Anatomi+Dan+Fisiologi+Sistem+Kemih 2

16
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan A. Pengertian Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). B. Susunan Sistem Perkemihan Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.

description

anatomy

Transcript of Anatomi+Dan+Fisiologi+Sistem+Kemih 2

Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

A. Pengertian

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah

sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap

zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh

tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B. Susunan Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter

yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika

urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika

urinaria.

1. Ginjal (Ren)

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi

vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang.

Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang

besar. Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada

tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran

panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar

120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan

Banyak fungsi ginjal yang telah kita kenal salah satunya untuk membersihkan tubuh dari

sisa-sisa hasil pencernaan atau yang diproduksi oleh metabolism. Fungsi kedua

merupakan fungsi yang terpenting yaitu nmengontrol volume dan komposisi cairan

tubuh. Fungsi pengaturan oleh ginjal ini memelihara kestabilan lingkungan sel yang

diperlukan untuk melakukan berbagai aktifitasnya. Ginjal melakukan fungsinya yang

paling terpenting dengan cara menyaring plasma dan memisahkan zat dari filtrate dengan

kecepatan yang bervariasi, tergantung pada kebutuhan tubuh. Sehingga ginjal akan

membuang zat-zat yang tidak diinginkan dari filtrate dengan cara mengekresikannya ke

dalam urine, sementara zat yang dibutuhkan dikembalikan kedalam darah.

Fungsi ginjal adalah

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,

b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan dan elektrolit

c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,

d) pengaturan tekanan arteri

e) glukoneogenesis dan

d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.

Fascia renalis terdiri dari

a) fascia (fascia renalis),

b) Jaringan lemak peri renal, dan

c) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada

permukaan luar ginjal

Struktur Ginjal

Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal.

Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus,

tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius. Bagian paling luar dari

ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam

disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida

yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis

dan mengkilap yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan

lemak perirenal. Di sebelahatas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar

adrenal dibungkus oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang

dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa.

Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh

dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih

diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan

pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor.

Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah

komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan

oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah

yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus

mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-

pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis

yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah

yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus

ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara

darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga

lapisan:

1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus

2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar

3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)

Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati

ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam

bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun

molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam

filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2

liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan

glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.

Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh

darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang

menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis

majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis

minores.

Potongan membujur ginjal Warna biru menunjukkan satu tubulus

Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan

filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian

selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.

Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle

pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran

lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak

mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk

menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air

(97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui

osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang

terdiri dari:

tubulus penghubung

tubulus kolektivus kortikal

tubulus kloektivus medularis

Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus

juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular

adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin. Cairan menjadi makin kental di

sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke

kandung kemih melewati ureter.

PROSES PEMBENTUKAN URIN

Tahap pembentukan urin

1. Proses Filtrasi ,di glomerulus

Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.

Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air,

sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring

disebut filtrate gromerulus.

2. Proses Reabsorbsi

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida,

fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi)

di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium

dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi

fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

3. Proses sekresi.

Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis

selanjutnya diteruskan ke luar.

Pendarahan

Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria

renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria

interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi

ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus.

Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang

kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.

Persarafan Ginjal

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk

mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan

pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

Ureter

Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria.

Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga

abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

2. Lapisan tengah lapisan otot polos

3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin

masuk ke dalam kandung kemih.

Vesika Urinaria (Kandung Kemih)

Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir

(kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria

dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.

Dinding kandung kemih terdiri dari:

1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).

2. Tunika muskularis (lapisan berotot).

3. Tunika submukosa.

4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Uretra

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi

menyalurkan air kemih ke luar.

Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:

1. Urethra pars Prostatica

2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)

3. Urethra pars spongiosa.

Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter

urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya

sebagai saluran ekskresi.

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria.

Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra

tetap tertutup.

2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.

3. Lapisan mukosa.

Urin (Air Kemih)

Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan

dan faktor lainnya.

2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.

3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.

4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.

5. Berat jenis 1,015-1,020.

6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur

menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

Komposisi air kemih, terdiri dari:

1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.

2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.

3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.

4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).

5. Toksin.

6. Hormon.

Mikturisi

Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi

melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat

melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin),

keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.

2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung

kemih.

Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar

pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari “latih”. Sistem saraf

simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot

detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls

menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi

MIKTURISI (normal: tidak nyeri).

.Ciri-Ciri Urin Normal

1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan

yang masuk.

2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.

3. Baunya tajam.

4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.

Bahan Bacaan

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC

Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC

Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC