Anisa Rahmah

12
Laporan Praktikum Kenaikan Titik Didih o l e h Annisa Rahmah Nim : 210665C3 JURUSAN FISIKA

description

laporan praktikum

Transcript of Anisa Rahmah

Page 1: Anisa Rahmah

Laporan PraktikumKenaikan Titik Didih

oleh

Annisa RahmahNim : 210665C3

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKRTA

YOGYAKARTA2011

Page 2: Anisa Rahmah

DAFTAR ISI                                                                           Halaman

HALAMAN MUKA  ............................................................................     iKATA PENGANTAR  ..........................................................................    iiDAFTAR ISI  .........................................................................................   iii

BAB I  PENDAHULUAN  ..................................................................     11.1  Latar Belakang  ............................................................................    11.2  Tujuan Kegiatan  ..........................................................................    11.3  Manfaat Kegiatan  ........................................................................    11.4  Metode  ........................................................................................    1

BAB II TEORI  ................................................................................    2\2.1          Kenaikan Titik Didih Larutan......................................................     2

BAB III KEGIATAN PRAKTIK  ..................................................     33.1  Alat dan Bahan  ..........................................................................    33.2  Langkah Kerja ............................................................................    3

BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN  .......................................     44.1  Hasil Praktik  ..............................................................................    44.2  Pembahasan  ...............................................................................    44.3 Pertanyaan dan Jawaban        .............................................................4

BAB V  KESIMPULAN DAN SARAN  .........................................     55.1  Kesimpulan  ................................................................................   55.2  Saran  ..........................................................................................   5

Page 3: Anisa Rahmah

BAB I Pendahuluan

1.1   Latar Belakang

    Hasil eksperimen Raoult menunjukan bahwa kenaikan titik didih larutan

akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar.

Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Kenaikan titik

didih larutan merupakan fenomena meningkatkan titik didih suatu pelarut

disebabkan adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut. Ini berarti bahwa titik

didih pelarut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan titik larutan. Sebagai

contoh titik didih air murni adalah 100 °C jika kita melarutkan gula atau garam

dapur ke dalam air maka titik didihnya akan lebih dari 100 °C.

Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan.

Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu

cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan

uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Pada titik didih, tekanan

uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat diatasi hingga gelembung uap

dapat terbentuk dipermukaan cairan yang diikuti penguapan yang terjadi di

setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul dapat menguap bila dua

persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup

dekat dengan batas antara cairan-uap.

Aplikasi teori tentang grafik tidak hanya diperlukan untuk matematika

saja. Teori grafik dan pemodelan matematika dapat dikombinasikan pada studi

fenomena kimia seperti karakteristik dan identifikasi komponen-komponen

kimia.

1.2   Rumusan MasalahBagaimana pengaruh  titik didih larutan setelah penambahan zat terlarut?

Page 4: Anisa Rahmah

 BAB II Teori

2.1 Kenaikan Titik Didih LarutanTitik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu

ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini

menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat

cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih

larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan

adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa

penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel -

partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih

larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang

dinyatakan dengan (\Delta Tb)

Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair

sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam

vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu

berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan

tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya

di dalam tekanan atmosphere.

ΔTb = m Kb

ΔTb = Tb pelarut – Tb larutan

Tb               = titik didih

ΔTb            = kenaikan titik didih larutan

m                = molalitas

Kb               = ketetapan kenaikan titik didih molal

Page 5: Anisa Rahmah

BAB IIIKegiatan Praktik

3.1   Alat & Bahan

3.1.1 Alat1.     Kimia kimia 3 buah

2.     Pembakar spiritus 3 buah

3.     Kaki tiga 3 buah

4.     Termometer 3 buah

3.1.2 Bahan1.     Akuades 100 ml

2.     Larutan NaCl 100 ml

3.     Larutan Marimas 100 ml

3.2   Langkah Kerja1.     Masukkan akuades ke dalam gelas kimia pertama, larutan NaCl ke dalam gelas

kimia  kedua, dan larutan Marumas ke dalam gelas ketiga.

2.     Didihkan ketiga larutann dalam gelas kimia tersebut secara bersamaan

3.     Ukur suhu larutan saat mendidih menggunakan termometer.

4.     Catat suhu larutan dalam tabel pengamatan

  

Page 6: Anisa Rahmah

BAB IVHasil Praktik & Pembahasan

4.1   Hasil Pengamatan

4.2   Pembahasan1.     Akuades mendidih setelah 8 menit 52 detik setelah dipanaskan.

2.     NaCl mendidih setelah 3 menit 36 detik setelah dipanaskan.

3.     Marimas mendidih setelah 4 menit 29 detik setelah dipanaskan.

4.     Titik didih akuades yaitu 79 C

5.     Titik didih NaCl yaitu 90 C

6.     Titik didih marimas yaitu 88 C

4.3   Pertanyaan dan Jawaban

          4.3.1 Pertanyaan1.     Hitunglah kenaikan titik didih larutan NaCl dal laritan marimas pada percobaan

tersebut

2.     Apakah kenaikan titik didih larutan NaCl dan laritan marimas berbeda?

Jelaskan!

3.     Berdasarkan percobaan ini, bandingkan perbedaan sifat koligatif lariutan

elektrolit dan nonelektrolit!

4.     Apa kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini?

4.3.2 Jawaban

Larutan Titik Didih (ºC)

Akuades 79 (8 menit 52 detik)

NaCl 90 (3 menit 36 detik)

Marimas 88 (4 menit 29 detik)

Page 7: Anisa Rahmah

1.     ΔTb NaCl    = Tb larutan – Tb pelarut

= 216 – 532

= -316 detik

     ΔTb Marimas           = Tb larutan – Tb pelarut

= 269 – 532

= -263 detik

2.     Walaupun konsentrasinya sama, jumlah partikel NaCl berbeda dengan partikel

yang ada pada marimas. Hal ini dikarenakan NaCl terurai menjadi ion-ion,

sedangkan partikel marimas tidak terurai. Sehingga sifat koligatif larutan

elektrolit lebih besar daripada nonelektrolit.

3.     Perbedaan penurunan suhu larutan elektrolit (cuka) lebih besar daripada

penurunan suhu larutan nonelektrolit (marimas)

4.     Air memiliki titik didih terkecil, yaitu 79 C. selanjutnya marimas (88 C) dan

terakhir NaCl (90). Titik didih larutan elektrolit lebih tinggi daripada titik didih

larutan nonelektrolit.

Page 8: Anisa Rahmah

BAB VKesimpulan & Saran

5.1   KesimpulanDari percobaan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.       Titik didih adalah suhu saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan

udara luar

2.       Kenaikan titik didih adalah selisih titik didih larutan dnegan titik didih pelarut

3.       Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah konsentrasi (molalitas)

dan harga Kb.

4.       Semakin tinggi konsentrasi, kenaikan titik didih larutan semakin tinggi.

5.       Semakin tinggi harga Kb, kenaikan titik didih laruta semakin tinggi.

6.       Air memiliki titik didih terkecil, yaitu 79 C. selanjutnya marimas (88 C) dan

terakhir NaCl (90).

7.       Titik didih larutan elektrolit lebih tinggi daripada titik didih larutan

nonelektrolit.

5.2   SaranLakukan praktikum dengan teliti, sehingga hasil yang didapatkan sesuai

dengan apa yang ada. Berhati-hati pula dikarenakan dalam praktikum ini

terdapat spirtus, zat yang mudah terbakar.