Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan...

28

Click here to load reader

Transcript of Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan...

Page 1: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan,

salah satu prioritasnya adalah mengembalikan marwah guru. Gerakan

penghormatan terhadap guru, kata Anies, harus dilakukan dari segala lini dan tak

hanya sekadar seremoni atau pun dalam bentuk materi. Selain itu, Anies Baswedan

mengaku akan menurunkan konsep revolusi mental dalam dunia pendidikan di

Indonesia. Namun, revolusi mental itu bukan difokuskan kepada anak-anak,

melainkan para pendidik. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah

meningkatkan profesionalisme guru sebagai pendidik.

Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu

pendidikan selama ini kurang berhasil. Pertama, strategi pembangunan pendidikan

selama ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar

kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti

penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana

pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis

lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang

bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-output yang

diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, 1979,1981)

tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya

terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.

Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented,

diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat dan tingkat Daerah. Akibatnya, banyak

faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan

sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat

dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali

aerah secara internal yang tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh

birokrasi

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 1-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 2: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

Diskusi tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa

pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor input

pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan. Input

pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam batas - batas tertentu tetapi

tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan

(school resources are necessary but not sufficient condition to improve student

achievement).

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi

dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (Guru) itu sendiri.

Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka

perlu diperhatikan pengetahuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang

peran penting untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses

belajarnya. Berkenaan dengan hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari

APBN untuk kemajuan pendidikan. Sehingga negara berharap guru sebagai salah

satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa bisa menjadi seorang profesional.

Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan

pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara

sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya

menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relevan dengan

kenyataan dalam mengajar.

Pembelajaraan adalah  proses yang diatur menurut langkah-langkah

tertentu (sistematis) melibatkan berbagai unsur atau komponen pembelajaran secara

terpadu (sistemik). Pengaturan yang dilakukan secara sistematis dan sistemik

dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara logis, efektif dan

efisien. Pengaturan ini secara praktis dibuat dalam bentuk perencanaan mengajar.

Perencanaan pembelajaran  adalah suatu proyeksi  mengenai  kegiatan

atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran  berlangsung.  Dalam

Peraturan Peraturan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ,

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 2-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 3: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

bahwa perencanaan  pembelajaran tersebut meliputi dua jenis yaitu : pertama

Silabus Pembelajaran dan kedua Rencana Pelaksaaan Pembelajaran”.

Perencanaan pembelajaran (intuctional design), memperkirakan dan

memproyeksikan tindakan atau aktivitas yang akan dilakukan pada saat

pembelajaran. mengingat perencanaan sebagai proyeksi kegiatan, maka

kedudukannya dalam sistem pembelajaran menjadi amat penting dan strategis.

Guru dapat membayangkan apabila kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk

merubah perilaku siswa, dan tidak melalui perencanaan yang matang, maka dapat

dibayangkan akan seperti apa proses pembelajaran itu. Dampaknya terhadap proses

dan hasil pembelajaran secara khusus dan penyidikan pada umumnya sulit

diprediksi.

Andai kita boleh membandingkan, dilihat dari resiko atau dampak yang

dapat ditimbulkan, nampaknya lebih berbahaya pembelajaran yang tidak

direncanakan dari pada membuat satu bangunan rumah. Keduanya beresiko, tapi

karena pembelajaran langsung berhubungan dengan “pencetakan manusia”,

kerugian akan lebih patal dibandingkan dengan bentuk bangunan yang dihasilkan

jika tanpa perencanaan. Disinilah letak atau esensi pentingnya perencanaan

pembelajaran, terutama dilihat dari beberapa segi sebagai berikut:

1. Pertimbangan Praktis

a. Perencanaan sebagai pedoman atau panduan

Dengan perencanaan yang telah dibuat, maka guru ketika melaksanakan

proses pembelajaran secara umum akan mengikuti langkah-langkah atau

prosedur  dan aktivitas pembelajaran disesuaikan dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Dengan demikian pada saat mengajar guru selalu

menggunakan  perencanaan sebagai pedoman “ Intuctional design describe

procedures for intructional  implementation ” (Reigeluth. 1983 : 10).

Apabila setiap guru ketika mengajar selalu membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran dan secara disiplin patuh terhadap perencanaan yang telah

dibuat ketika mengajarnya,  maka tidak akan terjadi adanya kesenjangan

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 3-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 4: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

antara pelaksanakan pembelajaran dengan kurikulum yang ada di atasnya,

seperti dengan silabus pembelajaran dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan lebih jauh lagi dengan sasaran tujuan pendidikan nasional.

b. Perencanaan menggambarkan hasil

Perencanaan selain merupakan gambaran proyeksi kegiatan yang akan

dilakukan, juga melalui fungsi praktis perencanaan pembelajaran adalah

menggambarkan hasil yang akan atau harus dicapai dari kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.

Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu

menciptakan hasil yang diharapkan (Ely, 1979). Oleh karena  itu untuk

merumuskan tujuan pembelajaran sebagai bagian dari sistem perencanaan

pembelajaran, indikator atau tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam

bentuk tingkah laku operasional yang terukur. Melalui rumusan

tujuan/indikator  yang operasional sasaran hasil pembelajaran yang akan 

atau harus dicapai siswa sudah tergambarkan secara jelas. Itulah salah satu

ciri dari fungsi perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil.

c. Perencanaan sebagai alat kontrol

Sasaran utama kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan

pembelajaran, indikator tercapainya tujuan  pembelajaran adalah “perubahan

perilaku“ pada setiap siswa. Perubahan perilaku baik dalam bentuk

pengetahuan, sikap maupun keterampilan adalah perubahan yang disengaja

atau direncanakan. Oleh karena itu setiap kegiatan pembelajaran baik

dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas selalau harus dalam kegiatan

terencana dan terkontrol. Reigeluth menyatakan “Intructional design

describe procedure for intructional management”.

Management dalam kata lain adalah pengelolaan, salah asatu unsur

dari pengelolaan itu pengawasan atau kontrol. Maksud dari kegiatan

pengawasan atau kontrol adalah untuk mengetahui pelaksanaan atau

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 4-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 5: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

kegiatan yang dilakukan apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan

atau tidak. Dari pengontrolan ini juga dapat diketahui apakah berbagai

sumber kegiatan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Dengan adanya

perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai alat kontrol, maka

apabila terjadi adanya kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan

skenario pembelajaran akan segera diketahui dan pada saat itu pula

pembelajaran dikembalikan kepada rencana yang telah disusun. Dengan

demikian peluang terjadinya in-efisiensi dan in-efektivitas dalam proses dan

hasil pembelajaran akan bisa dikurangi. Oleh karena itu setiap guru pada

saat melaksanakan kegiatan pembelajaran jangan abaikan perencanaan

pembelajaran, agar kegiatan kita dapat terkontrol.

d. Perencanaan sebagai alat evaluasi

Pada saat merumuskan tujuan atau indikator pembelajaran yang menjadi

salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran, maka gambaran hasil

yang akan atau harus dicapai sudah tergambarkan dengan jelas. Artinya

perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil. Sejauhmana sasaran

pembelajaran yaitu tujuan atau indikator pembelajaran telah tercapai atau

tidak. Diketahui melalui kegiatan evaluasi. Dengan demikian maka fungsi

berikutnya dari perencanaan pembelajaran   adalah sebagai alat evaluasi

“intuctional design identifies and remedies weaknesses as a part of

instructional evaluation” (Regeluth, 1983).

Evaluasi dapat memberikan data atau hasil yang akurat jika tujuan

atau indikator pembelajaran dirumuskan secara akurat pula. Oleh kerena itu

dalam panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dijelaskan

“indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik  peserta didik, mata

pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata

kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi”. Indikator digunakan

sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian (evaluasi).

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 5-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 6: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

2. Prinsip Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Agar perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat dijadikan pedoman yang

jelas dan akurat, maka dalam pembuatannya harus memperhatikan dan

mengikuti beberapa prinsip antara lain seperti berikut ini :

a. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku

Setiap pembuatan perencanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan

kurikulum yang berlaku. Kurikulum merupakan program umum bagi

penyelenggaraan setiap satuan pendidikan. Dalam kurikulum sudah

dirumuskan tujuan lembaga (kompetensi lulusan) dan ruang lingkup isi

kurikulum (standar isi). Oleh karena itu perencanaan pembelajaran adalah

merupakan penjabaran operasional dari tujuan lembaga dan standar isi

kurikulum. Dengan demikian apabila perencanaan dibuat dengan didasarkan

pada kurikulum yang berlaku, maka perencanaan tersebut dapat berfungsi

untuk merealisasikan pencapaian kompetensi lulusan dan standar isi dari

kurikulum yang ditetapkan.

b. Sesuai dengan kondisi  yang ada

Perencanaan pembelajaran selain harus memperhatikan tuntutan kurikulum

nasional yang ditetapkan juga perencanaan harus mengakomodasi atau

memperhatikan situasi dan kondisi yang ada dan berkembang disekitar

sekolah berada. Oleh karena itu setiap guru pada saat menjabarkan

kurikulum ke dalam bentuk perencanaan pembelajaran, seperti dalam

bentuk silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran, harus

memperhatikan dan menjadikan situasi dan kondisi seperti : sumber daya

alam, harapan masyarakat, sumber daya manusia, fasilitas, peluang maupun

tantangan dan sumber-sumber lain yang tersedia hendaknya dapat dijadikan

sumber masukan untuk dikembangkan dalam merumuskan perencanaan

pembelajaran. Dengan demikian apabila perencanaan telah memenuhi

kesesuaian dengan lingkungan sekitar, maka pembelajaran yang

dilaksanakan akan dapat merespon harapan-harapan praktis yang menjadi

dambaan pihak orang tua dan masyarakat pada umumnya.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 6-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 7: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

c. Sesuai dengan model pembelajaran yang akan dilaksanakan

Bentuk pembelajaran sangat bervariasi dan memiliki banyak model atau

pendekatan. Model pembelajaran heuristik tentu saja dalam prosesnya

berbeda jika dibandingkan dengan model ekspositorik. Model atau

pendekatan heuristik memiliki ciri utama yaitu menuntut aktivitas yang

tinggi dari siswa dalam proses belajarnya. Posisi siswa dalam pendekatan

heuristik tidak hanya sebagai penerima pembelajaran yang disampaikan oleh

guru, akan tetapi aktif merespon dan mencari serta memecahkan

permasalahan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Adapun model

atau pendekatan ekposiotorik, memiliki ciri utama yaitu aktivitas guru

masih mendominasi.  Guru mengendalikan berbagai aktivitas, dan siswa

siap mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru.  Dengan demikian setiap

model pembelajaran yang dikembangkan akan menuntut perencanaan atau

scenario pembelajaran yang berbeda-beda disesuaikan dengan karakteristik

model pembelajaran itu sendiri.

d. Memperhitungkan waktu yang tersedia

Setiap pembelajaran dalam kondisi yang standar di setiap sekolah selalu

dibatasi oleh waktu. Tentu saja waktu yang tersedia untuk setiap pertemuan

akan memberikan batas-batas tertentu terhadap setiap komponen

pembelajaran. Mosalnya dengan waktu yang tersedia idealnya berapa

banyak materi yang harus disajikan, metode dan media apa yang bida

digunakan, sumber dan jenis evaluasi model yang cocok digunakan sesuai

dengan waktu yang tersedia.Dengan demikian pembuatan perencanaan

pembelajaran dianggap penting untuk mempertimbangkan waktu yang

tersedia.  Meskipun demikian tentu saja tidak salah dan bahkan sangat

memungkinkan melalui perencanaan itu akan menentukan jumlah waktu

yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang akan dilakukan.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 7-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 8: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

e. Sistematis dan sistemik

Perencanaan pembelajaran harus dibuat secara tersusun (sistematis) dan

mencakup keseluruhan dari setiap komponen perencanaan pembelajaran itu

sendiri (sistemik). Sistematis dalam pembuatan perencanaan pembelajaran,

yaitu perumusan atau pengembangan setiap komponen harus mengikuti

urutan yang logis, misalnya sebelum menetapkan materi apa yang harus

dipelajari oleh siswa, tentu saja terlebih yang harus ditetapkan adalah tujuan

yang harus dicapai. Setelah tujuan jelas baru ditetapkan  materi, kemudian

metode dan media, sumber-sumber, skenario pembelajaran dan terakhir baru

ditetapkan evaluasi. Sedangkan sistemik yaitu seluruh komponen pokok

pembelajaran  melipiti : tujuan, isi, metode dan media serta evaluasi harus

saling terkait, mempengaruhi dan menentukan antar setiap komponen

tersebut.

f. Fleksibel

Perencanaan pembelajaran harus dibuat dengan memperhatikan prinsip

fleksibilitas, yaitu perencanaan harus memberi alternatif atau kemungkinan-

kemungkinan terjadinya perubahan disesuaikan dengan situasi dan kondisi

yang berkembang. Perencanaan sesuai dengan fungsinya yaitu merupakan

proyeksi atau perkiraan. Dalam pelaksanaan karena mungkin terjadi sesuatu

yang diluar perkiraan (perencanaan ) yang dibuat, maka pembelajaran harus

tetap berjalan, yaitu dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan

yang telah dibuat sebelumnya untuk kemudian dilakukan modifikasi dan

sisuaikan dengan kondisi yang berkembang.

3. Hubungan Kurikulum, Perencanaan dan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah pedoman operasional pelaksanaan

pembelajaran, yang secara teknis dalam proses pembuatannya selalu merujuk

pada kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran pada

dasarnya adalah merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum.

Perencanaan pembelajaran yang telah dibuat kemudian diimplentasikan dalam

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 8-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 9: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

kegiatan belajar mengajar, dan hasil dari pembelajaran tersebut adalah dalam

bentuk perubahan perilaku pada siswa (out-put).  Dengan hubungan antar

kurikulum, perencanaan pembelajaran serta hasil yang dicapai sangat penting

artinya, terlebih lagi dengan Kurikulum.

Inti dari Kurikulum, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-

integratif. Kurikulum disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam

menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi

perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta

didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,

bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka

peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun

obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan

Kurikulum menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi

sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,

inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam

menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa

depan yang lebih baik.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Pemerintah

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

3. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai Daerah Otonom.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru

7. Keputusan menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 29a/U/2004 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 9-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 10: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

8. Permendikbud no. 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permendiknas

No. 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di

Kabupaten/Kota

C. Tujuan

Tujuan dari program Diklat perangkat pembelajarana ini adalah terlaksananya

pelatihan Implementasi Kuriulum 2013 adalah:

1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat, inovasi, dan

kreativitas para guru dalam KKG dengan menerapkan Kurikulum  untuk

meningkatkan kompetensi dan kinerja profesionalnya.

2. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang

terarah  untuk peningkatan profesionalisme secara berkelanjutan.

3. Membuka wawasan tentang pembelajaran saintifik dalam penerapannya

pada tematik terpadu.

4. Memberi motivasi kepada guru dalam pelaksanakan pembelajaran secara

bermakna sehingga peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan siswa

sesuai dengan yang diharapkan.

5. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan nilai secara secara

digital dengan software format nilai sesuai dengan Kurikulum.

D. Rasional

Dari hasil survey yang dilakukan melalui kegiatan PLPG di rayon 126

FKIP Universitas Halu Oleo, kualitas perencanaan pembelajaran yang dihasilkan

oleh guru-guru di Sulawesi Tenggara sangatlah rendah. Dengan maksud untuk

memberi upaya peningkatan perencanaan sampai pada evaluasi berbasis digital,

maka melalui diklat ini, peserta akan dilatih untuk menyusun dan mengembangkan

sendiri perangkat-perangkat pembelajaran yang diperlukannya dalam kegiatan

pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang akan dibuat meliputi silabus,

RPP, buku siswa, lembar kerja siswa, dan pengelolaan nilai. Dengan

menyusun dan mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran yang

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 10-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 11: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

diperlukan diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik dan lebih

bersifat kontekstual sesuai dengan karakteristik lingkungan dan budaya di

daerah masing-masing.

Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru

melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:

1. Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga

memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar

Kompetensi akan tercapai secara optimal, bahkan memungkinkan siswa lulus

ujian dengan skor yang terbaik.

2. Guru akan menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara

penyampaiannya,

3. Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga

materi akan mudah dipahami oleh siswa.

4. Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan

siswa sangat tertarik terhadap materi yang disampaikan.

5. Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa,

bahkan memungkinkan para siswa dapat menjawab semua soal dengan tepat.

Berdasarkan lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat

dinyatakan bahwa proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang

baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini

akan mendorong siswa dan guru untuk mengembangkan prestasinya di bidang

pendidikan lebih baik lagi.

Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru

tidak melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:

1. Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga

memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar

Kompetensi tidak akan tercapai, bahkan memungkinkan siswa tidak lulus dalam

ujian.

2. Guru tidak menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara

penyampaiannya, sehingga selain materi akan sulit dipahami oleh siswa, juga

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 11-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 12: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

akan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun

penyampaiannya.

3. Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga

memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang

disampaikan.

4. Guru tidak memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan

siswa mengalami kejenuhan karena kurangnya daya kreativitas guru dalam

mengajar.

5. Guru tidak akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada

siswa, bahkan memungkinkan para siswa tidak dapat menjawab soal-soal

dengan tepat (mungkin juga mendapatkan skor di bawah standar minimal).

E. Sasaran

Sasaran dari penggunaan dan pemanfaatan implementasi Kurikulum ini adalah

semua guru Sekolah Dasar (SD/MI) di Kabupaten Butonsebanyak empat puluh

40 orang dengan mengambil secara proporsional setiap SD/MI pada setiap

Kecamatan.

F. Hasil yang Diharapkan

1. Tumbuhnya dan meningkatnya kemampuan, minat, inovasi, dan kreativitas

para guru di Sekolah Dasar. di Kabupaten Buton dengan menerapkan

perangkat pembelajaran dan penilaian dengan format penilaian digita sesuai

Kurikulum, yang pada akhirnya peningkatan kompetensi dan kinerja sebagai

guru profesional.

2. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang

terarah  dan  profesionalisme secara berkelanjutan.

3. Terbukanya wawasan guru tentang implementasi Kurikulum

4. Sekolah Dasar di Kabupaten Buton akan memiliki siswa yang siap untuk

menghadapi masa depannya dalam membangun Bangsa Indonesia

umumnya, membangun daerahnya pada khususnya.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 12-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 13: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

5. Mendorong Sekolah Dasar di Kabupaten Buton menghasilkan lulusan yang

berdaya saing tinggi dengan karakter yang memadai untuk melajutkan

pendidikan yang lebih tinggi.

G. FasilitatorFasilitator diklat adalah Dosen FKIP yang telah berpengalaman secara

Nasional (Instrutur Nasional), dengan Lama Diklat sekitar 40 jam.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 13-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 14: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

A. Metode Pelatihan

Workshop terdiri dari teori dan praktek dengan komposisi 30% untuk

teori dan 70% untuk praktek. Adapun mekanisme kegiatan workshop

sebagai berikut.

1. Ceramah Umum

a. Teknik penyusunan silabus,

b. Teknik penyusunan RPP,

c. Teknik penyusunan lembar kerja siswa,

d. Teknik pengelolaan Nilai degan format digital

2. Diklat

a. penyusunan silabus,

b. penyusunan RPP,

c. penyusunan lembar kerja siswa,

d. Penyusunan bahan ajar dan penggunaan media,

e. Praktek pengolahan nilai dengan format digital.

3. Presentasi umum

4. Pembentukan kelompok kerja

5. Peraktek pembuatan Silabus, dan Rencana Pembelajaran

6. Peraktek pengelolaan nilai digital

7. Evaluasi hasil capaian pelatihan

B. Materi Pelatihan

- Pedoman penyusunan Silabus

- Pedoman penyusunan RPP

- Penyusunan bahan ajar

- Pedoman Evaluasi

- Format nilai digital

C.  Target Guru

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 14-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 15: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

Untuk guru Sekolah Dasar di Kabupaten Buton baik guru kelas rendah, guru

kelas tinggi maupun guru  mata pelajaran. Untuk Trainer diharapkan guru sudah

dianggap bisa berhasil jika telah mampu melakukan dan mengaplikasikannya

pada siswa sesuai dengan arahan kurikulum.

D.  Durasi Pelatihan

Pelatihan ini mempuyai durasi 40 jam sesuai dengan kebutuhan peserta dalam

memahami materi Kurikulum, ditambah dengan materi tentang Model

Pembinaan Profesionalisme Guru Berkelanjutan

E. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan

No Kegiatan Waktu

1 Persiapan penyusunan proposal ......................... 2015

2Pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan

Latihan ..........................2015

BAB III

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 15-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 16: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

RENCANA ANGARAN DAN BIAYA

A.    Rancangan Anggaran Biaya

Kegiatan Diklat ini direncanakan memerlukan biaya sebesar

Rp.183.060.000,- (Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Dua Ratus Tujuh Puluh

Enam Lima Ratus Rupiah) dengan rincian kegiatan pembelian ATK dan

perlengkapan lainnya, sewa hotel, biaya konsumsi dan snack, biaya transportasi,

biaya honor dan uang harian dan biaya evaluasi dan pelaporan. Adapun rincian

pembiayaan pada setiap aspek pembiayaan dapat dilihat pada Tabel 1.sebagai

berikut.

Tabel 1. Rincian Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARA BIAYA(R A B)

KEGIATAN : PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU SD DI KABUPATEN BUTON

1.   HONORARIUM PELAKSANA KEGIATAN

NoURAIAN VOLUME SATUAN

(Rp)JUMLAH HARGA

(Rp)

1 Ketua Tim 1 org 6 Hari 8 jam 350.000 2.100.000

2 Anggota Tim 4 org 6 Hari 5 jam 250.000 1.500.000

3 Tenaga Adm. 2 org 6 Hari 4 Jam 150.000 900.000

4Uang Harian Pemateri

5 Org 6 Hari     250.000 7.500.000

5 Pemateri 5 org 6 Hari 40 jam 400.000 16.000.000

SUB TOTAL (1) 28.000.000

2.   SEWA PERALATAN

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 16-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 17: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

No NAMA ALAT JUMLAHJANGK

A HARGA   JUMLAH

WAKTU SATUAN   HARGA1 Sewa Infocus 2 Buah 6 Hari 50.000 Rp 600.000

2 Rental Mobil Roda Empat 2 Buah 8 Hari 750.000 Rp 12.000.000

3 Sewa Laptop 2 Buah 6 Hari 50.000 Rp 600.000

4 Sewa Operator Elektronik 2 Buah 6 Hari 50.000 Rp 300.000

6 Transpor Peserta 40 org 6 hari 50.000 Rp 12.000.000

9 Sewa Ruangan Presentasi 2 Ruangan 6 Hari 1.500.000 Rp 18.000.000

10 Sewa kamar panitia 1 Kamar 6 Hari 450.000 Rp 2.700.000

11 Sewa kamar pemateri 5 Kamar 6 Hari 450.000 Rp 13.500.000

12 Sewa kamar peserta 20 Kamar 6 Hari 300.000 Rp 36.000.000

  SUB TOTAL (2) Rp 95.700.000

3. ALAT TULIS KANTOR (ATK) DAN BAHAN HABIS PAKAI

No NAMA ALAT JUMLAH HARGA JUMLAH BAHAN   SATUAN HARGA

1 Map Peserta 40 Rim 7.500 300.0002 Ballpoint 40 Buah 3.500 140.0003 Blocknote 40 Buah 10.000 400.0004 Kertas HVS A4 5 Roim 40.000 200.000

5Penggandaan Materi Pelatihan 200 Exp 40.000 8.000.000

6 Penggandaan Naskah Pretest15 Exp x 40 25.000 375.000

7 Baliho 2 lembar 200.000 400.0008 foto copy dokumen 1 exp 500.000 500.0009 Pengandaan Laporan 10 exp 200.000 2.000.000

  SUB TOTAL (3) 12.315.000

3. LAIN – LAIN

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 17-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 18: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

NoNAMA

JUMLAHJANGKA HARGA   JUMLAH

KEGIATAN WAKTU SATUAN   HARGA (Rp)

1 Makan 55 x 2 6 Hari 30.000 Rp 19.800.0002 Snack 60 x 2 6 Hari 15.000 Rp 10.800.000 SUB TOTAL (2) Rp 30.600.000

REKAPITULASI BIAYA(Total Anggaran)

No. Jenis pengeluaran Total Biaya

1 Honorarium Pelaksana Kegiatan Rp 28.000.000

2 Sewa Peralatan Rp 95.700.000

3

Alat Tulis Kantor (ATK) dan Bahan Habis

Pakai Rp 12.315.000

4 Lain-Lain (Makan+ Snack) Rp 30.600.000

Real Cost Kegiatan Rp 166.615.000

PPN 10 % Rp 16.661.500

Jumlah DanaTotal di butuhkan dalam

Kegiatan (Sub Total 1 + Sub Total 2 + Sub

Total 3 + Sub Total 4)

Rp 183.276.500,-

Terbilang : Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Dua Ratus Tujuh

Puluh Enam Lima Ratus Rupiah.

DAFTAR PUSTAKA

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 18-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

Page 19: Anies Baswedan, 2014. - Web viewPerencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran ... kemudian metode dan media,

Anies Baswedan, 2014. Kebijakan Pendidikan ; www.aniesbaswedan.com

Arends, Richard I.1997. Classroom instructional and management. New York : McGraw-Hill.

Azhar Arsyad. (2003). Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hassoubah, Zaleha Izhab. 2004. Developing Creative & Critical Thinking Skills.Terjemahan Bambang Suryadi. Bandung: Penerbit Nuansa.

NSTA. 2003. Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru SD di Kabupaten Buton T.A. 2015Page 19-19

“Bidang Kerjasama FKIP UHO”