Anemia Defisiensi Besi

download Anemia Defisiensi Besi

of 7

description

Anemia Defisiensi Besi

Transcript of Anemia Defisiensi Besi

ANEMIA DEFISIENSI BESIA. Definisi Menurut Bakta (2006), anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi karena kurangnya penyediaan besi untuk erritropoesis karena tidak adanya cadangan besi sehingga menyebabkan berkurangnya pembentukan hemoglobin. Anemia defisiensi besi sering dijumpai di negara-negara tropik dan negara dunia ketiga karena sangat berkaitan dengan taraf sosial ekonomi dan mengenai lebih dari sepertiga penduduk dunia. B. EtiologiAnemia defisiensi besi disebabkan antara lain oleh (Bakta, 2007; Sachber, Mc Person, 2000; Theml et all, 2004; Bakta, 2006)1. Perdarahan menahun (bersifat kronis dan patologis), berasal dari :a. Saluran cerna (sering): karena tukak peptik, kanker (kolon dan lambung), hemoroid (ambeien) , infeksi cacing tambang, pemakaian salisilat, ulcus pepticum, varices esophagus, gastritis, hernia hiatus, diverikulitis, konsumsi alkohol atau aspirin.b. Saluran genitalia perempuan: menorrhagia (menstruasi berlebihan) dan metrorhagia (perdarahan di luar waktu haid)c. Saluran kemih (jarang): hematuriad. Saluran napas: hemoptoe (batuk darah)2. Faktor nutrisia. Kurangnya jumlah zat besi di dalam makananb. Kualitas (bioavailabilitas) besi tidak baik (pada makanan yang banyak serat, rendah vitamin C, dan rendah daging). 3. Meningkatnya kebutuhan besi (misalnya pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan, kehamilan, wanita menyusui, wanita menstruasi )4. Malabsorbsi/ gangguan absorbsi besi, terjadi pada gastrektomi (pengangkatan sebagian atau seluruh lambung) , tropical sprue atau kolitis kronik, gastritis.Pada orang dewasa yang sering dijumpai adalah karena perdarahan menahun. Pada laki-laki paling sering karena perdarahan gastrointestinal. Di negara tropik, paling sering terjadi karena infeksi cacing tambang. Sedangkan pada perempuan dalam masa reproduksi karena meno-metorhagia (Bakta, 2006)

C. PatogenesisPerdarahan menahun menyebabkan tubuh banyak kehilangan besi dan berakibat pada penurunan cadangan besi. Cadangan besi yang berkurang ini menyebabkan timbulnya defisiensi besi yang terdiri atas tiga tahap, dimulai dari tahap yang paling ringan yaitu tahap pralaten (iron depletion state atau negative iron balance), kemudian tahap laten (iron deficient erythropoesis) dan tahap anemia defisiensi besi (iron deficiency anemia).1. Tahap pertama (iron depletion state) ditandai dengan turunnya kadar feritin serum kurang dari 12 g/L, peningkatan absorbsi besi dalam usus, dan pengecatan besi di sumsum tulang negatif. Sedangkan komponen lain seperti kapasitas ikat besi total/total iron binding capacity (TIBC), besi serum/ serum iron (SI), saturasi transferin, RDW, MCV, hemoglobin, dan morfologi sel masih normal.2. Jika kekurangan besi berlangsung terus-menerus, akan terjadi keadaan iron deficient erythropoesis dimana cadangan besi akan menjadi kosong, penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit tapi gejala an emia secara klinis belum nampak. Pada fase ini kelainan yang terjadi adalah penurunan feritin serum, besi serum, saturasi transferin dalam serum, peningkatan kadar free protophorphyrin atau zinc protophorphyrin dalam eritrosit dan peningkatan total iron binding capacity (TIBC) >390 g/dl. Saat ini, parameter keadaan ini yang spesifik adalah peningkatan reseptop transferin dalam serum.3. Tahap lebih lanjut adalah iron deficiency anemia yang disebabkan jumlah besi terus-menerus turun dan semakin menganggu eritropoesis sehingga kadar hemoglobin mulai turun. Terjadi pula kekurangan besi di epitel serta beberapa enzim yang dapat menimbulkan gejala pada kuku, epitel mulut, dan faring serta berbagai gejala lain. Komponen-komponen lain juga akan mengalami perubahan seperti gambaran morfologi sel darah mikrositik hipokromik, sedangkan RDW dan TIBC meningkat >410 g/dl.(Bakta, 2006)Tabel 1. Urutan tahapan defisiensi besiIron StatusIron Replete(normal)Stage 1Iron DepletedStage 2Iron deficient erythropoiesisStage 3Iron deficiency anemia

Serum Feritin (g/L)>12