ANC
-
Upload
nurul-jalilah -
Category
Health & Medicine
-
view
1.143 -
download
0
description
Transcript of ANC
ASUHAN KEPERAWATAN MASA HAMIL(PRENATAL/
ANTENATAL CARE (ANC)
Nurul Hidayatun Jalilah, S.Si.T
PRENATAL
• adalah periode persiapan fisik ( pertumbuhan janin, adaptasi maternal) & psikologis ( antisipasi jadi orangtua)
• Tujuan perawatan prenatal: melindungi kehidupan, kesehatan ibu & fetus, menjamin kepuasaan dan peningkatan pengalaman ibu dan keluarga
• Kunjungan prenatal direncanakan untuk mengikti pertumbuhan, perkembangan janin, mengidentifikasi kelainan yg dapat menggangu persalinan normal
ANTENATAL CARE
Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
TUJUAN ANC1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
LANJUTAN….4. Mempersiapkan kehamilan cukup
bulan, melahirkan dengans elamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
PROGRAM ANC Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :1 kali pada trimester I1 kali pada trimester II2 kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
PELAYANAN ASUHAN STANDAR MINIMAL “7T”
1. Timbang berat badan2. Tekanan Darah3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)4. TT lengkap (imunisasi)5. Tablet Fe minimal 90 paper selama
kehamilan6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung
rambut sampai ujung kaki7. Tanya (temu wicara) dalam rangka
persiapan rujukan
KONSEP PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1. Anamnesa2. Pemeriksaan Umum3. Pemeriksaan khusus obstetri4. Pemeriksaan penunjang5. Diagnosis / kesimpulan6. Diagnosis banding7. Prognosis
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1. ANAMNESIS
1. Identitas pasien dan suami termasuk nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama alamat →
identifikasi / mengenal pasien dan mengetahui status sosial ekonomi untuk menentukan anjuran / pengobatan yang akan diberikan serta penentuan prognosa kehamilan setelah mengetahui umur pasien
2.Keluhan – keluhan yang muncul pada pemeriksaan
3.Riwayat menstruasi menarche, teratur / tidak, lamanya, banyaknya darah, nyeri +/- → menilai faal alat kandunganHPHT / hari pertama haid terakhir → penentuan taksiran partus dengan hukum NAEGELE : (tanggal + 7) (bulan - 3) (tahun + 1)
4.Riwayat perkawinan → kawin / tidak, berapa kali, berapa lama (anak mahalkah?)
5.Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan +/- , hiperemesis gravidarum +/- → prognosa
6. Riwayat persalinan sebelumnya → spontan / buatan, aterm +/-, perdarahan +/-, siapa yang menolong → prognosa
7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-, perdarahan +/-, laktasi ? → prognosa
8. Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin, hidup +/-, berat lahir, bagaimana keadaan sekarang (normal / cacat)
9. Riwayat kehamilan sekarang → kapan merasakan gerak anak, hamil muda (mual, muntah, sakit kepala, perdarahan +/-), hamil tua (edema kaki / muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang)
10. Riwayat penyakit keluarga → penyakit keturunan +/- (DM, kelainan genetik), riwayat kembar, penyakit menular +/- (TBC)
11. Riwayat kontrasepsi → pakai +/-, metodenya ?, jenisnya, berapa lama, efek samping
2. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik Umum
Meliputi pemeriksaan tanda vital, yaitu tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
Pemeriksaan fisik lengkap dari kepala sampai ujung kaki untuk menemukan apakah ada kelainan, termasuk status gizi, tinggi dan berat badan.
Dan pemeriksaan tanda – tanda kehamilan meliputi wajah, dada, abdomen dan genetalia eksterna dan interna serta pemeriksaan panggul.
Pemeriksaan Fisik Umum Keadaan umum , gizi, bentuk tubuh,
kesadaran Tanda vital : tekanan darah, frekuensi nadi,
frekuensi nafas Apakah ada anemia, sianosis, ikterus,
dispneu Keadaan jantung dan paru Edema +/- Refleks terutama refleks lutut Berat badan → perhatikan perubahan berat
badan setiap pemeriksaan Tinggi badan
3. PEMERIKSAAN OBSTETRIa. Inspeksi Muka → chloasma gravidarum, edema +/-Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera
ikterik +/-Mulut → gusi dan gigi Leher → JVP, pembesaran kelenjar tiroid
dan kelenjar limfe +/-, Mammae → bentuk, simetris,
pembesaran, puting susu melebar, areola hiperpigmentasi, vaskular ↑, hiperplasia jaringan kelenjar
Cara : Posisi duduk dan kedua tangan di sisi tubuh :
melihat kulit, warna, ukuran, contour Posisi kedua tangan di atas kepala : melihat
retraksi, cekungan Posisi kedua tangan di pinggang : melihat
kelainan / lesi yang jinak Posisi merunduk : melihat simetris, retraksi puting
susu Abdomen → membesar, pigmentasi linea alba dan
striae, sikatriks +/-, terlihat gerak anak +/- Genitalia eksterna dan interna (inspekulo) Vulva → perineum, varices +/-, flour albus +/- Anus → hemoroid +/-, Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial, ankle,
punggung kaki), sikatriks +/-
b. Palpasi Pemeriksaan AbdomenUterus → menentukan usia kehamilan dan letakpresentasi bayi dalam rahimCara : Pemeriksaa Leopold Pemeriksaan ini terdiri dari 4 tindakan yang
masing-masing
A. LEOPOLD 1 Mengetahui letak presentasi kepala dan
bokong. Cara:
- menghadap ke kepala pasien gunakan ujung jari kedua tangan untuk mempalpasi fundus uteri.- apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras, bulat dan mudah digerakkan dan “ballotable”.- apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lembut, tidak beraturan, tidak rata, melingkar dan sulit digerakkan.
B. LEOPOLD 2 Maneuver ini untuk mengidentifikasi hubungan
bagian tubuh janin ke depan, belakang atau sisi pelvis ibu.
Cara: - menghadap ke kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen, pertahankan uterus dengan tangan yang satu dan palpasi sisi lain untuk menentukan lokasi punggung janin.- bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan. bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk / posisi tidak jelas dan menonjol, dan mungkin bisa bergerak pasif atau aktif.
C. LEOPOLD 3 Maneuver ini mengidentifikasikan bagian
janin yang paling dekat dengan serviks. Bagian janin inilah yang pertama kali kontak dengan jari pada saat pemriksaan vagina, umumnya adalah kepala atau bokong
Cara: Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada
kedua sisi abdomen pasien tepat diantara simphisis dan minta pasien untuk menarik nafas dan menghembuskannya.
Pada saat pasien menghembuskan nafas, tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam di sekitar bagian presentasi.
D. LEOPOLD 4 Maneuver ini mengidentifikasi bagian
terbesar dari ujung kepala janin yang dipalpasi di bagian sisi pelvis. Apabila posisi kepala fleksi ujung kepala adalah bagian depan kepala. Apabila posisi kepala ekstensi, ujung kepala adalah bagian oksiput.
CARA menghadap ke kaki pasien. Secara perlahan gerakkan jari tangan ke
sisi bawah abdomen ke arah pelvis hingga ujung jari salah satu tangan menyentuh tulang terakhir. Inilah ujung kepala.
Jika bagian ujung terletak di bagian yang berlawanan dengan punggung, ini adalah pundak bayi dan kepala pada posisi fleksi.
Jika kepala pada posisi ekstensi, ujung kepala akan terletak pada bagian yang sama dengan punggung dan bagian oksiput menjadi ujung kepala.
Mammae → tegang dan noduler, sensasi geli (+), colostrum (+)
Cara : Posisi berbaring dengan 1 tangan diangkat
keatas dan punggung tangan diletakkan di dahi kemudian diraba mulai dari axilla mengikuti arah panah seperti pada gambar : untuk memeriksa sisi lateral mammae
Posisi berbaring dengan 1 tangan diangkat keatas kemudian puting susu ditekan : colostrum +/-
Pemeriksaan panggulConjugata diagonalis → karena diameter
transversa tidak dapat diukur langsung maka dicari diameter anteroposterior / conjugata diagonalis
Cara : dengan jari tengah coba dicapai promontorium, kemudian tekan jaringan antara jari pemeriksa dengan ibu jari dan tandai. Jarak antara ujung jari yang masuk dengan tanda tadi itulah conjugata diagonalis.
Pemeriksaan DalamUntuk mendapatkan data tentang:1. Uterus:ukuran uterus dalam
minggu,bentuk,posisi,lunak atau keras dan lokasi uterus
2. Keadaan servix:membuka/menutup,lunak/keras.tipis/tebal,posisi depan/belakang
3. Panggul:luas/sempit4. Keadaan jalan lahir
Cara permeriksaan dalam:- Klien berbaring terlentang dalam posisi
litotomi atau dorsal recumbent- Pasang sarung tangan steril pada tangan
kanan pemeriksa- Masukkan jari tengah dan telunjuk
kedalam vagina- Pada waktu memasukkan jari,pertama
letakkan ujung jari tengah pada voca navikulare baru tekan secara lambat kebawah dan dorong kearah introitus secara perlahan sambil didikuti jari telunjuk
- Tangan yang diluar diletakkan diatas sinfisis dan membantu jari-jari yang ada didalam
- Diraba dan diperiksa keadaan dinding vagina dan servix untuk mengetahui apakah terdapat kelaianan atau tidak
- Tentukan besar, bentuk dan letak rahim dengan meraba badan rahim diantara kedua tangan (pada kehamilan muda)
- Pada kehamilan tua dapat diraba adanya pembukaan servix,bagian terdepan dari janin dan ukuran dalam dari panggul
4. PEMERIKSAAN PENUNJANGa. Pemeriksaan darah Hematokrit. Leukosit dan hitung diferensial. Golongan darah dan faktor Rhesus. Tes serologis sifilis VDRL, Rubella, Hepatitis B dan [HIV], toxoplasma (pada
kasus resiko tinggi). OGTT pada kasus tertentu. Untuk skrining NTD’s perlu dilakukan
pemeriksaan hCG, unconjugated estriol dan serum AFP pada kehamilan 16-18 minggu.
b. Pemeriksaan genetik dilakukan pada wanita hamil usia > 35
tahun dan dengan riwayat kelainan kongenital dalam keluarga.
CVS (chorionic villi sampling) dikerjakan pada kehamilan 10 – 12 minggu dengan resiko abortus pada 1 – 3% kasus.
Amniosentesis dikerjakan pada kehamilan 16 - 18 minggu dengan resiko abortus 1 – 2% ; bila dilakukan dengan panduan utrasonografi resiko abortus <1%
c. Pemeriksaan urinalisis Pemeriksaan biakan air seni Pemeriksaan proteinuria, glukosa dan keton pada
tiap kunjungan antenatal Proteinuria > 300 mg/24 jam ( ≥ 2+ pada
pemeriksaan dipstick) berhubungan dengan disfungsi ginjal, preeklampsia eklampsia.
Glukosuria menunjukkan adanya aliran glukosa kedalam ginjal melebihi kapasitas resorbsi, bila keadaan ini disertai dengan kenaikan gula darah maka hal ini menunjukkan adanya intoleransi karbohidrat.
Selama kehamilan, ketonuria menunjukkan adanya defisiensi asupan karbohidrat dalam makanan.
D . Pemeriksaan papaniculoau smear Harus dikerjakan kecuali bila telah
dikerjakan dalam waktu setahun sebelum kehamilan. Dapat pula dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya gonorrhoea atau chlamydia. Bila ada indikasi, harus dilakukan pemeriksaan mikroskopik pada sekresi vagina.
E. Group B Streptrococcus - GBS Pemeriksaan GBS pada kehamilan lanjut ( > 36 minggu) dilakukan pada traktus vagina bagian distal. Bila positif, harus diterapi dengan ampicilline untuk menghindari terjadinya GBS sepsis pada neonatus.
F. Tuberculin skin test Dilakukan pada pasien resiko tinggi menderita tuberkulosis.
PERSIAPAN DALAM
MENGHADAPI PERSALINAN
Semakin mendekati aterm, pasien harus diberi informasi mengenai tanda-tanda awal persalinan. Pasien diharapkan datang ke Rumah Sakit (atau rumah bersalin) bila kontraksi uterus semakin sering dengan interval 5 – 10 menit.
Pasien diminta untuk waspada dan pergi ke rumah sakit bila terjadi:
Ketuban pecah Perdarahan pervaginam Berkurangnya / hilangnya gerakan janin Munculnya tanda-tanda preeklampsia berat
(edema tangan serta muka yang berlebihan, gangguan visus, sakit kepala hebat, nyeri epigastrium atau kejang)
Demam dan menggigil Nyeri abdomen atau nyeri punggung yang
tak wajar
NUTRISI DALAM KEHAMILAN
A. Protein Kebutuhan protein pada paruh kedua kehamilan 1 gram/Kg + 20 gram perhari ( total kebutuhan perhati ± 80 gram ) Protein terutama diperlukan untuk pertumbuhan janin B. Kalsium Asupan kalsium pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan masa laktasi ditambah sebesar 1.5 gram perhari. Kekurangan kalsium akan menyebabkan demineralisasi tulang ibu.
Zat besi Pada wanita hamil dan laktasi disarankan penambahan asupan zat besi sebesar 30 – 60 mg perhari. Selama kehamilan, diperkirakan 300 – 500 mg zat besi yang diberikan pada janin.
Vitamin & Mineral Preparat Vitamin & Mineral diberikan bukan sebagai pengganti asupan makanan yang normal.
CairanYang direkomendasikan adalah 6 – 8 gelas/hr (1500 – 2000ml/hr).Air membantu pencernaan dengan melarutkan makanan dan membantu transportasi, Untuk pertukaran nutrien dan produk sampah melalui membran sel, membantu mempertahankan suhu tubuh
KELUHAN UMUM SELAMA
KEHAMILAN
Keluhan yang sering muncul dalam kehamilan dapat dikurangi dengan penyuluhan kesehatan dan bila sangat diperlukan dapat diberikan terapi.
a) Ptialismusb) Picac) Gangguan miksid) varisese) Oedemaf) Nyeri sendi , nyeri panggul dan tekanan
panggul g) Kejang tungkai bawah h) Tangan dirasa ketat dan kebas
DX KEPERAWATAN
PADA MASA HAMIL
Trimester 1Diagnosa Keperawatan:1. Ansietas B.d:
- Kekhawatiran terhadap diri sendiri- Perubahan fisik selama hamil- Perasaannya atau perasaan orang lain terhadap kehamilan- Rasa tidak nyaman pada awal kehamilan
2. Perubahan proses keluarga B.d- Respon keluarga terhadap diagnosa kehamilan
3. Defisit pengetahuan B.d- Peran diri sendiri pada penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan
4. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan B.d:- Morning sickness
5. Perubahan pola sexual B.d- rasa kurang nyaman pada awal kehamilan- rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin
Trimester 2Diagnosa Keperawatan1. Gangguan citra tubuh B.d perubahan
antomi dan fisiologi kehamilan2. Perubahan dalam pemeliharaan
kesehatan B.d defisit pengetahuan tentang tindakan-tindakan perawatan diri (istirahat dan relaksasi, personal higiene)
3. Nyeri B.d rasa tidak nyaman selama hamil
4. Risiko tinggi cidera B.d - Tidak memakai alat pengaman dan sandaran kepala di dalam mobil- Pemajanan terhadap bahan kimia yang berbahaya
5. Perubahan proses keluarga B.d- Pemahaman yang kurang tentang perubahan pada tm 2- Perubahan hubungan sexual atau dukungan perkawinan
6. Ansietas B.d- Rasa tidak nyaman selama masa hamil- Perubahan dinamila keluarga- Kesejahteraan janin
Trimester 3Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan koping individu B.d kurang
pengetahuan tentang- Pengkajian risiko, mis;persalinan prematur- Mengenali awitan persalinan palsu atau sejati- Tindakan perawatan diri- Pengaturan kedaruratan
2. Perubahan proses keluarga B.d- Pemahaman entang perubahan dan kebutuhan pada tm 3 yang tidak adekuat- Kekhawatiran yang meningkat terhadap persalinan- insomnia
3. Gangguan pola tidur B.d- Rasa tidak nyaman pada akhir kehamilan- Kecemasan dalam menghadapi persalinan
4. Intoleran aktivitas B.d- Peningkatan berat dan perubahan pusat gravitasi- Ansietas- Gangguan tidur
TERIMA KASIH
MATERI DAPAT DI UNDUH www.deden-informasionline.blogspot.com