Anatomi Dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

4

Click here to load reader

Transcript of Anatomi Dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER Sistem kardiovaskuler adalah sistem yang mengangkut darah dan berbagai zat menuju sel yang memerlukan zat-zat tersebut untuk digunakan sebagai sumber energi dalam melaksanakan kegiatan seharihari dan untuk pertumbuhan. Sistem kardiovaskuler terdiri dari: - Jantung - Pembuluh darah - Darah

Jantung: Jantung terletak di dada sebelah kiri, sebelah depan tubuh dan dilindungi oleh tulang dada serta di sebelah belakang dilindungi oleh tulang belakang. Jantung terdiri dari 4 rongga, yang berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh. Jantung kiri memompakan darah yang kaya oksigen dan makanan ke organ-organ tubuh dan otot sedangkan jantung kanan memompakan darah yang tidak mengandung oksigen ke paru-paru. Dari jantung kiri darah akan memasuki aorta (pembuluh darah besar), lalu bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Setelah terjadi pertukaran oksigen dan nutrisi, darah yang mengandung sisa makanan akan dihantarkan ke jantung bagian kanan.

Pembuluh Darah dan Darah (Sistem Sirkulasi): Fungsi sistem sirkulasi sangat penting yaitu mengangkut bahan makanan (nutrient), oksigen dan karbondioksida serta sisa makanan dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Sisa makanan dan substansi yang berbahaya akan dikeluarkan melalui ginjal. Fungsi lain dari sistem ini adalah mengatur pH darah dan mengangkut panas dari sel-sel tempat metabolisme berlangsung sehingga berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh.

Pembuluh darah

Pada atlet biasa dilakukan masase yang bertujuan untuk meningkatkan pengembalian darah vena ke Jantung dan meningkatkan aliran darah otot, yang ke duanya dapat memberi efek signifikan pada pemulihan dan regenerasi jaringan otot setelah latihan fisik. Sistem Limfatik Jaringan tubuh dikelilingi oleh cairan yang disebut cairan intersisial, yang berfungsi sebagai medium untuk pertukaran bahan nutrisi dan sisa makanan antara sistem sirkulasi dan jaringan tubuh. Cairan intersisial berasal dari kapiler yang sebenarnya adalah plasma yang merupakan 55-60 % bagian dari darah. Selama pertukaran bahan-bahan tadi, cairan intersisial masuk ke dalam pembuluh limfatik. Sistem limfatik mirip dengan sistem sirkulasi (vena), juga bercabang-cabang di seluruh tubuh. Di sepanjang pembuluh limfatik terdapat nodus-nodus atau kelenjar, misalnya di daerah leher, selangkang, dada, perut dan ketiak. Kelenjar ini mengandung limfosit yang memproduksi antibodi untuk sistem pertahanan tubuh. Secara konstan terdapat sirkulasi cairan limfe dari kapiler ke ruang antar sel, ke sistem limfe lalu ke pembuluh darah. Cedera pada otot akan menyebabkan cairan dalam sel dan beberapa komponen sel mengalir ke ruang antar sel, kerusakan kapiler akan membuat

cairan dan darah lebih banyak di ruang antar sel. Akibat meningkatnya jumlah cairan intersisial akan menyebabkan terjadinya pembengkakan jaringan yang disebut: Edema. Secara normal pembuluh limfe akan mengalirkan kembali cairan intersisial yang berlebihan ke sistem sirkulasi darah.

VO2maks Untuk menilai tingkat kebugaran seseorang biasanya digunakan paramater yang disebut sebagai VO2maks. VO2maks adalah ambilan oksigen maksimal oleh jaringan tubuh pada saat tubuh melakukan latihan fisik. Parameter ini biasanya digunakan pula untuk mengetahui kemampuan aerobik seorang atlet. Nilai akan sangat bervariasi bergantung kepada tingkat kebugaran atau jenis olahraga seseorang. Sebagai contoh, atlet endurans mempunyai nilai VO2maks yang lebih tinggi dari atlet sprinter, seseorang yang tidak terlatih mempunyai VO2maks lebih rendah dibandingkan dengan orang terlatih. Diantara atlet enduranspun nilai VO2maks sangat bervariasi sesuai dengan lamanya latihan dan level kinerja seorang atlet. Secara umum VO2maks ditentukan oleh besar badan seseorang, jenis kelamin, usia dll. Untuk mengukur VO2maks dapat dilakukan berbagai test menggunakan ergocycle (sepeda), atau treadmil di laboratorium atau dapat pula dilakukan di lapangan dengan berbagai jenis tes jalan atau lari.

KEPUSTAKAAN 1. Bloomfield J, Ackland TR, Ellott BC. Applied Anatomy and Biomechanics in Sport. Blackwell Scientific Publications, 1995 2. Brown SP. Exercise Physiology. Lippincott Williams & Wilkins, 2006 3. Castella R and Clews W. Smart Sport. Australian Institute of Sport. RWM Publishing. 4. Ilyas EI. Anatomi dan Fisiologi Alat Gerak. Bahan kuliah kursus ketrampilan paramedis dalam bidang ortotik prostetik. 19935. Prentice WE. Principles of Athletic Traning. A Competency-Based Approach, 14th Ed.

McGraw-Hill, 2009