Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra...

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesepakatan dunia yang tertuang dalam Millenium Development Goal (MDG) bahwa semua anak usia dini terlayani pendidikan secara layak ditindaklanjuti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi target nasional yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014. Di dalam Renstra tersebut ditetapkan bahwa hingga tahun 2015 jumlah APK PAUD seharusnya mencapai 75% dari seluruh populasi anak usia dini. Hingga tahun 2012 APK untuk anak 3-6 tahun dari Kemdikbud baru mencapai 54,64% walaupun secara nasional sudah mendapai 60,33%. Ini artinya perlu percepatan perluasan PAUD ke daerah- daerah yang hingga kini APK PAUDnya masih kecil, terutama daerah yang belum memiliki layanan PAUD. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diperlukan untuk pengembangan dan membangun karakter anak-anak, sebelum dilepas ke bangku sekolah. Proses pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dipengaruhi 3 pilar utama yaitu, kesehatan, gizi dan stimulasi psikologi yang dilaksanakan secara terpadu. Hal itu dikatakan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 1-21 “Bekerjasama FKIP UHO”

Transcript of Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra...

Page 1: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesepakatan dunia yang tertuang dalam Millenium Development Goal

(MDG) bahwa semua anak usia dini terlayani pendidikan secara layak

ditindaklanjuti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi target nasional

yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

tahun 2010-2014. Di dalam Renstra tersebut ditetapkan bahwa hingga tahun 2015

jumlah APK PAUD seharusnya mencapai 75% dari seluruh populasi anak usia

dini. Hingga tahun 2012 APK untuk anak 3-6 tahun dari Kemdikbud baru

mencapai 54,64% walaupun secara nasional sudah mendapai 60,33%. Ini artinya

perlu percepatan perluasan PAUD ke daerah-daerah yang hingga kini APK

PAUDnya masih kecil, terutama daerah yang belum memiliki layanan PAUD.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diperlukan untuk pengembangan dan

membangun karakter anak-anak, sebelum dilepas ke bangku sekolah. Proses

pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dipengaruhi 3 pilar utama yaitu,

kesehatan, gizi dan stimulasi psikologi yang dilaksanakan secara terpadu. Hal itu

dikatakan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUDNI)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Lydia Freyani Hawadi, di

hadapan ratusan Bunda PAUD. (http://posmetropadang.com/)

Untuk terlaksananya 3 pilar tersebut, diminta peran serta semua komponen

masyarakat untuk membangun komitmen demi terwujudnya sumber daya manusia

berkualitas pada masa yang akan datang. ”Kita berharap PAUD bisa berkembang

dengan baik, sehingga semua anak usia dini dapat pendidikan, perlindungan dengan

baik sehingga nanti bisa menciptakan generasi muda dari usia dini tercapai,”

Pemerinta Provinsi, kabupaten/Kota harus mendampingi dan membina semua

lembaga PAUD, sehingga bisa mengisi kekosongan dalam dunia pendidikan. Sementara,

Bunda PAUD juga ikut membantu perkembangan pendidikan anak-anak. ”Pentingnya

Bunda PAUD untuk mendidik anak usia dini sangat diperlukan saat ini. Seluruh Bunda

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 1-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 2: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

PAUD diharap dapat melaksanakan tugas pokok yang diberikan dengan baik sehingga

pengembangan PAUD.

PAUD sangat berperan mendukung peningkatan kualitas anak usia dini, sehingga

pemerintah daerah mampu meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) anak usia dini.

Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi anak-anak yang tidak dididik di lembaga PAUD.

Bunda-bunda PAUD di kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara dapat berperan aktif

mendukung program PAUD ini. Sehingga ke depan pemerintah daerah mampu

meningkatkan kualitas SDM sejak dini,”

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada malam

anugerah pendidikan yang kelima. Tema yang diusung adalah Pendidikan Untuk

Peradaban Indonesia Unggul. Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na'im

mengatakan, tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan kepada

masyarakat oleh semua komponen masyarakat. "Tidak hanya oleh pemerintah

tetapi juga masyarakat dan dunia industri," kata Ainun dalam sambutannya di acara

pemberian anugra.

Ainun mengatakan, kebijakan Kemdikbud dalam lima tahun terakhir

berupaya meningkatkan kualitas peserta didik di seluruh Indonesia agar terlayani

dengan baik, melalui berbagai program yang memungkinkan berkembangnya

potensi peserta didik secara optimal. Program tersebut antara lain meliputi program

implementasi Kurikulum 2013, satu desa satu PAUD, rehab sekolah, afirmasi

pendidikan, Pendidikan Menengah Universal (PMU), Bantuan Operasional Sekolah

(BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Beasiswa Bidik Misi, Bantuan Operasional

Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar

Tertinggal (SM3T), prestasi wajar tanpa pengecualian, dan penegerian perguruan

tinggi swasta (PTS) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).

http://www.noodls.com

B. Pengertian

1. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 2-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 3: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sisdiknas).

2. Penguatan Pembelajaran PAUD adalah kegiatan pembekalan pengetahuan

dan peningkatan keterampilan bagi para pendidik PAUD di lembaga PAUD

dalam menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak

usia dini di lembaga PAUD yang dikelolanya.

3. Tenaga Pendidik adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk

memberikan pelayanan pendidikan kepada anak usia dini di lembaga PAUD.

Tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah

satu ujung tombak pada program jalur pendidikan nonformal (PNF) karena itu

kemampuan teknis pendidik paud perlu ditingkatkan dengan pendidikan dan

pelatihan (diklat) yang berwawasan lingkungan. Secara garis besar ide pokok yang

ditawarkan dalam model diklat pendidik paud berwawasan lingkungan ini adalah

Pemanfaatan limbah (plastik, kayu, besi, dsb) sebagai media pembelajaran Anak

Usia Dini (PAUD).

Dari pengamatan penulis terhadap kegiatan pembelajaran di kelas dapat

dikemukakan beberapa kelemahan antara lain :

1. Guru tidak menggunakan RPH DAN RPM sebagai pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran

RPH DAN RPM adalah skenario pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum

pelaksanaan pembelajaran dimulai. Dalam RPH DAN RPM tercantum secara

jelas alat bantu mengajar apa yang diperlukan dan sumber belajar apa yang

digunakan. Demikian pula di dalam RPH DAN RPM juga telah dicantumkan

rencana kegiatan penilaian yang merupakan upaya untuk mendapatkan umpan

balik keberhasilan guru dalam mengajar. Kenyataannya RPH DAN RPM tidak

difungsikan, bahkan ada guru yang mengajar tanpa bertpedoman pada RPH

DAN RPM. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak terarah.

2. Guru tidak mempersiapkan alat bantu mengajar.

Alat bantu mengajar sangat diperlukan untuk membantu guru dalam

menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa mengetahui secara nyata melalui

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 3-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 4: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

benda-benda yang nyata. Dengan alat bantu ini pengetahuan tidak hanya

berupa verbal, dan bisa mengatasi kesenjangan komunikasi guru dengan siswa.

3. Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Pengetahuan

tentang kemampuan awal siswa diperlukan oleh guru untuk menetapkan

strategi mengajar, bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun diperlukan

pemahaman tentang kemampuan awal siswa.

4. Penggunaan papan tulis yang kurang tepat

Pada umumnya guru langsung memulai pelajaran tanpa menuliskan Pokok

persoalan yang akan dibahas dan tujuan pembelajarannya. Penulisan pokok

bahasan dan tujuan pembelajaran ini bergna sebagai kontrol bagi guru dan

siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tidak keluar dari

jalur.

5. Tidak melaksanakan evaluasi

Dengan alasan kekurangan waktu seringkali guru tidak melaksanakan evaluasi

terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi ini bertguna bagi guru untuk

mengetahui seberapa besar keefektifan pembelajaran yang dilakukannya.

Dengan melakukan evaluasi pada setiap akhir kegiatan /bahasan akan bisa

mendeteksi siswa mana yang masih kesulitas dan pada bagian apa siswa

merasa sulit. Hal ini akan sangat berguna bagi guru dalam membantu siswa

Apabila 5 macam kelemahan guru ini dapat diperbaiki, maka peoses

pembelajaran akan menjadi lebih bermutu dan muaranya nanti pada hasil

belajar yang lebih baik. Perubahan pada kelima kelemahan tersebut tidak

memerlukan biaya. Yang diperlukan hanyalah kesadaran diri untuk

memberikan yang terbaik kepada siswa.

Guru termasuk guru PAUD merupakan salah satu pihak dalam dunia

pendidikan yang memegang peran penting untuk mengarahkan siswa agar berhasil

dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan dengan hal ini, pemerintah

menetapkan anggaran 20% dari APBN sesuai UU untuk kemajuan pendidikan.

Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan

belajar siswa bisa menjadi seorang profesional.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 4-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 5: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan

pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara

sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya

menganggap silabus dan RKH DAN RKM terlalu konseptual, tidak terlalu relevan

dengan kenyataan dalam mengajar.

C. Peserta

1. Kriteria Peserta.

b. Pendidik dari Kabupaten yang diutus dari Diknas (Bunda PAUD)

c. Telah mengasuh/mendidik atau memiliki minat dalam mendidik dan

mengasuh anak usia dini.

2. Penyelenggara berkoordinasi dengan Dinas/Bunda PAUD Provinsi untuk

penentuan peserta penguatan pembelajaran.

3. Kewajiban Peserta

a. Mentaati peraturan sesuai tata tertib yang ditetapkan Panitia

b. Aktif mengikuti semua aktivitas selama kegiatan penguatan/pelatihan

berjalan.

c. Menerapkan semua pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan di

PAUD binaan masing-masing

4. Hak Peserta

a. Memperoleh dukungan dana perjalanan, akomodasi selama kegiatan.

b. Memperoleh sarana (Penginapan) dan materi belajar selama mengikuti

pelatihan.

c. Memperoleh Tanda Serta (Sertifikat) dalam mengikuti kegiatan

Pelatihan.

D. Pertimbangan Praktis

1. Perencanaan sebagai pedoman atau panduan

Dengan perencanaan yang telah dibuat, maka guru ketika melaksanakan

proses pembelajaran secara umum akan mengikuti langkah-langkah atau

prosedur  dan aktivitas pembelajaran disesuaikan dengan rencana yang telah

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 5-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 6: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

dibuat sebelumnya. Dengan demikian pada saat mengajar guru selalu

menggunakan  perencanaan sebagai pedoman “ Intuctional design describe

procedures for intructional  implementation ” (Reigeluth. 1983 : 10).

Apabila setiap guru ketika mengajar selalu membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran dan secara disiplin patuh terhadap perencanaan yang telah

dibuat ketika mengajarnya,  maka tidak akan terjadi adanya kesenjangan

antara pelaksanakan pembelajaran dengan kurikulum yang ada di atasnya,

seperti dengan silabus pembelajaran dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan lebih jauh lagi dengan sasaran tujuan pendidikan nasional.

2. Perencanaan menggambarkan hasil

Perencanaan selain merupakan gambaran proyeksi kegiatan yang akan

dilakukan, juga melalui fungsi praktis perencanaan pembelajaran adalah

menggambarkan hasil yang akan atau harus dicapai dari kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.

Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu

menciptakan hasil yang diharapkan (Ely, 1979). Oleh karena  itu untuk

merumuskan tujuan pembelajaran sebagai bagian dari sistem perencanaan

pembelajaran, indikator atau tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam

bentuk tingkah laku operasional yang terukur. Melalui rumusan

tujuan/indikator  yang operasional sasaran hasil pembelajaran yang akan 

atau harus dicapai siswa sudah tergambarkan secara jelas. Itulah salah satu

ciri dari fungsi perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil.

3. Perencanaan sebagai alat kontrol

Sasaran utama kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan

pembelajaran , indikator tercapainya tujuan  pembelajaran adalah

“perubahan perilaku“ pada setiap siswa. Perubahan perilaku baik dalam

bentuk pengetahuan, sikap maupun keterampilan adalah perubahan yang

disengaja atau direncanakan. Oleh karena itu setiap kegiatan pembelajaran

baik dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas selalau harus dalam

kegiatan terencana dan terkontrol. Reigeluth menyatakan “Intructional

design describe procedure for intructional management”.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 6-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 7: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

Management dalam kata lain adalah pengelolaan, salah asatu unsur dari

pengelolaan itu pengawasan atau kontrol. Maksud dari kegiatan pengawasan

atau kontrol adalah untuk mengetahui pelaksanaan atau kegiatan yang

dilakukan apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Dari

pengontrolan ini juga dapat diketahui apakah berbagai sumber kegiatan

dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Dengan adanya perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai alat

kontrol, maka apabila terjadi adanya kegiatan pembelajaran yang tidak

sesuai dengan skenario pembelajaran akan segera diketahui dan pada saat itu

pula pembelajaran dikembalikan kepada rencana yang telah disusun.

Dengan demikian peluang terjadinya in-efisiensi dan in-efektivitas dalam

proses dan hasil pembelajaran akan bisa dikurangi. Oleh karena itu setiap

guru pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran jangan abaikan

perencanaan pembelajaran, agar kegiatan kita dapat terkontrol.

4. Perencanaan sebagai alat evaluasi

Pada saat merumuskan tujuan atau indikator pembelajaran yang menjadi

salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran, maka gambaran hasil

yang akan atau harus dicapai sudah tergambarkan dengan jelas. Artinya

perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil. Sejauhmana sasaran

pembelajaran yaitu tujuan atau indikator pembelajaran telah tercapai atau

tidak. Diketahui melalui kegiatan evaluasi. Dengan demikian maka fungsi

berikutnya dari perencanaan pembelajaran   adalah sebagai alat evaluasi

“intuctional design identifies and remedies weaknesses as a part of

instructional evaluation” (Regeluth, 1983).

Evaluasi dapat memberikan data atau hasil yang akurat jika tujuan atau

indikator pembelajaran dirumuskan secara akurat pula. Oleh kerena itu

dalam panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dijelaskan

“indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik  peserta didik, mata

pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata

kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi”. Indikator digunakan

sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian (evaluasi).

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 7-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 8: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

E. Nara Sumber

Penyelenggara berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/ Bunda

PAUD Provinsi:

1. Nara Sumber yang mempunyai kualifikasi minimal S2.

2. Berpengalaman sebagai Trainer.

3. Sering terlibat dalam kegiatan pelatihan Guru.

4. Bersedia menjadi Tim Trainer

5. Bertanggungjawab sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

F. Prinsip Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Agar perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat dijadikan pedoman yang

jelas dan akurat, maka dalam pembuatannya harus memperhatikan dan

mengikuti beberapa prinsip antara lain seperti berikut ini :

1. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku

Setiap pembuatan perencanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan

kurikulum yang berlaku. Kurikulum merupakan program umum bagi

penyelenggaraan setiap satuan pendidikan. Dalam kurikulum sudah

dirumuskan tujuan lembaga (kompetensi lulusan) dan ruang lingkup isi

kurikulum (standar isi). Oleh karena itu perencanaan pembelajaran adalah

merupakan penjabaran operasional dari tujuan lembaga dan standar isi

kurikulum. Dengan demikian apabila perencanaan dibuat dengan didasarkan

pada kurikulum yang berlaku, maka perencanaan tersebut dapat berfungsi

untuk merealisasikan pencapaian kompetensi lulusan dan standar isi dari

kurikulum yang ditetapkan.

2. Sesuai dengan kondisi  yang ada

Perencanaan pembelajaran selain harus memperhatikan tuntutan kurikulum

nasional yang ditetapkan juga perencanaan harus mengakomodasi atau

memperhatikan situasi dan kondisi yang ada dan berkembang disekitar

sekolah berada. Oleh karena itu setiap guru pada saat menjabarkan

kurikulum ke dalam bentuk perencanaan pembelajaran, seperti dalam

bentuk silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran, harus

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 8-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 9: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

memperhatikan dan menjadikan situasi dan kondisi seperti: sumber daya

alam, harapan masyarakat, sumber daya manusia, fasilitas, peluang maupun

tantangan dan sumber-sumber lain yang tersedia hendaknya dapat dijadikan

sumber masukan untuk dikembangkan dalam merumuskan perencanaan

pembelajaran. Dengan demikian apabila perencanaan telah memenuhi

kesesuaian dengan lingkungan sekitar, maka pembelajaran yang

dilaksanakan akan dapat merespon harapan-harapan praktis yang menjadi

dambaan pihak orang tua dan masyarakat pada umumnya.

3. Sesuai dengan model pembelajaran yang akan dilaksanakan

Bentuk pembelajaran sangat bervariasi dan memiliki banyak model atau

pendekatan. Model pembelajaran heuristik tentu saja dalam prosesnya

berbeda jika dibandingkan dengan model ekspositorik. Model atau

pendekatan heuristik memiliki ciri utama yaitu menuntut aktivitas yang

tinggi dari siswa dalam proses belajarnya. Posisi siswa dalam pendekatan

heuristik tidak hanya sebagai penerima pembelajaran yang disampaikan oleh

guru, akan tetapi aktif merespon dan mencari serta memecahkan

permasalahan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Adapun model

atau pendekatan ekposiotorik, memiliki ciri utama yaitu aktivitas guru

masih mendominasi.  Guru mengendalikan berbagai aktivitas, dan siswa

siap mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru.  Dengan demikian setiap

model pembelajaran yang dikembangkan akan menuntut perencanaan atau

scenario pembelajaran yang berbeda-beda disesuaikan dengan karakteristik

model pembelajaran itu sendiri.

4. Memperhitungkan waktu yang tersedia

Setiap pembelajaran dalam kondisi yang standar di setiap sekolah selalu

dibatasi oleh waktu. Tentu saja waktu yang tersedia untuk setiap pertemuan

akan memberikan batas-batas tertentu terhadap setiap komponen

pembelajaran. Mosalnya dengan waktu yang tersedia idealnya berapa

banyak materi yang harus disajikan, metode dan media apa yang bida

digunakan, sumber dan jenis evaluasi model yang cocok digunakan sesuai

dengan waktu yang tersedia.Dengan demikian pembuatan perencanaan

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 9-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 10: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

pembelajaran dianggap penting untuk mempertimbangkan waktu yang

tersedia.  Meskipun demikian tentu saja tidak salah dan bahkan sangat

memungkinkan melalui perencanaan itu akan menentukan jumlah waktu

yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang akan dilakukan.

5. Sistematis dan sistemik

Perencanaan pembelajaran harus dibuat secara tersusun (sistematis) dan

mencakup keseluruhan dari setiap komponen perencanaan pembelajaran itu

sendiri (sistemik). Sistematis dalam pembuatan perencanaan pembelajaran,

yaitu perumusan atau pengembangan setiap komponen harus mengikuti

urutan yang logis, misalnya sebelum menetapkan materi apa yang harus

dipelajari oleh siswa, tentu saja terlebih yang harus ditetapkan adalah tujuan

yang harus dicapai. Setelah tujuan jelas baru ditetapkan  materi, kemudian

metode dan media, sumber-sumber, skenario pembelajaran dan terakhir baru

ditetapkan evaluasi. Sedangkan sistemik yaitu seluruh komponen pokok

pembelajaran  melipiti : tujuan, isi, metode dan media serta evaluasi harus

saling terkait, mempengaruhi dan menentukan antar setiap komponen

tersebut.

6. Fleksibel

Perencanaan pembelajaran harus dibuat dengan memperhatikan prinsip

fleksibilitas, yaitu perencanaan harus memberi alternatif atau kemungkinan-

kemungkinan terjadinya perubahan disesuaikan dengan situasi dan kondisi

yang berkembang. Perencanaan sesuai dengan fungsinya yaitu merupakan

proyeksi atau perkiraan. Dalam pelaksanaan karena mungkin terjadi sesuatu

yang diluar perkiraan (perencanaan ) yang dibuat, maka pembelajaran harus

tetap berjalan, yaitu dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan

yang telah dibuat sebelumnya untuk kemudian dilakukan modifikasi dan

sisuaikan dengan kondisi yang berkembang.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 10-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 11: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

G. Hubungan Kurikulum, Perencanaan dan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah pedoman operasional pelaksanaan

pembelajaran, yang secara teknis dalam proses pembuatannya selalu merujuk

pada kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran pada

dasarnya adalah merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum. Perencanaan

pembelajaran yang telah dibuat kemudian diimplentasikan dalam kegiatan belajar

mengajar, dan hasil dari pembelajaran tersebut adalah dalam bentuk perubahan

perilaku pada siswa (out-put).  Dengan hubungan antar kurikulum, perencanaan

pembelajaran serta hasil yang dicapai sangat penting artinya, terlebih lagi dengan

kurikulum 2013.

Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan

tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap

di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk

mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk

mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan

observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa

yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan

kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif,

dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi

berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih

baik.

H. Dasar Hukum

1. Undang -Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. .Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

3. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 11-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 12: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional tahun 2004-2025;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

6. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, tugas dan

fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi, tugas, dan fungsi

eselon I sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67

tahun 2010;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan

Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 66 tahun 2010;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan

Kemeneterian Pendidikan dan Kebudayaan;

11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012

tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian dan Lembaga;

12. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. PER-20/PB/2011 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Penggunaan Anggaran Melalui Pemberian Kuasa Antar

Kuasa Pengguna Anggaran.

I. Perumusan Masalah1. Bermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra

sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, anak akan

merasa puas sehingga mampu memacu perkembangan psikologis anak.

Akan tetapi hal ini juga harus didukung oleh peran guru, orang tua baik

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 12-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 13: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

dalam memenuhi kebutuhan waktu serta alat bermain serta menumbuhkan

kreatifitas siswa sambil bermain

2. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan

sebelum pendidikan dasar yang diselenggarakan pada jalur formal, non

formal maupun informal. Dimana pendidikan formal telah memenuhi syarat

dari pendidik dan kurikulum pendidikannya. Sedangkan pada PAUD sektor

penyelenggara non formal maupun informal memiliki masalah masih

banyak ditemukan tenaga pengajar yang belum memenuhi standar sebagai

tenaga pendidik yang profesional.

3. Yang dimaksud dengan system pembelajaran dengan metode teknik

bermain Anak adalah pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rokhani agar anak memiliki

kesiapan dalam pendidikan lanjut,dengan menggunakan teknik bermain

yaitu mengunakan alat permainan dan bentu-bentuk permainan yang sesuai

dengan tingkat dan perkembangan anak di usianya. Dengan adanya metode

seperti ini akan dapat meningkatkan kesenangan anak, sehingga akan

tercipta suatu pola permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangan

anak.

J. Tujuan Kegiatan

Tujuan yang hendak dicapai dengan diterapkannya Pelatihan Sistem

Pembelajaran dengan metode teknik bermain dan pengembangan kreatifitas

anak adalah didapatkan kader atau tenaga pengajar pada PAUD yang memiliki

kemampuan pengajar anak yang berkualitas dengan teknik bermain dan

pengembangan kreatifitas yang sesuai dengan perkembangan anak sehingga,

proses belajar dan mengajar di PAUD dapat berjalan efektif dan efisien tanpa

hambatan karena sudah mengetahui teknik yang tepat.

K. Manfaat Kegiatan

1. Bagi Lembaga

a. Mendapatkan pendidik yang lebih siap dalam mengelola kegiatan

bersama anak didik.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 13-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 14: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

b. Memperlancar kerja dan layanan lembaga PAUD.

2. Bagi Pendidik

a. Menambah pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan pendidik dalam

memberikan layanan pembelajaran PAUD.

b. Meningkatkan kompetensi diri pendidik.

3. Bagi Masyarakat

a. Terjaminnya pemberian layanan PAUD yang berkualitas.

b. Adanya lembaga PAUD yang dikelola dengan tenaga yang memiliki

kemampuan yang memadai.

L. Rasional

dari hasil survey yang dilakukanmelalui kegiatan PLPG di rayon 126 FKIP

Universitas Halu Oleo, kualitas perencanaan pembelajaran yang dihasilkan oleh

guru-guru PAUD di sulawesi tenggara sangatlah rendah. Dengan maksud untuk

memberi upaya peningkatan perencanaan sampai pada evaluasi, maka melalui

diklat ini, peserta akan dilatih untuk menyusun dan mengembangkan sendiri

perangkat-perangkat pembelajaran PAUD dengan sistem bermain dan

pengembangan kreatifitas,

Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika

seorang guru PAUD melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di

antaranya:

1. Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga

memungkinkan target penyampaian tujuan yang berdasarkan Standar

Kompetensi akan tercapai secara optimal, bahkan memungkinkan anak didik

(PAUD) siap melanjutkan ke jenjang SD.

2. Guru akan menguasai kompetensi yang akan disampaikan dengan baik dan cara

penyampaiannya,

3. Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pembelajarannya, sehingga

tujuan akan mudah dipahami oleh anak didik.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 14-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 15: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

4. Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan anak

didik tidak merasa tertekan dan mengambil haknya sehingga anak didik sangat

tertarik terhadap pembelajaran yang disampaikan.

5. Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa,

bahkan memungkinkan para anak didik meningkat kemampuan berpikirnya

secara dini.

Berdasarkan lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat

dinyatakan bahwa proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang

baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini

akan mendorong anak didik dan guru untuk mengembangkan prestasinya di bidang

pendidikan lebih baik lagi.

Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika

seorang guru tidak melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di

antaranya:

1. Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga

memungkinkan target penyampaian pembelajaran berdasarkan Standar

Kompetensi tidak akan tercapai, bahkan memungkinkan anak didik belum siap

untuk kejenjang berikutnya.

2. Guru tidak menguasai pemebelajaran yang akan disampaikan dengan baik dan

cara penyampaiannya, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan,

baik dalam materi maupun cara penyampaiannya.

3. Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga

memungkinkan akan menghambat daya serap anak didik terhadap pembelajaran

yang disampaikan.

4. Guru tidak memiliki pemilihan media atau alat bantu yang tepat, sehingga

memungkinkan anak didik mengalami kejenuhan karena kurangnya daya

kreativitas guru dalam mengajar.

5. Guru tidak akan memiliki standar jelas sehungga sulit dievaluasi capaian

pembelajaran yang dilakukan.

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 15-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 16: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

BAB II

KEGIATAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

A. Metode Pelatihan

Workshop terdiri dari teori dan praktek dengan komposisi 30% untuk

teori dan 70% untuk praktek. Adapun mekanisme kegiatan wokshop

sebagai berikut.

1. Ceramah Umum

a. Teknik penyusunan silabus,

b. Teknik penyusunan RPH DAN RPM,

c. Teknik penyusunan lembar kerja siswa,

2. Diklat

a. penyusunan silabus,

b. penyusunan RPH DAN RPM,

c. penyusunan lembar kerja siswa,

3. Presentasi umum

4. Pembentukan kelompok kerja

5. Peraktek pembuatan Silabus, dan Rencana Pembelajaran

6. Peraktek pengelolaan nilai digital

7. Evaluasi hasil capaian pelatihan

B. Materi Pelatihan

- Pedoman penyusunan Silabus

- Pedoman penyusunan RPH DAN RPM

- Penyusunan bahan ajar

C.  Target Guru

Untuk guru PAUD di Kota Kendari  baik guru Non Formal maupun Informal.

Untuk Trainer diharapkan guru sudah dianggap bisa berhasil jika telah mampu

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 16-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 17: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

melakukan dan mengaplikasikannya pada anak didik sesuai dengan arahan

kurikulum.

F.  Durasi Pelatihan

Pelatihan ini mempuyai durasi 40 jam sesuai dengan kebutuhan peserta dalam

memahami metode pembelajaran PAUD dan Media untuk menumbuhkan

kreatifitas anak didik, dan materi tambahan tentang Model Pembinaan

Profesionalisme Guru Berkelanjutan

M. Jadwal Pelaksanaan Kelompok

No Kegiatan Waktu

1 Persiapan penyusunan proposal ......................... 2015

2Pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan

Latiha ..........................2015

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 17-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 18: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

BAB III

RENCANA ANGARAN DAN BIAYA (RAB)

A.    Rancangan Anggaran Biaya

Kegiatan Diklat ini direncanakan memerlukan biaya sebesar Rp. 333.454.000,-

( Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Empat Ratus Lima Puluh Empat Ribu

Rupiah ) dengan rincian kegiatan pembelian ATK dan perlengkapan lainnya, sewa

hotel, biaya konsumsi dan snack, biaya transportasi, biaya honor dan uang harian

dan biaya evaluasi dan pelaporan. Adapun rincian pembiayaan pada setiap aspek

pembiayaan dapat dilihat pada Tabel 1.sebagai berikut.

Tabel 1. Rincian Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARA BIAYA(R A B)

KEGIATAN : PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS PROFESIONAL GURU-GURU PAUD DI SULAWESI TENGGARA

1.   HONORARIUM PELAKSANA KEGIATAN

No  URAIAN VOLUME

SATUAN

(Rp)

JUMLAH HARGA

(Rp)

1 Ketua Tim 1 org 6 Hari 8 jam 350.000 2.100.000

2 Anggota Tim 4 org 6 Hari 5 jam 250.000 6.000.000

3 Tenaga Adm. 2 org 6 Hari 4 Jam 150.000 1.800.000

4 Uang Harian Nara Sumber 5 org 6 Hari 6  Hari 150.000 2.000.000

5

Uang Harian Pejabat terkait (Pembukaan/Penutupan

4 1 Paket 4 Org 500.000

2.000.000

6 Honor Nara Sumber 5 org 6 Hari 40 jam 400.000 4.500.000

  SUB TOTAL (1) 32.400.000

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 18-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 19: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

2.   SEWA PERALATAN/TEMPAT

No NAMA ALAT JUMLAH JANGKA HARGA   JUMLAH

WAKTU SATUAN   HARGA

1 Transpor Lokal Peserta 40 org 6 hari 50.000 Rp 12.000.000

2Taransport Peserta Dari Kabupaten

40 org 2 Kali 250.000 Rp120.000.000

3 Sewa Ruangan Presentasi 2 Ruangan 6 Hari 1.500.000 Rp

18.000.000

4 Kamar Peserta 20 Kamar 6 Hari 300.000 Rp36.000.000

5 Sewa kamar panitia 1 Kamar 6 Hari 450.000 Rp 2.700.000

6 Sewa kamar Nara Sumber 5 Kamar 6 Hari 450.000 Rp 13.500.000

7 Rental Mobil 2 Mobil 6 Hari 710.000 Rp 8.400.000  SUB TOTAL (2) Rp 210.600.000

3. ALAT TULIS KANTOR (ATK) DAN BAHAN HABIS PAKAI

No NAMA ALAT JUMLAH HARGA JUMLAH BAHAN   SATUAN HARGA

1 Map Peserta 40 Rim 7.500 300.0002 Ballpoint 40 Buah 3.500 140.0003 Blocknote 40 Buah 10.000 400.0004 Kertas HVS A4 5 Roim 40.000 200.0005 Bahan/Alat Praktek 1 paket 5.000.000 5.000.000

5Penggandaan Materi Pelatihan 200 Exp 40.000 8.000.000

6Penggandaan Naskah Pretest 15 Exp x 40 50.000 2.400.000

7 Sertifikat Peserta 40 10.000 400.0008 Komunikasi + Surat Menyurat 1 paket 1.000.000 1.000.0009 Baliho 4 lembar 200.000 800.000

  SUB TOTAL (3) 21.140.000

3. SNACK DAN MAKAN

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 19-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 20: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

NoNAMA

JUMLAHJANGKA HARGA   JUMLAH

KEGIATAN WAKTU SATUAN   HARGA (Rp)

1 Makan 55 x 3 6 Hari 30.000 Rp 29.700.0002 Snack 55 x 2 6 Hari 15.000 Rp 9.900.000

3Snack (Pembukaan + Penutupan)

120 0rg 2 kali 20.000 Rp 4.800.000

SUB TOTAL (2) Rp 44.400.000

REKAPITULASI BIAYA

(Total Anggaran)

No. Jenis pengeluaran Total Biaya

1 Honorarium Pelaksana Kegiatan Rp 32,400,000

2Sewa Peralatan/Tempat/Kamar +

TransportRp

210,600,000

3Alat Tulis Kantor (ATK) dan Bahan

Habis PakaiRp

21,140,000

4 Lain-Lain (Makan+ Snack) Rp 44,400,000

Real Cost Kegiatan Rp 308.540.000

Pajak 10 % Rp 30.854.000

Jumlah DanaTotal di butuhkan dalam

Kegiatan (Sub Total 1 + Sub Total 2 +

Sub Total 3 + Sub Total 4)

Rp 339.394.000,-

Terbilang : Tiga Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Rupiah. Puluh Empat Ribu Rupiah.

DAFTAR PUSTAKA

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 20-21“Bekerjasama FKIP UHO”

Page 21: Anies Baswedan, 2014. - Web viewBermain dan memberi kebebasan sangat dibutuhkan bagi anak usia pra sekolah karena dengan kebutuhan bermain yang terpenuhi, ... Persiapan penyusunan

Anies Baswedan, 2014. Kebijakan Pendidikan ; www.aniesbaswedan.com

Arends, Richard I.1997. Classroom instructional and management. New York : McGraw-Hill.

Azhar Arsyad. (2003). Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hassoubah, Zaleha Izhab. 2004. Developing Creative & Critical Thinking Skills.Terjemahan Bambang Suryadi. Bandung: Penerbit Nuansa.

Lydia Freyani Hawadi, Tiga Pilar Pengembangan PAUD, makalah disajikan di hadapan ratusan Bunda PAUD di Kaltim. (http://posmetropadang.com/)

NSTA. 2003. Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003.

                                                     

Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru-guru PAUD di Provinsi Sulawesi Tenggara, Ta.2015 Page 21-21“Bekerjasama FKIP UHO”