ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
-
Upload
putri-oktavia -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
1/10
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Disusun Sebagai Pelaksanaan Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi ManusiaAmpuan Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si.
Oleh :
1. Maria Claret T (141434010)
2. Fransiska Agri M (141434039)
3. Putri Oktavia (141434059)
4. Kristian Yosar P (141434074)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
2/10
SISTEM EKSRESI MANUSIA
Pembentukan Urin
Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal dengan melalui
glomerolus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman, berfungsi untuk menampung
hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat
yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan terus ke piala ginjal terus berlanjut ke
ureter (Syaifuddin, 2003).
Ada 3 tahap pembentukan urin
1. Glomerular Filtration
Proses ini terjadi di glomerulus, proses filtrasi terjadi karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen sehingga terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian
yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat,
bikarbonat dll, yang diteruskan ke tubulus ginjal.
2. Tubular Reabsorpsi
- Mekanisme Reabsorpsi
Fungsi utama tubulus proksimal adalah reabsorbsi yaitu proses dikembalikannya air
bersama dengan glukosa, asam amino, asam urat dan protein yang berhasil menembus
filter glomerulus ke aliran darah. Tubulus proksimal juga mengembalikan elektrolit,
natrium, chlorida dan bikarbonal. Simpai Henle mereabsorbsi air dan natrium.Tubulus distal secara halus mengatur konsentrasi ion-ion natrium, kalium, bikarbonat,
fosfat dan hidrogen
o Transport aktif
- Material yang ditransport berupa glukosa, asam amino, vitamin dan ion
positif (Na+, Ca2+)
- Melibatkan protein carrier (tranporter) di membran tubulus
- Dalam keadaan normal, semua glukosa direabsorbsi sehingga tidak
dijumpai di urin
-
Reabsorbsi ion Ca2+ dipengaruhi oleh hormon parathyroid (PTH).Kelenjar parathyroid akan mensekresikan PTH ketika kadar kalsium
dalam darah turun yang membuat reabsorbsi ion Ca2+ meningkat
(menjaga kadar Ca dalam darah tetap seimbang)
-
Hormon aldosteron (dihasilkan oleh kortek adrenal) meningkatkan
reabsorbsi ion Na+ dan ekskresi ion K+. Selain itu, hormon aldosteron
juga mempengaruhi volume darah
o Transport pasif
Yang ditransport berupa ion negatif (seperti Cl- dan HCO3-) yang
dikembalikan ke dalam darah mengikuti reabsorbsi ion positif
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
3/10
o Osmosis
Yang ditransport berupa air
o Pinositosis
Yang ditransport berupa protein berukuran kecil. Dalam kondisi normal,
semua protein dalam filtrat direabsorbsi, tidak dijumpai di urin.
Hormon-hormon yang mempengaruhi reabsorpsi
Aldosteron
-
Dihasilkan oleh kortek adrenal dengan target utama adalah ginjal ketika
volume darah dalam tubuh berkurang
-
Meningkatkan reabsorbsi ion Na+ ke dalam darah dan eksresi K+ ke dalam
tubulus.
-
Ketika Na+ direabsorbsi, ion H+ ikut diekskresikan ke dalam tubulus yang
mencegah terjadinya akumulasi ion H+ dalam darah
-
Ion negatif seperti Cl- dan HCO3- juga ikut direabsorbsi bersamaan dengan
terjadinya reabsorbsi Na+, diikuti oleh air melalui osmosis
-
Hal ini penting untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah tetap
normal
-
Jadi, aldosteron berperan dalam menjaga kadar Na+ dan K+ darah tetap
normal, juga berperan dalam menjaga pH normal darah, volume darah dan
tekanan darah
Atrial natriuretic peptide (ANP)
-
Merupakan antagonis dari aldosteron
-
Dihasilkan oleh atrium jantung ketika tekanan darah atau volume darahmeningkat
-
ANP menurunkan reabsorbsi ion Na+ dan air melalui ginjal sehingga tetap
berada dalam filtrat kemudian diekskresikan
-
Dengan meningkatkan eliminasi air dan Na+, maka ANP menurunkan tekanan
darah dan volume darah
ADH
- Dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian posterior ketika kadar air dalam
tubuh menurun
-
Dibawah pengaruh ADH, tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivusmampu mereabsorbsi lebih banyak air dari filtrat renalis. Urin menjadi lebih
pekat.
- Hal tsb menjaga volume dan tekanan darah tetap normal
- Ketika kadar air dalam tubuh meningkat, sekresi ADH dikurangi sehingga
reabsorbsi air berkurang. Urin menjadi lebih encer. Air dieliminasi hingga
konsentrasinya dalam tubuh normal kembali.
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
4/10
3. Tubular Secretion
Proses ini adalah proses penyerapan urin sisa dari filtrasi dan reabsorbsi. Proses penyerapan urin ini terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya
diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
Eliminasi Urin
Eliminasi urin normalnya adalah pengeluaran cairan sebagai hasil filtrasi dari plasma
darah di glomeruslus. Dari 180 liter darah yang msuk ke ginjal untuk difiltrasi, hanya
1-2 liter saja yang dapat berupa urin. Sebagian besar hal filtrasi akan diserap kembali
di tubulus ginjal untuk dimanfaatkan oleh tubuh (Tarwoto & Wartonah, 2010).
Organ tubuh yang berperan dalam eliminasi urin
a)
Ginjal
Ginjal menyering zat sisa metabolisme yang terkumpul dalam darah. Darah
mencapai ginjal melalui arteri renalis yang merupakan cabang abdominalis.
Sekitar 20% sampai 25% curah jantung bersikulasi setiap hari melalui ginjal.
Setiap ginjal. Berisi 1 juta nefron. Nefron, yang merupakan unit fungsional ginjal,
membentuk urin. Darah yang masuk di ginjal tidak semua filtrat glomorulus akan
dibuang sebagai urin, sekitar 90% filtrat diabsorbsi kembali ke dalam plasma dan
1 % sisanya dieksresikan sebagi urin (Potter & Perry, 2005).
b)
UreterUreter meninggalkan tubulus dan memasuki duktus pengumpul yang akan
mentranspor urin ke pelvis renalis. Sebuah ureter bergabung dengan setiap pelvis
renalis. Sebuah ureter bergabung dengan setiap pelvis renalis sebagai rute keluar
pertama pembuangan urin. Ureter merupakan struktur tubular yang memilki
panjang 25-30 cm dan beriameter 1,25 cm pada orang dewasa. Ureter
membentang pada posisi retroperitoneum untuk memasuki kandung kemis di
dalam rongga panggul (pelvis) pada sambungan ureterovesikalis. Gerakan
peristaltik menyebabkan urin masuk ke kandung kemih dalam bentuk semburan
bukan dalam bentu aliran tetap. Ureter masuk ke dalam dinding posterior kandungkemih dengan posisi miring (Potter & Perry, 2005).
c) Kandung kemih
Kandung kemih merupakan suatu organ cekung yang dapat berdistensi,
terususn atas jaringan otot serta merupakan wadah tempat urin dan merupakan
organ ekskresi. Apabila kosong kandung kemih berada di dalam rongga panggul
di belakang simfisis pubis. Dalam keadaan penuh, kandung kemih membesar dan
membentang sampai ke atas simfisis pubis.
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
5/10
d) Uretra
Urin keluar dari kandung kemih melalui uretra dari tubuh melalui meatus
uretra. Dalam kondisi normal, aliran urin yang mengalami turbulansi membuat
urin bebas dari bakteri. Membran mukosa melapisi uretra, dan kelenjar uretra
mensekresi lendir ke dalam saluran uretra. Lendir dianggap bersifat bekteriostatisdan membentuk plak mukosa untuk mencegas masuknya bakteri. Lapiran otot
polos yang tebal mengelilingi uretra (Potter&Perry, 2005).
Uretra pada wanita memiliki panjang sekitar 4-6,5 cm. Sfingter uretra
ekstrema yang terletak di sekitar setengah bagian bawah uretra, memungkinkan
aliran volunter urin. Panjang uretra yang pendek pada wanita menjadi faktor
predisposisi untuk mengalami infeksi. Bakteri dapat dengan mudah masuk ke
dalam uretra dari daerah perineum. Pada wanita meatus uretra urinarius (lubang)
terletak di antara labia minora, diatas vagina dan di bawah klitoris (Potter & Perry,
2005).
Urinasi
Urinasi ini dalam tubuh kita sudah diatur oleh koordinasi antara saraf dan juga otot
untuk mengeluarkan kencing sehingga proses urinasi sendiri merupakan suatu proses yang
terkontrol. Urinasi akan disalurkan ke alat kelamin baik pria maupun wanita melalui suatu
saluran yang disebut dengan uretra. Uretra sendiri mengalirkan air seni yang telah ditampung
pada kandung kemih pada setiap orang. Jumlah air seni yang dikeluarkan akan tergantung
dari banyaknya air yang telah ditampung oleh kandung tersebut.
Sekitar 150-180 liter filtrat glomerulus per hari
Sekitar 1,5 liter urin/hari (1%), 99% di reabsorbsi
Setiap 10-20 detik, urin dikeluarkan ke kandung kemih
Kandung kemih bisa menampung sd 800 ml urin, jika sudah terisi sekitar 300 ml,
maka kandung kemih mengembang. Impuls ini diterima oleh reseptor tegangan
(strech reseptor) dan dibawa ke medula spinalis bagian sakral (pinggul) dilanjutkan ke
otot detrusor mli saraf parasimpatis→otot kandung kemih kontraksi : reflek rasa ingin
kencing → otot lingkar internal relaksasi
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
6/10
Karakteristik urin
a) Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan
dan faktor lainnya.
b) Warna bening kuning muda dan bial dibiarkan akan menjadi keruh.
c)
Warna kuning tergantung dari kepekaan, diet, obat-obatan dan sebagainya.
d) Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan akan berbau amoniak.
e) Berat jenis 1,015-1,020.
f) Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung daripada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Pengaturan keseimbangan asam basa oleh ginjal dan fungsi lain dari ginjal
Ginjal mengontrol pH tubuh dengan mengontrol keseimbangan asam basa melalui
pengeluaran urin yang asam atau basa. Pengeluaran urin asam akan mengurangi jumlah asam
dalam cairan ekstraseluler, sedangkan pengeluaran urin basa berarti menghilangkan basa dari
cairan ekstraseluler.
Keseluruhan mekanisme ekskresi urin asam atau basa oleh ginjal adalah sebagai
berikut: Sejumlah besar ion bikarbonat disaring secara terus menerus ke dalam tubulus, dan
bila ion bikarbonat diekskresikan ke dalam urin, keadaan ini menghilangkan basa dari darah.
Sebaliknya, sejumlah besar ion hidrogen juga disekresikan ke dalam lumen tubulus oleh sel-
sel epitel tubulus, jadi menghilangkan asam dari darah. Bila lebih banyak ion hidrogen yang
disekresikan daripada ion bikarbonat yang disaring, akan terdapat kehilangan asam daricairan ekstraseluler. Sebaliknya, bila lebih banyak bikarbonat yang disaring daripada
hidrogen yang diekskresikan, akan terdapat kehilangan basa.
Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion hidrogen ini dilakukan ginjal melalui tiga
mekanisme dasar, yaitu :
1. Sekresi Ion Hidrogen di Tubulus Ginjal
Sekresi ion hidrogen berlangsung di sel-sel epitel tubulus proksimal, segmen
tebal asenden ansa henle, dan tubulus distal ke dalam cairan tubulus. Proses
sekresi dimulai ketika CO2 berdifusi ke dalam sel tubulus atau dibentuk melalui
metabolisme sel di dalam epitel tubulus. CO2 akan berikatan dengan H2O
membentuk H2CO3 melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim karbonik anhidrase.
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
7/10
H2CO3 segera berdisosiasi membentuk H+ dan ion bikarbonat (HCO3
-). HCO3
mengikuti gradien konsentrasi melalui membran basolateral akan pergi ke cairan
intertisial ginjal dan ke aliran darah kapiler peritubular. Bersama dengan itu H+
akan disekresikan ke lumen tubular, tergantung daerah lumen, proses ini
berlangsung melalui transport aktif primer pompa H-ATPase, transport aktif primer pompa H, K-ATPase, di tubulus distal dan kolligens, serta transport-
imbangan Na/H di tubulus proksimal.
Sekresi ion hidrogen melalui transport-imbangan Na/H terjadi ketika natrium
bergerak dari lumen tubulus ke bagian dalam sel, natrium mula-mula bergabung
dengan protein pembawa di batas luminal membran sel; pada waktu yang
bersamaan, ion hidrogen di bagian dalam sel bergabung dengan protein pembawa.
Natrium bergerak ke dalam sel melalui gradien konsentrasi yang telah dicapai
oleh pompa natrium kalium ATP-ase di membran basolateral kemudian
menyediakan energi untuk menggerakkan ion hidrogen dalam arah yang
berlawanan dari dalam sel ke lumen tubulus.Jadi untuk setiap ion hidrogen yang
disekresikan ke dalam lumen tubulus, satu ion bikarbonat masuk ke dalam darah.
2. Reabsorbsi Ion Bikarbonat yang Disaring
Ion bikarbonat yang disaring akan direabsorbsi oleh ginjal untuk mencegah
kehilangan kehilangan bikarbonat dalam urin.Sekitar 80-90 persen reabsorbsi
bikarbonat (dan sekresi ion hidrogen) berlangsung di dalam tubulus proksimal
sehingga hanya sejumlah kecil ion bikarbonat yang mengalir ke dalam tubulus
distal dan duktus kolligens. Ion-ion bikarbonat tidak mudah menembus membran
luminal sel-sel tubulus ginjal, oleh karena itu, ion-ion bikarbonat yang disaring
oleh glomerulus tidak dapat diabsorbsi secara langsung.Ion bikarbonat yang disaring pada glomerulus akan bereaksi dengan ion
hidrogen yang disekresikan oleh oleh sel-sel tubulus membentuk H2CO3 oleh
kerja enzim karbonik anhidrase, yang kemudian berdisosiasi menjadi CO2 dan
H2O. CO2 dapat bergerak dengan mudah memlewati membran tubulus, oleh
karena itu CO2 segera berdifusi masuk ke dalam sel tubulus, tempat CO2
bergabung kembali dengan H2O , di bawah pengaruh enzim karbonik anhidrase,
untuk menghasilkan molekul H2CO3 yang baru. H2CO3 ini kemudian berdisosiasi
membentuk ion bikarbonat dan ion hidrogen, ion bikarbonat kemudian berdifusi
melalui membran basolateral ke dalam cairan interstisial dan dibawa naik ke darah
kapiler peritubular. Efek bersih dari reaksi ini adalah reabsorbsi ion bikarbonat
dari tubulus, walaupun ion-ion bikarbonat yang sebenarnya memasuki cairan
ekstraseluler tidak sama dengan yang disaring ke dalam tubulus.
3. Produksi Ion Bikarbonat Baru
Bila ion-ion hidrogen disekresikan ke dalam kelebihan bikarbonat yang
difiltrasi ke dalam cairan tubulus, hanya sebagian kecil dari kelebihan ion
hidrogen ini yang dapat diekskresikan dalam bentuk ion hidrogen dalam urin.
Alasan untuk ini adalah bahwa pH minimal urin adalah sekitar 4,5. Bila terdapat
kelebihan ion hidrogen dalam urin, ion hidrogen akan bergabung dengan
penyangga selain bikarbonat dan ini akan menghasilkan pembentukan ion
bikarbonat baru yang dapat masuk ke dalam darah, dengan demikian membantu
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
8/10
mengganti ion bikarbonat yang hilang dari cairan ekstraseluler pada keadaan
asidosis. Penyangga paling penting untuk mekanisme ini adalah penyangga
phospat dan amonia.
Fungsi lain dari Ginjal 1. Mempertahankan keseimbangan air seluruh tubuh; mempertahankan volume plasma
yg tepat melalui pengaturan ekskresi garam dan air ⇒ pengaturan tekanan darah
jangka panjang.
2.
Mengatur jumlah & kadar berbagai ion dalam CES (cairan ekstrasel), seperti: ion Na+,
Cl-, K +, HCO3-, Ca2+, Mg2+, SO4
2-, PO4 3-, dan H+ ⇒ mengatur osmolalitas cairan
tubuh.
3. Membantu mempertahankan imbangan asam-basa dengan mengatur kadar ion H+ dan
HCO3-.
4. Membuang hasil akhir dari proses metabolisme, seperti: ureum, kreatinin, dan asam
urat yang bila kadarnya meningkat di dalam tubuh dapat bersifat toksik.
5. Mengekskresikan berbagai senyawa asing, seperti: obat, pestisida, toksin, dan
berbagai zat eksogen yang masuk ke dalam tubuh.
6. Menghasilkan beberapa senyawa khusus:
Eritropoietin: hormon perangsang kecepatan pembentukan, pemarangan &
penglepasan eritrosit
Renin: enzim proteolitik yg berperan dlm pengaturan volume ces dan tekanan
darah
Kalikrein: enzim proteolitik dlm pembentukan kinin, suatu vasodilator
Beberapa macam prostaglandin & tromboksan: derivat asam lemak yang bekerja sbghormonlokal; prostaglandin e2 & i1 di ginjal menimbulkan
vasodilatasi, ekskresi garam & air, & merangsang penglepasan renin;
tromboksan bersifat vasokonstriktor
7. Melakukan fungsi metabolik khusus:
Mengubah vitamin D inaktif menjadi bentuk aktif (1,25-dihidroksi-vitamin
D3), suatu hormon yang merangsang absorpsi kalsium di usus
Sintesis amonia dari asam amino untuk pengaturan imbangan asam-basa
Sintesis glukosa dari sumber non-glukosa (glukoneogenesis) saat puasa
berkepanjangan
Menghancurkan/menginaktivasi berbagai hormon, seperti: angiotensin II,
glukoagon, insulin, & hormon
Sistem Ekskresi Hati dan Kulit
Sistem Ekskresi pada Hati
Hati merupakan salah satu organ dan kelenjar terbesar didalam tubuh manusia.
Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan atas. Memiliki karakteristik meliputi warna
merah tua dan beratnya mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati memiliki 2 lobus yaitulobus kanan dan lobus kiri.
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
9/10
Mekanisme Ekskresi pada Hati
Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi ( arteri hepatica ) dan pembuluh
gerbang (vena porta ) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati
terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula
glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi, hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih yang berwarna
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol
dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang
telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
Menawarkan racun Membentuk protombin dan fibrinogen
Membentuk albumin dan globulin
Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
Tempat pembentukan urea
Menghasilkan empedu
Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
Sistem Ekresi pada Kulit
Seluruh permukaan tubuh manusia terbungkus oleh lapisan tipis yang sering disebutdengan kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di
lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Kulit tersusun atas 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis ( lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan
dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit). Setiap lapisan memiliki
peranan masing- masing dalam melakukan tugasnya sebagai organ ekskresi pada tubuh
manusia. Lapisan epidermis merupakan lapisan paling luar yang terususun atas stratum
korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum
tersusun dari selsel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas
sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas
sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Lapisan kulit yang berada dibawah epidermis yaitu lapisan dermis memiliki struktur
yang berbeda dengan lapisan epidermis. Bila epidermis merupakan suatu tameng terluar yang
dimiliki kulit manusia dimana epidermis berperan menangkal senyawa yang bersifat toksik
bagi tubuh manusia, peran dari dermis lebih untuk mengeluarkan zat sisa yang ada didalam
tubuh manusia berupa keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat ( glondula sudorifera )
dan minyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak ( glandula sebasea ) yang semuanya berada
didalam lapisan dermis. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang didalamnya terlarut berbagai macam. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari
-
8/17/2019 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.pdf
10/10
dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang
rambut.
Fungsi Kulit, antara lain :
-
Mengeluarkan keringat-
Pelindung tubuh
-
Menyimpan kelebihan lemak
-
Mengatur suhu tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Patricia A. Potter & Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
Jakarta : EGC
Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.