Andi Ahmad Essay Indikator
-
Upload
andi-ahmad -
Category
Documents
-
view
254 -
download
4
Transcript of Andi Ahmad Essay Indikator
7/25/2019 Andi Ahmad Essay Indikator
http://slidepdf.com/reader/full/andi-ahmad-essay-indikator 1/6
Indikator Keberhasilan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Sekolah Dasar
Oleh: Andi Ahmad
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari kesehatan secara umumdan juga merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan normal dari anak. Masalah
kesehatan mulut dapat memengaruhi perkembangan umum anak-anak, kesehatan tubuh
secara umum dan juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup (Winda, 2015 dan
Freire-Maia, 2015). Oral Desease (penyakit mulut) seperti karies gigi (dental caries) adalah
masalah kesehatan masyarakat yang harus menjadi perhatian karena banyak terjadi, dan
membutuhkan banyak biaya untuk perawatannya, namun masih dapat dicegah agar tidak
terjadi (Muirhead, 2011). Karies gigi sendiri merupakan salah satu penyakit kronis terbanyak
yang dialami oleh sekitar 60% sampai dengan 90% anak-anak di seluruh dunia (Freeman,
2009 dan Shulman, 2011). Terjadinya karies gigi dan penyakit mulut lainnya pada anak yang
paling utama disebabkan oleh perilaku konsumsi makanan dan minuman yang banyak
mengandung gula, dan juga kebiasaan menggosok gigi yang kurang baik (Freeman, 2009 dan
Yang, 2009).
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (2014), presentase
penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut dalam Riset Kesehatan Dasar tahun 2007
dan 2013 meningkat dari 23,2 % menjadi 25,9 %. Dari penduduk yang mempunyai masalah
kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk yang menerima perawatan medis meningkat
dari 29,7 pada tahun 2007 menjadi 31,1 % pada tahun 2013. Sedangkan menurut Winda
(2015), prevalensi karies gigi di Indonesia sudah mencapai 90% dari populasi anak balita dan
pada laporan penelitian oleh badan pengendalian dan pencegahan penyakit pada tahun 2007
menunjukkan bahwa karies gigi telah meningkat khususnya pada anak usia balita dan anak
pra sekolah, yaitu dari 24% menjadi 28% dimana pada anak usia 2 –
5 tahun meningkat 70%dari karies yang ditemukan. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
(2014), meningkatnya jumlah penduduk yang mengalami permasalahan gigi dan mulut ini
diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan
gigi dan mulut.
Periode umur 6-12 tahun merupakan masa usia sekolah dasar, dimana usia 10 – 12 tahun
merupakan periode gigi bercampur, sehingga diperlukan tindakan yang baik untuk
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Pada periode ini juga anak sudah menunjukkan
7/25/2019 Andi Ahmad Essay Indikator
http://slidepdf.com/reader/full/andi-ahmad-essay-indikator 2/6
kepekaan untuk belajar sesuai dengan rasa ingin tahunya, termasuk menyikat gigi. Oleh
karena itu pada usia ini sangat tepat untuk mengajarkan sesuatu hal yang baru kepada anak
(Sutjipto, 2013). Di Indonesia sendiri telah ada program yang bertujuan mencegah penyakit
dan kerusakan pada gigi dan mulut yaitu Upaya Kesehatan Gigi Sekolah. Dalam Pedoman
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) oleh Kementerian Kesehtaan RI tahun 2012, telah
dijelaskan bahwa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan
masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
seluruh peserta didik disekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan
berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan
gigi dan mulut. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pada UKGS berupa kegiatan yang
terencana, terarah dan berkesinambungan, yang meliputi:
a. Intervensi perilaku yaitu:
1. Penggerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui lokakarya/pelatihan.
2.
Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta
gigi berfluor, penilaian kebersihan mulut oleh guru/dokter kecil.
3. Pembinaan oleh tenaga kesehatan.
b.
Intervensi lingkungan
1.
Fluoridasi air minum (bila diperlukan)2. Pembinaan kerjasama lintas program/lintas sektor melalui TP UKS.
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik
yang optimal, sedangkan tujuan khusunya adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan
tindakan peserta didik dalam memelihara kesehehatan gigi dan mulut, meningkatkan peran
serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif-preventif, dan terpenuhinya
kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik yang memerlukan. Sasaran
primer dari UKGS di sekolah dasar adalah peserta didik (murid sekolah) SD. Dalam
pelaksanaannya UKGS di sekolah dasar telah ditentukan ruang lingkup yang sesuai dengan
Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) yang meliputi pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, maka
ruang lingkup UKGS yaitu:
1. Penyelenggaraan Pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi:
a. Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
b.
Latihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
7/25/2019 Andi Ahmad Essay Indikator
http://slidepdf.com/reader/full/andi-ahmad-essay-indikator 3/6
c. Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat di implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk:
a. Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik;
b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan;
c.
Pencegahan/pelindungan terhadap penyakit gigi dan mulut;
d. Perawatan kesehatan gigi dan mulut;
e. Rujukan kesehatan gigi dan mulut.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat sekolah (guru,
murid, pegawai sekolah, orang tua murid, dan masyarakat).
Program UKGS ini harus di nilai secara periodik untuk menentukan tingkat keberhasi-
lannya sehingga dapat ditentukan apakah program ini efektif dan efisien dalam mengurangi
permasalahan gigi dan mulut siswa sekolah dasar dan apakah dapat diterapkan kembali baik
dengan atau tanpa perubahan didalamnya. Keberhasilan sebuah program kesehatan dapat
dilihat dari tercapainya target yang sudah ditentukan dan dirumuskan. Proses penentuan
target biasanya telah dirumuskan dalam proses perencanaan yang dilakukan sebelum program
siap dijalankan. Dalam Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) oleh Kementerian
Kesehtaan RI tahun 2012 telah di cantumkan beberapa target yang akan dicapai melalui program ini, target yang ingin dicapai merupakan indikator dari Global Goals for Oral
Health 2020 yang meliputi:
1.
Berkurangnya rasa sakit yang dinilai dari berkurangnya hari absen di sekolah karena
sakit.
2. Peningkatan proporsi bebas karies pada usia 6 tahun sebanyak x%.
3. Penurunan komponen D dari DMFT pada usia 12 tahun sebanyak x%, dengan perhatian
khusus pada kelompok berisiko tinggi. DMF-Teeth adalah indeks untuk menilai status
kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi permanen. Decay menandakan jumlah
gigi yang tidak ditambal/masih dapat ditambal, Missing menunjukkan jumlah gigi yang
ada indikasi untuk dicabut/gigi yang telah hilang karena karies, dan Filling menunjukkan
jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik.
4.
Berkurang sebanyak x% jumlah gigi di ekstraksi karena karies pada usia 18 tahun.
(Target penurunan tidak diberikan angka secara spesifik karena disesuaikan dengan faktor
lokal)
7/25/2019 Andi Ahmad Essay Indikator
http://slidepdf.com/reader/full/andi-ahmad-essay-indikator 4/6
Indikator tersebut merupakan indikator yang ditentukan oleh WHO sehingga harus
disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Namun dalam pedoman UKGS seharusnya sudah
dalam bentuk angka yang sudah dihitung dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia bukan
masih dalam bentuk yang belum pasti seperti di atas. Dalam pedoman telah disebutkan bahwa
program ini telah dilaksanakan sejak tahun 1951 dan sudah didapatkan data perkembangan
kesehatan mulut dan gigi, dengan data ini seharusnya sudah dapat dilakukan perhitungan
dengan mempertimbangkan kemampuan untuk mencapai target yang diinginkan. Angka
target yang telah ditetapkan akan digunakan dalam menilai program apakah berhasil atau
tidak, jika angka pencapaian kurang dari angka target maka keberhasilan program dianggap
belum tercapai, sedangkan ketika diperoleh angka pencapaian yang sama dengan atau lebih
dari ( > ) angka target maka program dapat dikatakan telah berhasil.
7/25/2019 Andi Ahmad Essay Indikator
http://slidepdf.com/reader/full/andi-ahmad-essay-indikator 5/6
Daftar Pustaka
Freeman, R dan M.Oliver. 2009. Do School Break-Time Policies Influence Child Dental
Health and Snacking Behaviouris? An Evaluation of a Primary School Programme.
British
Dental Journal Volume 206 NO. 12 JUN 27 2009.
http://media.proquest.com/media/pq/classic/doc/1771238661/fmt/pi/rep, diakses pada
tanggal 13 Desember 2015.
Freire-Maia FB, dkk. 2015. Oral Health-Related Quality of Life and Traumatic Dental
Injuries in Young Permanent Incisors in Brazilian Schoolchildren: A Multilevel
Approach. PLoS ONE 10(8): e0135369. doi:10.1371/journal. pone.0135369.
http://media.proquest.com/media/pq/classic/doc/3793737391/fmt/pi/rep, diakses pada
tanggal 13 Desember 2015.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
Kemenkes RI: Jakarta. http://pbpdgi.or.id/wp-content/uploads/2015/04/UKGS.pdf,
diakses pada tanggal 13 Desember 2015.
Muirhead, V E dan Lawrence, H P. 2011. Exploring School Oral Health Outcomes and
Neighbourhood Factors in Schools Participating in Ontario’s “Healthy School”
Recognition Program. Revue Canadienne De Sante . VOL. 102, NO. 1.
http://media.proquest.com/media/pq/classic/doc/2338158161/fmt/pi/rep, diakses padatanggal 13 Desember 2015.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2014. Situasi Kesehatan Gigi dan Mulut .
Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-
gilut.pdf, diakses pada tanggal 13 Desember 2015.
Shulman, E R, dkk. 2011. The Impact of a Continuing Education Oral Health Program on
Providing Services for Young Children by Dentists, Dental Hygienists and Dental
Assistants. http://media.proquest.com/media/pq/classic/doc/2497843191/fmt/pi/rep,
diakses pada tanggal 13 Desember 2015.
Sutjipto, Chrisdwianto, dkk. Gambaran Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Anak Usia 10-12 Tahun di SD Kristen Eben Haezar 02 Manado. Jurnal e-Biomedik
(eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 697-706.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=157415, diakses pada tanggal 13
Desember 2015.
7/25/2019 Andi Ahmad Essay Indikator
http://slidepdf.com/reader/full/andi-ahmad-essay-indikator 6/6
Winda, S U, dkk. 2015. Gambaran Karies Rampan pada Siswa Pendidikan Anak Usia Dini
di Desa Pineleng II Indah. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/download/6630/7966, diakses pada
tanggal 13 Desember 2015.
Yang, Yi-Hsin, dkk. 2009. Promoting Better Oral Health Practices among Aboriginal
Taiwanese Adolescents: a School Based Oral Health Education Intervention Program.
Journal of Health Care for the Poor and Underserved 20 (2009): 41 – 50.
http://media.proquest.com/media/pq/classic/doc/1908608481/fmt/pi/rep, diakses pada
tanggal 13 Desember 2015.