Anatomi Fisiologi Abdomen
-
Upload
ali-sibra-mulluzi -
Category
Documents
-
view
369 -
download
33
description
Transcript of Anatomi Fisiologi Abdomen
ANATOMI DAN FISIOLOGI ABDOMEN
Dinding AbdomenDinding anterior abdomen terdiri atas : kulit – fascia superfisialis – otot abdomen dan aponeurosisnya – fascia transversalis, lemak ekstraperitoneal dan peritoneum parietalis.KulitFasia superfisialis terdiri atas 2 bagian :
Lapisan lemak superfisialis (fasia camper) Lapisan fibrosa/membranosa profunda (fasia scarpa).
Otot dinding abdomen : m.obliqus eksterna(MOE), m.obliqus interna (MOI), m.transversus abdominis (MTA), m.rektus abdominis dan m.piramidalis. Struktur neurovaskular lebih dominan berada diantara lapisan antara MOI dan MTA.Otot abdomen dibagi atas 2 grup :
Anterior : m.rectus abdominis dan m.piramidalis Lateral : MOE,MOI dan MTA.
Selubung rectus. Merupakan tempat bagi pembuluh darah epigastrika superior dan inferior. Selubung ini terbuat dari aponeurosis otot dinding anterior abdomen. Linea alba sebagai tempat penyatuan aponeurosis di garis tengah. Batas lateral m.rektus adalah linea semilunaris. Biasanya tampak pada orang kurus
Arteri pada dinding abdomen :Aa. Epigastrika superior dan inferior (cabang aa.thorakalis interna dan iliaka eksterna).Vena : Adalah tempat bagi anastomosis porto-sistemik. Cabang a.thorakalis lateral, a.lumbalis dan a.epigastrika superfisialis.
Teuku Yusriadi/Pediatric Surgery Department - Faculty of Medicine GMU/RSUP Dr. Sardjito YK.
Pembuluh DarahAorta abdominalis merupakan kelanjutan dari aorta torakalis setelah lewat
Faktor RisikoMC yang tidak terdiagnosis dengan baik.Post pulthrough surgery.Down syndrom (50% pasien dengan down sindrom adalah MC)Panjangnya kolon yang aganglionik.
Patofisiologi
Bill dan Chapmant (1962) : Dilatasi mekanik usus proksimal akibat tumpukan/stasis feses → iskemia mukosal dan invasi bakterial. Namun teori ini gagal menjelaskan HAEC yang terjadi pada pasien MC post op. Teori ini menyebutkan bahwa semakin panjang usus yang aganglionik maka semakin besar risiko terjadinya HAEC.
Teuku Yusriadi/Pediatric Surgery Department - Faculty of Medicine GMU/RSUP Dr. Sardjito YK.
Berry dan Fraser (1968) : HAEC diakibatkan oleh reaksi sensitisasi (schwartzman reaction) oleh invasi organisme intraluminal terhadap submukosa.Wilson dan Storey (1988) menjelaskan bahwa fungsi sel darah putih yang tidak efektif (netropenia relatif) sebagai predisposisi terjadi HAEC.Secara histologis HAEC terjadi tidak hanya pada usus yang aganglionik, namun bisa terjadi pada usus yang ganglionik.
Diagnosis :
AnamnesisRiwayat MCFaktor resikoAdanya sindroma klinis : diare khas berbau, muntah, distensi abdomen, pireksia, nyeri abdomen, letargi.
Gambaran KlinisBerdasar Kriteria HAEC delphi, point utama nya adalah : adanya diare (berbau), feses eksplosisf, distensi abdomen dan bukti radiologis.
LaboratoriumLeukositosisShif to the left
BabygramSowtooth appearance with iregular mucosal lining.Dilated of bowel.PneumatosisPada pasien dengan curiga HAEC, kontraindikasi di lakukan barium enema, untuk menghindari terjadinya perforasi usus.
Teuku Yusriadi/Pediatric Surgery Department - Faculty of Medicine GMU/RSUP Dr. Sardjito YK.
Kriteria HAEC Metode delphi
Diagnosa BandingGastroenteritisdll
PenatalaksanaanKonservatifPada kasus ringan : Antibiotik spektrum luas oral ex. Metronidazol, cefalosporin yang disertai dengan irigasi nacl 0,9% 10-15 cc/kgBB/x.Pada kasus berat diberikan antibiotik IV + irigasi nacl.Frekuensi terjadinya HAEC pada metode TEPT lebih kecil dibanding dengan teknik yang lainnya.Bila pre op pasien sudah di curigai HAEC, maka bisa diprediksi post op pasien juga akan mengalami komplikasi HAEC -10 tahun post op.
PencegahanDilakukan irigasi pasca pulthrough rutin.Diagnosis tepat dan akurat MC lebih diniPemberian probiotik sebagai profilaksis.Konseling keluarga tentang pentingnya diet tinggi serat.
Teuku Yusriadi/Pediatric Surgery Department - Faculty of Medicine GMU/RSUP Dr. Sardjito YK.