anestetik makalah

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yang berarti keadaan tanpa rasa sakit. Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan yang meliputi pemeberian anestesi ataupun analgesi, pengawasan keselamatan pasien dioperasi atau tindakan lainnya, bantuan hidup (resusitasi), perawatan intensif pasien gawat, pemeberian terapi inhalasi, dan penanggulangannya nyeri menahun. Anestesi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Anestesi Lokal dan Anestesi Umum. Pada anestesi lokal hilagnya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran, sedangkan pada anestesi umum hilangnya rasa sakit disertai hilang kesadaran. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan anestetik local? 2. Apa yang dimaksud dengan anestetik umum? 3. Apa saja obat-obat yang digunakan sebagai Anestetik? 1.3 Tujuan 1. untuk mengetahui anestetik local. 2. untuk mengetahui anestetik umum. 3. untuk mengetahui obat-obat yang digunakan sebagai Anestetik. 1

description

farmakologi I

Transcript of anestetik makalah

Page 1: anestetik makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yang berarti keadaan tanpa rasa sakit.

Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan yang

meliputi pemeberian anestesi ataupun analgesi, pengawasan keselamatan pasien

dioperasi atau tindakan lainnya, bantuan hidup (resusitasi), perawatan intensif pasien

gawat, pemeberian terapi inhalasi, dan penanggulangannya nyeri menahun.

Anestesi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Anestesi Lokal dan Anestesi Umum. Pada

anestesi lokal hilagnya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran, sedangkan pada

anestesi umum hilangnya rasa sakit disertai hilang kesadaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan anestetik local?

2. Apa yang dimaksud dengan anestetik umum?

3. Apa saja obat-obat yang digunakan sebagai Anestetik?

1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui anestetik local.

2. untuk mengetahui anestetik umum.

3. untuk mengetahui obat-obat yang digunakan sebagai Anestetik.

1

Page 2: anestetik makalah

BAB II

ISI

2.1 Anestetik Umum

2.2 Anestetik Lokal

Anestetik lokal adalah obat yang menghambat hantaran syaraf bila dikenakan secara

lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Obat ini bekerja pada tiap bagian susunan

saraf. Sebagai contoh, bila anestetik lokal dikenakan pada korteks motoris, implus

sensorik terhambat. Pemberian anestetik lokal pada batang saraf menyebabkan paralisis

sensorik dan motorik di daerah yang persarafinya. ( Departemen Farmakologi & FK UI.

2007: 259).

Sifat-sifat anestetik lokal yang ideal adalah

Tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara menetap,

Batas keamanan harus lebar karena obat anestetik lokal diabsorpsi dari tempat

suntikan,

Masa kerja harus cukup lama sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan

operasi,

Masa pemulihan tidak terlalu lama,

Harus larut dalam air,

Stabil dalam larutan, dan

Dapat disentuh tanpa mengalami perubahan ( : 592).

2.2.1 Obat dan mekanismenya

a Obat Golongan ester

Kokain

Indikasi Klinik:

sebagai anestesi topikal, terutama untuk hidung dan tenggorokan.

Tosisitas:

2

Page 3: anestetik makalah

dosis toksik menimbulkan perangsangan SSP (iritabilitas, psikosis,

kejang) diikuti oleh depresi pernapasan; potensi kuat menimbulkan

penyalahgunaan (dapat menimbulkan ketergantungan psikologis).

Farmakodinamik:

Efek kokain yang paling penting yaitu menghambat hantaran saraf, bila

dikenakan secara lokal. Efek sistemiknya yang paling mencolok yaitu

rangsangan SSP.

Susunan Saraf Pusat: pada batang otak menyebabkan peningkatan frekuensi

napas, sedangkan dalam pernapasan tidak dipengarauhi. Pusat vasomotor

dan pusat muntah mungkin juga terangsang. Perangsangan ini akan segera

disusul oleh depresi yang mula-mula terjadi pada pusat yang lebih tinggi,

dan ini mungkin sudah terjadi sementara bagian sumbu serebrospinal yang

lebih rendah masih dalam stadium perangsangan. Efek euforia terutama

terjadi karena penghamabatan uptake dopamin di sinaps susunan saraf

pusat.

Sistem Kardiovaskular: dosis kecil dapat memperlambat denyut jantung

akibat perangsangan pusat vagus, pada dosis sedang denyut jantung

bertambah karena perangsangan pusat simpatis. Pemberian dosis besar

menyebabkan kematian mendadak karna payah jantung sebagai efek toksik

langsung pada otot jantung.

Otot Skelet: Tidak ada bukti bahwa kokain dapat menambah kekuatan

kontaksi otot. Hilangnya kelelahan disebabkan perangsangan sentral.

Suhu Badan: Kokain memiliki daya pirogen yang kuat. Kenaikan suhu

badan disebabkan oleh penambahan aktivitas otot akan meninggikan

produksi panas, vasokonstriksi menyebabkan berkurangnya kehilangan

panas, dan efek langsung pada pusat pengatur suhu.

Sistem Saraf Simpatis: kokain mengadakan potensi respon terhadap

norepinefrin, epinefrin, dan perangsangan saraf simpatis.

3

Page 4: anestetik makalah

Farmakokinetik:

Walaupun vasokonstriksi lokal menghambat absorpsi kokain,

kecepatan absorpsi masih melebihi kecepatan detoksikasi dan ekskresinya

sehingga kokain sangat toksik. Kokain di absorpsi dari segala tempat,

termasuk selaput lendir. Pada pemberian oral, kokain tidak efektif karena di

dalam usus sebaagian besar mengalami hidrolisis. Sebagaian besar kokain

mengalami detoksikasi di hati, dan sebagian kecil diekskresikan bersama

urin dalam bentuk utuh. Diperkirakan hati dapat melakukan detoksikasi

kokain sebanyak satu dosis letal minimal dalam waktu 1 jam; detoksiksikasi

kokain tidak secepat detoksikasi anestetik lokal sintetik.

Prokain

Indikasi Klinik:

Untuk anestesi lokal dengan suntikan lokal, blokade saraf dan anestesi

spinal; sedangkan secara topikal tidak efektif; derivat prokainamid digunakan

untuk terapi aritmia jantung

Toksisitas:

Toksisitas sistemik rendah karena masa kerjanya singkat dan degradasi

cepat; over dosis dapat menyebabkan gawat pernapasan.

Klorprokain

Indikasi klinik:

Anestesi infiltrasi, blokade saraf, dan anestesi epidural.

Toksisitas:

Toksisitas sistemik kecil

Tetrakain

Indikasi klinik:

Lebih sering digunakan untuk anaestesi spinal; penggunaan topikal

pada mata dan nasofaring.

Toksisitas:

Mirip prokain, memengaruhi sulfonamida.

b Golongan Amida

4

Page 5: anestetik makalah

Lidokain

Indikasi klinik:

Anestesi topikal, injeksi lokal untuk anaestesi lokal; i.v. digunakan

untuk aritmia jantung.

Toksisitas:

Sedasi, amnesia, dan konvulsi.

Farmakodinamik

Anestesia terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan lebih ekstensif

daripada yeng ditimbulkan oleh prokain pada konsentrasi yang sebanding.

Anestesi ini efektif bila digunakan tanapa vasokontriktor, tetapi kecepatan

absorpsi dan toksisitasnya bertambah dan masa kerjanya lebih pendek.

Lidokain merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap

anestetik lokal golongan ester.

Farmakokinetik

Lidokain lebih cepat diserap dari tempat suntikan, saluran pencernaan,

dan saluran pernapasan serta dapat melewati sawar darah otak. Kadarnya

dalam plasma fetus dapat mencapai 60 % kadar dalam darah ibu. Dalam

hati, lidokain mengalami deakilasi oleh enzim oksidase fungsi ganda

membentuk etilglisin xilidid dan glisin xilidid, yang kemudian dapat

dimetabolisme lebih lanjut menjadi mono etilglisin xilidid dan glisin

xilidid.

Bupivakain

Indikasi klinik:

Anestesi infiltrasi, untuk blokade saraf, dan anestesi spinal.

Toksisitas:

Hampir sama dengan prokain.

Mevikain

Indikasi klinik:

Infiltrasi lokal, blokade saraf, dan anestesi spinal.

2.2.2 Teknik Pemberian Anestetik Lokal

Anestesi Permukaan

yaitu pengolesan atau penyemprotan analgetik lokal diatas selaput

mukosa seperti mata, hidung atau faring.

5

Page 6: anestetik makalah

Anestesia infiltrasi

penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan di sekitar

tempat lesi, luka atau insisi. Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah

blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan.

Anestesia blok

yaitu penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf utama atau pleksus

saraf.

Anestesia spinal

Yaitu anaestesia blok yang luas.

6

Page 7: anestetik makalah

BAB III

PENUTUP

Dari isi di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Anestetik lokal merupakan obat yang menghambat hantaran syaraf bila dikenakan secara

lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup.

Obat-obat anestetik lokal yaitu golongan ester seperti kokain, prokain, klorprokain, dan

tetrakain. Sedangkan golongan amida seperti lidokain, bupivakain, dan mevikain.

Teknik pemberian anestetik lokal ada empat yaitu anestesia permukaan, blok, spinal, dan

infiltrasi.

DAFTAR PUSTAKA

Syarif SKM,SpFK , dr. Amir. dkk . 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Departemen

farmakologi dan fakultas kedokteran UI.

7

Page 8: anestetik makalah

Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI.2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi.

jakarta : EGC penerbit buku kedokteran.

8