Angina Pektoris

12
 1) Sinus bradikardia 2) ST segmen elevasi miokard inferior infark (sadapan II, III, dan aVF) dengan depresi ST timbal balik lateral (sadapan I dan aVL)  ASKEP ANGINA  PEKTORIS 27 MARET 2011 oleh Zhiyya Urrahman, S.kep KASUS 2  Ny. S mengeluh sangat nyeri dada kiri seperi tertekan benda berat menjalar ke tangan kiri dan bahu  belakang dan sulit bernafas. Hasil pemeriksaan KU tampak kesakitan, diaphoresis, pucat, kesadaran CM, diyspnoe. Hasil gambaran EKG di UGD:  Menurut gejala yang terjadi pasien terdiagnosis medis Angina Pektoris.  I. PENGERTIAN  Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)  Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas  yaitu seperti ditekan, atau t erasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)  Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman  yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)  Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. Rasa tidak enak tersebut biasanya berkisar 1 – 15 menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung dan lengan kiri. Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan

Transcript of Angina Pektoris

Page 1: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 1/12

1) Sinus bradikardia

2) ST segmen elevasi miokard inferior infark (sadapan II, III, dan aVF) dengan

depresi ST timbal balik lateral (sadapan I dan aVL)

 ASKEP ANGINA PEKTORIS27 MARET 2011

oleh Zhiyya Urrahman, S.kep

KASUS 2

 

Ny. S mengeluh sangat nyeri dada kiri seperi tertekan benda berat menjalar ke tangan kiri dan bahu

 belakang dan sulit bernafas. Hasil pemeriksaan KU tampak kesakitan, diaphoresis, pucat, kesadaran

CM, diyspnoe. Hasil gambaran EKG di UGD:

 

Menurut gejala yang terjadi pasien terdiagnosis medis Angina Pektoris.

 

I. PENGERTIAN

 Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara

atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)

 Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas

 yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang

timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer,

1996)

 Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman

 yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)

 Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak yang berulang di dada

dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai

terjadi nekrosis. Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat,

rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. Rasa tidak enak 

tersebut biasanya berkisar 1 – 15 menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang,

leher, bahu, punggung dan lengan kiri. Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan

Page 2: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 2/12

kanan. Kadang-kadang keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada saat aktivitas, yang

disebabkan oleh gangguan fungsi akibat ischemia miokard.

II. Etiologi

Penyebab dari angina pectoris antara lain : ateroskelerosis, spasme pembulu koroner, latihan fisik,pajanan terhadap dingin, makan makanan beratdan stress.

III. FAKTOR-FAKTOR RESIKO

1. Dapat Diubah (dimodifikasi)

a. Diet (hiperlipidemia)

 b. Rokok 

c. Hipertensi

d. Stress

e. Obesitas

f. Kurang aktifitasg. Diabetes Mellitus

h. Pemakaian kontrasepsi oral

2. Tidak dapat diubah

a. Usia

 b. Jenis Kelamin

c. Ras

d. Herediter 

e. Kepribadian tipe A

 

IV. Tipe Angina Pectoris

1. Angina Stabil

Dapat diramal, konsisten, terjadi saat latihan dan hilang dengan istirahat. Dibedakan antara lain :

a) Angina Nokturnal

Nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat tidur, dapat dikurangi dengan duduk tegak. Biasanya

akibat gagal ventrikel kiri.

Angina Dekubitus : Angina saat berbaring♣

Iskemia tersamar♣

Terdapat bukti obyektif ischemia (seperti tes pada stress tetapi pasien tidak menunjukkan gejala)

 

2. Angina Non stabil ( angina prainfark, angina kresendo )

Frekwensi, intensitas, dan durasi serangan angina meningkat secara progresif. Angina non stabil di

 bedakan antara lain :

Angina Refrakter atau intraktabel♣

 Angina yang sangat berat sampai tidak tertahan

 

3. Varian angina

Angina Prinzmetal♣

Page 3: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 3/12

Nyeri angina yang bersifat spontan disertai elevasi segmen ST pada EKG, di duga disebabkan oleh

spasme arteri koroner

 V. FAKTOR PENCETUS SERANGAN

Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain :

1. Emosi

2. Stress

3. Kerja fisik terlalu berat

4. Hawa terlalu panas dan lembab

5. Terlalu kenyang

6. Banyak merokok 

 VI. GAMBARAN KLINIS

1. Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah interskapula

atau lengan kiri.

2. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya

perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).

3. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit.

4. Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.

5. Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi, dizzines.

6. Gambaran EKG : depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik.

7. Gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan.

 VII. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS

Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suply oksigen ke sel-sel

miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner

(ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas

 bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis.

 Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban

kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan

meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak 

darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit

akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan

akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.

 Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid) yang berfungsiuntuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan

Page 4: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 4/12

otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena

suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang

 begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan

aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan

glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam

laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kenutuhan energi sel-sel

 jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif 

untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat

nyeri akan reda.

IX. PATOFLOW 

Page 5: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 5/12

Page 6: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 6/12

X. Diagnosa

 Anamnese

Diagnosa angina pectoris terutama didapatkan dari anamnese mengenai riwayat penyakit, karena

diagnosa pada angina sering kali berdasarkan adanya keluhan sakit dada yang mempunyai cirri khassebagai berikut :

1.

i. letaknya, seringkali pasien merasakan adanya sakit dada di daerah sternum atau dibawah sternum, atau

dada sebelah kiri dan kadang-kadang menjalar ke lengan kiri kadang-kadang dapat menjalar ke

punggung, rahang, leher, atau ke lengan kanan.

ii. Kualitas sakit dada pada angina biasanya timbul pada waktu melakukan aktivitas. Sakit dada tersebut

segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya. Serangan angina dapat timbul pada waktu tidur

malam

iii. Lamanya serangan sakit dada biasanya berlangsung 1 – 5 menit, walaupun perasaan tidak enak di dada

masih dapat terasa setelah sakit dada hilang, bila sakit dada berlangsung lebih dari 20 menit ,

mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina pectoris biasa.

Dengan anamnese yang baik dan teliti sudah dapat disimpulkan mengenai tinggi rendahnya

kemungkinan penderita tersebut menderita angina pectoris stabil atau kemungkinan suatu angina

pectoris tidak stabil. Ada 5 hal yang perlu digali dari anamnese mengenai angina pectoris yaitu :

• Lokasinya

• Kualitasnya

• Lamanya

• factor pencetus

• factor yang bisa meredakan nyeri dada tersebut.

 

XI. Pemeriksaan Penunjang

Setiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus dilakukan EKG 12 lead. Namun

hasil EKG akan normal pada 50 % dari penderita dengan angina pectoris. Depresi atau elevasi segmen

ST menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia pada beban kerja

 yang rendah. Foto thoraks pada penderita angina pectoris biasanya normal. Foto thoraks lebih sering

menunjukkan kelainan pada penderita dengan riwayat infark miokard atau penderita dengan nyeri

dada yang bukan berasal dari jantung. Manfaat pemeriksaan foto thorak secara rutin pada penderita

angina masih dipertanyakan. Uji latih beban dengan monitor EKG merupakan prosedur yang sudah

 baku. Dari segi biaya, tes ini merupakan termurah bila dibandingkan dengan tes echo. Untuk 

mendapatkan informasi yang optimal, protocol harus disesuaikan untuk masing-masing penderita

agar dapat mencapai setidaknya 6 menit. Selama EKG, frekwensi, tekanan darah harus dimonitor

dengan baik dan direkam pada tiap tingkatan dan juga pada saat abnormallitas segmen ST. metode

 yang dipakai pada uji beban yaitu dengan menggunakan treadmill dan sepeda statis. Interpretasi EKG

Page 7: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 7/12

uji latih beban yang paling penting adalah adanya depresi dan elevasi segmen ST lebih dari 1 mm.

Biasanya uji latih beban dihentikan bila mencapai 85% dari denyut jantung maksimal berdasarkan

umur, namun perlu diperhatikan adanya variabilitas yang besar dari denyut jantung maksimal pada

tiap individu. Indikasi absolute untuk menghentikan uji beban adalah penurunan tekanan darah

sistolik lebih dari 10 mmHg dari tekanan darah awal meskipun beban latihan naik jika diikuti tanda

ischemia yang lain : angina sedang sampai berat , ataxia yang meningkat, kesadaran menurun, tanda-

tanda penurunan perfusi seperti sianosis. Pada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih

 beban berdasarkan EKG, maka dilakukan uji latih beban dengan pencitraan. Isotop yang biasa

digunakan adalah thalium-210. Tes uji latih ekokardiografi dianalisa berdasarkan penilaian penebalan

miokard pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. Gambaran ekokardiografi yang

mendukung adanya ischemia miokard adalah : penurunan gerakan dinding pada 1 atau lebih segmen

 ventrikel kiri, berkurangnya ketebalan dinding saat sistol atau lebih segmen pada saat uji latih beban,

hiperkinesia kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan atau yang tidak ischemia. Tindakan

untuk angiografi koroner diagnostic secara langsung pada penderita dengan nyeri dada yang diduga

karena ischemia miokard, dapat dilakukan jika ada kontra indikasi untuk test non invasive.

 

XII. Penatalaksanaan Angina Pektoris

 Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris :

o Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis, dengan demikian meningkatkan

kuantitas hidup.

 

o Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia, dengan demikian

meningkatkan kualitas hidup.

Prinsip penatalaksanaan angina pectoris adalah : meningkatkan pemberian oksigen (dengan

meningkatkan aliran darah koroner) dan menurunkan kebutuhan oksigen (dengan mengurangi kerja

 jantung).

 

XIII. Terapi Farmakologis untuk anti angina dan anti iskhemia.

1. Penyekat Beta

Obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat menurunkan kebutuhan oksigen

miokard dengan cara menurunkan frekwensi denyut jantung, kontraktilitas , tekanan di arteri dan

peregangan pada dinding ventrikel kiri. Efek samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok 

atrioventrikuler. Obat penyekat beta antara lain : atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol.

 

Page 8: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 8/12

2. Nitrat dan Nitrit

Merupakan vasodilator endothelium yang sangat bermanfaat untuk mengurangi symptom angina

pectoris, disamping juga mempunyai efek antitrombotik dan antiplatelet. Nitrat menurunkan

kebutuhan oksigen miokard melalui pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan volume

 ventrikel dan tekanan arterial. Salah satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang adalah

terjadinya toleransi terhadap nitrat. Untuk mencegah terjadinya toleransi dianjurkan memakai nitrat

dengan periode bebas nitrat yang cukup yaitu 8 – 12 jam. Obat golongan nitrat dan nitrit adalah : amil

nitrit, ISDN, isosorbid mononitrat, nitrogliserin.

 

3. Kalsium Antagonis

obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran kalsium, yang akan

menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darahepikardial dan sistemik. Kalsium antagonis juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan

cara menurunkan resistensi vaskuler sistemik. Golongan obat kalsium antagonis adalah amlodipin,

 bepridil, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, verapamil.

 

1. Terapi Farmakologis untuk mencegah Infark miokard akut

i. Terapi antiplatelet, obatnya adalah aspirin diberikan pada penderita PJK baik akut atau kronik,

kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat diberikan tiiclopidin atau clopidogrel.

ii. Terapi Antitrombolitik , obatnya adalah heparin dan warfarin. Penggunaan antitrombolitik dosis

rendah akan menurunkan resiko terjadinya ischemia pada penderita dengan factor resiko .

iii. Terapi penurunan kolesterol, simvastatin akan menurunkan LDL ( low density lipoprotein )

sehingga memperbaiki fungsi endotel pada daerah atheroskelerosis maka aliran darah di arteria

koronaria lebih baik.

2. Revaskularisasi Miokard

 Angina pectoris dapat menetap sampai bertahun-tahun dalam bentuk serangan ringan yang stabil.

Namun bila menjadi tidak stabil maka dianggap serius, episode nyeri dada menjadi lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab yang jelas. Bila gejala tidak dapat dikontrol dengan terapi farmakologis

 yang memadai, maka tindakan invasive seperti PTCA (angioplasty coroner transluminal percutan)

harus dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi koronaria.

1. Terapi Non Farmakologis

 Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung antara lain :

pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan

darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. Orang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan

untuk mengurangi kerja jantung. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat

menimbulkan vasokontriksi pembulu darah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi dan

kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.

Page 9: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 9/12

 

XV. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat

 

Prinsip umum asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawata di ruang gawat darurat meliputi:

1. penjaminan keamanan diri perawat dan klien terjaga: perawat harus menerapkan prinsip

universal precaution dan mencegah penyebaran infeksi

2. perawat bersikap cepat dan tepat dalam melakukan triase menetapkan diagnosa keperawatan,

tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan

3. tindakan keperawatan meliputi resucitasi dan stabilisasi diberikan untuk mengatasi masalah

 biologi dan psikologi klien

4. pemjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga diberikan untuk menurunkan

kecemasan dan meningkatkan kerjasama klien-perawat

5. system monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan

6. system dokumentasi yang dipakai dapat digunakan secara mudah, cepat dan tepat

7. penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan perlu dijaga.

Pengkajian keperawatan dalam ruang gawat darurat, meliputi pengakjian primer dan sekunder.

1. pengkajian primer

pengkajian cepat untuk mengidentifikasi dengan segala masalah actual/ potensial dari kondisi life

threatening (berdampak terhadap kemampuan pasien untuk mempertahankan hidup).

Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan:

1) airway (jalan nafas) dengan control cervical

kaji: – bersihan jalan nafas

- adanya/ tidaknya sumabtan jalan nafas

- distress pernafasan

- tanda-tanda perdarahan dijalan nafas, muntahan, edema laring

2) breathing dan ventilasi

kaji:- frekuensi nafas, usaha nafas dan pergerakan dinding dada

- suara pernafasan melalui hidung atau mulut

- udara yang dikeluarkan dari jalan nafas

3) circulasi dengan control perdarahan

kaji: – denyut nadi karotis

Page 10: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 10/12

- tekanan darah

- wasrna kulit, kelembapan kulit

- tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal

4) disability 

kaji: – tingkat kesadaran

- gerakan ekstremitas

- Glasgow coma scale (GCS), atau pada anak tentukan: alert (A), respon verbal (v), respon nyeri

(p), tidak berespons/ un responsive (u)

- Ukuran pupil dan respon pupil terhadap cahaya

5) exposure control

kaji: – tanda-tanda trauma yang ada

 

1. pengkajian sekunder

pengkajian sekunder dilakukan setelah masalah airway, breathing dan circulation yang ditemukan

pada pengkajian primer diatasi. Pengkajian sekunder meliputi pengkajian objektif dan subjektif dari

riwayat keperawatan (riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan,

riwayat keluarga) dan pengkajian dari kepala sampai kaki.

XVI. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

 

Diagnosa atau masalah keperawatan dapat terindentifikasi sesuai kategori urgensi masalah

 berdasarkan pada system triage dan pengkajian yang telah dilakukan.

 

Prioritas ditentukan berdasarkan ancaman kehidupan: airway, breathing, dan circulation.

 

 Analisa data:

DO:

Hasil pemeriksaan KU tampak kesakitan, diaphoresis, pucat, kesadaran CM, diyspnoe. Hasil

gambaran EKG di UGD:

DS:

Ny. S mengeluh sangat nyeri dada kiri seperi tertekan benda berat menjalar ke tangan kiri dan bahu

 belakang dan sulit bernafas.

Page 11: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 11/12

Diagnosa keperawatan

1.

i. penurunan curah jantung b.d iscemik miocard

ii. nyeri b.d iskemik jaringan

 

Intervensi Keperawatan:

1. penurunan curah jantung b.d iscemik miocard

tujuan: sirkulasi miocard dalam batas normal

criteria hasil:

- nadi perifer teraba dan kuat

- heat rate 60-100/mnt

- suara jantung normal

- hasil elekrokardiogram dalam batas normal

intervensi:

a. mandiri

- observasi tanda-tanda vital

- beri posisi yang nyaman

- auskultasi nadi avikal, kaji frekuensi, irama jantung

- palpitasi nadi perifer

- kaji adanya pucat atau akral dingin

- kaji pengisian kapiler

- observasi intake dan output

  b. kolaborasi

- pemberian O2

- pemberian infuse sesuai indikasi

- pemberian obat-obatan sesuai indikasi

- rekam EKG pemeriksaan laboratorium darah

 

1. nyeri b.d iskemik jaringantujuan: pemenuhan kebutuhan O2 pada miocard terpenuhi

Page 12: Angina Pektoris

5/11/2018 Angina Pektoris - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/angina-pektoris-55a23078285b3 12/12

criteria hasil:

- menurunnya derajat nyeri baik dari respon verbal maupun pengukuran skala nyeri

- hilangnya indicator skala nyeri: takhikardi (-), takhipnoe (-), diaporesis (-), tekanan darah

normal

- hilangnya tanda-tanda nonverbal karena nyeri: tidak meringis, tidak menangis, mampu

menunjukan posisi yang nyaman

- mampu melakukan perintah yang tepat

 

intervensi:

a. mandiri

- kaji karakteristik nyeri dengan PQRST

- Bantu melakukan teknik relaksasi

- Batasi aktifitas

  b. kolaborasi

- pemberian O2

- perekaman EKG

- pemberian terapi sesuai indikasi

- IVFD sesuai indikasi

Patofisiologi dan farmako