determine the Bank’s ability in the event of a worse condition for the debtor. The existence of the Covid-19 pandemic throughout 2020, has made some debtors experience liquidity problems so that they were unable to pay interest and principal installments to the Bank, and then proposed for credit restructuring to the Bank by taking advantage of relaxation provisions from the government. In this case, the Bank also performs stress tests on debtors who apply for restructuring to determine whether there is a risk of default and ensure sufficient reserves to anticipate debtors’ deterioration in conditions.

g. Lindung Nilai Dalam hal bank berinvestasi di pasar uang maka Bank akan menerapkan strategi lindung nilai (hedging) untuk memastikan bahwa jika satu investasi gagal, ada investasi lain yang menguntungkan guna mengimbangi kerugian investasi pertama. Selain itu untuk memitigasi risiko pasar, Bank senantiasa menerapkan kebijakan squaring position, sehingga meminimalkan terjadinya excess dana pada neraca bank yang beresiko menimbulkan kerugian akibat pergerakan suku bunga maupun nilai tukar di pasar uang. Sepanjang tahun 2020, aktivitas Treasury Bank hanyalah bersifat plain-vanilla yaitu penempatan instrumen keuangan pada pemerintah.

g. HedgingIn the event that a bank invests in the money market, the Bank will apply a hedging strategy to ensure that if one investment fails, there is another profitable investment to offset the loss of the first investment. In addition, to mitigate market risk, the Bank always implements a squaring position policy, thereby minimizing the occurrence of excess funds on the bank’s balance sheet which risk causing losses due to movements in interest rates and exchange rates on the money market. Throughout 2020, Treasury Bank activities were only plain-vanilla, namely the placement of financial instruments with the government.

No Cluster / Cluster

Desember 2020 / December, 2020

Kolektabilitas / Collectability Total / Total % CKPN /

CKPN1 2 3 4 5

A Total Restrukturisasi Covid-19 / Covid-19 Total Restructuring 664 431 - - 5 1.100 1 52

1 Exit Flag Restrukturisasi Covid-19 (Normal) / Covid-19 Restructuring Exit Flag (Normal)

- - - - - - - -

2 Restrukturisasi Berlanjut / Restructuring Continues 664 431 - - - 1.095 1 48

a. Cenderung/Potensi Membaik / Tend to/Potentially Improved 664 237 - - - 901 1 25

b. Dalam Pemantauan / Under Monitoring - 194 - - - 194 0 23

c. Cenderung/Potensi Memburuk / Tend to/Potentially Worsen - - 1.170 - - - - -

3 Gagal/NPL (On Balance Sheet) / Failed/NPL (On Balance Sheet) - - - - 5 5 0 5

a. On Balance Sheet / On Balance Sheet - - - - 5 5 1 5

b. Hapus Buku / Write-off - - 6.561 - - - - -

c. AYDA dan Lainnya / AYDA and others - - 162.043 - - - - -

B Total Restrukturisasi Non Covid-19 / Non-Covid-19 Total Restructuring 43 16 - 0 43 102 0 26

1 Restrukturisasi Berlanjut / Restructuring Continues 43 16 - - - 59 1 1

a. Cenderung/Potensi Membaik / Tend to/Potentially Improved 43 16 - - - 59 1 1

b. Dalam Pemantauan / Under Monitoring - - - - - - - -

c. Cenderung/Potensi Memburuk / Tend to/Potentially Worsen - - - - - - - -

2 Gagal/NPL (On Balance Sheet) / Failed/NPL (On Balance Sheet) - - - 0 43 44 0 25

a. On Balance Sheet / On Balance Sheet - - - 0 43 44 1 25

b. Hapus Buku / Write-off - - - - - - - -

c. AYDA dan Lainnya / AYDA and others - - - - - - - -

C Total Restrukturisasi (Covid-19 dan Non Covid-19) / Total Restructuring (Covid-19 and Non Covid-19) 707 447 - 0 48 1.203 1 78

No Cluster / Cluster

Maret 2020 / March, 2020

Kolektabilitas / Collectability Total / Total % CKPN /

CKPN1 2 3 4 5

A Total Restrukturisasi Covid-19 / Covid-19 Total Restructuring 830 447 - - 4 1.282 1 48

1 Exit Flag Restrukturisasi Covid-19 (Normal) / Covid-19 Restructuring Exit Flag (Normal)

- - - - - - - -

2 Restrukturisasi Berlanjut / Restructuring Continues 830 447 - - - 1.277 1 44

a. Cenderung/Potensi Membaik / Tend to/Potentially Improved 830 250 - - - 1.080 1 18

b. Dalam Pemantauan / Under Monitoring - 197 - - - 197 0 26

c. Cenderung/Potensi Memburuk / Tend to/Potentially Worsen - - - - - - - -

3 Gagal/NPL (On Balance Sheet) / Failed/NPL (On Balance Sheet) - - - - 4 4 0 4

a. On Balance Sheet / On Balance Sheet - - - - 4 4 1 4

b. Hapus Buku / Write-off - - - - - - - -

c. AYDA dan Lainnya / AYDA and others - - - - - - - -

B Total Restrukturisasi Non Covid-19 / Non-Covid-19 Total Restructuring 75 15 - - 44 134 1 31

1 Restrukturisasi Berlanjut / Restructuring Continues 75 15 - - - 91 1 3

a. Cenderung/Potensi Membaik / Tend to/Potentially Improved 75 15 - - - 91 1 3

b. Dalam Pemantauan / Under Monitoring - - - - - - - -

c. Cenderung/Potensi Memburuk / Tend to/Potentially Worsen - - - - - - - -

2 Gagal/NPL (On Balance Sheet) / Failed/NPL (On Balance Sheet) - - - - 44 44 0 28

a. On Balance Sheet / On Balance Sheet - - - - 44 44 1 28

b. Hapus Buku / Write-off - - - - - - - -

c. AYDA dan Lainnya / AYDA and others - - - - - 1.416 - -

C Total Restrukturisasi (Covid-19 dan Non Covid-19) / Total Restructuring (Covid-19 and Non Covid-19) 905 463 - - 48 1.203 1 79

Page 104: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020203 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 204

LAMPIRANANNEXURES

No Deskripsi / DescriptionDesemberDecember

September September

JuniJune

MaretMarch

DesemberDecember

2020 2020 2020 2020 2019Modal yang Tersedia (nilai) / Available Capital (value)

1 Modal Inti Utama (CET1) / Main Core Capital (CET1) 1.039.135 1.031.449 1.030.366 1.028.771 1.065.084

2 Modal Inti (Tier 1) / Core Capital (Tier 1) 1.039.135 1.031.449 1.030.366 1.028.771 1.065.084

3 Total Modal / Total Capital 1.055.045 1.048.694 1.045.480 1.049.787 1.085.070

Aset Tertimbang Menurut Risiko (Nilai) / Risk Weighted Assets (Value)

4 Total Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) / Risk Weighted Total Assets (RWA) 2.319.100 2.357.148 2.416.062 2.434.777 2.370.337

Aset Tertimbang Menurut Risiko (Nilai) / Aset Tertimbang Menurut Risiko (Nilai)

5 Rasio CET1 (%) / CET1 Ratio (%) 44,81% 43,76% 42,65% 42,25% 44,93%

6 Rasio Tier 1 (%) / Tier 1 Ratio (%) 44,81% 43,76% 42,65% 42,25% 44,93%

7 Rasio Total Modal (%) / Total Capital Ratio (%) 45,49% 44,49% 43,27% 43,12% 45,78%

Tambahan CET1 yang berfungsi sebagai buffer dalam bentuk persentase dari ATMR / Additional CET1 which functions as a buffer in the form of a percentage of RWA

8 Capitalconservationbuffer (2.5% dari ATMR) (%) / Capital conservation buffer (2.5% dari ATMR) (%) 0% 0% 0% 0% 0%

9 CountercyclicalBuffer (0 - 2.5% dari ATMR) (%) / Countercyclical Buffer (0 - 2.5% dari ATMR) (%) 0% 0% 0% 0% 0%

10 Capital Surcharge untuk Bank Sistemik (1% - 2.5%) (%) / Capital Surcharge for Systemic Bank (1% - 2.5%) (%) 0% 0% 0% 0% 0%

11 Total CET1 sebagai buffer (Baris 8 + Baris 9 + Baris 10) / Total CET1 as buffer (Line 8 + Line 9 + Line 10) 0% 0% 0% 0% 0%

12 Komponen CET1 untuk buffer / CET1 Component as buffer 10% 10% 10% 10% 10%

Rasio pengungkit sesuai Basel III / Leverage ratio according to Basel III

13 Total Eksposur / Total exposure 3.730.140 3.778.092 3.733.716 3.943.971 3.989.382

14

Nilai Rasio Pengungkit, termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada) / Leverage Ratio value, including the impact of adjustments to the temporary exemption on current account placements with Bank Indonesia in order to comply with the statutory reserve requirement (if any)

27,75% 27,30% 27,60% 26,08% 26,74%

14b

Nilai Rasio Pengungkit, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada) / Leverage Ratio value, excluding the impact of adjustments to the temporary exemption on current account placements with Bank Indonesia in order to comply with the statutory reserve requirement (if any)

27,75% 27,30% 27,60% 26,08% 26,74%

14c

Nilai Rasio Pengungkit, termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada), yang telah memasukkan nilai rata-rata dari nilai tercatat aset Securities Financing Transaction (SFT) secara gross / Leverage Ratio, including the impact of adjustments to the temporary exemption on current account placements with Bank Indonesia in order to comply with the statutory reserve requirement (if any), which includes the average value of the gross carrying value of Securities Financing Transaction (SFT) assets

27,75% 27,30% 27,60% 26,08% 26,74%

14d

Nilai Rasio Pengungkit, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada), yang telah memasukkan nilai rata-rata dari nilai tercatat aset SFT secara gross / Leverage Ratio, excluding the impact of adjustments to the temporary exemption on current account placements with Bank Indonesia in order to comply with the statutory reserve requirement (if any), which includes the average value of the gross carrying value of Securities Financing Transaction (SFT) assets

27,75% 27,30% 27,60% 26,08% 26,74%

Likuiditas (LCR) / Liquidity Coverage Ratio (LCR)

15 Total Aset Likuid Berkualitas Tinggi (HQLA) / Total High Quality Liquid Assets (HQLA) 2.403.484 2.269.682 2.127.469 2.193.419 2.204.134

16 Total Arus Kas Keluar Bersih (netcashoutflow) / Total Net Cash Outflow 314.361 357.188 359.738 304.045 326.724

17 LCR (%) / LCR (%) 764,56% 635,43% 591,39% 721,41% 674,62%

Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) / Net Stable Funding Ratio (NSFR)

18 Total Pendanaan Stabil yang Tersedia (ASF) / Total Available Stable Funding (ASF) 3.184.757 3.222.803 3.249.216 3.362.453 3.288.137

19 Total Pendanaan Stabil yang Diperlukan (RSF) / Total Required Stable Funding (RSF) 1.515.264 1.594.757 1.645.391 1.667.251 1.688.387

20 NSFR (%) / NSFR (%) 210,18% 202,09% 197,47% 201,68% 194,75%

Key MeTRICS SECARA KONSOLIDASI (KM1)CONSOLIDATED KEY METRICS (KM1)

Page 105: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020205 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 206

LAMPIRANANNEXURES

a b c d e f g

Nilai tercatat sebagaimana

tercantum dalam publikasi laporan

keuangan / Carrying value as stated in the

financial statement publication

Nilai tercatat berdasarkan

prinsip kehati-hatian / Carrying amount

based on the precautionary

principle

Nilai tercatat masing-masing risiko / Carrying amount of each risk

Sesuai kerangka risiko kredit / In accordance with

the credit risk framework

Sesuai kerangka counterparty credit risk / In accordance

with the counterparty credit

risk framework

Sesuai kerangka sekuritisasi / In accordance with the framework of

securitization

Sesuai kerangka risiko pasar / In accordance with the market risk

framework

Tidak mengacu pada persyaratan permodalan atau

berdasarkan pengurangan modal

/ Does not refer to capital requirements or based on capital

reductionNo Aset / Asset

1 Kas / Cash 12.713 12.713 12.713 - - - -2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with Bank Indonesia 186.514 186.514 186.514 - - - -3 Penempatan pada bank lain / Placement with other banks 261.131 261.131 261.131 - - - -4 Tagihan spot dan derivatif/ forward / Spot and derivatives/forward receivables 18 18 - 18 - - -5 Surat berharga yang dimiliki / Held-to-maturity marketable securities 391.539 391.539 391.539 - - - -

6 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) / Securities sold under repurchase agreement (repo) - - - - - - -

7Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) / Receivables on securities purchased under agreement to resell (reverse repo)

713.842 713.842 - 713.842 - - -

8 Tagihan akseptasi / Acceptance of receivables 27.781 27.781 27.781 - - - -9 Kredit yang diberikan / Loan disbursed 1.944.372 1.944.372 1.944.372 - - - -

10 Pembiayaan syariah 1) / Sharia financing 1) - - - - - -11 Penyertaan modal / Equity capital - - - - - -12 Aset keuangan lainnya / Other financial assets 15.311 15.311 15.311 - - - -

13 Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- / Allowance for impairment losses on financial assets -/- - - - - - - -

a. Surat berharga yang dimiliki / Held-to-maturity marketablesecurities - - - - - - -

b. Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah / Loan disbursed and sharia financing 117.695 94.996 94.996 - - - -

c. Lainnya / Others - - - - - - -14 Aset tidak berwujud / Intangible assets 12.923 - - - - - -

Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- / Accumulated amortization of intangible assets -/- 11.247 - - - - - -

15 Aset tetap dan inventaris / Fixed assets and inventory 154.507 154.507 154.507 - - - -Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- / Accumulated depreciation on fixed assets and inventory -/- 31.790 31.790 31.790 - - - -

16 Aset non produktif / Non-productive assets - - - - - - -a. Properti terbengkalai / Abandoned property - - - - - - -b. Agunan yang diambil alih / Foreclosed assets 143.888 143.888 143.888 - - - -c. Rekening tunda / Pending account - - - - - - -d. Aset antar kantor 2) / Interoffice assets 2) - - - - - - -

17 Aset lainnya / Other assets 17.556 17.001 17.001 - - - -

Total aset / Total assets 3.721.363 3.741.831 3.027.971 713.860 - - -

PERBEDAAN ANTARA CAKUPAN KONSOLIDASI SESUAI STANDAR AKUNTANSI DENGAN KETENTUAN KEHATI-HATIAN (LI1)DIFFERENCES BETWEEN SCOPE OF CONSOLIDATION ACCORDING TO ACCOUNTING STANDARDS AND PRUDENTIAL PROVISIONS (LI1)

Page 106: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020207 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 208

LAMPIRANANNEXURES

a b c d e f g

Nilai tercatat sebagaimana

tercantum dalam publikasi laporan

keuangan / Carrying value as stated in the

financial statement publication

Nilai tercatat berdasarkan

prinsip kehati-hatian

/ Carrying amount

based on the precautionary

principle

Nilai tercatat masing-masing risiko / Carrying amount of each risk

Sesuai kerangka risiko kredit / In accordance with

the credit risk framework

Sesuai kerangka counterparty credit risk / In accordance

with the counterparty credit

risk framework

Sesuai kerangka sekuritisasi / In accordance with the framework of

securitization

Sesuai kerangka risiko pasar / In accordance with the market risk

framework

Tidak mengacu pada persyaratan permodalan atau

berdasarkan pengurangan modal

/ Does not refer to capital requirements or based on capital

reductionNo Kewajiban / Liabilities 1 Giro / Current account 256.661 - - - - - -2 Tabungan / Saving account 113.464 - - - - - -3 Deposito / Deposit 2.063.603 - - - - - -4 Uang elektronik / Electronic money - - - - - - -5 Liabilitas kepada Bank Indonesia / Liabilities to Bank Indonesia - - - - - - -6 Liabilitas kepada bank lain / Liabilities to other banks 130.392 - - - - - -7 Liabilitas spot dan derivatif /forward / Spot and derivative/forward liabilities - - - - - - -

8 Liabilitas atas surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali (repo) / Liabilities on securities sold under repurchase agreement (repo) - - - - - - -

9 Liabilitas akseptasi / Acceptance liabilities 27.781 - - - - - -10 Surat berharga yang diterbitkan / Securities issued - - - - - - -11 Pinjaman/pembiayaan yang diterima / Loans/financing received - - - - - - -12 Setoran jaminan / Security deposit 737 - - - - - -13 Liabilitas antar kantor 2) / Interoffice liabilities 2) - - - - - - -14 Liabilitas lainnya / Other liabilities 71.055 - - - - - -

Total liabilitas / Total liabilities 2.663.693 - - - - - -

EKUITAS / EQUITY15 Modal disetor / Paid in Capital - - - - - - -

a. Modal dasar / Authorized capital 690.000 - - - - - -b. Modal yang belum disetor -/-/ Unpaid capital -/- 412.240 - - - - - -c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-/ Treasury stock -/- - - - - - - -

16 Tambahan modal disetor / Additional paid in capital - - - - - -a. Agio / Agio 1.061.770 - - - - - -b. Disagio / Disagio - - - - - - -c. Dana setoran modal / Funds of capital payment - - - - - - -d. Lainnya / Others - - - - - - -

17 Penghasilan komprehensif lain / Other comprehensive income - - - - - -a. Keuntungan / Profit 104.480 - - - - - -b. Kerugian / Loss (4.185) - - - - - -

18 Cadangan / Reserves - - - - - -a. Cadangan umum / General reserves 20.000 - - - - - -b. Cadangan tujuan / Purpose reserves - - - - - - -

19 Laba Rugi / Profit & Loss - - - - - -a. Tahun-tahun lalu / Previous years (331.574) - - - - - -b. Tahun berjalan 3) / Current year 3) (70.582) - - - - - -c. Dividen dibayarkan -/-/ Dividend paid - - - - - - -

TOTAL EKUITAS / TOTAL EQUITY 1.057.670 - - - - - -

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS / TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 3.721.363 - - - - - -

PERBEDAAN ANTARA CAKUPAN KONSOLIDASI SESUAI STANDAR AKUNTANSI DENGAN KETENTUAN KEHATI-HATIAN (LI1)DIFFERENCES BETWEEN SCOPE OF CONSOLIDATION ACCORDING TO ACCOUNTING STANDARDS AND PRUDENTIAL PROVISIONS (LI1)

Page 107: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020209 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 210

LAMPIRANANNEXURES

a b c d e

Total / Total

Item sesuai: / According to item:

Kerangka risiko kredit / Credit risk framework

"Kerangka sekuritisasi" / “Securitization

framework”

"Kerangka Counterparty credit risk" / “Counterparty

credit risk framework”

Kerangka risiko pasar / Market risk framework

Nilai tercatat aset sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian (sebagaimana dilaporkan pada template LI1) / The carrying value of the asset is in accordance with the prudential consolidated scope (as reported in template LI1)

(20.468) (20.468) - - -

Nilai tercatat liabilitas sesuai lingkup sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian (sebagaimana dilaporkan pada template LI1) / The carrying value of the liabilities is in accordance with the prudential consolidated scope (as reported in template LI1)

- - - - -

Total nilai bersih sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian / The net worth is in accordance with the prudential consolidated scope

- - - - -

Nilai rekening administratif / Administrative account value - - - - -

Perbedaan valuasi / Difference in valuation - - - - -

Perbedaan antara netting rules, selain dari yang termasuk pada baris 2. / The difference between netting rules, apart from those included in line 2.

- - - - -

Perbedaan provisi / Difference in province - - - - -

Perbedaan prudentialfilters / Difference in prudential filters - - - - -

…. - - - - -

Nilai eksposur yang dipertimbangkan, sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian / The exposure value considered is in accordance with the consolidated scope of the prudential provisions

- - - - -

SUMBER PERBEDAAN UTAMA ANTARA EKSPOSUR SESUAI KETENTUAN KEHATI-HATIAN DENGAN CaRRyING vaLueS SESUAI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (LI2)SOURCES OF MAIN DIFFERENCES BETWEEN EXPOSURE ACCORDING TO PRUDENTIAL PROVISIONS WITH CARRYING VALUES ACCORDING TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (LI2)

No Uraian / Description Keterangan*) / Remarks *)

1

Bank harus menjelaskan asal perbedaan antara nilai tercatat sesuai standar akuntansi keuangan, sebagaimana dilaporkan pada laporan keuangan dan nilai eksposur sesuai ketentuan kehati-hatian, sebagaimana terdapat pada template LI1 dan LI2. / The Bank must explain the origin of the difference between the carrying value according to the financial accounting standards as reported in the financial statements, and the exposure value according to the prudential provisions, as contained in the templates LI1 and LI2.

-

2(a) Bank harus menjelaskan sumber perbedaan signifikan antara nilai pada kolom (a) dan (b) di LI1. / (a) The Bank must explain the source of the significant difference between the values in column (a) and (b) in LI1.

-

3

(b) Bank harus menjelaskan sumber perbedaan antara nilai tercatat dan nilai yang digunakan untuk tujuan pengaturan yang tercantum pada LI2. / (b) The Bank must explain the source of the difference between the carrying value and the value used for regulatory purposes as stated in LI2.

-

4

(c) Sesuai dengan implementasi dari panduan pada valuasi prudensial, bank harus menjelaskan sistem dan kontrol untuk memastikan estimasi valuasi prudensial dan dapat diandalkan. Pengungkapan harus memasukkan: / (c) In accordance with the implementation of the guidelines on prudential valuation, the Bank must define the system and control to ensure that prudential valuation estimates are reliable. The disclosure must include:

-

5(i) Metodologi valuasi, termasuk penjelasan sejauh mana penggunaan metodologi mark-to-market dan mark-to-model. / (i) Valuation methodology, including an explanation of the extent to which the use of mark-to-market and mark-to-model methodology.

-

6 (ii) Deskripsi proses verifikasi harga independen. / (ii) Description of the price verification process -

PENJELASAN MENGENAI PERBEDAAN ANTARA NILAI EKSPOSUR SESUAI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN KETENTUAN KEHATI-HATIAN (LIA)EXPLANATION OF THE DIFFERENCE BETWEEN EXPOSURE VALUE ACCORDING TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND PRUDENTIAL REGULATIONS (LIA)

*) Tidak ada perbedaan signifikan bagi Bank*) There is no significant difference for the Bank

Page 108: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020211 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 212

LAMPIRANANNEXURES

No Komponen ComponentJumlah (Dalam Jutaan

Rupiah) / Total (in million Rupiah)

Instrumen dan Tambahan Modal Disetor / Instruments and Additional Paid-in Capital

1 Saham biasa (termasuk stock surplus)Directly issued qualifying common share (and equivalent for non-joint stock companies) capital plus related stock surplus

277.760 1.061.770

- -

2 Laba ditahan Retained earnings (382.155)

3 Akumulasi penghasilan komprehensif lain (dan cadangan lain)

Accumulated other comprehensive income (and other reserves) 104.480

4 Modal yang termasuk phase out dari CET1Directly issued capital subject to phase out from CET1 (only applicable to non-joint stock companies)

-

5 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan

Common share capital issued by subsidiaries and held by third parties (amount allowed in group CET1)

-

6 CET1 sebelum regulatory adjustment Common Equity Tier 1 capital before regulatory adjustments 1.061.855

Faktor Pengurang (Regulatory Adjustment) / Regulatory Adjustment

7 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book Prudential valuation adjustments -

8 Goodwill Goodwill (net of related tax liability) -

9 Aset tidak berwujud lainnya (selain Mortgage-Servicing Rights)

Other intangibles other than mortgage-servicing rights (net of related tax liability) (1.676)

10 Aset pajak tangguhan yang berasal dari future profitability

Deferred tax assets that rely on future profitability excluding those arising from temporary differences (net of related tax liability)

(21.043)

11 Cash-flowhedgereserve Cash-flow hedge reserve -

12 Shortfall on provisions to expected losses Shortfall of provisions to expected losses -

13 Keuntungan penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi

Securitisation gain on sale (as set out in paragraph 562 of Basel II framework) -

14 Peningkatan/ penurunan nilai wajar atas kewajiban keuangan (DVA)

Gains and losses due to changes in own credit risk on fair valued liabilities -

15 Aset pensiun manfaat pasti Defined-benefit pension fund net assets -

16 Investasi pada saham sendiri (jika belum di net dalam modal di Laporan Posisi Keuangan)

Investments in own shares (if not already netted off paid-in capital on reported balance sheet) -

17 Kepemilikan silang pada instrumen CET 1 pada entitas lain Reciprocal cross-holdings in common equity -

18

Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan (jumlah di atas batasan 10%)

Investments in the capital of Banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions, where the Bank does not own more than 10% of the issued share capital (amount above 10% threshold)

-

19

Investasi signifikan pada saham biasa Bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan (jumlah di atas batasan 10%)

Significant investments in the common stock of Banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions (amount above 10% threshold)

-

20 Mortgage servicing rights Mortgage servicing rights (amount above 10% threshold) -

21Aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer (jumlah di atas batasan 10%, net dari kewajiban pajak)

Deferred tax assets arising from temporary differences (amount above 10% threshold, net of related tax liability)

-

22 Jumlah melebihi batasan 15% dari: Amount exceeding the 15% threshold -

23 investasi signifikan pada saham biasa financials of which: significant investments in the common stock of financials -

PERMODALAN - KOMPOSISI PERMODALAN (CC1)CAPITAL - COMPOSITION OF CAPITAL (CC1)

No Komponen ComponentJumlah (Dalam Jutaan

Rupiah) / Total (in million Rupiah)

24 mortgage servicing rights of which: mortgage servicing rights -

25 pajak tangguhan dari perbedaan temporer of which: deferred tax assets arising from temporary differences -

26 Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional National specific regulatory adjustments -

a. Selisih PPKA dan CKPN -

b. PPKA non produktif -

c. Aset Pajak Tangguhan -

d. Penyertaan -

e. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi -

f. Eksposur sekuritisasi -

g. Lainnya -

27 Penyesuaian pada CET 1 akibat AT 1 dan Tier 2 lebih kecil daripada faktor pengurangnya

Regulatory adjustments applied to Common Equity Tier 1 due to insufficient Additional Tier 1 and Tier 2 to cover deductions

-

28 Jumlah pengurang (regulatory adjustment) terhadap CET 1

Total regulatory adjustments to Common equity Tier 1 (22.719)

29 Jumlah CET 1 setelah faktor pengurang Common Equity Tier 1 capital (CET1) 1.039.135

Modal Inti Tambahan (AT 1): Instrumen Additional Tier 1 capital: instruments

30 Instrumen AT 1 yang diterbitkan oleh Bank (termasuk stock surplus)

Directly issued qualifying Additional Tier 1 instruments plus related stock surplus -

31 Yang diklasifikasikan sebagai ekuitas berdasarkan standar akuntansi

of which: classified as equity under applicable accounting standards -

32 Yang diklasifikasikan sebagai liabilitas berdasarkan standar akuntansi

of which: classified as liabilities under applicable accounting standards -

33 Modal yang yang termasuk phase out dari AT 1 Directly issued capital instruments subject to phase out from Additional Tier 1 -

34Instrumen AT 1 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui dalam perhitungan KPMM secara konsolidasi

Additional Tier 1 instruments (and CET1 instruments not included in row 5) issued by subsidiaries and held by third parties (amount allowed in group AT1)

-

35 Instrumen yang diterbitkan Entitas Anak yang termasuk phase out

of which: instruments issued by subsidiaries subject to phase out -

36 Jumlah AT 1 sebelum regulatory adjustment Additional Tier 1 capital before regulatory adjustments -

Modal Inti Tambahan (AT 1): Instrumen Additional Tier 1 capital: instruments

37 Investasi pada instrumen AT 1 sendiri Investments in own Additional Tier 1 instruments -

38 Kepemilikan silang pada instrumen AT 1 pada entitas lain

Reciprocal cross-holdings in Additional Tier 1 instruments -

39

Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan (jumlah di atas batasan 10%)

Investments in the capital of Banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions, where the Bank does not own more than 10% of the issued common share capital of the entity (amount above 10% threshold)

-

40

Investasi signifikan pada modal Bank, entitas keuangan dan asuransi di luar cakupan konsolidasi secara ketentuan (net posisi short yang diperkenankan)

Significant investments in the capital of Banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation (net of eligible short positions)

-

41 Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional National specific regulatory adjustments -

a. Penempatan dana pada instrumen AT 1 pada Bank lain -

PERMODALAN - KOMPOSISI PERMODALAN (CC1)CAPITAL - COMPOSITION OF CAPITAL (CC1)

Page 109: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020213 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 214

LAMPIRANANNEXURES

No Komponen ComponentJumlah (Dalam Jutaan

Rupiah) / Total (in million Rupiah)

42 Penyesuaian pada AT 1 akibat Tier 2 lebih kecil daripada faktor pengurangnya

Regulatory adjustments applied to Additional Tier 1 due to insufficient Tier 2 to cover deductions

-

43 Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment) terhadap AT 1

Total regulatory adjustments to Additional Tier 1 capital -

44 Jumlah AT 1 setelah faktor pengurang Additional Tier 1 capital (AT1) -

45 Jumlah Modal Inti (Tier 1) (CET 1 + AT 1) Tier 1 capital (T1 = CET 1 + AT 1) 1.039.135

Modal Pelengkap (Tier 2): Instrumen dan cadangan Tier 2 capital: instruments and provisions

46 Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh Bank (termasuk stock surplus)

Directly issued qualifying Tier 2 instruments plus related stock surplus -

47 Modal yang yang termasuk phase out dari Tier 2 Directly issued capital instruments subject to phase out from Tier 2 -

48Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui dalam perhitungan KPMM secara konsolidasi

Tier 2 instruments (and CET1 and AT1 instruments not included in rows 5 or 34) issued by subsidiaries and held by third parties (amount allowed in group Tier 2)

-

49 Modal yang diterbitkan Entitas Anak yang termasuk phase out

of which: instruments issued by subsidiaries subject to phase out -

50Cadangan umum PPKA atas aset produktif yang wajib dihitung dengan jumlah paling tinggi sebesar 1,25% dari ATMR untuk Risiko Kredit

Provisions 15.910

51 Jumlah Modal Pelengkap (Tier 2) sebelum faktor pengurang Tier 2 capital before regulatory adjustments 15.910

Modal Pelengkap (Tier 2): Faktor Pengurang (Regulatory Adjustment) Tier 2 capital: regulatory adjustments

52 Investasi pada instrumen Tier 2 sendiri Investments in own Tier 2 instruments -

53 Kepemilikan silang pada instrumen Tier 2 pada entitas lain

Reciprocal cross-holdings in Tier 2 instruments and other TLAC liabilities -

54

Investasi pada kewajiban TLAC modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan; nilai sebelumnya ditetapkan dengan threshold 5% namun tidak lagi memenuhi kriteria (untuk bank Sistemik)

Investments in the other TLAC liabilities of banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation and where the bank does not own more than 10% of the issued common share capital of the entity: amount previously designated for the 5% threshold but that no longer meets the conditions (for G-SIBs only)

-

Investasi pada kewajiban TLAC lainnya dari entitas perbankan, keuangan, dan asuransi yang berada di luar lingkup konsolidasi peraturan dan, yang mana bank tidak memiliki lebih dari 10% dari saham biasa entitas yang dikeluarkan: jumlah yang sebelumnya ditunjuk untuk batas 5% tetapi yang tidak lagi memenuhi syarat (hanya untuk Bank Sistemik G-SIBs)

-

55

Investasi signifikan pada modal atau instrumen TLAC Bank, entitas keuangan dan asuransi di luar cakupan konsolidasi secara ketentuan (net posisi short yang diperkenankan)

Significant investments in the capital and other TLAC liabilities of banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation (net of eligible short positions)

-

56 Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional National specific regulatory adjustments -

a. Sinking fund -

b. Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada Bank lain -

57 Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment) Modal Pelengkap Total regulatory adjustments to Tier 2 capital -

PERMODALAN - KOMPOSISI PERMODALAN (CC1)CAPITAL - COMPOSITION OF CAPITAL (CC1)

No Komponen ComponentJumlah (Dalam Jutaan

Rupiah) / Total (in million Rupiah)

58 Jumlah Modal Pelengkap (Tier 2) setelah regulatory adjustment Tier 2 capital (T2) 15.910

59 Total Modal (Modal Inti + Modal Pelengkap) Total capital 1.055.045

60 Total Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Total risk weighted assets 2.319.100

Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) dan Tambahan Modal (Capital Buffer)

Capital ratios and buffers 45,49%

61 Rasio Modal Inti Utama CET 1 (persentase terhadap ATMR)

Common Equity Tier 1 (as a percentage of risk weighted assets) 44,81%

62 Rasio Modal Inti Tier 1 (persentase terhadap ATMR) Tier 1 (as a percentage of risk weighted assets) 44,81%

63 Rasio Total Modal (persentase terhadap ATMR) Total capital (as a percentage of risk weighted assets) 45,49%

64 Buffer (persentase terhadap ATMR)

Institution specific buffer requirement (minimum CET1 requirement plus capital conservation buffer plus countercyclical buffer requirements plus G-SIB buffer requirement, expressed as a percentage of risk weighted assets)

34,81%

65 CapitalConservationBuffer of which: capital conservation buffer requirement -

66 CountercyclicalBuffer of which: Bank specific countercyclical buffer requirement -

67 higher loss absorbency requirement Of which: higher loss absorbency requirement -

68Untuk bank umum konvensional: CET 1 yang tersedia untuk memenuhi Buffer (persentase terhadap ATMR)

-

National minima (jika berbeda dari Basel 3) National minima (if different from Basel 3)

69 Rasio terendah CET 1 nasional (jika berbeda dengan Basel 3) National Common Equity Tier 1 minimum ratio -

70 Rasio terendah Tier 1 nasional (jika berbeda dengan Basel 3) National Tier 1 minimum ratio -

71 Rasio terendah total modal nasional (jika berbeda dengan Basel 3) National total capital minimum ratio -

Jumlah di bawah batasan pengurangan (sebelum pembobotan risiko)

Amounts below the thresholds for deduction (before risk weighting)

72Investasi non-signifikan pada modal atau kewajiban TLAC lainnya pada entitas keuangan lain

Non-significant investments in the capital and other TLAC liabilities of other financial entities -

73 Investasi signifikan pada saham biasa entitas keuangan

Significant investments in the common stock of financial entities -

74 Mortgage servicing rights (net dari kewajiban pajak)

Mortgage servicing rights (net of related tax liability) -

75 Aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer (net dari kewajiban pajak)

Deferred tax assets arising from temporary differences (net of related tax liability) -

Cap yang dikenakan untuk provisi pada Tier 2

Applicable caps on the inclusion of provisions in Tier 2

76Provisi yang dapat diakui sebagai Tier 2 sesuai dengan eksposur berdasarkan pendekatan standar (sebelum dikenakan cap)

Provisions eligible for inclusion in Tier 2 in respect of exposures subject to standardised approach (prior to application of cap)

-

77 Cap atas provisi yang diakui sebagai Tier 2 berdasarkan pendekatan standar

Cap on inclusion of provisions in Tier 2 under standardised approach -

PERMODALAN - KOMPOSISI PERMODALAN (CC1)CAPITAL - COMPOSITION OF CAPITAL (CC1)

Page 110: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020215 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 216

LAMPIRANANNEXURES

No Komponen ComponentJumlah (Dalam Jutaan

Rupiah) / Total (in million Rupiah)

78Provisi yang dapat diakui sebagai Tier 2 sesuai dengan eksposur berdasarkan pendekatan IRB (sebelum dikenakan cap)

Provisions eligible for inclusion in Tier 2 in respect of exposures subject to internal ratings-based approach (prior to application of cap)

-

79 Cap atas provisi yang diakui sebagai Tier 2 berdasarkan pendekatan IRB

Cap for inclusion of provisions in Tier 2 under internal ratings-based approach -

Instrumen Modal yang termasuk phase out (hanya berlaku antara 1 Jan 2018 s.d. 1 Jan 2022)

Capital instruments subject to phase-out arrangements (only applicable between 1 Jan 2018 and 1 Jan 2022)

80 Cap pada CET 1 yang temasuk phase out Current cap on CET1 instruments subject to phase out arrangements -

81Jumlah yang dikecualikan dari CET 1 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah redemptions dan maturities)

Amount excluded from CET1 due to cap (excess over cap after redemptions and maturities) -

82 Cap pada AT 1 yang temasuk phase out Current cap on AT1 instruments subject to phase out arrangements -

83Jumlah yang dikecualikan dari AT 1 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah redemptions dan maturities)

Amount excluded from AT1 due to cap (excess over cap after redemptions and maturities) -

84 Cap pada Tier 2 yang temasuk phase out Current cap on T2 instruments subject to phase out arrangements -

85Jumlah yang dikecualikan dari Tier 2 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah redemptions dan maturities)

Amount excluded from T2 due to cap (excess over cap after redemptions and maturities) -

No Pos - Pos / Posts

Neraca Publikasi / Publication Balance

Neraca Konsolidasi dengan cakupan konsolidasi berdasarkan ketentuan kehati-hatian / Consolidated Balance Sheet with consolidated scope based

on prudential provisions

31 Desember 2020 / December 31, 2020

31 Desember 2020 / December 31, 2020

Aset / Asset

1 Kas / Cash 12.713 12.713

2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with Bank Indonesia 186.514 186.514

3 Penempatan pada bank lain / Placement with other banks 261.131 261.131

4 Tagihan spot dan derivatif/ forward / Spot and derivatives/forward receivables 18 18

5 Surat berharga yang dimiliki / Held-to-maturity marketable securities 391.539 391.539

6 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) / Securities sold under repurchase agreement (repo) - -

7Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) / Receivables on securities purchased under agreement to resell (reverse repo)

713.842 713.842

8 Tagihan akseptasi / Acceptance of receivables 27.781 27.781 9 Kredit yang diberikan / Loan disbursed 1.944.372 1.944.372 10 Pembiayaan syariah 1) / Sharia financing 1) - - 11 Penyertaan modal / Equity capital - - 12 Aset keuangan lainnya / Other financial assets 15.311 15.311

13 Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- / Allowance for impairment losses on financial assets -/- - -

a. Surat berharga yang dimiliki / Held-to-maturity marketable securities - -

b. Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah / Loan disbursed and sharia financing 117.695 117.695

c. Lainnya / Others - -

14 Aset tidak berwujud / Intangible assets 12.923 12.923

15 Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- / Accumulated amortization of intangible assets -/- 11.247 11.247

16 Aset tetap dan inventaris / Fixed assets and inventory 154.507 154.507

17 Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- / Accumulated depreciation on fixed assets and inventory -/- 31.790 31.790

18 Aset non produktif / Non-productive assets - a. Properti terbengkalai / Abandoned property - - b. Agunan yang diambil alih / Foreclosed assets 143.888 143.888 c. Rekening tunda / Pending account - - d. Aset antar kantor 2) / Interoffice assets 2) - -

19 Aset lainnya / Other assets 17.556 17.556

Total aset / Total assets 3.721.363 3.721.363

PERMODALAN - KOMPOSISI PERMODALAN (CC1)CAPITAL - COMPOSITION OF CAPITAL (CC1)

REKONSILIASI PERMODALAN (CC2)CAPITAL RECONCILIATION (CC2)

Page 111: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020217 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 218

LAMPIRANANNEXURES

No Pos - Pos / Posts

Neraca Publikasi / Publication Balance

Neraca Konsolidasi dengan cakupan konsolidasi berdasarkan ketentuan kehati-hatian / Consolidated Balance Sheet with consolidated scope based

on prudential provisions

31 Desember 2020 / December 31, 2020

31 Desember 2020 / December 31, 2020

Liabilitas dan Ekuitas / Liabilitas dan Ekuitas

1 Giro / Current account 256.661 256.661

2 Tabungan / Saving account 113.464 113.464

3 Deposito / Time Deposit 2.063.603 2.063.603

4 Uang elektronik / Electronic money - -

5 Liabilitas kepada Bank Indonesia / Liabilities to Bank Indonesia - -

6 Liabilitas kepada bank lain / Liabilities to other banks 130.392 130.392

7 Liabilitas spot dan derivatif /forward / Spot and derivative/forward liabilities - -

8Liabilitas atas surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali (repo) / Liabilities on securities sold under repurchase agreement (repo)

- -

9 Liabilitas akseptasi / Acceptance liabilities 27.781 27.781

10 Surat berharga yang diterbitkan / Securities issued - -

11 Pinjaman/pembiayaan yang diterima / Loans/financing received - -

12 Setoran jaminan / Security deposit 737 737

13 Liabilitas antar kantor 2) / Interoffice liabilities 2) - -

14 Liabilitas lainnya / Other liabilities 71.055 71.055

Total liabilitas / Total liabilities 2.663.693 2.663.693

EKUITAS / EQUITY

15 Modal disetor / Paid in Capital - -

a. Modal dasar / Authorized capital 690.000 690.000

b. Modal yang belum disetor -/-/ Unpaid capital -/- 412.240 412.240 c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-/ Treasury stock -/- - -

16 Tambahan modal disetor / Additional paid in capital

a. Agio / Agio 1.061.770 1.061.770

b. Disagio / Disagio - -

c. Dana setoran modal / Funds of capital payment - -

d. Lainnya / Others - -

17 Penghasilan komprehensif lain / Other comprehensive income -

a. Keuntungan / Profit 104.480 104.480

b. Kerugian / Loss (4.185) (4.185)

18 Cadangan / Reserves -

a. Cadangan umum / General reserves 20.000 20.000

b. Cadangan tujuan / Purpose reserves - -

19 Laba (Rugi) / Profit (Loss) -

a. Tahun-tahun lalu / Previous years (331.574) (331.574)

b. Tahun berjalan 3) / Current year 3) (70.582) (70.582)

c. Dividen dibayarkan -/-/ Dividend paid - -

TOTAL EKUITAS / TOTAL EQUITY 1.057.670 1.057.670TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS / TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 3.721.363 3.721.363

a

Uraian / Description"Informasi

Kuantitatif/Kualitatif" / “Quantitative/Qualitative Information”

1 Penerbit / Issuer N/A

2 Nomor identifikasi / Identification number N/A

3 Hukum yang digunakan / Law implemented N/A

3a

Sarana yang memungkinkan kewajiban pelaksanaan pada Bagian 13 dari Lembar Istilah TLAC tercapai (untuk instrumen TLAC sah lainnya yang diatur oleh hukum asing) / Means by which the mandatory performance of Section 13 of the TLAC Glossary is achieved (for other valid TLAC instruments governed by foreign law)

N/A

Perlakuan Instrumen berdasarkan ketentuan KPMM / Instrument treatment is based on the provisions of KPMM N/A

4 Pada saat masa transisi / During transition N/A

5 setelah masa transisi / Post transition N/A

6Apakah instrumen eligible untuk Individu/Konsolidasi atau Konsolidasi dan Individu / Eligible instrument for Individual/Consolidated or Consolidated and Individual

N/A

7 Jenis Instrumen / Type of instrument N/A

8 Jumlah yang diakui dalam perhitungan KPMM / The amount recognized in the KPMM calculation N/A

9 Nilai par dari instrumen / Par value of the instrument N/A

10 Klasifikasi sesuai standar akuntansi keuangan / Classification according to financial accounting standards N/A

11 Tanggal penerbitan / Issuing date N/A

12 Tidak ada jatuh tempo (perpetual) atau dengan jatuh tempo / There is no perpetual or maturity date N/A

13 Tanggal jatuh tempo / Maturity date N/A

14 Eksekusi call option atas persetujuan Otoritas Jasa Keuangan / Call option execution with the approval of the Financial Services Authority N/A

15Tanggal call option, jumlah penarikan dan persyaratan call option lainnya (bila ada) / Call option date, amount of withdrawal and call option requirementsother (if any)

N/A

16 Subsequent call option / Subsequent call option N/A

Kupon / dividen / Coupons/dividends N/A

17 Dividen/ kupon dengan bunga tetap atau floating / Dividends/coupons with fixed or floating interest N/A

18 Tingkat dari coupon rate atau index lain yang menjadi acuan / The rate of the coupon rate or other index as the reference N/A

19 Ada atau tidaknya dividend stopper / If there is a dividend stopper or not N/A

20 Fully discretionary; partial atau mandatory / Fully discretionary; partial ormandatory N/A

21 Apakah terdapat fitur step up atau insentif lain / If there is a step up feature or other incentives N/A

22 Non-kumulatif atau kumulatif / Non-cumulative or cumulative N/A

23 Dapat dikonversi atau tidak dapat dikonversi / Converted or non-converted N/A

24 Jika dapat dikonversi, sebutkan trigger point-nya / If converted, mention the trigger point N/A

25 Jika dapat dikonversi, apakah seluruh atau sebagian / If converted, is it whole or partial N/A

26 Jika dapat dikonversi, bagaimana rate konversinya / If converted, how is the conversion rate N/A

FITUR UTAMA PERMODALAN BANK (CCA)KEY FEATURES OF BANK CAPITAL (CCA)

REKONSILIASI PERMODALAN (CC2)CAPITAL RECONCILIATION (CC2)

Page 112: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020219 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 220

LAMPIRANANNEXURES

Uraian / Description"Informasi

Kuantitatif/Kualitatif" / “Quantitative/Qualitative Information”

27 Jika dapat dikonversi; apakah mandatory atau optional / If it can be converted; is it mandatory or optional N/A

28 Jika dapat dikonversi, sebutkan jenis instrumen konversinya / If it can be converted; state the type of conversion instrument N/A

29 Jika dapat dikonversi, sebutkan issuer of instrument it converts into / If it can be converted, state the issuer of instrument it coverts to N/A

30 Fitur write-down / Write-down feature N/A

31 Jika terjadi write-down, sebutkan trigger-nya / If a write-down occurs, state the trigger N/A

32 Jika terjadi write-down, apakah penuh atau sebagian / If a write-down occurs, is it full or partial N/A

33 Jika terjadi write down; permanen atau temporer / If a write-down occurs, permanent or temporary N/A

34 Jika terjadi write down temporer, jelaskan mekanisme write-up / If a temporary write down occurs, explain the write-up mechanism N/A

34a Tipe subordinasi / Subordination type N/A

35 Hierarki instrumen pada saat likuidasi / Hierarchy of instruments at the time of liquidation N/A

36 Apakah terdapat fitur yang non-compliant / Are there any non-compliant features N/A

37 Jika ya, jelaskan fitur yang non-compliant / If yes, describe the non-compliant features N/A

FITUR UTAMA PERMODALAN BANKKEY FEATURES OF BANK CAPITAL

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY REGION - UNCONSOLIDATED

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables By Region

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables By Region

Wilayah 1 / Zone 1

Wilayah 2 / Zone 2

Wilayah 3 / Zone 3

dst. / Outside Total / Total Wilayah 1 /

Zone 1Wilayah 2 / Zone 2

Wilayah 3 / Zone 3

dst. / Outside Total / Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government

- - - - - - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks

- - - - - - - - - -

5Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

80.747 - 1.170 - 81.917 13.680 - 1.256 - 14.936

6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

49.454 601 - - 50.055 109.752 2.538 - - 112.290

7Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans

- - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business,and Retail Portfolio

100.671 2.848 6.561 - 110.080 82.407 2.779 7.936 - 93.122

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

1.303.055 89.259 162.043 - 1.554.357 1.493.606 88.560 116.528 - 1.698.694

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables

24.062 17.926 1.120 - 43.108 18.431 21.106 1.465 - 41.002

11 Aset Lainnya / Other assets - - - - - - - - - -

Total / Total 1.557.989 110.634 170.894 - 1.839.517 1.717.876 114.983 127.185 - 1.960.044

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 113: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020221 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 222

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagi

han

Kepa

da P

emer

inta

h /

Rece

ivab

les

from

Gov

ernm

ent

Tagi

han

Kepa

da E

ntit

as

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

s fr

om P

ublic

Sec

tor

Entit

ies

"Tag

ihan

Kep

ada

Bank

Pe

mba

ngun

an M

ulti

late

ral

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l /

Rece

ivab

les

from

Mul

tilat

eral

D

evel

opm

ent B

anks

and

In

tern

atio

nal I

nstit

utio

ns"

Tagi

han

Kepa

da B

ank

/ Re

ceiv

able

s fr

om B

anks

Kred

it B

erag

un R

umah

Ti

ngga

l / R

esid

entia

l Pro

pert

y Ba

cked

Loa

ns

Kred

it B

erag

un P

rope

rti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pr

oper

ty B

acke

d Lo

ans

Kred

it P

egaw

ai/P

ensi

unan

/Em

ploy

ee /

Retir

emen

t Loa

ns

Tagi

han

Kepa

da U

saha

Mik

ro,

Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io

Rite

l / R

ecei

vabl

es fr

om

Mic

robu

sine

ss, S

mal

l Bus

ines

s,

and

Reta

il Po

rtfo

lio

Tagi

han

kepa

da K

orpo

rasi

/ Re

ceiv

able

s fr

om C

orpo

ratio

ns

Tagi

han

yang

Tel

ah Ja

tuh

Tem

po /

Due

Rec

eiva

bles

Aset

Lai

nnya

/ O

ther

Ass

ets

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

31 Desember 2020 / December 31, 2020

1

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan / Agriculture, Forestry and Fisheries

- - - - - - - 761 - 339 -

2Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation

- - - - - - - - 166.404 - -

3 Industri pengolahan / Processing industry - - - - 68.447 - - 8.244 417.350 699 -

4

Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin / Procurement of electricity, gas, steam / hot water and cold air

- - - - - - - - - - -

5

Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah / Water Management, Wastewater Management, Waste Management and Recycling

- - - - - - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - 16.373 - 4.046 4.298 256 -

7

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor / Wholesale and retail trade; Car and Motorcycle Repair and Maintenance

- - - - 253 1.008 - 51.161 831.418 40.455 -

8

Pengangkutan dan Pergudangan / Transportation and Warehousing

- - - - - - - 1.872 33.189 157 -

9

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum / Provision of Accommodation and Provision of Food and Drink

- - - - - - - 1.907 20.341 214 -

10Informasi dan Komunikasi / Information and Communication

- - - - - - - - - - -

11Aktivitas Keuangan dan Asuransi / Financial and Insurance Activities

- - - - - - - - - - -

12 Real Estat / Real Estate - - - - - 32.433 - 7.328 47.600 106 -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK - BANK SECARA INDIvIDUALNET RECEIVABLES BY REMAINING CONTRACT PERIOD - UNCONSOLIDATED

NoKategori

Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Remaining Contract Period

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Remaining Contract Period

< 1

tahu

n /

< 1

year

> 1

thn

s.d.

3 th

n /

> 1

year

to 3

yea

rs

> 3

thn

s.d.

5 th

n /

> 3

to 5

yea

rs

> 5

thn

/ > 5

yea

rs

Non

Kon

trak

tual

/N

on-C

ontr

actu

al

Tota

l / T

otal

< 1

tahu

n /

< 1

year

> 1

thn

s.d.

3 th

n /

> 1

year

to 3

yea

rs

> 3

thn

s.d.

5 th

n /

> 3

to 5

yea

rs

> 5

thn

/ > 5

yea

rs

Non

Kon

trak

tual

/N

on-C

ontr

actu

al

Tota

l / T

otal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government

- - - - - - - - - - - -

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks

- - - - - - - - - - - -

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

483 6.557 1.586 73.291 - 81.917 493 5.196 7.694 1.553 - 14.936

6

Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

48.826 1.229 - - - 50.055 25.545 36.082 - 50.663 - 112.290

7Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans

- - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business,and Retail Portfolio

98.912 7.163 2.951 1.054 - 110.080 80.741 8.416 3.130 835 - 93.122

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

985.170 81.046 137.665 350.476 - 1.554.357 1.193.749 68.195 218.189 218.561 - 1.698.694

10Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables

20.243 4.511 17.604 750 - 43.108 10.466 987 4.028 25.521 - 41.002

11 Aset Lainnya / Other assets - - - - - - - - - - - -

Total / Total 1.153.634 100.506 159.806 425.571 - 1.839.517 1.310.994 118.876 233.041 297.133 - 1.960.044

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 114: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020223 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 224

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagi

han

Kepa

da P

emer

inta

h /

Rece

ivab

les

from

Gov

ernm

ent

Tagi

han

Kepa

da E

ntit

as

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

s fr

om P

ublic

Sec

tor

Entit

ies

"Tag

ihan

Kep

ada

Bank

Pe

mba

ngun

an M

ulti

late

ral

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l /

Rece

ivab

les

from

Mul

tilat

eral

D

evel

opm

ent B

anks

and

In

tern

atio

nal I

nstit

utio

ns"

Tagi

han

Kepa

da B

ank

/ Re

ceiv

able

s fr

om B

anks

Kred

it B

erag

un R

umah

Ti

ngga

l / R

esid

entia

l Pro

pert

y Ba

cked

Loa

ns

Kred

it B

erag

un P

rope

rti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pr

oper

ty B

acke

d Lo

ans

Kred

it P

egaw

ai/P

ensi

unan

/Em

ploy

ee /

Retir

emen

t Loa

ns

Tagi

han

Kepa

da U

saha

Mik

ro,

Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io

Rite

l / R

ecei

vabl

es fr

om

Mic

robu

sine

ss, S

mal

l Bus

ines

s,

and

Reta

il Po

rtfo

lio

Tagi

han

kepa

da K

orpo

rasi

/ Re

ceiv

able

s fr

om C

orpo

ratio

ns

Tagi

han

yang

Tel

ah Ja

tuh

Tem

po /

Due

Rec

eiva

bles

Aset

Lai

nnya

/ O

ther

Ass

ets

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

31 Desember 2019 / December 31, 2019

1

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan / Agriculture, Forestry and Fisheries

- - - - - - - 855 - 432 -

2Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation

- - - - - - - - 83.968 - -

3 Industri pengolahan / Processing industry - - - - - - - 10.750 567.931 4 -

4

Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin / Procurement of electricity, gas, steam / hot water and cold air

- - - - - - - - - - -

5

Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah / Water Management, Wastewater Management, Waste Management and Recycling

- - - - - - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - 19.304 - 6.589 8.756 4 -

7

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor / Wholesale and retail trade; Car and Motorcycle Repair and Maintenance

- - - - - 1.011 - 57.109 877.893 32.772 -

8

Pengangkutan dan Pergudangan / Transportation and Warehousing

- - - - 306 - - 1.773 31.514 - -

9

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum / Provision of Accommodation and Provision of Food and Drink

- - - - - - - 1.987 2.805 - -

10Informasi dan Komunikasi / Information and Communication

- - - - - - - - - - -

11Aktivitas Keuangan dan Asuransi / Financial and Insurance Activities

- - - - - - - - - - -

12 Real Estat / Real Estate - - - - - 91.683 - 8.342 49.322 3 -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagi

han

Kepa

da P

emer

inta

h /

Rece

ivab

les

from

Gov

ernm

ent

Tagi

han

Kepa

da E

ntit

as

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

s fr

om P

ublic

Sec

tor

Entit

ies

"Tag

ihan

Kep

ada

Bank

Pe

mba

ngun

an M

ulti

late

ral

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l /

Rece

ivab

les

from

Mul

tilat

eral

D

evel

opm

ent B

anks

and

In

tern

atio

nal I

nstit

utio

ns"

Tagi

han

Kepa

da B

ank

/ Re

ceiv

able

s fr

om B

anks

Kred

it B

erag

un R

umah

Ti

ngga

l / R

esid

entia

l Pro

pert

y Ba

cked

Loa

ns

Kred

it B

erag

un P

rope

rti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pr

oper

ty B

acke

d Lo

ans

Kred

it P

egaw

ai/P

ensi

unan

/Em

ploy

ee /

Retir

emen

t Loa

ns

Tagi

han

Kepa

da U

saha

Mik

ro,

Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io

Rite

l / R

ecei

vabl

es fr

om

Mic

robu

sine

ss, S

mal

l Bus

ines

s,

and

Reta

il Po

rtfo

lio

Tagi

han

kepa

da K

orpo

rasi

/ Re

ceiv

able

s fr

om C

orpo

ratio

ns

Tagi

han

yang

Tel

ah Ja

tuh

Tem

po /

Due

Rec

eiva

bles

Aset

Lai

nnya

/ O

ther

Ass

ets

13

Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis / Professional, Scientific, and Technical Activities

- - - - - - - - - - -

14

Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya / Leasing and Leasing Activities without Option Rights, Employment, Travel Agencies, and Other Business Supports

- - - - - - - - - - -

15

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib / Mandatory Government Administration, Defense and Social Security

- - - - - - - - - - -

16 Pendidikan / Education - - - - - - - 36 11.791 - -

17

Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial / Human Health Activities and Social Activities

- - - - - - - 70 - 37 -

18

Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi / Arts, Entertainment and Recreation

- - - - - - - - - - -

19 Aktivitas Jasa Lainnya / Other Service Activities

- - - - - 241 - 33.061 21.966 - -

20

Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja / Household Activities as an Employer

- - - - - - - - - - -

21

Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya / Activities of International Bodies and Other Extra-International Agencies

- - - - - - - - - - -

22 Bukan Lapangan Usaha / Non-business Field

- - - - 13.217 - - 1.594 - 845 -

23 Lainnya / Others - - - - - - - - - - -

Total / Total - - - - 81.917 50.055 - 110.080 1.554.357 43.108 -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 115: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020225 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 226

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND RESERVES BY REGION – UNCONSOLIDATED

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables By Region

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables By Region

Wilayah 1 / Zone 1

Wilayah 2 / Zone 2

Wilayah 3 / Zone 3

dst. / Outside

Total / Total

Wilayah 1 / Zone 1

Wilayah 2 / Zone 2

Wilayah 3 / Zone 3

dst. / Outside

Total / Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan / Receivables - - - - - - - - - -

2

Tagihan yang mengalami peningkatan dan pemburukan risiko kredit (Stage 2 dan Stage 3) / Improvement and impairment receivables (Stage 2 and Stage 3)

- - - - - - - - - -

a. Belum jatuh tempo / Not Due - - - - - - - - - -

b. Telah jatuh tempo / Due - - - - - - - - - -

3

CKPN - Stage 1 / Individual Impairment Losses Allowance (ILA) - Stage 1

27.450 1.892 1.239 - 30.581 18.167 1.549 822 - 20.538

4

CKPN - Stage 2 / Individual Impairment Losses Allowance (ILA) - Stage2

19.151 94 14.811 - 34.056 55.629 583 480 - 56.692

5

CKPN - Stage 3 / Individual Impairment Losses Allowance (ILA) - Stage 3

26.452 25.620 986 - 53.058 23.855 20.872 1.358 - 46.085

6Tagihan yang dihapus buku / Receivables Written Of

- - - - - - - - - -

Total / Total 73.053 27.606 17.036 - 117.695 97.651 23.004 2.660 - 123.315

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagi

han

Kepa

da P

emer

inta

h /

Rece

ivab

les

from

Gov

ernm

ent

Tagi

han

Kepa

da E

ntit

as

Sekt

or P

ublik

/ Re

ceiv

able

s fr

om P

ublic

Sec

tor

Entit

ies

"Tag

ihan

Kep

ada

Bank

Pe

mba

ngun

an M

ulti

late

ral

dan

Lem

baga

Inte

rnas

iona

l /

Rece

ivab

les

from

Mul

tilat

eral

D

evel

opm

ent B

anks

and

In

tern

atio

nal I

nstit

utio

ns"

Tagi

han

Kepa

da B

ank

/ Re

ceiv

able

s fr

om B

anks

Kred

it B

erag

un R

umah

Ti

ngga

l / R

esid

entia

l Pro

pert

y Ba

cked

Loa

ns

Kred

it B

erag

un P

rope

rti

Kom

ersi

al /

Com

mer

cial

Pr

oper

ty B

acke

d Lo

ans

Kred

it P

egaw

ai/P

ensi

unan

/Em

ploy

ee /

Retir

emen

t Loa

ns

Tagi

han

Kepa

da U

saha

Mik

ro,

Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io

Rite

l / R

ecei

vabl

es fr

om

Mic

robu

sine

ss, S

mal

l Bus

ines

s,

and

Reta

il Po

rtfo

lio

Tagi

han

kepa

da K

orpo

rasi

/ Re

ceiv

able

s fr

om C

orpo

ratio

ns

Tagi

han

yang

Tel

ah Ja

tuh

Tem

po /

Due

Rec

eiva

bles

Aset

Lai

nnya

/ O

ther

Ass

ets

13

Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis / Professional, Scientific, and Technical Activities

- - - - - - - - - - -

14

Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya / Leasing and Leasing Activities without Option Rights, Employment, Travel Agencies, and Other Business Supports

- - - - - - - - - - -

15

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib / Mandatory Government Administration, Defense and Social Security

- - - - - - - - - - -

16 Pendidikan / Education - - - - - - - 71 29,957 - -

17

Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial / Human Health Activities and Social Activities

- - - - - - - 84 - - -

18

Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi / Arts, Entertainment and Recreation

- - - - - - - - - - -

19 Aktivitas Jasa Lainnya / Other Service Activities

- - - - - 292 - 3.053 46.548 - -

20

Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja / Household Activities as an Employer

- - - - - - - - - - -

21

Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya / Activities of International Bodies and Other Extra-International Agencies

- - - - - - - - - - -

22 Bukan Lapangan Usaha / Non-business Field

- - - - 14.630 - - 2.509 - 7.787 -

23 Lainnya / Others - - - - - - - - - - -

Total / Total - - - - 14.936 112.290 - 93.122 1.698.694 41.002 -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 116: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020227 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 228

LAMPIRANANNEXURES

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagihan/ Receivables

Tagihan yang Mengalami Penurunan

Nilai / Impaired Receivables

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 1 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 1

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 2 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 2

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 3 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 3

Tagihan yang

dihapus buku /

Receivables Written

Of

Belum Jatuh

Tempo / Not Due

Telah jatuh

tempo / Due

13

Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis / Professional, Scientific, and Technical Activities

- - - - - - -

14

Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya / Leasing and Leasing Activities without Option Rights, Employment, Travel Agencies, and Other Business Supports

- - - - - - -

15

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib / Mandatory Government Administration, Defense and Social Security

- - - - - - -

16 Pendidikan / Education - - - 34 - - -

17

Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial / Human Health Activities and Social Activities

- - - 1 - 679 -

18

Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi / Arts, Entertainment and Recreation

- - - - - - -

19 Aktivitas Jasa Lainnya / Other Service Activities

- - - 1,048 - - -

20

Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja / Household Activities as an Employer

- - - - - - -

21

Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya / Activities of International Bodies and Other Extra-International Agencies

- - - - - - -

22 Bukan Lapangan Usaha / Non-business Field

- - - 724 6 839 -

23 Lainnya / Others - - - - - - -

Total - - - 30.581 34.056 53.058 -

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND RESERVES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagihan/ Receivables

Tagihan yang Mengalami Penurunan

Nilai / Impaired Receivables

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 1 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 1

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 2 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 2

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 3 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 3

Tagihan yang

dihapus buku /

Receivables Written

Of

Belum Jatuh

Tempo / Not Due

Telah jatuh

tempo / Due

31 Desember 2020 / December 31, 2020

1

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan / Agriculture, Forestry and Fisheries

- - - 6 - 119 -

2Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation

- - - 1.495 22.821 - -

3 Industri pengolahan / Processing industry - - - 11.019 68 1.869 -

4

Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin / Procurement of electricity, gas, steam / hot water and cold air

- - - - - - -

5

Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah / Water Management, Wastewater Management, Waste Management and Recycling

- - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - 1.057 112 1.220 -

7

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor / Wholesale and retail trade; Car and Motorcycle Repair and Maintenance

- - - 12.883 10.478 47.713 -

8

Pengangkutan dan Pergudangan / Transportation and Warehousing

- - - 890 - 83 -

9

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum / Provision of Accommodation and Provision of Food and Drink

- - - 631 215 32 -

10Informasi dan Komunikasi / Information and Communication

- - - - - - -

11Aktivitas Keuangan dan Asuransi / Financial and Insurance Activities

- - - - - - -

12 Real Estat / Real Estate - - - 793 356 504 -

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND RESERVES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 117: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020229 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 230

LAMPIRANANNEXURES

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagihan/ Receivables

Tagihan yang Mengalami Penurunan

Nilai / Impaired Receivables

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 1 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 1

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 2 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 2

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 3 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 3

Tagihan yang

dihapus buku /

Receivables Written

Of

Belum Jatuh

Tempo / Not Due

Telah jatuh

tempo / Due

13

Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis / Professional, Scientific, and Technical Activities

- - - - - - -

14

Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya / Leasing and Leasing Activities without Option Rights, Employment, Travel Agencies, and Other Business Supports

- - - - - - -

15

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib / Mandatory Government Administration, Defense and Social Security

- - - - - - -

16 Pendidikan / Education - - - 9 - - -

17

Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial / Human Health Activities and Social Activities

- - - - - 716 -

18

Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi / Arts, Entertainment and Recreation

- - - - - - -

19 Aktivitas Jasa Lainnya / Other Service Activities - - - 12 - - -

20

Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja / Household Activities as an Employer

- - - - - - -

21

Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya / Activities of International Bodies and Other Extra-International Agencies

- - - - - - -

22 Bukan Lapangan Usaha / Non-business Field - - - - 24 3.508 -

23 Lainnya / Others - - - - - - -

Total - - - 20.538 56.692 46.085 -

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND RESERVES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

No Sektor Ekonomi / Economic Sector

Tagihan/ Receivables

Tagihan yang Mengalami Penurunan

Nilai / Impaired Receivables

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 1 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 1

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 2 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 2

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN)

-Stage 3 / Individual

Impairment Losses

Allowance (ILA) - Stage 3

Tagihan yang

dihapus buku /

Receivables Written

Of

Belum Jatuh

Tempo / Not Due

Telah jatuh

tempo / Due

31 Desember 2019 / December 31, 2019

1

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan / Agriculture, Forestry and Fisheries

- - - - - 39 -

2Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation

- - - 687 2.503 - -

3 Industri pengolahan / Processing industry - - - 4.691 1.420 996 -

4

Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin / Procurement of electricity, gas, steam / hot water and cold air

- - - - - - -

5

Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah / Water Management, Wastewater Management, Waste Management and Recycling

- - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - 10 28 846 -

7

Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor / Wholesale and retail trade; Car and Motorcycle Repair and Maintenance

- - - 13.805 35.362 39.374 -

8

Pengangkutan dan Pergudangan / Transportation and Warehousing

- - - 10 - - -

9

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum / Provision of Accommodation and Provision of Food and Drink

- - - 1 - - -

10Informasi dan Komunikasi / Information and Communication

- - - - - - -

11Aktivitas Keuangan dan Asuransi / Financial and Insurance Activities

- - - - - - -

12 Real Estat / Real Estate - - - 1.313 17.355 606 -

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND RESERVES BY ECONOMIC SECTOR - UNCONSOLIDATED

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 118: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020231 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 232

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN RINCIAN MUTASI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF CHANGES IN IMPAIRMENT RESERVES – UNCONSOLIDATED

No Kategori / Description31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Stage 1 / Stage 1 Stage 2 / Stage 2 Stage 3 / Stage 3 Stage 1 / Stage 1 Stage 2 / Stage 2 Stage 3 / Stage 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Saldo awal CKPN / ILA Starting Balance 20.538 56.692 46.085 - - -

2

Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Establishment (Recovery) of ILA in current period (Net)

10.043 (22.636) 33.899 - - -

a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Establishment of ILA in current period

10.043 - 3.015 - - -

b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Recovery of ILA in current period

- (22.636) 30.884 - - -

3

CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / ILA used for writing off receivables in current period

- - 27.335 - - -

4

Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other Establishment (Recovery) in current period

- - 409 - - -

Saldo akhir CKPN / ILA Ending Balance 30.581 34.056 53.058 - - -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

PENGUNGKAPAN RISIKO PASAR MENGGUNAKAN METODE STANDARDISCLOSURE OF MARKET RISK APPLYING A STANDARD METHOD

No Jenis Risiko / Type of risk

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Individual / Individual Konsolidasian / Consolidation Individual / Individual Konsolidasian /

Consolidation

Beban Modal / Capital Expenses

ATMR / ATMR

Beban Modal / Capital Expenses

ATMR / ATMR

Beban Modal / Capital Expenses

ATMR / ATMR

Beban Modal / Capital Expenses

ATMR / ATMR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Risiko Suku Bunga / Interest Rate Risk

a. Risiko Spesifik / Specific Risks - - - - - - - -

b. Risiko Umum / General Risk - - - - - - - -

2 Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk - - - - - - - -

3 Risiko Ekuitas *) / Equity Risk *) - - - -

4 Risiko Komoditas *) / Commodity Risk *) - - - -

5 Risiko Option / Option Risk - - - - - - - -

Total / Total - - - - - - - -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud*) For banks that have subsidiary companies that have the mentioned risk exposures

Page 119: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020233 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 234

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY PORTFOLIO CATEGORY AND RATING SCALE - UNCONSOLIDATED

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2020 / December 31, 2020

Tagihan Bersih / Net Receivables Tagihan Bersih / Net Receivables

Lembaga Pemeringkat / Rating Agency Peringkat Jangka panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

Tanpa Peringkat / No rating

Total

Standard and Poor's / Standard and Poor’s

AAA / AAA AA+ s.d AA- / AA+ s.d AA-

A+ s.d A- / A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB- / BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB- / BB+ s.d BB-

B+ s.d B- / B+ s.d B-

Kurang dari B- / Less than B- A-1 / A-1 A-2 / A-2 A-3 / A-3

Kurang dari A-3 / Less than

A-3

Fitch Ratings / Fitch Ratings

AAA / AAA AA+ s.d AA- / AA+ s.d AA-

A+ s.d A- / A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB- / BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB- / BB+ s.d BB-

B+ s.d B- / B+ s.d B-

Kurang dari B- / Less than B-

F1+ s.d F1 / F1+ s.d F1

F2 / F2 F3 / F3 Kurang dari F3 / Less than F3

Moody's / Moody’s Aaa / Aaa Aa1 s.d Aa3 / Aa1 s.d Aa3

A1 s.d A3 / A1 s.d A3

Baa1 s.d Baa3 / Baa1 s.d Baa3

Ba1 s.d Ba3 / Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3 / B1 s.d B3

Kurang dari B3 / Less than B3 P-1 / P-1 P-2 / P-2 P-3 / P-3

Kurang dari P-3 / Less than

P-3

PT Fitch Ratings Indonesia / PT Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) / AAA (idn)

AA+(idn) s.d AA-(idn) /

AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn) / A+(idn)

s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn) /

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn) /

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) / B+(idn)

s.d B-(idn)

Kurang dari B-(idn) / Less than B-(idn)

F1+(idn) s.d

F1(idn) / F1+(idn)

s.d F1(idn)

F2(idn) / F2(idn) F3(idn) / F3(idn)

Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn)

PT Pemeringkat Efek Indonesia / PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA / idAAA

idAA+ s.d idAA- / idAA+

s.d idAA-

idA+ s.d id A- / idA+ s.d

id A-

id BBB+ s.d id BBB- / id BBB+

s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB- / id BB+ s.d

id BB-

id B+ s.d id B- / id B+ s.d id B-

Kurang dari idB- / Less than

idB-

idA1 / idA1

idA2 / idA2

idA3 s.d id A4 / idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4 / Less than idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government - - - - - - - - - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks - - - - - - - - - - - - -

5Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans

8

"Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business,and Retail Portfolio"

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

- - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables

11 Aset Lainnya / Other assets

- - - - - - - - - - - - -

Total / Total - - - - - - - - - - - - - - -

Page 120: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020235 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 236

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY PORTFOLIO CATEGORY AND RATING SCALE - UNCONSOLIDATED

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2019 / December 31, 2019 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Tagihan Bersih / Net Receivables Tagihan Bersih / Net Receivables

Lembaga Pemeringkat / Rating Agency Peringkat Jangka panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

Tanpa Peringkat / No rating

Total

Standard and Poor's / Standard and Poor’s

AAA / AAA AA+ s.d AA- / AA+ s.d AA-

A+ s.d A- / A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB- / BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB- / BB+ s.d BB-

B+ s.d B- / B+ s.d B-

Kurang dari B- / Less than B- A-1 / A-1 A-2 / A-2 A-3 / A-3

Kurang dari A-3 / Less than

A-3

Fitch Ratings / Fitch Ratings

AAA / AAA AA+ s.d AA- / AA+ s.d AA-

A+ s.d A- / A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB- / BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB- / BB+ s.d BB-

B+ s.d B- / B+ s.d B-

Kurang dari B- / Less than B-

F1+ s.d F1 / F1+ s.d F1

F2 / F2 F3 / F3 Kurang dari F3 / Less than F3

Moody's / Moody’s Aaa / Aaa Aa1 s.d Aa3 / Aa1 s.d Aa3

A1 s.d A3 / A1 s.d A3

Baa1 s.d Baa3 / Baa1 s.d Baa3

Ba1 s.d Ba3 / Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3 / B1 s.d B3

Kurang dari B3 / Less than B3 P-1 / P-1 P-2 / P-2 P-3 / P-3

Kurang dari P-3 / Less than

P-3

PT Fitch Ratings Indonesia / PT Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) / AAA (idn)

AA+(idn) s.d AA-(idn) /

AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn) / A+(idn)

s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn) /

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn) /

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) / B+(idn)

s.d B-(idn)

Kurang dari B-(idn) / Less than B-(idn)

F1+(idn) s.d

F1(idn) / F1+(idn)

s.d F1(idn)

F2(idn) / F2(idn) F3(idn) / F3(idn)

Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn)

PT Pemeringkat Efek Indonesia / PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA / idAAA

idAA+ s.d idAA- / idAA+

s.d idAA-

idA+ s.d id A- / idA+ s.d

id A-

id BBB+ s.d id BBB- / id BBB+

s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB- / id BB+ s.d

id BB-

id B+ s.d id B- / id B+ s.d id B-

Kurang dari idB- / Less than

idB-

idA1 / idA1

idA2 / idA2

idA3 s.d id A4 / idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4 / Less than idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government - - - - - - - - - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks - - - - - - - - - - - - -

5Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - - -

6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans - - - - - - - - - - - - -

8

"Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business,and Retail Portfolio"

- - - - - - - - - - - - -

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

- - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables

11 Aset Lainnya / Other assets

- - - - - - - - - - - - -

Total / Total - - - - - - - - - - - - - - -

Page 121: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020237 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 238

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY RISK WEIGHT AFTER CREDIT RISK MITIGATION - UNCONSOLIDATED

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020

ATMR / RWA

Beban Modal / Capital

Expenses

31 Desember 2020 / December 31, 2020

ATMR / RWA Beban Modal / Capital Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables After Calculating the Impact of Credit Risk Mitigation

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables After Calculating the Impact of Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya / Others 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

/ Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Financial Position Report Exposures

1Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya / Other assets - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Total Financial Position Report Exposures

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

B Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Financial Position Report Exposures

1Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 122: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020239 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 240

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY RISK WEIGHT AFTER CREDIT RISK MITIGATION - UNCONSOLIDATED

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020

ATMR / RWA

Beban Modal / Capital

Expenses

31 Desember 2020 / December 31, 2020

ATMR / RWA Beban Modal / Capital Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables After Calculating the Impact of Credit Risk Mitigation

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables After Calculating the Impact of Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya / Others 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

/ Others

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Total Administrative Account Transaction Exposures

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

C Eksposur Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Credit Risk due to Counterparty Credit Risk

1Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Eksposur Counterparty Credit Risk

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 123: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020241 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 242

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - UNCONSOLIDATED

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part guaranteed with Bagian Yang Tidak Dijamin /

Unwarranted Parts

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part guaranteed withBagian Yang

Tidak Dijamin / Unwarranted Parts

Agunan / Collateral

Garansi / Guarantee

Asuransi Kredit / Credit

insurance

Lainnya / Others Agunan / Collateral Garansi / Guarantee Asuransi Kredit /

Credit insurance Lainnya / Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Financial Position Report Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government 544.936 - - - - 544.936 578.742 - - - - 578.742

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks 296.719 255.588 - - - 41.131 524.365 485.972 - - - 38.393

5Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

82.585 - - - - 82.585 14.936 305 - - - 14.631

6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

51.098 63 - - - 51.035 112.308 174 - - - 112.134

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio"

111.181 35.580 - - - 75.601 93.230 6.742 - - - 86.488

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

1.602.023 176.034 - - - 1.425.989 1.712.585 230.958 - - - 1.481.627

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables 43.109 174 - - - 42.935 41.003 - - - - 41.003

11 Aset Lainnya / Other assets 275.829 - - - - 275.829 287.510 - - - - 287.510

Total Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Total Financial Position Report Exposures

3.007.480 467.439 - - - 2.540.041 3.364.679 724.151 - - - 2.640.528

B Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Administrative Account Transaction Exposures

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government - - - - - - - - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 124: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020243 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 244

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - UNCONSOLIDATED

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2020 / December 31, 2020

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part guaranteed with Bagian Yang Tidak Dijamin / Unwarranted

Parts

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part guaranteed withBagian Yang

Tidak Dijamin / Unwarranted Parts

Agunan / Collateral

Garansi / Guarantee

Asuransi Kredit / Credit

insurance

Lainnya / Others Agunan / Collateral Garansi / Guarantee Asuransi Kredit /

Credit insurance Lainnya / Others

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks - - - - - - - - - - - -

5Kredit Beragun Rumah Tinggal / Residential Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - -

6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Backed Loans

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retirement Loans - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio"

- - - - - - - - - - - -

9Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

21.622 14.845 - - - 6.777 34.565 - - - - 34.565

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Due Receivables - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Laporan Posisi Keuangan / Total Administrative Account Transaction Exposures

21.622 14.845 - - - 6.777 34.565 - - - - 34.565

C Eksposur Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Counterparty Credit Risk Exposure

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables from Government 713.842 713.842 - - - - 560.195 - - - - -

2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables from Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables from Banks 139 139 - - - - 880 - - - - 0

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio"

- - - - - - - - - - - -

6Tagihan kepada Korporasi / Receivables from Corporations

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Total Counterparty Credit Risk Exposure

713.981 713.981 - - - - 561.075 - - - - 561.075

Total (A+B+C) / Total (A+B+C) 3.743.083 1.196.265 - - - 2.546.818 3.960.319 - - - - 3.236.168

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 125: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020245 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 246

LAMPIRANANNEXURES

ANALISIS TAGIHAN BERSIH RISIKO KREDIT AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN BERDASARKAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN (CCR1)ANALYSIS OF CREDIT RISK NET RECEIVABLES DUE TO FAILURE OF THE COUNTERPARTY BY THE APPROACH USED (CCR1)

CaPITaL CHaRGe UNTUK CRedIT vaLuaTIoN adjuSMeNT (Cva) - (CCR2)CREDIT VALUATION ADJUSTMENT CAPITAL CHARGE (CVA) - (CCR2)

a b c d e f

Repl

acem

ent c

ost (

RC) /

Re

plac

emen

t cos

t (RC

)

Pote

ntia

l fut

ure

expo

sure

(PFE

) /

Pote

ntia

l fut

ure

expo

sure

(PFE

)

EEPE

/ EE

PE

Alp

ha d

igun

akan

un

tuk

perh

itun

gan

regu

lato

ry E

AD

/ Al

pha

used

for

regu

lato

ry E

AD

calc

ulat

ions

"Tag

ihan

Ber

sih"

/

“Net

Rec

eiva

bles

ATM

R / A

TMR

Keterangan / Description

1SA-CCR (untuk derivatif) / SA-CCR (for derivatives) 18 81 1,40 139 28

2Metode Internal Model (untuk derivatif dan SFT) / Internal Model Method (for derivatives and SFT)

N/A N/A

3

Pendekatan sederhana untuk mitigasi risiko kredit (untuk SFT) / Simple approach to credit risk mitigation (for SFT)

N/A N/A

4

Pendekatan komprehensif untuk mitigasi risiko kredit (untuk SFT) / A comprehensive approach to credit risk mitigation (for SFT)

5 VaR untuk SFT / VaR for SFT N/A N/A

6 Total / Total 18 81 1,40 139 28

a b

Keterangan / Description Tagihan Bersih / Net Receivables ATMR / ATMR

Total portfolios berdasarkan Advanced CVA capital charge / Total portfolio based on Advanced CVA capital charge N/A N/A

1(i) komponen VaR (termasuk 3× multiplier) / (i) VaR components (including 3 × multiplier) N/A

2(ii) komponen Stressed VaR (termasuk 3× multiplier) / (ii) Stressed VaR components (including 3 × multiplier) N/A

3Semua Portfolio sesuai Standardised CVA Capital Charge / All Portfolios are subject to Standardized CVA Capital Charge

N/A N/A

4Total sesuai CVA Capital Charge / Total according to CVA Capital Charge N/A N/A

Bank harus menyediakan: / Bank must provide: Keterangan*) / Description*)

(a) Tujuan manajemen risiko dan kebijakan terkait risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk), termasuk: The objectives of risk management and policies related to credit risk due to counterparty credit risk, including:

N/A

(b) Metode yang digunakan untuk menerapkan limit operasi yang didefinisikan pada internal capital untuk counterparty credit exposures dan untuk eksposur CCP; The method applied to implement defined operating limits to internal capital for counterparty credit exposures and for CCP exposures;

N/A

(c) Kebijakan yang berkaitan dengan garansi dan mitigasi risiko dan penilaian terkait counterparty risk, termasuk eksposur towards CCP; Policies related to guarantee and risk mitigation and assessments related to counterparty risk, including exposure towards CCP;

N/A

(d) Kebijakan terkait eksposur wrong-way risk; Policies related to wrong-way risk exposure; N/A

(e) Dampak pada nilai jaminan yang dibutuhkan untuk menyediakan penurunan peringkat kredit. The impact on the value of the collateral needed to provide for a credit downgrade. N/A

PENGUNGKAPAN KUALITATIF MENGENAI CouNTeRPaRTy CRedIT RISK (CCRA)QUALITATIVE DISCLOSURES ON COUNTERPARTY CREDIT RISK (CCRA)

Page 126: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020247 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 248

LAMPIRANANNEXURES

RISIKO KREDIT - EKSPOSUR CCR BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN BOBOT RISIKO (CCR3)CREDIT RISK - CCR EXPOSURE BY PORTFOLIO CATEGORY AND RISK WEIGHT (CCR3)

RISIKO KREDIT - TAGIHAN BERSIH DERIvATIF KREDIT (CCR6)CREDIT RISK - NET LOANS DERIVATIVE CREDIT (CCR6)

a b

Uraian / Description Proteksi yang dibeli / Protection bought

Proteksi yang dijual / Protection sold

Nilai Notional / Notional Value - -

Single-name credit default swaps / Single-name credit default swaps - -

Index credit default swaps / Index credit default swaps - -

Total return swaps / Total return swaps - -

Credit options / Credit options - -

Derivatif kredit lainnya / Other credit derivatives - -

Total Nilai Notional / Total Notional Value - -

Nilai wajar / Fair value - -

Nilai wajar positif (aset) / Positive fair value (assets) - -

Nilai wajar negatif (kewajiban) / Negative fair value (liabilities) - -

Kategori Portofolio / Portfolio Category

a b c d e f g h i

0% 10% 20% 50% 75% 100% 150% Lainnya / Other

Total Tagihan Bersih / Total Net Receivables

Tagihan kepada Pemerintah dan Bank Sentral / Claims on Government and Central Bank

- - - - - - - - -

Tagihan kepada Entitas Sektor Publik / Claims on Public Sector Entities

- - - - - - - - -

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims on Multilateral Development Banks and International Agencies

- - - - - - - - -

Tagihan kepada Bank Lain / Claims on Other Banks - - 139 - - - - - 139

Tagihan kepada perusahaan sekuritas / Claims on security companies

- - - - - - - - -

Tagihan kepada Korporasi / Claims on Corporations - - - - - - - - -

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel / Claims on Micro Businesses, Small Businesses, and Retail Portfolios

- - - - - - - - -

Aset lainnya / Other assets - - - - - - - - -

Total - - 139 - - - - - 139

Uraian / DescriptionKeterangan*) / Description *)

Pengungkapan Kualitatif / Qualitative Disclosure

A) Bank harus mendeskripsikan tujuan manajemen risiko dan kebijakan untuk aktivitas sekuritisasi dan fitur utama dari aktivitas ini berdasarkan kerangka di bawah ini. Jika bank mempunyai posisi sekuritisasi pada laporan posisi keuangan dan transaksi rekening administratif, bank harus menjelaskan poin-poin dibawah ini dengan aktivitas berbeda pada setiap regulatory books. The Bank should describe the risk management objectives and policies for the securitization activities and the main features of these activities based on the framework below. If the bank has a securitized position on the statement of financial position and administrative account transactions, the bank must explain the points below with different activities in each regulatory book.

-

(a) Tujuan bank terkait sekuritisasi dan aktivitas re-sekuritisasi, termasuk aktivitas pemindahan risiko kredit dari eksposur sekuritisasi yang mendasari dari bank kepada entitas lain, tipe risiko yang diasumsikan dan tipe risiko yang dipertahankan. The objectives of the bank are related to securitization and re-securitization activities, including activities of transferring credit risk from the underlying securitization exposure from the bank to another entity, the types of risk assumed and the types of risk to be maintained.

-

(b) Bank harus menyediakan daftar: The bank must provide a list of: -

special purpose entities (SPEs) dimana bank berlaku sebagai sponsor (namun tidak sebagai originator seperti Asset Backed Commercial Paper (ABCP) conduit), mengindikasikan dimana bank mengkonsolidasi SPE kepada lingkup regulatory consolidation; special purpose entities (SPEs) where the bank acts as a sponsor (but not as the originator such as the Asset Backed Commercial Paper (ABCP) conduit), indicating where the bank is consolidating SPE into the scope of regulatory consolidation;

-

entitas terafiliasi (i) yang diatur atau disarankan bank dan (ii) yang menginvestasikan tidak hanya pada eksposur sekuritisasi yang telah disekuritisasi oleh bank atau di SPE yang telah disponsori bank; dan affiliated entities (i) that are regulated or bank-recommended and (ii) that invest not only in securitized exposures that have been securitized by the bank or in bank-sponsored SPEs; and

-

daftar entitas dengan dukungan implisit dari bank dan berhubungan dengan dampak pada permodalan bagi mereka list of entities with implicit supports from the bank and relating to the impact on capital for them

-

(c) Rangkuman kebijakan akuntansi bank terkait aktivitas sekuritisasi. Summary of bank accounting policies related to securitization activities. -

(d) Jika dapat diterapkan, nama institusi peringkat kredit (ECAIs) yang digunakan untuk sekuritisasi untuk agen yang digunakan. If applicable, the names of credit rating institutions (ECAIs) used for securitization for the agent are used.

-

(e) Bank harus menjelaskan fungsi asesmen internal The bank must explain the internal assessment function -

PENGUNGKAPAN KUALITATIF MENGENAI EKSPOSUR SEKURITISASI (SECA)QUALITATIVE DISCLOSURES ON SECURITIZATION EXPOSURE (SECA)

*) Bank tidak melakukan aktivitas sekuritisasi*) The bank does not carry out securitization activities

Page 127: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020249 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 250

LAMPIRANANNEXURES

a b c

Bank sebagai originator / Bank as the originator

Uraian / Description Traditional / Traditional

Sintetis / Synthetic

Sub-total / Sub-total

1 Ritel (total) –antara lain / Retail (total) - as follows - - -

2 Kredit perumahan / Housing loans - - -

3 Kartu kredit / Credit Card - - -

4 Eksposur ritel lainnya / Other retail exposures - - -

5 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

6 Non-ritel (total) – antara lain / Non-retail (total) - as follows - - -

7 Kredit korporasi / Corporate credit - - -

8 Kredit komersil / Commercial credit - - -

9 Sewa dan piutang / Rent and accounts receivable - - -

10 Non-ritel lainnya / Other non-retail - - -

11 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

a b c

Bank sebagai originator / Bank as the originator

Uraian / Description Traditional / Traditional

Sintetis / Synthetic

Sub-total / Sub-total

1 Ritel (total) –antara lain / Retail (total) - as follows - - -

2 Kredit perumahan / Housing loans - - -

3 Kartu kredit / Credit Card - - -

4 Eksposur ritel lainnya / Other retail exposures - - -

5 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

6 Non-ritel (total) – antara lain / Non-retail (total) - as follows - - -

7 Kredit korporasi / Corporate credit - - -

8 Kredit komersil / Commercial credit - - -

9 Sewa dan piutang / Rent and accounts receivable - - -

10 Non-ritel lainnya / Other non-retail - - -

11 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

a b c

Bank sebagai sponsor / Bank as the sponsor

Uraian / Description Traditional / Traditional

Sintetis / Synthetic

Sub-total / Sub-total

1 Ritel (total) –antara lain / Retail (total) - as follows - - -

2 Kredit perumahan / Housing loans - - -

3 Kartu kredit / Credit Card - - -

4 Eksposur ritel lainnya / Other retail exposures - - -

5 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

6 Non-ritel (total) – antara lain / Non-retail (total) - as follows - - -

7 Kredit korporasi / Corporate credit - - -

8 Kredit komersil / Commercial credit - - -

9 Sewa dan piutang / Rent and accounts receivable - - -

10 Non-ritel lainnya / Other non-retail - - -

11 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

a b c

Bank sebagai sponsor / Bank as the sponsor

Uraian / Description Traditional / Traditional

Sintetis / Synthetic

Sub-total / Sub-total

1 Ritel (total) –antara lain / Retail (total) - as follows - - -

2 Kredit perumahan / Housing loans - - -

3 Kartu kredit / Credit Card - - -

4 Eksposur ritel lainnya / Other retail exposures - - -

5 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

6 Non-ritel (total) – antara lain / Non-retail (total) - as follows - - -

7 Kredit korporasi / Corporate credit - - -

8 Kredit komersil / Commercial credit - - -

9 Sewa dan piutang / Rent and accounts receivable - - -

10 Non-ritel lainnya / Other non-retail - - -

11 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

a b c

Bank sebagai investor / Bank as the investor

Uraian / Description Traditional / Traditional

Sintetis / Synthetic

Sub-total / Sub-total

1 Ritel (total) –antara lain / Retail (total) - as follows - - -

2 Kredit perumahan / Housing loans - - -

3 Kartu kredit / Credit Card - - -

4 Eksposur ritel lainnya / Other retail exposures - - -

5 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

6 Non-ritel (total) – antara lain / Non-retail (total) - as follows - - -

7 Kredit korporasi / Corporate credit - - -

8 Kredit komersil / Commercial credit - - -

9 Sewa dan piutang / Rent and accounts receivable - - -

10 Non-ritel lainnya / Other non-retail - - -

11 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

a b c

Bank sebagai investor / Bank as the investor

Uraian / Description Traditional / Traditional

Sintetis / Synthetic

Sub-total / Sub-total

1 Ritel (total) –antara lain / Retail (total) - as follows - - -

2 Kredit perumahan / Housing loans - - -

3 Kartu kredit / Credit Card - - -

4 Eksposur ritel lainnya / Other retail exposures - - -

5 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

6 Non-ritel (total) – antara lain / Non-retail (total) - as follows - - -

7 Kredit korporasi / Corporate credit - - -

8 Kredit komersil / Commercial credit - - -

9 Sewa dan piutang / Rent and accounts receivable - - -

10 Non-ritel lainnya / Other non-retail - - -

11 Re-sekuritisasi / Re-securitization - - -

EKSPOSUR SEKURITISASI PADA BaNKING BooK (SeC1)SECURITIZATION EXPOSURE ON BANKING BOOK (SEC1)

EKSPOSUR SEKURITISASI PADA TRadING BooK (SEC2)SECURITIZATION EXPOSURE ON TRADING BOOK (SEC2)

Page 128: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020251 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 252

LAMPIRANANNEXURES

EKSPOSUR SEKURITISASI PADA BaNKING BooK KETIKA BANK SEBAGAI ORIGINATOR ATAU SPONSOR DAN PERSYARATAN PERMODALANNYA (SEC3)EXPOSURE OF SECURITIZATION IN BANKING BOOK WHEN BANK ACTS AS ORIGINATOR OR SPONSOR ANDCAPITAL REQUIREMENTS (SEC3)

a b c d e f g h i j k l m n o p q

“Nilai eksposur (berdasarkan Bobot Risiko)” / ”Exposure value (based on Risk Weight)“

“Nilai eksposur (berdasarkan regulatory approach)” / ”Value of exposure (based on

regulatory approach)”

“ATMR (berdasarkan regulatory approach)”/ ”RWA (based on regulatory approach)” Capital charge after cap / Capital charge after cap

Uraian / Description

“≤20% Bobot

Risiko” / “≤20% Risk Weighted”

“>20% to 50% Bobot

Risiko” / “>20% to 50% Risk

Weighted”

“>50% to 100% Bobot

Risiko” / “>50% to

100% Risk Weighted”

“>100% to <1250%

Bobot Risiko” / “>100% to <1250% Risk Weighted”

“1250% Bobot

Risiko” / “1250%

Risk Weighted”

“IRB RBA (termasuk

IAA)” / “IRB RBA (including IAA) ”

IRB SFA / IRB SFA

SA/SSFA / SA/SSFA 1250%

“IRB RBA (termasuk

IAA)” / “IRB RBA (including IAA) ”

IRB SFA / IRB SFA SA/SSFA / SA/SSFA 1250%

“IRB RBA (termasuk

IAA)” / “IRB RBA (including IAA) ”

IRB SFA / IRB SFA SA/SSFA / SA/SSFA 1250%

1Total eksposur / Total exposure - - - - - - - - - - - - - - - - -

2

Sekuritisasi tradisional / Traditional securitization

- - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Dimana underlying sekuritisasi / Where the underlying securitization lays

- - - - - - - - - - - - - - - - -

4 ritel / retail - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 non-ritel / non-retail - - - - - - - - - - - - - - - - -

6

Dimana re-sekuritisasi / Where the resecuritization lays

- - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Senior / Senior - - - - - - - - - - - - - - - - -

8Non-senior / Non-senior - - - - - - - - - - - - - - - - -

9Sekuritisasi sintetis / Synthetic securitization

- - - - - - - - - - - - - - - - -

10

Dimana underlying sekuritisasi / Where the underlying securitization lays

- - - - - - - - - - - - - - - - -

11 ritel / retail - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 non-ritel / non-retail - - - - - - - - - - - - - - - - -

13

Dimana re-sekuritisasi / Where the resecuritization lays

- - - - - - - - - - - - - - - - -

14 Senior / Senior - - - - - - - - - - - - - - - - -

15Non-senior / Non-senior - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 129: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020253 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 254

LAMPIRANANNEXURES

EKSPOSUR SEKURITISASI PADA BaNKING BooK DAN PERSYARATAN PERMODALANNYA - BANK SEBAGAI INvESTOR (SEC4)SECURITIZATION EXPOSURE ON BANKING BOOK AND ITS CAPITAL REQUIREMENTS - BANK AS THE INVESTOR (SEC4)

a b c d e f g h i j k l m n o p q

“Nilai eksposur (berdasarkan Bobot Risiko)” / ”Exposure value (based on Risk Weight)“

“Nilai eksposur (berdasarkan regulatory approach)” / ”Value of exposure (based on

regulatory approach)”“ATMR” / ”RWA” Capital charge after cap / Capital charge after cap

Uraian / Description

“≤20% Bobot

Risiko” / “≤20% Risk Weighted”

“>20% to 50% Bobot

Risiko” / “>20% to 50% Risk

Weighted”

“>50% to 100% Bobot

Risiko” / “>50% to

100% Risk Weighted”

“>100% to <1250%

Bobot Risiko” / “>100% to <1250% Risk Weighted”

“1250% Bobot

Risiko” / “1250%

Risk Weighted”

“IRB RBA (termasuk

IAA)” / “IRB RBA (including

IAA) ”

IRB SFA / IRB SFA

SA/SSFA / SA/SSFA 1250%

“IRB RBA (termasuk

IAA)” / “IRB RBA (including IAA) ”

IRB SFA / IRB SFA SA/SSFA / SA/SSFA 1250%

“IRB RBA (termasuk

IAA)” / “IRB RBA (including IAA) ”

IRB SFA / IRB SFA SA/SSFA / SA/SSFA 1250%

1Total eksposur / Total exposure - - - - - - - - - - - - - -

2

Sekuritisasi tradisional / Traditional securitization

- - - - - - - - - - - - - -

3

Dimana underlying sekuritisasi / Where the underlying securitization lays

- - - - - - - - - - - - - -

4 ritel / retail - - - - - - - - - - - - - -

5 non-ritel / non-retail - - - - - - - - - - - - - -

6

Dimana re-sekuritisasi / Where the resecuritization lays

- - - - - - - - - - - - - -

7 Senior / Senior - - - - - - - - - - - - - -

8Non-senior / Non-senior - - - - - - - - - - - - - -

9Sekuritisasi sintetis / Synthetic securitization

- - - - - - - - - - - - - -

10

Dimana underlying sekuritisasi / Where the underlying securitization lays

- - - - - - - - - - - - - -

11 ritel / retail - - - - - - - - - - - - - -

12 non-ritel / non-retail - - - - - - - - - - - - - -

13

Dimana re-sekuritisasi / Where the resecuritization lays

- - - - - - - - - - - - - -

14 Senior / Senior - - - - - - - - - - - - - -

15Non-senior / Non-senior - - - - - - - - - - - - - -

Page 130: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020255 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 256

LAMPIRANANNEXURES

PENGUNGKAPAN RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIvIDUALDISCLOSURE ON OPERATIONAL RISK - UNCONSOLIDATED

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

No Pendekatan Yang Digunakan / Approach Applied

31 Desember 2020 / December 31, 2020 31 Desember 2019 / December 31, 2019

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)

/ Gross Income (Average for the

last 3 years)

Beban Modal / Capital Expenses ATMR / ATMR

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)

/ Gross Income (Average for the

last 3 years)

Beban Modal / Capital Expenses ATMR / ATMR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach 164.449 24.667 308.341 163.693 24.554 306.924

Total 164.449 24.667 308.341 163.693 24.554 306.924

KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQuIdITy CoveRaGe RaTIo)LIQUIDITY COVERAGE RATIO LIABILITIES

No Jenis Transaksi / Type of Transaction

INDIvIDUAL / INDIVIDUAL

30 September 2020 / September 30, 2020 30 Desember 2020 / December 30, 2020Nilai

outstanding kewajiban dan

komitmen/nilai tagihan kontraktual /

The outstanding value of

obligations and commitments/

contractual invoice value

Nilai HQLA setelah pengurangan nilai (haircut), Outstanding kewajiban

dan komitmen dikalikan tingkat penarikan (run-off rate) atau nilai

tagihan kontraktual dikalikan tingkat penerimaan (inflow rate). / The value of HQLA after a haircut, outstanding

liabilities and commitments are multiplied by the run-off rate or the value of contractual claims times the

inflow rate.

Nilai outstanding

kewajiban dan komitmen/

nilai tagihan kontraktual /

The outstanding value of

obligations and commitments/

contractual invoice value

Nilai HQLA setelah pengurangan nilai (haircut), Outstanding kewajiban

dan komitmen dikalikan tingkat penarikan (run-off rate) atau nilai

tagihan kontraktual dikalikan tingkat penerimaan (inflow rate). / The value of HQLA after a haircut, outstanding

liabilities and commitments are multiplied by the run-off rate or the value of

contractual claims times the inflow rate.

ARUS KAS MASUK (CaSH INFLoW) / CASH INFLOW

7 Pinjaman dengan agunan Secured lending / Secured lending collateral - - - -

8 Tagihan berasal dari pihak lawan (counterparty) / Counterparty receivables - 2.705.045 - 2.635.535

9 Arus kas masuk lainnya / Other cash inflows - 62.150 - 8.890

10 TOTAL ARUS KAS MASUK (CASH INFLOW) / TOTAL CASH INFLOW - 2.767.195 - 2.644.425

11 TOTAL HQLA / TOTAL HQLA 2.269.682 2.403.484

12 TOTAL ARUS KAS KELUAR BERSIH (NET CASH OUTFLOWS) / TOTAL NET CASH OUTFLOWS 357.188 314.361

13 LCR (% ) / LCR (% ) 635,43% 764,56%

Kondisi likuiditas PT Bank of India Indonesia Tbk

LCR Bank pada 31 Desember 2020 adalah sebesar 764,56% mengalami kenaikan dibandingkan posisi 30 September 2020 sebesar 635,43%. Beberapa faktor kenaikan nilai LCR tersebut adalah sebagai berikut:1. Pada posisi 31 Desember 2020 nilai HQLA sebesar

Rp2.403.484 juta lebih tinggi dibandingkan posisi 30 September sebesar Rp2.269.682 juta. Hal ini disebabkan karena menaiknya Surat berharga yang diterbitkan Pemerintah Pusat dan Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing dari Rp2.069.027 juta pada posisi 30 September 2020 menjadi Rp2.332.071 juta pada posisi 31 Desember 2020.

2. Pada 31 Desember 2020 jumlah net cash outflowsadalah sebesar Rp314.361 juta, nilai ini mengalami penurunan dari posisi 30 September 2020 di mana jumlah net cash outflows adalah sebesar Rp357.188 juta karena menurunnya rata-rata arus kas keluar (cashoutflow) dan arus kas masuk (cashinflow).

PT Bank of India Indonesia Tbk liquidity condition

The Bank’s LCR as of 31 December 2020 was 764.56%, an increase compared to the position on 30 September 2020 of 635.43%. Some of the factors for the increase in the LCR value are as follows:1. As of December 31, 2020, the HQLA value was

rP2,403,484 million, higher than the position on September 30, which was rP2,269,682 million. This was due to the increase in securities issued by the Central Government and Bank Indonesia in rupiah and foreign currencies from Rp2,069,027 million on the position of 30 September 2020 to Rp2,332,071 million at the position on 31 December 2020.

2. As of December 31, 2020, the amount of net cash outflow of Rp314,361 million, this value decreased from the position of September 30, 2020, in which the amount of net cash outflow was Rp357,188 million due to a decrease in average cash outflow and cash inflow.

KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQuIdITy CoveRaGe RaTIo)LIQUIDITY COVERAGE RATIO LIABILITIES

No Jenis Transaksi / Type of Transaction

INDIvIDUAL / INDIVIDUAL

30 September 2020 / September 30, 2020 30 Desember 2020 / December 30, 2020Nilai

outstanding kewajiban dan

komitmen/nilai tagihan kontraktual /

The outstanding value of

obligations and commitments/

contractual invoice value

Nilai HQLA setelah pengurangan nilai (haircut), Outstanding kewajiban

dan komitmen dikalikan tingkat penarikan (run-off rate) atau nilai

tagihan kontraktual dikalikan tingkat penerimaan (inflow rate). / The value of HQLA after a haircut, outstanding

liabilities and commitments are multiplied by the run-off rate or the value of contractual claims times the

inflow rate.

Nilai outstanding

kewajiban dan komitmen/

nilai tagihan kontraktual /

The outstanding value of

obligations and commitments/

contractual invoice value

Nilai HQLA setelah pengurangan nilai (haircut), Outstanding kewajiban

dan komitmen dikalikan tingkat penarikan (run-off rate) atau nilai

tagihan kontraktual dikalikan tingkat penerimaan (inflow rate). / The value of HQLA after a haircut, outstanding

liabilities and commitments are multiplied by the run-off rate or the value of

contractual claims times the inflow rate.

HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) / HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA)

1 Total High Quality Liquid Asset (HQLA) / Total High Quality Liquid Asset (HQLA) 2.269.682 2.403.484

ARUS KAS KELUAR (CaSH ouTFLoW) / CASH OUTFLOW

2

Simpanan nasabah perorangan dan Pendanaan yang berasal dari nasabah Usaha Mikro dan Usaha Kecil, terdiri dari: Deposits from individual customers and funding originating from Micro and Small Business customers, consisting of:

- - - -

a. Simpanan/Pendanaan stabil / Stable Deposits/Fundings - 4.116 - 8.038

b. Simpanan/Pendanaan kurang stabil / Less stable Deposits/Fundings - 1.273.017 - 1.178.665

3

Pendanaan yang berasal dari nasabah korporasi, terdiri dari:Funding originating from corporate customers consisting of:

- - - -

a. Simpanan operasional / Operational savings - - - -

b. Simpanan non-operasional dan/atau kewajiban lainnya yang bersifat non-operasional / Non-operational deposits and/or other liabilities of a non-operational nature

- 59.088 - 45.684

c. surat berharga berupa surat utang yang diterbitkan oleh bank / securities in the form of debt securities issued by the bank

- - - -

4 Pendanaan dengan agunan (secured funding) / Secured funding - -

5

Arus kas keluar lainnya (additional requirement), terdiri dari:Cash Outflow Additional Requirements, including of:

- - - -

a. arus kas keluar atas transaksi derivatif / cash outflow from derivative transactions

- 30.379 - 25.056

b. arus kas keluar atas peningkatan kebutuhan likuiditas / cash outflow for increased liquidity requirements

- - - -

c. arus kas keluar atas kehilangan pendanaan / cash outflow for loss of funding

- - - -

d. arus kas keluar atas penarikan komitmen fasilitas kredit dan fasilitas likuiditas / cash outflow on withdrawal of committed credit facilities and liquidity facilities

- - - -

e. arus kas keluar atas kewajiban kontraktual lainnya terkait penyaluran dana / cash outflow for other contractual obligations related to distribution of funds

- - - -

f. arus kas keluar atas kewajiban kontijensi pendanaan lainnya / cash outflow for other contingent financing obligations

- - - -

g. arus kas keluar kontraktual lainnya / other contractual cash outflows - - - -

6 TOTAL ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOW) / TOTAL CASH OUTFLOW 1.428.750 1.257.443

Page 131: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020257 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 258

LAMPIRANANNEXURES

RASIO PENDANAAN STABIL BERSIHNET STABLE FUNDING RATIO

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

30 September 2020 / September 30, 2020 31 Desember 2020 / December 31, 2019

Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Juta Rupiah) / Carrying Value Based on Remaining Term (In Million Rupiah) Total Nilai

Tertimbang / Total Weighted

Value

Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Juta Rupiah) / Carrying Value Based on Remaining Term (In Million Rupiah)

Total Nilai Tertimbang / Total Weighted ValueTanpa Jangka

Waktu1 / No Period 1

< 6 bulan / < 6 months

≥ 6 bulan - < 1 tahun / ≥ 6 months - < 1 year

≥ 1 tahun / ≥ 1 year

Tanpa Jangka Waktu1 / No Period 1

< 6 bulan / < 6 months

≥ 6 bulan - < 1 tahun / ≥ 6 months - < 1 year

≥ 1 tahun / ≥ 1 year

1 Modal : / Capital : 1.126.779 1.126.779 1.130.104 - - - 1.130.104

2 Modal sesuai POJK KPMM / Capital according to POJK KPMM 1.126.779 - - - 1.126.779 1.130.104 - - - 1.130.104

3 Instrumen modal lainnya / Other capital instruments - - - - - - - - - -

4

Simpanan yang berasal dari nasabah perorangan dan pendanaan yang berasal dari nasabah usaha mikro dan usaha kecil: / Deposits originating from individual customers and funding from micro and small business customers:

311.441 1.689.298 195.850 11.317 1.988.602 300.668 1.699.145 166.051 12.344 1.961.622

5 Simpanan dan pendanaan stabil / Stable deposits and fundings 5.589 1.506 - - 6.740 - - - - -

6Simpanan dan pendanaan kurang stabil / Less stable deposits and fundings

305.852 1.687.792 195.850 11.317 1.981.862 300.668 1.699.145 166.051 12.344 1.961.622

7Pendanaan yang berasal dari nasabah korporasi: / Funding originating from corporate customers:

73.313 400.698 - - 107.423 111.855 334.236 10.000 - 93.032

8 Simpanan operasional / Operational savings - - - - - - - - - -

9Pendanaan lainnya yang berasal dari nasabah korporasi / Other funding originating from corporate customers

73.313 400.698 - - 107.423 111.855 334.236 10.000 - 93.032

10

Liabilitas yang memiliki pasangan aset yang saling bergantung / Liabilities that have interdependent pairs of assets

- - - - - - - - - -

11 Liabilitas dan ekuitas lainnya : / Other liabilities and equity: - - - - - - 20 - - -

12 NSFR liabilitas derivatif / NSFR derivative liability - - - - - - 20 - - -

13

Ekuitas dan liabilitas lainnya yang tidak masuk dalam kategori diatas / Equity and other liabilities that are not included in the above categories

- - - - - - - - - -

14 Total ASF / Total ASF - - - - 3.222.803 - - - - 3.184.757

15Total HQLA dalam rangka perhitungan NSFR / Total HQLA in the framework of calculating the NSFR

- - - - - - - - - -

16

Simpanan pada lembaga keuangan lain untuk tujuan operasional / Deposits in other financial institutions for operational purposes

- 465.241 - - 232.621 - 231.025 - - 115.513

17

Pinjaman dengan kategori Lancar dan Dalam Perhatian Khusus (performing) / Loans categorized as Current and Special Mention (performing)

- 583.013 517.315 1.018.698 1.158.371 - 272.627 1.055.613 847.087 1.150.739

18

kepada lembaga keuangan yang dijamin dengan HQLA Level 1 / to financial institutions guaranteed by HQLA Level 1

- - - - - - - - - -

Page 132: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020259 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 260

LAMPIRANANNEXURES

RASIO PENDANAAN STABIL BERSIHNET STABLE FUNDING RATIO

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

30 September 2020 / September 30, 2020 31 Desember 2020 / December 31, 2019

Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Juta Rupiah) / Carrying Value Based on Remaining Term (In Million Rupiah) Total Nilai

Tertimbang / Total Weighted

Value

Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Juta Rupiah) / Carrying Value Based on Remaining Term (In Million Rupiah)

Total Nilai Tertimbang / Total Weighted ValueTanpa Jangka

Waktu1 / No Period 1

< 6 bulan / < 6 months

≥ 6 bulan - < 1 tahun / ≥ 6 months - < 1 year

≥ 1 tahun / ≥ 1 year

Tanpa Jangka Waktu1 / No Period 1

< 6 bulan / < 6 months

≥ 6 bulan - < 1 tahun / ≥ 6 months - < 1 year

≥ 1 tahun / ≥ 1 year

19

kepada lembaga keuangan yang dijamin bukan dengan HQLA Level 1 dan pinjaman kepada lembaga keuangan tanpa jaminan / to financial institutions that are not guaranteed with Level 1 HQLA and loans to financial institutions without collateral

- - - - - - - - - -

20

kepada korporasi non-keuangan, nasabah retail dan nasabah usaha mikro dan kecil, pemerintah pusat, pemerintah negara lain, Bank Indonesia, bank sentral negara lain dan entitas sektor publik, yang diantaranya: / to non-financial corporations, retail customers and micro and small business customers, the central government, governments of other countries, Bank Indonesia, central banks of other countries and public sector entities, which include:

- 547.814 491.658 888.205 1.036.123 - 241.468 978.675 729.323 1.015.744

21

memenuhi kualifikasi untuk mendapat bobot risiko 35% atau kurang, sesuai SE OJK ATMR untuk Risiko Kredit / meet the qualifications to get a risk weight of 35% or less, according to the SE OJK ATMR for Credit Risk

- 35.173 25.441 14.946 40.022 - 31.100 63.579 14.451 56.733

22

Kredit beragun rumah tinggal yang tidak sedang dijaminkan, yang diantaranya : / Residential mortgage backed loans that are not being guaranteed, which include:

- - - - - - - - - -

23

memenuhi kualifikasi untuk mendapat bobot risiko 35% atau kurang, sesuai SE OJK ATMR untuk Risiko Kredit / meet the qualifications to get a risk weight of 35% or less, according to the SE OJK ATMR for Credit Risk

- 26 216 80.547 52.477 - 59 359 81.313 53.062

24

Surat Berharga dengan kategori Lancar dan Kurang Lancar (performing) yang tidak sedang dijaminkan, tidak gagal bayar , dan tidak masuk sebagai HQLA, termasuk saham yang diperdagangkan di bursa / Securities categorized as Current and Substandard (performing) that are not being pledged as collateral, have not defaulted on, and are not included as HQLA, including shares traded on the exchange

- - - 35.000 29.750 - - 13.000 22.000 25.200

25

Aset yang memiliki pasangan liabilitas yang saling bergantung / Assets that have interdependent pairs of liabilities

- - - - - - - - - -

26 Aset lainnya : / Other assets : 348.942 21.634 174 33.738 183.562 377.316 47.377 666 22.865 228.272

27

Komoditas fisik yang yang diperdagangkan, termasuk emas / Physical commodities that are traded, including gold

- - - - - - - - - -

Page 133: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020261 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 262

LAMPIRANANNEXURES

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

30 September 2020 / September 30, 2020 31 Desember 2020 / December 31, 2019

Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Juta Rupiah) / Carrying Value Based on Remaining Term (In Million Rupiah) Total Nilai

Tertimbang / Total Weighted

Value

Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu (Dalam Juta Rupiah) / Carrying Value Based on Remaining Term (In Million Rupiah)

Total Nilai Tertimbang / Total Weighted ValueTanpa Jangka

Waktu1 / No Period 1

< 6 bulan / < 6 months

≥ 6 bulan - < 1 tahun / ≥ 6 months - < 1 year

≥ 1 tahun / ≥ 1 year

Tanpa Jangka Waktu1 / No Period 1

< 6 bulan / < 6 months

≥ 6 bulan - < 1 tahun / ≥ 6 months - < 1 year

≥ 1 tahun / ≥ 1 year

28

Kas, surat berharga dan aset lainnya yang dicatat sebagai initial margin untuk kontrak derivatif dan kas atau aset lain yang diserahkan sebagai default fund pada central counterparty (CCP) / Cash, marketable securities and other assets recorded as initial margin for derivative contracts and cash or other assets submitted as default funds to the central counterparty (CCP

- - - - - - - - - -

29 NSFR aset derivatif / NSFR derivative assets - - - 88 88 - - - 18 18

30

NSFR liabilitas derivatif sebelum dikurangi dengan variation margin / NSFR of derivative payable before deducting with variation margin

- - - - - - - - - -

31

Seluruh aset lainnya yang tidak masuk dalam kategori diatas / All other assets that are not included in the above categories

348.942 21.546 174 33.738 183.474 377.316 47.359 666 22.865 228.254

32 Rekening Administratif / Administrative Account - - - 404.058 20.203 - - - 414.809 20.740

33 Total RSF / Total RSF - - - - 1.594.757 - - - - 1.515.264

34Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio (%)) / Net Stable Funding Ratio (%)

- - - - 202,09% - - - - 210,18%

RASIO PENDANAAN STABIL BERSIHNET STABLE FUNDING RATIO

1) Komponen yang dilaporkan dalam kategori tanpa jangka waktu adalah komponen yang tidak memiliki jangka waktu kontraktual, antara lain: instrumen modal yang bersifat permanen (perpetual), short positions, open maturity positions, giro, ekuitas yang tidak masuk dalam kategori HQLA dan komoditas

1) Components reported in the category without a period of time are components that do not have a contractual period, including as follows:capital instruments that are permanent (perpetual), short positions, open maturity positions, current accounts, equity not included in the HQLA and commodity category

Analisis Secara Individu

Faktor utama yang mempengaruhi NSFR yang dipublikasikan :ASF mengalami penurunan sebesar Rp38 miliar sedangkan RSF mengalami penurunan sebesar Rp79 miliar yang mengakibatkan nilai NSFR mengalami kenaikan sebesar 8,09% secara persentase menjadi 210,18%.

Faktor yang menyebabkan penurunan atau kenaikan NSFRDi sisi ASF terdapat kenaikan Modal sesuai KPMM sebesar Rp3 miliar, penurunan Simpanan nasabah perorangan dan nasabah usaha mikro dan usaha kecil sebesar Rp27 miliar, dan dari nasabah korporasi mengalami penurunan Rp14 miliar.

Di sisi RSF simpanan pada lembaga keuangan lain tujuan untuk operasional mengalami penurunan Rp117 miliar dan Pinjaman kategori performing mengalami penurunan Rp8 miliar dan Aset lainnya mengalami kenaikan Rp44 miliar dan Rekening Administratif mengalami kenaikan Rp0,54 miliar.

Komposisi aset dan liabilitas yang saling bergantung.

Individual Analysis

The main factors affecting the issued NSFR:

ASF decreased by Rp38 billion while RSF decreased by Rp79 billion which resulted in the NSFR value increasing by 8.09% as a percentage to 210.18%.

Factors that cause a decrease or increase in NSFR

On the ASF side, there was an increase in capital according to KPMM of Rp3 billion, a decrease in deposits from individual customers and micro and small business customers by Rp27 billion, and from corporate customers a decrease of Rp14 billion.

On the RSF side, deposits in other financial institutions for operational purposes decreased by Rp117 billion and loans in the performing category decreased by Rp8 billion and other assets increased by Rp44 billion and Administrative Accounts increased by Rp0.54 billion.

Composition of assets and liabilities that are interdependent.

NSFR DEVELOPMENT ANALYSIS

ANALISIS PERKEMBANGAN NSFR

Page 134: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020263 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 264

LAMPIRANANNEXURES

No Komponen 1) / Component 1)

Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) / Prime Lending Rate

Berdasarkan Jenis Kredit / Based on Credit Type

Kredit Korporasi 2) /

Corporate Credit 2)

Kredit Ritel 2) / Retail Credit 2)

Kredit Mikro 3) / Micro Credit 3)

Kredit Konsumsi 2) /Consumption Credit 2)

KPR / KPR

Non-KPR 4) / Non-KPR 4)

1 Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) / Cost of Funds for Credit (HPDK)1.1. Biaya Dana / Cost of Funds

1.1.1. Biaya Dana Pihak Ketiga / Cost of Third Party Funds 5,11% 5,11% 5,11% 5,11% 5,11%

1.1.2. Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga / Cost of Non-Third Party Funds - - - - -

1.1.2.1.Biaya Dana Liabilitas kepada Bank Lain / Cost of Liability Funds to Other Banks

- - - - -

1.1.2.2.Biaya Dana Liabilitas kepada Bank Indonesia / Cost of Liability Funds to Bank Indonesia

- - - - -

1.1.2.3. Biaya Dana Surat Berharga / Securities Fund Cost - - - - -

1.1.2.4.Biaya Dana Pinjaman yang Diterima / Securities Fund Cost Received

- - - - -

1.1.2.5. Biaya Dana Liabilitas Antar Kantor / Interoffice Liability Fund Costs - - - - -

1.1.2.6.Biaya Dana Liabilitas Keuangan Permodalan / Cost of Capital Financial Liability Funds

- - - - -

1.1.3. Biaya Dana Lainnya / Other Funding Costs - - - - -

1.1.3.1.

Biaya Promosi dan Pemasaran terkait Pendanaan / Promotion and Marketing Costs related to Funding

- - - - -

1.1.3.2. Lainnya / Others - - - - -

1.2. Biaya Jasa / Service Cost - - - - -

1.3. Biaya Regulasi / Regulation Cost

1.3.1. Biaya GWM / GWM Cost 0,31% 0,31% 0,31% 0,31% 0,31%

1.3.2.Biaya Premi Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan / Deposit Insurance Corporation Guarantee Premium Cost

0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20%

1.4. HPDK Lainnya / Other HDPK

1.4.1. Biaya Kas / Cash Cost - - - - -

1.4.2. Lainnya / Others - - - - -

2 Biaya Overhead / Overheard Cost

2.1. Biaya Tenaga Kerja / Labor Cost 2,68% 2,68% 2,68% 2,68% 2,68%

2.2. Biaya Pendidikan dan Pelatihan / Education and Training Costs 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

2.3. Biaya Penelitian dan Pengembangan / Research and Development Costs 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

2.4. Biaya Sewa / Renting Cost 0,12% 0,12% 0,12% 0,12% 0,12%

2.5. Biaya Promosi dan Pemasaran / Promotion and Marketing Costs - - - - -

2.5.1. Cash Back / Cash Back - - - - -

2.5.2. Hadiah / Rewards - - - - -

2.5.3. Iklan dan Promosi / Advertisement and Promotion 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

No Komponen 1) / Component 1)

Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) / Prime Lending Rate

Berdasarkan Jenis Kredit / Based on Credit Type

Kredit Korporasi 2) /

Corporate Credit 2)

Kredit Ritel 2) / Retail Credit 2)

Kredit Mikro 3) / Micro Credit 3)

Kredit Konsumsi 2) /Consumption Credit 2)

KPR / KPR

Non-KPR 4) / Non-KPR 4)

2.5.4. Sponsorship/Entertainment / Sponsorship/Entertainment - - - - -

2.5.5. Lainnya / Others - - - - -

2.6. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan / Maintenance and Repair Costs 0,17% 0,17% 0,17% 0,17% 0,17%

2.7 Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris / Depreciation Cost of Fixed Assets and Inventory 0,30% 0,30% 0,30% 0,30% 0,30%

2.8. Biaya Overhead Lainnya / Other Overheard Costs - - - - -

2.8.1. Biaya Barang/Jasa dan Administrasi / Cost of Goods/Services and Administration 0,34% 0,34% 0,34% 0,34% 0,34%

2.8.2. Lainnya / Others 0,35% 0,35% 0,35% 0,35% 0,35%

3 Marjin Keuntungan (Profit Margin) / Profit Margin 2,40% 2,40% 2,40% 2,40% 2,40%

- - - - -

Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) (1+2+3) / Prime Lending Rate (SBDK) (1+2+3) 12,00% 12,00% 12,00% 12,00% 12,00%

- - - - -

Estimasi Premi Risiko / Estimation of Risk Premium 0,20% 0,20% 0,20% 0,20% 0,20%Suku Bunga Kredit (SBDK + Estimasi Premi Risiko) / Credit Interest Rate (Prime Lending Rate+Estimated Risk Premium)

12,20% 12,20% 12,20% 12,20% 12,20%

No Komponen 1) / Component 1)

Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate) / Prime Lending Rate

Berdasarkan Jenis Kredit / Based on Credit Type

Kredit Korporasi 2) /

Corporate Credit 2)

Kredit Ritel 2) / Retail Credit 2)

Kredit Mikro 3) / Micro Credit 3)

Kredit Konsumsi 2) /Consumption Credit 2)

KPR / KPR

Non-KPR 4) / Non-KPR 4)

1 Triwulan I 2020 / Quarter I 2020 13,23 13,23 13,23 13,23 13,23

2 Triwulan II 2020 / Quarter II 2020 12,73 12,73 12,73 12,73 12,73

3 Triwulan III 2020 / Quarter III 2020 12,56 12,56 12,56 12,56 12,56

4 Triwulan IV 2020 / Quarter IV 2020 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00

LAPORAN SUKU BUNGA DASAR KREDITPRIME LENDING RATE

LAPORAN SUKU BUNGA DASAR KREDITPRIME LENDING RATE

Keterangan:a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai

dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko untuk masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK; dan

b. Dalam kredit konsumsi non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA);

c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/ atau situs website Bank (www.boiindonesia.co.id).

(efektif % per tahun) / (effective% per year)

Information:a. The Prime Lending Rate (SBDK) is used as the basis

for determining the loan interest rate that the Bank will charge to customers. Prime Lending Rate does not take into account the risk premium estimation component, the amount of which depends on the Bank's assessment of the risk for each debtor or group of debtors. Therefore, the amount of credit interest rate charged to debtors is not necessarily the same as the prime lending rate; and

b. Non-KPR consumer credit does not include disbursement of funds through credit cards and unsecured credit (KTA);

c. Prime Lending Rate information that is valid at any time can be seen in publications in each Bank office and/or on the Bank's website (www.boiindonesia.co.id).

Page 135: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Tahunan 2020265 2020 Annual Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 266

LAMPIRANANNEXURES

Berdasarkan Level Organisasi / Based on Organization Level

2020 2019 2018

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

Direksi / Board of Directors 4 1,56% 4 1,47% 4 1,40%

Manajer / Manager 15 5,86% 16 5,86% 16 5,61%

Supervisor / Supervisor 47 18,36% 55 20,15% 55 19,30%

Staf / Staff 151 58,98% 154 56,41% 162 56,84%

Non Staf / Non Staff 39 15,23% 44 16,12% 48 16,84%

Total 256 100,00% 273 100,00% 285 100,00%

Berdasarkan Pendidikan / Based on Education2020 2019 2018

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

S3 / Doctorate 1 0,39% 1 0,37% - -

S2 / Master's Degree 9 3,52% 10 3,66% 11 3,86%

S1 / Bachelor's Degree 149 58,20% 158 57,88% 158 55,44%

D1, D2, D3 / Diploma 31 12,11% 36 13,19% 37 12,98%

SMA/SLTA / Senior High School 61 23,83% 62 22,71% 71 24,91%

SMP dan SD / Junior High School 5 1,95% 6 2,20% 8 2,81%

Total 256 100,00% 273 100,00% 285 100,00%

Berdasarkan Usia / Based on Age2020 2019 2018

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

Jumlah / Total

Persentase / Percentage

S/D 30 46 17,97% 58 21,25% 57 20,00%

> 30 - 40 58 22,66% 62 22,71% 69 24,21%

> 40 - 60 152 59,38% 153 56,04% 159 55,79%

> 60 - - - - - -

Total 256 100,00% 273 100,00% 285 100,00%

KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL COMPOSITION

REMUNERASI YANG DIBERIKAN DALAM 1 TAHUNREMUNERATION GIVEN IN 1 YEAR

2020 2019

A. Remunerasi yang Bersifat Tetap / A. Permanent Remuneration

1. Tunai / Cash 51.851 46.4562. Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank

Stock-based shares/instruments issued by the Bank- -

B. Remunerasi yang Bersifat Variabel / B. Variable Remuneration

1. Tunai / Cash - -

2. Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank Stock-based shares/instruments issued by the Bank

- -

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

a b c c

Uraian / DescriptionAset Terikat

/ Encumbered Assets

Aset yang disimpan atau diperjanjikan dengan bank sentral namun belum digunakan untuk

menghasilkan likuiditas / Optional Central Bank Facilities

Aset Tidak Terikat / Unencumbered

Assets

Total / Total

1

Aset-aset dalam laporan posisi keuangan dapat disajikan terperinci sepanjang dibutuhkan.The assets on the balance sheet would be disaggregated; there can be as much disaggregation as desired

- - - -

MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITASLIQUIDITY RISK MANAGEMENT

ASET TERIKAT (ENCUMBRANCE - ENC)ENCUMBRANCE - ENC

*) Pengungkapan kualitatif Manajemen Risiko Likuiditas dapat dilihat pada laporan audit point 38. Manajemen Risiko*) Liquidity Risk Management Qualitative Disclosure can be viewed in the audit report point 38. Risk Management

Indikator / Indicator Keterangan*) / Description*)

Berikut adalah contoh elemen yang mungkin dipilih oleh bank untuk dijelaskan, jika relevan: / The following are examples of elements the bank might choose to explain, if relevant: -

Pengungkapan kualitatif / Qualitative disclosure -a. Tata kelola pengelolaan risiko likuiditas, termasuk: toleransi risiko; struktur dan tanggung jawab

pengelolaan risiko likuiditas; pelaporan likuiditas internal; dan komunikasi strategi, kebijakan dan praktik risiko likuiditas di seluruh lini bisnis dan dengan dewan direksi. Liquidity risk management, including: risk tolerance; liquidity risk management structure and responsibilities; internal liquidity reporting; and communication of liquidity risk strategies, policies and practices across business lines and with the board of directors.

-

b. Strategi pendanaan, termasuk kebijakan sumber diversifikasi dan tenor pendanaan, dan apakah strategi pendanaannya terpusat atau terdesentralisasi. The funding strategy, including the policy of diversification sources and funding tenors, and whether the funding strategy is centralized or decentralized.

-

c. teknik mitigasi risiko likuiditas. liquidity risk mitigation techniques. -

d. Penjelasan tentang bagaimana stress-test digunakan. A description of how the stress-test is used. -

e. Garis besar rencana pendanaan mendesak bank. Outline of urgent funding plan for the bank. -

Pengungkapan kualitatif / Qualitative disclosure -f. Alat ukur atau metrik yang disesuaikan yang menilai struktur neraca bank atau arus kas

proyeksi dan posisi likuiditas masa depan, dengan memperhitungkan risiko transaksi rekening administratif yang khusus untuk bank tersebut. A measuring instrument or customized metric that assesses a bank’s balance sheet structure or projected cash flows and its future liquidity position, taking into account the risk of off-balance sheet transactions that are specific to that bank.

-

g. Batas konsentrasi pada kumpulan agunan dan sumber pendanaan (baik produk dan rekanan). The concentration limit on the collateral pool and funding sources (both products and partners). -

h. Eksposur likuiditas dan kebutuhan pendanaan pada tingkat badan hukum perorangan, cabang asing dan anak perusahaan, dengan mempertimbangkan batasan hukum, peraturan dan operasional mengenai kemampuan transfer likuiditas. Liquidity exposure and funding requirements at the level of individual legal entities, foreign branches and subsidiaries, taking into account legal, regulatory and operational limitations regarding liquidity transfer capability.

-

i. Laporan posisi keuangan dan item di transaksi rekening administratif yang dipecah menjadi “buckets” jatuh tempo dan selisih likuiditas yang dihasilkan. The statement of financial position and items in off-balance sheet transactions are broken down into maturing buckets and the resulting difference in liquidity.

-

Page 136: annual report 2020 - BOI Indonesia

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2020 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk

STATEMENT OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS RESPONSIBILITYFOR THE 2020 ANNUAL REPORT OF PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk tahun 2020 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, April 2021

We hereby state that all information contained herein has been fully disclosed in this 2020 Annual Report of PT Bank of India Indonesia Tbk and we are solely responsible for the accuracy of the content.

The Declaration has been made truthfully.

Jakarta, April 2021

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

PRAKASH RUPCHAND CHUGANIKomisaris

Commissioner

SINDBAD RIJADI HARDJODIPURODirektur Utama

President Director

PRIMASURA PANDU DWIPANATADirektur KepatuhanCompliance Director

HANDADJAJA SULAIMANKomisaris Independen

Independent Commissioner

PRASHANT THAPLIYALWakil Direktur UtamaVice President Director

FERRY KOSWARADirektur OperasionalOperational Director

RAHARJO SATRIO UNGGULKomisaris Independen

Independent Commissioner

Page 137: annual report 2020 - BOI Indonesia

2020 SUSTAINABILITY REPORTLAPORAN KEBERLANJUTAN 2020

Page 138: annual report 2020 - BOI Indonesia

resilience to

survive

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020269 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 270

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

ABOUT SUSTAINABILITY REPORT

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN

Dalam penerapan keuangan berkelanjutan, Bank telah memasuki tahun kedua dari rencana 5 tahun yang telah ditetapkan. Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Bank dalam menerapkan keuangan berkelanjutan di tengah pandemi Covid-19 dimana prioritas Bank sebelum melakukan penyesuaian organisasi dan pengembangan produk dan/atau jasa keuangan berkelanjutan yaitu melakukan Pengembangan kapasitas intern melalui pelatihan-pelatihan keuangan berkelanjutan.

Laporan Keberlanjutan tahun 2020 PT Bank of India Indonesia Tbk diharapkan mampu untuk menyajikan informasi komprehensif terkait penyelarasan tanggung jawab Bank terhadap kepada aspek lingkungan dan sosial kemasyarakatan.

Laporan ini disusun sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen Bank atas penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas terkait peran kami sebagai penyedia jasa keuangan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup yang merupakan komponen penting dalam keberlangsungan bisnis Bank.

Sesuai dengan perkembangan bisnis Bank, Visi dan Misi dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan telah disesuaikan dengan Visi dan Misi Bank, di mana laporan Keberlanjutan tahun 2020 disusun sebagai bagian tidak terpisah dari Laporan Tahunan dengan menyajikan kinerja keuangan 3 tahun terakhir, penentuan prioritas dalam implementasi Keuangan Keberlanjutan, dan berbagai informasi tambahan lainnya.

Tujuan Bank dalam menyusun Laporan Keberlanjutan selain memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, juga ikut berperan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang tumbuh secara stabil, inklusif dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dalam Keuangan Berkelanjutan dengan tetap menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Bank senantiasa mendukung dalam penyaluran kredit pada sektor usaha berwawasan lingkungan dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Adapun secara spesifik tujuan dari program Keuangan Berkelanjutan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan kegiatan sosialisasi penggalangan dana murah (deposito dan tabungan) kepada masyarakat;

2. Mengoptimalkan penyaluran kredit yang prudent untuk meningkatkan profit Bank melalui kredit investasi dan kredit modal kerja bagi UKM;

3. Membentuk tim khusus dalam pengelolaan risiko kredit;

4. Memastikan Penanggung Jawab Keuangan Berkelanjutan telah mengikuti program peningkatan kapasitas terkait Keuangan Berkelanjutan dan memiliki Sertifikat AMDAL.

In implementing sustainable finance, the Bank has entered the second year of the established 5-year plan. 2020 was a year full of challenges for the Bank in implementing sustainable finance in the midst of the Covid-19 pandemic, in which the priority of the Bank before making organizational adjustments and developing sustainable financial products and/or services was to conduct internal capacity development through sustainable finance training.

The 2020 Sustainability Report of PT Bank of India Indonesia Tbk is expected to be able to present comprehensive information related to the alignment of the Bank’s responsibilities towards environmental and social aspects.

This report prepared as a form of the Bank’s responsibility and commitment to the application of the principles of transparency and accountability related to our role as a financial service provider in the economic, social, and environmental aspects which are important components in the sustainability of the Bank’s business.

In accordance with the development of the Bank’s business, the Vision and Mission in implementing Sustainable Finance have been adjusted to the Bank’s Vision and Mission, where the Sustainability report of for 2020 is prepared as an inseparable part of the Annual Report by presenting the financial performance of the last 3 years, determining priorities in the implementation of Financial Sustainability, and various other additional information.

The purpose of the Bank in preparing a Sustainability Report is in addition to meeting the provisions in the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.51/POJK.03/2017 dated 18 July 2017 concerning the Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers, and Companies Public, also plays a role in supporting the implementation of sustainable development in Indonesia that grows stably, inclusively, and sustainably so as to improve the welfare of the Community in Sustainable Finance while still aligning economic, social, and environmental interests.

The Bank continues to support lending to the environmentally friendly business sector by continuing to apply the principle of prudence. The specific objectives of the Sustainable Finance program to be achieved are as follows:

1. Optimizing the socialization of low-cost fundraising (deposits and savings) to the public;

2. Optimizing prudent lending to increase Bank profits through investment loans and working capital loans for SMEs;

3. Forming a special team in credit risk management;

4. Ensuring the Person in Charge of Sustainable Finance to participating in a capacity building program related to Sustainable Finance and has an AMDAL Certificate.

Foto diambil sebelum pandemi Covid-19

Page 139: annual report 2020 - BOI Indonesia

IKHTISAR

SUSTAINABILITY PERFORMANCE 2020 HIGHLIGHTS

KINERJA KEBERLANJUTAN 2020

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020271 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 272

Page 140: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020273 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 274

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

252 111 10,61% -

Total PegawaiTotal Employee

Jumlah Pegawai WanitaNumber of Female Employees

Perputaran PegawaiEmployee Rotation

Jumlah Kecelakaan KerjaNumber of Work Accident

(Tidak Termasuk Direksi)(Not Including Directors)

(Tidak Termasuk Direksi)(Not Including Directors)

SUSTAINABILITY PERFORMANCE 2020 HIGHLIGHTS

IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 2020

Kinerja EkonomiEconomic Performance

Kinerja LingkunganEnvironmental Performance

Kinerja SosialSocial Performance

3

46

53

1.070

44

423

19

99

Kuantitas Produk/JasaProducts/Services Quantity

Penggunaan KertasPaper Usage

Produk Ramah LingkunganEnvirontment Friendly Products

Penggunaan ListrikElectricity Usage

Total Pembiayaan InfrastrukturAmount of Infrastructure Funds

Penggunaan BBMFuel Usage

Laba SebelumPajakProfit BeforeTax

Penggunaan AirWater Usage

ProdukProducts

Juta RupiahMillion Rupiah

Miliar RupiahBillion Rupiah

Miliar RupiahBillion Rupiah

Miliar RupiahBillion Rupiah

Juta RupiahMillion Rupiah

Miliar RupiahBillion Rupiah

Juta RupiahMillion Rupiah

27 100% 872

Jumlah Pengaduan NasabahNumber of Complaints

Pengaduan Yang DiselesaikanNumber of Complaints Solved

Jumlah Dana Penyaluran CSR dan Bina LingkunganAmount of CSR Distribution and Community Development Funds

KasusCases

KasusCases

Juta RupiahMillion Rupiah

Page 141: annual report 2020 - BOI Indonesia

SUSTAINABILITY STRATEGIESSTRATEGI KEBERLANJUTAN

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020275 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 276

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

Kegiatan bisnis dipandang sebagai pilar penting dalam konteks keberlanjutan, mengingat aktivitas dari kegiatan bisnis telah memberikan dampak yang nyata terhadap kualitas kehidupan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karenanya, Bank melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) bukan hanya sebagai bentuk ketaatan pada regulasi yang berlaku, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Bank dalam menangani isu keberlanjutan. Kegiatan CSR untuk menangani isu keberlanjutan yang dilakukan oleh Bank saat ini dilakukan melalui pendekatan strategis dengan mengintegrasikan isu keberlanjutan ke dalam strategi inti bisnis Bank.

Strategi keberlanjutan mengarah kepada kegiatan CSR Bank untuk lebih memperhatikan nilai-nilai bisnis yang mampu mengatasi masalah sosial, kemanusiaan, dan lingkungan. Mitigasi dan kriteria tambahan juga diperlukan pada core busisness seperti kontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan, serta tindakan mengurangi dampak sosial yang negatif bagi pihak internal maupun eksternal kegiatan bisnis. Maka dari itu, Bank menyusun strategi keberlanjutan demi keberlangsungan jangka panjang bisnis dengan memerhatikan pengawasan secara aktif jalannya kegiatan bisnis di Bank, penetapan batasan risiko hingga pengendalian internal secara menyeluruh. Selain itu, Bank juga terus memantau perkembangan bidang industri asuransi meskipun ditengah tantangan yang ada saat ini. Bank dengan sigap meningkatkan infrastruktur teknologi informasi demi menunjang jalannya kegiatan Bank.

Bank mengacu pada POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Langkah konkret Bank dalam penerapan keuangan berkelanjutan adalah dengan menyusun Rencana Aksi Keberlanjutan Bank (RAKB) dengan prioritas sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melaksanakan Keuangan Berkelanjutan;

2. Penyesuaian organisasi, manajemen risiko, Tata Kelola, dan/atau standar prosedur operasional yang sesuai dengan prinsip penerapan Keuangan Berkelanjutan;

3. Pengembangan produk dan/atau Jasa Keuangan Berkelanjutan termasuk peningkatan portofolio pembiayaan khususnya untuk segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), investasi atau penempatan pada instrumen keuangan atau proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan.

Business activities are seen as important pillars in the context of sustainability, considering that the activities of business activities have had real contribution on the quality of social life and environmental sustainability. Therefore, the Bank carries out corporate social responsibility (CSR) activities not only as a form of compliance with applicable regulations, but also as a form of the Bank’s commitment to addressing sustainability issues. Currently, CSR activities to address sustainability issues are carried out by the Bank through a strategic approach by integrating sustainability issues into the Bank’s business core strategy.

The sustainability strategy leads to the Bank’s CSR activities to pay more attention to business values that are able to addressing social, humanitarian, and environmental problems. Additional mitigation and criteria are also needed at core business, such as contributions to environmental conservation efforts, as well as actions to reduce negative social impacts for internal and external business activities. Therefore, the Bank has formulated a sustainability strategy for long-term business sustainability by taking into account the active supervision of the business activities in the Bank, the determination of risk limits to the overall internal control. In addition, the Bank also continues to monitor developments in the insurance industry despite the current challenges. The Bank is swiftly improving its information technology infrastructure to support the Bank’s activities.

The Bank refers to POJK No.51/POJK.03/2017 concerning the Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers, and Companies Public. The Bank’s concrete steps in implementing sustainable finance are to formulate a Bank Sustainability Action Plan (RAKB) with the following priorities:

1. Increasing the capacity and capability of Human Resources (HR) to implement Sustainable Finance;

2. Adjustment of organization, risk management, governance, and/or standard operating procedures in accordance with the principles of implementing Sustainable Finance;

3. Development of Sustainable Financial products and/or services including increasing the financing portfolio, particularly for the Small and Medium Enterprises (SME) segments, investing or placing in financial instruments or projects that are in line with the implementation of Sustainable Finance.

Dalam mengimplementasikan keuangan berkelanjutan Bank telah menetapkan bahwa Visi Misi keuangan berkelanjutan Bank adalah sama dengan Visi Misi utama Bank yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan. Di masa yang akan datang, disamping meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM Bank akan menyusun metodologi yang lebih terstruktur dan menetapkan sektor industri yang menjadi prioritas implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). Penyusunan dan implemementasi RAKB senantiasa diawasi langsung oleh Direksi dengan dibantu oleh gabungan dari berbagai divisi terkait yaitu Divisi Strategic Planning & Budgeting, Divisi Risk & Compliance, Divisi Bisnis dan Divisi Human Capital & Transformation.

In implementing sustainable finance the Bank has determined that the Vision and Mission of the Bank’s sustainable finance are the same as the main vision and mission of the Bank with adjustment to the principles of sustainable finance. In the future, in addition to increasing the capacity and capability of human resources, the Bank will develop a more structured methodology and determine which industrial sectors are the priority for implementing the Sustainable Finance Action Plan (RAKB). The preparation and implementation of the RAKB are under direct supervision of the Board of Directors, assisted by a combination of various related divisions, namely the Strategic Planning & Budgeting Division, the Risk & Compliance Division, the Business Division and the Human Capital & Transformation Division.

Page 142: annual report 2020 - BOI Indonesia

BANK’S PROFILE

PROFIL BANK

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020277 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 278

Page 143: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020279 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 280

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

BANK PROFILE INDEX

TABLE OF THE PARTICIPATION IN THE ASSOCIATION

INDEKS PROFIL BANK

TABEL KEIKUTSERTAAN DALAM ASOSIASI

Profil PT Bank of India Indonesia Tbk dapat dilihat pada halaman sesuai indeks tabel di bawah ini:

Profile of PT Bank of India Indonesia Tbk can be seen on the page according to the table index below:

Indeks / Index Keterangan / Description Halaman / Page

Profil Bank / Banks Profile

3.a Visi dan Misi BankBank’s Vision and Mission 38

3.b Profil BankBank’s Profile 37

3.c.1 Total AsetTotal Assets 94

3.c.2 Sumber Daya ManusiaHuman Resource 79-80

3.c.3 Informasi Kepemilikan SahamShareholding Information 70

3.c.4 Jaringan KantorOffice Network 47-49

3.d Informasi Produk dan JasaProducts and Services Information 43-46

Nama AsosiasiAssociation Name

Posisi di AsosiasiPosition in the Association

Lingkup/SkalaScope/Scale

PERBANAS (Perkumpulan Perhimpunan Bank Nasional)Indonesia Banks Association

AnggotaMember

NasionalNational

FKDKP (Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan)Banking Compliance Director Communication Forum

AnggotaMember

NasionalNational

ACI-FMA (Association Cambiste International - Financial Market Association) IndonesiaACI-FMA Indonesia Chapter

AnggotaMember

Nasional/InternasionalNational/International

Afiliasi ACFE (AssociationofCertifiedFraudExaminers) Indonesia ChapterACFE Affiliation Indonesia Chapter

AnggotaMember

Nasional/InternasionalNational/International

ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia)Indonesia Payment System Association

AnggotaMember

NasionalNational

LAPSPI (Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia)Alternative Institutions for Indonesian Banking DisputeResolution

AnggotaMember

NasionalNational

ASWIFTINDO (Asosiasi SWIFT Indonesia)Indonesian SWIFT Association

AnggotaMember

Nasional/InternasionalNational/International

IBI (Ikatan Bankir Indonesia)Indonesian Bankers Union

AnggotaMember

NasionalNational

Page 144: annual report 2020 - BOI Indonesia

POLICIES TO RESPOND CHALLENGES IN FULFILLING

SUSTAINABILITY STRATEGY

KEBIJAKAN UNTUK MERESPON TANTANGAN DALAM PEMENUHAN

STRATEGI KEBERLANJUTAN

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020281 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 282

Page 145: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020283 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 284

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

Di tengah menurunnya perekonomian global dan nasional akibat adanya pandemi Covid-19, nasional, Bank berupaya untuk tetap menjaga nilai-nilai keberlanjutan yang ada di bidang ekonomi, sosial, kemasyarakatan, lingkungan, hingga hak asasi manusia. Hal ini dilakukan sehingga Bank dapat bertumbuh secara sehat dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, dengan ini Direksi akan menyampaikan strategi dan kebijakan yang dilakukan oleh Bank dalam memenuhi komitmen kinerja keberlanjutannya.

Dalam prosesnya mencapai kinerja tahun 2020, Bank dihadapkan dengan berbagai tantangan, khususnya di masa pandemi Covid-19, di mana mobilitas secara praktis terganggu oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia. Kinerja keuangan mengalami hambatan sehingga Bank berupaya melakukan langkah strategis lainnya dalam mencapai kinerja keuangan yang telah ditargetkan dengan memanfaatkan sarana-sarana yang ada dalam mendukung operasional Bank.

Komitmen Bank tertuang dalam penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) selain sebagai pemenuhan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, juga sebagai peran aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Keuangan Berkelanjutan dengan tetap menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Direksi dalam menjalankan fungsi kepengurusannya senantiasa berkomitmen untuk memastikan penerapan aspek keberlanjutan dalam kegiatan usaha Bank. Mulai dari operasional Bank, terkait penerapan efisiensi listrik, kertas dan air, hingga wacana pembiayaan program atau proyek ramah lingkungan.

Sejak tahun 2019, Bank telah memulai penyusunan fundamental terkait aspek keberlanjutan dan mengembangkannya di tahun 2020. Bank juga

Amid the decline in the global and national economy due to the Covid-19 pandemic, the Bank has continuously strived to maintain sustainability values in the economic, social, community, environmental, and human rights sectors. This is carried out so that the Bank can grow in a healthy and sustainable manner. Therefore, the Board of Directors hereby submits the strategies and policies adopted by the Bank in fulfilling its sustainability performance commitments.

In the process of achieving 2020 performance, the Bank was faced with various challenges, particularly during the Covid-19 pandemic, where mobility was practically disrupted by the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) implemented by the Government of Indonesia. Financial performance encountered obstacles so that the Bank attempted to take other strategic steps in achieving targeted financial performance by utilizing existing facilities to support the Bank’s operations.

The Bank’s commitment is contained in the preparation of the Sustainable Financial Action Plan (RAKB) apart from fulfilling the provisions of the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.51/POJK.03/2017 dated 18 July 2017 concerning the Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers, and Companies Public, as well as an active role in improving the welfare of the community through the Sustainable Finance program while still aligning economic, social, and environmental interests.

In performing their management function, the Board of Directors is always committed to ensuring the implementation of the sustainability aspect in the Bank’s business activities. Starting from the Bank’s operations, related to the application of electricity, paper and water efficiency, to the discourse on financing environmentally friendly programs or projects.

Since 2019, the Bank has started the fundamental preparation with regards to the sustainability aspects and has developed it in 2020. The Bank has been also aware

menyadari tantangan yang dihadapi Bank terutama terkait ketersediaan sumber daya manusia yang ahli di bidang keuangan berkelanjutan. Satuan Kerja Terkait akan difokuskan dalam pengembangan kapasitas intern terkait implementasi Keuangan Berkelanjutan sehingga kedepannya Satuan Kerja Terkait dapat menentukan dan mengkategorikan kegiatan usaha Keuangan Berkelanjutan ke dalam usaha bisnis Bank yang prudent.

Dengan seiring pelaksanaan program pengembangan kapasitas intern dimana tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkompeten di bidang keberlanjutan, ke depan Bank akan menyusun metodologi yang lebih terstruktur dan menetapkan sektor industri yang menjadi prioritas implementasi RAKB. Penyusunan dan implementasi RAKB senantiasa diawasi langsung oleh Direksi dengan dibantu gabungan dari berbagai divisi terkait yaitu Divisi Anggaran dan Rencana Strategis, Biro Risiko dan Kepatuhan, Biro Bisnis dan Biro Sumber Daya Manusia dan Transformasi dengan rincian tugas sebagai berikut:

Penerapan Keuangan BerkelanjutanTerkait implementasi Keuangan Berkelanjutan, Bank secara bertahap menyusun dan menjalankan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dalam 2 tahap yaitu jangka pendek (1 tahun) dan jangka panjang (5 tahun) sesuai dengan prinsip yang digunakan untuk menerapkan Keuangan Berkelanjutan, termasuk strategi untuk merealisasikan rencana dan program kerja tersebut sesuai dengan target dan waktu yang ditetapkan, dengan tetap memperhatikan pemenuhan ketentuan kehati-hatian dan penerapan manajemen risiko.

No Satuan KerjaWorking Unit

TugasTask

WewenangAuthority

1 DireksiBoard of Directors

PengarahDirecting

Pengambilan keputusanDecision-making

2 Biro Risiko dan KepatuhanRisk and Compliance Bureau

Melakukan penyesuaian analisis manajemen risiko keuangan berkelanjutanMaking adjustments to the analysis of sustainable financial risk management

Memberi Rekomendasi tingkat risiko atas produk Keuangan BerkelanjutanProviding recommendations on the level of risk for Sustainable Finance products

3 Biro Sumber Daya Manusia dan TransformasiHuman Capital and Transformation Bureau

Menyusun agenda pengembangan kapasitas SDM mengenai Keuangan berkelanjutanDeveloping the agenda for human resource capacity development on Sustainable Finance

Menentukan prioritas trainning dan pelatihan yang sesuai dengan Keuangan BerkelanjutanDetermining education and training priorities in accordance with Sustainable Finance

4 Biro BisnisBusiness Bureau

Merencanakan peningkatan portofolio pembiayaan, investasi atau penempatan pada instrumen keuangan atau proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan BerkelanjutanPlanning the increase of financing portfolio, investment or placement in financial instruments or projects that are in line with the implementation of Sustainable Finance

Merekomendasi produk dana atau Jasa Bank dalam implementasi Keuangan BerkelanjutanRecommending funding products or Bank Services in the implementation of Sustainable Finance

5 Divisi Divisi Anggaran dan Rencana StrategisStrategic Planning and Budgeting Division

Menyusun Laporan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dan Laporan KeberlanjutanPreparing Sustainable Financial Action Plan (RAKB) Report and Sustainability Report

Mengumpulkan data-data dari satuan kerja terkait untuk penyusunan Laporan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dan Laporan KeberlanjutanCollecting data from related working units for the preparation of the Sustainable Financial Action Plan (RAKB) Report and the Sustainability Report

of the challenges, particularly related to the availability of human resources who are experts in the field of sustainable finance. The Related Work Units will focus on developing internal capacity related to the implementation of Sustainable Finance so that in the future the Related Work Units can determine and categorize Sustainable Finance business activities into prudent Bank businesses.

With the implementation of internal capacity building programs where competent Human Resources in the field of sustainability are available, in the future the Bank shall prepare a more structured methodology and establish industrial sectors which would be the priority of the implementation of the RAKB. The preparation and implementation of the RAKB are under direct supervision of the Board of Directors with the assistance of a combination of various related divisions, namely the Strategic Planning and Budgeting Division, the Risk and Compliance Division, the Business Division and the Human Capital and Transformation Division with the details of the duties as follows:

Sustainable Finance ApplicationsRegarding the implementation of Sustainable Finance, the Bank gradually prepares and implements the Sustainable Finance Action Plan (RAKB) in 2 stages, namely the short term (1 year) and the long term (5 years) in accordance with the principles used to implement Sustainable Finance, including the strategy for realizing the plan and the suitable work program with the set target and time frame, with due observance of the fulfillment of prudential regulations and risk management implementation.

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Respected Shareholders and Stakeholders,

Sindbad Rijadi HardjodipuroDirektur Utama / President Director

Page 146: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020285 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 286

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

Pencapaian pada tahun 2020 masih terbatas pada persiapan sumber daya manusia terkait keuangan berkelanjutan, yakni dengan mengikuti kegiatan sosialisasi yang telah diadakan oleh Regulator maupun pihak lainnya. Namun, adanya kebijakan protokol kesehatan dari Pemerintah yang menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi Covid-19, Bank tidak lagi mengikutsertakan karyawan dalam training yang bersifat tatap muka sejak bulan April 2020 sehingga hal tersebut juga berdampak kepada pembatalan training yang dijadwalkan pada tahun 2020 kecuali yang bersifat mandatory. Ke depan Bank akan terus berupaya dalam meningkatkan kapasitas intern dalam penerapan keuangan berkelanjutan.

Selain itu, Bank juga fokus kepada pemberian kredit ritel dan menggolongkan penyaluran kredit pada sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang termasuk dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), mulai dari sektor pertanian, perburuan dan kehutanan, industri pengolahan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya. Pada tahun 2020, pencapaian penyaluran kredit pada sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar 68,75% dikarenakan adanya pandemi Covid-19.

Adapun penyaluran kredit pada sektor UKM kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) yaitu sebagai berikut:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)Implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) merupakan komitmen Bank untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Bank, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya. Selain itu, implementasi TJSL merupakan upaya Bank dalam memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik yang mewajibkan penyampaian laporan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

No Nama Lapangan UsahaName of Business Field

Target Des 2020 Target as

of Dec 2020

Realisasi Des 2020

Realization as of Dec 2020

PencapaianAchievement

1 Pertanian, perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting, and Forestry 1.117 1,136 101,67%

2 Industri PengolahanProcessing industry 44.382 28,809 64,91%

3 Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth Services and Social Activities 995 787 79,06%

4 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan LainnyaCommunity, Socio-Cultural, Entertainment and Other Individual Services 19.357 14,541 75,12%

TOTAL 65.852 45,273 68,75%

Achievements in 2020 were still limited to preparing human resources related to sustainable finance, namely by participating in socialization activities that have been held by regulators and other parties. However, due to the health protocol policy from the Government which implements Large-Scale Social Restrictions (PSBB) regulations due to the Covid-19 pandemic, the Bank could no longer involve employees in face-to-face trainings since April 2020 so this also has an impact on the cancellation of trainings scheduled in the year 2020 except for the mandatory ones. In the future, the Bank shall continue to strive to increase the internal capacity in implementing sustainable finance.

In addition, the Bank also focuses on providing retail credit and classifies lending to the Small and Medium Enterprises (SME) sector included in the Sustainable Business Activity (KKUB) sector, ranging from the agricultural, hunting and forestry sectors, processing industries, health services and social activities, and social services, socio-cultural, entertainment and individual services. In 2020, the loan disbursement to the Small and Medium Enterprises (SME) sector accounted for 68.75% due to the Covid-19 pandemic.

The lending to the SME sector in the Sustainable Business Activities (KKUB) category is as follows:

Social and Environmental Responsibility (TJSL)The implementation of social and environmental responsibility (TJSL) is the Bank’s commitment to participate in sustainable economic development in order to improve the quality of life and a beneficial environment, both for the Bank, the local community and society in general. In addition, the implementation of TJSL is the Bank’s effort to comply with the provisions of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and OJK Regulation No. 51/POJK/03/2017 concerning Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers and Public Companies that require submission of reports on Social and Environmental Responsibility activities.

Atas nama DireksiOn behalf of Board of Directors

Sindbad Rijadi HardjodipuroDirektur Utama / President Director

Implementasi TJSL diwujudkan dalam bentuk program kegiatan yang telah dijelaskan pada materi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan halaman 191-196 dan materi Kinerja Keberlanjutan halaman 294-296.

Strategi Pencapaian TargetDalam usaha untuk merealisasikan pertumbuhan bisnis yang memperhatikan keberlanjutan, Bank meletakkan prioritas utama pada Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aspek sosial keberlanjutan. Bank telah merancang kebijakan pengembangan SDM secara berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung karyawan bekerja secara produktif agar memberikan kinerja yang lebih baik, baik bagi karyawan maupun kinerja Bank.

Bank menargetkan agar pada tahun 2024, Bank akan memiliki keunggulan lebih secara peer group dalam meningkatkan nilai bagi stakeholder melalui ketersediaan sumber daya manusia yang lebih mampu mengintegrasikan prinsip keuangan berkelanjutan ke dalam pengendalian risiko dan Tata Kelola dalam produk dan layanan Bank yang dihasilkan dan dipasarkan serta kedalam investasi dan proyek yang ditanamkan.

Selain itu Bank juga berencana untuk menyusun SOP mengenai integrasi risiko sosial, lingkungan hidup, dan Tata Kelola ke dalam aktivitas bisnis pada kredit/pembiayaan sektor ramah lingkungan. Bank akan melakukan identifikasi dan pemetaan atas portofolio Bank untuk kemudian secara asertif mengkaji kegiatan pendanaan untuk Bank yang merusak lingkungan, semisal produsen plastik yang tidak mengantongi sertifikat ramah lingkungan.

Dengan semakin gencarnya kampanye bertemakan sosial dan lingkungan, Bank meyakini bahwa ke depannya program Bank terkait aspek keberlanjutan akan semakin diterima secara luas selaras dengan dukungan yang akan diterima Bank. Berangkat dari pemikiran tersebut, Bank senantiasa optimis dalam menjalankan kegiatan usaha Bank yang selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan.

The implementation of CSR is manifested in the form of a program of activities that have been described in the Corporate Social Responsibility material on pages 191-196 and the Sustainability Performance material on pages 294-296.

Target Achievement StrategyIn an effort to realize business growth that pays attention to sustainability, the Bank places its top priority on Human Resources (HR) as a social aspect of sustainability. The Bank has designed a sustainable HR development policy that aims to support employees to work productively in order to provide better performance, both for employees and for the Bank’s performance.

The Bank targets that by 2024, the Bank will have more advantages in peer group in increasing value for Stakeholders through the availability of human resources who are more capable in integrating sustainable finance principles into risk control and governance in the Bank’s products and services that are produced and marketed as well as into investments and projects invested.

In addition, the Bank also plans to prepare SOP regarding the integration of social, environmental and governance risks into business activities in environmentally friendly credit/financing sectors. The Bank will identify and map the Bank’s portfolio to then assertively review funding activities for Bank that damage the environment, such as plastic producers that do not have environmentally friendly certificates.

With the increasingly intense social and environmental-themed campaigns, the Bank believes that in the future the Bank’s programs related to the sustainability aspect will be more widely accepted in line with the support that the Bank will receive. Departing from these thoughts, the Bank is always optimistic in performing the Bank’s business activities in line with sustainability values.

(Dalam Jutaan Rupiah) / (In Million Rupiah)

Page 147: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020287 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 288

SUSTAINABILITY GOVERNANCE

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

Page 148: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020289 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 290

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

Bank memiliki Visi dan Misi keuangan berkelanjutan yang sejalan dengan Visi dan Misi utama Bank yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan, sehingga penerapan Tata Kelola Keberlanjutan pun berjalan ke arah yang sama. Dalam penerapannya di masa mendatang, Bank berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

Prinsip KeterbukaanBank selalu menerapkan Tata Kelola perusahaan yang baik di setiap pelaksanaan kegiatan usahanya dan selalu memberikan informasi yang jelas terkait dengan kegiatan usaha maupun produk yang ditawarkan kepada Stakeholders sehingga Stakeholders akan memperoleh nilai yang lebih dalam melakukan hubungan kerjasamanya dengan Bank.

Prinsip AkuntabilitasBank telah memiliki fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban yang jelas dari seluruh bagian dalam Bank sehingga terdapat pemisahan antara kewajiban dan wewenang antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.

Prinsip Tanggung JawabBank selalu berpedoman dan mematuhi setiap ketentuan, perundang-undangan yang berlaku dalam melakukan aktivitas Bank, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab Bank terhadap Stakeholders.

Prinsip IndependensiUntuk menjaga independensi, maka dalam setiap kegiatan Bank dilakukan secara profesional, tanpa adanya benturan kepentingan maupun gangguan dari pihak lain, sehingga hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Prinsip Kesetaraan dan KewajaranUntuk tercapainya kesetaraan dan kewajaran, maka dalam pelaksanaan kegiatan usahanya Bank berpegang pada prinsip kehati-hatian dan kewajaran serta adil dalam memenuhi kebutuhan dari para Stakeholders, di mana hal ini tercermin dari mayoritas Direksi yang independen dan tidak memiliki hubungan dengan Pemegang Saham dan/atau Stakeholders lainnya.

The Bank has a vision and mission of sustainable finance that is in line with the main vision and mission of the Bank which are in line with the principles of sustainable finance, so that the implementation of Sustainable Good Corporate Governance goes in the same direction. In its future application, the Bank is committed to implementing the following principles.

Principle of OpennessThe Bank always implements good corporate governance in every business activities and always provides clear information related to business activities and products offered to Stakeholders so they will gain more value when conducting collaborative relations with the Bank.

Principles of AccountabilityThe Bank has a clear function, structure, system and accountability from all parts of the Bank so there is a separation of obligations and authority between the Shareholders, the Board of Commissioners and Directors.

Principle of ResponsibilityThe Bank is always guided by and complies with all the provisions, laws and regulations that are in force in carrying out Bank activities, as a form of the Bank’s responsibilities to Stakeholders.

Principle of IndependenceTo maintain its independence, all Bank’s activities are carried out professionally, without any conflict of interest or interference from other parties, thereby being accounted for.

Principle of Equality and FairnessTo achieve equality and fairness, in carrying out its business activities, the Bank adheres to the principle of prudence and fairness in meeting the needs of Stakeholders as reflected by the majority Directors who are independent with no relations with Shareholders and/or other Stakeholders.

Indeks / Index Keterangan / Description Halaman / Page

Profil Bank / Banks Profile

5.aTugas Direksi dan Dewan Komisaris terkait Kinerja KeberlanjutanBoard of Directors and Board of Commissioners’ Duties Regarding Sustainability Performance

283-286

5.bPenjelasan mengenai Pengembangan Kompetensi Sumber Daya ManusiaHuman Resource Competency Development Explanation

82-83

5.c Penjelasan mengenai Prosedur Bank dalam Mengelola RisikoBank Procedures in Managing Risk Explanation 199-202

5.d.1 Keterlibatan Pemangku Kepentingan Berdasarkan Hasil PenilaianStakeholder Engagement Based on Assessment Results 122

5.d.2Pendekatan yang Digunakan Bank dalam Melibatkan Pemangku KepentinganBank Approaches in Involving Stakeholders

27

5.e

Permasalahan yang Dihadapi Perkembangan dan Pengaruh Terhadap Penerapan Keuangan BerkelanjutanDevelopment Problems and Impact Against Sustainable Finance Implementation

29

Indeks Tabel Tata Kelola KeberlanjutanSustainability Governance Table Index

Tata Kelola Keberlanjutan Bank dapat dilihat pada halaman sesuai indeks tabel di bawah ini:

The Sustainable Governance of the Bank can be seen on the page according to the table index below:

Page 149: annual report 2020 - BOI Indonesia

SUSTAINABILITY PERFORMANCE

KINERJA KEBERLANJUTAN

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020291 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 292

Page 150: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020293 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 294

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

Sejalan dengan regulasi, penerapan keuangan berkelanjutan pada Bank melibatkan beberapa satuan kerja terkait yang terdiri dari Divisi Strategic Planning & Budgeting, Divisi Risk & Compliance, Divisi Bisnis dan Divisi Human Capital & Transformation yang diawasi langsung oleh Direksi dan dikomunikasikan kepada Pemangku Kepentingan Bank dalam hal menyusun strategi, kerangka kerja, pelaksanaan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) serta menyusun Laporan Keberlanjutan.

Dalam upaya membangun budaya keberlanjutan sebagai cerminan good Corporate Governance (GCG), Bank menerapkan internalisasi budaya dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), implementasi keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L).

Bank secara bertahap akan mengurangi komposisi persentase portofolio kredit bisnis korporasi terhadap total kredit dan lebih memfokuskan pada penyaluran kredit di sektor ritel khususnya pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Di tahun 2020 Bank telah menyalurkan kredit kepada UKM sebesar 18,32%. Angka tersebut sedikit berada di bawah batasan minimum 20% rasio kredit UMKM terhadap total kredit, yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 17/12/PBI/2015 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 17/19/ DPUM tanggal 8 Juli 2015. Hal ini disebabkan oleh tidak tercapainya target penyaluran kredit di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

Bank akan tetap lebih mengoptimalkan pusat layanan kredit UKM di Kantor Cabang agar rasio Kredit UKM tetap memenuhi ketentuan regulator di atas 20%. Untuk mengoptimalkan penyaluran kredit di sektor UKM, Bank telah mengimplementasikan aplikasi Namaste Credit Origination System (NaCOS) yang diharapkan dapat membantu mempercepat proses kredit.

As in accordance with the regulation, the implementation of sustainable finance at the Bank involves several related work units consisting of Strategic Planning & Budgeting Division, Risk & Compliance Division, Business Division and the Human Capital & Transformation Division which are overseen directly by Directors and are communicated to the Bank’s Stakeholders in terms of compiling strategy, framework, implementation of the Sustainable Financial Action Plan (RAKB) and preparing a Sustainability Report.

In an effort to build a culture of sustainability as a reflection of Good Corporate Governance (GCG), the Bank implements cultural internalization in the development of Human Resources (HR), implementation of occupational safety and health and the environment (K3L).

The Bank will gradually reduce the percentage composition of the corporate business loan portfolio to total loans and focus more on lending in the retail sector, especially for Small and Medium Enterprises (SMEs). In 2020, the Bank has distributed loans to SMEs amounting to 18.32%. This number is slightly below the minimum limit of 20% of the ratio of MSME credit to total credit, which is stipulated in Bank Indonesia Regulation No. 14/22/PBI/2012 concerning Provision of Credit or Financing by Commercial Banks and Technical Assistance for the Development of Micro, Small and Medium Enterprises, as amended by Bank Indonesia Regulation No. 17/12/PBI/2015 and Bank Indonesia Circular Letter No. 17/19/DPUM dated July 8, 2015. This was due to the failure to achieve the lending target in 2020 due to the Covid-19 pandemic.

The Bank will continue to optimize its SME credit service centers in branch offices so that the SME loan ratio still meets the requirements from the regulator of above 20%. To optimize lending in the SME sector, the Bank has implemented the Namaste Credit Origination System (NaCOS) application which is expected to help speed up the credit process.

BUILDING SUSTAINABILITY

ECONOMIC PERFORMANCE

SOCIAL PERFORMANCE

MEMBANGUN BUDAYA KEBERLANJUTAN

KINERJA EKONOMI

KINERJA SOSIAL

Terkait kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan, Bank memberikan perlindungan kesehatan melalui pemberian jaminan kesehatan kepada karyawan dan keluarga inti karyawan berupa BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan. Selain itu, Bank juga mengikutsertakan karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan yang terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiun. Hal ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian bagi karyawan terhadap risiko sosial ekonomi. Benefit lain yang diberikan oleh Bank untuk menjamin kesejahteraan karyawan di masa pensiun ialah pemberian dana pensiun kepada karyawan tetap dengan mengikutsertakan karyawan pada program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Sepanjang tahun 2020, Bank telah memberikan bantuan beasiswa kepada 23 siswa di berbagai jenjang mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di berbagai daerah di Indonesia. Bantuan ini diberikan secara tunai ke nomor rekening Tabunganku atas nama siswa penerima beasiswa. Total bantuan beasiswa yang disalurkan oleh Bank sepanjang tahun 2020 adalah sebesar Rp110 juta.

Selain itu, melalui Komite Welfare, Bank juga menyediakan fasilitas untuk beberapa kegiatan karyawan dalam menyalurkan bakat dan hobi berupa:1. Olahraga Bulu Tangkis;2. Olahraga Tennis Meja*);3. Olahraga Futsal*);4. Touring*)

*) Selama Pandemi Covid-19, kegiatan diberhentikan untuk sementara waktu.

Bank memberikan bantuan dana untuk kegiatan olahraga bulu tangkis sebesar ± Rp6 juta/tahun. Selama pandemi Covid-19, Bank mengeluarkan dana dengan total sebesar Rp147 juta untuk biaya penanganan Covid-19, berupa bantuan obat-obatan, vitamin dan buah-buahan yang diberikan kepada karyawan, khususnya bagi mereka yang sedang dirawat maupun menjalani isolasi mandiri karena tertular virus Covid-19.

Dalam rangka mengantisipasi penyebaran rantai penularan Covid-19, Bank memberikan tunjangan transportasi kepada karyawan yang membawa kendaraan pribadi sebesar Rp376 juta, biaya pelaksanaan swab test antigen dan polymerase chain reaction (PCR) untuk karyawan yang terpapar virus Covid-19 sebesar Rp201 juta, serta bantuan sembako bagi karyawan non-staf sebesar Rp16 juta.

Regarding occupational health and safety for employees, the Bank provides health protection through the provision of health insurance to employees and employees’ core families in the form of BPJS Health and Health Insurance. The Bank also includes employees in the Employment BPJS which consists of work accident insurance, death insurance, old age insurance and pension insurance. This is in accordance with statutory provisions to ensure the security and certainty for employees against socioeconomic risks. Another benefit provided by the Bank to guarantee employee welfare in retirement is the provision of pension funds to permanent employees by including employees in the Financial Institution Pension Fund (DPLK) program.

Throughout 2020, the Bank has provided scholarship aid to 23 students at various levels from elementary to high school in various regions in Indonesia. It was given in cash to Tabunganku accounts on behalf of scholarship recipients. The total scholarship aid disbursed by the Bank throughout 2020 was Rp110 million.

In addition, through the Welfare Committee, the Bank also provides facilities for several employee activities in channeling talents and hobbies in the form of:1. Badminton;2. Table Tennis*);3. Futsal*);4. Touring*)

*) During the Covid-19 Pandemic, activities have been temporarily suspended.

The Bank also provided aid for badminton sporting activity with an amount of ± Rp6 million/year. During the Covid-19 pandemic, the Bank donated a total cost of Rp147 million fund for combating Covid-19, by providing medicines, vitamins and fruit for employees, especially for those who are being treated or under self-quarantine due to Covid-19 infections.

In order to anticipate the spread of the Covid-19 chain, the Bank provides transportation allowances for employees driving or riding their own private vehicles with a total amount of Rp376 million, cost of conducting antigen and polymerase chain reaction (PCR) swab tests for employees who are exposed to Covid-19 Virus with a total amount of Rp201 million, as well as basic food assistance for non-staff employees with a total value of Rp16 million.

Uraian / Description 2020 2019 2018

Total Aset / Total Assets 3.721 4.007 3.897

Kredit / Loans 1.944 2.066 2.413

Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2.434 2.529 2.426

Pendapatan Bunga Bersih / Net Interest Margin (NIM) 88 142 138

Laba/Rugi Operasional / Operational Profit/Loss 17 19 15

Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax 19 23 11

Uraian / Description 2020 2019 2018

Presentase Kredit UMKM terhadap total kreditMSME Loan to total loans percentage 18,32% 22,38% 21,20%

(Dalam Miliar Rupiah) / (In Billion Rupiah)

Page 151: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020295 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 296

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

Sesuai kebijakan pemerintah, Bank telah memberlakukan aktivitas kerja dari rumah bagi seluruh karyawan, secara bergantian dengan jadwal yang telah ditentukan oleh bagian personalia. Selain itu, Bank juga membatasi karyawan untuk bepergian ke kantor menggunakan fasilitas kendaraan umum seperti kereta, busway, dan kendaraan umum lainnya, guna meminimalisir terjadinya risiko terpapar virus Covid-19.

Selama 4 tahun terakhir, Bank juga konsisten dalam menyalurkan dana tanggung jawab sosial (CSR) melalui Komite Welfare. Sebagian dari dana CSR dialokasikan juga untuk dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang salah satunya disalurkan untuk menunjang beberapa kegiatan karyawan di luar kantor seperti kegiatan olahraga, touring dan kegiatan lainnya yang diakomodasi oleh Komite Welfare.

Selain itu, sesuai dengan peraturan tenaga kerja, Bank berkomitmen untuk tidak mempekerjakan pegawai di bawah umur dan tenaga kerja paksa. Selain itu, Bank memberikan hak dan peluang karir yang sama kepada seluruh karyawan dan melarang keras praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dengan menyediakan sarana pelaporan bila terjadi praktik KKN melalui sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system).

Di masa mendatang, Bank berupaya memberikan kontribusi dan bersinergi secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip penerapan Tata Kelola Keberlanjutan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan Bank juga mengacu pada visi, misi, serta nilai nilai Bank untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah, tumbuh bersama masyarakat secara berkelanjutan, dan turut serta menjaga kelestarian lingkungan.

In accordance with government policy, the Bank has implemented work from home activities for all employees, in shifts with the schedule determined by the HR division. In addition, the Bank also restricts employees from traveling to the office using public transportation facilities such as train, busway, and other public transportation, in order to minimize the risk of being exposed to the Covid-19 virus.

Over the past 4 years, the Bank has also been consistent in channeling Corporate Social Responsibility (CSR) funds through Welfare Committee. Some of CSR funds are allocated to social and environmental responsibility funds, one of which is channeled to support some employee activities outside the office such as sports, touring and other activities that are accommodated by the Welfare Committee.

Additionally, in accordance with labor regulations, the Bank is committed not to employ underage employees and forced labor. In addition, the Bank provides equal rights and career opportunities to all employees and strictly prohibits the practice of corruption, collusion and nepotism (KKN) by providing a means of reporting when KKN practices occur through a whistleblowing system.

In the future, the Bank will strive to contribute and synergize optimally to improve the quality of life of the community and preserve the environment while taking into account the principles of implementing Sustainability Governance. The implementation of the Bank’s social and environmental responsibilities also refers to the Bank’s vision, mission and values to always provide the best service to customers, to grow together with the community in a sustainable manner, and to participate in protecting the environment.

Bank secara konsisten telah memberikan beasiswa pendidikan bagi anak karyawan yang berprestasi, mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. Pemberian beasiswa pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar bagi anak-anak karyawan untuk dapat berprestasi.

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kompetensi, hal ini akan membantu Bank dalam menjalankan bisnisnya agar berjalan lancar. Setiap tahunnya Bank telah mengalokasikan dana pendidikan sebesar 5% dari total biaya tenaga kerja di tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2020 Bank telah menggunakan dana pendidikan dan pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar Rp151 juta.

Bank telah menerapkan kebijakan sistem kedisiplinan bagi karyawan dengan membuat laporan keterlambatan dan ketidakhadiran karyawan terbesar setiap bulannya yang dipublikasikan di media majalah dinding, di mana bagi karyawan dengan tingkat kedisiplinan yang rendah akan berdampak pada penilaian kinerja karyawan yang bersangkutan dan pada gilirannya dapat berakibat pada tingkat kompensasi hingga pemutusan hubungan kerja. Hal ini merupakan upaya Bank untuk mengontrol dan menekan tingkat keterlambatan dan ketidakhadiran karyawan.

Berikut adalah total biaya CSR yang telah disalurkan oleh Bank selama 3 tahun terakhir:

The Bank has consistently provided scholarships for employees’ high achieving children in the past 4 years, starting from elementary school, junior high school and senior high school. The educational scholarships is expected to increase the for employees’ children learning enthusiasm.

Human Resources (HR) development is important in enhancing competence, this will assist the Bank in running its business so that it runs smoothly. Each year the Bank allocates education fund amounting to 5% of the total labor costs in the previous year, in 2020 the Bank used education and training funds for Human Resources (HR) development amounting to Rp151 million.

The Bank implemented a disciplinary system policy for employees by publishing the report of absence and tardiness in the bulletin board. The low level of discipline will have an impact on employees’ performance evaluation and eventually can result the cutting of compensation and at worst termination of employment. This policy is to control and reduce the level of employees’ tardiness and absence.

Following are the Bank’s total CSR costs for the past 3 years:

No Jenis CSR / Type of CSR 2020 2019 2018

1 Beasiswa Prestasi / Scholarships 110 112 113

2 Donor Darah / Blood Donations - 9 6

3 Acara 17 Agustusan / Independence Day - 44 43

4 Olahraga / Sport Events 6 31 12

5 Bantuan Sosial untuk Vihara / Social Assistance for The Vihara - - 3

6 Support Inklusi Keuangan / Financial Inclusion Support - 31 12

7 Pengajian, Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama / Quran Recitation, Orphan Donations, and Iftar - 115 25

8 Penanganan Covid-19 / Covid-19 Handling

• Obat, Vitamin, dan Buah-buahan / Medicines, Vitamins, and Fruits 147 - -

• Subsidi, transport karyawan yang berkendaraan pribadi / Subsidies, Employees with Private Vehicles 376 - -

• Test Swab, PCR antigen, dll / Swab Test, PCR Antigen, etc. 201 - -

9 Bantuan Sembako bagi Karyawan Non-Staf / Basic Food for Non-staff Employees 16 16 16

10 Bantuan Sosial Bencana Banjir / Flood Social Aid 16 - -

TOTAL 872 358 230

Pertumbuhan Alokasi Biaya CSR Bank (Dalam Jutaan Rupiah)Bank’s CSR Cost Allocation Growth (In Million Rupiah)

2020 2019 2018

900

800

700

600

500

400

300

200

100872 230358

DATA BIAYA CSRCSR BUDGET

Page 152: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk | Laporan Keberlanjutan 2020297 2020 Sustainability Report | PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 298

LAPORAN KEBERLANJUTANSUSTAINABILITY REPORT

RESPONSIBILITY ON PRODUCT AND SERVICES DEVELOPMENT

TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA

Bank tentunya menyadari bahwa aspek kompetisi di dunia perbankan semakin ketat. Oleh karena itu, Bank senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan produk dan jasa berkualitas dan selalu memberikan layanan yang prima. Dengan begitu diharapkan Bank dapat memenuhi tingkat kepuasan nasabah. Hal tersebut dengan sendirinya akan menumbuhkan loyalitas yang menggerakan mereka untuk kembali menggunakan produk dan jasa Bank. Bank menyediakan akses kepada nasabah untuk menyampaikan keluhan dan/atau pengaduan melalui standar operasional dan prosedur yang ada. Dengan tersedianya fasilitas pengaduan nasabah, diharapkan nasabah selalu mendapatkan solusi terbaik atas segala keluhan yang masuk.

The Bank certainly realizes that the competition aspect in the banking world is getting tighter. Therefore, the Bank is always committed to delivering quality products and services and always providing excellent services. Hereby, it is expected that the Bank is able to meet the level of customer satisfaction. This itself will foster loyalty that moves them to return to using the Bank’s products and services. The bank also provides access to customers to submit complaints and/or criticisms through existing operational standards and procedures. With the availability of customer complaint facilities, customers are always expected to always get the best solution for all complaints that come in.

ENVIRONMENTAL PERFORMANCEKINERJA LINGKUNGAN HIDUP

Kepedulian Bank terkait aspek lingkungan hidup ditunjukkan dengan langkah konkret yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan, terutama berkaitan dengan prosedur operasional Bank dan layanan perbankan misalnya penggunaan air dan kertas, serta manajemen portofolio pembiayaan yang selaras dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.

Sebagai wujud nyata dari komitmen Bank dalam menjaga lingkungan hidup diwujudkan melalui perencanaan SOP mengenai integrasi risiko sosial, lingkungan hidup, dan Tata Kelola ke dalam aktivitas bisnis pada kredit/pembiayaan sektor ramah lingkungan. Bank akan melakukan identifikasi dan pemetaan atas portofolio Bank untuk kemudian secara asertif mengkaji kegiatan pendanaan untuk Bank yang merusak lingkungan.

Lebih lanjut terkait penyaluran kredit, Bank merencanakan untuk memperhatikan beberapa kriteria pengecekan dokumen Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih konkret terkait komitmen debitur dalam melestarikan lingkungan hidup.

Bank senantiasa berupaya untuk mengurangi konsumsi energi listrik dan sekaligus menurunkan emisi, dengan penggunaan lampu yang lebih hemat energi dan juga menghemat penggunaan AC pada jam tertentu.

Selain penghematan atas konsumsi energi dan emisi, Bank berencana untuk melakukan berbagai inisiatif untuk menghemat penggunaan air, hal ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan pemeliharaan pipa air bersih untuk mengantisipasi kebocoran. Bank juga terus mengoptimalkan penggunaan air dari perusahaan air minum untuk mengurangi penggunaan air tanah.

Bank juga menjaga komitmen atas pelestarian lingkungan melalui kegiatan penghematan kertas. Upaya tersebut dicapai dengan memberlakukan sistem pod dalam penggunaan printer dan mengoptimalkan media elektronik online untuk berbagai keperluan administrasi kantor demi mengurangi penggunaan kertas.

The Bank’s concern regarding environmental aspects is demonstrated by concrete steps expected to have a positive impact on the environment, especially in connection with Bank operational procedures and banking services such as water and paper use, and financing portfolio management in line with sustainable principles.

A manifestation of the Bank’s commitment to protecting the environment is realized through SOP planning on the integration of social, environmental and governance risks into business activities in environmentally friendly credit/financing. The Bank will identify and map the Bank’s portfolio and then assertively study funding activities for Bank that damage the environment.

The Bank plans to pay attention to several criteria for checking the Environmental Impact Assessment (AMDAL) document which is expected to provide a more concrete picture related to the debtor’s commitment in preserving the environment.

The Bank always strives to reduce electricity consumption and emissions, by using energy efficient lamps and save on the use of AC at certain hours.

In addition to saving on energy consumption and emissions, the Bank plans to take various initiatives to conserve water usage, through a series of clean water pipeline maintenance activities to anticipate leaks. The Bank also continues to optimize the use of water from drinking water companies to reduce groundwater use.

The Bank is also committed to environmental preservation through paper saving activities. This is achieved by imposing a pod system in the use of printers and optimizing online electronic media for various office administration purposes in order to reduce paper usage.

Page 153: annual report 2020 - BOI Indonesia

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN TAHUN 2020

PT BANK OF INDIA INDONESIA TbkSTATEMENT OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS RESPONSIBILITY ON 2020 SUSTAINABLE

REPORT OF PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk

Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk telah mengevaluasi dan menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Keberlanjutan tahun 2020 ini termasuk laporan keuangan dan informasi lain yang terkait.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, April 2021

The Board of Commissioners dan Directors of PT Bank of India Indonesia Tbk has evaluated and declared to be completely responsible upon the rightousness of this 2020 Sustainable Report including the financial report as well as other related informations.

The Declaration has been made truthfully.

Jakarta, April 2021

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

PRAKASH RUPCHAND CHUGANIKomisaris

Commissioner

SINDBAD RIJADI HARDJODIPURODirektur Utama

President Director

PRIMASURA PANDU DWIPANATADirektur KepatuhanCompliance Director

HANDADJAJA SULAIMANKomisaris Independen

Independent Commissioner

PRASHANT THAPLIYALWakil Direktur UtamaVice President Director

FERRY KOSWARADirektur OperasionalOperational Director

RAHARJO SATRIO UNGGULKomisaris Independen

Independent Commissioner

Page 154: annual report 2020 - BOI Indonesia
Page 155: annual report 2020 - BOI Indonesia

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDENFINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

Page 156: annual report 2020 - BOI Indonesia

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK

LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020/

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020

DAN / AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Page 157: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020

DAFTAR ISI CONTENTS

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Ekshibit/ Exhibit Laporan Posisi Keuangan A Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain B Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive

Income Laporan Perubahan Ekuitas C Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas D Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan E Notes to the Financial Statements Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Page 158: annual report 2020 - BOI Indonesia
Page 159: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit A Exhibit A

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2020 AS OF DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/ Catatan/ December 31, December 31, Notes 2020 2019*) ASET ASSETS Kas 4 12.713.066.650 14.505.416.660 Cash Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 5 103.535.117.455 190.926.881.297 Bank Indonesia Giro pada bank lain 6,31 Current accounts with other banks

Pihak berelasi 11.619.868.399 2.694.855.539 Related parties Pihak ketiga 29.511.527.122 35.698.512.530 Third parties

41.131.395.521 38.393.368.069 Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 7 302.979.258.642 363.998.347.612 and other banks Efek-efek 8 391.538.822.115 507.699.494.387 Marketable securitiesEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 9 713.842.428.036 560.195.235.561 agreements to resell Tagihan derivatif 10 18.490.753 13.746.754 Derivative receivablesKredit yang diberikan 11,31 Loans

Pihak berelasi 122.344.131.569 113.405.187.360 Related parties Pihak ketiga 1.822.027.712.690 1.952.178.357.225 Third parties

1.944.371.844.259 2.065.583.544.585

Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai ( 117.694.852.949 ) ( 123.314.696.961 ) impairment losses

Kredit yang diberikan - Neto 1.826.676.991.310 1.942.268.847.624 Loans – Net

Tagihan akseptasi 12 27.780.710.238 10.546.158.479 Acceptance receivablesAset tetap - Neto 13 122.716.526.336 123.155.112.941 Fixed assets – NetAset takberwujud - Neto 14 1.676.206.298 2.953.087.144 Intangible assets – NetAset pajak tangguhan - Neto 20 21.043.387.446 98.131.310.900 Deferred tax assets – NetAgunan yang diambil alih - Neto 15 125.138.390.919 91.499.527.778 Foreclosed assets - NetAset lain-lain 16 30.572.668.032 63.126.021.367 Other assets TOTAL ASET 3.721.363.459.751 4.007.412.556.573 TOTAL ASSETS *) Direklasifikasikan kembali (Catatan 42) *) As reclassified (Note 42)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to the Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 160: annual report 2020 - BOI Indonesia
Page 161: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit B Exhibit B

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK

LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF PROFIT OR LOSS DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2 0 2 0 2 0 1 9 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING INCOME AND EXPENSES Pendapatan bunga Interest income

Bunga 25,31 230.258.014.774 287.527.409.286 Interest earned Provisi dan komisi 195.368.169 189.736.843 Fees and commissions

Total pendapatan bunga 230.453.382.943 287.717.146.129 Total interest income Beban bunga Interest expenses

Bunga 26,31 ( 137.296.437.830 ) ( 140.856.122.753 ) Interest incurred Premi program penjaminan Premium on deposit guarantee

simpanan ( 5.168.881.479 ) ( 4.678.924.532 ) program

Total beban bunga ( 142.465.319.309 ) ( 145.535.047.285 ) Total interest expenses Pendapatan bunga - Neto 87.988.063.634 142.182.098.844 Interest income – Net Pendapatan operasional lainnya Other operating income

Provisi dan komisi selain Fees and commissions not dari kredit - Neto 3.554.732.236 5.401.463.277 related to loans – Net

Keuntungan transaksi mata uang asing - Neto 4.331.323.374 3.879.158.093 Gain on foreign exchange – Net

Penerimaan kembali kredit yang Recoveries of loans telah dihapus buku 362.316.562 55.401.884.912 previously written-off

Lain-lain 646.637.560 826.098.297 Others Total pendapatan operasional lainnya 8.895.009.732 65.508.604.579 Total other operating income Pemulihan (pembentukan) cadangan Reversal of (provision for) allowance

kerugian penurunan nilai atas of impairment losses on financial aset keuangan dan non-keuangan - Neto 27 2.200.161.388 ( 96.542.306.414 ) and non-financial assets - Net

Beban operasional lainnya Other operating expenses Tenaga kerja dan tunjangan 28 ( 50.713.157.087 ) ( 50.621.167.166 ) Personnel and benefits Umum dan administrasi 29 ( 31.133.854.294 ) ( 41.095.661.032 ) General and administrative

Total beban operasional lainnya ( 81.847.011.381 ) ( 91.716.828.198 ) Total other operating expenses Beban operasional lainnya - Neto ( 70.751.840.261 ) ( 122.750.530.033 ) Other operating expenses – Net LABA OPERASI – NETO 17.236.223.373 19.431.568.811 OPERATING INCOME – NET

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL NON-OPERATING INCOME Laba penjualan aset tetap - Neto 13 304.999.992 456.599.991 Gain on sale of fixed assets Lainnya – Neto 1.339.871.208 3.209.852.568 Others – Net TOTAL PENDAPATAN NON-OPERASIONAL TOTAL NON-OPERATING INCOME

- NETO 1.644.871.200 3.666.452.559 - NET LABA SEBELUM (BEBAN) MANFAAT PAJAK INCOME BEFORE INCOME

PENGHASILAN 18.881.094.573 23.098.021.370 TAX (EXPENSE) BENEFIT (BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX (EXPENSE) BENEFIT Tangguhan 20 ( 89.462.626.449 ) 7.854.139.915 Deferred (RUGI) LABA NETO TAHUN BERJALAN ( 70.581.531.876 ) 30.952.161.285 NET (LOSS) INCOME FOR THE YEAR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to the Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 162: annual report 2020 - BOI Indonesia
Page 163: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit C Exhibit C

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Laba (rugi) belum direalisasi atas efek Modal tersedia Pengukuran ditempatkan Cadangan untuk dijual/ kembali Saldo laba (defisit)/ dan disetor revaluasi aset Unrealized atas program Retained earnings (deficit) penuh/ Tambahan tetap/ gain (loss) imbalan pasti/ Tidak Issued and modal disetor/ Fixed assets on available- Remeasurement Ditentukan ditentukan Catatan/ fully paid Additional revaluation for-sale of defined penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/ Notes capital paid-in capital reserves securities benefit plan Appropriated Unappropriated Total equity Saldo 1 Januari 2019 277.760.000.000 1.061.770.459.710 105.120.830.289 ( 2.826.500.000 ) ( 3.949.597.954 ) 20.000.000.000 ( 329.434.743.323 ) 1.128.440.448.722 Balance as of January 1, 2019 Penghasilan komprehensif Net comprehensive

neto tahun berjalan - - - 2.826.500.000 ( 941.939.529 ) - 30.952.161.285 32.836.721.756 income for the year Saldo 31 Desember 2019 277.760.000.000 1.061.770.459.710 105.120.830.289 - ( 4.891.537.483 ) 20.000.000.000 ( 298.482.582.038 ) 1.161.277.170.478 Balance as of December 31, 2019 Dampak penerapan standar Impact on implementation

akuntansi baru 41 - - - - - - ( 33.091.305.927 ) ( 33.091.305.927 ) of new accounting standards Saldo 1 Januari 2020, Balance as of January 1, 2020

setelah dampak penerapan after impact on implementation standar akuntansi baru 277.760.000.000 1.061.770.459.710 105.120.830.289 - ( 4.891.537.483 ) 20.000.000.000 ( 331.573.887.965 ) 1.128.185.864.551 of new accounting standards

Rugi komprehensif Net comprehensive

neto tahun berjalan - - ( 641.124.791 ) - 706.371.567 - ( 70.581.531.876 ) ( 70.516.285.100 ) loss for the year Saldo 31 Desember 2020 277.760.000.000 1.061.770.459.710 104.479.705.498 - ( 4.185.165.916 ) 20.000.000.000 ( 402.155.419.841 ) 1.057.669.579.451 Balance as of December 31, 2020

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to the Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 164: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit D Exhibit D

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 0 2 0 2 0 1 9 CASH FLOWS FROM ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commissions Penerimaan bunga, provisi, dan komisi 235.007.483.545 293.642.163.190 received Penerimaan operasional lainnya 8.895.009.732 65.508.604.578 Other operating income received Pembayaran bunga, provisi dan komisi ( 144.886.835.761 ) ( 146.289.288.767 ) Interest, fees and commissions paid Pembayaran beban tenaga kerja

dan tunjangan ( 46.126.853.039 ) ( 46.546.536.128 ) Personnel expenses paid Pembayaran beban umum administrasi, General, administrative, repairs

pemeliharaan dan perbaikan ( 28.019.507.886 ) ( 30.849.852.910 ) and maintenance expenses paid Pendapatan non-operasional 1.339.871.208 3.209.852.570 Non-operating income Arus kas sebelum perubahan dalam Cash flows before changes

aset dan liabilitas operasi 26.209.167.799 138.674.942.533 in operating assets and liabilities Perubahan dalam aset operasi: Changes in operating assets:

Kredit 71.559.661.918 285.762.213.055 Loans Aset lain-lain ( 22.878.906.166 ) ( 58.255.087.536 ) Other assets

Perubahan dalam liabilitas operasi: Changes in operating liabilities: Liabilitas segera 29.754.756.070 ( 74.643.204 ) Obligations due immediately Simpanan ( 229.707.351.537 ) 87.525.086.099 Deposits Liabilitas lain-lain 16.251.906.649 ( 14.211.409.450 ) Other liabilities

Arus kas neto (digunakan untuk) Net cash (used in) provided by

diperoleh dari aktivitas operasi ( 108.810.765.267 ) 439.421.101.497 operating activities

CASH FLOWS FROM ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pelunasan efek yang dimiliki Settlement of held-to

hingga jatuh tempo 116.160.672.272 190.293.789.056 maturity securities Hasil dari penjualan aset tetap 304.999.992 456.599.991 Proceeds from sale of fixed assets Pembelian aset tetap Acquisitions of fixed assets

dan aset takberwujud ( 797.714.607 ) ( 2.157.994.687 ) and intangible assets Penambahan efek yang Increase in securities purchased

dibeli dengan janji dijual kembali ( 153.647.192.475 ) ( 560.195.235.561 ) under agreements to resell Arus kas neto digunakan untuk Net cash used in

aktivitas investasi ( 37.979.234.818 ) ( 371.602.841.201 ) investing activities CASH FLOW FROM ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITY Pembayaran liabilitas sewa ( 345.950.218 ) - Payment of lease liabilities (PENURUNAN) KENAIKAN NET (DECREASE) INCREASE IN CASH

NETO KAS DAN SETARA KAS ( 147.135.950.303 ) 67.818.260.296 AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

PADA AWAL TAHUN 607.824.013.638 539.644.838.602 AT BEGINNING OF YEAR Pengaruh perubahan kurs mata Effect of foreign exchange

uang asing ( 329.225.067 ) 360.914.740 rate changes KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

PADA AKHIR TAHUN 460.358.838.268 607.824.013.638 AT END OF YEAR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to the Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 165: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit D/2 Exhibit D/2

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2 0 2 0 2 0 1 9 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESKas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 4 12.713.066.650 14.505.416.660 Cash Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 5 103.535.117.455 190.926.881.297 Bank Indonesia Giro pada bank lain 6 41.131.395.521 38.393.368.069 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placement in Bank Indonesia

dan bank lain 7 302.979.258.642 363.998.347.612 and other banks Total Kas dan Setara Kas 460.358.838.268 607.824.013.638 Total Cash and Cash Equivalents

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to the Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of

the Financial Statements taken as a whole

Page 166: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E Exhibit E

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum a. The Bank’s Establishment and General Information

PT Bank of India Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Swadesi Tbk) (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, S.H., Notaris di Surabaya, dengan nama PT Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Februari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162.

PT Bank of India Indonesia Tbk (formerly PT Bank Swadesi Tbk) (the “Bank”) was established based on Notarial Deed No. 20 dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep, S.H., Notary in Surabaya, under the name of PT Bank Pasar Swadesi. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Y.A.5/35/8 dated February 3, 1975 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 19, Supplement No. 162, dated March 5, 1976.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 28 tanggal 19 Februari 2018 di hadapan Winter Sigiro, S.H., M.H., Notaris di Jakarta. Para pemegang saham Bank menyetujui perubahan modal sebesar Rp 690.000.000.000 dengan mengeluarkan 3.450.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 200. Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh berjumlah 1.388.800.000 saham, dengan nilai nominal Rp 277.760.000.000. Amendemen ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0076954 tanggal 21 Februari 2018.

The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment is documented in Notarial Deed No. 28 dated February 19, 2018 of Winter Sigiro, S.H., M.H., Notary in Jakarta. The Bank’s shareholders approved the change in authorized capital amounting to Rp 690,000,000,000 by issuing 3,450,000,000 shares with a par value of Rp 200 per share. The issued and fully paid-up capital is 1,388,800,000 shares with a nominal value of Rp 277,760,000,000. The amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights on its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0076954 dated February 21, 2018.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.

In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in activities related to banking.

Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 8 kantor cabang, 6 kantor cabang pembantu dan 1 kantor pusat non-operasional (tidak diaudit).

The Bank’s head office is located at Jalan H. Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The Bank has 8 branch offices, 6 sub-branch offices and 1 non-operational head office (unaudited).

Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai bank devisa.

The Bank obtained its license to operate as a commercial bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989. Based on the Decision Letter of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated October 12, 1994, the Bank obtained approval to conduct foreign exchange banking activities.

Pemegang saham pengendali utama Bank adalah Bank of India yang didirikan di India.

The Bank’s ultimate controlling shareholder is Bank of India which was incorporated in India.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011, Bank Indonesia telah menyetujui:

Based on the Decision Letter of Governor of Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 dated November 17, 2011, Bank Indonesia has approved:

1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menjadi

PT Bank of India Indonesia Tbk. 2. Ijin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT Bank of India Indonesia Tbk.

1. The change of the Bank’s name from PT Bank Swadesi Tbk to PT Bank of India Indonesia Tbk.

2. The Bank’s business license as a commercial bank based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989 is still valid for PT Bank of India Indonesia Tbk.

Page 167: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/2 Exhibit E/2

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko

b. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Risk Monitoring Committee

Berdasarkan Akta Notaris Winter Sigiro S.H., M.H., No. 37 tanggal 30 Juni 2020 dan No. 15 tanggal 9 November 2020, dan No. 22 tanggal 26 Juni 2019, dan No. 20 tanggal 22 Oktober 2019, susunan pengurus Bank dan komite-komite di bawah supervisi Dewan Komisaris pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed of Winter Sigiro, S.H., M.H., No. 37 dated June 30, 2020 and No. 15 dated November 9, 2020, and No. 22 dated June 26, 2019 and No. 20 dated October 22, 2019 the Bank’s management and committees formed under the supervision of the Board of Commissioners as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9 Komisaris Utama - Raj Kumar Mitra*) President Commissioner Komisaris Prakash Rupchand Chugani Prakash Rupchand Chugani Commissioner Komisaris Independen Handadjaja Sulaiman Handadjaja Sulaiman Independent Commissioner Komisaris Independen Raharjo Satrio Unggul Raharjo Satrio Unggul Independent Commissioner Direktur Utama Sindbad Rijadi Hardjodipuro Sindbad Rijadi Hardjodipuro President Director Wakil Direktur Utama Prashant Thapliyal Prashant Thapliyal Vice President Director Direktur Kepatuhan Primasura Pandu Dwipanata Primasura Pandu Dwipanata Compliance Director Direktur Operasional Ferry Koswara Ferry Koswara Operational Director Komite Audit Audit Committee Ketua Raharjo Satrio Unggul Raharjo Satrio Unggul Chairman Anggota Handadjaja Sulaiman Handadjaja Sulaiman Member Anggota Haryono Adi Prasetyo Haryono Adi Prasetyo Member Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Ketua Raharjo Satrio Unggul Raharjo Satrio Unggul Chairman Anggota Teddy Reinier Sondakh Teddy Reinier Sondakh Member Anggota Renaldi Ariyanto Renaldi Ariyanto Member Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Ketua Handadjaja Sulaiman Handadjaja Sulaiman Chairman Anggota Prakash Rupchand Chugani Prakash Rupchand Chugani Member Anggota Joko Yunianto Joko Yunianto Member

*) Raj Kumar Mitra diberhentikan dengan

hormat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 November 2020.

*) Raj Kumar Mitra was honorably dismissed in his position based on the Extraordinary Shareholders General Meeting (RUPSLB) on November 9, 2020.

Pembentukan Komite Audit Bank sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016, Surat Edaran OJK (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 tentang Tata Kelola Bagi Bank Umum.

The Bank’s Audit Committee is formed in accordance with Financial Services Authority (OJK) regulation No. 55/POJK.04/2015 concerning the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee and OJK Regulation No. 55/POJK.03/2016, OJK Circular Letter (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2017 concerning the Governance for Commercial Banks.

Pembentukan Komite Pemantau Risiko Bank sesuai dengan peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016, SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 7 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

The Bank’s Risk Monitoring Committee is formed in accordance with OJK regulation No. 55/POJK.03/2016 concerning the Implementation of Bank’s Governance and OJK Regulation No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016, SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 dated September 7, 2016 concerning the Application of Risk Management for Commercial Banks.

Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Bank sesuai dengan Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum dan SEOJK No. 40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.

The Bank’s Risk Monitoring Committee is formed in accordance with OJK regulation No. 55/POJK.03/2016 concerning the Implementation of Bank’s Governance and OJK Regulation No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016, SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016 dated September 7, 2016 concerning the Application of Risk Management for Commercial Banks.

Page 168: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/3 Exhibit E/3

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko (Lanjutan)

b. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Risk Monitoring Committee (Continued)

Pemiihan Komite Bank dilakukan dengan cara: Komite Audit melalui Surat Keputusan Direksi No. 455/KP-PERS/SK/ESC/ XI/2017 tanggal 29 November 2017, Komite Pemantau Risiko diangkat melalui Surat Keputusan Direksi No. 454/KP-PERS/SK/ESC/XI/2017 tanggal 29 November 2017, Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat melalui Surat Keputusan Direksi No. 393/KP-PERS/SK/ESC/ VII/2017 tanggal 6 Juli 2017.

The Bank’s committees were appointed through the following: Audit Committee through the Director’s Decision Letter No. 454/KP-PERS/SK/ESC/ XI/2017 dated November 29, 2017, the Risk Monitoring Committee through the Director’s Decision Letter No. 454/KP-PERS/SK/ESC/ XI/2017 dated November 29, 2017, Nomination and Remuneration Committee through the Director’s Decision Letter No. 393/KP-PERS/SK/ESC/ VII/2017 dated July 6, 2017.

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan Kunci pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Salaries and other compensation paid to the Boards of Commissioners and Directors and Key Employees for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Dewan Komisaris 1.713.165.950 1.374.388.167 Board of Commissioners Dewan Direksi 5.160.143.586 5.443.486.885 Board of Directors Karyawan Kunci 251.125.000 258.300.000 Key Managements

Bank mempunyai 242 dan 254 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (tidak diaudit).

The Bank has 242 and 254 permanent employees as of December 31, 2020 and 2019, respectively (unaudited).

c. Penawaran Umum Saham Bank c. Public Offering of the Bank’s Shares

Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250 per saham. Pada tanggal 1 Mei 2002, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

On April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) through letter No. S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares to the public. The nominal value is Rp 200 per share with an offering price of Rp 250 per share. As of May 1, 2002, these shares were listed in the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange or IDX).

Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan surat No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.

On June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-4071/BL/2008 for its Limited Public Offering I for Pre-emptive Rights amounting to 558,000,000 shares. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange as of July 2, 2008.

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari OJK dengan surat No. S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka HMETD sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015.

Based on notice of effectivity from OJK through letter No. S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014, the Bank has undertaken Limited Public Offering II for Pre-emptive Rights of 173,600,000 shares from December 17, 2014 up to January 6, 2015 with an offering price of Rp 2,800 per share. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on January 6, 2015.

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari OJK dengan surat No. S-469/D.04/2017 tanggal 13 Desember 2017, Bank telah melakukan Penawaran Umum Tebatas III dalam rangka Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebanyak 347.200.000 lembar saham dengan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp 1.890 per saham dengan nilai nominal sebesar Rp 200 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 2017.

Based on notice of effectivity from OJK through letter No. S-469/D.04/2017 dated December 13, 2017, the Bank has undertaken the Limited Public Offering III for Pre-emptive Rights of 347,200,000 shares with an offering price of Rp 1,890 per share with nominal value of Rp 200 per share. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on December 29, 2017.

Page 169: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/4 Exhibit E/4

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

d. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan

d. Management’s Responsibility and Approval of the Financial Statement

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen Bank dan telah disetujui oleh Dewan Direksi Bank untuk diterbitkan pada tanggal 19 April 2021.

The preparation and presentation of the financial statements were the responsibilities of the management of the Bank and were approved by the Board of Directors for issuance on April 19, 2021.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia (FAS) which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Institute of Indonesia Chartered Accountants and the guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Financial Service Authority (OJK).

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis of Preparation of Financial Statements

Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam perolehan aset.

The basis of preparation of the Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, is the accrual basis. The financial statements are measured based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange of assets.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.

Statements of cash flows have been prepared using the modified direct method and the cash flows have been classified on the basis of operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks maturing within 3 months or less from the acquisition date provided they are not used as collateral for borrowings nor restricted.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.

The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the annual financial statements for the year ended December 31, 2020 which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the accounting policies. Areas that are complex or require a higher level of judgment or areas where assumptions and estimates could have a significant impact on the financial statements.

Page 170: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/5 Exhibit E/5

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Standar Baru dan Amendemen Standar Akuntansi

Keuangan Efektif 1 Januari 2020 c. New Standards and Amendments to Financial

Accounting Standards Effective from January 1, 2020

Berikut ini adalah standar dan perubahan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2020 yang relevan terhadap Bank:

The following standards and amendments, which are relevant to the Bank became effective since January 1, 2020:

Amendemen dan Penyesuaian PSAK 1 “Penyajian

Laporan Keuangan”; Amendemen PSAK 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”; Amendemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan:

Penyajian”; PSAK 71 "Instrumen Keuangan"; PSAK 72 "Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan";

dan PSAK 73 “Sewa”.

Amendment and Annual Improvements to SFAS 1 “Presentation of Financial Statement”;

Amendment to SFAS 25 “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”;

Amendment to SFAS 60 “Financial Instruments: Disclosures”;

SFAS 71 "Financial Instruments"; SFAS 72 "Revenue from Contracts with Customers"; and SFAS 73 “Leases”.

Kecuali untuk perubahan yang dijelaskan di bawah ini, implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan di periode berjalan atau periode sebelumnya.

Except for the changes as explained below, the implementation of the above standards and amendments did not result in substantial changes to the Bank’s accounting policies and had no material impact to the financial statements in the current period or prior financial period.

PSAK 71 "Instrumen Keuangan" SFAS 71 "Financial Instruments" PSAK 71 menggantikan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan memperkenalkan pengaturan baru untuk klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan penilaian atas model bisnis dan arus kas kontraktual, pengakuan dan pengukuran cadangan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan dengan menggunakan model kerugian kredit ekspektasian, yang menggantikan model kerugian kredit yang terjadi serta memberikan pendekatan yang lebih sederhana untuk akuntansi lindung nilai.

SFAS 71 replaces SFAS 55 “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and introduces new requirements for classification and measurement for financial instruments based on business model and contractual cashflow assessment, recognition and measurement of allowance for impairment losses for financial instruments using the expected credit loss model, which replaced the incurred credit loss model and also provides simplified approach to hedge accounting.

Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 71, Bank memilih penerapan secara retrospektif modifikasian dengan dampak kumulatif pada awal penerapan diakui pada tanggal 1 Januari 2020 dan tidak menyajikan kembali informasi komparatif.

In accordance with the transition requirements of SFAS 71, the Bank elected to apply modified retrospectively with the cumulative effect of the initial implementation recognised at January 1, 2020 without restatement of the comparative information.

Berdasarkan penilaian terhadap model bisnis dan arus kas kontraktual, pengaturan baru atas PSAK 71 untuk klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan tidak berdampak terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 1 Januari 2020. Dampak penerapan PSAK 71 pada tanggal 1 Januari 2020 diungkapkan pada Catatan 41.

Based on business model assessments and contractual cashflow, there is no change to the carrying amount of financial assets and liabilities as of January 1, 2020 due to the adoption of new classification under SFAS 71. The impact of the adoption of SFAS 71 on January 1, 2020 is disclosed in Note 41.

Peraturan baru atas akuntansi lindung nilai juga tidak berdampak terhadap Bank dimana saat ini, Bank tidak melakukan transaksi yang berkaitan dengan akuntansi lindung nilai.

The hedge accounting rules in this standard also had no impact to the Bank as currently the Bank does not enter into transactions related to the hedge accounting.

Page 171: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/6 Exhibit E/6

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Standar Baru dan Amendemen Standar Akuntansi

Keuangan Efektif 1 Januari 2020 (Lanjutan) c. New Standards and Amendments to Financial

Accounting Standards Effective from January 1, 2020 (Continued)

PSAK 73 "Sewa" SFAS 73 "Leases” Sehubungan dengan penerapan PSAK 73, Bank sebagai pihak penyewa mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa terkait dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi berdasarkan PSAK 30 “Sewa”, kecuali atas sewa jangka pendek atau sewa aset yang bernilai rendah.

In relation to the implementation of SFAS 73, Bank as lessee recognised right-of-use assets and lease liabilities related to leases which were previously classified as operating leases based on SFAS 30 “Leases”, except for short-term leases or leases with low-value assets.

Liabilitas sewa diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa, yang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental pada tanggal awal sewa. Dalam menentukan suku bunga pinjaman inkremental, Bank mempertimbangkan faktor-faktor utama berikut: risiko kredit Bank, jangka waktu sewa, jangka waktu pembayaran sewa, waktu dimana sewa dimulai dan mata uang dimana pembayaran sewa ditentukan.

These lease liabilities were measured at the present value of the remaining lease payments, discounted using the incremental borrowing rate as at start date of leasing period. In determining incremental borrowing rate, the Bank considers the following main factors: the Bank’s credit risk, the lease term, the lease payment term, the time at which the lease is entered into and the currency in which the lease payments are denominated.

Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 73 “Sewa”, Bank memilih penerapan secara retrospektif modifikasian dengan dampak kumulatif pada awal penerapan diakui pada tanggal 1 Januari 2020, dan tidak menyajikan kembali informasi komparatif.

In accordance with the transition requirements in SFAS 73 “Leases”, the Bank elected to apply modified retrospective approach with the cumulative effect of initial implementation recognised at January 1, 2020 and did not restate comparative information.

Dalam menerapkan PSAK 73 untuk pertama kalinya, Bank menerapkan cara praktis yang diizinkan oleh standar dengan cara menerapkan tingkat diskonto tunggal untuk portofolio sewa dengan karakteristik yang cukup serupa serta tidak membuat penyesuaian transisi untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah dan sewa jangka pendek.

In applying SFAS 73 for the first time, the Bank applied the practical expedient provision permitted by the standard to use a single discount rate to a portfolio of leases with reasonably similar characteristics and did not make transition adjustment for leases with low-value underlying assets and short-term leases.

Dampak penerapan PSAK 73 pada tanggal 1 Januari 2020 diungkapkan dalam Catatan 41.

The impact of the adoption of SFAS 73 on January 1, 2020 is disclosed in Note 41.

d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments

(i) Aset Keuangan (i) Financial Assets

Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan pendapatan bunga yang masih harus diterima.

The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, securities purchased under agreements to resell, derivative receivables, loans, acceptance receivables and accrued interest receivables.

Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 Policy Effective Before January 1, 2020 Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori; (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVPL), (b) aset keuangan tersedia untuk dijual, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) kredit yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Bank classifies its financial assets into categories; (a) financial assets at fair value through profit or loss (FVPL), (b) available-for-sale financial assets, (c) financial assets held-to-maturity, and (d) loans and receivables. This classification depends on the purpose of acquiring the financial assets. Management determines the classification of financial assets at initial recognition.

Page 172: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/7 Exhibit E/7

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(i) Aset Keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)

Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Before January 1, 2020 (Continued) a) Aset keuangan yang diukur pada FVPL a) Financial assets measured at FVPL

Kategori ini terdiri dari dua subkategori berupa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada FVPL.

This category consists of two subcategories, which are financial assets classified as held for trading and financial assets designated by Bank as at FVPL upon initial recognition.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat intensi dan bukti atas pola ambil untung dalam jangka waktu pendek (short-term profit taking).

A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is intention and evidence of short-term profit taking.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut dan biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laba rugi.

Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value on the trade date when the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instruments and transaction costs are taken directly to profit or loss. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in profit or loss.

b) Aset keuangan tersedia untuk dijual b) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan dalam kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki dalam periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit and loss.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan aset keuangan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada penghasilan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.

Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised.

Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada penghasilan komprehensif lainnya, diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar diakui pada laba rugi.

If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in other comprehensive income is recognised in profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest method and gains or losses arising from changes in exchange rates are recognised in profit or loss.

Page 173: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/8 Exhibit E/8

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(i) Aset Keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)

Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Before January 1, 2020 (Continued) c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo c) Financial assets held-to-maturity

Aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:

Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Bank has the positive intention and ability to held-to-maturity, except for:

- Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

- Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

- Aset keuangan yang memiliki definisi kredit yang diberikan dan piutang.

- Investment that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

- Investment that the Bank designates as available-

for-sale; and - Financial assets that meet the definition of loans

and receivables. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

These financial assets are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment loss.

Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain serta diakui sebagai “pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan posisi keuangan sebagai “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

Interest income on held-to-maturity investments is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income and reported as “interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying amount of the investment and recognised in the statement of financial position as “allowance for impairment losses on financial assets”.

d) Kredit yang diberikan dan piutang d) Loans and receivables

Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity with no quotations in an active market, except:

- yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera

atau dalam dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

- those intended by the Bank to be sold immediately or in the short term, those classified as held for trading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan

dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau - those which the Bank upon initial recognition

designates as available-for-sale; or - dalam hal pemilik mungkin tidak akan

memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang.

- those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment other than due to credit deterioration.

Pada saat pengakuan awal, kredit yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses.

Page 174: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/9 Exhibit E/9

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(i) Aset Keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)

Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Before January 1, 2020 (Continued)

d) Kredit yang diberikan dan piutang (Lanjutan) d) Loans and receivables (Continued)

Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok kredit yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dilaporkan sebagai “pendapatan bunga”.

Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income and reported as “interest income”.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok kredit yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognised in the statement of profit or loss and other comprehensive income as “provision of allowance for impairment losses on financial assets”.

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 Policy Effective Starting January 1, 2020 Sesuai dengan PSAK 71, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam tiga kategori:

In accordance with SFAS 71, the Bank classifies its financial assets into three categories:

(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

diamortisasi, (b) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI), dan

(c) Aset keuangan yang diukur pada FVPL.

(a) Financial assets measured at amortised fair value,

(b) Financial assets measured at fair value through other comprehensive income (FVOCI), and

(c) Financial assets measured at FVPL.

Aset keuangan diklasifikasikan menjadi kategori tersebut diatas berdasarkan model bisnis dimana aset keuangan tersebut dimiliki dan karakteristik arus kas kontraktualnya. Model bisnis merefleksikan bagaimana kelompok aset keuangan dikelola untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.

Financial assets are classified into these categories based on the business model within which they are held and their contractual cash flow characteristics. The business model reflects how groups of financial assets are managed to achieve a particular business objective.

a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

diamortisasi a) Financial assets measured at amortised cost

Aset keuangan dapat diukur pada biaya perolehan diamortisasi hanya jika memenuhi kedua kondisi berikut dan tidak ditetapkan sebagai FVPL: - Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang

bertujuan untuk memiliki aset keuangan untuk tujuan mendapatkan arus kas kontraktual (hold-to-collect); dan

- Kriteria kontraktual dari aset keuangan yang pada

tanggal tertentu menghasilkan arus kas yang merupakan pembayaran pokok dan bunga semata (SPPI) dari jumlah pokok terutang.

A financial asset is measured at amortised cost only if it meets both of the following conditions and is not designated as FVPL:

- The financial asset is held within a business

model whose objective is to hold the financial asset to collect contractual cash flows (hold-to-collect); and

- Its contractual terms give rise on specified dates

to cash flows that are solely payments of principal and interest (SPPI) of the principal amount outstanding.

Page 175: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/10 Exhibit E/10

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(i) Aset Keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Starting January 1, 2020

(Continued)

b) Aset keuangan yang diukur pada FVOCI b) Financial assets measured at FVOCI Suatu aset keuangan diukur pada FVOCI, hanya jika memenuhi kedua kondisi berikut dan tidak ditetapkan sebagai FVPL: - Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang

tujuan tercapai dengan mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan; dan

- Kriteria kontraktual dari aset keuangan yang

pada tanggal tertentu menghasilkan arus kas yang merupakan pembayaran pokok dan bunga semata dari jumlah pokok terutang.

A financial asset is measured at FVOCI only if it meets both of the following conditions and is not designated as FVPL:

- The financial asset is held within a business

model whose objective is to hold the asset to collect contractual cash flows and to sell financial assets; and

- Its contractual terms give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.

Seluruh aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi atau aset keuangan yang diukur pada FVOCI sebagaimana ketentuan di atas diukur dengan FVPL.

All financial assets not classified as measured at amortised cost or FVOCI as described above are measured at FVPL.

c) Aset keuangan yang diukur pada FVPL c) Financial assets measured at FVPL

Aset keuangan yang dimiliki atau dikelola untuk diperdagangkan dan yang kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar diukur pada FVPL karena aset keuangan tersebut tidak dimiliki untuk menerima arus kas kontraktual atau tidak dimiliki untuk menerima arus kas kontraktual dan untuk menjual aset keuangan.

Financial assets that are held or managed for trading and whose performance is evaluated on a fair value basis are measured at FVPL as they are neither held to collect contractual cash flows nor held both to collect contractual cash flows and to sell financial assets.

Penilaian Apakah Arus Kas Kontraktual Merupakan SPPI Assessment of Whether Contractual Cash Flows are

SPPI

Untuk tujuan penilaian ini, 'pokok' didefinisikan sebagai nilai wajar dari aset keuangan pada pengakuan awal. 'Bunga' didefinisikan sebagai imbalan untuk nilai waktu atas uang dan untuk risiko kredit yang terkait dengan jumlah pokok yang terutang selama periode waktu tertentu dan untuk risiko dan biaya pinjaman dasar lainnya (misalnya risiko likuiditas dan biaya administrasi) serta marjin keuntungan.

For purposes of this assessment, ‘principal’ is defined as the fair value of the financial asset on initial recognition. ‘Interest’ is defined as the consideration for the time value of money and for the credit risk associated with the principal amount outstanding during a particular period of time and for other basic lending risks and costs (e.g. liquidity risk and administrative costs) as well as profit margin.

Dalam menilai apakah arus kas kontraktual adalah SPPI, Bank mempertimbangkan ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Hal ini termasuk menilai apakah aset keuangan mengandung ketentuan kontraktual yang dapat mengubah waktu atau jumlah arus kas kontraktual sehingga tidak memenuhi kondisi. Dalam melakukan penilaian, Bank mempertimbangkan:

In assessing whether the contractual cash flows are SPPI, the Bank considers the contractual terms of the instrument. This includes assessing whether the financial asset contains a contractual term that could change the timing or amount of contractual cash flows such that it would not meet this condition. In making the assessment, the Bank considers:

- Kejadian kontinjensi yang akan mengubah jumlah

dan waktu arus kas; - Fitur leverage; - Persyaratan pelunasan dipercepat dan perpanjangan

fasilitas; - Ketentuan yang membatasi klaim Bank atas arus kas

dari aset tertentu (seperti pinjaman non-recourse); dan

- Fitur yang memodifikasi imbalan dari nilai waktu atas uang (seperti penetapan ulang suku bunga berkala).

- Contingent events that would change the amount and timing of cash flows;

- Leverage features; - Prepayment and extension terms; - Terms that limit the Bank’s claims to cash flows

from specified assets (e.g. non-recourse loans); and

- Features that modify consideration of the time value of money (e.g. periodical reset of interest rates).

Page 176: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/11 Exhibit E/11

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(i) Aset Keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Starting January 1, 2020

(Continued)

Penilaian Model Bisnis Business Model Assessment

Penilaian model bisnis Bank melakukan penilaian terhadap tujuan model bisnis dari kepemilikan suatu aset pada tingkatan portofolio, karena hal ini yang paling mencerminkan cara bisnis dikelola dan informasi diberikan kepada manajemen.

In regard to the business model assessment, the Bank makes an assessment of the objective of a business model in which an asset is held at a portfolio level because this best reflects the way the business is managed and information is provided to management.

Model bisnis mengacu pada bagaimana aset keuangan dikelola bersama untuk menghasilkan arus kas untuk Bank. Arus kas mungkin dihasilkan dengan menerima arus kas kontraktual, menjual aset keuangan atau keduanya. Model bisnis ditentukan pada tingkat agregasi di mana kelompok aset dikelola bersama untuk mencapai tujuan tertentu dan tidak bergantung pada niat manajemen pada instrumen individual.

Business model refers to how financial assets are managed together to generate cash flows for the Bank. This may be collecting contractual cash flows, selling financial assets or both. Business models are determined at a level of aggregation where groups of assets are managed together to achieve a particular objective and do not depend on management's intentions for individual instruments.

Bank menilai model bisnis pada aset keuangan setidaknya pada tingkat lini bisnis atau pada di mana terdapat variasi mandate atau tujuan dalam lini bisnis, atau pada lini bisnis produk atau pada tingkat yang lebih granular (misalnya sub-portofolio atau sub-lini bisnis).

The Bank assesses the business model of financial assets at least at business line level or where there are varying mandates or objectives within a business line at a more granular product business line (e.g. sub-portfolios or sub-business lines).

Penentuan model bisnis dilakukan dengan mempertimbangkan semua bukti relevan yang tersedia pada tanggal penilaian, termasuk tetapi tidak terbatas pada:

Business model determinations are made by considering all relevant evidences available at the date of the assessment, which include, but not limited to:

- bagaimana kinerja bisnis dan aset keuangan yang

ada di dalam unit bisnis itu dievaluasi dan dilaporkan kepada manajemen. Tingkat pemisahan yang diidentifikasi untuk klasifikasi PSAK 71 harus konsisten dengan bagaimana portofolio aset dipisahkan dan dilaporkan kepada manajemen;

- how the performance of the business and the financial assets held within that business unit are evaluated and reported to management. The level of segregation identified for SFAS 71 classification should be consistent with how asset portfolios are segregated and reported to management;

- risiko yang mempengaruhi kinerja unit bisnis dan

aset keuangan yang dimiliki dalam unit bisnis itu dan khususnya bagaimana risiko itu dikelola; dan

- the risks that affect the performance of the business unit and the financial assets held within that business unit and in particular the way those risks are managed; and

- bagaimana manajer unit bisnis dikompensasi (misalnya, apakah kompensasi didasarkan pada nilai wajar dari aset yang dikelola atau pada arus kas kontraktual yang dikumpulkan).

- how managers of the business unit are compensated (for example, whether the compensation is based on the fair value of the assets managed or on the contractual cash flows collected).

Penentuan model bisnis dilakukan berdasarkan skenario yang diperkirakan akan terjadi oleh Bank dan tidak dalam kondisi sangat tertekan atau 'kondisi terburuk'. Jika aset dijual dalam kondisi yang tidak diharapkan oleh Bank untuk berlaku ketika aset diakui, klasifikasi aset keuangan yang ada dalam portofolio tidak disajikan secara tidak akurat, tetapi kondisi tersebut harus dipertimbangkan untuk aset yang diperoleh pada masa mendatang.

Business model determinations are made on the basis of scenarios that the Bank reasonably expects to occur and not under highly stressed or 'worst case conditions'. Where assets are disposed of under conditions that the Bank did not reasonably expect to prevail when the assets were recognised, the classification of existing financial assets in the portfolio are not rendered inaccurate but the conditions in question should be considered for any assets acquired going forward.

Perubahan pada model bisnis atau pengenalan model bisnis baru ditentukan melalui proses persetujuan unit bisnis baru.

Changes to business models or the introduction of new business models are determined through the new business unit approval process.

Bank dapat mereklasifikasi seluruh aset keuangan yang terpengaruh jika dan hanya jika, model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan berubah.

The Bank can reclassify all of its financial assets, if and only if, its business model for managing those financial assets changes.

Page 177: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/12 Exhibit E/12

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(ii) Liabilitas Keuangan (ii) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, utang akseptasi, bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.

The Bank’s financial liabilities mainly consist of obligations due immediately, deposits from customer, deposits from other banks, derivative liabilities, acceptance payables, accrued interest and security deposits.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:

Financial liabilities are classified into the following measurement categories at initial recognition based on their nature and purpose:

a) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVPL a) Financial liabilities measured at FVPL

Liabilitas keuangan diukur pada FVPL, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.

Financial liabilities measured at FVPL, which has 2 sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading.

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVPL diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit-taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai instrumen diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial liabilities measured at FVPL is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are also categorised as held for trading instrument unless they are designated and effective as hedging instruments.

Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai FVPL (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah.

If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at FVPL (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of profit or loss.

b) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi b) Financial liabilities measured at amortised cost

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitas keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki Bank untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial liabilities measured at amortised cost consist of non-derivative financial liabilities that are not held for trading purpose and not designated at fair value through profit or loss.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any). After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.

Tidak ada perubahan signifikan untuk klasifikasi dan pengukuran liabilitas keuangan sebelum dan setelah 1 Januari 2020.

There are no significant changes in the classification and measurement of financial liabilities before and after January 1, 2020.

Page 178: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/13 Exhibit E/13

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(iii) Pengakuan (iii) Recognition

Semua aset atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laba rugi.

All financial assets or liabilities are measured initially at their fair value plus transaction costs, except for financial assets and financial liabilities measured at fair value through profit or loss, transaction costs are recognised directly in profit or loss.

Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular), diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade date on which the Bank commits to purchase or sell those assets.

Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.

All other financial assets and liabilities are initially recognised on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognised initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognised initially.

Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

Such transaction costs are amortised over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.

(iv) Penghentian Pengakuan (iv) Derecognition

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

The Bank derecognises a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognised as a separate asset or liability.

Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

The Bank derecognises a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.

Page 179: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/14 Exhibit E/14

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(iv) Penghentian Pengakuan (Lanjutan) (iv) Derecognition (Continued)

Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank yang ditentukan dengan seberapa jauh Bank terekspos terhadap perubahan nilai aset yang ditransfer.

In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognises the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognised separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognise the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.

Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah Bank melakukan berbagai upaya untuk memperoleh kembali aset keuangan tersebut serta mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/ penerbit aset keuangan sehingga debitur/ penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi kewajibannya atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur yang diberikan.

The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after Bank undertakes various efforts to obtain back the financial asset as well as considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of the borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.

(v) Saling Hapus Instrumen Keuangan (v) Offset Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

Hak saling hapus tidak kontinjen atas peristiwa dimasa depan dan dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan Bank atau pihak lawan.

The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default solvency, or bankruptcy of the Bank or the counterparty.

(vi) Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi (vi) Amortised Cost Measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan untuk aset keuangan disesuaikan dengan cadangan kerugian kredit ekspektasian (ECL). Nilai tercatat bruto aset keuangan merupakan biaya perolehan diamortisasi aset keuangan sebelum disesuaikan dengan cadangan ECL.

The amortised cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation using the effective interest method of any difference between the initial amount recognised and the maturity amount, and adjusted for any expected credit loss (ECL) allowance. The gross carrying amount of a financial asset is the amortised cost of a financial asset before adjusting for any ECL allowance.

Page 180: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/15 Exhibit E/15

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(vi) Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi (vi) Amortised Cost Measurement

Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas pada masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat), atas nilai tercatat bruto aset keuangan (ketika aset tidak mengalami penurunan nilai kredit) atau pada biaya perolehan diamortisasi untuk liabilitas keuangan. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas pada masa datang dengan mempertimbangkan seluruh ketentuan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (antara lain opsi pelunasan dipercepat), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit pada masa mendatang. Untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk, suku bunga efektif yang disesuaikan dengan risiko kredit dihitung dengan menggunakan arus kas pada masa datang termasuk ECL.

The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period), to the gross carrying amount of the financial asset (when the asset is not credit-impaired) or to the amortised cost of the financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example prepayment options), but does not consider any future credit losses. For purchased or originated credit-impaired financial assets, a credit adjusted effective interest rate is calculated using estimated future cash flows including ECL.

Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh provisi yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

The calculation of the effective interest rate includes transaction costs and all fees paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

(vii) Pengukuran Nilai Wajar (vii) Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is an acceptable amount at which a financial asset could be sold or price paid to exchange liabilities in an orderly transaction between market participants on a measurement date in an active market, or in the absence of an active market, in a market most profitable in which Bank has an access on that date. Fair value of liabilities reflects the risk of default.

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.

When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability takes place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.

Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.

If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.

Page 181: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/16 Exhibit E/16

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Financial Instruments (Continued)

(vii) Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) (vii) Fair Value Measurement (Continued)

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.

The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or when the transaction is closed.

Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.

If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask prices.

Portofolio aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio.

Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Bank on the basis of the net exposure to either market or credit risk are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.

e. Transaksi dengan Pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Dalam usahanya Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

In the normal course of business, the Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under SFAS No. 7 on “Related Parties Disclosures”.

Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: A party is considered as a related party of the Bank if:

(1) Langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau

lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank;

(1) A party directly or indirectly through one or more intermediaries, a party (i) controls, or controlled by, or under common control with the Bank; (ii) has substantial importance in the Bank that gives significant influence to the Bank; or (iii) has joint control over the Bank;

(2) Suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank;

(3) Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Bank sebagai venturer;

(4) Suatu pihak adalah anggota dari personil dari manajemen kunci Bank;

(5) Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);

(2) A party which is related to the Bank; (3) A party is a joint venture in which the Bank acts as a

venturer; (4) A party is a member of the key management

personnel of the Bank; (5) A party is a close family member of an individual as

described in point (1) or (4);

Page 182: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/17 Exhibit E/17

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan) e. Transactions with Related Parties (Continued)

Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: A party is considered as a related party of the Bank if:

(6) Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk pihak yang memiliki hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, yaitu individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); dan

(7) Suatu pihak adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.

(6) A party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or has significant voting rights in several entities, directly or indirectly, which are individuals describe in point (4) or (5); and

(7) A party is a post-employment benefit plan program for the employee benefit of either the Bank or its related party.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga.

Transactions with related parties are carried out under the same terms and conditions as the transactions with third parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 31 atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the detail is presented in Note 31 to the financial statements.

f. Kas f. Cash Kas terdiri dari kas di khazanah, kas di anjungan tunai mandiri dan kas kecil. Setelah pengakuan awal, kas diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Cash comprised of cash on vault, cash on automated teller machines and petty cash. Subsequent to initial recognition, cash are measured at amortised cost.

g. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain g. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks

Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are measured at amortised cost using the effective interest method.

Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan. Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai.

Current accounts with Bank Indonesia are stated at acquisition cost. Current accounts with other banks are stated at their outstanding balance, net of allowance for impairment loss when there is indication of impairment.

h. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain h. Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain-lain.

Placements with Bank Indonesia and other banks are placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money, time deposits and others.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using the effective interest rate less allowance for impairment losses.

Page 183: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/18 Exhibit E/18

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)

i. Efek-Efek i. Marketable Securities Surat berharga terdiri dari obligasi pemerintah dan Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang.

Securities consist of government bonds and Bank Indonesia Certificates traded on the money market.

Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 Policy Effective Before January 1, 2020 Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada FVPL, tersedia untuk dijual, dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Securities are classified as either financial assets measured at FVPL, available-for-sale and held-to-maturity.

Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

For securities actively traded in the organised stock market, fair value is generally determined from the market value at stock exchange at a date closest to the statement of financial position date. Permanent impairment on the securities held-to-maturity and available-for-sale is expensed in the statement of profit or loss and other comprehensive income during the current year.

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Reclassification of securities from available-for-sale to held-to-maturity is measured at fair value. Unrealised gain or loss is reported as an equity component and is amortised using effective interest rate method in the statement of profit or loss and other comprehensive income during the life of the securities.

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 Policy Effective Starting January 1, 2020 Surat-surat berharga pada awalnya disajikan sebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal, surat-surat berharga dicatat sesuai dengan kategorinya yaitu investasi pada biaya perolehan diamortisasi, FVOCI atau berdasar FVPL.

Marketable securities are initially measured at fair value. After the initial recognition, the marketable securities are recorded according to their category, i.e., amortised cost investments, FVOCI or at FVPL.

Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas klasifikasia sebagai berikut:

The value of marketable securities is stated based on the classification as follows:

- Surat-surat berharga yang dicatat pada biaya perolehan

yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

- Surat-surat berharga yang dimiliki untuk diperdagangkan dan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

- Surat-surat berharga yang diklasifikasikan pada FVOCI dinyatakan pada nilai wajar. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar dimana keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.

- Amortised cost marketable securities are carried at amortised cost using the effective interest rate method.

- Marketable securities classified as held for trading and designated at FVPL on initial recognition are stated at fair value. Gains and losses from changes in fair value are recognised in profit or loss.

- Marketable securities classified as FVOCI investments

are stated at fair value. Subsequently, financial assets carried at fair value with all unrealised gains or losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income. Interest income is recognised in profit or loss using the effective interest rate method.

Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan surat-surat berharga tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Other fair value changes are recognised directly in equity until the marketable securities are sold or impaired, whereby the cumulative gains and losses previously recognised in equity are recognised in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Page 184: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/19 Exhibit E/19

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)

j. Efek-Efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali j. Securities Purchased Under Agreements to Resell

Efek-efek yang dibeli kembali dengan janji dijual kembali merupakan transaksi dimana Bank membeli aset keuangan dan secara simultan masuk ke dalam perjanjian untuk menjual kembali aset (atau aset yang serupa secara substansial) dengan harga tetap pada masa depan. Aset yang mendasari tidak diakui dalam laporan keuangan Bank.

Marketable securities purchased under agreements to resell are transactions in which the Bank purchases a financial assets and simultaneously enters into an agreement to resell the asset (or substantially similar asset) at a fixed price on a future date. The underlying asset is not recognised in the Bank’s financial statements.

Pada pengukuran awal, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Marketable securities purchased under agreements to resell are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.

Setelah pengakuan awal, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diakui sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, securities purchased under agreements to resell are measured at amortised cost. The difference between purchase and resale price is recognised as interest income using the effective interest method.

Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset dalam laporan posisi keuangan sebesar harga beli ditambah dengan pendapatan bunga yang sudah diakui tapi belum diterima, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.

Marketable securities purchased under agreements to resell are presented as an asset in the statement of financial position at the purchase price added with interest income recognised but not yet received, less allowance for impairment losses, where appropriate.

k. Tagihan dan Liabilitas Derivatif k. Derivative Receivables and Liabilities

Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.

All derivative instruments (including foreign currency transactions for funding and trading) are recorded in the statement of financial position at fair value. Fair value is determined based on market value using Reuters rate at reporting date or discounted cash flow method.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut:

Gains or losses on derivative contracts are presented in the financial statements based on its purpose on the transaction as (1) a hedge of the fair value, (2) a cash flow hedge, (3) a hedge of a net investment in foreign operations and (4) trading instruments, as follows:

a. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang

ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.

a. Gains or losses on derivative contracts that are designated and qualify as hedging instruments in the fair value of assets and liabilities that are protected, recognised as a gain or loss may be offset in the same accounting period. Any difference representing hedge show ineffectiveness and directly recognises as profit or loss in current year.

b. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas

kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lainnya. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi tahun berjalan.

b. The effective portions of gains or losses on derivative contracts designated as cash flow hedge are reported as other comprehensive income. The ineffective portions of the hedge are reported as profit or loss in current year.

c. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang

ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lainnya, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.

c. Gains or losses on derivative contracts designated as hedges of a net investment in a foreign operation are reported as other comprehensive income to the extent as long as it is effective as a hedge.

Page 185: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/20 Exhibit E/20

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Tagihan dan Liabilitas Derivatif (Lanjutan) k. Derivative Receivables and Liabilities (Continued)

d. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang

tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun berjalan.

d. Gains or losses on derivative contracts not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognised as profit or loss in current year.

Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Derivative receivables are classified as financial assets at fair value through profit or loss, whereas the derivative liabilities classified as financial liabilities in measured at fair value through profit or loss.

l. Kredit yang Diberikan l. Loans

Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laba rugi.

Loans are measured at amortised cost using the effective interest method, less allowance for impairment losses. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortisation is recognised in profit or loss.

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang dan bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans represent funds provided or receivables that can be considered as equivalents thereof, based on agreements or financing contracts with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang berdasarkan PSAK 55 dan klasifikasi aset keuangan pada biaya diamortisasi berdasarkan PSAK 71.

Loans are classified as loans and receivables under SFAS 55 and are classified as financial assets at amortised cost under SFAS 71.

Restrukturisasi kredit yang diberikan Loan restructuring Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.

Untuk restrukturisasi kredit bermasalah dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restruktrurisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan.

For non-performing loan restructuring which involves a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognised only if the fair value of the equity investments or other financial instruments received, reduced by estimated costs to sell the equity or other financial instruments, is less than the carrying value of loan.

Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran pada masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.

After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subjected to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.

Page 186: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/21 Exhibit E/21

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

l. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) l. Loans (Continued)

Restrukturisasi kredit yang diberikan (Lanjutan) Loan restructuring (Continued)

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the cash value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.

m. Identifikasi dan Pengukuran Kerugian Penurunan Nilai m. Identification and Measurement of Impairment Losses

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat berharga, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo), kredit yang diberikan, tagihan lainnya dan komitmen dan kontinjensi. Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif, antara lain terdiri dari tetapi tidak terbatas pada penerbitan jaminan dan fasilitas kredit yang belum digunakan.

Earning assets consist of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, marketable securities purchased under agreements to resell (reverse repo), loans, other receivable and commitments and contingencies. Commitments and contingencies are off-balance sheet transactions which include but are not limited to issued guarantees and unused loan facilities.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 Policy Effective Before January 1, 2020 Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Bank assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The criteria that the Bank uses to determine that there is objective evidence of impairment loss include:

a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit

atau pihak peminjam; b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi

atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau

hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;

d. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau

e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

a. Significant financial difficulty of the issuer or obligor; b. A breach of contract, such as a default or delinquency

in interest or principal payments; c. The lender, for economic or legal reasons relating to

the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider;

d. It becomes probable that the borrower will enter

bankruptcy or other financial reorganisation; or e. The disappearance of an active market for that

financial asset because of financial difficulties.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang secara individual signifikan dan mengalami penurunan nilai, yaitu kredit bermasalah dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.

The Bank initially assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the individually significant and impaired financial asset, i.e. non-performing loans using discounted cash flow method. The insignificant impaired financial assets are included in groups of financial asset with similar credit risk characteristics and are collectively assessed.

Page 187: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/22 Exhibit E/22

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Identifikasi dan Pengukuran Kerugian Penurunan Nilai

(Lanjutan) m. Identification and Measurement of Impairment Losses

(Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Impairment of Financial Assets (Continued)

Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Before January 1, 2020 (Continued)

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Bank assesses that there is no objective evidence of impairment for financial assets as individual, that account of financial asset will be included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.

(i) Perhitungan penurunan nilai secara individu (i) Individual impairment calculation

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkan kerugian penurunan nilai pada masa datang yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the allowance for impairment losses account and the amount of the loss is recognised in the statement of profit or loss. If a loan or held-to-maturity financial assets has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs of obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

(ii) Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (ii) Collective impairment calculation

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics such as by considering credit segmentation and past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors’ or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Bank. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Page 188: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/23 Exhibit E/23

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Identifikasi dan Pengukuran Kerugian Penurunan Nilai

(Lanjutan) m. Identification and Measurement of Impairment Losses

(Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Impairment of Financial Assets (Continued) Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Before January 1, 2020 (Continued)

(ii) Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (Lanjutan) (ii) Collective impairment calculation (Continued)

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be attributed objectively to events occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the statement of profit or loss.

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 Policy Effective Starting January 1, 2020

PSAK 71 mengharuskan cadangan kerugian diakui sebesar kerugian kredit ekspektasian 12 bulan (12-month ECL) atau kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur aset keuangan (lifetime ECL). Lifetime ECL adalah kerugian kredit ekspektasian yang berasal dari semua kemungkinan kejadian gagal bayar sepanjang umur ekspektasian suatu instrumen keuangan, sedangkan ECL 12 bulan adalah porsi dari kerugian kredit ekspektasian yang berasal dari kemungkinan kejadian gagal bayar dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

SFAS 71 requires a loss allowance to be recognised at an amount equal to either 12 month Expected Credit Losses (ECL) or lifetime ECL's. Lifetime ECL's are the ECL's that result from all possible default events over the expected life of a financial instrument, whereas 12-month ECL's are the portion of ECL's that result from default events that are possible within the 12 months after reporting date.

Bank mengakui cadangan kerugian untuk ECL pada instrumen keuangan berikut yang tidak diukur pada FVPL:

Bank recognises loss allowances for ECL on the following financial instruments that are not measured at FVPL:

- Aset keuangan yang merupakan instrumen utang; - Kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan; dan - Kredit yang diberikan

- Financial assets that are debt instruments; - Financial guarantee contracts issued; and - Loans.

Bank menggunakan model yang kompleks yang menggunakan matriks probability of default (“PD”), loss given default (“LGD”) dan exposure at default (“EAD”), yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif.

The Bank primarily uses sophisticated models that utilise the probability of default (“PD”), loss given default (“LGD”) and exposure at default (“EAD”) metrics, discounted using the effective interest rate.

a) Probability of Default (“PD”) a) Probability of Default (“PD”)

Probabilitas yang timbul pada suatu waktu dimana debitur mengalami gagal bayar, dikalibrasikan sampai dengan periode 12 bulan dari tanggal laporan (Stage 1) atau sepanjang umur (Stage 2 dan 3) dan digabungkan pada dampak asumsi ekonomi masa depan yang memiliki risiko kredit. PD diestimasikan pada point in time dimana hal ini berfluktuasi sejalan dengan siklus ekonomi.

The probability at a point in time that a counterparty will default, calibrated over up to 12 months from the reporting date (Stage 1) or over the lifetime of the product (Stage 2 and 3) and incorporating the impact of forward-looking economic assumptions that have an effect on credit risk. PD is estimated at a point in time that means it will fluctuate in line with the economic cycle.

b) Loss Given Default (“LGD”) b) Loss Given Default (“LGD”)

Kerugian yang diperkirakan akan timbul dari debitur yang mengalami gagal bayar dengan menggabungkan dampak dari asumsi ekonomi masa depan yang relevan (jika ada) dimana hal ini mewakili perbedaan antara arus kas kontraktual yang akan jatuh tempo dengan arus kas yang diharapkan untuk diterima. Bank mengestimasikan LGD berdasarkan data historis dari tingkat pemulihan dan memperhitungkan pemulihan yang berasal dari jaminan terhadap aset keuangan dengan mempertimbangkan asumsi ekonomi pada masa depan jika relevan.

The loss that is expected to arise on default, incorporating the impact of relevant forward looking economic assumptions (if any), which represents the difference between the contractual cash flows due and those that the Bank expects to receive. The Bank estimates LGD based on the historical recovery rates and considers the recovery of any collateral that is integral to the financial assets, taking into account forward looking economic assumptions if relevant.

Page 189: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/24 Exhibit E/24

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Identifikasi dan Pengukuran Kerugian Penurunan Nilai

(Lanjutan) m. Identification and Measurement of Impairment Losses

(Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Impairment of Financial Assets (Continued) Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Starting January 1, 2020 (Continued) c) Exposure at Default (“EAD”) c) Exposure at Default (“EAD”)

Perkiraan nilai eksposur neraca pada saat gagal bayar dengan mempertimbangkan bahwa perubahan ekspektasi yang diharapkan selama masa eksposur. Hal ini menggabungkan dampak penarikan fasilitas yang dijanjikan, pembayaran pokok dan bunga, amortisasi dan pembayaran dipercepat, bersama dengan dampak asumsi ekonomi masa depan jika relevan.

The expected balance sheet exposure at the time of default, taking into account that expected change in exposure over the lifetime of the exposure. This incorporates the impact of drawdowns of committed facilities, repayments of principal and interest, amortisation and prepayments, together with the impact of forward looking economic assumptions where relevant.

ECL 12 bulan (Stage 1) 12-months ECL (Stage 1) ECL diakui pada saat pengakuan awal instrumen keuangan dan merepresentasikan kekurangan kas sepanjang umur aset yang timbul dari kemungkinan gagal bayar pada masa yang akan datang dalam kurun waktu dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. ECL terus ditentukan oleh dasar ini sampai timbul peningkatan risiko kredit yang signifikan pada instrumen tersebut atau instrumen tersebut telah mengalami penurunan nilai kredit. Jika suatu instrumen tidak lagi dianggap menunjukkan peningkatan risiko kredit yang signifikan, maka ECL dihitung kembali berdasarkan basis dua belas bulan.

ECL are recognised at the time of initial recognition of a financial instrument and represent the lifetime cash shortfalls arising from possible default events up to twelve months into the future from the reporting date. ECL continue to be determined on this basis until there is either a significant increase in the credit risk of an instrument or the instrument becomes credit-impaired. If an instrument is no longer considered to exhibit a significant increase in credit risk, ECL will revert to being determined on a 12-month basis.

Peningkatan Risiko Kredit yang Signifikan (Stage 2) Significant Increase in Credit Risk (Stage 2) Jika aset keuangan mengalami peningkatan risiko kredit yang signifikan sejak pengakuan awal, kerugian kredit ekspektasian diakui atas kejadian gagal bayar yang mungkin terjadi sepanjang umur aset. Peningkatan signifikan dalam risiko kredit dinilai dengan membandingkan risiko gagal bayar atas eksposur pada tanggal pelaporan dengan risiko gagal bayar saat pengakuan awal (setelah memperhitungkan perjalanan waktu dari akun tersebut). Signifikan tidak berarti signifikan secara statistik, juga tidak dinilai dalam konteks perubahan dalam ECL. Perubahan atas risiko gagal bayar dinilai signifikan atau tidak, dinilai menggunakan sejumlah faktor kuantitatif dan kualitatif, yang bobotnya bergantung pada tipe produk dan pihak lawan. Aset keuangan dengan tunggakan 30 hari atau lebih dan tidak mengalami penurunan nilai kredit akan selalu dianggap telah mengalami peningkatan risiko kredit yang signifikan.

If a financial asset experiences a significant increase in credit risk since initial recognition, an expected credit loss provision is recognised for default events that may occur over the lifetime of the asset. Significant increase in credit risk is assessed by comparing the risk of default of an exposure at the reporting date to the risk of default at origination (after taking into account the passage of time). Significant does not mean statistically significant nor is it assessed in the context of changes in ECL. Whether a change in the risk of default is significant or not is assessed using a number of quantitative and qualitative factors, the weight of which depends on the type of product and counterparty. Financial assets that are 30 or more days past due and not credit-impaired will always be considered to have experienced a significant increase in credit risk.

Page 190: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/25 Exhibit E/25

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Identifikasi dan Pengukuran Kerugian Penurunan Nilai

(Lanjutan) m. Identification and Measurement of Impairment Losses

(Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Impairment of Financial Assets (Continued) Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Starting January 1, 2020 (Continued)

Eksposur yang Mengalami Penurunan Nilai Kredit Atau Gagal Bayar (Stage 3)

Credit-Impaired (or Defaulted) Exposures (Stage 3)

Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai kredit (atau gagal bayar) merupakan aset yang setidaknya telah memiliki tunggakan lebih dari 90 hari atas pokok dan/atau bunga. Aset keuangan juga dianggap mengalami penurunan nilai kredit dimana debitur kemungkinan besar tidak akan membayar dengan terjadinya satu atau lebih kejadian yang teramati yang memiliki dampak menurunkan jumlah estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap aset keuangan yang mengalami penurunan nilai ditentukan berdasarkan penilaian terhadap arus kas yang dapat dipulihkan berdasarkan sejumlah skenario, termasuk realisasi jaminan yang dimiliki jika memungkinkan. ECL akan mencerminkan rata-rata tertimbang dari skenario berdasarkan probabilitas dari skenario yang relevan untuk terjadi. Cadangan kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang diperkirakan akan dipulihkan, didiskontokan pada suku bunga efektif awal dan nilai tercatat bruto instrumen sebelum penurunan nilai kredit.

Financial assets that are credit-impaired (or in default) represent those that are at least 90 days past due in respect of principal and/or interest. Financial assets are also considered to be credit-impaired where the debtors are unlikely to pay on the occurrence of one or more observable events that have a detrimental impact on the estimated future cash flows of the financial asset. Loss provisions against credit-impaired financial assets are determined based on an assessment of the recoverable cash flows under a range of scenarios, including the realisation of any collateral held where appropriate. The ECL will reflect weighted average of the scenarios based on the probability of the relevant scenario to occur. The loss provisions held represent the difference between the present value of the cash flows expected to be recovered, discounted at the instrument’s original effective interest rate and the gross carrying value of the instrument prior to any credit impairment.

Periode yang diperhitungkan ketika mengukur kerugian kredit ekspektasian adalah periode yang lebih pendek antara umur ekspektasian dan periode kontrak aset keuangan. Umur ekspektasian dapat dipengaruhi oleh pembayaran dimuka dan periode kontrak maksimum melalui opsi perpanjangan kontrak. Untuk portofolio revolving tertentu, termasuk kartu kredit, umur ekspektasian dinilai sepanjang periode dimana Bank terekspos dengan risiko kredit (berdasarkan durasi waktu yang dibutuhkan untuk fasilitas kredit ditarik), bukan sepanjang periode kontrak.

The period considered when measuring expected credit loss is the shorter of the expected and the contractual term of the financial asset. The expected life may be impacted by prepayments and the maximum contractual term by extension options. For certain revolving portfolios, including credit cards, the expected life is assessed over the period that the Bank is exposed to credit risk (which is based on the length of time it takes for credit facilities to be withdrawn) rather than the contractual term.

Untuk aset keuangan yang bisnis modelnya merupakan untuk mendapatkan arus kas kontraktual, seperti kredit yang diberikan, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif, untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets under business model hold to collect, such as loans, carried at amortised cost, the Bank first determines whether there is objective evidence of impairment individually on financial assets that are individually significant or collectively, for non-individually significant financial assets.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.

Individual valuations are made on significant financial assets that have objective evidence of impairment. Insignificant financial assets are included in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and are assessed collectively.

Bank menganggap sekuritas investasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dan dana yang ditempatkan pada Bank Indonesia memiliki risiko kredit yang rendah, karena pokok dan bunga investasi pemerintah tersebut dijamin oleh pemerintah dan tidak ada kerugian yang pernah terjadi. Bank tidak menerapkan pengecualian risiko kredit yang rendah untuk instrumen keuangan lainnya.

The Bank considers a Rupiah denominated government investment securities and funds placed with Bank Indonesia as having low credit risk since the principal and interest of government bond are guaranteed by the government and there is no historical loss experience. The Bank does not apply the low credit risk exemption to any other financial instruments.

Page 191: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/26 Exhibit E/26

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Identifikasi dan Pengukuran Kerugian Penurunan Nilai

(Lanjutan) m. Identification and Measurement of Impairment Losses

(Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Impairment of Financial Assets (Continued) Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Starting January 1, 2020 (Continued) Eksposur yang Mengalami Penurunan Nilai Kredit Atau Gagal Bayar (Stage 3) (Lanjutan)

Credit-Impaired (or Defaulted) Exposures (Stage 3) (Continued)

Cadangan kerugian untuk ECL disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai berikut ini:

Loss allowances for ECL are presented in the statement of financial position as follows:

- Aset keuangan diukur pada biaya perolehan

diamortisasi: sebagai pengurang dari nilai tercatat bruto aset;

- Komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan: umumnya, sebagai provisi yang dicatat pada liabilitas lainnya.

- Financial assets measured at amortised cost: as a deduction from the gross carrying amount of the assets;

- Loan commitments and financial guarantee contracts: generally, as a provision which is presented in other liabilities.

Hapus Buku Aset Keuangan Write-Off of Financial Assets Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian pada masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

The associated financial assets and allowance are written-off in the absence of realistic opportunities for future returns and any guarantees have been realised or undertaken by the Bank. The financial assets are written-off by reversing the allowance for impairment losses. The financial assets may be written-off after all necessary procedures have been performed and the amount of the loss has been determined.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Sementara, penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya pada laba rugi.

Subsequent recoveries from financial assets which were written-off in the current period is credited to the allowance for impairment losses account. While, subsequent recoveries from financial assets which were written-off in the previous period are recorded as other operating income in profit or loss.

Penurunan Nilai Atas Aset Non-Produktif Impairment of Non-Productive Assets Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aset non-produktif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Termasuk di dalam penyesuaian ini adalah penambahan penyisihan penghapusan aset non-produktif maupun pemulihan aset non-produktif yang telah dihapusbukukan sebelumnya.

Adjustments to the allowance for losses on non-productive assets are reported in the year that such adjustments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for losses as well as recoveries of previously written-off non-productive assets.

Aset non-produktif dihapusbukukan dengan mengurangi penyisihan penghapusan yang bersangkutan apabila menurut manajemen aset tersebut tidak mungkin dipulihkan lagi.

Non-productive assets are written-off against the respective allowance for losses when management believes that the recoverability of those assets is unlikely.

Page 192: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/27 Exhibit E/27

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

n. Tagihan dan Utang Akseptasi n. Acceptance Receivables and Payables

Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan utang akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Acceptance receivables are stated at amortised cost using the effective interest method after deducting any allowance for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortised cost using the effective interest method.

Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.

The estimated fair value of acceptance receivables which is a non-interest bearing instrument is the amount to be paid by the debtors to the Bank. Whereas the estimated fair value of acceptance payables which is a non-interest bearing instrument is the amount repayable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is its carrying amount.

Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 Policy Effective Before January 1, 2020 Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya.

Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Acceptance payables are classified as other financial liabilities.

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 Policy Effective Starting January 1, 2020 Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok biaya perolehan diamortisasi.

Acceptance receivables are classified as financial assets at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy for financial assets classified at amortised cost.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Acceptances payable are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.

o. Biaya Dibayar di Muka o. Prepayments

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Prepayments are amortised over their beneficial periods using the straight-line method.

p. Aset Tetap p. Fixed Assets

Bank menerapkan PSAK 16 (Amendemen 2015), "Aset Tetap".

The Bank implemented SFAS 16 (Amendment 2015), "Fixed Assets".

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including non-refundable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the assets to its working condition and location for its intended use.

Sejak Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi. Bank menetapkan untuk melakukan revaluasi maksimal 3 tahun sekali.

Since December 2015, the Bank changed its accounting policies for land and buildings from cost model to revaluation model. The Bank decided to revaluate its assets every 3 years at maximum.

Page 193: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/28 Exhibit E/28

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

p. Aset Tetap (Lanjutan) p. Fixed Assets (Continued)

Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Penilaian terhadap tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.

Land and buildings are stated at fair value, less accumulated depreciation for buildings. Valuation of land and buildings are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.

Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset”. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut memiliki saldo “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” yang disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.

Increase in the carrying amount arising from revaluations of land and buildings is recorded in “Asset Revaluation Reserve”. Decrease in carrying amount arising from revaluation is recorded as expense in the current year. If the asset has a balance on its “Gain of Revaluation of Fixed Assets”, which is presented under “Other Comprehensive Income”, then the loss on impairment is deducted from the “Gain on Revaluation of Fixed Asset” and the rest of the amount is charged to current year’s expenses.

Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The revaluation surplus of land and buildings are directly transferred to retained earnings when the asset is derecognised.

Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan.

Fixed assets other than land and buildings are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). The initial cost of the fixed assets consists of its construction cost or purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to its working condition and location for its intended use.

Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Recognition of depreciation commences when an asset is in its location and condition and capable of being operated in the manner intended by management. Depreciation is computed using the double-declining balance method, except for buildings, which depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Tarif Depresiasi/ Umur Manfaat/

Depreciation Rates Useful Life

Bangunan 5% 20 tahun/years Buildings Perlengkapan dan peralatan kantor 25% - 12,5% 4-8 tahun/years Office furniture and equipment Kendaraan bermotor 25% - 12,5% 4-8 tahun/years Vehicles

Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

When a significant repair of the asset is performed, the cost of repair is capitalized as part of the replacement cost of the asset’s carrying amount if the criteria for recognition are met. All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalization criteria are recognised in profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively as appropriate.

Page 194: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/29 Exhibit E/29

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

p. Aset Tetap (Lanjutan) p. Fixed Assets (Continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amounts of the fixed assets are derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income at the year the asset is derecognised.

q. Aset Takberwujud q. Intangible Assets

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.

Intangible asset is measured at cost at initial recognition. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortisation and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either definite or indefinite.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Intangible asset with definite useful life Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus (atau metode lainnya sepanjang mencerminkan pola manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dikonsumsi oleh entitas).

Intangible asset with definite life is amortised over the economic useful life by using a straight-line method(or method as it reflects the pattern in which the asset’s future economic benefits are expected to be consumed by the entity).

Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku.

The amortisation period and the amortisation method for intangible assets with a definite useful life are reviewed at least at each financial year-end.

Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut:

Amortisation is calculated so as to write-off the cost of the assets, less its estimated residual value, over its useful economic life as follows:

Tahun / Years

Perangkat lunak 4 SoftwareHak guna bangunan 8 Building rights

r. Sewa r. Leases

Bank sebagai penyewa The Bank as lessee Kebijakan Berlaku Sebelum 1 Januari 2020 Policy Effective Before January 1, 2020 Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh pesewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa.

Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to profit or loss over the term of the lease.

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 Policy Effective Starting January 1, 2020

Bank menilai apakah sebuah kontrak mengandung sewa, pada awal kontrak. Bank mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa sehubungan dengan seluruh kesepakatan sewa di mana Bank merupakan penyewa, kecuali untuk sewa jangka-pendek (yang didefinisikan sebagai sewa yang memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang) dan sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah. Untuk sewa-sewa tersebut, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban operasi secara garis lurus selama masa sewa kecuali dasar sistematis lainnya lebih merepresentasikan pola konsumsi manfaat penyewa dari aset sewa.

The Bank assesses whether a contract is or contains a lease, at the inception of the contract. The Bank recognises a right-of-use asset and a corresponding lease liability with respect to all lease arrangements in which it is the lessee, except for short-term leases (defined as leases with a lease term of 12 months or less) and leases of low value assets. For these leases, the Bank recognises the lease payments as an operating expense on astraight-line basis over the term of the lease unless another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased assets are consumed.

Page 195: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/30 Exhibit E/30

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

r. Sewa (Lanjutan) r. Leases (Continued)

Kebijakan Berlaku Mulai 1 Januari 2020 (Lanjutan) Policy Effective Starting January 1, 2020 (Continued)

Liabilitas sewa awalnya diukur sebesar nilai kini dari pembayaran sewa masa depan yang belum dibayarkan pada tanggal dimulainya, yang didiskontokan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa. Jika suku bunga ini tidak dapat ditentukan, Bank menggunakan suku bunga pinjaman inkremental.

The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at the commencement date, discounted using the rate implicit in the lease. If this rate cannot be readily determined, the Bank uses its incremental borrowing rate.

Pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa meliputi pembayaran tetap, termasuk pembayaran tetap secara substansi dikurangi dengan piutang insentif sewa.

Lease payments included in the measurement of the lease liability comprise fixed payments, including in-substance fixed payments less any lease incentive receivable.

Liabilitas sewa selanjutnya diukur dengan meningkatkan jumlah tercatat untuk mereflesikan bunga atas liabilitas sewa (menggunakan metode suku bunga efektif) dan dengan mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang telah dibayar.

The lease liability is subsequently measured by increasing the carrying amount to reflect the interest on the lease liability (using the effective interest method) and by reducing the carrying amount to reflect the lease payments made.

Aset hak-guna terdiri dari pengukuran awal atas liabilitas sewa, pembayaran sewa yang dilakukan pada saat atau sebelum permulaan sewa dan biaya langsung awal. Aset hak-guna selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.

The right-of-use assets comprise the initial measurements of the corresponding lease liability, lease payments made at or before the commencement day and any initial direct costs. They are subsequently measured at cost less accumulated depreciation and impairment losses.

Jika Bank memiliki kewajiban atas biaya pembongkaran dan pemindahan aset sewa, merestorasi tempat di mana aset berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan oleh syarat dan ketentuan sewa, provisi diakui dan diukur sesuai PSAK 57. Biaya tersebut diperhitungkan dalam aset hak-guna terkait, kecuali jika biaya tersebut terjadi untuk memproduksi persediaan.

Whenever the Bank incurs an obligation for costs to dismantle and remove a leased asset, restore the site on which it is located or restore the underlying assets to the conditions required by the terms and conditions of the lease, a provision is recognised and measured under SFAS 57. The costs are included in the related right-of-use asset, unless those costs are incurred to produce inventories.

Aset hak-guna disusutkan selama periode yang lebih singkat antara masa sewa dan masa manfaat aset pendasar. Jika pesewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar atau jika biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan Bank akan mengeksekusi opsi beli, aset hak-guna disusutkan selama masa manfaat aset pendasar. Penyusutan dmulai pada tanggal dimulainya sewa.

Right-of-use assets are depreciated over the shorter period of lease term and useful life of the underlying assets. If a lease transfers ownership of the underlying assets or the cost of the right-of-use assets reflects that of the Bank expects to exercise a purchase option, the related right-of-use asset is depreciated over the useful life of the underlying assets. The depreciation starts at the commencement date of the lease.

Aset hak-guna Bank disajikan sebagai bagian dari “asettetap”, dan liabilitas sewa secara terpisah di dalam laporan posisi keuangan.

The Bank’s right-of-use assets are presented as “fixed assets” and lease liabilities are presented separately in the statement of financial position.

Page 196: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/31 Exhibit E/31

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

s. Agunan yang Diambil Alih s. Foreclosed Assets

Agunan yang Diambil Alih (AYDA) sehubungan dengan penyelesaian kredit diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau sebesar nilai tercatat dari kredit, mana yang lebih rendah. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan setelah dikurangi dengan estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan, yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan sebagai penyisihan penghapusan kredit yang diberikan pada tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Foreclosed assets (AYDA) with respect to settlement of loans are recognised at net realizable value or the carrying amount of the loan, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the collateral after deducting the estimated costs of disposal. Excess loan given, which has not been repaid by the borrower on the value of foreclosed assets, is charged as an allowance for uncollectible loans in the current year. The differences between the value of the collateral and the proceeds from sale are recognised as a gain or loss upon sale of the collateral.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang di ambil alih dan kerugiannya dibebankan dalam laporan laba rugi.

Management evaluates the value of foreclosed asset on a regular basis. Allowance for losses on foreclosed assets is provided based on decrease in the value of foreclosed assets and any such write-down is recognised in profit or loss.

Beban perbaikan yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.

Reconditioning costs that arise after the takeover of collateral is capitalized in the accounts of the foreclosed assets.

t. Aset Lain-lain t. Other Assets Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih harus diterima, pajak dibayar dimuka, beban ditangguhkan dan lain-lain.

Other assets consist of accrued interest receivables, prepaid taxes, deferred expense and others.

u. Liabilitas Segera u. Obligations Due Immediately

Liabilitas segera merupakan liabilitas kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Obligations due immediately represent liabilities to other parties that are to be paid immediately in accordance with the terms of the relevant agreements.

v. Simpanan dari Nasabah v. Deposits from Customers

Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk Bank) berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan lain yang dipersamakan dengan itu.

Deposits from customers are the funds placed by the public (excluding banks) based on fund deposit agreements. Included in this account are current accounts, saving deposits, time deposits and other deposits.

Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Current accounts are customer deposits which may be withdrawn at any time by cheque or by transfers using bank draft or other means of payment order.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati.

Saving deposits are customer deposits which can be withdrawn only by customers in accordance with certain conditions.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dan Bank.

Time deposits represent customer deposits which can be withdrawn only at certain time in accordance with the agreement between the deposit holders and the Bank.

Simpanan dari nasabah pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Deposits from customers are initially measured at fairvalue plus directly attributable transaction costs and after initial recognition are measured at amortised cost using the effective interest method.

Page 197: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/32 Exhibit E/32

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

w. Simpanan dari Bank Lain w. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk tabungan, giro, deposito dan interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari90 hari atau lebih. Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.

Deposits from other banks represent liabilities to other banks, whether local or overseas, in the form of savings deposits, current accounts, time deposits and interbank call money with original maturities of less than 90 days or more. Deposits from other banks are recorded as a liability to other banks.

Simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Deposits from other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Incremental costs directly attributable to the acquisition of the deposits from other banks are deducted from the amount of deposits.

x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga x. Interest Income and Expense Recognition

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui sebagai “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognised as “interest income” and “interest expense” in profit or loss using the effective interest method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas pada masa mendatang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payment or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit pada masa mendatang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya.

When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider future credit losses. The calculation includes significant fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.

Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

Interest income on loans or other earning assets that are classified as non-performing is recognised only to the extent that interest is received in cash. When a financial asset is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.

y. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi y. Fees and Commission Income and Expense

Pendapatan dan beban provisi dan komisi merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam suku bunga efektif. Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laba rugi.

Fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest of a financial asset or financial liability are included in the calculation of effective interest rate. Significant fees and commission income that are directly related to lending activities are recognised as a part/(deduction) of lending cost and will be recognised as interest income by amortising the carrying value of the loan based on the effective interest rate and included as a part of interest income in profit or loss.

Page 198: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/33 Exhibit E/33

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

y. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi (Lanjutan) y. Fees and Commission Income and Expense (Continued)

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui dan/atau terkait dengan pemberian suatu jasa, sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi dan dicatat pada akun pendapatan operasional lainnya.

Fees and commission income which are not related to lending activities or at a specific period are recognised as income at transaction date as other operating income.

Beban provisi dan komisi lainnya sehubungan dengan transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.

Other fees and commission expenses relating to inter-bank transactions are recognised as an expense when the services are received.

Apabila pinjaman diselesaikan sebelum jatuh tempo, maka saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui pada saat pinjaman diselesaikan.

If the loan is settled before maturity, the unamortised fees and commissions income is recognised when the loan is settled.

z. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya z. Other Operating Income (Expenses)

i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya i. Other Banking Services Income

Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi tabungan, giro dan jasa pengelolaan keuangan.

Other banking services income includes transfer fees, collection fees, and commissions from saving deposits, demand deposits and financial management services.

ii. Beban Tenaga Kerja ii. Personnel Expenses

Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.

Personnel expenses represent expenses which relate to salaries of employees, bonuses, overtime, allowances and training.

iii. Beban Umum dan Administrasi iii. General and Administration Expenses

Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank.

General and administration expenses representexpenses which relate to office activities and the Bank’s operational activities.

aa. Penjabaran Mata Uang Asing aa. Foreign Currency Translation

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in foreign currency are converted into Rupiah using the spot rate at those transaction dates. At the financial position report dates, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated using the Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesia Time (WIB) prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognisedin the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the exchange rates used are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

1 Pound Sterling Inggris 19.012,46 18.238,14 1 Great Britain Pound Sterling1 Euro Eropa 17.234,43 15.570,61 1 Euro European1 Dolar Amerika Serikat 14.050,00 13.882,50 1 United States Dollar1 Dolar Singapura 10.606,18 10.315,05 1 Singapore Dollar1 Dolar Hongkong 1.812,30 1.782,75 1 Hongkong Dollar1 Rupee India 191,65 194,74 1 India Rupee1 Yen Jepang 135,97 127,81 1 Japanese Yen

Page 199: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/34 Exhibit E/34

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

bb. Perpajakan bb. Taxation

Bank menerapkan PSAK 46 (Amendemen 2016) yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan pada masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.

The Bank applied SFAS 46 (Amendment 2016) which requires the Bank to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognised in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognised in the financial statements.

Beban pajak terdiri dari pajak tangguhan dan pajak kini. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense comprises of deferred and current tax. Taxes are recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised on other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated using the prevailing or substantially prevailing tax rate at the statements of financial position date. The changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities caused by the change in tax rates shall be or charged to current year, except for the prior transactions, which are directly charged or credited to equity.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.

Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. The effective tax rate is used to determine deferred tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.

A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilised.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

cc. Liabilitas Imbalan Pascakerja cc. Post-Employment Benefits Liabilities

Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Biaya pemutusan kontrak kerja diakui pada periode ketika Bank telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.

Employment termination benefits are payable whenever an employee's employment is terminated before the normal retirement date. The Bank recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Termination costs are recognised in the period when the Bank is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan.

Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan aktuaris adalah metode Projected Unit Credit.

The Bank recognises provisions for employee service entitlements in accordance with the Labor Law. The provisions are recognised using actuarial calculation. The method used by the actuary for actuarial calculation is the Projected Unit Credit.

Page 200: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/35 Exhibit E/35

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

cc. Liabilitas Imbalan Pascakerja (Lanjutan) cc. Post-Employment Benefits Liabilities (Continued)

Liabilitas imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of a defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date adjusted for unrecognised actuarial gains or losses of past service costs.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasi menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Pengukuran kembali dapat timbul dari perubahan pada asumsi-asumsi aktuarial yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain dan disajikan bagian dari penghasilan komprehensif lain di ekuitas.

Remeasurement arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income and presented as part of other comprehensive income in equity.

Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Past service costs are recognised immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

dd. Provisi dd. Provisions

Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik secara hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi, dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

A provision is recognised when the Bank has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.

All provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed.

ee. Laba (Rugi) per Saham Dasar ee. Basic Earnings (Loss) per Share

Laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan PSAK 56 (Revisi 2014) dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings (loss) per share is computed based on SFAS 56 (Revised 2014) by dividing income (loss) for the year attributable to ordinary equity holders of the parent company by the weighted average number of shares outstanding during year.

Bank tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The Bank has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2020 and 2019, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

ff. Informasi Segmen ff. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements.

Segmen wilayah adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.

An area segment is a clearly defined component area of the Bank which is distinguishable from one area to another with regards to its assets, performance and activities.

Page 201: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/36 Exhibit E/36

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

ff. Informasi Segmen (Lanjutan) ff. Segment Information (Continued)

Bank menyajikan segmen berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK 5 (Penyesuaian 2015). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi.

The Bank presents the segments based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision-maker in accordance with SFAS 5 (Improvement 2015). The Bank’s chief operating decision-maker is a Director.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Assets and liabilites that are used in one segment or more are allocated to each segment if, and only if, income and expenses that are related to those assets are also allocated to those segments.

gg. Liabilitas dan Aset Kontinjensi gg. Contingent Liabilities and Assets

Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadi kecil. Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam laporan keuangan ketika adanya kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi.

Contingent liabilities are not recognised in the financial statements but are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognised but are disclosed in the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.

hh. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan hh. Events After the Reporting Period

Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Bank (adjusting event) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events, jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampak material terhadap laporan keuangan.

Any post-year-end event that provides additional information about the Bank’s financial position (adjusting event) is reflected in the financial statements. Post-year-end events that are not adjusting events, if any, are disclosed when material to the financial statements.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects:

Nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan

atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; dan

Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

The reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; and

The reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Pertimbangan Judgments Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:

The most significant judgment and estimates in determining the amounts recognised in the financial statements are as follows:

Usaha yang Berkelanjutan Going Concern Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya pada masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

The Bank's management has made an assessment of the Bank's ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Futhermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt on the Bank's ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.

Page 202: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/37 Exhibit E/37

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSISIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumption Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan setelah Penerapan PSAK 71

Allowance for Impairment Losses of Financial Assets uponAdoption of SFAS 71

Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi neto dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.

The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty's financial situation and the net realisable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management.

Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product.

Perhitungan ECL Bank adalah hasil dari model yang kompleks dengan sejumlah asumsi yang mendasarinya.

The Bank’s ECL calculations are outputs of complex models with a number of underlying assumptions.

Pertimbangan signifikan dalam menentukan ECL meliputi: menentukan apa yang dianggap sebagai peningkatan risiko kredit yang signifikan, mengembangkan model ECL, termasuk pilihan input yang berkaitan dengan variabel makro ekonomi, dan membuat asumsi dan estimasi untuk menggunakan informasi yang relevan tentang kejadian masa lalu, kondisi saat ini dan prakiraan kondisi ekonomi.

Significant judgments in determining ECL include: defining what is considered to be a significant increase in credit risk, developing the ECL models, including the choice of inputs relating to macroeconomic variables, and making assumptions and estimates to incorporate relevant information about past events, current conditions and forecasts of economic conditions.

Dalam membuat estimasi terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam menggunakan asumsi yang sangat subjektif dan sangat sensitif terhadap faktor risiko.

A high degree of uncertainty is involved in making estimations using assumptions that are highly subjective and very sensitive to the risk factors.

Nilai tercatat kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 11.

The carrying value of loans is disclosed in Note 11.

Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2d untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan secara aktif dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value of financial assets and liabilities which do not have a market price, the Bank uses the assessment technique as described in Note 2d for financial instruments that are not traded in an active market and have limited price information, less objective fair value and require varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, factor in the uncertainty of the market, price assumption and other risks.

Umur Ekonomis Aset Tetap Useful Life of Fixed Assets Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut.

The Bank estimates the useful lives of fixed assets based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets arereviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets.

Page 203: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/38 Exhibit E/38

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Estimates and Assumption (Continued) Umur Ekonomis Aset Tetap (Lanjutan) Useful Life of Fixed Assets (Continued) Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban operasional yang diakui.

In addition, estimation of the useful lives of fixed assets is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded operating expenses.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 13. The carrying value of fixed assets is disclosed in Note 13. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-Financial Assets Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikanbahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali.Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The Bank assesses impairment on assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an assets may not be recoverable. The factors that which could trigger an impairment review include the following:

Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan

dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksi hasil operasi pada masa yang akan datang;

Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan

Tren negatif industri dan ekonomi signifikan.

Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results;

Siginificant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and

Significant negative industry or economic trends. Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (UnitPenghasil Kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk Unit Penghasil Kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.

The Bank recognises an impairment loss whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and its value in use (Cash Generating Unit). Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the Cash Generating Unit to which the asset belongs.

Pengakuan Pajak Tangguhan Recognition of Deferred Taxes Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanyakemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak pada masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak pada masa yang akan datang.

Deferred tax assets are recognised for all unused fiscal loss and temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Nilai Sekarang dari Imbalan Kerja Present Value of Post-Employment Benefits Biaya untuk imbalan pascakerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji pada masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun pada masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas Obligasi Pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The cost of post-employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long-term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of Government Bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefits liability.

Page 204: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/39 Exhibit E/39

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS 4. CASH 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Rupiah 11.486.248.750 10.760.640.050 Rupiah Dolar Amerika Serikat 1.226.817.900 3.744.776.610 United States Dollar Total 12.713.066.650 14.505.416.660 Total

Saldo kas termasuk kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 194.950.000 dan Rp 263.800.000.

Cash balance includes cash in Automatic Teller Machine (ATM), which as of December 31, 2020 and 2019, amounted to Rp 194,950,000 and Rp 263,800,000, respectively.

Cash In Safe dan Cash In Transit diasuransikan terhadap risiko kebongkaran kepada PT MAG Fairfax (pihak ketiga) dengan nilai Rp 7.400.000.000 untuk Cash In Safe dan Rp 68.200.000.000 untuk Cash In Transit.

Cash In Safe and Cash In Transit are insured for burglaryrisks with PT MAG Fairfax (third party) with insurancecoverage of Rp 7,400,000,000 for Cash In Safe and Rp 68,200,000,000 for Cash In Transit, respectively.

Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinankerugian dari risiko tersebut.

The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Rupiah 78.245.117.455 137.479.256.297 Rupiah Dolar Amerika Serikat 25.290.000.000 53.447.625.000 United States Dollar

Total 103.535.117.455 190.926.881.297 Total

Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannyasebagai bank umum, serta GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.

The Bank is required to maintain Minimum StatutoryReserves (GWM) in Rupiah for conventional banking and GWM in foreign currency for foreign exchange transactions. GWM are maintained in the form of current accounts with Bank Indonesia.

Rasio GWM Bank untuk rekening Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The Bank’s GWM ratio for its Rupiah and foreign currencyaccounts as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Rupiah RupiahGWM Primer 3,74% 6,43% Primary GWM Penyangga Likuiditas Makroprudensial Macroprudential liquidity buffer

(PLM) 17,55% 18,23% (PLM) Dolar Amerika Serikat 4,48% 8,22% United States Dollar

Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2020 diatur dalam PBI No. 20/3/PBI/2018, PBI No. 22/3/PBI/2020 dan perubahannya dalam PBI No. 22/10/PBI/2020 dan PADG No. 22/19/PADG/2020 tentang Perubahan Keenam atas PADG No. 20/10/PADG/2018 tentang GWM dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2020. Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2019 diatur dalam PADG No. 21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 2019.

The GWM Ratio as of December 31, 2020 is stipulated based on PBI No. 20/3/PBI/2018, PBI No. 22/3/PBI/2020 and its changes in PBI No. 22/10/PBI/2020 and PADG No. 22/19/PADG/2020 regarding Sixth Changes of PADG No. 20/10/PADG/2018 concerning GWM in Rupiah and Foreign Currency for Commercial Banks, Sharia Banks and Sharia Business Units effective starting August 1, 2020. The GWM Ratio as of December 31, 2019 is stipulated based on PADG No. 21/14/PADG/2019 dated June 26, 2019.

Page 205: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/40 Exhibit E/40

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (Continued)

Berdasarkan PBI No. 21/12/PBI/2019 tanggal 25 November 2019 dan PADG No. 21/22/PADG/2019 tanggal28 November 2019 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan PLM Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank juga wajib menghitung RIM dan rasio PLM.

Based on PBI No. 21/12/PBI/2019 dated November 25, 2019 and PADG No. 21/22/PADG/2019 dated November 28, 2019 regarding Macroprudential Intermediation Ratio and PLM for Commercial Conventional Banks, Sharia Banks and Sharia Business Unit, the Bank is required to calculate RIM and PLM ratio.

PLM adalah cadangan likuiditas minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk surat berharga yangmemenuhi persyaratan tertentu, yang besarnya ditentukan oleh Bank Indonesia.

PLM is the minimum liquidity reserve that must be maintained by Banks in the form of securities that meet certain requirements, the amount of which is determined by Bank Indonesia.

Bank telah memenuhi peraturan yang berlaku tentang GWM Bank Umum Konvensional pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

The Bank has complied with the prevailing regulationsregarding GWM of Conventional Commercial Banks as of December 31, 2020 and 2019.

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Pihak berelasi Related parties

Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Bank of India - New York 8.714.229.393 1.621.682.572 Bank of India - New York India Rupee Indian Rupee

Bank of India - Mumbai 929.918.720 369.222.475 Bank of India – Mumbai Yen Jepang Japan Yen

Bank of India - Tokyo 751.667.450 108.353.356 Bank of India – Tokyo Euro Euro

Bank of India – Paris 480.490.738 89.020.759 Bank of India – Paris Pound Sterling Pound Sterling

Bank of India – London 377.115.566 123.409.833 Bank of India - London Dolar Singapura Singapore Dollar

Bank of India - Singapura 274.009.282 261.663.111 Bank of India – Singapore Dolar Hongkong Hongkong Dollar

Bank of India – Hongkong 92.437.250 121.503.433 Bank of India – Hongkong

Total pihak berelasi 11.619.868.399 2.694.855.539 Total related parties

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

PT Maybank Indonesia Tbk 2.360.955.718 689.559.796 PT Maybank Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk 2.112.596.088 1.538.943.940 PT Bank Pan Indonesia Tbk

Mata uang asing Foreign currencies Bank of America 24.377.108.416 31.760.572.719 Bank of America PT Bank Central Asia Tbk 347.869.711 930.742.078 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 312.997.189 778.693.997 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Total pihak ketiga 29.511.527.122 35.698.512.530 Total third parties

Total 41.131.395.521 38.393.368.069 Total

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, semua giro pada bank lain diklasifikasikan sebagai lancar berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia.

As of December 31, 2020 and 2019, all current accounts with other banks are classified as current based on the collectibility of Bank Indonesia.

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

The management believes that no allowance for impairment losses on current accounts with other banks is necessary as of December 31, 2020 and 2019.

Page 206: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/41 Exhibit E/41

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.

All placements with other banks are made with third parties.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan dan mata uang adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia and other banks by type andcurrency of placements are as follows:

31 Desember / December 31, 2 0 2 0 Tingkat bunga Jangka rata-rata efektif waktu per tahun/ (hari)/ Average annual

Term effective Total/ Jenis penempatan (days) interest rate Total Type of placements Rupiah Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 5 3,00% 83.000.000.000 Bank Indonesia Deposit Facilities Bunga diskonto ( 20.741.358 ) Discount interest Subtotal 82.979.258.642 Subtotal Deposito Berjangka Time Deposits PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 31 3,60% 220.000.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Total – Neto 302.979.258.642 Total - Net

31 Desember / December 31, 2 0 1 9 Tingkat bunga Jangka rata-rata efektif waktu per tahun/ (hari)/ Average annual

Term effective Total/ Jenis penempatan (days) interest rate Total Type of placements Rupiah Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 2 4,25% 14.000.000.000 Bank Indonesia Deposit Facilities Bunga diskonto ( 1.652.388 ) Discount interest Subtotal 13.998.347.612 Subtotal Deposito Berjangka Time Deposits PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 31 6,00% 350.000.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Total – Neto 363.998.347.612 Total – Net

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 digolongkan sebagai lancar berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia. Tidak terdapatpenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir atau dijaminkan.

Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2020 and 2019 are classified as current based on Bank Indonesia collectibility. There were no placements with Bank Indonesia and other banks which were blocked or guaranteed.

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesiadan bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember2020 dan 2019.

The management believes that no allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks is necessary as of December 31, 2020 and 2019.

8. EFEK-EFEK 8. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan Jenis dan Peringkat a. By Type and Rating

31 Desember / December 31, 2 0 2 0 Nilai tercatat/ Peringkat/

Carrying value Rating

Biaya perolehan yang diamortisasi At amortised cost Rupiah Rupiah

Obligasi Ritel Negara 306.287.627.659 - State Retail Bonds Surat Utang Negara 50.251.194.456 - Government Securities Bank Mandiri Obligasi Tahap I Seri A 2016 35.000.000.000 idAAA Bank Mandiri Bonds Phase I Series A 2016

Total 391.538.822.115 Total

Page 207: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/42 Exhibit E/42

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (Lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)

a. Berdasarkan Jenis dan Peringkat (Lanjutan) a. By Type and Rating (Continued)

31 Desember / December 31, 2 0 1 9 Nilai tercatat/ Peringkat/

Carrying Value Rating

Biaya perolehan yang diamortisasi At amortised cost Rupiah Rupiah Obligasi Ritel Negara 276.509.726.858 - State Retail Bonds Negotiable Certificate of Deposit Negotiable Certificate of Deposit

Bank Negara Indonesia 121.740.993.173 idAAA Bank Negara Indonesia Sertifikat Bank Indonesia 96.448.774.356 - Certificates of Bank Indonesia Bank Mandiri Obligasi Bank Mandiri Bonds

Tahap I Seri A 2016 13.000.000.000 idAAA Phase I Series A 2016

Total 507.699.494.387 Total

Efek-efek di atas telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Securities as mentioned above were rated byPT Pemeringkat Efek Indonesia.

b. Berdasarkan Penerbit b. By Issuer

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31,

2020 2019

Efek pemerintah 356.538.822.115 372.958.501.214 Government securitiesEfek bukan pemerintah 35.000.000.000 134.740.993.173 Non-government securities Total 391.538.822.115 507.699.494.387 Total

c. Berdasarkan Jangka Waktu c. By Maturity

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31,

2020 2019

Rupiah Rupiah< 1 bulan - - < 1 month > 1 bulan ≤ 3 bulan - - > 1 month ≤ 3 months > 3 bulan ≤ 60 bulan 306.287.627.660 494.699.494.387 > 3 month ≤ 60 months > 60 bulan 85.251.194.455 13.000.000.000 > 60 months

Total 391.538.822.115 507.699.494.387 Total

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

The management believes that no allowance for impairment losses on marketable securities is necessary as of December 31, 2020 and 2019.

Page 208: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/43 Exhibit E/43

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI 9. SECURITIES PURCHASED UNDER AGREEMENTS TO RESELL

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dari pihak ketiga terdiri dari:

Securities purchased under agreements to resell from third parties are as follows:

31 Desember / December 31, 2020 Pendapatan Nilai bunga yang Jenis Nilai Tanggal Tanggal penjualan belum Nilai efek-efek/ nominal/ dimulai/ jatuh kembali/ diamortisasi/ tercatat/

Nasabah/ Type of Nominal Starting tempo/ Resale Unamortised Carrying Counterparty securities amount date Due date amount interest value

Bank Indonesia FR0043 100.000.000.000 28/12/2020 04/01/2021 109.133.118.250 34.079.250 109.099.039.000 Bank Indonesia FR0061 100.000.000.000 28/12/2020 04/01/2021 99.945.323.698 30.758.500 99.914.565.198 Bank Indonesia FR0063 100.000.000.000 28/12/2020 04/01/2021 98.498.969.833 30.758.500 98.468.211.333 Bank Indonesia FR0063 100.000.000.000 28/12/2020 04/01/2021 98.498.969.833 30.758.500 98.468.211.333 Bank Indonesia FR0063 100.000.000.000 28/12/2020 04/01/2021 98.498.969.833 31.210.155 98.467.759.678 Bank Indonesia VR0042 100.000.000.000 30/12/2020 06/01/2021 94.978.164.450 49.431.750 94.928.732.700 Bank Indonesia VR0034 60.000.000.000 29/12/2020 05/01/2021 57.350.307.463 23.878.550 57.326.428.913 Bank Indonesia VR0038 60.000.000.000 29/12/2020 05/01/2021 57.193.293.056 23.813.175 57.169.479.881 Total/Total 720.000.000.000 714.097.116.416 254.688.380 713.842.428.036

31 Desember / December 31, 2019 Pendapatan Nilai bunga yang Jenis Nilai Tanggal Tanggal penjualan belum Nilai efek-efek/ nominal/ dimulai/ jatuh kembali/ diamortisasi/ tercatat/

Nasabah/ Type of Nominal Starting tempo/ Resale Unamortised Carrying Counterparty securities amount date Due date amount interest value

Bank Indonesia SPN12200619 210.000.000.000 27/12/2019 03/01/2020 194.928.629.875 54.094.250 194.874.535.624Bank Indonesia SPN12200130 200.000.000.000 26/12/2019 02/01/2020 189.098.667.361 26.238.194 189.072.429.167Bank Indonesia SPN12200213 100.000.000.000 26/12/2019 02/01/2020 94.650.932.361 13.133.194 94.637.799.167Bank Indonesia SPN03200123 65.000.000.000 30/12/2019 06/01/2020 61.616.797.035 42.747.883 61.574.049.153Bank Indonesia SPN12201009 22.000.000.000 31/12/2019 07/01/2020 20.053.117.150 16.694.700 20.036.422.450 Total/Total 597.000.000.000 560.348.143.782 152.908.221 560.195.235.561

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tersebut di atas diklasifikasikan sebagai lancar.

Securities purchased under agreements to resell are classified as current.

Tingkat suku bunga tetap tahunan: Annual fixed interest rates:

2 0 2 0 2 0 1 9

Suku bunga kontrak 3,75% - 5,00% 5,00% - 5,75% Contractual interest rates

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

The management believes that no allowance for impairment losses on securities purchased under resale agreements is necessary as of December 31, 2020 and 2019.

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak berjangka mata uang asing dan foreign currency swaps. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal pada masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.

The Bank’s derivative financial instruments consist principally of forward foreign currency contracts and foreign currency swaps. Swap and forward foreign exchangecontracts are agreements to the seller or buyer to buy and sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.

Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang.Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 4 sampai 184 hari.

The Bank’s derivative financial instruments give rise tomarket and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of the counter party to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 4 to 184 days.

Page 209: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/44 Exhibit E/44

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (Lanjutan) 10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (Continued)

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif berdasarkan jenis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The details of derivative receivables and liabilities by type as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

31 Desember / December 31, 2020 Jumlah nosional / Notional amount Nilai wajar/Fair value Tagihan/ Liabilitas/

Transaksi Beli/Buy Jual/Sell Receivables Liabilities Transactions

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Bank Bank

Kontrak Spot Forward Contract PT Bank Permata Tbk - 7.043.500.000 18.490.753 - PT Bank Permata Tbk

31 Desember / December 31, 2019 Jumlah nosional / Notional amount Nilai wajar/Fair value Tagihan/ Liabilitas/

Transaksi Beli/Buy Jual/Sell Receivables Liabilities Transactions

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Bank Bank

Transaksi Swap Swap Transaction PT Bank Permata Tbk 68.818.000.000 - - 405.061.923 PT Bank Permata Tbk

Kontrak Spot Forward Contract PT Bank Permata Tbk - 6.955.000.000 13.746.754 - PT Bank Permata Tbk

Total 68.818.000.000 6.955.000.000 13.746.754 405.061.923 Total

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 38.

Information in respect to maturities is disclosed in Note 38.

Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 digolongkan sebagai lancar.

All derivative receivables as of December 31, 2020 and 2019 are classified as current.

Estimasi nilai wajar derivatif ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan tingkat suku bunga fasilitas Bank Indonesia (FASBI) yang berlaku.

Fair value estimation of derivatives is determined by discounting the estimated future cash flows using the prevailing Bank Indonesia deposit facility rate.

11. KREDIT YANG DIBERIKAN 11. LOANS

a. Berdasarkan Jenis Kredit a. By Type of Credit 31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31, 2020 2019

Pihak berelasi Related partiesRupiah Rupiah

Modal kerja 111.837.740.967 103.022.905.585 Working capital Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Modal kerja 10.506.390.602 10.382.281.775 Working capital

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Modal kerja 1.204.533.318.543 1.294.297.103.699 Working capital Investasi 81.583.937.427 123.332.971.804 Investment Konsumsi 16.593.853.653 27.679.432.335 Consumer Karyawan 549.763.059 657.162.638 Employees

Subtotal 1.425.605.004.251 1.559.371.857.836 Subtotal

Page 210: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/45 Exhibit E/45

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 11. LOANS (Continued)

a. Berdasarkan Jenis Kredit (Lanjutan) a. By Type of Credit (Continued) 31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31, 2020 2019

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Modal kerja 416.622.789.207 398.708.553.952 Working capital Investasi 102.144.050.801 107.503.132.797 Investment

Subtotal 518.766.840.008 506.211.686.749 Subtotal

Total 1.944.371.844.259 2.065.583.544.585 Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for impairment

penurunan nilai ( 117.694.852.949 ) ( 123.314.696.961 ) losses

Total 1.826.676.991.310 1.942.268.847.624 Total

b. Berdasarkan Kualitas Kredit b. By Credit Quality

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31,

2020 2019

Lancar 1.322.570.749.875 1.492.596.511.182 Current Dalam perhatian khusus 525.635.057.476 485.900.417.615 Special mention Kurang lancar 1.264.407.239 - Substandard Diragukan 240.447.833 253.981.042 Doubtful Macet 94.661.181.836 86.832.634.746 Loss Total 1.944.371.844.259 2.065.583.544.585 Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for impairment

penurunan nilai ( 117.694.852.949 ) ( 123.314.696.961) Losses Total – Neto 1.826.676.991.310 1.942.268.847.624 Total - Net

c. Berdasarkan Sektor Ekonomi c. By Economic Sector

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31,

2020 2019

Rupiah Rupiah Perdagangan 755.968.068.199 838.900.783.368 Trade Manufaktur 246.998.323.021 318.982.935.254 Manufacturing Pertambangan 187.543.483.056 85.454.728.442 Mining Jasa bisnis 51.593.444.706 122.556.229.586 Business services Transportasi 35.961.757.119 33.252.802.073 Transportation Konstruksi 27.130.002.258 35.173.224.974 Construction Pertanian 1.136.054.776 1.153.671.095 Agriculture Jasa pelayanan 787.428.884 798.785.452 Public services Lain-lain 107.980.051.631 112.716.415.817 Others

Subtotal 1.415.098.613.650 1.548.989.576.061 Subtotal Dolar Amerika Serikat United States Dollar Manufaktur 258.845.721.149 262.176.640.824 Manufacturing Perdagangan 233.444.789.692 209.591.156.462 Trade Jasa bisnis 36.982.719.768 44.826.171.238 Business services

Subtotal 529.273.230.609 516.593.968.524 Subtotal

Total 1.944.371.844.259 2.065.583.544.585 Total

Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for impairment penurunan nilai ( 117.694.852.949 ) ( 123.314.696.961) Losses

Total – Neto 1.826.676.991.310 1.942.268.847.624 Total - Net

Page 211: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/46 Exhibit E/46

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 11. LOANS (Continued)

d. Berdasarkan Penilaian Secara Kolektif dan Individual d. By Economic Assessment as Collective and Individual

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2 0 2 0 2 0 1 9

Kredit yang dievaluasi Loans assessed for

secara individual 1.274.836.165.577 536.688.622.414 individual impairments Penurunan nilai individual ( 106.683.080.372 ) ( 107.625.372.996 ) Individual impairments Neto 1.168.153.085.205 429.063.249.418 Net Kredit yang dievaluasi Loans assessed for

secara kolektif 669.535.678.682 1.528.894.922.171 collective impairments Penurunan nilai kolektif ( 11.011.772.577 ) ( 15.689.323.965 ) Collective impairments Neto 658.523.906.105 1.513.205.598.206 Net Total - Neto 1.826.676.991.310 1.942.268.847.624 Total- Net

e. Berdasarkan Jangka Waktu Pinjaman e. By Term of Loans

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows:

Berdasarkan periode perjanjian kredit: Based on term of credit agreements:

31 Desember / December 31, 2 0 2 0 Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Total/ Rupiah Dollar Rupiah Dollar Total

Sampai dengan 1 tahun 99.800.558.120 10.506.390.602 702.303.544.812 136.098.485.209 948.708.978.743 Up to 1 year1 – 2 tahun - - 157.008.223.020 70.250.000.000 227.258.223.020 1-2 years2 – 5 tahun 7.503.450.060 - 92.651.755.066 129.192.813.906 229.348.019.032 2-5 yearsLebih dari 5 tahun 4.533.732.787 - 351.297.349.784 183.225.540.893 539.056.623.464 More than 5 years Total 111.837.740.967 10.506.390.602 1.303.260.872.682 518.766.840.008 1.944.371.844.259 TotalCadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai ( 775.817.123 ) ( 69.609.659 ) ( 100.331.561.709 ) ( 16.517.864.458 ) ( 117.694.852.949 ) impairment losses Total – Neto 111.061.923.844. 10.436.780.943 1.202.929.310.973 502.248.975.550 1.826.676.991.310 Total – Net

31 Desember / December 31, 2 0 1 9 Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Total/ Rupiah Dollar Rupiah Dollar Total

Sampai dengan 1 tahun 7.691.320.536 - 247.945.374.923 98.441.705.273 354.078.400.732 Up to 1 year1 – 2 tahun 81.311.504.248 10.382.281.775 720.091.709.159 152.042.326.924 963.827.822.106 1-2 years2 – 5 tahun 11.419.582.807 - 85.097.895.667 55.213.978.925 151.731.457.399 2-5 yearsLebih dari 5 tahun 2.600.497.994 - 392.831.690.727 200.513.675.627 595.945.864.348 More than 5 years Total 103.022.905.585 10.382.281.775 1.445.966.670.476 506.211.686.749 2.065.583.544.585 TotalCadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai ( 30.906.871 ) ( 3.114.684 ) ( 102.493.643.100 ) ( 20.787.032.306 ) ( 123.314.696.961 ) impairment losses Total – Neto 102.991.998.714 10.379.167.091 1.343.473.027.376 485.424.654.443 1.942.268.847.624 Total – Net

Page 212: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/47 Exhibit E/47

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 11. LOANS (Continued)

f. Berdasarkan Stage f. By Stage

Perubahan jumlah tercatat bruto kredit yang diberikan menurut stage adalah sebagai berikut:

The movement of gross carrying amount of loans by stage are as follows:

31 Desember / December 31, 2 0 2 0 Stage 1/ Stage 2/ Stage 3/ Total/

Stage 1 Stage 2 Stage 3 Total Saldo awal tahun 1.741.883.170.516 236.613.758.281 87.086.615.788 2.065.583.544.585 Balance at beginning of period Transfer ke kerugian kredit Transfer to

ekspektasian sepanjang lifetime expected credit umurnya (Stage 2) ( 323.971.153.923 ) 327.105.898.427 ( 3.134.744.504 ) - losses (Stage 2)

Transfer ke kerugian kredit yang mengalami Transfer to credit penurunan nilai (Stage 3) ( 375.000.000 ) ( 94.355.256.714 ) 94.730.256.714 - impaired (Stage 3)

Aset keuangan baru yang New financial assets diberikan 335.882.983.771 - - 335.882.983.771 originated

Hapus buku pinjaman - - ( 27.334.659.030 ) ( 27.334.659.030 ) Loans written-off Pelunasan ( 213.616.606.963 ) ( 160.961.986.043 ) ( 55.181.432.061 ) ( 429.760.025.067 ) Settlement Total 1.539.803.393.401 308.402.413.951 96.166.036.907 1.944.371.844.259 Total Cadangan kerugian

penurunan nilai ( 30.580.699.798 ) ( 53.057.812.958 ) ( 34.056.340.193 ) ( 117.694.852.949 ) Allowance for impairment losses

Saldo akhir tahun 1.509.222.693.603 255.344.600.993 62.109.696.714 1.826.676.991.310 Ending balances

g. Kredit yang Direstrukturisasi g. Restructured Loans

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, jumlah kredit yang direstrukturisasi selama tahun berjalan berdasarkan kolektibilitas adalah:

As of December 31, 2020 and 2019, total restructured loans during the year based on the collectibility are as follow:

31 Desember / December 31, 2 0 2 0

Dalam perhatian Kurang Lancar/ khusus/ lancar/ Diragukan/ Macet/ Total/ Current Special mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Perpanjangan jangka Extension of credit

waktu dan skema lain 707.315.564.620 447.025.669.680 - 140.447.833 48.136.395.502 1.202.618.077.635 terms and other scheme

31 Desember / December 31, 2 0 1 9

Dalam perhatian Kurang Lancar/ khusus/ lancar/ Diragukan/ Macet/ Total/ Current Special mention Sub-standard Doubtful `Loss Total

Perpanjangan jangka Extension of credit

waktu dan skema lain 165.847.238.355 289.506.024.595 - 253.981.042 43.291.490.750 498.898.734.742 terms and other scheme

h. Rasio Non-Performing Loan (NPL) h. Non-Performing Loans (NPL) Ratio Rasio pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Ratios as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

NPL Gross 4,95% 4,22% Gross NPLNPL Neto 2,22% 1,99% Net NPL

Page 213: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/48 Exhibit E/48

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 11. LOANS (Continued)

i. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

i. The changes in the allowance for impairment losses as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2 0 2 0 Dolar Amerika Serikat/ United States Total/ Rupiah Dollar Total

Saldo awal tahun 102.524.549.971 20.790.146.990 123.314.696.961 Balance at beginning of year Dampak penerapan PSAK 71 Impact of adoption of SFAS 71

(Catatan 41) 38.815.596.596 5.216.597.800 44.032.194.396 (Note 41) Saldo awal tahun, Balance at beginning of year,

penyesuaian 141.340.146.567 26.006.744.790 167.346.891.357 as adjusted (Pembalikan) penambahan

cadangan selama tahun (Reversal) provision of allowance berjalan (Catatan 27) ( 26.817.992.684 ) 5.867.831.296 ( 20.950.161.388 ) during the year (Note 27)

Selisih kurs - ( 292.550.965 ) ( 292.550.965 ) Exchange rate differences Penghapusan selama

tahun berjalan ( 13.414.775.051 ) ( 14.994.551.004 ) ( 28.409.326.055 ) Write-off during the year Saldo akhir tahun 101.107.378.832 16.587.474.117 117.694.852.949 Balance at end of year

2 0 1 9 Dolar Amerika Serikat/ United States Total/ Rupiah Dollar Total

Saldo awal tahun 66.200.254.869 22.337.619.136 88.537.874.005 Balance at beginning of yearPenambahan cadangan

selama tahun berjalan Provision of allowance(Catatan 27) 47.596.448.825 30.907.516.279 78.503.965.104 during the year (Note 27)

Selisih kurs - ( 920.983.263 ) ( 920.983.263 ) Exchange rate differencesPenghapusan selama

tahun berjalan ( 11.272.153.723 ) ( 31.534.005.162 ) ( 42.806.158.885 ) Write-off during the year Saldo akhir tahun 102.524.549.971 20.790.146.990 123.314.696.961 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.

j. Mutasi kredit (termasuk didalamnya wesel ekspor dan

agunan yang diambil alih) yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:

j. Changes in loans (including export bills and foreclosed assets) written-off are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Saldo awal tahun 537.991.971.630 616.756.875.190 Balance at beginning of year Penghapusan

dalam tahun berjalan 27.334.659.030 66.274.964.814 Written-off during the year Penerimaan kembali

yang telah dihapus buku ( 269.136.200 ) ( 58.791.546.601 ) Recovery during the year Hapus tagih ( 200.000.000 ) ( 86.248.321.773 ) Discharge of claim Saldo akhir tahun 564.857.494.460 537.991.971.630 Balance at end of year

k. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank

tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak berelasi.

k. As of December 31, 2020 and 2019, the Bank did not exceed its Legal Lending Limit (LLL) to related parties.

l. Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah terhadap total

kredit yang diberikan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar 18,32% dan 22,38%.

l. The ratio of loans to small medium enterprises to total loans as of December 31, 2020 and 2019 are 18.32% and 22.38%, respectively.

Page 214: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/49 Exhibit E/49

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 11. LOANS (Continued)

m. Tingkat suku bunga rata-rata efektif per tahun m. Average effective interest rates per annum

2 0 2 0 2 0 1 9

Rupiah 11,48% 12,25% RupiahDolar Amerika Serikat 6,04% 6,66% United States Dollar

n. Rasio kredit usaha kecil (KUK) terhadap jumlah kredit

yang diberikan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar 1,05% dan 1,26%.

n. The ratio of KUK enterprises to total loans as of December 31, 2020 and 2019 were 1.05% and 1.26%, respectively.

o. Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan

pinjaman dan hal lain sebesar Rp 131.735.322.132 dan USD 3.679.084 pada 31 Desember 2020 dan Rp 279.614.822.011 dan USD 1.028.593 pada 31 Desember 2019.

o. Time deposits which are blocked and pledged as loan collateral and others amounted to Rp 131,735,322,132 and USD 3,679,084 as of December 31, 2020 and Rp 279,614,822,011 and USD 1,028,593 as of December 31, 2019.

12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI 12. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES

a. Berdasarkan pihak dan mata uang a. By party and currency

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2 0 2 0 2 0 1 9

Tagihan dan utang akseptasi Acceptance receivables and payablesPihak ketiga Third partiesMata uang asing 27.780.710.238 10.546.158.479 Foreign currency

b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectibility

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, seluruh tagihan dan utang akseptasi digolongkan sebagai lancar.

As of December 31, 2020 and 2019, all acceptance receivables and payables were classified as current.

c. Berdasarkan jangka waktu perjanjian c. By term of agreements

31 Desember / December 31, 31 Desember / December 31, 2 0 2 0 2 0 1 9 Tagihan Utang Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance Acceptance Acceptance receivables payables receivables payables

Mata uang asing Foreign currencyKurang dari 1 bulan - - - - Less than 1 month 1 – 3 bulan - - 10.546.158.479 10.546.158.479 1 – 3 months 3 – 6 bulan 22.326.452.889 22.326.452.889 - - 3 – 6 months Lebih dari 6 bulan 5.454.257.349 5.454.257.349 - - More than 6 months

Total 27.780.710.238 27.780.710.238 10.546.158.479 10.546.158.479 Total

Page 215: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/50 Exhibit E/50

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) 12. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (Continued) d. Berdasarkan jatuh tempo d. By maturity date

31 Desember / December 31, 31 Desember / December 31, 2 0 2 0 2 0 1 9 Tagihan Utang Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance Acceptance Acceptance receivables payables receivables payables

Mata uang asing Foreign currencyKurang dari 1 bulan - - - - Less than 1 month 1 – 3 bulan 12.832.282.145 12.832.282.145 8.018.754.536 8.018.754.536 1 – 3 months 3 – 6 bulan 14.948.428.093 14.948.428.093 2.527.403.943 2.527.403.943 3 – 6 months Lebih dari 6 bulan - - - - More than 6 months Total 27.780.710.238 27.780.710.238 10.546.158.479 10.546.158.479 Total

e. Cadangan kerugian penurunan nilai e. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan dan utang akseptasi sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai.

Management believes that there are no impaired acceptance receivables and payables, therefore no allowance for impairment losses is necessary.

13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS 31 Desember / December 31, 2 0 2 0 Penyesuaian saldo awal karena penerapan PSAK 73/ Adjustment to Saldo awal/ opening balance Beginning due to adoption Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ balance of SFAS 73 Additions Disposals Ending Balance

Biaya perolehan Cost Model revaluasi: At revaluation model: Tanah 83.158.327.535 - - - 83.158.327.535 Land Bangunan 46.822.105.034 - 42.916.000 - 46.865.021.034 Buildings Model biaya: At cost model: Perlengkapan dan Office furniture and

peralatan kantor 16.958.794.281 - 725.970.106 144.479.882 17.540.284.505 Equipment Kendaraan bermotor 4.808.346.375 - 15.050.000 688.780.000 4.134.616.375 Vehicles Aset hak-guna - 2.606.314.050 201.862.493 - 2.808.176.543 Right-of-use assets Total 151.747.573.225 2.606.314.050 985.798.599 833.259.882 154.506.425.992 Total Akumulasi Accumulated

penyusutan Depreciation Model revaluasi: At revaluation model:

Bangunan 9.264.076.149 - 2.317.938.325 - 11.582.014.474 Building Model biaya: At cost model: Perlengkapan dan Office furniture and

peralatan kantor 15.109.847.322 - 1.063.171.365 144.479.882 16.028.538.805 equipment Kendaraan bermotor 4.218.536.813 - 165.757.609 688.780.000 3.695.514.422 Vehicles Aset hak-guna - - 483.831.955 - 483.831.955 Right-of-use assets Total 28.592.460.284 - 4.030.699.254 833.259.882 31.789.899.656 Total Nilai buku bersih 123.155.112.941 122.716.526.336 Net book value

Page 216: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/51 Exhibit E/51

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. FIXED ASSETS (Continued) 31 Desember / December 31, 2 0 1 9 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ Beginning balance Additions Disposals Ending Balance

Biaya perolehan CostModel revaluasi: At revaluation model:Tanah 83.158.327.535 - - 83.158.327.535 LandBangunan 46.713.265.369 108.839.665 - 46.822.105.034 Buildings Model biaya: At cost model:Perlengkapan dan Office furniture and

peralatan kantor 16.623.899.388 672.965.022 338.070.129 16.958.794.281 equipment Kendaraan bermotor 5.890.402.374 43.144.000 1.125.199.999 4.808.346.375 Vehicles Total 152.385.894.666 824.948.687 1.463.270.128 151.747.573.225 Total Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationModel revaluasi: At revaluation model:

Bangunan 7.450.000.749 1.814.075.400 - 9.264.076.149 Building Model biaya: At cost model:Perlengkapan dan Office furniture and

peralatan kantor 14.153.762.046 1.289.510.728 333.425.452 15.109.847.322 equipment Kendaraan bermotor 5.027.991.852 315.744.960 1.125.199.999 4.218.536.813 Vehicles Total 26.631.754.647 3.419.331.088 1.458.625.451 28.592.460.284 Total Nilai buku bersih 125.754.140.019 123.155.112.941 Net book value

Jika model biaya masih digunakan, jumlah tercatat tanah dan bangunan adalah sebagai berikut:

If the cost model is still used, the carrying amounts of the revalued land and buildings would be:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Nilai perolehan Acquisition cost

Tanah 5.046.115.250 5.046.115.250 Land Bangunan 23.353.142.786 23.310.226.786 Building

Jumlah 28.399.258.036 28.356.342.036 Total Akumulasi penyusutan - Bangunan ( 15.537.013.299 ) ( 15.426.087.167 ) Accumulated depreciation - Building Nilai buku bersih 12.862.244.737 12.930.254.869 Net book value

Beban penyusutan dialokasikan ke: Depreciation expenses are allocated to:

2 0 2 0 2 0 1 9 Cadangan revaluasi aset tetap 2.207.012.193 - Assets revaluation reserve Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 29) 1.823.687.061 3.419.331.088 (Note 29) Total 4.030.699.254 3.419.331.088 Total

Pengurangan aset tetap termasuk hapus buku dan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Deduction of fixed assets including write-off and sale of fixed assets are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Hasil penjualan aset tetap 304.999.992 456.599.991 Proceeds on sale of fixed assets Nilai buku - - Book value Keuntungan dari penjualan aset tetap 304.999.992 456.599.991 Gain from sale of fixed assets

Page 217: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/52 Exhibit E/52

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. FIXED ASSETS (Continued)

Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi MAG Fairfax dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 30.324.418.184 dan Rp 27.945.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Fixed assets except for land are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Asuransi MAG Fairfax with insurance coverage of Rp 30,324,418,184 and Rp 27,945,000,000 as of December 31, 2020 and 2019, respectively.

Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak ada perubahan metode dan asumsi pada 31 Desember 2020.

Management has undertaken a review of the estimated useful lives, residual values and depreciation method of fixed assets and concluded that there was no change in the methods and assumptions as of December 31, 2020.

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada 31 Desember 2020 dan 2019.

There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2020 and 2019.

Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Based on the assessment made by the management of the Bank, there was no event or change in circumstances which indicates an impairment in the value of fixed assets as ofDecember 31, 2020 and 2019.

Bank menyewa beberapa aset termasuk gedung kantor dan kendaraan. Rata-rata masa sewa adalah 3 tahun.

The Bank had leased a number of assets which include officebuilding and vehicles. The average lease term is 3 years.

Aset hak-guna per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut: Right-of-use assets as of December 31, 2020 are as follows:

31 Desember / December 31, 2 0 2 0 Penyesuaian saldo awal karena penerapan PSAK 73/ Adjustment to Saldo awal/ opening balance Beginning due to adoption Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ balance of SFAS 73 Additions Disposals Ending Balance

Cost Biaya perolehan At revaluation model: Bangunan - 1.931.250.000 - - 1.931.250.000 Land Kendaraan bermotor - 675.064.050 201.862.493 - 876.926.543 Buildings Total - 2.606.314.050 201.862.493 - 2.808.176.543 Total Akumulasi Accumulated

penyusutan depreciation Bangunan - - 126.814.899 - 126.814.899 Buildings Kendaraan bermotor - - 357.017.056 - 357.017.056 Vehicles Total - - 483.831.955 - 483.831.955 Total Nilai buku bersih - 2.324.344.588 Net book value

14. ASET TAKBERWUJUD 14. INTANGIBLE ASSETS 31 Desember / December 31, 2 0 2 0 Saldo awal/ Penambahan/ Saldo akhir/ Beginning balance Additions Ending balance

Harga perolehan Acquisition cost Perangkat lunak 12.290.053.101 - 12.290.053.101 Software Hak guna bangunan 619.441.357 13.778.501 633.219.858 Building rights Total 12.909.494.458 13.778.501 12.923.272.959 Total Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Perangkat lunak 9.777.136.808 1.256.458.138 11.033.594.946 Software Hak guna bangunan 179.270.506 34.201.209 213.471.715 Building rights Total 9.956.407.314 1.290.659.347 11.247.066.661 Total Total – Neto 2.953.087.144 1.676.206.298 Total - Net

Page 218: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/53 Exhibit E/53

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan) 14. INTANGIBLE ASSETS (Continued) 31 Desember/ December 31, 2 0 1 9 Saldo awal/ Penambahan/ Saldo akhir/ Beginning balance Additions Ending balance

Harga perolehan Acquisition cost Perangkat lunak 10.957.007.101 1.333.046.000 12.290.053.101 Software Hak guna bangunan 619.441.357 - 619.441.357 Building rights Total 11.576.448.458 1.333.046.000 12.909.494.458 Total Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Perangkat lunak 8.106.858.242 1.670.278.566 9.777.136.808 Software Hak guna bangunan 148.298.439 30.972.067 179.270.506 Building rights Total 8.255.156.681 1.701.250.633 9.956.407.314 Total Total – Neto 3.321.291.777 2.953.087.144 Total - Net

Beban amortisasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp 1.290.659.347 dan Rp 1.701.250.633 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi (Catatan 29).

Amortisation charged to general and administrative expenses for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 1,290,659,347 and Rp 1,701,250,633, respectively (Note 29).

15. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH 15. FORECLOSED ASSETS

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Agunan yang diambil alih 143.888.390.919 91.499.527.778 Foreclosed assets Dikurang: Cadangan kerugian Less: Allowance for

penurunan nilai ( 18.750.000.000 ) - impairment losses Total – Neto 125.138.390.919 91.499.527.778 Total – Net

Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dalam bentuk tanah dan bangunan yang telah diambil alih Bank.

Foreclosed assets represent collaterals on loan in the form of land and buildings that have been foreclosed by the Bank.

Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 Bab IV tanggal 24 Oktober 2012 dan POJK 40/POJK.03/2019 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang berlaku 1 Januari 2020.

The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed asset as required by Bank Indonesia under regulation No. 14/15/PBI/2012 Chapter IV dated October 24, 2012 and POJK 40/POJK.03/2019 concerning Asset Quality Assessment for Commercial Banks which is effective on January 1, 2020.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses as of December 31, 2020 and 2019, respectively are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Saldo awal tahun - - Balance at beginning of year Penambahan cadangan Provision for allowance

selama tahun berjalan (Catatan 27) 18.750.000.000 18.038.341.310 during the year (Note 27) Penghapusan selama tahun berjalan - ( 18.038.341.310 ) Write-off during the year Saldo akhir tahun 18.750.000.000 - Balance at end of year

Page 219: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/54 Exhibit E/54

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. ASET LAIN-LAIN 16. OTHER ASSETS

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Pendapatan bunga yang masih

harus diterima 15.310.598.138 19.864.698.740 Accrued interest receivables Biaya dibayar dimuka 4.762.521.819 6.456.104.226 Prepaid expenses Beban yang ditangguhkan 320.825.637 386.490.129 Deferred expenses Pajak dibayar dimuka - 33.315.160.790 Prepaid taxes Lainnya 10.178.722.438 3.103.567.482 Others Total 30.572.668.032 63.126.021.367 Total

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes

Pada tanggal 28 Oktober 2019, Pengadilan Pajak mengabulkan seluruhnya gugatan Bank melalui Putusan Pengadilan Pajak No. PUT 009505.99/2018/PP/M.lA Tahun 2019 atas PPh 21 tahun pajak 2013. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-00002.PPH/WPJ.07/ KP.0803/2020 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Kepada Bank tanggal 3 Januari 2020, Bank akan menerima pengembalian kelebihan pembayaran PPh Pasal 21 Masa Desember Tahun Pajak 2013 sebesar Rp 275.601.192.

On October 28, 2019, Tax Court granted the Bank’s tax claim based on Tax Directorate General Decision Letter No: PUT-009505.99/2018/PP/M.lA 2019 for income tax article 21 related to fiscal year 2013. According to Tax Directorate General Decision Letter No. KEP-00002.PPH/WPJ.07/ KP.0803/2020 concerning the Refund of Tax Overpayments of the Bank on January 3, 2020, the Bank will receive refund of overpayment income tax article 21 for fiscal year 2013 with a total amount of Rp 275,601,192.

Pada tanggal 16 Desember 2019, Pengadilan Pajak mengabulkan seluruhnya permohonan banding Bank melalui Putusan Pengadilan Pajak No.PUT-006259.1512018/PP/M.lA Tahun 2019 atas PPh 25/29 tahun pajak 2015. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-00013.PPH/WPJ.07/KP.08/2020 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Kepada Bank tanggal 31 Januari 2020, Bank akan menerima pengembalian kelebihan pembayaran PPh Pasal 25/29 Badan Tahun Pajak 2015 sebesar Rp 33.039.559.598.

On December 16, 2019, Tax Court granted a tax claim of the Bank based on Tax Directorate General Decision Letter No. PUT-006259.1512018/PP/M.lA 2019 of income tax article 25/29 the fiscal year 2015. According to Tax Directorate General Decision Letter No. KEP-00013.PPH/ WPJ.07/KP.08/2020 regarding to Administration Charge Annulment of Tax Assessment Letter to the Bank on January 31, 2020, Bank will receive refund of overpayment income tax article 25/29 for fiscal year 2015 with a total amount of Rp 33,039,559,598.

Pada tanggal 13 Maret 2020, Bank telah menerima seluruh pengembalilan kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 33.315.160.790.

On March 13, 2020, the Bank has received all tax overpayment refunds amounting to Rp 33,315,160,790.

17. LIABILITAS SEGERA 17. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Rupiah Rupiah

Biaya yang masih harus dibayar 1.138.553.027 1.526.993.001 Accrued expenses Bunga yang masih harus dibayar 99.734.365 102.512.966 Accrued interest Kiriman uang 64.021.349 64.021.349 Fund transfers

Subtotal 1.302.308.741 1.693.527.316 Subtotal Mata uang asing Foreign currencies

Kiriman uang 30.244.364.593 103.080.405 Fund transfers Biaya yang masih harus dibayar 324.787.247 320.963.261 Accrued expenses Bunga yang masih harus dibayar 72.680.088 71.813.617 Accrued interest

Subtotal 30.641.831.928 495.857.283 Subtotal Total 31.944.140.669 2.189.384.599 Total

Page 220: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/55 Exhibit E/55

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. SIMPANAN DARI NASABAH 18. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 31 Desember/ December 31, 2 0 2 0 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Total/ Related parties Third parties Total

Rupiah Rupiah Giro 21.550.109.569 99.223.353.147 120.773.462.716 Current accounts Tabungan 2.814.049.082 110.649.482.439 113.463.531.521 Savings accounts Deposito berjangka 29.211.359.470 1.739.535.269.137 1.768.746.628.607 Time deposits

Subtotal 53.575.518.121 1.949.408.104.723 2.002.983.622.844 Subtotal Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Giro 7.643.236.390 128.244.268.598 135.887.504.988 Current accounts Deposito berjangka 41.482.618.537 253.373.383.981 294.856.002.518 Time deposits

Subtotal 49.125.854.927 381.617.652.579 430.743.507.506 Subtotal

Total 102.701.373.048 2.331.025.757.302 2.433.727.130.350 Total

31 Desember/ December 31, 2 0 1 9 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Total/ Related parties Third parties Total

Rupiah Rupiah Giro 16.046.984.993 78.474.867.243 94.521.852.236 Current accounts Tabungan 1.994.245.866 107.728.392.270 109.722.638.136 Savings accounts Deposito berjangka 36.304.816.526 1.844.819.602.938 1.881.124.419.464 Time deposits

Subtotal 54.346.047.385 2.031.022.862.451 2.085.368.909.836 Subtotal Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Giro 6.265.347.864 125.637.413.942 131.902.761.806 Current accounts Deposito berjangka 723.033.502 310.565.450.119 311.288.483.621 Time deposits

Subtotal 6.998.381.366 436.202.864.061 443.191.245.427 Subtotal

Total 61.334.428.751 2.467.225.726.512 2.528.560.155.263 Total

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank adalah peserta dari program penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (Catatan 35).

As of December 31, 2020 and 2019, the Bank is a participant of the insurance program of Deposit Insurance Corporation(Note 35).

a. Giro dan Tabungan a. Current Accounts and Savings Accounts

2 0 2 0 2 0 1 9

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun: interest rates: Giro Current accounts

Rupiah 0.14% 1.00% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0.06% 0.25% United States Dollar

Tabungan Savings accounts Rupiah 2.26% 3.46% Rupiah

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 tidak ada girodan tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.

As of December 31, 2020 and 2019, there were no current account and savings account which were blocked nor pledged as loan.

b. Deposito Berjangka b. Time Deposits

2 0 2 0 2 0 1 9

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun: interest rates: Rupiah 6.07% 6.72% Rupiah Dolar Amerika Serikat 1.91% 1.53% United States Dollar

Page 221: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/56 Exhibit E/56

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan) 18. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)

b. Deposito Berjangka (Lanjutan) b. Time Deposits (Continued)

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The classification of time deposits based on maturitydates and remaining period to maturity dates are as follows:

Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: Time deposits by time period:

31 Desember/ December 31, 2020 Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ Rupiah/ United States Rupiah/ United States Total/ Rupiah Dollar Rupiah Dollar Total

1 bulan 2.141.065.551 24.686.554.485 155.253.360.217 55.234.681.915 237.315.662.168 1 month> 1 bulan 27.070.293.919 16.796.064.052 1.584.281.908.920 198.138.702.066 1.826.286.968.957 > 1 month

Total 29.211.359.470 41.482.618.537 1.739.535.269.137 253.373.383.981 2.063.602.631.125 Total

31 Desember/ December 31, 2019 Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ Rupiah/ United States Rupiah/ United States Total/ Rupiah Dollar Rupiah Dollar Total

1 bulan 2.660.985.090 430.281.563 164.649.977.170 67.702.390.762 235.443.634.585 1 month> 1 bulan 33.643.831.436 292.751.939 1.680.169.625.768 242.863.059.357 1.956.969.268.500 > 1 month

Total 36.304.816.526 723.033.502 1.844.819.602.938 310.565.450.119 2.192.412.903.085 Total

Deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

Time deposits by remaining periods to maturity dates:

31 Desember/ December 31, 2020 Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ Rupiah/ United States Rupiah/ United States Total/ Rupiah Dollar Rupiah Dollar Total

1 bulan 14.990.445.974 17.504.245.316 734.024.349.480 163.749.490.589 930.268.531.359 1 month> 1 bulan 14.220.913.496 23.978.373.221 1.005.510.919.657 89.623.893.392 1.133.334.099.766 > 1 month

Total 29.211.359.470 41.482.618.537 1.739.535.269.137 253.373.383.981 2.063.602.631.125 Total

31 Desember/ December 31, 2019 Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ Rupiah/ United States Rupiah/ United States Total/ Rupiah Dollar Rupiah Dollar Total

1 bulan 18.630.608.113 723.033.502 778.450.735.078 200.711.430.113 998.515.806.806 1 month> 1 bulan 17.674.208.413 - 1.066.368.867.860 109.854.020.006 1.193.897.096.279 > 1 month

Total 36.304.816.526 723.033.502 1.844.819.602.938 310.565.450.119 2.192.412.903.085 Total

Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman dan hal lain sebesar Rp 109.911.972.058 dan USD 3.679.084 pada 31 Desember 2020 dan Rp 279.614.822.011 dan USD 1.028.593 pada 31 Desember 2019.

Time deposits which are blocked and pledged as loan collateral and others amounted to Rp 109,911,072,058 and USD 3,679,084 as of December 31, 2020 and Rp 279,614,822,011 and USD 1,028,593 as of December 31, 2019.

Page 222: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/57 Exhibit E/57

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis dan mata uangterdiri dari:

Deposits from other banks by type and currency consist of:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah

Giro 17.253.369 29.079.993 Current accounts Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Interbank Call Money 105.375.000.000 208.237.500.000 Interbank Call Money Total 105.392.253.369 208.266.579.993 Total

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah

Deposito berjangka 25.000.000.000 57.000.000.000 Time deposits Total 130.392.253.369 265.266.579.993 Total

Tingkat bunga efektif Average annual effective

rata-rata per tahun: interest rates: Rupiah Rupiah

Giro - 1,00% Current accounts Deposito berjangka 4,00% 7,5% Time deposit

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Interbank Call Money 0,32% - 1,25% 2,51% Interbank Call Money

Pada 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat simpanan dari bank lain yang dijadikan jaminan atas kredit yangdiberikan.

As of December 31, 2020 and 2019, there were no deposits from other banks that were pledged as loan collateral.

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Utang Pajak a. Taxes Payable 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Pajak Penghasilan Income Taxes

Pasal 4(2) 1.678.341.603 2.375.945.801 Article 4(2) Pasal 21 336.982.287 666.814.777 Article 21 Pasal 23/26 21.279.591 41.148.334 Article 23/26 Lainnya 3.811.307 4.390.000 Others

Total 2.040.414.788 3.088.298.912 Total

Page 223: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/58 Exhibit E/58

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (Lanjutan) 20. TAXATION (Continued)

b. Pajak Kini b. Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum (beban) manfaat pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan taksiran (rugi fiskal) penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax(expense) benefit, as shown in the statement of profit and loss and other comprehensive income and estimated (fiscal loss) taxable income for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax Menurut laporan laba rugi dan Per statements of profit or loss

penghasilan komprehensif lain 18.881.094.573 23.098.021.370 and other comprehensive income Perbedaan temporer Temporary differences Penyisihan imbalan kerja karyawan 4.586.304.048 4.074.631.038 Provision for employee benefits Cadangan kerugian penurunan Provision for impairment losses

nilai atas aset keuangan ( 35.847.722.785 ) 91.322.742.038 on financial assets Provisi bonus ( 1.195.000.000 ) 95.000.000 Provision for bonus Total perbedaan temporer ( 32.456.418.737 ) 95.492.373.076 Total temporary differences Perbedaan tetap Permanent differences Biaya-biaya yang tidak

dapat dikurangkan 7.092.831.889 10.283.298.107 Non-deductible expenses Taksiran (rugi fiskal) penghasilan Estimated (fiscal loss) taxable income

kena pajak tahun berjalan ( 6.482.492.275 ) 128.873.692.553 for the year Taksiran akumulasi rugi fiskal Estimated accumulated fiscal losses

tahun sebelumnya ( 571.188.902.792 ) ( 700.062.595.345 ) carry forward from previous years Total akumulasi rugi fikal ( 577.671.395.067 ) ( 571.188.902.792 ) Total accumulated fiscal losses

Rangkuman akumulasi taksiran rugi fiskal adalah sebagai berikut:

Summary of accumulated estimated fiscal losses are asfollows:

Dikeluarkan / Incurred 2020 2019 Tanggal kedaluarsa / Expiration date

2020 6.482.492.275 - 31 Desember 2025/ December 31, 2025 2017 139.552.258.622 139.552.258.622 31 Desember 2022/ December 31, 2022 2016 431.636.644.170 431.636.644.170 31 Desember 2021/ December 31, 2021 Total 577.671.395.067 571.188.902.792 Total

c. Rekonsiliasi Beban Pajak c. Reconciliation of Tax Expense

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dengan laba sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

Reconciliation between tax expense (benefit) with income before income tax using enacted tax rate are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Laba sebelum pajak penghasilan 18.881.094.573 23.098.021.370 Income before income tax Pajak penghasilan pada

tarif pajak yang berlaku 4.153.840.806 5.774.505.343 Income tax at enacted tax rate Efek pajak dari: Tax effects of:

Penyisihan penilaian atas aset pajak tangguhan yang Valuation allowance on previously

dibentuk sebelumnya set-up deferred tax asset atas kerugian fiskal 68.145.146.467 - for fiscal loss

Dampak atas penurunan tarif pajak Impact of reduced tax rates on terhadap pajak tangguhan 14.177.067.859 - deferred tax

Pengaruh pajak atas biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan 1.560.423.016 2.570.824.527 Non-deductible expenses

Rugi fiskal yang tidak diakui 1.426.148.301 - Unrecognised fiscal loss Rugi fiskal yang diakui - ( 16.199.469.785 ) Applied fiscal loss

Beban (manfaat) pajak 89.462.626.449 ( 7.854.139.915 ) Tax expense (benefit)

Page 224: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/59 Exhibit E/59

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (Lanjutan) 20. TAXATION (Continued) c. Rekonsiliasi Beban Pajak (Lanjutan) c. Reconciliation of Tax Expense (Continued)

Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 (“Perpu No.1 2020”) tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk menangani pandemi Coronavirus disease 2019 ("COVID-19"). Melalui peraturan ini, Pemerintah memutuskan beberapa kebijakan baru dan salah satunya terkait dengan penyesuaian tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap sebagai berikut:

On March 31, 2020, the Indonesian Government issued a Government Regulation in Lieu of Law No. 1 Year 2020 (“Perpu No.1 2020”) related to the Government’s financial policy and financial system stability to cope with the Coronavirus disease ("COVID-19") pandemic. Through this regulation, the Government issued some new policies which, among others, related to the change in the corporate income tax rate for domestic taxpayers and permanent establishments as follows:

- Tarif pajak penghasilan sebesar 22% yang berlaku pada

tahun pajak 2020 dan 2021, dan - Tarif pajak penghasilan sebesar 20% yang mulai

berlaku pada tahun pajak 2022 dan selanjutnya.

- Corporate income tax rate of 22% effective for fiscal year 2020 and 2021 fiscal years, and

- Corporate income tax rate of 20% effective for fiscal year 2022 fiscal year onwards.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2020 telah dihitung dengan memperhitungkan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada saat realisasi.

Deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2020 have been calculated taking into account tax rates expected to be prevailing at the time they are to be realised.

d. Aset Pajak Tangguhan – Neto d. Deferred Tax Assets – Net

2 0 2 0 Dampak penerapan Dibebankan PSAK 71 Dikreditkan ke penghasilan ke saldo awal/ (dibebankan) komprehensif Impact of the ke laba rugi/ lain/ Saldo awal/ implementation Credited Charged to other

Aset (liabilitas) pajak Beginning of SFAS 71 to (charged) to comprehensive Saldo akhir/ Deferred tax assetstangguhan balance opening balance profit or loss income Ending balance (liabilities)

Rugi fiskal 77.437.666.437 - ( 9.292.519.972) - 68.145.146.465 Fiscal lossCadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai 24.245.801.745 11.008.048.599 ( 12.116.961.054) - 23.136.889.290 impairment losses Post-employment benefitsLiabilitas imbalan pascakerja 5.151.965.386 - 390.751.042 ( 199.233.006 ) 5.343.483.422 liabilities Provisi bonus 298.750.000 - ( 298.750.000) - - Provision for bonusRevaluasi aset tetap ( 9.002.872.668) - - 1.565.887.402 ( 7.436.985.266 ) Revaluation of fixed assets Total 98.131.310.900 11.008.048.599 ( 21.317.479.984) 1.366.654.396 89.188.533.911 Total Dikurangi: Penilaian Less: Valuation allowance

cadangan rugi fiskal - - ( 68.145.146.465) - ( 68.145.146.465 ) for fiscal loss Total - Neto 98.131.310.900 11.008.048.599 ( 89.462.626.449) 1.366.654.396 21.043.387.446 Total - Net

2 0 1 9

Dikreditkan Dikreditkan ke penghasilan (dibebankan) komprehensif ke laba rugi/ lain/ Saldo awal/ Credited Credited to other

Aset (liabilitas) pajak Beginning (charged) to comprehensive Saldo akhir/ Deferred tax assets tangguhan balance profit or loss income Ending balance (liabilities)

Rugi fiskal 93.456.619.790 ( 16.018.953.353 ) - 77.437.666.437 Fiscal loss Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai kredit 1.415.116.236 22.830.685.509 - 24.245.801.745 impairment losses Liabilitas imbalan pascakerja 3.819.327.784 1.018.657.759 313.979.843 5.151.965.386 Post-employment benefits liabilities Provisi bonus 275.000.000 23.750.000 - 298.750.000 Provision for bonus Revaluasi aset tetap ( 9.002.872.668 ) - - ( 9.002.872.668 ) Revaluation of fixed assets

Total - Neto 89.963.191.142 7.854.139.915 313.979.843 98.131.310.900 Total - Net

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang. Pada tanggal 31 Desember 2020, manajemen tidak mengakui aset pajak tangguhan dari akumulasi rugi fiskal.

Management believes that the deferred tax assets arising from differences can be realised in future periods. As of December 31, 2020, the management did not recognise deferred tax asset from accumulated fiscal losses.

Page 225: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/60 Exhibit E/60

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (Lanjutan) 20. TAXATION (Continued) e. Administrasi e. Administration

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Based on Law of the Republic of Indonesia No. 28 Year 2007 regarding Third Amendment of Law No. 6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (DJP) may assess and amend taxes within five years from the date the tax becomes due.

21. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA 21. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES

Sejak Januari 2015, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan dikelola serta diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang merupakan pihak ketiga Bank.

Since January 2015, the Bank has defined contribution pension plan that cover all permanent employees and managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia which is the Bank’s third party.

Bank membukukan imbalan kerja (termasuk dana pensiun) sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara Bank dan karyawan yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Liabilitas imbalan pascakerja karyawan dihitung berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 8 Februari 2021 dan 16 Maret 2020.

The Bank provides employee benefits (including pension fund) in accordance with agreements between the Bank and employees which has complied with the Labor Law. The post-employment benefits liabilities is calculated based on actuarial calculations made by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, for the years ended December 31, 2020 and 2019, in its reports dated February 8, 2021 and March 16, 2020, respectively.

Jumlah beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:

Total expense recognised in the statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Beban yang diakui pada laba rugi Expense recognised in profit or loss Biaya jasa kini 3.044.657.044 2.904.945.575 Current service cost Biaya bunga 2.234.799.459 - Interest cost Ekspektasi imbal hasil dari aset

program ( 638.997.178 ) 1.220.398.659 Expected return on plan assets Total 4.640.459.325 4.125.344.234 Total (Keuntungan) kerugian yang diakui pada (Gain) loss recognised in other

penghasilan komprehensif lain comprehensive income (Keuntungan) kerugian aktuarial yang

timbul dari: Actuarial (gains) losses arising from: - asumsi pengalaman 475.497.766 1.132.540.669 - experience assumption - asumsi demografik ( 997.259 ) - - demographic assumption - asumsi keuangan ( 1.497.606.003 ) ( 107.182.150) - financial assumption

Pengukuran kembali imbal hasil aset program 117.500.923 230.560.853 Remeasurement on return on plan assets

Total ( 905.604.573 ) 1.255.919.372 Total

Mutasi liabilitas bersih yang diakui di dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The changes in the net liability recognised in the statementof financial position are as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Saldo awal 20.607.861.534 15.277.311.124 Beginning balance Beban tahun berjalan (Catatan 28) 4.640.459.325 4.125.344.234 Expense during the year (Note 28) Biaya yang diakui pada penghasilan Cost recognised in other

komprehensif lain ( 905.604.573 ) 1.255.919.372 comprehensive income Pembayaran selama tahun berjalan ( 54.155.277 ) ( 50.713.196 ) Payments during the year Saldo akhir 24.288.561.009 20.607.861.534 Ending balance

Page 226: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/61 Exhibit E/61

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA (Lanjutan) 21. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (Continued)

Rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir dari nilai wajar aset program:

Reconciliation of the beginning balance and ending balance of the fair value of plan assets:

2 0 2 0 2 0 1 9

Saldo awal 11.442.338.382 12.678.054.942 Beginning balance Ekspektasi imbal hasil dari

aset program 638.997.178 1.012.762.071 Expected return on plan assets Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of defined benefit

imbalan pasti-neto: liabilities-net: Imbal hasil aset program ( 117.500.923 ) ( 230.560.853 ) Return on plan assets Imbalan yang dibayarkan ( 4.556.421.661 ) ( 2.017.917.778 ) Payments during the year

Saldo akhir 7.407.412.976 11.442.338.382 Ending balance

Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of liabilities in the current year were as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9

Saldo awal 32.050.199.916 27.955.366.066 Beginning balance Biaya jasa kini 3.044.657.044 2.904.945.575 Current service cost Biaya bunga 2.234.799.459 2.233.160.730 Interest cost Pembayaran selama tahun berjalan ( 4.610.576.938 ) ( 2.068.630.974) Payments during the year (Keuntungan) kerugian aktuarial Actuarial (gains) losses

yang timbul dari: arising from: - asumsi pengalaman 475.497.766 1.132.540.669 - experience assumption - asumsi demografik ( 997.259 ) - - demographic assumption - asumsi keuangan ( 1.497.606.003 ) ( 107.182.150) - financial assumption

Saldo akhir 31.695.973.985 32.050.199.916 Ending balances

Jumlah tercatat dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The amounts included in the statements of financial position as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Present value of defined Nilai kini kewajiban imbalan pasti 31.695.973.985 32.050.199.916 benefit obligation Nilai wajar aset (jika didanai) ( 7.407.412.976 ) ( 11.442.338.382 ) Fair value assets (if funded) Post-employment benefits liabilities Liabilitas imbalan pascakerja - Neto 24.288.561.009 20.607.861.534 - Net

Program ini memberikan eksposur risiko aktuarial terhadap Bank seperti risiko suku bunga dan gaji.

The program provides actuarial risk exposure to the Bank such as interest rate risk and salary risk.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas obligasi pemerintah. Umumnya, penurunan suku bunga dari obligasi pemerintah akan meningkatkan kewajiban program.

The present value of the defined benefit obligation is calculated using a discount rate determined by reference to market yields of government bonds. Generally, a decrease in the interest rate of a government bonds will increase the plans obligation.

Risiko Tingkat Kenaikan Gaji Salary Growth Rate Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya kewajiban.

The present value of the defined benefit obligation is calculated using the estimated of salary growth rate, higher salary growth rate will lead to higher obligation.

Page 227: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/62 Exhibit E/62

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA (Lanjutan) 21. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (Continued)

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaianaktuaria pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019adalah sebagai berikut:

The key asumptions used by the actuary as of December 31, 2020 and 2019 were carried out using the following key assumptions:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Tingkat diskonto 6,00% 7,25% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 5,00% 7,00% Salary increment rate Tingkat kematian 100% TMI4 100% TMI3 Mortality rate Tingkat pengunduran diri 7% sampai dengan umur 40,

kemudian menurun hingga 0% diumur 55 tahun, kemudian

tetap/ 7% until age 40 then decreasing linearly into 0% at age 55 then

fixed

7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% diumur 55 tahun, kemudian

tetap/ 7% until age 40 then

decreasing linearly into 0% at age 55 then fixed

Resignation rate

Tingkat pensiun normal 100% 100% Normal retirement rate

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary growth. The sensitivity analysis below has been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end with all otherassumptions held constant.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti/ Suku bunga/ Present value of Discount rate benefits obligation

Analisis Sensitivitas Sensitivity Analysis of

Tingkat Diskonto Discount Rate Kenaikan suku bunga 1% 7,00% 30.155.613.937 Increase by 1% in the discount rate Penurunan suku bunga 1% 5,00% 33.408.372.630 Decrease by 1% in the discount rate

Analisis Sensitivitas Sensitivity Analysis of

Kenaikan Gaji Salary Increase Kenaikan suku bunga 1% 7,00% 33.521.860.389 Increase by 1% in the discount rate Penurunan suku bunga 1% 5,00% 30.025.025.995 Decrease by 1% in the discount rate

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung kewajiban manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating defined benefit obligation recognisedin the statement of financial position.

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah8,22 tahun dan 8,18 tahun.

The weighted average durations of the defined benefit obligation as of December 31, 2020 and 2019 are 8.22 years and 8.18 years, respectively.

22. LIABILITAS LAINNYA 22. OTHER LIABILITIES 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2 0 2 0 2 0 1 9

Bunga yang masih harus dibayar 6.966.161.447 9.387.677.899 Accrued interest Uang muka setoran modal 1.792.000.000 1.792.000.000 Advance payment of capital Setoran jaminan 736.500.000 746.000.000 Security deposits Liabilitas sewa 598.136.455 - Lease liabilities Lainnya 2.933.463.102 3.139.526.660 Others Total 13.026.261.004 15.065.204.559 Total

Page 228: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/63 Exhibit E/63

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. LIABILITAS LAINNYA (Lanjutan) 22. OTHER LIABILITIES (Continued)

Bunga yang Masih Harus Dibayar Accrued Interest Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.

Represents accrued interest on deposits and deposits from other banks.

Uang Muka Setoran Modal Advance Payment of Capital Akun ini merupakan kelebihan dana setoran modal dari pemegang saham. Dana tersebut akan digunakan sebagai setoran modal saat penerbitan saham baru pada masa yang akan datang.

This account represents excess funds of capital payment from shareholders. The Fund will be used as payment of capital when new share issuance occur in the future.

Setoran Jaminan Security Deposits Merupakan setoran jaminan atas sewa safe deposit dan letter of credit.

Represents security deposits of safe deposit rentals and letter of credit.

Liabilitas Sewa Lease Liabilities Liabilitas sewa merupakan liabilitas Bank atas sewa bangunan dan kendaraan kantor pusat dan cabang. Permbayaran sewa selama tahun 2020 berjumlah Rp 377.300.000 yang mengikutsertakan pembayaran bunga sebesar Rp 31.349.782.

Lease liabilities refer to the Bank's liability for leasing buildings and vehicles at the head office and branches. Rental payments during 2020 amounted to Rp 377,300,000 which includes payment to interest expense amounting to Rp 31,349,782.

Analisis jatuh tempo liabilitas lain-lain terkait sewa adalah sebagai berikut:

The maturity analysis of other liabilities related to lease is as follows:

31 Desember/ December 31, 2 0 2 0

1 Tahun 360.360.076 1 Year 2 Tahun 197.140.238 2 Years 3 Tahun 40.636.140 3 Years Total 598.136.455 Total

Lainnya Others Liabilitas lainnya terdiri dari titipan kliring dan lainnya. Others account consists of suspense account and others. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, nilai wajar dari liabilitas ini adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 36).

The estimated fair value of other liabilities, which are non-interest bearing liabilities and with indefinite term, is the amount that should be payable on demand. As of December 31, 2020 and 2019, fair value of these financial liabilities is its carrying value (Note 36).

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL

Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The compositions of the Bank’s shareholders as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

Persentase Modal ditempatkan kepemilikan/ dan disetor penuh/ Jumlah saham/ Percentage Issued and fully Number of shares of ownership paid capital

Pemegang Saham Shareholders Bank of India 1.055.488.000 76,00% 211.097.600.000 Bank of India PT Panca Mantra Jaya 249.964.589 18,00% 49.992.917.800 PT Panca Mantra Jaya Prakash Rupchand Chugani 23.703.849 1,71% 4.740.769.800 Prakash Rupchand Chugani Deepak Rupo Chugani 6.966.490 0,50% 1.393.298.000 Deepak Rupo Chugani Dilip Rupo Chugani 6.966.490 0,50% 1.393.298.000 Dilip Rupo Chugani Masyarakat Public

(masing-masing di bawah 5%) 45.710.582 3,29% 9.142.116.400 (below 5% each) Total 1.388.800.000 100,00% 277.760.000.000 Total

Page 229: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/64 Exhibit E/64

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital from right issue tahun 2002 - Neto 1.703.948.954 1.703.948.954 rights issue in 2002 – Net

Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital from penawaran umum terbatas I limited public offering I tahun 2008 – Neto 27.198.056.100 27.198.056.100 in 2008 – Net

Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital from penawaran umum terbatas II limited public offering II tahun 2014 – Neto 449.399.315.760 449.399.315.760 in 2014 – Net

Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital from penawaran umum terbatas III limited public offering III tahun 2017 – Neto 558.083.314.326 558.083.314.326 in 2017 – Net

Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital from penawaran umum terbatas III limited public offering III tahun 2018 – Neto 25.385.824.570 25.385.824.570 in 2018 – Net

Total 1.061.770.459.710 1.061.770.459.710 Total

25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST INCOME 2 0 2 0 2 0 1 9

Kredit 154.458.449.056 214.376.352.867 Loans Efek-efek 49.148.984.090 41.945.876.246 Securities Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 26.642.957.567 31.203.959.914 and other banks Giro 7.624.061 1.220.259 Current accounts Total 230.258.014.774 287.527.409.286 Total

Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 10.028.411.695 dan Rp 14.052.071.610 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Catatan 31).

Interest income from related parties amounted to Rp 10,028,411,695 and Rp 14,052,071,610 for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively (Note 31).

26. BEBAN BUNGA 26. INTEREST EXPENSE 2 0 2 0 2 0 1 9

Simpanan Deposits

Deposito berjangka 131.059.656.662 129.160.638.667 Time deposits Tabungan 2.991.627.173 4.024.895.640 Saving accounts Interbank Call Money 2.227.573.562 6.332.519.571 Interbank Call Money Giro 1.017.580.433 1.338.068.875 Current accounts

Total 137.296.437.830 140.856.122.753 Total

Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 2.156.395.533 dan Rp 2.868.328.624 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Catatan 31).

Total interest expense to related parties amounted to Rp 2,156,395,533 and Rp 2,868,328,624 for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively (Note 31).

27. PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN KERUGIANPENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN - NETO

27. REVERSAL OF (PROVISION FOR) ALLOWANCE OF IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASSETS - NET

2 0 2 0 2 0 1 9

Aset keuangan Financial assets Kredit yang diberikan (Catatan 11) 20.950.161.388 ( 78.503.965.104 ) Loans (Note 11) Aset non-keuangan Non-financial assets Agunan yang diambil alih (Catatan 15) ( 18.750.000.000 ) ( 18.038.341.310 ) Foreclosed asset (Note 15) Neto 2.200.161.388 ( 96.542.306.414 ) Net

Page 230: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/65 Exhibit E/65

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN 28. PERSONNEL AND BENEFITS 2 0 2 0 2 0 1 9

Gaji 32.626.144.753 31.849.251.870 Salaries Tunjangan 13.446.553.009 14.646.571.062 Benefits Imbalan kerja (Catatan 21) 4.640.459.325 4.125.344.234 Post-employment benefits (Note 21) Total 50.713.157.087 50.621.167.166 Total

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2 0 2 0 2 0 1 9

Komunikasi 7.025.789.983 10.184.025.375 Communication Honorarium tenaga ahli 6.061.931.813 4.125.011.430 Professional fees Penyusutan dan amortisasi Depreciation and amortisation

(Catatan 13 dan 14) 3.114.346.408 5.120.581.721 (Notes 13 and 14) Barang cetak dan keperluan kantor 3.317.119.114 4.641.582.216 Printing and office supplies Perbaikan dan pemeliharaan 3.212.227.927 2.534.025.678 Repairs and maintenance Transportasi 1.849.287.403 1.858.652.336 Transportation Sewa 1.777.596.352 2.606.634.766 Rental Asuransi 819.514.636 812.902.571 Insurance Pajak dan perijinan 799.023.318 4.245.690.170 Taxes and licenses Iklan dan promosi 157.705.226 154.870.948 Advertisement and promotions Pendidikan dan pelatihan 150.680.878 2.484.861.124 Education and training Lain- lain 2.848.631.236 2.326.822.697 Others Total 31.133.854.294 41.095.661.032 Total

30. (RUGI) LABA PER SAHAM DASAR 30. BASIC (LOSS) EARNINGS PER SHARE

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan (rugi) laba per saham dasar:

Below are the data used to calculate the basic (loss)earnings (loss) per share:

2 0 2 0 2 0 1 9

(Rugi) laba neto Net (loss) income (Rugi) laba neto untuk perhitungan Net (loss) income for the calculation of

laba per saham dasar ( 70.581.531.876 ) 30.952.161.285 basic earnings per share Jumlah saham Number of shares Jumlah rata-rata tertimbang saham

biasa untuk perhitungan laba Ordinary shares for calculation per saham dasar 1.388.800.000 1.388.800.000 of basic earnings per share

(Rugi) Laba per saham dasar ( 50,82 ) 22,29 Basic (loss) earnings per share

31. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK

BERELASI 31. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.

In the normal course of business, the Bank also entered into certain transactions with related parties.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties.

Page 231: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/66 Exhibit E/66

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

31. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

Pihak-pihak berelasi/ Sifat hubungan berelasi/ Jenis transaksi/

No. Related parties Nature of related party relationship Type of transactions

1. Bank of India Pemegang saham/ Shareholders

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Pinjaman singkat/Call money Simpanan nasabah/Deposit from customers

2. Prakash Rupchand Chugani Pemegang saham/ Shareholders

Simpanan nasabah/Deposit from customers 3. PT Panca Mantra Jaya

4. PT Putra Mahkota Perkasa Perusahaan keluarga pemegang saham Bank/ Bank shareholder's family company

Simpanan Nasabah/Deposit from customers Bank garansi/Bank guarantee

5. Deepak Rupo Chugani Keluarga komisaris/ Commissioner’s family

Kredit yang diberikan/Loans Simpanan nasabah/Deposit from customers

6. PT Classic Prima Carpet

Perusahaan keluarga pemegang saham Bank/ Bank shareholder's family company

Kredit yang diberikan/Loans Simpanan nasabah/Deposit from customers Bank garansi/Bank guarantee

7. PT Multindo Velvet Industries 8. Dilip Rupo Chugani 9. PT Classic Carpetama Indonesia10. PT Klasik Distribusi Indonesia

11. PT Classic Automotive Manufacturing

12. PT Kanmo Abadi 13. PT Kanmo Gaya Abadi 14. PT Kanmo Retailindo 15. PT Metro Global Services

16. PT Classic Intermark

Perusahaan keluarga pemegang saham Bank/ Bank shareholder's family company

Simpanan nasabah/ Deposit from customers

17. PT Classic Exportindo Jaya 18. PT Kemang Jaya Indo 19. PT KNS Utama 20. PT Rekreasi Keluarga Indonesia 21. PT Bumi Mineko Sejahtera 22. PT Universal Carpet and Rugs 23. PT KNS Indonesia

24. PT Asia Regency Reality

Perusahaan keluarga pemegang saham Bank/ Bank shareholder's family company

Simpanan nasabah/ Deposit from customers

25. PT Mahkota Trading Indonesia 26. PT Surya Trading Development 27. PT Surya Cipta Katulistiwa 28. PT Classic Global Tradelink 29. PT Satria Dian Kencana 30. PT Kotobukiya Indoclassic Inds 31. PT Wisma Graha MD 32. PT Damanka Prima 33. PT Anami Loka Jaya 34. PT Digital Visual Artistik 35. PT Damai Karya Abadi 36. PT Mahkota Surya Perkasa 37. PT Indeks Konsultasi Perkasa

38. Personil manajemen kunci dan keluarga/ Key management personnel and family

Hubungan pengendalian kegiatan Bank/ Relation of the Bank's activity

Kredit yang diberikan/Loans Simpanan nasabah/Deposit from customers

Page 232: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/67 Exhibit E/67

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

31. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksi- transaksi tersebut meliputi:

In conducting its business, the Bank also entered into certain transactions with related parties. According to the Bank’s management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following:

a. Giro pada bank lain (Catatan 6) a. Current accounts with other banks (Note 6)

Merupakan penempatan Bank kepada pihak berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masing-masing sebesar kurang lebih 28,25% dan 6,87%.

Current accounts of the Bank are placed with other related banks. As of December 31, 2020 and 2019, percentages of current accounts with other banks to related parties to total current accounts with other banks are approximately 28.25% and 6.87% respectively.

b. Kredit (Catatan 11) b. Loans (Note 11)

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 6,29% dan 3,39% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 6,00% - 13,50% untuk mata uang Rupiah dan 4,50% - 7,50% untuk mata uang asing pada tahun 2020 serta 8,25%-15,00% untuk mata uang Rupiah dan 7,50% untuk mata uang asing pada tahun 2019.

At statements of financial position date, percentages of loans to related parties are approximately 6.29% and 3.39%, of the total loans as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Interest rates per annum on loans to related parties ranges from 6.00% - 13.50% for Rupiah currency and 4.50% - 7.50% for foreign currency in 2020 and 8.25% - 15.00% for Rupiah currency and 7.50% for foreign currency in 2019.

c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk

simpanan (Catatan 18 dan 19) c. Placements of funds from related parties in the form of

deposits (Notes 18 and 19)

- Giro - Current accounts

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 11,38% dan 5,64% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang diberikan adalah 0,5% dan 1% masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat adalah 0,25% dan 0,25% masing-masing pada tahun 2020 dan 2019.

At statements of financial position date, percentages of current accounts from related parties are 11.38% and 5.64% of the total current accounts as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Average interest rates on currents accounts in Rupiah are 0.5% and 1% in 2020 and 2019, respectively. Average interest rates for current accounts in United States Dollar are 0.25% and 0.25% in 2020 and 2019, respectively.

- Tabungan - Saving accounts

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah 2,48% dan 1,82% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 2,53% dan 3,46% masing-masing pada tahun 2020 dan 2019.

At statements of financial position date, percentages of saving accounts from related parties accounted for 2.48% and 1.82% of the total saving accounts as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Average interest rates on saving accounts are 2.53% and 3.46% in 2020 and 2019, respectively.

- Deposito berjangka - Time deposits

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah 3,38% dan 1,22% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 5,28% dan 6,72% masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 1% dan 1,53% masing-masing pada tahun 2020 dan 2019.

At statements of financial position date, percentages of time deposits from related parties accounted for 3.38% and 1.22% of the total time deposits as of December 31, 2020 and 2019, respectively. Average interest rate for time deposits in Rupiah is 5.28% and 6.72% in 2020 and 2019, respectively. Average interest rates on time deposits in United States Dollar are 1% and 1.53% in 2020 and 2019, respectively.

Page 233: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/68 Exhibit E/68

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

31. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk

simpanan (Catatan 18 dan 19) (Lanjutan) c. Placements of funds from related parties in the form of

deposits (Notes 18 and 19) (Continued) Saldo simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

The balance of deposits from customer and deposits from other banks with related parties are summarised as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Simpanan dari nasabah Deposits from customers

Giro 29.193.345.959 22.312.332.857 Current accounts Tabungan 2.814.049.082 1.994.245.866 Savings accounts Deposito berjangka 70.693.978.007 37.027.850.028 Time deposits

Subtotal 102.701.373.048 61.334.428.751 Subtotal Simpanan dari bank lain Deposits from other banks

Giro 17.253.369 29.079.993 Current accounts Interbank Call Money 105.375.000.000 208.237.500.000 Interbank Call Money

Subtotal 105.392.253.369 208.266.579.993 Subtotal Total 208.093.626.417 269.601.008.744 Total Persentase terhadap total

liabilitas 7,81 % 9,47% Percentage to total liabilities

2020 2019

Pendapatan bunga – Kredit 10.028.411.695 14.052.071.610 Interest income - LoansPersentase terhadap total

pendapatan bunga 4.35% 4,88% Percentage to total interest income

Beban bunga Interest expenseDeposito berjangka 1.958.253.303 2.622.396.799 Time deposits Giro 126.858.637 176.133.220 Current accounts Tabungan 71.283.593 69.798.605 Savings accounts

Total 2.156.395.533 2.868.328.624 Total Persentase terhadap total Percentage to

beban bunga 1.51% 1,97% total interest expenses

Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak-pihak berelasi per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 10.109.049.404 dan Rp 12.700.947.396.

Outstanding commitments and contingent liabilities to related parties as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 10,109,049,404 and Rp 12,700,947,396,respectively.

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

The Bank has commitment and contingency receivables and payables as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

KOMITMEN COMMITMENTS Tagihan komitmen Commitment receivables Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Pembelian berjangka valuta asing Unsettled purchase of yang belum selesai - 69.412.500.000 foreign currencies forward

Lainnya 60.255.179.975 69.527.299.668 Others

Total tagihan komitmen 60.255.179.975 138.939.799.668 Total commitment receivables

Page 234: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/69 Exhibit E/69

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)

Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: (Lanjutan)

The Bank has commitment and contingency receivables and payables as follows: (Continued)

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2020 2019

Liabilitas komitmen Commitment liabilities Rupiah Rupiah

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments yang belum digunakan 316.592.949.956 297.156.820.307 granted to customers

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments

yang belum digunakan 34.642.255.910 39.804.507.611 granted to customers L/C yang irrevocable dan Outstanding irrevocable

masih berjalan 33.884.915.809 69.527.299.668 letters of credit Penjualan berjangka valuta asing Unsettled sales of foreign

yang belum selesai 7.025.000.000 - currencies forward Penjualan tunai valuta asing Unsettled sales of foreign

yang belum selesai - 6.941.250.000 currencies spot Total liabilitas komitmen 392.145.121.675 413.429.877.586 Total commitment liabilities Total liabilitas komitmen - Neto ( 331.889.941.700 ) ( 274.490.077.918 ) Total commitment liabilities – Net

KONTINJENSI CONTINGENCIES Tagihan kontinjensi Contingent receivables Rupiah Rupiah

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 6.792.760.278 5.974.890.245 Past due receivables Garansi yang diterima 29.337.978.487 31.044.784.558 Guarantee received

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Garansi yang diterima 351.250.000 10.273.050.000 Guarantee received

Total tagihan kontinjensi 36.481.988.765 47.292.724.803 Total contingent receivables Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities Rupiah Rupiah

Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 29.337.978.487 31.044.784.558 Bank guarantees issued

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Penerbitan jaminan dalam bentuk

bank garansi 351.250.000 10.273.050.000 Bank guarantees issued

Total liabilitas kontinjensi 29.689.228.487 41.317.834.558 Total contingent liabilities Total tagihan kontinjensi - Neto 6.792.760.278 5.974.890.245 Total contingent receivables - Net

Total liabilitas komitmen Total commitments and

dan kontinjensi ( 325.097.181.422 ) ( 268.515.187.673 ) contingencies LAIN-LAIN OTHERS Titipan cek dan bilyet giro 906.943.569 1.114.370.862 Cheques for clearing Kredit hapus buku 564.857.494.460 537.991.971.630 Write-off

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat komitmen yang mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2020 and 2019, there were no impairment on commitments.

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya kerugian kredit ekspektasian pada liabilitas komitmen.

Management believes that no expected credit losses is necessary on commitment liabilities.

Page 235: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/70 Exhibit E/70

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows:

31 Desember / December 31, 2020 Mata uang asing/ Setara dalam Rp/ Foreign currencies Equivalent in Rp

Aset Assets Kas USD 71.184 1.226.817.900 Cash Giro pada Bank Indonesia USD 1.467.411 25.290.000.000 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain USD 1.958.417 33.752.204.709 Current accounts with other banks INR 4.852.172 929.918.720 GBP 19.835 377.115.566 SGD 25.835 274.009.282 EUR 27.880 480.490.738 JPY 5.528.186 751.667.450 HKD 51.005 92.437.250 Kredit yang diberikan Loans

Pihak berelasi USD 747.785 10.506.390.602 Related parties Pihak ketiga USD 36.922.880 518.766.840.008 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai USD ( 1.180.602 ) ( 16.587.474.117 ) Allowance for impairment losses Tagihan akseptasi USD 1.977.273 27.780.710.238 Acceptance receivables Aset lain-lain USD 147.294 2.069.480.280 Other assets EUR 40 689.377 Total aset 605.711.298.003 Total assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas segera USD 2.092.680 29.402.169.316 Obligations due immediately INR 3.420.414 655.522.439 JPY 4.296.096 584.140.173 Simpanan dari nasabah Deposits from customers

Giro Current accounts Pihak berelasi USD 544.003 7.643.236.390 Related parties Pihak ketiga USD 9.127.699 128.244.268.598 Third parties

Deposito berjangka Time deposits Pihak berelasi USD 2.952.497 41.482.618.537 Related parties Pihak ketiga USD 18.033.680 253.373.383.981 Third parties

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Pihak berelasi USD 7.499.995 105.375.000.000 Related parties

Utang akseptasi USD 1.977.273 27.780.710.238 Acceptance payables Liabilitas lain-lain USD 42.066 591.028.096 Other liabilities Total liabilitas 595.132.077.768 Total liabilities Aset - Neto 10.579.220.235 Assets – Net

31 Desember / December 31, 2019 Mata uang asing/ Setara dalam Rp/ Foreign currencies Equivalent in Rp

Aset Assets Kas USD 269.748 3.744.776.610 Cash Giro pada Bank Indonesia USD 3.850.000 53.447.625.000 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain USD 2.527.765 35.091.691.366 Current accounts with other banks INR 1.895.977 369.222.475 GBP 6.767 123.409.833 SGD 25.367 261.663.111 EUR 5.717 89.020.759 JPY 847.769 108.353.356 HKD 68.155 121.503.433 Kredit yang diberikan Loans

Pihak berelasi USD 747.868 10.382.281.775 Related parties Pihak ketiga USD 36.464.015 506.211.686.749 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai USD ( 1.497.579 ) ( 20.790.146.990 ) Allowance for impairment losses Tagihan akseptasi USD 759.673 10.546.158.479 Acceptance receivables Aset lain-lain USD 175.952 2.442.660.304 Other assets Total aset 602.149.906.260 Total assets

Page 236: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/71 Exhibit E/71

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)

Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (Lanjutan):

The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows (Continued):

31 Desember / December 31, 2019 Mata uang asing/ Setara dalam Rp/ Foreign currencies Equivalent in Rp

Liabilitas Liabilities Liabilitas segera USD 34.713 481.902.528 Obligations due immediately INR 71.658 13.954.755 Simpanan dari nasabah Deposits from customers

Giro Current accounts Pihak berelasi USD 451.313 6.265.347.864 Related parties Pihak ketiga USD 9.050.057 125.637.413.942 Third parties

Deposito berjangka Time deposits Pihak berelasi USD 52.082 723.033.502 Related parties Pihak ketiga USD 22.371.003 310.565.450.119 Third parties

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Pihak berelasi USD 15.000.000 208.237.500.000 Related parties

Utang akseptasi USD 759.673 10.546.158.479 Acceptance payables Liabilitas lain-lain USD 76.908 1.067.670.868 Other liabilities

Total liabilitas 663.538.432.057 Total liabilities Liabilitas – Neto ( 61.388.525.797 ) Liabilities - Net

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 Waktu Indonesia Barat.

The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 16:00 Western Indonesia Time.

34. INFORMASI SEGMEN 34. SEGMENT INFORMATION

Bank beroperasi di dua wilayah utama: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.

The Bank operates in two main areas: Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen wilayah:

The area segment information is as follows:

2020 DKI Jakarta/ Luar DKI Jakarta/ Special District Outside DKI Total/ of Jakarta Jakarta Total

PENDAPATAN INCOME Pendapatan bunga 201.765.715.185 28.492.299.589 230.258.014.774 Interest income Pendapatan lainnya 8.152.719.005 937.658.896 9.090.377.901 Other income Total 209.918.434.190 29.429.958.485 239.348.392.675 Total Laba operasi segmen 17.136.797.301 99.426.072 17.236.223.373 Segment operating income Laba sebelum pajak 18.576.669.576 304.424.997 18.881.094.573 Income before tax Rugi - Neto ( 70.581.531.876 ) Net - Loss

Page 237: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/72 Exhibit E/72

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (Continued)

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen wilayah (Lanjutan):

The area segment information is as follows (Continued):

31 Desember / December 31, 2020 DKI Jakarta/ Luar DKI Jakarta/ Special District Outside DKI Total/ of Jakarta Jakarta Total

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION ASET ASSETS

Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain – Neto 302.979.258.642 - 302.979.258.642 and other banks - Net

Efek-efek – Neto 391.538.822.115 - 391.538.822.115 Marketable securities - Net Kredit yang diberikan – Neto 1.574.933.350.204 251.743.641.106 1.826.676.991.310 Loans – Net Aset tetap – Neto 83.360.495.203 39.356.031.133 122.716.526.336 Fixed assets - Net Aset lain-lain 1.069.440.272.178 8.011.589.170 1.077.451.861.348 Other assets Total aset 3.422.252.198.342 299.111.261.409 3.721.363.459.751 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Simpanan 2.127.349.281.308 306.377.849.042 2.433.727.130.350 Deposits Liabilitas lain-lain 203.166.937.440 26.799.812.510 229.966.749.950 Other liabilities Total liabilitas 2.330.516.218.748 333.177.661.552 2.663.693.880.300 Total liabilities Pengeluaran modal 752.914.607 44.800.000 797.714.607 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 2.194.633.817 919.712.591 3.114.346.408 Depreciation and amortisation

2019 DKI Jakarta/ Luar DKI Jakarta/ Special District Outside DKI Total/ of Jakarta Jakarta Total

PENDAPATAN INCOME Pendapatan bunga 245.993.582.255 41.533.827.031 287.527.409.286 Interest income Pendapatan lainnya 64.057.750.603 1.640.590.818 65.698.341.421 Other income Total 310.051.332.858 43.174.417.849 353.225.750.707 Total Laba operasi segmen 23.074.750.678 4.499.124.860 27.573.875.538 Segment operating income Laba sebelum pajak 18.566.318.478 4.531.702.892 23.098.021.370 Income before tax Laba neto 30.952.161.285 Net income

31 Desember / December 31, 2019 DKI Jakarta/ Luar DKI Jakarta/ Special District Outside DKI Total/ of Jakarta Jakarta Total

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION ASET ASSETS

Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain – Neto 363.998.347.612 - 363.998.347.612 and other banks - Net

Efek-efek – Neto 507.699.494.387 - 507.699.494.387 Marketable securities - Net Kredit yang diberikan - Neto 1.641.937.979.078 300.330.868.546 1.942.268.847.624 Loans – Net Aset tetap – Neto 83.295.084.174 39.860.028.766 123.155.112.941 Fixed assets - Net Aset lain-lain – Neto 1.059.481.550.178 10.809.203.832 1.070.290.754.009 Other assets - Net Total aset 3.656.412.455.429 351.000.101.144 4.007.412.556.573 Total assets LIABILITAS LIABILITIES Simpanan 2.147.567.322.676 380.992.832.587 2.528.560.155.263 Deposits Liabilitas lain-lain 256.805.000.548 58.978.230.284 315.783.230.832 Other liabilities Total liabilitas 2.404.372.323.224 439.971.062.871 2.844.343.386.095 Total liabilities Pengeluaran modal 1.628.220.477 529.774.210 2.157.994.687 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 3.860.799.464 1.259.782.257 5.120.581.721 Depreciation and amortisation

Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen usaha tidak signifikan.

The Bank’s operations are all under conventional banking, therefore the business segment is not significant.

Page 238: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/73 Exhibit E/73

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

35. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON COMMERCIAL BANKS’ OBLIGATIONS

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004, Pemerintah telah membentuk lembaga penjaminan independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Based on the Law No. 24 year 2004 of the Republic of Indonesia dated September 22, 2004, The Government has established an independent guarantee institution, namely the Deposit Insurance Corporation (LPS) to guarantee public funds including funds from other banks in the form of demand deposits, deposits, certificates of deposit, savings and/or other equivalent forms.

Berdasarkan Salinan Peraturan LPS No. 2/PLPS/2014 tanggal 22 September 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 2/PLPS/2010 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp 2.000.000.000.

Based on a copy of the LPS Regulation No. 2/PLPS/2014 dated September 22, 2014 concerning Amendments to the Deposit Insurance Corporation Regulation No. 2/PLPS/2010 concerning the Deposit Guarantee Program, the maximum guaranteed balance for each customer at one bank is Rp 2,000,000,000.

Suku bunga penjaminan LPS pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar 4,50% dan 6,25% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah dan masing-masing sebesar 1,00% dan 1,75% untuk simpanan dalam mata uang asing.

The LPS deposit interest rates as of December 31, 2020 and 2019 are 4.50% and 6.25%, respectively, for deposits in Rupiah currency and 1.00% and 1.75%, respectively, for deposits in foreign currencies.

Beban premi penjaminan yang dibayarkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 5.168.881.479 dan Rp 4.678.924.532.

Guarantee premium expense paid for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 5,168,881,479 and Rp 4,678,924,532, respectively.

36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan disajikan menggunakan nilai wajar.

A significant number of financial instruments are carried of fair value in the statements of financial position.

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

The table below presents the carrying amount and fair values of the financial assets and liabilities as of December 31, 2020 and 2019.

31 Desember / December 31, 2020 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value

Aset keuangan Financial assets Nilai wajar diamortisasi Amortised cost Kas 12.713.066.650 12.713.066.650 Cash Giro pada Bank Indonesia 103.535.117.455 103.535.117.455 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain – Neto 41.131.395.521 41.131.395.521 Current accounts with other banks – Net Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 302.979.258.642 302.979.258.642 and other banks Efek-efek 391.538.822.115 391.538.822.115 Marketable securities Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 713.842.428.036 713.842.428.036 agreements to resell Kredit yang diberikan 1.944.371.844.259 1.826.676.991.310 Loans Tagihan akseptasi 27.780.710.238 27.780.710.238 Acceptance receivables Aset lain-lain*) 15.310.598.138 15.310.598.138 Other assets*) Nilai wajar melalui laba rugi Fair value through profit or loss Tagihan derivatif 18.490.753 18.490.753 Derivative receivables Total aset keuangan 3.553.221.731.807 3.435.526.878.858 Total financial assets Liabilitas keuangan Financial liabilities Biaya perolehan diamortisasi Amortised cost Liabilitas segera 31.944.140.669 31.944.140.669 Obligations due immediately Simpanan dari nasabah 2.433.727.130.350 2.433.727.130.350 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 130.392.253.369 130.392.253.369 Deposits from other banks Utang akseptasi 27.780.710.238 27.780.710.238 Acceptance payables Liabilitas lain-lain**) 7.702.661.447 7.702.661.447 Other liabilities**) Total liabilitas keuangan 2.631.546.896.073 2.631.546.896.073 Total financial liabilities

Page 239: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/74 Exhibit E/74

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Lanjutan).

The table below presents the carrying amount and fair values of the financial assets and liabilities as of December 31, 2020 and 2019 (Continued).

31 Desember / December 31, 2019 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Value Fair Value

Aset keuangan Financial assetsPinjaman yang diberikan

dan piutang Loans and receivables Kas 14.505.416.660 14.505.416.660 Cash Giro pada Bank Indonesia 190.926.881.297 190.926.881.297 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain – Neto 38.393.368.069 38.393.368.069 Current accounts with other banks – Net Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 363.998.347.612 363.998.347.612 and other banks Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 560.195.235.561 560.195.235.561 agreements to resell Kredit yang diberikan 2.065.583.544.585 1.942.268.847.624 Loans Tagihan akseptasi 10.546.158.479 10.546.158.479 Acceptance receivables Aset lain-lain*) 19.864.698.740 19.864.698.740 Other assets*) Nilai wajar melalui laba rugi Fair value through profit or loss Tagihan derivatif 13.746.754 13.746.754 Derivative receivables Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Efek-efek 507.699.494.387 514.802.814.387 Marketable securities Total aset keuangan 3.771.726.892.144 3.655.515.515.183 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities Biaya perolehan diamortisasi Amortised cost Liabilitas segera 2.189.384.599 2.189.384.599 Obligations due immediately Simpanan dari nasabah 2.528.560.155.263 2.528.560.155.263 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 265.266.579.993 265.266.579.993 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 405.061.923 405.061.923 Derivative liabilities Utang akseptasi 10.546.158.479 10.546.158.479 Acceptance payables Liabilitas lain-lain**) 10.133.677.899 10.133.677.899 Other liabilities**) Total liabilitas keuangan 2.817.101.018.156 2.817.101.018.156 Total financial liabilities

*) Aset lain lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih

harus diterima. *) Other assets consist of accrued interest receivables.

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus

dibayar dan setoran jaminan. **) Other liabilities consist of accrued interest and security

deposits. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas diukur dengan dasar sebagai berikut:

The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:

Page 240: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/75 Exhibit E/75

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Aset keuangan Financial assets Nilai tercatat dari kas dan setara kas, serta penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of cash and cash equivalents, as well as placements with floating rates are a reasonable approximation of fair value.

Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali, tagihan akseptasi dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali, tagihan akseptasi dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The estimated fair values of fixed interest bearing placements, marketable securities, securities purchased under agreements to resell, acceptance receivables and other assets were based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of fixed rate placements, securities purchased under agreements to resell, acceptance receivables and other assets were a reasonable approximation of their fair values.

Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan pinjaman yang diberikan jangka pendek dengan suku bunga tetap. Pinjaman yang diberikan dinyatakan berdasarkan biaya yang diamortisasi. Nilai wajar dari pinjaman yang diberikan menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank dengan menggunakan suku bunga pasar saat ini.

Generally, the Bank’s portfolio consists of loans with floating interest rate and short-term loans with fixed interest rate. Loans are stated at amortized cost. The estimated fair value of loans represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received by the Bank using the current market rates.

Nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan nilai tercatat atas pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The carrying amount of floating rate loans and short-term fixed rate loans are the reasonable approximation of their fair values.

Liabilitas keuangan Financial liabilities Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu.

The estimated fair value of obligations due immediately and deposits with no stated maturity, which include non-interest bearing deposits, are the amounts repayable on demand.

Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan liabilitas akseptasi ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

The estimated fair values of fixed interest bearing deposits and acceptance payables are based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of fixed rate deposits, acceptance payables and other liabilities are the reasonable approximation of their fair values.

Hirarki nilai wajar Fair value hierarchy PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

SFAS 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

- Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif

untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); - Quoted prices (unadjusted) in active markets for

identical assets or liabilities (level 1); - Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat

1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

- Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (as derived from prices) (level 2); and

- Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan

data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

- Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

Page 241: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/76 Exhibit E/76

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Hirarki nilai wajar (Lanjutan) Fair value hierarchy (Continued) Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:

The table below shows the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy:

Total tercatat/ Total carrying 31 Desember / December 31, 2020 amount Level 1/Level 1 Level 2/Level 2 Level 3/Level 3 Aset keuangan Financial assetsNilai wajar melalui Fair value through

laba rugi profit or loss Tagihan derivatif 18.490.753 - 18.490.753 - Derivative receivables

Total tercatat/ Total carrying 31 Desember / December 31, 2019 amount Level 1/Level 1 Level 2/Level 2 Level 3/Level 3 Aset keuangan Financial assetsNilai wajar melalui Fair value through

laba rugi profit or loss Tagihan derivatif 13.746.754 - 13.746.754 - Derivative receivables

Total tercatat/ Total carrying 31 Desember / December 31, 2019 amount Level 1/Level 1 Level 2/Level 2 Level 3/Level 3 Liabilitas keuangan Financial liabilitiesNilai wajar melalui Fair value through

laba rugi profit or loss Liabilitas derivatif 405.061.923 - 405.061.923 - Derivative liabilities

Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan.

There were no transfers between levels 1 and 2 during the period.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using specific valuation techniques. These valuation techniques use the observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs of fair value are observable, these financial instruments are included in level 2.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan atas perbedaan yang digunakan dengan menggunakan suku bunga yang berbeda.

Specific valuation technique used to determine the financial instruments value includes determination of fair value of foreign exchange contracts using forward exchange rates at reporting date.

37. INFORMASI LAINNYA 37. OTHER INFORMATION

a. Berdasarkan Akta Notaris No. 14 tanggal 27 Juni 2019

oleh Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., Bank melakukan pengalihan piutang (cessie) kepada Tuan Denny Yonathan Yudhonegoro atas piutang Iman Suharto sebesar Rp 1.434.245.846 dan disepakati Tuan Denny Yonathan Yudhonegoro akan membeli dan membayar sebesar Rp 610.000.000.

a. Based on Notary Deed No. 14 dated June 27, 2019 by Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., the Bank transferred its receivables (cessie) to Mr Denny Yonathan Yudhonegoro for Iman Suharto’s receivable amounting to Rp 1,434,245,846 and Mr. Denny Yonathan Yudhonegoro agreed to buy and pay amounting to Rp 610,000,000.

Page 242: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/77 Exhibit E/77

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37. INFORMASI LAINNYA (Lanjutan) 37. OTHER INFORMATION (Continued)

b. Berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 29 Mei 2019 oleh Yafizar, S.H., Bank melakukan pengalihan piutang (cessie) kepada PT Kazi Mandala Putra atas piutang PT Balina Garmintex dan PT Kalimantan Mitra Energi masing-masing sebesar Rp 3.994.997.483 dan Rp 2.890.000.000 dan disepakati PT Kazi Mandala Putra akan membeli dan membayar masing-masing sebesar Rp 1.850.000.000 dan Rp 1.350.000.000.

b. Based on Notary Deed No. 9 dated May 29, 2019 by Yafizar, S.H., the Bank transferred its receivables (cessie) to PT Kazi Mandala Putra for PT Balina Garmintex’s and PT Kalimantan Mitra Energi’s receivable each amounting to Rp 3,994,997,483 andRp 2,890,000,000 and PT Kazi Mandala Putra agreed to buy and pay amounting to Rp 1,850,000,000 and Rp 1,350,000,000, respectively.

c. Berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 25 Februari 2019

oleh Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., Bank melakukan pengalihan piutang (cessie) kepada Hartoyo Sutandar atas piutang Goutam Shamdepchand M. dan Krishita Goutam M. sebesar Rp 45.018.139.079 dan disepakati Hartoyo Sutandar akan membeli dan membayar sebesar Rp 25.000.000.000.

c. Based on Notary Deed No. 8 dated February 25, 2019 by Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., the Bank transferred its receivables (cessie) to Hartoyo Sutandar for Goutam Shamdepchand M. and Krishita Goutam M.’s receivable amounting to Rp 45,018,139,079 whereHartoyo Sutandar agreed to buy and pay amounting to Rp 25,000,000,000.

d. Berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 4 November 2019

oleh Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., Bank melakukan pengalihan piutang (cessie) kepada H.R. Benny Mahaskoro atas piutang PT Tunggal Bina Konstruksindo sebesar Rp 7.289.813.333 dan disepakati H.R. Benny Mahaskoro akan membeli dan membayar sebesar Rp 3.750.000.000.

d. Based on Notary Deed No. 3 dated November 4, 2019 by Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., the Bank transferred its receivables (cessie) to H.R. BennyMahaskoro for PT Tunggal Bina Konstruksindo’s receivable amounting to Rp 7,289,813,333 where H.R. Benny Mahaskoro agreed to buy and pay amounting to Rp 3,750,000,000.

e. Berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 14 Maret 2019 oleh

Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., Bank melakukan pengalihan piutang (cessie) kepada PT Kazi Mandala Putraatas piutang Deepak J. Rajwani, PT Essen Apparel, PT IMS Trading, dan PT Kiren Indosakti International masing-masing sebesar Rp 5.064.590.273, Rp 24.490.740.392, Rp 4.177.117.600, dan Rp 4.860.000.000 dan disepakati PT Kazi Mandala Putra akan membeli dan membayar masing-masing sebesar Rp 1.170.000.000,Rp 3.170.000.000, Rp 1.170.000.000, danRp 2.090.000.000.

e. Based on Notary Deed No. 12 dated March 14, 2019 by Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., the Bank transferred its receivables (cessie) to PT Kazi Mandala Putra for Deepak J. Rajwani’s, PT Essen Apparel’s, PT IMS Trading’s and PT Kiren Indosakti International’s receivable each amounting to Rp 5,064,590,273, Rp 24,490,740,392, Rp 4,177,117,600, and Rp 4,860,000,000 where PT Kazi Mandala Putra agreed to buy and pay amounting to Rp 1,170,000,000, Rp 3,170,000,000, Rp 1,170,000,000, and Rp 2,090,000,000, respectively.

f. Berdasarkan Akta Notaris No. 13 tanggal 5 Desember 2019

oleh Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., Bank melakukan pengalihan piutang (cessie) kepada Gopal Naraindas Daryanani atas piutang Kamlesh Kumar Jethanand sebesar Rp 2.605.000.000 dan disepakati Gopal Naraindas Daryanani akan membeli dan membayar sebesar Rp 2.000.000.000.

f. Based on Notary Deed No. 13 dated December 5, 2019 by Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., the Bank transferred its receivables (cessie) to Gopal Naraindas Daryanani for Kamlesh Kumar Jethanand’s receivable amounting to Rp 2,605,000,000 where Gopal Naraindas Daryanani agreed to buy and pay amounting to Rp 2,000,000,000.

g. Berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 13 Juni 2019 oleh

Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., Bank melakukan pengalihan piutang (cessie) kepada Tje Chin atas piutang PT Mustika Abadi Jaya Sukses sebesar Rp 8.771.500.000 dan disepakati Tje Chin akan membeli dan membayar sebesar Rp 2.725.000.000.

g. Based on Notary Deed No. 4 dated June 13, 2019 by Bayu Rushadian Hutama, S.H., M.Kn., the Bank transferred its receivables (cessie) to Tje Chin for PT Mustika Abadi Jaya Sukses’s receivable amounting to Rp 8,771,500,000 where Tje Chin agreed to buy and pay amounting to Rp 2,725,000,000.

38. MANAJEMEN RISIKO 38. RISK MANAGEMENT

Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu potensi kejadian, baik yang diperkirakan (expected) maupun yang tidak diperkirakan (unexpected) yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan Bank.

Risk in the context of banking is a potential event, which is either estimated (expected) and not estimated (unexpected) that can give negative impact to the Banksearnings and capital.

Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank, termasuk upaya untuk memitigasi dan/atau meminimalkan kerugian finansial maupun non-finansial yang mungkin timbul dari produk atau aktivitas Bank, hubungan antara Bank dengan nasabah maupun dalam internal Bank.

Risk management is a set of methodologies and procedures used to identify, measure, monitor, or control the risks arising from the entire Bank’s business activities, including the efforts to mitigate and/or minimize financial or non-financial losses that may arise from product or activities of the Bank, the relationship between the Bank and its customer is also within the Bank internal.

Page 243: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/78 Exhibit E/78

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Bank menerapkan Manajemen Risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk kepada ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) serta best practice yang diterapkan perbankan nasional yaitu Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK). Bank menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salah satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Bank.

The Bank implements Risk Management independently and in accordance with the provisions of the Financial Services Authority (OJK), Bank Indonesia (BI) and best practices implemented by national banks, namely Statement of Financial Accounting Standards (SFAS). Bank applied concept of Enterprise Risk Management (ERM) as one of the comprehensive and integrated risk management strategies, tailored to the Bank’s need and operation.

ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinya pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari-hari. Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan proses bisnis dengan risiko yang dihadapi secara utuh.

ERM is a risk management process that is inherent in the Bank's business processes, meaning that risk management is an integral part of the Bank's daily business decision making. With ERM, the Bank will have a systematic and comprehensive risk management framework (credit risk, market risk and operational risk) by linking the capital management strategy and business processes with the risk full faced.

Kerangka pengelolaan risiko maupun pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 7 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

The risk management framework and implementation of Good Corporate Governance in Bank would refer to Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016 concerning Application of Risk Management for Commercial Banks; Financial Services Authority Circular Letter (SE OJK) No. 34/SEOJK.03/2016 dated September 7, 2016 concerning Application of Risk Management for Commercial Banks.

Bank menyadari situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat yang akan diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko bagi kegiatan usaha perbankan. Selain itu, kompleksnya risiko perbankan akan meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

The Bank is aware of external and internal banking environment run into boost development followed by complex risks for banking business activities. In addition, the complexity of banking risk will improve the practice of good corporate governance in accordance with applicable regulations.

Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko.

To respond the above condition, the Bank has implemented a risk management policy.

Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko Bank secara langsung dan tidak langsung diimplementasikan melalui pembentukan komite di tingkat Dewan Komisaris yaitu Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank. Dalam implementasi manajemen risiko dilakukan melalui 4 pilar penerapan manajemen risiko yaitu:

Active supervision of Directors and Board of Commissioners on Bank risk management activities directly and indirectly implemented by forming some committees supervised by Board of Commissioners level, namely Risk Monitoring Committee, Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee. The committees have the duty and responsibility to conduct studies and evaluations of policies and implementation of Bank risk management. In the implementation of risk management through 4 pillars of the application of risk management, namely:

- Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi; - Active supervision from Board of Commissioners and

Directors; - Kecukupan Kebijakan, dan Prosedur Manajemen Risiko

serta Penetapan Limit Risiko; - Adequacy of Risk Management Policies, and Procedures

and Risk Limit Determination; - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan

dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan

- Adequacy of risk identification, measurement, monitoring and control processes also risk management information system; and

- Sistem pengendalian internal yang menyeluruh - Comprehensive internal control system

Penerapan majemen risiko di Bank secara umum terangkum dalam kerangka (framework) manajemen risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta diaplikasikan dalam perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.

In general the implementation of risk management in Bank is summarised in the framework of risk management. The framework is set forth in the policies, procedures, transaction limit, authorities and other provisions and applies in risk management tools, applicable throughout business activity scope.

Page 244: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/79 Exhibit E/79

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Sesuai ketentuan regulator, Bank telah mengelola dan menerapkan manajemen risiko pada 8 jenis risiko yaitu:

In accordance with regulatory provisions, the Bank has managed and implemented risk management on 8 types of risks, namely:

1. Risiko Kredit; 1. Credit Risk; 2. Risiko Likuiditas; 2. Liquidity Risk; 3. Risiko Pasar; 3. Market Risk; 4. Risiko Operasional; 4. Operational Risk; 5. Risiko Hukum; 5. Legal Risk; 6. Risiko Reputasi; 6. Reputation Risk; 7. Risiko Strategis; dan 7. Strategic Risk; and 8. Risiko Kepatuhan. 8. Compliance Risk.

Untuk membantu pelaksanaan tugas penerapan manajemen risiko, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan. Dalam upaya mengelola risiko yang ada, Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat Bank yang terkait yang bertugas mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan serta melakukan pemantauan risiko secara reguler.

To assist the implementation of risk management, the Bank has formed a Risk Management Unit (SKMR). SKMR are independent on Internal Audit (SKAI) and Operational Division with an aim that in general they can manage the risk integrated, focused, coordinated and continuously. As a way to manage the existing risks, the Bank owned Risk Management Committee consisting of Bank officials in charge of identifying, measuring, controlling and monitoring risk on a regular basis.

Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk melakukan telaah risiko terhadap seluruh jenis risiko yang melekat (risiko inheren) maupun terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan penyusunan laporan-laporan terkait manajemen risiko seperti laporan profil risiko serta laporan pelaksanaan good corporate governance. Selain itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana peluncuran produk atau aktivitas baru di Bank serta melakukan penilaian (rating) terhadap proposal kredit debitur.

SKMR has the main function of conducting risk studies on all types of inherent risk as well as on the quality of risk management implementation on those risks. SKMR also undertake to prepare reports related with risk management i.e: risk profile and good corporate governance implementation. In addition, SKMR also reviews of launching new products or activities at Bank and performs a rating of credit proposal.

Selanjutnya untuk memantau efektivitas dari pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris.

To monitor the performance of Risk Management Committee and Risk Management Unit, the Bank has also formed a Risk Monitoring Committee who is directly responsible to Board of Commissioners.

Profil Risiko Risk Profile Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank.

On the risk profile report, the Bank outlines the activities having risk or caring potential risks that may disrupt Bank’s business continuity.

Penilaian profil risiko Bank merupakan penilaian 8 jenis risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.

The assessment of Bank Risk Profile is an assessment of 8 types of risk which inherent to each functional activity namely inherent risk and risk control system.

Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap8 risiko, yaitu:

The risk profile assessment performed by the Bank against 8 risks namely:

1. Risiko kredit mengelola kemungkinan kerugian yang

timbul akibat debitur gagal bayar atas pinjaman atau fasilitas kredit yang diberikan dan/atau pihak lain dalammemenuhi kewajiban kepada Bank;

1. Credit risk manage the possibility losses arising from debtor who is failing to repay the loan or credit facility granted by and/or other party liabilities to Bank;

2. Risiko likuiditas mengelola kemungkinan

ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo terhadap deposan, investor dan kreditur, serta pemenuhan GWM dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank;

2. Liquidity risk manages the possibility of bank’s inability to fufill short-term liabilities that are due –against depositors, investors and creditors, as well as fulfillment of GWM from cash flow funding sources and/or high-quality liquid assets that can be pledged without disrupting activities and Bank finance condition;

Page 245: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/80 Exhibit E/80

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued) Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 risiko, yaitu (Lanjutan):

The risk profile assessment performed by the Bank against 8 risks namely (Continued):

3. Risiko pasar mengelola kemungkinan kerugian pada saat

posisi neraca dan rekening administratif Bank termasuk derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option;

3. Market risks manage the possibility losses on balance sheet position and administrative accounts of Bank including derivatives due to overall changes in market conditions, and also risk of changes option price;

4. Risiko operasional mengelola kemungkinan risiko akibat

ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank;

4. Operational risks managing the possibility of risk due to inadequacy and/or malfunction of internal processes, human error, system failure, and/or the external events affecting the Bank’s operations;

5. Risiko hukum mengurangi kemungkinan kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis seperti ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna;

5. Legal risk reduces the possibility of charges of lawsuits or juridicial aspects weakness such as the absence of supporting legislation or weakness of engagement due to the contract and collateral binding not comply with legalised requirement.

6. Risiko strategis mengurangi kemungkinan kerugian

akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis;

6. Strategic risks reduce the possibility of losses due to inaccuracy in taking and/or execution of strategic decision as well as failure in anticipating changes of business environment;

7. Risiko kepatuhan mengurangi kemungkinan kerugian

karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang- undangan dan ketentuan;

7. Compliance risk reduces the possibility of losses due to Bank’s failure to comply with or not to enforce the laws and regulations;

8. Risiko reputasi mengurangi kemungkinan kerugian akibat

menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

8. Reputation risk reduces the possibility of losses due to decreased of stakeholder confidence caused by negative perceptions of Bank.

Penilaian profil risiko Bank dilakukan semesteran. Berdasarkan hasil laporan terakhir secara penilaian sendiri (self-assessment), peringkat risiko inheren posisi 31 Desember 2020 berada pada tingkat 3 (Moderate) dan hasil penilaian kualitas penerapan manajemen risiko berada pada tingkat 3 (Fair).

The assessment of Bank risk profile conducted semi-annually. Based on the final results on self-assessment basis, the inherent risk level as of December 31, 2020 is 3 (Moderate) and the quality appraisal of risk management implementation is 3 (Fair).

1. Risiko Kredit 1. Credit Risk

Tujuan pengelolaan risiko kredit Bank selain untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan adalah untuk mengelola kemungkinan kerugian yang timbul akibat debitur gagal bayar atas pinjaman atau fasilitas kredit yang diberikan dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik pada tingkat individu maupun portofolio kredit secara keseluruhan.

The Bank credit risk management objective other than to meet the requirements set by the regulations of Bank Indonesia and the Financial Services Authority is to manage possible loss incurred due to debtor default on loans or credit facilities provided and other financial contracts is minimal as possible, both at the level of individual and overall credit portfolio.

Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi bermasalah (NPL).

Credit risk arises from the possibility of counterparty failure in fulfilling its liability to Bank. In managing credit risk, Bank’s credit policies is directed to expand and manage the quality of each credit since day of disbursement of credit until the repayment is completed in order to prevent it become non-performing loan (NPL).

Page 246: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/81 Exhibit E/81

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

1. Risiko Kredit (Lanjutan) 1. Credit Risk (Continued)

Bank menerapkan pengelolaan risiko kredit pada tingkat individu dan tingkat portofolio. Pada tingkat individu, Manajemen Risiko Kredit dilakukan oleh Divisi Legal, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kredit. Sedangkan pada tingkat portofolio, Manajemen Risiko Kredit dilakukan oleh Divisi Legal, Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan dan Divisi Kredit. Mekanisme persetujuan kredit dilakukan melalui rapat Komite Kredit. Komite Kredit merupakan lembaga pemutus kredit yang beranggotakan Direksi, Divisi Legal, Divisi Kredit dan Divisi Operasional.

The Bank implements credit risk management at individual and portfolio levels. At the individual level, Credit Risk Management performed by Legal Division, Risk Management Division and Credit Division. Meanwhile at the portfolio level, it is performed by Legal Division, Risk Management Division, Compliance Division and Credit Division. The credit approval mechanism carried-out through Credit Committee meetings. The Credit Committee is a decision making institution composed of Directors, Legal Division, Credit Division and Operations Division.

Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan tersebut memberikan pedoman secara lengkap dan terperinci atas kegiatan manajemen kredit dari saat pengajuan kredit, proses analisis, persetujuan, pemantauan, pendokumentasian, pengendalian penyelamatan (restrukturisasi) dan penyelesaian kredit bermasalah.

The Bank has written policies and guidelines relating to credit activities among others credit analysis procedures, credit approval, credit recording and supervision and credit restructuring. These policies provide complete and detailed guidance on credit management activities from the time of credit submission, process analysis, approval, monitoring, documentation, restructuring control and settlement of NPL.

Bank juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four-eyes principle secara konsisten.

The Bank has implemented procedures and standards to support the process of granting credit based on risk and yields. The Bank measures and monitors the risk for every debtor individually, the economic sector as well as the entire loan portfolio by applying a consistent four-eyes principle.

Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan portofolio risiko kredit melalui Laporan Profil Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko, di mana hal ini secara khusus diatur oleh badan regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

The Bank keeps on monitoring the development of credit risk portfolio through monthly Credit Risk Profile Reports which is a composite assessment of inherent risk and quality of risk management implementation, which is specifically regulated by Financial Services Authority (OJK).

Parameter penilaian yang dilakukan dalam penilaian profil risiko kredit antara lain pemusatan pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan.

The evaluation parameters carried out in the assessment of credit risk profiles, among others, concentration of credit based on particular economic sectors, quality of non-performing loans, concentration of securities procurement, adequacy of reserves and collateral.

Risiko Kredit dalam Kondisi Pandemi COVID-19 Credit Risk during the COVID-19 Pandemic Bank telah melakukan restrukturisasi atas debitur yang bisnisnya terdampak COVID-19 dalam upaya memitigasi risiko kredit yang dihadapi Bank juga untuk menyelaraskan dengan peraturan pemerintah yang memberikan relaksasi kepada debitur yang bisnisnya terdampak COVID-19. Upaya Bank dalam memberikan relaksasi, dilakukan dengan berbagai opsi, diantaranya penurunan suku bunga, penambahan jangka waktu kredit atau penundaan pembayaran kewajiban jatuh tempo, baik kewajiban bunga jatuh tempo maupun pokok jatuh tempo. Selama pemberian relaksasi melalui restrukturisasi kredit, Bank melakukan assessment secara ketat atas kondisi debitur dengan memantau potensi peningkatan rasio loan at risk Bank dan secara individual melakukan penagihan ke debitur untuk mengetahui potensi pemburukan kondisi usaha debitur secara lebih dini.

The Bank has restructured debtors whose businesses have been affected by COVID-19 in an effort to mitigate the credit risk faced by the Bank as well as to align with the government regulations that provide relaxation to debtors whose businesses are affected by COVID-19. The Bank's efforts to provide relaxation are carried out with various options, including lowering interest rates, increasing credit terms or delaying payment of maturing obligations, both interest due and maturing principal. During the provision of relaxation through credit restructuring, the Bank carries out a strict assessment of the debtor's condition by monitoring the potential increase in the Bank's loan at risk ratio and individually calls the debtor to identify the potential deterioration of the debtor's business condition early.

Page 247: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/82 Exhibit E/82

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

1. Risiko Kredit (Lanjutan) 1. Credit Risk (Continued)

Risiko Kredit dalam Kondisi Pandemi COVID-19(Lanjutan)

Credit Risk during the COVID-19 Pandemic (Continued)

Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:

Below is the table of maximum exposure to credit risk, concentration of credit risk analysis and credit concentration by type of debtors:

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31,

2 0 2 0 2 0 1 9

Laporan posisi keuangan Statement of financial position Current accounts Giro pada Bank Indonesia 103.535.117.455 190.926.881.297 with Bank Indonesia Current accounts with Giro pada bank lain 41.131.395.521 38.393.368.069 other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 302.979.258.642 363.998.347.612 and other banks Efek-efek 391.538.822.115 507.699.494.387 Marketable securities Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 713.842.428.036 560.195.235.561 agreements to resell Tagihan derivatif 18.490.753 13.746.754 Derivative receivables Kredit yang diberikan – neto 1.826.676.991.310 1.942.268.847.624 Loans – net Tagihan akseptasi 27.780.710.238 10.546.158.479 Acceptance receivables Subtotal 3.407.503.214.070 3.614.042.079.783 Subtotal

Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments

yang belum digunakan 351.235.205.866 336.961.327.918 granted to customers Bank garansi yang diterbitkan 29.689.228.487 41.317.834.558 Bank guarantees issued L/C yang irrevocable dan Outstanding irrevocable

masih berjalan 33.884.915.809 69.527.299.668 letters of credit Subtotal 414.809.350.162 447.806.462.144 Subtotal Total 3.822.312.564.232 4.061.848.541.927 Total

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, dan sektor ekonomi.

Concentration of credit risk of loans by type of loans, and economic sector.

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:

The following table presents the credit concentration by type of loans:

31 Desember / December 31 2 0 2 0 2 0 1 9 Total/Total % Total/Total %

Modal kerja 1.743.500.239.319 89,67% 1.806.410.845.011 87,45% Working capital Investasi 183.727.988.228 9,45% 230.836.104.601 11,18% Investment Konsumsi 17.143.616.712 0,88% 28.336.594.973 1,37% Consumption

Total 1.944.371.844.259 100,00% 2.065.583.544.585 100,00% Total

Page 248: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/83 Exhibit E/83

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

1. Risiko Kredit (Lanjutan) 1. Credit Risk (Continued)

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit (Lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis (Continued)

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit untuk kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi:

The following table presents the loan’s credit concentration by economic sector:

31 Desember / December 31 2 0 2 0 2 0 1 9 Total / Total % Total / Total %

Perdagangan 1.014.813.789.348 52,19% 1.048.491.939.830 50,76% Trade Manufaktur 480.443.112.712 24,71% 581.159.576.078 28,14% Manufacturing Pertambangan 187.543.483.056 9,65% 85.454.728.442 4,14% Mining Jasa bisnis 179.332.498.784 9,22% 167.382.400.824 8,10% Business services Transportasi 35.961.757.119 1,85% 33.252.802.073 1,61% Transportation Konstruksi 27.130.002.258 1,40% 35.173.224.974 1,70% Construction Pertanian 1.136.054.776 0,06% 1.153.671.095 0,05% Agriculture Jasa pelayanan 787.428.884 0,04% 798.785.452 0,04% Public services Lain-lain 17.223.717.322 0,88% 112.716.415.817 5,46% Others Total 1.944.371.844.259 100,00% 2.065.583.544.585 100,00% Total

Penilaian Bank atas risiko kredit adalah 3 dikarenakan telah ada banyak perbaikan dan penurunan total nilai kredit bermasalah yang relatif signifikan.

The Bank’s assessment of credit risk is 3 because there have been many improvements and decreases in the total value of NPL which are relatively significant.

2. Risiko Likuiditas 2. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank melikuidasi aset tanpa terkena diskon yang material karena tidak adanya pasar aktif atau adanya gangguan pasar yang parah (market liquidity risk).

Liquidity risk is a risk due to the inability of Bank to liquidate assets without being exposed to material discounts due to absence of an active market or market liquidity risk.

Risiko likuiditas mengelola kemungkinan Bank tidak mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo terhadap deposan, investor dan kreditur, serta pemenuhan giro wajib minimum (GWM) dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo di suatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi dan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategi optimal untuk mengelola risiko likuiditas.

Liquidity risk manages the possibility when bank is unable to meet short-term obligations due to depositors, investors and creditors, as well as minimum of statutory reserves (GWM) from sources of cash flow and/or high quality liquid assets that can be mortgaged without disrupting the activities and financial condition of Bank. Liquidity management in addition to cover the maintenance of liquidity at sufficient level to meet liabilities due in time but also through the Asset and Liability Committee (ALCO) which oversees the position and condition of Bank’s financial position report in relation to market conditions through its monthly meetings in determining the optimal strategy to manage liquidity risk.

Manajemen Risiko Likuiditas dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank. Kebijakan dan prosedur risiko likuiditas disusun oleh Divisi Manajemen Risiko dan Departemen Sistem dan Prosedur.

Liquidity Risk Management is performed by the Risk Management Division. Its policies and procedures is prepared by both Risk Management Division and Systems and Procedures Department.

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31,

2 0 2 0 2 0 1 9

Kas 12.713.066.650 14.505.416.660 Cash Giro, penempatan, Current accounts, placement,

sertifikat Bank Indonesia 447.645.771.618 593.318.596.978 certificates of Bank Indonesia Total aset likuid 460.358.838.268 607.824.013.638 Total liquid assets Simpanan nasabah 2.433.727.130.350 2.528.560.155.263 Deposits from customers Rasio likuiditas 18,92% 29,04% Liquidity ratio

Page 249: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/84 Exhibit E/84

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

2. Risiko Likuiditas (Lanjutan) 2. Liquidity Risk (Continued)

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan

Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities

Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions):

The table below shows the maturity analysis between financial assets and liabilities as of December 31, 2020 and 2019 based on the remaining period to the contractual maturity date and behavior assumptions:

31 Desember / December 31, 2020 > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 12 bulan/ 5 tahun/ 3 bulan/ > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Total/ Up to 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest

Kas/Cash 12.713.066.650 - - - 12.713.066.650Giro pada Bank Indonesia/

Current accounts with Bank Indonesia 103.535.117.455 - - - 103.535.117.455

Tagihan derivatif/ Derivative receivables 18.490.753 - - - 18.490.753

Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables 27.780.710.238 - - - 27.780.710.238

Suku bunga variabel/ Variable interest

Giro pada bank lain/ Current accounts

with other banks 41.131.395.521 - - - 41.131.395.521Kredit/Loans 236.206.987.484 957.586.728.112 297.618.562.007 452.959.566.656 1.944.371.844.259Dikurangi/Less: Cadangan kerugian

penurunan nilai/ Allowance for impairment losses ( 23.038.512.508 ) ( 26.518.044.880)( 33.667.199.319) ( 34.471.096.242) ( 117.694.852.949)

Suku bunga tetap/ Fixed interest

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks 302.979.258.642 - - - 302.979.258.642

Efek-efek/ Marketable securities - 203.152.301.292 128.159.976.798 60.226.544.025 391.538.822.115

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under agreements to resell 713.842.428.036 - - - 713.842.428.036

Total aset/Total assets 1.415.168.942.271 1.134.220.984.524 392.111.339.486 478.715.014.439 3.420.216.280.720

Page 250: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/85 Exhibit E/85

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued) Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued) 2. Risiko Likuiditas (Lanjutan) 2. Liquidity Risk (Continued)

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities (Continued)

31 Desember / December 31, 2020 > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 12 bulan/ 5 tahun/ 3 bulan/ > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Total/ Up to 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest

Liabilitas segera/ Obligation due immediately 31.944.140.669 - - - 31.944.140.669

Utang akseptasi/ Acceptance payables 27.780.710.238 - - - 27.780.710.238

Suku bunga variable/ Variable interest

Simpanan dari nasabah (Giro dan tabungan)/

Deposits from customer (Demand and savings accounts) 370.124.499.225 - - - 370.124.499.225

Simpanan dari bank lain (Giro)/

Deposits from other banks (Current accounts) 105.392.253.369 - - - 105.392.253.369

Suku bunga tetap/ Fixed interest

Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/

Deposits from customer (Time deposits) 1.395.809.894.891 667.792.736.234 - - 2.063.602.631.125

Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/

Deposits from other banks (Time deposits) 25.000.000.000 - - - 25.000.000.000

Total Liabilitas/

Total Liabilities 1.956.051.498.392 667.792.736.234 - - 2.623.844.234.626 Neto/ Net ( 540.882.556.121 ) 466.428.248.290 392.111.339.486 478.715.014.439 796.372.046.094

31 Desember / December 31, 2019 > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 12 bulan/ 5 tahun/ 3 bulan/ > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Jumlah/ Up to 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest

Kas/Cash 14.505.416.660 - - - 14.505.416.660 Giro pada Bank Indonesia/

Current accounts with Bank Indonesia 190.926.881.297 - - - 190.926.881.297

Tagihan derivatif/ Derivative receivables 13.746.754 - - - 13.746.754

Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables 10.546.158.479 - - - 10.546.158.479

Suku bunga variabel/ Variable interest

Giro pada bank lain/ Current accounts with other banks 38.393.368.069 - - - 38.393.368.069

Page 251: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/86 Exhibit E/86

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued) Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued) 2. Risiko Likuiditas (Lanjutan) 2. Liquidity Risk (Continued)

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities (Continued)

31 Desember / December 31, 2019 > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 12 bulan/ 5 tahun/ 3 bulan/ > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Total/ Up to 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Aset/Asset (Lanjutan/Continued) Kredit/Loans 292.084.595.448 1.037.984.823.895 353.611.287.705 381.902.837.537 2.065.583.544.585Dikurangi/Less: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses ( 21.721.419.105 ) ( 10.403.735.621)( 3.974.174.480 ) ( 87.215.367.755) ( 123.314.696.961)

Suku bunga tetap/ Fixed interest

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/

Placements with Bank Indonesia and other banks 363.998.347.612 - - - 363.998.347.612

Efek-efek/ Marketable securities - 287.664.945.592 207.034.548.795 13.000.000.000 507.699.494.387Efek-efek yang dibeli dengan

janji dijual Kembali/ Securities purchased under agreements to resell 560.195.235.561 - - - 560.195.235.561

Total aset/Total assets 1.448.942.330.775 1.315.246.033.866 556.671.662.020 307.687.469.782 3.628.547.496.443 Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest

Liabilitas segera/ Obligation due immediately 2.189.384.599 - - - 2.189.384.599

Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities 405.061.923 - - - 405.061.923

Utang akseptasi/ Acceptance payables 10.546.158.479 - - - 10.546.158.479

Suku bunga variable/ Variable interest

Simpanan dari nasabah (Giro dan tabungan)/

Deposits from customer (Demand and savings accounts) 336.147.252.178 - - - 336.147.252.178

Simpanan dari bank lain (Giro)/

Deposits from other banks (Current accounts) 208.266.579.993 - - - 208.266.579.993

Suku bunga tetap/ Fixed interest

Simpanan dari nasabah (Deposito berjangka)/

Deposits from customer (Time deposits) 1.899.068.508.005 293.344.395.080 - - 2.192.412.903.085

Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/

Deposits from other banks (Time deposits) 57.000.000.000 - - - 57.000.000.000

Total Liabilitas/

Total Liabilities 2.513.622.945.177 293.344.395.080 - - 2.806.967.340.257 Neto/ Net ( 1.064.680.614.402 ) 1.021.901.638.786 556.671.662.020 307.687.469.782 821.580.156.186

Page 252: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/87 Exhibit E/87

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued) 2. Risiko Likuiditas (Lanjutan) 2. Liquidity Risk (Continued)

Penilaian Bank atas risiko likuiditas adalah 2 dengan dasar pertimbangan:

Bank assessment of liquidity risk is 2 based on the following considerations:

- Liquidity Coverage Ratio di bulan Desember 2020

adalah 764,56%. Dengan kondisi lebih dari 100% ini maka Bank masuk kategori aman dan cukup likuid;

- Liquidity Coverage Ratio in December 2020 are 764.56%, respectively. With a condition of more than 100%, Bank is classified as safe and fairly liquid;

- Net Stable Funding Ratio (NSFR) pada posisi 210,18%

masih lebih tinggi dari batas minimal 100%; - Net Stable Funding Ratio (NSFR) at 210.18% position

is still higher than the minimum limit of 100%; - Bank menempatkan idle fund pada instrumen SBI

dalam jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas harian;

- Banks place idle funds on SBI instruments in sufficient amounts to anticipate daily liquidity requirements;

- Tingkat kestabilan simpanan dana pihak ketiga pada

Bank berada pada angka 99,32% sesuai data historis satu tahun ke belakang;

- The level of stability of third party funds in Bank is at 99.32% according to historical data one year back;

- Dalam hal sumber pendanaan alternatif, Bank juga

didukung oleh perusahaan induk yang siap membantu likuiditas Bank dalam kondisi darurat.

- In the case of alternative funding sources, Bank is also supported by a parent company that is ready to assist Bank's liquidity in an emergency.

3. Risiko Pasar 3. Market Risk

Potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan perubahan faktor pasar yang tidak sesuai dengan posisi yang diambil oleh Bank baik pada posisi aset dan liabilitas keuangan dan rekening administratif. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh aktivitas Bank, baik trading book maupun banking book yang mencakup risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.

Potential losses arising from changes in market factors that are not in accordance with positions taken by Bank both in financial assets and liabilities position and administrative accounts. Market risk is inherent to almost all bank activities, both trading book and banking book covering interest rate risk and exchange rate risk.

Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan. Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui koordinasi beberapa Divisi terkait yaitu Divisi Manajemen Risiko, Divisi Treasuri dan Divisi Operasional yang bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.

Market risk is managed within the overall risk limit. All trading activities in connection with foreign exchange, derivatives, and money markets is monitored on a daily basis and reviewed on a mark to market basis within the prescribed limit. Market risk management formed through coordination of several divisions namely Risk Management Division, Treasury Division and Operational Division responsible to Operational Director.

Pengukuran potensi risiko pasar untuk pengendalian internal Bank dilakukan secara harian Value at Risk (VaR) Methodology, sedangkan pengukuran dalam rangka perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dilakukan secara bulanan menggunakan metode standar. Bank juga melakukan pengukuran risiko suku bunga pada banking book secara bulanan menggunakan Assets & Liabilities Gap Report serta pengukuran risiko nilai tukar pada banking book melalui perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) secara harian dan bulanan sesuai ketentuan Regulator.

The measurement of market risk potential to internal control Bank is performed on daily basis at Value at Risk (VaR) Methodology, meanwhile the measurement to calculate the Minimum Capital Adequacy Ratio is performed on monthly basis using the Bank standard method. Bank also monitors interest rate risk on banking book on a monthly basis using Assets & Liabilities Gap Report as well as measurement of exchange rate risk on the banking book on Net Open Position (PDN) daily and monthly calculation according to regulator application.

Risiko Nilai Tukar Forex Risk Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi valuta asing baik dari posisi laporan posisi keuangan maupun di luar.

Forex risk is the risk arises from foreign exchange transactions from both on and off-statement of financial position.

Page 253: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/88 Exhibit E/88

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

3. Risiko Pasar (Lanjutan) 3. Market Risk (Continued)

Risiko Nilai Tukar (Lanjutan) Forex Risk (Continued)

Dalam melakukan pengelolaan risiko nilai tukar, Bank berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 17/5/PBI/2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum, bank umum diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih neto aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih neto tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

In managing the exchange rate risk, Bank guided by Bank Indonesia Regulation No. 17/5/PBI/2015 regarding the Fourth Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 concerning Net Open Position for Commercial Banks which it is required to maintain their net open positions at the maximum 20% of the capital. Based on the guidelines of Bank Indonesia, “net open position” is the sum of absolute value comes from net difference on assets and liabilities for each foreign currency and net difference between claims and liabilities among others commitments and contingencies in administrative accounts, for each currency, all stated in Rupiah.

Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank:

Following is the Bank’s Net Open Position (PDN):

2 0 2 0 Liabilitas dan Aset dan tagihan liabilitas komitmen dan komitmen dan kontinjensi/ kontinjensi/ Assets, Liabilities, commitment and commitment and contingent contingent Neto - absolut/

Mata uang asing receivables liabilities Net – absolute Foreign currencies Rp000 Rp000 Rp000

Dolar Amerika Serikat 637.041.135 635.453.623 1.587.512 United States DollarDolar Singapura 274.009 - 274.009 Singapore DollarYen Jepang 751.667 584.140 167.527 Japanese YenDolar Hongkong 92.437 - 92.437 Hongkong DollarEuro Eropa 481.180 - 481.180 Euro EuropeanPound Sterling Inggris 377.116 - 377.116 Great Britain Pound SterlingIndia Rupee 929.919 655.522 274.397 Indian Rupee Total 639.947.463 636.693.285 3.254.178 Total Modal *) 1.051.952.000 Total Capital *) Persentase PDN Percentage of PDN

terhadap modal 0.31% to capital

2 0 1 9 Liabilitas dan Aset dan tagihan Liabilitas komitmen dan komitmen dan kontinjensi/ kontinjensi/ Assets, liabilities, commitment and commitment and contingent contingent Neto - absolut/

Mata uang asing receivables liabilities Net – absolute Foreign currencies Rp000 Rp000 Rp000

Dolar Amerika Serikat 750.487.051 750.551.717 64.666 United States DollarDolar Singapura 261.663 - 261.663 Singapore DollarYen Jepang 108.353 - 108.353 Japanese YenDolar Hongkong 121.503 - 121.503 Hongkong DollarEuro Eropa 89.021 - 89.021 Euro EuropeanPound Sterling Inggris 123.410 - 123.410 Great Britain Pound SterlingIndia Rupee 369.222 13.954 355.268 Indian Rupee Total 751.560.223 750.565.671 1.123.883 Total Modal *) 1.082.761.000 Total Capital *) Persentase PDN Percentage of PDN

terhadap modal 0.10% to capital

Page 254: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/89 Exhibit E/89

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

3. Risiko Pasar (Lanjutan) 3. Market Risk (Continued) Risiko Nilai Tukar (Lanjutan) Forex Risk (Continued)

Batas nilai (absolut) PDN yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 210.390 juta dan Rp 226.046 juta. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.

Maximum limit of PDN (absolute) as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 210,390 million and Rp 226,046 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2020 and 2019 did not exceed the maximum limit (absolute) required by Bank Indonesia.

Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang terlalu besar.

To minimise the impact of changes in interest rate on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate of sensitive assets (RSA) and rate of sensitive liabilities (RSL). If interest rates move parallel in both assets and liabilities, the Bank is not exposed to too much interest rate risk.

Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivitiy Analisa sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan Rupiah dan laporan posisi keuangan valas berdasarkan historical data selama setahun ke belakang.

Interest rate sensitivity analysis measured by Bank’s excess capital ability to absorb potential loss from interest rate movements i.e: making assumptions about interest rate/movement. The interest rate fluctuation chosen is higher for the interest rate assumption for Rupiah statement of financial position and forex statement of financial position based on historical data for the preceding one year.

Penilaian Bank atas risiko pasar adalah 2 dikarenakan: Bank's assessment of market risk is 2 due to: - Pelaksanaan kegiatan unit kerja yang berhubungan

dengan risiko pasar/treasuri dirasa cukup memadai sesuai dengan tingkat kompleksitas dan skala bisnis bank, serta telah berjalan dengan relatif baik, dengan pengawasan berjenjang.

- The implementation of work unit activities related to market risk/treasury is considered adequate in accordance with level of complexity and scale of bank's business, and has been running relatively well, with tiered supervision.

- Monitoring dan sistem pengendalian internal dinilai

masih perlu ditingkatkan untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar, terutama peran sistem informasi manajemen untuk membantu monitoring eksposur risiko pasar yang dihadapi Bank.

- Monitoring and internal control systems considered still need to be improved in order to support the implementation of market risk management, especially the role of management information systems to help monitor market risk exposures faced by Banks information systems.

- Organisasi di unit kerja treasuri relatif kecil, tidak

kompleks sehingga lebih fleksibel dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

- Organizations in treasury division are relatively small, not complex so they are more flexible in carrying out their daily tasks.

- Kebijakan, prosedur dan limit risiko pasar dinilai

masih mencukupi untuk skala bisnis dan kompleksitas Bank saat ini, namun masih perlu direviu secara terus menerus dari waktu ke waktu untuk memastikan relevansinya dengan kondisi terkini.

- Policies, procedures and market risk limits are considered still sufficient for current business scale and bank complexity, but need to be reviewed continuously from time to time to ensure their relevance to the current conditions.

4. Risiko Operasional 4. Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is a risk caused by insufficient and / or non-functioning of internal processes, human error, system failure or the presence of external factors that affect the Bank's operations.

Page 255: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/90 Exhibit E/90

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued) Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

4. Risiko Operasional (Lanjutan) 4. Operational Risk (Continued)

Pengelolaan risiko operasional meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada di bawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin.

Operational risk management also includes matters related to the development of products, systems, human resources and the principle of "know your customer" as a precaution against possible aspect of things that are not desirable. Operational risk is the chance of loss due to failure of processes, systems or personnel weaknesses, omissions, crime, the combination of the above factors as well as factors that are not always under the control of the Bank. In operational risk management, each business unit is responsible for the risks that occur in day-to-day operational activities with reference to the policies and procedures, controls and monitoring routine.

Dalam rangka efektifitas pengelolaan risiko operasional, Bank menyusun kerangka kerja mengacu pada regulasi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, best practise di industri perbankan. Dalam hal ini, Bank memiliki Kebijakan Manajemen Risiko, Standar Operasi dan Prosedur, Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan dan Petunjuk Teknis Operasional yang meliputi aspek governance maupun sistem pelaporan.

In order to have effective operational risk management, the Bank draws up a framework referring to Bank Indonesia regulations, the Financial Services Authority, best practices in the banking industry. In this case, the Bank has a Risk Management Policy, Operating Standards and Procedures, Statement of Financial Accounting Standards and Operational Technical Guidelines covering aspects of governance and reporting systems.

Pelaksanaan operational risk governance dilakukan melalui:

The operational risk governance implementation is carried out through:

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi melalui

Komite Risiko Manajemen; Active supervision by the Board of Commissioners

and Directors through the Management Risk Committee;

Pelaksanaan pengelolaan risiko operasional: Implementation of operational risk management:

- Unit kerja sebagai risk owner yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan risiko operasional secara langsung;

- Work unit as a risk owner responsible for the management of operational risk directly;

- Unit manajemen risiko yang menjalankan fungsi

pengawasan; Internal audit yang menjalankan fungsi independent assurance.

- Risk management unit that runs the surveillance function; Internal audit perform the independent assurance function

Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul. Penambahan intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu langkah untuk minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia.

Bank has increased its control function in the processing of transactions conducted, among others, by implementing procedures that ensure timely completion of the transaction, make adjustments to the accounting methods applicable standards, document and maintain records in an orderly, secure access to asset, data and assets in custody through the use of passwords and apply the principle of know your customer to minimize the operational risks incurred. By increasing the intensity of training and socialization that aims to increase the understanding and awareness of each individual in carrying out their duties and responsibilities is to minimization of operational risk in terms of human resources.

Page 256: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/91 Exhibit E/91

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued) Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued) 4. Risiko Operasional (Lanjutan) 4. Operational Risk (Continued)

Penilaian Bank atas risiko operasional adalah 3. Hal-hal yang melandasi penilaian ini antara lain:

The Bank's assessment of operational risk is 3. The things that underlie this assessment include:

1. Bisnis yang dijalankan Bank memiliki karakteristik

yang dinilai belum terlalu kompleks; 1. The business run by the Bank has characteristics

that are considered not too complex; 2. Masih terjadi human error yang mengakibatkan

denda/pelanggaran berbayar dari regulator sehingga diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM di semua unit kerja;

2. There are still human errors that result in fines / paid violations from regulators so it is necessary to increase the number and improve the ability of human resources in all working units;

3. Masih cukup banyaknya mekanisme manual dalam

penyusunan laporan, maupun masih belum terintegrasinya secara online ke dalam sistem core banking dari dua aplikasi yaitu RTGS Gen 2 dan SKN Gen 2 mengakibatkan masih terpaparnya atas risiko human error dari proses pelaporan maupun transaksi dari kedua aplikasi tersebut sampai Desember 2020.

3. There are still many manual mechanisms in preparing reports, as well as online integration into the core banking system of two applications, namely RTGS Gen 2 and SKN Gen 2, resulting in exposure to the risk of human error from the reporting process and transactions from both applications until December 2020.

5. Risiko Hukum 5. Legal Risk

Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis seperti ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Legal risk is the risk caused by the weakness of juridicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness in the contract, claims or collaterals. Legal risk at the Bank are managed to reduce the likelihood of harm from lawsuits or weaknesses of the juridicial aspects such as the absence of legislation in favour of or weakness of engagement such as non-compliance with the terms of contracts or imperfect collateral binding.

Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkin terjadi, Bank telah membentuk Divisi Legal dan Remedial di Kantor Pusat. Divisi ini bertugas melakukan analisis aspek hukum terhadap produk atau aktivitas existing dan baru, juga melakukan supervise dan review secara berkala terhadap perjanjian atau kontrak yang telah dibuat dan dilaksanakan oleh unit-unit bisnis dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku.

In order to control legal risk that may occur, the Bank has established a Legal and Remedial Division at the Head Office. This division is in charge of analyzing the legal aspects of existing and new products or activities, as well as regularly supervising and reviewing agreements or contracts that have been made and executed by business unit while taking into account the applicable legal provisions and laws.

Dalam pengendalian risiko hukum, Bank telah melakukan mitigasi risiko hukum, dengan cara antara lain:

To control legal risk, the Bank has mitigated legal risk, by means of:

- Membuat Kebijakan Manajemen Risiko Hukum,

mempunyai ketentuan internal yang mengatur mengenai struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan seluruh unit kerja, serta membuat standardisasi dokumen hukum;

- Creating a Legal Risk Management Policy, has internal provisions managing the organizational structure and job description of all work units, as well as standardising legal documents;

- Mendaftarkan aset-aset milik Bank misal hak atas

tanah dan bangunan milik Bank pada instansi yang berwenang;

- Registering assets belonging to the Bank, for example, rights to land and buildings owned by the Bank at the competent authority;

- Memonitor dan melakukan tindakan hukum atas

pelanggaran terhadap aset-aset Bank; - Monitor and carry out legal actions for violations of

Bank assets; - Melakukan inventarisasi, memonitor, menganalisa dan

menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul terkait kasus-kasus hukum yang terjadi.

- Conduct inventory, monitor, analyse and calculate potential losses that may arise related to legal cases that occur.

Page 257: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/92 Exhibit E/92

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

5. Risiko Hukum (Lanjutan) 5. Legal Risk (Continued)

Penilaian Bank atas risiko hukum adalah 3 dikarenakan: The Bank's assessment of legal risk is 3 due to:

1. Tingkat risiko bidang hukum yang diambil dinilai sejalan dengan risk appetite Bank dan dengan arah sasaran strategis yang ditetapkan;

1. The level of risk in the legal field taken is considered in line with the Bank's risk appetite and with the direction of the strategic objectives set;

2. Pelaksanaan pengawasan bidang hukum dinilai telah

berjalan, namun kedepan perlu lebih ditingkatkan dan;

2. The implementation of legal supervision is deemed to have been running, but in the future it needs to be improved and;

3. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko hukum

dinilai perlu terus menerus direviu dalam hal identifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum, terkait dengan kondisi yang terus menerus berubah.

3. Legal risk management policies and procedures are deemed necessary to be continuously reviewed in terms of identifying, measuring, monitoring and controlling legal risk, related to conditions that are constantly changing.

4. Dalam menjalankan penerapan manajemen risiko

secara menyeluruh, prosedur terkait bidang legal dinilai perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang ada, antara lain terkait analisa, pengikatan maupun penilaian ulang jaminan kredit.

4. In carrying out the implementation of risk management as a whole, procedures related to the legal field need to be carried out properly considering the existing risks, including related analysis, binding and reassessment of credit guarantees.

6. Risiko Reputasi 6. Reputational Risk

Risiko reputasi Bank dikelola untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Upaya Bank mengelola risiko reputasi dengan mengoptimalkan pengelolaan pelaporan keluhan pelanggan, selanjutnya menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku; mengelola jumlah pemberitaan negatif yang ada di media, baik media cetak maupun media elektronik dan menindaklanjuti pemberitaan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bank reputational risk is managed to reduce the likelihood of losses due to decreasing stakeholder confidence stemming from negative perceptions of the Bank. The Bank manages reputational risk by optimizing the management of customer complaints report, further resolving the matter in accordance with applicable provisions; manage the amount of negative news available in the media, both printed and electronic and follow up the news in accordance with applicable regulations.

Penilaian Bank atas risiko reputasi adalah 2. Bank assessment of reputational risk is 2.

7. Risiko Strategis 7. Strategic Risk

Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi Bank yang tidak tepat atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal dapat dikategorikan sebagai Risiko Strategis. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap key-person misalnya: mengelola pedoman perusahaan dengan cara melakukan perubahan, penambahan atau pengurangan sesuai dengan kebijakan regulator yang berlaku saat ini.

The risk caused by the decision making and/or implementation on strategy that is not appropriate to the Bank, or the Bank failures in responding to the changes of external conditions can categorized as Strategic Risk. Strategic risk is managed by the Bank at the end of each year to decide strategies for the beginning of next year, with the involvement of internal parties thus achievement of Bank’s strategies can be more focused and understood by all key-person i.e: managing company guidelines by making changes, additions or reductions in accordance with current regulatory policies.

Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Work Plan and Strategic Plan established by the Bank are communicated to the Bank’s officers and employees at every level of the organization, and monitor the progress of the budget and performance in accordance with determined basis.

Penilaian Bank atas risiko strategis adalah 3 antara lain dikarenakan mayoritas rencana bisnis Bank relatif belum tercapai.

The Bank's assessment of strategic risk is 3 because, among others, majority of the Bank's business plans have relatively not been achieved.

Page 258: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/93 Exhibit E/93

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 38. RISK MANAGEMENT (Continued)

Profil Risiko (Lanjutan) Risk Profile (Continued)

8. Risiko Kepatuhan 8. Compliance Risk Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Banktidak memenuhi penerapan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lainpemenuhan rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Upaya Bank mengelola risiko kepatuhanmelalui mengelola pedoman perusahaan bersama dengan unit kerja legal dan melakukan sertifikasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur sesuai dengan ketentuan yang belaku.

Compliance risk is the risk that arises because the Bank does not comply with legislation implementation and other applicable provisions, such as, the fulfillment of Capital Adequacy Ratio (KPMM), Legal Lending Limit (BMPK), Net Open Position (PDN), implementation of Good Corporate Governance (GCG) and others, including the fulfillment of targets that must be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital market institutions regarding the status of the Bank as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bank’s efforts to manage compliance risks through company guidelines along with Legal Division and certifying compliance with policies and procedures in accordance with applicable provisions.

Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal maupun eksternal.

Non-fulfillment of these requirements carries risks for the Bank, which will lead to the imposition of sanctions of fines and other sanctions against the management of the Bank. In practice, the Director of Compliance is fully supported by the Compliance Division in terms of monitoring the implementation of compliance with existing regulations, both internal and external.

Penilaian Bank atas risiko kepatuhan adalah 3 dikarenakan Bank masih belum sepenuhnya selesai memproses fit and proper test Komisaris Utama.

Bank assessment of reputational risk is 3 because the Bank has not yet completed the process of fit and proper test of the President Commissioner.

Dalam rangka memenuhi kepatuhan pada Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang tata kelola perusahaan yang ideal (Good Corporate Governance), Bank secara terus-menerus berupaya memperbaiki tata kelola perusahaan yang baik dengan melakukan langkah-langkah perbaikan tingkat kesehatan Bank termasuk pada sisi permodalan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku di Indonesia.

In order to comply with Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 regarding the implementation of ideal governance (Good Corporate Governance), the Bank iscontinuing its endeavour to improve its governance by performing several actions to improve the Bank’s soundness level including capital section to comply with applicable regulations in Indonesia.

Laporan Profil Risiko Risk Profile Report Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.

The Bank periodically conducts a risk assessment of the eighth risk above as stipulated by Bank Indonesia. Risk assessment results risk profile which consists of inherent risk which is the risk attached in bank activities and risk control systems which control the inherent risks.

Hasil penilaian profil Bank yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko segera disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara triwulanan.

The Bank profile assessment results which have been submitted to the President Director and Risk Management Committee are immediately submitted to Financial Services Authority (OJK) on a quarterly.

Page 259: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/94 Exhibit E/94

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 39. CAPITAL RISK MANAGEMENT Bank memelihara modal yang dikelola untuk mengatasi risiko yang melekat dalam bisnis perbankan. Kecukupan modal Bank dipantau menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), sebagaimana disyaratkan oleh Bank Indonesia.

The Bank maintains its managed capital base to cover inherent risks in the banking business. The adequacy of the Bank’s capital is monitored using a Capital Adequacy Ratio (KPMM), as requested by Bank Indonesia.

Pengelolaan modal Bank berfokus pada kepatuhan terhadap jumlah modal minimum yang disyaratkan dan pemeliharaan rasio KPMM yang memadai untuk membiayai dan menopang operasi dan untuk memaksimalkan nilai kepemilikan pemegang saham. Bank dapat mengubah struktur modal apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko bisnis. Salah satu strategi dalam manajemen modal adalah penerbitan saham. Pengelolaan modal dilakukan oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Bank.

The Bank’s capital management focuses on compliance with the minimum required capital and maintenance of an adequate KPMM to finance and sustain its day-to-day operations and to maximize ownership value. The Bank may change its capital structure based on changes of economic conditions and risk characteristics of business. One of the capital management strategies is issuance of capital stock. Capital management is performed by the Bank’s Board of Directors and Commissioners.

Mulai tanggal 26 Januari 2016, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan POJK Nomor 11/POJK.03/2016 dan perubahannya POJK Nomor 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang KPMM Bank Umum dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisis dalam dua tier sebagai berikut:

Starting January 26, 2016, the Bank calculates its capital requirements in accordance with POJKNo.11/POJK.03/2016 and its amendment No.34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 regarding Required KPMM of Commercial Bank where the regulatory capital is analysed into two tiers as follows:

Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama. Modal inti

utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan. Perhitungan pajak tangguhan dan aset takberwujud merupakan faktor pengurang modal inti utama.

Core capital (tier 1) is core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according toFinancial Services Authority (OJK) regulation and allowance for impairment losses on productive assets. Calculation of deferred tax and intangible assets are deducted from core capital.

Modal pelengkap (tier 2) meliputi penyisihan penghapusan

aset produktif sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Suplementary capital (tier 2), which includes allowance for uncollectible account on productive assets according to Financial Services Authority (OJK) regulation.

Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.

The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation.

Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut:

Minimum capital requirements are as follows:

8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk

bank dengan profil risiko peringkat 1. 8% of Risk-Weighted Asset (ATMR) for banks with risk

rating 1. 9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk bank

dengan profil risiko peringkat 2. 9% up to less than 10% of ATMR for banks with risk rating

2. 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk bank

dengan profil risiko peringkat 3. 10% up to less than 11% of ATMR for banks with risk

rating 3. 11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank dengan

profil risiko peringkat 4. 11% up to 14% of ATMR for banks with risk rating 4.

Page 260: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/95 Exhibit E/95

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (Lanjutan) 39. CAPITAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Posisi rasio kecukupan modal (KPMM) Bank pada 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar 45,48% dan 45,85% dengan rincian sebagai berikut:

The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2020 and 2019 are 45,48% and 45,85%, respectively, computed as follows:

2 0 2 0 2 0 1 9 Rp000.000 Rp000.000

Kas Capital

Modal inti (Tier 1) 1.039.135 1.065.084 Core capital (Tier 1) Modal pelengkap (Tier 2) 15.910 19.986 Supplementary capital (Tier 2)

Total Modal 1.055.045 1.085.070 Total Capital Aset tertimbang menurut risiko: Risk weighted assets:Risiko kredit 2.010.759 2.063.413 Credit riskRisiko pasar - - Market riskRisiko operasional 308.341 306.924 Operational riskDengan memperhitungkan risiko kredit, Including credit, market and

pasar dan operasional 2.319.100 2.370.337 operational risks Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM): Capital Adequacy Ratio (KPMM):Rasio CET 1 44,81% 44,93% Ratio CET 1Rasio Tier 1 44,81% 44,93% Ratio Tier 1Rasio Tier 2 0,69% 0,84% Ratio Tier 2Rasio total 45,49% 45,78% Ratio totalRasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum yang diwajibkan 10% 10% Minimum Capital Adequacy Ratio 40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN

BELUM BERLAKU EFEKTIF 40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET

EFFECTIVE

Berikut ini ikhtisar PSAK yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) di Indonesia, tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020:

The following summarises the SFAS that are issued by the Indonesian Accounting Standards Board (“IASB”), but not yet effective for the financial statements for year ended December 31, 2020:

Efektif 1 Januari 2021: Effective January 1, 2021:

Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis” Amendment to SFAS 22 “Business Combination”

Amandemen PSAK 71 dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan dan Instrumen Keuangan: Pengungkapan tentang Pembaruan IBOR” (Tahap 2)

Amendment to SFAS 71 and SFAS 60 “Financial Instrument and Financial Instrument: Disclosures about IBOR Reform” (Phase 2)

Amandemen PSAK 73 “Sewa: Pengungkapan tentang Pembaruan IBOR” (Tahap 2)

Amendment to SFAS 73 “Lease: Disclosure about IBOR Reform” (Phase 2)

Efektif 1 Januari 2023: Effective January 1, 2023:

Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan” Amendment to SFAS 1 "Presentation of Financial Statements"

Efektif 1 Januari 2025: Effective January 1, 2025:

PSAK 74 “Kontrak Asuransi” SFAS 74 “Insurance Contract”

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

As of the authorisation date of this financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Bank’s financial statements.

Page 261: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/96 Exhibit E/96

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41. DAMPAK PENERAPAN PSAK 71 DAN 73 41. IMPACT OF THE ADOPTION OF SFAS 71 AND 73

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2c, Bank telah menerapkan PSAK 71 dan 73 pada tanggal 1 Januari 2020, dampak penerapan tersebut pada laporan posisi keuangan 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:

As explained in Note 2c, the Bank has implemented SFAS 71 and 73 on January 1, 2020, the impact of this implementation on the statement of financial position on January 1, 2020 is as follows:

Saldo sebelum Saldo setelah penerapan penerapan PSAK 71 & 73/ PSAK 71 & 73/ Balance before Balance after implemented PSAK 71/ PSAK 73/ Implementation of SFAS 71 & 73 SFAS 71 SFAS 73 SFAS 71 & 73 ASET ASSETS Kas 14.505.416.660 - - 14.505.416.660 Cash Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 190.926.881.297 - - 190.926.881.297 Bank Indonesia Current accounts with Giro pada bank lain 38.393.368.069 - - 38.393.368.069 other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 363.998.347.612 - - 363.998.347.612 Indonesia and other banks Efek-efek 507.699.494.387 - - 507.699.494.387 Marketable securities Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 560.195.235.561 - - 560.195.235.561 agreements to resell Tagihan derivatif 13.746.754 - - 13.746.754 Derivative receivables Kredit yang diberikan - Neto 1.942.268.847.624 ( 44.032.194.396 ) - 1.898.236.653.228 Loans – Net Tagihan akseptasi 10.546.158.479 - - 10.546.158.479 Acceptance receivables Aset tetap - Neto 123.155.112.941 - 2.606.314.050 125.761.426.991 Fixed assets – NetAset takberwujud - Neto 2.953.087.144 - - 2.953.087.144 Intangible assets – NetAset pajak tangguhan - Neto 98.131.310.900 11.008.048.599 - 109.139.359.499 Deferred tax assets – NetAgunan yang diambil alih - Neto 91.499.527.778 - - 91.499.527.778 Foreclosed assets - NetAset lain-lain 63.126.021.367 - ( 1.931.250.000 ) 61.194.771.367 Other assets TOTAL ASET 4.007.412.556.573 ( 33.024.145.797 ) 675.064.050 3.975.063.474.826 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 2.189.384.599 - - 2.189.384.599 Obligation due immediately Simpanan dari nasabah 2.528.560.155.263 - - 2.528.560.155.263 Deposit from customers Simpanan dari bank lain 265.266.579.993 - - 265.266.579.993 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 405.061.923 - - 405.061.923 Derivative liabilities Utang akseptasi 10.546.158.479 - - 10.546.158.479 Acceptance payables Utang pajak 3.088.298.912 - - 3.088.298.912 Taxes payable Pendapatan diterima dimuka 406.680.833 - - 406.680.833 Unearned income Post-employment benefits Liabilitas imbalan pascakerja 20.607.861.534 - - 20.607.861.534 liabilities Liabilitas lain-lain 15.065.204.559 - 742.224.180 15.807.428.739 Other liabilities TOTAL LIABILITAS 2.846.135.386.095 - 742.224.180 2.846.877.610.275 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham Capital stock

Modal dasar 3.450.000.000 Authorized 3,450,000,000 lembar saham dengan nilai shares with par value nominal Rp 200 per saham value Rp 200 per share

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.388.800.000 lembar Issued and fully paid saham 277.760.000.000 - - 277.760.000.000 - 1,388,800,000 shares

Tambahan modal disetor 1.061.770.459.710 - - 1.061.770.459.710 Additional paid in capital Fixed asset Cadangan revaluasi aset tetap 105.120.830.289 - - 105.120.830.289 revaluation reserves Pengukuran kembali atas Remeasurement of defined

program imbalan pasti - Neto ( 4.891.537.483 ) - - ( 4.891.537.483 ) benefit plan - Net Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

Ditentukan penggunaannya 20.000.000.000 - - 20.000.000.000 Appropriated Tidak ditentukan

penggunaannya ( 298.482.582.038 ) ( 33.024.145.797 ) ( 67.160.130 ) ( 331.573.887.965 ) Unappropriated TOTAL EKUITAS 1.161.277.170.478 ( 33.024.145.797 ) ( 67.160.130 ) 1.128.185.864.551 TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES

DAN EKUITAS 4.007.412.556.573 ( 33.024.145.797 ) 675.064.050 3.975.063.474.826 AND EQUITY

Page 262: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/97 Exhibit E/97

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41. DAMPAK PENERAPAN PSAK 71 DAN 73 (Lanjutan)

41. IMPACT OF THE ADOPTION OF SFAS 71 AND 73(Continued)

PSAK 71 SFAS 71

Tabel di bawah ini menunjukkan klasifikasi aset keuangan menurut PSAK 55 dan PSAK 71 dalam transisi penerapan PSAK 71 pada 1 Januari 2020.

The table below shows the classification of financial assets according to SFAS 55 and SFAS 71 in the transition to the adoption of SFAS 71 on January 1, 2020.

Klasifikasi Klasifikasi Nilai tercatat Nilai tercatat berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan PSAK 55/ PSAK 71/ PSAK 55/ PSAK 71/ Classification Classification Carrying amount Carrying amount under SFAS 55 Under SFAS 71 under SFAS 55 under SFAS 71 Catatan/ 31 Desember / 1 Januari / 31 Desember / 1 Januari / Note December 31, 2019 January 1, 2020 December 31, 2019 January 1, 2020 Kas/ 4 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Cash dan piutang/ yang diamortisasi/ Loan and receivables Amortised cost 14.505.416.660 14.505.416.660 Giro pada Bank Indonesia/ 5 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Current accounts with Bank Indonesia dan piutang/ yang diamortisasi/ Loan and receivables Amortised cost 190.926.881.297 190.926.881.297 Giro pada bank lain/ 6,31 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Current accounts with other banks dan piutang/ yang diamortisasi/ Loan and receivables Amortised cost 38.393.368.069 38.393.368.069 Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain/ 7 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Placements with Bank Indonesia dan piutang/ yang diamortisasi/

and other banks Loan and receivables Amortised cost 363.998.347.612 363.998.347.612

Efek-efek/ 8 Aset keuangan Marketable securities dimiliki hingga jatuh tempo/ Biaya perolehan Held-to-maturity yang diamortisasi/ investments Amortised cost 507.699.494.387 507.699.494.387 Efek-efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali/ 9 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Securities purchased dan piutang/ yang diamortisasi/

under agreements to resell Loan and receivables Amortised cost 560.195.235.561 560.195.235.561 Tagihan derivatif/ 10 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Derivative receivables dan piutang/ yang diamortisasi/ Loan and receivables Amortised cost 13.746.754 13.746.754 Kredit yang diberikan – Neto/ 11,31 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Loans - Net dan piutang/ yang diamortisasi/ Loan and receivables Amortised cost 1.942.268.847.624 1.898.236.653.228 Aset lain-lain/ 16 Kredit yang diberikan Biaya perolehan Other assets dan piutang/ yang diamortisasi/ Loan and receivables Amortised cost 19.864.698.740 19.864.698.740

42. REKLASIFIKASI DI LAPORAN KEUANGAN 42. RECLASSIFICATIONS IN THE FINANCIAL STATEMENTS

Akun dalam laporan posisi keuangan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan posisi keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 untuk tujuan perbandingan.

Certain accounts in the statement of financial position as of and for the year ended December 31, 2019 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the statement of financial position as of and for the year ended December 31, 2020 for comparative purposes.

31 Desember / December 31, 2019 Dilaporkan sebelumnya/ As previously Reklasifikasi/ Direklafikasi/ reported Reclassification As reclassified

ASET ASSETS Biaya dibayar dimuka 6.456.104.226 ( 6.456.104.226 ) - Prepaid expense Agunan yang diambil alih - 91.499.527.778 91.499.527.778 Foreclosed assets Aset lain-lain 148.169.444.919 ( 85.043.423.552 ) 63.126.021.367 Other assets LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas lain-lain 13.273.204.559 1.792.000.000 15.065.204.559 Other liabilities Uang muka setoran modal 1.792.000.000 ( 1.792.000.000 ) - Advance payment of capital

Page 263: annual report 2020 - BOI Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

Ekshibit E/98 Exhibit E/98

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 43. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION

Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan pada laporan arus kas adalah sebagai berikut:

Change in liabilities arising from financing activities in the statement of cash flows is as follows:

31 Desember/ December 31, 2 0 2 0

Liabilitas sewa*) Lease liabilities*) Saldo awal (Catatan 41) 742.224.180 Beginning balance (Note 41) Non-kas penambahan 201.862.493 Non-cash addition Arus kas pembayaran ( 345.950.218 ) Cash flow payment Saldo akhir 598.136.455 Ending balance

*) Termasuk di dalam liabilitas lain-lain *) Included in other liabilities 44. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 44. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD

a. Perubahan Pengurus Bank a. Change of Bank’s Management

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah diaktakan dalam akta No. 4 dari Notaris Winter Sigiro SH, MH, Notaris di Jakarta, tanggal 7 Januari 2021, para Pemegang Saham memberikan persetujuan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi Bank menjadi sebagai berikut:

Based on the result of the Extraordinary Shareholders General Meeting (RUPSLB) which has been notarized in deed No. 4 from Notary Winter Sigiro SH, MH, Notary in Jakarta, on January 7, 2021, the Shareholders gave their approval to change the composition of the boards of commissioners and directors of the Bank to be as follows:

Komisaris Utama Sudhiranjan Padhi * President Commissioner Komisaris Prakash Rupchand Chugani Commissioner Komisaris Independen Handadjaja Sulaiman Independent Commissioner Komisaris Independen Raharjo Satrio Unggul Independent Commissioner Direktur Utama Sindbad Rijadi Hardjodipuro President Director Wakil Direktur Utama Jayaprakash Bharathan * Vice President Director Direktur Kepatuhan Primasura Pandu Dwipanata Compliance Director Direktur Operasional Ferry Koswara Operational Director

* Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa

keuangan (OJK) dan institusi pemerintah lainnya. * Effective after obtaining approval from the Financial Services

Authority (OJK) and other government institutions.

b. Peraturan Baru yang Diterbitkan Regulator b. New Regulations Published by Regulators

Pada bulan November 2020, Undang-Undang No. 11/2020 (“UU Cipta Kerja”), yang biasa dikenal dengan "Undang-Undang Omnibus”, tentang Cipta Kerja mulai berlaku. Pada bulan Februari 2021, Pemerintah resmi mengundangkan peraturan pelaksana Undang-Undang Omnibus. Pada tanggal otorisasi laporan keuangan ini, Bank masih melakukan penilaian atas potensi dampak dari peraturan pelaksanaan UU Cipta Kerja terhadap laporan keuangan Bank.

In November 2020, Law No. 11/2020 (“Job Creation Law”), commonly known as the "Omnibus Law" regarding Job Creation become effective. In February 2021, the Government officially enacted implementing regulations of the Omnibus Law. As at the authorization date of these financial statements, the Bank is still performing assessment on the potential impact of the implementing regulations of the Job Creation Law to the Bank's financial statements.

Page 264: annual report 2020 - BOI Indonesia
Page 265: annual report 2020 - BOI Indonesia
Page 266: annual report 2020 - BOI Indonesia