Andesit_umumSD.rtf

8
1. PENDAHULUAN Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil bentukan lelehan magma diorit. Nama andesit sendiri diambil berdasarkan tempat ditemukan, yaitu di daerah Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, gedung, jembatan, saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk batu belah, split dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun, Indonesia membutuhkan bahan galian ini yang terus setiap tahun. Mula Jadi Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulan mineral silikat yang kemudian menghablur akibat pendinginan magma pada temparatur antara 1500 - 2500 C membentuk andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas, kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap. Mineralogi Mineral yang ada dalam andesit ini berupa kalium felspar dengan jumlah kurang 10% dari kandungan felspar total, natrium plagioklas, kuarsa kurang dari 10%, felspatoid kurang dari 10%, hornblenda, biotit dan piroksen. Penamaan andesit berdasarkan kepada kandungan mineral tambahannya yaitu andesit hornblenda, andesit biotit dan andesit piroksen. Sifat Kimia dan Fisika Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur, silikat, alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor dan air. Prosentasi kandungan unsur-unsur tersebut sangat berbeda di beberapa tempat. Sebagai contoh, dalam Tabel 1., diperlihatkan komposisi kimia yang terdapat di Desa Kalirejo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Andesit berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan warna dalam keadaan lapuk berwarna abu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai kasar, andesit mempunyai kuat tekan berkisar antara 600 - 2400 kg/cm 2 dan berat jenis antara 2,3 - 2,7, bertekstur porfiritik, keras dan kompak.

Transcript of Andesit_umumSD.rtf

1. PENDAHULUAN

Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil bentukan lelehanmagma diorit. Nama andesit sendiri diambil berdasarkan tempat ditemukan, yaitu didaerah Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Peranan bahan galian ini penting sekali disektor konstruksi, terutama dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, gedung,jembatan, saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk batubelah, split dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun, Indonesiamembutuhkan bahan galian ini yang terus setiap tahun.

Mula Jadi

Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan kapur alkalisebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulanmineral silikat yang kemudian menghablur akibat pendinginan magma pada temparaturantara 1500 - 2500 C membentuk andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jeniskalium felspar natrium plagioklas, kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupahornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap.

Mineralogi

Mineral yang ada dalam andesit ini berupa kalium felspar dengan jumlah kurang 10%dari kandungan felspar total, natrium plagioklas, kuarsa kurang dari 10%, felspatoidkurang dari 10%, hornblenda, biotit dan piroksen. Penamaan andesit berdasarkan kepadakandungan mineral tambahannya yaitu andesit hornblenda, andesit biotit dan andesitpiroksen.

Sifat Kimia dan Fisika

Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur, silikat, alumunium, besi,kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor dan air. Prosentasikandungan unsur-unsur tersebut sangat berbeda di beberapa tempat. Sebagai contoh,dalam Tabel 1., diperlihatkan komposisi kimia yang terdapat di Desa Kalirejo, PropinsiDaerah Istimewa Yogyakarta.

Andesit berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan warna dalam keadaan lapuk berwarnaabu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai kasar, andesit mempunyai kuat tekan berkisarantara 600 - 2400 kg/cm2 dan berat jenis antara 2,3 - 2,7, bertekstur porfiritik, keras dankompak.

Tabel 1. Komposisi kimia Andesit

Senyawa Komposisi (%)SiO2 47,55Al2O3 18,37Fe2O3 8,19CaO 7,11MgO 2,25Na2O 1,70K2O 2,16TiO2 0,59MnO 0,22P2O5 0,30H2O 0,52

2.3. Potensi dan Cadangan

Potensi andesit di Indonesia sangat besar dan tersebar di setiap propinsi. Hasilinventarisasi dan eksplorasi oleh Direktorat Sumberdaya Mineral pada awal 1997,cadangan andesit tercatat sekitar 2,1 juta ton (Tabel 2).

PERTAMBANGAN

Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi andesit dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :

a. Penelitian geologi

Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui batas penyebaran secara lateral,termasuk mengumpulkan segala informasi geologi dan pemetaan topografi. Petatopografi pada tahap ini berskala 1 : 500;

b. Penelitian geofisika

Penelitian yang umum dilakukan berupa pendugaan geolistrik, yaitu penelitianberdasarkan sifat tahanan jenis batuan.

Kegiatan ini diselaraskan dengan data geologi permukaan ataupun bawah permukaan.Hasil interpretasi disajikan dalam bentuk penampang geologi yang didasarkan kepadahasil pengolahan data pengukuran geolistrik dengan menghubungkan setiap titik dugasatu dengan yang lainya. Keadaan geologi ini akan memperlihatkan penyebaran, baiksecara vertikal maupun lateral pada suatu penampang. Pendugaan geolistrik secara umumakan menyajikan data lapisan tanah pucuk dan lapisan andesit;

c. Pemboran

Kegiatan ini dilakukan untuk pengecekan secara rinci data endapan bagi keperluanperhitungan cadangan;

d. Pengambilan contoh

Kegiatan ini dimaksudkan untuk keperluan analisis laboratorium dan mekanika batuan;

e. Perhitungan cadangan

Perhitungan cadangan yang terdapat di daerah penyelidikan dilakukan dengan carametoda penampang (cross section method) yang sangat cocok untuk batuan yangpenyebarannya homogen serta ketebalannya relatif merata.

Volume cadangan dihitung per luas penampang yang dimensinya adalah di antara dualuas daerah penampang dan ketebalan pada titik-titik eksplorasi di sekelilingnya.

Dengan menjumlahkan volume seluruh penampang yang ada di daerah penyelidikantersebut, maka jumlah cadangan dapat diketahui.

Penambangan

Metode penambangan yang biasa diterapkan terhadap andesit adalah tambang terbuka(quarry). Bentuk topografi bahan galian umumnya berbentuk bukit, dan penambangandimulai dari puncak bukit (top hill type) ke arah bawah (top down) secara bertahapmembentuk jenjang (bench). Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan dapatdiuaraikan sebagai berikut :

a. Persiapan (development)

Meliputi pembangunan sarana dan prasarana tambang antara lain jalan, perkantoran,tempat penumpukan (stockpile), mobil-isasi peralatan, sarana air, work-shop, listrik(genset), serta poliklinik;

b. Pembersihan permukaan (land clearing)

Perbersihan permukaan lahan yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar dengan alatkonvensional atau buldoser;

c. Pengupasan lapisan penutup (stripping overburden)

Mengupas tanah penutup dilakukan dengan buldoser atau back hoe. Tanah penutupdidorong dan dibuang ke arah lembah (disposal area) yang terdekat, namun bilatumpukan hasil pengupasan ini jauh dari disposal area pembuangan-nya dapat dibantudengan dump truck.

d. Pembongkaran (lossening).

Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membongkar andesit dari batuan induknya sehinggadapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk melaksanakanpekerjaan ini dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan. Dalam kegiatan pemboranperlu ditentukan geometri lubang tembak yang meliputi berden, kedalaman, pemampat,

subdrilling dan spasi. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pemboran adalah crawlerrock drill (CRD) dan kompresor.

Sedangkan untuk kegiatan peledakan digunakan bahan peledak ANFO/ damotin. Dalamkegiatan peledakan ini, untuk mendapatkan ukuran produk yang diinginkan ditentukanmelalui perubahan spasi lubang ledak; makin rapat ukuran semakin kecil ukuranproduknya.

e. Pemuatan (loading).

Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis untuk memuat hasilkegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut yaitu truk;

f. Pengangkutan (transporting)

Bongkahan andesit diangkut ke lokasi unit peremukan menggunakan dump truck.

Peremukan

Pengolahan andesit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai kebutuhan.Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan (crushing plant). Tahapanpengolahan meliputi :1 Peremukan dengan primary crusher seperti jaw crusher, cone crusher atau gyratory

crusher yang dilanjutkan dengan Secondary crusher;2 Pengangkutan menggunakan ban berjalan;3 Pemisahan menggunakan pengayak (screen);4 Penghalus ukuran dengan rotopactor.

Dari proses peremukan akan menghasilkan beberapa macam ukuran antara lain : jenis sirtu ukuran - 50 + 30 mm ukuran - 30 + 20 mm ukuran - 20 + 10 mm ukuran - 10 + 4 mm ukuran - 4 m (abu-abu).

Jenis peralatan pada unit peremukan terdiri dari :

Pengumpan grizzly getar, suatu alat yang berfungsi sebagai pengatur banyaknyaumpan masuk ke dalam peremuk berahang (jaw crusher) dan ayakan pemisah dengansirtu;

Pengumpan getar, suatu alat yang berfungsi sebagai pengatur banyaknya umpanmasuk ke dalam peremuk rahang II (secondary crusher);

Peremuk, digunakan untuk memperkecil ukuran yang sesuai dengan permintaan. Alatyang digunakan adalah : Peremuk tingkat 1, yaitu peremuk berahang (jaw crusher) jenis single toggle;

Peremuk tingkat II yaitu peremuk berahang II, memakai tipe 80 dan 71, denganukuran masing-masing 36 x 10 dan 36 x 4.

Bagan alir proses peremukan terlihat pada Gambar 3. Untuk kepentingan lain sepertipembuatan hias, lantai, nisan dan peralatan rumah tangga, perlu dilakukan tahappengolahan, pemahat-an, penghalusan, dan pemolesan.

KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI.

Kegunaan

Andesit banyak digunakan untuk sektor konstruksi, terutama infrastruktur seperti saranajalan raya, jembatan, gedung-gedung, irigasi, bendungan dan perumahan, landasanterbang, pelabuhan dan lain-lain.

Untuk menguji kualitas batuan dapat dilakukan dengan uji kuat tarik, kuat tekan, kuatgeser, densitas, berat jenis dan lain-lain. Hasil dari uji itu akan diperoleh sifat-sifatelastisitas dari batuan. Sifat ini berperan penting sehubungan dengan pemanfaatan batuanitu sendiri.

Uji kuat tarik pada prinsipnya adalah dengan memberi beban atau gaya pada sisi contohandesit yang berbentuk silinder (penekanan diametral) sampai contoh batuan tersebutpecah (Gambar 4).

Perhitungan besaran kuat tarik diberikan dengan persamaan sebagai berikut :

Tt = 2.Fc/ D.L ; atau Tt = Fc/ r.L

Keterangan :

Tt = kuat tarik, (kg/cm2)Fc = gaya/bebas sampai contoh batan pecah, (kg)D = garis tengah contoh, (cm)L = panjang contoh, (cm)r = jari-jari contoh, (cm)

Uji kuat tekan dilakukan untuk memperoleh nilai kuat tekan (Tc), batas elastis (Te),modulus elastisitas/Young modulus (E), dan Poissons ratio (V). Kuat tekan dihitungdengan rumus :

Tu = Pu/A

Keterangan :

Tu = kuat tekan uniaxial, (kg/cm2)Pu = beban maksimum pada saat contoh batuan pecah, (kg)A = luas permukaan contoh, (cm2)

Spesifikasi

Andesit banyak digunakan di sektor kontruksi. Pemanfaatan yang lain adalah untukbahan baku pembuatan dimension stone, patung seni dan sebagainya.

a. Kontruksi/bangunan

Dalam bentuk agregat, andesit banyak digunakan untuk pembangunan jembatan,pembuatan galangan kapal untuk dermaga, pondasi jalan kereta api, bendungan/damdan sebagainya.Persyaratan yang harus dipenuhi untuk kebutuhan konstruksi dan bangunan menurut SII.0378-80 (Tabel 4).

b. Dimension stone

Pada pembuatan dimension stone andesit dipotong berdasarkan ukuran tertentu, dipahat,diampelas/diasah, kemudian dipoles agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan : batu hias,tegel, dan peralatan rumah tangga.

PERKEMBANGAN DAN PROSPEK

Krisis ekonomi Indonesia sejak Juli 1997 menyebabkan lumpuhnya dunia usaha di dalamnegeri termasuk pula pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, irigasi, danpengembang sektor perumahan/real estate, sebagai pemakai utama andesit. Denganmembaiknya kurs rupiah terhadap dolar diharapkan akan membawa ke arah pemulihanperekonomian Indonesia sehingga dunia usaha akan bergairah kembali.

Cadangan andesit di Indonesia berjumlah milyaran ton, tersebar merata di seluruh daerahIndonesia. Dari kenyataan itu, untuk masa mendatang diperkirakan pengusahaan andesitdi Indonesia akan mengalami peningkatan sejalan dengan kembali dimulainyapembangunan perumahan baik RSS, RS maupun real estat, juga pembangunan sektorkonstruksi lainnya seperti jalan, jembatan dsb. Identifikasi faktor yang mempengaruhipasar, baik itu sektor pendukung maupun penghambat pengembangan usahapertambangan andesit adalah :

cadangan; potensi andesit di Indonesia jelas memungkinkan dengan jumlah cadanganyang besar dan lokasinya tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia;

tenaga kerja; cukup melimpah, biaya operasi tenaga kerja murah adalah faktor yangmenguntungkan baik bagi perusahaan maupun pemerintah;

konsumen; perkembangan sektor kontruksi (jalan dan perumahan) dan sektor industriyang mulai membaik merupakan indikator akan meningkatnya tingkat kebutuhanandesit di sektor ini. Oleh karena itu pengembangan pertambangan andesit denganberorientasi kepada pemenuhan kebutuhan sektor ini cukup memberikan harapan.

Perkembangan konsumsi andesit di sektor industri dalam kurun waktu 1987 -1997menunjukkan kecenderungan yang meningkat dengan laju perubahan tahunan sebesar0,44%. Jenis industri barang-barang dari semen, genteng, dan barang bukan logamlainnya merupakan pemakai utama komoditas ini (Tabel 4).

Tabel 4.

Perkembangan komsumsiandesit di sektor industri

Tahun Andesit (ton)1987 2.174.0001988 2.679.0001989 2.797.0001990 2.290.0001991 3.048.0001992 3.183.0001993 3.323.0001994 3.469.0001995 3.622.0001996 3.782.0001997 3.940.000

Sumber : Biro Pusat Statistik, diolah kembali

Di sektor konstruksi, konsumsi andesit sebagai indikatornya adalah pemakaian di subsektor perumahan.

Pembangunan perumahan di Indonesia dilakukan melalui dua cara yaitu dibangun olehperorangan dan melalui pihak lain/investor seperti Perumnas, KPR-BTN, dan Real EstateIndonesia (REI).

Pembangunan perumahan di Indonesia dilakukan melalui dua cara yaitu dibangun olehperorangan dan investor seperti Perumnas, KPR-BTN, dan Real Estate Indonesia (REI).

Menurut data dari BPS, dalam kurun waktu tahun 1987 - 1996 melalui Perumnas telahdibangun sebanyak 328.425 unit yang terdiri dari 127.023 unit Perumahan Sederhana,190.442 unit Perumahan Inti, dan 10.960 unit Rumah Susun (Rusun). Dalam kurun waktuyang sama telah dibangun sebanyak 163.247 unit melalui KPR-BTN yang terdiri dari143.940 unit melalui developer swasta dan 19.307 unit melalui developer Perumnas.Adapun melalui REI dalam kurun waktu tersebut jumlah terbesar yang dicapai adalahsebanyak 268.432 unit.

Khusus untuk KPR-BTN, Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS),pada 2000 BTN mentargetkan sekitar 100.000 unit rumah. Hal ini diperkuat pula olehperkiraan pemerintah bahwa pada tahun 2000 menyediakan dana sebesar Rp. 1,2 triliununtuk program pembangunan perumahan bagi masyarakat golongan penghasilan rendah.

Perekonomian Indonesia yang cenderung membaik diperkirakan kebutuhan akanperumahan terutama tipe yang dibangun melalui KPR-BTN akan semakin meningkat dimasa mendatang, dan ini berarti kebutuhan akan andesit juga akan meningkat. Demikianjuga halnya dalam pembangun gedung-gedung pusat pertokoan, pusat perkantoran swastaataupun pemerintahan, pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan serta saranairigasi yang setiap tahun diperkirakan akan terus meningkat merupakan peluang bagipertambangan andesit.

Dari sisi teknologi, secara umum penambangan andesit dapat dilakukan secara sederhana

atau mekanis/ peledakan. Jumlah investasi yang dibutuhkan relatif kecil sehingga turutmendorong pengembangan usaha pertambangan andesit. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pembangunan pertambangan andesit adalahjumlah pengusahaan andesit non-formal. Selain itu, adanya beberapa kontraktorkonstruksi yang juga merupakan pemasok andesit yang keberadaannya tersamar dan sulitdiketahui, akan menutup peluang pihak lain yang akan berusaha menjadi pemasokandesit.

Masalah lingkungan dan tata guna lahan juga merupakan faktor yang perludipertimbangkan. Perusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan penambanganakan terjadi. Penggunaan lahan berpotensi andesit untuk kegiatan sektor lain akanberakibat areal yang boleh ditambang menjadi terbatas.

PENUTUP.

Pesatnya kegiatan pembangunan menyebabkan peningkatan pendayagu-naan sumberdaya alam termasuk andesit. Kebutuhan bahan galian tersebut bagi pembangunan menjadisangat besar, di sektor konstruksi maupun di sektor industri.

Potensi andesit yang demikian besar patut disyukuri dengan mulai membaiknyaperekonomian di dalam negeri dan diharapkan di waktu mendatang dapat menarik minatpara pengusaha tambang untuk mengembangkan usaha andesit, yang berarti pulamemperluas lapangan kerja dalam rangka pemberdayaan perekonomian masyarakat.

***