anggaran sektor publik

11
ANALISIS STRUKTUR PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA 2014 (TUGAS 1 KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN) DI SUSUN OLEH: BURHAM SUBECHI NIM: F1B013033 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2015

description

paper ini menjelaskan bahwa penggunaan anggaran publik mampu menjelaskan kondisi suat suatu wilayah

Transcript of anggaran sektor publik

ANALISIS STRUKTUR PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA 2014

(TUGAS 1 KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN)

DI SUSUN OLEH:BURHAM SUBECHINIM: F1B013033

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKJURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA2015

A. Pendahuluan

Dalam rangka melaksanakan pelayanan publik di daerah, instrumen utama yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah melalui APBD. Pelaksanaan APBD dimaksud diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di berbagai sektor. APBD yang direncanakan setiap tahun dengan mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada dasarnya menunjukkan sumber-sumber pendapatan daerah, berapa besar alokasi belanja untuk melaksanakan program/kegiatan, serta pembiayaan yang muncul apabila terjadi surplus atau defisit. Pendapatan daerah bersumber dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, dana transfer dari pemerintah pusat, serta dari lain-lain pendapatan daerah yang sah.Perwujudan pelayanan publik di daerah berkorelasi erat dengan kebijakan belanja daerah. Belanja daerah merupakan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendanai seluruh program/kegiatan yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan publik di daerah. Dalam pelaksanaan penganggaran dapat terjadi selisih antara pendapatan dan belanja daerah (surplus/defisit), dan untuk selanjutnya ditutup dengan kebijakan pembiayaan daerah. Apabila terjadi surplus, daerah harus menganggarkan untuk pengeluaran pembiayaan tertentu, misalnya untuk investasi, atau dapat juga dengan mengoptimalisasi dana tersebut guna mendanai belanja kegiatan yang telah direncanakan. Sebaliknya apabila terjadi defisit, daerah perlu mencari alternatif pembiayaan berupa pinjaman daerah atau dapat pula melakukan penghematan anggaran dengan melakukan penyisiran kegiatan yang tidak perlu dilaksanakan atau ditunda pelaksanannya.Untuk melihat gambaran secara komprehensif atas anggaran daerah pada tahun 2014, diperlukan suatu telaah ringkas mengenai APBD 2014 secara agregatif, maupun terpisah antara provinsi dengan kabupaten/kota. Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi fiskal atau keuangan , berdasarkan data yang berasal dari APBD TA 2014 dari Kabupaten, dan Kota.Analisis APBD dilakukan dari aspek pendapatan, belanja, surplus/defisit, dan pembiayaan dan keefektifan penyusunan anggaran terhadap kebutuhan lingkungan daerahdalam rangka pembangunan daerah tersebut.Kondisi Pembangunan Daerah Kabupaten BanjarnegaraDalam pelaksanaan pembangunan daerah, kabupaten banjarnegara berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Daerah) Kabupaten Banjarnegara 2011-2016 . Strategi penyelenggaraan pemerintahan daerah pada saat ini, ditujukan untuk mewujudkan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government), yaitu pemerintahan yang mengikuti aturan, demokratis, transparan dan akuntabel serta terciptanya keseimbangan dan keserasian peran antara pemerintah, swasta dan masyarakat. RPJM Daerah ini merupakan terjemahan dan penjabaran Visi yang akan dicapai oleh Kepala Daerah untuk Periode 2011 2016, Visi tersebut adalah :Banjarnegara yang Mandiri Berkualitas, Sejahtera, Bermartabat, Iman dan Taqwa Berdasarkan Pancasila adapun untuk mensukseskan visi tersebut pihak pemda banjarnegara juga telah membentuk strategi dan arah kebijakan, adapun itu meliputi:Strategi Daerah Untuk mewujudkan Visi dan menjalankan Misi pembangunan sebagaimana tersebut, ditempuh 2 (dua) strategi pembangunan daerah, yaitu :Strategi Penguatan Sistem Politik dan Hukum yang diarahkan untuk mengefektifkan penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan semangat, jiwa, nilai dan konsensus dasar Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Strategi Pembangunan Kabupaten Banjarnegara yang diarahkan untuk membangun Kabupaten Banjarnegara di segala bidang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh, dengan memperhatikan aspek pertumbuhan, pemerataan dan berkelanjutan1. Arah Kebijakan Daerah :Arah kebijakan daerah secara umum merupakan kebijakan yang berkaitan dengan program Kepala Daerah terpilih sebagai arah bagi SKPD maupun lintas SKPD dalam merumuskan kebijakan guna mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya . Arah kebijakan umum, pada umumnya akan memuat arahan-arahan yang berorientasi pada :1. Peningkatan produktivitas sektor riil.2. Peningkatan ketahanan/kecukupan pangan.3. Peningkatan nilai tambah sektor ekonomi.4. Peningkatan daya beli masyarakat. 5. Peningkatan kesempatan kerja /lapangan kerja.6. Kecukupan energi dan air bersih. 7. Peningkatan kualitas prasarana / fasilitas umum / kenyamanan.8. Peningkatan kualitas tata ruang.9. Peran serta masyarakat.10. Penguatan kelembagaan pemerintah (capacity building). 11. Peningkatan peran lembaga-lembaga masyarakat sebagai mitra pemerintah.12. Peningkatan kualitas fisik manusia.13. Peningkatan iman, taqwa dan moral.14. Peningkatan pendidikan masyarakat. 15. Peningkatan Pengarustamaan Gender. 16. Peningkatan perlindungan anak terlantar, penyandang masalah sosial dan sejenisnya. 17. Peningkatan aktivitas dan kreativitas pemuda. 18. Penguasaan informasi teknologi. 19. Peningkatan keadilan sosial.20. Peningkatan keamanan / ketertiban / ketentraman dan kewaspadaan terhadap bencana.21. Supremasi hukum / HAM.22. Peningkatan kualitas lingkungan/sumberdaya alam. 23. Peningkatan kualitas pelayanan umum.24. Peningkatan kualitas informasi dan komunikasi.25. Peningkatan budaya/gerakan efisiensi, etos kerja, disiplin, berprestasi. 1. Prioritas Daerah Searah dengan program Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan, dan berdasarkan sasaran yang harus dicapai dalam RPJMD Tahun 2011-2016, maka prioritas pembangunan Kabupaten Banjarnegara tahun 2016 adalah sebagai berikut :1. Peningkatan akses serta kualitas pendidikan dan kesehatan.2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat secara merata untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.3. Peningkatan kualitas layanan publik (public service) yang menyangkut infrastruktur maupun non infrastruktur.4. Peningkatan implementasi tata kelola pemerintahan yang baik, profesional, akuntabel dan efisien.Untuk pencapaian program tersebut telah ditetapkan 5 (lima) grand strategy sebagai berikut :Pembangunan Bidang Pendidikan1. Penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun2. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai3. Pemenuhan tenaga pendidikan yang cukup4. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan5. Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada semua tingkatan6. Pemberantasan buta aksara melalui peningkatan program Pendidikan Luar Sekolah (PLS)Pembangunan Bidang Ekonomi Rakyat1. Pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi setempat2. Penyediaan dana yang cukup dengan prosedur yang sederhana3. Pemberdayaan kelompok usaha ekonomi pedesaan dan koperasi4. Pembinaan manajemen kelompok, kualitas produksi dan pemasaran5. Pengembangan sistem informasi industri dan perdagangan6. Peningkatan promosi produk-produk lokal pada tingkatan regional, nasional dan internasionalPembangunan Bidang Kesehatan1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama keluarga miskin, orang terlantar dan orang jompo2. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat secara merata dan adil di seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara3. Pemenuhan tenaga kesehatan yang cukup guna peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat4. Pemenuhan kebutuhan obat di semua tingkat pelayanan5. Peningkatan kesehatan keluarga dan kualitas kesehatan lingkunganPembangunan Bidang Infrastruktur1. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar secara menyeluruh di semua wilayah2. Perluasan jaringan jalan pada simpul-simpul ekonomi3. Penyediaan akses dasar pada semua wilayah terpencil4. Pengembangan kawasan utara selatan dalam rangka menghidupkan akses ekonomi lokal5. Penyediaan akses dasar pada semua kawasan wisata, industri kecil, pertambangan dan kawasan potensi ekonomi lainnya.Pembangunan Bidang Pemerintahan1. Peningkatan sumber daya manusia aparatur yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan2. Pengembangan sikap aparatur yang profesional, berakhlak mulia, berbudi pekerti dan memiliki iman serta taqwa yang kuat3. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang cepat, tepat, singkat dan murah4. Terciptanya clean government dan good governance dalam rangka pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat.Disamping ke-5 prioritas utama tersebut, pembangunan bidang-bidang lainnya tetap diperhatikan secara simultan dan terpadu serta ditangani secara konsisten dan saling mendukung.

B. Gambaran Umum APBD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 URAIANKABUPATEN(JUTA RUPIAH)

Pendapatan 1.289.497.250.000

Pendapatan Asli Daerah103.502.350.000

Dana Perimbangan913.491.560.000

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah272.499.815.000

Belanja1.448.721.187.000

Belanja tidak langsung915.624.064.000

Belanja Langsung533.097.123.000

Surplus/Defisit159.277.462.000

Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan Daerah164.683.962.000

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 5.464.500.000

Sumber : APBD 2014 (data diolah)

Dari Tabel 1.1. di atas, komposisi Pendapatan Daerah dalam APBD 2014 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Sementara itu, besarnya jumlah dana dan persentase dari masing-masing komposisi Pendapatan Daerah terhadap total dapat dilihat pada Grafik 1.1 di bawah ini. Dari Grafik 1.1 tersebut dapat dilihat bahwa Dana Perimbangan yang bersumber transfer dari pusat masihmendominasi sumber Pendapatan Daerah, yaitu mencapai sebesar Rp913,49 milyar Rupiah (70,84%). Sementara itu PAD dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah masing-masing hanya mencapai sebesar Rp103,50 milyar (8,02%) dan sebesar Rp272,50 milyar (21,13%)

Grafik 1.2 menunjukkan komposisi Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara yang mencapai Rp1,45 Triliyun . Dari jumlah tersebut, porsi Belanja Pegawai masih mendominasi, yaitu mencapai sebesar Rp860,91 milyar (59,42%), sedangkan Belanja Modal, Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Lainnya masing-masing mencapai sebesar Rp235,35 milyar (16,24%), sebesar Rp 253 milyar (17,46%), dan lain-lain (6,88% ). Dari defisit APBD Kabuapten Banjarnegara yang mencapai Rp129,23 milyar, memerlukan Pembiayaan sebesar Rp 129,23 Milyar , yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp164,68 milyar dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp5,45 milyar.

Sumber : dppkad Kabupaten BanjarnegaraBelanja menurut fungsi terdiri dari fungsi Pendidikan , Pelayanan Umum, Perumahan dan Fasilitas Umum, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan Hidup, Pariwisata dan Budaya, Ketertiban dan Keamanan, dan Perlindungan Sosial. Dari grafik tersebut bisa dilihat bahwa komposisi belanja per fungsi di Kabupaten Banjarnegara mencatat bahwa bidang pendidikan masih menjadi prioritas pertama dalam hal pembangunan daerah tersebut tercatat bahwa anggaran untuk membelanjai bidang tersebut sangatlah tinggi yaitu mencapai hampir 700 miliar.

DAFTAR PUSTAKA1. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Daerah) Kabupaten Banjarnegara 2011-20162. http://banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/ilppd/tahun2011-2/isi-2/itemlist/category/199-rpjmd pada tanggal 27 Mei 20153. Kabupaten Bajarnegara. 2013-2014. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD). Banjarnegara: Pemkab. Banjarnegara4. Dickey, Terry. 2004. Dasar-Dasar Penganggaran. (Irma Andriani R). Jakarta: PPM