Anatomi Dan Fisiologi Perikardium

2
I. ANATOMI DAN FISIOLOGI PERIKARDIUM Perikardium terdiri dari dua lapisan, yaitu perikardium viseral, berupa membran satu lapis terdiri dari sel mesotel melekat pada epikardial jantung, dan lapisan parietal, tebalnya 2 mm pada orang normal yang mengelilingi sebagian besar jantung, normalnya terdapat cairan perikardial, yang volumenya 25─50 ml. Perikardium parietal sebagian besar aseluler dan mengandung serabut elastin dan kolagen. Kolagen merupakan komponen struktural utama dan terlihat sebagai garis bergelombang saat peregangan ringan. Pada saat peregangan yang lebih besar, kolagen akan menjadi lebih lurus, yang mengakibatkan kekakuan jaringan. Perikardium parietal mempunyai ligamen pelengkap ke diafragma, sternum dan mediastinum anterior. Hal ini memastikan bahwa jantung mempunyai posisi yang relatif tetap dalam rongga toraks walaupun dengan respirasi dan perubahan posisi tubuh. Pada tindakan perikardiektomi atau kelainan kongenital berupa tidak adanya perikardium tidak mengakibatkan konsekuensi negatif yang nyata. Perikardium mempunyai beberapa fungsi, yaitu: menjaga posisi jantung tetap didalam mediastinum dan membatasi pergerakannya, mencegah dilatasi berlebihan saat terjadi peningkatan volume jantung secara tiba tiba, dan sebagai barier mencegah penyebaran infeksi dari paru. Perikardium juga berfungsi sebagai lubrikasi yang meminimalisasi friksi, dan sebagai tempat memberi obat serta terapi gen.

description

panda

Transcript of Anatomi Dan Fisiologi Perikardium

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Perikardium

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI PERIKARDIUM

Perikardium terdiri dari dua lapisan, yaitu perikardium viseral, berupa membran satu

lapis terdiri dari sel mesotel melekat pada epikardial jantung, dan  lapisan parietal, tebalnya 2

mm pada orang normal yang mengelilingi sebagian besar jantung, normalnya terdapat cairan

perikardial, yang volumenya 25─50 ml. Perikardium parietal sebagian besar aseluler dan

mengandung serabut elastin dan kolagen. Kolagen merupakan komponen struktural utama dan

terlihat sebagai garis bergelombang saat peregangan ringan. Pada saat peregangan yang lebih

besar, kolagen akan menjadi lebih lurus, yang mengakibatkan kekakuan jaringan.

Perikardium parietal mempunyai ligamen pelengkap ke diafragma, sternum dan

mediastinum anterior. Hal ini memastikan bahwa jantung mempunyai posisi yang relatif tetap

dalam rongga toraks walaupun dengan respirasi dan perubahan posisi tubuh. Pada tindakan

perikardiektomi atau kelainan kongenital berupa tidak adanya perikardium tidak mengakibatkan

konsekuensi negatif yang nyata.

Perikardium mempunyai beberapa fungsi, yaitu: menjaga posisi jantung tetap didalam

mediastinum dan membatasi pergerakannya, mencegah dilatasi berlebihan saat terjadi

peningkatan volume jantung secara tiba tiba, dan sebagai barier  mencegah penyebaran infeksi

dari paru. Perikardium juga berfungsi sebagai lubrikasi yang meminimalisasi friksi, dan sebagai

tempat memberi obat serta terapi gen.