Anemia Defisiensi Besi

download Anemia Defisiensi Besi

of 10

description

penjelasan tentang anemia yang sering terjadi pada ibu hamil

Transcript of Anemia Defisiensi Besi

TINJAUAN PUSTAKAAnemia Defisiensi Besi

Johanes Mayolus Davy Putra10-2010-197A1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida [email protected]

PendahuluanPada kasus kali ini didapati nyonya A berusia 30 tahun, datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan lemas sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan dirasa memberat jika sedang beraktifitas. Pasien mengatakan tidak adanya riwayat demam, paparan radioaktif atau kencing berwarna seperti teh. Di keluarga pasien tidak ada riwayat seperti ini dan pasien tersebut tidak mempunyai riwayat obstetric, dengan riwayat mens teratur.Pada kasus ini dapat dikatakan bahwa nyonya A mengalami anemia defisiensi besi, dimana lebih lanjut pada tinjauan pustaka kali ini, akan dijelaskan tentang anamnesis hingga penatalaksanaan dari amnesia defisiensi besi.

Anamnesis Pada kasus anemia defisiensi besi ada beberapa pertanyaan yang dapat kita ajukan sebagai pembantu menegakkan diagnosis yaitu: Apakah merasa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang serta telinga berdenging? (anemic syndrome) Apakah kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok? Apakah terdapat nyeri pada saat menelan? Apakah gejala tersebut muncul mendadak atau bertahap? Pada anemia defisiensi besi gejala yang muncul mungkin dapat perlahan karena ada mekanisme kompensasi tubuh. Adakah petunjuk mengenai penyebab anemia? Misal pada anemia defisiensi besi bisa karena perdarahan interna, infeksi cacing, diet yang tidak seimbang, atau riwayat pernah menderita penyakit yang kronis. Tanyakan kecukupan makanan dan kandungan Fe. Adakah gejala yang konsisten dengan malabsorpsi dan tanda kehilangan darah dari saluran cerna berupa tinja gelap, pendarahan rektal, muntah butiran kopi. Jika pasien seorang wanita tanyakan adakah kehilangan darah menstruasi berlebihan. Tanyakan frekuensi dan durasi menstruasi, dan penggunaan tampon serta pembalut. Menanyakan apa pernah menderita penyakit ini sebelumnya dan penyakit kronis lainnya seperti penyakit ginjal kronis, penyakit sumsum tulang, perdarahan hebat sebelumnya Menanyakan riwayat penyakit keluarga bila ada Apakah terdapat penurunan aktivitas kerja?1,2Pemeriksaan FisikPemeriksaan dimulai dengan melihat dan menilai kesadaran pasien untuk menentukan penangan yang harus diberikan kepada pasien. Dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan). Adakah tanda-tanda ikterus yang ditandai dengan mata berwarna kuning, atau kulit yg berubah warna menjadi kuning contoh pada anemia hemolitik dapat dijumpai keadaan ini. Lakukan palpasi hati dan limpa untuk menilai apakah ada hepatomegali atau splenomegali yang biasanya terdapat pada anemia hemolitik dan kadang pada anemia defisiensi besi juga dapat ditemukan bila anemia tersebut tidak diterapi.Lakukan palpasi hati dan limpa untuk menilai apakah ada hepatomegali atau splenomegali yang biasanya terdapat pada anemia hemolitik dan kadang pada anemia defisiensi besi juga dapat ditemukan bila anemia tersebut tidak diterapi.Pemeriksaan Penunjang Tes Darah LengkapKadar hemoglobin, hematokrit, LED, leukosit, trombosit merupakan hal pertama yang penting untuk memutuskan pemeriksaan lebih lanjut dalam menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi. Pada anemia jenis ini nilai indeks eritrosit MCV, MCH dan MCHC menurun sejajar dengan penurunan Hb. Jumlah retikulosit normal, pada keadaan berat akibat perdarahan jumlahnya meningkat.Konsentrasi Besi Serum dan TIBC (Total Iron Binding Capacity)Pada anemia jenis ini didapatkan Fe serum menurun dan TIBC meningkat. Pemeriksaan Fe serum untuk menentukan jumlah besi yang terikat apda trasferin, sedangkan TIBC untuk mengetahui jumlah transferin dalam darah. Perbandingan antara Fe serum dan TIBC (saturasi transferin) yang dapat diperoleh dengan cara menghitung Fe serum/TIBC x 100% merupakan suatu nilai yang menggambarkan suplai besi ke eritroid sumsum tulang dan sebagai penilaian terbaik untuk mengetahui pertukaran besi antara plasma dan cadangan besi dalam tubuh. Bila saturasi transferin (ST) < 16% menunjukkan suplai besi yang tidak adekuat untuk mendukung eritropoesis. ST 50 g/dl

Elektroforesis HbNNHb A2 meningkatN

Tabel 1. Diagnosis Banding Anemia Defisiensi BesiEtiologi Terjadinya anemia defisiensi besi sangat ditentukan oleh kemampuan absorpsi besi, diit yang mengandung besi, kebutuhan besi yang meningkat dan jumlah yang hilang. Kekurangan besi dapat disebabkan: 1. Kebutuhan yang Meningkat Secara Fisiologis Pada periode pertumbuhan cepat yaitu pada umur 1 tahun pertama dan masa remaja kebutuhan besi meningkat, sehingga pada periode ini insiden anemia defisiensi besi meningkat. Pada bayi umur 1 tahun, berat badannya meningkat 3 kali dan massa hemoglobin dalam sirkulasi mencapai 2 kali lipat dibanding saat lahir. Bayi premature denganpertumbuhan sangat cepat, pada umur 1 tahun berat badannya dapat mencapai 6kali dan massa hemoglobin dalam sirkulasi mencapai 3 kali dibanding saat lahir. Penyebab kurang besi yang sering terjadi pada anak perempuan adalah kehilangan darah lewat menstruasi. 2. Kurangnya Besi yang DiserapMasukan besi dari makanan yang tidak adekuat. Seorang bayi pada 1 tahun pertama kehidupannya membutuhkan makanan yang banyak mengandung besi. Bayi cukup bulan akan menyerap lebih kurang 200mg besi selama 1 tahun pertama (0,5 mg/hari) yang terutama digunakan untuk pertumbuhannya. Bayi yang mendapat ASI eksklusif jarang menderita kekurangan besi pada 6 bulan pertama. Hal ini disebabkan besi yang terkandung di dalam ASI lebih mudah diserap dibandingkan susu yang terkandung susu formula. Diperkirakan sekitar 40% besi dalam ASI diabsorpsi bayi, sedangkan dari PASI hanya 10% besi yang dapat diabsorbsi. 3. Malabsorbsi besi. Keadaan ini sering dijumpai pada anak kurang gizi yang mukosa ususnya mengalami perubahan secara histologis dan fungsional. Pada orang yang telah mengalami gastrektomi parsial atau total sering disertai anemia defisiensi besi walaupun penderita mendapat makanan yang cukup besi. Hal ini disebabkan berkurangnya jumlah asam lambung dan makanan lebih cepat melalui bagian atas usus halus, tempat utama penyerapan besi dan non heme. 4. PerdarahanKehilangan darah akibat perdarahan merupakan penyebab penting terjadinya anemia defisiensi besi. Kehilangan darah akan mempengaruhi keseimbangan status besi. Kehilangan darah 1 ml akan mengakibatkan kehilangan besi 0,5mg, sehingga kehilangan darah 3-4ml/hari dapat mengakibatkan keseimbangan negatif besi. Perdarahan dapat berupa perdarahan saluran cerna,ulkus peptikum, karena obat-obatan (NSAID) dan infestasi cacing ( Necator americanus) yang menyerang usus halus bagian proksimal dan menghisap darah dari pembuluh darah submukosa usus. 5. Latihan yang Berlebihan Atlit yang berolahraga berat seperti olah raga lintas alam, sekitar 40% remaja perempuan dan 17% remaja laki-laki kadar feritin serumnya