Anatomi Fisiologi Otot Jantung.docx
-
Upload
moesriatul-wahieda-kadiiss -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
Transcript of Anatomi Fisiologi Otot Jantung.docx
Anatomi Fisiologi Otot Jantung
Tipe otot jantung utama : otot atrium, otot ventrikel, dan serabut otot eksitatorik dan
konduksi khusus. Otot jantung seperti otot lurik dan juga suatu sinsitium karena terdapat
diskus interkalatus, merupakan suatu membran sel yang memisahkan masing-masing sel otot
jantung berupa daerah gelap yang menyilang serabut otot jantung. Pada setiap diskus
interkalatus membran selnya saling bergabung satu sama lain membentuk “taut berhubungan”
(gap junctions) yang permeable, yang memungkinkan difusi ion-ion yang hampir sepenuhnya
bebas bergerak dalam cairan intrasel sepanjang sumbu longitudinal serabut otot jantung
sehingga potensial aksi dapat berjalan dari sel ke sel, melewati diskus interkalatus. Jantung
terdiri atas dua sinsitium; sinsitium atrium dan sinsitum ventrikel. Atrium dan ventrikel
dipisahkan oleh jaringan fibrosa yang mengelilingi pembukaan katup atrioventrikuler (A-V).
Potensial aksi dihantarkan melalui jaringan fibrosa lewat sistem hantaran khusus yang disebut
berkas A-V. Pembagian otot jantung menjadi dua sinsitium fungsional akan menyebabkan
atrium berkontraksi sesaat sebelum kontraksi ventrikel, yang penting bagi efektivitas pompa
jantung. (Guyton, 2008)
Potensial Aksi Pada Otot Jantung
Potensial aksi yang berlangsung lebih lama ditimbulkan oleh pembukaan dua kanal,
kanal cepat natrium dan kanal kalsium-natrium (kanal lambat kalsium). Ketika kanal lambat
kalsium terbuka, sebagian besar ion kalsium dan ion natrium mengalir dan masuk ke serabut
otot jantung, sehingga terjadi depolarisasi, lebih lanjut, ion kalsium yang berasal dari
retikulum sarkoplasmik intrasel yang masuk selama fase pendataran membangkitkan proses
kontraksi otot. Segera sesudah potensial aksi timbul, permeabilitas membran otot jantung
terhadap ion kalium menurun, sehingga menurunkan pengeluaran ion kalium selama
terjadinya pendataran potensial aksi. Bila kanal lambat kalsium-natrium tertutup,
permeabilitas membran untuk kalium akan meningkat dan terjadi pengeluaran dari serabut
sehingga terjadilah istirahat (repolarisasi). (Guyton, 2008)