Anatomi Ginjal

29
Anatomi Ginjal ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN Oleh Darsini.,S.Kep,Ns.MKes Anatomi Sistem Perkemihan Ginjal Ureter Kandung kemih Uretra Ginjal Sepasang organ yg berbentuk spt kacang buncis, berwarna coklat agak kemerahan Terdapat dikedua sisi kolumna vertebral posterior, terbentang dari vertebra thorakalis ke-12 sampai lumbalis ke-3 Ginjal kiri lebih tinggi 1,5-2 cm dari ginjal kanan Ginjal berukuran 12 cm x 7, berat 120-150 gr Darah masuk ginjal 21 % dari CO (1200 ml/ menit) 1 % menjadi urine Susunan fungsional ginjal Glomerolus filtrasi penyerapan dan sekresiTubulus proksimal Ansa henle Tubulus distal Ductus koligentes URETER Urine dari tubulus ureter pelvis renalis duktus pengumpul Ureter : struktur tubular, panjang 25-30 cm, diameter 1,25 cm Membentang pada posisi retroperitoneum dalam rongga panggul (pelvis) Dinding ureter terdiri 3 lapis :lapisan membran mukosa (dlm), serabut otot polos, jaringan penyambung fibrosa Masuknya urine kedlm kandung kemih : gerakan peristaltik dari serabut otot polosbentuk semburan ; mencegah refluks

description

anatomi ginjal

Transcript of Anatomi Ginjal

Anatomi GinjalANATOMI SISTEM PERKEMIHANOlehDarsini.,S.Kep,Ns.MKesAnatomi Sistem PerkemihanGinjalUreterKandung kemihUretraGinjalSepasang organ yg berbentuk spt kacang buncis, berwarna coklat agak kemerahanTerdapat dikedua sisi kolumna vertebral posterior, terbentang dari vertebra thorakalis ke-12 sampai lumbalis ke-3Ginjal kiri lebih tinggi 1,5-2 cm dari ginjal kananGinjal berukuran 12 cm x 7, berat 120-150 grDarah masuk ginjal 21 % dari CO (1200 ml/ menit)1 % menjadi urineSusunan fungsional ginjalGlomerolusfiltrasi penyerapan dan sekresiTubulus proksimal Ansa henleTubulus distalDuctus koligentesURETERUrine dari tubulus ureter pelvis renalis duktus pengumpul Ureter : struktur tubular, panjang 25-30 cm, diameter 1,25 cmMembentang pada posisi retroperitoneum dalam rongga panggul (pelvis)Dinding ureter terdiri 3 lapis :lapisan membran mukosa (dlm), serabut otot polos, jaringan penyambung fibrosaMasuknya urine kedlm kandung kemih : gerakan peristaltik dari serabut otot polosbentuk semburan ; mencegah refluksApabila terjadi obstruksi (kalkulus renalis) nyeri (kolik ginjal)gerakan peristaltik kuat KANDUNG KEMIHMerupakan organ cekung yang dapat berdistensi dan tersusun atas jaringan otot, tempat penampung urineorgan eksresiDlm keadaan kosong terletak dlm rongga panggul (dibelakang simfisis pubis), pria : rectum bag posterior, wanita : dinding anterior uterus & vaginaDlm keadaan penuh dpt membesar & membentang sampai ketas simfisis pubisMampu menampung 600 ml urine, pengeluaran urine normal 300 ml.Dinding kandung kemih terdiri atas 4 lapisan ; lapisan mukosa, lapisan sub mukosa,, lapisan otot, lapisan serosaURETRAMembran mukosa yg melapisi uretra & kelenjar uretra mensekresi lendir kedlm saluran uretraLendir bersifat bakteriostatis & membentuk plak mukosamencegah masuknya bakteri.Panjang uretra wanita : 4-6,5 cm ; laki-laki : 20 cmFUNGSI GINJALAlat ekresiMengatur : - Jumlah Cairan Tubuh (dipertahankan 60% dari BB) - Osmolaritas cairan ekstrasel (minum) kencing - Konsentrasi ion dalam cairan tubuh (Na dan K) - Keseimbangan asam basa (diatur oleh ion H)Alat endokrin dengan mensekresi : - Renin (mengatur tekanan darah) - Renal Erytropotic Factor (proses pembentukan eritrosit)Nephron : Satu unit kesatuan fungsional dari ginjal, terdiri dari :Glomerulus + Kapsula BowmanTubulus Proksimalis (Tubulus Kontortus Proksimalis)Lengkung Henle (Loop of Henle) : - Pars Descenden (Thin segment) - Pars Ascenden (Thick segment)4. Tubulus Distalis (Tubulus Kontortus Distalis)5. Ductus Colligentes (Collecting Duct)* Tiap ginjal mengandung 1,3 juta nephronAda 2 Tipe Nephron :1. Cortical Nephron : Nephron dg glomerulus pd cotex ginjal bagian luar dan mempunyai lengkung Henle yg pendek2. Juxtamedullary Nephron : Nephron dg glomerulus pd bagian juxtameduler dari cortex ginjal dan mempunyai lengkung Henle yg panjang, masuk ke dalam pyramida renalis Cairan Filtrat Glomerulus Vesica Urinaria (kandung Kemih) Ureter Pelvis Renalis Papilla Renalis Ductus Colligentes GLOMERULUS Dibentuk : oleh invaginasi gerombolan kapiler ke dalam ujung buntu tubulus yang melebar, sehingga terbentuk capsula Bowman Terdiri 2 lapisan : 1. Pars Parietalis : lapisan luar 2. Pars Visceralis : lapisan dalam Kapiler Glomerulus dapat aliran darah dari Vas Afferent dan diteruskan ke vas Efferent Darah dari kapiler glomerulus dipisahkan dari cairan filtrat golmerulus dalam kapsula Bowman oleh filter yg terdiri dari 3 lapisan : 1. Endothelium kapiler 2. Lamina Basalis 3. Epithelium Pars Visceralis Kapsula BowmanPori Pori1. Endothelium kapiler (10 nm) 2. Lamina Basalis (8 nm) 3. Epithelium Pars Visceralis Kapsula Bowman (25 nm)Glomerulus terjadi ultrafiltrasi dari darah ok tekanan hidrostatik dari darah dalam kapiler glomerulusProtein kecil lolos tetapi jumlah sedikit maka diabaikan sehingga ultrafiltrat dalam ruang kapsular mempunyai susunan sama dg plasma kecuali proteinLuas total area kapiler glomerulus 0,8 m2 Ultrafiltrat = plasma - ProteinTUBULUS PROKSIMALISPanjang 15 mm, diameter 55mDinding dibentuk oleh satu lapisan sel yg berhubungan erat satu sama lain di daerah Tight Junction dan disebelah samping kanan kiri sel tsb terdapat ruang ekstrasel disebut Lateral Intercelluler SpacesPermukaan sel yg menghadap lumen ada microvilli disebut Brush BorderLOOP OF HENLETerdiri dari :Pars descenden loop of Henle yg mempunyai sel epitel berbentuk pipih, panjang 2-14 mmPars ascenden Loop of Henle - Banyak mitikondria - Berakhir di Macula Densa - Berdampingan dg Vas Afferent yg dindingnya diliputi sel juxtaglomeruler yg memproduksi reninTUBULUS DISTALPanjang 20 mmDiliputi epitel yang lebih pipihTidak dijumpai Brush BorderBermuara pada Ductus ColligentesPanjang total nephron termasuk ductus colligentes 45-65 mm DUCTUS COLLIGENTESPanjang 20 mmMenampung beberapa tub. DistalisBermuara ke papila renalis untuk mengosongkan isinya ke pelvisPEMBULUH DARAHAorta V. Cava Inverior A. Renalis V. RenalisA . Interlobaris V. InterlobarisA. Arcuata V. ArcuataA Interlobaris V. InterlobarisVas Afferent V. Plexus PeritubulerGlomerulus Vas Efferent Vas Afferent Glomerulus juxtamedularMembentukVasa RectaALIRAN DARAH GINJALRenal Blood Flow/RBF (aliran darah ginjal, pria 70 kg kira kira 1200 ml/menit)Cardiac Output (Curah jantung, pria 70 kg kira kira 5000 ml/menit)Renal Fraction (cardiac output total yg melewati ginjal) : 1200Renal Fraction : -------------------- X 100% = 24 % 5000Nilai ini berubah ubah dari 12-30 %Hal ini menunjukkan pentingnya ginjal bagi tubuh dalam hal :Secara terus menerus membersihkan cairan tubuh dari sisa metabolisme yang tidak bergunaMengatur jumlah cairan tubuhMengatur keseimbangan elektrolit, termasuk keseimbangan asam basa dari cairan tubuhPerbandingan kecepatan aliran darah antara berbagai organ dalam 100 gram jaringanAUTOREGULASI ALIRAN DARAH GINJAL RPF(ml/g/menit) 3 2konstan 1 90 220 Parteri. Ren (mm.Hg)Autoregulasi :Tetap ada pada denervasiHilang pada pemberian obat yang melumpuhkan otot polos vaskulerKesimpulan : Autoregulasi akibat ada respon kontraktil langsung otot polos arteriol afferent terhadap reganganFILTRASI GLOMERULUSTerjadi ok adanya tekanan hidrostatik (Pb) dari darah di dalam kapiler glomerulusPb menyebabkan cairan dlm glomerulus menembus filter masuk ke dalam ruang kapsulerSebaliknya Pb dari cairan ultrafiltrat di dalam kapsula Bowmen (Pc) menimbulkan hambatan terhadap proses filtrasiProtein dalam plasma tidak dapat menembus filter akan mengakibatkan timbulnya tekanan koloid osmotik (Pco) yg akan menghambat proses filtrasi Filtrasi terjadi ok adanya gaya netto yg merupaka resultante dari ketiga gaya tersebut dan gaya netto inilah yang merupakan tekanan filtrasi efektif (effective filtration pressure=EFP) EFP = Pb Pc PcoKeadaan Normal :Pb = 70 mm Hg Pc = 20 mm Hg Pco = 32 mmHg EFP = 70 20 32 = 18 mmHg Tergantung status arterial afferent dan atau arterial efferent :Vasokontriksi vas afferent : tek. darah dalam glomerulus berkurang sehingga tekanan filtrasi efektif menurun (EFP)Vasokontriksi vas efferent : tek. darah dlm glomerulus bertambah sehingga tek. filtrasi efektif meningkat (EFP)Vasodilatasi vas afferent : tek darah dalam glomerulus bertambah sehingga tekanan filtrasi efektif meningkat (EFP)Vasodilatasi vas efferent : tek. darah dalam glomerulus berkurang sehingga tekanan filtrasi efektif menurun (EFP)Vasodilatasi vas. afferent dan efferent maka kecepatan aliran darah ginjal akan meningkatVasokontriksi vas. afferent dan efferent maka kecepatan aliran darah ginjal akan menurunGFR (Glomerular Filtration Rate)Adalah jumlah filtrat yang disaring dari plasma dalam satu menitNormal :125 ml/menit1 jam dibentuk : 7,5 L1 hari dibentuk : 180 LLebih 99% direabsorbsi sehingga produksi urin =1 L/hariDalam 1 hari ginjal telah menyaring :4 x cairan tubuh total15 x cairan ekstrasel60 x plasmaFiltration Fraction (FF) Adalah fraksi aliran plasma ginjal yg menjadi filtrat glomerulus. KARENA :GFR = 125 ml/menitRPF = 650 ml/menit 125 FF = ---------- x 100% = 19 % 650Cara Mengukur GFR :Dengan zat tertentu yg terdapat dalam plasmaBila zat tersebut berukuran kecil dan dapat menembus filter glomerulus maka konsentrasinya dlm ultrafiltrat sama dengan dalam plasmaBila zat setelah difiltrasi dalam perjalanannya di tubuli ginjal tdk direabsorbsi maupun sekresi maka zat tersebut sepenuhnya dijumpai pada vesica urinaria (kandung kencing)Dg demikian jumlah yg difiltrasi permenitnya sama dg jumlah zat yg terkumpul dalam kandung kencing dlam waktu yg sama (per menit)Jumlah zat yg difiltrasi per menit disebut beban tubuli (Tubular Load) sama dengan GFR dikalikan dg konsentrasinya dlm plasma (Px).Sedang jumlah zat yg dikumpulkan dalam kandung kencing sama dengan jumlah kencing yg terbentuk per menit (V) dikalikan dengan konsentrasi zat tersebut dalam kencing (Ux), maka : PxGFR . Px= V . Ux GFR Ux . VGFR = ----------------- Ux PxVSyarat Zat Untuk Mengukur GFRMolekul kecil : mudah menembus filter glomerulus shg dapat difiltrasi dg bebasTidak direabsorpsi/disekresi oleh tubuliTidak mengalami proses metabolismeTidak beracun (toxic)Tidak terikat pd protein plasmaTidak disimpan dlm jaringan ginjalTidak mempengaruhi kecepatan filtrasiMudah dianalisis, baik dlm plasma maupun urineZat yang memenuhi syarat adalah :Inulin : suatu polimer dari fruktosa dg berat molekul 5200 kD dan didapatkan pd Dahlia TubersMannitol : suatu polysacaridaContoh : Uinx VUin =29 mg/ml GFR = -------------V = 1,1 ml/menit PinPin= 0,25 mg/ml 29 x 1,1 GFR = --------------- = 128 ml/mt 0,25Faktor Yang Mempengaruhi GFR :EFP = Pb Pc Pco + Permiabilitas + Area Filtrasi 1 2 3 4 5Perubahan Pb dalam kapiler glomeruli : a. Perubahan tek darah umum b. Vasokontriksi/vasodilatasi vas aff dan eff Latihan Jasmani Berat : tek. Darah umum meningkat tetapi karena vasokontriksi vas aff kuat maka GFR turunUrin Kopi (caffein) : Vasodilatasi vas aff Urine GFR Perubahan Tekanan Hidrostatik dalam Kapsula Bowmen Tekanan kapsula Bowmen meningkat bila : a. Obstruksi dari jalan kencing b. Edema dari jaringan ginjal Bila tek. Hidrostatik dlm kapsula Bowmenmaka akan menghambat proses filtrasi sehingga GFR turun.3. Perubahan Tek. Koloid Osmotik Plasma a. Dehidrasi b. Hipoproteinemia Dehidrasi ok kurang minum/px. Gastroenteritis disertai diarrhea & vomiting GFR mengganggu filtrasi Tek. Koloid plasma Hipoproteinemia GFR Tek. Koloid osmotik plasma 4. Perubahan Permiabilitas dari Membran Glomerulia. Px Ginjal menyebabkan membran glomeruli sangat permiabel (Proteinurea) protein dalam urin protein plasma menembus membran albuminurea Protein dlm urin sebagian besar albumin GFR terjadi hipoproteinemia Bila albuminurea Perubahan Luas Area Filtrasi a. Px. Ginjal yg merusak glomeruli b. Nephroctomy partial Px infeksi ginjal yg menyebabkan kerusakan glomeruli & GFR menyebabkan luas area filtrasi berkurang nephrectomy partial FUNGSI TUBULUSReabsorbsiSekresi Px REABSORBSI : Ux. V Px . GFR Ux Tx = Ux . V - Px . GFR VTx. Jumlah zat yg direabsorpsi atau disekresiJumlah suatu zat yg difiltrasi dalam glomerulus yg merupakan beban tubulus (tubular Load) adalah hasil kali GFR dan kadar zat tersebut dalam plasma(GFR x Px)Jumlah suatu zat yg dieksresi dalam urine adalah hasil kali dari volume urine yg terbentuk per menit dan kadar zat tersebut dalam urin(V x Ux)99% airdlm filtrat glomerulus direabsorbsiketika melalui tubulus maka akan memekatkan zat tsb sampai 99 kaliok bila zat terlarut dlm filtrat tdk direabsorbsi Glukosa & maka zat tsb konsentrasi menuju nol sebelum menjadi urinasam amino direabsorbsi Dengan cara tsb ginjal akan memisahkan zat yg harus disimpan dlm tubuh dg zat yg harus dikeluarkanMEKANISME DASAR ABSORPSI DAN SEKRESI DALAM TUBULUSTransport Pasif (Dufusi)Transport AktifTransport Pasif (Difusi)Down HillTerjadi karena :Selesih konsentrasi (consentration gradient)UreumSelisih muatan listrik (electrical gradient)Cl-Selisih tekanan (pressure gradient)filtrasiContoh Selisih konsentrasi : Kecepatan absorpsi secara pasif karena selisih konsentrasi tergantung :Jumlah air yg direabsorpsi, ok akan menentukan besarnya konsentrasi solut dalam tubulusPermiabilitas membran tubulus untuk solut tsb Permiabilitas ureum< air50% ureum tetap dlm ultrafiltrat dan sisanya dikeluarkan melalui urin Inulin, manitol, sukrosa tdk dapat melalui membran tubulusseluruh zat tsb dikeluarkan ke urinContoh Selisih Muatan Listrik :Transport Ion Cl dlm tubulus proksimalis. Ok transpor aktif ion Na melalui membran tub. proksimalis maka ada perbedaan potensial antara cairan peritubulus dg cairan dlm tubulus. Cairan peritubulus menjadi lebih positif dari cairan dalam tubulus oleh karena permiabilitasnya yg besar untuk ion Cl maka ion Cl berdifusi keluar dg mudah dari tub. ProksimalisContoh Selisih Tekanan : Filtrasi dalam glomerulusTransport AktifUp HillCiri Ciri :Membutuhkan energi tambahanTransport dapat berlangsung dg melawan electrochemical gradientMembutuhkan carrier systemSifat Carrier System : glukosa, aa, asam urat mempunyai carrier system berbedaKekhususan (specificity) terjadi competitive inhibitorCommon carrier system (carrier sytem sama) Tubular maximum (Tm)Jumlah terbatas Tubular Maximum (Reabsorpsi & sekresI)RENAL THRESHOLD (Nilai Ambang Ginjal) Definisi : batas konsentrasi terkecil dari zat tersebut dalam plasma, dimana mulai didapatkan zat tsb dalam urineBila tubular Load (GFR . Px) = TmMaka ekskresi zat tsb = 0Bila Tm glukosa = 320 mg/menitGFR . Px = Tm125 . Px = 320 320Px = ------------ = 2,56 mg/ml = 256 mg% 125 Jadi bila kadar glukosa plasma256 mg % maka tidak akan dijumpai glukosa dalam urineKENYATAAN : Nilai ambang ginjal untuk glukosa = 180 mg% oleh karena Tm masing masing nefron berbedaPenerapan Praktis :Normal : kadar asam urat< 6 mg%GOUT : kadar asam urat > 9 mg%Pengobatan :Probenecid dan Phenylbutazone kadar asam urat plasma ekskresi Tmcompetitive inhibition dengan asam urat Sembuh glukosuria (Renal Diabetes) Tm glukosa competitive inhibition Phlorizin Tubulus ProksimalisSel bentuk cuboid dg mitokondria sangat banyakmetabolisme 65% reabsorpsi & sekresi di tubulus proksimalis Reabsorpsi Zat OrganisDi Tubulus Proksimalis : zat yang telah direabsorpsi tidak disekresi lagi, kecuali ion K (difiltrasi dlm tub. proksimalis tapi disekresi oleh tub. distal)Zat yang direabsorpsi dan sekresi di dalam tubulusSekresi Zat OrganisDi Tubulus ProksimalisDi ikatkan pada protein plasma (Misal Albumin)Zat : - Bebas (Filtrable Fraction)difiltrasi - Terikat pada protein plasmake v. eff & plex. Peritub.Lengkungan Henle Segment Tipis :Permeabilitas besarok sel epithelnya mempunyai pori-pori yg cukup luasMetabolisme minimalsehingga brush border dan mitocondria sedikitLengkung Henle Segment Tebal :Tidak permiabel terhadap H2O dan UreumReabsorpsi aktif ion Cl dan NaTubulus Distal ;Bagian proksimal = segment tebal HenleBagian Distalion exchange (aldosteron)Ductus Colligentes :Bagian cortex : impermeable terhadap ureumBagian Medula : Cukup permiabel terhadap ureumKedua bagian ini mempunyai sel epithel bentuk kuboid dg permukaan halus dan sedikit mitokondriaPermiabilitas epithel terhadap air ditentukan oleh : ; permeabel terhadap H2O 1. ADH : impermeable terhadap H2O 2. ADH air di reabsorpsi ductus colligentes permiabel terhadap air ADH + Receptor di M. Ductus Coligentes Bila ADH air di keluarkan melalui urin ductus colligentes tdk permiabel terhadap air Bila ADH TRANSPORT AIR DAN ALIRAN CAIRAN DALAM TUBULUSTransport air sepenuhnya dg difusi osmotikBila solut dalam filtrat glomerulus direabsorpsi (transport aktif maupun pasif)maka turunya salut dalam cairan tubulus dan meningkatnya konsentrasi dalam cairan peritubulus akan menyebabkan osmosis air keluar dari tubulusDalam keadaan istirahat normal volume cairan total yang mengalir ke tiap segmen tubulus ginjal (ml/menit) dan cairan filtrat yang direabsorpsi (%)REABSORPSI ELEKTROLITSel dlm tubuh dapat hidup & berfungsi normal bila komposisi cairan ekstrasel dipertahankan dalam batas normal (Homeostasis)Fungsi ginjal dalam mempertahankan homeostasis sangat besarPerubahan kadar ion terutamakation(+) melampui batas tertentu mengakibatkan kegagalan faal tubuh secara keseluruhan. Contoh : K+ Paralysis Potensial membran K+ Paralysis Potensial membran Na+ Paralysis Potensial aksi Ca+ Tetani Permiabilitas membran NATRIUM (Na+)Lebih dari 90% kation ekstrasel adalah Na65% direabsorpsi dalam tub. Proksimalis dan selalu diikuti H2Ocairan filtrat yang di tub. Proksimalis atau loop of Henle selalu ISOTONIS HIPERTONIS Na tidak direabsorpsi tetapi ada penambahan ion Na dari cairan peritubulus ke cairan tubulus dg cara difusi. Disamping itu keluarnya air dari tubulus ke peritubulus secara osmosis menyebabkan kadar elektrolit meningkat Pada Pars Descendens Loop of Henle reabsorpsi aktif Na bersama ClPada segmen tebal loop of Henle -yg tidak disertai H2 HIPOTONISO Bagian proksimal Tub. DistalReabsorpsi Na dan Cl reabsorspi Na terjadi dg proses pertukaran ion (ion exchange) yaitu ion Na yg direabsorpsi ditukar dg ion kalium dan hidrogen yang dikendalikan oleh ALDOSTERONBagian distal Tub. Distal C Peritubulus Sel Tub. Distal Lumen Tubular CO2+ H2O Carbonic anhydrase H2CO3 Na+ Cl- HCO3- HCO3- H+ H+ K+ K+ Na+ Na+Ion H berasal dari disosiasi H2CO3 menjadi ion H dan bikarbonat, sedangakn H2CO3 dibentuk dari rekasi CO2 dan H2O yg dikatalisis oleh enzim carbonic anhydraseCO2 berasal dari cairan peritulus, hasil metabolisme dalam sel tubulus dan hasil reaksi ion H dg bikarbonat dalam cairan tubulusBila carbonic anhydrase dihambat misalnya oleh acetazulamide (diamox) HYPOKALEMIC ACIDOSIS bila berlangsung lama reabsorpsi Na hanya ditukar dg K pembentukan ion H terganggu Ion exchange dipengaruhi oleh hormon aldosteron yg dibentuk cortex adrenal bagian pars glomerulosaHyperaldosteronism berakibat :Reabsorpsi Na dipercepat dan meningkatSekresi ion K dan H meningkat berlangsung lama Hypokalemic AlkalosisBanyaknya ion Na yg direabsorpsi pada hyperaldosteronism akan disertai dg retensi air dg akibat OEDEMAPengendalian Sekresi AldosteronAldostero, Angiotensi II, ACTH , K bila Na & IIINa ekstrasel reabsorpsi Na di tub. Aldosteron Distal sekresi K di tub. Distal Aldosteron K ekstrasel kadar kalium ekstrasel ACTH diproduksi adenohipofis merangsang aldosteron tapi tidak begitu besarPerdarahan Tekanan darah(shock)Renal Ischemia Angiotensinogen (Alpha 2 globulin) Renin (juxtaglomerular app) Angiotensin I ACE (Angiotensin Converting Enzim) Angiotensin IIVaopressor Effect Cortex Adrenal Aldosteron Retensi Na & Air Vol. darah Tekanan Darah KALIUM (K)Reabsorpsi lengkap di Tub. ProksimalisSekresi di Tub. Distalsehingga K dijumpai pada urineIon Exchange BICARBONAT (HCO3)Tubulus mereabsorpsi bicarbonat secara tdk langsungProses reabsorpsi bicarbonat merupakan cara ginjal menghindari urin yg terlalu asam walaupun ginjal harus selalu mensekresi ion H yg disebabkan hasil metabolisme dalam tubuh kebanyakan bersifat asam PeritubularTubular Cell Lumen FluidHCO3 HCO3- + H+H+ + HCO3- Na+ Na+ Na+ H2CO3 H2CO3 Carbonic anhydraseH2O + CO2 CO2 + H2OCALCIUM dan PHOSPHATReabsorpsi di tubulus proksimalDiatur oleh parathormon yg disekresi kel. ParathiroidFungsi parathormon meningkatkan Ca darah dan menghambat reabsorpsi phosphatBila tidak ada parathormon (misal hilangnya parathyroid akibat Thyroidectomy) Mati Tetanic contraction Ca reabsorpsi CaIon phosphat dalam cairan filtrat dalam bentuk HPO4-dan H2PO4- dapat mengikat ion H yg disekresi sel tubulus tanpa merubah pH UrineBesifat Buffer System H+ + HPO4 H2PO4CHLORIDA (Cl)Reabsorpsi pasif karena gaya electrokimia kecuali di segmen tebal loop of Henle secara aktifAMONIUMTub. Distal & ductus colligentes memproduksi amoniak (NH3) dari glutamin dan asam amino dibawah pengaruh enzim glutaminaseDibentuk melalui NH3dimana NH3akan mengikat ion H yg disekresi tubulusAmonium (NH4) H+ + NH3 NH4Sehingga ion H yg disekresi tubulus tidak menyebabkan urin sangat asamDalam keadaan acidosis, aktifitas glutaminase NH3 pH Urine mengurangi keasaman urin 4,5 sebab bila lebih rendah sel tubulus rusak Jadi ada 3 mekanisme dalam ginjal untuk melindungi sel tubulus dari kerusakan karena pembentukan urin yg terlalu asam :Reabsorpsi BicarbonatBuffer PhospatProduksi NH3MEKANISME COUNTER-CURRENT Suatu sistem dimana aliran masuk berjalan sejajar, berlawanan dan berdekatan dengan aliran keluar Arteri Vena Panas dalam darah arteri akan dirambatkan ke vena darah vena tdk berbeda jauh Gambar diatas menunjukkan bahwa makin kedalam dari medula makin tinggi kepekatan cairan baik dalam tubulus ginjal maupun dalam cairan interstitial. Ini terjadi karena :Loop of Henle sebagai counter-current multiflierVasa recta sebagai counter-current exchanger (melalui proses pasif) tergantung difusi air dan solut melalui dinding vasa recta yg sangat permiabelOsmolaritas Bertingkat-tingkat dalam medula :Ditimbulkan oleh reabsorpsi aktif Na dan Cl tanpa airDipertahankan oleh sirkulasi vasa rectaPengendalian Jumlah cairan TubuhKeadaan kekurangan air (Hydropenia) dengan kepekatan tinggi. produksi urine air dalam ductus colligentes terhisap keluar oleh daya osmotis dari cairan peritubular permiabilitas dinding ductus colligentes terhadap air ADH osmoreceptor di nucleus supra-optisi terangsang Jadi ini merupakan proses penghematan air urine encer dan berjumlah banyak. filtrat dalam tub. distal yg hipotonis langsung masuk pelvis renalis ductus colligentes tdk permiabel terhadap air ADH cairan ekstrasel hipotonis sehingga tidak ada rangsangan pada osmoreceptor di nucleus supra-optisi Banyak minum air tawar (Hyperhydrosis) Jadi keadaan hyperhydrosis tubuh perlu membuang banyak airPLASMA CLEARANCEDefinisi : Jumlah ml plasma dibersihkan seluruhnya dari suatu zat dalam satu menitClearance : pembersihan atau penjernihan Dibersihkan : zat tersebut dieksresi melalui urinBila Clearnace Inulin 125 ml/menit : berarti sejumlah 125 ml plasma telah dibersihkan seluruhnya dari inulin dalam satu menit, untuk dikeluarkan melalui urinBila kita dpt menghitung jumlah zat yg dikeluarkan melalui urin per menitnya dan ini dibagi dg nilai konsentrasi zat dalam plasma maka dapat diketahui jumlah plasma yg telah dibersihkan.Bila - konsentrasi zat dalam urin = Ux mg/ml - Konsentrasi zat x dalam plasma = Px mg/ml - Jumlah urin yang terbentuk = V ml/menitMaka : jumlah seluruh zat x yg dikeluarkan melelui urin = Ux . V mg/mlJumlah tersebut berasal dari plasma sebanyak : Ux . V --------------- ml/menit Px Ux . VSehngga Clearence zat x (Cx) = ---------------------- PxContoh : Konsentrasi ureum dalm plasma (Pu) = 0,26 mg/ml Konsentrasi ureum dalam urin (Uu) 18,2 mg.ml Jumlah urin (V) = 1 ml.menit 18,2 . 1 Clearance Ureum (Cu) = ----------------- = 70 ml/menit 0,26 Bila zat setelah di filtrasi tidak direabsorpsi dan sekresi seperti inulin maka jumlah inulin yg difiltrasi = sama dg jumlah inulin dalam urin GFR . P inulin = U inulin . V U Inulin . V GFR . P inulinClearance Inulin = ------------------ = ------------------= GFR P inulin P inulin Maka clearence inulin (zat yg tidak direabsorpsi dan sekresi) selalu sama dengan GFR dan tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi inulin dalam plasma. C Inulin Inulin 125 P Inulin Bila zat setelah difiltrasi direabsorpsi (ureum) Clearance zat tersebut lebih kecil dari GFR/Clearance inulinjumlah zat dalam urin lebih sedikit Cureum< Cinulin Bila zat mengalami sekresi setelah difiltrasi Clearance zat tsb lebih besar dari GFR/clearance inulin(PAH) jumlah zat dalam urin lebih besar CPAH> CinulinC (ml)PAH650 Glukosa suatu zat yg dereabsorpsi tubulusClearance dibawah clearance inulinInulin 125Glucose 100 180 500P (mg%) Grafik Clearance PAH dan Glukosa dibandingkan InulinClearance PAH sebagai Suatu Ukuran Aliran Plasma dan Aliran Darah Melalui Ginjal 525 125Plasma yg mengalir ke ginjal (renal plasma 650 flow (RPF) = 650 ml/menit, oleh proses filtrasi (GFR) vol. berkurang 125 ml/mt. PAH sisa 525 ml/mt akan dialirkan ke plexus peritubulusCPAH RBFRPF Bila PAH dalam 525 ml plasma< TmPAH Darah Vena Tanpa PAHseluruh PAH disekresi Jadi CPAH= RPF (650 ml) Tidak semua plasma yg mengalir ke ginjal mengalami filtrasi dan sekresi jadi CPAH= ERPF ERPF CPAH : Clerance PAH RPF = --------------------- RPF : Renal Plasma Flow Extraction Ratio RBF : renal Blood Flow TmPAH: maks. Tub. Sekresi PAH ERPF : Effective Renal Plasma Flow A - V A : Kons PAH dlm arteri renalisExtraction Ratio =--------------- V : Kons. PAH dlm vena renalis AExtr. Ratio= ratio dari selisih konsentrasi PAH di arteri renalis dan vena renalis dengan konsentrasi PAH dalam arteri renalis untuk PAH kira-kira = 0,91 1 RBF = RPF x ------------------- 1 - Hct Hct : Hematocrit (persentase vol. sel darah merah di dalam darah)Contoh :UPAH : 2,9 mg/mlV : 2 ml/menitPPAH : 0,01 mg/mlExtraction Ratio : 0,91Hematocrit : 45% U x V 2,9 x 2ERPF = ------------ = --------------- = 580 ml/menit P 0,01 ERPF 580RPF = ------------------------ = ----------- = 637 ml/menit Extraction Ratio 0,91 1 1RBF = -------------------------- = 637 x -------- = 1158 ml/menit 1 Hematocrit 0,55Clearance UreumTubuh setiap hari produksi ureum 25-30 grKadar ureum dalam darah 20-40 mg/100 mltergantung jumlah protei dlm diet (pd gangguan faal ginjal kadarny sampai 200 mg/100 ml)Penentuan faal ginjal lebih tepat dgClearance Ureum Endogensebab dg kadar ureum darah banyak kelemahan Uureumx VCureum= -------------------- PureumPengukuran Clearance Ureum Endogen untuk menentukan faal ginjal mempunyai keuntungan : - Tdk perlu memasukkan zat/obat pd tubuh penderita - Ureum mudah menembus dinding eritrosit sehingga kadar ureum dalam plasma sama dengan kadar ureum dalam darah. Maka khusus untuk ureum kadar dalam plasma (Pureum) dapat diganti dengan kadar ureum dalam darah (Bureum) Uureum x V Cureum= ----------------------- BureumKelemahan penentuan faal ginjal dengan clearance ureum endogen adalah permiabilitas ductus colligentes bagian medulla yg berubah - ubah oleh pengaruh ADHPermeabilitas dari tubulus terhadap air, ureum dan NaClJika ADH maksimal dengan kata lain besarnya clearance ureum tergantung jumlah urin yg diproduksi clearance ureum dan ekskresi ureum jumlah urin jadi bila ADH air dlm lumen terhisap keluar oleh gaya osmosis dari cairan peritubular Tub. Colligentes sangat permiabel terhadap air Cureum(ml) 75 2 4 6 8 V (ml/menit)Hubungan Clerance Ureum dengan Jumlah UrinGrafik diatas tampak bahwa produksi urin meningkat dari 0 sampai 2 ml/menitCureummeningkat juga, tetapi setelah mencapai lebih dari 2 ml/menit nila Cureummenjadi konstan.Hal ini disebabkan : bila produksi urin 2 ml/mt, menggambarkan hidrasi sekresi ADH mengalami hambatan tubuh cukup maksimal & reabsorpsi ureum dlm tub. Colligentes sangat minimal. Dengan kata lain jumlah ureum yg diekresi konstan dan tidak tergantung jumlah urin. Uureum x V Cureum= ----------------------- Pureum Cinulin= GFR Cureum Uureumx V ------------- = ---------------------------- Cinulin Pureum x GFR Tureum= GFR x Pureum Uureum x V Uureum x V = GFR x Pureum - Tureum Cureum GFR x Pureum- TureumTureum -------------- = ------------------------------ = 1 - -------------------- Cinulin Pureum x GFR Pureum x GFR Tureumx CinulinCureum= Cinulin- ----------------------------- Pureumx GFR Tureum Cureum= Cinulin- -------------- Pureum Dari rumus diatas terlihat bila produksi urin C reabsorpsi ureum juga oleh karena ADH atau reabsorpsi air ureum T Bila peran ADH minimal yaitu produksi urin lebih 2 ml/menit ureum Ckonstan ureumjuga konstan Bila produksi urin lebih 2 ml/menitCureum yg dihitung dengan rumus : Uureum x V Cureum = -------------------------- PureumDisebut Maximal Ureum Clearancedengan nilai normalnya 75 ml/menit/1,73 m2luas tubuh Bila produksi urin kurang 2 ml/menit , sulit menentukan clearance urium seorang penderita normal atau tidak ok nilai normalnya bervariasi tgt jumlah produksi urin. Bila vol urin diambil akar duanya kemudian dimasukkan dalam rumus clearance, maka diperoleh nilai clearance ureum relatif konstan yaitu 54 ml/menit/1,73 m2luas tubuh dan tidak tergantung besarnya nilai V. Clearance ureum ini disebutStandard Ureum ClearanceV Uureum x Cureum = ------------------------ PureumClearance CreatinineTes faal ginjal selain dg Cureumjuga dg CcreatinineKadar creatinine dalam darah 1 mg/100 mlDalam glomerulus sejumlah 125 ml difiltrasi dan dalam tub. Proksimalis terjadi sekresi creatinine dg Tm 15 mg/menitCcreatininnormal 140 ml/menit Ucr x V Ccr = ---------------- Pcr = 140 mlKarena creatinine disekresi maka Ccr> GFR Pada pengukuran Pcrdengan Spectrophotometry menyebabkan nilai Padanya zat creatinoid dalam plasma cr Cmeningkat crmenurun Normal Ccr= 75-126 mlClearance Osmotik (Osmotic Clearance) Uosmotik x V Cosmotik= --------------------------- Posmotik Cosmotik merupakan gabungan dari semua zat yang osmotik aktif dan bukan untuk sesuatu zat tertentuClearance Air Bebas (Free Water Clearance) CH2O = V CosmotikCH2OPositif bilatubuh kelebihan air(hyperhydrosis)CH2ONegatif bilatubuh perlu menghemat pengeluaran air karena kekurangan air atau kelebihan solut (hydropenia)

Keadaan ekstrem dimana tubuh kehilangan air atau mendapat air