Angka Kecukupan Gizi 3
-
Upload
jalaluddin-muh-akbar -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Transcript of Angka Kecukupan Gizi 3
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang berbeda-beda setiap indicidu pada umumnya dihitung berdasarkan kebutuhan kalori dan energi, sebagai berikut:
1. Energi
Menurut Widya Karya Pangan Gizi tahun 1998, secara umum kecukupan gizi yang dianjurkan untuk usia lanjut (>60 tahun) pada laki-laki adalah 2200 kalori dan pada wanita adalah 1850 kalori. Kebutuhan energi pada usia lanjut menurun sehubungan dengan penurunan metabolisme basal (sel-sel banyak yang inaktif dan kegiatan fisik cenderung menurun). Kebutuhan kalori akan menurun sekitar 5% pada usia 40-49 tahun dan 10% pada usia 50-69 tahun.
2. Protein
Kecukupan protein sehari yang dianjurkan pada usia lanjut adalah sekitar 0,8 gram/kg berat badan atau 15-25% dari kebutuhan energi. Konsumsi protein berlebih dapat membebani faal ginjal sehingga tidak dianjurkan untuk usia lanjut.
Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein terutama dari protein nabati dan dari protein hewani dengan perbandingan 2:1. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk laki-laki usia lanjut adalah 55 gram/hari dan wanita 48 gram/hari yang terdiri 15% protein ikan, 10% protein hewani lain dan 75% protein nabati.
3. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk penyerapan vitamin A, D, E, dan K serta menambah lezatnya hidangan. Lemak berlebih disimpan dalam tubuh sebagai cadangan tenaga dan bila berlebihan akan ditimbun sebagai lemak tubuh (sel lemak). Kebutuhan lemak untuk usia lanjut lebih sedikit karena akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, pada usia lanjut dianjurkan konsumsi lemak jangan lebih dari 15% kebutuhan energi dan dianjurkan untuk menggunakan minyak nabati karena mengandung asam lemak tak jenuh (kecuali santan).
Lemak jenuh dan kolesterol hanya terdapat pada makanan hewani terutama kambing, sapi, kerbau, dan ayam. Sedangkan ikan banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga usia lanjut dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan karena dapat menurunkan risiko menderita penyakit jantung dibandingkan mengkonsumsi sumber protein yang lain.
4. Karbohidrat
Merupakan sumber energi utama di dalam menu makanan Indonesia. Penggunaan karbohidrat relatif menurun pada usia lanjut karena kebutuhan kalori juga menurun. Untuk usia lanjut dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat komplek karena juga mengandung vitamin, mineral, dan serat daripada mengkonsumsi karbohidrat murni seperti gula. Dianjurkan pada usia lanjut mengkonsumsi 60-65% karbohidrat sebagai kebutuhan energi.
5. Vitamin
Untuk usia lanjut dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan kaya vitamin A, D dan E untuk mencegah penyakit degeneratif (sebagai antioksidan). Selain itu, konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B12, asam folat, vitamin B1 dan vitamin C juga dianjurkan untuk mencegah risiko penyakit jantung.
6. Mineral
Pada usia lanjut dianjurkan mengkonsumsi makanan kaya Fe, Zn, Selenium dan Kalsium untuk mencegah anemia dan pengeroposan tulang terutama pada wanita, selain juga perlu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, zat gizi mikro lain seperti pospor, kalium, natrium, dan magnesium juga dibutuhkan untuk proses metabolisme di dalam tubuh.
7. Air dan Serat
Air sangat penting untuk proses metabolisme dan mengeluarkan sisa pembakaran tubuh. Selain itu serat juga dianjurkan untuk usia lanjut agar buang air besar menjadi lancar. Beberapa tipe makanan berserat yang dapat mencegah penyerapan kolesterol dalam usus dapat merupakan kontribusi untuk menurunkan kolesterol total dalam tubuh.
GIZI SEIMBANG
Gizi artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan. Hidangan Gizi Seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sebagian besar diperoleh dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak serta sedikit protein.
Zat pembangun atau protein penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung berbagai vitamin mineral yang berperan untuk proses metabolisme asam dan bekerjanya fungsi organ tubuh. Selain itu, air diperlukan untuk proses metabolisme. Sedangkan serat dibutuhkan untuk membersihkan isi perut dan memperlancar proses buang air besar. Serat juga mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus.
Anda tentu familiar dengan istilah 4 sehat 5 sempurna, untuk mendapatkan kecukupan gizi yang cukup dan seimbang baik untuk usia lanjut, dianjurkan untuk menyempurnakan pengetahuan dan perilaku dengan pola 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
Setelah mengetahui berbagai kemungkinan kesehatan di masa tua dan beberapa upaya pencegahan, lalu sekarang semua keputusan ada di tangan Anda. Apakah Anda tetap ingin bermain bersama dengan cucu kelak di hari tua dengan menginvestasi kesehatan sedini mungkin, atau ingin terbaring hanya melihat cucu Anda menggoda Anda untuk berlarian. Semua ada di tangan Anda.(Fie)
Gizi Sehat dan Seimbang Mencegah Diabetes
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit
kencing manis merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat.
Kini, jumlah penderita diabetes di Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya orang tua,
remaja dan dewasa muda pun ternyata juga diserang penyakit gula.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 tercatat hampir 200 juta orang
di dunia menderita diabetes dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita bisa
mencapai sekitar 330 juta jiwa.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada tahun 2003 tercatat lebih dari 13
juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari
20 juta penderita pada tahun 2030.
Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. DM timbul karena
faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat,
sedangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.
Faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor lingkungan yang
berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga dan asupan nutrisi yang berlebihan
serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki.
Tidak diragukan bahwa nutrisi merupakan faktor yang penting untuk timbulnya DM tipe-2.
Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup
merupakan faktor yang meningkatkan prevalensi DM.
Berikut ini adalah beberapa anjuran gizi seimbang yang ada kaitannya dengan pencegahan
diabetes, antara lain:
1. Makanlah aneka ragam makanan
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat dan produktif. Oleh karena itu setiap orang termasuk
penyandang DM perlu mengonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Sumber zat tenaga
antara lain beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak,
margain dan santan yang mengandung lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan
sumber tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Sumber zat pembangun.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan,
ayam, daging, susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat pembangun berperan
sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Sumber zat pengatur
adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai
vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ?organ
tubuh.
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi harus berasal dari
makanan sumber zat tenaga, pembangun dan pengatur. Setiap kali makan baik makan siang
maupun makan malam sebaiknya hidangan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran
dan buah.
2. Makanlah untuk memenuhi kecukupan energi (capai dan pertahankan berat
badan normal)
Agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga dan
kegiatan lain, setiap orang perlu makan makanan yang cukup enegi, tidak kekurangan dan
tidak berlebihan. Kecukupan energi ditandai dengan berat badan yang normal. Oleh karena
itu, capai dan pertahankan berat badan yang normal.
Kelebihan gizi terutama makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menimbulkan
kegemukan yang berujung timbulnya DM. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
penurunan berat badan sedang pada orang gemuk dan kemudian dipertahankan dapat
menurunkan risiko timbulnya DM tipe 2.
Mempertahankan berat badan normal/ideal sesuai dengan umur dan tinggi badan diperlukan
untuk pencegahan DM. Peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi makan adalah cara yang
baik untuk penurunan berat badan.
Kebutuhan energi seseorang bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan
dan kegiatan fisik, keadaan penyakit dan pengobatannya.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energi (pilihlah
karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat sederhana yang (refined)
Terdapat 3 kelompok karbohidrat yaitu kompleks, sederhana dan serat.
Karbohidrat Kompleks (tepung-tepungan)
makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum),
umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu dll. Makanan tersebut mengandung
zat gizi lain selain karbohidrat.
Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung
lebih lama dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat
kompleks, orang tidak segera lapar.
Karbohidrat Sederhana
karbohidrat sederhana alamiah tedapat pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan
tesebut selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat
bemanfaat.
Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai, dll
langsung diserap dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan
rasa lapar. Gula tidak mengandung zat gizi lain, hanya karbohidrat. Konsumsi gula
yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.
Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara asupan gula dengan
timbulnya DM tipe 2. Namun, demikian, makanan dengan kandungan gula tinggi
sering juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan
kegemukan.
Serat
Serat adalah bagian karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat
pada buah, sayuran, padi-padian dan produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak
mengandung serat.
Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut (pembentuk gel) seperti pectin dan guargum
serta serat tidak larut seperti selulose dan bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat
pada padi-padian, kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah. Makan cukup serat
memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. perasaan kenyang dan puas yang membantu mengendalikan nafsu makan dan
penurunan berat.
2. Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori
3. Membantu buang air besar secara teratur
4. Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
penyakit jantung yaitu kolesterol dan trigliserida darah.
4. Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi
Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu
penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. Bagi kebanyakan
penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih
sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk
perkotaan sudah perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan.
Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat
mengurangi risiko menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam
lemak omega-3.
Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan risiko DM. Beberapa
contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak,
mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh (whole milk) dan cream.
5. Gunakan garam beryodium
Konsumsi natrium dalam garam dapur (natrium klorida) yang belebihan dapat memicu
terjadinya penyakit darah tinggi. Anjuran asupan natrium untuk penduduk biasanya tidak lebih
dari 3000 mg perhari yaitu kira-kira 1 sendok teh yang digunakan dalam memasak.
6. Berikan ASI saja pada bayi minimal sampai umur 4 bulan.
ASI adalah makan terbaik untuk bayi. Pada usia 0-4 bulan, bayi cukup diberi ASI (ASI eksklusif)
karena ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang
yang sehat.
Kurang gizi selama awal kehidupan atau bahkan saat di dalam kandungan juga memainkan
peranan penting pada timbulnya DM tipe 2 di kemudian hari setelah dewasa, melalui
mekanisme resistensi insulin.
7. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Kegiatan fisik dan olahraga bemanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan
kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot
serta memperlambat proses penuaan.
Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olahraga berbeda menurut usia,
jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Apabila pekerjaan sehari-hari seseorang
kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan berolahraga secara teratur atau melakukan
kegiatan lain yang setara.
Kegiatan lain yang bisa dilakukan seperti membiasakan diri naik tangga 2-6 lantai yang secara
bertahap dan teratur, walaupun di tempat itu tersedia lift. Kurang gerak atau hidup santai
merupakan faktor pencetus diabetes.