Anne2

13
Form Abstrak SNI Nomor SNI SNI 08-0108-2006 Judul SNI Kain georgette poliester 100% Abstrak (in) Standar ini menetapkan persyaratan mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan dan penandaan dari kain georgette poliester 100%. Syarat mutu dan cara uji mencakup nomor benang, berat kain per meter persegi, tetapan pengali antihan (Twist multiplier), arah antihan, kekuatan tarik, kekuatan sobek, tahan selip benang pada jahitan, komposisi, perubahan dimensi dan tahan luntur warna. Nomor benang dan berat kain ditentukan menurut SNI 08-0275-1989, Cara uji konstruksi kain tenun ; tetapan pengali antihan (Twist multiplier), ditentukan menurut SNI 08-0275-1989, Cara uji konstruksi kain tenun, butir 3.2 dan SNI 08-0270-1998, Cara uji antihan benang tunggal (sistem pembukaan dan penerimaan antihan) , arah antihan ditentukan menurut SNI 08-0270-1998, Cara uji antihan benang tunggal (sistem pembukaan dan penerimaan antihan) ; kekuatan tarik ditentukan menurut SNI 08-0276-1989, Cara uji kekuatan tarik dan mulur kain tenun ; kekuatan sobek ditentukan menurut SNI 08-0338-1989, Cara uji tahan sobek kain tenun dengan alat pendulum (Elmendorf) ; tahan selip benang pada jahitan ditentukan menurut SNI 08-1271-1996, Cara uji tahan slip benang dalam kain tenun pada jahitan sambungan ; komposisi ditentukan menurut SNI 08-0264-1989, Cara uji identifikasi serat-serat bahan-bahan tekstil ; perubahan dimensi setelah pencucian dan pengeringan ditentukan menurut SNI 08-0293-1996, Cara uji perubahan dimensi bahan tekstil dalam proses pencucian dan pengeringan, cara 5A dengan pengeringan putar ; perubahan dimensi kain setelah pencucian kering ditentukan menurut SNI 08-4651-1998, Cara uji perubahan dimensi bahan tekstil setelah pencucian kering dengan menggunakan perkloroetilena ; tahan luntur warna terhadap pencucian ditentukan menurut SNI 08-0285-1998, Cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga dan komersial, cara A1M ; Tahan luntur warna terhadap pencucian kering ditentukan menurut SNI 08-0297-1989, Cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian kering ; Tahan luntur warna terhadap gosokan kering dan basah ditentukan menurut SNI 08-0288-1989,

description

f

Transcript of Anne2

Page 1: Anne2

Form Abstrak SNI

Nomor SNI SNI 08-0108-2006

Judul SNIKain georgette poliester 100%

Abstrak (in) Standar ini menetapkan persyaratan mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan dan penandaan dari kain georgette poliester 100%. Syarat mutu dan cara uji mencakup nomor benang, berat kain per meter persegi, tetapan pengali antihan (Twist multiplier), arah antihan, kekuatan tarik, kekuatan sobek, tahan selip benang pada jahitan, komposisi, perubahan dimensi dan tahan luntur warna. Nomor benang dan berat kain ditentukan menurut SNI 08-0275-1989, Cara uji konstruksi kain tenun ; tetapan pengali antihan (Twist multiplier), ditentukan menurut SNI 08-0275-1989, Cara uji konstruksi kain tenun, butir 3.2 dan SNI 08-0270-1998, Cara uji antihan benang tunggal (sistem pembukaan dan penerimaan antihan), arah antihan ditentukan menurut SNI 08-0270-1998, Cara uji antihan benang tunggal (sistem pembukaan dan penerimaan antihan) ; kekuatan tarik ditentukan menurut SNI 08-0276-1989, Cara uji kekuatan tarik dan mulur kain tenun ; kekuatan sobek ditentukan menurut SNI 08-0338-1989, Cara uji tahan sobek kain tenun dengan alat pendulum (Elmendorf) ; tahan selip benang pada jahitan ditentukan menurut SNI 08-1271-1996, Cara uji tahan slip benang dalam kain tenun pada jahitan sambungan ; komposisi ditentukan menurut SNI 08-0264-1989, Cara uji identifikasi serat-serat bahan-bahan tekstil ; perubahan dimensi setelah pencucian dan pengeringan ditentukan menurut SNI 08-0293-1996, Cara uji perubahan dimensi bahan tekstil dalam proses pencucian dan pengeringan, cara 5A dengan pengeringan putar ; perubahan dimensi kain setelah pencucian kering ditentukan menurut SNI 08-4651-1998, Cara uji perubahan dimensi bahan tekstil setelah pencucian kering dengan menggunakan perkloroetilena ; tahan luntur warna terhadap pencucian ditentukan menurut SNI 08-0285-1998, Cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga dan komersial, cara A1M ; Tahan luntur warna terhadap pencucian kering ditentukan menurut SNI 08-0297-1989, Cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian kering ; Tahan luntur warna terhadap gosokan kering dan basah ditentukan menurut SNI 08-0288-1989, Cara uji tahan luntur warna terhadap gosokan. ; Tahan luntur warna terhadap keringat asam dan basa ditentukan menurut SNI 08-0287-1996, Cara uji tahan luntur warna terhadap keringat ; Tahan luntur warna terhadap sinar ditentukan menurut SNI 08-0289-1989, Cara uji tahan luntur warna terhadap cahaya. Kain georgette polyester 100% ini dikemas untuk menghindari kerusakan dan memudahkan transportasi. Kain georgette polyester 100% ini diberi tanda atau label pada bagian yang mudah terlihat sekurang-kurangnya mencantumkan merek.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Page 2: Anne2

Form Abstrak SNI

Nomor SNISNI 0096-2007

Judul SNIGenteng beton

Abstrak (in) Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji dan syarat penandaan. Syarat mutu dan cara uji meliputi sifat tampak, ukuran, kerataan, beban lentur, penyerapan air, dan ketahanan terhadap rembesan air (impermeabilitas). Untuk sifat tampak, genteng harus mempunyai permukaan atas yang mulus, tidak terdapat retak, atau cacat lain yang mempengaruhi sifat pemakaian; ukuran bagian genteng beton dapat dilihat pada Tabel 1; kerataan maksimal 3 mm ; genteng beton harus mampu menahan beban lentur minimal seperti Tabel 2 ; penyerapan air maksimal 10 % dan untuk ketahanan terhadap rembesan air (impermeabilitas,) tidak boleh ada tetesan air dari permukaan bagian bawah genteng dalam waktu 20 jam ± 5 menit. Genteng yang diuji dinyatakan lulus uji apabila memenuhi seluruh persyaratan yang tercantum pada pasal 4. Pada produk harus dicantumkan nama pabrik/merek atau logo dagang.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Page 3: Anne2

Nomor SNISNI 07-0075-2006

Judul SNIBatang kawat baja karbon rendah untuk inti kawat las listrik

Abstrak (in) Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji dan penandaan batang kawat baja karbon rendah untuk inti kawat las listrik. Syarat mutu mencakup komposisi kimia yang terdiri dari Carbon, Silikon, Mangan, Phosfat, Sulfur dan Tembaga; dan sifat tampak, ukuran diameter batang kawat baja dan toleransi diameter dan bulatan batang kawat. Pengujian komposisi kimia dilakukan menurut SNI 07-0308-1989, Cara uji komposisi kimia baja karbon atau dapat diuji dengan spektrometer, uji sifat tampak dilakukan secara kasat mata dan uji diameter dan kebulatan menggunakan alat ukur mikrometer atau jangka sorong. Sampel dinyatakan lulus uji apabila memenuhi seluruh syarat mutu. Apabila uji komposisi kimia tidak memenuhi syarat maka dapat diulang sampai 2 kali dari gulungan yang sama dan harus lulus dari contoh yang diambil. Untuk penandaan, tiap gulungan batang kawat yang sudah lulus diberi tanda yang jelas sebagai berikut:merek dagang; simbol; kelas; nomor leburan (Heat Number) atau nomor inspeksi; diameter kawat; dan berat gulungan.

.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Nomor SNI SNI 02-7173-2006

Page 4: Anne2

Judul SNIPropoksur teknis

Abstrak (in) Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, penandaan dan pengemasan propoksur teknis. Propoksur teknis adalah tepung berwarna putih hingga putih keabu-abuan dengan nama kimia 2-isopropoxyphenyl methylcarbamate, rumus molekul C8H15NO3 nomor CAS 114-26-1, digunakan sebagai bahan aktif insektisida. Syarat mutu dan cara uji meliputi propoksur (%b/b), air (%b/b), keasaman, dihitung sebagai H2SO4 (% b/b), alkalinitas, dihitung sebgai NaOH (%b/b), bahan tidak larut dalam aseton (%b/b) dan titik leleh 0C. Prinsip pengujian kadar propoksur adalah contoh dilarutkan dalam asetonitril dan ditambahkan n-butirofenon sebagai standar internal. Kadar propoksur ditetapkan dengan kromatograf cair kinerja tinggi (KCKT), menggunakan kolom fase balik dan fase gerak asetonitril-akuades; prinsip pengujian kadar air adalah contoh didispersikan dalam metanol dan dititar dengan pereaksi Karl Fischer yang diketahui kesetaraan airnya; keasaman ditetapkan secara penitaran alkali dengan indikator merah metil; Alkalinitas ditetapkan secara penitaran asam dengan indikator merah metil ; prinsip pengujian Bahan tidak larut dalam aseton adalah contoh dilarutkan dalam aseton, kemudian disaring dan ditimbang bahan yang tidak larut dalam aseton dan prinsip pengujian titik leleh adalah dengan mengamati suhu pada saat contoh mulai meleleh.Untuk kemasan dicantumkan sekurang-kurangnya nama produk, kode produksi, berat bersih, tanda bahaya, nama dan alamat produsen atau importir. Produk dikemas dalam wadah kedap udara, tidak bereaksi dengan isi, aman selama penyimpanan dan transportasi.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Page 5: Anne2

Nomor SNISNI 03-7166-2006

Judul SNIManajemen tanggap siaga untuk keadaan darurat di kegiatan usaha pertambangan

Abstrak (in) Standar ini menetapkan ketanggapsiagaan keadaan darurat di kegiatan usaha pertambangan yang meliputi sarana, prosedur, sistem alarm dan pengaturan penyelamatan (tanda-tanda dalam keadaan darurat, pelatihan, regu penyelamat, ruang unit penyelamat, peralatan penyelamatan dan komunikasi); pusat koordinasi penanggulangan keadaan darurat; penyediaan bantuan medis dan obat-obatan; dan sarana transportasi evakuasi. Disamping itu, dalam SNI ini juga disebutkan bahwa peran, tugas, dan tanggung jawab Kepala Teknik Tambang, Pimpinan Departemen, Departemen K3, Departemen Humas, Keamanan, Rumah Sakit, Petugas Komunikasi dan Karyawan harus diuraikan dalam manual rencana penanggulangan tanggap darurat.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Nomor SNISNI 01-7153-2006

Page 6: Anne2

Judul SNIBenih jahe (Zingiber officinale L.) kelas benih pokok (BP) dan kelas benih sebar (BR)

Abstrak (in) Standar ini menetapakan syarat mutu, pemeriksaan lapangan, pemeriksaan laboratorium , penandaan, dan pengemasan untuk produksi benih jahe. Syarat mutu meliputi persyaratan mutu kebun benih, persyaratan mutu benih (rimpang) yang siap tanam dan persyaratan khusus. Persyaratan mutu kebun benih terdiri dari kemurnian varietas, serangan hama dan penyakit (organisme pengganggu tanaman) yang tidak terbawa rimpang (non seed borne) dan serangan hama dan penyakit (OPT) yang terbawa rimpang (seed borne). Persyaratan mutu benih (rimpang) yang siap tanam terdiri dari berat rimpang (jahe putih besar, jahe putih kecil dan jahe merah), kadar air, benih murni, jumlah mata tunas, daya berkecambah dan kotoran benih. Sedangkan persyaratan khusus mencakup kadar pati (jahe putih besar, jahe putih kecil dan jahe merah), kadar serat (jahe putih besar, jahe putih kecil dan jahe merah), kadar atsiri(jahe putih besar, jahe putih kecil dan jahe merah), penampilan rimpang dan kesehatan benih (bebas dari penyakit tular benih). Kemasan benih diberi label yang ditulis dengan bahan yang aman yang tidak luntur, data mudah terbaca dengan isi minimal mencakup varietas, kadar air, daya berkecambah, kesehatan benih, nama dan alamat perusahaan/produsen, nomor lot, nomor seri label, kelas benih dan masa berlaku. Masa berlakunya label diberikan dalam kurun waktu 2 bulan - 3 bulan, setelah tanggal selesai pengujian mutu di laboratorium. Pengemasan menggunakan kotak kayu memakai medium jerami kering yang bersih, serta disegel untuk menjamin keutuhan isinya. Ukuran kotak 60 cm x 40 cm x 40 cm (isi 15 kg – 20 kg).

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Nomor SNI SNI 01-2901-2006

Page 7: Anne2

Judul SNIMinyak kelapa sawit mentah (Crude palm oil)

Abstrak (in) Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, pengemasan, syarat penandaan dan rekomendasi minyak kelapa sawit mentah atau yang dikenal dengan nama Crude palm oil (CPO). Syarat mutu meliputi warna yaitu jingga kemerah-merahan; kadar air, kotoran dan asam lemak bebas (sebagai asam falmitat) maksimum 0,5 (%, fraksi masa); dan bilangan yodium 50-55 (g yodium/100g). Untuk pengujian penentuan warna yaitu secara visual dengan kasat mata. Kadar kotoran dihitung sebagai bahan yang terkandung dalam minyak sawit mentah yang tidak larut dalam n-heksan atau light petroleum. Kadar asam lemak bebas dihitung sebagai presentase berat (b/b) dari asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak sawit mentah (CPO) dimana berat molekul asam lemak bebas tersebut dianggap sebesar 256 (sebagai asam palmitat). Bilangan yodium dinyatakan sebagai gram yodium yang diserap per 100 gram minyak. Minyak kelapa sawit mentah (CPO) dikemas dalam bentuk curah (bulk) atau mobil tangki (road tanker). Wadah yang dipakai harus dibuat dari bahan yang tidak mempengaruhi isi dan melindungi produk dari kontaminasi luar. Pada setiap pengriman, dilengkapi dengan dokumen berisi keterangan nama dan alamat perusahaan ; nama barang; tempat tangki timbun di pelabuhan (Shore tank); tanggal pengiriman; berat bersih; tempat/negara tujuan; dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan. Rekomendasi suhu minyak CPO pada waktu akan dimuat/dibongkar (loading/dicharge) adalah 45°C sampai 55°C, suhu selama perjalanan (voyage) adalah maksimum 40°C.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Nomor SNISNI 08-7180-2006

Page 8: Anne2

Judul SNICara uji tahan api pada karpet – Cara Tablet

Abstrak (in) Standar ini menetapakan pengambilan contoh, cara uji dan laporan uji. Standar ini dimaksudkan untuk menilai reaksi pembakaran secara cepat dari bahan tekstil yang digunakan sebagai karpet pada posisi horizontal dengan sumber api kecil dalam kondisi laboratorium. Standar ini dapat digunakan untuk semua jenis karpet yang berasal dari berbagai konstruksi dan jenis serat. Standar ini juga dapat digunakan untuk bahan karpet yang belum diproses penyempurnaan. Hasil uji hanya berlaku untuk contoh uji pada posisi horizontal seperti yang ditentukan pada standar ini, tidak digunakan terhadap perilaku pembakaran karpet yang digunakan dalam posisi lain, khususnya pada posisi vertikal. Pengambilan contoh dilakukan sesuai dengan SNI 08-0614-1989, Cara pengambilan contoh kain untuk pengujian dan penerimaan lot. Untuk pengujian, Contoh uji diletakkan pada posisi horizontal secara merata, diberi sumber api pada kondisi tertentu. Setelah api padam, ukur panjang kerusakan yang disebabkan oleh pembakaran. Sedangkan laporan uji Laporan uji harus memuat beberapa hal yaitu standar uji yang digunakan, masing-masing jarak maksimum karpet yang rusak karena pembakaran dan panas dan segala penyimpangan dari standar ini.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Nomor SNISNI 1811 : 2007

Page 9: Anne2

Judul SNIHelm pengendara kendaraan bermotor roda dua

Abstrak (in) Standar ini menetapkan spesifikasi teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh pengendara dan penumpang kendaraan bermotor roda dua, meliputi klasifikasi helm standar terbuka (open face) dan helm standar tertutup (full face). Syarat mutu meliputi persyaratan umum (material dan konstruksi) dan syarat unjuk kerja. Untuk persyaratan material, bahan helm harus memenuhi ketentuan :Dibuat dari bahan yang kuat dan bukan logam, tidak berubah jika ditempatkan di ruang terbuka pada suhu 0 oC sampai 55 oC selama paling sedikit 4 jam dan tidak terpengaruh oleh radiasi ultra violet, serta harus tahan dari akibat pengaruh bensin, minyak, sabun, air, deterjen dan pembersih lainnya; Bahan pelengkap helm harus tahan lapuk, tahan air dan tidak dapat terpengaruh oleh perubahan suhu; Bahan-bahan yang bersentuhan dengan tubuh tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau penyakit pada kulit, dan tidak mengurangi kekuatan terhadap benturan maupun perubahan fisik sebagai akibat dari bersentuhan langsung dengan keringat, minyak dan lemak si pemakai. Sedangkan untuk konstruksi, Konstruksi helm harus memenuhi persyaratan, diantaranya : helm harus terdiri dari tempurung keras dengan permukaan halus, lapisan peredam benturan dan tali pengikat ke dagu, tinggi helm sekurang-kurangnya 114 milimeter diukur dari puncak helm ke bidang utama yaitu bidang horizontal yang melalui lubang telinga dan bagian bawah dari dudukan bola mata, dan keliling lingkaran bagian dalam helm berkisar antara 500 mm – 620 mm. Sedangkan untuk syarat unjuk kerja terdiri dari sungkup, sistem penahan, ketahanan impak miring, dan pelindung dagu. Untuk cara uji meliputi uji penyerapan kejut, uji penetrasi, uji efektifitas sistem penahan, uji kekuatan sistem penahan dengan tali pemegang, uji untuk pergeseran tali pemegang, uji ketahanan terhadap keausan dari tali pemegang, uji impak miring, uji pelindung dagu dan uji sifat mudah terbakar. Helm dinyatakan lulus uji apabila memenuhi semua persyaratan pada pasal 4 yang terangkum pada Tabel 5. Syarat unjuk kerja helm. Pada produk dan kemasan sekurang-kurangnya harus dicantumkan: merek atau logo; nama perusahaan; tipe/model; dan ukuran.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................

Nomor SNISNI 01-6144-2006

Page 10: Anne2

Judul SNIProduksi benih undang windu Penaeus monodon (Fabricius, 1798) kelas benih sebar

Abstrak (in) Standar ini menetapkan persyaratan produksi, penerapan biosekuritas serta cara pengukuran dan penghitungan produksi produksi benih udang windu Penaeus monodon (Fabricius, 1798) kelas benih sebar. Persyaratan produksi mencakup praproduksi (pengelolaan air, wadah, induk, peralatan, penggunaan desinfektan, pupuk dan obat, dan pakan); proses produksi (kualitas air, padat tebar, ukuran, penggunaan desinfektan dan obat, penggunaan pakan, waktu pemeliharaan pada suhu 280C – 320C); produksi (nauplius, sintasan, ukuran panen, dan mutu benih) ; dan permanenan (uji mutu, proses persiapan, dan proses panen). Dalam SNI juga dimuat tentang cara pengukuran dan perhitungan suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH air, kecerahan air, protein dan lemak, dosis penggunaan bahan, penghitungan jumlah tebar benih, penghitungan sintasan, masa pemeliharaan, panjang total benih dan bobot benih.

Abstraktor  Anne Editor  ....................

Tanggal Mei 2008 Tanggal  .......................