ANC Anemia Poli Edit2
Transcript of ANC Anemia Poli Edit2
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN (ANC)
a. Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, 1998).
Masa kehamilan adalah dimulai dari timbulnya ovulasi dimana lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak boleh lebih dari 300 atau 43
minggu. (Wiknjosastro, 1999).
Kehamilan adalah masa atau waktu dari mulainya konsepsi sampai
lahirnya janin dimana lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Saifuddin, 2002).
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan, dimana lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 hari atau 9 bulan 7 hari) dihitung sejak hari pertama haid berakhir.
b. Etiologi
Kehamilan dimulai setelah terjadinya fertilisasi ovum manusia oleh sebuah
spermatozoon yang secara nominal terjadi di tuba fallopi setelah ovulasi dan 6
hari kemudian blastokista mulai menanamkan diri dalam endometrium uterus.
(Cunningham, 1995).
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermaztoon) yang dilanjutkan dengan proses nidasi dan
plasentasi. (Mochtar, 1998).
c. Fisiologi
Tiap bulan seorang wanita melepaskan 1 sampai 2 sel telur dari indung telur
yang ditangkap oleh fimbriae kemudian masuk ke dalam saluran telur.
1
Pada saat persetubuhan, semen ditumpahkan ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak masuk ke dalam rongga rahim menuju saluran telur.
Pembuahan terjadi di tuba fallopi.
Hanya sebuah sperma yang memiliki kapasitas atau kemampuan untuk
membuahi. Pada sperma itu ditemukan peningkatan konsentrasi DNA di
nukleusnya dan kaputnya lebih mudah tembus zona pellusida yang melingkari
ovum karena mengandung enzim Hialuronidase. Sesudah itu zona pellusida
sebera berubah dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi oleh sperma yang
lain.
Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak menuju
rongga rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang
disini dan disebut nidasi.
Sesudah pembelahan maka ovum mempunyai 22 kromosom otosom serta 1
kromosom x, spermatozoon memiliki 22 kromosom otosom dengan 1 kromosom x
atau 1 kromosom y. Zigot hasil pembuahan memiliki 44 kromosom serta 2
kromosom x akan tumbuh menjadi janin laki-laki.
Beberapa jam setelah pembuahan terjadi zigot akan membelah diri dalam
waktu 3 hari menjadi kelompok yang sama besarnya. Hasil konsepsi ini berada
dalam stadium Morulla. Di dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai tingkat
stadium Blastula.
Saat nidasi kadang-kadang terjadi perdarahan desidua yang disebut tanda
HARTMANN. Jika nidasi ini terjadi barulah adanya tanda kehamilan.
Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri diseubt
desidua Kapsularis. Sementara yang terletak antara hasil konsepsi dengan dinding
uterus disebut desidua Basalis dimana plasenta akan dibentuk. Desidua yang
meliputi dinding uterus yang lain disebut desidua Parietalis.
Hasil konsepsi diselubungi oleh jonjot-jonjot disebut Villi Koreelis dan
berpangkal pada korion.
Setelah nidasi akan terjadi defrisiasi sel bastula. Sel-sel yang lebih kecil dekat
eksosellom membentuk entoderm dan volk sak sedangkan sel-sel yang lebih besar
2
terjadi entoderm dan membentuk ruang amnion dan antara volk sak dan ruang
amnion terdapat Embironale plate.
Sel-sel trofoblast mesodermal tumbuh sekitar embrio dan melapisi sebagian
dalam trofoblast. Terbentuk korionik membran yang kelak menjadi korionik.
Trofoblast menghasilkan hormon human chorionik gonadotropin yang
mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh terus dan menghasilkan progesterone
sampai plasenta cukup membuat progesterone sendiri. Hormon ini dapat
ditemukan dalam air kencing wanita hamil.
Pertumbuhan embrio terjadi dalam embrionale plate yang selanjutnya terdiri
atas 3 lapisan sel yaitu sel-sel ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Sementara
ruang amnion tumbuh dengan cepat mendesak eksoselom akhirnya dinding ruang
amnion mendekati korion. Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi
padat dinamakan body stalk.
Tali pusat sendiri berasl dari body stalk, terdapat pembuluh-pembuluh darah
sehingga ada yang menamakannya vascular stalk.
Plasenta terbentuk lengkap kehamilan ± 16 minggu. Dimana fungsi plasenta
mengusahakan janin tumbuh dengan baik.
Dimana ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion
dan korion terdapat likkuar amnii (air ketuban). Air ketuban diketahui berasal dari
mana.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk.
Umumnya denyut jantung janin dapat dicatat pada minggu ke 12. Pada minggu ke
16 sistem muskuloskletual sudah matang dan mulai minggu ke 28 janin bisa
bernapas. Minggu ke 32 janin mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor. Dan
pada minggu ke 38 seluruh uterus terisi oleh bayi. (Wiknjosastro, 1999).
d. Perubahan Fisiologi dan Psikologi Pada Ibu Hamil
1) Trimester Pertama
Perubahan Fisiologi
a) Perdarahan sedikit/spooting sekitar 11 hari setelah konsepsi (perdarahan
implantasi).
b) Nyeri dan pembesaran payudara.
3
c) Kelelahan yang sangat.
d) Sering kencing karena uterus membesar dan menekan kantung kemih.
e) Mual muntah dimulai pada kehamilan 8 minggu dan berakhir pada kehamilan
12 minggu.
f) Pertumbuhan janin di atas simpisis pubis bisa dirasakan mulai umur
kehamilan 12 minggu.
g) Tanda hegar dan goodell muncul pada kehamilan 8 minggu.
h) Tanda Chardwick timbul pada kehamilan 12 minggu.
i) Leukorrhoea meningkat akibat pengaruh estrogen.
j) Mengalami kenaikan BB 1-2 kg selama trimester 1.
Perubahan Psikologis (Wiknjosastro, 1999).
Pada beberapa wanita reaksi psikologis dan emosional pertama terhadap
kehamilan dan segala akibatnya berupa kecemasan, kegusaran, ketakutan, dan
perasaan panik. Dalam alam pikiran kehamilan merupakan ancaman, gawat,
menakutkan, dan membahayakan bagi mereka. Mereka tidak hanya menolak
kehamilan, akan tetapi berusaha pula untuk menggugurkannya. Bahkan kadang-
kadang mencoba bunuh diri.
2) Trimester Kedua
Perubahan Fisiologi
a) Uterus terus membesar.
b) Setelah 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan antara simpisis
dan pusat.
c) Sekresi vagina meningkat pada kehamilan 16 minggu.
d) Sering kencing berkurang.
e) BB meningkat 0,4-0,5 kg perminggu.
f) Umur kehamilan 20 minggu tinggi fundus uteri berada pada dekat pusat.
g) Payudara mulai mengeluarkan kolostrum pada kehamilan 20 minggu.
h) Gerakan bayi dirasakan.
i) Nampak perubahan kulit : cloasma, arcola mammae, linea nigra dan striae
gravidarum.
4
j) Kram pada kaki dan konstipasi mungkin dialami.
k) Pernapasan thoracis mengganti pernapasan abdominal.
Perubahan Psikologis (Wiknjosastro, 1999).
Dalam kehamilan triwulan II identifikasi kehamilan sebagai konsep abstrak
berubah menjadi identifikasi nyata, dengan perut menjadi lebih besar, ibu
merasakan gerakan janin, dan dokter atau bidan mendengar denyut jantung janin.
Dalam masa ini terbanyak wanitas sudah dapat menyesuaikan diri dengan
kenyataan.
3) Trimester Ketiga
Perubahan Fisiologi
a) Umur kehamilan 28 minggu tinggi fundus antara pusat dan prosesus siphoid.
b) Umur kehamilan 32-36 minggu tinggi fundus uteri setinggi xiphoid.
c) Payudara penuh dan nyeri tekan.
d) Sering kencing karena kepala mulai turun ke rongga panggul dan menekan
kantung kemih.
e) Umur kehamilan 38 minggu bagian terendah janin turun ke rongga panggul.
f) Sakit pinggang dan sering kencing makin meningkat.
g) Susah tidur dan kaki bengkak mungkin dialami.
h) Mungkin mengalami dyspnea (sesak).
i) Terjadi peningkatan kontraksi braxton hicks.
(Pusdiknakes, 2003).
Perubahan Psikologis (Wiknjosastro, 1999)
Setelah calon ibu sudah dapat menyesuaikan diri, karena kehidupan psikologis,
emosional dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai persalinan yang akan
datang dan tanggung jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya. Berbagai
penjelmaan dapat terjadi.
1. Di antara wanita yang menunjukkan sikap masa bodoh atau penolakan
terhadap kehamilan muda sekarang banyak yang menunjukkan sikap positif
atau sedikitnya sikap lebih menerima kehamilan.
5
2. Para wanita dari golongan sosial ekonomi rendah, yang jarang datang untu
pemeriksaan kehamilan, mulai mengunjungi klinik-klinik serta mendaftarkan
diri untuk persalinan di rumah sakit atau rumah bersalin.
3. Persiapan-persiapan dibuat di rumah untuk perawatan si bayi sepulang dari
rumah sakit.
Perlu mendapatkan perhatian, bahwa dua golongan wanita dalam masa ini
diliputi oleh perasaan takut, yakni :
1. Wanita yang mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan dalam
kehamilan. Kehamilan atau persalinan yang sebelumnya dan primigravida
yang menakutkan dan mengerikan dari wanita-wanita lain.
2. Multipara yang sudah lanjut umurnya dan mengalami kehamilan dan
persalinan yang normal dan lancar. Kecemasan dan kekhawatiran yang
timbul pada wanita ini tidak terhadap dirinya sendiri, melainkan terhadap
janin yang sedang dikandung dan terhadap anak-anak lainnya. Siapa yang
akan mengurus mereka apabila terjadi apa-apa dengan dirinya waktu
melahirkan ?.
Dua golongan wanita terakhir memerlukan pengertian dari dokter dan
keluarganya. Rasa simpati, pendekatan psikologik yang tepat dan kepercayaan
wanita bahwa dokter dan stafnya akan melakukan segala sesuatu untuk
meringankan penderitaan dan untuk menyelamatkan ibu dan bayi, banyak
menolong si ibu.
e. Tanda-tanda kehamilan
1. Tanda pasti kehamilan
a. teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemerikasaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. pembesaran uterus
6
b. pada pemeriksaan dalam dijumpai tanda hegar, tanda Brakton Hiks, tanda
Piscasek, tanda Goodell, tanda Chadwicks, Teraba Balotement,
pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
b. Mual dan muntah
c. Mengidam
d. Pingsan
e.Hyperpigmentasi kulit disekitar pipi, dinding perut dan disekitar payudara
f. hipersalivasi
g. Anoreksia
h. Epulis ( papil gusi)
f. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
1. Kehamilan muda
a. Muntah terus menerus
b. Perdarahan pervaginam
c. Hypertensi
d. Nyeri perut bagian bawah
2. Kehamilan tua
a. perdarahan pervaginam
b. sakit kepala yang hebat
c. penglihatan kabur
d. bengkak di wajah dan jari-jari tangan
e. keluar cairan pervaginam
f. gerakan janin tidak terasa
g. nyeri perut yang hebat
PENATALAKSANAAN
Asuhan Kebidanan Dengan Langkah Varney
1. Pengaknjian data
7
a. melakukan pengkajian data subyektif melalui wawancara dan anamnese,
meliputi :
riwayat kehamilan yang lalu dan sekarang
riwayat sosial ekonomi
riwayat penyakit yang dahulu dan sekarang
b. melakukan pengkajian data obyektif melalui pemeriksaan, meliputi :
pemeriksaan keadaan umum dan tanda vital
pemeriksaan yang dilakukan dengan
# Teknik inspeksi adalah proses observasi dengan menggunakan mata.
Tujuannya untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan
status fisik
# Palpasi adalah pemerikasaan dengan meraba mempergunakan telapak
tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada telapak dan jari
tangan
Untuk kehamilan dibawah 22 minggu pengukuran TFU dilakukan dengan
menggunakan jari (Metode Spiegelberg) sedangkan untuk kehamilan lebih
dari 22 minggu pengukuran TFU menggunakan pita ukur (metode Mac
Donald)
Periksaan raba / palpasi leopold
a. Leopold I
Untuk menetukan TFU dan bagian janin yang ada pada fundus
uteri dengan cara petugas menghadap ke muka ibu, uterus
dibawa ke tengah tentukan TFU dan bagian apa dari janin yang
berada di dalam fundus uteri
b. Leopold II
Tentukan batas samping kiri dan kanan uterus dan tentukan letak
punggung dan bagian kecil anak dengan cara : uterus didorong
ke satu sisi sambil meraba bagian janin yang berada disisi
tersebut. Lakukan cara yang sama pada sisi uterus yang satu lagi
c. Leopold III
8
Untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian
bawah dengan cara : tangan kanan diletakkan di atas simpisis
dengan ibu jari disebelah kanan ibu dan empat jari lainnya
disebelah kiri ibu sambil menggoyangkan bagian bawah tersebut
ke kiri dan ke kanan
d. Leopold IV
Untuk memastikan Leopold III dan seberapa jauh bagian
terendah masuk ke dalam panggul dengan cara : petugas
membelakangi ibu dan kedua tangan meraba bagian janin yang
terletak sebelah bawah serta mengukur dengan jari seberapa jauh
masuknya
# Auskultasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop
bertujuan ubtuk mendengarkan bunyi jantung, paru-paru, bunyi usus serta
untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi
# Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk. Tujuannya
untuk menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh dengan
memperhatikan perbedaan suara ketuk yang diakibatkan adanya gerakan
yang diberikan dibawah jaringan
2. Interpretasi data dasar
menentukan diagnosa kehamilan dari data dasar baik subyektif maupun
obyektif
menentukan masalah dan kebutuhannya
3. Menentukan apakah ada atau tidaknya masalah potensial dan diagnosa
potensialnya.
4. Menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera apabila terjadi komplikasi
dan kegawatdaruratan baik dengan mandiri, kolaborasi dan rujukan.
5. Menyusun rencana tindakan secara menyeluruh sesuai dengan masalah dan
kebutuhan berdasarkan anamnese dan pemeriksaan.
6. Pelaksanaan langsung rencana asuhan yang menyeluruh
7. Evaluasi
9
Makanan (diet) Ibu Hamil
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapatkan perhatian tentang
susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori dan protein yang berguna untuk
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia,
abortus, partus prematurus, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerpuralis,
dan lain-lain. Zat-zat yang diperlukan yaitu protein, kaborhidrat, lemak, mineral, atau
bermacam-macam garam, terutama kalsium, fosfor dan dan besi (Fe), Vitamin, Mineral
dan air.
Tabel kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil, dan menyusui :
Kalori dan zat makanan Tidak hamil Hamil Menyusui
Kalori
Protein
Kalsium (Ca)
Zat besi (Fe)
Vitamin A
Vitamin D
Tiamin
Ribloflavin
Niasin
Vitamin C
2000
55 gr
0.5 gr
12 gr
5000 I.U
400 I.U
0,8 mg
1,2 mg
13 mg
60 mg
2300
65 gr
1 gr
17 gr
6000 I.U
600 I.U
1 mg
1,3 mg
15 mg
90 mg
3000
80 gr
1 gr
17 gr
7000 I.U
800 I.U
1,2 mg
1,5 mg
18 mg
90 mg
(Rustam Mochtar. 1998, Hal 64)
Nutrisi yang Diperlukan Selama Kehamilan
Kecukupan energi dalam kehamilan
Selama kehamilan, tambahan energi yang diperlukan wanita hamil sekitar
77.000 kkal yang dibutuhkan dalam waktu 9 bulan atau 270 hari. Jadi rata-rata
tambahan energi yang diperlukan dalam satu hari sekitar 285 kkal.
Perhitungan angka kecukupan energi individu (AKEI) untuk ibu hamil dalam
satu hari dirumuskan sebagai berikut
a. Untuk ibu hamil yang berumur < 19 tahun
AKEI = ( 12,2 B + 746 ) FK + EH
b. Untuk ibu hamil yang berumur 20-29 tahun
AKEI = ( 14,7 B + 490 )FK + EH
10
c. Untuk ibu hamil yang berumur > 30 tahun
AKEI = ( 8,7 B + 829 )FK + EH
Keterangan
· AKEI : Angka kecukupan energi individu
· FK : Faktor kelipatan energi metabolisme basal (EMB)
EMB adalah energi yang dibutuhkan untuk menunjang proses metabalisme
dalam keadaan istirahat penuh (tidak tidur). FK digolongkan berdasarkan tingkat
kegiatan Sehari-hari meliputi :
- Pekerjaan berat sebesar 2,00
- Pekerjaan sedang sebesar 1,70
- Pekerjaan ringan sebesar 1,55
(Penyesuaian oleh muhilai dkk, 1998)
· EH : Tambahan energi ibu hamil (kkal/orang/bari) meliputi :
- Pekerjaan berat sebesar 285 kkal
- Pekerjaan sedang sebesar 245 kkal
- Pekerjaan ringan sebesar 200 kkal
(Ir. Diah Krisna Tuti MS, 2005 hal 37-38}
2.1.7. Peningkatan Berat Badan
Hubungan antara peningkatan berat pada masa hamil dan perkembangan janin
bervariasi menurut berat dan tinggi badan sebelum hamil. Metode yang baik untuk
mengkaji peningkatan berat badan pada masa hamil ialah dengan memakai rumus BMI.
Keterangan :
Kategori Berat terhadap tinggi Peningkatan total yang
Sebelum hamil : direkomendasikan dalam Kg
-Ringan : (BMI < 19,8) - 12,5 kg sampai 18 kg
- Normal : (BMI 19,8 sampai 26) - 11,5 kg sampai 16 kg
Rumus BMI Berat badan (kg)
Tinggi badan (m2)
11
- Tinggi : (BMI > 26,0 sampai 29,0) - 7,0 kg sampai 11,5 kg
- Gemuk : (BMI > 29,0) - > 7,0
(Irene M. Bubak 2004 Hal. 205)
ANEMIA PADA KEHAMILAN
Pengertian
Anemia adalah istilah yang digunakan pada keadaan penurunan konsentrasi
Hemoglobin dalam darah sampai kadar (untuk wanita hamil) dibawah 11 g %.
Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam
kehamilan dan bermanfaat bagi wanita, yaitu untuk meringankan beban jantung yang
harus bekerja lebih berat dalam masa kehamilan, dan pada perdarahan waktu persalinan,
dimana jumlah unsure besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah
itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan
umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
Klasifikasi Anemia pada Ibu hamil
WHO mengklasifikasikan anemia menjadi 3 yaitu anemia ringan apabila kadar
Hb 9 - < 11 gr %, anemia sedang bila kadar Hb 8 - 9 gram %, dan enemia berat apabila
kadar Hb dalam darah < 8 gr %
Menurut Depkes RI anemia dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu anemia berat
bila kadar Hb dalam darah < 8 gr % dan anemia yaitu bila kadar Hb dalam darah 8 - 10,9
gr % (Depkes RI, 2001)
Sedangkan menurut Manuaba anemia diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1. Anemia Ringan 9 - 10gr %
2. Anemia sedang 7 - 8 gram %
3. Anemia berat < 7 gram %
Faktor - faktor risiko
• Wanita yang mengandung yang tidak dapat makan dengan baik karena masalah lemas
atau muntah.
12
• Wanita dengan kehamilan kembar
• Selang masa kehamilan yang terlalu dekat.
• makanan yang kurang baik, kekurangan berbagai jenis vitamin. Wanita yang tidak
mengambil zat besi dengan cukup adalah lebih mudah mendapat Anemia.
• Merokok dan minum alkohol berlebihan
• Penggunaan obat-obat antikonvulsi.
Tanda - tanda dan gejala
Gejala yang paling biasa berlaku adalah :
Merasa letih, lemah anggota badan dan sering pingsan.
Lelah dan mengantuk
Pucat
Mata berkunang-kunang
Kesukaran bernafas/sesak nafas
Loyo/lemas
Mengalami debaran (palpitasi) - degupan jantung yang cepat
Sakit kepala dan pening
Mudah lupa dan konsentrasi sering terganggu
Mual dan muntah serta nafsu makan turun atau anoreksia
Pada pemeriksaan fisik :
Kelihatan pucat dan pada pemeriksaan konjungtiva tampak pucat.
Mukosa, gusi, kuku jari pucat.
Pengaruh anemia dalam kehamilan
1. Bahaya selama kehamilan
Abortus
Partus prematurus
Partus lama karena inertia uteri
Perdarahan postpartum karena atonia uteri
Syok
Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum
13
Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 gr/100 ml dapat menyebabkan
dekompensasi kordis.
Ketuban pecah dini (KPD)
2. Bahaya saat persalinan
Gangguan his – kekuatan mengejan
Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar
Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan
Kala uri dapat diikuti retensio placenta, dan perdarahan postpartum karena atonia
uteri.
Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekinder dan atonia uteri
3. Pada kala nifas
Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
Memudahkan infeksi puerperium
Pengeluaran asi berkurang
Anemia kala nifas
Mudah terjadi infeksi mamae
Hipoksia karena anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan
sulit, walaupun tidak terjadi perdarahan.
Anemia juga memberi pengaruh kurang baik bagi hasil konsepsi dalam kehamilan,
seperti :
Kematian mudigah
Kematian perinatal
Prematuritas
Dapat terjadi cacat bawaan
Cadangan besi kurang
Pembagian anemia dalam kehamilan
a. Anemia defisiensi besi
14
Adalah anemia yang disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dalam
makanan, karena gangguan resorbsi, gangguan penggunaan, atau karena
terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.
Diagnosis
Diagnosis anemia zat besi ditandai dengan ciri-ciri :
Mikrositosis
Hipokromasia
Pengobatan
Apabila pada pemeriksaan kehamilan Hb kurang dari 10 gr/100 ml, maka
dapat dianggap menderita anemia defisiensi zat besi. Pengobatan dapat dimulai
dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-1000
md sehari, seperti sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus. Terapi parental baru
diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per os, ada gangguan
penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilan sudah tua. Besi
parental diberikan dalam bentuk ferri.
b. Anemia megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan karena defisiensi asam folik.
Diagnosis
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megaloblas
atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang.
Pengobatan
Dalam pengobatan anemia megaloblastik dalam kehamilan sebaiknya
bersama-sama dengan asam folik diberikan pula zat besi. Tablet asam folik
diberikan dalam dosis 15-30 mg sehari. Jika perlu asam folik diberikan dengan
suntikan dalam dosis yang sama. Apabila anemia megaloblastik disebabkan oleh
defisiensi vitamin B12 , maka penderita harus diobati dengan vitamin B12 , baik per
os maupun parental.
c. Anemia hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat
sel-sel darah baru.
Ciri-cirinya :
15
Darah tepi menunjukan gambaran normosister dan normokrom
Tidak ditemukan cirri-ciri defisiensi besi, asam folik atau vitamin B12
Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia erithropoesis
yang nyata
Pengobatan dengan segala macam obat penambah darah tidak memberi
hasil
Pengobatan
Karena obat-obatan penambah darah tidak berhasil, maka satu-satunya
cara untuk memperbaiki keadaan penderita ialah transfuse darah, yang sering
perlu diulang sampai beberapa kali.
d. Anemia hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
Cirri-cirinya :
Gejala-gejalanya yang lazim dijumpai seperti anemia, hemoglobinemia,
hemoglobinuria, hiperbilirubinemia, hiperobilinuria dan sterkobilin lebih banyak
dalam faeses.
Pengobatan
Pengobatan anemia hemolitik dalam kehamilan tergantung pada jenis dan
beratnya. Obat-obat penambah darah tidak memberi hasil. Transfuse darah yang
kadang-kadang diulang beberapa kali diperlukan pada anemia berat untuk
meringankan penderitaan ibu dan untuk mengurangi bahaya hipoksia janin.
e. Anemia-anemia lainnya
Seorang wanita yang menderita anemia misalnya berbagai jenis anemia
hemolitik herediter atau yang diperoleh seperti anemia karena malaria, cacing
tambang, penyakit ginjal menahun, penyakit hati, tuberculosis, sifilis, tumor ganas
dan sebagainya dapat menjadi hamil. Dalam hal ini anemianya menjadi lebih
berat dan mempunyai pengaruh tidak baik terhadap ibu dalam masa kehamilan,
persalinan, nifas serta bagi anak dalam kandungan.
16
Pengobatan
Pengobatan ditujukan kepada sebab pokok anemianya, seperti antibiotika
untuk infeksi, obat-obat anti malaria, anti sifilis, obat cacing, dan sebagainya
PRESENTASI BOKONG
A. DEFINISI
Presentasi Bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian
yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah
kavum uteri.
B. ETIOLOGI
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi bokong atau letak
lintang
Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan
aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan presentasi
belakang kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester kedua
kehamilan atau mendekati aterm.
Faktor predisposisi untuk presentasi bokong selain usia kehamilan adalah relaksasi
uterus yang dapat disebabkan oleh multiparitas, bayi multipel, hidramnion,
oligohidramnion, hidrosefalus, anensefalus, presentasi bokong sebelumnya, anomali
uterus dan berbagai tumor dalam panggul juga pada plasenta yang terletak didaerah kornu
fundus uteri.
C. KLASIFIKASI
1. Presentasi bokong murni (Frank Breech)
Yaitu fleksi ekstremitas bawah pada sendi paha dan ekstensi lutut sehingga kaki
terletak berdekatan dengan kepala.
2. Presentasi bokong lengkap (Complete Breech)
Yaitu satu atau kedua lutut lebih banyak dalam keadaan fleksi dari pada ekstensi.
3. Presentasi bokong tidak lengkap (Incomplete Breech)
17
Yaitu satu atau kedua sendi paha tidak dalam keadaan fleksi dan satu atau kedua
kaki atau lutut terletak dibawah bokong, sehingga kaki atau lutut bayi terletak
paling bawah pada jalan lahir,terdiri dari :
Letak kaki :
Kedua kaki terletak dibawah = letak kaki sempurna
Hanya satu kaki terletak dibawah = letak kaki tak sempurnaLetak lutut :
Kedua lutut terletak paling rendah (letak lutut sempurna)
Hanya satu lutut terletak paling rendah (letak lutut tak sempurna)
D. DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan Abdomen
Palpasi
Dengan perasat Leopold didapatkan;
Leopold I : Kepala janin yang keras dan bulat dengan balotemen menempati bagian
fundus uteri
Leopold II : Teraba punggung berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian
kecil berada pada sisi yang lain.
Leopold III : Bokong janin teraba di atas pintu atas panggul selama engagement
belum terjadi.
Auskultasi
Denyut jantung janin biasanya terdengar paling keras pada daerah sedikit diatas
umbilikus, sedangkan bila ada engagement kepala janin, denyut jantung janin
terdengar dibawah umbilikus.
Pemeriksaan dalam
Untuk mengetahui bokong dengan pasti, kita harus meraba os sacrum, tuber ossis
ischii, anus.
3. Pemeriksaan Penunjang.
Apabila masih ada keraguan harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan
ultrasonografik atau M.R.I. (Magnetic Resonance Imaging)
PENANGANAN
18
Cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin sungsang adalah dengan
bersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari sebanyak 2 kali sehari, misalnya
pagi dan sore. Masing-masing selama 10 menit. Biasanya bayi akan berputar dan
posisinya kembali normal, yaitu kepala berada di sebelah bawah rahim. Pada saat kontrol
kandungan, mintalah bidan atau dokter memeriksa posisi janin. Jika belum berhasil, maka
ulangi latihan setiap hari. Namun, latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal
35-36 minggu. Cara lain yakni dengan memutar posisi janin dari luar. Tentu tindakan ini
hanya boleh dilakukan oleh ahli dan tidak semua dokter kandungan mahir melakukannya.
Tindakan yang dikenal dengan nama versi luar ini berisiko. Bila tali pusat terlalu panjang
dapat me-lilit. Sedangkan jika tali pusat pendek, plasenta bisa lepas akibat tarikan.
Lantaran itu, tindakan versi luar saat ini jarang dipraktikkan.
DAFTAR PUSTAKA
19
- Wiknjosastro, Hanifah, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
- Helen Varney. 2002. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC
- www.geocities.com
- Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan
keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta ; EGC
- Cunningham, F.G., Mac.Donald, P.C., Gant, N.F., Obstetri Williams Jakarta :
EGC, 1995
20
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A”KEHAMILAN TRIMESTER III
DENGAN LETAK SUNGSANG DISERTAI ANEMIADI POLI KANDUNGAN RSUD MATARAM
PADA TANGGAL 27 OKTOBER 2008
I. PENGUMPULAN DATA DASAR
DATA SUBYEKTIF
Tanggal pengkajian : 27 Oktober 2008, Pukul.08.05 wita
1. Istri Suami
Nama Ny. ‘A’ Tn. ‘M’
Umur 31 tahun 34 tahun
Agama Katolik Katolik
Suku Bali Bali
Pendidikan SMU SMP
Pekerjaan Swasta Swasta
Alamat Kp. Banjar, Ampenan
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 6 bulan dan mengeluh masih mual dan pusing serta cepat
lelah
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 3 hari
Siklus haid : 30 hari
Jumlah darah : 2 kali ganti pembalut per hari
Fluor albus : kadang-kadang, berwarna putih keruh, tidak berbau, tidak
gatal
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Hamil ke : 3 ( tiga )
21
b. HPHT : 13 - 04 - 2008
c. HTP : 20 - 01 - 2009
d. Umur Kehamilan : 6 bulan
e. ANC : 4 kali di Puskesmas Ampenan
f. TT : 2 kali (lengkap). TT I ( 30-08-2008 ),
TT II (11-10-2008)
g. Riwayat KB yang lalu : KB Pil, rencana akan KB steril
h. Obat yang pernah dikonsumsi : Ibu mengkonsumsi tablet tambah darah dan
vitamin yang diberikan bidan
i. Pergerakan janin dirasakan partama kali pada usia kehamilan 4 bulan.
Pergerakan janin dalam 12 jam terakhir >10 kali/ hari
j. Keluhan yang dirasakan : mual
k. Tanda-tanda bahaya : tidak ada
l. Kekhawatiran khusus : tidak ada
5 Riwayat Kesehatan yang Lalu/ Penyakit yang Pernah Diderita
Penyakit Kardiovaskuler : tidak pernah
Penyakit Hipertensi : tidak pernah
Penyakit Diabetes : tidak pernah
Penyakit Hepatitis : tidak pernah dilakukan
pemeriksaan
Penyakit Kelamin/ HIV/ AIDS : tidak pernah dilakukan
pemeriksaan
Penyakit Malaria : tidak pernah
Penyakit Campak : tidak pernah
Penyakit TBC : tidak pernah
Anemia berat : tidak pernah
Penyakit Ginjal : tidak pernah
Gangguan Mental : tidak pernah
Penyakit asma : tidak pernah
Riwayat kembar : tidak ada
22
6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :
Hamil
ke
UK BBL Jenis
kelamin
Penolong
persalinan
Jenis
persalinan
Hidup/
meninggal
Umur
I 9 bulan 3200 gr P Bidan Spontan Hidup 6 thn
II 9 bulan 3500 gr L Bidan Spontan Hidup 1,5 thn
ini
7. Riwayat Sosial Budaya
- Status perkawinan : Nikah 1 kali, syah selama 8 tahun
- Dukungan keluarga : Keluarga sangat mendukung kehamilan ini
- Respon ibu : Ibu bahagia dengan kehamilannya
- Pengambilan keputusan : Suami
- Beban kerja : Pekerjaan rumah tangga dan dagang
- Kebiasaan Hidup Sehat : Ibu tidak merokok ataupun minum
minuman keras suami merokok tetapi ibu mengatakan apabila suami sedang
merokok ibu berada di ruangan lain.
- Rencana persalinan : Ibu berencana melahirkan di RSU Mataram
9. Riwayat kebutuhan biologis
a. Diet/Makan :
Sebelum hamil Selama hamil
Komposisi : nasi, sayur,
tempe, tahu, ikan, buah,telur.
Komposisi : nasi, sayur, tempe,
tahu, ikan, telur, buah, susu.
Frekuensi : 3 x sehari Frekuensi : 2 x sehari
Kesulitan : taa Kesulitan : mual
Pantangan : taa Pantangan : taa
b. Pola eliminasi
BAK
Sebelum hamil Selama hamil
Frekuensi : 3-4 x sehari Frekuensi : >6 x sehari
Warna : jernih Warna : jernih
Kesulitan : tidak ada Kesulitan : tidak ada
23
BAB
Sebelum hamil Selama hamil
Frekuensi : 1 x sehari Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lembek Konsistensi : lembek
Kesulitan : tidak ada Kesulitan : tidak ada
Pola istirahat dan tidur
Istirahat siang : ± 1 jam
Istirahat malam : ± 8 jam
Kebersihan diri
Mandi : 2 x sehari
Cuci rambut : 2-3 x seminggu
Gosok gigi : 2 x sehari
Pakaian :
Ibu mengganti pakaian setiap kali mandi yaitu 2x sehari, dan ibu
tidak pernah memakai baju/celana yang ketat.
c. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi badan : 165 cm
d. Berat badan : 67 kg
e. LILA : 24 cm
f. Berat badan sebelum hamil : 60 kg
g. Kenaikan berat badan selama hamil : 7 kg
h. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
Suhu axilla : 36,7°C
24
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: bersih tidak ada ketombe, warna rambut hitam, distribusi merata
tidak ada lesi/benjolan, tidak ada tanda – tanda malnutrisi.
b. Muka: tidak pucat, tidak ada edema
Kelopak mata : normal
Konjungtiva : pucat
Sklera : tidak ikterus
Cloasma gravidarum : tidak ada
c. Mulut dan gigi: bersih, gusi tidak pucat, gigi tidak ada karies
d. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, dan tidak ada bendungan vena jugularis
e. Payudara : bentuk simetris, adanya pembesaran, puting susunya menonjol,
areola mengalami hiperpigmentasi,tidak ada retraksi dimpling, benjolan
atau tumor tidak ada, sudah mengeluarkan kolostrum.
f. Abdomen : nampak ada pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada luka
bekas operasi, ada linea nigera, adanya striae albican
Palpasi; Leopold I : TFU 3 Jari diatas pusat, teraba kepala pada
fundus
Leopold II : teraba punggung kanan
Leopold III : presentasi bokong
Leopold IV : belum masuk PAP (konvergen)
Auskultasi djj : (+), irama 12 -12-11teratur, frekuensi 140 x/menit
g. Ektremitas atas dan bawah
Pada tangan: tidak ada edema, kuku tidak pucat, bentuk simetris
Pada tungkai: tidak ada edema, kuku tidak pucat, bentuk simetris,
tidak ada varises, refleks patella +/+
h. Pemerikasan penunjang
Pemeriksaan laboratorium ( Tgl 25– 10 – 2008)
Hb : 9 gr%
Golongan darah : O
Protein urine : tidak dilakukan
25
Glukosa : tidak dilakukan
Pemeriksaan USG
Hasil USG:
Janin tunggal, hidup, intra uteri, letsu
BPD : 28 mgu
AC : 29 mgu
FL : 29 mgu
Placenta di corpus anterior
JK Laki-laki
TBJ : 1400 gr
TP : 09-01-2009
II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Diagnosa : G3 P2 A0 H2, hamil 28 - 29 minggu, tunggal, hidup, intrauterine,
keadaan umum ibu dan janin baik dengan Anemia sedang
Dasar :
Ibu mengatakan hamil ketiga, dan tidak pernah keguguran
Ibu mengatakan HPHT : 13 – 04 – 2008, HTP : 20 – 01 – 2009
Ibu mengatakan gerakan janinnya masih aktif
Tanda – tanda vital :
o TD : 110/80 mmHg,
o Nadi : 80x/menit,
o Suhu : 36,7°C,
o Respirasi 20x/menit.
Abdomen :
Palpasi; Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat, teraba kepala pada
fundus
Leopold II : teraba punggung kanan
Leopold III : presentasi bokong
Leopold IV : belum masuk PAP (konvergen)
Auskultasi djj : (+), irama 12 -12-11teratur, frekuensi 140 x/menit
26
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan laboratorium ( Tgl 25– 10 – 2008)
Hb : 9 gr%
Golongan darah : O
Protein urine : Tidak dilakukan
Glukosa : Tidak dilakukan
USG, hasil :
Janin, junggal, hidup, intra uteri, letsu
BPD : 28 minggu
AC : 29 minggu
FL : 29 minggu
Placenta di corpus anterior
JK Laki-laki
TBJ : 1400 gr
TP : 09-01-2009
2. Masalah : Ketidaknyamanan
Dasar : Ibu mengeluh mual, pusing dan cept lelah
3. Kebutuhan :
- Penjelasan tentang hasil pemeriksaan
- Penjelasan tentang ketidaknyamanan yang ibu rasakan
III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL SERTA
PENANGANANNYA
Anemia berat.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN
ATAU TINDAKAN SEGERA
Mandiri : Pemberian tablet Fe
Kolaborasi : Dengan Dokter
Rujukan : Tidak ada
27
V. RENCANA ASUHAN SECARA
MENYELURUH
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan
2. Jelaskan tentang ketidaknyamanan yang ibu rasakan dan cara
mengatasinya
3. Anjurkan ibu melakukan posisi bersujud/nungging (knee chest)
4. Jelaskan tentang pentingnya nutrisi yang baik bagi ibu hamil
5. Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
6. Jelaskan tentang persiapan kelahiran dan kegawatdaruratan
7. Berikan ibu tablet Fe dan jelaskan cara minum serta efek
samping dari tablet Fe.
8. Jadwalkan kunjungan ulang.
VI. PELAKSANAAN ASUHAN SECARA
MENYELURUH
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan
umum ibu baik, umur kehamilan ibu sudah 28 minggu, TD: 110/80 mmHg, Nadi :
80x/menit, Suhu : 36,7°C, Respirasi 20x/menit, berdasarkan hasil Hb ibu dapat
dinyatakan sedang menderita anemia sedang. Menjelaskan tentang keadaan
bayinya yaitu posisi janin sungsang atau kepala diatas, punggung bayi di sebelah
kanan ibu, dan denyut jantung bayinya normal 140x/mnt
2. Menjelaskan bahwa ketidaknyaman yang
dialami oleh ibu merupakan hal yang tidak wajar seharusnya mual sudah tidak
dirasakan lagi oleh ibu pada usia kehamilannya yang sekarang, mual, pusing dan
mudah lelah yang dirasakan ibu mungkin disebabakan karena Hb ibu yang rendah
atau anemia yang terjadi pada ibu sekarang. Untuk mengatasi mual ibu dianjurkan
untuk makan sedikit tapi sering dan jangan makan makanan yang merangsang
seperti yang berminyak, terlu panas atau dingin, berbumbu menyengat yang dapat
membuat ibu mual, agar tidak pusing dan mudah lelah ibu dianjurkan untuk
meminum tablet tambah darah dan istirahat yang cukup.
28
3. Ibu dianjurkan untuk melakukan posisi
bersujud, dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Bila posisi ini
dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat
kembali ke posisi normal. Posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara
alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal.
Posisi sujud bisa dilakukan setiap hari sebanyak 2 kali sehari, misalnya pagi dan
sore. Masing-masing selama 10 menit Seminggu kemudian diperiksa ulang untuk
mengetahui berubah tidaknya letak janin. Bila letak janin tak berubah, tindakan
sujud bisa diulang. Bila berhasil, perut ibu perlu difiksasi (diikat) dengan gurita
atau stagen agar janin tak berubah kembali.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya
nutrisi bagi ibu hamil, pada kehamilan. Ibu harus menyeimbangi dengan
memperbanyak makanan yang berprotein tinggi, seperti telur, tahu, tempe, susu,
daging dan ikan, perbanyak pula jenis makanan yang banyak mengandung zat
besi, seperti bayam, katuk, kangkung dan sayuran hijau lainnya untuk penambah
darah. Nutrisi dari zat makanan tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin.
5. Menjelaskan tanda – tanda bahaya pada ibu
hamil yang mungkin terjadi yaitu sakit kepala hebat, penglihatan kabur, bengkan
di wajah dan jari tangan, nyeri perut hebat, gerakan janin tidak terasa atau
dirasakn berkurang, keluarnya darah atau air secara tiba – tiba dari kemaluan atau
jalan lahir, mual muntah yang berlebihan, demam tinggi. Apabila ibu mengalami
salah satu tanda bahaya tersebut agar segera ketenaga kesehatan terdekat.
6. Menjelaskan pada ibu dan keluarga mengenai
persiapan kelahiran dan kegawatdaruratan, bahwa semua itu sudah harus
dibicarakan antara lain siapa yng akan membantu pada waktu kelahiran, tempat
melahirkan, sediaan yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi serta persiapan akhir.
Membicarakn mengenai antisipsi kegawadaruratan antara lain sarana transportasi,
persiapan biaya, pembuat keputusan dalam kelurga dan pendonor darah.
7. Memberikan obat tablet tambah darah (Fe 2x1)
pada ibu dan menjelaskan aturan minum, manfaat, efek sampingnya yaitu obat
29
sebaiknya diminum sebelum tidur siang atau malam, 2 tablet tiap hari. Tablet
tambah darah bermanfaat untuk meningkatkan jumlah darah ibu yang masih
kurang serta meningkatkan jumlah Hb. Efek samping yang dapat terjadi yaitu ibu
merasa mual, susah buang air besar dan kotoran berwarna kehitaman, namun hal
itu masih dalam kondisi normal. Oleh karena itu untuk mengatasi mual atau rasa
tidak enak ibu dianjurkan untuk meminumnya disertai dengan konsumsi vitamin
C atau sari buah dan tidak menganjurkan ibu mengkonsumsinya dengan kopi atau
teh.
8. Menjadwalkan kunjungan ulang 2 minggu lagi
yaitu tepatnya pada tanggal 10 November 2008 atau jika ibu ada keluhan atau
menemukan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan yang telah dijelaskan
sebelumnya
VII. EVALUASI
1. K/U ibu baik
2. Ibu mengetahui hasil pemerikasaan bahwa
posisi bayinya sungsang dan ibu sedang menderita anemia sedang
3. Ibu mengatakan sudah mengerti dan akan
melakukan semua yang telah dianjurkan
4. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan
5. Ibu akan datang kontrol 2 minggu lagi ke RSU
tepatnya pada tanggal 10 November 2008 atau jika ada tanda-tanda bahaya atau
keluhan
30