Anemia Pada Anak 1

14
Anemia pada Anak Disusun oleh : Kelompok 1 Tutor : Dr. Evy Luciana, Mepid Ketua Kelompok : Metha. D (405080014) Sekretaris : Jessica (405080007) Wahidin. G (405080010) Anggota Kelompok : Norman (405080001) Amelia. B (405080002) Cynthia. L (405080003) Yunita. W (405080004) Rizaldy. N.T (405080005) Grace. M. K (405080006) Melly. S (405080008) Kelvin. C. H (405080009) Cristien (405080011) Rolando. S (405080012) Andrey. A. A(405080013) Stella. K (405080015) Nina. A (405080028) Rossy. T (405080029) Anita. O (405080030) 1

description

kedokteran anemia

Transcript of Anemia Pada Anak 1

Anemia pada Anak

Disusun oleh :

Kelompok 1

• Tutor : Dr. Evy Luciana, Mepid• Ketua Kelompok : Metha. D (405080014)• Sekretaris : Jessica (405080007)

Wahidin. G (405080010)• Anggota Kelompok : Norman (405080001)

Amelia. B (405080002)Cynthia. L (405080003)Yunita. W (405080004)Rizaldy. N.T(405080005)Grace. M. K (405080006)Melly. S (405080008)Kelvin. C. H (405080009)Cristien (405080011)Rolando. S (405080012)Andrey. A. A(405080013)Stella. K (405080015)Nina. A (405080028)Rossy. T (405080029)Anita. O (405080030)

FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Tarumanagara

Jl. Letjen S.Parman no.1, Jakarta 11440

1

Abstrak

Anemia merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius. Masalah penyakit anemia hingga kini belum dapat diatasi secara tuntas karena kurangnya kesadaran setiap orang akan penyakit ini. Penderita anemia ada di seluruh dunia khususnya negara-negara berkembang misalnya: Indonesia. Anemia rentan pada orang-orang yang sosial ekonominya lemah. Salah satu penyebab anemia adalah gizi buruk. Gizi merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan, khususnya pada anak-anak. Anak-anak yang memasuki kelompok usia sekolah harus mendapatkan gizi yang seimbang karena berada pada masa pertumbuhan yang sangat penting proses dalam tumbuh kembangnya. Dalam masa ini kebutuhan akan zat besi (komponen enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting dalam tubuh) meningkat, bila kekurangan akan menderita anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah eritrosit atau Hb (sejenis protein yang dibutuhkan dalam darah dalam mengikat oksigen) di bawah jumlah normal, karena penurunan cadangan zat besi dalam tubuh. Penderita anemia biasanya memperlihatkan berbagai gejala dan tanda sehingga dalam penanganan dan pencegahannya melibatkan banyak pihak-pihak yang bersangkutan. Penanganannya tergantung pada faktor yang mempengaruhinya dan terapinya dapat dilakukan di rumah, puskesmas terdekat, hingga Rumah Sakit. Pencegahan penyakit anemia akan efektif bila orang tua dan pihak bersangkutan turut menanamkan kesadaran pola hidup sehat dengan gizi seimbang kepada anak-anak sedini mungkin. Disamping terjadi pada anak-anak,anemia juga menyerang orang dewasa. Untuk itu diharapkan pemerintah dapat menggalakkan program-program pola hidup sehat dengan gizi seimbang kepada masyarakat sekitar terutama pada orang-orang yang sosial ekonominya lemah.

2

KATA PENGANTAR

Pertama-tama Penulis menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas selesainya karya tulis ilmiah yang merupakan tugas dari kegiatan pembelajaran

BLOK SEPANJANG HAYAT.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

Penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, yaitu :

1. dr. Evy Luciana Prawiro , M.Epid sebagai fasilitator

2. dr. Budi Kidarsa sebagai pembimbing materi

3. Perpustakaan sebagai sumber informasi

Penulis mengharapkan bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi

yang jelas kepada orang-orang yang membaca karya tulis ini. Penulis juga minta maaf

apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun penyusunan. Penulis mengharapkan

kritik dan saran dari Pembaca karena akan bermanfaat dalam penulisan karya ilmiah

selanjutnya.

Jakarta, 3 September 2008

Penulis

3

Pendahuluan

Latar belakang masalah

Anemia merupakan masalah yang cukup serius di dunia , terutama di negara-negara

berkembang khususnya di Indonesia, 30% dari penduduk dunia merupakan penderita

anemia. Sedangkan di asia terutama di Indonesia ibu hamil penderita anemia mencapai

50 – 70%, wanita dewasa 30-40%, dan balita dengan keadaan ekonomi rendah mencapai

30-40%. Jika anemia terus berlanjut maka dapat menyebabkan kematian.

Tujuan

Tujuan umum

Anemia merupakan masalah yang harus mendapat perhatian serius di Indonesia.

Oleh karena itu penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat membantu

masyarakat dalam menangani masalah anemia. Penulis juga berharap dengan adanya

makalah ini untuk kedepannya anemia dapat diatasi dan tidak lagi menjadi masalah dunia

Tujuan Khusus

Mengetahui definisi anemia, faktor yang mempengaruhi, tujuan dan tanda

penyakit anemia pada anak beserta cara pencegahan dan penanganannya, sehingga

penderita anemia mengetahui mengenai penyakit anemia agar dapat menghindari dan

mengatasi penyakit tersebut.

4

Telaah Pustaka

Menurut Depkes RI (1995), kelompok usia sekolah termasuk golongan penduduk yang

berada dalam masa pertumbuhan yang cepat dan aktif. Dalam kondisi ini anak harus

mendapt asup[an gizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat

Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi yaitu :

- Penghasilan keluarga

- Pendidikan dan pengetahuan

- Kebiasaan makan

- Makanan jajanan

Masalah yang ditimbulkan karena gizi masyarakat yang tidak seimbang akan berdampak

negative, seperti munculnya penyakit anemia khususnya di kalangan anak-anak

Anemia

Penyakit ini banyak ditemukan di seluruh dunia, terutama menyerang anak yang sedang

tumbuh dan wanita hamil.

Anemia adalah penurunan di bawah normal dalam jumlah eritrosit, banyaknya

hemoglobin, atau volume sel dalam darah merah. [1]

Ditinjau dari segi umur pada anak, maka etiologinya digolongkan menjadi 3, yaitu

1. Bayi di bawah 1 tahun

- Kekurangan depot besi dari lahir, contoh : prematuritas, bayi kembar, bayi yang

dilahirkan dari ibu yang anemia.

- Pemberian makanan tambahan yang terlambat yaitu bayi yang hanya diberi air

susu ibu.

2. Anak umut 1-2 tahun

- Infeksi yang berulang-ulang, contoh : bronchopneumonia

5

3. Anak umur lebih dari 5 tahun

- Perdarahan kronik karena infestasi parasit, contoh : ankylostomiosis, amoebiasis

Gejala :

- Anak lemas

- Cepat lelah

- Pucat (tanda)

- Sakit kepala

- Perut membuncit (bila terkena cacing ankylostoma)

Pengobatan :

- meningkatkan jumlah zat besi, asam folat dan vit-B12 (yang didapat dari

konsumsi obat-obatan)

- transfuse darah

- pemberian antibiotic bila ada infeksi contoh cacing

- infeksi EPO sintesis (EPO : eritopoietin) perangsang proses pembentukan

eritrosit dalam sumsum tulang [2]

6

Pembahasan

Anemia adalah penurunan di bawah normal dalam jumlah eritrosit, banyaknya

hemoglobin, atau volume sel dalam darah merah.[3]

Faktor yang mempengaruhi Anemia pada anak :

- Kurang gizi (ekonomi dan ketidaktahuan orangtua)

- Kekurangan zat besi, vitamin B12

- Pendarahan

- kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal

- penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)

Gejala anemia antaralain cepat lelah, pusing, vitalitas rendah, konsentrasi menurun,

mudah lupa, sedangkan tanda yang terlihat pada penderita anemia adalah detak jantung

cepat, kulit kering, bibir, ujung jari & konjungtiva pucat

Masalah anemia belum dapat diatasi hingga kini. Sampai sekarang persentasi

anemia pada anak di Indonesia berkisar antara 20-30% bahkan mencapai hingga 60%di

setiap sekolah. Masalah anemia pada anak ini juga melibatkan banyak pihak. Yang ikut

terlibat masalah anemia pada anak adalah:

- Dr.Ahli Gizi

- Dinas Pendidikan Dasar DKI ,Jakarta

- DepKes

- Anak-anak

- Petugas medis

- Sukarelawan

- Orang tua

- Pihak sekolah

7

Yang umumnya terserang anemia adalah anak-anak, ibu hamil, orang lanjut

usia, wanita pada masa reproduktif, balita. Perawatan dapat dilakukan di rumah,

puskesmas terdekat dan rumah sakit.

Masalah kesehatan anak perlu mendapat perhatian serius khususnya untuk

anak-anak tingkat sekolah dasar Penanganan penyakit anemia pada anak akan efektif

apabila dilakukan sesegera mungkin khususnya apabila gejala anemia mulai terlihat

pada anak. Pencegahan penyakit ini perlu dilakukan sedini mungkin.

Mekanisme anemia adalah kadar zat besi berkurang>>pembentukan

hemoglobin berkurang>>kadar hemoglobin menurun>>penurunan cadangan besi dalam

tubuh>>jika asupan besi terus menurun>>kekurangan Zat besi>>berlangsung terus-

menerus>>Anemia.

Anemia rentan menyerang anak-anak karena anak-anak dalam masa

pertumbuhan sehingga kebutuhan akan zat besi akan meningkat. Jika kurang kesadaran

orang tua atau guru untuk memberi penyuluhan akan pentingnya pola hidup sehat dan

gizi seimabang akan menyebabkan anemia

Cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah :

- Usahakan makan makanan yang bervariasi zat besi, kalsium, Vit-E, Zinc, dan Vit-

C

- Hindari gula dan kurangi konsumsi gula

- Tambahkan buah-buahan kering dan buah prem yang dikeringkan ke menu diet

anda

- Konsultasikan haid yang berlebihan yang dapat menguras darah dalam tubuh

- Konsumsi obat untuk suatu penyakit usahakan atas referensi dokter

- Penyuluhan pada pihak-pihak yang bersangkutan

Cara penanganan anemia tergantung dari penyebabnya. Contoh : transfusi

darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh pendarahan hebat.

Penyuluhan apabila pengetahuan kurang.

8

KESIMPULAN

Anemia merupakan masalah yang cukup serius dan perlu mendapat perhatian

khusus di Indonesia sekarang ini.

Anemia merupakan penyakit karena kekurangan jumlah eritrosit dalam darah

yang dipengaruhi oleh beberapa factor.

Anemia dapat dicegah dengan berbagai cara. Sedangkan untuk penanganannya

tergantung dari faktor yang mempengaruhi

Prevalensi adalah jumlah total kasus penyakit tertentu yang terjadi pada waktu

tertentu di wilayah tertentu.

Yang rentan terkena anemia bukan hanya anak-anak tapi juga orang dewasa,

misalnya ibu hamil, wanita pada masa reproduksi.

SARAN

Depkes, Dinas Pendidikan ,dr. Ahli Gizi, petugas medis melakukan penyuluhan -

> pihak sekolah & orang tua -> anak-anak.

Depkes & Petugas Medis membantu dalam penanganan penyakit dengan

pemberian suplemen, vitamin, dll.

Depdiknas mengeluarkan peraturan agar kantin-kantin sekolah hanya menjual

makanan dengan gizi seimbang kepada anak-anak.

Depkes memberikan PMT (pemberian makanan tambahan) kepada anak-anak yg

sosial ekonominya lemah.

9

DAFTAR PUSTAKA

1. Sounders, WB. Dorland’s, 25ed. Philadelphia : IGAKU SHOIN LTD TOKYO;

1974 : p.1067

2. Sounders WB. Kamus Saku Kedokteran Dorland, 25ed, Jakarta : Penerbit Buku

kedokteran EGHC; 1996 : p.891

3. Departemen Kesehatan RI. Penannggulangan Kurang Gizi Merupakan Bagian

Integral Pembangunan SDM di Naggroe Aceh Darussalam. Jakarta : Departemen

Kesehatan RI [update 2005, April 20; cited 2008 Sept 2]. Available from :

http://www.depkes.go.id/index.php?itemid=1

4. Artikel Kedokteran Pediatrik. Anemia pada anak. Jakarta : Linux[update 2007

Sept 6; cited 2008 Sept 2]. Available from : http://medlinux.blogspot.com/

5. Permono, dr. Bambang. Anemia Kekurangan Zat Besi Pada Anak. Jakarta :

Indonesia Nutrition Network [update 2004 Feb 17; cited 2008 Sept 2]. Available

from : http://www.mediaindo.co.id/

6. Handayani SRT, Humaerah S.Perbedaan Status Gizi Siswa SD di Sekolah

Berdasarkan Status Ekonomi di Jakarta Selatan Tahun 2004.Jurnal Kedokteran

dan Kesehatan.2005 July; 158.

10

Dunia

Asia

Indonesia

Jakarta

11